Anda di halaman 1dari 136

MATEMATIKA

Untuk MA/SMA Kelas XI


Semester 1 & 2 Kurikulum Merdeka
Tim Penulis
Drs. Jatmika, M.Pd.I MAN 10 Jombang
Buari, S.Pd. MAN 1 Jember
Dra. Wulaida Zuhriyana MAN 2 Kota Malang
Drs. Yuli Irfan Aliurido, M.Pd. MAN 2 Kota Madiun
Drs. Abd. Rahman MAN Sumenep
Jumiatiningsih, S.Pd., M.Si. MAN 2 Kediri
Imro'atul Mubarokah, S.Pd. MAN 1 Tuban
Ari Kusuma Wati, S.Pd. MAN Surabaya
Aulia Rizky Nurhidayah, S.Si. MAN 1 Tuban
Ngatiman, S.Pd., M.Sc. MAN 2 Mojokerto
Ninuk Hindayani, S.Pd. MAN 2 Tuban
Fatimah, S.Pd MAN 1 Pamekasan
Rini Waraswati, S.Pd., M.Si. MAN Batu
Mahayana Safrizal Adibrata, M.Pd. MAN 2 Malang
Drs. Sutrisno MAN 2 Banyuwangi
Hendi Prasetyo, M.Pd. MAN 1 Magetan
Imam Syahroni, S.Pd., M.Si. MAN 1 Jember
Erlangga, M.Pd. MAN 1 Kota Malang
Nurul Izzah, S.Pd. MAN 1 Nganjuk
Windy Afrida R., S.Pd. MAN 2 Nganjuk
Suwandi, S.Pd.,M.Si. MAN 2 Jember
Dina Amalia, S.Si. MAN 2 Mojokerto
Dra. Imas Perwahjuni MAN 2 Mojokerto
Uswatun Hasanah, S.Pd. MAN 1 Gresik
Isrokhotul Adhimah, S.Pd. MAN 1 Gresik
Dra. Mas'illah, M. Si. MAN Lumajang
Wahid Hasyim, S. Pd. MAN Lumajang
M. Syaiful Ma'arif, S.Pd MAN Kota Pasuruan
Lailil Wakhidatus Solicha, S.Si. MAN Kota Pasuruan
Dra. Nura Nurmiyatin MAN 2 Situbondo
Amru Urfin, S.Pd. MAN 1 Nganjuk
Ernawati Mulyono, S.Pd. MAN 1 Nganjuk
Nurul Maidah, M.Sc. MAN 2 Nganjuk
Endang Murtinik, S.Pd. MAN 2 Nganjuk
Sari Yanti Ningrum, S.Pd. MAN 5 Bojonegoro
Anisa Muthiatul Husnah, S.Si MAN 2 Banyuwangi
Irda'i Gusfata, S.Pd MAN 2 Banyuwangi
Nuriyah, S.Pd MAN 2 Banyuwangi
Drs. Sutrisno MAN 2 Banyuwangi
Lely Septarema, S.Si. MAN 1 Magetan
Drs Slamet Hariyadi, M.M MAN 1 Mojokerto
Sudiono, S.Pd MAN 1 Mojokerto

ii MATEMATIKA KELAS XI K-21


Penelaah :
Drs. H. Fathorrakhman, M.Pd
Aning Wulandari, M.Pd

Pembuat Cover :
Anton Wijaya, S.E.

Penata Letak / Layouter :


Ayu Saputri, S.Pd.

Pengoreksi :
Buari, S.Pd.
Kundarto, S.Pd., M.Pd.

ISBN :
978-602-6349-79-8 (no.jil.lengkap)
978-602-6349-80-4 (jil.1)
978-602-6349-81-1 (jil.2)
978-602-6349-82-8 (jil.3)

Penerbit :
CV. Mutiara Ilmu
Jl. Pahlawan, Sarirejo IX Mojosari – Mojokerto, Telp. 0321-593125,
email : mutiara.ilmumjs@gmail.com

Cetakan ke-9
Hak Cipta Buku pada Penerbit Dilindungi Undang-Undang

MATEMATIKA KELAS XI K-21 iii


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah memberi nikmat dan petunjuk
sehingga buku ini dapat diterbitkan. Dan semoga shalawat serta salam tetap
dicurahkan kepada Rasulullah SAW pembawa manusia ke kehidupan yang penuh
cahaya ilmu.
Buku Matematika ini disusun dengan semangat untuk memberi kontribusi
terhadap pengembangan amal ilmiah dan ilmu amaliah bagi siswa Madrasah
Aliyah untuk memahami konsep dasar ilmu pengetahuan dan dapat
mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian.
Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah ini disusun berdasarkan kurikulum
Terbaru yang diterapkan di Madrasah Aliyah wilayah Jawa Timur. Tujuan
diterbitkannya buku ini adalah untuk membantu siswa belajar dengan paradigma
(pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning dan mandiri.
Cooperavite karena siswa dituntut untuk belajar bekerja sama atau berdiskusi
dengan temannya. Aktif karena cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa
berfikir kritis dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Mandiri karena siswa akan terlatih untuk mengembangkan
kemampuan daya nalar secara optimal. Belajar dengan buku Matematika Tingkat
Madrasah Aliyah ini akan membuat siswa siap dan mampu menerapkan ilmunya di
kehidupan sehari-hari.
Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang secara intens
melakukan telaah teks Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah di sela-sela
kesibukan tugas, berharap buku-buku pendamping teks dapat digunakan sebagai
sumber belajar di Madrasah. Dan patut kiranya memberi apresiasi yang tinggi
kepada MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang telah turut memberi
warna dan wawasan baru terhadap khazanah keilmuan dalam bentuk buku
terbitan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai buku yang bersifat “dokumen hidup” tentunya harus senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan sesuai kebutuhan siswa. Disamping keunikan yang telah
dipaparkan di atas, tentu masih dimungkinkan adanya penyempurnaan. Akhirnya
saya Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur turut berdoa
agar buku ini bermanfaat bagi segenap siswa, guru, para pemerhati pendidikan
dan para pembaca pada umumnya.

Ketua MGMP Matematika MA Jatim

Drs. Jatmika, M.Pd.I.

iv MATEMATIKA KELAS XI K-21


DAFTAR ISI

Kata Pengantar ............................................................................................... iv


Daftar Isi ......................................................................................................... v

BAB 1 Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers ................................................ 1


A Fungsi ............................................................................................... 4
B Komposisi Fungsi ............................................................................. 6
Ayo Berlatih 1 ....................................................................................... 13
C Fungsi Invers .................................................................................... 14
Ayo Berlatih 2 ....................................................................................... 28
Uji Kompetensi ....................................................................................... 30

BAB 2 Lingkaran ............................................................................................. 34


A Lingkaran dan Busur Lingkaran .......................................................... 35
Ayo Berlatih 1.......................................................................................... 40
B Lingkaran dan Garis Singgung Lingkaran ........................................... 43
Ayo Berlatih 2 ......................................................................................... 50
C Lingkaran dan Tali Busur Lingkaran ................................................... 54
Ayo Berlatih 3.......................................................................................... 56

BAB 3 Statistik Terapan .................................................................................. 60


1 Diagram Pencar ................................................................................. 63
2 Regresi Linear .................................................................................... 85
3 Analisis Korelasi ................................................................................. 94

BAB 4 Matriks ................................................................................................. 103


1 Pengertian Matriks ............................................................................. 105
2 Notasi dan Ordo Matriks ..................................................................... 106
3 Jenis-jenis Matriks .............................................................................. 106
4 Transpose Matriks .............................................................................. 107
Ayo Berlatih 1 ......................................................................................... 111

BAB 5 Determinan da Invers Matriks .............................................................. 115


A Determinan Matriks ............................................................................. 115
B Invers Matriks .................................................................................... 120
Ayo Berlatih 1 ......................................................................................... 122
Uji Kompetensi ....................................................................................... 125

MATEMATIKA KELAS XI K-21 v


vi MATEMATIKA KELAS XI K-21
BAB 1

KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI


INVERS
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian fungsi
2. Menentukan domain, kodomain dan range dari suatu fungsi
3. Menjelaskan syarat dan aturan komposisi fungsi
4. Membuat komposisi fungsi yang terdiri atas dua atau lebih fungsi
5. Menggunakan konsep komposisi fungsi untuk menyelesaikan
masalah
6. Menyelidiki sifat komutatif dan sifat asosiatif pada komposisi fungsi
7. Menjelaskan syarat dan aturan pembuatan fungsi invers
8. Menggunakan konsep fungsi invers untuk menyelesaikan masalah

Pengantar Bab

Sampah plastik masih mendominasi


dalam hal pencemaran lingkungan
baik di darat maupun di perairan, hal
ini disebabkan karena sifat plastik
yang sulit terurai dan membutuhkan
waktu ratusan tahun untuk terurai
secara alami. Pemerintah sudah
banyak menggencarkan dan
mengkampanyekan pengurangan
Gambar 1.1 Tumpukan penggunaan plastik dalam kehidupan
sampah plastik sehari-hari, namun plastik yang dinilai
Sumber: Google sebagai produk yang serbaguna,
ringan, fleksibel, murah dan dapat
sekali pakai, membuat penggunaan
plastik di Indonesia bahkan di dunia
semakin meningkat. Untuk itu perlu
adanya inovasi dalam mengolah
sampah plastik untuk mengurangi
pencemaran lingkungan yang terjadi.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 1


Salah satu inovasi dalam mengolah
sampah plastik adalah menggunakan
mesin pirolisis. Mesin pirolisis mengolah
sampah plastik menjadi BBM yang masih
berupa minyak mentah.
Bagaimana hubungan antara
jumlah sampah plastik yang diinputkan
dengan jumlah minyak mentah yang
dihasilkan? apakah jumlah sampah plastik
Gambar 1.2
yang dimasukkan ke mesin pirolisis
Mahasiswa UGM
berbanding lurus dengan jumlah minyak
Mengolah sampah
mentah yang dihasilkan? Dapatkah relasi plastik menjadi BBM
antara minyak mentah yang dihasilkan
Sumber : Google
mesin pirolisis dengan sampah plastik
yang diinputkan dituliskan sebagai 𝑀 =
𝑓(𝑃)? 𝑀 menyatakan minyak mentah yang
dihasilkan dan P adalah jumlah sampah
plastik yang diinputkan.
Dapatkah kalian menyatakan jumlah sampah plastik yang
dimasukkan dalam suatu himpunan? Dan dapatkah kalian menyatakan
jumlah minyak mentah yang dihasilkan mesin pirolisis dalam suatu
himpunan? Konsep ini akan kalian pelajari pada pembahasan materi domain,
kodomain dan range.
Minyak mentah yang dihasilkan oleh mesin pirolisis masih harus
diolah melalui proses pemanasan untuk menjadi beberapa jenis BBM seperti
solar, minyak tanah dan premium. Sehingga praktisnya sampah plastik akan
melalui 2 tahapan pengolahan sebelum menjadi BBM berupa solar, minyak
tanah dan premium. Dapatkah relasi antara Solar yang dihasilkan dengan
minyak mentah hasil pirolisis yang dipanaskan dituliskan sebagai 𝑆 = 𝑓(𝑀)?
dengan 𝑆 menyatakan jumlah Solar yang dihasilkan dan M adalah jumlah
Minyak mentah yang dipanaskan.
Dari dua informasi diatas, apakah ada kesinambungan antara proses
pada tahap pertama dengan tahap kedua? Dapatkah kalian menemukan
relasi baru dari dua informasi diatas?. Hal ini akan kalian pelajari lebih lanjut
dalam subbab kompisisi fungsi.
Jika kalian ingin mendapatkan solar dalam jumlah tertentu berapa
jumlah minyak mentah dari proses pirolisis yang harus kalian panaskan? Jika
kalian membutuhkan sejumlah minyak mentah untuk dipanaskan agar
didapatkan sejumlah solar berapa jumlah sampah plastik yang kalian

2 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


butuhkan untuk diproses dalam mesin pirolisis? Hubungan timbal balik ini
akan kalian pelajari lebih lanjut pada subbab fungsi invers.
Pada bab ini kalian akan mempelajari materi komposisi fungsi dan
fungsi invers termasuk syarat dan sifat sifatnya namun sebelumnya akan
kalian pelajari tentang pengertian fungsi termasuk didalamnya materi tentang
domain, kodomain dan range.

PETA KONSEP
Pengertian Domain, Kodomain
Fungsi dan Range

Syarat

Komposisi Fungsi Komposisi


dan Fungsi Invers Fungsi
Sifat-Sifat

Syarat

Fungsi Invers

Sifat-sifat

MATERI PEMBELAJARAN
Materi Prasyarat
Masih ingatkah kalian dengan materi
relasi yang sudah kalian pelajari di
SMP/MTs?. Relasi menyatakan hubungan
antara suatu anggota himpunan ke anggota
himpunan yang lain. Contohnya, setiap
negara memiliki ibu kota negara, Ibu kota
negara Indonesia adalah Jakarta, ibu kota
negara Malaysia adalah Kuala Lumpur, dan
Gambar 1.3 Menara Ibu kota Thailand adalah Bankok, dan Ibu
Kembar Petronas Kota negara negara lainnya. Dapatkah kalian
Sumber: Google menyebutkan contoh relasi relasi yang lain
yang sering kalian temui dalam kehidupan
sehari hari?

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 3


Relasi dapat kalian nyatakan dalam bentuk pasangan berurutan,
diagram panah dan diagram kartesius. Nyatakan relasi yang kalian temukan
tadi dalam bentuk diagram panah, diagram kartesius dan pasangan
berurutan.

A. FUNGSI
1. Pengertian Fungsi
Fungsi adalah relasi yang menghubungkan satu anggota dari
suatu himpunan tepat ke satu anggota pada himpunan yang lain. Setiap
fungsi adalah relasi, namun tidak semua relasi adalah fungsi.
Dapatkah kalian menyebutkan apa yang membedakan relasi dengan
fungsi?
Hobi yang digemari siswa, Ibu dengan anak anaknya, dan
pelajaran yang disukai siswa, adalah contoh contoh relasi tetapi bukan
fungsi. Sedangkan nomer NIK penduduk, Kota dengan nama
Walikotanya, Anak dengan ayah kandungnya adalah contoh contoh
relasi yang termasuk fungsi. Dapatkah kalian menyebutkan contoh
contoh lain dari relasi yang termasuk fungsi?
Fungsi dapat dinyatakan dalam bentuk 𝑓(𝑥) = 𝑦 dengan 𝑥 adalah
masukan (input) dan y adalah hasil (output). Setiap 𝑥 mempunyai satu
nilai y meskipun ada nilai x yang mempunyai nilai y yang sama.

Gambar 1.4 Grafik yang termasuk fungsi dan bukan fungsi


Sumber: Google
Dari grafik grafik diatas manakah yang termasuk fungsi dan
manakah yang bukan fungsi? Berikan alasan kalian!

4 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


2. Domain, Kodomain dan Range
Untuk memahami konsep domain, kodomain dan range coba
kalian perhatikan gambar diagram panah dibawah ini!
A B

𝐾𝑓
𝐷𝑓
𝑅𝑓

Gambar 1.5 Diagram panah


Diagram panah diatas menunjukkan suatu relasi dari himpunan A
ke himpunan B. Berdasarkan diagram panah diatas, informasi apa yang
kalian dapatkan? Dapatkah kalian menyebutkan pengertian dari domain,
kodomain dan range dengan kata kata kalian sendiri?
Domain adalah semua anggota himpunan daerah asal,
sedangkan kodomain adalah seluruh anggota daerah kawan, dan range
adalah hasil himpunan dalam daerah kawan yang mempunyai pasangan
pada daerah asal. Agar kalian lebih memahami konsep domain.
Kodomain dan range, perhatikan masalah masalah dibawah ini.

3. Sifat sifat fungsi

Diagram panah diatas menunjukkan fungsi sesuai dengan sifat


sifatnya. Sifat sifat fungsi terdiri dari tiga yaitu fungsi injektif, fungsi
surjektif dan fungsi bijektif. Berdasarkan diagram diatas, dapatkah kalian
menyebutkan pengertian dan ciri ciri masing masing sifat fungsi dengan
kata kata kalian sendiri?
a) Fungsi Injektif
Fungsi injektif adalah fungsi into atau fungsi satu-satu. Fungsi
𝑓: 𝐴 → 𝐵 disebut sebagai fungsi injektif jika dan hanya jika Anggota
kodomain dipasangkan satu kali dengan anggota kodomain.
Dengan kata lain, tidak boleh ada anggota kodomain yang
mempunya lebih dari satu pasangan pada anggota domain.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 5


b) Fungsi surjektif
Fungsi surjektif disebut juga fungsi onto. Pada fungsi surjektif
anggota kodomain boleh memiliki lebih dari satu pasangan pada
anggota domain namun tidak boleh ada anggota kodomain yang
tidak memiliki pasangan pada domain.

c) Fungsi Bijektif
Fungsi bijektif atau korespondensi satu satu adalah fungsi yang
memasangkan anggota domain dengan tepat satu anggota pada
kodomain. Pada fungsi bijektif anggota kodomain tidak boleh
memiliki lebih dari satu pasangan pada domain dan semua
anggota kodomain harus mempunyai pasangan pada domain.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi bijektif adalah
gabungan dari fungsi injektif dan fungsi surjektif.

B. KOMPOSISI FUNGSI
Sebelum kita mempelajari komposisi fungsi, mari kita pelajari terlebih
dahulu operasi hitung aljabar fungsi dan sifat-sifat operasi aljabar fungsi.
1. Operasi Aljabar Fungsi
a) Penjumlahan Fungsi : (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)
b) Pengurangan Fungsi : (𝑓 − 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) − 𝑔(𝑥)
c) Perkalian Fungsi : (𝑓 × 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) × 𝑔(𝑥)
𝑓 𝑓(𝑥)
d) Pembagian Fungsi : (𝑔) (𝑥) = 𝑔(𝑥) . 𝑔(𝑥) ≠ 0

2. Sifat sifat Aljabar Fungsi


a) Sifat Komutatif pada penjumlahan
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) = (𝑔 + 𝑓)(𝑥)
b) Sifat Assosiatif pada penjumlahan
((𝑓 + 𝑔) + ℎ)(𝑥) = (𝑓 + (𝑔 + ℎ))(𝑥)
c) Sifat Komutatif pada perkalian
(𝑓 × 𝑔)(𝑥) = (𝑔 × 𝑓)(𝑥)
d) Sifat Assosiatif pada perkalian
((𝑓 × 𝑔) × ℎ)(𝑥) = (𝑓 × (𝑔 × ℎ))(𝑥)

3. Daerah asal (Domain) Fungsi hasil operasi aljabar dua fungsi atau
lebih
Jika 𝑓(𝑥) dan 𝑔(𝑥) adalah fungsi dengan domain 𝐷𝑓 dan 𝐷𝑔 , maka :

6 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


a) Daerah asal fungsi (𝑓 + 𝑔)(𝑥) adalah 𝐷𝑓+𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔
b) Daerah asal fungsi (𝑓 − 𝑔)(𝑥) adalah 𝐷𝑓−𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔
c) Daerah asal fungsi (𝑓 × 𝑔)(𝑥) adalah 𝐷𝑓×𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔
𝑓
d) Daerah asal fungsi (𝑔) (𝑥) adalah 𝐷𝑓 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ∩ {𝑥|𝑔(𝑥) ≠ 0}
𝑔

4. Definisi Komposisi fungsi


Komposisi fungsi adalah penggabungan dua fungsi atau lebih secara
berurutan sehingga membentuk sebuah fungsi baru, fungsi yang
didapatkan dari hasil penggabungan dua fungsi atau lebih tersebut
disebut sebagai fungsi komposisi. 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dan 𝑔: 𝐵 → 𝐶 merupakan dua
fungsi maka komposisi keduanya adalah 𝑔𝑜𝑓(𝑥) (dibaca 𝑔 bundaran 𝑓 ),
(𝑔𝑜𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥)). Dapatkah kalian menuliskan komposisi fungsi
lainnya dari fungsi f dan g?
f g
B C
A

𝑥 𝑓(𝑥) 𝑔(𝑓(𝑥)

(𝑔𝑜𝑓)(𝑥)

Gambar 1.6 diagram panah pemetaan (𝒈𝒐𝒇)(𝒙)

Daerah asal (domain) fungsi komposisi 𝑔𝑜𝑓 (𝑥) adalah 𝐷𝑔𝑜𝑓 =


{𝑥|𝑥 ∈ 𝐷𝑓 , 𝑓(𝑥) ∈ 𝐷𝑔 } dan Daerah asal (domain) fungsi komposisi 𝑓𝑜𝑔 (𝑥)
adalah 𝐷𝑓𝑜𝑔 = {𝑥|𝑥 ∈ 𝐷𝑔 , 𝑔(𝑥) ∈ 𝐷𝑓 }. Misalkan terdefinisi fungsi
komposisi ℎ = (𝑔𝑜𝑓)(𝑥), daerah asal 𝑔𝑜𝑓 (𝑥) = 𝐷𝑔𝑜𝑓 : {𝑥|𝑥 ∈ (𝐷𝑓 ∩ 𝐷ℎ }.
Misalkan terdefinisi fungsi komposisi 𝑘 = (𝑓𝑜𝑔)(𝑥), daerah asal
𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 𝐷𝑓𝑜𝑔 (𝑥): {𝑥|𝑥 ∈ (𝐷𝑔 ∩ 𝐷𝑘 }.

5. Syarat syarat komposisi fungsi


Syarat fungsi f dan g dapat dikomposisikan atau 𝑔𝑜𝑓 (𝑥) itu ada
adalah jika daerah hasil (range) dari f merupakan himpunan bagian dari

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 7


daerah asal (domain) dari g, yaitu 𝑅𝑓 ⊆ 𝐷𝑔 . Atau dapat diartikan juga
bahwa syarat fungsi f dan fungsi g dapat dikomposisikan menjadi fungsi
komposisi (𝑔𝑜𝑓) adalah irisan dari daerah hasil fungsi f dan daerah asal
fungsi g bukan himpunan kosong (𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ≠ ∅), dan 𝑅𝑓 ⊆ 𝐷𝑔 .

Perhatikan contoh berikut :


𝑓: {(2,4), (3,7), (4,8), (5,12)}
𝑔: {(1,2), (3,5), (5,8), (6,10)}

Tunjukkan apakah (𝒈𝒐𝒇) dan (𝒇𝒐𝒈) terdefinisi?


Alternatif Penyelesaian
𝑅𝑓 : {4,7,8,12}
𝐷𝑔 : {1,3,5,10}
Karena 𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑔 = { } , 𝑅𝑓 ⊈ 𝐷𝑔 maka 𝑔𝑜𝑓 tidak terdefinisi
𝑅𝑔 : {2,5,8,10}
𝐷𝑓 : {2,3,4,5}
Karena 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓 = {2,5}, 𝑅𝑔 ⊆ 𝐷𝑓 maka 𝑓𝑜𝑔 terdefinisi

6. Sifat sifat komposisi fungsi


Diketahui 𝑓, 𝑔 dan ℎ suatu fungsi dan 1(𝑥) = 𝑥 suatu fungsi
identitas. Jika 𝑅ℎ ∩ 𝐷𝑔 ≠ ∅; 𝑅𝑔 ∩ 𝐷𝑓 ≠ ∅; dan 𝑅𝑓 ∩ 𝐷𝑓 ≠ ∅ maka pada
operasi komposisi fungsi berlaku sifat sifat berikut.
1) Pada operasi komposisi fungsi tidak berlaku sifat komutatif;
𝑔𝑜𝑓 ≠ 𝑓𝑜𝑔
2) Pada operasi komposisi fungsi yang berlaku sifat asosiatif;
𝑓𝑜(𝑔𝑜ℎ) = (𝑓𝑜𝑔) 𝑜 ℎ
3) Pada operasi komposisi fungsi berlaku sifat identitas
𝑓𝑜𝐼 = 𝐼𝑜𝑓 = 𝑓

Contoh soal
Contoh 1
Diketahui :
𝑓(𝑥) = 5𝑥 + 3
𝑔(𝑥) = √𝑥 − 6
3
ℎ(𝑥) =
𝑥+6
Tentukan daerah asal operasi fungsi berikut ini!
a. (𝑓 + 𝑔)(𝑥)
b. (𝑔𝑥ℎ)(𝑥)

8 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


𝑓
c. ( ) (𝑥)
𝑔
Jawab:
𝐷𝑓 : {𝑥|𝑥 ∈ 𝑅}
𝐷𝑔 : {𝑥|𝑥 ≥ 6, 𝑥 ∈ 𝑅}
𝐷ℎ : ⟨𝑥|𝑥 ≠ 6, 𝑥 ∈ 𝑅⟩
a) (𝑓 + 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑥) + 𝑔(𝑥)
= 5𝑥 + 3 + √𝑥 − 6
𝐷𝑓+𝑔 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔
= {𝑥|𝑥 ∈ 𝑅} ∩ {𝑥|𝑥 ≥ 6, 𝑥 ∈ 𝑅}
= {𝑥|𝑥 ≥ 6, 𝑥 ∈ 𝑅}

b) (𝑔 × ℎ) (𝑥) = 𝑔 (𝑥) × ℎ (𝑥)


1 √𝑥−6
√𝑥 − 6 𝑥 𝑥+6 = 𝑥+6
daerah asal (𝑔 × ℎ) (𝑥) adalah;
𝐷𝑔 ∩ 𝐷ℎ = {𝑥|𝑥 ≥ 6 𝑥 ∈ 𝑅} ∩ {𝑥|𝑥 ≠ −6, 𝑥 ∈ 𝑅}
= ⟨𝑥|𝑥 ≥ 6, 𝑥 ∈ 𝑅⟩

𝑓 𝑓(𝑥)
c) (𝑔) (𝑥) = 𝑔(𝑥)
𝐷𝑓 = 𝐷𝑓 ∩ 𝐷𝑔 ∩ {𝑔(𝑥) ≠ 0}
𝑔
= {𝑥|𝑥 ∈ 𝑅} ∩ {𝑥|𝑥 ≥ 6, 𝑥 ∈ 𝑅} ∩ {𝑥|𝑥 ≠ 6, 𝑥 ∈ 𝑅},
= {𝑥|𝑥 > 6, 𝑥 ∈ 𝑅}

Contoh 2
Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 1, 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1, ℎ(𝑥) = 𝑥 + 2
Tentukan rumus fungsi
a. 𝑓𝑜𝑔 (𝑥)
b. 𝑔𝑜𝑓 (𝑥)
c. 𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ (𝑥)

Jawab:
a) 𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
= (2𝑥 − 1)2 − 2(2𝑥 − 1) + 1
= 4𝑥 2 − 4𝑥 + 1 − 4𝑥 + 2 + 1
= 4𝑥 2 − 8𝑥 + 4
b) 𝑔𝑜𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
= 2(𝑥 2 − 2𝑥 + 1) − 1
= 2𝑥 2 − 4𝑥 + 2 − 1
= 2𝑥 2 − 4𝑥 + 1

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 9


c) 𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ (𝑥) = (𝑓𝑜𝑔)(ℎ(𝑥))
= 𝑓𝑜𝑔(𝑥 + 2)
= 4(𝑥 + 2)2 − 8(𝑥 + 2) + 4
= 4(𝑥 2 + 4𝑥 + 4) − 8𝑥 − 16 + 4
= 4𝑥 2 + 16𝑥 + 16 − 8𝑥 + 4
= 4𝑥 2 + 8𝑥 + 4
Jadi fungsi 𝑓𝑜𝑔𝑜ℎ (𝑥) = 4𝑥 2 + 8𝑥 + 4

Contoh 3
Diketahui 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 5 𝑑𝑎𝑛 𝑓𝑜𝑔 (𝑥) = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1
Tentukan fungsi 𝑔(𝑥)!
Jawaban:
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥))
= 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1
= 3(𝑔(𝑥)) − 5 = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1
= 3(𝑔(𝑥)) = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 1 + 5
= 3𝑔(𝑥) = 3𝑥 2 − 9𝑥 + 6
= 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2
Jadi fungsi 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 + 2

Contoh 4
Diketahui 𝑓(𝑥 − 3) = 𝑥 2 − 8𝑥 − 9
𝑔(𝑥 − 1) = 𝑥 + 6
Tentukan 𝑓𝑜𝑔 (𝑥 − 2) !
Jawab:
𝑓(𝑥 − 3) = 𝑥 2 − 8𝑥 − 9
Misal: 𝑡 = 𝑥 − 3
𝑡+3=𝑥
𝑓(𝑡) = (𝑡 + 3)2 − 6(𝑡 + 3) − 9
= 𝑡 2 + 6𝑡 + 9 − 8𝑡 − 24 − 9
= 𝑡 2 + 6𝑡 − 24
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 6𝑥 − 24

𝑔(𝑥 − 1) = 𝑥 + 6
Misal: 𝑡 = 𝑥 − 1
𝑡+1=𝑥
𝑔(𝑡) = (𝑡 + 1) + 6
= 𝑡+7
𝑔(𝑥) = 𝑥 + 7

10 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


𝑓𝑜𝑔 (𝑥 − 2) = 𝑓(𝑔(𝑥 − 2))
= 𝑓((𝑥 + 2 + 7))
= 𝑓(𝑥 + 5)
𝑓(𝑥 + 5) = (𝑥 + 5)2 + 6(𝑥 + 5) − 24
= 𝑥 2 + 10𝑥 + 25 + 6𝑥 + 30 − 24
= 𝑥 2 + 16𝑥 + 31
Jadi 𝑓𝑜𝑔 (𝑥 − 2) adalah 𝑥 2 + 16𝑥 + 31

Contoh 5
Diketahui proses pembuatan buku melalui dua tahap editorial (fungsi f)
dilanjutkan dengan tahap produksi (fungsi g). jika tahap editorial dinyatakan
dengan fungsi 2𝑥 − 3 dan keseluruhan proses dinyatakn sebagai fungsi 6𝑥 −
5, maka rumus untuk tahap produksi adalah…

Jawab:
𝑔𝑜𝑓(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
6𝑥 − 5 = 𝑔(2𝑥 − 3)
Misal 2𝑥 − 3 = 𝑡
𝑡+3
𝑥=
2
𝑡+3
𝑔(𝑡) = 6 ( 2
)−5
𝑔(𝑡) = 3(𝑡 + 3) − 5
𝑔(𝑡) = 3𝑡 + 9 − 5
𝑔(𝑡) = 3𝑡 + 4
𝑔(𝑥) = 3𝑥 + 4
Jadi rumus fungsi untuk tahap produksi adalah 3𝑥 + 4

Ayo berdiskusi 1!
1. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 4
𝑔(𝑥) = √𝑥 − 12
a. Selidikilah apakah fog dan gof terdifinisi ? tunjukkan alasan kalian !
b. Tentukan rumus fungsi 𝑓𝑜𝑔 (𝑥) dan 𝑔𝑜𝑓 (𝑥) !
c. Jika fog dan gof terdifinisi, tentukan daerah asal gof dan fog!
d. Tentukan nilai dari 𝑓𝑜𝑔 (14) dan 𝑔𝑜𝑓(−5)!

2.
KITA HARUS TAHU PROSES PEMBUATAN TAHU
Tahu adalah makanan yang dibuat dari endapan perasan biji kedelai
yang mengalami koagulasi. Kata “tahu” merupakan serapan dari Bahasa
hokkian yang secara harfiah berarti kedelai yang terfermentasi.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 11


Mengkonsumsi tahu dapat menurunkan risiko penyakit jantung, karena
dengan mengkonsumsi tahu dapat membantu mengurangi kolestrol jahat
LDL.
Proses pembuatan tahu dibagi dalam 2 tahap yaitu pemasakan bubur
kedelai dan penggumpalan. Bubur kedelai harus dimasak selama 10-15
menit pada suhu 100 derajat celcius untuk selanjutnya masuk ke proses
penggumpalan. Jika proses pemasakan dianggap fungsi 𝑓 yang
dinyatakan sebagai 𝑥 2 − 3𝑥 + 2 dan tahap penggumpalan dianggap
fungsi g dan dinyatakan sebagai 2𝑥 − 2. Tentukan :
a. Rumus fungsi untuk keseluruhan proses pembuatan tahu!
b. Jika kedelai yang tersedia dihari itu adalah 20 kuintal. Berpa
banyak tahu (dalam satuan drum) yang dapat dibuat?

3. Diketahui :
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 5
𝑔(𝑥) = 𝑥 − 3
ℎ(𝑥) = 2𝑥 + 4

Pasangan setiap soal berikut dengan jawaban yang sesuai


a. Fungsi komposisi 𝑓𝑜𝑔(𝑥) adalah …. 12
b. Fungsi komposisi g𝑜𝑓(𝑥) adalah …. 𝑥 2 − 12𝑥 + 32
c. Nilai fungsi komposisi 𝑓𝑜𝑔(2) adalah …. 2𝑥 2 − 12𝑥 + 7
d. Nilai fungsi komposisi 𝑔𝑜𝑓(2) adalah …. 𝑥 2 − 6𝑥 + 2
e. Fungsi komposisi 𝑔𝑜ℎ𝑜𝑓(𝑥) adalah …. −6
2𝑥−3
4. Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = dan fungsi identitas𝐼: 𝑅 → 𝑅
5
dengan 𝐼(𝑥) = 𝑥. Buktikan bahwa (𝑓𝑜𝐼) = (𝐼𝑜𝑓) = 𝑓

5. Diketahui:
𝑓(𝑥 − 3) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 19
𝑔(𝑥 + 2) = 6𝑥 + 2
ℎ(2𝑥 − 1) = 8𝑥 − 5
maka :
i. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 2𝑥 + 4
ii. 𝑔(𝑥) = 6𝑥 − 8
iii. ℎ(𝑥) = 4𝑥 − 1
iv. 𝑔𝑜𝑓(𝑥) = 6𝑥 2 − 12𝑥 + 16
v. ℎ𝑜𝑓 = 4𝑥 2 − 8𝑥 + 3
Dari pernyatan pernyataan dibawah ini, manakah pernyataan yang tepat?

12 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


AYO BERLATIH 1
1. 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 5𝑥 + 6 dan 𝑔(𝑥) = A. 𝑥 2 − 4𝑥 + 4
2𝑥 2 − 4𝑥 + 8, fungsi (𝑓 + 𝑔)(𝑥) B. 𝑥 2 − 4𝑥 + 4
adalah ….. C. 𝑥 2 + 4𝑥 − 12
A. 3𝑥 2 + 𝑥 + 14 D. 𝑥 2 − 4𝑥 + 12
B. 3𝑥 2 + 9𝑥 + 14 E. 𝑥 2 + 4𝑥 + 12
C. 3𝑥 2 − 9𝑥 + 14 6. Jika 𝑓(𝑥) = 2𝑥 − 3 dan
D. 3𝑥 2 + 𝑥 + 2 𝑔𝑜𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 1, maka 𝑔(𝑥)
E. 3𝑥 2 + 𝑥 − 14 adalah ….
2. Diketahui 𝑓(𝑥) = √𝑥 − 9 dan A. 𝑥 + 4
𝑔(𝑥) = 2𝑥 2 . Daerah asal fungsi B. 2𝑥 + 3
(𝑓 + 𝑔)(𝑥) adalah …. C. 2𝑥 + 5
A. {𝑥|𝑥𝜖𝑅} D. 𝑥 + 7
B. {𝑥|𝑥 ≥ 0, 𝑥𝜖𝑅} E. 3𝑥 + 2
C. {𝑥|𝑥 ≥ 9, 𝑥𝜖𝑅} 7. Jika 𝑓(𝑥) = 4𝑥 + 2 dan 𝑔(𝑥) =
D. {𝑥|𝑥 ≠ 9, 𝑥𝜖𝑅} 4 maka 𝑔𝑜𝑓(2) sama dengan
E. {𝑥|𝑥 ≠ 0, 𝑥𝜖𝑅} ….
3. Hasil operasi aljabar (𝑓 − A. 4
3
𝑔)(𝑥) = 𝑥+1 , 𝑥 ≠ −1, 𝑔(𝑥) = B. 8
C. 10
4𝑥 − 6 adalah ….
D. 12
−4𝑥 2 +2𝑥+9
A. ; 𝑥 ≠ −1 E. 18
𝑥+1
4𝑥 2 +2𝑥+9 8. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 − 1
B.
𝑥+1
; 𝑥 ≠ −1
dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 + 1 jika 𝑓𝑜𝑔(𝑥) =
−4𝑥 2 −2𝑥+9
C.
𝑥+1
; 𝑥 ≠ −1 𝑔𝑜𝑓(𝑥) maka 𝑓(2) − 𝑔(1) = ….
−4𝑥 2 −2𝑥−3 A. 2
D. ; 𝑥 ≠ −1
𝑥+1 B. 1
4𝑥 2 −2𝑥+9
E. ; 𝑥 ≠ −1 C. 0
𝑥+1
4. Jika 𝑓(𝑥) = 2𝑥 − 3 dan 𝑔(𝑥) = D. -1
𝑥 2 − 3𝑥 + 4, rumus komposisi E. -2
fungsi 𝑔𝑜𝑓(𝑥) adalah…. 9. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 2 dan
A. 4𝑥 2 − 6𝑥 + 22 𝑔(𝑥) = 2𝑥 + 𝑑 dengan 𝑑 ≠ 0,
B. 4𝑥 2 − 18𝑥 + 22 jika (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 𝑔𝑜𝑓(𝑥) untuk
C. 4𝑥 2 − 6𝑥 + 13 semua 𝑥. Maka nilai 𝑑(𝑎 − 1)
D. 4𝑥 2 − 6𝑥 + 22 adalah ….
E. 4𝑥 2 + 6𝑥 + 22 A. −2
5. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 8 dan B. −1
𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 4𝑥 + 4, rumus C. 0
fungsi (𝑔𝑜𝑓)(𝑥) adalah …. D. 1
E. 2

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 13


33𝑝−29
10. Jika diketahui 𝑓(𝑥 − 3) = B.
2𝑥−6 3𝑝+4
6𝑥 − 11 dan 𝑔(𝑥 + 1) = 3𝑥+4, 33𝑝+29
C.
3𝑝−5
komposisi fungsi dari 𝑓𝑜𝑔(2𝑝 + 33𝑝+34
3) adalah …. D. 3𝑝+4
33𝑝+39 33𝑝+29
A. E.
3𝑝+5 3𝑝+5

C. FUNGSI INVERS
1. Pengertian Fungsi Invers
Fungsi invers atau yang juga dikenal sebagai fungsi kebalikan adalah
sebuah fungsi yang berkebalikan dari fungsi asalnya.
Perhatikan gambar di samping.
Fungsi 𝑓 memetakan 𝑥 ∈ 𝐴 ke 𝑦 ∈ 𝐵. Jika
fungsi 𝑓 dinyatakan ke dalam bentuk
pasangan terurut, maka dapat dituliskan
𝑓 = {(𝑥, 𝑦)| 𝑥 ∈ 𝐴 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ∈ 𝐵}.
Fungsi invers 𝑓 atau 𝑓 −1 memetakan 𝑦 ∈
𝐵 ke 𝑥 ∈ 𝐴. Jika fungsi invers 𝑓 dinyatakan
dalam bentuk pasangan terurut, maka
dapat dituliskan 𝑓 −1 = {(𝑦, 𝑥)| 𝑦 ∈
𝐵 𝑑𝑎𝑛 𝑥 ∈ 𝐴}.

Untuk lebih memahami konsep invers suatu fungsi, selesaikanlah


permasalahan berikut:

(i) (ii) (iii)


Diketahui fungsi 𝑓: 𝐴 → 𝐵 merupakan fungsi injektif, fungsi 𝑔: 𝐴 → 𝐵
merupakan fungsi surjektif, dan fungsi ℎ: 𝐴 → 𝐵 merupakan fungsi bijektif.
Nyatakan ketiga invers fungsi tersebut dalam diagram panah.

14 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Alternatif penyelesaian:

(i) (ii) (iii)


Berdasarkan diagram panah di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Gambar (i) bukan fungsi. Mengapa? Jelaskan!
Gambar (ii) bukan fungsi. Mengapa? Jelaskan!
Gambar (iii) merupakan fungsi. Mengapa? Jelaskan!

Berdasarkan alternatif penyelesaian di atas, dapat disimpulkan bahwa invers


suatu fungsi belum tentu merupakan fungsi, tetapi dapat hanya berupa relasi
biasa. Invers suatu fungsi yang merupakan fungsi disebut fungsi invers.

Suatu fungsi 𝑓: 𝐴 → 𝐵 dikatakan memiliki fungsi invers 𝑓 −1 : 𝐵 → 𝐴 jika dan


hanya jika fungsi 𝑓 merupakan fungsi bijektif atau korespondensi satu-satu.

Secara umum dapat dikatakan:


Jika fungsi 𝑓: 𝐷𝑓 → 𝑅𝑓 adalah fungsi bijektif, maka invers fungsi 𝑓 adalah fungsi
yang didefinisikan sebagai 𝑓 −1 : 𝑅𝑓 → 𝐷𝑓.
𝐷𝑓 adalah daerah asal fungsi 𝑓 dan 𝑅𝑓 adalah daerah hasil fungsi 𝑓.

2. Menentukan Rumus Fungsi Invers


Telah diketahui jika 𝑓 memetakan 𝑥 ke 𝑦 dan ditulis 𝑓(𝑥) =
𝑦, maka 𝑓 −1 memetakan 𝑦 ke 𝑥 dan ditulis 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥.

𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥

Misalkan kita mempunyai fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑦 dan diminta untuk menentukan


rumus fungsi 𝑓 −1 (𝑥). Langkah-langkah untuk menentukannya adalah
sebagai berikut:
Langkah 1 : Ubah persamaan 𝑦 = 𝑓(𝑥) dalam bentuk 𝑥 sebagai fungsi 𝑦
Langkah 2 : Bentuk 𝑥 sebagai fungsi 𝑦 tersebut merupakan 𝑓 −1 (𝑦)
Langkah 3 : Ganti 𝑦 pada fungsi 𝑓 −1 (𝑦) dengan 𝑥, sehingga diperoleh
𝑓 −1 (𝑥)

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 15


Contoh 1
Fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dinyatakan dengan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7.
Tentukan: a. Rumus fungsi inversnya atau 𝑓 −1 (𝑥)
b. Nilai dari 𝑓 −1 (9)
c. Nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 2
Jawab:
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7 b. Cara I c. Cara I
𝑥−7
𝑦 = 2𝑥 + 7 −1
𝑓 (𝑥) = 𝑓 −1 (𝑥) = 2
2 𝑥−7
2𝑥 = 𝑦 − 7 −1 (9) 9−7 =2
𝑦−7 𝑓 = 2
2
𝑥= 2 2 𝑥−7 = 4
𝑦−7 𝑓 −1 (9) = = 1
𝑓 −1 (𝑦)
= 2 2 𝑥 =4+7
−1 (9)
𝑥−7
Jadi nilai dari 𝑓 𝑥 = 11
𝑓 −1 (𝑥) = 2 adalah 1 Jadi nilai 𝑥 jika
Jadi rumus fungsi 𝑓 −1 (𝑥)
=2
inversnya adalah Cara II adalah 11
𝑥−7 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔
𝑓 −1 (𝑥) =
2
𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥 Cara II
𝑓(𝑥) = 9 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔
2𝑥 + 7 = 9 𝑓 −1 (𝑦)
=𝑥
2𝑥 = 9 − 7 = 2 𝑓 −1 (𝑥) = 2
𝑥=1 berarti 𝑓(2) = 𝑥
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (9) 𝑥 = 2(2) + 7 =
adalah 1 4 + 7 = 11
Jadi nilai 𝑥 jika
−1 (𝑥)
𝑓 =2
adalah 11
Contoh 2
5𝑥+2 1
Tentukan rumus fungsi invers 𝑓 jika diketahui 𝑓(𝑥) = 4𝑥−1 , 𝑥 ≠ 4. Tentukan
juga daerah asal dan daerah hasil fungsi 𝑓 tersebut.

Jawab:
5𝑥+2 Daerah asal fungsi 𝑓 :
𝑓(𝑥) =
4𝑥−1
5𝑥+2 1
𝑦 = 4𝑥−1 𝐷𝑓 = {𝑥 | 𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅}
4
𝑦 (4𝑥 − 1) = 5𝑥 + 2 Daerah hasil fungsi 𝑓 :
4𝑥𝑦 − 𝑦 = 5𝑥 + 2 5
𝑅𝑓 = {𝑦 | 𝑦 ≠ , 𝑦 ∈ 𝑅}
4𝑥𝑦 − 5𝑥 = 𝑦 + 2 4
𝑥 (4𝑦 − 5) = 𝑦 + 2 Daerah asal fungsi 𝑓 −1
𝑦+2
𝑥 = 4𝑦−5

16 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


𝑦+2 5
𝑓 −1 (𝑦) = 4𝑦−5 𝐷𝑓 −1 = {𝑥 | 𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅}
𝑥+2 4
𝑓 −1 (𝑥) = Daerah hasil fungsi 𝑓 −1 :
4𝑥−5
𝑓 −1 (𝑥) bentuk pecahan sehingga penyebut ≠ 0. 1
5
𝑅𝑓 −1 = {𝑦 | 𝑦 ≠ , 𝑦 ∈ 𝑅}
4𝑥 − 5 ≠ 0 , 𝑥 ≠ 4
4
Jadi rumus fungsi invers adalah 𝑓 −1 (𝑥) =
𝑥+2 5
,𝑥 ≠
4𝑥−5 4

Contoh 3
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1. Tunjukkan bahwa invers
fungsi 𝑓 bukan merupakan fungsi invers!

Jawab:
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1 Maka untuk
𝑦 = 𝑥2 − 1 sembarang 𝑥
𝑥2 = 𝑦 + 1 diperoleh dua buah
𝑥 = ±√𝑦 + 1 nilai 𝑓 −1. Hal ini
berarti 𝑓 −1 bukanlah
𝑓 −1 (𝑦) = ±√𝑦 + 1
suatu fungsi invers,
𝑓 −1 (𝑥) = ±√𝑥 + 1
melainkan hanya
Diperoleh 𝑓 −1 (𝑥) = √𝑥 + 1 dan 𝑓 −1 (𝑥) = −√𝑥 + 1 invers dari fungsi 𝑓.

Contoh 4
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11. Tentukan:
a. Rumus dari 𝑓 −1 (𝑥)
b. Nilai dari 𝑓 −1 (4)
c. Nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5
Jawab:
a. Cara I Cara II
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 𝑓(𝑥) = 𝑦
2
𝑦 = 𝑥 − 8𝑥 + 11 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 = 𝑦
2
𝑥 − 8𝑥 = 𝑦 − 11 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 − 𝑦 = 0
𝑥 2 − 8𝑥 + (−4)2 = 𝑦 − 11 + (−4)2 𝑎 = 1, 𝑏 = −8, 𝑐 = 11 − 𝑦
(𝑥 − 4)2 = 𝑦 − 11 + 16 Dengan rumus 𝑎𝑏𝑐 diperoleh:
(𝑥 − 4)2 = 𝑦 + 5 8±√64−4 (1) (11−𝑦)
𝑥= 2 (1)
𝑥 − 4 = ±√𝑦 + 5
8±√64−44+4𝑦
𝑥 = 4 ± √𝑦 + 5 𝑥=
2
−1 (𝑦) 8±√4𝑦+20 8±√4 (𝑦+5) 8±2√𝑦+5
𝑓 = 4 ± √𝑦 + 5 𝑥= = =
2 2 2

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 17


𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5 𝑥 = 4 ± √𝑦 + 5
Jadi rumus dari 𝑓 −1 (𝑥) adalah 𝑓 −1 (𝑦) = 4 ± √𝑦 + 5
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5 𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5
Jadi rumus dari 𝑓 −1 (𝑥) adalah
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5

b. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
𝑓 −1 (4) = 4 ± √4 + 5 𝑓 −1 (4) berarti 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 = 4
𝑓 −1 (4) = 4 ± √9 𝑥 2 − 8𝑥 + 7 = 0
(𝑥 − 1)(𝑥 − 7) = 0
𝑓 −1 (4) = 4 ± 3
𝑓 −1 (4) = 4 + 3 = 7 atau 𝑓 −1 (4) = 𝑥 − 1 = 0 atau 𝑥 − 7 = 0
4−3 = 1 𝑥 = 1 atau 𝑥 = 7
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1 atau 7
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1
atau 7

c. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
4 + √𝑥 + 5 = 5 𝑓 −1 (𝑥) = 5 berarti 𝑓(5) = 𝑥
√𝑥 + 5 = 5 − 4 = 1 𝑥 = (5)2 − 8(5) + 11
𝑥+5=1 𝑥 = 25 − 40 + 11
𝑥 = 1 − 5 = −4 𝑥 = −4
Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5 adalah Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5 adalah −4
−4

𝑥−7
Berdasarkan contoh 1 diketahui bahwa 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7 dan 𝑓 −1 (𝑥) = .
2
−1 ) (𝑓 −1
a. Tentukanlah rumus fungsi komposisi (𝑓 𝑜 𝑓 (𝑥) dan 𝑜 𝑓) (𝑥) !
b. Kesimpulan apa yang dapat kamu temukan?

Alternatif penyelesaian:
a. 𝑥−7
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑓 ( ) (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑓 −1 (2𝑥 + 7)
2
2𝑥 + 7 − 7
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 2 (
𝑥−7
)+7 (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) =
2 2
2𝑥
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑥 − 7 + 7 −1
(𝑓 𝑜 𝑓) (𝑥) =
2
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑥 (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥
b. Berdasarkan hasil pada poin a dapat disimpulkan bahwa nilai
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥 = 𝐼(𝑥)

18 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Misalkan 𝑓 sebuah fungsi bijektif dengan daerah asal 𝐷𝑓 dan daerah hasil 𝑅𝑓 ,
sedangkan 𝐼(𝑥) = 𝑥 merupakan fungsi identitas. Fungsi 𝑓 −1 merupakan
fungsi invers dari fungsi 𝑓 jika dan hanya jika:
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑥 = 𝐼(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 dan
(𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥 = 𝐼(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝑅𝑓

Contoh 5
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥. Tentukanlah (𝑓 −1 )−1 (𝑥) !

Jawab:
Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah menentukan 𝑓 −1 (𝑥), sebagai
berikut:
𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥
𝑦 = 8 − 2𝑥
2𝑥 = −𝑦 + 8
−𝑦+8
𝑥= 2
−𝑦+8
𝑓 −1 (𝑦) = 2
−𝑥+8
𝑓 −1 (𝑥) = 2
Langkah kedua adalah menentukan invers dari 𝑓 −1 (𝑥), sebagai berikut:
Misalkan 𝑓 −1 (𝑥) = ℎ(𝑥) berlaku 𝑦 = ℎ(𝑥) jika dan hanya jika 𝑥 = ℎ−1 (𝑦)
−𝑥+8
ℎ(𝑥) =
2
−𝑥+8
𝑦=
2
2𝑦 = −𝑥 + 8
𝑥 = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑦) = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑥) = 8 − 2𝑥
(𝑓 −1 )−1 (𝑥) = 8 − 2𝑥
Perhatikan rumus fungsi (𝑓 −1 )−1 (𝑥) yang kita peroleh dengan fungsi 𝑓(𝑥)
yang diketahui, ternyata keduanya adalah sama. (𝑓 −1 )−1 (𝑥) = 𝑓(𝑥) = 8 −
2𝑥.

Berdasarkan hasil uraian contoh 5 di atas, maka diperoleh sifat fungsi invers
sebagai berikut:
Jika 𝑓 sebuah fungsi bijektif dan 𝑓 −1 merupakan fungsi invers, maka fungsi
invers dari 𝑓 −1 adalah fungsi 𝑓 itu sendiri. (𝑓 −1 )−1 = 𝑓.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 19


3. Menentukan Rumus Fungsi Invers
Telah diketahui jika 𝑓 memetakan 𝑥 ke 𝑦 dan ditulis 𝑓(𝑥) =
𝑦, maka 𝑓 −1 memetakan 𝑦 ke 𝑥 dan ditulis 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥.

𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥

Misalkan kita mempunyai fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑦 dan diminta untuk menentukan


rumus fungsi 𝑓 −1 (𝑥). Langkah-langkah untuk menentukannya adalah
sebagai berikut:
Langkah 1 : Ubah persamaan 𝑦 = 𝑓(𝑥) dalam bentuk 𝑥 sebagai fungsi 𝑦
Langkah 2 : Bentuk 𝑥 sebagai fungsi 𝑦 tersebut merupakan 𝑓 −1 (𝑦)
Langkah 3 : Ganti 𝑦 pada fungsi 𝑓 −1 (𝑦) dengan 𝑥, sehingga diperoleh
𝑓 −1 (𝑥)

Contoh 1
Fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dinyatakan dengan 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7.
Tentukan: a. Rumus fungsi inversnya atau 𝑓 −1 (𝑥)
b. Nilai dari 𝑓 −1 (9)
c. Nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 2
Jawab:
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7 b. Cara I c. Cara I
𝑥−7
𝑦 = 2𝑥 + 7 𝑓 −1 (𝑥) = 𝑓 −1 (𝑥) = 2
2 𝑥−7
2𝑥 = 𝑦 − 7 9−7 =2
𝑦−7 𝑓 −1 (9) = 2 2
𝑥= 2 2 𝑥−7 = 4
−1 (9)
𝑦−7 𝑓 = = 1
𝑓 −1 (𝑦) = 2 𝑥 =4+7
2 Jadi nilai dari 𝑓 −1 (9) 𝑥 = 11
𝑥−7
𝑓 −1 (𝑥) = adalah 1
2 Jadi nilai 𝑥 jika
Jadi rumus 𝑓 −1 (𝑥) = 2
fungsi Cara II adalah 11
inversnya 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
adalah 𝑓(𝑥) = 9 Cara II
𝑥−7
𝑓 −1 (𝑥)
= 2 2𝑥 + 7 = 9 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔
2𝑥 = 9 − 7 = 2 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
𝑥=1 𝑓 −1 (𝑥) = 2 berarti
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (9) 𝑓(2) = 𝑥
adalah 1 𝑥 = 2(2) + 7 =
4 + 7 = 11
Jadi nilai 𝑥 jika
𝑓 −1 (𝑥) = 2
adalah 11

20 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Contoh 2
5𝑥+2 1
Tentukan rumus fungsi invers 𝑓 jika diketahui 𝑓(𝑥) = 4𝑥−1 , 𝑥 ≠ 4. Tentukan
juga daerah asal dan daerah hasil fungsi 𝑓 tersebut.

Jawab:
5𝑥+2 Daerah asal fungsi 𝑓 :
𝑓(𝑥) = 4𝑥−1
5𝑥+2 1
𝑦= 𝐷𝑓 = {𝑥 | 𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅}
4𝑥−1 4
𝑦 (4𝑥 − 1) = 5𝑥 + 2 Daerah hasil fungsi 𝑓 :
4𝑥𝑦 − 𝑦 = 5𝑥 + 2 5
𝑅𝑓 = {𝑦 | 𝑦 ≠ , 𝑦 ∈ 𝑅}
4𝑥𝑦 − 5𝑥 = 𝑦 + 2 4
𝑥 (4𝑦 − 5) = 𝑦 + 2 Daerah asal fungsi 𝑓 −1
𝑦+2 5
𝑥= 𝐷𝑓 −1 = {𝑥 | 𝑥 ≠ , 𝑥 ∈ 𝑅}
4𝑦−5
𝑦+2
4
𝑓 −1 (𝑦) = 4𝑦−5 Daerah hasil fungsi 𝑓 −1 :
𝑥+2 1
𝑓 −1 (𝑥) = 𝑅𝑓 −1 = {𝑦 | 𝑦 ≠ , 𝑦 ∈ 𝑅}
4𝑥−5 4
𝑓 −1 (𝑥) bentuk pecahan sehingga penyebut ≠ 0.
5
4𝑥 − 5 ≠ 0 , 𝑥 ≠
4
Jadi rumus fungsi invers adalah 𝑓 −1 (𝑥) =
𝑥+2 5
4𝑥−5
,𝑥 ≠ 4

Contoh 3
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1. Tunjukkan bahwa invers
fungsi 𝑓 bukan merupakan fungsi invers!

Jawab:
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 1 Maka untuk
𝑦 = 𝑥2 − 1 sembarang 𝑥 diperoleh
𝑥2 = 𝑦 + 1 dua buah nilai 𝑓 −1 . Hal
𝑥 = ±√𝑦 + 1 ini berarti 𝑓 −1 bukanlah
suatu fungsi invers,
𝑓 −1 (𝑦) = ±√𝑦 + 1
melainkan hanya
𝑓 −1 (𝑥) = ±√𝑥 + 1
invers dari fungsi 𝑓.
Diperoleh 𝑓 −1 (𝑥) = √𝑥 + 1 dan 𝑓 −1 (𝑥) = −√𝑥 + 1

Contoh 4
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11. Tentukan:
a. Rumus dari 𝑓 −1 (𝑥)
b. Nilai dari 𝑓 −1 (4)
c. Nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥) = 5

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 21


Jawab:
a. Cara I Cara II
𝑓(𝑥) = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 𝑓(𝑥) = 𝑦
𝑦 = 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 = 𝑦
𝑥 2 − 8𝑥 = 𝑦 − 11 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 − 𝑦 = 0
𝑥 2 − 8𝑥 + (−4)2 = 𝑦 − 11 + (−4)2 𝑎 = 1, 𝑏 = −8, 𝑐 = 11 − 𝑦
(𝑥 − 4)2 = 𝑦 − 11 + 16 Dengan rumus 𝑎𝑏𝑐 diperoleh:
(𝑥 − 4)2 = 𝑦 + 5 𝑥=
8±√64−4 (1) (11−𝑦)
2 (1)
𝑥 − 4 = ±√𝑦 + 5
8±√64−44+4𝑦
𝑥 = 4 ± √𝑦 + 5 𝑥=
2
−1 (𝑦) 8±√4𝑦+20 8±√4 (𝑦+5) 8±2√𝑦+5
𝑓 = 4 ± √𝑦 + 5 𝑥= = =
2 2 2
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5 𝑥 = 4 ± √𝑦 + 5
Jadi rumus dari 𝑓 −1 (𝑥) adalah
𝑓 −1 (𝑦) = 4 ± √𝑦 + 5
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5
Jadi rumus dari 𝑓 −1 (𝑥) adalah
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5

b. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 4 ± √𝑥 + 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
𝑓 −1 (4) = 4 ± √4 + 5 𝑓 −1 (4) berarti 𝑥 2 − 8𝑥 + 11 = 4
𝑥 2 − 8𝑥 + 7 = 0
𝑓 −1 (4) = 4 ± √9
(𝑥 − 1)(𝑥 − 7) = 0
𝑓 −1 (4) = 4 ± 3
𝑓 −1 (4) = 4 + 3 = 7 atau 𝑓 −1 (4) = 𝑥 − 1 = 0 atau 𝑥 − 7 = 0
𝑥 = 1 atau 𝑥 = 7
4−3 = 1
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1
Jadi nilai dari 𝑓 −1 (4) adalah 1
atau 7
atau 7

c. Cara I Cara II
𝑓 −1 (𝑥) = 5 𝑓(𝑥) = 𝑦 ↔ 𝑓 −1 (𝑦) = 𝑥
4 + √𝑥 + 5 = 5 𝑓 −1 (𝑥) = 5 berarti 𝑓(5) = 𝑥
√𝑥 + 5 = 5 − 4 = 1 𝑥 = (5)2 − 8(5) + 11
𝑥+5=1 𝑥 = 25 − 40 + 11
𝑥 = 1 − 5 = −4 𝑥 = −4
−1
Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 −1 (𝑥)
= 5 adalah Jadi nilai 𝑥 jika 𝑓 (𝑥) = 5 adalah
−4 −4

22 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


𝑥−7
Berdasarkan contoh 1 diketahui bahwa 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 7 dan 𝑓 −1 (𝑥) = 2
.
a. Tentukanlah rumus fungsi komposisi (𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) dan (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) !
b. Kesimpulan apa yang dapat kamu temukan?
Alternatif penyelesaian:
a. 𝑥−7
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑓 ( ) (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑓 −1 (2𝑥 + 7)
2
2𝑥 + 7 − 7
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 2 (
𝑥−7
)+7 (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) =
2 2
−1 ) 2𝑥
(𝑓 𝑜 𝑓 (𝑥) = 𝑥 − 7 + 7 (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) =
2
−1
(𝑓 𝑜 𝑓 ) (𝑥) = 𝑥 (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥
b. Berdasarkan hasil pada poin a dapat disimpulkan bahwa nilai
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = (𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥 = 𝐼(𝑥)
Misalkan 𝑓 sebuah fungsi bijektif dengan daerah asal 𝐷𝑓 dan daerah
hasil 𝑅𝑓 , sedangkan 𝐼(𝑥) = 𝑥 merupakan fungsi identitas. Fungsi 𝑓 −1
merupakan fungsi invers dari fungsi 𝑓 jika dan hanya jika:
(𝑓 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑥 = 𝐼(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝐷𝑓 dan
(𝑓 −1 𝑜 𝑓) (𝑥) = 𝑥 = 𝐼(𝑥) untuk setiap 𝑥 ∈ 𝑅𝑓

Contoh 5
Diketahui fungsi 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dengan 𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥. Tentukanlah (𝑓 −1 )−1 (𝑥) !
Jawab:
Langkah pertama yang harus dikerjakan adalah menentukan 𝑓 −1 (𝑥), sebagai
berikut:
𝑓(𝑥) = 8 − 2𝑥
𝑦 = 8 − 2𝑥
2𝑥 = −𝑦 + 8
−𝑦+8
𝑥= 2
−𝑦+8
𝑓 −1 (𝑦) = 2
−𝑥+8
𝑓 −1 (𝑥) = 2
Langkah kedua adalah menentukan invers dari 𝑓 −1 (𝑥), sebagai berikut:
Misalkan 𝑓 −1 (𝑥) = ℎ(𝑥) berlaku 𝑦 = ℎ(𝑥) jika dan hanya jika 𝑥 = ℎ−1 (𝑦)
−𝑥+8
ℎ(𝑥) = 2
−𝑥+8
𝑦= 2
2𝑦 = −𝑥 + 8
𝑥 = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑦) = 8 − 2𝑦
ℎ−1 (𝑥) = 8 − 2𝑥

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 23


(𝑓 −1 )−1 (𝑥) = 8 − 2𝑥
Perhatikan rumus fungsi (𝑓 −1 )−1 (𝑥) yang kita peroleh dengan fungsi 𝑓(𝑥)
yang diketahui, ternyata keduanya adalah sama. (𝑓 −1 )−1 (𝑥) = 𝑓(𝑥) = 8 −
2𝑥.

