1. Kerulung (Getar)
Teknik ini paling umum dan mendasar, dimana kedua tangan
memegang dasar tabung bambu dan menggetarkan ke kiri-
kanan berkali-kali selama memainkan nada.
2. Centok (Sentak)
Pada teknik ini, tabung ditarik dengan cepat oleh jari ke telapak
tangan, sehingga angklung akan berbunyi sekali saja seperti
suara yang menghentak.
3 Tengkep
Pada teknik ini, pemain angklung menggetarkan salah satu
tabung, sementara tabung pada bagian lain ditahan sehingga
tidak ikut bergetar dan hanya menghasilkan satu suara saja.
1. Angklung Kanekes
Angklung Kanekes berasal dari Baduy dan ditampilkan hanya
saat upacara menanam padi. Pembuatan angklung pun hanya
dilakukan oleh orang suku Baduy Dalam.
2. Anklung Reog
Jenis angklung ini digunakan untuk mengiringi tarian Reog
Ponorogo di Jawa Timur. Angklung ini memiliki ciri khas bentuk
dan suara yang berbeda dengan angklung umum. Suara pada
jenis angklung reog lebih keras dan hanya memiliki dua nada.
Angklung Reog juga biasanya digunakan sebagai hiasan.
Angklung ini juga dikenal dengan sebutan klong kluk.
4. Angklung Badeng
Berasal dari Garut, angklung Badeng awalnya digunakan
sebagai alat musik pengiring dalam ritual penanaman padi.
Seiring dengan masuknya penyebaran Islam pada masa
lampau, terjadi pergeseran fungsi, angklung Badeng digunakan
sebagai alat pengiring dakwah.
5. Angklung Padaeng
Jenis angklung ini diperkenalkan pertama kali oleh Daeng
Soetigna tahun 1938. Daeng Soetigna melakukan modifikasi
pada struktur batang, sehingga mampu menghasilkan nada
diatonik. Dengan demikian, angklung ini dapat dimainkan
bersama alat musik populer dan modern.
1. Pertunjukkan Internasional
Grup angklung Indonesia sering kali diundang untuk tampil dalam
pertunjukkan dan festival Internasional di berbagai negara. Dengan
membawakan pertunjukkan angklung yang menarik, serta memainkan
lagu-lagu tradisional Indonesia maupun aransemen modern.
Pertunjukkan ini memberikan kesempatan kepada masyarakat
Internasional untuk mengenal dan mengapresiasi musik tradisional
Indonesia.
2. Kolaborasi budaya
Selain diundang untuk tampil pertunjukkan, angklung juga digunakan
untuk kolaborasi budaya dengan musisi lain dan kelompok seni dari
negara lain. Kolaborasi ini menghasilkan karya seni yang unik dengan
menggabungkan unsur tradisional Indonesia dengan gaya dan alat
musik dari budaya lain. Hal ini membuka peluang untuk saling belajar
dan menghargai kekayaan budaya antarnegara.
4. Festival budaya
Angklung sering kali menjadi bagian penting dalam festival budaya
Internasional. Seperti, di beberapa negara, festival angklung diadakan
untuk mengumpulkan pemain sesama angklung dari berbagai belahan
dunia. Festival ini menciptakan ruang di mana para pemain angklung
dapat saling berinteraksi, belajar, dan berbagi pengalaman dengan
budaya dan tradisi musik antarnegara.
Memanfaatkan angklung sebagai alat program antarbudaya atau alat
diplomasi negara, Indonesia dapat terhubung dan menjalin kerja sama
antarnegara, mempromosikan keragaman budaya dan memperluas
pemahaman serta apresiasi terhadap karya seni dan musik tradisional
Indonesia. Angklung menjadi jembatan untuk memperkuat hubungan
antarbangsa dan memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia ke
dunia secara luas.
2. Angklung cisungsang
Angklung cisungsang mempunyai lima tabung bambu yang disusun
secara berjenjang, dengan tabung terendah mempunyai nada rendah
dan tabung tertinggi memiliki nada tinggi. Angklung ini biasanya
dimainkan dalam ansambel dengan pemain yang masing-masing
memegang satu angklung.
