Nasib anak manusia siapa yang tahu. Roda kehidupan terus berputar membawa
serta segala tetek bengek yang mewarnai nya, termasuk urusan rejeki. Begitu juga
yang di lalui pria paruh baya bernama Sanawi ini. Berawal dari seorang
tukang angon sapi, kini dia sukses menjadi pengusaha es krim dengan omzet
milyaran rupiah.
mengenyam pendidikan formal hingga kelas 1 Sekolah Dasar. Di usia nya yang
masih bocah, dia memilih peran atau lebih tepatnya di paksa keadaan menjadi
menjadi tukang angon dengan upah ala kadarnya dari sang pemilik ternak, tentu
bukan hal yang menyenangkan baginya. Menjadi seorang kuli bangunan mungkin
akan lebih menghasilan, begitulah yang terpikir saat memutuskan ikut tetangga
merantau ke Jakarta.
Berbekal uang hasil penjualan singkong yang tak seberapa dengan di iringi doa
Blora. Namun baru saja menginjakan kaki di ibukota, dia harus menelan pil pahit
pertama nya. Sang tetangga yang di tumpangi begitu tega meninggalkan nya di
Tanpa ada sanak saudara atau kenalan yang di tuju, membuat Sanawi harus
mengambil keputusan. Demi untuk bertahan hidup, berkeliling lah dia di perumahan
perumahan menawarkan jasa sebagai tukang cat dan bersih bersih rumah.
Kehidupan yang keras dan penuh perjuangan dia lakoni untuk beberapa waktu di
tengah panas nya ibukota. Hingga akhirnya dia memutuskan untuk hengkang saat di
tawari pekerjaan oleh teman nya. Ingin mencoba peruntungan yang lebih baik di
mengajaknya untuk beralih profesi sebagai penjual es krim keliling. Pintu rejeki
sepertinya mulai sedikit tersingkap untuk nya, es krim ludes terjual dan laba sebesar
Betapa girang nya hati Sanawi kala itu, menjadi penjual es krim keliling ternyata
memberikan penghasilan yang lebih baik daripada menjadi kuli bangunan. Dia pun
mulai meracuni pikiran rekan rekan nya untuk ikut bergabung menjadi penjual es
krim.
Entah kenapa langkahnya kembali terganjal, ketika juragan es krim tempat dia
mengambil dagangan melarang Sanawi untuk jualan lagi. Sanawi tidak kehabisan
akal, dia masih nekad berjualan dengan bantuan beberapa teman yang
Manisnya keuntungan dari berjualan es krim dia sisihkan sedikit demi sedikit untuk
omset penjualan, Sanawi pun memberanikan diri mengajukan pinjaman bank untuk
membeli mobil bak terbuka dan sebagai modal produksi es krim sendiri.
Pilihan hidupnya sebagai penjual es krim ternyata tidak sia sia. Keberanian mencoba
hal baru di sertai semangat pantang menyerah yang di miliki nya kini telah
membuahkan hasil yang setimpal. Dalam satu bulan dia bisa menjual 9.000 pail
(ember) es krim dan memproduksi 40.000 cone (krupuk) contong nya per hari.
Produk es krim buatan nya yang di beri nama Vanesa , merambah ke berbagai kota
di Kalimantan, Makasar dan Jakarta. Bisnis inti Sanawi ini mampu menghidupi
Sukses menjadi tukang Es Krim berpenghasilan 1,5 Milyar sebulan tidak membuat
Sanawi berpuas diri. Pria yang baru bisa baca tulis tahun 2010 lalu setelah di ajari
Tak puas dengan hanya satu kesuksesan saja, Sanawi mencoba melebarkan sayap
menjajal usaha lain, salah satunya adalah mini Market. Namun siapa sangka mini
beberapa daerah. Kemudian Sanawi juga mencoba untuk terjun dalam bidang
penyewaan kontainer. Beruntung bisnis barunya itu juga ikut berkembang, dan
Jadi bukan hal yang aneh kalau dia bisa mendapatkan penghasilan mencapai Rp
500 juta dalam sebulannya. Kini Sanawi yang tidak pernah merasakan bangku
sekolah itu bisa memiliki banyak bisnis dan ratusan karyawan yang bekerja
Meskipun begitu, Sanawi tetap menganggap sebuah pendidikan adalah hal yang
penting. Dia yang tidak lulus SD saja bisa sesukses itu, bagaimana kalau dulu
Sanawi selesai sekolah, pasti lebih banyak keberhasilan yang di dapatkan. Bagi
Sanawi kunci suksesnya bukan hanya bekerja keras, namun semangat pantang
Tidak melulu langsung berhasil, sudah banyak kegagalan yang menimpa dirinya,
namun Sanawi tetap bangkit kembali. Kini dia telah menuai buah dari rasa pantang
menyerah yang dimilikinya dulu. Sekali lagi Sanawi membuktikan kalau usaha tidak
Berkaca dari kisah Sanawi kita jadi paham, betapa pentingnya rasa pantang
menyerah dalam meraih kesuksesan. Sanawi telah belajar langsung dari kehidupan,
oleh sebab itulah dia membagikan rahasia keberhasilannya itu. Jika Sanawi bisa,