Disusun Oleh :
Widya Maulida
206080087
MARS 32
PROGRAM STUDI
PASCASARJANA MANAJEMEN ADMINISTRASI RUMAH SAKIT
UNIVERSITAS RESPATI INDONESIA
2022
LEMBAR PERSETUJUAN RESIDENSI
LAPORAN RESIDENSI
Oleh :
Widya Maulida
NPM 206080087
(Dr. Cicilia Windyaningsih, SMIP, SKM, M.Kes) (dr. Elia Rahma Barasilla, MARS)
Mengetahui
Ketua Program Studi
i
KATA PENGANTAR
1. Prof. Dr. Tri Budi W. Rahardjo, drg., MS. Selaku Rektor Universitas
Respati Indonesia, yang telah memberikan kesempatan untuk lebih banyak
menimba ilmu manajemen tentang Rumah sakit
2. Dr. Ign A. Wirawan Nugrohadi, M.Si selaku dekan Pascasarjana yang
telah memberikan fasilitas dan kemudahan kemudahan selama kurikulum
perkuliahan berlangsung di Universitas Respati Indonesia
3. Dr. Cicilia Windyaningsih, SMIP, SKM, M.Kes selaku Kepala Program
Studi Manajemen Administrasi Rumah Sakit dan Dosen pembimbing
akademik yang telah memberikan bimbingan, arahan dan kesempatan serta
meluangkan waktu membimbing saya untuk melakukan residensi ini.
4. dr. H. Badarul Muchtar WD, Sp.OG selaku Direktur Rumah Sakit
Anugrah Bunda Khatulistiwa Pontianak yang telah memberikan izin untuk
mengadakan residensi
5. dr. Elia Rahma Barasilla, MARS selaku Kepala Bagian Pelayanan dan
juga sebagai Pembimbing Lapangan yang selalu memberikan masukan dan
arahan selama residensi di lapangan.
6. Ibu Novita Larapardigasari selaku kepala Unit Pendaftaran dan Informasi
RS Anugrah Bunda Khatulistiwa yang mendukung membimbing dan
ii
memberikan akses ke sumber data yang diperlukan selama residensi.
7. Ibu Peni selaku Unit Diklit yang selalu mendukung dan memberikan akses
ke sumber data yang diperlukan selama residensi.
8. Yang tersayang orang tua saya yang selalu mendoakan dan memberikan
perhatian dan pemberi semangat.
9. Rekan rekan S2 Prodi MARS Angkatan 32 yang selalu memberikan
support dan doa.
Widya Maulida
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN........................................................................... i
KATA PENGATAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................... v
DAFTAR BAGAN ......................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR...................................................................................... vi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii
BAB IV PEMBAHASAN............................................................................... 42
4.1 Pembahasan Hasil Penilitian .................................................... 42
4.2 analisa Penyebab Masalah ....................................................... 43
4.3 Alternatif Pemecahan Masalah ................................................ 44
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR BAGAN
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
1
medis lainnya. Untuk memenuhi pelayanan kesehatan di Kalimantan
Barat, Rumah sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa secara berkesinambungan
berusaha menjadi salah satu rumah sakit yang dituju dan dirujuk oleh
masyarakat di daerah Kalimantan Barat dengan menyediakan pusat pelayanan
ibu dan anak terlengkap di Kalimantan Barat serta kehadiran Morula IVF
menjadi salah satu penunjang unggulan di RS Anugrah Bunda Khatulistiwa.
Hal ini yang penulis mencoba meneliti, mengamati, dan mengobservasi
kegiatan Unit Pendaftaran dan Informasi RS Anugrah Bunda Khatulistiwa.
2
5) Menemukan masalah, menganalisa masalah serta mencari solusi
pemecahan masalah yang ditemuakan.
3
Yani. 1 Kota Pontianak, Kalimantan Barat. Metode yang digunakan adalah
melakukan pengamatan secara langsung (observasi dan wawancara)
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
5
keuangan, logistic inventory dan personalia. Pelayanan front office rumah
sakit sering mempunyai pengaruh yang besar terhadap aksesibilitas. Prosedur
yang bertele-tele, pelayanan yang lamban, pasien yang tidak diperhatikan,
sering membuat pasien "mundur" ataupun terlambat untuk mendapat
pelayanan medis rumah sakit.
Bagian Front Office secara garis besar adalah cermin dari kualitas rumah
sakit untuk pertama kali bagi pasien saat memasuki suatu rumah sakit, untuk
itu kesiapan, kesigapan, ketepatan serta kemampuan semua karyawan di
bagian front office dalam menjalankan fungsi tugas dan tanggung jawabnya
sangatlah menentukan dalam memberikan impresi baik maupun kurang baik
atau buruk pada para klien rumah sakit sebelum para klien tersebut
mendapatkan pelayanan dan pengalaman yang lainnya saat mereka datang
untuk berobat maupun tidak di suatu rumah sakit.
Front office secara operasional berhubungan dengan pasien dan area
kerjanya tidak jauh dari lobby, daerah yang paling ramai hilir mudik tamunya,
oleh sebab itu bagian ini disebut dengan bagian front office. Front office
merupakan salah satu bagian dari rumah sakit yang paling penting dalam hal
mewujudkan tujuan yang akan dicapai oleh rumah sakit. Selain mempunyai
fungsi yang penting, front office juga berperan penting dalam hal pelayanan
dan pencapaian tujuan rumah sakit yakni memberikan pelayanan yang
diharapkan oleh pasien, membentuk citra rumah sakit, dan pendapatan yang
maksimal.
