Anda di halaman 1dari 46

MOBILITAS

HELLO!

Sukma Dyah Aini 08211840000003


Aliya Ulil Faddila 08211840000011
Michael Christianus Giyai 08211840000019
Nena Melsanti 08211840000024
Selvi Aini Mutiara Fadillah 08211840000028
Muhammad Rois Mahmudi 08211840000041
Muhammad Wildan Kautsar 08211840000043
Zulfati Nur Izzah 08211840000046
Dara Ninggar Luthfia Afrisa 08211840000047

2
OUTLINE
Perbandingan
Mobilitas dan
Aksesibilitas
Definisi Mobilitas
Model Pendekatan
dan Pengukuran
dalam Transportasi

Kecepatan,
Level of Service Kepadatan dan
Volume

3
1

PERBANDINGAN
MOBILITAS DAN
AKSESIBILITAS

4
Aksesibilitas Mobilitas
Definisi transportasi kemudahan melakukan pergerakan di suatu ukuran kemampuan seseorang
antara dua tempat. untuk bergerak yang biasanya dinyatakan
dari kemampuan membayar biaya
transportasi

Unit Pengukuran Perjalanan dan biaya yang dibayarkan Manusia/Konsumen dan Jarak tempuh

Cara yang dipertimbangkan Jalan, bersepeda, kendaraan pribadi, semua mode, pengganti mobilitas seperti
truk, angkutan umum telecommuting

Indikator Umum Kualitas tersedianya sarana Tingkat Layanan multi-modal,


transportasi, distribusi destinasi, tarif aksesibilitas penggunaan lahan,
per perjalanan generalisasi biaya untuk mencapai
kegiatan, keccepatan ke tempat tujuan,
jarak tempuh, kemudahan transportasi

Pertimbangan manfaat yang Efisiensi tarif dan pilihan transportasi Perjalanan yang maksimal dan
didapatkan konsumen yang maksimal kemudahan dalam berpindah tempat
Pertimbangan Land Pertimbangan Land use Pertimbangan Land use
use terhadap dampak pada mempengaruhi transportasi
transportasi yang dipilih/digunakan

Strategi Manajemen pengembangan Pengembangan sistem


pengembangan dan strategi yang transportasi yang
transportasi yang meningkatkan efisiensi dan meningkatkan kapasitas,
sesuai keselamatan sistem kecepatan, dan keselamatan.
transportasi
Permintaan Mendukung permintaan Mendukung strategi
manajemen manajemen transportasi permintaan manajemen
transportasi yang paling efektif transportasi yang
mengembangkan muatan
perorangan dan barang

(Sumber: VTPI)
Aksesibilitas dan Mobilitas
Sistem tata guna lahan yang ditentukan polanya oleh kebijakan
pemerintah suatu wilayah dan bagaimana system transportasinya
melayani, akan memberikan tingkat kemudahan tertentu bagi
berbagai zona (atau guna-lahan) yang ada di wilayah tersebut
untuk saling berhubungan. Kalau dua buah petak lahan (zona)
mudah dihubungkan, selanjutnya akan terjadi mobilitas yang tinggi
antara petak-petak lahan tersebut. Itu berarti bahwa tingkat
kemudahan (akses) dapat mempengaruhi (meningkatkan dan
menurunkan) mobilitas.
(Miro, 2005)

7
2

DEFINISI MOBILITAS

8
Mobilitas?

"Mobilitas" mengacu pada pergerakan orang dan barang. Hal ini


berkaitan dengan transportasi, tetapi masih mengasumsikan bahwa
pergerakan adalah tujuan itu sendiri, bukan sarana untuk mencapai
tujuan. Menurutnya, yang dapat memengaruhi Mobilitas yaitu faktor
penggunaan lahan (Source : VTPI)

9
Mobilitas dapat diartikan sebagai tingkat kelancaran perjalanan, dan
dapat diukur melalui banyaknya perjalanan (pergerakan) dari suatu
lokasi ke lokasi lain sebagai akibat tingginya tingkat akses antara
lokasi-lokasi tersebut. Itu berarti, antara aksesibilitas dan mobilitas
terdapat hubungan searah, yaitu semakin tinggi akses, akan semakin
tinggi pula tingkat mobilitas orang, kedaraan ataupun barang yang
bergerak dari suatu lokasi ke lokasi (Tamin,2000).

