Penulis :
Drs. Jatmika, M.Pd.I. MAN 10 Jombang
Buari, S.Pd. MAN 1 Jember
Dra. Wulaida Zuhriyana MAN 2 Kota Malang
Pa’is, M.Pd. MAN 1 Malang
Suwandi, S.Pd., M.Si. MAN 2 Jember
Ari Kusuma Wati, S.Pd. MAN Surabaya
Fatimah, S.Pd. MAN 1 Pamekasan
Erlangga, M.Pd. MAN 1 Kota Malang
Drs. Yuli Irfan Aliurido, M.Pd. MAN 2 Kota Madiun
Aris Wulandari, S.Si. MAN 8 Jombang
Drs. Abd. Rahman, M.Pd. MAN Sumenep
Windy Afrida Riyani, S.Pd. MAN 2 Nganjuk
Imam Hanafi, S.Pd. MAN 1 Tulungagung
Imam Syahroni, S.Pd., M.Si. MAN 3 Jember
Ngatiman, S.Pd., M.Sc. MAN 2 Mojokerto
Drs. Hafidi, M.Pd. MAN 2 Situbondo
Jumiatiningsih, S.Pd., M.Si. MAN 2 Kediri
Imro’atul Mubarokah, M.Pd. MAN 1 Tuban
Dra. Siti Wahyunida MAN 1 Tuban
Erda Ratnasari, S.Pd. MAN 1 Tuban
Evi Mafidah, M.Pd. MAN 1 Tuban
Ade Ima Silviana, S.Pd MAN 1 Tuban
Nuring Ambarwati, S.Pd MAN 2 Tuban
Ika Wahyuni Agustina, S.Pd MAN 2 Tuban
Drs. Mohammad Tholchah MAN 2 Tuban
Iskandar, S. Pd MAN 1 Pamekasan
Diyan Kusumawati, S.Pd MAN 2 Kota Madiun
Edi Sugianto, S.Pd. MAN 2 Kota Madiun
Gembong Angger, S.Pd., M.Si. MAN 1 Jember
Iqbal Amirullah, S.Pd. MAN 1 Jember
Putri Rizqika, M.Pd. MAN 1 Jember
Ainul Fitroh, S.Pd. MAN 1 Jember
M. Ali Hasan, S.Pd., M.Si. MAN 1 Jember
Ridha Rokhani,S.Pd MAN 2 Jember
Yuan Ursulasari, S.Si., M.Pd. MAN 2 Jember
Eli Rachmawati, S.Pd. MAN 3 Jember
Andarwati Mayasari, S.Pd. MAN 3 Jember
Dra. Umul Islamiyah MAN 2 Kota Malang
Dra. Wahyuni Ekowati MAN 2 Kota Malang
Agustiana Zakiyatuddarul A., M.Pd. MAN 2 Kota Malang
Pembuat Cover :
Anton Wijaya, S.E.
Pengoreksi :
Buari, S.Pd.
Kundarto, S.Pd., M.Pd.
ISBN :
978-602-6349-79-8 (no.jil.lengkap)
978-602-6349-80-4 (jil.1)
978-602-6349-81-1 (jil.2)
978-602-6349-82-8 (jil.3)
Penerbit :
CV. Mutiara Ilmu
Jl. Pahlawan, Sarirejo IX Mojosari – Mojokerto,
Telp. 0321-593125, email : mutiara.ilmumjs@gmail.com
Cetakan ke-9
Hak Cipta Buku pada Penerbit Dilindungi Undang-Undang
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah yang telah memberi nikmat dan petunjuk
sehingga buku ini dapat diterbitkan. Dan semoga shalawat serta salam tetap
dicurahkan kepada Rasulullah SAW pembawa manusia ke kehidupan yang penuh
cahaya ilmu.
Buku Matematika ini disusun dengan semangat untuk memberi kontribusi
terhadap pengembangan amal ilmiah dan ilmu amaliah bagi siswa Madrasah
Aliyah untuk memahami konsep dasar ilmu pengetahuan dan dapat
mengaktualisasikannya dalam tindakan nyata dan sikap keseharian.
Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah ini disusun berdasarkan kurikulum
Terbaru yang diterapkan di Madrasah Aliyah wilayah Jawa Timur. Tujuan
diterbitkannya buku ini adalah untuk membantu siswa belajar dengan paradigma
(pola pikir) baru, yaitu cooperative learning, active learning dan mandiri.
Cooperavite karena siswa dituntut untuk belajar bekerja sama atau berdiskusi
dengan temannya. Aktif karena cara penyajian buku tugas ini akan membawa siswa
berfikir kritis dan mencari informasi sendiri sesuai dengan tingkat
perkembangannya. Mandiri karena siswa akan terlatih untuk mengembangkan
kemampuan daya nalar secara optimal. Belajar dengan buku Matematika Tingkat
Madrasah Aliyah ini akan membuat siswa siap dan mampu menerapkan ilmunya di
kehidupan sehari-hari.
Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang secara
intens melakukan telaah teks Buku Matematika Tingkat Madrasah Aliyah di sela-
sela kesibukan tugas, berharap buku-buku pendamping teks dapat digunakan
sebagai sumber belajar di Madrasah. Dan patut kiranya memberi apresiasi yang
tinggi kepada MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur yang telah turut
memberi warna dan wawasan baru terhadap khazanah keilmuan dalam bentuk
buku terbitan sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sebagai buku yang bersifat “dokumen hidup” tentunya harus senantiasa
diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan
dan perubahan sesuai kebutuhan siswa. Disamping keunikan yang telah
dipaparkan di atas, tentu masih dimungkinkan adanya penyempurnaan. Akhirnya
saya Selaku Ketua MGMP Matematika Madrasah Aliyah Jawa Timur turut berdoa
agar buku ini bermanfaat bagi segenap siswa, guru, para pemerhati pendidikan
dan para pembaca pada umumnya.
Ketua MGMP Matematika MA Jatim
INDUKSI MATEMATIKA
Kompetensi Dasar
3.1 Menjelaskan metode pembuktian 4.1 Menggunakan metode pembuktian
Pernyataan matematis berupa induksi matematika untuk menguji
barisan, ketidaksamaan, pernyataan matematis berupa
keterbagian dengan induksi barisan, ketidaksamaan,
matematika keterbagiaan
PETA KONSEP
Metode Pembuktian
Cara
lain, diantaranya:
Pembuktian 1. Pembuktian
Langsung
2. Pembuktian Tidak
Langsung
3. Kontradiksi
6
= ∑𝑖−3=−2(2)𝑖−3
= ∑5𝑖=1(2)𝑖−3
= (21-3+22-3+23-3+24-3+25-3)
LATIHAN 1.1
1. Nyatakan penjumlahan bilangan berikut dalam bentuk notasi sigma!
a. 2+4+6+8+10+12+14+16
b. 42+37+32+27+22+... –8
c. 1+4+7+10+...+31
1 1 1 1 1
d. 4 + 8 + 16 + 32 + ⋯ + 512
2. Tentukan nilai dari notasi sigma berikut !
1+𝑥 2
a. ∑6𝑘=0(−1)𝑘 c. ∑4𝑥=0 (
1+𝑥
)
b. ∑30
𝑟=11 3(𝑟
− 2) d. ∑14
𝑛=0 (3𝑛
2) +
3. Tulislah dalam notasi sigma dengan batas bawah 1 !
a. ∑12𝑛=2(3𝑛 + 4) c. ∑9𝑝=5(𝑝2 − 4𝑝 + 2)
b. ∑15
𝑘=3(4𝑘 − 7) d. ∑8𝑖=0(𝑖 + 1)
𝑝
4. Diketahui ∑𝑛=3(𝑎𝑛2 + 𝑏𝑛) = 6 + 16 + 30 + 48 + ⋯ + 240 . Tentukan bentuk
notasi sigmanya!
5. Diketahui ∑4𝑘=1 𝑘 2 − 2𝑘 − 8 senilai dengan ∑8𝑘=5 𝑔(𝑘). Tentukan g(k)!
Contoh 2
Buktikan bahwa ∑8𝑝=2(4𝑝 − 3)2 = 16 ∑8𝑝=2 𝑝2 − 24 ∑8𝑝=2 𝑛 + 63
Alternatif penyelesaian
∑8𝑝=2(4𝑝 − 3)2 = 16 ∑8𝑝=2 𝑝2 − 24 ∑8𝑝=2 𝑛 + 63
∑8𝑝=2(4𝑝 − 3)2 = ∑8𝑝=2(16𝑝2 − 24𝑝 + 9)
= ∑8𝑝=2 16𝑝2 − ∑8𝑝=2 24𝑝 + ∑8𝑝=2 9
= 16 ∑8𝑝=2 𝑝2 − 24 ∑8𝑝=2 𝑝 + (8 − 2 + 1)9
= 16 ∑8𝑝=2 𝑝2 − 24 ∑8𝑝=2 𝑝 + 63 (terbukti)
LATIHAN 1.2
1. Buktikan bahwa ∑3𝑘=2(𝑘 2 + 𝑘) = ∑2𝑘=1(𝑘 + 1)(𝑘 + 2)
2. Buktikan bahwa ∑𝑛𝑘=1 5 − ∑𝑛𝑘=1 3 = 2𝑛
3. Buktikan bahwa ∑4𝑝=1 5𝑝 = 5 ∑3𝑝=0 5𝑝
2. INDUKSI MATEMATIKA
Induksi Matematika digunakan untuk membuktikan suatu pernyataan. Metode yang
digunakan dalam pembuktian adalah metode yang bersifat umum atau general.
Induktif sangat diperlukan, sebab suatu ilmu pengetahuan tidak akan berkembang
tanpa adanya pembuktian atau penalaran yang bersifat umum. Induksi matematika
mudah dipahami dibandingkan dengan pembuktian yang bersifat khusus.
Di sisi lain, meskipun memiliki kelebihan, terdapat juga kekurangan pada induksi
di mana ketika kita mendapat kesimpulan dan pembuktian dari induksi, hasilnya
bisa saja salah di waktu-waktu kemudian. Hal ini wajar karena ilmu pengetahuan
berkembang terus. Dari hal ini bisa diketahui bahwa hasil yang didapat dari induksi
tidaklah benar sepenuhnya. Dalam matematika cara menyimpulkan dapat dibagi
menjadi 2, yaitu:
1. Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah pengambilan kesimpulan dengan menyimpulkan kasus–
kasus. Penalaran induktif biasanya digunakan untuk mengembangkan
pengetahuan yang bersifat empiris.
2. Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif adalah penarikan kesimpulan yang berdasarkan dari sesuatu
yang umum kemudian secara khusus. Penalaran deduktif biasanya digunakan
untuk mengembangkan pengetahuan yang bersifat abstrak. Pada penalaran
secara induktif, umumnya tidak dapat diterima sebagai kebenaran yang mutlak.
Oleh karena itu dengan adanya induksi matematis yang teoremanya dapat
Contoh 5 :
1
Buktikan bahwa 1 + 2 + 3 + … + n = 2 𝑛(𝑛 + 1) berlaku untuk setiap n
bilangan bulat positif
Alternatif penyelesaian contoh 5:
Langkah 1
Menunjukkan bahwa rumus benar untuk n = 1. Dapat ditunjukkan secara
bersamaan dari ruas kiri dan ruas kanan.
1
n = 2 𝑛(𝑛 + 1)
1
1 = 2 (1)(1 + 1)
1
1 = 2 (2)
1=1
adalah benar
Langkah 2
Misalkan rumus tersebut berlaku n = k
1
1 + 2 + 3 + … + k =2 𝑘(𝑘 + 1)
Langkah 3
Buktikanlah bahwa rumus tersebut juga berlaku untuk n = k + 1
1
1 + 2 + 3 + … + k + (k+1) = 2 (𝑘 + 1((𝑘 + 1) + 1)
(𝑘+1)(𝑘+2)
1 + 2 + 3 + … + k + (k+1) =
2
(𝑘+1)(𝑘+2)
1 + 2 + 3 + … + k + (k+1) =
2
Dari langkah 2
1 (𝑘+1)(𝑘+2) 𝑘 2 +𝑘 2𝑘+2 𝑘 2 +3𝑘+2
2
𝑘(𝑘 + 1) + (k+1) = 2 2
+2
=2
𝑘 2 +𝑘 𝑘 2 +3𝑘+2 𝑘 2 +3𝑘+2 𝑘 2 +3𝑘+2
2
+ (𝑘 + 1) = 2 2
= 2
𝑘 2 +𝑘 2(𝑘+1) 𝑘 2 +3𝑘+2
2
+ 2
= 2
1
Kesimpulan : 1 + 2 + 3 + … + n = 𝑛(𝑛 + 1) berlaku untuk setiap n bilangan
2
bulat positif
Alternatif penyelesaian
Langkah basic (dasar)
1
Misalkan P(n) menyatakan ∑𝑛𝑡=1(3𝑡 − 2) = 2 (3𝑛2 − 𝑛)
1
P(n) ∑𝑛𝑡=1(3𝑡 − 2) = (3𝑛2 − 𝑛)
2
P(1) 3(1) – 2 = ½ (3(1)2 – 1)
3 – 2 = ½ (3 – 1)
1 = 1 benar
Berarti P(1) benar
Langkah Induksi
Diasumsikan bahwa P(k) benar untuk suatu bilangan asli k, sehingga :
1
n = k maka P(k) ∑𝑛𝑡=1(3𝑡 − 2) = (3𝑛2 − 𝑛)
2
1
∑𝑘𝑡=1(3𝑡 − 2) = 2 (3𝑘 2 − 𝑘)
Berdasarkan langkah tersebut akan dibuktikan bahwa untuk n = k+1 juga
benar
n = k+1 maka
1
P(k+1) ∑𝑛𝑡=1(3𝑡 − 2) = 2 (3𝑛2 − 𝑛)
1
∑𝑘+1 2
𝑡=1 (3𝑡 − 2) = 2 (3(𝑘 + 1) − (𝑘 + 1))
1
∑𝑘𝑡=1(3𝑡 − 2) + (3(𝑘 + 1) − 2) = 2 (3(𝑘 2 + 2𝑘 + 1) − 𝑘 − 1)
1 1
2 (3𝑘 2 − 𝑘) + 3𝑘 + 3 − 2 = 2 (3𝑘 2 + 6𝑘 + 3) − 𝑘 − 1)
1 1
2 (3𝑘 2 − 𝑘 + 6𝑘 + 2) = 2 (3𝑘 2 + 6𝑘 + 3 − 𝑘 − 1)
1 1
2 (3𝑘 2 + 5𝑘 + 2) = 2 (3𝑘 2 + 5𝑘 + 2) (ruas kiri dan kanan sama)
Dengan demikian untuk n = k+1 atau P(k+1) benar
Kesimpulan : P(n) benar untuk setiap bilangan asli n
Latihan 3
Dengan induksi matematika, buktikan bahwa :
1. 6 + 10 + 14 + . . . + (4n + 2) = 2n2 + 4n berlaku untuk semua n bilangan
asli.
2. 31 + 39 + 47 + 55 + …+ (8n + 23) = 4n2 + 27n; berlaku untuk semua n
bilangan asli.
3. 6+18+54+162+...+2.3n = 3n+1 – 3; berlaku untuk semua n bilangan asli.
𝑛(𝑛+1)(2𝑛+1)
4. 12 + 22 + 32 + …. + n2 = 6
, berlaku untuk semua n bilangan
asli.
5. 21+22+23+...+2n = 2(2n – 1); berlaku untuk semua n bilangan asli.
[𝑛(𝑛+1)(𝑛+2)]
6. 1.2 + 2.3 + 3.4 + 4.5 + …. + n(n + 1) = ; berlaku untuk semua
3
n bilangan asli.
1 1 1 1 𝑛
7. 1 . 2 + 2 . 3 + 3 . 4 + … + 𝑛 . (𝑛+1) = (𝑛+ 1) ; berlaku untuk semua n bilangan
asli.
Langkah 2
Misalkan untuk n = k asumsikan 5k – 1 = 4x
5k = 4x + 1
Langkah 3
Untuk n = k + 1 berlaku :
= 5k+1 – 1
= 5k.5 – 1
= (4x + 1).5 – 1
= 20x + 5 – 1
= 20x + 4
= 4(5x + 1) berapun nilai yang di dalam kurung karena dikalikan 4 hasilnya
habis dibagi 4
Kesimpulan : 5k – 1 habis dibagi 4, untuk setiap bilangan bulat positif n.
Contoh 8
Buktikan bahwa a2n – b2n habis dibagi (a + b)
Alternatif penyelesaian.
Misal P(n) = a2n – b2n habis dibagi (a + b)
➢ Langkah basic
Untuk n = 1, maka P(1) = a2 – b2
= (a – b)(a + b) habis dibagi (a + b)
Jadi P(n) benar untuk n = 1
➢ Langkah induksi
Untuk n = k maka P(k) = a2k – b2k benar habis dibagi (a + b)
sehingga P(k) = (a + b)p dengan p 𝜖 bulat
= a2k – b2k
Untuk n = k+1; maka :
P(k+1) = a2(k+1) – b2(k+1)
= a2k+2 – b2k+2
= a2.a2k – b2.b2k
= a2.a2k – a2b2k +a2b2k – b2.b2k
= a2(a2k – b2k) + (a2 – b2)b2k
= a2(a + b)p + [(a – b)(a + b)b2k]
= (a + b)[pa2 + (a – b)b2k] (a + b) faktor dari P(k+1)
Contoh 9
Buktikan bahwa: n3 + 2n adalah kelipatan 3, untuk setiap n bilangan bulat
positif.
Alternatif penyelesaian.
Misal P(n) adalah n3 + 2n adalah kelipatan 3, untuk setiap n bilangan bulat
positif.
➢ Langkah basic
Untuk n = 1 akan diperoleh: n3 + 2n = kelipatan 3
13 + 2.1 = kelipatan 3
3 …. benar kelipatan 3
➢ Langkah induksi
Untuk n = k sehingga P(k) = k3+2k benar merupakan kelipatan 3,
sehingga k3 + 2k = 3x
Untuk n = k + 1; maka :
P(k+1) = (k + 1)3 + 2(k + 1) adalah kelipatan 3
(k3 + 3k2 + 3k+1) + 2k + 2
(k3 + 2k) + (3k2 + 3k + 3)
(k3 + 2k) + 3 (k2 + k + 1)
3x + 3(k2 + k + 1)
3 (x + k2 + k + 1) berapun nilai yang di dalam kurung karena dikalikan 3
hasilnya merupakan kelipatan 3
Kesimpulan : n3 +2n adalah kelipatan 3, untuk setiap bilangan bulat
positif n.
n=k
1 1 1 1 1 1 √𝑘 2+𝑘+1
+ + +⋯+ + ≥ √𝑘 + =
√1 √2 √3 √𝑘 √𝑘+1 √𝑘+1 √𝑘+1
√𝑘 2 +1 𝑘+1
≥ =
√𝑘+1 √𝑘+1
= √𝑘 + 1
Jadi rumus terbukti benar untuk n = k +1
1 1 1 1
Kesimpulan : + + +⋯+ ≥ √𝑛 untuk setiap bilangan asli n
√1 √2 √3 √𝑛
LATIHAN 1.3
1. Buktikan bahwa 32n – 1 habis dibagi 8
2. Buktikan bahwa 4n+1 – 4 habis dibagi 12
3. Buktikan bahwa n2 – n + 41 merupakan bilangan ganjil
4. Buktikan bahwa 34n – 1 habis dibagi 80
5. Buktikan bahwa 8n3 – 5n habis dibagi 3
𝑛3
6. Buktikan bahwa 02 + 12 + 22 + ...+ (n – 1)2 <
2
7. Buktikan bahwa n2 ≥ 2n – 1
1 1 1 1
8. Buktikan bahwa 1 + 2 + 2 + ⋯ + ≤ 2−
2 3 𝑛2 𝑛
UJI KOMPETENSI 1
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
1. Notasi sigma yang menyatakan 7 + 11 + 19 + 23 + . . . + 51 adalah ....
A. ∑16𝑛=1 4𝑛 + 3
B. ∑15𝑛=1 4𝑛 + 3
C. ∑13𝑛=1 4𝑛 + 3
D. ∑12𝑛=1 4𝑛 + 3
E. ∑11𝑛=1 4𝑛 + 3
19. ∑15 2 8 2 15 2
𝑛=3(𝑛 + 2) = ∑𝑛=3(𝑛 + 2) + ∑𝑛=𝑝(𝑛 + 2) . Nilai p adalah ....
A. 8 D. 11
B. 9 E. 12
C. 10
𝑝
20. ∑15 2 15 2 2
𝑛=6(𝑛 − 4) = ∑𝑛=1(𝑛 − 4) − ∑𝑛=1(𝑛 − 4) . Nilai p adalah ....
A. 5 D. 9
B. 6 E. 14
C. 7
𝑝
21. ∑12 7
𝑛=8(3𝑛 − 2) = ∑𝑛=1(3𝑛 − 2) − ∑𝑛=1(3𝑛 − 2). Nilai p adalah ....
A. 12 D. 6
B. 9 E. 4
C. 8
𝑞
22. ∑5𝑛=3(𝑛 + 5) = ∑20
𝑛=3(𝑛 + 5) − ∑𝑛=𝑝(𝑛 + 5) . Nilai p + q adalah ....
A. 36 D. 10
B. 35 E. 8
C. 26
23. Jika ∑10 2 10 2
𝑛=3(𝑛 + 1) = 𝑃 + ∑𝑛=4(𝑛 + 1) . Nilai P adalah ....
A. 8 D. 15
B. 10 E. 18
C. 12
24. Jika ∑27 27 27
𝑛=13(6 + 𝑋𝑛 ) = ∑𝑛=13 𝑘𝑋𝑛 dan berlaku ∑𝑛=13 𝑋𝑛 = 10 ; maka k adalah....
A. 8 D. 15
B. 10 E. 16
C. 12
16
25. Nilai dari ∑14
𝑛=3(3𝑛 − 2) − ∑𝑛=5(3𝑛 − 10) adalah ....
A. 18 D. 24
B. 20 E. 3
C. 22
PROGRAM LINIER
Kompetensi Dasar
3.2 Menjelaskan program linier dua 4.2 Menyelesaikan masalah
variabel dan metode yang berkaitan dengan
penyelesaiannya dengan program linier dua
menggunakan masalah kontekstual variabel
PETA KONSEP
Konsep
Program
Linier
Program
Linier Model
SPtLDV
Matematika
Program Linier
Masalah
Program
Linier
Menentukan Nilai
Optimum dari
Fungsi Tujuan
Alternatif Penyelesaian
Dari masalah tersebut diperoleh
a. Terdapat tujuan yang dicapai yaitu mencapai pendapatan maksimum.
b. Terdapat masukan yang berada dalam keadaan terbatas, yaitu persedian
pasir 45 kg dan semen 50 kg.
Jadi permasalahan tersebut merupakan permasalahan program linier.
Persediaan yang terbatas pada masalah 1.1 ada kaitannya dengan hasil sehingga
dapat dirumuskan dalam hubungan linier yaitu pertidaksamaan linier. Rumusan
masalah yang direncanakan home industri tersebut dapat disajikan dalam
rumusan berbentuk model matematika program linier.
Contoh 2.1
x+y ≤ 3
2x + y ≤ 4
{
x≥0
y≥0
Masalah 2.1
Sebuah koperasi sekolah menyediakan kue kering dan kue basah tidak lebih dari
100 porsi perhari. Banyak kue kering sedikitnya 20 biji dan kue basah paling
banyak 80 biji. Harga kue kering Rp1.000,00 per biji dan kue basah Rp2.000,00
per biji. Dapatkah kalian memodelkan banyak jenis kue yang harus disediakan
koperasi dan menentukan daerah himpunan penyelesaian dari sistem
pertidaksamaan yang diperoleh?
Alternatif Penyelesaian.
Permasalahan kantin sekolah tersebut merupakan sebuah permasalahan
pertidaksamaan yang dapat ditentukan hasilnya dengan menentukan himpunan
penyelesaiannya. Proses penyusunan sistem pertidaksamaannya dapat
ditunjukkan dalam model matematika berikut.
Tabel 2.1
Jenis Kue Banyak Jenis menu (Porsi) Harga
kue kering X 1.000
kue basah Y 2.000
Pembatas 100
Dengan demikian, banyaknya persedian kue kering dan kue basah tidak lebih dari
100 biji perhari, banyak kue kering sedikitnya 20 biji, dan kue basah paling banyak
80 biji, secara matematika dapat di tulis:
x + y ≤ 100
{ x ≥ 20
0 ≤ y ≤ 80
Untuk menentukan himpunan penyelesaiannya, kita gambar grafik atau daerah
himpunan penyelesaian pada bidang koordinat kartesius berdasarkan sistem
pertidaksamaan yang terbentuk.
Berikut langkah-langkah menyelesaikannya.
a. Menentukan daerah penyelesaiaan pertidaksamaan x + y ≤ 100
x + y =100 Y
X 0 100
Y 100 0 100
Pilih sembarang titik koordinat, misal titik (0,0), substitusikan titik (0,0) ke
pertidaksamaan x + y ≤ 100. Diperoleh 0 + 0 ≤ 100 bernilai benar.
Dengan demikian, daerah yang memuat titik (0,0) merupakan daerah
penyelesaian pertidaksamaan x + y ≤ 100. Arsir daerah yang dibatasi x +
y =100 dan memuat titik (0,0).
Alternatif lain:
Pertidaksamaan x + y ≤ 100 mempunyai koefisien x yang positif dan
tanda ketaksamaan ≤. Sehingga daerah penyelesaiannya di sebelah kiri
garis x+ y = 100.
LATIHAN
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
1. Daerah yang diarsir merupakan penyelesaian dari pertidaksamaan ….
5 5
-3 0 X
-3 0 X
B. E.
Y Y
5 5
-3 0 X -3 0 X
C.
Y
-3 0 X
Y
6 𝑥 − 2𝑦 ≤ −6
I
II
V
3 III
IV 𝑥+𝑦 ≥6
-6 0 1,5 X
6
-3
2𝑥 − 𝑦 ≥ 6
A. I
B. II
C. III
D. IV
E. V
5.
Jika daerah yang diarsir membentuk segitiga sama kaki, maka sistem
pertidaksamaan ysng memenuhi daerah tersebut adalah ….
A. 𝑥 − 𝑦 ≤ 0, 𝑥 + 𝑦 ≥ 2, 𝑥 ≤ 3
B. 𝑥 − 𝑦 ≥ 0, 𝑥 + 𝑦 ≥ 2, 𝑥 ≤ 3
C. 𝑥 + 𝑦 ≥ 0, 𝑥 − 𝑦 ≥ 2, 𝑥 ≤ 3
D. 𝑥 − 𝑦 ≥ 0, 𝑥 + 𝑦 ≥ 2, 𝑥 ≤ 3, 𝑦 ≥ 0
E. 𝑥 + 𝑦 ≤ 0, 𝑥 − 𝑦 ≥ 2, 𝑥 ≤ 3, 𝑦 ≥ 0
10 R
9
S
0 9 20 X
-3
8.
3. Titik A(-4,4), B(-4,0), C(3,-3) dan D(0,4) merupakan titik-titik sudut daerah
penyelesaian sistem pertidaksamaan. Tentukan sistem pertidaksamaan
tersebut?
Masalah 3.1
Pak Roni berencana membangun sebuah Dealer Motor yang menyediakan motor
A dan motor B. Harga beli sebuah motor A 𝑅𝑝12.000.000,00 dan harga beli
sebuah motor B 𝑅𝑝14.000.000,00, sedangkan modal yang dimiliki tidak lebih dari
𝑅𝑝336.000.000,00. Keuntungan setiap motor A 𝑅𝑝2.400.000,00 dan keuntungan
setiap motor B 𝑅𝑝2.600.000,00. Dealer hanya dapat memuat tidak lebih dari 25
kendaraan. Buatlah model matematika dari persoalan tersebut!
Alternatif Penyelesaian
Untuk menyelesaikan masalah ini, terlebih dahulu kita rumuskan masalahnya
dalam bentuk model matematika yang memuat sistem pertidaksamaan linier dan
fungsi tujuan.
Andaikan banyak motor A adalah x dan banyak motor B adalah y, maka harga beli
dan k yang ada dapat disajikan pada tabel 3.1 berikut.
Tabel 3.1
Jenis Banyak Harga Beli (juta) Keuntungan
Model A X 12 2,4
Model B Y 14 2,6
Pembatas 25 336
Dengan melihat tabel tersebut, kita dapat dengan mudah menyusun model
matematikanya, yaitu:
𝑥 + 𝑦 ≤ 25
12𝑥 + 14𝑦 ≤ 336 ↔ 6𝑥 + 7𝑦 ≤ 168
Karena motor A dan motor B adalah x dan y maka x dan y adalah bilangan cacah
dan tidak mungkin negatif, maka: x ≥ 0 dan y ≥ 0
Sistem pertidaksamaan di atas merupakan fungsi kendala dari masalah ini yang
selengkapnya dapat ditulis:
x + y ≤ 25 ………………………. (1)
6x + 7y ≤ 168 ………………………. (2)
x≥0 ………………………. (3)
y≥0 ………………………. (4)
35
Daerah Penyelesaian
19
0 10 19 X
Contoh 3.1
Tahun ajaran baru segera dimulai. Roni berencana membeli seragam sekolah
baru, yaitu seragam OSIS dan seragam Pramuka. Harga 1 seragam OSIS adalah
𝑅𝑝85.000,00 sedangkan harga 1 seragam Pramuka adalah 𝑅𝑝60.000,00 . Roni
memiliki uang sebesar 𝑅𝑝420.000,00 dan banyaknya seragam yang tersedia ada
10. Apabila Roni membeli x seragam OSIS dan y seragam Pramuka, Buatlah
model matematika dari persoalan tersebut!
Alternatif Penyelesaian
Misalkan x : seragam OSIS
y : seragam Pramuka
Oleh karena x dan y menunjukkan jumlah seragam OSIS dan Pramuka maka x dan y
tidak mungkin bernilai negatif sehingga 𝑥 ≥ 0 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ≥ 0.
Tabel 3.2
Seragam OSIS Seragam Pramuka Persediaan
(x) (y)
Harga Rp85.000,00 Rp60.000,00 Rp420.000,00
Jumlah 1 3 10
LATIHAN
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
1. Seorang pedagang akan membeli baju atasan dan rok dengan harga
pembelian baju atasan 𝑅𝑝60.000,00 per potong dan harga pembelian rok
𝑅𝑝30.000,00 per potong. Jumlah baju atasan dan rok yang dibeli paling
banyak 40 potong dan modal yang dimiliki pedagang itu sebesar
𝑅𝑝18.000.000,00 . Jika x menyatakan banyak baju atasan dan y
menyatakan banyak rok, model matematika yang tepat dari
permasalahan tersebut adalah ….
A. 𝑥 + 𝑦 ≤ 40; 𝑥 + 2𝑦 ≤ 600; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
B. 𝑥 + 𝑦 ≤ 40; 2𝑥 + 𝑦 ≤ 600; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
C. 𝑥 + 𝑦 ≤ 40; 𝑥 + 𝑦 ≤ 600; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
D. 𝑥 + 2𝑦 ≤ 40; 2𝑥 + 𝑦 ≤ 600; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
E. 2𝑥 + 𝑦 ≤ 40; 2𝑥 + 𝑦 ≤ 600; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
5. Budi ingin membuat dua jenis kartu undangan. Kartu undangan jenis I
memerlukan 30 𝑚2 karton warna biru dan 30 𝑚2 karton warna kuning,
sedangkan kartu undangan jenis II memerlukan 45 𝑚2 karton warna biru
dan 35 𝑚2 karton warna kuning. Banyak karton warna biru dan kuning
memiliki masing-masing 200 𝑚2 𝑑𝑎𝑛 300 𝑚2 . Model matematika yang
sesuai dari masalah tersebut adalah ….
A. 30𝑥 + 45 𝑦 ≤ 200; 25𝑥 + 35𝑦 ≤ 300, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
B. 30𝑥 + 45 𝑦 ≤ 200; 25𝑥 + 35𝑦 ≥ 300, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
C. 30𝑥 + 25 𝑦 ≥ 200; 25𝑥 + 35𝑦 ≥ 300, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
D. 30𝑥 + 45 𝑦 ≥ 200; 25𝑥 + 35𝑦 ≤ 300, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
E. 30𝑥 + 25 𝑦 ≤ 200; 25𝑥 + 35𝑦 ≤ 300, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
7. Seorang penjual ikan menjual dua jenis ikan yaitu ikan lele dan ikan
kakap. Harga beli ikan lele 𝑅𝑝20.000,00 per kg dan harga beli ikan kakap
𝑅𝑝40.000,00 per kg. modal yang dimiliki penjual ikan tersebut
𝑅𝑝1.600.000,00 . Setiap hari penjual ikan tersebut hanya mampu
membawa 50 kg ikan. Jika x menyatakan banyak ikan lele (kg) dan y
menyatakan banyak ikan kakap, model matematika yang sesuai dengan
permasalahan di atas adalah ….
A. 2𝑥 + 3𝑦 ≤ 80; 𝑥 + 𝑦 ≤ 60, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
B. 2𝑥 + 𝑦 ≥ 80; 𝑥 + 𝑦 ≤ 60, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
C. 2𝑥 + 𝑦 ≤ 80; 𝑥 + 𝑦 ≤ 50, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
D. 𝑥 + 2𝑦 ≤ 80; 𝑥 + 𝑦 ≤ 50, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
E. 𝑥 + 2𝑦 ≤ 80; 𝑥 + 𝑦 ≥ 50, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
9. Sebuah warung menjual bakso dan mi ayam. Setiap hari bakso laku
paling sedikit 20 porsi, sedangkan mi ayam laku paling banyak 25 porsi.
Bakso dan mi ayam yang disediakan warung tersebut setiap hari paling
banyak 35 porsi. Jika bakso yang laku setiap hari x porsi dan mi ayam
yang laku setiap hari y porsi, model matematiknaya adalah ….
A. 𝑥 ≥ 25; 0 ≤ 𝑦 ≤ 20; 𝑥 + 𝑦 ≤ 35
B. 𝑥 ≥ 20; 0 ≤ 𝑦 ≤ 25; 𝑥 + 𝑦 ≤ 35
C. 𝑥 ≥ 10; 0 ≤ 𝑦 ≤ 20; 𝑥 + 𝑦 ≤ 35
D. 0 ≤ 𝑥 ≤ 10; 𝑦 ≥ 20; 𝑥 + 𝑦 ≤ 35
E. 0 ≤ 𝑥 ≤ 25; 𝑦 ≥ 25; 𝑥 + 𝑦 ≤ 35
10. Seorang penjual bolpoin menjual dua merek bolpoin, merek A dan merek
B. Dia membeli x buah bolpoin merek A dan y buah bolpoin merek B.
Banyak bolpoin merek A yang dibeli tidak lebih dari tiga kali banyak
bolpoin merek B. Harga beli bolpoin merek A 𝑅𝑝1.000,00 per buah,
sedangkan harga beli bolpoin merek B 𝑅𝑝1.500,00 per buah. Modal untuk
membeli kedua merek bolpoin tidak lebih dari 𝑅𝑝100.000,00. Bolpoin
merek A dijual dengan harga 𝑅𝑝1.500,00 per buah, sedangkan bolpoin
merek B dijual dengan harga 𝑅𝑝2.100,00 per buah. Keuntungan yang
akan diperoleh jika seluruh bolpoin terjual paling sedikit 𝑅𝑝30.000,00.
Sistem pertidaksamaan dari permasalahan tersebut adalah ….
A. 𝑥 ≥ 3𝑦, 2𝑥 + 3𝑦 ≤ 200,5𝑥 + 7𝑦 ≤ 100, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
B. 𝑥 ≥ 3𝑦, 2𝑥 + 3𝑦 ≤ 200,5𝑥 + 7𝑦 ≥ 100, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
C. 𝑥 ≤ 3𝑦, 2𝑥 + 3𝑦 ≤ 200,5𝑥 + 7𝑦 ≤ 100, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
D. 𝑥 ≤ 3𝑦, 2𝑥 + 3𝑦 ≤ 200,5𝑥 + 7𝑦 ≥ 100, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
E. 𝑥 ≤ 3𝑦, 2𝑥 + 3𝑦 ≥ 200,5𝑥 + 7𝑦 ≥ 100, 𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
3.2.1 Menentukan Nilai Optimum dari Fungsi Tujuan Dengan Uji Titik Pojok
Untuk menentukan nilai optimum (maksimum dan minimum) dari fungsi
tujuan dengan kendala tertentu menggunakan uji titik pojok dapat kita lakukan
dengan menggambar daerah penyelesaian/daerah layak/daerah optimum dari
sistem pertidaksamaan linier seperti telah dibahas pada sub bab sebelumnya.
Untuk lebih jelasnya, marilah kita amati beberapa masalah berikut.
Contoh
Perhatikan gambar berikut.
Y
C(1, 3)
B(4, 2)
D(0, 2)
Daerah
Penyelesaian
O(0, 0)
0 1 4 A(5, 0) X
Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian dari suatu sistem
pertidaksamaan linier. Tentukan nilai minimum dan nilai maksimum dari fungsi
tujuan f(x, y) = 2x + 5y dengan metode uji titik pojok.
Alternatif Penyelesaian
Titik-titik pojok (juga disebut vertex) yang terletak pada daerah penyelesaian pada
gambar tersebut adalah titik-titik (disertai dengan koordinat):
O(0, 0), A(5, 0), B(4, 2), C(1, 3), dan D(0, 2)
Nilai fungsi tujuan f(x, y) = 2x + 5y untuk titik-titik pojok yang diperoleh dapat
dihitung dengan menggunakan tabel sebagaimana berikut.
Titik Pojok (x, y) f(x, y) = 2x + 5y
O(0, 0) 0
A(5, 0) 10
B(4, 2) 18
C(1, 3) 17
D(0, 2) 10
Berdasarkan tabel di atas, diperoleh nilai minimum f(x, y) = 2x + 5y adalah 0
dicapai pada titik O(0, 0) dan nilai maksimum f(x, y) = 2x + 5y adalah 18 dicapai
pada titik B(4, 2).
Masalah
Sebuah pabrik buku memproduksi buku jenis polos dan bergaris. Dalam sehari
pabrik itu paling banyak memproduksi 1.000 buku. Dari bagian penjualan
diperoleh keterangan bahwa setiap hari terjual tidak lebih dari 800 buku polos dan
600 buku bergaris. Keuntungan setiap buku jenis polos adalah Rp200,00 dan jenis
bergaris adalah Rp250.
Alternatif Penyelesaian
Misalkan x : banyak buku polos
y : banyak buku bergaris
Ketentuan dalam masalah di atas dapat dituliskan dalam tabel.
Tabel
Jenis Banyak Buku Jumlah Penjualan Keuntungan
Buku Polos X x 200
Buku Bergaris Y y 250
Pembatas 1.000 800 600
Dari tabel di atas diperoleh model matematika sebagai berikut.
Fungsi Kendala
(1) x + y ≤ 1.000
(2) 0 ≤ x ≤ 800
(3) 0 ≤ y ≤ 600
Fungsi Tujuan
memaksimalkan keuntungan sebesar f(x, y) = 200x + 250y
Selanjutnya kita gambar daerah penyelesaian/daerah layak/daerah optimum dari
fungsi kendala yang ada seperti gambar berikut.
Y
1000
D C
600
Daerah
B
Penyelesaian
O A
0 800 1000 X
Koordinat Titik B:
x + y = 1000 Diperoleh y = 200, jadi koordinat titik potongnya adalah
x = 800 B(800, 200)
3.2.2 Menentukan Nilai Optimum dari Fungsi Tujuan Dengan Garis Selidik
Untuk menentukan nilai optimum (maksimum dan minimum) dari fungsi
tujuan dengan kendala tertentu menggunakan garis selidik dapat kita lakukan
dengan langkah-langkah sebagai berikut.
1) Tentukan daerah penyelesaian dari SPtLDV
2) Tentukan persamaan garis selidik.
Jika fungsi tujuan yang akan dioptimumkan f(x, y) = ax + by maka persamaan
garis selidik yang digunakan ax + by = k
3) Gambar garis-garis selidik yang sejajar dengan garis ax + by = k dan melalui
setiap titik sudut daerah penyelesaian.
4) Tentukan nilai optimum fungsi tujuan.
Nilai optimum dapat diperoleh dengan mensubtitusikan koordinat titik sudut
yang dilewati garis selidik tersebut pada fungsi tujuan.
D(0, 3) B(6, 3)
O X
0 A(4, 0) 5 2x + 5y = 8
2x + 5y = 0
Perhatikan gambar berikut. Daerah yang diarsir adalah daerah penyelesaian dari
suatu sistem pertidaksamaan linier. Carilah nilai minimum dan nilai maksimum
dari fungsi tujuan f(x, y) = 2x + 5y dengan menggunakan garis selidik.
Jika meminimumkan fungsi tujuan, pilih garis selidik yang letaknya paling kiri yaitu
melalui O(0, 0). Nilai minimumnya: k = 2x + 5y = 2(0) + 5(0) = 0.
Jadi nilai maksimum fungsi f(x, y) adalah 29 dan nilai minimumnya adalah 0
LATIHAN
A. Pilihlah jawaban yang tepat.
1. Diketahui model matematika sebagai berikut.
2x + y ≥ 8
0≤x≤7
1≤y≤4
Nilai minimum yang dihasilkan oleh fungsi sasaran f(x, y) = 5x + 10y
adalah ….
A. 25,5 B. 27,5 C. 45 D. 50 E. 75
5. Nilai maksimum dari fungsi 𝑓(𝑥, 𝑦) = 10𝑥 + 15𝑦 pada daerah yang
dibatasi 4x + y ≥ 12, 2x + y ≤ 12, x – 2y ≥ -6, x ≥ 0, dan y ≥ 0 adalah ….
A. 60 B. 80 C. 108 D. 128 E. 180
UJI KOMPETENSI 2
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Seorang pedagang sandal berencana menjual dua model sandal, yaitu
sandal model A dan model B. Modal yang dia miliki 𝑅𝑝25.000.000,00. Harga
sandal model A 𝑅𝑝50.000,00 dan model B 𝑅𝑝100.000,00 . Kios yang
dimilikinya hanya mampu memuat 300 pasang sandal. Dengan menjual
sandal model A ia mendapat keuntungan 𝑅𝑝5.000,00 setiap pasang dan
untuk model B 𝑅𝑝15.000,00 setiap pasang. Keuntungan maksimum yang
diperoleh pedagang tersebut adalah ….
A. 𝑅𝑝1.000.000,00 D. 𝑅𝑝3.500.000,00
B. 𝑅𝑝1.500.000,00 E. 𝑅𝑝3.750.000,00
C. 𝑅𝑝3.000.000,00
3. Seorang pedagang menjual dua macam helm, yaitu merek A dan merek B.
Harga pembelian helm merek A sebesar Rp160.000,00 per unit, sedangkan
untuk helm merek B sebesar Rp80.000,00 per unit. Modal pedagang
tersebur Rp3.200.000,00 dan tokonya hanya mampu memuat 30 helm. Dari
penjualan itu ia memperoleh laba RP25.000,00 per buah untuk helm merek
A dan Rp15.000,00 per buah untuk helm merek B. Agar laba yang diperoleh
pedagang maksimum, maka pedagang itu harus menyediakan ….
A. 20 helm merek A saja
B. 30 helm merek A saja
C. 30 helm merek B saja
D. 10 helm merek A dan 20 helm merek B
E. 20 helm merek A dan 10 helm merek B
6. Seorang ahli gizi sedang merencanakan dua buah menu A dan B. Setiap
gram menu A mengandung 2 unit lemak, 1 unit karbohidrat, dan 4 unit
protein. Setiap gram dari menu B mengandung 3 unit lemak, 3 unit
karbohidrat, dan 3 unit protein. Ahli gizi tersebut ingin menyiapkan menu
yang mengandung setidaknya 18 unit lemak, 12 unit karbohidrat, dan 24
unit protein dari menu A dan B. Dengan memisalkan x adalah banyaknya
gram menu A yang dibuat dan y adalah banyaknya gram menu B yang
dibuat, pertidaksamaan linier yang mewakili situasi diatas adalah ….
A. 2𝑥 + 3𝑦 ≥ 18
𝑥 + 3𝑦 ≥ 12
4𝑥 + 3𝑦 ≥ 24
𝑥 ≥ 0, 𝑦 ≥ 0
8. Seorang pedagang membeli 72 botol air mineral yang terdiri atas botol ukuran
330 ml dan botol ukuran 600 ml. Harga beli 1 botol 330 ml adalah Rp1.100,00.
Harga beli 1 botol 600 ml adalah Rp1.750,00. Pedagang tersebut membayar
sebanyak Rp110.400,00. Dari penjualan setiap botol 330 ml ia mendapat
keuntungan Rp800,00, sedangkan dari penjualan setiap botol 600 ml ia
mendapat keuntungan Rp1.200,00. Jika seluruh minuman tersebut terjual,
keuntungan pedagang tersebut sebesar … Rupiah
A. Rp75.800,00
B. Rp76.800,00
C. Rp76.900,00
D. Rp77.000,00
E. Rp79.000,00
9. Ani, Rio dan Cindy membeli buku tulis dan spidol di suatu took yang sama.
Ani membeli 2 buku tulis dan 3 spidol seharga Rp12.000,00 dan Rio
membeli 1 buku tulis dan 2 spidol seharga Rp6.500,00. Jika Cindy hanya
membeli 1 buku tulis dan 1 spidol ia membayar dengan uang Rp10.000,00.
Uang kembalian yang diterima Cindy adalah ….
A. Rp2.500,00
B. Rp3.000,00
C. Rp3.500,00
D. Rp4.000,00
E. Rp4.500,00
12. Seorang pengrajin perhiasan terdiri dari dua jenis. Perhiasan jenis I
memerlukan 1 gram emas dan 1,5 gram perak untuk melapisi luarnya.
Sedangkan perhiasan jenis II memerlukan 2 gram emas dan 0,5 gram
perak. Persediaan emas dan perak yang tersedia masing-masing 20 gram
emas dan 10 gram perak. Banyaknya masing-masing perhiasan I dan
perhiasan II yang dapat dilapisi emas dan perak berturut-turut agar
memperoleh jumlah maksimum adalah ….
A. 8 dan 4 D. 5 dan 9
B. 7 dan 4 E. 4 dan 8
C. 6 dan 4
y
8
x
8 1
16. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini adalah himpunan
penyelesaian pembatasan suatu soal program linier. Pernyataan yang
mencapai maksimum di titik A adalah ….(jawaban benar lebih dari satu)
19. Nilai minimum 7𝑥 + 14𝑦 dari daerah himpunan penyelesaian pada grafik
yang diarsir dibawah adalah….
20. Agar nilai maksimum dari 𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 yang memenuhi daerah diarsir hanya
berada di titik (2,2), pernyataan-pernyataan berikut yang BENAR adalah ….
Y
y=x
4
X
0 5
(1) 𝑏+𝑎 >0 (3) 𝑏>0
(2) 𝑏−𝑎 >0 (4) 𝑎>𝑏
A. -2 C. -6 E. -1
B. -5 D. -8
23. Agar titik (x,y) = (1,2) berada dalam daerah penyelesaian system
pertidaksamaan linier:
𝑦 ≤ 4 + 𝑥, 𝑦 ≥ −𝑥, 𝑑𝑎𝑛 𝑦 ≤ 𝑎 − 2𝑥 maka bilangan terkecil a yang
memenuhi adalah ….
A. 2 C. 4 E. 6
B. 3 D. 5
𝑅𝑝800.000,00 𝑅𝑝660.000,00
Paket 1 Paket 2
a. Beri tanda centang (✓) pada kolom Benar atau Salah untuk setiap
pernyataan berikut.
Pernyataan Benar Salah
Jika Ibu Ayu membeli 1 botol sampo cantik 󠄀 󠄀
dan 1 botol sabun super, ia harus membayar
𝑅𝑝170.000,00
Jika Ibu Ayu membeli 2 botol sampo cantik 󠄀 󠄀
a. Perhatikan stimulus diatas, Jika Ibu Ayu membeli 10 botol sampo cantik ,
ia akan mendapat diskon 10 %. Berapa uang yang harus ia bayarkan?
Jelaskan langkah-langkah pengerjaannya.
MATRIKS
Kompetensi Dasar
PETA KONSEP
Contoh :
5) Matriks segitiga atas (U), yaitu suatu matriks persegi yang setiap
elemen dibawah diagonal utama adalah nol (0)
4 8 7
Contoh : 𝑈 = (0 5 9)
0 0 6
2. Tabel jarak antara dua kota dalam satuan kilometer sebagai berikut.
Kota A Kota B Kota C
Kota A 0 60 100
Kota B 60 0 80
Kota C 100 80 0
a) Dengan menghilangkan judul baris dan julul kolomnya, tuliskan matriks
yang diperoleh.
b) Tentukan ordo matriks tersebut.
c) Tentukan transpos dari matriks tersebut.
d) Apakah matriks tersebut termasuk matriks simetris ?
2 3 0 1
3. Diketahui matriks 𝑃 = ( 5 −1 4 2 ). Tentukan :
1 0 3 5
3 2 −5 4
a) Ordo matriks P
b) Nilai p11, p23, p31 dan p42
c) Transpose matriks P
2 3 −1
5. Diketahui matriks 𝑃 = (2 √9 ) , 𝑄 = ( ). Tentukan:
5 −1 3 5 0
a) Transpose matriks P
b) Transpose matriks Q
LATIHAN
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
2
1. Diketahui matriks 𝐴 = (√9 log 8). Matriks yang senilai dengan matriks A
2 −1
adalah . . . .
−3 3 3 −3
A. ( ) D. ( )
2 −1 2 −1
3 3 3 −3
B. ( ) E. ( )
2 −1 −2 1
−3 −3
C. ( )
2 −1
2. Sebuah matriks dikatakan sama jika . . . .
A. Mempunyai ordo sama dan semua bilangannya sama
B. Mempunyai ordo sama atau semua bilangannya sama
C. Mempunyai ordo sama atau elemen-elemen yang seletak sama
D. Mempunyai ordo sama dan elemen-elemen yang seletak sama
E. Mempunyai ukuran yang sama semua
4𝑎 8 4 12 8 4
3. Diketahui matriks 𝐴 = ( 6 −1 −3𝑏) dan 𝐵 = ( 6 −1 3𝑎 ). Jika A = B,
5 3𝑐 9 5 𝑏 9
nilai a + b + c = ....
A. -7 D. 5
B. -5 E. 7
C. -1
2 3 7 2 4 𝑟
4. Diketahui matriks 𝐾 = (4 0 𝑝 ) dan matriks 𝐿 = (3 2𝑝 + 𝑞 3). Jika K =
6 3 5 7 1 5
LT, nilai p + q – r adalah ....
A. -9 D. 5
B. -7 E. 9
C. -5
a 2 3 6 2 3
8. Diketahui K = 5 4 b dan L= 5 4 2a . Jika K = L, maka c
8 3c 11 8 4b 11
adalah . . . .
A. 6 D. 16
B. 12 E. 18
C. 14
3 log y 4
log z 2 1
9. Nilai x yang memenuhi persamaan x = 16 adalah
log y −2 log z −2
….
A. 2 D. 9
B. 3 E. 81
C. 4
10. Jika 𝑄𝑇 adalah transpose dari matriks Q dan 𝑄𝑇 = 𝑅 , dengan 𝑄 =
2𝑥 − 𝑦 5
6 𝑦 6
( ) dan 𝑅 = ( 𝑦 4 ). Maka nilai dari 2𝑥 − 𝑦 + 𝑧 adalah . . .
𝑥 4 𝑧
𝑧 2𝑦 − 2
.
A. 6 D. 14
B. 8 E. 16
C. 12
b. (M2 + I) -2MT
4. Carilah matriks X yang memenuhi
3 4 2 −2
2𝑋 + 4 ( ) = 7( )
−2 5 −4 6
5. Pabrik sepatu “RED” setiap hari memproduksi tiga jenis sepatu dengan
kualitas yang berbeda. Banyak sepatu (pasang) yang diproduksi tampak
dalam tabel berikut.