Berdasarkan hasil uraian contoh 5 di atas, maka diperoleh sifat fungsi invers
sebagai berikut:
Jika 𝑓 sebuah fungsi bijektif dan 𝑓 −1 merupakan fungsi invers, maka fungsi
invers dari 𝑓 −1 adalah fungsi 𝑓 itu sendiri. (𝑓 −1 )−1 = 𝑓.

4. Invers dari Fungsi Komposisi


Perhatikan gambar di
samping.
Apabila diketahui 𝑓: 𝐴 → 𝐵,
𝑔: 𝐵 → 𝐶, dan fungsi
komposisi ℎ(𝑥) =
(𝑔 𝑜 𝑓) (𝑥), maka invers dari
ℎ(𝑥) adalah ℎ−1 (𝑥) =
−1
(𝑔 𝑜 𝑓) (𝑥).
Apabila ℎ−1 (𝑥) merupakan
fungsi, maka ℎ−1 (𝑥) =
(𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑥) disebut fungsi
invers dari fungsi komposisi.

Berdasarkan diagram panah di atas, dapat disimpulkan aturan sebagai


berikut.
Jika 𝑓 dan 𝑔 masing-masing adalah fungsi bijektif sehingga mempunyai fungsi
invers 𝑓 −1 dan 𝑔 −1, maka invers dari fungsi komposisi (𝑔 𝑜𝑓) (𝑥) ditentukan
oleh aturan:
(𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑥) = (𝑓 −1 𝑜 𝑔 −1 ) (𝑥)
Dengan cara yang sama akan diperoleh juga:
(𝑓 𝑜 𝑔)−1 (𝑥) = (𝑔 −1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥)

Kesamaan di atas menunjukkan bahwa invers fungsi komposisi dapat


ditentukan dengan dua cara, yaitu:
1. Terlebih dahulu menentukan komposisinya kemudian diinverskan
2. Terlebih dahulu menentukan invers masing-masing fungsi kemudian
dikomposisikan
(urutan mengomposisikan harus benar-benar diperhatikan)

24 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Contoh 6
Jika 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 → 𝑅 ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 1 dan 𝑔(𝑥) = 2𝑥 +
4, tentukan:
a. (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) dan (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) c. 𝑓 −1 (𝑥) dan 𝑔−1 (𝑥)
b. (𝑓 𝑜 𝑔)−1 (𝑥) dan (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑥) d. (𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 ) (𝑥) dan (𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥)

Jawab:
a. (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 𝑓(𝑔(𝑥)) (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 𝑔(𝑓(𝑥))
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 𝑓(2𝑥 + 4) (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 𝑔(3𝑥 − 1)
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 3 (2𝑥 + 4) − 1 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 2 (3𝑥 − 1) + 4
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 6𝑥 + 12 − 1 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 6𝑥 − 2 + 4
(𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 6𝑥 + 11 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 6𝑥 + 2
Jadi (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 6𝑥 + 11 Jadi (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 6𝑥 + 2

b. (𝑓 𝑜 𝑔)(𝑥) = 𝑦 (𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 𝑦
6𝑥 + 11 = 𝑦 6𝑥 + 2 = 𝑦
6𝑥 = 𝑦 − 11 6𝑥 = 𝑦 − 2
𝑦−11 𝑦−2
𝑥= 𝑥=
6 6
−1 (𝑦) 𝑦−11 𝑦−2
(𝑓 𝑜 𝑔) = (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑦) =
6 6
−1 (𝑥) 𝑥−11 −1 (𝑥) 𝑥−2
(𝑓 𝑜 𝑔) = (𝑔 𝑜 𝑓) =
6 6
−1 (𝑥) 𝑥−11 −1 (𝑥) 𝑥−2
Jadi (𝑓 𝑜 𝑔) = Jadi (𝑔 𝑜 𝑓) =
6 6

c. 𝑓(𝑥) = 𝑦 𝑔(𝑥) = 𝑦
3𝑥 − 1 = 𝑦 2𝑥 + 4 = 𝑦
3𝑥 = 𝑦 + 1 2𝑥 = 𝑦 − 4
𝑦+1 𝑦−4
𝑥= 𝑥=
3 2
−1 (𝑦) 𝑦+1 −1 (𝑦) 𝑦−4
𝑓 = 3
𝑔 = 2
𝑥+1 𝑥−4
𝑓 −1 (𝑥)
= 𝑔−1 (𝑥) =
3 2
𝑥+1 𝑥−4
Jadi 𝑓 −1 (𝑥)
= Jadi 𝑔−1 (𝑥) = 2
3

d. (𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 ) (𝑥) = 𝑓 −1 (𝑔−1 (𝑥)) (𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑔−1 (𝑓 −1 (𝑥))


𝑥−4 𝑥+1
(𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 ) (𝑥) = 𝑓 −1 ( ) (𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 𝑔−1 ( )
2 3
𝑥−4 𝑥−4+2 𝑥+1 𝑥+1−12
( )+1 ( )−4
(𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 ) (𝑥) = 2
= 2
(𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 3
= 3
3 3 2 2
𝑥−2 𝑥−11
(𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 ) (𝑥) = (𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) =
6 6
𝑥−2 𝑥−11
Jadi (𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 ) (𝑥) = Jadi (𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 6
6

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 25


Berdasarkan contoh 6 terlihat bahwa (𝑓 𝑜 𝑔)−1 (𝑥) = (𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) dan
(𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑥) = (𝑓 −1 𝑜 𝑔−1) (𝑥)

Contoh 7
1
Jika 𝑓: 𝑅 → 𝑅 dan 𝑔: 𝑅 → 𝑅 ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 3 𝑥 + 6 dan 𝑔(𝑥) = 4𝑥 −
5, tentukan:
a. 𝑓 −1 (7) dan 𝑔−1 (7)
b. (𝑓 𝑜 𝑔)−1 (7) dan (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (7)

Jawab:
a. 𝑓(𝑥) = 1 𝑥 + 6 𝑓 −1 (7) = 3(7) − 18 𝑔(𝑥) = 4𝑥 − 5 𝑔−1 (𝑥) =
𝑥+5
3 4
1 𝑓 −1 (7) = 21 − 18 4𝑥 − 5 = 𝑦 −1 (7) 7+5
𝑥+6= 𝑦 𝑔 = =
3 𝑓 −1 (7) = 3 4𝑥 = 𝑦 + 5 4
𝑥 = 3𝑦 − 18 𝑦+5 12
Jadi 𝑓 −1 (7) = 3 𝑥= 4
=3
𝑓 −1 (𝑦) = 3𝑦 − 18 4
𝑦+5 Jadi 𝑔−1 (7) = 3
𝑓 −1 (𝑥) = 3𝑥 − 18 𝑔−1 (𝑦) =
4

b. (𝑓 𝑜 𝑔)−1 (7) = 𝑔−1 (𝑓 −1 (7)) (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (7) = 𝑓 −1 (𝑔−1 (7))


(𝑓 𝑜 𝑔)−1 (7) = 𝑔−1 (3) (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (7) = 𝑓 −1 (3)
(𝑓 𝑜 𝑔)−1 (7) =
3+5 8
=4=2 (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (7) = 3(3) − 18 = 9 − 18 = −9
4
Jadi (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (7) = −9
Jadi (𝑓 𝑜 𝑔)−1 (7) = 2

Contoh 8
Salah satu sumber penghasilan yang diperoleh penyelenggara pameran seni
adalah hasil penjualan tiket pengunjung. Besar dana yang diperoleh
bergantung pada banyaknya pengunjung yang menyaksikan pameran seni
tersebut. Penyelenggara pameran seni memberikan informasi bahwa besar
pendapatan yang diperoleh mengikuti fungsi 𝑓(𝑥) = 175.000𝑥 + 10.000,
dengan 𝑥 merupakan banyak pengunjung yang menyaksikan pameran seni.
a. Tentukanlah invers fungsi pendapatan dari tiket pengunjung pameran
seni tersebut!
b. Jika dalam suatu pameran seni, penyelenggara memperoleh dana hasil
penjualan tiket pengunjung sebesar Rp6.135.000,00. Berapa banyak
pengunjung yang menyaksikan pameran seni tersebut?
Jawab:
a. 𝑓(𝑥) = 𝑦
175.000𝑥 + 10.000 = 𝑦
175.000𝑥 = 𝑦 − 10.000
𝑦−10.000
𝑥= 175.000

26 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


𝑦−10.000
𝑓 −1 (𝑦) = 175.000
𝑥−10.000
𝑓 −1 (𝑥) =
175.000
𝑥−10.000
Jadi invers fungsi pendapatan adalah 𝑓 −1 (𝑥) = 175.000
−1 (𝑥) 𝑥−10.000
b. 𝑓 =175.000
−1 (6.135.000) 6.135.000−10.000 6.125.000
𝑓 = 175.000
= 175.000
= 35
Jadi banyak pengunjung yang menyaksikan pameran seni tersebut
adalah 35 orang

Ayo Berdiskusi 2!
1. Pasangkan setiap soal berikut dengan jawaban yang sesuai.
a. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 5𝑥 + 3, 𝑥 ∈ 𝑅, nilai dari 3
𝑓 −1 (−2) adalah….
b. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 2 (3𝑥 + 2), 𝑥 ∈ 𝑅, jika −2
5
𝑓 −1 (𝑝) = 6, nilai 𝑝 adalah….
c. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 3𝑥−2 , 𝑥 ≠ − 1, nilai dari −1
2𝑥+1 2
𝑓 −1 (1) adalah….
d. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 5−2𝑥 , 𝑥 ∈ 𝑅, nilai dari 𝑓 −1 (3) −4
3
adalah….
e. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3, salah satu nilai 8
𝑓 −1 (5) adalah….
2. Tentukanlah 𝑔−1 (𝑥) dan 𝑔−1 (2), jika diketahui:
a. 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 3 dan (𝑓 𝑜 𝑔) (𝑥) = 𝑥 2 − 6𝑥 + 7
b. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3 dan (𝑓 𝑜 𝑔) (𝑥 + 1) = −2𝑥 2 − 4𝑥 − 1
(Petunjuk: Tentukan fungsi invers 𝑓 −1 dan kemudian tentukan
𝑓 −1 𝑜 (𝑓 𝑜 𝑔))

3. Diketahui 𝑓: 𝑅 → 𝑅, 𝑔: 𝑅 → 𝑅, dan ℎ: 𝑅 → 𝑅 ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 𝑥 + 2,


𝑔(𝑥) = 4 − 3𝑥, dan ℎ(𝑥) = 2𝑥 + 3.
a. Tentukanlah 𝑓 −1 (𝑥), 𝑔−1 (𝑥), dan ℎ−1 (𝑥)
b. Tentukanlah (𝑓 𝑜 𝑔 𝑜 ℎ) (𝑥), (𝑓 𝑜 𝑔 𝑜 ℎ)−1 (𝑥), dan
−1 −1 −1
(𝑓 𝑜 𝑔 𝑜 ℎ ) (𝑥)
c. Tentukanlah (ℎ 𝑜 𝑔 𝑜 𝑓) (𝑥), (ℎ 𝑜 𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑥), dan
−1 −1 −1
(ℎ 𝑜 𝑔 𝑜 𝑓 ) (𝑥)
d. Berdasarkan hasil perhitungan 𝑏 dan 𝑐, periksalah apakah
(𝑓 𝑜 𝑔 𝑜 ℎ)−1 (𝑥) = (ℎ−1 𝑜 𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) dan (ℎ 𝑜 𝑔 𝑜 𝑓)−1 (𝑥) =
(𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 𝑜 ℎ−1 ) (𝑥) ?

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 27


4. Seorang pedagang kain memperoleh keuntungan dari hasil penjualan
setiap 𝑥 meter kain sebesar 𝐾(𝑥) rupiah. Keuntungan yang diperoleh
mengikuti fungsi 𝐾(𝑥) = 20𝑥 + 75 (dalam ribuan rupiah), dengan 𝑥
adalah banyak meter kain yang terjual. Jika keuntungan yang
diharapkan sebesar Rp1.755.000,00, berapa meter kain yang harus
terjual?

5. Suatu pabrik kertas yang salah satu bahan dasarnya adalah kayu,
memproduksi kertas melalui dua tahap. Tahap pertama menggunakan
mesin I yang menghasilkan bahan kertas setengah jadi, dan tahap kedua
menggunakan mesin II yang menghasilkan kertas. Dalam produksinya
mesin I menghasilkan bahan setengah jadi dengan mengikuti fungsi
𝑓(𝑥) = 𝑥 − 2 dan mesin II mengikuti fungsi 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 12, dengan 𝑥
merupakan banyak bahan kayu dalam satuan ton. Jika banyak kertas
yang dihasilkan adalah 112 ton, maka berapa tonkah kayu yang sudah
dipakai?

AYO BERLATIH 2
Pilihlah jawaban yang tepat!
2−3𝑥 5 3𝑥
1. Diketahui 𝑓(𝑥) = ,𝑥 ≠ . 3. Diketahui 𝑚(𝑥) = ,𝑥 ≠ 2
6𝑥−5 6 𝑥−2
Invers dari fungsi 𝑓(𝑥) 5
dan 𝑛(𝑥) = 2𝑥−4 , 𝑥 ≠ 2. Jika
adalah…. −1 (𝑥)
5𝑥+2 1
𝑓(𝑥) = 𝑚(𝑥) + 𝑛(𝑥) dan 𝑓
A. 𝑓 −1 (𝑥) = 6𝑥−3
,𝑥 ≠ 2 merupakan fungsi invers dari
B. 𝑓 −1 (𝑥) =
5𝑥−2
,𝑥 ≠ −
1 𝑓(𝑥) maka 𝑓 −1 (𝑥) adalah….
6𝑥+3 2 𝑥−5 4𝑥−5
−1 (𝑥) 6𝑥+3 2 A. , 𝑥 ≠ 3 D. , 𝑥 ≠ −2
C. 𝑓 = 5𝑥+2
,𝑥 ≠ −5 2𝑥−6 3𝑥+6
4𝑥−5 4𝑥+5
D. 𝑓 −1 (𝑥) =
5𝑥+2
,𝑥 ≠ −
1 B. 2𝑥−6 , 𝑥 ≠ 3 E. 3𝑥+6 , 𝑥 ≠ −2
6𝑥+3 2 4𝑥+5
6𝑥−3 2 C. ,𝑥 ≠ 3
E. 𝑓 −1 (𝑥) = 5𝑥+2
,𝑥 ≠ −5 2𝑥−6

3𝑥+1
2. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 4. Jika diketahui 𝑓(𝑥) = 2
dan
1
√5𝑥 + 1 dengan 𝑥 ≥ − 5. Jika 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1, maka
(𝑓 𝑜 𝑔)−1 (𝑥) adalah….
𝑓 −1 (𝑥) adalah invers dari fungsi 1
𝑓(𝑥), nilai dari 𝑓 −1 (3) adalah…. A. D. 3𝑥 − 1
2𝑥+1
A. 0 C. 1 E. 2 1
B. 𝑥−3 E. 𝑥 + 2
4 8
B. D. 𝑥+1
5 5 C. 3

28 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


5. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + karyawan tersebut, maka
10𝑥 + 15 dan 𝑔(𝑥) = √𝑥 + 10. rumus invers 𝑓 adalah….
1
Nilai (𝑔 𝑜 𝑓)−1 (2) adalah…. A. 𝑓 −1 (𝑥) = 5.000 𝑥 + 900
A. – 5 C. 3 E. 7 1
B. 𝑓 −1 (𝑥) = 𝑥 − 900
B. – 3 D. 5 5.000
1
C. 𝑓 −1 (𝑥) = 900 − 5.000 𝑥
6. Diketahui 𝑓(𝑥) = 2𝑥 − 1 dan 1
D. 𝑓 −1 (𝑥) = 𝑥 − 5.000
900
(𝑔 𝑜 𝑓)(𝑥) = 𝑥 − 3. Nilai dari 1
𝑔−1 (−2) adalah…. E. 𝑓 −1 (𝑥) = 900 𝑥 + 5.000
A. – 2 C. 0 E. 2
B. – 1 D. 1 10. Nilai (𝑛) peserta diklat para
calon ketua ekstrakurikuler
7. Diketahui (𝑓 𝑜 𝑔) (𝑥) = 9𝑥 2 − dipengaruhi oleh keaktifan
6𝑥 − 3. Jika 𝑔(𝑥) = 3𝑥 − 1, nilai selama kegiatan diklat,
2𝐴+16
dari 𝑓 −1 (12) adalah…. ditentukan oleh 𝑛 (𝐴) =
5
.
A. 2 C. 5 E. 8 Keaktifan peserta diklat
B. 4 D. 6 bergantung pada banyaknya
program kegiatan (𝑃),
8. Diberikan fungsi 𝑓(𝑥) = ditentukan oleh 𝐴(𝑃) = 10𝑃 +
5+2𝑥 3
3+5𝑥
, 𝑥 ≠ − 5. Jika 𝑓 −1 (𝑎 + 2) = 2. Ada 20 kegiatan yang
0, maka 3𝑎 + 5 adalah…. diagendakan pada diklat
A. 2 C. 4 E. 6 tersebut. Jika Ananda
B. 3 D. 5 merupakan peserta diklat yang
mendapatkan nilai 44, maka
9. Penghasilan per bulan seorang banyaknya kegiatan yang
karyawan terdiri atas gaji pokok mampu dilaksanakan Ananda
dan bonus penjualan. Gaji adalah….
pokok karyawan tersebut A. 7 C. 10 E. 13
adalah 𝑅𝑝4.500.000,00. Bonus B. 8 D. 12
penjualannya sebesar 𝑔(𝑥) =
5.000𝑥 rupiah dengan 𝑥
menyatakan banyaknya unit
barang yang laku dijual olehnya
selama sebulan. Jika 𝑓(𝑥)
menyatakan penghasilan total

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 29


UJI KOMPETENSI
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 4𝑥 − B. 𝑥 2 − 3𝑥 + 6
5 dan 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1 hasil dari C. 𝑥 2 − 11𝑥 + 28
fungsi komposisi (g o f ) x D. 𝑥 2 − 11𝑥 + 30
adalah adalah . . . E. 𝑥 2 − 11𝑥 + 38
A. 2𝑥 2 + 8𝑥 − 11
B. 2𝑥 2 + 8𝑥 − 6 5. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 2 + 2 dan 𝑔(𝑥) =
C. 2𝑥 2 + 8𝑥 − 9 −3𝑥 + 8 . Maka nilai
D. 2𝑥 2 + 4𝑥 − 6 maksimum fungsi (g o f) x
E. 2𝑥 2 + 4𝑥 − 9 adalah . . .
A. 0 C. 2 E. 4
2. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 2𝑥 − 3 B. 1 D. 3
dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 + 2𝑥 − 3
komposisi fungsi g o f (x) . 6. Jika 𝑓(𝑥) = 1 − 𝑥 2 dan 𝑔(𝑥) =
A. 2𝑥 2 + 4𝑥 − 9 √5 − 𝑥 , maka daerah hasil
B. 2𝑥 2 + 4𝑥 − 3 fungsi komposisi f o g adalah
C. 4𝑥 2 + 6𝑥 − 18 …
D. 4𝑥 2 + 8𝑥 A. {𝑦|−∞ < 𝑦 < ∞}
E. 4𝑥 2 − 8𝑥 B. {𝑦|𝑦 ≤ −1 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑦 ≥ 1}
C. {𝑦|𝑦 ≤ 5}
3. Diketahui fungsi f dan g yang D. {𝑦|𝑦 ≤ 1}
dirumuskan oleh 𝑓(𝑥) = 3𝑥 2 − E. {𝑦|−1 < 𝑦 < 1}
4𝑥 + 6 dan 𝑔(𝑥) = 2𝑥 − 1 .
Jika Nilai (𝑓𝑜𝑔)(𝑥) = 101. 7. Jika 𝑓(𝑥 − 2) = 3 − 2𝑥, dan
Maka Nilai x yang memenuhi (𝑔𝑜𝑓)(𝑥 + 2) = 5 − 4𝑥 maka
adalah …. Nilai 𝑔 (−1) adalah…
2
A. 3 3 𝑑𝑎𝑛 − 2 A. 17 C. 5 E. −13
2 B. 13 D. −5
B. -3 𝑑𝑎𝑛 2
3
2
C. −3 3 𝑑𝑎𝑛 − 2 8. Jika 𝑔(𝑥 − 2) = 2𝑥 − 3 dan
D.
3
𝑑𝑎𝑛 2 (𝑓𝑜𝑔)(𝑥 − 2) = 4𝑥 2 − 8𝑥 + 3
11
3 maka 𝑓(−3) adalah…
E. − 11 A. 15 C. 3 E. −3
B. 12 D. 0
4. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 − 4
dan 𝑔(𝑥) = 𝑥 2 − 3𝑥 + 10
fungsi komposisi g o f (x) ….
A. 𝑥 2 − 3𝑥 + 14

30 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


9. Jika 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 + 2 dan 𝑔(𝑥) = 13. Jika 𝑓(𝑥) = √𝑥 2 + 1 dan
2 1
𝑥−1
maka (𝑔𝑜𝑓) (𝑥) adalah … 𝑓𝑜𝑔(𝑥) = √𝑥 2 − 4𝑥 + 5
𝑥−2
(UMPTN 1993 rayon c) maka g(x-3) adalah….
A. 2(𝑥 3 + 2)(𝑥 − 1) A.
1
C. 𝑥−1
1
E. 𝑥+3
1
2(𝑥 3 +2) 𝑥−5
B. (𝑥−1) B.
1
D.
1
𝑥+1 𝑥−3
2(𝑥 3 +2)
C. 9𝑥+17
2(𝑥−1)
2
14. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥+2
,𝑥 ≠
D. (𝑥 3 +1) −1 (𝑥)
−2 dan 𝑓 adalah invers
2
E.
(𝑥 3 −1)
dari 𝑓(𝑥). Nilai dari 𝑓 −1 (10)
adalah….
10. Jika 𝑓(𝑥) = 4𝑥 dan 𝑓(𝑔(𝑥) = A. – 16 C. – 2 E. 12
𝑥 B. – 3 D. 2
−2 +1 maka 𝑔(𝑥) = …
(UMPTN 1994 rayon B) 15. Ditentukan fungsi-fungsi
1
A. (𝑥 − 1) berikut.
4 3𝑥+5
B.
1
(−𝑥 + 2) (i) 𝑓(𝑥) = 𝑥
,𝑥 ≠ 0
4 5
C.
1
(−𝑥 − 2) (ii) 𝑓(𝑥) = 𝑥+3 , 𝑥 ≠ −3
8 5
D.
3𝑥 (iii) 𝑓(𝑥) = ,𝑥 ≠ 3
3−𝑥
𝑥+2 3𝑥−5
E.
3 (iv) 𝑓(𝑥) = 𝑥
,𝑥 ≠ 0
2𝑥−1
Fungsi-fungsi di atas yang
11. Jika 𝑔(𝑥) = 𝑥 + 1 dan saling invers adalah….
2
𝑓𝑜𝑔(𝑥) = 𝑥 + 3𝑥 + 1 maka A. (i) dan (ii) D. (ii) dan (iv)
B. (i) dan (iii) E. (iii) dan (iv)
𝑓(𝑥) (UMPTN 1998 rayon A)
C. (ii) dan (iii)
A. 𝑥 2 + 5𝑥 + 5
B. 𝑥 2 + 𝑥 − 1 2𝑥−9
16. Diketahui 𝑓(𝑥) = dan
C. 𝑥 2 + 4𝑥 + 3 𝑥 2 −1
𝑔(𝑥) = 𝑥 − 1. Jika ℎ(𝑥) =
D. 𝑥 2 + 6𝑥 + 1
𝑓(𝑥) . 𝑔(𝑥) dan ℎ−1 (𝑥) adalah
E. 𝑥 2 + 3𝑥 − 1
fungsi invers dari ℎ(𝑥) maka
1 nilai ℎ−1 (3) adalah….
12. Jika 𝑓(𝑥) = 2𝑥−1 dan
A. 2 C. – 2 E. – 12
𝑥
(𝑓𝑜𝑔)(𝑥) =
3𝑥−2
maka 𝑔(𝑥) … B. 1 D. – 6
(UMPTN 1998 rayon c)
1 1 1 17. Jika 𝑓 −1 (4𝑥 + 5) = 8𝑥 + 12,
A. 2 + C. 2 − E. 2 −
𝑥 𝑥 2𝑥 maka 𝑓(𝑥) adalah….
2 2 𝑥−12 𝑥−5 𝑥+2
B. 1 + 𝑥 D. 1 − 𝑥 A. C. E.
8 4 3
𝑥+4 𝑥−2
B. 2
D. 2

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 31


1 𝑥+3 A. 3 C. 5 E. 7
18. Jika 𝑓 ( )= , maka nilai 𝑎
𝑥+1 𝑥+1
B. 4 D. 6
yang memenuhi 𝑓 −1 (𝑎 + 1) =
2 adalah….
23. Diketahui 𝑓(𝑥) + 3 𝑔−1 (𝑥) =
A. – 4 C. 0 E. 4
𝑥 2 + 𝑥 − 18 dan 𝑓(𝑥) +
B. – 2 D. 2
2 𝑔−1 (𝑥) = 𝑥 2 − 14. Jika
−1 (𝑥)
4𝑥−3 𝑓 bernilai positif, maka
19. Jika fungsi 𝑓(𝑥) = ,𝑥 ≠
𝑥+2 𝑔−1 (2) + 𝑓 −1 (2) adalah….
−2 dan fungsi invernya A. 1 C. 3 E. 5
𝑎𝑥+3
𝑓 −1 (𝑥) = , 𝑥 ≠ 𝑏, maka B. 2 D. 4
𝑏−𝑥
nilai 𝑥 untuk 𝑓 −1 (𝑥) = 3𝑥
adalah…. 24. Diketahui 𝑓 dan 𝑔 merupakan
A. 2 dan 4 D. – 3 dan 1 fungsi yang mempunyai
1
B. dan 3 E. – 2 dan – 3 invers. Jika 𝑓(𝑔(𝑥)) = 2𝑥 − 1
3
1 dan 𝑔(𝑥 + 1) = 𝑥 − 3, maka
C. 4 dan 1 nilai 𝑓 −1 (3). 𝑔−1 (3) adalah….
A. 14 C. 0 E. – 14
20. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 3 dan B. 9 D. – 9
𝑔(𝑥) = 4𝑥 + 2 nilai 𝑥 jika
(𝑓 −1 𝑜 𝑔−1 ) (𝑥) = 2 adalah…. 25. Jika (𝑔−1 𝑜 𝑓 −1 ) (𝑥) = 3𝑥 − 1
A. 22 C. 32 E. 36 𝑥−2
dan 𝑓(𝑥) = 𝑥+1 untuk 𝑥 ≠ −1,
B. 30 D. 34
maka 𝑔(𝑎 − 2) adalah….
−𝑎+9
21. Diketahui (𝑓 𝑜 𝑓)−1 (11) = 2𝑝 A. ,𝑎 ≠ 4
𝑎−4
𝑎+8
dan 𝑓(2𝑥 − 4) = 3𝑥 − 7, maka B. 1−𝑎 , 𝑎 ≠ 1
nilai 𝑝 adalah…. 𝑎+5
C. ,𝑎 ≠ 4
A. 1 C. 3 E. 5 4−𝑎
𝑎+6
B. 2 D. 4 D. ,𝑎 ≠ 3
3−𝑎
−𝑎+5
E. 𝑎−3
,𝑎 ≠ 3
𝑎𝑥+2
22. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥+3
, 𝑥 ≠ −3.
Jika 𝑓 −1 (𝑎 − 1) = 10, maka
nilai dari 𝑎 − 2 adalah….

B. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!


1. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 4𝑥 − 3 𝑑𝑎𝑛 𝑔(𝑥) = 𝑥2 + 3𝑥 − 6
a. Rumus fungsi (𝑔𝑜𝑓)(𝑥)
b. Nilai p jika (𝑔𝑜𝑓)(𝑝) = 34

2. Pabrik Jaya Sentosa memproduksi kain dari bahan kapas tahap pertama
kapas akan dimasukkan ke dalam mesin I, pada mesin I kapas diolah

32 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


menjadi benang, pada tahap kedua benang akan dimasukkan ke dalam
mesin II untuk diolah menjadi kain. Misalkan pada tahap pertama, jumlah
benang yang dihasilkan dari mesin I dirumuskan dengan fungsi 𝑏 =
𝑓(𝑥) = 3𝑥 − 0,1𝑥^2 + 2, 𝑥 adalah berat kapas. Pada tahap kedua,
banyak kain yang dihasilkan dari mesin dan diumuskan dengan 𝑔(𝑏) =
1,2𝑏 − 3, dengan b banyak benanng, tentukan banyak kain yang
dihasilkan apabila tersedia kapas sebanyak 20 ton.

3. Penghasilan perbulan seorang karyawan sebuah toko terdiri dari gaji


dan bonus. Secara umum fungsi gaji dirumuskan dengan 𝑓(𝑏) =
1.500.000 + 2𝑏 (dalam rupiah), dengan b adalah bonus yang
dikumpulkan dalam sebulan. Adapun penilaian poin dirumuskan 𝑏(𝑥) =
0,005𝑥 + 50.000 dengan x adalah banyak omset yang diperoleh toko
tersebut dalam waktu sebulan.
a. Tentukan rumus fungsi ℎ(𝑥) yang menyatakan banyaknya
penghasilan karyawan toko perbulan dengan x adalah jumlah omset
yang diperoleh.
b. Penghasilan karyawan dalam sebulan apabila omset yang diperoleh
toko sebesar 35.000.000 dalam satu bulan.

4. Untuk mencetak 𝑥 eksemplar novel dalam sehari, diperlukan 𝑓(𝑥) =


1
(𝑥 + 100) unit mesin cetak. Padahal jika digunakan 𝑥 unit mesin
500
cetak, biaya perawatan harian yang harus dikeluarkan adalah 𝑔(𝑥) =
10𝑥 + 5 (dalam ribuan rupiah). Jika pengeluaran untuk perawatan mesin
hari ini sebesar 𝑅𝑝75.000,00 maka berapakah banyak eksemplar novel
yang dicetak?

5. Untuk mengubah satuan suhu dalam derajat Reamur (°𝑅) ke satuan


suhu dalam derajat Fahrenheit (℉) ditentukan dengan rumus 𝑓(𝑥) =
9
4
𝑥 + 32.
a. Tentukanlah rumus untuk mengubah satuan derajat Fahrenheit (℉)
ke satuan suhu dalam derajat Reamur (°𝑅)
b. Jika seorang anak memiliki suhu badan 95℉ , tentukan suhu badan
anak tersebut jika diukur menggunakan satuan derajat Reamur (°𝑅)!

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 33


BAB 2

LINGKARAN
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat:
1. Menerapkan teorema lingkaran dalam menyelesaikan permasalahan
yang terkait hal tersebut
2. Membuktikan teorema yang berhubungan dengan lingkaran
3. Menemukan sifat-sifat garis singgung pada lingkaran
4. Menemukan sifat-sifat segiempat tali busur

Pengantar
Coba kalian pikirkan bahwa mengapa setiap roda berbentuk lingkaran?
Mengapa tidak selain lingkaran bentuk roda? Dapatkah kalian mengetahui
alasannya?
Dalam bab ini kalian akan mempelajari tentang lingkaran dan teorema-
teorema yang berkaitan dengan lingkaran serta penerapannya dalam
menyelesaikan masalah berkaitan dengan lingkaran.

PETA KONSEP
Sudut Pusat

Sudut Keliling
Lingkaran dan
Busur
Lingkaran Eksplorasi dan Pembuktian Teorema
tentang Sudut Pusat dan Sudut Keliling

Garis Singgung
Lingkaran dan
Lingkaran Garis
Singgung Eksplorasi dan Pembuktian Teorema
tentang Garis Singgung Lingkaran

Tali Busur

Lingkaran
Segiempat Tali
dan Tali
Busur
Busur
Eksplorasi dan Pembuktian Teorema
tentang Tali Busur dan Segiempat Tali
Busur

34 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


MATERI PEMBELAJARAN
A. LINGKARAN DAN BUSUR LINGKARAN
Pengetahuan Prasyarat
Pada masa sebelum adanya GPS (Global Positioning System),
mercusuar dibangun untuk menolong kapal bernavigasi sehingga tidak
menabrak karang. Daerah yang diterangi oleh lampu mercusuar
berbentuk daerah lingkaran. Kapal bernavigasi dengan memanfaatkan
perhitungan sudut yang akurat sehingga dapat berlayar dengan aman
sehingga perlu kita mempelajari tentang sudut pada lingkaran.

Pemahaman Konsep
1. Sudut Pusat dan Sudut Keliling
Sudut Pusat
adalah sudut yang titik sudutnya berupa titik pusat lingkaran
AOB adalah sudut pusat dan AOB disebut busur AB
A

Sudut Keliling
adalah sudut yang titik sudutnya pada lingkaran
APB adalah sudut pusat dan APB sama dengan setengah busur
AB A

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 35


Contoh
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
A
B

x
y
O
P

Jika diketahui busur AB = 70 0, berapakah besar sudut x dan y !


Jawab :
x = AOB = busurAB = 700
1 1
y = APB = AOB = .700 = 350
2 2
2. Perhatikan gambar di bawah ini :
B

O
A
C

Jika diketahui ABC = 60 dan AOC = (2 x − 10) , berapakah


0 0

nilai x !
Jawab :
ABC = 600
1
 AOC = 600
2
 (2 x − 10) = 60
1
2
 2 x − 10 = 120
 x = 650

2. Sudut Dalam Lingkaran


Selain sudut pusat dan sudut keliling, kita akan mempelajari beberapa
hubungan sudut lain di dalam lingkaran. Sudut tersebut disebut sudut
dalam lingkaran.

36 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


A
B
E

BEC adalah sudut dalam dan BEC = 1 (BC + AD )


2
EAB adalah sudut dalam lingkaran dan EAB = 1 ( AB + BC )
2

Contoh :
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
400

x
y

1000
Hitunglah besar x dan y !
Jawab :

x=
1
(40 + 100)0 = 1 .1400 = 700
2 2
y = (180 − 70) = 1100
0

2. Perhatikan gambar di bawah ini :


D A

E
B
O

C
Jika busur DC = 900 dan DEC = 750 , hitunglah besar busur AB !

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 37


Jawab :

DEC =
1
(DC + AB )
2
750 =
1
(90 + AB )
2
1500 = 900 + AB
AB = 600

3. Sudut Luar Lingkaran


Selain sudut pusat dan sudut keliling, kita akan mempelajari beberapa
hubungan sudut lain di dalam lingkaran.
Sudut tersebut disebut sudut luar lingkaran.
A
D

B P
C

P adalah sudut luar dan P =


1
( AB − DC )
2

A Q
B

Q adalah sudut luar lingkaran dan Q =


1
( AC − BC )
A 2

M N R

B
R adalah sudut luar lingkaran dan R =
1
( AMB − ANB )
2

38 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Contoh :
1. Perhatikan gambar di bawah ini :

y
1100 300

Hitunglah nilai y !
Jawab :

y=
1
(110 − 30)0 = 1 .800 = 400
2 2
2. Perhatikan gambar di bawah ini :
A

R
B

Jika R = 35 dan busurAB = 125 , hitunglah besar busurBC !


0 0

Jawab :

R =
1
( AB − BC )
2
350 = (125 − BC )
1
2
70 = 1250 − BC
0

BC = 550
4. Juring dan tembereng
Luas suatu juring bergantung dari sudut pusat juring tersebut sehingga
rumus luas juring adalah

L juring = . .r 2
3600
Untuk keliling juring, terdiri dari 2 buah jari-jari dan juga sebuah busur.
Busur suatu juring bergantung dari sudut pusat juring tersebut dan
merupakan bagian dari suatu keliling lingkaran. Sehingga rumus busur
suatu lingkaran juring adalah :

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 39



K busur = .2 .r
3600
Untuk luas tembereng rumusnya adalah
Llembereng = L juring − Lsegitiga

Contoh :
1. Jika jari-jari lingkaran di samping adalah 14 cm, hitunglah luas dan
keliling juring AOB jika AOB = 300 !
Jawab :
 30 22
L juring = 0
. .r 2 =. .14.14 = 51,33
360 360 7
 30 22
K busur = 0
.2 .r = .2. .14 = 7,33
360 360 7
2. Jika jari-jari lingkaran adalah 10 cm, hitunglah luas tembereng jika
AOB = 600 !
Jawab :
 60
L juring = 0
. .r 2 =
.3,14.10.10 = 52,33
360 360
   1
0
1  60 
Lsegitiga = .r.r.sin 0 
= .10.10.sin  = 50 3
2  360  2  360 
( )
Llembereng = L juring − Lsegitiga = 52,33 − 50 3 cm

AYO BERLATIH 1
Pilihlah Jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan gambar di bawah ini : 2. Perhatikan gambar di bawah ini :
R B
650
A C
1700
O

P
Q
Jika AOC = 1700
diketahui
dan ABC = (5 x − 5) , nilai x
0
Besar RPQ adalah …
adalah …
A. 1300 D. 650
A. 200 D. 1700
B. 1200 E. 350
B. 350 E. 1900
C. 1150
C. 850

40 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


3. Perhatikan gambar di bawah ini : A. 22 cm2 D. 12,5 cm2
B. 17,5 cm2 E. 7,5 cm2
y
C. 15 cm2
250
x 6. Jika besar CAD = 480 maka
besar AOC adalah
0
55 C ….

Nilai dari x + y adalah … . A D


A. 1300 D. 650 O
0
B. 120 E. 350
0
C. 95

4. Perhatikan gambar di bawah ini : A. 1380 D. 480


B. 1220 E. 420
D C
C. 840

E 7. Lingkaran A berjari-jari 2 satuan.


B
O Jika panjang BC = 2, maka
besar ∠BDC adalah … .
C
A
Jika AOD = 1250 dan B
BOC = 45 , besar DEC
0

adalah … . A
A. 1350 D. 750
B. 1250 E. 350
D
C. 950 A. 1200 D. 450
B. 900 E. 300
5. Perhatikan gambar di bawah ini : C. 600

C D 8. Nilai dari x + y + z adalah …. .


B
A B C
y
O z 280 E
400
Jika AO = 6 cm, CO = 9 cm dan x
D
AOB = 600 maka luas daerah A
yang diarsir adalah … .

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 41


A. 1400 D. 580 10. Diketahui panjang tali busur
B. 1000 E. 120 suatu lingkaran 6 cm, segitiga
C. 820 yang terbentuk antara tali busur
9. Jika AED = 640 maka besar dan dua jari-jari lingkaran adalah
sudut y adalah … .B segitiga sama sisi. Luas
tembereng dari tali busur
tersebut adalah … .
( )
A
A. 6 + 9 3 cm2
E
y B. (6 + 9) cm2
300
D C
C. (6 + 6) cm2
D. (6 − 6) cm2
( )
0 0
A. 127 D. 34
E. 6 − 9 3 cm2
B. 900 E. 300
C. 640

Kerjakan soal-soal berikut !


Diskusikan dengan teman kalian
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
B
A C

O
D E

Jika diketahui DBE = 560 dan DAE = (3x + 5) , berapakah nilai x


0

dan DCE !
2. Perhatikan gambar di bawah ini :
C B

E
D
F O

A
Jika AFC = 1000 dan BEC = 750 , hitunglah besar BOD !

42 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


3. Perhatikan gambar di bawah ini :
A

B
x
700 D

C
Hitunglah nilai x !
4. Jika jari-jari lingkaran di samping adalah 14 cm, hitunglah luas dan keliling
juring AOB jika
a. AOB = 600
b. AOB = 1350
A
B

5. Jika jari-jari lingkaran adalah 10 cm, hitunglah luas tembereng jika


a. QPR = 30 0
b. QPR = 1200

P
Q

B. LINGKARAN DAN GARIS SINGGUNG


LINGKARAN
Pengetahuan Prasyarat
Pernahkah kalian berpikir bahwa roda sepeda akan menyentuh jalan
di satu titik? Secara sistematis bahwa roda sepada menyinggung jalan, jalan
tersebut sebagai garis singgung dan titik sentuh antara roda dengan jalan
disebut titik singgung.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 43


Pemahaman Konsep
1. Garis Singgung Lingkaran
Garis singgung lingkaran adalah sebuah garis yang ditarik dari sebuah
titik di luar lingkaran dan menyinggung satu titik di lingkaran. Garis
singgung selalu tegak lurus dengan jari-jari lingkaran.

Sifat-sifat garis singgung adalah :


a. Satu titik di lingkaran hanya dapat dibuat 1 garis singgung
b. Satu titik di luar lingkaran bisa ditarik 2 buah garis singgung yang
panjangnya sama
Rumus yang digunakan pada garis singgung lingkaran yang paling utama
adalah Rumus Pythagoras dan Kesebangunan.

Langkah dalam menyelesaikan masalah garis singgung lingkaran :


a. Cari jari-jari lingkaran
b. Jika ada garis singgung, selalu hubungkan dengan pusat lingkaran
(gambar jari-jarinya)
c. Lihat segitiga, segala perhitungan banyak berkaitan dengan segitiga

Contoh :
Perhatikan gambar di bawah ini :
A

P T

B
Diketahui TA dan TB adalah garis singgung lingkaran P dengan jari-jari
6 cm. Panjang PT adalah 10 cm. Hitunglah :
a. Panjang TA
b. Panjang AB

44 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Jawab :
a. TA = PT 2 − AP 2 = 102 − 6 2 = 8
b. Misalkan perpotongan AB dan PT adalah titik C
1 1
LPAT = .TA. AP = .PT . AC
2 2
1 1
.8.6 = .10. AC
2 2
8.6
AC = = 4,8
10
AB = 2. AC = 2.4,8 = 9,6

2. Garis singgung persekutuan


Dua buah lingkaran bisa memiliki dua buah garis singgung persekutuan.
Garis singgung persekutuan antara dua jenis lingkaran ada dua jenis
yaitu garis singgung persekutuan luar (GSPL) dan garis singgung
persekutuan dalam (GSPD).

Rumus GSPL Rumus GSPD


GSPL = d 2 − (R − r )
2

GSPD = d 2 − (R + r )
2

Keterangan : d2 : jarak antara dua titik pusat


R : panjang jari-jari lingkaran besar
r : panjang jari-jari lingkaran kecil
Contoh :
1. Dua lingkaran memiliki jari-jari 5 cm dan 3 cm, jarak pusat kedua
lingkaran 10 cm. Hitunglah GSPL dan GSPD !
Jawab :
GSPL = d 2 − (R − r ) GSPD = d 2 − (R + r )
2
2

= 102 − (5 − 2 ) = 102 − (5 + 2 )
2 2

= 100 − 9 = 100 − 49
= 91 = 51

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 45


2. Perhatikan gambar di bawah ini :
Q
P

M N

PQ adalah garis singgung lingkaran dengan lingkaran M dan N saling


bersinggungan. Jika jari-jari lingkaran besar 5 cm dan PQ = 2 15
cm, hitunglah jari-jari M !

Jawab :
PQ = MN 2 − (R − r )
2

2 15 = (5 + r )2 − (5 − r )2
60 = (5 + r )2 − (5 − r )2
( ) (
60 = 25 + 10r + r 2 − 25 − 10r + r 2 )
60 = 25 + 10r + r − 25 + 10r − r
2 2

60 = 20r
r =3

3. Hubungan dua lingkaran


Dua buah lingkaran bisa memiliki hubungan tertentu dan hubungan ini
menentukan apakah ada garis singgung persekutuan kedua lingkaran.
Kedua lingkaran bisa dihubungkan dengan membandingkan jarak
pusatnya dengan kedua jari-jarinya, sebagai berikut : ( d = P1 P2 )
a. Jika d  r1 + r2 maka kedua lingkaran saling lepas dan akan
mempunyai 2 buah garis singgung persekutuan luar dan 2 buah garis
singgung persekutuan dalam,

46 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


b. Jika d = r1 + r2 maka kedua lingkaran bersinggungan luar dan akan
mempunyai 2 buah garis singgung persekutuan luar dan 1 buah garis
singgung persekutuan dalam,

c. Jika r1 − r2  d  r1 + r2 maka kedua lingkaran saling berpotongan


dan akan mempunyai 2 buah garis singgung persekutuan luar,

d. Jika d = r1 − r2 maka kedua lingkaran bersinggungan dalam dan


akan mempunyai 1 buah garis singgung persekutuan luar.

4. Panjang lilitan
Salah satu masalah yang sering keluar berkaitan dengan materi garis
singgung pada lingkaran adalah masalah panjang lilitan. Biasanya pada
soal akan terdapat lingkaran yang dililitkan dengan tali, kemudian diminta
untuk menghitung jumlah/panjang tali yang digunakan untuk melilit
lingkaran-lingkaran tersebut.
Untuk menyelesaikan masalah tersebut, langkah yang harus dilakukan
adalah :
a. Menghubungkan garis singgung ke pusat lingkaran,
b. Menghubungkan antar pusat lingkaran terluar,

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 47


c. Menghitung panjang total pusat lingkaran terluar,
d. Gunakan rumus :
Panjang lilitan = keliling lingkaran + jumlah jarak pusat lingkaran

Contoh :
Empat buah kaleng cat diikat, jika diamater masing-masing kaleng
adalah 14 cm. Hitunglah panjang tali yang dibutuhkan untuk mengikat
kaleng-kaleng tersebut !
Jawab :
Gambar soal ini sesuai gambar diatas sehingga
1
Panjang tali = 2. K lingkaran + 4.d
4
1 22
= 2. .2. .7 + 4.14 = 22 + 56 = 78 cm2
4 7
5. Lingkaran Singgung Dalam Segitiga
Pada sebuah segitiga dapat dibuat sebuah lingkaran didalamnya yang
menyinggung ketiga sisinya. Lingkaran ini dinamakan lingkaran
singgung dalam segitiga.
Untuk menggambarkan lingkaran ini, maka harus menggambar ketiga
garis bagi masing-masing sudut segitiga.
Perpotongan ketiga garis bagi akan menghasilkan pusat lingkaran.

Rumus lingkaran singgung dalam segitiga


luas
r= ,
s

48 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


keterangan : r : jari-jari lingkaran singgung dalam dan s = ½ keliling
segitiga
6. Lingkaran Singgung Luar Segitiga
Pada sebuah segitiga dapat dibuat tiga lingkaran yang menyinggung
ketiga sisinya bagian luar. Lingkaran ini dinamakan lingkaran singgung
luar segitiga.
Untuk menggambarkan lingkaran ini, maka harus menggambar garis bagi
masing-masing sudut luar segitiga.
Perpotongan ketiga garis bagi akan menghasilkan pusat lingkaran.

Rumus lingkaran singgung luar segitiga


luas
ra = ,
s−a
keterangan : ra : jari-jari lingkaran singgung luar pada sisi a dan s = ½
keliling segitiga

7. Lingkaran Luar segitiga


Pada sebuah segitiga dapat dibuat sebuah lingkaran yang menyinggung
ketiga sudutnya. Lingkaran ini dinamakan lingkaran luar segitiga.
Untuk menggambarkan lingkaran ini, maka harus menggambar garis
sumbu masing-masing sudut segitiga.
Perpotongan ketiga garis sumbu akan menghasilkan pusat lingkaran.

Rumus lingkaran luar segitiga

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 49


abc
R= ,
4  luas
keterangan : R : jari-jari lingkaran luar
Contoh :
Segitiga ABC memiliki panjang AB = 21 cm, Ac = 17 cm dan BC = 10
cm. Hitunglah
a. Jari-jari lingkaran singgung dalamnya
b. Jari-jari lingkaran luarnya
c. Jari-jari lingkaran singgung luarnya
Jawab :

s=
1
(21 + 17 + 10) = 24
2
L = 24(24 − 21)(24 − 17)(21 − 10)
= 24.3.7.11 = 6 154
luas 6 154 1
a. r = = = 154
s 24 4
luas 6 154
b. ra = = = 2 154
s − a 24 − 21
luas 6 154 6
rb = = = 154
s − b 24 − 17 7
luas 6 154 3
rc = = = 154
s − c 24 − 10 7
abc 21.17.10 595
c. R = = =
4  luas 4.6 154 4 154

AYO BERLATIH 2
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan gambar di bawah ini : PQ = 6 cm maka jari-jari lingkaran
A adalah … .
Q
A. 48 cm D. 12 cm
B. 36 cm E. 6 cm
O P B
C. 24 cm
2. Diketahui dua lingkaran dengan
AB adalah garis singgung jari-jari 14 cm dan 4 cm, Jika
lingkaran O. Jika PB = 8 cm dan kedua lingkaran tersebut
terhubung oleh garis singgung
persekutuan dalam dengan

50 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


panjang 24 cm, maka jarak cm, maka panjang jari-jari B
antara kedua lingkaran tersebut adalah … .
adalah … . A. 6 cm D. 36 cm
A. 32 cm D. 24 cm B. 12 cm E. 48 cm
B. 30 cm E. 18 cm C. 24 cm
C. 28 cm
6. Pada segitiga PQR siku-siku di P
3. Jika garis singgung persekutuan akan dilukis lingkaran dalam
luar dua lingkaran 12 cm, jarak segitiga dan lingkaran luar
antara dua lingkaran tersebut 13 segitiga. Jika panjang PQ = 8 cm
cm dan jari-jari lingkaran kecil 2 dan PR = 15 cm maka nilai rD : rL
cm maka panjang jari-jari adalah … .
lingkaran besar adalah … . A. 6 : 17 D. 11 : 17
A. 24 cm D. 7 cm B. 8 : 17 E. 15 : 17
B. 21 cm E. 5 cm C. 10 : 17
C. 14 cm
7. Perhatikan gambar di bawah ini :
A
4. Perhatikan gambar di bawah ini : K
B
B
A E
M N

D
P R S Q C L
AB dan CD adalah garis singgung
Diketahui PR = 2 cm, RS = 1 cm persekutuan luar, KL adalah garis
dan SQ = 3cm serta P dan Q singgung persekutuan dalam.
adalah pusat lingkaran, maka Jika jari-jari lingkaran besar
panjang garis singgung adalah 9 cm dan jari-jari lingkaran
persekutuan luar AB adalah … . kecil adalah 4 cm, maka panjang
BE adalah … .
A. 75 cm D. 45 cm
A. 9,6 cm D. 78,3 cm
B. 65 cm E. 35 cm B. 12,8 cm E. 97,6 cm
C. 55 cm C. 48,6 cm

8. Tiga buah kaleng diikat, jika


5. Jarak pusat dua buah lingkaran A
panjang tali adalah 61,4 cm dan
dan B adalah 34 cm dan jari-jari A
 = 3,14 . Panjang diameter
1
sama dengan 1 kali jari-jari B. kaleng adalah … .
2
A. 30 cm D. 10 cm
Jika panjang GSPD adalah 16
B. 20 cm E. 5 cm
C. 15 cm

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 51


10. Perhatikan gambar di bawah ini:
9. Sebuah segitiga sama sisi C
memiliki panjang jari-jari
lingkaran singgung dalam
sebesar 2 3 , maka panjang sisi
5 O
segitiga tersebut adalah … .
A. 10 cm D. 24 cm
B. 12 cm E. 36 cm
C. 16 cm A B
12
Luas segitiga BOC adalah … .
A. 48 cm2 D. 26 cm2
2
B. 36 cm E. 13 cm2
C. 32 cm2

Kerjakan soal-soal berikut !


Diskusi dengan teman kalian
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
A

O P

PA adalah garis singgung lingkaran O dengan panjang 24 cm. Jika


panjang PO adalah 26 cm, hitunglah diameter lingkaran !

2. Perhatikan gambar di bawah ini :

P C D E Q

AB adalah garis singgung, PC = 5, CE = 4 dan EQ = 3, hitunglah


panjang AB, PD, DQ, CD dan DE !

52 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


3. Perhatikan gambar di bawah ini :

C
D

A B
P Q

P adalah pusat lingkaran besar dan Q adalah pusat lingkaran kecil. Kedua
lingkaran bersinggungan di B, PQ = 2 cm dan QB = 3 cm. AC adalah garis
singgung lingkaran kecil. Hitunglah panjang AD dan AC !

4. Perhatikan gambar di bawah ini :

Lima buah drum bekas dililit sebuah tambang, jika masing-masing drum
memiliki jari-jari 20 cm. Hitunglah panjang tambang yang dibutuhkan
untuk mengikat sebanyak 3 kali

5. Perhatikan gambar di bawah ini :


C

15 cm

A B
9 cm

Hitunglah luas daerah yang diarsir (warna abu-abu) jika segitiga tersebut
siku-siku di A !

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 53


C. LINGKARAN DAN TALI BUSUR LINGKARAN
Pengetahuan Prasyarat
Busur panah merupakan bagian dari lingkaran dan talinya
menghubungkan dua titik pada lingkaran. Dalam matematika, ruas garis yang
menghubungkan dua titik pada lingkaran disebut tali busur.
Pemahaman Konsep
Unsur-unsur lingkaran
Pada lingkaran ada beberapa unsur yang akan dipelajari yaitu
a. Jari-jari
b. Diameter
c. Busur
d. Tali busur
e. Apotema
f. Juring
g. Tembereng

1. Segiempat Tali Busur


Segiempat tali busur, sesuai dengan namanya dibentuk oleh 4 buah tali
busur. Segiempat tali busur mempunyai beberapa karakter unik yang akan
kita pelajari.
Keunikan pertama yaitu adanya pasangan-pasangan sudut yang
menghadap busur yang sama dan sesuai dengan teori sudut keliling,
mereka mempunyai besar yang sama. Pasangan-pasangan sudut yang
sama besar adalah
1 D
BDC = CAB = busurBC C
2
1
ACD = ABD = busurAD
2
1
ADB = ACB = busurAC
2 A B
1
DAC = DBC = busurDC
2
Pasangan segittiga yang sebangun adalah ABD  ABC dan
ADC  BDC
Keunikan kedua yaitu sudut yang saling berhadapan jumlahnya sama
dengan 1800 .
Pasangan-pasangan sudut yang jumlahnya 180 0 adalah
A + C = 1800 dan B + D = 1800

54 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


D C

A
B
Keunikan ketiga yaitu hasil kali diagonal sama dengan jumlah perkalian
sisi yang berhadapan. Keunikan dinamakan Dalil Ptolomeus
A B

D
C

Dalil AC  BD = ( AD  BC ) + ( AB  DC ) sedangkan
Ptolomeus :
Rumus Kuasa : AE  EC = BE  ED

Contoh :
1. Perhatikan gambar di bawah ini :

O
A B

D P C

O adalah pusat lingkaran, tali busur DC // AB. Jika OP = 8 cm dan


diameter lingkaran 20 cm, hitunglah keliling dan luas trapesiumnya?
Jawab :
PC = OC 2 − OP 2 = 102 − 8 2 = 6

Ltrapesium = ( AB + CD ).OP
1
2
= (20 + 12) = 16cm 2
1
2
AD = 2 2 + 82 = 4 + 64 = 68 = 2 17

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 55


K trapesium = AB + CD + AD + BC
( )
= 20 + 12 + 2 17 + 2 17 = 32 + 4 17 cm

2. Perhatikan gambar di bawah ini :


A D

B
C
Jika A = 950 , hitunglah besar BOD !

Jawab :
A = C = 950
BOD = 2.C = 2.950 = 1900

AYO BERLATIH 3
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Perhatikan gambar di bawah ini : 2. Perhatikan gambar di bawah ini :

880

7x - 12
0
108

y x

8x - 18

Besar nilai x + y adalah …. Besar nilai x adalah …. .


A. 1960 D. 1080 A. 2100 D. 280
B. 1640 E. 880 B. 1050 E. 140
0 0
C. 128 C. 54

56 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


3. Perhatikan gambar di bawah ini : A. 1200 D. 800
B. 1000 E. 600
C. 800

O C 6. Perhatikan gambar berikut :


C
D

B E
A
B
Diketahui AOC = 720 maka
besar ABC adalah … . A
A. 2880 D. 720
B. 144 0 E. 360
0
C. 108
Diketahui panjang AB = 10 cm,
BC = 6 cm, CD = 9 cm, AC = 15
4. Perhatikan gambar berikut :
cm dan panjang BD = 12 cm,
maka Panjang AD adalah … .
1120 A. 180 cm D. 27 cm
B. 150 cm E. 15 cm
C. 135 cm

a c 7. Perhatikan gambar di bawah ini :


b A B
Hasil dari a + b + c adalah … .
E
A. 2040 D. 360
0
B. 136 E. 300
C. 680
D
5. Perhatikan gambar berikut : C
D C Jika AE = 9, EC = 8, DE = 12,
1000 AD = 15 dan DC = BC = 7, maka
panjang BE adalah … .
A. 10 D. 7
A
B. 9 E. 6
C. 8
B
x

Besar sudut x adalah … .