10
Mobilitas adalah pergerakan atau perpindahan dari satu tempat ke
tempat lain dan bergantung pada aksebilitas. Artinya Mobilitas dari
kedua lokasi dapat dilihat dari jarak, waktu dan faktor biaya, yang mana
ketiga komponen ini merupakan suatu faktor hambatan perjalanan
(Black,1981).

11
3

MODEL PENDEKATAN DAN


PENGUKURAN

12
Rekomendasi Pendekatan Model

Pengukuran mobilitas Pengukuran aksesibilitas


• Kecepatan, volume, • Location based measure
kepadatan lalu lintas • Contour catchment
• Level of Service • Gravity model

13
3.a

KECEPATAN, VOLUME DAN


KEPADATAN

14
Mana yang Benar?

Arus = volume?
Arus = kecepatan?
Volume = kerapatan?

15
Menurut Roger P. Roes, et.al. (2004), karaktersitik lalu lintas
dijalan terdiri dari 3 (tiga) parameter utama yaitu:
a. Volume lalu lintas
b. Kecepatan lalu lintas
c. Kepadatan lalu lintas

16
Secara makroskopis, parameter lalu lintas:
1. Arus
2. Volume
3. Kecepatan
4. Kerapatan

17
Perbedaan Arus dan Volume

Arus (flow) Volume


Jumlah kendaraan yang melintas Jumlah kendaraan yang melewati
suatu titik pada suatu ruas jalan suatu titik pada suatu ruas jalan
dalam waktu tertentu dalam waktu yang lama (min. 24
jam, bias melihat volume jam
puncak)
Kendaraan/waktu Kendaraan/waktu
Membedakan jalur Tidak membedakan jalur

18
Kecepatan

Definisi:
Laju dari suatu pergerakan kendaraan dihitung dalam jarak/waktu.
1. Time Mean Speed
Rata-rata kecepatan kendaraan yang lewat pada satu titik
2. Space Mean Speed
Rata-rata kecepatan kendaraan yang lewat pada satu segmen jalan

RUMUS:
Kecepatan = Jarak/waktu

19
Kerapatan

Jumlah kendaraan yang


Kerapatan = Volume?
menempati suatu panjang
jalan/lajur dalam
kendaraan per km.

Rumus
Kerapatan = Arus/Kecepatan

20
Hubungan antara
volume - kecepatan

Dengan bertambahnya
volume lalu lintas, maka
kecepatan rata-rata
ruangnya akan berkurang
sampai volume maksimum
tercapai

21
Hubungan antara
volume-kerapatan

Volume maksimum akan


terjadi saat kapasitas jalur
jalan sudah tercapai.
Setelahnya, volume akan
turun meskipun kepadatan
bertambah.

23
STUDI KASUS

24
Hubungan Antara
Kecepatan dan Arus

Kecepatan akan berkurang apabila arus


bertambah. Pengurangan kecepatan
akibat penambahan arus mendekati
konstan pada arus rendah dan
menengah tetapi menjadi lebih besar
pada arus yang mendekati kapasitas
(Qmax).
Kecepatan arus lalu lintas Arus lalu lintas
U = S/T Q = K.Us
S = Jarak tempuh (km) Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
T = Waktu tempuh (jam) K(D) = Kerapatan (smp/km)
U = Kecepatan (km/jam) Us = Kecepatan Rerata Ruang (km/jam)
25
Hubungan Antara
Arus dan Kerapatan

Arus akan terus meningkat seiring dengan


meningkatnya kerapatan pada arus rendah.
Tetapi pada saat arus telah mencapai
kapasitas maksimum, arus akan terus
menurun seiring dengan meningkatnya
kerapatan pada arus rapat (kemacetan)
Arus lalu lintas Kerapatan lalu lintas
Q = K.Us D = V/ Us
Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam) D = Kerapatan lalu lintas (smp/km)
K(D) = Kerapatan (smp/km) V = Volume lalu lintas (smp/jam)
Us = Kecepatan Rerata Ruang (km/jam) Us = Kecepatan Rerata Ruang (km/jam)

26
Hubungan Antara
Kecepatan dan Kerapatan

Kecepatan akan menurun apabila


kerapatan bertambah. Kecepatan arus
bebas akan terjadi apabila kepadatan
sama dengan nol, dan pada saat
kecepatan sama dengan nol maka akan
terjadi kemacetan (jam density)
Kecepatan arus lalu lintas Kerapatan lalu lintas
U = S/T D = V/ Us
S = Jarak tempuh (km) D = Kerapatan lalu lintas (smp/km)
T = Waktu tempuh (jam) V = Volume lalu lintas (smp/jam)
U = Kecepatan (km/jam) Us = Kecepatan Rerata Ruang (km/jam)

27
Hubungan Antara
Kecepatan-Arus-Kerapatan
Kecepatan akan berkurang apabila arus
bertambah. Pengurangan kecepatan akibat
penambahan arus mendekati konstan pada
arus rendah dan menengah tetapi menjadi
lebih besar pada arus yang mendekati
kapasitas (Qmax). Dan jika arus telah
mencapai maksimum, arus akan terus
menurun seiring dengan kerapatan yang
mendekati jam kerapatan (Dj) yang mana
semua hal tersebut bebarengan dengan
terus menurunnya kecepatan sampai
mencapai kecepatan sama dengan nol
(Kerapatan Maks/jam kerapatan: V=0, Q=0)
Q = Arus Lalu Lintas (smp/jam)
Dj = Jam Kerapatan (smp/km)
V = Kecepatan (km/jam)
28
KESIMPULAN

Manusia dalam hal mobilitas cenderung memperhatikan waktu


tempuh sebagai ukuran kinerja utama untuk meminimalkan biaya.
Waktu tempuh yang efisien dalam hal mobilitas dimungkinkan
dengan menjaga kesetimbangan dengan menitikberatkan pada
seoptimal mungkin Kecepatan, volume, dan juga kerapatan yang
dapat dimanfaatkan dari jalan.

29
3.b

LEVEL OF SERVICE

30
Klasifikasi Jalan

Jalan satu-arah (1-3/1)

31
Klasifikasi Jalan

Jalan dua-lajur dua-arah (2/2 UD)

32
Klasifikasi Jalan

Jalan empat-lajur dua-arah tak-terbagi (yaitu tanpa median) (4/2 UD)

33
Klasifikasi Jalan

Jalan empat-lajur dua-arah terbagi (yaitu dengan median) (4/2 D)

34
Klasifikasi Jalan

Jalan enam-lajur dua-arah terbagi (6/2 D)


35
Level of Service

“Merupakan ukuran arus lalu lintas yang terjadi di jalan raya


dimana pengemudi merasakan kemudahan dan kenyamanan
dalam berkendara. Terdapat dua defenisi tingkat pelayanan pada
suatu ruas jalan yaitu tingkat pelayanan tergantung arus dan
tingkat pelayanan tergantung fasilitas.
(HRB, 1965 dalam Tamin O.Z., 2008).

𝑉 V = volume lalu lintas


LoS = C = kapasitas
𝐶

36
Kapasitas Dasar (C0)

Sumber: MKJI, 1997

37
Faktor Penyesuaian Lebar Jalur
Lalu-Lintas (FCw)

Sumber: MKJI, 1997

38
Faktor Penyesuaian Pemisahan
Arah (FCSP)

Sumber: MKJI, 1997

39
Faktor Penyesuaian Hambatan
Samping (FCSF)

Sumber: MKJI, 1997

40
Faktor Penyesuaian Ukuran
Kota (FCCS)

Sumber: MKJI, 1997

41
Penentuan LoS Jalan

Tamin, 2010

42
Tingkat Pelayanan Jalan Rasio V/C Keterangan

A 0.00 – 0.20 Arus Bebas

B 0.21 – 0.44 Arus Stabil (Jalan Antar Kota)

C 0.45 – 0.74 Arus Stabil (Jalan Perkotaan)

D 0.75 – 0.84 Arus Tidak Stabil

E 0.85 – 1.00 Arus Tersendat

F > 1.0 Arus Berhenti atau Macet

HCM, 1994
43
Level of Service = indikator kemacetan
TERIMA KASIH

45
⊡ Putri (025)
1. Mengapa lampu merah dikategorikan penyebab
kemacetan?
2. Contoh studi kasus di RS Sutomo dan FKG
(kasus lalu lintas)
⊡ Lala (012)
⊡ Djamiatur (031)
⊡ Rahmat
⊡ Risca
46

Anda mungkin juga menyukai