3. Angklung buncis
Angklung buncis merupakan jenis angklung yang terdiri dari tiga
tabung bambu. Setiap tabung mempunyai ukuran yang berbeda dan
menghasilkan nada yang berbeda juga. Angklung buncis biasanya
dimainkan dalam kelompok kecil atau sebagai alat musik solo.
4. Angklung bali
Angklung bali mempunyai ukuran yang lebih besar dibandingkan
dengan angklung tradisional lainnya. Angklung bali terbuat dari
bambu hitam yang kuat dan mempunyai suara yang lebih dalam.
Angklung ini sering kali dijumpai dalam pertunjukkan seni tradisional
Bali.
5. Angklung gubrag
Jenis angklung ini terdiri dari banyak tabung bambu, biasanya lebih
dari 20 tabung. Angklung ini memungkinkan pemain untuk
memainkan melodinya sendiri dengan menggunakan satu tangan.
Angklung gubrag sering digunakan dalam pertunjukkan besar atau
festival angklung.
6. Angklung badud
Jenis angklung ini terdiri dari tiga tabung bambu. Angklung badud
mempunyai ukuran yang lebih kecil dan biasanya dimainkan oleh
anak-anak. Angklung badud sering digunakan dalam kegiatan
pendidikan musik di sekolah.
2. Teknik kurulung
Teknik ini merupakan teknik yang paling umum digunakan ketika
memainkan angklung. Untuk memainkan dengan teknik ini yaitu satu
tangan memegang rangka angklung, sementara tangan lainnya
menggoyangkan alat musik tersebut. Angklung diguncangkan sesuai
nada yang diinginkan hingga tabung tersebut saling beradu dan
menimbulkan sebuah nada.
3. Teknik cetok
Teknik ini dilakukan dengan cara menarik tabung dasar dengan cepat
menggunakan jari ke telapak tangan. Menggunakan teknik cetok,
bunyi yang dihasilkan ialah hanya satu kali saja.
Penutup
Alat musik tradisional angklung merupakan harta budaya Indonesia
yang sangat unik dan mempesona. Terbuat dari bambu dengan nada
yang menjadi ciri khas, hal itu menjadikan angklung memancarkan
pesona keindahan musik tradisional Indonesia. Angklung tidak hanya
menjadi lambang identitas budaya, tetapi juga sebagai alat diplomasi
budaya yang menghubungkan Indonesia dengan dunia. Dengan
keunikan dan kelebihan yang dimiliki, angklung terus melestarikan
warisan budaya dan menginspirasi generasi masa depan untuk
mencintai dan memainkan alat musik tradisional.
Melalui angklung, sebagai masyarakat Indonesia haru menghargai
dan mencintai kekayaan budaya Indonesia dan menjaga warisan
nenek moyang. Terima kasih telah membaca!
Apa saja manfaat dari mempelajari alat musik tradisional?
Mempelajari alat musik tradisional mempunyai banyak manfaat, baik
untuk pribadi maupun budaya yaitu meningkatkan koneksi dengan
identitas budaya, memberikan pemahaman tentang sejarah, nilai-nilai
dan simbiolisme yang terkait dengan budaya, melestarikan warisan
budaya, dengan mempelajari alat musik tradisional dapat memberikan
peluang untuk berkolaborasi dan mengembangkan ketrampilan dalam
bermusik, serta membuka pintu untuk mengeksplorasi dan memahami
berbagai jenis musik tradisional lainnya.
Apa alat musik yang berasal dari Minahasa dan bagaimana cara
memainkannya?
Kolintang adalah alat musik tradisional yang berasal dari Minahasa,
Sulawesi Utara. Alat musik ini terdiri dari sejumlah kecil gong logam
yang disusun pada rak kayu dan dimainkan dengan cara dipukul
dengan menggunakan pemukul karet. Kolintang biasanya dimainkan
dalam ansambel dan menghasilkan bunyi yang terkesan ceria.
Sebutkan alat musik tradisional yang berasal dari luar negeri?