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 57


8. Jika panjang AE = 6 cm, EC = 8 A. 8 cm D. 11,25 cm
cm dan ED = 4 cm, maka B. 9 cm E. 12,25 cm
panjang BE adalah … . C. 10,25 cm
A D
10. Perhatikan gambar berikut :
E B
C
A C
B

O
A. 12 cm D. 6 cm
B. 10 cm E. 5 cm
C. 8 cm D
Jika panjang AB = BC = 2 dan AD
9. Diketahui segiempat talibusur = CD = 8 maka panjang tali busur
PQRS. Jika panjang PQ = 10 cm, AC adalah ….
QR = 8 cm, SR = 9 cm, PR = 15 16
A.
17
√17 D. √32
cm dan QS = 12 cm, maka 32
panjang PS adalah … . B. √68 E.
√68
1
S C. √68
R 2

P Q

Kerjakan soal-soal berikut !


Diskusikan dengan teman kalian
1. Perhatikan gambar di bawah ini :
P
A B
D

C
Segitiga ABC sama sisi dengan AB = AC = BC = 10 cm, hitunglah jari-jari
lingkaran dan panjang DP !

58 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


2. Dua lingkaran sepusat dengan pusat M. Jari-jari lingkaran besar 5 cm dan
lingkaran kecil 3 cm. Hitunglah Panjang tali busur AB dan AC
Q

A B
D
C
3. Perhatikan gambar di bawah ini :
M
P
A D
B C

N
O dan P adalah pusat lingkaran, dengan MO = ON = 10 cm dan PO = PM.
Garis AD tegak lurus MN dan melalui pusat P sehingga memotong
lingkaran P di B dan C. Hitunglah panjang AB atau CD !

4. Perhatikan gambar di bawah ini :


A D

B
C
Jika A = 110 dan D = 750 hitunglah besar sudut C dan sudut B !
0

5. Perhatikan gambar di bawah ini :

7x + 1 6x + 10

2y + 100

2y + 74

Tentukan nilai x + y !

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 59


BAB 3

STATISTIK TERAPAN
Pengalaman Belajar
Tujuan Pembelajaran
Setelah proses pembelajaran peseerta didik diharapkan dapat:
1. Menggambar diagram pencar atau diagram scatter data bivariat
kemudian dapat menggunakannya untuk menyelidiki dan menjelaskan
hubungan antara dua variabel.
2. Menginterpretasikan diagram pencar atau diagram scatter data bivariat
3. Menentukan arah dan bentuk tren data bivariat dari diagram pencar atau
diagram scatter
4. Menggambar, menentukan, dan menginterpretasikan persamaan garis
regresi linear
5. Menerapkan interpolasi dan ekstrapolasi data berdasarkan persamaan
garis regresi linear
6. Menghitung koefisien korelasi Pearson (nilai korelasi product moment)
dan koefisien determinasi kemudian menginterpretaskannya dalam
analisis regresi linear

Pengantar Bab
Dalam dunia perdagangan, iklan diperlukan untuk meningkatkan
penjualan produk yang dihasilkan. Misalnya penelitian yang dilakukan oleh
seorang pedagang eceran untuk menentukan hubungan antara biaya
pemasangan iklan perminggu dengan hasil penjualannya. Data yang
diperoleh adalah sebagai berikut :
Biaya 40 20 25 30 50 40 20 50 40 25 50
Iklan (x)
Penjualan 38 40 39 47 44 49 42 56 52 48 51
(y) 5 0 5 5 0 0 0 0 5 0 0
Berdasarkan tabel diatas adakah hubungan antara antara biaya iklan dengan
penjualan, dapatkah kita memperkirakan besarnya penjualan mingguan
untuk pengeluaran biaya iklan tertentu?
Hal tersebut dapat terjawab dengan mempelajari tentang diagram pencar,
regresi linear, dan analisis regresi pada bab ini.

60 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


PETA KONSEP
Statistika

Data Bivariat

Diagram Pencar Matode Kuadrat


Terkecil
Sebab-
Korelasi Regresi Regresi Non
Akibat
Linear Linear

Koefisien Product Koefisien


Moment Determinasi
Kekuatan Hubungan
arah

Positif Kuat

Negatif Sedang atau Cukup

Tidak Lemah atau tidak


Berkorelasi berkorelasi

MATERI PEMBELAJARAN
Pengetahuan Prasyarat
Pada penyajian data, membaca dan menginterprestasi data pada
bab statistika terapan ini diperlukan beberapa pengetahuan prasyarat yang
telah dipelajari di Mts atau SMP yaitu menentukan letak titik, menggambar
garis, menentukan gradien dan persamaan garis. Pengetahuan tersebut
sebagai dasar memahami Diagram Pencar, Regresi Linear dan Analisis
Korelasi pada bab ini. Ayo kita coba mengingat kembali tentang penguasaan
konsep tersebut melalui beberapa soal berikut!
1. Gambarlah kedudukan titik-titik berikut pada diagram Karesius titik-titik
(2,3), (−2,3), (0,4), (5,0)!
2. Gambarlah garis yang:
a. melalui (2,0), dan (3,0)
b. melalui (2,1) dan (4,6)
c. bergradien 3 melalui (2,5)

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 61


3. Perhatikan gambar berikut!
Y m
E• l
q
D• p
k R•
C•
n
A• •B
•G P• Q• •S

O
• X
Tentukan gradien:
a. garis 𝑘 yang melalui titik A dan C !
b. garis 𝑙 yang melalui titik A dan D!
c. garis 𝑚 yang melalui titik A dan C!
d. garis 𝑛 yang melalui titik A dan G!
e. garis 𝑞 yang melalui titik Q dan R!
f. garis 𝑝 yang melalui titik P dan R!
g. Apa yang dapat anda simpulkan tentang kecondongan garis yang
gradiennya bernilai positif atau negatif ?
4. Tentukan persamaan garis yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
a. melalui titik (2,2) dan (3,6)
b. melalui (2,5) dan (6,3)
c. bergradien 2 dan melalui (3,2)
d. sejajar garis 𝑦 = 2𝑥 − 4 dan melalui titik (4,7)
5. Tentukan gradien garis yang:
a. memiliki persamaan 𝑦 = 3𝑥 − 4
b. memiliki persamaan 2𝑥 − 4𝑦 = 6
c. melalui (2,-1) dan (3,6)
6. Ilma hendak langganan kuota internet dari penyedia jasa internet
Hikmah Net. Biaya pemasangannya adalah Rp400.000,00 hanya
dibayarkan sekali selama berlangganan. Adapun biaya langganan
bulanannya adalah Rp200.000,00.
a. Tentukan berapa biaya total yang dibayar oleh Ilma bulan pertama
b. Tentukan berapa biaya total yang perlu dibayarkan oleh Ilma jika
berlangganan 12 bulan.
c. Jika biaya total berlangganan Ilma ingin dibuat suatu persamaan
matematika di mana x menyatakan banyaknya bulan
berlangganan dan y menyatakan biaya total. Tentukan persamaan
matematikanya!

62 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


d. Berdasarkan persamaan yang menyatakan biaya total
berlangganan, tentukan berapabiaya total yang perlu dibayarkan
oleh Ilma jika berlangganan hingga 18 bulan

Pemahaman Konsep
1 Diagram Pencar
1.1 Jenis-Jenis Data
Data merupakan kumpulan dari datum-datum. Datum adalah
informasi tunggal dari sebuah obyek atau kejadian atau narasumber.
Data ada dua jenis yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data
kualitatif adalah data yang diperoleh dari pengamatan sifat atau
keadaan obyek. Data kualitatif dapat berupa angka, dapat pula
berupa sifat-sifat obyek. Contoh data kualitatif berupa angka adalah
nomor rumah atau nomor kendaraan, sedangkan yang berupa sifat
contohnya data keadaan jerapah yaitu berleher panjang, berkaki
empat, badannya memiliki bercak berwarna coklat.
Data kuantitatif adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran, ia
berupa angka atau bilangan. Contoh data kuantitatif adalah tersaji
dalam tabel berikut:
Umur Rata-Rata
(Tahun) Tinggi Badan
(cm)
3 99
4 104
5 111
6 117
7 122
8 130
9 135
10 141

Data Kuantitatif
Berdasarkan banyaknya variabel, data kuantitatif dibedakan menjadi
tiga, yaitu:
- Data unilaterat: data yang terdiri dari satu variabel, contohnya
sebagai berikut:
Data Berat Badan (kg)
45 30 56 66 56
47 60 65 70 72

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 63


-Data bivariat: data yang terdiri dari dua variabel, contohnya sebagai
berikut:
Umur Rata-Rata Tinggi
(Tahun) Badan (cm)
3 99
4 104
5 111
6 117
7 122
8 130
9 135
10 141

-Data multilaterat: data yang mempunyai lebih dari dua variabel,


contohnya data nilai mata pelajaran sebagai berikut:
NO. Matematika IPA IPS
1 80 82 84
2 81 81 85
3 83 84 84
4 83 85 88

Contoh Soal
1. Tentukan apakah data berikut termasuk data kualitatif ataukan
kuantitatif:
a. Data ciri-ciri hewan beranak!
b. Nomor peserta dari 150 peserta lomba lari jarak 100 m
c. Data tinggi pertumbuhan bibit pohon mangga (satuan cm)
dalam 1 bulan
d. Data pengumpulan uang infaq hari Jumat
Kelas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
Banyak Siswa 36 35 34 35 33 32 36 32 31 31
Jumlah Sedekah (Rp) 144.000 157.500 119.000 133.000 132.000 128.000 151.200 128.000 117.800 124.000

Kelas
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8 X9 X10
Banyak
36 35 34 35 33 32 36 32 31 31
Siswa
Jumlah
Sedekah 144.000 157.500 119.000 133.000 132.000 128.000 151.200 128.000 117.800 124.000
(Rp)

64 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Alternatif Penyelesaian
a. Ciri-ciri hewan beranak diperoleh dari hasil pengamatan
antara lain:
- Memiliki kelenjar dan puting susu.
- Umumnya menyusui atau mamalia.
- Mempunyai daun telinga.
- Tubuh ditutupi bulu.
- Keturunannya bisa berkembang dalam tubuh induknya
sebelum dilahirkan
Sehingga tergolong data kualitatf
b. Nomor peserta diperoleh dari hasil pengamatan tergolong
variabel kualitatif
c. Data tinggi pertumbuhan diperoleh dari hasil pengukuran
tergolong data kuantitatif
d. Banyak siswa dan jumlah sedekah diperoleh dari membilang
atau melakukan pencacahan tergolong variabel kuantitatif
2. Klasifikafikasikan apakah termasuk data unilaterat, bivariat
ataukah multilaterat data-data berikut!
a.
Tinggi Badan (cm)
148 155 156 158 167 165 155 170
b.
Data Pendistribusian Sembako
Nomor Rumah 10 12 13 14 15 18 19
Nomor Antrian 11 12 14 15 16 17 18
c.
Data Berat Badan dan Tinggi Badan
Berat Badan (kg) 3 3,2 3,5 4 4,5 3,2 4,5
Tinggi Badan
48 52 54 55 57 54 56
(cm)
d.
Umur Lama Penghasilan/bulan
(Th) Kerja (Th) (Rp)
25 4 3.500.000
25 3 3.300.000
28 4 3.750.000
29 5 4.000.000
32 6 4.200.000
35 7 4.000.000
40 8 5.000.000
40 7 4.700.000

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 65


Alternatif Penyelesaian
a. Data tinggi badan termasuk data kuantitatif dan terdiri dari
satu variabel, jadi tergolong data unilaterat
b. Karena nomor antrian dan nomor rumah tergolong data
kualitatif maka tidak dapat digolongkan variabel unilaterat,
bivariat maupun multilaterat
c. Data berat badan dan tinggi badan adalah dua data
kuantitatif sehingga tergolong data bivariat
d. Umur, lama kerja dan jumlah penghasilan termasuk data
kuantitatif sehingga tergolong data multilaterat.

1.2 Penyajian Data


Di MTs/SMP telah dipelajari data dengan diagram batang, diagram
lingkaran, Histogram dan lain-lain. Perhatikan data tinggi badan
dalam kedua tabel berikut berikut:
(1)
Data Tinggi Badan Siswa (cm)
156 154 180 166 160
170 154 166 164 162
158 164 154 166 169

(2) Umur Tinggi


(tahun) Badan (cm)
1 89
1,5 90
2,3 93
2,5 94
2,7 98
3,3 102
3,5 105
3,8 106
4,0 108

Dapatkah data (1) dan data (2) disajikan dalam bentuk diagram
batang?
Berapa banyak variabel data (1) dan data (2)?
Penyajian data (2) tidak dapat disajikan dalam bentuk diagram
batang tetapi dalam bentuk diagram pencar (diagram scatter) karena
ia termasuk data bivariat

66 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Diagram pencar atau diagram scatter digunakan untuk menyajikan
data yang terdiri atas dua variabel kuantitatif, data tersebut sering
disebut juga data bivariat. Diagram pencar berupa titik-titik pada
bidang Cartesius. Dua variabel itu terdiri dari variabel bebas atau
disebut variabel independen adalah variabel yang akan digunakan
untuk membuat prediksi terhadap nilai variabel terikat yang disebut
variabel dependen. Variabel independen ditetapkan oleh pengamat.
Variabel dependen nilainya dipengaruhi oleh variabel independen.
Variabel dependen merupakan variabel variabel yang ingin dilihat
efeknya oleh peneliti. Variabel independen digambarkan pada bagian
sumbu X, sedangkan variabel dependen barada pada sumbu Y.

Contoh Soal
Berikut ini adalah data tinggi badan yang diperoleh dari penelitian
terhadap bayi-bayi dengan umur yang berbeda-beda:
Data Umur Anak
Terhadap Tinggi Badan
Tinggi Tinggi
Umur Umur
Badan Badan
(Tahun) (Tahun)
(cm) (cm)
1 89 5,8 116
1,5 90 6,2 118
2,4 94 6,5 120
2,5 87 7,2 126
2,7 98 7,5 124
3,3 102 7,8 128
3,8 105 8,3 134
4,2 110 8,7 125
4,6 102 9,2 130
5,3 118 9,4 134
Gambarlah diagram data pada tabel diatas!

Alternatif Penyelesaian
Langkah-langkah menggambar diagram pencar diatas adalah:
1. Tentukan variabel independen sebagai sumbu horizontal dan
variabel dependen sebagai sumbu vertikal
Dalam hal ini variabel independennya adalah data umur, yang
mempengaruhi tinggi badan. Sedangkan variabel dependennya
adalah tinggi yang dipengaruhi oleh perubahan umur

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 67


2. Tentukan skala nilai pada diagram pencar
Misal skala variabel independen pada sumbu horisantal 0,5
dengan nilai terkecil 0 dan terbesar 10 dan skala variabel
dependen 10 pada sumbu vertikal dengan nilai minimum 60 dan
maksimum 140 agar tidak banyak ruang kosong di bagian bawah
atau diberi kerutan di bagian bawah untuk sumbu vertikal dan
bagian kiri untuk sumbu horizontal
3. Gambar titik-titik yang merupakan pasangan koordinat antara
variabel independen dan dependen berupa noktah-noktah
Gambar diagram pencar data tersebut adalah sebagai berikut:

Sumbu koordinat di kerutkan untuk menyembunyikan


sebagian skala

4. Gambarlah diagram pencar data IQ dan nilai ulangan dibawah ini

68 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


1.3 Korelasi Antar Variabel Diagram Pencar
Berdasarkan arah tren data pada diagram pencar terdapat tiga jenis
yaitu:
1) Korelasi positif
Jika tren data menunjukkan kenaikan yaitu jika variabel
independen meningkat, diikuti meningkatnya nilai variabel
dependen maka variabel independen dan variabel dependen
mempunyai hubungan positif atau korelasi positif.
2) Korelasi negatif
Jika tren data menunjukkan penurunan yaitu jika variabel
independen meningkat, tetapi nilai variabel dependen justru
menurun maka variabel independen dan variabel dependen
mempunyai hubungan negatif atau korelasi negatif.
3) Tidak berkorelasi
Jika tren data menyebar secara acak maka tidak ada korelasi
antara variabel independen dan variabel dependen
Arah Tren
Korelasi Positif Korelasi Negatif Tidak Berkorelasi
Data
Gambaran Y Y Y
••
Diagram ••
Variabel Dependen


•••• •• • •
Variabel Dependen

Variabel Dependen

Pencar • •
•• •••
• •• • ••••• •• • •
••

•• • •• • • •• •
• •• ••
Variabel Independen X
X
Variabel Independen Variabel Independen X

Semakin besar Semakin besar Variabel


nilai variabel nilai variabel independent tidak
independen independen mempengaruhi
Interpretasi
semakin semakin turun variabel dependen
meningkat variabel variabel dependen
dependen

Berdasarkan bentuk tren data diagram pencar terdiri dari:


1) Korelasi linear
Pola penyebaran datanya dalam diagram pencar menyerupai
garis lurus
2) Korelasi non linear
Pola penyebaran datanya dalam diagram pencar tidak
menyerupai garis lurus, tetapi menyerupai garis lengkung (kurva)
atau lainnya

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 69


Ilustrasi korelasi data berdasar bentuk tren data sebagai berikut:

Korelasi liniear
Y Y
••
••

• •• •• • •
Variabel Dependen

Variabel Dependen
• •• •••
•• • •• •
• • •• •
•• • ••

Variabel Independen X Variabel Independen X

Korelasi non linear


Y Y


•• •• • ••••••
Variabel Dependen

Variabel Dependen

• •
• • • ••••

••• • ••• ••• ••• • ••••

• • •• • •• • • •• ••• •
•• • •

Variabel Independen X Variabel Independen X

Tidak berkorelasi
Y
Variabel Dependen

• •
••••• •• • •
• •• •
••
Variabel Independen X

Contoh Soal
1. Gambarlah diagram pencar himpunan titik-titik (x,y) berikut, kemudian
selidiki hubungan x dan y!
a. {(1,6), (2,8), (2.5, 10)(3,10), (4,12)(4.4,11), (5,14), (6,16), (7,18), (8,22) }
b. {(1,6), (3,23), (2.5,10), (3,10), (4,6), (4.4,16), (4.4,16), (5,14), (6,20), (7,15), (8, 22)}

70 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Alternatif Penyelesaian
a.

Peningkatan nilai x cenderung diikuti peningkatan nilai y


maka variabel x dan y mempunyai korelasi positif.

b.

Penyebaran titik-titik (x,y) acak tidak beraturan, tidak


membentuk pola tertentu maka variabel x dan ytidak
mempunyai korelasi

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 71


2. Diagram berikut ini menunjukkan keadaan banyaknya rumah di
beberapa kluster perumahan dengan banyak penjual jajanan
dikluster tersebut.

• ••
Y
•• •• •
•• • ••
• •
•••• •
Banyak Penjual

• ••

•• •

rmh/kluster X
Tentukan hubungan antara banyaknya rumah disetiap kluster
perumahan dengan banyak penjual jajanan!

Alternatif Penyelesaian
• ••
Y
•• •• •
•• ••
••• •
Banyak Penjual

•• • •
• ••

•• •

rmh/kluster X

Pola penyebaran data menyerupai garis lurus sehingga terdapat


korelasi linear. Semakain banyak rumah tiap kluster semakin
banyak penjual jajanan didalamnya sehingga jenis korelasinya
adalah positif. Kesimpulan hubungan antara banyak rumah
setiap kluster dengan banyak penjual jajanan adalah mempunyai
korelasi linear positif.

1.4 Kekuatan Korelasi


Kekuatan korelasi ditinjau berdasarkan tingkat kerapatan titik-titik
yang merupakan pasangan variabel independen dan dependen
dalam diagram pencar. Semakin rapat maka korelasinya semakin
kuat sebaliknya semakin renggang korelasinya semakin lemah.
Gambar berikut meng-ilustrasi-kan kekuatan korelasi

72 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Berkorelasi Kuat Berkorelasi Sedang Berkorelasi Lemah
• Y
Y
••
Y
•• ••
••••• •• •• • •• •
• •• ••

Variabel Dependen
• •••
Variabel Dependen

Variabel Dependen
•••••• • •• ••• • • •
• •

• •••••• • • •• •
•••••• • •• •

•••• •
• • • •
• •
Variabel Independen X Variabel Independen X Variabel Independen X

Y Y Y

Variabel Dependen
Variabel Dependen

• •• • •• •

Variabel Dependen

••••• • •• • •
••••• • •• • ••• •• • • •
••••• • ••• •• • •• ••
•••••• ••• ••• • • • • ••
••••• ••
•• • •
Variabel Independen X Variabel Independen X Variabel Independen X

Untuk mengetahui tingkat kekuatan secara presisi menggunakan


teknik analisis korelasi menggunakan koefisien korelasi.
Perlu dibedakan antara konsep korelasi dan sebab-akibat. Dua
variabel dikatakan mempunyai hubungan sebab-akibat jika
perubahan pada salah satu variabel mengakibatkan perubahan pada
variabel lainnya. Dua variabel memiliki korelasi, tidak berarti selalu
ada hubungan sebab-akibat pada keduanya, karena korelasi hanya
melihat pada polanya.

Contoh Soal
Manakah korelasi yang lebih kuat antara variable x dan y pada dua
tabel berikut:
A. x y B. x y
2 7 2 5
3 8 3 8
3,5 7,5 3,5 5
4 9 4 9
4,5 9 4,5 7
5 11 5 11
6 11 6 11
6,5 11,5 6,5 9
7 13 7 13
8 13 8 14
8,5 13,5 8,5 12
9 14 9 13
9 15 9 15

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 73


Alternatif Penyelesaian
Diagram pencar pada poin A dan B adalah sebagai berikut
A.

B.

Dari kedua diagram. Diagram A lebih rapat dari pada diagram pada
B. Sehingga korelasi variabel x dan y pada diagram A lebih kuat
dibanding pada diagram B

1.5 Pencilan (outlier)


Beberapa titik pasangan variabel independen dan dependen
terkadang jauh dari pola penyebaran. Titik yang demikian itu disebut
pencilan atau outlier.
Outlier terjadi dapat terjadi disebabka:
1. Kesalahan entri data (kesalahan manusia)
2. Kesalahan pengukuran (kesalahan instrumen)
3. Kesalahan eksperimental (ekstraksi data atau kesalahan
perencanaan / pelaksanaan eksperimen)
4. Disengaja (pencilan dummy dibuat untuk menguji metode
deteksi)
5. Kesalahan pemrosesan data (manipulasi data atau kumpulan
data mutasi yang tidak diinginkan)

74 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


6. Kesalahan pengambilan sampel (mengekstraksi atau
mencampur data dari salah atau berbagai sumber)
7. Alami (bukan kesalahan, hal baru dalam data)
Y
• Outlier
••••• •
Variabel Dependen
•••••
•••••
•••••••
• •••
Variabel Independen X

Contoh Soal
Perhatikan data pada diagram pencar berikut ini!

Tentukan pasangan variabel (x,y) yang merupakan data pencilan!

Alternatif Penyelesaian
Pada diagram pencar tersebut data dengan koordinat (x,y)=(9,2)
adalah data pencilan, karena data tersebut jauh dari pola data yang
lain.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 75


√ Ayo Berdiskusi
- 5 soal (pemahaman dan soal cerita/konstektual)
1. Dalam kegiatan pengukuran berat badan bayi di Posyandu
Rosamala tercatat data sebagai berikut:
Nama Bayi Berat Badan (kg)
Aldo 5,2
Almira 4,4
Susanti 8
Prasetya 4,7
Reza 5,2
Syafira 8
Dari data dalam tabel tersebut dapatkah dibuat penyajian data
dalam bentuk diagram pencar?
2. Suatu ketika Rijal akan melakukun sebuah penelitian hubungan
antara data yang diperolehnya yaitu nilai ujian siswa, lama dalam
belajar dan tinggi siswa. Bagaimana menurutmu penentuan
variabel dependen, independennya yang paling tepat?
3. Terdapat statemen dari perusahaan pembuat es krim yaitu
“Sembilan puluh delapan persen es krim yang terjual
dipengaruhi oleh suhu udara”.
Dari pernyataan tersebut:
a. Bagaimana korelasi antara suhu udara dengan banyak es
krim yang terjual?
b. Dapatkah dipastikan terdapat korelasi positif antara suhu
udara dengan banyak es krim yang terjual?
c. Berapa persen banyak penjualan es krim dipengaruhi oleh
selain suhu udara?
4. Tabel berikut adalah data hasil survey pendapatan penjual
pedagang gorengan dan modal yang di gunakan.
Modal Pendapatan
(dalam jutaan rupiah) (dalam Jutaan Rupiah)
3 2,9
3,5 3,8
3 4,5
4 4,8
4,5 5
5,4 6,2
2,5 2,3
2 3
1,7 2
1,2 1,5

76 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


a. Buatlah diagram pencar data pada tabel tersebut!
b. Bagaimana korelasi data modal dengan pendapatan
berdasarkan arah dan bentuk tren datanya?
c. Berdasarkan kesimpulan poin b, apakah berarti setiap
kenaikan modal diikuti kenaikan pendapatan? Jelaskan!

5. Diagram pencar berikut menunjukkan hubungan antara usia


suatu benda dan nilai jualnya.
Y

• ••
• • •
• • ••• •
Nilai Jual

•• •• •
•• •

Usia Benda X
Jelaskan korelasi berdasarkan arah, bentuk dan kekeuatan
korelasi yang tepat untuk mendiskripsikan hubungan antara usia
benda tersebut dan nilai jualnya tersebut!

√ Ayo Berlatih
1. Perhatikan diagram pencar berikut!
Y

•a 2
• •• • •• •• • • •a 4
Variabel Dependen

• • •••
• •• • • a
•• • 3
•• •a5
• a1
X
Variabel Independen
Outlier merupakan data yang menyimpang terlalu jauh dari pola
atau kecenderungan data yang lainnya dalam suatu kumpulan
data. Jika data pada diagram pencar tersebut memiliki 1 outlier
yang dapat dibuang dari sekumpulan data, data yang paling
mungkin dibuang adalah ….
A. a1
B. a 2
C. a3

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 77


D. a 4
E. a 5
2. Perhatikan diagram pencar berikut!
Y

• •
•••• •
•• •
• •• •
Variabel B

• • • • •• •• •
•• •• •
X
Variabel A
Berdasarkan arah dan bentuk tren data, korelasi antara variabel
A dan Variabel B adalah ….
A. Linear positif
B. Liniar negatif
C. Kurva negatif
D. Kurva positif
E. Kurva, bukan positif dan negatif
3. Perhatikan tabel penjualan es krim dan suhu diluar ruangan
selama 15 hari berikut!
Suhu diluar Penjualan
Hari
Ruangan (oC) (Rp)
1 23,4 2.350.000
2 21,5 1.950.000
3 22,1 2.050.000
4 18,1 1.350.000
5 14,2 950.000
6 13,4 800.000
7 15,2 1.050.000
8 11,9 650.000
9 16,4 1.150.000
10 17,2 1.450.000
11 19,4 1.750.000
12 18,1 1.650.000
13 22,6 1.950.000
14 25,1 2.750.000
15 26,2 2.900.000

78 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Gambar diagram pencar dan korelasi yang tepat adalah….
A.

B.

C.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 79


D.

E.

Diberikan diagram data nilai dan lamanya siswa belajar sehari


sebelum ujian sebagai berikut!

Berdasarkan data tersebut, manakah di antara pernyataan


berikut ini yang tepat?

