Anda di halaman 1dari 2

Nama : Niwang Nafisah Amatullah

NIM : 10615024

SEJARAH CURUG MALELA


Curug malela merupakan nama yang diambil dari bahasa sunda. Dalam bahasa sunda
curug memiliki arti air terjun. Sedangkan malela merupakan nama seorang tokoh penyebar
agama islam yang bernama eyang prabu tadjimalela. Beliau berasal dari kerajaan sumedang
Larang. Konon katanya, curug malela merupakan tempat eyang prabu tadjimalela bertapa.

Secara ilmiah, air terjun ini diperkirakan terbentuk sejak tahun 5 hingga 10 juta tahun yang lalu.
Dimulai dengan meletusnya gunung merapi yang aktif pada masa itu. Letusan gunung tersebut
menghasilkan kaldera raksasa berdiameter sekitar 15 Km di daerah barat Ciwidey. Kaldera
merupakan kawah vulkanik besar yang dihasilkan dari letusan gunung. Gunung api yang
memiliki kaldera biasanya berbentuk kerucut terpancung atau bahkan cekung ke dalam pada
bagian puncaknya. (Geologisiana.com)

Kaldera raksasa tersebut mengaliri sungai cidadap yang melalui kecamatan Gununghalu dan
rongga hingga cisokan. Diantara aliran sungai itulah terdapat Curug Malela yang terbentuk dari
Breksi dan Batu pasir. Endapan breksi dan batu pasir tersebut berasal dari beberapa gunung
merapi purbakala di daerah selatan Jawa Barat yang meletus pada saat itu.

Sejak jaman dulu, Curug Malela dikelola secara turun temurun oleh masyarakat setempat. Pada
tahun 1985 mulai dibuat jalan setapak menuju Curug Malela untuk mempermudah akses menuju
ke Curug. Sebelum menjadi tempat wisata, sekitar curug Malela merupakan tempat berkebun dan
bertani masyarakat setempat seperti sayuran, sereh, padi.

Pada tahun 2007, Curug malela mulai terkenal di media social seperti facebook. Dan mulai ramai
dikunjungi para wisatawan. Karena peningkatan jumlah wisatawan tersebut, curug malela mulai
dikelola oleh pemerintah dan mulai dikembangkan menjadi salah satu destinasi wisata alam di
Kecamatan Rongga.
Narasumber : Bapak Aef Saefudin

Contact Person : 082115388428

Anda mungkin juga menyukai