yang sebesar-besarnya dan mohon adanya kritikan yang dapat membangun. Mungkin cukup sekian
kata-kata pembuka dari kami, sebelumnya kami ucapkan terima kasih.
Wassalammualaikum wr. wb.
Palembang, Oktober 2014
Penulis
Kelompok 6
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................
1. BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BELAKANG.....................................................................................................
1.2
RUMUSAN MASALAH................................................................................................
1.3
TUJUAN PENULISAN..................................................................................................
1.4
MANFAAT PENULISAN
MANFAAT TEORITIS.............................................................................................
MANFAAT PRAKTIS..............................................................................................
2. BAB II PEMBAHASAN
2.1
PENGERTIAN DETERMINAN MATRIX.....................................................................
2.2
CARA MENGHITUNG DETERMINAN MATRIX ORDO 3X3...................................
2.3
CONTOH SOAL DETERMINAN MATRIX DAN PENYELESAIANNYA..................
2.4
SIFAT-SIFAT DETERMINAN MATRIKS......................................................................
3. BAB III PENUTUP
3.1
KESIMPULAN...............................................................................................................
3.2
SARAN...........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah-masalah kehidupan sehari-hari dapat menyangkut pada cara penyelesaiannya secara
matematis. Contohnya dengan cara matrix. Matriks adalah susunan bilangan - bilangan yang diatur
menurut baris dan kolom dan dibatasi dengan kurung. Bilangan bilangan pada matriks disebut
elemen elemen matriks. Suatu matriks ditandai dengan huruf besar, misalnya matriks A, B, C, M, N,
P, dst.
Manfaat Teoritis
1.
Sebagai bahan penilaian bagi Ibu Guru Mata Pelajaran Matematika.
2.
Sebagai sumber referensi untuk para pembaca.
3.
Sebagai pembanding bagi para pembaca untuk membuat makalah.
Manfaat Praktis
Makalah ini dapat menjadi sumber informasi bagi masyarakat untuk lebih mengenal
lebih dalam lagi tentang determinan matrix ordo 3x3 beserta cara penyelesaian persoalan
determinan matriks tersebut.
4.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Determinan Matrix
Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda
dari A dan dinyatakan dengan det(A). Determinan matriks di definisikan sebagai selisih
antara perkalian elemen - elemen pada diagonal utama dengan perkalian elemen - elemen
pada diagonal sekunder. Determinan dari matriks dinotasikan dengan det atau ||. Nilai dari
determinan suatu matriks berupa bilangan real.
|aij|
a11 a12
a 21 a22
det A= a 31 a32
a i 1 a i2
a1 j
a2 j
a3 j
a ij
Jika matriks A dengan det (A) = 0, A disebut matriks singular. Sebaliknya, jika
det (A)
Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan determinan matriks berordo 33,
yaitu aturan Sarrus dan metode Minor-Kofaktor.
1. Aturan Sarrus
Untuk menentukan determinan dengan aturan Sarrus, perhatikan alur berikut.
Misalnya, kita akan menghitung determinan matriks A3 3. Gambaran perhitungannya
adalah sebagai berikut.
(-)
(-)
(+)
(+) (+)
M ij
dinotasikan dengan
[ aij ]
. Minor elemen
aij
yang
kolom ke-j dihilangkan. Misalnya, dari matriks A3 3 kita hilangkan baris ke-2 kolom
a11 a 12 a13
A= a21 a 22 a23
ke-1 sehingga :
a31 a 32 a33
M 21=
Akan diperoleh
a12 a13
a32 a33
M 21
M 21
= minor
M 13=
a21 a22
a31 a32
Kofaktor elemen
]
ai j , dinotasikan
K ij
(1)i+ j dengan
minor elemen tersebut. Dengan demikian, kofaktor suatu matriks dirumuskan dengan:
K ij =
(1)i+ j
M ij
a21
dan
a13
berturut-
turut adalah
K 21 =
K 13 =
(1)2+1
M 21=M 21=
(1)3+1
M 13=M 13=
a 12 a13
a 32 a33
a21 a22
a31 a32
K 11 K 12 K 13
K 21 K 22 K 23
K 31 K 32 K 33
Nilai dari suatu determinan merupakan hasil penjumlahan dari perkalian elemenelemen suatu baris (atau kolom) dengan kofaktornya. Untuk menghitung determinan,
kita dapat memilih dahulu sebuah baris (atau kolom) kemudian kita gunakan aturan di
atas. Perhatikan cara menentukan determinan berikut.
a11 (1)
1+2
M 11 + a12 (1)
a11
1 +3
M 12 +a13 (1)
] [
M 13
] [
a22 a23
a
a
a
a
a12 21 23 + a13 21 22
a32 a33
a31 a33
a31 a32
Tampak bahwa det(A) matriks ordo 3 3 yang diselesaikan dengan cara minorkofaktor hasilnya sama dengan det(A) menggunakan cara Sarrus.
| |
1 2 3
2 1 4
3 1 2
kofaktor.
Penyelesaian :
A=
| || |
1 2 3
1 2 31 2
2 1 42 1 42 1
3 1 2
3 1 23 1
(1 1 2)+(2 4 3)+(3 2 1) (3 1 3)
(1 4 1) (2 2 2)
2+24+6 9 4 8
11
Cara 2: (Minor-kofaktor)
| | | | | |
1 1 4 2 2 4 +3 2 1
1 2
3 2
3 1
1 ( 1 21 4 )2 ( 2 24 3 ) +3( 211 3)
1 ( 24 )2 ( 412 ) +3(23)
1 (2 )2 (8 ) +3(1)
2+ 163
11
[ ]
2 3 1
A= 0 0 | A|=0 ; B= 0 0 0 |B|=0
2 3
5 4 1
[ ]
Jika semua elemen dari salah satu baris/kolom sama dengan elemen-elemen
baris/kolom lain maka determinan matriks itu nol.
[ ]
4 3 2
B=
5 7 8
Misal
4 3 2
3.
Misal:
[ ]
1 2 3
A= 5 7 0 | A|=0 (Karena elemen-elemen baris ke-3 sama dengan
2 4 6
| AB|= AB
5.
6.
A
| A1|= 1 , untuk
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Determinan matriks adalah jumlah semua hasil perkalian elementer yang bertanda
dari A dan dinyatakan dengan det(A). Ada 2 cara yang dapat digunakan untuk menentukan
determinan matriks berordo 33, yaitu aturan Sarrus dan metode Minor-Kofaktor.
3.2
Saran
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali permasalahan yang bisa diselesaikan
dengan cara matematis, contohnya dengan cara determinan matriks. Dengan adanya cara
tersebut dapat menyelesaikan masalah sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA