0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
143 tayangan1 halaman
Film biopik Soekarno mengisahkan kehidupan dan perjuangan nasionalis Indonesia Bung Karno mulai dari masa kecil hingga memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 1945. Film ini berlatar belakang era 1940-an dan berusaha membangkitkan semangat nasionalisme penonton dengan menampilkan perjuangan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.
Film biopik Soekarno mengisahkan kehidupan dan perjuangan nasionalis Indonesia Bung Karno mulai dari masa kecil hingga memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 1945. Film ini berlatar belakang era 1940-an dan berusaha membangkitkan semangat nasionalisme penonton dengan menampilkan perjuangan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.
Film biopik Soekarno mengisahkan kehidupan dan perjuangan nasionalis Indonesia Bung Karno mulai dari masa kecil hingga memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada 1945. Film ini berlatar belakang era 1940-an dan berusaha membangkitkan semangat nasionalisme penonton dengan menampilkan perjuangan tokoh-tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia.
Soekarno adalah film drama Indonesia yang dirilis pada 11 Desember 2013 dengan
durasi 137 menit. Film ini dibintangi oleh Ario Bayu, Maudy Koesnaedi, dan artis terkemuka lainnya. Film ini disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Diproduseri oleh Raam Punjabi. Film ini didistribusikan oleh MVP Picture, Mahaka Picture, dan Dapur Films. Pada awal mulai film ini diawali dengan lagu Indonesia Raya dan meminta penonton untuk berdiri hingga lagu selesai. Alur pada film ini yaitu alur maju – mundur. Cerita awal dimulai ketika masa kecil Soekarno yang sakit-sakitan sehingga membuat sang ayah memutuskan untuk mengganti namanya dari Koesno menjadi Soekarno dengan harapan kelak menjadi kesatria layaknya Adipati Karno. Harapan ayahnya terpenuhi, umur 24 tahun Soekarno berhasil mengguncang podium, berteriak: Kita Harus Merdeka Sekarang!!! Akibatnya, dia harus dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak. Tapi keberanian Soekarno tidak pernah padam. Pledoinya yang sangat terkenal, Indonesia Menggugat, mengantarkannya ke pembuangan di Ende, lalu ke Bengkulu. Di Bengkulu Soekarno sempat istirahat dari politik dan memilih mengajar di sebuah sekolah Muhammadiyah. Darisana dia bertemu dengan seorang gadis yang juga merupakan siswinya yaitu Fatmawati. Soekarno kagum dengan jawaban Fatmawati tentang ‘Mengapa Indonesia harus merdeka?’. Sejak saat itu soekarno jatuh cinta padanya yang saat itu dia masih menjadi suami dari Inggit Garnasih. Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang mengobarkan perang Asia Timur Raya. Semangat politik Soekarno kembali bergelora. Hatta dan Sjahrir, rival politik Soekarno, mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dibanding Belanda. Tapi Soekarno punya keyakinan, Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk meraih kemerdekaan. Hatta terpengaruh, tetapi Sjahrir tidak. Kelompok pemuda progresif pengikut Sjahrir bahkan mencemooh Sukarno-Hatta sebagai kolaborator. Keyakinan Soekarno tak goyah. Berbagai rintangan dilalui oleh Soekarno dan Hatta untuk memerdekakan Indonesia tidak sia-sia, pada tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia mencapai kemerdekaannya melalui proklamasi yang dibacakan Soekarno. Dari keseluruhan, film ini mampu membuat penonton berada di era 1940an dengan latar belakang pedesaan serta teknologi yang masih belum berkembang pesat. Penggunaan bahasanya juga bagus. Pada bulan September 2013, puteri dari Soekarno, Rachmawati mengkritik bahwa film ini tidak cocok dengan Ario Bayu yang berperan sebagai Soekarno. Ia merasa aktor Anjasmara yang layak memerankan tokoh tersebut. Kesimpulan film ini sangat baik untuk membangkitkan rasa nasionalisme kita, di film ini kita diperlihatkan masa muda Soekarno sang proklamator Indonesia. Tidak hanya itu di film ini juga mengangkat tokoh-tokoh pejuang lainnya.