Di Tulis Oleh
Rachmawati
1
2
Inovasi “Ulat Buku” dan “Lemper”
Sebagai Strategi Pengelolaan TBM Dalam Penguatan
Karakter Untuk Membangun Budaya Literasi Dan
Masyarakat Pembaca
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
dan olah raga (KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
REPUBLIK INDONESIA, 2016). Komunitas-komunitas di masyarakat yang
peduli terhadap kemajuan pendidikan karakter dan mengambil perannya sebagai
pembangun karakter bangsa mempunyai kesempatan untuk menjadi bagian dari
gerakan penguatan pendidikan karakter yang telah dicanangkan pemerintah di
tahun 2016.
4
Pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Iqro memahami benar
tentang minat membaca yang masih rendah. Karenanya pengelola TBM Iqro
melakukan berbagai kegiatan dan inovasi yang kreatif yang dimaksudkan agar
masyarakat di sekitar TBM Iqro bersedia untuk datang ke TBM Iqro dan
menjadi bagian dari gerakan budaya membaca. Tidak hanya memerlukan
perencanaan yang matang dan tepat sasaran, pengelola TBM Iqro melakukan
pengamatan terhadap hal-hal yang dapat menjadi potensi bagi TBM Iqro untuk
menjadi lebih maju dalam sasaran dan efektif dalam pelaksanaan. Pengelola
TBM Iqro melakukan refleksi dari setiap kegiatan kampanye membaca yang
telah dilakukan untuk mengupayakan layanan kemajuan minat baca yang lebih
baik. Pengelola TBM Iqro menerima masukan dan saran dari masyaraat sekitar
tentang hal-hal yang menjadi kepentingan dan keinginan mereka, senyampang
sesuai dengan tujuan pendirian TBM Iqro.
5
lain yang dibaca adalah salah satu cara agar pembaca buku untuk mendapatkan
ide, mengingat kembali ide, mempertajam keterampilan penelitian dan menulis,
dan mengembangkan keterampilan evaluatif (Obeng-Odoom, 2014).
“Ulat Buku” dan “Lemper” ini telah menjadi suguhan yang menarik dan
bermanfaat bagi para pengunjung TBM, terutamanya anak-anak yang ingin
menikmati bahan bacaan baru. Penggunaan Ulat Buku dan Lemper pada
kegiatan-kegiatan membaca yang dilakukan oleh TBM Iqro adalah salah satu
upaya yang telah dilakukan oleh TBM Iqro untuk membangun budaya membaca
bagi pengunjung dan masayarakat sekitar TBM Iqro.
B. Permasalahan
TBM Iqro telah berumur dua tahun, TBM ini didirikan pada bulan April
2017. TBM Iqro berdiri dengan dana swadaya pengelola sendiri. Inisatif
pembangunan TMB Iqro ini berawal dari rasa kepedulian pengelola pada
rendahnya minat baca warga sekitar. Menggunakan ruang tamu, teras dan
halaman rumah pengelola; TBM Iqro kini telah menjadi salah satu tempat
berkumpul bagi masyarakat sekitar terutama anak-anak usia sekolah yang
menyediakan bahan bacaan berupa buku-buku cerita dan buku pendukung
lainnya.
Saat ini TBM Iqro memaksimalkan ruang tamu dan teras untuk menjadi
tempat pajangan buku dan tempat pemutaran film dan atau video tentang budaya
dan pendidikan, motivasi, tutorial seni dan teknologi tepat guna. Hal ini
pengelola lakukan agar tidak terjadi singkatan TBM adalah Tempat Buku
Menumpuk semata. TBM Iqro sekarang ini memiliki 1 rak besar untuk
6
penyimpanan dan display buku yang dicatat dan dilakukan pembersihan secara
berkala untuk mencegah jamur berkembang biak dan menempelnya debu.
C. Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan karya nyata ini yaitu:
1. Untuk mendiseminasikan penggunaan inovasi “Ulat Buku” dan
“Lemper” sebagai media pembentukan karakter pendidikan
berkelanjutan dan peningkatan budaya baca masyarakat.
2. Untuk menambah dan memberikan inspirasi bagi pengelola TBM
lain dan atau pegiat pendidikan dikomunitas masyarakat dalam
pengembangan metode/teknik terhadap minat baca tulis dan kegiatan
pengembangan literasi lainnya di taman bacaan masing-masing.
7
4. Mengurangi anak terpapar gadget dengan aktifitas yang ada.
5. Menjadi sumber belajar bagi para pegiat literasi dan pengelola TBM
dalam memahami kegiatan literasi dan pengembangan minat baca
masyarakat.
