Pembuat Cover :
Anton Wijaya, S.E.
Pengoreksi :
Buari, S.Pd.
Kundarto, S.Pd., M.Pd.
ISBN :
978-602-6349-79-8 (no.jil.lengkap)
978-602-6349-80-4 (jil.1)
978-602-6349-81-1 (jil.2)
978-602-6349-82-8 (jil.3)
Penerbit :
CV. Mutiara Ilmu
Jl. Pahlawan, Sarirejo IX Mojosari – Mojokerto, Telp. 0321-593125,
email : mutiara.ilmumjs@gmail.com
Cetakan ke-9
Hak Cipta Buku pada Penerbit Dilindungi Undang-Undang
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah memberi nikmat dan petunjuk
sehingga buku ini dapat diterbitkan. Dan semoga shalawat serta salam tetap
dicurahkan kepada Rasulullah SAW pembawa manusia ke kehidupan yang penuh
cahaya ilmu.
Buku Matematika ini disusun dengan semangat untuk memberi kontribusi
terhadap pengembangan amal ilmiah dan ilmu amaliah bagi siswa Madrasah
Aliyah untuk memahami konsep dasar ilmu pengetahuan dan dapat
mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian.
Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah ini disusun berdasarkan kurikulum
Terbaru yang diterapkan di Madrasah Aliyah wilayah Jawa Timur. Tujuan
diterbitkannya buku ini adalah untuk membantu siswa belajar dengan paradigma
(pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning dan mandiri.
Cooperavite karena siswa dituntut untuk belajar bekerja sama atau berdiskusi
dengan temannya. Aktif karena cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa
berfikir kritis dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Mandiri karena siswa akan terlatih untuk mengembangkan
kemampuan daya nalar secara optimal. Belajar dengan buku Matematika Tingkat
Madrasah Aliyah ini akan membuat siswa siap dan mampu menerapkan ilmunya di
kehidupan sehari-hari.
Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang secara intens
melakukan telaah teks Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah di sela-sela
kesibukan tugas, berharap buku-buku pendamping teks dapat digunakan sebagai
sumber belajar di Madrasah. Dan patut kiranya memberi apresiasi yang tinggi
kepada MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang telah turut memberi
warna dan wawasan baru terhadap khazanah keilmuan dalam bentuk buku
terbitan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai buku yang bersifat “dokumen hidup” tentunya harus senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan sesuai kebutuhan siswa. Disamping keunikan yang telah
dipaparkan di atas, tentu masih dimungkinkan adanya penyempurnaan. Akhirnya
saya Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur turut berdoa
agar buku ini bermanfaat bagi segenap siswa, guru, para pemerhati pendidikan
dan para pembaca pada umumnya.
Pengantar Bab
PETA KONSEP
Pengertian Domain, Kodomain
Fungsi dan Range
Syarat
Syarat
Fungsi Invers
Sifat-sifat
MATERI PEMBELAJARAN
Materi Prasyarat
Masih ingatkah kalian dengan materi
relasi yang sudah kalian pelajari di
SMP/MTs?. Relasi menyatakan hubungan
antara suatu anggota himpunan ke anggota
himpunan yang lain. Contohnya, setiap
negara memiliki ibu kota negara, Ibu kota
negara Indonesia adalah Jakarta, ibu kota
negara Malaysia adalah Kuala Lumpur, dan
Gambar 1.3 Menara Ibu kota Thailand adalah Bankok, dan Ibu
Kembar Petronas Kota negara negara lainnya. Dapatkah kalian
Sumber: Google menyebutkan contoh relasi relasi yang lain
yang sering kalian temui dalam kehidupan
sehari hari?
A. FUNGSI
1. Pengertian Fungsi
Fungsi adalah relasi yang menghubungkan satu anggota dari
suatu himpunan tepat ke satu anggota pada himpunan yang lain. Setiap
fungsi adalah relasi, namun tidak semua relasi adalah fungsi.
Dapatkah kalian menyebutkan apa yang membedakan relasi dengan
fungsi?
Hobi yang digemari siswa, Ibu dengan anak anaknya, dan
pelajaran yang disukai siswa, adalah contoh contoh relasi tetapi bukan
fungsi. Sedangkan nomer NIK penduduk, Kota dengan nama
Walikotanya, Anak dengan ayah kandungnya adalah contoh contoh
relasi yang termasuk fungsi. Dapatkah kalian menyebutkan contoh
contoh lain dari relasi yang termasuk fungsi?
Fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑓(𝑥) = 𝑦 dengan 𝑥 adalah
masukan (input) dan y adalah hasil (output). Setiap 𝑥 mempunyai satu
nilai y meskipun ada nilai x yang mempunyai nilai y yang sama.
𝐾𝑓
𝐷𝑓
𝑅𝑓
c) Fungsi Bijektif
Fungsi bijektif atau korespondensi satu satu adalah fungsi yang
memasangkan anggota domain dengan tepat satu anggota pada
kodomain. Pada fungsi bijektif anggota kodomain tidak boleh
memiliki lebih dari satu pasangan pada domain dan semua
anggota kodomain harus mempunyai pasangan pada domain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi bijektif adalah
gabungan dari fungsi injektif dan fungsi surjektif.
B. KOMPOSISI FUNGSI
Sebelum kita mempelajari komposisi fungsi, mari kita pelajari terlebih
dahulu operasi hitung aljabar fungsi dan sifat-sifat operasi aljabar fungsi.
1. Operasi Aljabar Fungsi
a) Penjumlahan Fungsi : (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)
b) Pengurangan Fungsi : (𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)
c) Perkalian Fungsi : (𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥)
𝑓 𝑓(𝑥)
d) Pembagian Fungsi : (𝑔) (𝑥) = 𝑔(𝑥) . 𝑔(𝑥) ≠ 0
3. Daerah asal (Domain) Fungsi hasil operasi aljabar dua fungsi atau
lebih
Jika 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) adalah fungsi dengan domain 𝐷𝑓 dan 𝐷𝑔 , maka :
𝑥 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑓(𝑥)
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥)
Contoh soal
Contoh 1
Diketahui :
𝑓(𝑥) = 5𝑥 + 3
𝑔(𝑥) = √𝑥 − 6
3
ℎ(𝑥) =
𝑥+6
Tentukan daerah asal operasi fungsi berikut ini!
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥)
b. (𝑔𝑥ℎ)(𝑥)
𝑓 𝑓(𝑥)
c) (𝑔) (𝑥) = 𝑔(𝑥)
𝐷𝑓 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ∩ {𝑔(𝑥) ≠ 0}
𝑔
= {𝑥|𝑥 ∈ 𝑅} ∩ {𝑥|𝑥 ≥ 6, 𝑥 ∈ 𝑅} ∩ {𝑥|𝑥 ≠ 6, 𝑥 ∈ 𝑅},
= {𝑥|𝑥 > 6, 𝑥 ∈ 𝑅}
Contoh 2
Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 1, 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1, ℎ(𝑥) = 𝑥 + 2
Tentukan rumus fungsi
a. 𝑓𝑜𝑔 (𝑥)
b. 𝑔𝑜𝑓 (𝑥)
c. 𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ (𝑥)
Jawab:
a) 𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
= (2𝑥 − 1)2 − 2(2𝑥 − 1) + 1
= 4𝑥 2 − 4𝑥 + 1 − 4𝑥 + 2 + 1
= 4𝑥 2 − 8𝑥 + 4
b) 𝑔𝑜𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
= 2(𝑥 2 − 2𝑥 + 1) − 1
= 2𝑥 2 − 4𝑥 + 2 − 1
= 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1
Contoh 3
Diketahui 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 5 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1
Tentukan fungsi 𝑔(𝑥)!
Jawaban:
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
= 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1
= 3(𝑔(𝑥)) − 5 = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1
= 3(𝑔(𝑥)) = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1 + 5
= 3𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 6
= 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2
Jadi fungsi 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2
Contoh 4
Diketahui 𝑓(𝑥 − 3) = 𝑥 2 − 8𝑥 − 9
𝑔(𝑥 − 1) = 𝑥 + 6
Tentukan 𝑓𝑜𝑔 (𝑥 − 2) !
Jawab:
𝑓(𝑥 − 3) = 𝑥 2 − 8𝑥 − 9
Misal: 𝑡 = 𝑥 − 3
𝑡+3=𝑥
𝑓(𝑡) = (𝑡 + 3)2 − 6(𝑡 + 3) − 9
= 𝑡 2 + 6𝑡 + 9 − 8𝑡 − 24 − 9
= 𝑡 2 + 6𝑡 − 24
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 6𝑥 − 24
𝑔(𝑥 − 1) = 𝑥 + 6
Misal: 𝑡 = 𝑥 − 1
𝑡+1=𝑥
𝑔(𝑡) = (𝑡 + 1) + 6
= 𝑡+7
𝑔(𝑥) = 𝑥 + 7
Contoh 5
Diketahui proses pembuatan buku melalui dua tahap editorial (fungsi f)
dilanjutkan dengan tahap produksi (fungsi g). jika tahap editorial dinyatakan
dengan fungsi 2𝑥 − 3 dan keseluruhan proses dinyatakn sebagai fungsi 6𝑥 −
5, maka rumus untuk tahap produksi adalah…
Jawab:
𝑔𝑜𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
6𝑥 − 5 = 𝑔(2𝑥 − 3)
Misal 2𝑥 − 3 = 𝑡
𝑡+3
𝑥=
2
𝑡+3
𝑔(𝑡) = 6 ( 2
)−5
𝑔(𝑡) = 3(𝑡 + 3) − 5
𝑔(𝑡) = 3𝑡 + 9 − 5
𝑔(𝑡) = 3𝑡 + 4
𝑔(𝑥) = 3𝑥 + 4
Jadi rumus fungsi untuk tahap produksi adalah 3𝑥 + 4
Ayo berdiskusi 1!
1. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 4
𝑔(𝑥) = √𝑥 − 12
a. Selidikilah apakah fog dan gof terdifinisi ? tunjukkan alasan kalian !
b. Tentukan rumus fungsi 𝑓𝑜𝑔 (𝑥) dan 𝑔𝑜𝑓 (𝑥) !
c. Jika fog dan gof terdifinisi, tentukan daerah asal gof dan fog!
d. Tentukan nilai dari 𝑓𝑜𝑔 (14) dan 𝑔𝑜𝑓(−5)!
2.
KITA HARUS TAHU PROSES PEMBUATAN TAHU
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai
yang mengalami koagulasi. Kata “tahu” merupakan serapan dari Bahasa
hokkian yang secara harfiah berarti kedelai yang terfermentasi.
3. Diketahui :
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 5
𝑔(𝑥) = 𝑥 − 3
ℎ(𝑥) = 2𝑥 + 4
5. Diketahui:
𝑓(𝑥 − 3) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 19
𝑔(𝑥 + 2) = 6𝑥 + 2
ℎ(2𝑥 − 1) = 8𝑥 − 5
maka :
i. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 4
ii. 𝑔(𝑥) = 6𝑥 − 8
iii. ℎ(𝑥) = 4𝑥 − 1
iv. 𝑔𝑜𝑓(𝑥) = 6𝑥 2 − 12𝑥 + 16
v. ℎ𝑜𝑓 = 4𝑥 2 − 8𝑥 + 3
Dari pernyatan pernyataan dibawah ini, manakah pernyataan yang tepat?
