PEMBAHASAN
3.1 Deskripsi
Puntadewa, dan Candi Sembadra. Candi Arjuna terletak paling utara dari deretan
percandian di kompleks tersebut. Sementara itu, Candi Semar adalah pelengkap dari
Candi Arjuna. Kedua bangunan candi ini saling berhadapan.Seperti umumnya candi-
nama candi.
26
3.2 Letak Candi Arjuna
Ga
mbar 3.2.1 peta Kabupaten Banjarnegara
ketinggian sekitar 2.093 meter diatas permukaan laut (mdpl). Dimana Dieng
merupakan dataran tinggi yang berada di antara dua kabupaten yaitu Kabupaten
ke kompleks Candi Arjuna, anda bisa mengikuti petunjuk jalan menuju candi
27
3.3 Sejarah
hektar. Hanya saja, baru sebagian kecil dari candi-candi tersebut sudah selesai
direstorasi. Dari sekian banyak candi yang ada Dataran Tinggi Dieng, kompleks
hektar. Di komplek sini, terdapat lima bangunan candi, yaitu Candi Arjuna,
Candi Semar, Candi srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra. Selain
Candi Semar, keempat candi lain merupakan candi utama yang digunakan
28
sebagai tempat bersembahyang. Melihat dari bentuk serta ornamen yang terdapat
pada setiap candi, diperkirakan keempat candi tersebut di bangun pada masa
yang berbeda. Candi Arjuna merupakan yang di bangun paling awal, sementara
Candi Sembadra merupakan candi yang di bangun paling akhir. Komplek candi
ini pertama kali ditemukan pada abad 18 oleh seorang tentara Belanda, Theodorf
Van Elf. Saat pertama kali ditemukan, kondisi candi tergenang air. Upaya
berkebangsaan inggris sekitar 40 tahun setelah pertama kali candi ini di temukan.
Van Kirnbergens.
ornamen yang sama. Di setiap candi, dapat ditemukan penil (ornamen pada
bagian tangga, seperti pegangan), kala (wajah raksasa tanpa rahang bawah yang
29
terdapat di bagian atas pintu), makara (diletakkan di sisi-sisi pintu dan dipercaya
mampu mengusir kejahatan), jalatmara (saluran air untuk mengalirkan air dari
bagian dalam candike salah satu sisi), istadewata (terdapat pada bagian atas
yang terdapat di bagian ujung tiap sisi). Selain itu, di setiap candi, dapat
ditemukan diksa (jalur bagi umat untuk mengelilingi candi sebelum masuk ke
candi yang dibuat untuk menyembah Dewa Syiwa. Sementara, Candi Srikandi
dibangun untuk menyembah trimurti (tiga dewa) yaitu Syiwa, Brahma, dan
kosong yang biasanya dijadikan tempat meletakkan arca. Sebagian besar arca
30
yang berasal dari kompleks candi ini disimpan di Museum Kailasa, yang
Sementara, sebagian yang lain sudah hilang. Dari empat candi utama
yang ada di kompleks sini, hanya Candi Arjuna yang memiliki candi sarana yaitu
Candi Semar. Candi saran merupakan candi yang digunakan sebagai tempat
berkumpul atau menunggu para umat sebelum masuk ke candi utama. Candi
Arjuna, sebagai candi utama di kompleks ini juga diperkirakan sebagai candi
Mataram Kuno. Selain kelima candi tersebut, terletak sekitar 200 meter sebelah
barat dari kompleks Candi Arjuna, terdapat Candi Setyaki. Candi Setyaki terdiri
dari dua bangunan, tapi hanya satu bangunan yang berdiri – itupun tidak lengkap
karena bagian atas candi belum terpasang. Sementara, satu bangunan lain hanya
berupa dasar bangunan. Candi Setyaki juga merupakan candi dibangun untuk
31
memuja Dewa Syiwa. Melihat relung dan gaya bangunan Candi Setyaki
diperkirakan di bangun pada masa yang sama dengan Candi Arjuna. Kompleks
Candi Arjuna biasa digunakan sebagai tempat pelaksanaan Galungan. Selain itu
pintu masuk dan relung-relungnya dihiasi kala makara. Atap candi berjenjang
tahun 731 Caka (809 M) di dekat Candi Arjuna dapat menjadi petunjuk
32
Pada dasarnya candi-candi yang terdapat di kompleks candi arjuna
sebagai candi perwara dari candi arjuna. Sebelum membahas mengenai arsitektur
dari candi Arjuna, ada beberapa istilah yang biasa digunakan dalam arsitektur
di tangga.
