Anda di halaman 1dari 5

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk membangkitkan dan meningkatkan minat baca di Desa
Waturejo, Ngantang. Pada tahun 2023. Kegiatan Taman Baca Masyarakat menerapkan strategi
“Membaca menyenangkan atau Quantum reading” " dengan cara memilih bahan bacaan mulai yang
sederhana dan tidak tebal-tebal, banyak gambar, serta sesuai dengan kebutuhan warga. Penerapan ini
mengakibatkan kegiatan membaca lebih menyenangkan karena diselingi kegiatan lain sehingga
dapat menyadarkan warga tentang pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari. Kegiatan
TBM terletak di Jalan Waturejo, Ngantang, Kabupaten Malang.

Berdasarkan hasil kegiatan yang dilakukan menggunakan sistem membaca


menyenangkan dan beberapa kegiatan lain untuk menunjang kegiatan membaca
telah membangkitkan dan meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat
yang cerdas, menjadi sebuah wadah kegiatan belajar masyarakat, dan mendukung
peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam rangka pemberantasan buta aksara sehingga
mereka yang telah melek huruf tidak menjadi buta aksara lagi.

Kata kunci : Kegiatan Taman Baca Masyarat.


BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Salah satu program pendidikan sebagai tindak lanjut dan implementasi program
pemerintah yang turut mendukung keberhasilan pembangunan dunia pendidikan adalah
adanya pengembangan Taman Bacaan Masyarakat (TBM). TBM adalah salah satu program
pemerintah yang mengacu pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, pasal 6 ayat (4), tercantum bahwa satuan pendidikan non
formal terdiri atas lembaga khusus, lembaga pelatihan, kelompok belajar pusat kegiatan
belajar masyarakat, majelis taklim, serta satuan pendidikan.
Program TBM telah dimulai sejak tahun 2017. Kehadiran TBM merupakan gabungan dari
kelompok Posyandu karena di dalam Posyandu tersebut terdapat kelompok-kelompok kerja dan
salah satunya Taman Baca itu sendiri . Program TBM ini bertujuan untuk meningkatkan minat
baca dan memudahkan anak-anak dan warga sekitar untuk belajar. Oleh karena itu, keberadaan
TBM sangat penting sebagai sarana belajar masyarakat. Dengan demikian, sebagai sarana yang
diharapkan dapat menjadi pembina dalam kegiatan pemberantasan buta aksara.

B. Pengertian TBM

Taman Bacaan Masyarakat (TBM) merupakan lembaga yang menyediakan bahan


bacaan yang dibutuhkan oleh masyarakat sebagai tempat penyelenggaraan pembinaan
kemampuan membaca dan belajar. Selain itu, Taman Bacaan Masyarakat (TBM) juga
merupakan tempat yang digunakan sebagai tempat untuk mendapatkan informasi bagi
masyarakat, khususnya yang bersumber dari bahan pustaka, bahan pustaka itu sendiri
merupakan semua jenis bahan bacaan dalam berbagai bentuk media.

C. Tujuan Kegiatan TBM

Tujuan yang ingin dicapai dengan adanya kegiatan TBM ini adalah membangkitkan dan
meningkatkan minat baca sehingga tercipta masyarakat yang cerdas, menjadi sebuah wadah
kegiatan belajar masyarakat, dan meningkatkan peningkatan kemampuan aksarawan baru dalam
rangka pemberantasan buta aksara sehingga mereka yang telah “melek huruf” tidak menjadi buta
aksara kembali. Dan bisa mewujudkan masyarakat gemar membaca (reading society ) dan
gemar belajar ((learning society).