C. FUNGSI INVERS
1. Pengertian Fungsi Invers
Fungsi invers atau yang juga dikenal sebagai fungsi kebalikan adalah
sebuah fungsi yang berkebalikan dari fungsi asalnya.
Perhatikan gambar di samping.
Fungsi 𝑓 memetakan 𝑥 ∈ 𝐴 ke 𝑦 ∈ 𝐵. Jika
fungsi 𝑓 dinyatakan ke dalam bentuk
pasangan terurut, maka dapat dituliskan
𝑓 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ∈ 𝐵}.
Fungsi invers 𝑓 atau 𝑓 −1 memetakan 𝑦 ∈
𝐵 ke 𝑥 ∈ 𝐴. Jika fungsi invers 𝑓 dinyatakan
dalam bentuk pasangan terurut, maka
dapat dituliskan 𝑓 −1 = {(𝑦, 𝑥)| 𝑦 ∈
𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴}.
𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
Jawab:
5𝑥+2 Daerah asal fungsi 𝑓 :
𝑓(𝑥) =
4𝑥−1
5𝑥+2 1
𝑦 = 4𝑥−1 𝐷𝑓 = {𝑥 | 𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅}
4
𝑦 (4𝑥 − 1) = 5𝑥 + 2 Daerah hasil fungsi 𝑓 :
4𝑥𝑦 − 𝑦 = 5𝑥 + 2 5
𝑅𝑓 = {𝑦 | 𝑦 ≠ , 𝑦 ∈ 𝑅}
4𝑥𝑦 − 5𝑥 = 𝑦 + 2 4
𝑥 (4𝑦 − 5) = 𝑦 + 2 Daerah asal fungsi 𝑓 −1
𝑦+2
𝑥 = 4𝑦−5
Contoh 3
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1. Tunjukkan bahwa invers
fungsi 𝑓 bukan merupakan fungsi invers!
Jawab:
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1 Maka untuk
𝑦 = 𝑥2 − 1 sembarang 𝑥
𝑥2 = 𝑦 + 1 diperoleh dua buah
𝑥 = ±√𝑦 + 1 nilai 𝑓 −1. Hal ini
berarti 𝑓 −1 bukanlah
𝑓 −1 (𝑦) = ±√𝑦 + 1
suatu fungsi invers,
𝑓 −1 (𝑥) = ±√𝑥 + 1
melainkan hanya
Diperoleh 𝑓 −1 (𝑥) = √𝑥 + 1 dan 𝑓 −1 (𝑥) = −√𝑥 + 1 invers dari fungsi 𝑓.
Contoh 4
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11. Tentukan:
a. Rumus dari 𝑓 −1 (𝑥)
b. Nilai dari 𝑓 −1 (4)
c. Nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5
Jawab:
a. Cara I Cara II
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 𝑓(𝑥) = 𝑦
2
𝑦 = 𝑥 − 8𝑥 + 11 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 = 𝑦
2
𝑥 − 8𝑥 = 𝑦 − 11 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 − 𝑦 = 0
𝑥 2 − 8𝑥 + (−4)2 = 𝑦 − 11 + (−4)2 𝑎 = 1, 𝑏 = −8, 𝑐 = 11 − 𝑦
(𝑥 − 4)2 = 𝑦 − 11 + 16 Dengan rumus 𝑎𝑏𝑐 diperoleh:
(𝑥 − 4)2 = 𝑦 + 5 8±√64−4 (1) (11−𝑦)
𝑥= 2 (1)
𝑥 − 4 = ±√𝑦 + 5
8±√64−44+4𝑦
𝑥 = 4 ± √𝑦 + 5 𝑥=
2
−1 (𝑦) 8±√4𝑦+20 8±√4 (𝑦+5) 8±2√𝑦+5
𝑓 = 4 ± √𝑦 + 5 𝑥= = =
2 2 2
b. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
𝑓 −1 (4) = 4 ± √4 + 5 𝑓 −1 (4) berarti 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 = 4
𝑓 −1 (4) = 4 ± √9 𝑥 2 − 8𝑥 + 7 = 0
(𝑥 − 1)(𝑥 − 7) = 0
𝑓 −1 (4) = 4 ± 3
𝑓 −1 (4) = 4 + 3 = 7 atau 𝑓 −1 (4) = 𝑥 − 1 = 0 atau 𝑥 − 7 = 0
4−3 = 1 𝑥 = 1 atau 𝑥 = 7
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1 atau 7
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1
atau 7
c. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
4 + √𝑥 + 5 = 5 𝑓 −1 (𝑥) = 5 berarti 𝑓(5) = 𝑥
√𝑥 + 5 = 5 − 4 = 1 𝑥 = (5)2 − 8(5) + 11
𝑥+5=1 𝑥 = 25 − 40 + 11
𝑥 = 1 − 5 = −4 𝑥 = −4
Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5 adalah Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5 adalah −4
−4
𝑥−7
Berdasarkan contoh 1 diketahui bahwa 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7 dan 𝑓 −1 (𝑥) = .
2
−1 ) (𝑓 −1
a. Tentukanlah rumus fungsi komposisi (𝑓 𝑜 𝑓 (𝑥) dan 𝑜 𝑓) (𝑥) !
b. Kesimpulan apa yang dapat kamu temukan?
Alternatif penyelesaian:
a. 𝑥−7
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑓 ( ) (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑓 −1 (2𝑥 + 7)
2
2𝑥 + 7 − 7
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 2 (
𝑥−7
)+7 (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) =
2 2
2𝑥
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑥 − 7 + 7 −1
(𝑓 𝑜 𝑓) (𝑥) =
2
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑥 (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥
b. Berdasarkan hasil pada poin a dapat disimpulkan bahwa nilai
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥 = 𝐼(𝑥)
Contoh 5
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥. Tentukanlah (𝑓 −1 )−1 (𝑥) !
Jawab:
Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah menentukan 𝑓 −1 (𝑥), sebagai
berikut:
𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥
𝑦 = 8 − 2𝑥
2𝑥 = −𝑦 + 8
−𝑦+8
𝑥= 2
−𝑦+8
𝑓 −1 (𝑦) = 2
−𝑥+8
𝑓 −1 (𝑥) = 2
Langkah kedua adalah menentukan invers dari 𝑓 −1 (𝑥), sebagai berikut:
Misalkan 𝑓 −1 (𝑥) = ℎ(𝑥) berlaku 𝑦 = ℎ(𝑥) jika dan hanya jika 𝑥 = ℎ−1 (𝑦)
−𝑥+8
ℎ(𝑥) =
2
−𝑥+8
𝑦=
2
2𝑦 = −𝑥 + 8
𝑥 = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑦) = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑥) = 8 − 2𝑥
(𝑓 −1 )−1 (𝑥) = 8 − 2𝑥
Perhatikan rumus fungsi (𝑓 −1 )−1 (𝑥) yang kita peroleh dengan fungsi 𝑓(𝑥)
yang diketahui, ternyata keduanya adalah sama. (𝑓 −1 )−1 (𝑥) = 𝑓(𝑥) = 8 −
2𝑥.
Berdasarkan hasil uraian contoh 5 di atas, maka diperoleh sifat fungsi invers
sebagai berikut:
Jika 𝑓 sebuah fungsi bijektif dan 𝑓 −1 merupakan fungsi invers, maka fungsi
invers dari 𝑓 −1 adalah fungsi 𝑓 itu sendiri. (𝑓 −1 )−1 = 𝑓.
𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
Contoh 1
Fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dinyatakan dengan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7.
Tentukan: a. Rumus fungsi inversnya atau 𝑓 −1 (𝑥)
b. Nilai dari 𝑓 −1 (9)
c. Nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 2
Jawab:
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7 b. Cara I c. Cara I
𝑥−7
𝑦 = 2𝑥 + 7 𝑓 −1 (𝑥) = 𝑓 −1 (𝑥) = 2
2 𝑥−7
2𝑥 = 𝑦 − 7 9−7 =2
𝑦−7 𝑓 −1 (9) = 2 2
𝑥= 2 2 𝑥−7 = 4
−1 (9)
𝑦−7 𝑓 = = 1
𝑓 −1 (𝑦) = 2 𝑥 =4+7
2 Jadi nilai dari 𝑓 −1 (9) 𝑥 = 11
𝑥−7
𝑓 −1 (𝑥) = adalah 1
2 Jadi nilai 𝑥 jika
Jadi rumus 𝑓 −1 (𝑥) = 2
fungsi Cara II adalah 11
inversnya 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
adalah 𝑓(𝑥) = 9 Cara II
𝑥−7
𝑓 −1 (𝑥)
= 2 2𝑥 + 7 = 9 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔
2𝑥 = 9 − 7 = 2 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
𝑥=1 𝑓 −1 (𝑥) = 2 berarti
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (9) 𝑓(2) = 𝑥
adalah 1 𝑥 = 2(2) + 7 =
4 + 7 = 11
Jadi nilai 𝑥 jika
𝑓 −1 (𝑥) = 2
adalah 11
Jawab:
5𝑥+2 Daerah asal fungsi 𝑓 :
𝑓(𝑥) = 4𝑥−1
5𝑥+2 1
𝑦= 𝐷𝑓 = {𝑥 | 𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅}
4𝑥−1 4
𝑦 (4𝑥 − 1) = 5𝑥 + 2 Daerah hasil fungsi 𝑓 :
4𝑥𝑦 − 𝑦 = 5𝑥 + 2 5
𝑅𝑓 = {𝑦 | 𝑦 ≠ , 𝑦 ∈ 𝑅}
4𝑥𝑦 − 5𝑥 = 𝑦 + 2 4
𝑥 (4𝑦 − 5) = 𝑦 + 2 Daerah asal fungsi 𝑓 −1
𝑦+2 5
𝑥= 𝐷𝑓 −1 = {𝑥 | 𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅}
4𝑦−5
𝑦+2
4
𝑓 −1 (𝑦) = 4𝑦−5 Daerah hasil fungsi 𝑓 −1 :
𝑥+2 1
𝑓 −1 (𝑥) = 𝑅𝑓 −1 = {𝑦 | 𝑦 ≠ , 𝑦 ∈ 𝑅}
4𝑥−5 4
𝑓 −1 (𝑥) bentuk pecahan sehingga penyebut ≠ 0.
5
4𝑥 − 5 ≠ 0 , 𝑥 ≠
4
Jadi rumus fungsi invers adalah 𝑓 −1 (𝑥) =
𝑥+2 5
4𝑥−5
,𝑥 ≠ 4
Contoh 3
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1. Tunjukkan bahwa invers
fungsi 𝑓 bukan merupakan fungsi invers!