Bagian Pendaftaran dan Informasi (Front Office/FO) Rumah Sakit
Anugrah Bunda Khatulistiwa merupakan bagian terdepan dari pelayanan
rumah sakit. Front Office ini sangat penting karena menjadi acuan data pasien
untuk proses-proses berikutnya, karena jika pada proses ini terjadi kesalahan
maka proses selanjutnya akan menjadi bermasalah.
Untuk menjalankan peran tersebut, Front Office harus menjalankan
regulasi rumah sakit yang mengatur proses pasien masuk ke rumah sakit
sesuai dengan tujuan kunjungannya. Di harapkan staf memahami dan mampu
melaksanakan proses penerimaan pasien.
6
2.2 Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
Menurut buku bahan ajar Rekam Medis dan Informasi Kesehatan (RMIK)
Pusat Pendidikan SDM Kemenkes edisi tahun 2017 disebutkan standar
pelayanan unit pendaftaran dan pelayanan rumah sakit.
Proses pengumpulan data pasien pada fasilitas pelayanan kesehatan
dimulai dari proses registrasi atau pendaftaran pasien, baik rawat jalan
maupun gawat darurat dan rawat inap. Pengumpulan data dapat dilakukan
oleh petugas pendaftaran, dokter, paramedis dan tenaga kesehatan lainnya
yang memberikan pelayanan kepada pasien melalui wawancara atau observasi.
Data pasien yang dikumpulkan ada yang bersifat individu, yaitu catatan
kesehatan yang ada di dalam rekam medis pasien, maupun yang bersifat
kolektif contohnya catatan yang ada dalam buku registrasi.
Data pasien terdiri dari data administratif dan data klinis. Data
administratif mencakup data demografi, keluarga terdekat, keuangan, serta
informasi tertulis lain yang berhubungan dengan pasien seperti surat
persetujuan, surat kuasa yang membutuhkan pernyataan persetujuan/
penolakan dari pasien, dan identifikasi fasilitas pelayanan kesehatan,
sedangkan data klinis mencakup data kesehatan berupa keluhan pasien, hasil
pengamatan, hasil pengujian, yang kemudian dibandingkan, digabungkan, dan
ditafsirkan oleh dokter dan penyedia asuhan kesehatan lainnya untuk
membentuk informasi mengenai penyakit atau kondisi yang menggangu
pasien. Dokter menggunakan data dan informasi tersebut untuk mendiagnosis
penyakit, mengembangkan rencana pengobatan, menilai keefektifan asuhan,
dan menentukan prognosis pasien.
7
Pasien yang datang tidak dalam keadaan gawat.
2) Pasien yang segera ditolong (pasien gawat darurat).
b. Menurut jenis kedatangan, dapat dibedakan menjadi :
1) Pasien baru adalah pasien yang baru pertama kali datang ke
fasilitas pelayanan kesehatan untuk mendapatkan pelayanan
kesehatan.
2) Pasien lama adalah pasien yang pernah datang sebelumnya
untuk keperluan mendapatkan pelayanan kesehatan.
c. Kedatangan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan, dapat
disebabkan:
1) Dikirim oleh praktek dokter atau bidan diluar fasilitas pelayanan
kesehatan.
2) Dikirim oleh rumah sakit lain/ Puskesmas/ Rumah Bersalin/ jenis
pelayanan kesehatan lainnya.
3) Datang atas kemauan sendiri.
8
Gambar 1
Alur Pasien Rawat Jalan
Alur pasien rawat jalan seperti yang dijelaskan pada gambar di atas,
sebagai berikut:
Pasien menuju petugas untuk mendapatkan nomor antrian.
Pasien yang datang bisa disebabkan oleh kemauan sendiri,
rujukan rumah sakit, rujukan dokter praktek, rujukan puskesmas
atau instansi kesehatan lain.
Pasien menuju mesin antrian dan mengambil antrian
pendaftaran.
Pasien melaksanakan pendaftaran dengan identifikasi petugas
mengenai data pasien, apakah pasien tersebut pasien baru atau
pasien lama. Bagi pasien baru, petugas akan meminta pasien
atau keluarga untuk mengisi formulir pendaftaran (Gambar 2
Formulir Pendaftaran Pasien). Formulir pasien baru akan dicek
petugas dengan identitas lain (KTP/SIM/PASPOR/Lainnya).
Selanjutnya petugas melakukan pengecekan pada dokumen
lainnya jika pasien menggunakan asuransi kesehatan (Gambar 3
Kartu Asuransi Kesehatan) kemudian registrasi sesuai klinik
9
yang dituju. Pasien baru akan mendapatkan nomor rekam medis
dankartu berobat (Gambar 4 Kartu Berobat).
Pasien menuju klinik yang sesuai dengan pendaftaran dan
menunggu panggilan antrian sesuai nomor antrian klinik
(gambar 5 Nomor Antrian Klinik).
Dokter melakukan pemeriksaan dan berkonsultasi dengan
pasien.