Jenis Kualitas Kualitas Kualitas
Sepatu I II III
A 100 50 20
B 150 75 30
C 175 60 35
Harga sepatu dibedakan hanya berdasarkan kualitasnya. Daftar harga
sepatu seperti dalam tabel berikut.
Kualitas I Kualitas II Kualitas III
Rp100.000,00 Rp80.000,00 Rp75.000,00
a. Nyatakan data-data di atas dalam bentuk matriks
b. Tentukan jumlah uang per hari yang diperoleh pabrik itu jika semua
hasil produksi terjual.
−1 −2 2 7
2. Jika 𝑃 = ( ) dan 𝑄 = ( ), maka 2𝑃 − 3𝑄 = . . ..
4 2 −8 4
−8 −25 4 17
A. ( ) D. ( )
32 −8 −16 −22
1 5 −23 12
B. ( ) E. ( )
−3 −9 −25 25
−8 −25
C. ( )
28 2
1 5 −3 7
3. Jika matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ), maka A. B = . . . .
3 −4 −4 1
−23 12 −23 12
A. ( ) D. ( )
7 17 −25 25
−23 −12 −23 12
B. ( ) E. ( )
7 17 25 17
−3 35
C. ( )
−12 −4
2 −3 0 𝑎
4. Diketahui 𝑀 = ( ) dan 𝑁 = ( ) . Jika 𝑀𝑇 × ( ) = 5𝑁 , nilai a dan b
6 1 2 𝑏
berturut-turut adalah ....
A. -3 dan 1 D. -2 dan 2
B. -3 dan 2 E. -1 dan 1
C. -2 dan 1
1 2 0 −1
10. Jika matriks 𝑀 = ( ) dan 𝑁 = ( ) maka matriks 2𝑀𝑁 − 𝑁𝑀 = . . ..
−2 1 1 0
−1 2 2 −1
A. ( ) D. ( )
2 1 −1 2
2 1 4 −2
B. ( ) E. ( )
−1 2 2 4
2 −1
C. ( )
1 2
4 𝑥−2 −6 8 3 1 0 3
11. Jika diketahui: ( )+( ) = 2( )( ) maka harga 𝑥
4 2 −12 −6 −2 4 −1 1
sama dengan . . . .
A. 0 D. 14
B. 10 E. 25
C. 13
1 1 0 1
15. Jika matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) maka (𝐴 + 𝐵)(𝐴 − 𝐵) − (𝐴 −
−1 1 1 0
𝐵)(𝐴 + 𝐵) adalah matriks . . . .
0 0 −1 0
A. ( ) D. 8 ( )
0 0 0 1
−1 0 −1 0
B. ( ) E. 16 ( )
0 1 0 1
−1 0
C. 4 ( )
0 1
3𝑝 2 𝑝+8 2
16. Diketahui 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ). Jika 𝐴 = 𝐵, maka . . . .
4 −5𝑞 4 30
A. 𝑝 = 3, 𝑞 = 6 D. 𝑝 = −3, 𝑞 = 6
B. 𝑝 = 4, 𝑞 = 6 E. 𝑝 = 4, 𝑞 = −6
C. 𝑝 = 3, 𝑞 = −6
2 −2
17. Jika 𝐴 = ( ), maka matriks 𝐴2 adalah . . . .
1 3
4 4 2 −10
A. ( ) D. ( )
1 9 −2 3
2 −4 1 3
B. ( ) E. ( )
2 6 2 −2
2 −10
C. ( )
5 7
2 𝑝 3 1 𝑞 1 3 4 4
19. Diketahui 𝐴 = ( ), 𝐵 = ( ) , dan 𝐶 = ( ) . Jika 𝐴 + 𝐵 =
4 5 𝑞 2 3 𝑞 6 8 4
𝐶 maka nilai 𝑝 dan 𝑞 berturut-turut adalah . . . .
A. 2 dan 2 D. 3 dan 1
B. 6 dan -2 E. -3 dan 2
C. 5 dan -1
12 4 𝑥 2𝑦 96 −20
20. Diketahui matriks: 𝑃 = ( ),𝑄 = ( ) , dan 𝑅 = ( ) . Jika
0 −11 −3 4 66 −44
𝑇 𝑇
𝑃𝑄 = 𝑅 (𝑄 = transpose matriks 𝑄) maka 2𝑥 + 𝑦 = . . ..
A. 3 D. 13
B. 4 E. 17
C. 7
3 𝑦 𝑥 5 −3 −1
21. Diketahui matriks 𝐴 = ( ),𝐵 = ( ) , dan 𝐶 = ( ) . Jika 𝐴 +
5 −1 −3 6 𝑦 9
8 5𝑥
𝐵−𝐶 = ( ) maka nilai 𝑥 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 adalah . . . .
−𝑥 −4
A. 8 D. 20
B. 12 E. 22
C. 18
2𝑥 + 1 5 5 𝑦+3 5 1
22. Diketahui matriks 𝐴 = ( ),𝐵 = ( ),𝐶 = ( ) dan 𝐶 𝑇
1 𝑥+1 1 1 5 2
adalah transpos matriks C. nilai 3𝑥 + 2𝑦 yang memenuhi persamaan 𝐴 + 𝐵 =
2𝐶 𝑇 adalah . . . .
A. 10 D. 4
B. 8 E. 3
C. 6
3 1 3
23. Diketahui 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ). Pernyataan berikut yang benar adalah . .
2 4 −3
..
A. AB = 3A D. 3BA = A
B. AB = 3B E. BA = 3B
C. BA = 3A
−2 3
1 2 5
24. Jika 𝑋 = ( ) dan 𝑌 = ( 5 −1) , maka 𝑋 + 𝑌 𝑇 = . . .. ( 𝑌 𝑇 adalah
4 6 7
−4 7
transpos matriks Y)
5 10 −11
A. ( )
10 7 20
−3 12 −3
B. ( )
10 3 20
−1 7 1
C. ( )
7 5 13
−𝑝 −7 𝑞 2𝑝 2 −3𝑞 −2 −5 6
25. Diketahui 𝐴 = (−5 5 𝑟 ) , 𝐵 = ( 4 −1 −4 ) , 𝑑𝑎𝑛 𝐶 = (−1 4 −2).
−5 4 7 𝑟 𝑞 −2 −3 1 5
Jika 𝐴 + 𝐵 = 𝐶, maka nilai 𝑝, 𝑞 dan 𝑟 adalah . . . .
A. −2, −2, dan − 2
B. 2, −4, dan 2
C. −2, −3, dan 2
D. −2, −4, dan 2
E. 2, −3, dan 2
7. Diketahui ∑25 25
𝑖=6 𝑝𝑖 = 10. Nilai ∑𝑖=6(2 + 𝑝𝑖) =....
A. 50 C. 70 E. 90
B. 60 D. 80
8. Diberikan ∑50 50 50
𝑖=1 𝑈𝑖 = 60 dan ∑𝑖=1 𝑘𝑖 = 21. Nilai dari ∑𝑖=1(2𝑈𝑖 − 3𝑘𝑖 + 4) =....
A. 725 C. 527 E. 257
B. 572 D. 275
A. I D. IV
B. II E. V dan VI
C. III
12. Daerah yang diarsir pada gambar di bawah ini adalah daerah penyelesaian
pertidaksamaan...
A. 6𝑥 + 𝑦 ≤ 12; 5𝑥 + 4𝑦 ≥ 20; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
B. 6𝑥 + 𝑦 ≥ 12; 5𝑥 + 4𝑦 ≥ 20; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
13. Daerah yang diarsir pada grafik berikut adalah himpunan penyelesaian sistem
pertidaksamaan linier. Nilai maksimum dari fungsi objektif 𝑓(𝑥, 𝑦) = 6𝑥 + 10𝑦
adalah ....
A. 46 C. 34 E. 24
B. 40 D. 30
14. Seorang pengusaha perumahan mempunyai lahan seluas 10.000 m2 yang akan
dibangun rumah tipe I dan tipe II. Rumah tipe I memerlukan tanah seluas 100 m 2
dan rumah tipe II memerlukan tanah seluas 75 m2. Jumlah rumah yang dibangun
paling banyak 125 unit. Rumah tipr I dijual dengan harga Rp250.000.000,00 per
unit dan tipe II dijual dengan harga Rp200.000.000,00 per unit. Penghasilan
maksimum yang dapat diperoleh pengusaha perumahan tersebut adalah ....
A. Rp25.000.000,00 D. Rp26.670.000,00
B. Rp26.2500.000,00 E. Rp31.250.000,00
C. Rp26.600.000,00
15. Seorang penjahit membuat dua jenis pakaian. Pakaian jenis A memerlukan kain
katun 1 m dan kain sutera 2 m, sedangkan pakaian jenis B memerlukan kain
katun 2,5 m dan kain sutera 1,5 m. Bahan katun yang tersedia 70 m dan kain
sutera 84 m. Pakaian jenis A dijual dengan laba Rp50.000,00/buah, sesangkan
pakaian jenis B dijual dengan laba Rp60.000,00/buah. Agar penjahit memperoleh
laba maksimum, banyak pakaian jenis A dan jenis B yang terjual berturut-turut
adalah....
A. 20 dan 16 D. 16 dan 30
B. 26 dan 20 E. 30 dan 16
C. 30 dan 6
A. D.
B. E.
C.
17. Seorang wiraswasta kue basah memiliki bahan baku 5 kg tepung, 3 kg gula, dan 1
kg margarin. Untuk membuat kue bika memerlukan 3 kg tepung, 1 kg gula, dan
0,5 kg margarin. Sedangkan untuk kue putri salju memerlukan 2 kg tepung, 2 kg
gula, 0,5 kg margarin. Jika x menyatakan banyak kue bika dan y menyatakan
banyak kue putri salju, model matematika dari masalah tersebut adalah ....
A. 𝑥 + 2𝑦 ≤ 3; 3𝑥 + 2𝑦 ≤ 5; 0,5𝑥 + 0,5𝑦 ≤ 1; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
B. 𝑥 + 2𝑦 ≥ 3; 3𝑥 + 2𝑦 ≥ 5; 0,5𝑥 + 0,5𝑦 ≤ 1; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
C. 𝑥 + 2𝑦 ≤ 3; 3𝑥 + 2𝑦 ≥ 5; 0,5𝑥 + 0,5𝑦 ≥ 1; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
D. 𝑥 + 2𝑦 ≥ 3; 3𝑥 + 2𝑦 ≤ 5; 0,5𝑥 + 0,5𝑦 ≥ 1; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
E. 𝑥 + 2𝑦 ≤ 3; 3𝑥 + 2𝑦 ≤ 5; 0,5𝑥 + 0,5𝑦 ≥ 1; 𝑥 ≥ 0; 𝑦 ≥ 0
20. Seorang pedagang beras akan membuat beras campuran dengan cara
mencampur beras jenis A dan beras jenis B. Beras campur pertama terdiri dari 4
kg beras jenis A dan 8 kg beras jenis B, sedangkan beras campur kedua terdiri
dari 8 kg beras jenis A dan 10 kg beras jenis B. Beras yang tersedia untuk beras
jenis A dan B berturut-turut 80 ton dan 106 ton. Jika harga jual untuk beras
campuran jenis pertama Rp60.000,00 dan jenis kedua Rp80.000,00, penjualan
maksimum yang diperoleh adalah ....
A. Rp1.200.000.000,00
B. Rp920.000.000,00
C. Rp840.000.000,00
D. Rp800.000.000,00
E. Rp795.000.000,00
5 30 1 𝑎+3 4 2 0 2
21. Nilai 𝑎 dari persamaan matriks ( )+( ) = 3( )( ) adalah
1 1 2 2 −1 1 1 3
....
A. 75 C. 9 E. – 11
B. 11 D. – 9
𝑘 𝑙 2 8 1 6
22. Jika diketahui matriks 𝐾 = ( ) , 𝐴 = ( ) , 𝐵 = ( ) , 𝐶 = ( ) , dan 𝐷 = ( ) .
𝑚 𝑛 0 −2 1 2
−2
Jika 𝐾𝐴 = 𝐵 dan 𝐾𝐶 = 𝐷, nilai dari 𝐾. ( ) adalah ....
1
−6 6 −14
A. ( ) C. ( ) E. ( )
5 −5 7
5 12
B. ( ) D. ( )
−4 −5
𝑎 𝑏 6 1 2 −2 1 −1
23. Diketahui matriks 𝐴 = ( ), 𝐵 = ( ), 𝐶 = ( ), dan 𝐷 = ( ). Jika
0 1 −8 7 1 𝑐 0 2
𝑇 𝑇
2𝐴 + 𝐵 = 𝐶𝐷 dan 𝐵 =transpose 𝐵, nilai dari 𝑎 + 𝑏 − 𝑐 =....
A. −8 C. −4 E. 8
B. −6 D. 6
𝑎 𝑏 2 1 8 12
25. Diketahui persamaan matriks ( )( )=( ). Nilai 2𝑎 − 𝑏 =....
1 3 4 −2 14 −5
A. 18 C. 14 E. 6
B. 16 D. 10
4𝑥 − 𝑦 −2 2 𝑦+2 10 8
26. Diketahui matriks 𝐴 = ( ), 𝐵 = ( ), 𝐶 = ( ) . Jika 3𝐴 −
𝑧 4 1 𝑧−𝑥 −8 10
𝐵 = 𝐶 𝑇 dan 𝐶 𝑇 adalah transpose dari matriks 𝐶, nilai dari 3𝑥 + 𝑦 + 5𝑧 =....
A. 8 C. 14 E. 20
B. 10 D. 18
5 −2 (2 −1 ) 1 0
27. Diketahui persamaan matriks ( ) =( ). Nilai 𝑥 − 𝑦 =....
9 −4 𝑥 𝑥 + 𝑦 0 1
5 19 23
A. 2 C. 2
E. 2
15 22
B. D.
2 2
𝑥 − 5 4 (4 −1 ) 0 2
28. Diketahui persamaan matriks ( ) =( ). Perbandingan
−5 2 2 𝑦 − 1 −16 5
nilai 𝑥 dan 𝑦 adalah ....
A. 3 : 1 C. 2 : 1 E. 1 : 1
B. 1 : 3 D. 1 : 2
3 𝑦 𝑥 5 −3 −1
29. Diketahui matriks 𝐴 = ( ), 𝐵 = ( ) , dan 𝐶 = ( ). Jika 𝐴 + 𝐵 −
5 −1 −3 6 𝑦 9
8 5𝑥
𝐶=( ), nilai dari 𝑥 + 2𝑥𝑦 + 𝑦 =....
−𝑥 −4
A. 8 C. 18 E. 22
B. 12 D. 20
𝑎 4 2 𝑏 1 −3 0 1
30. Diketahui persamaan matriks ( )+( )=( )( ) . Nilai 𝑎 +
−1 𝑐 𝑑 −3 3 4 1 0
𝑏 + 𝑐 + 𝑑 =....
A. −7 C. 1 E. 7
B. −5 D. 3
PETA KONSEP
SIFAT-SIFAT DETERMINAN
MATERI PEMBELAJARAN
Sifat 2
Misalkan matriks A dan B merupakan matriks persegi berordo m × m dengan m ∈
N. Jika determinan matriks A dinotasikan |𝐴| dan determinan matriks At
dinotasikan |𝐴𝑡 |, maka |𝐴| = |𝐴𝑡 |
Latihan 4.1
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1 2 1 1 2 5
1. Jika A = ,B= dan C = maka nilai det (AB + C) =
3 4 0 1 3 7
….
A. -8 D. 8
B. 6 E. -2
C. -6
3x 2 x 3 x
2. Jika A = , B = , dan det A = det B, maka nilai x yang
5 x 2x 5
memenuhi adalah….
A. 2 atau 3 D. 3 atau 5
B. -1 atau 3 E. -3 atau 1
C. -2 atau 3
x −3 x 1
3. Jika det = det , maka x =….
1 2x 3 8
A. 1 atau 2 D. -2 atau 3
B. -1 atau 2 E. 2 atau 3
C. 1 atau 3
−2 1
𝑎 1 𝑎
7. Diketahui 𝐴 = ( ),𝐵 = ( 1 0 ) , dan determinan matriks AB
−1 𝑎 2
1 −1
adalah 6, maka nilai 𝑎 2 − 3𝑎 = . . ..
A. – 2 D. 1
B. – 1 E. 2
C. 0
𝑥 2 4 3
8. Diketahui matriks 𝑃 = ( ) dan 𝑂 = ( ). Agar determinan matriks P
3 2𝑥 −3 𝑥
sama dengan dua kali determinan matriks O, nilai x adalah . . . .
A. 6 atau – 2 D. 3 atau – 4
B. 6 atau 2 E. 3 dan 4
C. – 6 atau 2
1 1 1
9. Determinan matriks ( 𝑎 𝑏 𝑐 ) adalah ....
𝑎3 𝑏3 𝑐 3
A. (𝑎 − 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑎)
B. (𝑎 + 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑎)
C. (𝑎 − 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑎)(𝑎 − 𝑏 − 𝑐)
D. (𝑎 + 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑎)(𝑎 + 𝑏 + 𝑐)
E. (𝑎 − 𝑏)(𝑏 − 𝑐)(𝑐 − 𝑎)(𝑎 + 𝑏 + 𝑐)
2 x + 1 x − 1
10. Jika A = , maka jumlah semua nilai x sehingga det (A) = 27
3 x
adalah….
A. 1 D. 5
B. 4 E. 3
C. 2
1 2 4 1
4. Diketahui A = ,B= , dan matriks C memenuhi AC = B.
1 3 1 3
tentukan det C.
2 4 1 0
5. Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐼 = ( ) . Matriks (𝐴 − 𝑘𝐼) adalah
3 1 1 1
matriks singular. Tentukan nilai k.
1. 𝐴𝑋 = 𝐵
𝐴−1 𝐴𝑋 = 𝐴−1 𝐵
karena 𝐴−1 = 𝐼 maka
𝐼𝑋 = 𝐴−1 𝐵
𝑋 = 𝐴−1 𝐵
2. 𝑋𝐴 = 𝐵
𝑋𝐴𝐴−1 = 𝐵𝐴−1
karena 𝐴𝐴−1 = 𝐼 maka
𝑋𝐼 = 𝐵𝐴−1
𝑋 = 𝐵𝐴−1
−5 2 T -1
1. Apabila A = , A menyatakan transpose dari A dan A
2 −1
menyatakan invers dari A, maka AT + A-1 = ….
2. Tentukanlah invers dari setiap matriks berikut!
−3 −5
a. 𝐴 = ( )
14 −1
6 4
b. 𝐵 = ( )
4 4
3. Tentukan matriks X yang memenuhi persamaan berikut!
1 2 4 2
a. ( )𝑋 = ( )
−1 3 1 3
3 −1 3 0
b. 𝑋 ( )=( )
4 −1 1 4
1 −1 −1 0 2 −1
c. ( )( ) = 𝑋( )
2 1 2 −1 1 2
UJI KOMPETENSI 4
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
2 5 5 4
1. Diketahui matriks P = dan Q = . Jika P–1 adalah invers matriks
1 3 1 1
P dan Q–1 adalah invers matriks Q, maka determinan matriks Q –1 P–1 adalah
…
A. 209 D. -1
B. 10 E. -209
C. 1
3 2 −3 − 1
2. Diketahui matriks A = dan B = . Jika AT = transpose
0 5 − 17 0
matriks A dan AX = B + AT, maka determinan matriks X = …
A. –5 D. 5
B. –1 E. 8
C. 1
6 − 10 x 2
3. Diketahui matriks A = x x dan B =
5 . Jika AT = B–1 dengan AT =
−1 2
3
transpose matrik A, maka nilai 2x = …
A. –8 D. 4
B. –4 E. 8
1
C. 4
3 5 − 4 5
4. Diketahui matriks-matriks A = dan B = , jika (AB)– 1 adalah
−1 − 2 −1 1
invers dari matriks AB maka (AB) – 1 = ...
− 7 − 20 − 7 20
A. D.
− 6 − 17 6 − 17
7 20 17 20
B. E.
6 17 6 7
7 − 20
C.
− 6 17
3 1 0 2
24. Diketahui B= ( ),𝐶 = ( ) dan determinan matriks 𝐵𝐶 adalah 𝐾 .
2 0 3 −6
Jika garis 2𝑥 − 𝑦 = 5 dan 𝑥 + 𝑦 = 1 berpotongan di titik A, maka persamaan
garis yang melalui A dan bergradien K adalah ....
A. 𝑥 − 12𝑦 + 25 = 0
B. 𝑦 − 12𝑥 + 25 = 0
C. 𝑥 + 12𝑦 + 11 = 0
D. 𝑦 − 12𝑥 − 11 = 0
E. 𝑦 − 12𝑥 + 11 = 0
x − 5 4 4 −1 0 2
25. Jika = maka …
− 5 2 2 y − 1 − 16 5
x
A. y = 3x D. y = 3
x
B. y = 2x E. y = 2
C. y = x
2 1
−1 1 0
2. Diketahui matriks 𝑃 = ( ) dan 𝑄 = (1 −1) , jika matriks 𝐴 =
1 −1 1
1 1
𝑃𝑄, tentukan invers matriks A !
−6 −5 4 3
3. Diketahui matriks 𝐴 = ( ) dan 𝐵 = ( ) . Jika berlaku 𝑋𝐴 = 𝐵 ,
5 4 2 1
maka tentukan matriks X !
4. Jumlah umur kakak dan dua kali umur adik adalah 27 tahun. Selisih umur
kakak dan umur adik adalah 3 tahun. Jika x menyatakan umur kakak dan y
menyatakan umur adik, tentukan persamaan matriks yang sesuai dengan
permasalahan tersebut!
5 −2 2 −1
5. Jika matriks 𝑃 = ( ) dan 𝑄 = ( ). Tentukan nilai 𝑥 − 𝑦 yang
9 −4 𝑥 𝑥+𝑦
memenuhi 𝑃𝑄 = 𝐼, dengan I adalah matriks identitas.
Kompetensi Dasar
PETA KONSEP
Contoh 1:
4
Bayangan titik (3, −7) oleh translasi ( ) adalah….
2
Alternatif penyelesaian
𝑥1 3+4 7
( 1) = ( )=( )
𝑦 −7 + 2 −5
4
Jadi bayangan titik (3, −7) oleh translasi ( ) adalah (7, −5)
2
Contoh 2 :
2
Jika garis y = x + 5 ditranslasikan oleh ( ) , maka persamaan bayangannya
3
adalah….
LATIHAN 5.1
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
−2
1. Titik 𝐴(6, −1) ditranslasikan oleh 𝑇 = ( ). Bayangan titik A adalah….
5
A. 𝐴′(−8, −6) C. 𝐴′(4, −6) E. 𝐴′(4,6)
B. 𝐴′(−8,4) D. 𝐴′(4,4)
2. Titik 𝑃′(2, −4) adalah bayangan titik 𝑃(3,5) oleh translasi T. Translasi T adalah….
−1 1 −1
A. ( ) C. ( ) E. ( )
9 9 −9
1 9
B. ( ) D. ( )
−9 1
Diketahui titik P 1 (4,−12) adalah bayangan titik P oleh translasi 𝑇 = ( ) .
−9
3.
8
Koordinat titik P adalah….
A. (13, −20) C. (4, 20) E.(−5, −20)
B. (13, −4) D. (−5, −4)
2
4. Diketahui koordinat titik 𝑃 adalah (4, −1). Oleh translasi ( ) diperoleh bayangan
𝑎
titik P yaitu 𝑃′(−2𝑎, −4). Nilai a adalah….
A. – 3 C. 0 E. 3
B. – 1 D. 2
5. Diketahui translasi 𝑇 memetakan titik 𝑄(−4,2) ke titik 𝑄′(−1,6). Translasi T akan
memetakan titik 𝑅(3, −2) ke titik….
A. 𝑅′(0, −6) C. 𝑅′(0,4) E. 𝑅′(6, −6)
B. 𝑅′(0,2) D. 𝑅′(6,2)
−2 7
6. Jika translasi ditentukan oleh ( ) dilanjutkan dengan ( ) , bayangan titik
3 −5
𝐴(−3, −3) dibawa oleh translasi berurutan itu adalah….
A. 𝐴"(2, −5) C. 𝐴"(4, −8) E. 𝐴"(4, −5)
B. 𝐴"(−5,0) D. 𝐴"(−12, −5)
3
7. Garis 𝑦 = 3𝑥 ditranslasikan oleh 𝑇 = ( ). Persamaan bayangan garis tersebut
−2
adalah….
A. 𝑦 = −3𝑥 + 6 D. 𝑦 = 3𝑥 − 6
B. 𝑦 = −3𝑥 + 9 E. 𝑦 = 3𝑥 − 11
C. 𝑦 = 3𝑥 + 11
2
8. Garis 𝑔: 2𝑥 − 3𝑦 + 4 = 0 ditranslasikan oleh 𝑇 = ( ) diperoleh bayangan garis 𝑔′.
3
Persamaan garis 𝑔′ adalah….
A. 2𝑥 − 3𝑦 + 9 = 0
B. 2𝑥 − 3𝑦 + 6 = 0
2. REFLEKSI (PENCERMINAN)
Refleksi atau pencerminan adalah suatu transformasi yang memindahkan
titik-titik dengan menggunakan sifat bayangan oleh suatu cermin. Pencerminan
biasanya terhadap sebuah garis tertentu yang bertindak sebagai cermin atau
sumbu refleksi (sumbu simetri). Pencerminan dilambangkan dengan 𝑀𝑎 , dimana
𝑎 adalah sumbu refleksi.
Sifat-sifat pencerminan adalah:
* Jarak dari titik asal ke cermin sama dengan jarak cermin ke titik bayangan
* Garis yang menghubungkan titik asal dengan titik bayangan tegak lurus
terhadap cermin
Jika titik 𝑃(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap sumbu 𝑋, maka bayangannya adalah titik
𝑃′(𝑥′, 𝑦′) dengan 𝑥′ = 𝑥 dan 𝑦′ = −𝑦.
Hubungan di atas dapat ditulis:
𝑀𝑥
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥, −𝑦)
𝑥′ 1 0 (𝑥 )
Jika dalam persamaan matriks : ( ) = ( )
𝑦′ 0 −1 𝑦
2.2. Pencerminan Terhadap Sumbu Y
Perhatikan gambar berikut.
Jika titik 𝑃(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap titik asal 𝑶(𝟎, 𝟎) maka bayangannya
adalah titik 𝑃′(𝑥′, 𝑦′) dengan 𝑥′ = −𝑥 dan 𝑦′ = −𝑦.
Hubungan di atas dapat ditulis:
𝑀𝑂
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(−𝑥, −𝑦)
𝑥′ −1 0 𝑥
Jika dalam persamaan matriks : ( ) = ( )( )
𝑦′ 0 −1 𝑦
2.4. Pencerminan Terhadap Garis y = x
Perhatikan gambar berikut.
Jika titik 𝑃(𝑥, 𝑦) dicerminkan terhadap garis x = a maka bayangannya adalah titik
𝑃′(𝑥′, 𝑦′) dengan 𝑥′ = 2𝑎 − 𝑥 dan 𝑦′ = 𝑦.
Hubungan di atas dapat ditulis:
𝑀𝑥=𝑎
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(2𝑎 − 𝑥, 𝑦)
𝑥′ −1 0 𝑥 2𝑎
Jika dalam persamaan matriks : ( ) = ( )( )+( )
𝑦′ 0 1 𝑦 0
2.7. Percerminan Terhadap Garis 𝒚 = 𝒃
Perhatikan gambar berikut.
Contoh 2
Jika garis 𝑥 − 2𝑦 − 3 = 0 dicerminkan terhadap sumbu 𝑌 , maka persamaan
bayangannya adalah….
Alternatif penyelesaian
𝑀𝑦
(𝑥, 𝑦) → (−𝑥, 𝑦)
Diperoleh 𝑥′ = −𝑥 → 𝑥 = −𝑥′ dan 𝑦′ = 𝑦 → 𝑦 = 𝑦′
𝑥 − 2𝑦 − 3 = 0
(−𝑥′) − 2𝑦′ − 3 = 0
Jadi bayangan garis 𝑥 − 2𝑦 − 3 = 0 oleh pencerminan terhadap sumbu 𝑌 adalah
−𝑥 − 2𝑦 − 3 = 0
LATIHAN 5.2
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Bayangan titik 𝐾(𝑎, −𝑏) oleh pencerminan terhadap garis y = − x adalah….
A. 𝐾′(−𝑎, 𝑏) D. 𝐾′(−𝑏, 𝑎)
B. 𝐾′(−𝑎, −𝑏) E. 𝐾′(−𝑏, −𝑎)
C. 𝐾′(𝑏, −𝑎)
2. Koordinat bayangan titik 𝐴(−1,3) jika dicerminkan terhadap garis 𝑥 = 4 dan
dilanjutkan pencerminan terhadap sumbu Y adalah….
A. (9, −3) D. (−9, −3)
B. (−9,3) E. (−3, −9)
C. (9,3)
3. ROTASI (PERPUTARAN)
Sudut rotasi
A (titik asal)
Pusat rotasi
Suatu rotasi dengan pusat titik P dan sudut rotasi 𝜃 dinotasikan dengan 𝑅[𝑃, 𝜃]
𝐴 (𝑥, 𝑦)
X
O
Titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dirotasikan oleh 𝑅[𝑂(0,0), 𝜃] sehingga diperoleh bayangan titik
𝐴′(𝑥′, 𝑦′).
Rotasi titik A dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑅[𝑂(0,0),𝜃]
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥 𝑐𝑜𝑠 𝜃 − 𝑦 𝑠𝑖𝑛 𝜃 , 𝑥 𝑠𝑖𝑛 𝜃 + 𝑦 𝑐𝑜𝑠 𝜃)
Y 𝐴 (𝑥, 𝑦)
𝐴’ (𝑥’, 𝑦’)
𝑃 (𝑎, 𝑏)
X
O
Titik 𝐴(𝑥, 𝑦) dirotasikan oleh 𝑅[𝑃(𝑎, 𝑏), 𝜃] sehingga diperoleh bayangan titik
𝐴′(𝑥′, 𝑦′).
Rotasi titik A dapat dituliskan sebagai berikut:
𝑅[𝑃(𝑎,𝑏),𝜃]
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′((𝑥 − 𝑎) 𝑐𝑜𝑠 𝜃 − (𝑦 − 𝑏) 𝑠𝑖𝑛 𝜃 + 𝑎, (𝑥 − 𝑎) 𝑠𝑖𝑛 𝜃 + (𝑦 −
𝑏) 𝑐𝑜𝑠 𝜃 + 𝑏)
𝑥′
Dengan persamaan matriks, pemetaan di atas ditulis ( )=
𝑦′
𝑐𝑜𝑠 𝜃 − 𝑠𝑖𝑛 𝜃 (𝑥 − 𝑎) 𝑎
( ) +( )
𝑠𝑖𝑛 𝜃 𝑐𝑜𝑠 𝜃 𝑦−𝑏 𝑏
Contoh 1:
Titik 𝐴(2,1) dirotasikan terhadap titik 𝑂(0,0) sejauh 90° berlawanan arah putaran jam.
Bayangan titik 𝐴 adalah….
Alternatif penyelesaian
𝑥′ 𝑥
( ) = (0 −1) ( )
𝑦′ 1 0 𝑦
𝑥′ 0 −1 2
( )=( )( )
𝑦′ 1 0 1
𝑥′ −1
( )=( )
𝑦′ 2
Jadi bayangan titik 𝐴(2,1) oleh rotasi terhadap titik 𝑂(0,0) sejauh 90° berlawanan arah
putaran jam adalah 𝐴′(−1,2)
Contoh 2:
Jika garis 𝑥 − 2𝑦 = 5 diputar sejauh 90° terhadap titik (2,4) berlawanan arah putaran
jam, maka persamaan bayangannya adalah ....
LATIHAN 5.3
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Bayangan titik 𝑃(2, −3) oleh rotasi 𝑅[𝑂, 90°] adalah….
A. (3,2) C. (−2,3) E. (−3, −2)
B. (2,3) D. (−3,2)
2. Bayangan titik (4, −5) oleh rotasi 𝑅[𝑃, 90°] adalah (10,5) . Titik pusat rotasi
tersebut adalah….
A. 𝑃(3,2) C. 𝑃(6,0) E. 𝑃(−1,3)
B. 𝑃(2,3) D. 𝑃(0,6)
𝜋
3. Bayangan titik 𝑃(𝑎, 𝑏) oleh rotasi terhadap titik pusat (0,0) sebesar − 2 adalah
𝑃′(−10, −2). Nilai 𝑎 + 2𝑏 adalah….
A. – 18 C. 8 E. 22
B. – 8 D. 18
4. Diketahui bayangan titik 𝐴 oleh transformasi rotasi sebesar 270° berlawanan
jarum jam dengan pusat (−2,1) adalah 𝐴′(7, −3). Koordinat titik 𝐴 adalah….
A. (11, −3) D. (−6, −8)
B. (2, −8) E. (−6,10)
C. (2,10)
5. Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan koordinat titik 𝐴(−3,2) , 𝐵(2,4), dan 𝐶(−1, −1) .
Segitiga 𝐴𝐵𝐶 diputar sebesar (−𝜋) terhadap titik pusat (5,1) diperoleh bayangan
segitiga 𝐴’𝐵’𝐶’. Koordinat titik 𝐴’, 𝐵’, dan 𝐶’ berturut-turut adalah….
A. (3, −2), (−2, −4), dan (1, 1)
B. (7, 0), (8, −2), dan (9, 1)
C. (7, 0), (8, −2), dan (11, 3)
D. (13, 0),(8, −2) , dan (9, 1)
E. (13,0), (8, −2), dan (11, 3)
6. Suatu segitiga 𝑋𝑌𝑍 dengan titik 𝑋(−2,1) , 𝑌(3, 4) , 𝑍(−5, 2) dirotasikan dengan
sudut 180 dan pusat rotasi (1, 2). Bayangan ketiga titik tersebut berturut-turut
adalah….
A. (2, −1), (−3, −4), (5, −2)
B. (3,4), (0, −1), (2,7)
4. DILATASI (PERKALIAN)
Dilatasi atau perkalian adalah suatu transformasi yang mengubah jarak
titik-titik dengan faktor pengali tertentu terhadap suatu titik tertentu. Dilatasi
mengubah ukuran (memperbesar atau memperkecil) suatu bangun geometri,
tetapi tidak mengubah bentuk bangun geometri tersebut.
Dilatasi ditentukan oleh :
1. Faktor skala (𝑘)
2. Pusat dilatasi
Dilatasi yang berpusat di titik 𝑃 dengan faktor skala 𝑘 dinotasikan dengan [𝑃, 𝑘].
Berdasarkan nilai dari faktor skala 𝑘, bangun bayangan yang diperoleh
dapat ditetapkan sebagai berikut:
a. Jika 𝑘 > 1, bangun bayangan diperbesar dan terletak sepihak terhadap pusat
dilatasi dan bangun semula
Contoh 3
Diketahui segitiga 𝐴𝐵𝐶 dengan titik koordinat sudut-sudutnya yaitu 𝐴(1,3); 𝐵(−2,4)
dan 𝐶(−1, −1). Jika segitiga ABC ditransformasikan dengan transformasi yang
2 −3
bersesuaian dengan matriks 𝑀 = ( ) , tentukan luas bayangan segitiga
1 4
tersebut !
Alternatif penyelesaian 1.
Langkah pertama dicari dulu luas segitiga ABC.
Luas segitiga yang diketahui titik sudutnya dapat dicari dengan menggunakan
determinan.
Misal titik-titik sudut segitiga ABC adalah 𝐴(𝑥1 , 𝑦1 ); 𝐵(𝑥2 , 𝑦2 ); 𝑑𝑎𝑛 𝐶(𝑥3 , 𝑦3), maka
luasnya dapat dihitung dengan rumus :
1 𝑥1 𝑥2 𝑥3 𝑥1 1
𝐿𝑢𝑎𝑠 ∆ 𝐴𝐵𝐶 = |𝑦 𝑦 𝑦 | 𝑦 = ((𝑥1 𝑦2 + 𝑥2 𝑦3 + 𝑥3 𝑦1) − (𝑥1 𝑦3 + 𝑥3 𝑦2 + 𝑥2 𝑦1))
2 1 2 3 1 2
1 1 −2 −1 1
Maka luas segitiga ABC = 2 | |
3 4 −1 3
1
= ((1(4) + −2(−1) + −1(3)) − (1(−1) + −1(4) +
2
−2(3)))
1 1
= ((4 + 2 − 3) − (−1 − 4 − 6)) = (14) = 7
2 2
LATIHAN 5.5
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Bayangan titik 𝑀(5, −2) oleh transformasi yang berkaitan dengan matriks
2 3
( ) adalah....
1 1
A. 𝑀′(4, 5) D. 𝑀′(4, −3)
B. 𝑀′(4, 3) E. 𝑀′(−4, 5)
C. 𝑀′(4, − 5)
2. Bayangan titik 𝐴(1, 3) dan 𝐵(−2, −5) karena transformasi yang bersesuaian
−1 3
dengan matriks 𝑀 = ( ) berturut-turut adalah....
0 2
A. (4,3) dan (-13,-10)
B. (8,6) dan (-11,-8)
C. (8,6) dan (-13,-10)
D. (4,3) dan (-11,-8)
E. ((4,3) dan (8,6)
𝑎 −1
3. Suatu matriks transformasi 𝑀 = ( ) mentransformasi titik 𝐴(2, −3)
2 𝑏
′ (9,
sehingga diperoleh bayangannya yaitu 𝐴 −11). Bayangan titik 𝑃(−3,1) jika
ditransformasikan oleh matriks M adalah ....
A. 𝑃′(−10, −1) D. 𝑃′(−8, 3)
B. 𝑃′(−10, 1) E. 𝑃′(−10, −8)
C. 𝑃′(−8, −3)
4. Suatu matriks mentransformasikan titik 𝐴(−1,2) dan 𝐵(2, −5) menjadi titik
𝐴′(−5,11) dan 𝐵′(12, −26). Bayangan titik 𝐶(7, −8) jika ditransformasikan oleh
matriks tersebut adalah ....
A. 𝐶′(23, 53) D. 𝐶′(−23, 53)
B. 𝐶′(23, −53) E. 𝐶′(23, −50)
C. 𝐶′(−23, −50)
5. Persamaan garis 2𝑥 − 3𝑦 = 5 jika ditransformasikan oleh matriks transformasi
2 −1
( ) maka bayangannya adalah ....
5 −3
A. 4𝑥 − 6𝑦 = 5 D. −9𝑥 + 4𝑦 = 5
B. −6𝑥 + 4𝑦 = 5 E. −6𝑥 + 9𝑦 = 5
C. 6𝑥 − 9𝑦 = 5
6. KOMPOSISI TRANSFORMASI
Komposisi transformasi adalah pengerjaan dua atau lebih transformasi secara
berurutan. Transformasi 𝑇1 dilanjutkan dengan transformasi 𝑇2 terhadap suatu titik 𝐴
dapat ditulis: (𝑇2 𝜊𝑇1 )(𝐴) → 𝑇2 (𝑇1 (𝐴)). Sebaliknya 𝑇1 𝜊𝑇2 (baca: 𝑇1 komposisi 𝑇2 ) berarti
transformasi 𝑇2 dilanjutkan dengan 𝑇1 dapat ditulis: (𝑇1 𝜊𝑇2 )(𝐴) → 𝑇1 (𝑇2 (𝐴)).
Jika 𝑇1 dan 𝑇2 masing-masing adalah transformasi yang bersesuaian dengan
𝑎 𝑏 𝑒 𝑓
matriks-matriks 𝑀1 = ( ) dan 𝑀2 = ( ) maka komposisi transformasinya
𝑐 𝑑 𝑔 h
adalah:
1. 𝑇2 𝜊𝑇1 bersesuaian dengan perkalian matriks 𝑀2 . 𝑀1 , yaitu: 𝑀2 . 𝑀1 =
𝑒 𝑓 𝑎 𝑏
( )( )
𝑔 h 𝑐 𝑑
2. 𝑇1 𝜊𝑇2 bersesuaian dengan perkalian matriks 𝑀1 . 𝑀2 , yaitu: 𝑀1 . 𝑀2 =
𝑎 𝑏 ( 𝑒 𝑓)
( )
𝑐 𝑑 𝑔 h
Contoh 1
Diketahui segi empat 𝑃𝑄𝑅𝑆 dengan 𝑃(−4, 1) ; 𝑄(−3, 4) ; 𝑅(0, 5) ; dan 𝑆(−1, 1) .
Tentukan bayangan segitiga tersebut setelah dicerminkan terhadap garis 𝑦 = 𝑥 ;
kemudian diputar 1800 dengan pusat 𝑂(0, 0) !
Alternatif penyelesaian.
𝑑𝑖𝑐𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝 𝑔𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑦=𝑥 𝑅[𝑂,1800 ]
𝐴(𝑥, 𝑦) → (𝑦, 𝑥) → (−𝑦, −𝑥)
Jadi: 𝑃(−4, 1) → 𝑃′(−1, 4) ; 𝑄(−3, 4) → 𝑄′(−4, 3) ; 𝑅(0, 5) → 𝑅′(−5, 0) dan 𝑆(−1, 1) →
𝑆′(−1, 1)
Contoh 2
Tentukan bayangan segitiga ABC dengan titik-titik sudut 𝐴(3, 1); 𝐵(6, 1); dan 𝐶(5, 3)
karena refleksi terhadap 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑋 dan dilanjutkan dengan rotasi [(2, 1), 900 ]
Alternatif penyelesaian.
𝑟𝑒𝑓𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑡ℎ𝑑 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑋
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′(𝑥, −𝑦)
𝑅[(𝑎,𝑏),900 ]
𝐴(𝑥, 𝑦) → 𝐴′ (−𝑦 + 𝑏 + 𝑎 ; 𝑥 − 𝑎 + 𝑏)
𝑟𝑒𝑓𝑙𝑒𝑘𝑠𝑖 𝑡ℎ𝑑 𝑠𝑢𝑚𝑏𝑢 𝑋 𝑅[(2,1),900 ]
Sehingga: 𝐴(𝑥, 𝑦) → (𝑥, −𝑦) → 𝐴′( 𝑦 + 3 ; 𝑥 − 1)
Jadi: 𝐴(3, 1) → 𝐴′ (1 + 3 ; 3 − 1)𝑠𝑒ℎ𝑖𝑛𝑔𝑔𝑎 𝐴′(4, 2)
Contoh 3
3
Tentukan bayangan kurva 𝑦 = 2𝑥 2 + 3 oleh translasi 𝑇 = ( ) kemudian dilanjutkan
−2
dengan dilatasi dengan pusat 𝑂(0, 0) dengan faktor skala 2
Alternatif penyelesaian.
3
𝑇=( )
−2
𝐴(𝑥, 𝑦) → (𝑥 + 3 ; 𝑦 − 2)
𝐷[𝑂,2]
𝐴(𝑥, 𝑦) → (2𝑥 ; 2𝑦)
3
𝑇=( ) 𝐷[𝑂,2]
−2
Sehingga: 𝐴(𝑥, 𝑦) → (𝑥 + 3 ; 𝑦 − 2) → (2(𝑥 + 3); 2(𝑦 − 2)) 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐴′(2𝑥 + 6 ; 2𝑦 −
4)
Jadi: 𝑥 ′ = 2𝑥 + 6 dan 𝑦 ′ = 2𝑦 − 4
2𝑥 = 𝑥 ′ − 6 dan 2𝑦 = 𝑦 ′ + 4
𝑥 ′ −6 𝑦′ +4
𝑥= dan 𝑦 =
2 2
Substitusikan x dan y ke persamaan kurva 𝑦 = 2𝑥 2 + 3
2
𝑦′ + 4 𝑥′ − 6
( ) = 2( ) +3
2 2
𝑦′ + 4 𝑥′2 − 12𝑥 ′ + 36
( ) = 2( )+3
2 4
𝑦′ + 4 𝑥′2 − 12𝑥 ′ + 36 6
( )=( )+
2 2 2
𝑦 ′ + 4 = 𝑥′2 − 12𝑥 ′ + 42
𝑦 ′ = 𝑥′2 − 12𝑥 ′ + 38
Jadi bayangan kurva adalah 𝒚 = 𝒙𝟐 − 𝟏𝟐𝒙 + 𝟑𝟖
Contoh 4
Tentukan bayangan garis 𝑥 + 3𝑦 + 2 = 0 oleh transformasi yang berkaitan dengan
2 3 1 2
matriks 𝑇1 = ( ) dilanjutkan dengan matriks 𝑇2 = ( )!
1 2 3 4
Alternatif penyelesaian.
Langkah pertama dicari matriks tunggalnya yaitu
𝑇2 𝑂 𝑇1 (𝑘𝑒𝑛𝑎𝑝𝑎 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑇2 𝑂 𝑇1 𝑏𝑢𝑘𝑎𝑛 𝑇1 𝑂 𝑇2 ? )
1 2 2 3 4 7
𝑇2 𝑂 𝑇1 = ( )( )=( ) → 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡 𝑝𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖𝑎𝑛 𝑑𝑢𝑎 𝑚𝑎𝑡𝑟𝑖𝑘𝑠 ‼!
3 4 1 2 10 17
Langkah kedua gunakah rumus menentukan bayangan titik karena transformasi
dengan matriks:
𝑥′ 𝑎 𝑏 𝑥 𝑥 1 𝑑 −𝑏 𝑥′
( )=( ) ( ) ; maka (𝑦 ) = (𝑎𝑑−𝑏𝑐 ) ( )( )
𝑦′ 𝑐 𝑑 𝑦 −𝑐 𝑎 𝑦′
𝑥′ 4 7 𝑥 𝑥 1 17 −7 (𝑥′)
Sehingga: ( ) = ( ) ( ) ; maka (𝑦 ) = (4(17)−7(10)) ( )
𝑦′ 10 17 𝑦 −10 4 𝑦′
𝑥 1 17 −7 (𝑥′ )
(𝑦 ) = (−2) ( )
−10 4 𝑦′
𝑥 ′
1 17𝑥 − 7𝑦′
(𝑦 ) = −2 ( )
−10𝑥 ′ + 4𝑦′
17𝑥 ′ −7𝑦′ −17𝑥 ′ +7𝑦′ −10𝑥 ′ +4𝑦′ 10𝑥 ′ −4𝑦′
Jadi: 𝑥 = = dan 𝑦 = =
−2 2 −2 2
LATIHAN 5.6
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
−1 4
1. Jika 𝑇1 = [ ] dan 𝑇2 = [ ] maka koordinat bayangan dari komposisi
3 2
(𝑇2 0𝑇1 )(−5; 4))=....
A. (-3; 4) C. (-2; 9) E. (3; -6)
B. (2; -5) D. (-2; -6)
2. Bayangan titik A(8; -6) oleh suatu rotasi sejauh (O; 1500) dilanjutkan rotasi (O;
300) adalah ....
A. (6; -4) C. (5; 7) E. (9; 3)
B. (-8; 6) D. (-4; 8)
3. Jika Mx menyatakan pencerminan terhadap sumbu X dan My=x menyatakan
pencerminan terhadap garis y = x maka koordinat bayangan (My=x 0 Mx)(3; -1) =
....
A. (-1; -3) C. (1; -3) E. (-3; -1)
B. (1; 3) D. (-3; 1)
4. Diketahui M1 adalah pencerminan terhadap garis y = h dan M2 adalah
pencerminan terhadap garis y = 4. Jika koordinat bayangan dari (M2 0 M1)(3; -1)
adalah (3; -5) maka nilai h adalah ....
A. -5 C. 3 E. 6
B. -3 D. 5
5. Bayangan titik P(-5/3; 2) jika didilatasikan dengan skala 3 dan pusat O(0; 0) dan
dilanjutkan dengan rotasi setengah putaran dengan pusat O(0; 0) adalah ....
A. (-6; -5) D. (5; -6)
B. (6; -5) E. (-3; 5)
C. (-6; 5)
6. Titik A(2; -5) didilatasikan dengan pusat P(1; 3) dan skala -3 selanjutnya
direfleksikan terhadap garis 𝑦 = 4 sehingga diperoleh bayangan ....
A. A’(-4; -19) D. A’(-2; -27)
B. A’(-2; -19) E. A’(-2; 27)
C. A’(-2; 19)
7. Persamaan bayangan kurva 2x + y + 4 = 0 dicerminkan terhadap sumbu x dan
1 2
dilanjutkan oleh transformasi yang berkaitan dengan matriks ( ) makan
0 1
persamaan bayangannya adalah ....
A. x – 2y + 4 = 0 D. y + 4 = 0
B. 2x + 2y + 4 = 0 E. x + 4 = 0
C. 2x – 5y + 4 = 0
8. Bayangan garis 2x + y = 3 karena pencerminan berturut-turut terhadap dua garis
sejajar x = –1 dan x = 4 adalah ....
UJI KOMPETENSI 5
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Titik 𝑃(−3,1) dipetakan oleh rotasi dengan pusat 𝑂(0,0) sebesar 90°, dilanjutkan
3
dengan translasi 𝑇 = ( ). Peta titik 𝑃 adalah….
4
A. 𝑃′′ (2,1) D. 𝑃′′ (4,7)
B. 𝑃′′ (0,3) E. 𝑃′′ (4,1)
′′ (2,7)
C. 𝑃
2. Koordinat 𝐴(8, −12) dipetakan oleh dilatasi dengan pusat 𝑂 dan faktor skala 2,
dilanjutkan rotasi dengan pusat 𝑂 sebesar 180 . Koordinat titik hasil peta
adalah….
A. (−4, −6) D. (−8,12)
B. (−4,6) E. (−16,24)
C. (4, −6)
a a + 1 2 1
1. Transformasi yang dilanjutkan dengan transformasi
1 − 2 − 1 − 3
terhadap titik A(2, 3) dan B(4, 1) menghasilkan bayangan A’(22, –1) dan B’(24, –
17). Oleh komposisi transformasi yang sama, bayangan titik C adalah C’(70, 35).
Tentukan kKoordinat titik C!
2. Tentukan persamaan bayangan garis y = 5x – 3 karena rotasi dengan pusat
O(0,0) bersudut –90
3. Suku ke-4 dan ke-9 suatu barisan aritmetika berturut-turut adalah 110 dan 150.
Tentukan suku ke-30 barisan aritmetika tersebut!
4. Suku ke-6 dan ke-12 suatu barisan aritmetika berturut-turut adalah 35 dan 65.
Suku ke-52 barisan aritmetika tersebut adalah …
5. Seorang penjual daging pada bulan Januari menjual 120 kg, bulan Februari 130
kg, Maret dan seterusnya selama 10 bulan selalu bertambah 10kg dari bulan
sebelumnya. Jumlah daging yang terjual selama 10 bulan adalah …
Kompetensi Dasar
3.6 Menggeneralisasi pola bilangan 4.6 Menggunakan pola barisan
dan jumlah pada barisan aritmetika atau geometri untuk
aritmetika dan geometri menyajikan dan menyelesaikan
masalah kontekstual (termasuk
pertumbuhan, peluruhan, bunga
majemuk, dan anuitas)
PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN
1. POLA BILANGAN
Pola bilangan merupakan susunan angka-angka yang mempunyai pola-pola
tertentu atau susunan bilangan yang memiliki aturan atau pola tertentu. Pola bilangan
ada yang membentuk barisan dan ada pula yang membentuk deret. Jenis-jenis pola
bilangan tersebut diantaranya sebagai berikut:
a. Barisan bilangan asli: 1, 2, 3, 4, … . Pola: 1, 2, 3, 4, … .
1
Suku ke-𝑛: 𝑈𝑛 = 𝑛. Jumlah 𝑛 suku pertama: 𝑆𝑛 = 𝑛 (𝑛 + 1)
2
b. Barisan bilangan ganjil: 1, 3, 5, 7, … . Pola: 2(1) − 1, 2(2) − 1, 2(3) − 1, 2(4) − 1, …
Contoh 1.
Diketahui barisan bilangan: 1, 1, 2, 3, 5, 8, … . Tentukan 3 suku selanjutnya!
Alternatif penyelesaian
Barisan bilangan tersebut adalah barisan bilangan Fibonacci
𝑈7 = 𝑈6 + 𝑈5 = 8 + 5 = 13, 𝑈8 = 𝑈7 + 𝑈6 = 13 + 8 = 21, 𝑈9 = 𝑈8 + 𝑈7 = 21 + 13 = 34
Jadi 3 suku selanjutnya adalah 13, 21, 34
Contoh 2:
Gambar berikut adalah segitiga yang disusun dari batang korek api. Berapakah
banyak batang korek api yang dibutuhkan untuk membuat pola ke-7?
Alternatif penyelesaian
𝐺𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 (1) = 3 = 3 × 1 = 3 × (0 + 1)
𝐺𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 (2) = 9 = 3 × 3 = 3 × (1 + 2)
𝐺𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 (3) = 18 = 3 × 6 = 3 × (1 + 2 + 3)
𝐺𝑎𝑚𝑏𝑎𝑟 (4) = 30 = 3 × 10 = 3 × (1 + 2 + 3 + 4)
Berdasarkan pola yang dibentuk, maka dapat ditentukan untuk pola ke-7, yaitu:
𝑈7 = 3 × (1 + 2 + 3 + 4 + 5 + 6 + 7) = 3 × 28 = 84
Jadi banyak batang korek api yang dibutuhkan untuk membuat pola ke-7 adalah 84
LATIHAN 6.1
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Diketahui barisan bilangan: 𝑥, 27, 9, 45, 27, 63, 𝑦.
Nilai yang tepat menggantikan 𝑥 dan 𝑦 adalah….
A. – 9 dan 45 C. 9 dan 45 E. 63 dan 45
B. – 9 dan 81 D. 45 dan 27
2. Suku ke-20 dari barisan 1, 1, 1, 2, 1, 3, 1, 4, 1, … adalah….
A. 1 C. 10 E. 18
B. 9 D. 11
3. Semua bilangan positif ganjil dikelompokkan sebagai berikut:
(1), (3, 5, 7), (9, 11, 13, 15, 17), (19, 21, 23, 25, 27, 29, 31). Selisih bilangan terbesar
dan terkecil dalam kelompok ke-8 adalah….
A. 18 C. 28 E. 36
B. 24 D. 32
4. Pada barisan bilangan balok, jumlah deret 𝑈4 + 𝑈5 + ⋯ + 𝑈10 adalah….
A. 429 C. 379 E. 329
B. 409 D. 339
5. Jika rumus suku ke-𝑛 suatu barisan adalah 𝑈𝑛 = 5 − 2𝑛2 maka selisih suku ke-6
dan ke-2 adalah….
A. – 67 C. – 3 E. 67
B. – 64 D. 64
6. Rumus umum suku ke-𝑛 dari barisan 6, 10, 14, 18, … adalah 𝑈𝑛 = 𝑎𝑛 + 𝑏. Rumus
suku ke-𝑛 barisan tersebut adalah….
A. 𝑈𝑛 = 4𝑛 − 2 D. 𝑈𝑛 = 3𝑛 − 2
B. 𝑈𝑛 = 3𝑛 + 3 E. 𝑈𝑛 = 4𝑛 + 2
C. 𝑈𝑛 = 5𝑛 + 1
7. Jika suatu barisan 2, 8, 32, 128, … memenuhi rumus 𝑈𝑛 = 2𝑎𝑛+𝑏 maka nilai 𝑎 × 𝑏
adalah….
A. 3 C. 1 E. – 2
B. 2 D. – 1
8. Rumus suku ke-𝑛 suatu barisan adalah 𝑈𝑛 = 4 + 2𝑛 − 𝑎𝑛2. Jika suku ke-4 adalah
−36 maka nilai 𝑎 adalah….
A. – 3 C. 2 E. 4
B. – 2 D. 3
9. Suatu barisan 2, 5, 10, 17, … memenuhi pola 𝑈𝑛 = 𝑎𝑛2 + 𝑏𝑛 + 𝑐 . Suku ke-12
barisan tersebut adalah….
A. 145 C. 101 E. 75
B. 122 D. 82
Contoh 1.
Diketahui jumlah suku ke-2 dan ke-4 dari barisan aritmetika adalah 26. Selisih suku
ke-8 dan suku ke-5 adalah 9. Berapakah suku ke-10 dari barisan aritmetika tersebut?
Contoh 2.
Diketahui barisan aritmetika dengan 𝑈𝑛 adalah suku ke-𝑛. Jika 𝑈2 + 𝑈15 + 𝑈40 = 165,
berapakah 𝑈19 ?
Alternatif penyelesaian
𝑈2 + 𝑈15 + 𝑈40 = 165
𝑎 + 𝑏 + 𝑎 + 14𝑏 + 𝑎 + 39𝑏 = 165
3𝑎 + 54𝑏 = 165
𝑎 + 18𝑏 = 55
𝑈19 = 55
Jadi nilai 𝑈19 adalah 55
Contoh 3.
Berapakah banyaknya bilangan asli yang merupakan kelipatan 5 antara 21 dan 99?
Alternatif Penyelesaian.
Barisannya adalah: 25, 30, 35, … , 90, 95.
𝑎 = 25 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
𝑏=5 95 = 25 + (𝑛 − 1) 5
𝑈𝑛 = 95 95 = 25 + 5𝑛 − 5
75 = 5𝑛
𝑛 = 15
Jadi banyaknya bilangan asli yang merupakan kelipatan 5 antara 21 dan 99 adalah 15
𝒚−𝒙
𝒃=
𝒌+𝟏
Contoh:
Diantara bilangan 4 dan 112 disisipkan 11 bilangan sehingga membentuk barisan
aritmetika.
Tentukan: 1) Beda
2) Rumus suku ke-𝑛
3) Nilai 𝑈15
Alternatif Penyelesaian.
1) 𝑦 = 112 2) 𝑎 = 4 3) 𝑈15 = 9 (15) − 5
𝑥=4 𝑏=9 𝑈15 = 135 − 5
𝑘 = 11 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏 𝑈15 = 130
112−4 108
𝑏 = 11+1 = 12 = 9 𝑈𝑛 = 4 + (𝑛 − 1) 9 Jadi nilai 𝑈15 adalah 130
𝑈𝑛 = 4 + 9𝑛 − 9
Jadi beda barisan yang
terbentuk adalah 9 𝑈𝑛 = 9𝑛 − 5
Jadi rumus suku ke-n
adalah 𝑈𝑛 = 9𝑛 − 5
LATIHAN 6.2
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Suku ke-10 dikurangi suku ke-4 suatu barisan aritmetika adalah 18. Jika jumlah
suku ke-8, suku ke-9, dan suku ke-10 barisan tersebut adalah 90, maka suku
pertamanya adalah….
A. 6 C. 10 E. 14
B. 8 D. 12
1
2. Hasil bagi suku pertama oleh suku ke-3 suatu barisan aritmetika adalah 2. Jika
suku ke-5 barisan tersebut adalah 12, maka suku ke-9 adalah….
A. 16 C. 20 E. 24
B. 18 D. 22
3. Jika perbandingan suku pertama dan suku ketiga suatu barisan aritmetika adalah
2 ∶ 3 maka perbandingan suku kedua dan suku keempat adalah….
A. 1 ∶ 3 C. 4 ∶ 5 E. 5 ∶ 7
B. 3 ∶ 4 D. 5 ∶ 6
𝑆𝑛 = 𝑎 + (𝑎 + 𝑏) + (𝑎 + 2𝑏) + ⋯ + (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑆𝑛 = (𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 2)𝑏) + (𝑎 + (𝑛 − 3)𝑏) + ⋯ + 𝑎
________________________________________________________________ +
2𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) + ⋯ + (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2𝑆𝑛 = 𝑛 . (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑛
𝑆𝑛 = (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
Jadi jumlah 𝑛 suku pertama deret aritmatika adalah :
𝒏
𝑺𝒏 = (𝟐𝒂 + (𝒏 − 𝟏)𝒃)
𝟐
𝑛 𝑛
Atau 𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏) = 2 (𝑎 + 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
Ingat : 𝑈𝑛 = 𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏
Dengan demikian 𝑆𝑛 dapat dinyatakan sebagai:
𝒏
𝑺𝒏 = (𝒂 + 𝑼𝒏 )
𝟐
Rumus mana dari kedua rumus di atas yang akan digunakan disesuaikan dengan
kebutuhan.
Hubungan jumlah 𝑛 suku pertama deret aritmetika dan suku tengahnya:
1 1
𝑆𝑛 = 𝑛 . 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 ) dan 𝑈𝑘 = 2 (𝑎 + 𝑈𝑛 ) maka:
𝑺𝒏 = 𝒏 . 𝑼 𝒌
Contoh 1
Dari sebuah deret hitung diketahui suku ketiga sama dengan 9, sedangkan jumlah
suku kelima dan ketujuh sama dengan 36. Berapakah jumlah 10 suku yang pertama?
Alternatif Penyelesaian.
𝑈3 = 𝑎 + 2𝑏 = 9 …. (1) Persamaan (1) dan (2): 𝑆𝑛 = 𝑛 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
2
𝑈5 + 𝑈7 = 36 𝑎 + 2𝑏 = 9 10
𝑆10 = (2 (3) + (10 − 1)3)
(𝑎 + 4𝑏) + (𝑎 + 6𝑏) = 36 𝑎 + 5𝑏 = 18 2
2𝑎 + 10𝑏 = 38 ___________ - 𝑆10 = 5 (6 + 27) = 5 (33) = 165
𝑎 + 5𝑏 = 18 …. (2) −3𝑏 = −9 Jadi jumlah 10 suku pertamanya
𝑏=3 adalah 165
𝑎 + 2(3) = 9
𝑎 =9−6
𝑎=3
Contoh 3:
Tempat duduk di sebuah gedung pertunjukan seni diatur mulai dari depan ke belakang
dengan banyak baris di belakang lebih 4 kursi dari baris di depannya. Bila dalam
gedung pertunjukan terdapat 15 baris dengan baris terdepan ada 20 kursi, maka
berapakah kapasitas tempat duduk di gedung tersebut?
Alternatif Penyelesaian.
𝑛
𝑎 = 20 𝑆𝑛 = 2 (2𝑎 + (𝑛 − 1)𝑏)
𝑏=4 15
𝑆15 = 2 (2(20) + 14 (4))
𝑛 = 15
15 15
𝑆15 = 2 (40 + 56) = 2 (96)
𝑆15 = 15 × 48 = 720
Jadi kapasitas tempat duduk di gedung tersebut adalah 720 kursi
b. Hubungan 𝑼𝒏 dengan 𝑺𝒏
Perhatikan uraian berikut:
𝑆𝑛 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛−1 + 𝑈𝑛
𝑆𝑛−1 = 𝑈1 + 𝑈2 + 𝑈3 + ⋯ + 𝑈𝑛−1
_____________________________________ -
𝑆𝑛 − 𝑆𝑛−1 = 𝑈𝑛
Dengan demikian:
𝑼𝒏 = 𝑺𝒏 − 𝑺𝒏−𝟏
𝑛
Kita telah mengetahui bahwa: 𝑆𝑛 = (𝑎 + 𝑈𝑛 ), dengan 𝑎 = 𝑈1 . Apabila 𝑛 = 1
2
1 1
maka akan diperoleh: 𝑆1 = 2 (𝑈1 + 𝑈1 ) = 2 (2 𝑈1 ) = 𝑈1 . Dengan
𝑺𝟏 = demikian
𝑼𝟏
berlaku:
CATATAN: Rumus ini juga berlaku untuk deret geometri.
Contoh:
Diketahui jumlah 𝑛 suku pertama suatu deret aritmetika adalah 𝑆𝑛 = 7𝑛 − 2𝑛2.
Tentukan suku ke-20 deret tersebut!
Alternatif Penyelesaian.
𝑆𝑛 = 7𝑛 − 2𝑛2 𝑆19 = 7 (19) − 2 (19)2 𝑈20 = 𝑆20 − 𝑆19
(20)2 𝑆19 = 133 − 2 (361) 𝑈20 = −660 − (−589)
𝑆20 = 7(20) − 2
𝑆20 = 140 − 2 (400) 𝑆19 = 133 − 722 𝑈20 = −660 + 589
𝑆20 = 140 − 800 𝑆19 = −589 𝑈20 = −71
𝑆20 = −660 Jadi nilai suku ke-20 adalah −71
𝑎 𝑎𝑟 𝑎𝑟 2 𝑎𝑟 3 … 𝑎𝑟 𝑛−1
Misalkan suatu barisan geometri dengan suku pertama 𝑎 dan rasio 𝑟.
𝑼𝒏 = 𝒂 𝒓𝒏−𝟏
Keterangan:
𝑈𝑛 = suku ke-𝑛 𝑎 = suku pertama 𝑟 = rasio
Contoh 1.
Suku ke-3 dan suku ke-7 suatu barisan geometri berturut-turut adalah 16 dan 256.
Berapakah suku ke-15 barisan tersebut?
Alternatif Penyelesaian.
𝑈3 = 𝑎𝑟 2 = 16 𝑎𝑟 2 = 16 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
𝑈7 = 𝑎𝑟 6 = 256 𝑎(2)2 = 16 𝑈15 = 4 (2)14
𝑎𝑟 6 256 4𝑎 = 16 𝑈15 = (2)2 . (2)14
2
= 𝑎=4 𝑈15 = 216
𝑎𝑟 16
𝑟 4 = 16 Jadi suku ke-15 barisan tersebut
4
𝑟 = √16 = ±2 adalah 216
𝑟=2
Contoh 2.
Diketahui barisan geometri dengan suku pertama 2, dan suku kelima 162. Jika 𝑈𝑛 =
1.458, maka berapakah 𝑛?
Alternatif Penyelesaian.
𝑈5 = 𝑎𝑟 4 𝑈𝑛 = 𝑎𝑟 𝑛−1
162 = 2 𝑟 4 1.458 = 2 . 3𝑛−1
162 1.458
𝑟4 = = 81 3𝑛−1 = = 729
2 2
𝑛−1
4
𝑟 = √81 = ±3 3 = 36
𝑟=3 𝑛−1 =6
𝑛=7
Jadi jika 𝑈𝑛 = 1.458, maka 𝑛 adalah 7
Contoh 3:
Bakteri jenis A berkembang biak menjadi dua kali lipat setiap 5 menit. Pada waktu 15
menit pertama banyaknya bakteri ada 400. Berapa banyak bakteri pada waktu 30
menit pertama?
Alternatif Penyelesaian.
𝑟=2 𝑈6 = 𝑎𝑟 5
2
𝑈3 = 𝑎𝑟 = 400 𝑈6 = 100 (2)5
2
𝑎 (2) = 400 𝑈6 = 100 (32)
4𝑎 = 400 𝑈6 = 3.200
𝑎 = 100 Jadi banyak bakteri pada waktu 30 menit pertama adalah 3.200
𝒌+𝟏 𝒚
𝒓= √
𝒙
Catatan:
1. Untuk 𝑘 genap, nilai 𝑟 yang diperoleh hanya ada 1 kemungkinan, yaitu:
𝒌+𝟏 𝒚
𝒓= √
𝒙
2. Untuk 𝑘 ganjil, nilai 𝑟 yang diperoleh ada 2 kemungkinan, yaitu:
𝒌+𝟏 𝒚 𝒌+𝟏 𝒚
𝒓 = + √ 𝒙 atau 𝒓 = − √ 𝒙
Contoh :
Tentukan rasio dan barisan geometri yang terbentuk pada soal berikut ini!
1
1) Diantara bilangan-bilangan dan 8 disisipkan sebanyak 4 buah bilangan
4
2) Diantara bilangan-bilangan 2 dan 162 disisipkan sebanyak 3 buah bilangan
Alternatif Penyelesaian.
1
1) 𝑥 = , 𝑦 = 8 dan 𝑘 = 4 (genap) maka nilai 𝑟 hanya 1 kemungkinan:
4
𝑘+1 𝑦 8 5
𝑟= √ 𝑥 = 5√ 1 = √32 = 2
4
LATIHAN 6.4
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
2
1. Diketahui barisan geometri 6, 2√3, 2, 3 √3, . ..
Suku ketujuh barisan tersebut adalah….
1 2 2
A. C. E. √3
3 9 9
2 1
B. 3 D. 3 √3
2. Misalkan 𝑈𝑛 menyatakan suku ke-𝑛 dari barisan geometri. Jika 𝑈3 − 𝑈2 = 6 dan
𝑈4 − 𝑈2 = 18, maka 𝑈6 + 𝑈4 adalah….
A. 60 C. 100 E. 140
B. 80 D. 120
3. Diketahui barisan geometri 𝑢1 , 𝑢2 , 𝑢3 , … dengan 𝑢1 = 𝑥 −2 , 𝑢5 = 𝑥 2 , 𝑢6 = 8. Maka
nilai 𝑈9 adalah….
A. 16 C. 32 E. 86
B. 27 D. 64
4. Jika suku pertama barisan geometri adalah 8 dan suku ke-4 adalah 216, maka
52.488 adalah suku ke….
A. 7 C. 9 E. 11
B. 8 D. 10
5. Hasil kali 5 suku pertama dari barisan geometri adalah 32. Jika jumlah suku
ketiga dan suku keempat barisan tersebut adalah 6, maka suku kedelapan
barisan tersebut adalah….
A. 16 C. 48 E. 128
B. 32 D. 64
6. Jika diantara 7 dan 448 disisipkan lima bilangan positif sehingga membentuk
suatu barisan geometri, maka jumlah suku ketiga dan suku ketujuh adalah….
A. 126 C. 238 E. 476
B. 231 D. 455
7. Suatu barisan geometri mempunyai suku sebanyak 9 buah, jika suku pertamanya
adalah 5 dan suku terakhirnya adalah 1.280, maka jumlah suku tengah dan suku
ke-8 adalah….
A. 580 C. 720 E. 1.360
B. 640 D. 1.080
8. Diketahui suku ke-2 dan suku ke-5 barisan geometri berturut-turut adalah 12 dan
768. Rumus suku ke-n barisan tersebut adalah….
A. 3 . 4𝑛+1 C. 3 . 2𝑛+1 E. 3 . 22𝑛−2
B. 3 . 4𝑛 D. 3 . 22𝑛−1
Contoh 1.
Diketahui suku ke-2 dan suku ke-6 suatu deret geometri dengan suku positif berturut-
turut adalah 6 dan 96. Berapakah jumlah 7 suku pertama deret tersebut?
Contoh 2:
Suku pertama dan rasio deret geometri berturut-turut adalah 2 dan 3. Jika jumlah 𝑛
suku pertama deret tersebut adalah 80, maka berapakah banyak sukunya?
Alternatif Penyelesaian.
𝑎(𝑟 𝑛 − 1) 81 = 3𝑛
𝑆𝑛 = 34 = 3𝑛
(𝑟 − 1)
𝑛 𝑛=4
2 (3 − 1)
80 = Jadi banyak suku deret geometri tersebut adalah 4
(3 − 1)
𝑛
80 = 3 − 1
Contoh 3:
Seorang anak diminta mengisi bola pada 5 kotak yang diberi label A, B, C, D, dan E
mengikuti aturan barisan geometri. Jika kotak B diisi bola sebanyak 12 buah dan kotak
E diisi sebanyak 96 buah, maka berapakah jumlah seluruh bola yang diisikan ke
dalam 5 kotak tersebut?
Alternatif Penyelesaian.
𝑈2 = 𝑎𝑟 = 12 𝑎𝑟 = 12 𝑎(𝑟 𝑛 − 1)
𝑆 =
𝑈5 = 𝑎𝑟 4 = 96 𝑎(2) = 12 𝑛
(𝑟 − 1)
𝑎𝑟 4 96 𝑎=6 6 ((2)5 − 1)
= 𝑆5 =
𝑎𝑟 12 (2 − 1)
𝑟 3 = 8 = 23 𝑆5 = 6 (32 − 1)
𝑟=2 𝑆5 = 6 (31) = 186
jumlah seluruh bola yang diisikan ke dalam 5 kotak
tersebut 186 buah
Jika 𝑟 tidak terletak pada −1 < 𝑟 < 1, maka deret tersebut dinamakan divergen (tidak
mempunyai jumlah).
Contoh 1.
5 5 5
Diketahui deret geometri: 5 + 2 + 4
+ 8
+ ⋯ . Tentukanlah jumlah deret itu!
Contoh 2:
Sebuah bola tenis dijatuhkan dari tempat yang tingginya 1 meter. Setiap kali setelah
2
bola memantul, ia mencapai ketinggian yang sama dengan 3 dari tinggi yang
dicapainya sebelum pemantulan terakhir. Tentukan panjang lintasan bola itu sampai
terhenti!
Alternatif Penyelesaian.
Panjang lintasan bola:
2 2 4 4 8 8
𝑆∞ = 1 + + + + + + + ⋯
3 3 9 9 27 27
2 4 8
𝑆∞ = 1 + 2 ( + + +⋯)
3 9 27
2⁄ 2
𝑆∞ = 1 + 2 ( 3 ) = 1 + 2 ( ⁄3) = 1 + 2 (2) = 1 + 4 = 5
1 − 2⁄3 1⁄
3
Jadi panjang lintasan bola sampai terhenti adalah 5 m.
LATIHAN 6.5
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
243
1. Diketahui suatu deret geometri dengan rumus suku ke- 𝑛 adalah 𝑈𝑛 = 3𝑛−1 .
Jumlah 5 suku pertama deret tersebut adalah….
A. 121 C. 243 E. 486
B. 162 D. 363
2. Rumus suku ke-𝑛 suatu deret geometri 𝑈𝑛 = 64 × 2−𝑛 . Rumus jumlah 𝑛 suku
pertama deret tersebut adalah…
A. 32 (1 − 2−𝑛 ) D. 64 (1 − 2𝑛 )
𝑛)
(1
B. 32 − 2 E. 64 (2𝑛 − 1)
(1 −𝑛 )
C. 64 − 2
3. Jika −2, (𝑎 + 3), (𝑎 − 1) membentuk barisan geometri, maka jumlah 11 suku
pertama yang mungkin adalah....
A. – 2 C. 0 E. 2
B. – 1 D. 1
4. Lima bilangan asli membentuk suatu barisan geometri dengan rasio positif. Jika
jumlah tiga suku terbesar dan tiga jumlah suku terkecil barisan geometri tersebut
berturut-turut adalah 171 dan 76 maka jumlah 5 bilangan tersebut adalah….
A. 125 C. 180 E. 347
B. 130 D. 211
5. Diketahui barisan geometri 𝑈𝑛 , dengan 𝑈3 + 𝑈4 = 9 (𝑈1 + 𝑈2 ) dan 𝑈1 . 𝑈4 = 18 𝑈2.
Jumlah 4 suku pertama yang mungkin adalah….
A. 66 C. 78 E.88
B. 72 D. 80
4.1 PERTUMBUHAN
Pertumbuhan merupakan deskripsi dari konsep barisan dan deret aritmetika maupun
geometri naik. Pertumbuhan merupakan kenaikan atau pertambahan nilai suatu
besaran terhadap besaran sebelumnya. Peristiwa yang termasuk pertumbuhan
diantaranya adalah pertumbuhan jumlah penduduk, bunga majemuk di bank, dan
perkembangbiakan bakteri. Terdapat dua jenis pertumbuhan, yaitu pertumbuhan
linier (aritmetika) dan pertumbuhan eksponensial (geometri).
Secara umum: 𝑈1 , 𝑈2, 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dengan 𝑈1 < 𝑈2 < 𝑈3 < ⋯ < 𝑈𝑛 .
Keterangan:
𝑀𝑛 = jumlah/nilai suatu objek setelah 𝑛 waktu 𝑖 = persentase
pertumbuhan
𝑀0 = jumlah/nilai suatu objek mula-mula 𝑛 = jangka waktu
pertumbuhan
𝑏 = nilai beda pertumbuhan 𝑟 = rasio pertumbuhan
Contoh 1.
Eko mulai bekerja pada suatu pabrik di awal tahun 2021 dengan gaji Rp3.000.000,00
per bulan. Eko mendapatkan kenaikan gaji secara berkala setiap tahunnya sebesar
Rp200.000,00. Berapakah gaji yang akan diterimanya per bulan pada tahun 2027?
Alternatif Penyelesaian.
Diketahui : 𝑀0 = 3.000.000, 𝑏 = 200.000, 𝑛 = 2027 − 2021 = 6
Ditanya : 𝑀6 = ⋯ ?
Jawab : 𝑀𝑛 = 𝑀0 + 𝑏𝑛
𝑀6 = 3.000.000 + (200.000) 6
𝑀6 = 3.000.000 + 1.200.000
𝑀6 = 4.200.000
Jadi, gaji Eko per bulan pada tahun 2027 adalah Rp4.200.000,00
Contoh 2.
Disebuah kota pada tahun 2020, jumlah penduduknya sebanyak 2.000.000 jiwa.
Menurut perhitungan, tingkat pertumbuhan penduduk sebesar 2% tiap 2 tahun.
Berapakah perkiraan jumlah penduduk di kota tersebut pada tahun 2028?
Alternatif Penyelesaian.
2028−2020 8
Diketahui: 𝑀0 = 2.000.000, 𝑖 = 2% = 0,02, 𝑛 = = =4
2 2
Ditanya : 𝑀4 = ⋯ ?
Jawab : 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 + 𝑖)𝑛
𝑀4 = 2.000.000 (1 + 0,02)4
𝑀4 = 2.000.000 (1,02)4
𝑀4 = 2.000.000 (1,0824)
𝑀4 = 2.164.800
Jadi, perkiraan jumlah penduduk kota tersebut pada tahun 2028 sebanyak 2.164.800
jiwa
Contoh 3.
Modal sebesar Rp5.000.000,00 didepositokan di bank dengan bunga majemuk 3%
tiap 3 bulan. Berapakah besar modal setelah 1 tahun?
4.2 PELURUHAN
Peluruhan merupakan kebalikan dari pertumbuhan dan merupakan deskripsi konsep
dari barisan dan deret aritmetika maupun geometri turun. Peluruhan merupakan
penurunan atau pengurangan nilai suatu besaran terhadap nilai besaran sebelumnya.
Peristiwa yang termasuk dalam peluruhan (penyusutan) diantaranya adalah peluruhan
zat radioaktif dan penurunan harga barang. Terdapat dua jenis peluruhan, yaitu
peluruhan linier (aritmetika) dan peluruhan eksponensial (geometri).
Secara umum: 𝑈1 , 𝑈2, 𝑈3 , … , 𝑈𝑛 dengan 𝑈1 > 𝑈2 > 𝑈3 > ⋯ > 𝑈𝑛 .
a. Rumus peluruhan aritmetika
𝑴𝒏 = 𝑴𝟎 (𝟏 − 𝒊 𝒏) atau 𝑴𝒏 = 𝑴𝟎 − 𝒃𝒏
Keterangan:
𝑀𝑛 = jumlah/nilai suatu objek setelah 𝑛 waktu 𝑖 = persentase peluruhan
𝑀0 = jumlah/nilai suatu objek mula-mula 𝑛 = jangka waktu
peluruhan
𝑏 = nilai beda peluruhan 𝑟 = rasio peluruhan
Contoh 1.
Sebuah mobil dibeli dengan harga Rp200.000.000,00. Jika setiap tahun harganya
mengalami penyusutan sebesar 10% dari harga awalnya, maka berapakah harga
mobil setelah dipakai selama 5 tahun?
Alternatif Penyelesaian.
Diketahui : 𝑀0 = 200.000.000, 𝑖 = 10% = 0,1, 𝑛 = 5.
Ditanya : 𝑀5 = ⋯ ?
Jawab : 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 − 𝑖𝑛)
𝑀5 = 200.000.000 (1 − (0,1)5)
𝑀5 = 200.000.000 (1 − (0,5))
𝑀5 = 200.000.000 (0,5)
𝑀5 = 100.000.000
Jadi harga mobil setelah dipakai selama 5 tahun adalah Rp100.000.000,00
Contoh 3:
Suatu bahan radioaktif yang semula berukuran 125 gram mengalami reaksi kimia
sehingga menyusut 12% dari ukuran sebelumnya setiap 12 jam secara eksponensial.
Tentukan ukuran bahan radioaktif tersebut setelah 3 hari!
Alternatif Penyelesaian.
Diketahui : 𝑀0 = 125, 𝑖 = 12% = 0,12
Peluruhan terjadi setiap 12 jam, sehari peluruhan terjadi 2 kali,
72
3 hari = 72 jam terjadi 6 kali peluruhan atau 𝑛 = 12 = 6.
Ditanya : 𝑀6 = ⋯ ?
Jawab : 𝑀𝑛 = 𝑀0 (1 − 𝑖)𝑛
𝑀6 = 125 (1 − 0,12)6
𝑀6 = 125 (0,88)6
𝑀6 = 125 (0,4644) = 58,05
Jadi ukuran bahan radioaktif setelah 3 hari adalah 58,05 gram
LATIHAN 6.6
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Seorang pedagang berencana untuk menabung di KSP “Mekar” yang bunganya
dihitung setiap semester. Apabila jumlah tabungannya menjadi dua kali lipat
dalam 5 tahun, maka besar tingkat suku bunga per tahun adalah….
10 5
A. 2𝑖 = 2 ( √2 − 1) D. 2𝑖 = 2 ( √2)
5 10
B. 2𝑖 = 2 ( √2 − 1) E. 2𝑖 = 2 ( √2)
C. 2𝑖 = 2 (√2)
2. Dani menabung 1 juta rupiah dengan bunga majemuk. Jika di akhir tahun ke-5,
tabungan Dani menjadi 2 juta rupiah, maka agar menjadi 8 juta rupiah, Dani
harus menabung selama … tahun.
A. 5 C. 15 E. 25
B. 10 D. 20
3. Rudi menabung uang sebesar Rp500.000,00 di sebuah bank dengan bunga
majemuk per tahun. Setelah 5 tahun, saldonya menjadi Rp2.000.000,00. Besar
saldo Rudi setelah menabung selama 15 tahun adalah….
A. Rp4.000.000,00
5. ANUITAS
Anuitas ialah pembayaran dengan jumlah tetap yang harus dilakukan secara periodik.
Anuitas berbeda dengan angsuran. Angsuran merupakan suatu pembayaran dengan
jumlah tertentu, yang mungkin jumlahnya berbeda dan waktunya tidak dapat
beraturan. Sedang pada anuitas jumlah pembayaran sama dan jangka waktunya juga
sama.
Anuitas terdiri dari 2 bagian, yaitu:
a. Angsuran
b. Bunga
Rencana pelunasan pembayaran disebut rencana angsuran.
Hutang awal (𝑀) adalah jumlah dari seluruh angsuran, sehingga merupakan jumlah
dari 𝑛 suku deret geometri dengan suku pertama 𝑎1 dan rasio (1 + 𝑖).
𝒂𝟏 ((𝟏 + 𝒊)𝒏 − 𝟏)
𝑴=
𝒊
Berdasarkan rumus 𝑀 diperoleh rumus untuk angsuran ke-1 adalah:
𝑴.𝒊
𝒂𝟏 =
(𝟏 + 𝒊)𝒏 − 𝟏
𝑴. 𝒊 (𝟏 + 𝒊)𝒏
𝑨=
(𝟏 + 𝒊)𝒏 − 𝟏
Keterangan:
𝑆𝑛 = Sisa pinjaman setelah pembayaran ke-𝑛
𝑏𝑛+1 = Besar bunga ke-(𝑛 + 1)
𝑖 = Suku bunga
𝑎1 = Angsuran pertama
𝑀 = Besar pinjaman (hutang)
Contoh 1.
Putri meminjam uang dari bank sebesar Rp10.000.000,00. Pembayaran dilakukan
dengan cara anuitas dengan bunga 2% per bulan. Pinjaman diharapkan lunas dalam
dua tahun dengan pembayaran bulanan. Hitung jumlah pembayaran tiap bulannya
(anuitas).
Alternatif Penyelesaian.
Diketahui : 𝑀 = 10.000.0000
𝑖 = 2% = 0,02
𝑛 = 24
Ditanya : 𝐴=⋯ ?
𝑀.𝑖 (1+𝑖) 𝑛
Jawab : 𝐴 = (1+𝑖)𝑛 −1
10.000.000 ×0,02 (1+0,02)24
𝐴= (1+0,02)24 − 1
200.000 (1,6084)
𝐴=
0,6084
𝐴 = 528.743,34
𝐴 = 528.750,00
Jadi, besarnya anuitas adalah Rp528.750,00
Contoh 2:
Suatu pinjaman sebesar Rp15.000.000,00 akan dilunasi dengan anuitas bulanan
Rp800.000,00. Jika suku bunga yang dibebankan sebesar 1,2% per bulan, tentukan:
a) besar bunga pertama
b) besar angsuran pertama
c) besar bunga ke-6
d) sisa pinjaman setelah mengangsur 5 bulan
Alternatif Penyelesaian.
Diketahui : 𝑀 = 15.000.000
𝐴 = 800.000
𝑖 = 1,2 % = 0,012
Ditanya : a) 𝑏1 = … ?
b) 𝑎1 = … ?
c) 𝑏6 = … ?
d) 𝑆5 = … ?
Jawab : a) 𝑏1 = 𝑀 . 𝑖
LATIHAN 6.7
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Modal Rp10.000.000,00 dipinjamkan dengan suku bunga 2% per bulan selama
10 bulan. Jika pinjaman akan dilunasi dengan sistem anuitas bulanan, nilai
anuitasnya adalah….
A. Rp1.400.000,00 D. Rp1.113.250,00
B. Rp1.333.000,00 E. Rp1.103.500,00
C. Rp1.200.000,00
2. Pinjaman sebesar Rp5.000.000,00 akan dilunasi dengan cara anuitas selama
satu tahun dengan bunga 1,5% per tiga bulan. Pembayaran dilakukan setiap tiga
bulan. Besarnya anuitas adalah….
A. Rp1.296.500,00 D. Rp1.302.500,00
B. Rp1.298.500,00 E. Rp1.322.500
C. Rp1.300.000,00
3. Seseorang meminjam uang di koperasi sebesar Rp20.000.000,00 yang akan
dilunasi secara anuitas tahunan sebesar Rp4.000.000,00. Jika suku bunga 5%
per tahun, besar angsuran ketiga adalah….
A. Rp2.907.500,00 D. Rp3.207.500,00
B. Rp3.007.500,00 E. Rp3.307.500,00
C. Rp3.107.500,00
4. Bu Rena melunasi pinjaman dengan sistem anuitas sebesar Rp1.112.000,00.
Jika besarnya angsuran ke-8 adalah Rp965.500,00, besar bunga ke-8 yang
dibebankan adalah….
UJI KOMPETENSI 6
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
1. Diketahui suku tengah suatu barisan aritmetika adalah 54. Maka jumlah suku
pertama, suku tengah, dan suku terakhir adalah….
A. 108 C. 162 E. 192
B. 154 D. 176
2. Diketahui deret bilangan:
10 + 11 + 12 + 13 + ⋯ + 69
Perhatikan pernyataan berikut:
(i) Deret tersebut mempunyai 59 suku
(ii) Banyak suku yang habis dibagi 2 ada 30
(iii) Jumlah bilangan kelipatan 2 pada deret tersebut adalah 1.160
(iv)Jumlah bilangan kelipatan 3 pada deret tersebut adalah 810
Pernyataan yang benar adalah….
A. (i) dan (ii) C. (i) dan (iv) E. (ii) dan (iv)
B. (i) dan (iii) D. (ii) dan (iii)
3. 18, 𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑑, 𝑒, 𝑓, 𝑔, −6 merupakan barisan aritmatika maka 𝑎 + 𝑑 + 𝑔 adalah….
A. 12 C. 24 E. 36
B. 18 D. 30
4. Jika 𝑎2 − 𝑏𝑐 , 𝑏 2 − 𝑎𝑐, 𝑐 2 − 𝑎𝑏 adalah barisan aritmetika dengan 𝑎 + 𝑏 + 𝑐 = 18,
𝑎+𝑐
maka nilai 𝑏 = ⋯.
A. 0 C. 2 E. 4
B. 1 D. 3
5. Jika 𝑥, 𝑦, 3𝑥 + 𝑦, 𝑥 + 2𝑦 + 2 membentuk barisan aritmetika, maka suku ke-15
barisan tersebut adalah….
A. 56 C. 86 E. 96
B. 76 D. 90
6. Jumlah semua bilangan asli kurang dari 100 yang habis dibagi 2, tetapi tidak
habis dibagi 5 adalah….
A. 2.000 C. 1.750 E. 1.450
B. 1.850 D. 1.500
𝑛
7. Jumlah 𝑛 suku pertama deret aritmetika dinyatakan oleh 𝑆𝑛 = 2 (5𝑛 − 19) . Suku
ke-20 deret tersebut adalah….
A. – 187 C. 88 E. 102
B. – 178 D. 93
8. Diketahui barisan aritmetika dengan suku ke-1, suku ke-2, dan suku ke-7
membentuk barisan geometri yang berjumlah 31. Jumlah tujuh suku pertama
barisan aritmetika tersebut adalah….
A. 91 C. 95 E. 99
B. 93 D. 97
LIMIT FUNGSI
Kompetensi Dasar
PETA KONSEP
LIMIT FUNGSI
Substitusi Langsung
Membagi Dengan
Variabel Pangkat
Tertinggi Penyebut
Pemfaktoran
Mengalikan Dengan
Mengalikan Dengan Faktor Sekawan
Faktor Sekawan
a dapat dipandang dari dua arah, yaitu 𝑥 mendekati a dari arah kiri atau ditulis 𝑥 →
𝑎− dan 𝑥 mendekati a dari arah kanan atau ditulis 𝑥 → 𝑎+ .
Untuk menentukan nilai dari lim (x + 3) , maka lebih dahulu dibuat tabel nilai x yang
x→2
Bila nilai x mendekati 2 dari arah kiri maka didapat nilai f (x ) mendekat ke 5 ditulis
lim (x + 3) = 5 dan nilai x mendekati 2 dari arah kanan maka didapat nilai f x juga ()
x → 2−
x2 + x − 6
Contoh 2: Tentukan nilai dari lim !
x→2 x−2
x2 + x − 6
Nilai f (x ) = untuk 𝑥 mendekati 2 dapat disajikan dengan tabel berikut.
x−2
x2 + x − 6
f (x ) =
x−2
𝑥 1,75 1,80 1,85 1,99 1,999 … 2 … 2,001 2,01 2,10 2,20 2,25
0
𝑓(𝑥) 4,75 4,80 4,85 4,99 4,999 … … 5,001 5,01 5,10 5,20 5,25
0
x2 + x − 6
itu dapat ditulis lim =5
x→2 x−2
Contoh 3: Diketahui fungsi f (x ) didefinisikan sebagai berikut.
x 2 + 1, x 2
f (x ) =
x + 1, x 2
Tentukanlah nilai f (x ) jika x mendekati 2.
x 2 + 1, x 2
Nilai f (x ) = untuk 𝑥 mendekati 2 dapat disajikan dengan tabel berikut.
x + 1, x 2
x 2 + 1, x 2
f (x ) =
x + 1, x 2
𝑥 1,75 1,80 1,85 1,99 1,999 … →2← … 2,001 2,01 2,10 2,15 2,20
𝑓(𝑥) 2,75 2,80 2,85 2,99 2,999 … ? … 5,004 5,04 5,41 5,62 5,84
lim x + 1 = 3 2
lim x + 1 = 5
x → 2−
x → 2+
lim f ( x ) = lim x + 1 = 5
2
x → 2+ x → 2+
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa: “Suatu fungsi dikatakan mempunyai limit
di titik 𝑎 jika limit dari arah kiri dan limit dari arah kanan bernilai sama.
b. lim x = a
x→a
n n
c. lim x = a untuk 𝑛 bilangan asli
x→a
d. lim k . f (x ) = k . lim f (x )
x→a x→a
e. lim
x→a
( f (x ) g (x )) = xlim
→a
f (x ) lim g (x )
x→a
f. lim
x→a
( f (x ) g (x )) = lim f (x ) lim g (x )
x→a x→a
lim f (x )
f (x ) x→a
= untuk lim g (x ) 0
g (x ) lim g (x )
g. lim
x→a x→a
x→a
n
h. lim
x→a
( f (x )) n
= lim f ( x ) , untuk 𝑛 bilangan asli
x→a
f (x ) = lim f ( x ) , dengan 𝑛 bilangan asli dan lim f (x ) 0 untuk 𝑛
n
i. lim n
x→a x→a
x→a
genap
Contoh:
Hitunglah nilai limit fungsi-fungsi berikut ini!
2
x +1
a. lim
x → −1 x −1
2x + 5
b. lim
x→2 2
2x − 7x + 3
Alternatif Penyelesaian.
a. lim
2
x +1
=
(− 1)2 + 1 = 1 + 1 = 2
= −1
x → −1 x −1 −1−1 −2 −2
2x + 5 2 (2 ) + 5 4+5 9 3
= = = = = −1
2 (4 ) − 14 + 3 8 − 11 − 3
b. lim
2 (2 ) − 7(2 ) + 3
x→2 2 2
2x − 7x + 3
2 (3) − 18 2 (9 ) − 18
2
2 x − 18
2
18 − 18 0
c. lim = = = = =0
x→3 x+3 3+3 6 6 6
()
f x ( x − a ). P ( x ) P (x ) P (a )
lim = lim = lim = dengan Q (a ) 0
x→a g (x ) x → a ( x − a ). Q ( x ) x → a Q (x ) Q (a )
𝑎3 + 𝑏 3 = (𝑎 + 𝑏) (𝑎2 − 𝑎𝑏 + 𝑏 2 )
Contoh:
Hitunglah nilai limit fungsi-fungsi berikut ini!
2
x −9
a. lim 2
x→3 2x − 7x + 3
3
x − 4x
b. lim
x→2 x−2
Alternatif Penyelesaian.
x −9
2
(x − 3)(x + 3) ( x + 3) (3 + 3) 6 6
a. lim = lim = lim = = =
x→3 2
2x − 7x + 3 x→3 (x − 3)(2 x − 1) x → 3 (2 x − 1) (2 (3) − 1) 6 −1 5
b.
lim
3
x − 4x
= lim
(
x x2 − 4 ) = lim
x (x − 2 )(x + 2 )
= lim x (x + 2 ) = 2 (2 + 2 ) = 2 (4 ) = 8
x→2 x−2 x→2 x−2 x→2 x−2 x→2
c.
2 2 (x + 2)
= lim
8 8 2x + 4 − 8 2x − 4
lim − − = lim = lim
x → 0 (x − 2 )(x + 2 ) (x − 2 )( x + 2 )
x→0 x − 2
x2 − 4 x → 0 (x − 2)(x + 2) x → 0 (x − 2)(x + 2)
2 (x − 2 ) 2 2 2
= lim = lim = = =1
x→0 (x − 2)(x + 2) x→0 (x + 2) 0+2 2
LATIHAN 7.1
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
2
x −5 − 1
1. Nilai dari lim adalah….
x→ 3 − x −3
1 1
A. C. 0 E. −
3 3
1 1
B. D. −
6 6
2x −a
2. Jika lim = b , maka nilai a + b = ....
x → −3 2x+7
A. 12 C. 0 E. – 12
B. 6 D. – 6
ax b
3 + − 2x +1
3 a x+b 8 8
3. Jika lim = 2 , maka nilai lim = ....
x→2 x +1 x→2 2
x + 4x + 3
−2 2
A. C. 0 E.
15 15
−1 1
B. D.
15 15
A. 2 C. 0 E. – 2
B. 1 D. – 1
1 2
x + x − 4
6. Nilai dari lim 2 adalah….
x → −4 2
2x + 7x − 4
1 1 2
A. − C. E.
3 9 3
1 1
B. − D.
9 3
3
x − 9x
7. Nilai dari lim adalah….
x→ 3 3x − 9
A. 9 C. 0 E. – 9
B. 6 D. – 6
3 2
x +3x − x −3
8. Nilai dari lim adalah….
x → −3 x+3
A. 5 C. 7 E. 9
B. 6 D. 8
x − 7 x + 10
9. Nilai dari lim adalah….
x→4 x−4
5 1 7
A. − C. E.
2 2 4
3 3
B. − D.
4 2
x 2 − p, x 5
3. Diketahui f (x ) = . Nilai p yang memenuhi supaya lim f (x )
3x + 4, x 5 x→5
Contoh:
Hitunglah nilai limit fungsi-fungsi berikut ini!
2
x −2
a. lim
x→ 2 x− 2
2
x −9
b. lim
x→3
x 2 + 16 − 5
x− 2
c. lim
x→2 3x − 2 − 2 x
Alternatif Penyelesaian.
a. Cara I : Faktorisasi
2
x −2
= lim
(x − 2 ) (x + 2 ) = (x + 2 ) =
(x − 2 )
lim lim 2+ 2 = 2 2
x→ 2 x− 2 x→ 2 x→ 2
2
x − 2
2
x − 2 x+ 2 ( )(
x2 − 2 x + 2 )= ( )(
x2 − 2 x + 2 )
lim
x→ 2 x− 2
= lim
x→ 2 x− 2
x+ 2
= lim
x→ 2
( x )2 − ( 2 )
2
lim
x→ 2
(
x2 − 2 )
2
x −9
2
x −9 x 2 + 16 + 5
(
x2 − 9 )
x 2 + 16 + 5
lim = lim = lim
x→3 x→3 x→3
x 2 + 16 − (5)2
2
x 2 + 16 − 5 x 2 + 16 − 5 x 2 + 16 + 5
( )
x 2 − 9 x 2 + 16 + 5
= lim
(
)
x 2 − 9 x 2 + 16 + 5
= lim x 2 + 16 + 5
= lim
x→3 2
x + 16 − 25 x→3
x −9
2
( )
x→3
= (3)2 + 16 +5 = 9 + 16 + 5 = 25 + 5 = 5 + 5 = 10
c.
x− 2 x− 2 3x − 2 + 2 x (x − 2) ( 3x − 2 + 2 x )
lim = lim = lim
x→2 3x − 2 − 2 x x→2 3x − 2 − 2 x 3x − 2 + 2 x x→2
( 3x − 2 ) − ( 2 x )
2 2
(x − 2) ( )= (x − 2 ) ( 3x − 2 ) = lim ( 3x − 2 +
= lim
x→2
3x − 2 + 2 x
3x − 2 − 2 x
lim
x→2 (x − 2 )
+ 2x
x→2
2x )
= 3 (2 ) − 2 + 2 (2 ) = 6 − 2 + 4 = 4 +2 = 2+2 = 4
LATIHAN 7.2
A. Pilihlah jawaban yang tepat!
2
x + 2x − 3
1. Nilai dari lim adalah….
x → −3 x + x + 12
A. 4 C. 0 E. – 4
24 24
B. D. −
7 7
2
x −4
2. Nilai dari lim adalah….
x→2 5 x − 6 − 3x − 2
A. 4 C. 8 E. 16
B. 6 D. 10
8+ x − 3
5. Nilai dari lim adalah….
x→ 1 x −1
1
A. 0 C. E. 2
3
1
B. 1 D.
12
3 − x2 − 7
6. Nilai dari lim adalah….
x→4 2
x − 2 x −8
2 1
A. − C. − E. 2
3 8
2
B. − D. 1
9
2
x −5 x + 4
7. Nilai dari lim adalah….
x→4 3 x −6
1
A. C. 3 E. 6
3
2
B. D. 4
3
2
x −9
8. Nilai dari lim adalah….
x→ 3 x +1 − 7− x
A. 8 C. 16 E. 24
B. 12 D. 20
2+ x − 2 − x
3. Nilai dari lim adalah….
x →0 x
f (x )
4. Jika f (x ) = ax + b dan lim = − 4 maka nilai f (5) adalah….
x→4 x −2
a x+b −3 1
5. Jika lim = maka nilai dari 3𝑎 + 5𝑏 adalah….
x→2 x− 2 3
Fungsi f (x ) =
1
akan mendekati 0 jika
x
peubah 𝑥 membesar tanpa batas atau jika
peubah 𝑥 mengecil tanpa batas.
Limit untuk peubahnya membesar atau
mengecil tanpa batas dikenal sebagai limit tak
hingga.
lim
x→
( f (x ) − g (x ))
()
dan ( f (x ) − g (x ))
f x
Apabila kita mensubtitusikan langsung nilai x → pada fungsi
g (x )
, maka kita akan memperoleh bentuk dan − yang merupakan bentuk tak
tentu.
lim
()
f x
4.2 Menentukan Nilai Limit Fungsi Aljabar Berbentuk
x→ g (x )
lim
()
f x
Solusi bentuk dapat ditentukan dengan menggunakan strategi membagi
x→ g (x )
dengan variabel pangkat tertinggi dari penyebut, yaitu membagi pembilang f ( x ) dan
penyebut g ( x ) dengan 𝑥 𝑛 , dengan n adalah pangkat tertinggi dari g ( x ) . Strategi ini
dilaksanakan karena dengan menggunakan strategi substitusi langsung akan
menghasilkan bentuk tak tentu.
x3 6x 2 6 2
3 − + x − +
x −3x+4 x2 x2 x2 x x2 −0+ 0
3. lim = lim = lim = =
x → 2
x + x −1 x → x → 1 1 1+ 0 − 0
x2 x 1 1+ −
+ − x
x2 x2 x2 x2
x2 8x 5 5
2 − + x −8 +
x − 8x+5 x x x x −8+ 0
4. lim = lim = lim = = = −
x → − 2 x−3 x → −2x 3 x → 3 − 2−0 −2
− − 2−
x x x
m m −1 m−2
a 0 x + a1 x + a2 x + ...
Jika f (x ) = n −1 n−2
, maka:
n
b0 x + b1 x + b2 x + ...
2. Untuk m n ; lim f ( x ) =
0
=0
x→ b0
3. Untuk m n ; lim f (x ) = =
x→ b0
CATATAN:
* m adalah pangkat tertinggi pembilang f ( x )
* n adalah pangkat tertinggi penyebut g x ()
* Untuk m n ; lim f (x ) = + jika a 0 dan b0 bertanda sama, lim f (x ) = −
x→ x→
1. lim x 2 + 8 x + 5 − x
x →
2. lim 54 x 2 − 4 x − 2 − 36 x 2 + 3 x − 7
x→
3. lim x 2 + x + 1 − 4 x 2 + 2 x − 1
x→
Alternatif Penyelesaian.
1. lim x 2 + 8 x + 5 − x = lim x 2 + 8 x + 5 − x 2
x→ x→
2
x + 8 x + 5 + x 2
x 2 + 8x + 5 − x 2
= lim
x→ 2
x + 8 x + 5 + x 2
= lim x + 8 x + 5 − x
2 2
8x + 5
= lim = lim
x→ 2 x→ 2
x + 8x + 5 + x
2 x→ 2
x + 8x + 5 + x
2
x + 8 x + 5 + x 2
8x 5 5
+ 8+
8+0 8 8
= lim x x
= lim
x
= = =4=
x→
x
2
8x 5 x
2 x→ 8 5 1+ 0 + 0 + 1 1+1 2
+ + + 1+ + 2
+ 1
2 2 2 2
x x x x x x
2. lim 54 x 2 − 4 x − 2 − 36 x 2 + 3 x − 7
x→
54 x 2 − 4 x − 2 + 36 x 2 + 3 x − 7
= lim 54 x 2 − 4 x − 2 − 36 x 2 + 3 x − 7
x→
54 x 2 − 4 x − 2 + 36 x 2 + 3 x − 7
54 x 2 − 4 x − 2 − 36 x 2 + 3 x − 7
2 2
= lim = lim 54 x 2 − 4 x − 2 − 36 x 2 − 3 x + 7
x → x→
54 x 2 − 4 x − 2 + 36 x 2 + 3 x − 7 54 x 2 − 4 x − 2 + 36 x 2 + 3 x − 7
54 x 2 − 4 x − 2 − 36 x 2 − 3 x + 7 18 x 2 − 7 x + 5
= lim = lim
x→ x→
54 x 2 − 4 x − 2 + 36 x 2 + 3 x − 7 54 x 2 − 4 x − 2 + 36 x 2 + 3 x − 7
18 x 2 7 x 5 5
− + 18 x − 7 +
x x x x
= lim = lim
x→ x→ 3 7
54 x 2 4 x 2 36 x 3x 7
2
54 − 4 − 2 + 36 + −
− − + + − x x2 x x2
x2 x 2
x 2
x2 x 2 x 2
−7+0
= = =
54 − 0 − 0 + 36 + 0 − 0 54 + 36
x2 + x + 1 − 4x2 + 2x − 1
2 2
= lim
= lim x2 + x + 1 − 4x2 − 2x + 1
x → 2 x → 2
x + x + 1 + 4 x 2 + 2 x − 1 x + x + 1 + 4 x 2 + 2 x − 1
− 3x 2 x 2
− +
− 3x − x + 2
2
x x x
= lim = lim
x→ 2 x→
x + x + 1 + 4 x 2 + 2 x − 1 x2 x 1 4x 2 2x 1
+ + + + −
x2 x2 x2 x2 x 2 x 2
2
− 3x − 1 +
x − −1+ 0 −
= lim = = = −
x→ 1+ 0 + 0 + 4 + 0 − 0 1+ 2
1+ 1 + 1 + 4 + 2 − 1
x x2 x x2
3. lim ( f ( x ) − g ( x )) = − untuk a p
x→
A. 8 C. 2 E. – 4
B. 4 D. – 2
A. – 6 C. – 2 E. 6
B. – 3 D. 3
A. – 2 C. 0 E. 2
B. – 1 D. 1
6. Nilai dari lim x 2 − x x 2 + 9 adalah….
x→
1 1
A. 9 C. 4 2 E. −4 2
1
B. 5 D. 2 2
4x − 8
7. Nilai dari lim adalah….
x→ 2
9 x − 3x − 6 x
4 4
A. C. 0 E. −
3 3
2 2
B. D. −
3 3
4 x2 − 3x + 1 − 2 x − 1
10. Nilai dari lim adalah….
x→
(x − 2 ) − 2
x +3
6 7 8
A. C. E.
5 6 7
6 7
B. D.
7 8
adalah….
1 1
A. 4 C. E.
2 6
1
B. 2 D.
4
2
x + 2x − 8
6. Nilai dari lim = ....
x→−4 ( x + 3 ) 2 + ( x + 3)
A. 12 C. 6 E. – 12
B. 8 D. – 6
x + 2x 2
Nilai dari lim
1
7. + = ....
x→−3 x −9
2 2x + 6
5 5
A. 5 C. E. − 5
12 12
7 7
B. D. −
12 12
( f (x ))2 +
f x − 12
() x2 − 4
( )
lim = ....
x→2 ( f (x ))2 + 2 f (x ) − 15 ( f (x ) − 2 )(x − 2 )
7 7 7
A. C. E.
2 4 6
7 7
B. D.
3 5
x x
2 −1 7 −1
11. Jika diketahui lim = p dan lim = q maka nilai dari
x→0 x x→0 x
x x x
14 − 7 − 2 + 1
lim adalah….
x→0 2
x
p
A. 2 pq C. p − q E.
q
B. pq D. p + q
x x−7 ( )
= ....
( x − 7)
12. Nilai dari lim
x→7
1
A. 14 C. 2 7 E. 7
2
B. 7 D. 7
(x − 1) ( x +1 ) = ....
( x − 1)
13. Nilai dari lim
x →1
A. 0 C. 2 E. 8
B. 1 D. 4
A. 3 C. 6 E. 10
B. 4 D. 8
3 2
x −x
19. Nilai dari lim = ....
x→ 1 2 + 2x − 6 − 2x
A. – 2 C. 0 E. 2
B. – 1 D. 1
B.
1
pq D.
1
( p + q)
2 2
a x 4 −b −2 a x 4 − b − 2x
2. Diketahui lim = M , maka nilai lim adalah….
x→ 1 x −1 x→ 1 2
x + 2x − 3
f (x )
Diketahui f ( x ) = a x + bx + c dengan f (0) = 2 . Jika lim
2 1
3. = maka nilai
x→2 2x − 4 2
a + b + c adalah….
1 1
Jika lim f (x ) + = 4 dan lim f (x ) − = 4 maka lim ( f (x ). g (x ))
g ( x )
4.
x→a
g (x ) x→a
x→a
adalah….
f (x + h ) − f (x )
5. Tentukan hasil lim jika diketahui:
h →0 h
a. f (x ) = 5 x + 7
b. f (x ) = x 2 − 4 x + 2
TURUNAN
Kompetensi Dasar
PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN
1. Konsep Turunan Fungsi
Konsep turunan pada awalnya dilatarbelakangi oleh sebuah laju perubahan suatu
fungsi dan gradien garis singgung kurva di suatu titik pada kurva. Keduanya
memberikan konsep yang sama terhadap definisi turunan, meskipun kedua kasus
tersebut berbeda. Dalam kehidupan sehari-hari kata laju perubahan banyak kita
ketahui, seperti laju pertumbuhan penduduk, laju inflasi, pertumbuhan tanaman,
dan masih banyak lagi. Untuk memahami konsep turunan yang berkaitan dengan
tingkat laju perubahan suatu fungsi, mari perhatikan uraian berikut ini.
Turunan dari fungsi kontinu y = f(x) merupakan laju perubahan nilai y terhadap
nilai x.Jika perubahan nilai x tersebut sebesar h, maka kita dapat menuliskan :
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
ℎ
sebagai hasil dari perubahan tersebut (seperti gambar dibawah ini).
Contoh 1.
a. Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 5
Alternatif Penyelesaian.
𝑓 ′ (𝑥) = 0
b. Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = −18
Contoh 2.
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 3𝑥
Alternatif Penyelesaian.
𝑓(𝑥) = 3𝑥
𝑓(𝑥 + ℎ) = 3(𝑥 + ℎ) = 3𝑥 + 3ℎ
𝑓(𝑥 + ℎ) − 𝑓(𝑥)
𝑓 ′ (𝑥) = lim
ℎ→0 ℎ
3𝑥 + 3ℎ − 3𝑥
= lim
ℎ→0 ℎ
3ℎ
= lim
ℎ→0 ℎ
= 3
Jadi turunan dari 𝑓(𝑥) = 𝑢(𝑥) − 𝑣(𝑥) adalah 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑢′ (𝑥) − 𝑣′(𝑥)
Contoh 4:
Tentukan turunan dari setiap fungsi berikut ini.
a. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 − 6𝑥
Alternatif Penyelesaian.
𝑓 ′ (𝑥) = 2 . 3 𝑥 3−1 − 6
Contoh 5:
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 3(𝑥 7 + 4𝑥 2 − 5)
Alternatif Penyelesaian.
𝑓 ′ (𝑥) = 3 ( 7 𝑥 6 + 8𝑥)
= 21 𝑥 6 + 24𝑥
LATIHAN 8.1
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Turunan fungsi 𝑓(𝑥) = 7𝑥 + 2 untuk 𝑥 = 3 adalah . . . .
A. -7 B. -3 C. 0 D. 3 E. 7
2. Turunan pertama dari 𝑓(𝑥) = 5𝑥 2 + 6𝑥 − 1 adalah 𝑓 ′ (𝑥) = . . . .
A. 25𝑥 + 6𝑥 D. 5𝑥 + 6𝑥
B. 6𝑥 + 5 E. −10𝑥 + 6
C. 10𝑥 + 6
3. Turunan pertama dari 𝑓(𝑥) = 8𝑥 2 √𝑥 adalah . . . .
8
A. 3 𝑥√𝑥 D. 10𝑥 √𝑥
B. 4𝑥√𝑥 E. 20𝑥 √𝑥
C. 16𝑥 2 √𝑥
1 𝑓(𝑥+𝑎)−𝑓(𝑥)
4. Diketahui fungsi 𝑓(𝑥) = 6𝑥 3 maka lim 𝑎
adalah . . . .
𝑎→0
1 18
A. 18𝑥 2
D. 𝑥 4
−18 1
B. 𝑥4
E. 2𝑥 4
1
C. − 2𝑥 4
( )= …
3
1
8. f ( x) = 4 x 2 , maka f '
2
A. 2 B. 4 C. 6 D. 12 E. 18
9. Diketahui f (x) = 3x2 – 5x + 2 dan g (x) = x2 + 3x – 3 Jika h (x) = f (x) – 2g (x),
maka h(x) adalah …
A. 4x – 8 D. 4x – 2
B. 10x – 11 E. 2x – 11
C. 2x + 1
1
10. Apabila f(x) = x2 – + 1 maka f'(x) adalah …
x
A. x – x–2
B. x + x–2
C. 2x – x–2 + 1
D. 2x – x–2 – 1
E. 2x + x–2
5. Tentukan nilai 𝑓 ′ (0), 𝑓 ′ (1) dan 𝑓 ′ (−2) untuk fungsi-fungsi berikut ini.
6
a. 𝑓(𝑥) =
𝑥
b. 𝑓(𝑥) = √𝑥
c. 𝑓(𝑥) = 5𝑥 −2
d. 𝑓(𝑥) = 2𝑥 3 + 3x
Jadi turunan dari 𝑓(𝑥) = 𝑢(𝑥) . 𝑣(𝑥) adalah 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑢′ (𝑥). 𝑣(𝑥) + 𝑢(𝑥). 𝑣 ′ (𝑥)
Contoh 6.
Tentukan turunan dari setiap fungsi berikut ini:
a. 𝑓(𝑥) = 9𝑥 5 (2𝑥 − 5)
Alternatif Penyelesaian.
𝑓(𝑥) = 18𝑥 6 − 45𝑥 5
𝑓′(𝑥) = 108𝑥 5 − 225𝑥 4
Alternatif lain.
𝑓 ′ (𝑥) = (45𝑥 4 ) (2𝑥 − 5) + ( 9𝑥 5 )(2)
𝑓 ′ (𝑥) = 90𝑥 5 − 225𝑥 4 + 18𝑥 5
𝑓′(𝑥) = 108𝑥 5 − 225𝑥 4
b. 𝑓(𝑥) = (2𝑥 − 1)(4𝑥 2 − 𝑥 + 5)
Contoh 7.
3𝑥−5
Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = 2𝑥 2+7 .
Alternatif Penyelesaian.
Misalkan: 𝑢(𝑥) = 3𝑥 − 5 𝑢′ (𝑥) = 3
2
𝑣(𝑥) = 2𝑥 + 7 𝑣 ′ (𝑥) = 4𝑥
𝑢(𝑥)
𝑓(𝑥) =
𝑣(𝑥)
′ (𝑥) 𝑢 ′ (𝑥),𝑣(𝑥)−𝑣 ′ (𝑥),𝑢(𝑥)
𝑓 = 2
𝑣(𝑥)
3(2𝑥 2 + 7) − (3𝑥 − 5)(4𝑥)
=
(2𝑥 2 + 7)2
6𝑥 2 +21−12𝑥 2 +20𝑥
= (2𝑥 2 +7)2
−6𝑥 2 +20𝑥+21
= (2𝑥 2 +7)2
H. Aturan rantai
Misalkan terdapat fungsi 𝑦 = 𝑓(𝑢(𝑥)). Tentukan turunan fungsi y.
Jawab:
Turunan fungsi y dapat ditentukan dengan
∆𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
lim = lim .
∆𝑥→0 ∆𝑥 ∆𝑢→0 𝑑𝑢 𝑑𝑥
Contoh 8.
a. Tentukan turunan dari 𝑓(𝑥) = (𝑥 2 + 3)5
Alternatif Penyelesaian.
𝑑𝑦
Misalkan 𝑓(𝑥) = 𝑦 = 𝑢5 = 5𝑢4
𝑑𝑢
𝑑𝑢
𝑢 = 𝑥 2 + 3 𝑑𝑥 = 2𝑥
𝑑𝑦 𝑑𝑦 𝑑𝑢
Maka 𝑓 ′ (𝑥) = 𝑦 ′ = = . 𝑑𝑥
𝑑𝑥 𝑑𝑢
= 5𝑢4 . 2𝑥
= 5(𝑥 2 + 3)4 . 2x
= 10𝑥(𝑥 2 + 3)4
LATIHAN 8.2
A. Pilihlah jawaban yang paling tepat!
1. Turunan pertama dari fungsi
f(x) = (x2 + 1)(3x - 2) adalah f’(x) = ….
A. 9x2 – 4x + 3 D. 6x3 – 4x + 2
B. 9x + 4x – 6
2
E. 6x3 + 4x - 2
2
C. 9x + 4x - 3
2x − 5
2. Diketahui f(x) = dan f’(x) adalah turunan pertama dari f(x). Nilai f’(1) =
3x − 4
....
A. -22 B. -12 C. -2 D.7 E. 22
3. Turunan pertama dari fungsi
f(x) = ( x2 – 2x + 3)(2x+1) adalah f’(x). Nilai dari f’(2) = ....
A. 60 B. 36 C . 16 D. 12 E. 4
(
10. Diketahui f(x) = x − 3x + 5
2
) (2x − 3)
4 2
. Nilai f(1) + f’(1) = ....
A. 513 C. 297 E. -531
B. 351 D. -351
−𝑥 2 −4𝑥−6
B. x2 + 4 x + 6 E.
(𝑥+2)2
( x + 2) 2
C. 2
−1
( x + 2)2
(𝑥+2)3
15. Turunan pertama fungsi 𝑓(𝑥) = (1−3𝑥)2; untuk x = -3 adalah ….
A. 0,24 D. 0,00024
B. 0,024 E. 0.000024
C. 0,0024
16. Diketahui f(x) = (2x – 3)4√𝑥 3 + 8 . Jika f’ adalah turunan pertama dari f, maka
nilai f’(2) = ….
A. 8 C. 16 E. 33
B. 9 D. 30
17. Fungsi f(x) = x3 + 3x2 – 2 maka nilai p yang memenuhi f’(p) = 9 adalah ….
A. 3 atau -1 D. 3 atau 1
B. -3 atau 1 E. 3 atau -3
C. -3 atau -1
18. Diketahui Diketahui : f(x) = 3x2 - 5x + 2 dan g(x) = x2 + 3x – 3. Jika h(x) = f(x) –
2 g(x), maka h’(x) adalah ….
A. 4x – 8 C. 10x – 11 E. 2x – 1
B. 4x – 2 D. 2x – 11
19. Jika f’(x) adalah turunan pertama dari fungsi f(x) = 4√2𝑥 3 − 1, maka f’(x) = ….
4 12𝑥 2
A. D.
𝑥 2 √2𝑥 3 −1 √2𝑥 3 −1
12 24𝑥 2
B. E.
𝑥 2 √2𝑥 3 −1 √2𝑥 3 −1
6𝑥
C.
√2𝑥 3 −1
2. Barisan bilangan aritmetika terdiri dari 21 suku. Suku tengah barisan tersebut
adalah 52, sedangkan U3 + U5 + U15 = 106. suku ke-7 barisan tersebut adalah …
A. 27 B. 30 C. 32 D. 35 E. 41
3. Suku ke-6 dan ke-12 suatu barisan aritmetika berturut-turut adalah 35 dan 65.
Suku ke-52 barisan aritmetika tersebut adalah …
A. 245 B. 255 C. 265 D. 285 E. 355
4. Diketahui barisan aritmetika dengan Un adalah suku ke-n. Jika U2 + U15 + U40 =
165, maka U19 = …
A. 10 B. 19 C. 28,5 D. 55 E. 82,5
5. Suku kelima suatu barisan aritmetika adalah 28 dan suku kesepuluhnya adalah
53. Jumlah 18 suku pertama barisan aritmetika tersebut adalah ....
A. 816 B. 819 C. 826 D. 909 E. 919
7. Ada 5 bersaudara yang umurnya membentuk deret aritmetika. Jika yang termuda
berumur 20 tahun dan yang tertua berumur 32 tahun, jumlah umur mereka adalah
....
A. 100 B. 110 C. 120 D. 130 E. 140
9. Tiga buah bilangan membentuk barisan aritmetika dengan beda tiga. Jika suku
kedua dikurangi 1, maka terbentuklah barisan geometri dengan jumlah 14. Rasio
barisan tersebut adalah …
1 1
A. 4 B. 2 C. 2 D. − 2 E. −2
10. Sebuah mobil dibeli dengan haga Rp. 80.000.000,00. Setiap tahun nilai jualnya
menjadi ¾ dari harga sebelumnya. Berapa nilai jual setelah dipakai 3 tahun ?
A. Rp. 20.000.000,00 D. Rp. 35.000.000,00
B. Rp. 25.312.500,00 E. Rp. 45.000.000,00
C. Rp. 33.750.000,00
x2 − 2
12. Nilai lim =…
x→ 2 x− 2
A. 2 2 B. 2 C. 2 D. 0 E. − 2
3x
13. Nilai dari lim = ….
x →0 9+ x − 9− x
A. 3 B. 6 C. 9 D. 12 E. 15
2 8
14. Nilai dari lim − 2 = ….
x→0 x − 2 x −4
A. 14 B. 12 C. 1 D. 2 E.
x+2
15. Nilai lim adalah …
x→−2 5 x + 14 − 2
A. 4 B. 2 C. 1,2 D. 0,8 E. 0,4
x 2 − 5x + 6
16. Nilai dari lim =…
x→2 x 2 + 2x − 8
1
A.2 B. 1 C. 3 D. 12 E. − 16
x 2 − 5x + 4
17. Nilai lim =…
x→1 x3 −1
A. 3 B. 2 12 C. 2 D. 1 E. –1
9 − x2
18. Nilai lim =…
x→3
4− x +7 2
A. 8 B. 4 C. 9 D. 1 E. 0
4
4 + 2x − 4 − 2x
19. Nilai lim =…
x →0 x
A. 4 B. 2 C. 1 D. 0 E. –1
21. Diketahui f(x) = 3x3 + 4x + 8. Jika turunan pertama f(x) adalah f’(x), maka nilai f’(3) =
…
A. 85 B. 101 C. 112 D. 115 E. 125
𝑥 2 −3𝑥
22. Jika f(x) = , maka f’(2) = …
𝑥 2 +2𝑥+1
1 1
A. – 2 B. 1 C. 1 D. E.
9 9 6 27 4
𝑥
23. Turunan pertama fungsi y = 1−𝑥,
adalah y’ = …
x x2 y2 x2 y2
A. B. C. D. – E. –
y y2 x2 y2 x2
𝑥2
24. Jika f(x) = 2𝑥+1, maka f’(1) = …
4 4 1 1 1
A. − 9 B. 9 C. 9 D. 3 E. 27
26. Turunan pertama dari fungsi f yang dinyatakan dengan f(x) = 3x 2 + 5 adalah f’,
maka f’(x) =….
3x x
A. D.
3x 2 + 5 3x 2 + 5
3 6x
B. E.
3x 2 + 5 3x 2 + 5
6
C.
3x 2 + 5
27. Diketahui f(x) = 4 x + 9 , Jika f’(x) adalah turunan pertama dari f(x), maka nilai
2
f’(2) = ….
A. 0,1 B. 1,6 C. 2,5 D. 5,0 E. 7,0
30. Diketahui 𝑓(𝑥) = 𝑥 6 + 12𝑥 4 + 2𝑥 2 – 6𝑥 + 8 dan 𝑓’(𝑥) adalah turunan pertama dari
𝑓(𝑥). Nilai 𝑓’(1) = …
A. 64 B. 60 C. 58 D. 56 E. 52
APLIKASI TURUNAN
Kompetensi Dasar
3.9 Menganalisis keterkaitan turunan pertama fungsi dengan nilai maksimum, nilai
minimum dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva
4.9 Menggunakan turunan pertama fungsi untuk menentukan titik maksimum, titik
minimum dan selang kemonotonan fungsi, serta kemiringan garis singgung kurva,
persamaan garis singgung, dan garis normal kurva berkaitan dengan masalah
konstektual
PETA KONSEP
MATERI PEMBELAJARAN
Konsep turunan yang telah dibahas pada bab sebelumnya banyak sekali
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari, misalnya dalam bidang Fisika salah
satunya untuk menentukan kecepatan dan percepatan. Dalam bidang Ekonomi
digunakan untuk menentukan hubungan antara tingkat kebutuhan dan pemenuhan
yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Sedangkan dalam bidang Matematika itu
sendiri dapat digunakan untuk menentukan persamaan garis singgung sebuah kurva,
menentukan interval fungsi naik atau turun, keoptimalan fungsi, dan titik belok suatu
Suatu fungsi f disebut turun pada suatu interval jika untuk setiap nilai x1 dan x2 pada
interval tersebut (x1 < x2). maka f(x1) > f(x2), dan f’(x) < 0.
Contoh 1.
Diketahui f(x) = 2x2 + 8x – 5, tentukan:
a. titik stasioner fungsi
b. interval fungsi naik dan fungsi turun
Alternatif Penyelesaian.
f(x) = 2x2 + 8x – 5, maka
f’(x)= 4x + 8 turun naik
a. Syarat stasioner: f’(x) = 0 – +
4x + 8 = 0 0
x = –2
f(-2) = 2(-2)2 + 8(-2) – 5 –2
= -13
Jadi, titik stasionernya adalah (-2, -13) dengan jenis stasioner adalah stasioner
minimum.
b. Fungsi naik jika f’(x) > 0, yaitu 4x + 8 > 0, sehingga diperoleh x > -2
Fungsi turun jika f’(x) < 0, yaitu 4x + 8 < 0, sehingga diperoleh x < -2
Jadi, interval fungsi naik adalah x > -2 dan interval fungsi turun adalah x < -2.
Anda telah mempelajari fungsi kuadrat dan grafiknya di kelas IX. Pada pembahasan
mengenai hal tersebut, anda telah dapat menentukan nilai ekstrim maksimun atau
minimum dari fungsi kuadrat melalui proses aljabar bilangan real. Perlu diketahui
bahwa proses tersebut tidak dapat dikembangkan untuk menentukan titik ekstrim
fungsi-fungsi yang lebih rumit. Ternyata dengan menggunakan turunan anda dapat
menentukan titik ekstrim segala jenis fungsi yang dapa diturunkan bahkan juga yang
kontinu.
Untuk menentukan nilai maksimum dan nilai minimum suatu fungsi dalam
interval tertutup [𝒂, 𝒃] dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Tentukan nilai stasioner fungsi f dalam interval tersebut.
b. Tentukan nilai fungsi f(a) dan f(b).
c. Selidikilah nilai tertinggi dan nilai terendah pada (1) dan (2)
Contoh 3.
Tentukan nilai maksimum dan nilai minimum fungsi f(x) = x3 + 3x2 + 3x pada interval
[−3, 2]!
Alternatif Penyelesaian.
1. Menentukan nilai stasioner fungsi
f’(x) = 3x2 + 6x + 3
Untuk f’(x) = 0 → 3x2 + 6x + 3 = 0
(3x + 3)(x + 1) = 0 → x = -1
Terdapat satu titik stasioner pada interval [−3, 2]
Untuk x = -1 maka f(-1) = (-1)3 + 3(-1)2 + 3(-1) = -1
2. Menentukan nilai f(-3) dan f(5)
f(-3) = (-3)3 + 3(-3)2 + 3(-3) = -9
f(2) = (2)3 + 3(2)2 + 3(2) = 26
3. Dari uraian jawaban (1) dan (2) dapat kita lihat bahwa nilai maksimum f sama
dengan 26 dan nilai minimum f sama dengan -9.
Contoh 4:
Kotak tanpa tutup akan dibuat dari selembar karton yang berbentuk bujur sangkar
(persegi) dengan rusuk = 20 cm, dengan jalan memotong bujur sangkar kecil pada
setiap sudutnya, Tentukan ukuran kotak agar volumenya maksimum!
Alternatif Penyelesaian.
Bila masalah di atas kita tuangkan dalam
x gambar adalah sebagai berikut :
Misalnya, potongan bujur sangkar pada
sudutnya adalah x cm. Maka ukuran kotak
yang akan dibuat adalah :
Panjang = (20 – 2x) cm
Lebar = (20 – 2x)cm
Tinggi = x cm
Sehingga volume kotak :
20 Volume = (20 – 2x) (20 – 2x) (x) cm3
= 400x – 80x2 + 4x3 cm3
Terdapat suatu fungsi x dari volume kotak:
V(x) = 400x – 80x2 + 4x3
Supaya kotak tersebut mempunyai volume yang maksimum, maka :
𝑉 / (𝑥)= 0
400 – 160x +12x2= 0
3x2 – 40x + 100 = 0
(3x – 10 )(x – 10)= 0
10
x = 3 ataux = 10
V(x) = 400x – 80x2 + 4x3
V(10) = 0
10 16000
V( 3 ) = 27
10
Jadi, volume kotak yang di buat, maksimum dicapai bila x = .
3
Atau dengan kata lain: karton tersebut di potong pada ke empat sudutnya dengan
10
bentuk bujur sangkar dengan sisi cm.
3
Jadi ukuran kotaknya adalah :
10 40
Panjang = (20 – 2 ∙ 3 ) cm = 3 cm
40
Lebar = cm
3
10
Tinggi kotak = 3
cm
7 5 1 1 7
A. - B. - C. - D. E.
3 3 2 2 3
14. Persamaan garis singgung pada kurva y = 3x2 – 2x + 5 yang sejajar dengan
garis y = 4x + 5 adalah ….
A. y = 4x + 5 D. y = 4x + 2
B. y = 4x - 5 E. y = 4x – 1
C. y = 4x + 6
15. Persamaan garis normal kurva f(x) = –2x3 + 6x2 di titik P adalah 6y + x = 25.
Koordinat titik P adalah .....
A. (–1 ; 2) D. (1 ; 4)
B. (–1 ; 4) E. (2 ; 1)
C. (1 ; 2)
16. Diketahui kurva dengan persamaan
y = x3 + 2ax2 + b. Garis y = -9x – 2 menyinggung kurva di titik dengan absis 1.
Nilai a = ….
1 1 1
A. -3 B. - 3 C. 3 D. - 2 E. -2
17. Persamaan garis singgung di x = 1 pada kurva y = x3 – 3x2 + 1 adalah ….
A. y = -3x + 2 D. y = 3x – 2
B. y = -3x + 4 E. y = -3x + 3
C. y = 3x – 4
18. Jika f’(x) = x2 + 2x, maka persamaan garis singgung di titik (1, 2) pada kurva y
= f(x) adalah ….
A. 3x – y – 1 = 0 D. x + 3y + 5 = 0
B. 3x + y – 1 = 0 E. x + 2y – 1 = 0
C. x – 3y + 5 = 0
19. Suatu garis menyinggung kurva
y = x3 + 3x2 – 2x – 5 di titik T(1, -3). Persamaan garis singgung tersebut
adalah….
A. y = 5x – 7 D. y = 7x – 5
B. y = 5x – 10 E. y = 7x – 10
C. y = 7x – 3
20. Icha akan meniup balon karet berbentuk bola. Ia menggunakan pompa untuk
memasukkan udara dengan laju pertambahan volume udara 40 cm3/detik.
Jika laju pertambahan jari-jari nola 20 cm/detik, jari-jari bola setelah di tiup
adalah….
1 1
A. cm C. 2√𝜋 cm E. 𝜋 cm
√𝜋
1 2
B. cm D. cm
√2𝜋 3√𝜋
1
21. Diketahui fungsi g(x) = 3 x3 – A2x + 7, A konstanta. Jika f(x) = g(2x +1) dan f
3 1
turun pada - < x < , nilai minimum relatif g adalah ….
2 2
4 5 7 8
A. 3
B. 3 C. 2 D. 3 E. 3
23. Diketahui h adalah garis singgung kurva y = x3 – 4x2 + 2x – 3 pada titik (1, -
4). Titik potong garis h dengan sumbu X adalah ….
1
A. (-3, 0) C. (-1, 0) E. (- 3, 0)
1
B. (-2, 0) D. (- , 0)
2
24. Sebuah kotak tanpa tutup yang alasnya berbentuk persegi mempunyai
volume 4 m3 terbuat dari selembar karton. Agar karton yang diperlukan sedikit
mungkin maka ukuran panjang, lebar, dan tinggi karton berturut-turut….
A. 2 m, 1 m, dan 2 m
B. 2 m, 2 m, dan 1 m
C. 1 m, 2 m, dan 2 m
D. 4 m, 1 m, dan 1 m
E. 1 m, 1 m, dan 4 m
25. Sebuah benda bergerak sepanjang lintasan s meter dalam waktu t detik. Jika
s = 2t3 + 5t2 – 3t + 2 maka kecepatan benda pada detik ke-3 … m/detik.
A. 92 B. 81 C. 60 D. 54 E. 3
INTEGRAL
Kompetensi Dasar
3.10 Mendeskripsikan integral tak tentu 4.10 Menyelesaikan masalah yang berkaitan
(anti turunan) fungsi aljabar dan dengan integral tak tentu (anti turunan)
menganalisis sifat-sifatnya fungsi aljabar.
berdasarkan sifat-sifat turunan
fungsi
PETA KONSEP
INTEGRAL
MATERI PEMBELAJARAN
A. KONSEP INTEGRAL
Jika dilakukan pengamatan, seluruh fungsi F(x) tersebut adalah antiturunan dari
fungsi 𝑓(𝑥) = 𝑥 4 , sementara fungsi 𝐹(𝑥) mempunyai konstanta yang berbeda-
beda. Jadi, dapat ditunjukkan bahwa sebuah fungsi dapat memiliki banyak
Contoh:
Tentukan antiturunan dari:
a. f(x) = 6x
b. f(x) = -3x2
Pembahasan:
a. F'(x) = f(x)
F'(x) = 6x
F(x) = 3x2 + C
b. F'(x) = f(x)
F'(x) = -3x2
F(x) = -x3 + C
2. Notasi Integral
Jika F(x) adalah fungsi umum yang bersifat F’(x) = f(x), maka F(x)
merupakan antiturunan atau integral dari f(x).
Pengintegralan fungsi f(x) terhadap x dinotasikan sebagai berikut.
∫ f (x )dx = F (x ) + c
Keterangan:
∫ = notasi integral (yang diperkenalkan oleh Leibniz, seorang matematikawan
Jerman)
f(x) = fungsi integral
F(x) = fungsi integral umum yang bersifat F’(x) = f(x)
c = konstanta pengintegralan
1 𝑑 𝑥5
Sebagai contoh, dapat Anda tuliskan ∫ 𝑥 4 𝑑𝑥 = 𝑥5 + 𝑐 karena ( +
5 𝑑𝑥 5
𝑐) = 𝑥 4 sehingga Anda dapat memandang integral tak tentu sebagai wakil
keseluruhan keluarga fungsi (satu antiturunan untuk setiap nilai konstanta c).
Contoh:
Nilai dari ∫ 𝑥 −2 𝑑𝑥 adalah ….
Pembahasan:
1
∫ 𝑥 −2 𝑑𝑥 = −2+1 𝑥 −2+1 + 𝑐
= −𝑥 −1 + 𝑐
Contoh.
1. Tentukan integral-integral tak tentu berikut!
a. ∫ 4𝑥 5 𝑑𝑥
3
b. ∫ 2 √𝑥 𝑑𝑥
Alternatif Penyelesaian.
4
a. ∫ 4𝑥 5 𝑑𝑥 = 5+1 𝑥 5+1 + 𝐶
2
= 3 𝑥6 + 𝐶
1
3
b. ∫ 2 √𝑥 𝑑𝑥 = ∫ 2𝑥 3 𝑑𝑥
1
2
=1 𝑥 3+1 + 𝐶
+1
3
4
6
= 4 𝑥3 + 𝐶
3 3
= 2 𝑥 √𝑥 + 𝐶
Alternatif Penyelesaian.
a. ∫(3𝑥 4 + 𝑥 2 + 5)𝑑𝑥 = ∫ 3𝑥 4 𝑑𝑥 + ∫ 𝑥 2 𝑑𝑥 + ∫ 5 𝑑𝑥
3 1
= 5 𝑥 5 + 3 𝑥 3 + 5𝑥 + 𝑐
1
b. ∫ (2𝑥 + 3√𝑥 − 𝑥) 𝑑𝑥
1
= ∫ 2𝑥 𝑑𝑥 + 3 ∫ √𝑥 𝑑𝑥 − ∫ 𝑥 𝑑𝑥
= 𝑥 2 + 2𝑥 √𝑥 − ln 𝑥 + 𝑐
𝟑(𝟏−𝒙)
8. ∫ 𝒅𝒙 =….
𝟏+√𝒙
A. 3𝑥 − 2𝑥 √𝑥 + 𝑐
B. 2𝑥 − 3𝑥 √𝑥 + 𝑐
C. 3𝑥 √𝑥 − 2𝑥 + 𝑐
D. 2𝑥 √𝑥 − 3𝑥 + 𝑐
E. 3𝑥 + 2𝑥 √𝑥 + 𝑐
9. Hasil dari ∫(3x 2 − 5x + 4)𝑑𝑥 =….
5
A. 𝑥 3 − 2 𝑥 2 + 4𝑥 + 𝑐
B. 𝑥 3 − 5𝑥 2 + 4𝑥 + 𝑐
C. 3𝑥 3 − 5𝑥 2 + 4𝑥 + 𝑐
D. 6𝑥 3 − 5𝑥 2 + 4𝑥 + 𝑐
5
E. 6𝑥 3 − 2 𝑥 2 + 4𝑥 + 𝑐
−16−6𝑥 4
10. ∫ ( ) 𝑑𝑥 adalah….
𝒙𝟐
16
A. + 2𝑥 3 + 𝑐
𝑥
16
B. 𝑥
− 2𝑥 3 + 𝑐
16
C. − 𝑥
− 𝑥3 + 𝑐
8
D. − 𝑥 + 2𝑥 3 + 𝑐
8
E. 𝑥 − 2𝑥 3 + 𝑐
B. Kerjakan soal-soal berikut dengan benar!
2
1. ∫ ( 3 − √𝑥) 𝑑𝑥 = ….
𝑥
𝑥 2 −√𝑥
2. ∫ 𝑥
𝑑𝑥 = ….
2
𝑥 4 −1
3. ∫ (𝑥 3+𝑥) 𝑑𝑥 = ….
Anda telah mempelajari konsep dan cara perhitungan integral tak tentu,
integral tak tentu dapat digunakan untuk menyelesaikan beberapa permasalahan
matematika, di antaranya sebagai berikut.
1. Menentukan gradien garis singgung
Penggunaan integral tak tentu untuk menentukan gradien garis
singgung dapat dilihat pada contoh berikut.
Contoh:
Gradien garis singgung di titik (𝑥, 𝑦) yang terletak pada kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) adalah
𝑑𝑦
𝑑𝑥
= 3𝑥 2 + 6𝑥 − 5. Kurva melalui titik (−1,3). Persamaan kurva tersebut
adalah ….
Alternatif Penyelesaian.
𝑑𝑦
𝑑𝑥
= 3𝑥 2 + 6𝑥 − 5, 𝑚𝑎𝑘𝑎
𝑑𝑦 = 3𝑥 2 + 6𝑥 − 5 𝑑𝑥
∫ 𝑑𝑦 = ∫(3𝑥 2 + 6𝑥 − 5) 𝑑𝑥
𝑦 = 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 5𝑥 + 𝑐
Karena kurva melalui titik (−1,3) maka nilai konstanta c sebagai berikut
𝑦 = 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 5𝑥 + 𝑐
3 = (−1)3 + 3(−1)2 − 5(−1) + 𝑐
3 = −1 + 3 + 5 + 𝑐
𝑐 = −4
Jadi, persamaan kurva tersebut adalah = 𝑥 3 + 3𝑥 2 − 5𝑥 − 4 .
2. Menentukan kecepatan dan percepatan
Jika s(t) menyatakan jarak suatu partikel setelah waktu (t),
kecepatannya v(t), dan percepatan a(t) maka dapat dirumuskan sebagai
berikut.
v(t) = s’(t) a(t) = s” = v’(t)
Contoh:
Kecepatan 𝑣 dari sebuah benda ditentukan oleh persamaan 𝑣 = 3𝑡 2 + 2𝑡 ,
jarak yang ditempuh oleh benda itu selama 2 detik adalah 2 𝑚, maka jarak
tempuhnya selama 5 detik adalah ….
Alternatif Penyelesaian.
Diketahui 𝑠(𝑡) = ∫ 𝑣(𝑡)𝑑𝑡 dan 𝑣(𝑡) = ∫ 𝑎(𝑡)𝑑𝑡, sehingga untuk
𝑣(𝑡) = 3𝑡 2 + 2𝑡 dapat diperoleh:
𝑠(𝑡) = ∫ 𝑣(𝑡) 𝑑𝑡
b. Fungsi Pendapatan
Pendapatan merupakan fungsi terhadap kuantitas (Q). Fungsi
pendapatan total dapat ditentukan jika pendapatan marginalnya diketahui.
Keterangan:
R = MR dQ
R = pendapatan total
MR = pendapatan marginal
Contoh.
Fungsi ongkos marginal suatu barang dagangan khusus diberikan oleh
𝑦 ′ (𝑥) = 4𝑥 − 17. Ongkos produksi dua satuan barang adalah Rp200,00.
Tentukan fungsi ongkos produksinya!
Alternatif Penyelesaian
𝑦 ′ (𝑥) = 4𝑥 − 17
𝑦(𝑥) = ∫(4𝑥 − 17) 𝑑𝑥
= 2𝑥 2 − 17𝑥 + 𝑐
Ongkos produksi dua satuan barang Rp200,00 berarti 𝑦(2) = 200
𝑦(𝑥) = 2𝑥 2 − 17𝑥 + 𝑐
200 = 2(2)2 − 17(2) + 𝑐
200 = 8 − 34 + 𝑐
Didapat
𝑐 = 226
Jadi fungsi ongkos produksinya adalah 𝑦(𝑥) = 2𝑥 2 − 17𝑥 + 226
LATIHAN 2
A. Pilihlah jawaban yang benar
𝒅𝒚 𝟏
1. Persamaan kurva 𝒚 = 𝒇(𝒙) memenuhi syarat bahwa 𝒅𝒙 = 𝟐𝒙 − 𝒙𝟐 dan kurva
tersebut melalui titik (𝟏, 𝟒). Persamaan kurva itu adalah 𝒇(𝒙) = ….
1
A. 𝑥 2 − + 5
𝑥
1
B. 𝑥 2 + 𝑥 + 5
1
C. 𝑥 2 + − 6
𝑥
1
D. 𝑥 2 − − 6
𝑥
1
E. 𝑥 2 + + 2
𝑥
UJI KOMPETENSI 10
6
2. Nilai dari ∫ (2𝑥 5 + 7) 𝑑𝑥 adalah ….
2 7
A. 𝑥5 + 8 𝑥 + 𝑐
3
2 6
B. 3
𝑥6 + 7 𝑥 + 𝑐
1 6
C. 𝑥6 + 7 𝑥 + 𝑐
3
1 6
D. 𝑥6 − 7 𝑥 + 𝑐
3
1 6
E. 𝑥6 + 7 𝑥 + 𝑐
3
𝑑𝑥
3. Nilai dari ∫ 𝑥 5 adalah ….
1
A. − 3𝑥 3 + 𝑐
3
B. − 3𝑥 3 + 𝑐
1
C. − 5𝑥 5 + 𝑐
1
D. − +𝑐
4𝑥 4
5
E. − 𝑥 5 + 𝑐
1
4. Hasil dari ∫ (𝑥 2 − 𝑥 2) 𝑑𝑥 adalah ….
1
A. 𝑥 3 + 𝑥 −3 + 𝑐
3
1 1
B. 3
𝑥3 − 𝑥3 + 𝑐
1 3
C. 3
𝑥3 − 𝑥3 + 𝑐
3𝑥−4𝑥 2 √𝑥
6. Nilai dari ∫ 𝑑𝑥 adalah ….
𝑥√𝑥
2
A. 6√𝑥 − 2𝑥 + 𝑐
B. 6√𝑥 − 𝑥 2 + 𝑐
C. 3√𝑥 − 4𝑥 2 + 𝑐
D. 3√𝑥 − 2𝑥 2 + 𝑐
3
E.
2
√𝑥 − 2𝑥 2 + 𝑐
7. Diketahui 𝑓(𝑥) = √𝑥 dan 𝑔(𝑥) = 2𝑥 3. Hasil dari ∫ 𝑓(𝑥)𝑑𝑥 + ∫ 𝑔(𝑥) 𝑑𝑥 =….
3 1
A. 2 𝑥√𝑥 + 2 𝑥 4 + 𝑐
2 1
B. 𝑥 √𝑥 + 2 𝑥 4 + 𝑐
3
1 1
C. 𝑥 √𝑥 + 2 𝑥 4 + 𝑐
2
1 1
D. 2
𝑥 √𝑥 + 4 𝑥 4 + 𝑐
1 1
E. 𝑥 √𝑥 + 4 𝑥 4 + 𝑐
3
9. Jika 𝑓(𝑥) = ∫ 2𝑥 5 − 3𝑥 2 + 1 𝑑𝑥 dan 𝑓(2) = 40. Maka titik potong fungsi 𝑓(𝑥)
terhadap sumbu Y adalah ….
A. (0,64)
B. (0,48)
C. (0,46)
2
D. (0,24 )
3
E. (0,13)
1
10. Diketahui 𝑓 ′ (𝑥) = (3𝑥 2 − ). Antiturunan dari fungsi tersebut adalah ....
𝑥3
3 1
A. 𝑥 + +𝑐
2𝑥 2
1
B. 𝑥 3 − 𝑥 3 + 𝑐
2
𝑥 4 −1
13. ∫ (𝑥 3+𝑥) 𝑑𝑥 =….
1 1
A. 𝑥 3 + 𝑥 − 2𝑥 + 𝑐
3
1 1
B. 3
𝑥 3 − 𝑥 − 2𝑥 + 𝑐
1 1
C. 𝑥 3 + 𝑥 + 2𝑥 + 𝑐
3
1 1
D. 𝑥3 − 𝑥 + 𝑥 + 𝑐
3
1 1
E. 𝑥3 − 𝑥 − 𝑥 + 𝑐
3
1
14. ∫ √𝑥 4 + 𝑥 4 + 2 𝑑𝑥 =….
1 1
A. 𝑥3 − + 𝑐
3 𝑥
1 3 1
B. -− 3 𝑥 − 𝑥 + 𝑐
1 1
C. 3
𝑥3 + 𝑥 + 𝑐
1 1
D. − 3 𝑥 3 + 𝑥 + 𝑐
1 1
E. 3
𝑥3 − 𝑥2 + 𝑐
1
15. Diketahui suatu kurva melalui titik (−1, − ). Jika kemiringannya pada setiap
3
titik x adalah kebalikan negative dari kemiringan kurva dengan persamaan xy
= 2, maka persamaan kurva tersebut adalah ….
A. 6𝑦 − 𝑥 3 + 1 = 0
18. Gradien garis singgung suatu kurva 𝑦 = 𝑓(𝑥) dititik (𝑥, 𝑦) 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 3𝑥 2 + 2𝑥 +
6. Jika kurva tersebut melalui (1,12) maka kurva memotong sumbu Y di titik....
A. (0,14)
B. (0,12)
C. (0,8)
D. (0,4)
E. (0, −4)
𝑑𝑦
19. Gradien garis singgung suatu kurva ditentukan oleh 𝑑𝑥 = 3𝑥 − 7. Jika kurva
tersebut melalui titik (2, −6). Persamaan kurva tersebut adalah….
3
A. 𝑦 = 2 𝑥 2 − 7𝑥 + 2
3
B. 𝑦 = 2 𝑥 2 − 7𝑥 − 2
3
C. 𝑦 = 2 𝑥 2 + 7𝑥 + 2
D. 𝑦 = 3𝑥 2 + 7𝑥 − 2
E. 𝑦 = 3𝑥 2 + 7𝑥 + 2
1 𝑎+2𝑏
20. Diketahui ∫ 𝑓(𝑥) 𝑑𝑥 = 4 𝑎𝑥 2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 dan 𝑎 ≠ 0. Jika 𝑓(𝑎) = 2
dan 𝑓(𝑏) = 6,
maka fungsi 𝑓(𝑥) =....
1
A. 2 𝑥 + 4
B. 2𝑥 + 4
1
C. 𝑥−4
2
D. 𝑥 + 4
1
E. − 2 𝑥 + 4
24. Gradien garis singgung di sembarang titik pada suatu kurva ditentukan oleh
rumus y’ = 3x2 – 6x + 2. Jika kurva tersebut melalui titik (1, –5), maka
persamaan kurvanya adalah …
A. y = x3 – 3x2 + 2x + 5
B. y = x3 – 3x2 + 2x – 5
C. y = x3 – 3x2 + 2x – 1
D. y = x3 – 3x2 + 2x + 1
E. y = x3 – 3x2 + 2x
5. Sebuah benda bergerak dengan kecepatan v km/jam dalam waktu t jam yang
dirumuskan v = (12t – 10) dt. Diketahui benda mula-mula diam.
a. Tentukan rumus kecepatan (𝑣)
𝑑ℎ(𝑡)
b. Tentukan rumus jarak tempuh (h) jika 𝑣 = 𝑑𝑡
2. Seorang anak diminta mengisi kelereng pada 5 kotak yang diberi label A, B, C, D,
dan E mengikuti aturan barisan geometri. Jika kotak B diisi dengan kelereng
sebanyak 12 butir dan koak E diisi sebanyak 96 butir, jumlah seluruh kelereng
yang diisikan ke dalam 5 kotak tersebut adalah....
A. 180 butir D. 198 butir
B. 186 butir E. 240 butir
C. 192 butir
3. Jika x6 = 162 adalah suku keenam suatu deret geometri, log x2 + log x3 + log x4 +
log x5 = 4 log 2 + 6 log 3, maka jumlah empat suku pertama deret tersebut sama
dengan …
A. 80 2 D. 26 2
3 3
B. 80 E. 26
C. 27
4. Jumlah sepuluh suku pertama deret log 2 + log 6 + log 18 + log 54 + … adalah …
A. 5 log(4·310) D. log(4·345)
9
B. 5 log(2·3 ) E. log(45·345)
10
C. log(4·3 )
9 27 81
5. Jumlah tak hingga dari deret 4 + 3 + + + +⋯
4 16 64
13
A. 3
D. 16
16 65
B. E.
3 4
C. 13
6. Sebuah bola dijatuhkan dari ketinggian 15 m, setiap kali sesudah jatuh mengenai
2
lantai bola memantul dan mencapai tinggi N dari tinggi sebelumnya. Panjang
3
lintasan bola itu sampai berhenti adalah ....
A. 70 m D. 85 m
B. 75 m E. 90 m
C. 80 m
8. Nilai Limit 3x - 2 − 2 x + 4
= ....
x→6 x−6
A. − 1 D. 1
4 8
B. 1 E. 1
−
8 4
C. 0
9−𝑥 2
10. Nilai lim
𝑥→3 4−√𝑥 2 +7
A. 8 D. 1
B. 4 E. 0
9
C.
4
𝑥 2 −5𝑥+4
11. Nilai lim 𝑥 3 −1
𝑥→1
A. 3 D. 1
1
B. 2 2 E. – 1
C. 2
x2 − 2
12. Nilai lim =…
x→ 2 x− 2
A. 2 2 D. 0
B. 2 E. − 2
C. 2
4
13. Turunan fungsi 𝑦 = √(2𝑥 2 − 3)3 adalah ....
𝑥 4
A. −4 D. −3 √2𝑥 2 − 3
√2𝑥2 −3
3𝑥 4
B. 4 E. 3𝑥 √2𝑥 2 − 3
√2𝑥2 −3
16
C. 4
3 √2𝑥2 −3
15. Jika 𝑓′(𝑥) merupakan turunan 𝑓(𝑥) = √6𝑥 + 7, maka nilai 𝑓 ′ (3) = ....
2 7
A. D.
3 9
3 9
B. E.
5 11
5
C.
7
𝑎 3 2
A. −1 D. − √ √𝑥2 − 1
3
33 𝑎2
B. − 2 √𝑎2 − 𝑥 2 E. − √ √𝑥 2 − 1
𝑎2
C. −√ −1
𝑥2
5𝑥−4
18. Jika 𝑓(𝑥) = 5𝑥+4, maka nilai dari 𝑓′(0) =....
1
A. −2 D. 1
2
1
B. −1 E. 22
1
C.
2
19. Suatu perusahaan menghsilkan x produk dengan biaya sebesar (9000 + 1000x +
10x2) rupiah. Jika semua hasil produk perusahaan tersebut habis dijual dengan
harga Rp5.000,00 untuk satu produknya, maka laba maksimum yang dapat
diperoleh perusahaan tersebut adalah …
A. Rp149.000,00 D. Rp609.000,00
B. Rp249.000,00 E. Rp757.000,00
C. Rp391.000,00
21. Selembar karton berbentuk persegi panjang dengan lebar 5 dm dan panjang 8 dm
akan dibuat kotak tanpa tutup. Pada keempat pojok karton dipotong persegi yang
sisinya x dm. ukuran kotak tersebut (panjang, lebar, tinggi) agar volum maksimum
berturut-turut adalah...
A. 10 dm, 7 dm, 1 dm
B. 8 dm, 5 dm, 1 dm
C. 7 dm, 4 dm, 2 dm
D. 7 dm,4 dm, 1 dm
E. 6 dm,3 dm, 1 dm
22. Garis singgung kurva y = (x2 + 2)2 yang melalui titik (1, 9) memotong sumbu Y di
titik…
A. (0, 8) D. (0, –12)
B. (0, 4) E. (0, –21)
C. (0, –3)
23. Jarak yang ditempuh sebuah mobil dalam waktu t diberikan oleh fungsi s(t) =
1 t4
4
− 32 t 3 − 6t 2 + 5t . Kecepatan maksimum mobil tersebut akan tercapai pada
saat t = …
A. 6 detik D. 2 detik
B. 4 detik E. 1 detik
C. 3 detik
24. Garis l menyinggung kurva y = 3 x di titik yang berabsis 4. titik potong garis l
dengan sumbu X adalah …
A. (– 12, 0) D. (–6, 0)
B. (– 4, 0) E. (12, 0)
C. (4, 0)
2x + 3
25. Hasil 2
3x + 9 x − 1
dx = …
A. 2 3x 2 + 9 x − 1 + c
26. Hasil
6x 3x 2 + 5dx = …
2
(6 x 2 + 5) 6 x 2 + 5 + c
A. 3
2 (3 x 2 + 5) 3 x 2 + 5 + c
B. 3
2 (x 2 + 5) x 2 + 5 + c
C. 3
3 (x 2 + 5) x 2 + 5 + c
D. 2
3 (3 x 2 + 5) 3 x 2 + 5 + c
E. 2
3x 2
27. Hasil dx = …
2x + 4
3
A. 4 2x3 + 4 + C
B. 2 2x3 + 4 + C
C. 2x3 + 4 + C
D. 1
2
2x3 + 4 + C
E. 1
4
2x3 + 4 + C
28. Hasil dari (x – 3)(x2 – 6x + 1)–3 dx = …
A. − 1 ( x 2 − 6x + 1) − 4 + c
8
B. − 1 ( x 2 − 6x + 1) − 4 + c
4
C. − 1 ( x 2 − 6x + 1) − 4 + c
2
D. − 1 ( x 2 − 6x + 1) − 2 + c
4
E. − 1 ( x 2 − 6x + 1) − 2 + c
2
30. Jika grafik 𝑦 = 𝑓(𝑥) melalui titik (1, 2) dan turunannya 𝑓’(𝑥) = 𝑥 2 + 1 , maka
grafiknya 𝑦 = 𝑓(𝑥) memotong sumbu 𝑦 di titik …
A. (0, 0)
B. (0, 1 )
3
C. (0, 2 )
3
D. (0, 1)
E. (0, 2)