HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Riska
No. Stambuk : 08320180110
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
No. SK Pembimbing PKL :
Disetujui Oleh:
Pembimbing PKL
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat,
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut
terlibat membantu saya dalam menyusun laporan ini, utamanya kepada teman-
teman saya, asisten pembimbing dan dosen terkait. Saya menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan dan
penggunaan bahasa serta pemilihan kata yang baik. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan dari pembaca. Semoga laporan ini
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................. 1
1.2 Sasaran Belajar .................................................................................. 4
1.2.1 Aspek Pengetahuan ................................................................... 4
1.2.2 Aspek Keterampilan ................................................................. 4
1.2.3 Aspek Sikap ............................................................................. 4
1.3 Kegunaan Praktek Kerja Lapang ....................................................... 5
1.3.1 Bagi Mitra Belajar ................................................................... 5
1.3.2 Bagi Mahasiswa ...................................................................... 5
LAMPIRAN
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
HALAMAN PENGESAHAN
Nama : Riska
No. Stambuk : 08320180110
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
No. SK Pembimbing :
PKL
Disetujui Oleh:
SURAT KETERANGAN
Telah selesai melaksanakan kegiatan Praktek Kerja Lapang (PKL) di UMKM Ces
Indonesia dari tanggal 31 Agustus 2021 sampai dengan tanggal 30 September
2021
Selama melaksanakan kegiatan PKL di perusahaan/instansi kami, mahasiswa yang
bersangkutan telah bekerja dengan baik. Demikian Surat Keterangan PKL ini kami
buat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
(Mardatillah Ardi)
xi
LOGBOOK
RISKA
08320180110
IDENTITAS MAHASISWA
Nama : Riska
Mahasiswa
No. Stambuk : 08320180110
No. Telp/ Email : nurriska@gmail.com
Program Studi : Agribisnis
Fakultas : Pertanian
LOG BOOK
1. 08.00-selesai
2. 08.00-selesai
3. 08.00-selesai
4. 08.00-selesai
5. 08.00-selesai
6. 08.00-selesai
7. 08.00-selesai
14
8. 08.00-selesai
9. 08.00-selesai
10. 08.00-selesai
11. 08.00-selesai
12. 08.00-selesai
13. 08.00-selesai
14. 08.00-selesai
15. 08.00-selesai
15
16. 08.00-selesai
17. 08.00-selesai
18. 08.00-selesai
19. 08.00-selesai
20 08.00-selesai
Mengetahui,
(…………………………………) (……………………………………..)
LAMPIRAN
Gambar 15. Foto Konsumen Pisana di Gambar 16. Mencatat Pesanan Pisana
UMKM Hunt Nipah Mall
Gambar 17. Pengantaran produk Pisana Gambar 18. Tester produk Pisana
ke tokoh oleh-oleh
19
Gambar 19. Tenant UMKM Ces Indonesia Gambar 20. Proses Pengemasan Produk
di Nipah Mall Pisana
1
RISKA
08320180110
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, yang mana atas berkat,
Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang ikut
terlibat membantu saya dalam menyusun laporan ini, utamanya kepada teman-
teman saya, asisten pembimbing dan dosen terkait. Saya menyadari bahwa
laporan ini masih jauh dari kata sempurna, baik dari segi penyusunan dan
penggunaan bahasa serta pemilihan kata yang baik. Oleh sebab itu, kritik dan
saran yang membangun sangat saya harapkan dari pembaca. Semoga laporan ini
Penyusun
1
I. PENDAHULUAN
2008).
meningkatkan produksi tanaman pangan dan perkebunan saja, akan tetapi harus
martabat kaum tani indonesia. Banyak hal yang dapat dikembangkan dalam
sektor pertanian dan sektor industri untuk memperoleh nilai tambah dari produk
kaitan mulai dari proses produksi hingga pemasaran hasil pertanian, termasuk
kegiatan lain yang didukung oleh kegiatan pertanian (Mekar and Pkk, 2021).
2
adalah melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM). Salah satu usaha
kecil, menengah dan mikro yang berkembang adalah usaha yang menggunakan
bahan baku pertanian dari sub industri tanaman hortikultura. Tanaman pekarangan
merupakan tanaman buah-buahan salah satunya pisang (Mekar and Pkk, 2021)
kecil dan menengah (UMKM). Hal ini karena fakta membuktikan bahwa usaha
kecil, menengah dan mikro dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar dan
Produksi adalah salah satu aktivitas ekonomi yang menghasilkan hasil akhir
atau output dari suatu proses yang membutuhkan beberapa masukan atau input.
input yang bisa disebut faktor-faktor produksi yang akan menghasilkan keluaran
atau output agar nilai guna barang atau jasa tersebut bertambah (Faizah, 2018).
merupakan tanaman holtikultura yang menjadi salah satu bahan ekspor yang baik
dan sangat potensial bagi negara. Disamping itu pisang juga merupakan jenis
tanaman yang setiap saat berbuah tanpa ada istilah musim. Tanaman pisang dapat
3
dikatakan sebagai tanaman serbaguna. Akar, umbi (bonggol), batang, daun sampai
masih merupakan limbah pertanian yang dibuang begitu saja sehingga sering
menciptakan makanan ringan yang enak dan praktis yang sesuai dengan
masyarakat urban yang seba cepat. Usaha ini terletak di Btn Minasaupa Blok
J7/17. Kota Makassar. Kripik pisang yang diproduksi umkm ini yaitu jenis
cemilan yang bahan bakunya dari Pisang Kepok. Hasil tani dari pisang didaerah
salah satunya kripik. Masyarakat yang sudah cenderung akrab dengan olahan
pangan ini juga menjadi semakin mudah dijangkau oleh pemasaran online.
Pemasaran offline juga dapat dioptimalkan melalui system mitra agen reseller dan
dengan lelehan keju dan krim susu, dikemas dengan kemasan menarik dan praktis.
Pisana banana chips mempunyai 5 varian rasa, diantaranya rasa Original, Vanilla
Sasaran belajar yang ingin dicapai dalam Praktik kerja lapang (PKL) ini
yaitu :
4
kerja.
Ces Indonesia.
Kegunaan dari praktik kerja lapang (PKL) ini adalah sebagai berikut:
5
yang dimilikinya.
Indonesia.
6
Keripik pisang adalah makanan ringan yang paling banyak diproduksi dan
diperdagangkan di Indonesia. Hal ini bisa dimaklumi, karena pisang juga merupakan
buah yang paling banyak dibudidayakan dan dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.
Selain itu, pisang juga merupakan buah tanpa musim. Hingga agroindustri keripik
pisang bisa berlangsung sepanjang tahun tanpa berhenti. Meskipun pada musim
kemarau, produksi pisang tidak sebanyak pada musim penghujan, hingga para perajin
keripik sering kesulitan bahan baku. Bahan keripik adalah pisang ambon dan kepok
kuning. Sebab dua jenis pisang ini paling mudah dijumpai di pasaran. Dan dua jenis
pisang ini, juga akan menghasilkan keripik dengan kualitas terbaik. Ambon kuning,
selama ini merupakan pisang favorit sebagai buah meja. Sementara kepok kuning
paling banyak diminati sebagai pisang goreng. Hingga agroindustri keripik pisang,
harus berebut bahan baku ambon kuning dengan pasar buah segar, serta kepok kuning
Kripik pisang merupakan salah satu produk makanan ringan yang banyak
digemari konsumen. Rasanya yang renyah dan murahnya harga yang ditawarkan
menjadikan produk tersebut sebagai alternatif tepat untuk menemani waktu santai
konsumen, kini keripik pisang mulai diinovasikan berbagai varian rasa, seperti
sudah sangat pesat, sehingga banyak produsen yang beralih untuk menjual Keripik
Pisang ini. Sejatinya, produk keripik pisang bukan barang baru bagi masyarakat
banyak dicari konsumen dan menjadi salah satu peluang bisnis menarik yang
menjanjikan untung besar bagi pelakunya (Paino, Azhar and Susilawati, 2017)
Salah satu bentuk olahan pisang adalah kripik,yaitu makanan ringan yang
minyak, kemudian di panggang menggunakan oven gas dan diberi toping rasa
keju dan susu kental manis, Pengolahan pisang menjadi kripik pisang akan
meningkatkan nilai ekonomis dari pisang itu sendiri sehingga memiliki nilai jual
yang tinggi dan menambah daya simpan dari produk tersebut. Beberapa cara yang
dapat digunakan untuk menghasilkan kripik pisang yang berkualitas baik yaitu
tersebut hilang membuat kripik pisang jadi renyah dan pemotongan pisang setipis-
gunakan sebagai bahan utama pembuatan kripik pisang yaitu pisang kepok (Paino,
Pisang adalah tanaman herba yang berasal dari kawasan asia tenggara
ini selanjutnya hampir merata keseluruh dunia, yakni meliputi daerah tropic dan
daerah subtropik, dimulai dari Asia Tenggara ke Timur melalui Lautan teduh
sampai ke Hawai. Selain itu tanaman pisang menyebar kebarat melalui samudera
Atlantik, Kepulauan Kenari sampai Benua Amerika. Produksi pisang dunia dalam
batang, bunga, buah hingga kulitnya. Buah pisang memiliki kandungan kalium
stress yang memacu gangguan sulit tidur dengan cara menurunkan tekanan darah
Bogoriense :
Suku : Musaceae
Kerajaan : Plantae
Subkerajaan : Tracheobionta
Superdivisi : Spermatophyta
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Subkelas : Zingiberidae
Ordo : Zingiberales
9
Family : Musaceae
Genus : Musa L.
hibrida yang sebagian besar steril terutama genom AB (dessert bananas). AAB
(Plantains) dan ABB (cooking bananas) (OECD, 2010). Musa balbisiana tersebar
2016).
Pisang kepok merupakan salah satu buah pisang yang enak dimakan setelah
setelah diolah terlebih dahulu. Pisang kepok memiliki buah yang sedikit pipih dan
kulit yang tebal, jika sudah matang warna kulit buahnya akan menjadi kuning.
Pisang kepok memiliki banyak jenis, namun yang lebih dikenal adalah pisang
kepok putih dan pisang kepok kuning. Warna buahnya sesuai dengan nama jenis
pisangnya, yaitu putih dan kuning. Pisang kepok kuning memiliki rasa yang lebih
sudah matang dagingnya kuning kemerahan dan teksturnya agak keras. Rasanya
yang manis, tetapi aromanya tidak harum. Satu tandan pisang berisi 7 sisir atau
109 buah (Lailiyana, 2012). Semua jenis buah pisang memiliki kandungan gizi
yang berbedabeda. Rata-rata dalam setiap 100 g daging buah pisang mengandung
air sebanyak 70 g, protein 1,2 g, lemak 0,3 g, pati 2,7 g, dan serat 0,5 g. Buah
pisang juga kaya akan potassium, sebanyak 400 mg/100 g. Potassium merupakan
bahan makanan untuk diet karena mengandung nilai kolestrol, lemak dan garam
10
yang rendah. Pisang kaya akan vitamin C, B6, vitamin A, thiamin, ribaflavin, dan
niacin. Energi yang terkandung dalam setiap 100 g daging buah pisang sebesar
275 kJ – 465 kJ (Arifki, Hisban Hamid dan Melisa Intan Barliana, 2018).
Produksi merupakan hasil akhir dari proses atau aktivitas ekonomi dengan
fungsi produksi adalah hubungan fisik antara variabel yang dijelaskan (Y) yang
merupakan hasil produksi dan variabel yang menjelaskan (X) yang merupakan
di mana:
Y = hasil produksi
Dalam teori ekonomi terdapat satu asumsi dasar mengenai sifat dari
fungsi produksi, yaitu fungsi produksi dari semua produksi di mana semua
produsen dianggap tunduk pada suatu hukum yang disebut: The Law Of
terus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin
(Soekartawi, 2011).
11
usahatani dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu biaya tetap (fixed cost) dan
1. Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang dikeluarkan secara periodik dan
besarnya selalu konstan atau tetap, tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume
usaha atau proses bisnis yang terjadi pada periode tersebut. Biaya tetap juga bisa
disebut sebagai biaya operasional. Biaya tetap juga diartikan sebagai biaya
minimal yang harus dikeluarkan oleh suatu perusahaan agar dapat melakukan
proses produksi baik berupa barang ataupun jasa. Biaya ini jelaslah tidak
dipengaruhi oleh banyak sedikitnya jumlah produk atau jasa yang bisa dihasilkan.
Biaya tetap merupakan jenis biaya yang bersifat statis (tidak berubah) dalam
ukuran tertentu. Biaya ini akan tetap dikeluarkan meskipun tidak melakukan
aktivitas apapun atau bahkan ketika melakukan aktivitas yang sangat banyak
sekalipun.
