Angklung adalah alat musik multitonal (bernada ganda)
yang secara tradisional berkembang dalam masyarakat Sunda di Pulau Jawa bagian barat.Kata ANGKLUNG berasal dari 2 kata bahasa sunda, yakni “angkelung-angkleung” artinya adalah diapung-apung,sedangkan “klung” adalah suara yang dihasilkan oleh alat musik ini. Dengan kata lain angklung artinya adalah suara “klung” yang dihasilkan dengan cara mengangkat atau mengapung-apungkan alat musik ini.Terdapat teori lain yang menyebutkan bahwa angklung ini berasal dari 2 kata didalam bahasa bali, yakni “angka” dan “lung”.Angka artinya hilang.Sehingga angklung bisa di artikan sebagai nada yang hilang.
Alat musik ini dibuat dari bambu, di bunyikan dengan
cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2,3,sampai 4 nada dalam setiap ukuran,baik besar maupun kecil. Menurut DICTIONARY OF THE SUNDA LANGUAGE karya Jonathan Rigg,yang diterbitkan pada tahun 1862 di Batavia,menuliskanbahwa angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu,yang dipotong ujung-ujungnya,menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ,dan diikat bersama dalam suatu bingkai,digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Berkat jasa PAK DAENG,alat musik angklung di bedakan menjadi angklung pembawa melodi dan angklung pengiring. Angklung melodi terdiri atas dua batang bambu, sedangkan angklung pengiring terdiri atas tiga atau empat batang bambu. Angklung yang terdiri dari tiga tabung bambu adalah bentuk trinada misalnya C minor,G,dan D dim,sedangkan yang empat untuk catur nada misalkan G7 dan C7.
Angklung telah terdaftar sebagai KARYA AGUNG
WARISAN BUDAYA LISAN dan NONBENDAWI MANUSIA dari UNESCO sejak November 2010.
Cara memainkan alat musik tradisional angklung ini
adalah satu tangan memegang bagian atas angklung dan tangan lainnya memegang bagian bawah dari sisi lain angklung tersebut kemudian menggoyagkannya. Hal tersebut menyebabkan pipa-pipa bambu yang menyusun alat musik ini akan saling berbenturan dan menghasilkan suatu bunyi tertentu.Setiap satu alat musik angklung niasanya hanya akan menghasilkan nada yang berbeda juga.Oleh sebab itu,dibutuhkan beberapa pemain angklung dalam menghasilkan melodi yang indah untuk didengar.
Penemu dan pencipta alat musik angklung adalah
DAENG SOETIGNA (13 MEI 1908 – 08 April 1984) adalah seorang guru yang lebih terkenal sebagai pencipta angklung diatonis.