1.1.Latar belakang
Underpass Dewi Sartika adalah sebuah proyek infrastruktur yang bertujuan untuk mengatasi
masalah kemacetan lalu lintas di wilayah Depok, Jawa Barat. Dengan memahami dampak
lingkungan yang ditimbulkan oleh proyek ini, kita dapat mengambil tindakan untuk
meminimalkan dampak negatifnya.
1.2.Rumusan Masalah
1. Apa dampak positif dan negatif pembangunan Underpass Dewi Sartika terhadap lingkungan
sekitar?
2. Bagaimana penggusuran lahan dan pengaruhnya terhadap masyarakat lokal sebagai akibat
dari proyek Underpass Dewi Sartika?
3. Bagaimana dampak pembangunan underpass terhadap ekosistem alami dan kualitas
lingkungan sekitarnya?
1.3.Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak pembangunan Underpass Dewi
Sartika di Depok terhadap lingkungan sekitar. Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk:
1. Mengidentifikasi dampak positif yang dihasilkan oleh pembangunan Underpass Dewi Sartika
terhadap lingkungan, seperti pengurangan kemacetan lalu lintas, peningkatan mobilitas, dan
manfaat ekonomi.
2. Menganalisis dampak negatif yang ditimbulkan oleh pembangunan Underpass Dewi Sartika
terhadap lingkungan, termasuk penggusuran lahan, gangguan terhadap ekosistem alami, dan
dampak polusi udara dan suara.
Pembangunan Underpass Dewi Sartika di Depok memiliki dampak yang signifikan terhadap
lingkungan sekitar. Dalam bab ini, kami akan membahas lebih rinci dampak positif dan
negatif yang terkait dengan proyek ini, serta upaya-upaya yang dapat diambil untuk
mengelola dampak lingkungan tersebut.
A. Dampak Positif
1. Pengurangan Kemacetan Lalu Lintas: Salah satu dampak positif utama pembangunan
underpass Dewi Sartika adalah pengurangan kemacetan lalu lintas di wilayah Depok.
2. Peningkatan Mobilitas: Underpass ini akan meningkatkan mobilitas penduduk Depok
dengan memungkinkan akses yang lebih lancar antar wilayah. Ini akan memperpendek waktu
perjalanan dan memungkinkan orang untuk mencapai tujuan mereka lebih cepat.
3. Keselamatan Lalu Lintas: Underpass dapat mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas
karena mengurangi titik-titik kemacetan dan konflik lalu lintas. Ini akan meningkatkan
keselamatan pengguna jalan dan mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas.
4. Pengembangan Ekonomi: Proyek infrastruktur seperti underpass dapat membuka peluang
untuk pengembangan ekonomi di sekitar wilayah yang terhubung oleh underpass. Ini dapat
mendatangkan investasi baru dan membantu dalam pertumbuhan bisnis lokal.
B. Dampak Negatif
3.1.Kesimpulan
Pembangunan Underpass Dewi Sartika di Depok memiliki dampak yang signifikan,
baik positif maupun negatif, terhadap lingkungan sekitar. Untuk memaksimalkan manfaat
proyek ini sambil meminimalkan dampak negatifnya, perencanaan yang cermat dan tindakan
mitigasi yang efektif diperlukan. Dengan upaya yang tepat, pembangunan infrastruktur
perkotaan seperti underpass dapat menjadi aset yang berharga bagi masyarakat dan
lingkungan sekitar serta mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas yang lebih baik.
3.2 Saran
1. Pengelolaan Lahan yang Adil: Pemerintah dan pihak terkait harus memastikan bahwa
penggusuran lahan yang diperlukan untuk proyek underpass dilakukan dengan adil dan sesuai
dengan regulasi yang berlaku.
2. Pengelolaan Air dan Limbah: Sistem pengelolaan air dan limbah yang efisien harus
diterapkan selama dan setelah konstruksi untuk menghindari pencemaran air dan tanah.
Pengawasan ketat terhadap limbah konstruksi juga penting.
3. Pengendalian Polusi Udara dan Suara: Dalam proses konstruksi, harus diterapkan
teknologi dan praktik pengendalian polusi udara dan suara untuk mengurangi dampak negatif
terhadap kesehatan masyarakat dan ekosistem di sekitarnya.
4. Pengawasan Ketat Selama Konstruksi: Penting untuk memastikan bahwa konstruksi
underpass berjalan sesuai dengan rencana dan standar lingkungan yang telah ditetapkan.
Pengawasan ketat selama konstruksi dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi potensi
masalah sejak dini.
5. Perencanaan Berkelanjutan: Proyek-proyek infrastruktur seperti underpass harus
direncanakan dengan berkelanjutan, mempertimbangkan perlindungan lingkungan sejak
awal. Penggunaan teknologi hijau dan energi terbarukan harus dipertimbangkan dalam
perencanaan proyek serupa di masa depan.
6. Partisipasi Masyarakat: Masyarakat harus terlibat dalam proses perencanaan dan
pengambilan keputusan terkait proyek infrastruktur. Mendengarkan masukan dan
keprihatinan masyarakat dapat membantu menghasilkan solusi yang lebih baik dan
mendukung dukungan masyarakat terhadap proyek tersebut.