PEMBAHASAN
Terkait program TBM Iqro juga menyusun program kerja sebagai landasan
acuan kegiatan yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang. Program yang
sangat mendasar saat ini untuk menarik minat baca anak adalah Literasi Budaya
dan Kewarganegaraan melalui kegiatan tari dan lomba-lomba dikegiatan hari
besar nasional. Untuk menjalankan program tersebut sudah tentu TBM Iqro
memiliki beberapa strategi agar tetap bertahan dan banyak diminati oleh
masyarakat. Yaitu inovasi Ulat Buku dan Lemper.
8
anak wajib menuliskan nama lengkap dan kelas mereka. Kegiatan menulis ulat
buku ini merupakan stimulan untuk membaca secara mendalam dan tertib.
Menuliskan kembali isi buku yang telah dibaca adalah salah satu cara untuk
mengukur keterbacaan buku dan sumber yang telah dipelajari. Menuliskan
kesimpulan dari buku atau bahan bacaan lain yang dibaca adalah salah satu cara
agar pembaca buku untuk mendapatkan ide, mengingat kembali ide,
mempertajam keterampilan penelitian dan menulis, dan mengembangkan
keterampilan evaluatif (Obeng-Odoom, 2014).
Lemper akronim dari Lembar Pendidikan
Karakter, adalah sebuah lembar isian yang
menyediakan 5 kotak dengan 5 warna yang berbeda,
tiap warna melambangkan 5 dasar pendidikan
karakter tersebut. Kotak-kotak ini nantinya di isi oleh
anak-anak, menuliskan pelajaran karakter yang
diperoleh setelah membaca buku. Ada lima kotak
karakter yang disediakan. tiap kotak memiliki warna
tersendiri sebagai penanda masing-masing karakter.
Warna-warna tersebut diantaranya; merah, biru, hijau,
kuning dan orange. Yang melambangkan 5 Dasar Pendidikan Karakter
diantaranya:
2. Religius (menghargai agama sendiri dan agama lain, sopan santun, adab
dan etika dalam keluarga dan masyarakat)
9
B. Implementasi Strategi Pengelolaan
10
Pengelola TBM awalnya mengalami kesulitan untuk memperoleh bahan
bacaan yang sesuai keinginan pengelola TBM dan sesuai keinginan pengunjung.
Bersyukur saat ini pemerintah mempunyai sebuah program donasi buku
“Pustaka Bergerak” dimana TBM pengelola TBM telah terdaftar sejak April
2018 yang lalu, Jika pengelola TBM selalu mengandalkan toko buku sebagai
solusinya, maka tidak semua toko buku dapat menyediakan bahan bacaan yang
tepat dan sesuai dengan kebutuhan kami. Kedepannya pengelola TBM akan
memproduksi bahan bacaan pengelola TBM sendiri. Sehingga pengelola TBM
benar-benar yakin bahwa bahan bacaan produksi pengelola TBM itu yang
dibutuhkan oleh para pengunjung.
Implemantasi Ulat Buku dan Lemper Sebagai Strategi Pengelolaan TBM
Dalam Penguatan Karakter Untuk Membangun Budaya Literasi Dan
Masyarakat Pembaca dilaksanakan sebagai berikut:
1. Proses Pembuatan
Tabel 1. PROSES PEMBUATAN
Pengelola membuat
Lemper dengan
menggunakan Word.
Yang terdiri dari
kotak-kotak berwarna.
Tiap kotak melam-
bangkan lima (5)
dasar pendidikan
karakter
11
kartu ini memandu
anak-anak mengenal
macam-macam
perilaku dari tiap
karakter. Kemudian di
laminating agar
lembaran tidak mudah
rusak
2. Proses Penggunaan
Identitas
BadanUlat Kedua:
Anak Menuliskan Judul Buku dan Tokoh yang
digemari pada buku tersebut
- Judul Buku : Egrang Pinjaman
- Tokoh yang digemari : Bimo
12
Kotak Religius No.2
- Pandai Meminta maaf
13
kunci keberhasilan selain terbentuknya sikap mental dan sosial
masyarakat.
2. Penilaian Otentik pada Sikap
Penilaian yang diterapkan pada inovasi Ulat Buku dan Lemper adalah
penilaian otentik, yang memungkinkan pengelola melakukan
pengamatan terhadap perubahan sikap, pengetahuan dan keterampilan
siswa. Pada model penilaian otentik, pengelola mempunyai keterlibatan
emosional dan sosial yang lebih baik dengan anak-anak. Agustina, Dyan
(2017) menyatakan pada karya tulisnya, Pengamatan tentang perubahan
sikap dan perilaku merupakan bagian dari penilaian proses dan hasil
akhir. Pada pengajaran sikap dan karakter yang terbentuk,
pengelolamengamati perubahan sikap anak per individu.
