ILMU USAHATANI
FADIA MULHALIJAH
08320200083
i
HALAMAN PENGESAHAN
2. Identitas Mahasiswa
Selatan.
Disetujui Oleh;
Dr. Ir. St. Rahbiah Busaeri, M.S Dr. Andi Maslia Tenrisau Adam, S. P.,M. Si
Mengetahui;
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Shalawat dan salam semoga
praktikum Ilmu Usaha Tani (IUT) sebagai syarat untuk menyelesaikan mata kuliah
Dan kami menyadari bahwa dalam laporan praktikum ini masih terdapat banyak
kekurangan baik isi maupun penyajiannya. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan
Akhir kata, Semoga laporan praktikum Ilmu Usaha Tani (IUT) bermanfaat bagi diri
kami pribadi dan semua pihak yang membacanya, dan juga teman-teman daripada
Kami sadar bahwa makalah ini belum sempurna dan masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
Makassar, 2022
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
DAFTAR TABEL........................................................................................... vi
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN.................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang..................................................................................... 1
1.2 Tujuan Praktik Lapang........................................................................ 5
1.3 Kegunaan Praktik Lapang................................................................... 5
iv
4.4 Keadaan Sarana dan Prasarana............................................................ 34
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL
Lappariaja,Kabupaten Bone........................................................ 34
Kabupaten Bone........................................................................... 35
vi
di Desa Sengengpalie, Kecamatan Lappariaja,............................. 40
vii
Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone..................................... 47
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I. PENDAHULUAN
adalah proses produksi yang menghasilkan bahan pangan, ternak, dan industri
(budidaya tanaman dan ternak) merupakan salah satu kegiatan yang paling
sesuai dengan harapan maka tanaman yang akan ditanam harus sehat dan
subur. Tanaman yang sehat ialah tanaman yang tidak terserang oleh hama dan
penyakit, tidak mengalami defisiensi hara, baik unsur hara yang diperlukan
dalam jumlah besar maupun dalam jumlah kecil sedangkan tanaman subur
1
Tenaga kerja merupakan faktor penting dalam usaha tani swasembada
khususnya faktor tenaga kerja petani dan para anggotanya. Dalam usahatani
Ciri dari faktor tenaga kerja dalam usahatani adalah keperluan akan tenaga
kerja dalam usahatani tidak kontinyu dan merata, pemakaian tenaga kerja
dalam usahatani untuk tiap hektarnya sangat terbatas, tenaga kerja dalam
keperluan akan tenaga kerja dari usahatani itu cukup beraneka ragam
coraknya dan acap kali tidak dapat dipisahkan satu sama lain (Tohir, 1999).
atau perkebunan dengan baik, maka akan memperoleh hasil produksi yang
tinggi ini selalu diharapkan oleh para petani dalam menghasilkan produksi
pertanian untuk mendapatkan hasil panen yang maksimum. Para petani harus
karena itu petani harus menyiapkan input usahatani secara efisien agar dapat
meningkatkan pendapatan dari hasil produksi para petani atau pekebun ini.
dihitung dari total penerimaan hasil produksi dengan total biaya produksi
usahatani antara lain dapat diukur dari tingkat pendapatan yang diperoleh
2
Petani sebagai pelaksana atau penggarap mengharapkan produksi
yang lebih banyak lagi agar memperoleh pendapatan yang besar pula. Petani
membayar bunga modal, alat yang digunakan, dan upah tenaga kerja
(Suratiyah,2015).
bahan baku utama industri pakan serta industri pangan. Pentingnya peranan
merupakan bahan baku utama (51%) industri pakan, selain dapat dikonsumsi
langsung dan sebagai bahan baku industri pangan, daun, batang, kelobot dan
demikian juga halnya dengan bagian lainnya jika dikelola dengan baik
di Indonesia saat ini cukup besar, yaitu lebih dari 10 juta ton pipilan kering
pertahun.
3
Konsumsi jagung terbesar adalah untuk pangan dan industri pakan
ternak, karena sebanyak 51% bahan baku pakan ternak adalah jagung. Dari
sisi pasar, potensi pemasaran jagung terus mengalami peningkatan, hal ini
berkembang pula produk pangan dari jagung dalam bentuk tepung jagung di
tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak
ada kaitannya dengan jumlah barang yang diproduksi. Produsen harus tetap
Sedangkan biaya tidak tetap (variable cost) adalah biaya yang berubah
4
total yang disebut Return and Cost Ratio (R/C ratio). Pada metode ini
Keberhasilan dalam berusaha tani pada akhirnya akan ditentukan oleh biaya
memiliki arti penting bagi para petani, yaitu untuk meningkatkan taraf hidup
petani.
1. Untuk menganalisis potensi, curahan kerja dan kontribusi tenaga kerja petani di
1. Pemerintah
2. Petani
3. Mahasiswa
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
berbeda. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa hal di antaranya adalah letak
6
wilayah suatu daerah. Letak suatu daerah tersebut akan mempengaruhi
mudah pula suatu informasi dapat masuk ke dalam suatu kelompok atau
ekonomis dan faktor lain. Faktor fisik, diantaranya adalah iklim, topografi,
ketinggian tempat diatas permukaan laut, dan jenis tanah. Faktor fisik
pasar, pembiayaan, modal yang tersedia dan resiko yang dihadapi akan
a. Pola Usahatani
yaitu lahan basah (sawah) dan lahan kering. Pada lahan sawah ada
7
beberapa macam yang irigasinya dipengaruhi oleh sifat pengairannya,
yaitu:
bisa dibagi menjadi 3 bagian, yaitu: (a) usahatani khusus, (b) usahatani
1. Usahatani Khusus
yang tegas dan jelas. Hal ini dilakukan, terutama jika petani
3. Usahatani Campuran
farm.
b. Tipe Usahatani
diusahakan.
1. Macam Tanaman
Usahatani padi
2. Pola Tanam
Usahatani Monokultur
(Nazaruddin, 1994).
9
ditanami lagi dengan jenis tanaman yang sama atau jenis
a) Pengaruh Iklim
10
Hal penting dari iklim yang banyak memengaruhi
b) Pengaruh Tanah
c) Pengaruh Topografi
11
usahatani di dataran tinggi dengan di dataran
dataran rendah.
c. Corak Usahatani
komersil. Salah satu ukuran itu adalah tidakan ekonomi petani dalam
12
membeli bibit, pupuk, pestisida, tenaga kerja dan skill, faktor produksi
yaitu :
1. Tanah
2. Modal
3. Tenaga kerja
4. Skill
1. Tanah
yang dilihat dari luas lahan garapan, tanah sebagai salah satu
13
semakin sempit lahan usaha, semakin tidak efisien usahatani yang
2001).
2. Modal
menghasilkan jagung adalah (a) bibit, (b) pupuk dan (c) pestisida.
a) Bibit
14
yang dipergunakan biasanya dikaitkan dengan tujuan dan
(Kanisius, 2003).
b) Pupuk
15
pemberian pupuk sangat besar pengaruhnya terhadap kondisi
2001).
c) Pestisida
(Kanisius, 2003).
3. Tenaga Kerja
16
keluarga dan luar keluarga. Tenaga kerja dalam keluarga yaitu
tenaga kerja yang yang terdiri atas ayah, istri dan anak-anak petani.
Sedangkan tenaga kerja dari luar keluarga yaitu tenaga kerja yang
adalah satu hari dinilai sebagai 1 (satu) HKO untuk tenaga kerja
4. Skill
17
Skill adalah kemampuan yang dimiliki oleh seseorang atau
proses produksi dalam jumlah yang cukup, bukan saja terlihat dari
tersedianya tenaga kerja, tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja perlu
dalam usahatani padi sawah dalam pengolahan tanah dengan maksut agar
tanah lebih mudah ditanami, kegiatan awal dari pengolahan tanah adalah
18
Curahan jam kerja usahatani keluarga dan curahan jam kerja
keluarga dan tenaga kerja upahan dalam pengelolaan usahatani padi sawah
dalam bentuk curahan jam kerja selama satu kali musim tanam.
mereka lakukan.