Setelah pasien diperiksa dan berkonsultasi oleh dokter, lanjutan
pelayanan dapat berupa :
Sembuh, pasien menyelesaikan pembayarandi kasir dan
mengambil obat di apotik.
Jika pasien mendapat pengantar untuk pemeriksaan
penunjang, pasien menuju ke instalasi pemeriksaan
penunjang dengan membawa surat pengantar dari dokter.
Jika pasien dirujuk ke luar, dokter akan membuat surat
pengantar rujukan.
Jika pasien dikonsulkan ke spesialis lain, dokter akan
membuat surat konsultasi. Untuk pendaftaran di klinik
spesialis lainnya bisa dilakukan dihari tersebut atau sesuai
jadwal dokter spesialis tersebut.
Jika pasien dirawat, maka mengikuti alur pasien masuk
rawat.
Pasien menyelesaikan pembayaran di kasir, mengambil obat di
apotik dan pulang
10
Gambar 2
Formulir Pnedaftaran Pasien Baru
Gambar 3
Kartu Asuransi Kesehatan
11
Gambar 4 Gambar 5
Kartu Berobat Nomor Antrian Rumah Sakit
12
Pasien akan mendapatkan nomor antrian klinik dan
diarahkan menunggu di klinik yang dituju.
Setelah pasien selesai berkonsultasi dengan dokter, lanjutan
pelayanan dapat berupa:
Sembuh.
Jika pasien mendapat pengantar untuk pemeriksaan
penunjang, pasien menuju ke instalasi pemeriksaan
penunjang dengan membawa surat pengantar dari
dokter.
Jika pasien dirujuk ke luar, dokter akan membuat
surat pengantar rujukan.
Jika pasien dikonsulkan ke spesialis lain, dokter
akan membuat surat konsultasi. Untuk pendaftaran
di spesialis lainnya bisa dilakukan dihari tersebut
atau sesuai jadwal dokter spesialis.
Jika pasien dirawat, maka mengikuti alur pasien
masuk rawat.
Pasien menyelesaikan pembayaran di kasir dan mengambil
obat di apotik
13
Setelah pasien selesai berkonsultasi dengan dokter, lanjutan
pelayanan dapat berupa:
Sembuh.
Jika pasien mendapat pengantar untuk pemeriksaan
penunjang, pasien menuju ke instalasi pemeriksaan
penunjang dengan membawa surat pengantar dari
dokter.
Jika pasien dirujuk ke luar, dokter akan membuat
surat pengantar rujukan.
Jika pasien dikonsulkan ke spesialis lain, dokter
akan membuat surat konsultasi. Untuk pendaftaran
di spesialis lainnya bisa dilakukan dihari tersebut
atau sesuai jadwal dokter spesialis.
Jika pasien dirawat, maka mengikuti alur pasien
masuk rawat.
Pasien menyelesaikan pembayaran di kasir dan mengambil
obat di apotik
14
Alur pasien gawat darurat sebagai berikut :
Setelah pasien ditolong, keluarga/pasien datang ke petugas
pendaftaran.
Pasien akan diidentifikasi petugas pendaftaran apakah
pasien baru atau pasien lama. Untuk pasien baru, petugas
akan meminta pasien/keluarga mengisi formulir
pendaftaran pasien baru (Gambar 2 Formulir Pendaftaran
Pasien).
Formulir pasien baru akan dicek petugas dengan identitas
lain (KTP/SIM/PASPOR/Lainnya). Untuk pasien asuransi
kesehatan, petugas akan mengecek dokumen yang
berhubungan dengan asuransi atau penjamin pasien
tersebut. Setelah itu, pasien melakukan registrasi dan
mendapatkan kartu berobat.
Untuk pasien lama, petugas akan menanyakan kartu berobat
pasien, bila pasien tidak membawa, petugas akan
mencarikan nomor rekam medis pasien pada MIUP.
Petugas akan melakukan validasi data pasien yang lama dan
mengecek dokumen lainnya untuk pasien asuransi
kesehatan kemudian melakukan registrasi.
Pasien/ keluarga diarahkan kembali ke pelayanan gawat
darurat. Kemudian, setelah pasien selesai mendapat layanan
kesehatan di gawat darurat, tindak lanjut berikutnya dapat
berupa :
Boleh pulang/kontrol rawat jalan, pasien/keluarga
menyelesaikan pembayaran di kasir dan mengambil
obat di apotik.
Jika Pasien dirujuk ke luar, dokter akan membuat
surat pengantar rujukan, pasien menyelesaikan
pembayaran di kasir dan mengambil obat di apotik.
Jika pasien dikonsulkan ke spesialis lain, dokter
akan membuat surat konsultasi, pasien
15
menyelesaikan pembayarandi kasir dan mengambil
obat di apotik, untuk pendaftaran di spesialis
lainnya bisa dilakukan dihari tersebut atau sesuai
jadwal dokter spesialis tersebut.
Jika pasien dirawat, maka mengikuti alur pasien
masuk rawat.
Gambar 6
Alur Pasien Rawat Inap
16
Alur pasien rawat inap, sebagai berikut :
Pasien membawa surat pengantar rawat dari klinik rawat
jalan/ gawat darurat/kamar bersalin ke pendaftaran rawat
inap.
