Anda di halaman 1dari 2

ANOMAN OBONG

** Musik anoman Obong ( Anoman Obong bersiluet )


** Tari perkenalan Tokoh
( Di sebuah kerajaan hiduplah sepasang raja dan ratu, Rama dan Dewi Sinta….Sang raja adalah
seorang raja yang sangat arif dan bijaksana sedangkan sang ratu dikenal akan kebaikan dan
kecantikannya
Pada suatu hari sang Raja mengajak Dewi Sinta dan adiknya Laksmana untuk berburu di hutan, saat
Rama mengejar kijang.
Laksmana : “Kanda Rama, hari ini saya ingin berburu di hutan, ayo temani aku, ajaklah istrimu juga”
Rama : ‘ Baik Adikku Laksmana, ayo kita pergi berburu”
Akhirnya Rama, Sinta, dan Laksmana pergi berburu di Hutan ….
Tiba-tiba muncullah seekor Kijang dengan lincahnya.
Sinta : “Kakanda, tolong tangkap Kijang itu untukku”
Rama : “Baiklah dinda, Kanda tangkapkan Kijan itu untukmu, namun sebelum aku pergi, aku akan
melindungimu dengan holahop emas ini, kau tidak boleh pergi keluar dari holahop ini”
Sinta :“ Baik Kakanda”
Akhirnya Laksmana dan Rama meninggalkan Sinta untuk pergi berburu.
Sinta didatangi oleh seorang kakek-kakek yang merupakan jelmaan Rahwana yang pada akhirnya
Sinta dibawa oleh Rahwana ke kerajaan Alengka.
Kakek : “Cah ayu, berilah aku sedikit makanan”
Sinta : “Saya hanya memiliki sepotong ubi rebus:
Kakek : “Tidak apa-apa cah ayu”
Tanpa disadari SInta telah keluar dari holahop. Tiba-tiba Kakek-kakek itu berubah jadi Rahwana.
AKhirnya, dibawalah Sinta oleh Rahwana ke Kerajaan Alengka
# Rama dan Laksmana kembali ke hutan, melihat Sinta tidak ada di tempatnya Rama dan Laksmana
kebingungan. Kemudian datanglah seekor kera putih sedang bertemu dengan para kera untuk mencari
keberadaan Dewi Sinta ketika tiba-tiba datanglah seekor kera yang berwarna putih
Rama : ” hei kera putih siapakah dirimu sebenarnya?”
Anoman : “ (adegan tari Anoman) hamba Anoman putra Dewi Anjani , hamba kesini untuk membantu
paduka raja mencari Dewi Sinta kembali “
Anoman : “ Sebelum saya pergi, berilah saya cincin paduka sebagai bukti bahwa saya adalah utusan
dari paduka raja”
Setelah mendapatkan cincin, Anoman dan teman-temannya pergi ke Kerjaan Alengka
Sesampainya di Kerajaan Alengka, Sinta ditawari berbagai macam makanan dan minuman yang enak.
Rahwana : “Duhai Sinta, minumlah air putih yang menyejukkan ini dulu (menyodorkan Aqua)”
Sinta : “Tidak, aku hanya ingin air Prima”
Rahwana : “Baiklah, ini kubawakan air Prima”
Sinta : “Tidak, aku ingin minum air yang berwarna saja”
Rahwana : “Baiklah Sinta, aku bawakan The Botol untukmu”
Sinta : “Tidak, aku hanya ingin pulang bertemu dengan suamiku”
Rahwana :”Dasar kamu perempuan yang sulit dimengerti. Tidak perlu banyak permintaan, jadilah
istriku wahai Sinta”
Sinta : Tidak, aku tidak sudi”
Rahwana pun murka dengan meninggalkan Sinta (*adegan tari Rahwana dan Sinta)
(Dewi sinta semakin pesimis, sekian purnama di taman Argasoka, setiap hari Rahwana datang merayu
dan mau menyentuhnya, setiap hari pula ia menolak keinginan Rahwana dan tetap menjaga
kesuciannya)
(Dewi Sinta benar-benar hampir putus asa, tiba-tiba Anoman mendatanginya)
Sinta : “ Siapa kau?”
Anoman : “ Hamba Anoman utusannya Paduka Raja Rama baginda” (sambil menyembah)
Sinta : “ tunjukkan jika kau adalah memang utusan suamiku”
Anoman : “ ini cincin paduka raja Rama yang jika baginda pakai bersinar, itu menunjukkan bahwa
baginda masih suci belum disentuh Rahwana dan paduka Rama akan menjemput baginda
Sinta “ ( sambil memberikan cincin ke Sinta)
( Sinta memakai cincin tersebut, cincin itu bersinar terang yang menunjukkan bahwa dia masih suci,
dengan suka cita anoman lompat-lompat kegirangan dan bermaksud kembali untuk mengabarkannya
kepada Rama )
(Namun sebelum kembali ke kerajaan Maliawan…Anoman membuat huru hara di kerajaan Alengka
dengan memporak porandakan keadaan kerajaan Alengka )
Para raksasa murka akibat ulah Anoman, dengan beragam cara akhirnya Anoman tertangkap
Para raksasa bersuka cita dan bergembira dengan menyiapka kayu untuk membakar Anoman hidup-
hidup….tetapi Anoman tetap santai dan diam saja seolah ia menikmatinya
Rahwana dengan sombongnya mulai menyalakan api dan membakar kayu, para raksasa
kegirangan…
Mereka pikir mereka telah menang… Anoman tahu api tidak akan bisa melukainya….saat api sudah
mulaimenuupi tubuhnya....Anoman mulai melepaskan diri dan melompat kesana kemari membakar
seluruh kerajaan Alengka
Musik (bong obong obong)
Rama, Laksmana, bolo kurawa masuk dan perang dengan pasukan Rahwana
Akhirnya Rahwana mati dipanah Rama
Untuk membuktikan kesuciannya Dewi Sinta membakar tubuhnya dengan api, tetapi Dewi Sinta tidak
terbakar, ini membuktikan bahwa Sinta masih suci dan mereka hidup rukun dan damai.

Anda mungkin juga menyukai