Jawab:
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1 Maka untuk
𝑦 = 𝑥2 − 1 sembarang 𝑥 diperoleh
𝑥2 = 𝑦 + 1 dua buah nilai 𝑓 −1 . Hal
𝑥 = ±√𝑦 + 1 ini berarti 𝑓 −1 bukanlah
suatu fungsi invers,
𝑓 −1 (𝑦) = ±√𝑦 + 1
melainkan hanya
𝑓 −1 (𝑥) = ±√𝑥 + 1
invers dari fungsi 𝑓.
Diperoleh 𝑓 −1 (𝑥) = √𝑥 + 1 dan 𝑓 −1 (𝑥) = −√𝑥 + 1
Contoh 4
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11. Tentukan:
a. Rumus dari 𝑓 −1 (𝑥)
b. Nilai dari 𝑓 −1 (4)
c. Nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5
b. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
𝑓 −1 (4) = 4 ± √4 + 5 𝑓 −1 (4) berarti 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 = 4
𝑥 2 − 8𝑥 + 7 = 0
𝑓 −1 (4) = 4 ± √9
(𝑥 − 1)(𝑥 − 7) = 0
𝑓 −1 (4) = 4 ± 3
𝑓 −1 (4) = 4 + 3 = 7 atau 𝑓 −1 (4) = 𝑥 − 1 = 0 atau 𝑥 − 7 = 0
𝑥 = 1 atau 𝑥 = 7
4−3 = 1
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1
atau 7
atau 7
c. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
4 + √𝑥 + 5 = 5 𝑓 −1 (𝑥) = 5 berarti 𝑓(5) = 𝑥
√𝑥 + 5 = 5 − 4 = 1 𝑥 = (5)2 − 8(5) + 11
𝑥+5=1 𝑥 = 25 − 40 + 11
𝑥 = 1 − 5 = −4 𝑥 = −4
−1
Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥)
= 5 adalah Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 (𝑥) = 5 adalah
−4 −4
Contoh 5
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥. Tentukanlah (𝑓 −1 )−1 (𝑥) !
Jawab:
Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah menentukan 𝑓 −1 (𝑥), sebagai
berikut:
𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥
𝑦 = 8 − 2𝑥
2𝑥 = −𝑦 + 8
−𝑦+8
𝑥= 2
−𝑦+8
𝑓 −1 (𝑦) = 2
−𝑥+8
𝑓 −1 (𝑥) = 2
Langkah kedua adalah menentukan invers dari 𝑓 −1 (𝑥), sebagai berikut:
Misalkan 𝑓 −1 (𝑥) = ℎ(𝑥) berlaku 𝑦 = ℎ(𝑥) jika dan hanya jika 𝑥 = ℎ−1 (𝑦)
−𝑥+8
ℎ(𝑥) = 2
−𝑥+8
𝑦= 2
2𝑦 = −𝑥 + 8
𝑥 = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑦) = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑥) = 8 − 2𝑥
Berdasarkan hasil uraian contoh 5 di atas, maka diperoleh sifat fungsi invers
sebagai berikut:
Jika 𝑓 sebuah fungsi bijektif dan 𝑓 −1 merupakan fungsi invers, maka fungsi
invers dari 𝑓 −1 adalah fungsi 𝑓 itu sendiri. (𝑓 −1 )−1 = 𝑓.
Jawab:
a. (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)) (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 𝑓(2𝑥 + 4) (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 𝑔(3𝑥 − 1)
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 3 (2𝑥 + 4) − 1 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 2 (3𝑥 − 1) + 4
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 6𝑥 + 12 − 1 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 6𝑥 − 2 + 4
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 6𝑥 + 11 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 6𝑥 + 2
Jadi (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 6𝑥 + 11 Jadi (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 6𝑥 + 2
b. (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 𝑦 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 𝑦
6𝑥 + 11 = 𝑦 6𝑥 + 2 = 𝑦
6𝑥 = 𝑦 − 11 6𝑥 = 𝑦 − 2
𝑦−11 𝑦−2
𝑥= 𝑥=
6 6
−1 (𝑦) 𝑦−11 𝑦−2
(𝑓 𝑜 𝑔) = (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑦) =
6 6
−1 (𝑥) 𝑥−11 −1 (𝑥) 𝑥−2
(𝑓 𝑜 𝑔) = (𝑔 𝑜 𝑓) =
6 6
−1 (𝑥) 𝑥−11 −1 (𝑥) 𝑥−2
Jadi (𝑓 𝑜 𝑔) = Jadi (𝑔 𝑜 𝑓) =
6 6
c. 𝑓(𝑥) = 𝑦 𝑔(𝑥) = 𝑦
3𝑥 − 1 = 𝑦 2𝑥 + 4 = 𝑦
3𝑥 = 𝑦 + 1 2𝑥 = 𝑦 − 4
𝑦+1 𝑦−4
𝑥= 𝑥=
3 2
−1 (𝑦) 𝑦+1 −1 (𝑦) 𝑦−4
𝑓 = 3
𝑔 = 2
𝑥+1 𝑥−4
𝑓 −1 (𝑥)
= 𝑔−1 (𝑥) =
3 2
𝑥+1 𝑥−4
Jadi 𝑓 −1 (𝑥)
= Jadi 𝑔−1 (𝑥) = 2
3
Contoh 7
1
Jika 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 → 𝑅 ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 + 6 dan 𝑔(𝑥) = 4𝑥 −
5, tentukan:
a. 𝑓 −1 (7) dan 𝑔−1 (7)
b. (𝑓 𝑜 𝑔)−1 (7) dan (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (7)
Jawab:
a. 𝑓(𝑥) = 1 𝑥 + 6 𝑓 −1 (7) = 3(7) − 18 𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 5 𝑔−1 (𝑥) =
𝑥+5
3 4
1 𝑓 −1 (7) = 21 − 18 4𝑥 − 5 = 𝑦 −1 (7) 7+5
𝑥+6= 𝑦 𝑔 = =
3 𝑓 −1 (7) = 3 4𝑥 = 𝑦 + 5 4
𝑥 = 3𝑦 − 18 𝑦+5 12
Jadi 𝑓 −1 (7) = 3 𝑥= 4
=3
𝑓 −1 (𝑦) = 3𝑦 − 18 4
𝑦+5 Jadi 𝑔−1 (7) = 3
𝑓 −1 (𝑥) = 3𝑥 − 18 𝑔−1 (𝑦) =
4
Contoh 8
Salah satu sumber penghasilan yang diperoleh penyelenggara pameran seni
adalah hasil penjualan tiket pengunjung. Besar dana yang diperoleh
bergantung pada banyaknya pengunjung yang menyaksikan pameran seni
tersebut. Penyelenggara pameran seni memberikan informasi bahwa besar
pendapatan yang diperoleh mengikuti fungsi 𝑓(𝑥) = 175.000𝑥 + 10.000,
dengan 𝑥 merupakan banyak pengunjung yang menyaksikan pameran seni.
a. Tentukanlah invers fungsi pendapatan dari tiket pengunjung pameran
seni tersebut!
b. Jika dalam suatu pameran seni, penyelenggara memperoleh dana hasil
penjualan tiket pengunjung sebesar Rp6.135.000,00. Berapa banyak
pengunjung yang menyaksikan pameran seni tersebut?
Jawab:
a. 𝑓(𝑥) = 𝑦
175.000𝑥 + 10.000 = 𝑦
175.000𝑥 = 𝑦 − 10.000
𝑦−10.000
𝑥= 175.000
Ayo Berdiskusi 2!
1. Pasangkan setiap soal berikut dengan jawaban yang sesuai.
a. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 5𝑥 + 3, 𝑥 ∈ 𝑅, nilai dari 3
𝑓 −1 (−2) adalah….
b. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 2 (3𝑥 + 2), 𝑥 ∈ 𝑅, jika −2
5
𝑓 −1 (𝑝) = 6, nilai 𝑝 adalah….
c. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 3𝑥−2 , 𝑥 ≠ − 1, nilai dari −1
2𝑥+1 2
𝑓 −1 (1) adalah….
d. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 5−2𝑥 , 𝑥 ∈ 𝑅, nilai dari 𝑓 −1 (3) −4
3
adalah….
e. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3, salah satu nilai 8
𝑓 −1 (5) adalah….
2. Tentukanlah 𝑔−1 (𝑥) dan 𝑔−1 (2), jika diketahui:
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 3 dan (𝑓 𝑜 𝑔) (𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 7
b. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3 dan (𝑓 𝑜 𝑔) (𝑥 + 1) = −2𝑥 2 − 4𝑥 − 1
(Petunjuk: Tentukan fungsi invers 𝑓 −1 dan kemudian tentukan
𝑓 −1 𝑜 (𝑓 𝑜 𝑔))
5. Suatu pabrik kertas yang salah satu bahan dasarnya adalah kayu,
memproduksi kertas melalui dua tahap. Tahap pertama menggunakan
mesin I yang menghasilkan bahan kertas setengah jadi, dan tahap kedua
menggunakan mesin II yang menghasilkan kertas. Dalam produksinya
mesin I menghasilkan bahan setengah jadi dengan mengikuti fungsi
𝑓(𝑥) = 𝑥 − 2 dan mesin II mengikuti fungsi 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 12, dengan 𝑥
merupakan banyak bahan kayu dalam satuan ton. Jika banyak kertas
yang dihasilkan adalah 112 ton, maka berapa tonkah kayu yang sudah
dipakai?
AYO BERLATIH 2
Pilihlah jawaban yang tepat!
2−3𝑥 5 3𝑥
1. Diketahui 𝑓(𝑥) = ,𝑥 ≠ . 3. Diketahui 𝑚(𝑥) = ,𝑥 ≠ 2
6𝑥−5 6 𝑥−2
Invers dari fungsi 𝑓(𝑥) 5
dan 𝑛(𝑥) = 2𝑥−4 , 𝑥 ≠ 2. Jika
adalah…. −1 (𝑥)
5𝑥+2 1
𝑓(𝑥) = 𝑚(𝑥) + 𝑛(𝑥) dan 𝑓
A. 𝑓 −1 (𝑥) = 6𝑥−3
,𝑥 ≠ 2 merupakan fungsi invers dari
B. 𝑓 −1 (𝑥) =
5𝑥−2
,𝑥 ≠ −
1 𝑓(𝑥) maka 𝑓 −1 (𝑥) adalah….
6𝑥+3 2 𝑥−5 4𝑥−5
−1 (𝑥) 6𝑥+3 2 A. , 𝑥 ≠ 3 D. , 𝑥 ≠ −2
C. 𝑓 = 5𝑥+2
,𝑥 ≠ −5 2𝑥−6 3𝑥+6
4𝑥−5 4𝑥+5
D. 𝑓 −1 (𝑥) =
5𝑥+2
,𝑥 ≠ −
1 B. 2𝑥−6 , 𝑥 ≠ 3 E. 3𝑥+6 , 𝑥 ≠ −2
6𝑥+3 2 4𝑥+5
6𝑥−3 2 C. ,𝑥 ≠ 3
E. 𝑓 −1 (𝑥) = 5𝑥+2
,𝑥 ≠ −5 2𝑥−6
3𝑥+1
2. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 4. Jika diketahui 𝑓(𝑥) = 2
dan
1
√5𝑥 + 1 dengan 𝑥 ≥ − 5. Jika 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1, maka
(𝑓 𝑜 𝑔)−1 (𝑥) adalah….
𝑓 −1 (𝑥) adalah invers dari fungsi 1
𝑓(𝑥), nilai dari 𝑓 −1 (3) adalah…. A. D. 3𝑥 − 1
2𝑥+1
A. 0 C. 1 E. 2 1
B. 𝑥−3 E. 𝑥 + 2
4 8
B. D. 𝑥+1
5 5 C. 3
2. Pabrik Jaya Sentosa memproduksi kain dari bahan kapas tahap pertama
kapas akan dimasukkan ke dalam mesin I, pada mesin I kapas diolah
LINGKARAN
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat:
1. Menerapkan teorema lingkaran dalam menyelesaikan permasalahan
yang terkait hal tersebut
2. Membuktikan teorema yang berhubungan dengan lingkaran
3. Menemukan sifat-sifat garis singgung pada lingkaran
4. Menemukan sifat-sifat segiempat tali busur
Pengantar
Coba kalian pikirkan bahwa mengapa setiap roda berbentuk lingkaran?
Mengapa tidak selain lingkaran bentuk roda? Dapatkah kalian mengetahui
alasannya?
Dalam bab ini kalian akan mempelajari tentang lingkaran dan teorema-
teorema yang berkaitan dengan lingkaran serta penerapannya dalam
menyelesaikan masalah berkaitan dengan lingkaran.
PETA KONSEP
Sudut Pusat
Sudut Keliling
Lingkaran dan
Busur
Lingkaran Eksplorasi dan Pembuktian Teorema
tentang Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Garis Singgung
Lingkaran dan
Lingkaran Garis
Singgung Eksplorasi dan Pembuktian Teorema
tentang Garis Singgung Lingkaran
Tali Busur
Lingkaran
Segiempat Tali
dan Tali
Busur
Busur
Eksplorasi dan Pembuktian Teorema
tentang Tali Busur dan Segiempat Tali
Busur
Pemahaman Konsep
1. Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Sudut Pusat
adalah sudut yang titik sudutnya berupa titik pusat lingkaran
AOB adalah sudut pusat dan AOB disebut busur AB
A
Sudut Keliling
adalah sudut yang titik sudutnya pada lingkaran
APB adalah sudut pusat dan APB sama dengan setengah busur
AB A
x
y
O
P
O
A
C
nilai x !
Jawab :
ABC = 600
1
AOC = 600
2
(2 x − 10) = 60
1
2
2 x − 10 = 120
x = 650
Contoh :
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
400
x
y
1000
Hitunglah besar x dan y !
Jawab :
x=
1
(40 + 100)0 = 1 .1400 = 700
2 2
y = (180 − 70) = 1100
0
E
B
O
C
Jika busur DC = 900 dan DEC = 750 , hitunglah besar busur AB !
DEC =
1
(DC + AB )
2
750 =
1
(90 + AB )
2
1500 = 900 + AB
AB = 600
B P
C
A Q
B
M N R
B
R adalah sudut luar lingkaran dan R =
1
( AMB − ANB )
2
y
1100 300
Hitunglah nilai y !
Jawab :
y=
1
(110 − 30)0 = 1 .800 = 400
2 2
2. Perhatikan gambar di bawah ini :
A
R
B
Jawab :
R =
1
( AB − BC )
2
350 = (125 − BC )
1
2
70 = 1250 − BC
0
BC = 550
4. Juring dan tembereng
Luas suatu juring bergantung dari sudut pusat juring tersebut sehingga
rumus luas juring adalah
L juring = . .r 2
3600
Untuk keliling juring, terdiri dari 2 buah jari-jari dan juga sebuah busur.
Busur suatu juring bergantung dari sudut pusat juring tersebut dan
merupakan bagian dari suatu keliling lingkaran. Sehingga rumus busur
suatu lingkaran juring adalah :
Contoh :
1. Jika jari-jari lingkaran di samping adalah 14 cm, hitunglah luas dan
keliling juring AOB jika AOB = 300 !
Jawab :
30 22
L juring = 0
. .r 2 =. .14.14 = 51,33
360 360 7
30 22
K busur = 0
.2 .r = .2. .14 = 7,33
360 360 7
2. Jika jari-jari lingkaran adalah 10 cm, hitunglah luas tembereng jika
AOB = 600 !
Jawab :
60
L juring = 0
. .r 2 =
.3,14.10.10 = 52,33
360 360
1
0
1 60
Lsegitiga = .r.r.sin 0
= .10.10.sin = 50 3
2 360 2 360
( )
Llembereng = L juring − Lsegitiga = 52,33 − 50 3 cm
AYO BERLATIH 1
Pilihlah Jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan gambar di bawah ini : 2. Perhatikan gambar di bawah ini :
R B
650
A C
1700
O
P
Q
Jika AOC = 1700
diketahui
dan ABC = (5 x − 5) , nilai x
0
Besar RPQ adalah …
adalah …
A. 1300 D. 650
A. 200 D. 1700
B. 1200 E. 350
B. 350 E. 1900
C. 1150
C. 850
adalah … . A
A. 1350 D. 750
B. 1250 E. 350
D
C. 950 A. 1200 D. 450
B. 900 E. 300
5. Perhatikan gambar di bawah ini : C. 600
O
D E
dan DCE !
2. Perhatikan gambar di bawah ini :
C B
E
D
F O
A
Jika AFC = 1000 dan BEC = 750 , hitunglah besar BOD !
B
x
700 D
C
Hitunglah nilai x !
4. Jika jari-jari lingkaran di samping adalah 14 cm, hitunglah luas dan keliling
juring AOB jika
a. AOB = 600
b. AOB = 1350
A
B
P
Q
Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini :
A
P T
B
Diketahui TA dan TB adalah garis singgung lingkaran P dengan jari-jari
6 cm. Panjang PT adalah 10 cm. Hitunglah :
a. Panjang TA
b. Panjang AB
GSPD = d 2 − (R + r )
2
= 102 − (5 − 2 ) = 102 − (5 + 2 )
2 2
= 100 − 9 = 100 − 49
= 91 = 51
M N
Jawab :
PQ = MN 2 − (R − r )
2
2 15 = (5 + r )2 − (5 − r )2
60 = (5 + r )2 − (5 − r )2
( ) (
60 = 25 + 10r + r 2 − 25 − 10r + r 2 )
60 = 25 + 10r + r − 25 + 10r − r
2 2
60 = 20r
r =3
4. Panjang lilitan
Salah satu masalah yang sering keluar berkaitan dengan materi garis
singgung pada lingkaran adalah masalah panjang lilitan. Biasanya pada
soal akan terdapat lingkaran yang dililitkan dengan tali, kemudian diminta
untuk menghitung jumlah/panjang tali yang digunakan untuk melilit
lingkaran-lingkaran tersebut.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, langkah yang harus dilakukan
adalah :
a. Menghubungkan garis singgung ke pusat lingkaran,
b. Menghubungkan antar pusat lingkaran terluar,
Contoh :
Empat buah kaleng cat diikat, jika diamater masing-masing kaleng
adalah 14 cm. Hitunglah panjang tali yang dibutuhkan untuk mengikat
kaleng-kaleng tersebut !
Jawab :
Gambar soal ini sesuai gambar diatas sehingga
1
Panjang tali = 2. K lingkaran + 4.d
4
1 22
= 2. .2. .7 + 4.14 = 22 + 56 = 78 cm2
4 7
5. Lingkaran Singgung Dalam Segitiga
Pada sebuah segitiga dapat dibuat sebuah lingkaran didalamnya yang
menyinggung ketiga sisinya. Lingkaran ini dinamakan lingkaran
singgung dalam segitiga.
Untuk menggambarkan lingkaran ini, maka harus menggambar ketiga
garis bagi masing-masing sudut segitiga.
Perpotongan ketiga garis bagi akan menghasilkan pusat lingkaran.
s=
1
(21 + 17 + 10) = 24
2
L = 24(24 − 21)(24 − 17)(21 − 10)
= 24.3.7.11 = 6 154
luas 6 154 1
a. r = = = 154
s 24 4
luas 6 154
b. ra = = = 2 154
s − a 24 − 21
luas 6 154 6
rb = = = 154
s − b 24 − 17 7
luas 6 154 3
rc = = = 154
s − c 24 − 10 7
abc 21.17.10 595
c. R = = =
4 luas 4.6 154 4 154
AYO BERLATIH 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan gambar di bawah ini : PQ = 6 cm maka jari-jari lingkaran
A adalah … .
Q
A. 48 cm D. 12 cm
B. 36 cm E. 6 cm
O P B
C. 24 cm
2. Diketahui dua lingkaran dengan
AB adalah garis singgung jari-jari 14 cm dan 4 cm, Jika
lingkaran O. Jika PB = 8 cm dan kedua lingkaran tersebut
terhubung oleh garis singgung
persekutuan dalam dengan
D
P R S Q C L
AB dan CD adalah garis singgung
Diketahui PR = 2 cm, RS = 1 cm persekutuan luar, KL adalah garis
dan SQ = 3cm serta P dan Q singgung persekutuan dalam.
adalah pusat lingkaran, maka Jika jari-jari lingkaran besar
panjang garis singgung adalah 9 cm dan jari-jari lingkaran
persekutuan luar AB adalah … . kecil adalah 4 cm, maka panjang
BE adalah … .
A. 75 cm D. 45 cm
A. 9,6 cm D. 78,3 cm
B. 65 cm E. 35 cm B. 12,8 cm E. 97,6 cm
C. 55 cm C. 48,6 cm
O P
P C D E Q
C
D
A B
P Q
P adalah pusat lingkaran besar dan Q adalah pusat lingkaran kecil. Kedua
lingkaran bersinggungan di B, PQ = 2 cm dan QB = 3 cm. AC adalah garis
singgung lingkaran kecil. Hitunglah panjang AD dan AC !
Lima buah drum bekas dililit sebuah tambang, jika masing-masing drum
memiliki jari-jari 20 cm. Hitunglah panjang tambang yang dibutuhkan
untuk mengikat sebanyak 3 kali
15 cm
A B
9 cm
Hitunglah luas daerah yang diarsir (warna abu-abu) jika segitiga tersebut
siku-siku di A !
A
B
Keunikan ketiga yaitu hasil kali diagonal sama dengan jumlah perkalian
sisi yang berhadapan. Keunikan dinamakan Dalil Ptolomeus
A B
D
C
Dalil AC BD = ( AD BC ) + ( AB DC ) sedangkan
Ptolomeus :
Rumus Kuasa : AE EC = BE ED
Contoh :
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
O
A B
D P C
Ltrapesium = ( AB + CD ).OP
1
2
= (20 + 12) = 16cm 2
1
2
AD = 2 2 + 82 = 4 + 64 = 68 = 2 17
B
C
Jika A = 950 , hitunglah besar BOD !