Pasien memesan kamar perawatan sesuai dengan jenis
pembayaran (jika pasien asuransi kesehatan akan dicek
dengan pelayanan dan kamar perawatan sesuai dengan
plafon pasien) dan melakukan registrasi pendaftaran rawat
inap.
Petugas menghubungi kamar perawatan untuk memes an
kamar dan menyampaikan hal-hal yang diperlukan dalam
perawatan pasien berdasarkan catatan dalam surat pengantar
rawat.
Pasien diberi penjelasan general consent/persetujuan umum
dan membubuhkan nama, tanda tangan pada formulir
tersebut (Gambar 1.9 Formulir General Consent).
Pasien kembali ke klinik/ ruang gawat darurat untuk
dipasang infus dan diberi gelang pasien (Gambar 1.10
Gelang Pasien). Kemudian perawat menghubungi ruang
perawatan sebelum membawa pasien ke ruang perawatan.
Perawat akan serahterima pasien dan rekam medis serta
dokumen penunjang lainnya untuk tindaklanjut perawatan
pasien.
Pasien masuk ruang perawatan diterima dokter ruangan/
perawat ruangan.
17
Gambar 7
Contoh Formulir General Consent
18
Gambar 8
Gelang Pasien
19
surat pernyataan yang menyatakan pelayanan kesehatan
tidak bertanggung jawab bila terjadi sesuatu kepada pas ien
akibat perawatan yang tidak tuntas , dan resiko ditanggung
oleh keluarga.
20
rujukan, surat izin pulang dengan memberi
ceklis kolom lain-lain diisi dirujuk ke rumah
sakit (sebutkan nama rumah sakitnya) dan
keluarga pasien akan membawa surat
tersebut ke pendaftaran rawat inap dan
bagian kasir untuk memproses pembayaran.
Perawat ruangan akan melaksanakan
prosedur pasien dirujuk.
Saat merujuk pasien/ keluarga didampingi
dokter ruangan/ perawat ruangan sesuai
ketentuan yang berlaku dengan membawa
surat rujukan dan copy hasil- hasil
pemeriksaan selama perawatan di rumah
sakit.
3) Alur pasien pindah ke rumah sakit lain, sebagai
berikut:
Setelah visit, DPJP akan mengkaji asuhan
perawatan jika pasien ingin pindah rumah
sakit dengan alasan yang dapat diterima.
Selanjutnya dokte r akan memberikan surat
izin pulang dan memberi ceklis kolom
pindah RS, untuk diproses dipendaftaran
rawat inap.
Pasien menyelesaikan administrasi dan
pembayaran di pendaftaran rawat inap dan
kasir rawat inap.
Pasien diberikan surat lepas perawatan dan
resum medis dan juga penjelasan tentang
cara menggunakan obat, diet, waktu dan
tempat kontrol oleh perawat ruangan.
4) Alur pasien pulang paksa, sebagai berikut:
21
Jika pasien ingin pulang paksa, dokter
ruangan akan menghubungi DPJP, pasien/
keluarga pasien akan membuat surat
pernyataan pulang paksa, dokter ruangan
akan memberikan surat izin pulang dan
memberi ceklis kolom pulang paksa, untuk
diproses dipendaftaran rawat inap.
Pasien menyelesaikan administrasi dan
pembayaran di pendaftaran rawat inap dan
kasir rawat inap.
Pasien diberikan surat lepas perawatan dan
resum medis dan juga penjelasan tentang
cara menggunakan obat, diet, waktu dan
tempat kontrol oleh perawat ruangan.
22
Sistem Pendaftaran Secara Langsung atau Per Kedatangan
Prosedur:
1. Pasien melapor ke ruang pendaftaran, dan petugas langsung
mencarikan data pasien di system jika merupakan pasien ulangan.
Untuk pasien baru petugas mengunformasikan untuk pengsian data
persetujuan pengobatan, kemudian diketik di billing system.
2. Dalam layanan telepon ada petunjuk untuk pendaftaran yaitu pada ext
130, 140 atau 0 untuk bantuan operator
3. Mendaftarkan pasien sesuai dengan poliklinik yang dituju oleh pasien
dan langsung menginformasikan nomor antrian dan perkiraan
kedatangan
4. Pendaftaran pasien dibuka 2 hari sebelum jadwal konsul pasien
5. Mencatat nama pasien dan nomor buku atau kartu dengan benar pada
buku pendaftaran masing-masing dokter
23
4. Dibuatkan label setelah pendataan di system sudah selesai.
5. Dibuatkan buku berobat dan dituliskan nomor rekam mediknya dan
meminta pasien setelah melakukan pembayaran untuk kembali ke
ruang pendaftaran kemudian diprintkan kartu berobat pasien
6. Dibuatkan buku berobat dan dituliskan nomor rekam mediknyaa dan
meminta pasien setelah melakukan pembayaran untuk kembali ke
loket pendaftaran kemudian diprintkan kartu berobat pasien.
7. Bagi pasien asuransi, segera diminta kartu asuransinya untuk dicek
terlebih dahulu limitnya dan meminta pasien untuk menandatangani
form Asuransi
8. Dilakukan pengetikan identitas pasien pada billing sistem, untuk
dibuat registrasinya sesuai tujuan poliklinik spesialis yang dipilih oleh
pasien, jika pasien asuransi juga dimasukkan pada billing system.
10. Dibuatkan label setelah pendataan di system sudah selesai.
11. Dibuatkan buku berobat dan dituliskan nomor rekam mediknya dan
meminta pasien setelah melakukan pembayaran untuk kembali ke
ruang pendaftaran kemudian diprintkan kartu berobat pasien
12. Dibuatkan buku berobat dan dituliskan nomor rekam mediknyaa dan
meminta pasien setelah melakukan pembayaran untuk kembali ke
loket pendaftaran kemudian diprintkan kartu berobat pasien
24
5. Jika pasien tidak menggunakan kartu asuransi sistem gesek ataupun
sistem online, diminta fotokopinya
6. Setelah kartu rawat jalan ditemukan kemudian dicocokan dengan
nomor rekam mediknya yanng ada pada kartu berobat
7. Setelah data pasien dipastikan benar oleh customer service, dan
diregistrasi pada billing sistem
8. Mengarahkan pasien untuk menunggu pada ruang tunggu
9. Menyerahkan kartu rawat jalan pada perawat poliklinik rawat jalan
10. Apabila pasien tidak dirawat, kartu rawat jalan diserahkan pasien pada
bagian kasir dan pasien melakukan pembayaran
11. Petugas pendaftaran mengambil kartu rawat jalan dikasir dan
diserahkan ke bagian rekam medik untuk disensus
12. Setelah kartu rawat jalan disensus, petugas menyimpan pada lemari
arsip sesuai dengan nomor rekam medik pasien
25
7. Setelah data pasien dipastikan benar, petugas pendaftaran meregistrasi
pada billing sistem dengan memasukan jenis asuransi yang digunakan
oleh pasien.
26
6. Apabila pasien tidak dirawat, kartu rawat jalan diserahkaan pasien
pada bagian kasir dan pasien melakukan pembayaran dikasir
27
2. Melakukan pengecekan data morbilitas pasien pada billing sistem dan
memasukan nomor rekam medik pasien untuk mengetahui apakah
pasien sudah pernah melakukan rawat inap
3. Menyiapkan dokumen rawat inap sesuai diagnosa
4. Memberikan penjelasan kepada pasien atau keluarga pasien mengenai
tarif rawat inap
5. Mendata kembali identitas terbaru pasien, jika ada perubahan
6. Jika pasien masuk rawat inap pada pagi hari, petugas menghubungi
bagian rekam medik untuk menyiapkan dokumen lama, untuk
digabungkan dengan dokumen terbaru
7. Jika pasien masuk pada sore atau malam hari, bagian memberikan
catatan kepada bagian rekam medik untuk mengantarkan dokumen
lama ke bagian keperawatan untuk digabung dengan dokumen terbaru
8. Petugas meminta kepada pasien atau keluarga pasien untuk membaca
lembar tata tertib rawat inap dan ditandatangani
9. Petugas mengisisi formulir penjelasan tarif dan ditandatangani oleh
pasien maupun petugas.
10. Petugas memberikan kertas deposite kepada pasien atau keluarga
pasien dan menginformasikann waktu pembayaran 1 x 24 jam dan
memberikan kertas deposite kartu lift yang dapat digunakan pasien
atau keluarga pasien disaat perawatan.
28
5. Mencatat nama pasien, nomor buku/kartu bila pasien sudah pernah
berobar ke rumah sakit. Jika belum pernah petugas meminta no
telepon yang bisa duhbungi pada lembar Pendaftaran masing-masing
dokter.
BAB III
29
yang dilakukan kepada pengunjung rumah sakit dan kepala bagian Unit
Pendaftaran dan Informasi.
Proses identifikasi dan perumusan masalah dikaji dengan
membandingkan analisis pendekatan sistem, input, output serta disesuaikan
dengan pedoman pelayanan di bagian Unit Pendaftaran dan Informasi yang
telah dibuat oleh pihak rumah sakit dan wawancara sakeholder di Unit
Pendaftaran dan Informasi.
Ruang unit pendaftaran dan informasi RS Anugrah Bunda Khatulistiwa
berada di lobby utama lantai satu rumah sakit dan sudah berada di posisi
tersebut sejak Gedung rumah sakit diresmikan. Fungsi unit pendafataran dan
informasi adalah sebagai tempat bagi pasien untuk melakukan pendaftaran
atau melakukan pemeriksaan di rumah sakit tersebut serta tempat bagi pasien
untuk menanyakan hal-hal atau proses di rumah sakit tersebut.
Diperlukan beberapa tahapan untuk mengidentifikasi masalah, metode
yang digunakan dalam pelaksanaan residensi adalah sebagai berikut:
30
Bagan 1
STRUKTUR ORGANISASI UNIT PENDAFTARAN DAN INFORMASI RS ANUGRAH BUNDA KHATULISTIWA
Kepala Ruangan Pendaftaran dan Informasi
NOVITA LARAPARDIGSARI
Widi Hermawan Siti Auliana Nonik Mareni Della Saputri Ajeng Widyasari
31
3.2 Tenaga SDM
Hasil wawancara dan telaah dokumen menyatakan bahwa jumlah SDM di unit
pendaftaran dan informasi adalah sebanyak 13 karyawan, lulusan S1 sebanyak 2
orang, D3 sebanyak 4 orang, D1 sebanyak 1 orang dan SMA sebanyak 6 orang.