Cara pelaksanaan taman bacaan masyarakat (TBM), hal penting dan pertama kali harus
ditanamkan dalam diri kita adalah NIAT DAN KOMITMEN yang kuat untuk
memberdayakan anak-anak dan masyarakat akan pentingnya menegakkan tradisi baca dan
budaya literasi. Karena tanpa niat dan komitmen yang kokoh, sudah dapat dipastikan TBM
yang didirikan tidak akan berumur panjang. Alhasil, tidak ada gunanya membangun TBM
dan yang patut disesali bila anak-anak dan masyarakat sudah punya "harapan" tapi
"terbunuh" karena TBM-nya tidak lagi beroperasi.
Sungguh, tidak mudah mendirikan dan mengelola TBM. Mendirikan TBM tidak mudah,
apalagi mengelola TBM. Sama sekali tidak mudah dan tidak bisa dianggap remeh. Sementara
orang di luar sana, baru sebatas ingin sebatas diskusi dan berwacana. Pegiat literasi yang
ingin mendirikan TBM harus mampu mengubah "niat baik menjadi aksi nyata" dalam bentuk
taman bacaan masyarakat. Berikut tips yang bisa dan patut menjadi perhatian terkait dengan
pelaksanaan taman bacaan masyarakat.
1. Membangun fasilitas TBM berupa tempat baca dan rak buku, nama TBM.
Perlu dibangun fasilitas TBM berupa tempat baca dan rak buku. Lokasinya bisa di
teras rumah, halaman rumah, garasi atau lokasi yang disepakati. Fasilitas ini adalah
infrastruktur penting untuk sebuah TBM. Oleh karena itu, harus dibangun terlebih
dulu dengan optimal. Mengenai biaya dan fasilitasnya sih relative, bisa sederhana bisa
mewah tergantung kepada pendiri/pengelola TBM. Jangan lupa berikan label "Nama
TBM" sebagai promosi dan branding untuk TBM.
2. Mengurus Perizinan Resmi Operasional TBM.
Izin TBM jangan dianggap sepele. Biar tidak masalah di belakang, sebaiknya izin
TBM harus dibuat. Izin TBM biasanya dikeluarkan oleh Pemda Tingkat II, Bupati
atau Walikota. Namun dalam realisasinya bisa dimandatkan kepada Camat. Untuk
perizinan diperlukan syarat diantaranya status tanah lokasi TBM, pernyataan
dukungan warga masyarakat, dan surat keterangan dari RT/RW/Kepala Desa. Intinya,
bila dokumen lengkap maka perizinan seharusnya bisa diperoleh.
3. Pastikan Koleksi Buku Bacaan Tersedia.
Jika sudah tersedia tempat baca dan rak buku serta izin TBM, hal yang paling mutlak
harus disiapkan segera mungkin adalak koleksi buku bacaan untuk TBM. Artinya,
TBM hanya bisa beroperasi bila ada bukunya. Maka koleksi buku bacaan dipastikan
harus tersedia.
4. Buat Event .
Event di TBM itu hanya produk marketing. Agar anak-anak selalu semangat dan
termotivasi untuk membaca di setiap jam baca. Pada setiap event kita menyiapkan
beberapa materi dan pertanyaan untuk dijawab oleh anak-anak dan siapa saja yang
bisa menjawab dengan benar akan diberikan hadiah berupa jajan dan alat tulis. Dari
event ini bisa membangkitkan semangat anak-anak untuk belajar di TBM.

D. Kedala dan Upaya Penanggulangan masalah TBM

Kendala-kendala tersebut diantaranya yaitu:

(1) kurang mengajak peserta belajar terlibat secara aktif saat proses belajar sehingga
penguasaan kelas masih kurang,
(2) pada saat memberikan penjelasan dan contoh bacaan sedikit terlalu cepat sehingga agak
sulit dipahami oleh peserta belajar yang kategorinya lambat,
(3) Buku-buku yang tersedia masih kurang banyak dan belum memenuhi target
(4) Tempat kurang luas

Untuk mengatasi hal tersebut, mahasiswa mendiskusikan dengan peserta belajar dan
berkonsultasi dengan teman se-angkatan yang menangani kegiatan serupa untuk
menentukan langkah-langkah perbaikan pada pembelajaran selanjutnya. Berdasarkan hasil
diskusi dan konsultasi diketahui bahwa selama pembelajaran berlangsung masih banyak
peserta belajar yang kurang perhatian dan masih ada yang belum paham tentang cara atau
teknik membaca menyenangkan secara benar.
Media penggunaan yang digunakan masih terbatas pada bahan bacaaan yang
kurang begitu menarik Bagi perserta belajar misalnya cerita rakyat nusantra,buku-buku
sejarah nasional, Patut dimaklumi. Untuk mengatasi hal ini, kemudian mahasiswa berusaha
untuk mencari bahan bacaan yang sesuai dengan membeli di toko buku dan meminta
bantuan ke teman-teman yang mempunyai koleksi bacaan yang relevan.
Daftar Pustaka

1. Sumantri, Tatang dan Endinsuhanda. Tahun 2012, Taman Baca Masyarakat dan Usaha Bersama,
Bandung:Mitra Sarana.

Anda mungkin juga menyukai