Kala, merupakan makhluk raksasa dengan mata melotot dan juga taring
atau juga disebut buto dalam kepercayaan jawa. Ukiran kala di candi
Istadewata, bagian candi dimana dipercaya sebagai jalan masuk dari Sang
33
Antefik, Ornamen candi yang berada di bagian ujung dari setiap sisi/ujung
candi
Batur, Alas candi dimana biasanya bagian pintu candi terletak lebih tinggi
daripada tanah. Dan bagian paling bawah dari candi biasa disebut batur
dengan sejarah candi gedong songo di semarang, Jawa Tengah. Candi Arjuna
merupakan candi utama di kompleks candi Arjuna, dimana candi ini memiliki
34
bangunan utama berbentuk persegi dengan ukuran sekitar 4 meter persegi.
pintu masuk candi yang berada di bagian barat candi. Terdapat 8 anak tangga
menuju bagian pintu candi dimana di pinggir tangga terdapat penil dengan ujung
berkepala naga. Bagian pintu candi terdapat bilik penampil selebar 1 meter.
Diatas pintu terdapat ukiran kalamakara. Dan di bagian atap dari ruang penampil
kedua sisi bagian depan candi. Dimana biasanya diletakkan arca dibagian bilik
35
penampil. Namun saat ini arca-arca tersebut sudah tidak ada. Kemungkinan arca-
arca di Candi Arjuna dipindahkan di museum kalilasa, yang berada tidak jauh
dari komplesk candi Arjuna. Diatas bilik penampil juga terdapat ukiran
kalamakara tanpa rahang yang terlihat melotot. Dibagian samping bilik penampil
terdapat bingkai dengan ukiran bunga kertas khas india, sedangkan pada bagian
Di bagian utara, timur dan selatan dinding candi terdapat relung yang
biasanya digunakan untuk menaruh arca. Namun saat ini arca-arca tersebut juga
sudah tidak ada. Diatas relung ini juga teradapat ukiran kalamakara. Serta di
bagian sekitar relung teradapat bingkai yang menglilingi relung. Bagian samping
36
dibawah relung, terdapat jalawara yang terletak di tengah bagian bawah candi
Arjuna.
membentuk kerucut tetapi lebih tinggi. Dan semaik ke atas memiliki ukuran
penampil dengan ukuran yang lebih kecil jika dibandingkan dengan bilik
37
semakin kecil yang berada tepat di tengah-tengah setiap sisi candi. Disetiap
sudut bagian atap candi terdapat hiasan yang memiliki bentuk mahkota bulat
dengan ujung runcing. Namun, saat ini hiasan disetiap ujung atap banyak yang
sudah rusak.
sesaji, atau yang biasa disebut dengan yoni. Yoni tersebut berbentuk segi empat
dengan bentuk mirip seperti meja dimana dibagian atas lebih menjorok keluar. Di
bagian atas terdapat lubang yang juga berbentuk segi empat dimana lubang ini
berfungsi untuk menampug air dari atap candi. Apabila air di lubang ini sudah
penuh, air akan mengalir melalui jalur yang sudah disediakan yang dialirkan
menuju bagian lingga yang kemudian dialirkan menuju bagian luar candi. Jadi
itulah penjelasan mengenai sejarah candi arjuna yang berada di dieng. Mengenai
38
3.5 Perubahaan Sosisal Melalui Proses Akulturasi
proses percampuran dua budaya atau lebih yang saling bertemu dan saling
sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan
pada kebudayaan asing yang berbeda. Syarat terjadinya proses akulturasi adalah
Syarat lainnya adalah adanya keseragaman (homogeneity) seperti nilai baru yang
39
Hasil proses akulturasi budaya ditentukan oleh kekuatan setiap
lainnya. Salah satu contoh dari proses akulturasi di Indonesia adalah yang terjadi
transmigrasi, secara alami terjadi pertemuan dua budaya atau lebih. Dalam proses
memiliki lebih kuat akan berperan besar dalam proses akulturasi. Sebagai contoh,
Candi Hindu dan Buddha yang ditemukan di Indonesia pada dasarnya merupakan
wujud akulturasi.
40
3.6 Fungsi Candi Arjuna bagi umat Hindu
sebagai tempat pemujaan bagi Dewa Syiwa, dewa teragung dalam kepercayaan
umat Hindu yang terkenal dengan Trimurti (Syiwa, Wisnu, Brahma). Hal
tersebut dapat dibuktikan dari relief ketiga Dewa Trimurta yang terpahat di
dinding Candi Srikandi yang letaknya berada persis di sebelah utara Candi
Arjuna.
Acara itu tidak lain adalah Dieng Culture Festival. Penyelenggaraan Dieng Culture
Festival tahun ini, masuk tahun ke-9. Puncak acara event tahunan ini, akan
41
berlangsung di kawasan Candi Arjuna di Kabupaten Banjanegara, Jawa Tengah.
Ritual ruwatan anak gembel (berambut gimbal) dan ini juga merupakan fungsi
Candi Arjuna.
pemotongan rambut anak gimbal yang dipercaya sebagai anak special dataran
tinggi Dieng. Konon katanya Anak gimbal terjadi karena upcara yang dilakukan
tidak berhasil atau tidak di kabulkan dan itu menyebabkan rambutnya menjadi
panjang tetapi kalau di kabulkan maka rambunya tidak akan menjadi panjang
42
Gambar 3.6.3.1 pemotongan rambut gimbal
masyarakat
Dieng.
43
Gambar 3.7.1.1 tour guide
masyarakat untuk menjadi lebih baik misalnya dalam hal berkomunikasi. Mereka
sadar bahwa dengan komunikasi yang baik mereka dapat membantu turis yang
Galunagan.
44
3.7.3 Pengaruh Candi Arjuna dalam aspek IPTEK
mendatangkan pengunjung.
keindahan alam, dan fungsinya, sehingga para pengunjung tahu tentang budaya
bagi para travellers yang tengah berwisata di dataran tinggi Dieng ini. Tak hanya
45
dapat menikmati dinginnya udara pegunungan dan hamparan bukit yang
menawan di mata saja, kamu juga dapat mempelajari kisah peradaban Kerajaan
Mataram Kuno sebagai cikal bakal kerajaan -kerajaan agung di tanah Jawa lewat
festival budaya akbar setiap tahunnya. Melalui Dinas Pariwisata dan Kelompok
dengan ritual memotong rambut anak berambut gimbal di candi utama sebagai
puncak perayaan festivalnya. Menyaksikan Dieng Culture Festival dan Jazz Atas
Awan.
46
Setiap tahunnya di Kompleks Candi Arjuna dilangsungkan perayaan
Dieng Culture Festival dan Jazz Atas Awan. Dua acara itu biasanya digelar
dalam waktu yang berdekatan, Jumat – Minggu, dan sebagai acara inti ada
prosesi pemotongan rambut anak gimbal. Acara ini biasa dilangsungkan pada
pertengahan tahun, sekitar bulan Juli atau awal Agustus. Satu hal yang menarik
dari acara ini adalah perta kembang api serta penerbangan lampion yang meriah.
Inilah salah satu festival di Indonesia yang layak kamu saksikan. Itulah yang
47