Dalam proses produksi, biaya tetap akan selalu dibayarkan atau dikeluarkan
tanpa menghitung berapa banyak produksi yang dilakukan, baik ketika tidak
Jadi, dengan kata lain, secara total biaya ini akan selalu sama, tidak terpengaruh
oleh jumlah unit yang diproduksi atau jumlah aktivitas yang dilakukan.
Bagaimana jika dihitung per-unit produk yang dihasilkan atau per- aktivitas yang
dilakukan? Biaya tetap dan unit yang diproduksi atau aktivitas yang dilakukan
12
semakin banyak unit yang diproduksi atau semakin banyak aktivitas yang
dilakukan, maka biaya tetap per-unit atau per-aktivitas yang dilakukan akan
semakin kecil jumlahnya (Assegaf, SE., MM., 2019). Biaya tetap (fixed cost)
𝐹𝐶 = Σ 𝑋𝑖𝑃𝑋𝑖 𝑛𝑖=1
Keterangan :
FC = biaya tetap
n = macam input.
2. Biaya Variabel
Biaya variabel (variabel cost) adalah biaya yang berubah secara proporsional
dengan aktivitas bisnis. Biaya variabel adalah jumlah biaya marjinal terhadap
semua unit yang diproduksi. Hal ini juga dapat dianggap biaya normal. Biaya
tetap dan biaya variabel membentuk dua komponen dari total biaya. Biaya
dengan objek biaya tertentu. Namun, tidak semua biaya variabel adalah biaya
langsung. Sebagai contoh, biaya overhead variabel produksi adalah biaya variabel
yang merupakan biaya tidak langsung, tidak langsung menjadi suatu biaya. Biaya
2.5.1 Produksi
Produksi tersebut dapat berupa barang ataupun jasa tetapi produksi diartikan
Rumus Produksi :
Q = F (C, L, R, T)
Dengan :
C = Modal
L = Tenaga Kerja
R = Sumberdaya Alam
2.5.2 Pendapatan
hasil perkalian antara jumlah unit yang terjual dengan harga per unit. Apabila
TR = P x Q
Dimana:
TR = total revenue
P = price
14
Q = quantity.
kelayakan atau kepantasan untuk dikerjakan dari suatu jenis usaha dengan melihat
beberapa parameter atau kriteria kelayakan tertentu. Dengan demikian suatu usaha
dikatakan layak kalau keuntungan yang diperoleh dapat menutup seluruh biaya
yang dikeluarkan, baik biaya yang langsung maupun yang tidak langsung.
Kelayakan merupakan kata kunci yang harus dipegang oleh para pengelola
lembaga keuangan dan merupakan kriteria yang paling pokok dalam membiayai
suatu jenis usaha. Jadi, jangan sampai terjadi suatu pembiayaan diluncurkan tanpa
ada analisis kelayakan. Maka dari itu, jika suatu usaha tidak layak, khususnya
ditinjau dan segi ekonomi tetapi tetap dibiayai maka resiko yang akan timbul
adalah kemacetan usaha akibat dari kerugian. Bila modal usaha merupakan
pinjaman dari suatu lembaga keuangan, maka akan terjadi kemacetan atau
suatu usaha bagi pengelola usaha dan atau pengelola Lembaga Keuangan Mikro
kelangsungan dan perkembangan usaha agribisnis dan bagi suatu LKM itu sendiri.
penerimaan dengan biaya operasional. Revenue Cost Ratio (R/C) dihitung untuk
menentukan kelayakan suatu usaha. Revenue Cost Ratio (R/C) lebih dari satu
Keterangan :
Dengan syarat:
3) R/C Rasio < 1 usaha tersebut tidak menguntungkan atau rugi (Kasmir dan
Jakfar, 2012).
Break Even Point adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan
satu titik, dalam unit atau rupiah, yang menunjukkan biaya sama dengan
penjualan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, yaitu tidak rugi ataupun
variabel, dan penjualan. Contoh dari biaya tetap adalah biaya depresiasi, pajak
bumi dan bangunan, bunga kredit, dan gaji pimpinan, sedangkan contoh dari biaya
variabel adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya material, biaya utiliti.
Break Even Point (BEP) ialah titik impas di mana posisi jumlah pendapatan
dan biaya sama atau seimbang sehingga tidak terdapat keuntungan ataupun
sejauh mana banyaknya jumlah unit yang diproduksi atau sebanyak apa uang yang
Keterangan :
1) Biaya Tetap (FC) adalah biaya yang jumlahnya tetap walaupun usaha anda
2) Biaya Variable (VC) adalah biaya yang jumlahnya akan meningkat seiring
3) Harga per unit adalah harga jual barang atau jasa yang dihasilkan.
4) Biaya Variable per unit adalah total biaya variable dibagi dengan jumlah
unit yang di produksi atau dengan kata lain biaya rata-rata per unit.
5) Margin Kontribusi per unit adalah selisih harga jual per unit dengan biaya
6) Wi: presentasi dari total penjualan (Rp) tiap produk, disebut bobot
seberapa lama usaha atau kelompok yang dikerjakan baru dapat mengembalikan
investasi. Analisis payback period dihitung dengan cara menghitung waktu yang
diperlukan pada saat total arus kas masuk sama dengan total arus kas keluar.
Berdasarkan hasil analisis ini diharapkan terdapat alternatif dengan periode yang
diinvestasikan.
Menurut Umar (2009), rumus untuk menghitung Payback Period (PP) sebagai
berikut :
1) Rumus Payback Period jika arus kas per tahun jumlahnya berbeda
(𝒂−𝒃)
Payback Period (PP) = n + (𝒄−𝒃) × 𝟏 𝒕𝒂𝒉𝒖𝒏
Keterangan :
n = Tahun terakhir di mana jumlah arus kas masih belum bisa menutup
investasi mula-mula
ke-n
2) Rumus Payback Period jika arus kas per tahun jumlahnya sama
𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒂𝒔𝒊 𝒂𝒘𝒂𝒍
Payback Period (PP) = × 𝟏 𝑻𝒂𝒉𝒖𝒏
𝑨𝒓𝒖𝒔 𝒌𝒂𝒔
hal ini dikarenakan agrosistem yang dijadikan sebagai objek sasaran sebagai
sumber informasi yang sesuai dengan tujuan dari penelitian dan sumber informasi
kripik pisang dan dalam proses produksinya pun dalam jumlah yang banyak dan
Lokasi praktik kerja lapang ini dilaksanakan di Btn. Minasaupa Blok J7/17,
30 September 2021
langsung, mulai dari penyiapan bahan baku, proses pengemasan produk sampai
Adapun visi dan misi usaha UMKM Ces Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Visi Perusahaan
nilai inti sebuah organisasi, perusahaan, atau instansi. Visi merupakan tujuan
masa depan sebuah instansi, organisasi atau perusahaan. Visi juga adalah
adalah gambaran tentang masa depan yang ingin dicapai. Visi sederhananya
adalah sebuah mimpi besar yang menjadi jiwa dari lahirnya bisnis Anda.
Tujuan besar inilah yang ketika tercapai akan menjadikan perusahaan Anda
b. Misi Perusahaan
Jika visi adalah mimpi, maka misi adalah apa yang Anda lakukan untuk
mewujudkan mimpi itu. Di bagian ini, kita akan bicara lebih mengkerucut pada
objek bisnis, fokus kerja, serta milestones dari setiap aktivitas perusahaan. Misi
adalah tahapan-tahapan yang harus dilalui untuk mencapai visi tersebut. Selain
2010).
21
kehalalannya.
Sebelum di resmikan Ces Indonesia, usaha ini dikelola sendiri oleh Mardatillah
Ardi selaku owner sekaligus founder dari Ces Indonesia, beliau lahir di parepare
,13 september 1999 . Awal mulai usaha pastinya masih belum maksimal dari segi
kualitas produk dan kemasan produk .untuk mengupgrade usaha pemilik usaha
mengikuti sekolah bisnis yang diakan oleh dinas koperasi provinsi yang bernama
membentuk tim bisnis yang berjumlah 6 orang sampai sekolah bisnis ini selesai di
selenggarakan. Namun yang bertahan pasca sekolah bisnis ini selesai itu hanya 4
alumni dari jurusan fisika di UINAM dan saat ini berprofesi sebagai guru di
Sekolah Alam insane kamil di Gowa dan yang terakhir Yudhi Renata Alumni dari
prodi teknik sipil Universitas Muslim indonesia. Awal mulai usaha pemilik usaha
22
hanya numpang disalahsatu rumah keluarga dari pemilik usaha, dengan alat
produksi yang masih pinjam. Bulan desember 2019 pemilik usaha mengikuti
seleksi wirausaha muda mandiri yang di adakan oleh dispora kota Makassar dan
Usaha ini dimulai dengan produk yang diberinama krispy banana chips
Bulan April 2020 menjadi titik terjatuh usaha ini. Adanya produk yang gagal
pandemic menjadikan usaha ini harus berjalan tertatih-tatih bahkan harus vakum
Pada akhir tahun 2020, usaha ini mendapatkan bantuan dana pemerintah
ditambah dengan sisa modal dan tambahan dana dari pemilik usaha, usaha ini
yang berbeda yaitu Pisana Banan Chips. Pisana hadir dengan lima varian rasa
yaitu original, vanilla cheese, chocolate cheese, cocopandan cheese, dan greentea
cheese.
Pada awal tahun 2021, usaha ini mulai bangkit dan beroperasi dengan
legalitas usaha seperti PIRT dan sertifikasi Halal MUI. Dengan memiliki legalitas
yang lengkap produk kami bisa masuk di ritel modern dan bisa di edarkan keluar
kota .
23
dimana dari input tersebut diharapkan dapat menghasilkan output yang dapat
Analisis posisi adalah analisis mengenai kondisi atau keadaan dari sumberdaya-
sumberdaya yang dimiliki oleh pengusaha atau agrosistem kasus. Perusahaan atau
agrosistem sebagai suatu struktur atau organisasi sumberdaya terdiri dari beberapa
dipergunakan (Sihaloho, 2014). Berikut ini sumberdaya lahan dan bangunan yang
5) Layout
Layout merupakan proses penentuan bentuk dan penempatan fasilitas yang
5C
Keterangan Gambar :
: Teras
: Ruang Tamu
: Tempat Produk
: Ruang Pengemasan
: Tempat pemotongan
: Ruang Pemanggangan
: Tempat Penggorengan
Berikut ini sumberdaya lahan dan bangunan yang dimiliki Usaha Kripik
5C
Pisang UMKM Ces Indonesia adalah :
Tabel 1. Sumberdaya Lahan dan Bangunan Usaha Keripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
Status Kepemilikan
Luas Lahan
No. Sumber Daya Lahan Nilai (Rp)
(m2)
Sewa Milik
1. Lahan 165 √ 15.000.000
Bangunan:
2. Ruang Tamu 12 √
3. Teras 6 √
4. Ruang pengemasan 9 √
5. Tempat Produk 4 √
16
6. Ruang pemanggangan √
6
7. Ruang Penggorengan √
8. Tempat Pemotongan 6 √
Total Rp. 15.000.000
Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2021.
bermanfaat, pengolahan suatu agrosistem tidak terlepas dari jenis dan jumlah
𝐍𝐁 − 𝐍𝐒
𝐍𝐏𝐀 = × 𝐉𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐀𝐥𝐚𝐭
𝐋𝐏 (𝐭𝐚𝐡𝐮𝐧)
Keterangan:
LP : Lama Pemakaian(tahun)
Tabel 2. Jenis Alat dan Nilai Penyusutan pada Usaha Kripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
Lama Nilai
Jumlah Nilai Awal Nilai Akhir
No. Nama Peralatan Pemakaian penyusutan
(Unit) (Rp/unit) (Rp/unit)
(Tahun) (Rp/Thn)
1 Pisau 5 20.0000 10.000 2 25.000
2 Baskom 5 50.000 25.000 3 41.667
3 Timbangan 1 50.000 40.000 2 5.000
4 Mesin Pemanggang 2 4.500.000 3.000.000 10 300.000
5 Mesin Pemotongan 1 1.000.000 600.000 2 200.000
6 Kompor set 1 650.000 400.000 3 83.333
7. Spatula 6 40.000 25.000 5 18.000
8. Serok/tirisan 3 30.000 15.000 4 11.250
9. Mesin Pres kemasan 1 150.000 100.000 2 25.000
10. Alat exp 1 50.000 40.000 5 2.000
11. Panci besar 2 180.000 90.000 5 36.0000
Total 28 6.720.000 4.345.000 43 747.250
Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2021.
27
Ces Indoensia memiliki beberapa jenis peralatan yang senantiasa digunakan dalam
menjalankan usahanya denga total nilai awal Rp. 6.720.000 dan nilai akhir Rp.
4.345.000 serta total nilai penyusutan untuk seluruh peralatan adalah sebesar Rp.
747.250.
Berikut merupakan fungsi dari peralatan yang dimiliki oleh Usaha Kripik
1. Pisau
Gambar 2. Pisau
Pisau berjumlah 5 buah dengan nilai penyusutan alat Rp. 25.000 merupakan
2. Baskom
Gambar 3. Baskom
Baskom berjumlah 5 buah dengan nilai penyusutan alat sebesar Rp. 41.667.
3. Mesin pemotongan
200.000 merupakan jenis peralatan yang berfungsi untuk memotong pisang yang
sudah dikupas.
5. Kompor set
83.333 merupakan jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat untuk menggoreng.
6. Timbangan Digital
5.000 Merupakan jenis peralatan yang berfungsi untuk mngukur atau menimbang
7. Spatula
Gambar 8. Spatula
30
merupakan jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat untuk menggoreng kripik
pisang.
8. Serok
Gambar 9. Serok/tirisan
Mesin press berjumlah 1 buah dengan nilai penyusuran sebesar Rp. 25.000
merupakan jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat yang digunakan untuk
pengemasan.
31
Stempel exp berjumlah 1 buah dengan nilai penyusuran sebesar Rp. 2.000
merupakan jenis peralatan yang berfungsi sebagai alat untuk stempel tanggal
merupakan jenis peralatan yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan kripik
merupakan salah satu faktor produksi utama dan selalu ada dalam
keahlian dan latar belakang karyawan suatu perusahaan perlu dipahami dalam
Mardatillah Ardi
(Founder)
Karyawan Produksi
- Kaidah
- Muslimah
- Fitriani
banana chips di Ces indonesia. Usaha ini didirikan oleh Mardatillah Ardi, juga
sekaligus owner dan sekaligus manager pemasaran. Selanjutnya Muh. Syafii muin
owner sekaligus manager produksi. Kemudian ada 3 karyawan produksi yaitu ada
Jumlah tenaga kerja yang banyak sangat berdampak positif terhadap hasil/
mutu dan volume produksi dan akan berdampak pula pada kinerja tenaga kerja
yang dimiliki Usaha Kripik pisang pisana banana chips di Ces Indonesia adalah
sebanyak 6 orang yang terdiri dari 1 orang Manager pemasaran yang bernama
Mardatillah Ardi, dengan umur 22 tahun, lama bekerja 2 tahun, gaji sebesar
umur 25 tahun, lama bekerja 2 tahun, gaji sebebsar Rp. 1.500.000, Manager
Pemasaran yang bernama Rosmayasari dengan umur 25 tahun, lama bekerja 2 tahun,
gaji sebesar 1.500.000. Bagian Produksi yang bernama Kaidah dengan umur 25
tahun, lama bekerja 1 tahun, gaji sebesar Rp.500.000. Bagian Produksi yang bernama
Muslimah dengan umur 25 tahun, lama bekerja 1 tahun, gaji sebesar Rp. 500.000.
Bagian Produksi yang bernama Fitriani dengan umur 25 tahun tahun, lama bekerja 1
perusahaan yang berupa uang tunai maupun barang-barang bernilai dan dapat
34
Sumber modal Usaha UMKM Ces Indonesia berasal dari modal sendiri.
Kripik Pisang UMKM Ces Indonesia yang terdiri dari Aktiva dan Passiva. Total
aktiva sebesar Rp. 41.480.000 dan total passive sebesar Rp. 41.480.000.
35
Sebuah agrosistem tidak pernah lepas dengan suatu analisis kenerja yang
dapat menjadi pengarah perusahaan itu sendiri. Analisis kinerja adalah suatu
proses yang ada dalam lingkup perusahaan dan diluarnya serta hubungannya
dengan proses yang lainnya. Analisis kinerja biasanya digunakan untuk melihat
kondisi dari agrosistem atau perusahaan serta yang diperoleh dari agrosistem itu.
Analisis kinerja terdiri atas proses pengadaan bahan baku, proses produksi, proses
Kinerja Agrosistem
Proses
Investasi
Sumber Daya
1. Sumberdaya
manusia
2. Sumberdaya
Proses Proses
Lahan dan
Keuang Produks
Bangunan
an i
3. Sumberdaya
Peralatan
4. Sumberdaya
Finansial
Proses
Pemasar
an
a. Proses Investasi
adalah suatu istilah yang beberapa pengertian berhubungan dengan keuangan dan
suatu harapan mendapatkan keuntungan usaha dimasa mendatang dan juga sering
terdengar dengan sebutan penanaman modal. Berikut ini adalah penjelasan proses
1. Sumber modal
Modal pada dasarnya berasal dari dua sumber yaitu dari dalam perusahaan
(internal) dan dari luar perusahaan (eksternal). Sumber modal internal bersal dari
setiap aktivitas atau pun kegiatan usaha yang dijalankan oleh perusahaan yang
dapat digunakan yaitu laba ditahan, akumulasi penyusustan dan beberapa sumber
modal lainnya. Sedangkan sumber modal ekternal berasal dari pihak-pihak luar
yang mau bekerjasama dengan perusahaan. Beberapa pihak yang sering kali
Adapun sumber modal yang didapatkan untuk memulai usaha tersebut yaitu
2. Biaya investasi
Biaya investasi yaitu suatu istilah yang berhubungan dengan keuangan dan
ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan
37
suatu harapan mendapatkan keuntungan pada masa depan, investasi dapat disebut
mendorong investasi yang lebih besar, dimana tingkat bunga yang lebih tinggi
akan menurunkan minat untuk investasi sebagaimana hal tersebut akan lebih
lain memilih untuk menggunakan dananya sendiri untuk investasi, tingkat bunga
Berikut tabel modal Usaha Kripik Pisang UMKM Ces Indonesia adalah
sebagai berikut:
Rp. 15.000.000 dan investasi pembelian peralatan sebesar Rp. 6.720.000 dan
b. Proses Produksi
Bahan baku merupakan salah satu unsur penting dalam proses produksi,
dengan tersedianya bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat akan
dengan keinginan konsumen baik jumlah dan waktunya, sebaliknya jika proses
produksi kurang lancar akan dapat menghasilkan produk yang kurang memuaskan
38
konsumen dan konsumen sendiri akan berpindah ke produsen lain, apabila ini
terjadi maka usaha akan kehilangan konsumennya, volume penjualan akan turun
dan laba yang diraih akan berkurang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
dengan tersedianya bahan baku dengan jumlah dan waktu yang tepat akan dapat
Gambar 15. Alur Distribusi Bahan Baku Usaha Kripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
Berdasarkan Gambar 15 bahan baku utama yang digunakan untuk membuat
2. Proses Produksi
barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada. Produksi tidak
berarti menciptakan secara fisik sesuatu yang tidak ada, karena tidak seorangpun
yang dapat menciptakan benda. Proses produksi dapat diartikan sebagai suatu
cara, metode dan teknik untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu
barang atau jasa dengan menggunakan sumberdaya yang ada. Produksi bertujuan
dapat terjadi jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi. Orang
menambah nilai guna suatu produk diperlukan faktor-faktor yang mendukung agar
tujuan yang diharapkan dapat tercapai, yaitu menciptakan nilai guna yang sesuai
Pisang
Pemilihan Bahan
Pengupasan
Penggilingan/pemotongan
Perendaman
Penggorengan
Pendinginan
Pemberian topping
Pemanggangan
Pendinginan
Pengemasan
Setelah itu, pisang yang sudah dipisahkan dari tandan dimasukkan kedalam
baskom yang berisi air. Perendaman bertujuan untuk membersihkan kotoran yang
40
ada dari bahan baku pisang, selain itu perendaman juga dapat mempermdah
proses pengupasan karena air dapat mengurangi getah kulit yang menempel
ditangan pada saat dikupas sehingga daging buah dapat lebih terjaga kontaminan
atau penggilingan pisang. Pada tahap ini pisang yang telah dicuci/direndam
dikupas menggunakan pisau dan alat pengupas. Tujuan proses pengupasan adalah
memisahkan kulit dengan buahnya. Setelah itu diiris tipis menggunakan alat
bisa dilakukan proses selanjutnya. Pisang yang sudah terbentuk lembaran tipis,
kripik pisang yang berubah dari lembut dan berair menjadi kering dan renyah.
