Jenglong
1. Arumba
Arumba sendiri bukanlah sebuah alat musik yang bisa kita mainkan seperti layaknya
angklung atau semacamnya, nama Arumba sendiri sebenarnya adalah esemble musik yang
tercipta dari sebuah ide cemerlang salah satu seniman alat musik. Alat musik tradisional
arumba terbuat dari bambu pilihan seperti awi temen, tali dan wulung (bambu hitam).
Seperti yang sudah saya sedikit singgung tentang sejarah alat musik tradisional arumba,
menurut informasi yang saya dapatkan awalnya seorang seniman musik bernama Yoes
Roesadi beserta teman-temannya membentuk sebuah kelompok musik yang menggunakan
alat musik tambahan angklung sebagai aransemen musiknya (jajaran ensemble lebih
tepatnya).
Ketika mereka sedang menaiki truk untuk menuju Jakarta untuk “manggung”, mereka
mendapatkan sebuah ide unik dengan menamai grup mereka itu dengan sebutan Arumba yang
pada dasarnya adalah kependekan dari Alunan Rumpun Bambu.
Yoes Roesadi dan kawan-kawan membentuk grup musik yang secara khusus menambahkan
angklung pada jajaran ensemble-nya. Ketika sedang naik truk untuk pentas ke Jakarta, mereka
mendapat ide untuk menamai diri sebagai grup Arumba (Alunan Rumpun Bambu)
Menurut penuturan salah satu seniman musik asal Bandung Bpk. Mochamad Burhan, Yoes
Rosadi memainkan angklung Pa Daeng ini secara perseorangan atau istilahnya solo dengan
cara menggantungkan angklung-angklung melodi Pa Daeng pada tiang gantungan 2 tingkat,
dimana nada-nada utamanya digantungkan pada tingkat bawah dan nada-nada sisipannya
pada tingkat atas (dalam istilah musik dikenal dengna pentatonis dan diatonis).
Kemudian angklung melodi tersebut dimainkan oleh seorang pemain dengan cara
mengetarkannya pada tiang gantungan terebut, pada masa itu orkes angklung Pa Daeng sukses
dimainkan hanya dengan 4 orang saja bahkan sudah termasuk bas.
Musik Arumba ini sendiri merupakan perkembangan asli dari musik angklung yang sudah
sejak lama sekali terdapat di Jawa barat, di antara waditranya terdapat seperangkat angklung
yang bertangga nada diatonis, ada pula pula gambang yang multifungsi
2. Angklung
Angklung adalah musik yang memiliki nada ganda yang keberadaannya berkembang secara
tradisional khususnya untuk masyarakat Sunda, Jawa Barat. Alat musik tradisional yang
terbuat dari bambu ini memiliki bunyi yang khas dan sangat cantik ketika dimainkan secara
bersamaan.
Salah satu hal yang patut kita banggakan pula dari alat musik angklung, yaitu sebagai alat
musik yang terdaftar sebagai “Karya Agung Warisan Budaya Lisan dan Nonbendawi
Manusia” dari UNESCO 2010 lalu.
Nama alat musik “Angklung” pun mulai dikenal di pasar dunia, tepatnya untuk daerah eropa
dimana “bule” pun tertarik untuk memainkan alat musik ini. Salah satu pertunjukkan
musiknya yang terkenal adalah di Amsterdam’s Grand Indonesian Crew Show.