Dengan jumlah lamanya bekerja bervariasi mulai dai 9 tahun sampai fresh graduate.
Bedasarkan hasil observasi dan wawancara yang didapat dengan Kepala Unit
Pendaftaran dan Informasi adalah luas ruang unit pendaftaran dan informasi adalah
Gambar 9
Meja Pelayanan Unit Pendaftaran dan Informasi
32
Gambar 10
Tempat penyimpanan rekam medis rawat jalan
Terdapat kursi tunggu sejumlah…. yang berada di depan poli dokter spesialis, farmasi,
dan kasir.
Pada observasi dan wawancara ke kepala bagian unit pendaftaran dan informasi,
pencatatan dan pelaporan kepada direktur rs dan kepala bidang non medis dilakukan
rutin tiap bulan yang terdiri dari jumlah pasien baru dan lama, identitas pasien,
kunjungan ke poli mana serta list pasien dalam serta luar kota. Monitoring dan evaluasi
di lakukan secara intern unit setiap harinya oleh kepala bagian unit, SOP dan Jobdesk
unit pendaftaran dan informasi telah disosialisasikan kepada seluruh karyawan yang
bertugas.
Jumlah karyawan yang bertugas di unit ini sebanyak 13 orang serta 2 orang tambahan
untuk operator. 13 karyawan tersebut terbagi dalam 3 shift yaitu shift pagi berjumlah 3
orang, sore 4 orang serta shift malam sebanyak 1 orang. Karyawan yang bertugas pada
shift malam merangkap sebagai financial counseling juga untuk pasien karena jam kerja
financial counseling 07.00-21.00, selain itu operator libur pada tanggal merah serta hari
libur, hal ini kadang menyulitkan pegawai yang bertugas di hari tersebut karena harus
menghandle operator telepon juga. Pada saat peneliti mengobservasi pada shift pagi dan
33
sore yang merupakan jam sibuk di rumah sakit terlihat karyawan kewalahan karena
jumlah pasien yang banyak serta harus melayani pendafaran via whatsapp, hal ini banyak
di keluhkan pasien karena respon dari percakapan melalui whatsapp terhitung lama
selain itu sering kali terjadi kesalahan karyawan dalam menginput data pasien yang
mendaftar melalui whatsapp karena situasi yang padat serta jumlah karyawan yang
sedang bekerja di shift tersebut terhitung kurang.
Selain itu unit pendaftaran dan informasi juga menyelesaikan complain yang masuk
melalui kotak saran di website, dan complainan langsung dari pasien. Hal ini merupakan
hal yang sangat wajar karena unit pendaftaran dan informasi merupakan garda terdepan
di rumah sakit, apalagi dalam mengatasi keluhan pengunjung.
Gambar 11
Kegiatan di Unit Pendaftaran dan Informasi Ketika melayani kedatangan pasien secara
langsung, via whatsapp dan telepon
34
Bagan 2
Alur Pelayanan Pasien Untuk Rawat Jalan
KAMAR
BERSALIN
INSTALASI GAWAT
DARURAT
INSTALASI
FARMASI
POLI KLINIK
KASIR
RADIOLOGI
PASIEN
MEDICAL CHECK UP
35
Bagan 3
Alur Pelayanan Pasien Untuk Rawat Inap
INSTALASI GAWAT
DARURAT
PASIEN
POLIKLINIK
36
RAWAT INAP
Bagan 4
Alur Pelayanan Pasien Gawat Darurat
FINANCIAL
COUNSELING
KAMAR
BERSALIN
INSTALASI
FARMASI
PASIEN
RADIOLOGI
37
Tabel 1
Jumlah Kunjungan Terbanyak Rumah Sakit Anugerah Bunda Khatulistiwa
BULAN
NO LAPORAN
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGUST SEP OKT NOV DES
A. RAWAT JALAN
4.82 4.63 5.27
1 I KUNJUNGAN PASIEN 4.448 8.221 2 4.733 4.459 5 4.105 4.431 4.833 5 5.250 0
2 1 Klinik Obstetri dan Ginekologi 2097 4139 2118 2076 2047 1962 1699 1.790 1.843 1.982 1.952
3 2 Klinik Anak 1511 1909 1581 1572 1543 1512 1345 1.480 1.692 1.933 1.843
4 3 Klinik Gigi dan Mulut 203 1394 281 245 147 216 174 231 371 345 384
5 4 Klinik Penyakit Dalam 193 198 212 190 195 309 405 350 250 297 260
6 5 Klinik Mata 97 174 83 75 63 79 44 74 100 101 100
7 6 Klinik THT 67 65 109 154 147 130 149 205 35 165 236
8 7 Klinik Kulit dan Kelamin 89 75 102 112 111 144 119 109 129 154 115
9 8 Klinik Saraf 44 113 87 85 74 59 21 35 74 78 93
10 9 Klinik Jantung 13 55 52 36 22 25 0 0 20 15 37
11 10 Klinik Bedah Umum 73 29 82 72 59 93 76 125 94 88 134
12 11 Klinik Bedah Ortopedi 5 14 25 28 0 28 14 18 8 13 25
13 12 Klinik Psikologi 0 0 0 0 4 1 0 0 0 5 4
14 13 Klinik Bedah Saraf 0 0 0 0 0 1 0 0 0 5 1
15 14 Klinik Urologi 3 1 15 4 10 4 0 8 13 2 9
16 15 Klinik Gizi 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 10
17 16 Lain-Lain 53 55 75 84 37 72 59 6 204 92 47 -
KUNJUNGAN
18 II MEDICAL CHECK UP 2 0 2 2 3 1 2 3 3 3 18
38
3.6 Identifikasi Masalah
Menurut Ilyas (2001) sumber masalah dapat dari berbagai hal, misalnya
kurang koordinasi antar unit terkait. Kesalahan pada sistem, kurangnya tenaga dan
lain – lain. Oleh karena itu cara perumusan masalah yang baik adalah kalau rumusan
masalah tersebut jelas menyatakan adanya suatu kesenjangan. Salah satu metode
yang dipakai untuk mengatasi masalah pada suatu organisasi adalah metode
“pendekatan pemecahan masalah” (Problem Solving Approach). Sedangkan unsur –
unsur dalam suatu sistem adalah :
1. Masukan (input)
Masukan adalah kumpulan bagian atau elemen
2. Proses (process)
Proses adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dan berfungsi untuk
mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.
