DISUSUN OLEH:
Elgin Yuanza
Kelas: 10 IPS 2
TAHUN AJARAN
2021/2022
CALUNG
Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan prototipe (purwarupa) dari angklung.
Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara digoyangkan, cara menabuh calung
adalah dengan memukul batang (wilahan, bilah) dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun
menurut titi laras (tangga nada) pentatonik (da-mi-na-ti-la). Jenis bambu untuk pembuatan
calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun ada pula yang dibuat dari awi
temen (bambu yang berwarna putih).
Pengertian calung selain sebagai alat musik juga melekat dengan sebutan seni pertunjukan.
Ada dua bentuk calung Sunda yang dikenal, yakni calung rantay dan calung jinjing.
Calung adalah alat musik yang berasal dari tanah sunda yang telah berkembang sejak lama di
daerah Jawa Barat. Calung biasanya dimainkan bersama dengan alat musik lainnya yaitu
angklung yang juga merupakan alat musik khas masyarakat sunda.
Sama seperti angklung yang terbuat dari bambu pilihan, calung terbuat dari bambu berjenis
awi wulung dan awi temen. Namun yang membedakan calung dengan angklung adalah cara
memainkannya, apabila angklung dimainkan dengan cara di goyangkan sedangkan calung
dimainkan dengan cara dipukul.
Jenis calung dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu calung rantay dan calung jinjing. Pada
saat memainkan calung rantay pemain biasanya memainkan calung rantay dengan duduk
bersila sedangkan calung jinjing pemain menjinjing bambu yang telah dideretkan dan
memainkannya sambil berdiri.
Awal mulanya calung dipentaskan untuk mengiringi upacara-upacara adat sunda sebagai
ritual perayaan masyarakat Jawa Barat, namun dengan berkembangnya zaman calung
berubah fungsi menjadi alat musik yang manghibur masyarakat dengan menghasilkan
harmoni yang indah. [Riky/IndonesiaKaya].