Sejarah Angklung
Sebelumnya saya ingin perjelas bahwa tidak ada bukti pasti mengenai awal mula
ditemukannya angklung ini karena catatan sejarah alat musik tradisional ini baru ditemukan
oleh para “ahli budaya” pada masa kerajaan sunda (sekitar abad ke-12 sampai abad 16)
Dulunya, masyarakat Baduy percaya dengan memainkan angklung sebagai bagian dari ritual
mengawali penanaman padi agar tanaman padi mereka tumbuh subur. Hal ini membuat
angklung semakin dikenal masyarakat Jawa barat pada masa itu
Angklung dibuat dengan bahan pipa bambu, dipotong ujung – ujungnya seperti layaknya pipa
air, lalu diikat dengan potongan bambu lainnya dalam satu bingkai yang sama. Kalian bisa
menggetarkan alat musik tradisional tersebut untuk mengeluarkan suara merdunya
Angklung adalah alat musik yang terbuat dari pipa-pipa bambu, yang dipotong ujung-
ujungnya, menyerupai pipa-pipa dalam suatu organ, dan diikat bersama dalam suatu bingkai,
digetarkan untuk menghasilkan bunyi. Jenis angklung pun berbagai macam, seperti:
Angklung Kanekes
Angklung Kanekes
Angklung Reyog
Angklung Banyuwangi
Angklung Bali
Angklung Gubrag
Angklung Badeng
Angklung Padaeng
Angklung Sarinande
Angklung Toel
Angklung Sri-Murni
Banyak orang yang memanfaatkan menggunakan angklung untuk berbagai acara, mulai dari
pernikahan, pawai, sampai hanya sekedar perkumpulan pemuda – pemudi di suatu
tempat. Banyak orang yang tertarik untuk memainkan alat musik daerah ini, selain karena alat
musik tradisional dan cara memainkannya yang mudah, ternyata angklung dapat membantu
menghilangkan stress.
Info terakhir daftar harga alat musik tradisional Jawa barat angklung – 2018
HARGA*
NAMA SET
Baru Bekas
*Harga dilakukan melalui survei dan ada kemungkinan perubahan harga yang mendadak
3. Calung
Kebanyakan bahan untuk membuat calung adalah bambu jenis awi wulung (bambu hitam)
namun tak jarang juga yang menggunakan awi temen (bambu ater, warnanya hijau). ada 2
jenis calung yang terkenal yakni calung rantay dan calung jinjing.
Cara memainkan alat musik calung adalah dengan cara dipukul, untuk Calung rantay anda
harus memukulnya dengan dua tangan dengan posisi duduk bersilah sedangkan untuk Calung
jinjing anda bisa memainkannya dengan menggunakan tangan kanan saja, dan tangan kiri
untuk memegang alat musik tradisional tersebut
4. Celempung
Ciri khas dari alat musik celempung adalah salah satu senarnya disetel nada prelog dan senar
lainnya bernada slendro jenis nada seperti ini sering kita jumpai dalam seni musik rupa di
daerah Bali. Instrumen Gamelan Siteran menggunakan celempung dan siter sebagai ciri
khasnya.
Instrumen balungan Saron panerus, Saron barung, Saron demung, Slenthem, Slentho
5. Suling
Gambar suling
alat musik tradisional Jawa
Suling, alat musik tradisional dari Jawa Barat yang ditiup, suara yang diciptakan suling
sangatlah halus dan sangatlah cocok jika dipadukan dengan alat musik lainnya. Di era modern
seperti sekarang ini, suling sangat mudah kita jumpai bahkan diluar daerah asalnya sekalipun.
Bahan utama untuk membuat suling asli adalah dari bambu yang dipotong / ukir sedemikian
rupa sehingga berhasil menghasilkan suara yang diinginkan oleh pembuatnya. Jika kalian
pergi ke pengrajin (pembuat alat musik) ada juga yang membuat suling mereka dari bahan
logam.
Ada berbagai macam suling yang dari dulu dikenal masyarakat, antara lain:
1. Suling modern
2. Suling konser
4. Suling open-holed
6. Suling blok
7. Suling albert
8. Suling boehm
Cara memainkan suling adalah dengan menutup lubang – lubang yang ada pada bagian atas
suling, lalu meniupnya. Suara yang dihasilkan suling berbeda tiap – tiap lubang yang ditutup,
untuk mempelajari suling sangatlah membutuhkan waktu dan kesabaran.
6. Karinding
Gambar
karinding alat musik tradisional Jawa
Sama seperti suling, Karinding juga termasuk alat musik tradisional dari Jawa Barat yang
dimainkan dengan cara ditiup Citamiang, Pasirmukti, Tasikmalaya, Lewo Malangbong, Garut
adalah tempat terkenal dengan pembuatan karindingnya.
Selain bisa digunakan sebagai alat musik, karinding digunakan oleh masyarakat untuk
mengusir hama sawah mereka. Lagu yang “apik” dan biasa dimainkan adalah Titisan
Karuhun Sunda – Bandung mulang, karinding biasanya dimainkan dengan bergrup setidaknya
2 orang atau lebih.
Menurut penuturan pemain karinding, terdapat 4 macam nada untuk menggunakan alat musik
tradisional ini, yaitu: tonggeret, gogondangan, rereogan, dan iring-iringan. Suara yang
dihasilkan dari karinding lebih menyerupai serangga kecil, burung atau lebih dikenal dengan
sebutan ultrasonik yang dipercaya bisa mengganggu pendengaran hama.
7. Kecapi / Kacapi
Alat musik tradisional kecapi / kacapi merupakan alat musik Sunda yang dimainkan sebagai
alat musik utama dalam Tembang Sunda atau Mamaos Cianjuran. Informasi yang saya dapat,
untuk membuat alat musik kacapi, kalian memerlukan kayu dari pohon kecapi.
o Kacapi anak berperan sebagai pengiring musik yang muncul dari belakang
dengan frekuensitinggi, terlebih dalam lagu-lagu tertentu. Kacapi yang
digunakan memiliki 15 dawai pada umumnya
Kacapi menggunakan notasi degung. Notasi ini merupakan bagian dari
sistem heptachordal pelog (tangga nada)
1 (da) 6
2 (mi) 5
3 (na) 3
4 (ti) 2
5 (la) 1
8. Jentreng
Jentreng adalah sejenis alat musik mirip kecapi dengan dawai sebanyak 7 buah, ukurannya
lebih kecil dibandingkan kacapi pada umumnya. Jentreng terbuat dari kayu kembang
(kenanga) atau kayu nanga, menurut disparbud provinsi Jawa Barat 2 macam cara me-nyetem
nada yang dimainkan di alat musik jentreng, yaitu:
Laras Pelog
Laras Salendro
Cara memainkan jentreng cukup dipetik dengan jari kiri-kanan. Telunjuk, jari tengah, ibu jari
dari tangan kanan memetik nada yang tinggi, sedangkan telunjuk tangan kiri untuk menyentuh
nada yang rendah.
Jika jentreng di-stem laras Pelog, urutan nadanya dimulai dari 5 sampai 1 rendah
Jika jentreng di-stem laras salendro, urutan nadanya dimulai dari 4 sampai 1 juga.
Alat musik jengtreng lebih dikenal oleh masyarakat dengan sebutan tarawangsa, meskipun
keberadaannya memang sulit kita temui, marilah kita lestarikan alat – alat musik tradisional
Jawa barat.
9. Rebab / Lengek
Gambar rebab lengek alat musik tradisional Jawa
Rebab adalah salah satu alat musik tradisional di Jawa barat, karena cara memainkan rebab
adalah digesek banyak orang yang berpendapat bahwa rebab mirip dengan tarawangsa, namun
perebedaannya terdapat pada bentuk dan penggunaannya saja.
Ukuran rebab biasanya relatif lebih kecil, memiliki badan yang bulat dan leher panjang,
namun tidak ada papan nada. Rebab dari Jawa barat dibuat tegak dan busur untuk
memainkannya lebih melengkung daripada busur untuk memainkan biola. Dalam bahasa
sunda, rebab lebih dikenal dengan sebutan lengek dan orang yang sedang memainkan lengek
disebut ngalengek.
Dalam sejarah gamelan Indonesia, rebab / lengek merupakan salah satu instrumen penting
untuk menghiasi melodi dasar. Memainkan rebab-pun tidak bisa asal dan bebas, penyesuaian
ritme, tenpo, dan penyelesaian frasa adalah tugas dari pemain rebab.
10. Tarawangsa
Alat Musik Tradisional Jawa Barat
Alat musik tradisional Jawa Barat, musik daerah sudah seperti ciri khas tersendiri dari
negara Indonesia terlebih lagi negara kita memiliki berbagai macam suku dan budaya salah
satunya adalah Jawa barat, berikut ini akan saya bagikan sedikit informasi perihal nama alat
musik tradisional Jawa barat dan penjelasannya.
Salah satu dari banyaknya alat musik tradisional di Jawa barat adalah Arumba, alat musik
Arumba adalah alat musik yang terbuat dari bambu. Selain Arumba, masih banyak tentunya
jenis alat musik tradisional Jawa barat lainnya yang akan saya bahas di kesempatan kali ini,
dan berikut sedikit informasi yang saya tau tentang kumpulan alat musik tradisional Jawa
barat.