80 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


4. Seorang guru ingin mengetahui hubungan nilai hasil belajar
dengan lama belajar, dan hasilnya disajikan dalam diagram
pencar berikut:

Pernyataan yang tepat berkaitan dengan diagram tersebut


adalah ….
A. Lama siswa belajar meruoakan variabel dependen
B. Nilai belajar merupakan nilai independen
C. Kedua data berkorelasi negatif
D. Kedua data tidak berkorelasi
E. Tren data berbentuk liniear

5. Diagram pencar berikut menunjukkan hubungan antara usia


dan ukuran sepatu di Madrasah Aliyah Insan Utama

Pernyataan yang tepat berkaitan dengan diagram pencar diatas


adalah ….
A. Diagram pencar tersebut menunjukkan korelasi positif
B. Diagram pencar tersebut menunjukkan korelasi negatif
C. Diagram pencar tersebut menunjukkan tidak ada korelasi
D. Diagram pencar tersebut menunjukkan korelasi kuadratik
E. Tingkat korelasi antar variabelnya kuat

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 81


6. Berikut ini adalah diagram yang menyatakan hubungan antara
luas wilayah dengan kepadatan penduduk:

Pernyataan yang tepat berhubungan dengan diagram tersebut


adalah ….
A. Kepadatan penduduk mempengaruhi luas wilayah
B. Kepadatan penduduk tidak dipengaruhi luas wilayah
C. Kepadatan penduduk selalu mengalami peningkatan
D. Semakin luas wilayah, kepadatan penduduknya cenderung
meningkat
E. Semakin sempit wilayah, kepadatan penduduknya
cenderung meningkat

7. Dibawah ini adalah daftar nilai ujian tengah semester dan nilai
ujian akhir semester mata pelajaran pelajaran Matematika dari
8 siswa
Nilai Ujian Tengah
78 70 95 80 66 87 94 60
Semester
Nilai Ujian Akhir
84 72 97 79 76 94 89 67
Semester
Keadaan data pada tabel diatas adalah:
1. Nilai ujian tengah semester tidak berkorelasi dengan nilai
ujian akhir semester
2. Nilai ujian akhir semester mempengaruhi nilai ujian tengah
semester
3. Semakin tinggi nilai ujian tengah semester juga semakin
tinggi nilai ujian akhir semesternya
4. Semakin tinggi nilai ujian tengah semester cendereng
semakin tinggi nilai ujian akhir semesternya
5. Penyebaran pola data pada tabel tersebut membentuk pola
kuadratik

82 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


8. Perhatikan tabel 1) dan 2) berikut!
Tabel 1)
Varaibel
2 2,5 3 4 5 6 6,5 7 7,5 8
Independen X
Varaibel
3 5,5 5 6 7 8 8,5 9 10 11
Dependen y
Tabel 2)
Varaibel
2 2,5 3 4 5 6 6,5 7 7,5 8
Independen X
Varaibel
3 2 5 6 7 8 8,5 9 10 11
Dependen y
Diberikan pernyataan berkaitan dengan tabel 1) dan 2):
1. Data tabel 1) dan 2) membentuk pola linear
2. Data pada tabel 1) dan 2) cenderug naik
3. Data pada tabel 1) dan 2) membentuk pola kuadratik
4. Kenaikan data variabel independen pada tabel 1) dan 2)
selalu diikuti kenaikan variabel dependen
Pernytaan yang benar adalah:
A. Pernyatan 1), 2) dan 3)
B. Pernyataan 1) dan 2)
C. Pernyataan 1) dan 3)
D. Pernyataan 2) dan 4)
E. Pernyataan 3) dan 4)

9. Perhatikan data pada tabel 1) dan 2 berikut ini!


Tabel 1)
X 2 2,5 3 4 5 6 6,5 7 7,5 8
y 3 5,5 5 6 7 8 8,5 9 10 11
Tabel 2)
X 2 2,5 3 4 5 6 6,5 7 7,5 8
y 3 5,5 5 6 7 8 8,5 9 4 11
Keterangan: x = Variabel Independen, y=Variabel Dependen
Pernyataan yang benar berkaitan dengan data tabel 1) dan 2)
adalah …
A. Pada tabel 1) tidak terdapat data pencilan
B. Data pada kedua tabel selalu mengalami kenaikan
C. Setiap kenaikan variabel x diikuti kenaikan variabel y
D. Pada tabel 2) terdapat data pencilan
E. Kecenderungan kenaikan data pada tabel 1) lebih besar dari
pada kecenderungan kenaikan pada tabel 2)

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 83


10. Suatu ketika Mirsany memenemukan informasi pada
sekelompok data yang terdiri dari 10 orang sebagai berikut:
110, 165, 174, 171, 174, 167, 175, 166, 170, 165
Terhadap temuan data Mirsany, beberapa orang menganalisis
data tersebut dan memberi kesimpulan sebagai berikut:
1. Data dapat disajikan dalam bentuk diagram pencar
2. Rata-rata data adalah 163,7 cm
3. Gambaran kelompok data tersebut sebagian besar tinggi
badannya sekitar 163,67 cm
4. Rata-rata tinggi badan 163,7 cm dapat memberi informasi
sesat bahwa sebagian besar tinggi badan kelompok data
tersebut sekitar 163,7 cm
Kesimpulan yang benar terdapat pada….
A. Pernyataan 1, 2, dan 3 saja
B. Pernyataan 1 dan 3 saja
C. Pernyataan 2 dan 4 saja
D. Pernyataan 4 saja
E. Pernyataan 1, 2, 3 dan 4

11. Suatu ketika Handi menemukan dua kelompok data hasil


rekapitulasi dari dua orang sebagai berikut:
Kelompok data 1: 170, 165, 174, 171, 174, 167, 175, 166, 170, 165
Kelompok data 2: 110, 165, 174, 171, 174, 167, 175, 166, 170, 165
Kemudian kedua kelompok data tersebut dianalisis dengan
kesimpulan sebagai berikut:
1. Kedua kelompok data dapat disajikan dalam satu diagram
pencar
2. Rata-rata kelompok data 1 mencerminkan kondisi kelompok
data, sedangkan rata-rata kelompok data 2 tidak mencermin
kondisi kelompok data pada umumnya
3. Kelompok data 2 merupakan variabel independen
sedangkan kelompok data 2 merupakan variabel dependen
4. Informasi rata-rata kelompok data 2 bias dengan kondisi
umum data yang lain, karena ada data pencilan
Kesimpulan yang benar terdapat pada pernyataan:
A. Pernyataan 1, 2, dan 3 saja
B. Pernyataan 1 dan 3 saja
C. Pernyataan 2 dan 4 saja
D. Pernyataan 4 saja
E. Pernyataan 1, 2, 3 dan 4

84 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


2. Regresi Linear
2.1 Pengertian Regresi Linear
Analisis regresi merupakan suatu metode yang digunakan untuk
menganalisis hubungan antara variabel independen dan variabel
dependen. Hubungan antar variabel tersebut dapat diekspresikan dalam
bentuk persamaan.
Metode untuk mencari garis yang paling tepat yang menggambarkan
hubungan linear antara variabel independen dengan variabel dependen
adalah regresi linear.
Dalam analisis regresi linear, bila hanya terdapat satu variabel
independen, maka disebut analisis regresi linear sederhana (simple linear
regression). Jika melibatkan satu variabel dependen dan lebih dari satu
variabel independen disebut regresi linear berganda.
Regresi linear berfungsi untuk:
a. membantu memodelkan hubungan dua variabel pada diagram
pencar.
b. memprediksi nilai variabel dependen untuk nilai variabel independen
tertentu.
c. memprediksi kemungkinan yang terjadi selanjutnya.

Contoh
1. Manakah pernyataan yang benar di bawah ini yang berhubungan
dengan metode regresi linear?
2. data yang dianalisis berupa data kuantitatif
3. metode untuk membuat perbandingan rata-rata antara dua kelompok
dan mengetahui perbedaan satu sama lain
4. menentukan persamaan garis yang menggambarkan hubungan
variabel independen tertentu mempengaruhi variabel dependen.
5. merupakan analisis statistik atau pengujian untuk mengetahui sejauh
mana dua atau lebih kelompok berbeda satu sama lain.
Alternatif penyelesaian
1. Jenis data yang dianalisis dalam regresi adalah data kuantitatif,
pernyataan 1 benar
2. Metode untuk membuat perbandingan rata-rata antara dua kelompok
dan mengetahui perbedaan satu sama lain adalah metode Uji-T,
pernyataan 2 salah
3. Regresi linear untuk mengetahui sejauh mana hubungan linear
variabel independen tertentu mempengaruhi variabel dependen.
Penggambarannya dapat dalam persamaan atau gambar garis,
pernyataan 3 benar.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 85


4. Meteode untuk mengetahui ukuran tingkat penyebaran data atau
tingkat heterogenitas data adalah metode analisis varians,
pernyataan 4 salah
Jadi pernyataan yang benar yang berhubungan dengan metode
analisis regresi adalah pernyataan 1 dan 3

2.2 Garis Regresi Linear atau Garis Best-Fit


Ketika dua variabel kuantitatif pada suatu diagram pencar
mempunyai hubungan dengan pola penyebaran menyerupai garis atau ia
mempunyai korelasi linear, kita dapat menggambar suatu garis yang
paling tepat untuk mewakili semua data yang ada. Garis tersebut disebut
garis regresi atau garis best-fit.
Garis best-fit merupakan garis yang rata-rata jarak vertikal titik-titik data
terhadap garis tersebut terkecil.

Contoh
Perhatikan gambar diagram pencar berikut!

Pilihlah garis mana yang paling tepat untuk mewakili data pada diagram
pencar di atas!
Alternatif Penyelesaian
Garis yang paling tepat untuk mewakili data adalah garis yang rata-rata
jarak titik-titiknya terhadap garis tersebut secara vertikal paling kecil, pada
gambar adalah garis g3. Perhatikan titik-titik pada diagram cenderung
dekat ke garis g3 dibanding ke garis yang lain.
Garis regresi linear tidak harus melalui titik-titik pasangan variabel
independen dan variabel dependen karena garis itu merupakan garis
pendekatan, tetapi ia selalu melalui titik (𝑥̅ , 𝑦̅).
𝑥̅ adalah rata-rata variabel independen dan 𝑦̅ adalah rata-rata variabel
dependen.

86 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Jika data terdiri dari pasangan variabel (𝑥1 , 𝑦1 ), (𝑥2 , 𝑦2 ), … . , , (𝑥𝑛 , 𝑦𝑛 ) maka:
∑𝑛
𝑖=1 𝑥𝑖 ∑𝑛
𝑖=1 𝑦𝑖
𝑥̅ = dan 𝑦̅ =
𝑛 𝑛

Perhatikan ilustrasi garis regresi linear (garis best-fit) pada diagram


berikut!

C
4
5
→ garisbest fit
→ ( x, y)
2 3

1

Gambar garis regresi linear


|𝜀1 |+|𝜀2 |+|𝜀3 |+|𝜀4 |+|𝜀5 |
Pada gambar tersebut jika kita bisa meminimalkan 5
atau
meminimalkan jumlah kuadrat dari 𝜀𝑖 dimana 𝑖 = 1,2,3,4,5 maka garis
tersebut adalah garis regresi linear

Contoh
Perhatikan dua garis prediksi yang mewakili data pada diagram berikut!
Y l
g
D• F•

B• E•
C•
A•

O
• X
Manakah dari dua garis prediksi tersebut yang lebih baik?

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 87


Alternatif Penyelesaian
Garis prediksi yang lebih baik adalah garis yang rata-rata atau jumlah
jarak vertikal titik-titik data terhadap garis yang lebih kecil
Jarak vertikal data terhadap garis g:
1 1 1
Jarak A= , jarak B= 1, Jarak C=1, jarak D = 1 , jarak E = 1, Jarak F =
2 2 2
1 1 1 1
Total jarak vertikal data terhadap garis 𝑔 = + 1 + 1 + 1 + 1 + = 5
2 2 2 2
Jarak vertikal data terhadap garis 𝑙:
Jarak A= 1 , jarak B= 2, Jarak C=1, jarak D = 1, jarak E = 2, Jarak F = 1
Total jarak vertikal data terhadap garis 𝑙 = 1 + 2 + 1 + 1 + 2 + 1 = 8
Total jarak vertikal data terhadap garis 𝑔 kurang dari total jarak vertikal
data terhadap garis 𝑙
Jadi garis prediksi 𝑔 lebih baik dari pada garis 𝑙

2.3 Persamaan Garis Regresi Linear


Perhatikan diagram pencar dari data dibawah ini!

Gambar 2.2.1 garis best-fit


Persamaan garis regresi linear (garis best-fit) dapat dinyatakan dalam
bentuk:
𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥
Dimana: 𝑦̂ = nilai variabel dependen yang diprediksi, bukan variabel
dependen sebenarnya
𝑥 = nilai variabel independen
𝑏 = koefisien regresi (gradien garis regresi)
𝑎 = konstanta (nilai 𝑦̂ saat 𝑥 = 0
Karena garis best-fit 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥 melalui (𝑥̅ , 𝑦̅) maka berlaku 𝑦̅ = 𝑎 + 𝑏𝑥̅

88 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Contoh
Tentukan persamaan garis best-fit pada gambar berikut!
20
19
18
Variabel dependen y

17
16
15
14
13
12
11
10
Variabel Independen x
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Alternatif penyelesaian
Pada diagram garis best-fit melalui titik (7,16) dan (15, 14) maka
𝑦̂−𝑦1 𝑥−𝑥1
persamaan garis tersebut memenuhi rumus 𝑦 =𝑥
2 −𝑦1 2 −𝑥1
𝑦̂−16 𝑥−7
↔ 14−16 = 15−7
𝑦̂−16 𝑥−7
↔ −2
= 8
↔ 8𝑦̂ − 128 = −2𝑥 + 14
↔ 8𝑦̂ = −2𝑥 + 142
71 1
𝑦̂ = − 𝑥
4 4
71 1
Jadi persamaan garis best-fit adalah 𝑦̂ = − 𝑥
4 4

2.4 Metode Kuadrat Terkecil


Metode kuadrat terkecil adalah metode untuk menentukan garis best-
fit pada diagram pencar.
Variabel data asli tidak selalu pada garis regresi karena itu terdapat selisih
antara nilai variabel dependen data asli yang diamati (y) dengan nilai
dependen data pada garis regresi (variabel dependen yang diprediksi)
yang disebut residu (𝜀) baca "epsilon". Ilustrasi keberadaan residu seperti
pada diagram berikut:

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 89


4
5
→ garis best fit y = a + bx
→ ( x, y)
2 3

1

Nilai residu ditentukan dengan rumus 𝜀 = 𝑦 − 𝑦̂,


Dimana 𝑦 = nilai variabel dependen yang diamati
𝑦̂ = nilai variabel dependen prediksi (nilai variabel dependen
pada garis regresi), (𝑦̂ baca “y topi”)
Nilai residu bisa bernilai positif dan negatif, bila kita jumlahkan bisa bernilai
nol yang mengesankan tidak ada residu, padahal kenyataannya ada
residu yang keberadaannya jauh dari garis regresi atau bernilai kecil yang
mengesankan titik-titik datanya dekat-dekat ke garis regresi padahal
terdapat banyak residu yang jauh dari garis residu. Oleh karena itu untuk
mengatasi permasalahan tersebut dipergunakan penghitungan
menggunakan nilai mutlak residu atau kuadrat residu.

Menurut pendapatmu manakah yang lebih akurat garis prediksi, yang


mempunyai jumlah nilai mutlak residu kecil ataukah besar?
Ya, semakin kecil jumlah nilai mutlak residu, berarti data asli semakin
dekat garis regresi (garis prediksi) artinya garis prediksi semakin akurat.
Dalam perhitungan meminimalkan jumlah nilai mutlak residu sama
dengan meminimalkan jumlah kuadrat residu-residu. Metode
meminimalkan jumlah kuadrat residu-residu dikenal sebagai metode
kuadrat terkecil (Least Square Methode).
Jumlah kuadrat dari residu dirumuskan:
𝑆𝑆 = 𝜀1 2 + 𝜀2 2 + 𝜀3 2 + ⋯ + 𝜀𝑛 2
𝑛

= ∑ 𝜀𝑖 2
𝑖=1

90 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


𝑛
2
= ∑(𝑦𝑖 − 𝑦̂)
𝑖
𝑖=1
𝑛

= ∑(𝑦𝑖 − (𝑎 + 𝑏𝑥))2
𝑖=1
Untuk meminimal ∑𝑛𝑖=1(𝑦𝑖 − (𝑎 + 𝑏𝑥))2 dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik deferensial tingkat lanjut yang dipelajari di materi
Perguruan tinggi atau melalui internet untuk mendapatkan nilai 𝑎 dan 𝑏
yang tepat.
Dengan menggunakan teknik deferensiasi diperoleh rumus persamaan
garis regresi sebagai berikut:
𝑆𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = 2 (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑥
Dimana:
𝑥̅ = rata-rata nilai dari 𝑥
𝑦̅ = rata-rata nilai dari 𝑦
𝑆𝑥𝑦 =kovariansi dari 𝑥 dan 𝑦
𝑆𝑥 = standar deviasi 𝑥
∑(𝑥−𝑥̅ )(𝑦−𝑦̅) ∑ 𝑥𝑦
dengan 𝑆𝑥𝑦 = atau 𝑆𝑥𝑦 = − 𝑥̅ 𝑦̅
𝑛 𝑛
∑(𝑥−𝑥̅ )2 ∑ 𝑥2
𝑆𝑥 = √ atau 𝑆𝑥 = √ − 𝑥̅ 2
𝑛 𝑛
dengan menggunakan rumus jumlah dari kuadrat selisih, diturunkan
rumus:
𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑆𝑥𝑥
Dimana
𝑆𝑆𝑥𝑦 = Jumlah perkalian antara selisih variabel independen 𝑥 terhadap
rata-ratanya dan variabel dependen y terhadap rata-ratanya
𝑆𝑆𝑥𝑥 = Jumlah kuadrat selisih variabel independen 𝑥 terhadap rata-
ratanya
(∑ 𝑥)(∑ 𝑦)
𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑(𝑥 − 𝑥̅ )(𝑦 − 𝑦̅) = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛
atau 𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅
(∑ 𝑥)2
𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑(𝑥 − 𝑥̅ )2 = ∑ 𝑥 2 − atau 𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2
𝑛

𝑆𝑆𝑥𝑦
Rumus 𝑦̂ − 𝑦̅ = (𝑥 − 𝑥̅ ) jika diselaraskan dengan bentuk persamaan
𝑆𝑆𝑥𝑥
garis regresi 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥 diperoleh:
𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑏=
𝑆𝑆𝑥𝑥

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 91


Mengingat persamaan garis regresi 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥 melalui (𝑥̅ , 𝑦̅) maka
berlaku 𝑦̅ = 𝑎 + 𝑏𝑥̅ sehingga 𝑎 = 𝑦̅ − 𝑏𝑥̅
Secara ringkas nilai 𝑎 dan 𝑏 persamaan garis regresi 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥, dapat
ditentukan dengan:
𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑏= dan 𝑎 = 𝑦̅ − 𝑏𝑥̅
𝑆𝑆𝑥𝑥

Contoh
Tentukan persamaan garis terbaik yang mewakili pasangan data berikut:
x 1 2 3 4 5
y 3 4 4 6 8
Alternatif penyelesaian
Persamaan garis terbaik yang mewakili pasangan data adalah
persamaan garis regresi yaitu:
𝑆𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = 2 (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑥
x y xy 𝑥2
1 3 3 1
2 4 8 4
3 4 12 9
4 6 24 16
15 25 87 55
 x = 15  y = 25  xy = 87  x 2
= 55
∑ 𝑥 15
𝑥̅ = = =3
𝑛 5
∑ 𝑦 25
𝑦̅ = = =5
𝑛 5
∑ 𝑥𝑦
𝑆𝑥𝑦 = − 𝑥̅ 𝑦̅
𝑛
87
= − (3)(5) = 17,4 − 15 = 2,4
5
∑ 𝑥𝑦
𝑆𝑥 2 = − 𝑥̅ 𝑦̅
𝑛
87
= − (3)(5) = 17,4 − 15 = 2,4
5
∑ 𝑥2
𝑆𝑥 = √ 𝑛
− 𝑥̅ 2
55
=√ − 32
5

= √2
2 2
𝑆𝑥 = (√2) = 2

92 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


𝑆𝑥𝑦
Persamaan garis regresi 𝑦̂ − 𝑦̅ = (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑥 2
2,4
𝑦̂ − 5 = (𝑥 − 3)
2
𝑦̂ − 5 = 1,2(𝑥 − 3)
𝑦̂ − 5 = 1,2𝑥 − 3,6
𝑦̂ = 1,2𝑥 + 1,4

𝑆𝑆𝑥𝑦
Atau menggunakan persamaan garis regresi adalah 𝑦̂ − 𝑦̅ = (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑆𝑆𝑥𝑥
Di mana
𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅ = 87 − 5(3)(5) = 12
𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2 = 55 − (5)(32 ) = 55 − 45 = 10
Sehingga persamaan garis regresinya adalah ….
12
𝑦̂ − 5 = (𝑥 − 3)
10
𝑦̂ − 5 = 1,2𝑥 − 3,6
𝑦̂ = 1,2𝑥 + 1,4

2.5 Interpolasi dan Ekstrapolasi


Diantara kegunaan regresi linear adalah untuk kegiatan prediksi nilai
data. Prediksi data berupa interpolasi dan ekstrapolasi.
a. Interpolasi
Interpolasi adalah penggunaan garis regresi untuk memprediksi nilai
variabel dependen yang data variabel independennya dalam
jangkauan data
b. Ekstrapolasi
Ekstrapolasi adalah penggunaan garis regresi untuk memprediksi
nilai variabel dependen yang data variabel independennya diluar
jangkauan data
Hasil interpolasi memiliki tingkat keakuratan dan lebih reliabilitas lebih
tinggi daripada hasil ekstrapolasi. Keakuratan bergantung pada
tingkat linearitas data aslinya. Seberapa linear data asli dapat diukur
dengan menentukan koefisien korelasi dan memastikan data tersebar
secara acak disekitas garis regresi. Adapun keakuratan hasil
ekstrapolasi tidak hanya bergantung pada seberapa linear data
aslinya namun diperlukan asumsi bahwa hubungan linear berlaku
meskipun data di luar jangkauan data. Prediksi diluar jangkauan perlu
mempertimbangkan faktor lain agar lebih valid.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 93


Contoh
Sebagai pebisnis mobil Wira Marga menyelidiki hubungan usia mobil dan
harga mobil bekas menggunakan data sebagai berikut:
Umur (tahun) 1 2 3 4 5
Harga (Juta
210 180 170 140 110
Rupiah)
Berapa perkiraan harga mobil usia 6 tahun ?

Alternatif Penyelesaian
𝑥 𝑦 𝑥2 𝑦2 𝑥𝑦
1 210 1 44100 210
2 180 4 32400 360
3 170 9 28900 510
4 140 16 19600 560
5 110 25 12100 550
 x = 15  y = 810  x 2
= 55 y 2
= 137100  xy = 2190
x=3 y = 162
𝑆𝑆𝑥𝑦 = ∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅ = 2190 − 5(3)(162) = −240
𝑆𝑆𝑥𝑥 = ∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2 = 55 − (5)(32 ) = 55 − 45 = 10
𝑆𝑆
𝑥𝑦
𝑦̂ − 𝑦̅ = 𝑆𝑆 (𝑥 − 𝑥̅ )
𝑥𝑥
−240
𝑦̂ − 162 = (𝑥 − 3)
10
𝑦̂ − 162 = −24𝑥 + 72
𝑦̂ = −24𝑥 + 234
Harga mobil pada usia 6 tahun adalah 𝑦̂ = −24(6) + 234 = 90
Jadi harga mobil pada usia 6 tahun adalah Rp90.000.000,00

3. Analisis Korelasi
3.1 Pengertian Koefisien Korelasi
Pemahaman koefisien korelasi dapat dipahami melalui contoh
permasalahan standar tinggi badan. Untuk menyatakan tinggi atau
pendek, diperlukan ukuran standar agar setiap orang tidak mengambil
kesimpulan yang berbeda-beda. Suatu korelasi memiliki suatu standar
dalam menentukan nilai tingkat korelasinya. Nilai ini merupakan ukuran
deskriptif numerik dari korelasi yang disebut koefisien korelasi.
Nilai koefisien korelasi (r) berkisar antara −1 dan 1, ditulis −1 ≤ 𝑟 ≤ +1.
Kekuatan korelasi diketahui dari nilai angka sedangkan arah diketahui
dari nilai positif (+) dan negatiif (-). Koefisien korelasi bernilai 𝑟 = ±1

94 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


menunjukkan terjadi hubungan sempurna antara dua variabel. Tanda (+)
menunjukkan adanya korelasi positif dan tanda (−) menunjukkan adanya
korelasi negatif. Jika tidak ada korelasi, nilai 𝑟 = 0.
Nilai koefisien korelasi −1 ≤ 𝑟 < 0 dan 0 < 𝑟 ≤ 1 menunjukkan tingkat
dan arah hubungan antara dua variabel. Diagram dibawah ini adalah
gambaran tingkat dan arah korelasi dalam diagram pencar.
Y

Y
•• •
•• Y Y • •
•• • •• •
•• • • •• •
••
• •••••••• • • • •••• ••
•• • • • ••• ••
•• • • • • ••
•••• • • • •
• • •• •• •• •
• ••••• •••
• •• • • • •
••• •••••••••••
• • •• •• ••
•• ••• ••••••• • • •• ••
• •• ••••••
• •• •
• • • ••

• • • • • •• • •
0 Korelasi positif X 0 Korelasi positif X 0 Korelasi positif X 0 Korelasi positif X
sempurna, r = +1 Kuat, r = +0,8 Sedang, r = +0,5 Lemah, r = +0,25

Y Y •• •
• ••• •
• •••
Y Y
• • •• • •• • • •
• ••••••• • •• •• • •• • ••
• • •
••
• ••
••• • ••••••••
• •• • • • • ••
• • •• ••• •• •• •


•••• •••• •••• • •• •• • • •
• • • • • •• •
•• •••••• •• ••
••• • •••• •• • •• • • • • ••• •• •
• • •• ••••
•• • •
X
0 Korelasinegatif X 0 Korelasinegatif X 0 Korelasinegatif X 0 Korelasinegatif
sempurna, r = −1 Kuat, r = +0,8 Sedang, r = +0,5 Lemah, r = +0,25
Nilai r semakin mendekati +1 atau −1 nilai korelasinya semakin kuat. Nilai
r semakin mendekati 0
korelasinya semakin lemah.
Deskripsikan tingkat hubungan antar dua variabel berdasarkan nilai
koefisien korelasi r adalah sebagai berikut :
Tabel: Tingkat hubungan Koefisien korelasi
Nilai 𝑟 Tingkat korelasi
0 Tidak ada korelasi
−0,3 ≤ 𝑟 < 0 dan 0 < 𝑟 ≤ 0,3 Lemah
−0,7 ≤ 𝑟 < −0,3 dan 0,3 < 𝑟 ≤ 0,7 Sedang/cukup
−1 < 𝑟 < −0,7 dan 0,7 < 𝑟 ≤ 1 Kuat
−1 dan 1 Sempurna

Contoh
Tentukan nilai koefisien korelasi 𝑟 data-data berikut, jika memungkinkan
tanpa menghitung tetapi dengan menginterpreasi data melalui diagram
pencarnya!

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 95


a. b.
x y x y
-1 -1 -1 -1
0 0 0 1
1 1 1 0

Alternatif Penyelesaian
a. b.
1,5
Y 1,5
Y

1 1
0,5 0,5
0 X 0 X
-1,5 -1 -0,5 0 0,5 1 -2 -1 0 1
-0,5 -0,5
-1 -1
-1,5 -1,5

datanya naik linier secara sempurna. Datanya cenderung naik


Jadi 𝑟 = 1 dengan tingkat korelasi
sedang, 𝑟 = 0,5

3.2 Koefisien korelasi Pearson


Rumusan nilai koefisien korelasi untuk mengukur tingkat korelasi antara
variabel yang berhubungan secara linear diantaranya ditemukan oleh
Karl Pearson (1895–1980). Nilai koefisien korelasinya dikenal dengan
sebutan koefisien korelasi Pearson atau korelasi Product Moment.

Koefisien korelasi Pearson atau korelasi Product Moment dirumuskan:


𝑆𝑥𝑦 𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑟=𝑆 atau 𝑟 =
𝑥 𝑆𝑦 √ 𝑆𝑆𝑥𝑥 𝑆𝑆𝑦𝑦
dimana 𝑆𝑆𝑦𝑦 = Jumlah kuadrat selisih variabel dependen 𝑦 terhadap
rata-ratanya
(∑ 𝑦)2
𝑆𝑆𝑦𝑦 = ∑(𝑦 − 𝑦̅)2 = ∑ 𝑦 2 − 𝑛
atau 𝑆𝑆𝑦𝑦 = ∑ 𝑦 2 − 𝑛𝑦̅ 2
∑(𝑥−𝑥̅ )(𝑦−𝑦̅) ∑ 𝑥𝑦−𝑛𝑥̅ 𝑦̅
sehingga 𝑟 = atau 𝑟 =
√∑(𝑥−𝑥̅ )2 √∑(𝑦−𝑦̅)2 √∑ 𝑥 2 −𝑛𝑥̅ 2 √∑ 𝑦 2 −𝑛𝑦̅ 2

Nilai r akan selalu berada pada interval −1 ≤ r ≤ 1.

96 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Contoh
Diberikan himpunan pasangan berurutan (𝑥, 𝑦) sebagai berikut:
{(2,1), (3,5)(4,6)}
a. Hitunglah koefisien korelasi Pearsonnya
b. beri interpretasi tingkat hubungan variabel x dan y berdasarkan nilai
koefisien korelasi tersebut.

Alternatif Penyelesaian
a.
𝑥 𝑦 𝑥𝑦 𝑥2 𝑦2
2 1 2 4 1
3 6 15 9 25
4 5 24 16 36
 = 9  = 12  = 41  = 29  = 62
𝑥̅ = 3 𝑦̅ = 4 𝑛=3

∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅
𝑟=
√∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2 √∑ 𝑦 2 − 𝑛𝑦̅ 2
41 − 3(3)(4)
𝑟=
√29 − (3)(32 )√62 − (3)(42 )
5
𝑟= ≈ 0,945
√2√14
Jadi koefisien korelasi antara varibel 𝑥 dan 𝑦 adalah 0,945

b. Karena koefisien korelasinya mendekati 1, maka terdapat hubungan


yang kuat antara variabel 𝑥 dan 𝑦, semakin meningkat variabel 𝑥
semakin meningkat pula nilai variabel 𝑦

3.3 Koefisien Determinasi


Koefisien determinasi menyatakan nilai seberapa tepat suatu garis
regresi dari perspektif proporsi (persentase) dari variabel dependen yang
diterangkan oleh variabel independen dan disimbolkan 𝑟 2 yang senilai
dengan kuadrat koefisien korelasi 𝑟.
∑ 𝑥𝑦 − 𝑛𝑥̅ 𝑦̅
𝑟=
√∑ 𝑥 2 − 𝑛𝑥̅ 2 √∑ 𝑦 2 − 𝑛𝑦̅ 2
𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑟=
√𝑆𝑆𝑥𝑥 √𝑆𝑆𝑦𝑦

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 97


2
𝑆𝑆𝑥𝑦
𝑟2 =
𝑆𝑆𝑥𝑥 𝑆𝑆𝑦𝑦
Nilai r mempunya rentang nilai 0 ≤ r ≤ 1.
Nilai koefisien determinasi (𝑟 2 ) yang mempunyai rentang nilai 0 ≤ r ≤ 1
sering diubah ke persentase dengan dikalikan dengan 100 untuk proses
interpretasi persentase dari variabel dependen yang diterangkan oleh
variabel independen sesuai dengan definisinya. Sebagai contoh, pada
konteks di awal bab mengenai hubungan waktu rata-rata yang
didedikasikan per hari dengan banyak subscribers, nilai 𝑟 2 yang
diperoleh dari data yang disajikan adalah 0,8988. Nilai 𝑟 2 pada model
tersebut memberikan gambaran bahwa 89,88% dari banyak subscribers
diterangkan oleh waktu rata-rata yang didedikasikan per hari, dengan
sisanya sebesar 10,12% dari banyak subscribers diterangkan oleh
variabel-variabel lainnya.