3. Keluaran (Output)
Keluaran adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari
berlangsungnya suatu proses dalam system
Dari Hasil Observasi, wawancara dan telah dokumen dapat di buat secara garis
besar identifikasi masalah yang utama untuk manjadi prioritas utama untuk
perbaikan dengan mengetahui unsur unsr tersebut terlihat dalam table 2.
Tabel 2 Identifikasi Masalah
Input SDM Tenaga SDM terdiri dari kepala Semua SDM harus Sesuai
unit dan staf pelaksana yang sesuai kompetensi
telah melalui proses dan melalui proses
recruitment resmi rumah sakit. recruitment rs.
39
Alur Pasien RS ABK telah Mengacu pada Standar Sesuai
memahami proses tata cara Operasional prosedur
alur pendaftaran pasien alur pelayanan pasien
40
pendaftaran dan informasi dan informasi yang
yang berada di lobby depan, berada di lobby depan
sehingga dokter harus rumah sakit
menunggu pasien
membawakan status pasien
untuk menuliskan obat.
Sehingga hal tersebut
memakan waktu lebih.
Output Kenyamanan Pasien merasa puas dan Kepuasan pasien dalam Sesuai
pasien
nyaman ketika melakukan berkunjung di rumah
pengobatan ke RS ABK, sakit sangat di tentukan
meskipun dalam beberapa sejak awal pasien
hal masih perlu improve dari datang ke rumah sakit,
rumah sakit dalam yaitu front office atau
meningkatkan kualitas rumah unit pendaftaran dan
sakit. informasi.
41
Dalam penentuan prioritas, aspek penilaian dan kebijakan banyak diperlukan
Bersama-sama dengan kecakapan unik untuk mensintesis berbagai rincihan yang
relevan. Namun, penetapan prioritas mungkin dapat jauh lebih bermanfaat
dibandingkan dengan Langkah-langkah lain bila dibuat eksplisit dan menjadi
Tindakan yang ditentukan secara jelas. Keterampilan utama yang diperlukan dalam
penentuan prioritas adalah menyeimbangkan variabel-variabel yang memiliki
hubungan kuantitatif yang sangat berbeda dan dalam kenyataannya terletak dalam
skala dimensional yang berbeda pula sehingga mengurangi terjadinya kesalahan
timbul akibat memberikan penekanan terlalu banyak pada satu dimensi.
Penetapan prioritas masalah dipandang sangat penting, karena dari daftar
masalah yang telah ditentukan tidak semua masalah perlu diselesaikan. Hal ini
dikarenakan antar masalah mungkin saja dapat mempengaruhi kendali mutu kinerja
dan kendali biaya. Oleh sebab itu yang harus dilakukan adalah menyelesaikan masalah
yang menjadi prioritas. Setelah identifikasi masalah didapatkan 2 masalah, selanjutnya
untuk menentukan prioritas masalah yang berdampak, beresiko atau frekuensi yang
sering dihadapi akan menghambat pelayanan. Banyaknya masalah yang dihadapi dan
keterbatasan sumber daya maka diperlukan adanya penentuan prioritas masalah agar
perbaikan menjadi cepat sesuai dengan kebutuhan dari rumah sakit saat ini. Penentuan
prioritas masalah menggunakan metode MCUA (Multi Criteria Utility Assessment)
yaitu menentukan kriteria dengan memberikan nilai bobot 1–5.
Kriteria yang sangat penting : Skor 5
Kriteria yang penting : Skor 4
Kriteria yang cukup penting : Skor 3
Kriteria yang kurang penting : Skor 2
Kriteria yang tidak penting : Skor 1
Adapun pembobotan kriteria masalah lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel
berikut:
No Kriteria Masalah Bobot
1 Penerimaan pasien bermasalah 4
2 Distribusi pasien yang mengalami kendala 3
BAB IV
42
PEMBAHASAN
43
Kendala yang paling dirasakan apabila pasien berasal dari UGD, pasien harus
tetap mendaftar di front office lobby utama. Hal ini dinilai akan merepotkan pasien
maupun pengantar karena jika dibandingkan dengan rumah sakit lain mereka
mempunyai loket pendaftaran tersendiri berdampingan dengan UGD. Hal tersebut di
nilai akan sangat memudahkan karen akan mempersingkat waktu.