Jawab :
A = C = 950
BOD = 2.C = 2.950 = 1900
AYO BERLATIH 3
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan gambar di bawah ini : 2. Perhatikan gambar di bawah ini :
880
7x - 12
0
108
y x
8x - 18
B E
A
B
Diketahui AOC = 720 maka
besar ABC adalah … . A
A. 2880 D. 720
B. 144 0 E. 360
0
C. 108
Diketahui panjang AB = 10 cm,
BC = 6 cm, CD = 9 cm, AC = 15
4. Perhatikan gambar berikut :
cm dan panjang BD = 12 cm,
maka Panjang AD adalah … .
1120 A. 180 cm D. 27 cm
B. 150 cm E. 15 cm
C. 135 cm
O
A. 12 cm D. 6 cm
B. 10 cm E. 5 cm
C. 8 cm D
Jika panjang AB = BC = 2 dan AD
9. Diketahui segiempat talibusur = CD = 8 maka panjang tali busur
PQRS. Jika panjang PQ = 10 cm, AC adalah ….
QR = 8 cm, SR = 9 cm, PR = 15 16
A.
17
√17 D. √32
cm dan QS = 12 cm, maka 32
panjang PS adalah … . B. √68 E.
√68
1
S C. √68
R 2
P Q
C
Segitiga ABC sama sisi dengan AB = AC = BC = 10 cm, hitunglah jari-jari
lingkaran dan panjang DP !
A B
D
C
3. Perhatikan gambar di bawah ini :
M
P
A D
B C
N
O dan P adalah pusat lingkaran, dengan MO = ON = 10 cm dan PO = PM.
Garis AD tegak lurus MN dan melalui pusat P sehingga memotong
lingkaran P di B dan C. Hitunglah panjang AB atau CD !
B
C
Jika A = 110 dan D = 750 hitunglah besar sudut C dan sudut B !
0
7x + 1 6x + 10
2y + 100
2y + 74
Tentukan nilai x + y !
STATISTIK TERAPAN
Pengalaman Belajar
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran peseerta didik diharapkan dapat:
1. Menggambar diagram pencar atau diagram scatter data bivariat
kemudian dapat menggunakannya untuk menyelidiki dan menjelaskan
hubungan antara dua variabel.
2. Menginterpretasikan diagram pencar atau diagram scatter data bivariat
3. Menentukan arah dan bentuk tren data bivariat dari diagram pencar atau
diagram scatter
4. Menggambar, menentukan, dan menginterpretasikan persamaan garis
regresi linear
5. Menerapkan interpolasi dan ekstrapolasi data berdasarkan persamaan
garis regresi linear
6. Menghitung koefisien korelasi Pearson (nilai korelasi product moment)
dan koefisien determinasi kemudian menginterpretaskannya dalam
analisis regresi linear
Pengantar Bab
Dalam dunia perdagangan, iklan diperlukan untuk meningkatkan
penjualan produk yang dihasilkan. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh
seorang pedagang eceran untuk menentukan hubungan antara biaya
pemasangan iklan perminggu dengan hasil penjualannya. Data yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
Biaya 40 20 25 30 50 40 20 50 40 25 50
Iklan (x)
Penjualan 38 40 39 47 44 49 42 56 52 48 51
(y) 5 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0
Berdasarkan tabel diatas adakah hubungan antara antara biaya iklan dengan
penjualan, dapatkah kita memperkirakan besarnya penjualan mingguan
untuk pengeluaran biaya iklan tertentu?
Hal tersebut dapat terjawab dengan mempelajari tentang diagram pencar,
regresi linear, dan analisis regresi pada bab ini.
Data Bivariat
Positif Kuat
MATERI PEMBELAJARAN
Pengetahuan Prasyarat
Pada penyajian data, membaca dan menginterprestasi data pada
bab statistika terapan ini diperlukan beberapa pengetahuan prasyarat yang
telah dipelajari di Mts atau SMP yaitu menentukan letak titik, menggambar
garis, menentukan gradien dan persamaan garis. Pengetahuan tersebut
sebagai dasar memahami Diagram Pencar, Regresi Linear dan Analisis
Korelasi pada bab ini. Ayo kita coba mengingat kembali tentang penguasaan
konsep tersebut melalui beberapa soal berikut!
1. Gambarlah kedudukan titik-titik berikut pada diagram Karesius titik-titik
(2,3), (−2,3), (0,4), (5,0)!
2. Gambarlah garis yang:
a. melalui (2,0), dan (3,0)
b. melalui (2,1) dan (4,6)
c. bergradien 3 melalui (2,5)
O
• X
Tentukan gradien:
a. garis 𝑘 yang melalui titik A dan C !
b. garis 𝑙 yang melalui titik A dan D!
c. garis 𝑚 yang melalui titik A dan C!
d. garis 𝑛 yang melalui titik A dan G!
e. garis 𝑞 yang melalui titik Q dan R!
f. garis 𝑝 yang melalui titik P dan R!
g. Apa yang dapat anda simpulkan tentang kecondongan garis yang
gradiennya bernilai positif atau negatif ?
4. Tentukan persamaan garis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. melalui titik (2,2) dan (3,6)
b. melalui (2,5) dan (6,3)
c. bergradien 2 dan melalui (3,2)
d. sejajar garis 𝑦 = 2𝑥 − 4 dan melalui titik (4,7)
5. Tentukan gradien garis yang:
a. memiliki persamaan 𝑦 = 3𝑥 − 4
b. memiliki persamaan 2𝑥 − 4𝑦 = 6
c. melalui (2,-1) dan (3,6)
6. Ilma hendak langganan kuota internet dari penyedia jasa internet
Hikmah Net. Biaya pemasangannya adalah Rp400.000,00 hanya
dibayarkan sekali selama berlangganan. Adapun biaya langganan
bulanannya adalah Rp200.000,00.
a. Tentukan berapa biaya total yang dibayar oleh Ilma bulan pertama
b. Tentukan berapa biaya total yang perlu dibayarkan oleh Ilma jika
berlangganan 12 bulan.
c. Jika biaya total berlangganan Ilma ingin dibuat suatu persamaan
matematika di mana x menyatakan banyaknya bulan
berlangganan dan y menyatakan biaya total. Tentukan persamaan
matematikanya!
Pemahaman Konsep
1 Diagram Pencar
1.1 Jenis-Jenis Data
Data merupakan kumpulan dari datum-datum. Datum adalah
informasi tunggal dari sebuah obyek atau kejadian atau narasumber.
Data ada dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif adalah data yang diperoleh dari pengamatan sifat atau
keadaan obyek. Data kualitatif dapat berupa angka, dapat pula
berupa sifat-sifat obyek. Contoh data kualitatif berupa angka adalah
nomor rumah atau nomor kendaraan, sedangkan yang berupa sifat
contohnya data keadaan jerapah yaitu berleher panjang, berkaki
empat, badannya memiliki bercak berwarna coklat.
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran, ia
berupa angka atau bilangan. Contoh data kuantitatif adalah tersaji
dalam tabel berikut:
Umur Rata-Rata
(Tahun) Tinggi Badan
(cm)
3 99
4 104
5 111
6 117
7 122
8 130
9 135
10 141
Data Kuantitatif
Berdasarkan banyaknya variabel, data kuantitatif dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
- Data unilaterat: data yang terdiri dari satu variabel, contohnya
sebagai berikut:
Data Berat Badan (kg)
45 30 56 66 56
47 60 65 70 72
Contoh Soal
1. Tentukan apakah data berikut termasuk data kualitatif ataukan
kuantitatif:
a. Data ciri-ciri hewan beranak!
b. Nomor peserta dari 150 peserta lomba lari jarak 100 m
c. Data tinggi pertumbuhan bibit pohon mangga (satuan cm)
dalam 1 bulan
d. Data pengumpulan uang infaq hari Jumat
Kelas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
Banyak Siswa 36 35 34 35 33 32 36 32 31 31
Jumlah Sedekah (Rp) 144.000 157.500 119.000 133.000 132.000 128.000 151.200 128.000 117.800 124.000
Kelas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
Banyak
36 35 34 35 33 32 36 32 31 31
Siswa
Jumlah
Sedekah 144.000 157.500 119.000 133.000 132.000 128.000 151.200 128.000 117.800 124.000
(Rp)
Dapatkah data (1) dan data (2) disajikan dalam bentuk diagram
batang?
Berapa banyak variabel data (1) dan data (2)?
Penyajian data (2) tidak dapat disajikan dalam bentuk diagram
batang tetapi dalam bentuk diagram pencar (diagram scatter) karena
ia termasuk data bivariat
Contoh Soal
Berikut ini adalah data tinggi badan yang diperoleh dari penelitian
terhadap bayi-bayi dengan umur yang berbeda-beda:
Data Umur Anak
Terhadap Tinggi Badan
Tinggi Tinggi
Umur Umur
Badan Badan
(Tahun) (Tahun)
(cm) (cm)
1 89 5,8 116
1,5 90 6,2 118
2,4 94 6,5 120
2,5 87 7,2 126
2,7 98 7,5 124
3,3 102 7,8 128
3,8 105 8,3 134
4,2 110 8,7 125
4,6 102 9,2 130
5,3 118 9,4 134
Gambarlah diagram data pada tabel diatas!
Alternatif Penyelesaian
Langkah-langkah menggambar diagram pencar diatas adalah:
1. Tentukan variabel independen sebagai sumbu horizontal dan
variabel dependen sebagai sumbu vertikal
Dalam hal ini variabel independennya adalah data umur, yang
mempengaruhi tinggi badan. Sedangkan variabel dependennya
adalah tinggi yang dipengaruhi oleh perubahan umur
•
•••• •• • •
Variabel Dependen
Variabel Dependen
Pencar • •
•• •••
• •• • ••••• •• • •
••
•
•• • •• • • •• •
• •• ••
Variabel Independen X
X
Variabel Independen Variabel Independen X
Korelasi liniear
Y Y
••
••
•
• •• •• • •
Variabel Dependen
Variabel Dependen
• •• •••
•• • •• •
• • •• •
•• • ••
•
•• •• • ••••••
Variabel Dependen
Variabel Dependen
• •
• • • ••••
•
••• • ••• ••• ••• • ••••
•
• • •• • •• • • •• ••• •
•• • •
Tidak berkorelasi
Y
Variabel Dependen
• •
••••• •• • •
• •• •
••
Variabel Independen X
Contoh Soal
1. Gambarlah diagram pencar himpunan titik-titik (x,y) berikut, kemudian
selidiki hubungan x dan y!
a. {(1,6), (2,8), (2.5, 10)(3,10), (4,12)(4.4,11), (5,14), (6,16), (7,18), (8,22) }
b. {(1,6), (3,23), (2.5,10), (3,10), (4,6), (4.4,16), (4.4,16), (5,14), (6,20), (7,15), (8, 22)}
b.