Contoh
Diagram pencar brikut ini menunjukkan tingkat IQ seseorang terhadap
lingkar kepalanya dalam cm dari sampel 20 orang. Rata-rata IQ adalah
101 dan rata-rata lingkar kepala adalah 56,125 cm. Nilai koefisien
korelasinya adalah 0,138.
1. Jika kita tidak mengetahui apa-apa mengenai hubungan antara IQ
dan lingkar kepala, berapa IQ seseorang yang lingkar kepalanya 54
cm?
2. Bila diberikan persamaan garis regresinya adalah IQ = 0,997 × lingkar
kepala + 45. Berapa perubahan IQ seseorang ketika lingkar kepala
bertambah 1 cm?

98 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Gambar Hubungan Antara Lingkar Kepala dan IQ
3. Berapa IQ yang diprediksi persamaan garis ini untuk seseorang
dengan lingkar kepala 54 cm? Seberapa besar keyakinan kalian
terhadap prediksi ini?
4. Berapa persentase IQ yang diterangkan oleh lingkar kepala?
5. Berapa persentase IQ yang diterangkan oleh variabel-variabel
lainnya?

Alternatif Penyelesaian
1. IQ seseorang yang lingkar kepalanya 54 cm dapat dibaca dari diagram
berikut:

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 99


Dari diagram seseorang yang lingkar kepalanya 54 cm terbaca
sekitar 98
2. Dari persamaan garis regresi IQ = 0,997 × lingkar kepala + 45, berarti
perubahan variabel dependen saat variabel independen bertambah 1
cm sama dengan gradien garis regresinya yaitu 0,997. Jadi jika
lingkar kepala bertambah 1 cm, maka IQ akan cenderung bertambah
0,977
3. IQ yang diprediksi dengan lingkar kepala 54 cm adalah:
𝐼𝑄 = 0,997 × 54 + 45
𝐼𝑄 = 53,838 + 45
𝐼𝑄 = 98,838
Keyakinan terhadap hasil prediksi: kurang yakin karena dari diagram
banyak data yang tersebar berjauhan dari garis regresi.
4. Besar persentase IQ yang diterangkan oleh lingkar kepala dapat
dilihat dari koefisien determinasinya (𝑟 2 ), dimana 𝑟 2 = (0,138)2 =
0,019 = 1,9%
Artinya 1,9% dari IQ dapat diterangkan oleh lingkar kepala
5. Persentase IQ yang diterangkan oleh variabel-variabel lainnya
adalah:
1 − 𝑟 2 = 1 − 0,019 = 0,981 = 98,1%
Artinya 98,1% dari IQ dapat diterangkan oleh variabel-variabel lain

√ Ayo Berdiskusi
1. Ketika Fikri mengamati beberapa data dalam bentuk diagram pencar,
terlintas dalam fikiran pertanyaan dapatkah menggunakan model regresi
linear sebagai model dari suatu data bivariat yang mempunyai bentuk
tren yang tidak menunjukkan bentuk linear? Gambar yang diamati Fikri
seperti diagram pencar di bawah ini!

(a) (b)

100 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


(c) (d)
2. Mahmudah dan Mahmudi menyelidiki pengaruh tinggi badan terhadap
berat badan di kelasnya. Data yang diselidiki disajikan dalam tabel
berikut:
Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tinggi
154 150 142 160 159 150 145 160 159 165
badan (cm)
BeratBadan
40 45 36 49 50 34 42 54 64 68
(kg)
Mahmudah mendapatkan persamaan garis regresi : 𝑦̂ = 1,2𝑥 − 143
Mahmudi mendapatkan persamaan garis regresi : ŷ = 1,2x − 144
Siapa yang memberikan persamaan garis regresi yang lebih baik untuk
menunjukkan hubungan antara tinggi badan dengan berat badan ?
3. Badriyah ingin menyelidiki hubungan antara harga (y rupiah) dari 100
gram cokelat dan persentase kandungan cokelat (𝑥 %)dalam berbagai
merk. Diperoleh data sebagai berikut:
Merk 𝑥 (% coklat) 𝑦 (Rupiah)
Alif 10 3.500,00
Ba 20 5.500,00
Ta 30 4.000,00
Tsa 35 10.000,00
Jim 40 6.000,00
Ha 50 9.000,00
Kha 60 11.000,00
Dal 70 13.000,00

a. Gambarlah diagram pencar dari data tabel tersebut dan gambar


persamaan garis regresi jika diketahui 𝑦̂ = 1700 + 154𝑥.
b. Merek coklat mana yang harganya terlalu tinggi ? Jelaskan!
c. Badriyah ingin memberikan saran harga yang cocok untuk cokelat
tersebut. Berapakah prediksi harga yang cocok?

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 101


4. Berikut ini adalah informasi dari 12 siswa mengenai rata-rata waktu yang
digunakan per hari dalam menggunakan media sosial dan internet untuk
bersosialisasi dan hiburan, dan nilai Matematika yang diperoleh.
Waktu
4,4 6,2 4,2 1,6 4,7 5,4 1,3 2,1 6,1 3,3 4,4 3,5
(Jam/hari)
Nilai 81 55 78 92 68 55 90 82 67 72 68 84

a. Dengan menggambar diagram pencar adakah indikasi hubungan


linear antara rata-rata waktu untuk media sosial dan internet dengan
nilai?
b. Tentukan persamaan garis regresinya.
c. Jika persamaan garis regresi dinyatakan dalam bentuk 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥
maka beri interpretasi masing-masing arti nilai a dan b
d. Prediksilah nilai siswa yang menggunakan rata-rata waktu 3,8 jam
per hari untuk media sosial dan internet!
e. Prediksi pula nilai siswa yang menggunakan rata-rata waktu 16 jam
per hari untuk media sosial dan internet! Apa komentarmu mengenai
hasil ini ?.
f. Mana dari d dan e yang merupakan nilai dari interpolasi dan
ekstrapolasi?

5. Dalam aktivitas pengereman mendadak, para pengendara mobil


membutuhkan waktu yang berbeda-beda untuk dapat bereaksi untuk
menginjak rem mobil. Jarak yang diperlukan hingga terjadi reaksi
menginjak rem disebut sebagai jarak reaksi.
Berikut ini informasi mengenai jarak reaksi dari mobil yang melaju dengan
kecepatan yang berbeda-beda.
𝑘𝑚
Kecepatan ( ) Jarak Reaksi (m)
𝐽𝑎𝑚
20 4,1
30 6,2
40 8,3
50 10,1
60 12,4
70 14,5

a. Dengan menggambar diagram pencar apakah memberikan indikasi


bahwa ada hubungan linear antara kecepatan dengan jarak reaksi?
b. Temukan persamaan garis regresinya dan beri interpretasi nilai a dan
b jika persaan garis regrinya dalam bentuk 𝑦̂ = 𝑎 + 𝑏𝑥

102 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


c. Prediksilah jarak reaksi suatu mobil bergerak dengan kecepatan 35
km/jam.
d. Prediksi jarak reaksi jika suatu mobil bergerak dengan kecepatan 55
km/jam.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 103


BAB 4
MATRIKS
Pengalaman Belajar
Setelah mempelajari bab ini, diharapkan kalian dapat:
• Memahami pengertian, jenis dan kesamaan matriks
• Menerapkan operasi matriks dalam menyelesaikan masalah terkait
matriks
• Memahami determinan dan invers matriks

Pengantar
Seorang siswa ingin mengukur tinggi badan dan berat badan teman-
temannya, diambil 4 orang temannya untuk diukur. Data yang diperoleh
sebagai berikut :
• Andi memiliki tinggi badan 167 cm dan berat badan 58 kg
• Cindy memiliki tinggi badan 165 cm dan berat badan 52 kg
• Tania memiliki tinggi badan 160 cm dan berat badan 47 kg
• Teddy memiliki tinggi badan 166 cm dan berat badan 55 kg
Dari data diatas dapat disajika dalam bentuk tabel berikut :
Nama Tinggi Badan (dalam cm) Berat Badan (Kg)
Andi 167 58
Cindy 165 52
Tania 160 47
Teddy 166 55
Apabila data di atas hanya ditulis bilangannya saja tanpa disertai judul kolom
dan judul baris maka akan diiperoleh kelompok bilangan sebagai berikut :
167 58
165 52
160 47
166 55
Contoh lain adalah data nilai matematika, fisika dan kimia suatu kelompok
siswa disajikan dalam tabel
Nama Matematika Fisika Kimia
Budi 80 70 80
Deddy 85 80 88
Rani 75 90 95
Apabila data di atas hanya ditulis bilangannya saja tanpa disertai judul kolom
dan judul baris maka akan diiperoleh kelompok bilangan sebagai berikut :
80 70 80
85 80 88
75 90 95

104 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Kedua kelompok bilangan tersebut memiliki keteraturan dalam baris dan
kolom, kelompok bilangan tersebut dinamakan matriks.

PETA KONSEP

Matriks

Pengertian Jenis Kesamaan Operasi


Matriks Matriks Matriks Matriks

• Matriks kolom • Penjumlahan dan


• Matriks baris pengurangan
• Matriks persegi panjang • Transpose
• Matriks persegi matriks
• Matriks segitiga • Perkalian matriks
• Matriks diagonal dengan skalar
• Matriks identitas • Perkalian dua
• Matriks nol matriks

MATERI PEMBELAJARAN

• Pengetahuan prasyarat
• Penjelasan materi (pemahaman konsep)
1. Pengertian Matriks
Matriks adalah susunan sekelompok bilangan dalam bentuk persegi
atau persegi panjang yang diatur menurut baris dan kolom. Susunan
bilangan-bilangan itu biasanya diletakkan dalam kurung biasa ( ) atau
kurung siku [ ].

Contoh :
199 119 98 416 199 119 98 416
76 65 91 232 76 65 91 232
48 74 94 216 atau 48 74 94 216
20 14 25 59 20 14 25 59
( 18 23 38 79 ) [ 18 23 38 79 ]
Bagaimana cara membaca elemen (unsur) pada matriks diatas ?

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 105


Perhatikan contoh berikut.
Setiap bilangan pada matriks disebut elemen (unsur) matriks.
Elemen pada baris pertama = 199, 119, 98, 416
Elemen pada kolom ketiga = 98, 91, 94, 25, 38
Elemen pada baris pertama kolom ketiga = 98
Elemen pada baris kedua kolom keempat = 232

2. Notasi dan Ordo Matriks


Matriks biasanya dinyatakan dengan huruf besar (kapital) dan
elemen-elemennya dinyatakan dengan huruf kecil. Jika A adalah sebuah
matriks, aij menyatakan elemen yang terdapat pada baris ke-i dan kolom
ke-j dari A dengan i = 1, 2, 3, ..., n. Matriks A dapat dinotasikan dengan A
= (aij).
Jika suatu matriks A terdiri atas m baris dan n kolom maka m × n
menyatakan ukuran atau ordo dari matriks A. Matriks A berordo m × n
ditulis dengan Am x n . Bentuk umum matriks A berordo m × n dapat
dituliskan sebagai berikut.

Contoh :
2 −4 5 3
𝐴 = (6 −1 4 −2)
−9 8 0 7
Matriks A terdiri atas 3 baris dan 4 kolom. Ordo matriks A adalah 3 × 4
dan ditulis A3x4.
Elemen pada baris kedua kolom kedua = a 22 = -1
Elemen pada baris ketiga kolom keempat = a 34 = 7

3. Jenis-jenis Matriks
a. Matriks Berdasarkan Banyak Baris dan Banyak Kolom
1) Matriks baris, yaitu matriks yang hanya terdiri atas 1 baris. Ordo
matriks yang terdiri atas 1 baris dan n kolom adalah 1 × n.
Contoh :
𝐵 = (4 2 0 1) adalah matriks baris berordo 1 × 4
2) Matriks kolom, yaitu matriks yang hanya terdiri atas 1 kolom. Ordo
matriks yang terdiri atas m baris dan 1 kolom adalah m × 1.
Contoh :
3
𝐶 = (2) adalah matriks kolom berordo 3 × 1
1

106 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


3) Matriks persegi, yaitu matriks yang mempunyai banyak baris sama
dengan banyak kolom. Matriks persegi berordo n × n sering disebut
matriks persegi berordo n. Dalam matriks persegi, elemen-elemen
yang terletak pada garis hubung antara elemen a 11 dan ann disebut
elemen diagonal utama, sedangkan elemen-elemen yang terletak
pada garis hubung antara elemen a 1n dan an1 disebut elemen
diagonal samping.
Contoh :
2 −2 1
𝐷 = (−15 1 0) adalah matriks persegi berordo 3
3 0 4
Diagonal samping Diagonal utama
Elemen-elemen diagonal utama matriks D adalah 2, 1 dan 4
Elemen-elemen diagonal samping matriks D adalah 1, 1 dan 3

b. Matriks Berdasarkan Pola Elemen-Elemen


1) Matriks nol (O), yaitu matriks yang semua elemennya 0 (nol).
0 0 0
Contoh : 𝑂 = (0 0 0)
0 0 0
2) Matriks diagonal (D), yaitu suatu matriks persegi yang elemen-
elemennya nol (0), sedangkan elemen pada diagonal utama tidak
semua nol
2 0 0 3 0 0
Contoh : 𝐷 = (0 7 0) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐷 = (0 0 0)
0 0 5 0 0 0
3) Matriks identitas (I), yaitu suatu matriks persegi dengan elemen-
elemen pada diagonal utama sama dengan 1 (satu) dan elemen-
elemen yang lain sama dengan nol
1 0 0
Contoh : 𝐼 = (0 1 0)
0 0 1
4) Matriks segitiga bawah (L), yaitu matriks persegi yang setiap
elemen di atas diagonal utama adalah nol (0)
1 0 0
Contoh : 𝐿 = (3 2 0)
4 5 6
5) Matriks segitiga atas (U), yaitu suatu matriks persegi yang setiap
elemen dibawah diagonal utama adalah nol (0)
4 8 7
Contoh : 𝑈 = (0 5 9)
0 0 6
4. Transpose Matriks
Transpos matriks A adalah suatu matriks baru yang terbentuk
dengan menuliskan elemen-elemen pada baris matriks A menjadi elemen-
elemen pada kolomnya. Transpos matriks A dinyatakan dengan
𝐴′ 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴𝑇 .

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 107


Contoh :
2 −5 0
2 3 4 0
Jika 𝐴 = (−5 2 1 0) maka 𝐴 = (3
𝑇 2 3)
4 1 2
0 3 2 1
0 0 1
5. Kesamaan Matriks
Matriks A = (aij) dikatakan sama dengan matriks B = (b ij) jika dan hanya
jika :
a. A dan B berordo sama
b. aij = bij untuk semua i dan j (semua elemen yang seletak sama)
Matriks A sama dengan matriks B dilambangkan dengan A = B
Contoh :
4
2 0 1 0 1
Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan matriks 𝐵 = ( 2 9 ).
−1 3 2 −1 3 2
Semua elemen yang seletak pada matriks A dan matriks B bernilai sama
sehingga matriks A = B.
6. Matriks Simetris
Jika matriks A = matriks AT, maka dikatakan matriks A simetris.
Contoh:
1 3 −2 1 3 −2
Diketahui matriks 𝐴 = ( 3 6 5 ), maka matriks 𝐴𝑇 = ( 3 6 5 ).
−2 5 7 −2 5 7
Terlihat bahwa, matriks A = matriks AT, maka matriks A simetris.
7. Operasi Matriks
a. Penjumlahan Matriks
Dua matriks dapat dijumlahkan apabila ordo kedua matriks
sama. Hasil penjumlahan matriks adalah sebuah matriks baru yang
berordo sama dan diperoleh dengan cara menjumlahkan elemen-
elemen yang seletak. Dua matriks yang ordonya berbeda tidak dapat
dijumlahkan
Contoh :
2 −1 2 1 3 −1
Diketahui matriks 𝐴 = (1 0 4) dan 𝐵 = (0 2 0 )
3 0 5 1 5 0
2 + 1 (−1) + 3 2 + (−1) 3 2 1
𝐴 + 𝐵 = (1 + 0 0+2 4 + 0 ) = (1 2 4)
3+1 0+5 5+0 4 5 5
Untuk matriks A, B, C, dan O yang berordo sama, berlaku sifat-
sifat penjumlahan matriks sebagai berikut :
A+B=B+A
i) Sifat Komutatif :

108 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


A + (B + C) = (A + B) + C
ii) Sifat Asosiatif :
iii) Terdapat unsur identitas penjumlahan matriks, yaitu matriks O
(Matriks yang semua elemennya sama dengan nol) sedemikian
rupa sehingga A + O = O + A = A
iv) Untuk setiap matriks A terdapat lawan matriks A, yaitu matriks –A
(Matriks yang setiap elemennya berlawanan tanda dengan elemen
pada matriks A) sedemikian sehingga berlaku A + (-A) = (-A) + A =
O.
Matriks –A sering pula disebut sebagai invers penjumlahan atau
invers aditif dari matriks A.
4 −1 3
Jika 𝐴 = (−2 5 −7), invers aditif dari matriks A adalah −𝐴 =
3 2 −4
−4 1 −3
( 2 −5 7 ) karena berlaku
−3 −2 4
A + (-A) = (-A) + A = O
v) Transpos jumlah dua matriks sama dengan jumlah transpos kedua
matriks :
(A + B)T = AT + BT
b. Pengurangan Matriks
Dua matriks dapat dikurangkan apabila ordo kedua matriks sama. Hasil
pengurangan matriks adalah sebuah matriks baru yang berordo sama
dan diperoleh dengan cara mengurangkan elemen-elemen yang
seletak. Dua matriks yang ordonya berbeda tidak dapat dikurangkan.
Contoh :
−2 −1 2 1 3 −1
Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( )
1 0 4 0 2 5
−2 −1 2 1 3 −1 (−1)
𝐴−𝐵 = ( )−( ) = (−2 − 1 −1 − 3 2 − )
1 0 4 0 2 5 1−0 0−2 4−5
−3 −4 3
=( )
1 −2 −1
1 3 −1 −2 −1 2
𝐵−𝐴 = ( )−( )
0 2 5 1 0 4
(−2) 3 − (−1) (−1) − 2 3 4 −3
= (1 − )=( )
0−1 2−0 5−4 −1 2 1
Dari hasil tersebut tampak A – B ≠ B – A
Pada pengurangan matriks tidak berlaku sifat komutatif : A – B ≠ B – A
c. Perkalian Skalar Matriks
Jika A adalah sebuah matriks dan k adalah suatu bilangan real,
perkalian skalar matriks (kA) adalah matriks baru yang diperoleh
dengan mengalikan setiap elemen matriks A dengan k.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 109


Contoh :
𝑎 𝑏 𝑎 𝑏 𝑘𝑎 𝑘𝑏
Jika 𝐴 = ( ) maka 𝑘𝐴 = 𝑘 ( )=( )
𝑐 𝑑 𝑐 𝑑 𝑘𝑐 𝑘𝑑
Untuk matriks A dan B yang berordo sama dan k 1, k2 ∈ bilangan real,
berlaku sifat-sifat berikut.
a. Sifat distributif : (k1 + k2)A = k1A + k2A
b. Sifat distributif : k1(A + B) = k1A + k1B
c. Sifat Asosiatif : k1(k2A) = k1k2A

d. Perkalian Matriks
Jika A adalah matriks berordo m × r dan B adalah matriks berordo r ×
n, hasil kali AB adalah matriks C berordo m × n yang elemen-
elemennya ditentukan sebagai berikut.
Untuk menentukan elemen Cij, pilih baris ke-i matriks A dan kolom ke-
j matriks B. Kalikan elemen-elemen yang bersesuaian dari baris dan
kolom tersebut bersama-sama, kemudian jumlahkan hasil kalinya.
𝑎11 𝑎12 … 𝑎1𝑟 𝑏11 𝑏12 … 𝑏1𝑛
𝑎21 𝑎22 … 𝑎2𝑟 𝑏21 𝑏22 … 𝑏2𝑛
Jika 𝐴 = ( ⋮ ⋮ ⋮ ⋮ ) dan 𝐵 = ( ⋮ ) maka :
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 … 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟1 𝑏𝑟2 … 𝑏𝑟𝑛
𝑎11 𝑏11 + 𝑎12 𝑏21 + ⋯ + 𝑎1𝑟 𝑏𝑟1 𝑎11 𝑏12 + 𝑎12 𝑏22 + ⋯ + 𝑎1𝑟 𝑏𝑟2 … 𝑎11 𝑏1𝑛 + 𝑎12 𝑏2𝑛 + ⋯ + 𝑎1𝑟 𝑏𝑟𝑛
𝑎21 𝑏11 + 𝑎22 𝑏21 + ⋯ + 𝑎2𝑟 𝑏𝑟1 𝑎21 𝑏12 + 𝑎22 𝑏22 + ⋯ + 𝑎2𝑟 𝑏𝑟2 … 𝑎21𝑏1𝑛 + 𝑎22 𝑏2𝑛 + ⋯ + 𝑎2𝑟 𝑏𝑟𝑛
𝐴𝐵 = ( )
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1𝑏11 + 𝑎𝑚2𝑏21 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟1 𝑎𝑚1𝑏12 + 𝑎𝑚2 𝑏22 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟2 … 𝑎𝑚1 𝑏1𝑛 + 𝑎𝑚2 𝑏2𝑛 + ⋯ + 𝑎𝑚𝑟 𝑏𝑟𝑛

Perkalian matriks AB dapat dilakukan hanya jika banyak kolom


matriks A sama dengan banyak baris pada matriks B. Jika banyak
kolom matriks A tidak sama dengan banyak baris matriks B,
perkalian matriks AB tidak terdefinisikan (A dan B tidak dapat
dikalikan)
Ordo hasil kali matriks AB = banyak baris matriks A × banyak
kolom matriks B

Contoh :
0 2 1 −1
Diketahui 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( )
−1 1 3 4
0 2 1 −1 (0.1) + (2.3) (0. −1) + (2.4)
𝐴𝐵 = ( )( )=( )
−1 1 3 4 (−1.1) + (1.3) (−1. −1) + 1.4
0+6 0+8 6 8
=( )=( )
−1 + 3 1 + 4 2 5

110 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


1 −1 0 2 (1.0) + (−1. −1) (1.2) + (−1.1)
𝐵𝐴 = ( )( )=( )
3 4 −1 1 (3.0) + (4. −1) (3.2) + (4.1)
0+1 2−1 1 1
=( )=( )
0−4 6+4 −4 10

Dari hasil diatas diperoleh AB ≠ BA (tidak berlaku sifat komutatif)


Misalkan semua hasil kali dan jumlah terdefinisi untuk
matriks-matriks A, B dan C serta untuk k ∈ bilangan real. Dengan
demikian, pada operasi matriks terdapat beberapa hal yang harus
diperhatikan sebagai berikut.
a. Tidak berlaku sifat komutatif AB ≠ BA
b. Sifat asosiatif : A(BC) = (AB)C
c. Sifat distributif kiri : A(B + C) = AB + AC
A(B – C) = AB – AC
d. Sifat distributif kanan : (B + C)A = BA + CA
(B – C)A = BA – CA
e. Sifat asosiatif : k(AB) = (kA)B = A(kB)
f. Pada matriks persegi terdapat suatu matriks identitas I (matriks
persegi dengan semua elemen pada diagonal utama sama
dengan 1 dan elemen yang lain 0) sedemikian hingga berlaku
IA = AI = A
g. Jika AB = O belum tentu A = O atau B = O
h. Jika AB = AC belum tentu B = C
i. Jika AT dan BT berturut-turut adalah transpos dari matriks A dan
matriks B, berlaku (AB)T = BTAT

e. Pemangkatan Matriks
Pemangkatan matriks hanya berlaku pada matriks persegi yang
didefinisikan sebagai berikut :
Jika r dan s adalah bilangan bulat, berlaku ArAs = A(r + s) dan (Ar)s = Ars.
Misalkan matriks A adalah matriks persegi n × n maka A2 = AA, A3 =
AA2, A4 = AA3, dan seterusnya. Jika A matriks persegi maka A0 = 1
dan An = A × An-1, dengan n > 0.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 111


AYO BERLATIH 1
Pilihlah jawaban yang paling tepat
2 −1 3 2 −3 −3
1. Diketahui 𝐴=( ),
6 4 −5 E. (−2 5 −3)
dari matriks berikut -5 adalah 3 0 −7
elemen yang terletak pada … . 4. Diketahui matriks-matriks 𝐴 =
A. baris pertama dan kolom −𝑐 2 4 𝑎
( ),𝐵 = ( ), 𝐶 =
1 0 𝑏 + 5 −6
pertama
−1 3 4 𝑏
B. baris pertama dan kolom ( ), dan 𝐷 = ( ). Jika
0 2 −2 3
ketiga 2A – B = CD, nilai a + b + c = ....
C. baris kedua dan kolom A. -6 D. 1
pertama B. -2 E. 8
D. baris kedua dan kolom ketiga C. 0
E. baris ketiga dan kolom kedua
5. Nilai a + b + c yang memenuhi
2. Diketahui matriks 𝑃=
persamaan matriks
6 −2 −1 7
( ) dan 𝑄=( ). 1 2 𝑐 𝑎
4 3 −3 2 ( )( )=
−2 3 3𝑐 2𝑎
Hasil dari 3P + Q adalah .... 8𝑎 4 𝑎 −6
17 1 19 1 ( )−( ) adalah
A. ( ) D. ( ) 16𝑏 9𝑐 2𝑏 5𝑐
9 7 15 11 ....
17 1 19 13
B. ( ) E. ( ) A. 2 D. 5
9 11 15 11
17 13 B. 3 E. 6
C. ( )
9 11 C. 4
3. Diketahui matriks 𝑋= 6. Diketahui matriks 𝐴=
2 5 4 3 2 1 𝑥−𝑦 0
2𝑥 −3
(1 0 3) , 𝑍 = (−1 4 0 ) ( ),𝐵 = ( ) dan
3 −1 𝑦+1 3
2 3 7 5 3 −1 −4 5
dan I matriks identitas. Jika X + 𝐶=( ). Jika CT adalah
−3 2
Y – Z = I, matriks Y adalah .... transpos matriks C dan A + B =
−2 −3 3 CT, nilai 3x + 2y = ....
A. ( 2 5 −3)
A. 7 D. -11
3 0 7
2 −3 3 B. -1 E. -14
B. (−2 5 −3) C. -7
3 0 7
2 3 −3 7. Diketahui matriks
C. (−2 5 −3) 3 𝑦 𝑥 5
𝐴=( ), 𝐵 = ( )
3 0 −7 5 −1 −3 6
2 3 −3 −3 −1
D. (2 5 −3) dan 𝐶 = ( ). Jika A + B –
𝑦 9
3 0 −7 8 5𝑥
C=( ), nilai x + 2xy + y
−𝑥 −4
adalah ....

112 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


A. 8 D. 20 4 3
9. Jika 𝐴 = ( ) dan 𝐴2 − 𝑥𝐴 +
B. 12 E. 22 2 5
C. 18 0 0
𝑦𝐼 = ( ) maka nilai x + y =
8. Diantara matriks berikut yang 0 0
….
merupakan matriks simetris
A. 9 D. 23
adalah ....
B. 14 E. 25
0 −3 2
C. 19
A. (3 4 −1)
2 1 5
1 4 −6 10. Diketahui matriks 𝐴=
B. ( 4 4 3 ) 2 0 5 6
( ) dan 𝐵 = ( ) serta
−6 2 1 0 2 7 8
2 −3 5 pernyataan-pernyataan berikut.
C. (−3 4 1) 1) A2 = 2A 3) AB = 2B
5 −1 6 2) AB = BA 4) BAB = 2B2
5 4 0
D. (4 −2 2 ) Pernyataan-pernyataan yang
0 2 −5 benar ditunjukkan oleh ....
6 4 −3 A. 1, 2, 3 dan 4 D. 2 dan 4
E. ( 4 4 2 ) B. 1, 2 dan 3 E. 4
−3 5 1 C. 1 dan 3

Kerjakan soal-soal berikut


Diskusikan dengan teman satu kelompok kalian!
2𝑥 + 𝑦 −3 5 −3
1. Tentukan nilai x dan y jika diketahui ( )=( )!
1 4𝑥 − 𝑦 1 7

2. Pabrik sepatu “RED” setiap hari memproduksi tiga jenis sepatu dengan
kualitas yang berbeda. Banyak sepatu (pasang) yang diproduksi tampak
dalam tabel berikut.
Jenis Kualitas Kualitas Kualitas
Sepatu I II III
A 100 50 20
B 150 75 30
C 175 60 35
Harga sepatu dibedakan hanya berdasarkan kualitasnya. Daftar harga
sepatu seperti dalam tabel berikut.
Kualitas I Kualitas II Kualitas III
Rp100.000,00 Rp80.000,00 Rp75.000,00
a. Nyatakan data-data di atas dalam bentuk matriks
b. Tentukan jumlah uang per hari yang diperoleh pabrik itu jika semua
hasil produksi terjual.

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 113


(𝑎 + 1)2 (𝑎 + 1)(𝑐 − 1) (𝑏 + 1)(𝑎 + 1)
3. Jika ((𝑎 + 1)(𝑐 − 1) −(𝑏 + 1)2 (𝑏 + 1)(𝑐 − 1) ) =
(𝑏 + 1)(𝑎 + 1) (𝑏 + 1)(𝑐 − 1) (𝑐 + 1)2
4 −6 2
(−6 −1 −3) maka tentukan nilai a + b + c !
2 −3 9
𝑥 𝑦 𝑥 2
4. Tentukan nilai x dan y yang memenuhi persamaan ( )( )=
1 1 𝑦 1
10 0 0 5
( )+( )!
𝑥 3 𝑦 0
1 −1
5. Jika diketahui 𝐴 = ( ) dan 𝐴2 + 𝑥𝐴 + 𝑦𝐼 = 0 dimana I adalah
1 3
matriks identitas maka tentukan nilai 𝑥 2 + 𝑦 2 !

