Anda di halaman 1dari 6

“BATIK BUMI LUMAJANG”

Disusun oleh :
Alfianda Dwi Rahmawati (1906375524)
Tiara Amalia Suminta (1906375404)

Bab 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Lumajang merupakan salah satu kabupaten di Indonesia yang letak


geografisnya berada di Provinsi Jawa Timur. Kota yang terkenal dengan sebutan
kota pisang ini, selain terkenal akan aneka produk makanannya yang berbahan
dasar pisang, seperti selai, keripik pisang, dan lain sebagainya, ternyata juga
mempunyai kerajinan batik tulisnya. Bahkan motif pada batik Lumajang juga
banyak terinspirasi dari buah pisang. Selain itu, motif dan corak warna dari batik
Lumajang juga disesuaikan dengan kondisi masyarakat di Kabupaten Lumajang.

Batik dari dari Lumajang ini dinamakan dengan “Batik Pisang”. Sesuai


dengan namanya, batik pisang ini memang memiliki motif dasar pisang asli
Lumajang yaitu pisang agung. Pisang agung ini memiliki ukuran yang sangat besar
sekitar 20-30 cm. Dasar pembuatan batik dengan motif pisang ini adalah untu
mengembangkan kekhasan dari Kota Lumajang ini.

Ciri khas dari batik pisang khas Lumajang ini adalah Motif-motifnya berdasar
pisang yang berbeda dengan batik dari daerah lain. Batik pisang Lumajang ini juga
memiliki bahan baku yang bagus dan cara pengerjaannya juga dilakukan secara
kreatif dan sangat telliti oleh orang-orag yang sudah ahli dalam membatik.

Bab 2. ISI

2.1 Sejarah Batik Lumajang

Menurut sejarahnya, batik Lumajang ini berawal dari seorang warga di


Lumajang, tepatnya di Kantengrejo, Kunir Kidul yang bernama Bapak Munir.
Bapak Munir ini yang gemar sekali membuat batik, sehingga di daerah tersebut
dijadikan sebagai kampung batik. Selain itu, ada pula yang mengatakan jika
kampong batik ini dahulu sempat mengalami kejayaan di era Orde Baru. Namun
ada juga yang mengtakan jika kejayaan tersebut terjadi sebelum pada tahun 1960.
Berawal dari latar belakanginilah. Kemudian warga tersebut mengajak masyarakat
dan para pemuda disekitar daerah tersebut untuk membentuk sebuah kelompok
batik.

Kabupaten Lumajang dikenal dengan sebutan "Kota Pisang" karena daerah


ini merupakan daerah agrobis yang surplus, maka tidak heran kalau daerah ini
penghasil buah pisang yang sangat berlimpah. Potensi hortikultura Lumajang
tidak hanya memenuhi pasar Jawa Timur saja, tetapi sudah memenuhi target pasar
nasional dan bahkan regional di negara-negara ASEAN. Perdagangan serta
industri yang mengikuti trend masyarakat juga semakin mengikat. Baru - baru ini
trend positif perdagangan batik tulis Lumajang terus meningkat.

Asal mula adanya sentra pembuatan batik ini bermula dari bapak Munir,
seorang guru di kecamatan Kunir, Lumajang. Pengalaman membatik yang
dimiliki sejak beliau di daerah asalnya Sidoarjo dikenalkan ditempatnya yang baru
di dusun Bentengrejo, desa Kunir Kidul, setelah pindah pada tahun 1992. Munir
kemudian membentuk kelompok batik yang diberi nama "Makarti Jaya".

Dari tahun 1992 sampai 2007 motif masih didominasi corak Sidoarjo,
seperti Rawanan, Bayeman, Uker, Satrian dan juga beberapa corak pengaruh
Jogja. Seiring perjalanan waktu, dengan adanya masukan dari pemerintah
Kabupaten, adanya pelatihan dan event pameran, Munir dan beberapa pengrajin
memasukkan corak dan motif yang dianggap mewakili batik khas Lumajang.
Corak yang menonjol adalah warna turquoise (sejenis biru bersinar), sementara
motif diambil pisang, burung punglor, gelombang dan sulur - suluran.

Tahun 2012 ini di Lumajang sendiri telah muncul 10 pengrajin batik tulis.
Sedangkan mengenai motif batik khas Lumajang, Pemerintah daerah saat ini turut
mengembangkan dan menyempurnakan motif, setiap ada momen ditampilkan agar
masyarakat ikut menilai.
Perkembangan batik di Lumajang sampai tahun 2014 terus menujukkan
peningkatan yang signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini
menjadi lebih baik, hal ini di tunjukkan adanya peningkatan permintaan pasar
batik Lumajang dan bertambahnya jumlah pengrajin batik yang ada di Kabupaten
Lumajang. Pemerintah Lumajang terus memberikan Program disetiap wilayah
kecamatan menjadi "kampung Batik" yaitu tempat berkumpulnya orangorang
yang mempunyai keahlian untuk mengerjakan batik (Anshori yusak, Kusrianto
adi, 2011:1) Jika dalam perkembanganya usaha batik tersebut mampu
meningkatkan dan menjadikan sumber pendapatan bagi masyarakat di wilayah
tersebut maka akan muncul beberapa pengusaha batik.

2.2 Motif Batik Lumajang

Batik lumajang umumnya memiliki motif atau corak yang cukup beraneka
ragam, tetapi motif dan coraknya lebih cenderung bermotifkan flora, seperti
halnya motif pisang. Selain itu ada pula motif lain, seperti, motif gelombang,
burung penglor, motif sulur, gunung semeru dan lain sebagainya.