• ••
Y
•• •• •
•• • ••
• •
•••• •
Banyak Penjual
• ••
•
•• •
rmh/kluster X
Tentukan hubungan antara banyaknya rumah disetiap kluster
perumahan dengan banyak penjual jajanan!
Alternatif Penyelesaian
• ••
Y
•• •• •
•• ••
••• •
Banyak Penjual
•• • •
• ••
•
•• •
rmh/kluster X
Variabel Dependen
• •••
Variabel Dependen
Variabel Dependen
•••••• • •• ••• • • •
• •
•
• •••••• • • •• •
•••••• • •• •
•
•••• •
• • • •
• •
Variabel Independen X Variabel Independen X Variabel Independen X
Y Y Y
•
Variabel Dependen
Variabel Dependen
• •• • •• •
•
Variabel Dependen
••••• • •• • •
••••• • •• • ••• •• • • •
••••• • ••• •• • •• ••
•••••• ••• ••• • • • • ••
••••• ••
•• • •
Variabel Independen X Variabel Independen X Variabel Independen X
Contoh Soal
Manakah korelasi yang lebih kuat antara variable x dan y pada dua
tabel berikut:
A. x y B. x y
2 7 2 5
3 8 3 8
3,5 7,5 3,5 5
4 9 4 9
4,5 9 4,5 7
5 11 5 11
6 11 6 11
6,5 11,5 6,5 9
7 13 7 13
8 13 8 14
8,5 13,5 8,5 12
9 14 9 13
9 15 9 15
B.
Dari kedua diagram. Diagram A lebih rapat dari pada diagram pada
B. Sehingga korelasi variabel x dan y pada diagram A lebih kuat
dibanding pada diagram B
Contoh Soal
Perhatikan data pada diagram pencar berikut ini!
Alternatif Penyelesaian
Pada diagram pencar tersebut data dengan koordinat (x,y)=(9,2)
adalah data pencilan, karena data tersebut jauh dari pola data yang
lain.
•• •• •
•• •
•
Usia Benda X
Jelaskan korelasi berdasarkan arah, bentuk dan kekeuatan
korelasi yang tepat untuk mendiskripsikan hubungan antara usia
benda tersebut dan nilai jualnya tersebut!
√ Ayo Berlatih
1. Perhatikan diagram pencar berikut!
Y
•a 2
• •• • •• •• • • •a 4
Variabel Dependen
• • •••
• •• • • a
•• • 3
•• •a5
• a1
X
Variabel Independen
Outlier merupakan data yang menyimpang terlalu jauh dari pola
atau kecenderungan data yang lainnya dalam suatu kumpulan
data. Jika data pada diagram pencar tersebut memiliki 1 outlier
yang dapat dibuang dari sekumpulan data, data yang paling
mungkin dibuang adalah ….
A. a1
B. a 2
C. a3
• • • • •• •• •
•• •• •
X
Variabel A
Berdasarkan arah dan bentuk tren data, korelasi antara variabel
A dan Variabel B adalah ….
A. Linear positif
B. Liniar negatif
C. Kurva negatif
D. Kurva positif
E. Kurva, bukan positif dan negatif
3. Perhatikan tabel penjualan es krim dan suhu diluar ruangan
selama 15 hari berikut!
Suhu diluar Penjualan
Hari
Ruangan (oC) (Rp)
1 23,4 2.350.000
2 21,5 1.950.000
3 22,1 2.050.000
4 18,1 1.350.000
5 14,2 950.000
6 13,4 800.000
7 15,2 1.050.000
8 11,9 650.000
9 16,4 1.150.000
10 17,2 1.450.000
11 19,4 1.750.000
12 18,1 1.650.000
13 22,6 1.950.000
14 25,1 2.750.000
15 26,2 2.900.000
B.
C.
E.
7. Dibawah ini adalah daftar nilai ujian tengah semester dan nilai
ujian akhir semester mata pelajaran pelajaran Matematika dari
8 siswa
Nilai Ujian Tengah
78 70 95 80 66 87 94 60
Semester
Nilai Ujian Akhir
84 72 97 79 76 94 89 67
Semester
Keadaan data pada tabel diatas adalah:
1. Nilai ujian tengah semester tidak berkorelasi dengan nilai
ujian akhir semester
2. Nilai ujian akhir semester mempengaruhi nilai ujian tengah
semester
3. Semakin tinggi nilai ujian tengah semester juga semakin
tinggi nilai ujian akhir semesternya
4. Semakin tinggi nilai ujian tengah semester cendereng
semakin tinggi nilai ujian akhir semesternya
5. Penyebaran pola data pada tabel tersebut membentuk pola
kuadratik
Contoh
1. Manakah pernyataan yang benar di bawah ini yang berhubungan
dengan metode regresi linear?
2. data yang dianalisis berupa data kuantitatif
3. metode untuk membuat perbandingan rata-rata antara dua kelompok
dan mengetahui perbedaan satu sama lain
4. menentukan persamaan garis yang menggambarkan hubungan
variabel independen tertentu mempengaruhi variabel dependen.
5. merupakan analisis statistik atau pengujian untuk mengetahui sejauh
mana dua atau lebih kelompok berbeda satu sama lain.
Alternatif penyelesaian
1. Jenis data yang dianalisis dalam regresi adalah data kuantitatif,
pernyataan 1 benar
2. Metode untuk membuat perbandingan rata-rata antara dua kelompok
dan mengetahui perbedaan satu sama lain adalah metode Uji-T,
pernyataan 2 salah
3. Regresi linear untuk mengetahui sejauh mana hubungan linear
variabel independen tertentu mempengaruhi variabel dependen.
Penggambarannya dapat dalam persamaan atau gambar garis,
pernyataan 3 benar.
Contoh
Perhatikan gambar diagram pencar berikut!
Pilihlah garis mana yang paling tepat untuk mewakili data pada diagram
pencar di atas!
Alternatif Penyelesaian
Garis yang paling tepat untuk mewakili data adalah garis yang rata-rata
jarak titik-titiknya terhadap garis tersebut secara vertikal paling kecil, pada
gambar adalah garis g3. Perhatikan titik-titik pada diagram cenderung
dekat ke garis g3 dibanding ke garis yang lain.
Garis regresi linear tidak harus melalui titik-titik pasangan variabel
independen dan variabel dependen karena garis itu merupakan garis
pendekatan, tetapi ia selalu melalui titik (𝑥̅ , 𝑦̅).
𝑥̅ adalah rata-rata variabel independen dan 𝑦̅ adalah rata-rata variabel
dependen.
C
4
5
→ garisbest fit
→ ( x, y)
2 3
1
Contoh
Perhatikan dua garis prediksi yang mewakili data pada diagram berikut!
Y l
g
D• F•
B• E•
C•
A•
O
• X
Manakah dari dua garis prediksi tersebut yang lebih baik?
17
16
15
14
13
12
11
10
Variabel Independen x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
Alternatif penyelesaian
Pada diagram garis best-fit melalui titik (7,16) dan (15, 14) maka
𝑦̂−𝑦1 𝑥−𝑥1
persamaan garis tersebut memenuhi rumus 𝑦 =𝑥
2 −𝑦1 2 −𝑥1
𝑦̂−16 𝑥−7
↔ 14−16 = 15−7
𝑦̂−16 𝑥−7
↔ −2
= 8
↔ 8𝑦̂ − 128 = −2𝑥 + 14
↔ 8𝑦̂ = −2𝑥 + 142
71 1
𝑦̂ = − 𝑥
4 4
71 1
Jadi persamaan garis best-fit adalah 𝑦̂ = − 𝑥
4 4
1
= ∑ 𝜀𝑖 2
𝑖=1
= ∑(𝑦𝑖 − (𝑎 + 𝑏𝑥))2
𝑖=1
Untuk meminimal ∑𝑛𝑖=1(𝑦𝑖 − (𝑎 + 𝑏𝑥))2 dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik deferensial tingkat lanjut yang dipelajari di materi
Perguruan tinggi atau melalui internet untuk mendapatkan nilai 𝑎 dan 𝑏
yang tepat.
Dengan menggunakan teknik deferensiasi diperoleh rumus persamaan
garis regresi sebagai berikut:
𝑆𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = 2 (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑥
Dimana:
𝑥̅ = rata-rata nilai dari 𝑥
𝑦̅ = rata-rata nilai dari 𝑦
𝑆𝑥𝑦 =kovariansi dari 𝑥 dan 𝑦
𝑆𝑥 = standar deviasi 𝑥
∑(𝑥−𝑥̅ )(𝑦−𝑦̅) ∑ 𝑥𝑦
dengan 𝑆𝑥𝑦 = atau 𝑆𝑥𝑦 = − 𝑥̅ 𝑦̅
𝑛 𝑛
∑(𝑥−𝑥̅ )2 ∑ 𝑥2
𝑆𝑥 = √ atau 𝑆𝑥 = √ − 𝑥̅ 2
𝑛 𝑛
dengan menggunakan rumus jumlah dari kuadrat selisih, diturunkan
rumus:
𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑆𝑥𝑥
Dimana
𝑆𝑆𝑥𝑦 = Jumlah perkalian antara selisih variabel independen 𝑥 terhadap
rata-ratanya dan variabel dependen y terhadap rata-ratanya
𝑆𝑆𝑥𝑥 = Jumlah kuadrat selisih variabel independen 𝑥 terhadap rata-
ratanya
(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑(𝑥 − 𝑥̅ )(𝑦 − 𝑦̅) = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛
atau 𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅
(∑ 𝑥)2
𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑(𝑥 − 𝑥̅ )2 = ∑ 𝑥 2 − atau 𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2
𝑛
𝑆𝑆𝑥𝑦
Rumus 𝑦̂ − 𝑦̅ = (𝑥 − 𝑥̅ ) jika diselaraskan dengan bentuk persamaan
𝑆𝑆𝑥𝑥
garis regresi 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥 diperoleh:
𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑏=
𝑆𝑆𝑥𝑥
Contoh
Tentukan persamaan garis terbaik yang mewakili pasangan data berikut:
x 1 2 3 4 5
y 3 4 4 6 8
Alternatif penyelesaian
Persamaan garis terbaik yang mewakili pasangan data adalah
persamaan garis regresi yaitu:
𝑆𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = 2 (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑥
x y xy 𝑥2
1 3 3 1
2 4 8 4
3 4 12 9
4 6 24 16
15 25 87 55
x = 15 y = 25 xy = 87 x 2
= 55
∑ 𝑥 15
𝑥̅ = = =3
𝑛 5
∑ 𝑦 25
𝑦̅ = = =5
𝑛 5
∑ 𝑥𝑦
𝑆𝑥𝑦 = − 𝑥̅ 𝑦̅
𝑛
87
= − (3)(5) = 17,4 − 15 = 2,4
5
∑ 𝑥𝑦
𝑆𝑥 2 = − 𝑥̅ 𝑦̅
𝑛
87
= − (3)(5) = 17,4 − 15 = 2,4
5
∑ 𝑥2
𝑆𝑥 = √ 𝑛
− 𝑥̅ 2
55
=√ − 32
5
= √2
2 2
𝑆𝑥 = (√2) = 2
𝑆𝑆𝑥𝑦
Atau menggunakan persamaan garis regresi adalah 𝑦̂ − 𝑦̅ = (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑆𝑥𝑥
Di mana
𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅ = 87 − 5(3)(5) = 12
𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2 = 55 − (5)(32 ) = 55 − 45 = 10
Sehingga persamaan garis regresinya adalah ….