114 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


BAB 5
DETERMINAN DAN INVERS
MATRIKS
Pengantar
Saat kalian kelas X, pasti sudah mempelajari materi Sistem
Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) dan Sistem Persamaan Linear
Tiga Variabel (SPLTV). Pada materi tersebut kalian pasti sudah lihai dalam
menentukan penyelesaiannya, diantaranya dengan cara: eliminasi,
substitusi, gabungan eliminasi dan substitusi, serta cara grafik. Nah, pada
materi ini kalian akan dikenalkan satu cara lagi, yaitu cara determinan.
Namun, sebelumnya kalian harus mempelajari dengan seksama tentang
materi determinan dan invers matriks. Agar lebih memahaminya, perhatikan
penjelasan materi berikut

PETA KONSEP

Determinan dan Invers Matriks

Determinan Matriks Invers Matriks

Sifat-sifat Determinan Matriks

MATERI PEMBELAJARAN
A. DETERMINAN MATRIKS
1. Determinan Matriks Ordo 2 x 2
Permasalahan :
Diketahui tiga tahun lalu, umur Ahmad sama dengan 2 kali umur Burhan.
Sedangkan dua tahun yang akan datang, 4 kali umur Ahmad sama dengan
umur Burhan ditambah 36 tahun. Tolong bantu hitung berapakah umur
Ahmad sekarang?

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 115


Cara I
Petunjuk : Ingat kembali materi sistem persamaan linier yang sudah kamu
pelajari. Buatlah sistem persamaan linear dari masalah tersebut, lalu
selesaikan dengan matriks.
Misalkan :
x = umur Ahmad sekarang
y = umur Burhan sekarang
Sistem persamaan linearnya:
(x – 3) = 2(y – 3)
–x + 2y = 3….(1)
4(x + 2) = (y + 2) + 36
4x + 8 = y + 38
4x – y = 30….(2)

Dalam bentuk matriks, persamaan (1) dan (2) dapat dituliskan sebagai
berikut:
−1 2 𝑥 3
( ) (𝑦 ) = ( ) ….(3)
4 −1 30
−1 2
Matriks ( ) disebut matriks koefisien, karena matriks tersebut unsur-
4 −1
unsurnya merupakan koefisien dari variabel-variabel pada sistem persamaan
(1) dan (2).
𝑥
Matriks (𝑦 ) disebut matriks variabel, karena matriks tersebut unsur-unsurnya
merupakan variabel-variabel pada sistem persamaan (1) dan (2).
3
Matriks ( ) disebut matriks konstanta, karena matriks tersebut unsur-
30
unsurnya merupakan konstanta pada sistem persamaan (1) dan (2).

Bentuk umum persamaan linier dua variable yang sudah Kalian kenal adalah.
𝑎1 𝑥 + 𝑏1 𝑦 = 𝑐1
}. Jika bentuk umum tersebut diubah menjadi persamaan
𝑎2 𝑥 + 𝑏2 𝑦 = 𝑐2
matriks, maka bentuknya seperti berikut.
𝑎 𝑏1 𝑥 𝑐1
( 1 ) (𝑦 ) = (𝑐 )
𝑎2 𝑏2 2
Salah satu penyelesaian persamaan tersebut adalah:
𝑐 𝑏 −𝑐 𝑏 𝑎 𝑐 −𝑐 𝑐
𝑥 = 𝑎1𝑏2−𝑎2 𝑏1 dan 𝑦 = 𝑎 1𝑏 2−𝑎2 𝑏1 ….(4)
1 2 2 1 1 2 2 1
Tentunya Kalian ingat kembali dengan cara-cara penyelesaian yang sudah
Kalian pelajari pada materi SPLDV.

116 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Cara II
𝑐 𝑏 −𝑐 𝑏
Dalam konsep matriks, nilai 𝑎1 𝑏2 − 𝑎2 𝑏1 pada 𝑥 = 𝑎1𝑏2−𝑎2 𝑏1 disebut sebagai
1 2 2 1
𝑎 𝑏1 𝒂 𝒃𝟏
determinan matriks ( 1 ), dinotasikan dengan | 𝟏 | atau det (A),
𝑎2 𝑏2 𝒂𝟐 𝒃𝟐
𝑎 𝑏1
dengan matriks 𝐴 = ( 1 ) . Oleh karena itu, nilai x dan y pada persamaan
𝑎2 𝑏2
(4), dapat ditulis menjadi:
𝑐 𝑏1 𝑎1 𝑐1
| 1 | |𝑎
𝐷𝑥 𝑐2 𝑏2 𝐷𝑦 𝑐2 |
𝑏1 ….(5)
2
𝑥= = 𝑎1 𝑏1 dan 𝑦 = = 𝑎
𝐷 | | 𝐷 | 1 |
𝑎2 𝑏2 𝑎2 𝑏2
Kembali ke persamaan (1), dengan menerapkan persamaan (5), maka
diperoleh:
3 2
| | −3 − 60 −63
𝑥= 30 −1 = = =9
−1 2 1−8 −7
| |
4 −1
−1 3
| | −30 − 12 −42
𝑦 = 4 30 = = =6
−1 2 1−8 −7
| |
4 −1
Jadi, umur Ahmad sekarang adalah 9 tahun

Notasi Determinan:
𝑎 𝑐
Misalkan matriks 𝐴 = ( ).
𝑏 𝑑
𝑎 𝑐
Determinan dari matriks A dapat dinyatakan det. A= |𝐴| = | | = 𝑎. 𝑑 − 𝑏. 𝑐
𝑏 𝑑

2. Determinan Matriks Ordo 3 x 3


Permasalahan:
Pada suatu hari Pak Ahmad, Pak Badrun, dan Pak Yadi panen jeruk. Hasil
kebun Pak Yadi lebih sedikit 15 kg dari hasil kebun Pak Ahmad dan lebih
banyak 15 kg dari hasil kebun Pak Badrun. Jika jumlah hasil panen ketiga
kebun itu 225 kg, maka tolonglah untuk menghitung hasil panen Pak Ahmad.
Alternatif Penyelesaian
Untuk memudahkan kita menyelesaikan masalah ini, kita misalkan:
x : banyaknya hasil kebun Pak Ahmad
y : banyaknya hasil kebun Pak Badrun
z : banyaknya hasil kebun Pak Yadi
Model matematika dari persoalan di atas adalah:
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 225
𝑧 = 𝑥 − 15 ↔ 𝑥 − 𝑧 = 15
𝑧 = 𝑦 + 15 ↔ −𝑦 + 𝑧 = 15

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 117


Sistem persamaan yang terbentuk adalah:
𝑥 + 𝑦 + 𝑧 = 225 1 1 1 𝑥 225
𝑥 + 0𝑦 − 𝑧 = 15} → (1 0 −1) (𝑦 ) = ( 15 )
0𝑥 − 𝑦 + 𝑧 = 15 0 −1 1 𝑧 15
Untuk menyelesaikan system persamaan tersebut, kita harus selidiki terlebih
dahulu determinan matriks koefisiennya.

Adapun metode yang akan digunakan untuk menentukan determinan matriks


3x3 salah satunya adalah metode Sarrus, sebagai berikut.
𝑎11 𝑎12 𝑎13
Misalkan matriks 𝐴 = (𝑎21 𝑎22 𝑎23 )
𝑎31 𝑎32 𝑎33
𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎11 𝑎12
𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = |𝐴| = | 21𝑎 𝑎 22 𝑎 23 | = |𝑎21 𝑎22 𝑎23 | 𝑎21 𝑎22
𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎31 𝑎32
= 𝑎11 . 𝑎22 . 𝑎33 + 𝑎12 . 𝑎23 . 𝑎31 + 𝑎13 . 𝑎21 . 𝑎32 − 𝑎13 . 𝑎22 . 𝑎31 − 𝑎11 . 𝑎23 . 𝑎32
− 𝑎12 . 𝑎21 . 𝑎33

Untuk permasalahan C.1 kita kerjakan dengan metode Sarrus sebagai


berikut.
1 1 1 1 1 1 1 1
𝐷 = |1 0 −1| = |1 0 −1| 1 0 = 0 + 0 − 1 − 0 − 1 − 1 = −3.
0 −1 1 0 −1 1 0 −1
Sehingga, sistem persamaan linear tiga variabel tersebut mempunyai
penyelesaian, karna matriks koefisiennya mempunyai determinan ≠ 0.

Matriks yang determinannya tidak 0 disebut matriks tidak singular.


Sebaliknya, matriks yang determinannya sama dengan 0, disebut matriks
singular.
Analog dengan SPLDV pada bagian B, kita akan selesaikan masalah ini
dengan determinan matriks.
225 1 1 225 1 1 225 1
𝐷𝑥 = | 15 0 −1| = | 15 0 −1| 15 0
15 −1 1 15 −1 1 15 −1
= 0 − 15 − 15 − 0 − 225 − 15 = −270
1 225 1 1 225 1 1 225
𝐷𝑦 = |1 15 −1| = |1 15 −1| 1 15
0 15 1 0 15 1 0 15
= 15 + 0 + 15 − 0 + 15 − 225 = −180
1 1 225 1 1 225 1 1
𝐷𝑧 = |1 0 15 | = |1 0 15 | 1 0
0 −1 15 0 −1 15 0 −1
= 0 + 0 − 225 − 0 + 15 − 15 = −225

118 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Penyelesaiannya adalah:
𝐷𝑥 −270
𝑥= = = 90
𝐷 −3
𝐷𝑦 −180
𝑦= = = 60
𝐷 −3
𝐷𝑧 −225
𝑧= = = 75
𝐷 −3
Jadi, hasil panen pak Ahmad sebanyak 90 kg

Sifat-sifat Determinan Matriks


2 1 3 −2
Misalkan matriks 𝐴 = ( ) dan matriks 𝐵 = ( ).
3 4 4 −1
2 1
𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = |𝐴| = | | = 8−3 =5
3 4
3 −2
𝑑𝑒𝑡. 𝐵 = |𝐵| = | | = −3 + 8 = 5
4 −1
Jadi, |𝐴|𝑥|𝐵| = 5.5 = 25
2 1 3 −2 10 −5
Matriks 𝐴𝑥𝐵 = ( )𝑥 ( )=( )
3 4 4 −1 25 −10
10 −5
Dengan demikian 𝑑𝑒𝑡. (𝐴𝑥𝐵) = |𝐴𝑥𝐵| = | | = −100 + 125 = 25
25 −10
Sifat 1
Misalkan matriks A dan B merupakan matriks persegi berordo m × m
dengan m ∈ N. Jika determinan matriks A dinotasikan |𝐴| dan determinan
matriks B dinotasikan |𝐵|, maka:
|𝑨 × 𝑩| = |𝑨| × |𝑩|

Perhatikan kembali matriks A di atas dan ingat kembali menentukan


2 1
transpose sebuah matriks yang sudah dipelajari. Matriks 𝐴 = ( ) dan
3 4
2 3
matriks transpose 𝐴𝑡 = ( ). Determinan matriks transpose A adalah
1 4
2 3
𝑑𝑒𝑡. 𝐴𝑡 = | | = 8 − 3 = 5 = 𝑑𝑒𝑡. 𝐴. Perhatikan dari hasil perhitungan
1 4
det(A) dan det(At) diperoleh 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = 𝑑𝑒𝑡. 𝐴𝑡
Sifat 2
Misalkan matriks A dan B merupakan matriks persegi berordo m × m
dengan m ∈ N. Jika determinan matriks A dinotasikan |𝐴| dan determinan
Invers At dinotasikan |𝑨𝒕 |, maka |𝑨| = |𝑨𝒕 |
Matriks
matriks

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 119


B. INVERS MATRIKS
1. Invers Matriks Ordo 2 x 2
Perhatikan Permasalahan 1 di atas, kalian dapat menyelesaikan masalah
tersebut dengan cara berikut.
Perhatikan sistem persamaan linier yang dinyatakan dalam matriks berikut.
−1 2 𝑥 3
( ) (𝑦 ) = ( )…(3)
4 −1 30
−1 2 𝑥 3
Misalkan, 𝐴 = ( ) , 𝑋 = (𝑦 ) , 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = ( ), maka persamaan matriks
4 −1 30
di atas dapat dituliskan dalam bentuk lain, yaitu:
𝐴. 𝑋 = 𝐵. …(4). Bagaimana cara menyelesaikan persamaan matriks (4) ini?
Ingat, pada saat kalian mempelajari operasi perkalian matriks, bahwa operasi
perkalian matriks TIDAK bersifat KOMUTATIF, yaitu: 𝐴. 𝐵 ≠ 𝐵. 𝐴. Sehingga,
untuk menyelesaikan persamaan (4) tersebut diperlukan matriks baru yang
namanya matriks invers. Jika A.B = B.A = I, maka matriks B merupakan invers
dari matriks A, dan sebaliknya.
3 2 1 −2
Sebagai contoh. Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = (− ). Jika
1 1 1 3
matriks A dan B dioperasikan dengan operasi perkalian, diperoleh hasil
sebagai berikut.
3 2 1 −2 1 0
𝐴. 𝐵 = ( )( )=( )=𝐼
1 1 −1 3 0 1
1 −2 3 2 1 0
𝐵. 𝐴 = ( )( )=( )=𝐼
−1 3 1 1 0 1
Ternyata, A.B = B.A = I, sehingga matriks A dan B saling invers.
Jika matriks B invers matriks A, maka 𝐵 = 𝐴−1 . Sehingga, 𝐴. 𝐴−1 = 𝐴−1 . 𝐴 =
𝐼
Sekarang muncul pertanyaan, bagaimana cara menentukan invers suatu
matriks?
Invers suatu matriks erat kaitannya dengan determinan matriks tersebut.
Mengapa?
Sebab, untuk menentukan invers suatu matriks determinannya berperan
sebagai konstanta pembagi dari adjoint dari matriks itu, yaitu.

𝑎 𝑏
Misalkan matriks 𝐴 = ( ), maka invers matriks A ditentukan oleh
𝑐 𝑑
rumus:
1 1 𝑑 −𝑏
𝐴−1 = 𝐴𝑑𝑗𝑜𝑖𝑛𝑡. 𝐴 = ( )
𝑑𝑒𝑡. 𝐴 𝑎. 𝑑 − 𝑏. 𝑐 −𝑐 𝑎

120 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


Dari rumus tersebut, jelas bahwa syarat suatu matriks mempunyai invers
adalah determinannya tidak sama dengan nol. Jika determinannya sama
dengan nol, maka matriks tersebut tidak punya invers, dan disebut matriks
singular.

−1 2 𝑥 3
Kembali ke persoalan ( ) (𝑦 ) = ( ). Nilai x dan y dapat ditentukan
4 −1 30
dengan penyelesaian sebagai berikut.
−1 2 𝑥 3
( ) (𝑦 ) = ( )
4 −1 30
𝑥 1 −1 −2 3
(𝑦 ) = ( )( )
1 − 8 −4 −1 30
1 −63
=− ( )
7 −42
9
=( )
6
Jadi, nilai x = 9 dan nilai y = 6

Sekarang perhatikan uraian berikut


4 3 2 4
Misalkan matriks 𝐴 = ( ). Determinan matriks A = |𝐴| = | |=6−
2 1 1 3
4 = 2 ….(5)
3
1 3 −4 −2
Invers matriks A= 𝐴 −1
= ( ) = ( 21 )
2 −1 2 −2 1
3
2
−2 3 1 1
−1 −1 |𝐴−1 |
Determinan matriks 𝐴 = 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = =| 1 | = 2 − 1 = 2 = 𝑑𝑒𝑡.𝐴.
− 1
2
−1 1 1
Jadi, jelaslah bahwa 𝑑𝑒𝑡. 𝐴 = ↔ |𝐴−1 | = |𝐴|
𝑑𝑒𝑡.𝐴

Sifat 3
Misalkan matriks A merupakan matriks persegi berordo m × m dengan m
∈ N, dan det.A≠0. Jika determinan matriks A dinotasikan |𝐴| dan
𝟏
determinan invers A dinotasikan |𝐴−1 |, maka |𝑨−𝟏 | = |𝑨|

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 121


AYO BERLATIH 1
Pilihlah Jawaban yang paling tepat
1 2  1 1  2 5
1. Jika A =   ,B=   dan C =   maka nilai det (AB +
3 4  0 1 3 7
C) = ….
A. -8 D. 8
B. 6 E. -2
C. -6

 3x 2 x   3 x
2. Jika A =  ,B=   , dan det A = det B, maka nilai x yang
5 x  2x 5 
memenuhi adalah….
A. 2 atau 3 D. 3 atau 5
B. -1 atau 3 E. -3 atau 1
C. -2 atau 3

2 1  p +1 2 p − 3
3. Jika det   = p dan B =   , maka invers dari matriks B
 3 4  p −1 p 
adalah ….
 1 1
 2 2 −3 2 
 
−2 3 
A. 
 12 14 
 
 −8 10 
B.
 5 −7 
 
C.  −4 6 
 1 1
 2 2 −3 2 
 −2 3 

D. 
 6 7
E.  
 −4 5 

122 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


 2 x + 1 x − 1
4. Jika A =   , maka jumlah semua nilai x sehingga det (A) =
 3 x 
27 adalah….
A. 1 D. 5
B. 4 E. 3
C. 2

3 5   − 4 5
5. Diketahui matriks-matriks A =   dan B =   , jika (AB)– 1
 −1 − 2   −1 1
adalah invers dari matriks AB maka (AB) – 1 = ...
 − 7 − 20   − 7 20 
   
− 6 − 17  6 − 17 
A.  D. 
 7 20  17 20 
   
6 7 
B. 
6 17 
E. 
 7 − 20 
 
− 6 17 
C. 
3 −𝑥
6. Diketahui 𝐴 = ( ) adalah matriks singular. Nilai x = ….
6 8
A. -5 D. 3
B. -4 E. 4
C. -3
1 2 4 3
7. Matriks X berordo 2 x 2 yang memenuhi persamaan ( )𝑋 = ( )
3 4 2 1
adalah….
4 1
A. ( )
0 1
2 1
B. ( )
1 0
−6 −5
C. ( )
5 4
2 −1
D. (− 1 1 1 )
2 2
−5 −6
E. ( )
4 5

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 123


1 −1 1 −1
8. Diketahui matriks 𝐴 = ( ), dan 𝐵 = ( ). 𝑋 adalah matriks
2 2 0 4
bujur sangkar ordo dua. Jika 𝑋. 𝐴 = 𝐵, maka matriks X adalah….
1 0 1 0
A. ( ) D. ( )
0 1 2 −1
1 0 1 0
B. ( ) E. ( )
−2 1 −1 −2
1 0
C. ( )
2 1
6 2 −1 −5 2 3
9. Diketahui matriks 𝐴 = ( ), 𝐵 = ( ) dan 𝐶 = ( ).
−3 −2 0 3𝑘 + 1 3 5
Nilai k yang memenuhi 𝐴 + 𝐵 = 𝐶 −1 adalah ….
(𝐶 −1 = 𝑖𝑛𝑣𝑒𝑟𝑠 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 𝐶)
A. 1 D. 2
1
B. E.3
3
2
C.
3
1 2 0
10. Diketahui matriks 𝐴 = (2 𝑘 3) jika |𝐴| = 0 maka nilai k adalah … .
3 2 1
A. -8 D. -2
B. -6 E. -1
C. -4

Kerjakan soal berikut


Diskusikan dengan teman kalian
a b  bx a 
1. Jika A =   dan B =   , maka tentukan jumlah kuadrat
b x  b x
semua akar persamaan det A = det B !
1 2   4 1
2. Jika A =   ,B=   , dan matriks C memenuhi AC = B, maka
1 3   1 3
tentukan det C !
3. Tentukan titik potong dari dua garis yang memenuhi persamaan matriks:
−2 3 𝑥 4
( ) (𝑦 ) = ( ) !
1 2 5
cos 𝑥 − cos 2𝑥 1
4. Persamaan | | = 2 , tentukan nilai x yang memenuhinya!
sin 𝑥 sin 2𝑥
1 1 −1
5. Tentukan invers matriks 𝑃 = (2 −1 2 ) !
1 2 −3

124 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


UJI KOMPETENSI
1 1 3
1. Perhatikan matriks berikut 𝑄 = (5 4 1).
2 6 2
Elemen-elemen diagonal utama matriks Q adalah ....
A. 1, 4 dan 2 D. 2, 4 dan 3
B. 1, 4 dan 6 E. 5, 4 dan 1
C. 1, 5 dan 2
3 𝑦 𝑥 5 −3 −1
2. Diketahui matriks 𝐴 = ( ), 𝐵 = ( ) dan 𝐶 = ( ). Jika
5 −1 −3 6 𝑦 9
8 5𝑥
A+B–C=( ), nilai x + 2xy + y adalah ....
−𝑥 −4
A. 8 D. 20
B. 12 E. 22
C. 18
3 𝑎 𝑐 −2 4 −1
3. Diketahui 𝑃 = ( ), 𝑄 = ( ) dan 𝑅 = ( ). Jika
𝑏 − 2𝑐 0 −1 −𝑎 + 𝑑 1 2
P + QT = RT, nilai d adalah ....
A. 1 D. 4
B. 2 E. 5
C. 3
2 0 −1 2
4. Jika matriks 𝑋 = ( ) dan 𝑌 = ( ), hasil X2YT = ....
1 0 0 1
2 0 4 0
A. ( ) D. ( )
4 0 2 0
−4 0 −4 0
B. ( ) E. ( )
2 0 −2 0
4 0
C. ( )
−2 0
3𝑎 + 5𝑏 3 7 𝑎 + 2𝑏
5. Diketahui matriks 𝑀 = ( ) dan 𝑁 = ( ). Jika
2𝑎 𝑎 + 3𝑏 −2 𝑎 + 3𝑏
M = N, matriks MT =....
7 −2 −2 7
A. ( ) D. ( )
3 5 3 5
5 7 −2 7
B. ( ) E. ( )
3 −2 5 3
−2 3
C. ( )
7 5
2 3 7 2 4 𝑟
6. Diketahui matriks 𝐾 = (4 0 𝑝 ) dan matriks 𝐿 = (3 2𝑝 + 𝑞 3).
6 3 5 7 1 5
Jika K = LT, nilai p + q – r adalah ....
A. -9 D. 5
B. -7 E. 9
C. -5

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 125


2 −3 0 𝑎
7. Diketahui 𝑀 = ( ) dan 𝑁 = ( ). Jika 𝑀𝑇 × ( ) = 5𝑁, nilai a dan b
6 1 2 𝑏
berturut-turut adalah ....
A. -3 dan 1 D. -2 dan 2
B. -3 dan 2 E.-1 dan 1
C. -2 dan 1
3 1 1 −2
8. Jika matriks 𝐴𝑇 = ( ) dan 𝐵 = ( ) , matriks AB = ....
6 4 4 5
27 24 27 30
A. ( ) D. ( )
17 18 17 20
27 24 27 36
B. ( ) E. ( )
17 20 17 18
27 30
C. ( )
17 18

4 𝑥−2 −6 8 3 1 0 3
9. Jika diketahui ( )+( ) = 2( )( ) maka
2 3 −6 −11 −2 4 −1 1
nilai x adalah … .
A. 25 D. 10
B. 14 E. 0
C. 13

1 1 0 1
10. Jika 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) maka (𝐴 + 𝐵)(𝐴 − 𝐵) −
−1 1 1 0
(𝐴 − 𝐵)(𝐴 + 𝐵) adalah … .
0 0 −1 0
A. ( ) D. ( )
0 0 0 1
−1 0 −1 0
B. ( ) E. 6 ( )
0 1 0 1
−1 0
C. 4 ( )
0 1

2 3 6 12
11. Jika 𝐴 = ( ) , 𝐵=( ) dan 𝐴2 = 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 maka nilai
−1 −2 −4 −10
dari 𝑥𝑦 adalah … .
1
A. -4 D. 1 2
B. -1 E. 2
1
C. −
2

3 −𝑥
12. Diketahui 𝐴 = ( ) adalah matriks singular, maka nilai dari 𝑥 2 +
6 8
2𝑥 − 8 adalah… .
A. -5 D. 4
B. -4 E. 0
C. -3

126 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


 x −3   x 1
13. Jika det   = det   , maka x =….
 1 2x   3 8
A. 1 atau 2 D. -2 atau 3
B. -1 atau 2 E. 2 atau 3
C. 1 atau 3

 2 5
14. Jika A =   , maka transpose dari A adalah ….
-1

 1 3 
 3 −5   −2 1 
   
A. 
−1 2  D.  5 −3 
 −3 1  −3 5
B.   E. [ ]
1 2
 5 −2 
 3 −1
 
C.  −5 2 

 x 1 
15. Martriks   tidak mempunyai invers untuk nilai x = ….
 −2 1 − x 
A. -1 atau -2 D. 1 atau 2
B. -1 atau 2 E. -1 atau 1
C. -1 atau 0

2 1 1 0
16. Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐼 = ( ). Matriks (𝐴 − 𝑘𝐼)
0 −1 0 1
adalah matriks singular untuk nilai k = ….
A. 1 atau 2
B. 1 atau – 2
C. – 1 atau 2
D. – 1 atau – 2
E. – 1 atau 1
 1 2
17. Transpose dari matriks A ditulis AT. Jika matriks A =   ,B=
 −2 0 
 2 −1
 , dan x memenuhi A = B + x, maka invers dari X adalah ….
T

 −2 3 
1  −3 1 
 
A. 7  −4 −1

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 127


 1 1
B. 1  
3  −4 3 
1 1 1 
 
C. 4  −4 −3 
1  1 2
 
D. 9  −1 3 
 −1 −1 
E. 1  
2  4 −2 
 a 1+ a  -1 1 b
18. Jika invers dari A =   adalah A =   maka konstanta
 0 a  0 1
b adalah ….
A. -4 D. 1
B. 0 E. -1
C. 2

 6 − 10   x 2
19. Diketahui matriks A =  x x  dan B =   . Jika AT = B–1
 −1 2   5 3
dengan A = transpose matrik A, maka nilai 2x = …
T

A. –8 D. 4
B. –4 E. 8
1
C. 4
20. Hasil kali matriks (𝐵𝐴)(𝐵 + 𝐴−1 )𝐵−1 adalah … .
A. 𝐴𝐵 + 𝐼 D. 𝐴−1 + 𝐵
B. 𝐵𝐴 + 𝐼 E. 𝐴𝐵 + 𝐴
−1
C. 𝐴 + 𝐵

1 2 2 1
21. Jika 𝐵 = ( ) dan 𝐴. 𝐵−1 = ( ), maka 𝐴 = ….
3 5 4 3
5 9 13 5
A. ( ) D. ( )
13 23 2 10
5 3 9 5
B. ( ) E. ( )
9 13 12 3
3 5
C. ( )
9 23

128 MATEMATIKA KELAS XI KURMER


3𝑥 − 1 3
22. Hasil kali akar-akar persamaan | | = 0 adalah....
𝑥+1 𝑥+2
2 2
A. − D.
3 3
4 5
B. − 3 E. 3
5
C. −
3

2 1 3
23. Determinan dari matriks 𝐴 = (3 4 1) adalah … .
1 2 2
A. 11 D. 14
B. 12 E. 15
C. 13
1
1 − 𝑥+4 1
24. Matriks 𝐴 = ( 3) adalah invers dari matriks 𝐵 = ( )
−2 1 6 2𝑥 +𝑦
jika nilai y sama dengan … .
A. -2 D. 4
B. -1 E. 5
C. 3

5𝑥 − 7𝑦 = 3
25. Penyelesaian sistem persamaan { dapat dinyatakan
2𝑥 − 3𝑦 = 1
sebagai … .
𝑥 −3 7 3
A. (𝑦 ) = ( )( )
−2 5 1
𝑥 5 −7 3
B. (𝑦 ) = ( )( )
2 −3 1
𝑥 3 −7 3
C. (𝑦 ) = ( )( )
2 −5 1
𝑥 −5 7 3
D. (𝑦 ) = ( )( )
−2 5 1
𝑥 −5 2 3
E. (𝑦 ) = ( )( )
−7 3 1

Bagian B ( 5 soal uraian)


2 1 3 10 5 −3
1. Diketahui matriks 𝑃 = ( ),𝑄 = ( ) dan 𝑅 = ( ). Jika
𝑥+𝑦 5 𝑦 5 9 10
T
P + Q = R, tentukan nilai 2x + y !
1 2 −1 3
2. Tentukan nilai a + b + c dari persamaan matriks ( )( )=
4 3 2 −5
2𝑎 3𝑏 𝑏 2𝑐
( )+( )!
−2 𝑐 4 −4
3 1 2 0 1 1
3. Diketahui matriks 𝐴 = ( ),𝐵 = ( ) dan 𝐶 = ( ). Jika
−2 5 1 −3 3 −2
𝑀 = 𝐴 + 𝐵 − 𝐶, tentukan invers dari M !

MATEMATIKA KELAS XI KURMER 129


3 1 0 2
4. Diketahui B= ( ),𝐶 = ( ) dan determinan matriks 𝐵𝐶 adalah
2 0 3 −6
𝐾. Jika garis 2𝑥 − 𝑦 = 5 dan 𝑥 + 𝑦 = 1 berpotongan di titik A, maka
tentukan persamaan garis yang melalui A dan bergradien K !
 2008 2009 
5. Apabila transpose dari matriks X =   sama dengan invers
 x y 
dari X, maka tentukan nilai dari determinan X yang mungkin !

130 MATEMATIKA KELAS XI KURMER

Anda mungkin juga menyukai