2.2.1 Contoh Motif 2.2.2 Contoh Motif 2.2.3 Contoh Motif


Batik Lumajang Batik Lumajang Batik Lumajang

2.3 Manfaat Motif Batik Lumajang

Manfaat utama dari penciptaan motif ini adalah sebagai ikon batik daerah
kabupaten Lumajang yang nantinya bisa diaplikasikan di berbagai media, salah
satunya adalah seragam karyawan beserta staff pemerintah Kabupaten Lumajang.
Di sisi lain manfaat yang bisa didapat adalah untuk mempromosikan Kabupaten
Lumajang melalui media ikon motif batik tersebut, karena visual dari motif
tersebut diibaratkan sebagai wajah Kabupaten Lumajang. Dengan menonjolkan
potensi unggulan yang terdapat di Kabupaten Lumajang yaitu tentang kekayaan
alam nya yang sangat melimpah ruah.

2.4 Ciri Khas Batik Lumajang

Ciri khas pada batik ini ada pada warnanya yang masih menggunakan
warna-warna alami dalam prose pembuatan. Pada batik lumajang ini warna yang
paling banyak digunakan adalah warna turquoise, seperti halnya warna yang
berasal dari tumbuhan pisang ataupun manggis.

2.5 Sentra Batik Lumajang

Selain sentra batik di Kunir, ada pula di beberapa kecamatan di Lumajang,


seperti di Sukodono, Tempeh, dan juga Yosowilangun. Bahkan di wilayah lain
seperti Dusun Genitri, Kec. Rowokangkung juga muncul beberapa sentra
kerajinan batik. Di kampong Batik inilah, ada beberapa kelompok para pebgrajin
batik yang bekerta melestarikan batik dengan berbagai macam inovasi untuk
mengembangkan kerajinan batik, khususnya batik Lumajang.

2.6 Perkembangan Batik Lumajang

Dalam perkembangnnya, Batik Lumajang ini memang belum setenar batik


jogja, solo, dan pekalongan, karena idustri kreatif berupa kerajinan batik ini,
masih diperlukan dukungan melalui berbagai macam even promosi guna
memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas, khususnya di Kabupaten
Lumajang.
2.7 Penamaan Motif Batik

Motif batik yang tercipta dari konsep Keagungan Alam kabupaten


Lumajang yang dituangkan dalam motif batik yang di beri nama Bumi Lamajang.
Kata Lamajang diambil dari sejarah kabupaten Lumajang yang dulunya memiliki
nama Lamajang menurut data prasasti dan naskah kuno. Sedangkan kata Bumi
berati tanah atau semua unsur yang ada di kabupaten Lumajang. Motif ini adalah
gambaran dari wajah kabupaten Lumajang yang terkenal dengan potensi kekayaan
alamnya, sehingga potensi ini terangkum menjadi ikon motif batik kabupaten
Lumajang.

2.8 Pelestarian Batik Lumajang

Untuk melestarikan Batik Lumajang ini dilakukan berbagai upaya agar


masyarakat atau penduduk sekitar menyadari betapa pentingnya menjaga
kebudayaan bangsa Indonesia. Saat ini, pemerintah Lumajang telah mewajibkan
sekolah untuk memakai Batik Lumajang sebagai pakaian wajib pada hari tertentu.
Batik Lumajang harus dipakai oleh warga sekolah guna meningkatkan rasa peduli
kita terhadap budaya Indonesia. Selain itu, banyaknya event atau kegiatan tentang
pameran Batik Lumajang juga dapat memperlihatkan lagi pada dunia bahwa Batik
Lumajang adalah budaya yang perlu dilestarikan.Di Lumajang juga terdapat
Kampung Batik yang digagas oleh pencipta Batik Lumajang sendiri yaitu Bapak
Munir.

Bab 3. PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Batik pisang Lumajang ini merupakan salah satu produk terbaik yang ada di
Lumajang dan menjadi kebanggan Kabupaten Lumajang. Batik pisang saat ini sudah
dikembangkan dan sudah disebarkan keseluruh daerah, baik daerah di dalam
Lumajang maupun luar Lumajang.
3.2 Saran

Sebagai warga negara Indonesia, kita sudah sepantasnya bangga terhadap


budaya dari bangsa kita sendiri. Kita harus menyadari bahwa budaya Indonesia
yang sangat beragam haruslah dijaga dan dilestarikan. Oleh karena itu, kita harus
tetap menjaga agar Batik Lumajang ini dapat terus terjaga.

Daftar Pustaka

Marzuqi, Ahmad dkk. 2015. PENCIPTAAN MOTIF BATIK SEBAGAI


IKON KABUPATEN LUMAJANG. Jurnal Desain Komunikasi Visual. Stikom :
Surabaya.

https://media.neliti.com/media/publications/248169-penciptaan-motif-
batik-sebagai-ikon-kabu-30996db9.pdf, diakses pada 12 Desember 2019

https://infobatik.id/sejarah-batik-lumajang/, diakses pada 12 Desember


2019

https://infobatik.id/sejarah-batik-pisang-khas-lumajang/, diakses pada 12


Desember 2019

https://www.arsitag.com/article/sentuhan-warna-turquoise-untuk-tampilan-
rumah-minimalis-yang-stylish-dan-modern, diakses pada 12 Desember 2019

https://www.kamerabudaya.com/2018/06/batik-lumajang-sejarah-motif-
ciri-khas-makna-dan-perkembangannya.html, diakses secara berkala

https://media.neliti.com/media/publications/248169-penciptaan-motif-
batik-sebagai-ikon-kabu-30996db9.pdf, diakses pada 13 Desember 2019

Anda mungkin juga menyukai