pisang mengalami peningkatan cita rasa dan aroma keripik pisang. Setelah itu
melakukan suatu proses produksi. Biaya ada dua macam yaitu biaya variabel
Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang tidak mempengaruhi banyak sedikitnya
41
Biaya tetap adalah pengeluaran didalam bisnis atau usaha yang tidak
bergantung pada tingkat barang atau jasa yang dihasilkan oleh usaha
tersebut.Selain itu, biaya tetap merupakan biaya minimal yang harus dikeluarkan
oleh suatu perusahaan agar dapat memproduksi barang atau jasa.Biaya ini tidak
dipengaruhi oleh banyak sedikitnya produk atau jasa yang dihasilkan, nilainya
Adapun biaya tetap dari UMKM Ces Indonesia dapat dilihat pada tabel
dibawah ini :
Indonesia yaitu sebesar Rp. 6.274.250/bulan yang terdiri dari biaya listrik, biaya
Biaya variabel atau biaya operasional yaitu biaya-biaya yang terjadi untuk
mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya
adalah biaya bahan baku, biaya bahan penolong. Selain itu, biaya operasional juga
Adapun biaya variabel dari UMKM Ces Indonesia dapat dilihat pada tabel
dibawah ini:
Indonesia sebesar Rp. 5.621.667/bulan yang terdiri dari pembelian bahan baku,
didapatkan oleh UMKM Ces Indonesia perbulannya yaitu sebesar Rp. 12.000.000
maupun keuntungan.
FC
BEP =
P − VC/Unit
6.274.250
BEP =
15.000 − 7.027
6.274.250
BEP =
7.973
BEP = 786,9
dalam per bulan usaha ini harus memproduksi sebanyak 786,9 bungkus kripik
pisang.
FC
BEP = VC
1− S
6.274.250
BEP = 5.621.667
1 − 800 x 15.000
6.274.250
BEP = 5.621.667
1 − 12.000.000
6.274.250
BEP =
1 − 0,468
44
6.274.250
BEP =
0,532
BEP =11.795.582,7
Jadi perusahaan harus mendapakan omset lebih besar dari Rp. 11.795.582,7
2) Analisis R/C-Ratio
Total Penerimaan
R/C =
Total Biaya
12.000.000
R/C =
11.895.917
R/C = 1,0087
Nilai Investasi
PBP =
Keuntungan Per Tahun
21.720.000
PBP =
1.248.996
Pedagang
Pengumpul 3 Pasar
Input
2 4
Modal
sendiri
Proses
Pengadaan
Bahan Baku
1
5
Sumberdaya :
a. Lahan dan
6
Bangunan
b. Peralatan
7 c. Finansial
Proses Produksi
d. Manusia
9 10
Pengemasan
berikut:
1. Modal yang digunakan dalam proses produksi dan pemasaran di UMKM. Ces
Indonesia yaitu diperoleh dari modal sendiri atau tabungan pribadi dari
2. Pengadaan bahan baku produksi berupa keripik pisang diperoleh langsung dari
pedagang pengumpul
kemudian dijadikan sebagai bahan baku di pabrik keripik pisang UMKM Ces
Indonesia
4. Untuk pengadaan bahan baku, UMKM Ces Indonesia membeli bahan baku
6. Setelah bahan baku produksi siap, langkah selanjutnya yaitu tahap produksi
UMKM Usaha Lestari yaitu tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga.
manusia.
10. Saat proses pengemasan keripik pisang, tenaga kerja yang digunakan yaitu
V. PROBLEMTISASI
hubungan antara sebab akibat antara masalah. Analisis masalah dilakukan untuk
memberikan suatu rangkaian sebab akibat yang ditujukan dalam suatu diagram.
(Aswar, 2017).
suatu aspek tertentu yang ditemukan pada agrosistem kasus dan memerlukan
suatu tindakan perbaikan kendala yaitu suatu masalah yang tidak dapat dilakukan
adalah menilai satu per satu dan komponen-komponen (indikator) posisi dan
kinerja agrosistem. Bila indikasi tersebut ada, berarti disitu terdapat masalah
(Aswar, 2017).
49
menganalisis masalah yang ada maka kita dapat melihat situasi dalam agrosistem
masalah yang terjadi dalam pengusaha yang bertujuan untuk mengenai masalah
tetap. Selain itu, dengan bermitra bersama perusahaan besar atau menambah
jumlah kerjasama dengan pemasok bahan baku lainnya dapat membantu dalam
penyediaan supply bahan baku di agrosistem kasus. Yang dimana pada saat
stok A kosong, masih ada supply dari mitra yang lain. Sehingga pasokan bahan
selalu berpindah dari tempat satu ketempat lainnya yang akan menambah
pengeluaran.
50
Tabel 9. Identifikasi Masalah yang dihadapi Usaha Keripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
SD
Pengadaan
lahan SD SD SD Proses Proses
No. Masalah Bahan
dan Finansial Peralatan manusia Produksi Pemasaran
Baku
Bagunan
Jumlah
1.
pemasok ✓ ✓ ✓
1.2.
sedikit
Tempat
2. produksi ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓ ✓
masih sewa
SOP belum
3. dikuasai ✓ ✓ ✓ ✓
karyawan
Sumber : Analisis Data Primer Setelah diolah, 2021
Berdasarkan tabel 9, menunjukkan bahwa dalam mengidentifikasi
masalah yang dihadapi pada UMKM Ces Indonesia ini berada pada pengadaan
bahan baku, tempat produksi masih sewa dan SOP belum dikuasai karyawan.
Kemudian sumberdaya lahan dan bangunan memiliki masalah pada bagian proses
penyimpanan bahan baku. Selanjutnya untuk tempat yang masih sewa membuat
Tabel 10. Fakta, Masalah dan Sasaran Usaha Kripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
No Fakta Masalah Sasaran
1 Jumlah pemasok sedikit Pengadaan bahan Mencari petani dan menambah
baku terhambat jaringan kemitraan untuk
menambah stok bahan baku
produksi
UMKM Ces Indonesia dapat dilihat dari jumlah pemasok sedikit yang
tempat produksinya yang masih sewa sehingga tempat untuk menampung alat dan
bahan baku belum memadai dan membentuk sasaran membeli rumah khusus
sebuah masalah utama yang dihadapinya, maka secara tidak langsung perusahaan
utama ini adalah masalah yang paling berpengaruh terhadap agrosistem kasus
yang dianalisis.
dalam suatu situasi tertentu dan memperagakan informasi ini sebagai rangkaian
hubungan sebab akibat. Pohon masalah dimulai dengan masalah utama. Sebagai
hasil analisis situasi di unit kerja, dianalisis penyebab masalah tersebut, mulailah
dengan rumusan pernyataan masalah yang dihadapi unit kerja, pikiran apa akibat
yang mungkin timbul dari masalah tersebut, diskusikan dan tuliskan sebagai
Keterangan:
: Masalah akibat
: Masalah utama
: Masalah antara
Sasaran ialah kriteria bagi keputusan yakni perincian khusus yang harus
dicapai oleh perusahaan. Sasaran yang ditetapkan setelah menetapkan tujuan dari
keputusan dan menyetujui tindakan yang akan dicapai. Hal ini dilakukan sebelum
Sasaran merupakan ukuran yang jelas mengenai tujuan yang ingin dicapai sebab
dengan adanya ukuran yang jelas kita dapat mengambil pilihan beralasan
bakunya tidak terhambat. Selain itu, dengan bermitra bersama perusahaan besar
atau menambah jumlah kerjasama dengan pemasok bahan baku lainnya dapat
dimana pada saat stok A kosong, masih ada supply dari mitra yang lain. Sehingga
pasokan bahan baku lancar dan proses produksi juga tidak terhambat.
khusus usaha UMKM Ces Indonesia untuk mempermudah sehingga peralatan dan
Sasaran utama yang ingin dicapai oleh UMKM Ces Indonesia adalah “SOP
Sebab
SOP dikuasai karyawan
Keterangan:
: Sasaran akibat
: : Sasaran Utama
: Sasaran antara
56
pilihan hubungan tindakan hasil (rangkaian tujuan) dari analisis sasaran yang
proyek. Anlisis alternatif ini pada akhirnya mengarah akan mengarah pada salah
alternatif yang tersedia terhadap kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Pada saat
evalusasi, setiap alternatif yang tidak dapat memenuhi kriteria yang telah
(rangkaian sasaran) dianalisis sasaran yang mengarah pada suatu keadaan tertentu
(Ucokeren, 2011). Setelah melalui evaluasi maka diperlukan suatu alternatif yang
dapat dilakukan untuk mencapai kedua sasaran antara agar sampai pada sasaran
1. Untuk masalah jumlah pemasok sedikit maka tindakan yang dilakukan yaitu
mencari petani sehingga pengadaan bahan baku tidak terhambat. Selain itu,
supply bahan baku di agrosistem kasus. Yang dimana pada saat stok A
57
kosong, masih ada supply dari mitra yang lain. Sehingga pasokan bahan baku
2. Untuk masalah Tempat produksi yang masih sewa maka tindakan yang
utama yakni “SOP dikuasai karyawan”. Semua penyelesaian masalah yang akan
mengenai analisis aternatif tindakan, dapat dilihat pada digram pohon analisis
Keterangan:
: Sasaran akibat
: Sasaran utama
58
: Sasaran antara
: Alternatif tindakan
Tabel 11. Hubungan Masalah, Sasaran dan Tindakan pada Usaha Keripik Pisang
UMKM Ces Indonesia
No Masalah Sasaran Tindakan
Mencari Petani sebagai
Pengadaan bahan supplier tetap dan cadangan menambah
1 baku terhambat agar pengadaan bahan baku jaringan kemitraan
tidak terhambat
Tempat untuk
menampung alat dan Mencari Rumah untuk
2 Rumah khusus untuk usaha
bahan baku belum usaha
memadai
pola pikir yang digunakan dalam menentukan pilihan. Tujuan analisis keputusan
yang harus dipenuhi oleh suatu pilihan, mengevaluasi alternatif yang tersedia yang
dari alternatif keputusan yang telah diseleksi pada evaluasi alternatif kriteria
Indonesia.
pisang kepok (0,70) dan memisahkan mencari petani pisang kepok (0,30),
sedangkan alternative keputusan adalah mensurvei lokasi baru (0,30) dan mencari
Tabel 13. Analisis Evaluasi Alternatif Usaha Keripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
Keputusan K1 K2
Alternatif Jumlah
(0,70) (0,30)
A1 (0,30) 0,28 0,02 0,30
A2 (0,70) 0,42 0,28 0,70
Sumber :Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2021
diatas maka dapat diketahui bahwa bahwa A1 dengan total 0,30 berbeda dengan
A2 dengan total 0,70. A2 menjadi pilihan alternatif pilihan yaitu mencari petani
Ces Indonesia
dengan adanya rumah khusus untuk usaha dengan pernyataan keputusan yaitu
mencari rumah khusus usaha. Adapun kriteria keputusan adalah lokasi strategis
(0,06) dan harga murah (0,40), sedangkan alternatif keputusan adalah membeli
rumah khusus usaha (0,60) dan tetap sewa rumah untuk usaha (0,40).
Tabel 15. Analisis Evaluasi Alternatif Usaha Keripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
Keputusan K1 K2
Jumlah
Alternatif (0,60) (0,40)
A1 (0,60) 0,36 0,24 0,60
A2 (0,40) 0,24 0,16 0,40
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah,
2021
61
maka dapat diketahui bahwa bahwa A1 dengan total 0,60 berbeda dengan A2
dengan total 0,40. A1 menjadi pilihan alternatif pilihan yaitu membeli rumah
yang dikaji (Ucokeren, 2011). Alternatif tindakan yang terpilih tersebut sebagai
berikut:
dilakukan untuk memenuhi sasaran utama serta sasaran dan biaya yang diperlukan
Tabel 16. Matriks Perencanaan dan Pengembangan Usaha Keripik Pisang UMKM
Ces Indonesia
No. Uraian Tujuan Sesuai Ukuran Tercapainya Tujuan Sistem Informasi
Tingkatan Pengendalian
keripik pisang UMKM Ces Indonesia memiliki tujuan yaitu karyawan kompeten
pada usaha ini dapat terselesaikan dan kemudian usaha dapat dikembangkan
Tabel 17. Tindakan, Sarana yang Diperlukan dan Biaya pada Usaha Keripik
Pisang UMKM Ces Indonesia.
No. Tindakan Sarana yang diperlukan Biaya (Rp)
1. Mencari Petani dan menambah Transportasi 200.000
jaringan kemitraan untuk
menambah stok bahan baku
2. Membeli Rumah khusus untuk Uang Tunai 25.000.000
usaha
Sumber: Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2021
Mencari Petani dan menambah jaringan kemitraan untuk menambah stok bahan
membeli rumah khusus untuk usaha dengan menggunakan biaya sebesar Rp.
25.000.000.
informasi yang didapatkan dalam matriks rencana kerja tindakan. Rencana kerja
adalah suatu usaha untuk menyusun kegiatan tindakan yang dapat memberikan
Tabel 18. Rencana Tindakan Pengembangan Usaha Keripik Pisang UMKM Ces
Indonesia
Penaggung Bulan
Tindakan Hasil kegiatan
jawab 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Mencari
Petani dan
menambah
jaringan
Pengadaan bahan
kemitraan
pemilik usaha baku tidak
untuk
terhambat
menambah
stok bahan
baku
Tempat
penyimpanan
Membeli peralatan dan bahan
Rumah Pemilik usaha baku memadai
khusus untuk sehingga tidak
usaha selalu berpindah
tempat
Sumber : Analisis Data Primer Setelah Diolah, 2021
rencana kerja proyek dijadwalkan pada bulan 1. kegiatan ini diharapkan dapat
Petani dan menambah jaringan kemitraan untuk menambah stok bahan baku,
sementara hasil yang diharapkan adalah proses pengadaan bahan baku tidak
terhambat. untuk tindakan membeli rumah khusus untuk usaha, diharapkan tempat
penyimpanan peralatan dan bahan baku memadai sehingga tidak selalu berpindah
tempat.
65
VII. REFLEKSI
berkembang harus siap modal karena selain modal tekad menjadi wirausaha
juga harus siap modal uang karena input yang besar pasti menghasilkan
2. Membangun mitra bisnis atau jaringan kemitraan sangat penting agar usaha
dalam perusahaan secara struktural yang dimulai dari tahap pengadaan bahan
Dalam kegiatan Praktik kerja lapang (PKL) yang telah saya lakukan, segala
usaha saya lakukan agar dapat diterima oleh pihak pemilik usaha. Seperti
dengan demikian akan terjalin komunikasi dan kerja sama yang baik antara
66
menyelesaikan tugas ini, disamping itu setelah melakukan PKL saya dapat
DAFTAR PUSTAKA
Aditya, A. (2010). Definisi visi dan misi perusahaan. Diakses pada tanggal 5
oktober 2021.
Arifki, Hisban Hamid dan Melisa Intan Barliana (2018). Karakteristik dan
Manfaat Tumbuhan Pisang di Indonesia. 16 (3) : 196.
Assegaf, SE., MM., A. R. (2019) ‘Pengaruh Biaya Tetap Dan Biaya Variabel
Terhadap Profitabilitas Pada Pt. Pecel Lele Lela Internasional, Cabang 17,
Tanjung Barat, Jakarta Selatan’, Jurnal Ekonomi dan Industri, 20(1), pp. 1–
5. doi: 10.35137/jei.v20i1.237.
Dosen Pendidikan, 2007. Analisis Kelayakan suatu usaha. Diakses pada tanggal 4
oktober 2021.
Faizah, Fita Nurotul. 2018. “Teori Produksi Dalam Studi Ekonomi Islam Modern
(Analisis Komparatif Pemikiran Muhammad Baqir AlSadr dan Muhammad
Abdul Mannan)”. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Ekonomi
Syariah, Universitas Negeri Islam Walisongo. Semarang
Iyandri, 2019. Analisis kinerja usaha. diakses pada tanggal 6 oktober 2021.
68
Kasmir dan Jakfar, 2012. Analaisis Kelayakan Usaha. Diakses pada tanggal 5
oktober 2021.
Nugroho dan Setiadi, 2008. Definisi Produksi. Diakses pada tanggal 3 oktober
2021.
Paino, P., Azhar, S., & Susilawati, W. (2017). Analisis Pendapatan Agroindustri
Keripik Pisang (Studi pada Usaha Agroindustri Kripik Pissang di
Kecamatan Bangko Kabupaten Merangin). JAS (Jurnal Agri Sains), 1(1).
https://doi.org/10.36355/jas.v1i1.108
Prabawati dkk, 2008. Morfologi Tanaman Pisang Kepok. Diakses pada tanggal 25
Oktober 2021.
Sihaloho, 2014. Sumberdaya lahan dan bangunan. diakses pada tanggal 5 oktober
2021.
Sukirno, 2008. Teori Produksi. Diakses pada tanggal 3 oktober 2021. 2008 : 196
Umar, 2009. Rumus Payback Periode. Diakses pada tanggal 4 oktober 2021.
Yudisyus, 2013. Pohon Analisis Valid, Economy and Finance. Diakses melalui
slideshare.net pada tanggal 6 oktober 2021.