12
𝑦̂ − 5 = (𝑥 − 3)
10
𝑦̂ − 5 = 1,2𝑥 − 3,6
𝑦̂ = 1,2𝑥 + 1,4
Alternatif Penyelesaian
𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦
1 210 1 44100 210
2 180 4 32400 360
3 170 9 28900 510
4 140 16 19600 560
5 110 25 12100 550
x = 15 y = 810 x 2
= 55 y 2
= 137100 xy = 2190
x=3 y = 162
𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅ = 2190 − 5(3)(162) = −240
𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2 = 55 − (5)(32 ) = 55 − 45 = 10
𝑆𝑆
𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = 𝑆𝑆 (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑥𝑥
−240
𝑦̂ − 162 = (𝑥 − 3)
10
𝑦̂ − 162 = −24𝑥 + 72
𝑦̂ = −24𝑥 + 234
Harga mobil pada usia 6 tahun adalah 𝑦̂ = −24(6) + 234 = 90
Jadi harga mobil pada usia 6 tahun adalah Rp90.000.000,00
3. Analisis Korelasi
3.1 Pengertian Koefisien Korelasi
Pemahaman koefisien korelasi dapat dipahami melalui contoh
permasalahan standar tinggi badan. Untuk menyatakan tinggi atau
pendek, diperlukan ukuran standar agar setiap orang tidak mengambil
kesimpulan yang berbeda-beda. Suatu korelasi memiliki suatu standar
dalam menentukan nilai tingkat korelasinya. Nilai ini merupakan ukuran
deskriptif numerik dari korelasi yang disebut koefisien korelasi.
Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara −1 dan 1, ditulis −1 ≤ 𝑟 ≤ +1.
Kekuatan korelasi diketahui dari nilai angka sedangkan arah diketahui
dari nilai positif (+) dan negatiif (-). Koefisien korelasi bernilai 𝑟 = ±1
Y Y •• •
• ••• •
• •••
Y Y
• • •• • •• • • •
• ••••••• • •• •• • •• • ••
• • •
••
• ••
••• • ••••••••
• •• • • • • ••
• • •• ••• •• •• •
•
•
•••• •••• •••• • •• •• • • •
• • • • • •• •
•• •••••• •• ••
••• • •••• •• • •• • • • • ••• •• •
• • •• ••••
•• • •
X
0 Korelasinegatif X 0 Korelasinegatif X 0 Korelasinegatif X 0 Korelasinegatif
sempurna, r = −1 Kuat, r = +0,8 Sedang, r = +0,5 Lemah, r = +0,25
Nilai r semakin mendekati +1 atau −1 nilai korelasinya semakin kuat. Nilai
r semakin mendekati 0
korelasinya semakin lemah.
Deskripsikan tingkat hubungan antar dua variabel berdasarkan nilai
koefisien korelasi r adalah sebagai berikut :
Tabel: Tingkat hubungan Koefisien korelasi
Nilai 𝑟 Tingkat korelasi
0 Tidak ada korelasi
−0,3 ≤ 𝑟 < 0 dan 0 < 𝑟 ≤ 0,3 Lemah
−0,7 ≤ 𝑟 < −0,3 dan 0,3 < 𝑟 ≤ 0,7 Sedang/cukup
−1 < 𝑟 < −0,7 dan 0,7 < 𝑟 ≤ 1 Kuat
−1 dan 1 Sempurna
Contoh
Tentukan nilai koefisien korelasi 𝑟 data-data berikut, jika memungkinkan
tanpa menghitung tetapi dengan menginterpreasi data melalui diagram
pencarnya!
Alternatif Penyelesaian
a. b.
1,5
Y 1,5
Y
1 1
0,5 0,5
0 X 0 X
-1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 -2 -1 0 1
-0,5 -0,5
-1 -1
-1,5 -1,5
Alternatif Penyelesaian
a.
𝑥 𝑦 𝑥𝑦 𝑥2 𝑦2
2 1 2 4 1
3 6 15 9 25
4 5 24 16 36
= 9 = 12 = 41 = 29 = 62
𝑥̅ = 3 𝑦̅ = 4 𝑛=3
∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅
𝑟=
√∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2 √∑ 𝑦 2 − 𝑛𝑦̅ 2
41 − 3(3)(4)
𝑟=
√29 − (3)(32 )√62 − (3)(42 )
5
𝑟= ≈ 0,945
√2√14
Jadi koefisien korelasi antara varibel 𝑥 dan 𝑦 adalah 0,945
Contoh
Diagram pencar brikut ini menunjukkan tingkat IQ seseorang terhadap
lingkar kepalanya dalam cm dari sampel 20 orang. Rata-rata IQ adalah
101 dan rata-rata lingkar kepala adalah 56,125 cm. Nilai koefisien
korelasinya adalah 0,138.
1. Jika kita tidak mengetahui apa-apa mengenai hubungan antara IQ
dan lingkar kepala, berapa IQ seseorang yang lingkar kepalanya 54
cm?
2. Bila diberikan persamaan garis regresinya adalah IQ = 0,997 × lingkar
kepala + 45. Berapa perubahan IQ seseorang ketika lingkar kepala
bertambah 1 cm?
Alternatif Penyelesaian
1. IQ seseorang yang lingkar kepalanya 54 cm dapat dibaca dari diagram
berikut:
√ Ayo Berdiskusi
1. Ketika Fikri mengamati beberapa data dalam bentuk diagram pencar,
terlintas dalam fikiran pertanyaan dapatkah menggunakan model regresi
linear sebagai model dari suatu data bivariat yang mempunyai bentuk
tren yang tidak menunjukkan bentuk linear? Gambar yang diamati Fikri
seperti diagram pencar di bawah ini!
(a) (b)
Pengantar
Seorang siswa ingin mengukur tinggi badan dan berat badan teman-
temannya, diambil 4 orang temannya untuk diukur. Data yang diperoleh
sebagai berikut :
• Andi memiliki tinggi badan 167 cm dan berat badan 58 kg
• Cindy memiliki tinggi badan 165 cm dan berat badan 52 kg
• Tania memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 47 kg
• Teddy memiliki tinggi badan 166 cm dan berat badan 55 kg
Dari data diatas dapat disajika dalam bentuk tabel berikut :
Nama Tinggi Badan (dalam cm) Berat Badan (Kg)
Andi 167 58
Cindy 165 52
Tania 160 47
Teddy 166 55
Apabila data di atas hanya ditulis bilangannya saja tanpa disertai judul kolom
dan judul baris maka akan diiperoleh kelompok bilangan sebagai berikut :
167 58
165 52
160 47
166 55
Contoh lain adalah data nilai matematika, fisika dan kimia suatu kelompok
siswa disajikan dalam tabel
Nama Matematika Fisika Kimia
Budi 80 70 80
Deddy 85 80 88
Rani 75 90 95
Apabila data di atas hanya ditulis bilangannya saja tanpa disertai judul kolom
dan judul baris maka akan diiperoleh kelompok bilangan sebagai berikut :
80 70 80
85 80 88
75 90 95
PETA KONSEP
Matriks
MATERI PEMBELAJARAN
• Pengetahuan prasyarat
• Penjelasan materi (pemahaman konsep)
1. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan sekelompok bilangan dalam bentuk persegi
atau persegi panjang yang diatur menurut baris dan kolom. Susunan
bilangan-bilangan itu biasanya diletakkan dalam kurung biasa ( ) atau
kurung siku [ ].
Contoh :
199 119 98 416 199 119 98 416
76 65 91 232 76 65 91 232
48 74 94 216 atau 48 74 94 216
20 14 25 59 20 14 25 59
( 18 23 38 79 ) [ 18 23 38 79 ]
Bagaimana cara membaca elemen (unsur) pada matriks diatas ?
Contoh :
2 −4 5 3
𝐴 = (6 −1 4 −2)
−9 8 0 7
Matriks A terdiri atas 3 baris dan 4 kolom. Ordo matriks A adalah 3 × 4
dan ditulis A3x4.
Elemen pada baris kedua kolom kedua = a 22 = -1
Elemen pada baris ketiga kolom keempat = a 34 = 7
3. Jenis-jenis Matriks
a. Matriks Berdasarkan Banyak Baris dan Banyak Kolom
1) Matriks baris, yaitu matriks yang hanya terdiri atas 1 baris. Ordo
matriks yang terdiri atas 1 baris dan n kolom adalah 1 × n.
Contoh :
𝐵 = (4 2 0 1) adalah matriks baris berordo 1 × 4
2) Matriks kolom, yaitu matriks yang hanya terdiri atas 1 kolom. Ordo
matriks yang terdiri atas m baris dan 1 kolom adalah m × 1.
Contoh :
3
𝐶 = (2) adalah matriks kolom berordo 3 × 1
1
d. Perkalian Matriks
Jika A adalah matriks berordo m × r dan B adalah matriks berordo r ×
n, hasil kali AB adalah matriks C berordo m × n yang elemen-
elemennya ditentukan sebagai berikut.
Untuk menentukan elemen Cij, pilih baris ke-i matriks A dan kolom ke-
j matriks B. Kalikan elemen-elemen yang bersesuaian dari baris dan
kolom tersebut bersama-sama, kemudian jumlahkan hasil kalinya.
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑟 𝑏11 𝑏12 … 𝑏1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑟 𝑏21 𝑏22 … 𝑏2𝑛
Jika 𝐴 = ( ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ) dan 𝐵 = ( ⋮ ) maka :
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟1 𝑏𝑟2 … 𝑏𝑟𝑛
𝑎11 𝑏11 + 𝑎12 𝑏21 + ⋯ + 𝑎1𝑟 𝑏𝑟1 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12 𝑏22 + ⋯ + 𝑎1𝑟 𝑏𝑟2 … 𝑎11 𝑏1𝑛 + 𝑎12 𝑏2𝑛 + ⋯ + 𝑎1𝑟 𝑏𝑟𝑛
𝑎21 𝑏11 + 𝑎22 𝑏21 + ⋯ + 𝑎2𝑟 𝑏𝑟1 𝑎21 𝑏12 + 𝑎22 𝑏22 + ⋯ + 𝑎2𝑟 𝑏𝑟2 … 𝑎21𝑏1𝑛 + 𝑎22 𝑏2𝑛 + ⋯ + 𝑎2𝑟 𝑏𝑟𝑛
𝐴𝐵 = ( )
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1𝑏11 + 𝑎𝑚2𝑏21 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟1 𝑎𝑚1𝑏12 + 𝑎𝑚2 𝑏22 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟2 … 𝑎𝑚1 𝑏1𝑛 + 𝑎𝑚2 𝑏2𝑛 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟𝑛
Contoh :
0 2 1 −1
Diketahui 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( )
−1 1 3 4
0 2 1 −1 (0.1) + (2.3) (0. −1) + (2.4)
𝐴𝐵 = ( )( )=( )
−1 1 3 4 (−1.1) + (1.3) (−1. −1) + 1.4
0+6 0+8 6 8
=( )=( )
−1 + 3 1 + 4 2 5
e. Pemangkatan Matriks
Pemangkatan matriks hanya berlaku pada matriks persegi yang
didefinisikan sebagai berikut :
Jika r dan s adalah bilangan bulat, berlaku ArAs = A(r + s) dan (Ar)s = Ars.