Di rumah sakit ABK, pasien UGD akan akan menunggu lagi agar pendaftaran
dan status rawat jalan yang berada di front office depan selesai. Proses ini juga akan
memperlambat dokter karena harus menunggu status untuk menuliskan pemeriksaan
dan resep pasien.
Metode Man
Manajemen Material
Bagan. 5
Diagram Fishbone
44
Alternatif pemecahan masalah menggunakan metode siklus PDCA. Pendekatan
PDCA diperkenalkan oleh Dr. Edward Deming seorang pakar kualitas asal Amerika
Serikat, yang awalnya dikenal dengan sebutan siklus Deming (Deming cycle/Deming
wheel). Seiring dengan berjalannya waktu kemudian siklus Deming lebih dikenal dengan
pendekatan Plan, Do, Check, Action (PDCA). Pendekatan PDCA diimplementasikan
untuk melakukan perubahan-perubahan seperti suatu proses atau system (Bastuti, 2017).
Menurut Radhila (2013), Plan, Do, Check, Action (PDCA) merupakan model
dalam melakukan perbaikan kualitas yang dilakukan secara terus-menerus. Plan atau
perencanaan adalah suatu proses memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang
akan datang dilihat dari keadaan yang ada sekarang sehingga bisa menetapkan sasaran
dan target peningkatan. Do merupakan pelaksanaan atau pengerjaan dimana pada
tahapan pengerjaan ini yaitu mengumpulkan data yang dibutuhkan, mengkonversi data,
menaksirkan informasi dan melaporkan serta megkomunikasikan data. Check merupakan
tahap pemeriksaan dan peninjauan ulang serta mempelajari hasil-hasil yang didapatkan
dari penerapan ditahap do. Melakukan perbandingan antara hasil aktual yang telah
dicapai dengan target yang ditetapkan. Action adalah tahap tindakan untuk
menindaklanjuti hasil yang didapatkan. Tindakan yang dilakukan pada tahap action yang
dapat dilakukan adalah korektif dan standarisasi.
Menurut Dewi, Susanta, dan Listyorini (2013), dalam mengimplementasikan
PDCA, kunci terlaksana atau tidaknya suatu aktivitas ada di wewenang dan
tanggungjawab, karena disinilah tempat fungsi perencanaan aktivitas yang akan
dilaksanakan yang merupakan deskripsi pekerjaan dan tugas yang akan dilaksanakan
oleh orang yang menduduki jabatan di divisi suatu perusahaan tersebut. Menurut
Leimena (2016), Plan, Do, Check dan Act (PDCA) merupakan siklus aktivitas yang
memungkinkan setiap orang berpikir dan berbicara tentang pekerjaan mereka dalam cara
yang konsisten dan menciptakan aktivitas perbaikan berkelanjutan.
Konsep PDCA merupakan panduan bagi setiap manajer untuk proses
pervaikan kualitas (quality improvement) secara terus menerus tanpa henti serta
meningkatkan keadaan yang lebih baik dan di jalankan seluruh bagian organisasi.
45
pendaftaran informasi mengenai SOP alur complaint pasien
Susun rencana untuk mengatasi antrian dokter tertentu
Susun rencana penambahan perangkat untuk menunjang kinerja
di Unit pendaftaran dan informasi
DO
46
monitor agar lebih nyaman bagi petugas
Mengupgrade handphone yang digunakan dengan kapasitas
yang lebih besar dan terbaru
BAB V
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari hasil residensi Unit pendaftaran dan informasi Rumah Sakit
Anugrah Bunda Khatulistiwa terdapat prioritas masalah yaitu:
1. Penerimaan pasien yang bermasalah
2. Distribusi pasien mengalami kendala
Unit pendaftaran dan informasi RS Anugrah Bunda Khatulistiwa merupakan
tolak ukur tingkat kepuasan pasien, karena pasien pertama kali datang ke rumah sakit
akan mengunjungi unit ini dan terletak di front Lobby Utama rumah sakit. Jika ada
47
kesalahan atau kendala dalam unit ini maka persepsi dan tanggapan pasien akan berubah
karena Unit pendaftaran dan informasi merupakan gambaran secara keseluruhan
pelayanan rumah sakit.
5.2 Saran
Bedasarkan residensi ini terdapat beberapa saran untuk perbaikan rumah sakit, di
antaranya adalah sebagai berikut:
a. Untuk Tim Manajemen
Membuat SOP alur complain dari pasien, agar penyelesaian complain pasien
jelas alurnya serta mempunyai standart.
Mengadakan evaluasi bagi pendaftaran di dokter tertentu yang mempunyai
alur tersendiri agar memudahkan bagi pasien serta menjadi pendaftaran satu
pintu.
Mengupgrade unit penunjang seperti komputer dan handphone agar lebih
menunjang dalam kebutuhan petugas di dalam pelayanan.
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia Nomoe 30 Tahun 2019 tentang Klasifikasi
dan Perizinan Rumah Sakit
48
Analisis Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pendaftaran Rawat Jalan di RS Condong Catur
Yogyakarta. Audina Septiyaningtyas. Universitas Jendral Ahmad Yani
Yogyajarta.2018
49