Kolam Pemandian Putri Tujuh mengambil nama dari puteri-
puteri Pangeran Adipati Mangkubumi. Sebetulnya, Pangeran Adipati Mangkubumi mempunyai 11 orang anak yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 7 orang perempuan. Oleh sebab itu, kolam pemandian tersebut dinamakan puteri tujuh. Kolam yang berlokasi kurang lebih 100 meter selatan Istana Mangkubumi ini biasa digunakan oleh putra maupun putri sultan. Kolam ini berukuran 20 M x 30 M dan dipagar keliling. Denah kolam ini berbentuk huruf U karena kolam ini digunakan sebagai tempat mandi raja dan bagian tengah terdapat bagian tangga untuk mandi yang menjorok ke kolam. Pada saat ini kolam tersebut jarang difungsikan dan ditumbuhi bunga teratai. Namun secara insidentil masih difungsikan sebagai tempat ritual yang ditandai dengan adanya keberadaan bunga rampai dan kain kuning di situs pemandian tersebut. Pangkalan Bun
Selain Istana Kuning yang merupakan salah satu landmark Kota
Pangkalan Bun, ada satu lagi situs sejarah yang berdiri di Kotawaringin Barat (Kobar), Kalteng.
Situs itu bernama Istana Pangeran Adipati Mangkubumi, plus
beberapa peninggalannya seperti Pemandian Putri Tujuh.
Lokasinya di tengah kota, di Jalan Pakunegara Gang Durian RT
13 Pangkalan Bun. Kondisi Istana Mangkubumi sendiri layaknya bangunan tradisional lain; berbentuk panggung dan berbahan kayu ulin serta beratap sirap.
Hanya sedikit perbedaan bentuk istana ini dengan rumah
tradisional umumnya di Kalimantan.
Istana yang dulunya ditempati Pangeran Adipati Mangkubumi
sebagai rumah pribadi itu, sekilas terlihat mempunyai arsitektur tradisional Jawa berbentuk limasan. Tampak jelas dari bangunan induk yang bagian belakang dan depan mirip hall atau balai pertemuan.
”Istana Pangeran Adipati Mangkubumi pada zaman dulu pernah
ditempati dua putri Pangeran Ratu Anum Kasuma Yudha, yakni Ratu Kuning (Ratu Adipati Mangkubumi) dan Ratu Intan (Ratu Prabu),” tutur cucu Pangeran Adipati Mangkubumi, H Gusti Muhammad Yusuf dan buyutnya Gusti M Abdurahman