• Angklung
• Calung
• Celempung
• Suling
• Karinding
• Kecapi / Kacapi
• Jentreng
• Rebab / Lengek
Alat musik tradisional tarawangsa memiliki umur yang lebih tua daripada rebab, yang sudah
dibahas diatas. Pada awal abad ke-18 dan menurut naskah kuno Sewaka Darma, tarawangsa
sudah ditemukan dan digunakan sebagai alat musik. Rebab yang muncul di tanah Jawa pada
zaman Islam masuk sekitar abad 15-16, dan itupun diadaptasikan dari alat gesek bahasa Arab.
Pada saat itu, tarawangsa sudah biasa disebut rebab jangkung karena ukurannya yang lebih
tinggi daripada rebab umumnya. Namun jelas tarawangsa berbeda dibandingkan rebab,
meskipun fisiknya sedikit sama. Tarawangsa dimainkan dengan cara di gesek dan
menggunakan laras pelog. Ada beberapa lagu pilihan yang biasa dimainkan dengan
menggunakan alat musik tarawangsa, diantaranya:
Saur,
Mataraman,
Iring-iringan (Tonggeret),
Jemplang,
Limbangan,
Bangun,
Lalayaan,
Karatonan,
Degung,
Sirnagalih,
Buncis,
Pangairan,
Dengdo,
Angin-angin,
Reundeu,
Pagelaran,
Ayun Ambing,
Reundeuh Reundang,
Kembang Gadung,
Onde,
Panglima.
Musik yang saya tulis di atas, adalah musik pilihan yang tidak termasuk musik pokok yang
dipercaya pada masyarakat zaman itu sakral dan bisa mengundang Dewi Sri. Sayangnya
kurangnya minat anak muda yang lebih berminat ke alat musik modern seperti gitar, biola,
piano, dll membuat alat musik tradisional ini sulit untuk ditemukan.
Gambar
gendang alat musik tradisional Jawa
Tentu sudah banyak yang tau mengenai alat musik gendang. Gendang merupakan instrumen
musik dalam gamelan di Jawa tengah dan Jawa barat. Alat musik kendang sangatlah berguna
untuk mengatur tempo, irama, memulai intro, mengentikan sebuah lagu. Kebanyakan yang
memegang bagian gendang adalah profesional di bidang gamelan dan sudah lama menggeluti
kesenian gamelan di Jawa barat.
Teknik memainkan kendang disebut dengan istilah tepak / dtepak, bahasa ini mungkin sudah
cukup familiar di telinga kita. Pola memukul dan interval sangat berperan penting pada
sebuah pentas gamelan. Untuk memainkan alat musik kendang, anda harus memiliki stamina
yang kuat karena harus berenergik dan semangat, sehingga orang yang melihat terbawa
suasana.
Kendang yang berkualitas biasanya terbuat dari kayu kelapa, cempedak, atau nangka. Kulit
binatang ternak seperti kerbau sering digunakan untuk “bam” bagian yang dipukul dan
memiliki nada rendah, sedangkan kulit kambing biasanya digunakan untuk “chang” bagian
yang memiliki nada tinggi. Tali kulit ataupun tali rotan juga merupakan bahan yang baik
untuk membuat gendang, semakin kencang tarikan kulit maka semakin tinggi pula suaranya.
12. Jenglong
Jenglong merupakan alat musik instrumen yang berasal dari Jawa Barat dan ini berperan
sebagai kerangka lagu dan sebagai pembuat suara dasar.
Kamu bisa memainkannnya dengan cara dipukul menggunakan alat pukul yang ujungnya
empuk. Jenglong terbuat dari bahan dasar perunggu, besi atau kuningan. Nah, kemudian
untuk alat pemukul jenglong ini terbuat dari kayu yang memang berbentuk lurus pada
ujungnya dibalut dengan rajutan benang wol yang membuat ujungnya empuk.
Nah, itulah pembahasan lengkap mengenai alat musik tradisional dari Jawa Barat yang sudah
kamu baca diatas, semoga informasi penting ini bermanfaat buat kamu dan pastinya kamu
harus share artikel ini ke teman-teman lainnya sebagai pertanda bahwa kalau kamu cinta
budaya indonesia
Post navigation
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *