Pada jaman dahulu semasa perang Diponegoro pada tahun 1825 – 1830 terjadi pertempuran
sengit melawan Belanda, Para Pejuang pengikut Pangeran Diponegoro dibawah Komando
Kyai Mojo berhasil dipukul mundur oleh Belanda dan melarikan diri sampai daerah Grobogan.
Dalam perjalanan dikarenakan kelelahan dan dirasa sudah tidak dikejar Belanda, Akirnya
pasukan pejuang tersebut memutuskan untuk beristirahat,berteduh dibawah pohon yang sangat
besar dan rindang yang mana dibawahnya yang terdapat sebuah telaga kecil dengan air yang
tampak jernih, Kemudian pasukan itu beristirahat sejenak untuk mengambil air yang digunakan
untuk minum maupun mandi sebelum melanjutkan perjalanan. Dan telaga tersebut tidak
pernah kering walaupun musim Kemarau sekalipun sehingga digunakan oleh masyarakat untuk
tersebut Kyai MOJO berkata dalam bahasa JAWA ” Mbesuk Rejaning Jaman panggonan iki
dadi desa lan tak Jenengke MOJOAGUNG ” akirnya sampai sekarang bernama Desa
Mojoagung