Contoh dalam kasus:
- Anak yang tidak menghargai kekurangan teman, saat ini sudah lebih
perduli dan menghargai kekurangan orang lain
- Anak yang semula sangat menyukai gawai, saat ini perlahan sudah
mulai mengurangi bermain gawai dan mau mempelajari budaya
daerah
- Anak yang semula tidak suka membaca pada akhirnya suka membaca
14
Saat ini inovasi ulat buku dan lemper sudah menjadi magnet bagi
anak untuk melaksanakan kegiatan literasi budaya dan financial, terbukti
dari semangat mereka untuk mengikuti kegiatan berkesenian dan
workshop-workshop mengolah limbah menjadi benda ramah lingkungan,
yang jika dibuat secara rapi akan memiliki nilai ekonomis untuk dijual.
D. Dampak Implementasi
Dampak dari implementasi inovasi “Ulat Buku” dan “Lemper” Sebagai
Strategi Pengelolaan TBM Dalam Penguatan Karakter Untuk Membangun
Budaya Lityerasi Dan Masyarakat Pembelajar, yaitu:
1. Menciptakan suasana TBM yang tetap kompetitif namun
menyenangkan dan bersahabat.
2. Inovasi “Ulat Buku” dan “Lemper” ini dapat secara tak terasa
menambah pengetahuan siswa dan memacu mereka untuk menstimulasi
pengetahuan pendidikan karakter yang lebih banyak lagi.
3. Menempatkan posisi pengelola sebagi fasilitator yang baik tanpa terus-
menerus ceramah.
4. Memberikan kesempatan pada anak untuk mencari sendiri hal-hal yang
tidak mereka ketahui dengan cara yang menyenangkan.
15
5. Budaya baca secara tak langsung terbentuk melalui penerapan ini,
terbukti dengan semakin banyaknya jumlah pengunjung TBM.
6. Pada pendidikan berkelanjutan TBM memberikan kesempatan pada
anak mengenal budaya daerah melalui tarian.
7. Pada pendidikan berkelanjutan TBM memberikan kesempatan mengnal
lingkungan melalui kegiatan kemping dialm terbuka sambil belajar.
8. Pada pendidikan berkelanjutan TBM menfasilitasi media bercerita anak
dengan peralatan dongeng dan sulap
9. Kinerja pengelola TBM juga semakin meningkat dengan adanya
beberapa undangan diklat, workshop dan seminar terkait dunia literasi
(sertifikat terlampir)
10. Beberapa program layanan dikembangkan untuk menunjang pola
pendidikan berkelanjutan dari buku yang mereka baca, salah satunya
adalah kegiatan menari yang bertujuan untuk mengenal budaya lokal
dan budaya lainnya yang ada di Indonesia.
11. Beberapa program tambahan lainnya adalah kegiatan workshop
keterampilan untuk anak-anak
12. Peningkatan jumlah pengunjung sangat menggembirakan
A. Kesimpulan
16
Hal yang dapat dilakukan pengelola sebagai kepanjangan tangan
pemerintah di masyarakat untuk meningkatkan pendidikan karakter yang
berkelanjutan dimasyarakat dengan inovasi yang bermakna, dan menyenangkan
dalam pendekatan yang kontekstual. Inovasi yang menarik melalui Ulat Buku
dan Lemper menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan yang dikembangkan
menyesuaikan dengan usia mereka.
Hasil inovasi Ulat Buku dan Lemper sebagai media meningkatkan minat
baca, tidak melulu pada hasil akhir semata, namun juga sebagai sebuah proses
yang diperlukan dalam sebuah perjalanan panjang sebuah usaha meningkatkan
dan menguatkan pendidikan karakter. Suasana TBM yang mendukung
merupakan salah satu kunci keberhasilan selain terbentuknya sikap mental dan
social anak.
B. Saran
17
literasi baca tulis, numerasi, sains, financial, digital dan daya, pada
masyarakat.
Apabila ada kesalahan penulisan dan kata, saya sebagai penulis dan
konseptor, memohon maaf sebesar-besarnya dan akan bersedia memperbaikinya
dikemudian hari.
18
Dokumentasi Proses Pembuatan Ulat Buku dan Lemper
v
vi
Dokumentasi Proses Pengisian Ulat Buku dan Lemper saat membaca
vii
viii
DAFTAR PUSTAKA
Agustina, Dyan (2017) Rambo the Rooster. Permainan Board Games untuk
Penguatan Karakter Integritas pada Setting Inklusi Siswa Kelas 2 SD
Islam Bunga Bangsa.
Butler, Gillian; Hope, Tony (1995) Managing Your Mind: The mental fitness
guide. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.2044-
8341.1996.tb01870.x Diunduh di Samarinda 3 April 2019. 4.45 PM
https://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20180326160959-282-
285982/minat-baca-masyarakat-indonesia-masih-rendah Diunduh di
Samarinda 3 April 2019 3.53 PM
https://news.okezone.com/read/2016/10/12/65/1512772/budaya-membaca-
proses-tak-bisa-instan Diunduh di Samarinda, 3 April 2019 10.36 PM
ix
Lampiran-lampiran