HST. Pupuk yang digunakan adalah Urea 75 kg/ha, SP-36 100 kg/ha
dan KCL 50 kg/ha. Pemupukan susulan ketiga pada saat umur padi
19
Sistematika perhitungan dalam potensi dan curahan kerja usahatani antara
lain :
Potensi kerja = ∑ TK × … HK
Ket :
Laki-laki = ∑ TK × 300 HK
Wanita = ∑ TK × 220 HK
Anak-anak = ∑ TK × 140 HK
Konversi ke HKP :
Laki-laki = 1 HKP
∑ TK × 300 HK × 1 HK (pria)
∑ TK × ∑ Hari ×∑ Jam
CK =
7
Hitung juga curaha kerja dalam keluarga dan dari luar keluarga.
Curahan Kerja
KCK = × 100%
Potensi Kerja
20
2.5 Analisis Ekonomi Dalam Usaha Tani
Sedangkan analisis sosial ditinjau dari distribusi biaya dan manfaat antar
yang layak untuk diusahakan atau tidak. Jika suatu usahatani layak untuk
perbaikan dan bentuk perbaikan itu sendiri dapat berupa konservasi atau
a) Biaya Tetap
cukup lama, maka jumlah sewa lahan yang harus dikeluarkan setiap
21
tersebut. Biaya tetap menjadi yang terpenting karena petani harus
produksi sedikit, maka buruh tani yang diperlukan juga akan sedikit
tetap (FC) dan biaya tidak tetap (VC), sehingga rumusnya adalah :
TC = FC + VC
22
petani memakai modal, sarana produksi dan tenaga kerja yang dimilikinya
diharapkan. Ada saatnya produksi yang diproleh sangat kecil dan ada
(Muzdalifah, 2011).
unggul, pengolahan tanah yang baik, pengaturan air irigasi yang baik,
2006).
23
Analisis pendapatan bertujuan untuk mengetahui besarnya pendapatan
pengurangan dari nilai penerimaan yang diperoleh dengan biaya total yang
dikeluarkan.
I = R – TC
Ket :
R = Penerimaan
C = Total Biaya
biaya (TC). Dalam ketentuan nilai dari R/C bisa menentukan usahatani
dikatakan untung jika total penerimaan yang didapatkan lebih besar jika
TR
R/C-Ratio =
TC
Yaitu perbandingan antara Penerimaan (R = Revenue) dengan Biaya
(C = Cost)
24
- R/C = 1, maka usahatani tersebut impas.
- R/C < 1, maka usatani tersebut tidak layak untuk diusahakan oleh
petani.
B/C-Ratio
Yaitu perbandingan antara Laba Bersih ( B = Benefit) dengan Biaya
(C = Cost)
- B/C < 1, maka usatani tersebut tidak layak untuk diusahakan oleh
petani.
memperoleh laba dan tidak menderita kerugian. BEP atau titik impas
dengan jumlah biaya, atau apabila laba kontribusi hanya dapat digunakan
even point adalah suatu keadaan impas, yaitu apabila telah disusun
25
perhitungan laba dan rugi suatu periode tertentu, perusahaan tidak
menderita rugi, tetapi juga belum memperoleh laba (dengan kata lain
penjualan dan biaya yang dikeluarkan. Laba bersih akan diperoleh bila
FC
BEP Unit =
P−VC
Ket :
Q = Quantites (produksi)
26
FC = Fiaxed Cost (biaya tetap)
P = Harga Produk
FC
BEP Unit = VC
1−
TR
Ket :
27
3.1 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan
berupa petani padi dan juga petani jagung, yang berpontesi melakukan
kegiatan bertani selama kurun waktu 2 (dua) musim. Praktik Kerja Lapang
dengan memilih langsung dari populasi dan besar peluang setiap anggota
Selatan
28
dan Analisis BEP (Break Event Point). Adapun analisis yang digunakan
Laki-Laki = ∑ TK + 300 HK
Wanita = ∑ TK + 220 HK
Anak-Anak = ∑ TK + 140 HK
Konversi ke HKP :
Laki-laki = 1 HKP
CK =
∑ TK x ∑ Hari x ∑ Jam
7
Curahan Kerja
KCK= Potensi Kerja x 100%
d. Analisis Ekonomi
TC = FC + VC
Gross Output = Q x P
f. Analisis Kelayakan
29
TR
R/C-Ratio =
TC
FC
BEP =
P−VC
30
IV. KEADAAN UMUM WILAYAH PRAKTIK LAPANG
Kabupaten Bone.
31
4.2 Keadaan penduduk
a. Jumlah Penduduk
b. Pendidikan
32
diharapkan akan dapat menambah produktivitas penduduk. Pendidikan
pendidikan di Sekincau terdiri dari warga yang belum sekolah, tamat SD,
petani.
33
4.4 Sarana dan Prasarana
dan merata. Untuk sarana dan prasarana di desa Sengepalie terdapat acuan
yang terdiri dari pabrik penggilingan padi, peternakan, apotek, dll. Untuk
Peternakan 2
Pasar Tradisional 1
Mini Market 1
Posyandu 1
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
34
BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN
akhir SMP, memiliki tanggungan keluarga sebnyak 2 orang dan telah telah
35
5.2 Analisis Potensi dan Curahan Kerja
wanita berjumlah 2 orang dengan total potensi kerja (HKP) ialah 308.
36
Tanah
2. Pembuatan
1,7 180.000 10 0,85 180.000 10
Persemaian
3. Penanaman 12 780.000 43,6 12 780.000 43,6
4. Panen 12 400.000 22,4 12 400.000 22,4
Pasaca
5. 4,5 150.000 8,4 4,5 150.000 8,4
panen
Jumlah 30,77 1.790.000 100 30,77 1.790.000 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
curahan kerja yang sama dengan total yaitu sebesar 30,77 HKP dengan
jumlah nilai yang sama dalam satuan rupiah yaitu sebesar Rp 1.790.000
curahan kerja yang sama dengan total yaitu sebesar 29,13 HKP dengan
37
jumlah nilai yang sama dalam satuan rupiah yaitu sebesar Rp 1.050.000
milik responden 01, dimana terdapan dua aktivitas yang berasal dari luar
keluarga dengan jumlah curahan kerja HKP sebesar 24 dan jumlah total
musim 1 dan 2.
38
Berdasarkan tabel 8. Dapat diketahui responden 02, yang bernama
aktivitas usahatani milik responden 01, dimana terdapan dua aktivitas yang
berasal dari lingkup keluarga dengan jumlah curahan kerja HKP sebesar
10,38 dan jumlah total nilai pengeluaran dalam bentuk satuan Rupiah
39
Musim Tanam I Musim Tanam II
No
Aktivitas ∑ CK Nilai ∑ CK Nilai
. % %
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp)
1. Pemupukan 1 0,85 60.000 36,4 0,85 60.000 36,4
2. Pemupukan 2 0,85 60.000 36,4 0,85 60.000 36,4
Pemberantasan
3. hama 1
2,57 35.000 7,8 2,57 35.000 7,8
Pemberantasan
4. hama 2
2,57 35.000 7,8 2,57 35.000 7,8
5. Penyiangan 1,14 21.000 11,6 1,14 21.000 11,6
Jumlah 7,98 211.000 100 7,98 211.000 100
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
aktivitas usahatani milik responden 02, dimana terdapan dua aktivitas yang
berasal dari lingkup keluarga dengan jumlah curahan kerja HKP sebesar
7,98 dan jumlah total nilai pengeluaran dalam bentuk satuan Rupiah
Tabel 11. Curahan Kerja Variabel Luar Keluarga dan Mesin Responden
01 di Desa Sengengpalie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten
Bone..
Musim Tanam I Musim Tanam II
No
Aktivitas ∑ CK Nilai ∑ CK Nilai
. % %
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp)
1. - - - - - - -
2. - - - - - - -
Jumlah
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
variable yang berasal dari luar kelurag dan mesin oleh responden 01,
40
semua kegiatan tersebut dilakukan oleh responden sendiri dan
keluarganya.
Tabel 12. Curahan Kerja Variabel Luar Keluarga dan Mesin Responden
02 di Desa Sengengpalie, Kecamatan Lappariaja, Kabupaten
Bone.
Musim Tanam I Musim Tanam II
No
Aktivitas ∑ CK Nilai ∑ CK Nilai
. % %
(HKP) (Rp) (HKP) (Rp)
1. - - - - - - -
2. - - - - - - -
Jumlah
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
variable yang berasal dari luar kelurag dan mesin oleh responden 02,
keluarganya.
41
responden 02 berjumlah 308, dan curahan kerja 37,11 sehingga dengan
nama Rusman dengan jenis biaya berupa bibit, pupuk urea, pupuk TSP,
dan pestisida pada musim pertama dan musim kedua memiliki jumlah total
42
4. Pestisida (ml) 500 42.000 42.000 500 42.000 42.000
Total 116.000 672.000 116.000 672.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Berdasarkan table 15. Diketahui biaya variable responden 02 atas
nama Nurtang dengan jenis biaya berupa bibit, pupuk urea, pupuk TSP,
dan pestisida pada musim pertama dan musim kedua memiliki jumlah total
usahatani milik resonden 01 atas nama Rusman dari lima kepemilikan alat
usahatanimya dengan total nialai baru yaitu Rp 49.270.000 dan total niali
berjumlah Rp 2.360.000.
43
b. Nama Responden : Nurtang
usahatani milik resonden 02 atas nama Nurtang dari dua kepemilikan alat
usahatanimya dengan total nilai baru yaitu Rp 388.000 dan total niali
berjumlah Rp 17.600.
44
Total 7 47.310.000 47.330.000 7 47.310.000 47.330.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Berdasarkan table 18. Diketahui biaya tetap milik responden 01
atas nama Rusman selama musim tanam I dan II sama besar dengan
menggunakan satu tenaga kerja luar keluarga sebab pak Rusman memiliki
mesin tersendiri dalam usaha taninya. Selain itu lahan pertanian milik pak
atas nama Nurtang selama musim tanam I dan II sama besar dengan
jumlah akhir Rp 910.000, dimana untuk upah tenaga kerja luar keluarga
dikerjakan sendiri oleh ibu Nurtang, terkadang dibantu oleh ibunya. Untuk
45
upaya penggilingan jagung ibu Nurtang menyewa mesin dengan harga Rp
46
usahatani jagung dengan luas lahan 0,20 ha memperoleh nilai produksi
sebesar Rp 600.000, sama dengan perolehan nilai produksi pada table 20.
Rp 57.740.000.
47
5 Gross Margin 2.328.000 2.328.000 4.656.000
6 Net Farm Income 1.418.000 1.418.000 2.836.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
48
b. Nama Responden : Nurtang
Tabel 25. Analisis Pendapatan Luar Usahatani 02 di Desa Sengengpalie,
Kecamatan Lappariaja, Kabupaten Bone.
No. Nama Jenis Pekerjaan Upah (Rp/bulan)
1. Samadia Penjual Sayur (pasar) 750.000
2. Nurtang - -
Jumlah 750.000
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Nurtang memiliki pendapatan dari luar usaha tani yang diperoleh dari
49
Berdasarkan table 26. Diketahui bahwa penegluaran pangan dan
50
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
933.000.
memperoleh 1 dimana 1=1 atau R/C = 1 dinyatakan tidak untung dan tidak
rugi.
51
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
01 47.030.000 43.330.000 16.200.000 1,4 47.030.000 43.330.000 16.200.000 1,4
02 672.000 910.000 600.000 12,6 672.000 910.000 600.000 12,6
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
Berdasarkan table 30. Dapat diketahui analisis break event point pada
responden 01 berjumlah 1,4 untuk musim tanam 1 dan 2, sedangkan analisis break
event point pada responden 02 berjumlah 12,6 untuk musim tanam 1 dan 2.
Analisis break event point milik responden 02 lebih besar disbanding jumlah
52
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
usahatani. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil analisis R/C-ratio pada
6.2 Saran
1. Bagi Petani
53
DAFTAR PUSTAKA
Choiriyah, V. U., AR, M. D., dan Hidayat, R. R. (2016) Analisi Break Event Point
Sebagai Alat Perencanaan Penjualan Pada Tingkat Laba yang Diharapkan
(Studi Kasus Pada Polywood Industri Kediri Tahun 2013-2014. Jurnal
Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 35 N, 196-206.
54
LAMPIRAN
55
Gambar 3. Kuesioner Responden 01
56
Gambar 5. Kuesioner Responden 01
57
Gambar 7. Kuesioner Responden 02
58
Gambar 9. Kuesioner Responden 02
59
Gambar 11. Kuesioner Responden 02
60