Misalkan matriks A adalah matriks persegi n × n maka A2 = AA, A3 =
AA2, A4 = AA3, dan seterusnya. Jika A matriks persegi maka A0 = 1
dan An = A × An-1, dengan n > 0.
2. Pabrik sepatu “RED” setiap hari memproduksi tiga jenis sepatu dengan
kualitas yang berbeda. Banyak sepatu (pasang) yang diproduksi tampak
dalam tabel berikut.
Jenis Kualitas Kualitas Kualitas
Sepatu I II III
A 100 50 20
B 150 75 30
C 175 60 35
Harga sepatu dibedakan hanya berdasarkan kualitasnya. Daftar harga
sepatu seperti dalam tabel berikut.
Kualitas I Kualitas II Kualitas III
Rp100.000,00 Rp80.000,00 Rp75.000,00
a. Nyatakan data-data di atas dalam bentuk matriks
b. Tentukan jumlah uang per hari yang diperoleh pabrik itu jika semua
hasil produksi terjual.
PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN
A. DETERMINAN MATRIKS
1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2
Permasalahan :
Diketahui tiga tahun lalu, umur Ahmad sama dengan 2 kali umur Burhan.
Sedangkan dua tahun yang akan datang, 4 kali umur Ahmad sama dengan
umur Burhan ditambah 36 tahun. Tolong bantu hitung berapakah umur
Ahmad sekarang?
Dalam bentuk matriks, persamaan (1) dan (2) dapat dituliskan sebagai
berikut:
−1 2 𝑥 3
( ) (𝑦 ) = ( ) ….(3)
4 −1 30
−1 2
Matriks ( ) disebut matriks koefisien, karena matriks tersebut unsur-
4 −1
unsurnya merupakan koefisien dari variabel-variabel pada sistem persamaan
(1) dan (2).
𝑥
Matriks (𝑦 ) disebut matriks variabel, karena matriks tersebut unsur-unsurnya
merupakan variabel-variabel pada sistem persamaan (1) dan (2).
3
Matriks ( ) disebut matriks konstanta, karena matriks tersebut unsur-
30
unsurnya merupakan konstanta pada sistem persamaan (1) dan (2).
Bentuk umum persamaan linier dua variable yang sudah Kalian kenal adalah.
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1
}. Jika bentuk umum tersebut diubah menjadi persamaan
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2
matriks, maka bentuknya seperti berikut.
𝑎 𝑏1 𝑥 𝑐1
( 1 ) (𝑦 ) = (𝑐 )
𝑎2 𝑏2 2
Salah satu penyelesaian persamaan tersebut adalah:
𝑐 𝑏 −𝑐 𝑏 𝑎 𝑐 −𝑐 𝑐
𝑥 = 𝑎1𝑏2−𝑎2 𝑏1 dan 𝑦 = 𝑎 1𝑏 2−𝑎2 𝑏1 ….(4)
1 2 2 1 1 2 2 1
Tentunya Kalian ingat kembali dengan cara-cara penyelesaian yang sudah
Kalian pelajari pada materi SPLDV.
Notasi Determinan:
𝑎 𝑐
Misalkan matriks 𝐴 = ( ).
𝑏 𝑑
𝑎 𝑐
Determinan dari matriks A dapat dinyatakan det. A= |𝐴| = | | = 𝑎. 𝑑 − 𝑏. 𝑐
𝑏 𝑑
𝑎 𝑏
Misalkan matriks 𝐴 = ( ), maka invers matriks A ditentukan oleh
𝑐 𝑑
rumus:
1 1 𝑑 −𝑏
𝐴−1 = 𝐴𝑑𝑗𝑜𝑖𝑛𝑡. 𝐴 = ( )
𝑑𝑒𝑡. 𝐴 𝑎. 𝑑 − 𝑏. 𝑐 −𝑐 𝑎
−1 2 𝑥 3
Kembali ke persoalan ( ) (𝑦 ) = ( ). Nilai x dan y dapat ditentukan
4 −1 30
dengan penyelesaian sebagai berikut.
−1 2 𝑥 3
( ) (𝑦 ) = ( )
4 −1 30
𝑥 1 −1 −2 3
(𝑦 ) = ( )( )
1 − 8 −4 −1 30
1 −63
=− ( )
7 −42
9
=( )
6
Jadi, nilai x = 9 dan nilai y = 6
Sifat 3
Misalkan matriks A merupakan matriks persegi berordo m × m dengan m
∈ N, dan det.A≠0. Jika determinan matriks A dinotasikan |𝐴| dan
𝟏
determinan invers A dinotasikan |𝐴−1 |, maka |𝑨−𝟏 | = |𝑨|
3x 2 x 3 x
2. Jika A = ,B= , dan det A = det B, maka nilai x yang
5 x 2x 5
memenuhi adalah….
A. 2 atau 3 D. 3 atau 5
B. -1 atau 3 E. -3 atau 1
C. -2 atau 3
2 1 p +1 2 p − 3
3. Jika det = p dan B = , maka invers dari matriks B
3 4 p −1 p
adalah ….
1 1
2 2 −3 2
−2 3
A.
12 14
−8 10
B.
5 −7
C. −4 6
1 1
2 2 −3 2
−2 3
D.
6 7
E.
−4 5
3 5 − 4 5
5. Diketahui matriks-matriks A = dan B = , jika (AB)– 1
−1 − 2 −1 1
adalah invers dari matriks AB maka (AB) – 1 = ...
− 7 − 20 − 7 20
− 6 − 17 6 − 17
A. D.
7 20 17 20
6 7
B.
6 17
E.
7 − 20
− 6 17
C.
3 −𝑥
6. Diketahui 𝐴 = ( ) adalah matriks singular. Nilai x = ….
6 8
A. -5 D. 3
B. -4 E. 4
C. -3
1 2 4 3
7. Matriks X berordo 2 x 2 yang memenuhi persamaan ( )𝑋 = ( )
3 4 2 1
adalah….
4 1
A. ( )
0 1
2 1
B. ( )
1 0
−6 −5
C. ( )
5 4
2 −1
D. (− 1 1 1 )
2 2
−5 −6
E. ( )
4 5
4 𝑥−2 −6 8 3 1 0 3
9. Jika diketahui ( )+( ) = 2( )( ) maka
2 3 −6 −11 −2 4 −1 1
nilai x adalah … .
A. 25 D. 10
B. 14 E. 0
C. 13
1 1 0 1
10. Jika 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) maka (𝐴 + 𝐵)(𝐴 − 𝐵) −
−1 1 1 0
(𝐴 − 𝐵)(𝐴 + 𝐵) adalah … .
0 0 −1 0
A. ( ) D. ( )
0 0 0 1
−1 0 −1 0
B. ( ) E. 6 ( )
0 1 0 1
−1 0
C. 4 ( )
0 1
2 3 6 12
11. Jika 𝐴 = ( ) , 𝐵=( ) dan 𝐴2 = 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 maka nilai
−1 −2 −4 −10
dari 𝑥𝑦 adalah … .
1
A. -4 D. 1 2
B. -1 E. 2
1
C. −
2
3 −𝑥
12. Diketahui 𝐴 = ( ) adalah matriks singular, maka nilai dari 𝑥 2 +
6 8
2𝑥 − 8 adalah… .
A. -5 D. 4
B. -4 E. 0
C. -3
2 5
14. Jika A = , maka transpose dari A adalah ….
-1
1 3
3 −5 −2 1
A.
−1 2 D. 5 −3
−3 1 −3 5
B. E. [ ]
1 2
5 −2
3 −1
C. −5 2
x 1
15. Martriks tidak mempunyai invers untuk nilai x = ….
−2 1 − x
A. -1 atau -2 D. 1 atau 2
B. -1 atau 2 E. -1 atau 1
C. -1 atau 0
2 1 1 0
16. Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐼 = ( ). Matriks (𝐴 − 𝑘𝐼)
0 −1 0 1
adalah matriks singular untuk nilai k = ….
A. 1 atau 2
B. 1 atau – 2
C. – 1 atau 2
D. – 1 atau – 2
E. – 1 atau 1
1 2
17. Transpose dari matriks A ditulis AT. Jika matriks A = ,B=
−2 0
2 −1
, dan x memenuhi A = B + x, maka invers dari X adalah ….
T
−2 3
1 −3 1
A. 7 −4 −1
6 − 10 x 2
19. Diketahui matriks A = x x dan B = . Jika AT = B–1
−1 2 5 3
dengan A = transpose matrik A, maka nilai 2x = …
T
A. –8 D. 4
B. –4 E. 8
1
C. 4
20. Hasil kali matriks (𝐵𝐴)(𝐵 + 𝐴−1 )𝐵−1 adalah … .
A. 𝐴𝐵 + 𝐼 D. 𝐴−1 + 𝐵
B. 𝐵𝐴 + 𝐼 E. 𝐴𝐵 + 𝐴
−1
C. 𝐴 + 𝐵
1 2 2 1
21. Jika 𝐵 = ( ) dan 𝐴. 𝐵−1 = ( ), maka 𝐴 = ….
3 5 4 3
5 9 13 5
A. ( ) D. ( )
13 23 2 10
5 3 9 5
B. ( ) E. ( )
9 13 12 3
3 5
C. ( )
9 23
2 1 3
23. Determinan dari matriks 𝐴 = (3 4 1) adalah … .
1 2 2
A. 11 D. 14
B. 12 E. 15
C. 13
1
1 − 𝑥+4 1
24. Matriks 𝐴 = ( 3) adalah invers dari matriks 𝐵 = ( )
−2 1 6 2𝑥 +𝑦
jika nilai y sama dengan … .
A. -2 D. 4
B. -1 E. 5
C. 3
5𝑥 − 7𝑦 = 3
25. Penyelesaian sistem persamaan { dapat dinyatakan
2𝑥 − 3𝑦 = 1
sebagai … .
𝑥 −3 7 3
A. (𝑦 ) = ( )( )
−2 5 1
𝑥 5 −7 3
B. (𝑦 ) = ( )( )
2 −3 1
𝑥 3 −7 3
C. (𝑦 ) = ( )( )
2 −5 1
𝑥 −5 7 3
D. (𝑦 ) = ( )( )
−2 5 1
𝑥 −5 2 3
E. (𝑦 ) = ( )( )
−7 3 1