Anda di halaman 1dari 88

Halaman Judul i

Menguntai
Kata

Penulis
Fadillah Nur Agustina Putri, Irvana Naula Ziba,
Danken Syazwana Putra, Mutyahara Vinaya
Mahacandrika, dkk

Y A Y A S A N
FASTABIQUL KHAIRAT

Halaman Judul i
Halaman Judul i
Halaman Judul

Menguntai kata

Cetakan Pertama, Maret 2021


iv, 86 hlm, 15 x 21 cm
ISBN :

Penulis : Fadillah Nur Agustina


Putri, Irvana Naula Ziba,
Danken Syazwana Putra,
Mutyahara Vinaya
Mahacandrika, dkk
Siswa-Siswi Kelas 8
SMP Fastabiqul Khairat
Sampul : Rachmawati
Penata Letak : Rachmawati

Diterbitkan pada tahun 2021 oleh Yayasan


Fastabiqul Khairat Samarinda

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Isi buku ini, adalah tanggung jawab penulis,


baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang
diperbanyak dalam bentuk apapun tanpa izin
tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal
pengutipan untuk keperluan penulisan artikel
atau karangan ilmiah.

Halaman Judul ii
Pengantar Penerbit

Dunia menulis akan menjadi suatu hal menarik


bagi mereka yang mau menekuni bidang ini. Dan tiap
penulis memiliki tulisan berbeda-beda. Ada yang
memilih menulis puisi, pantun ataupun cerita baik
cerita pendek maupun novel.

Mengulas tentang buku, buku merupakan


lembaran kertas yang berisi berbagai macam
informasi. Informasi yang tertuang juga beragam,
tujuannya utnuk menambah penetahuan dan
wawasan kita. Jika minat baca seseorang tinggi maka
akan mendorong keinginannya untuk mulai menulis.

Berangkat dari hal tersebut diatas, SMP


Fastabiqul Khairat, melalui program perpustakaan
dengan kelas literasinya membantu menfasilitasi
siswa untuk menulis dan menerbitkan buku secara
berkala setiap tahunnya. Dari tulisan ini anak-anak
anak akan dapat mengukur tingkat kemampuan
menulisnya dan berharap kelak mereka akan terus
menulis.

Penerbit

Pengantar Penerbit iii


DAFTAR ISI

Halaman Judul ........................................................ ii


Pengantar Penerbit ................................................ iii
DAFTAR ISI ........................................................... iv

Ibnu Bajjah .......................................................... 1


Bulan dan Bintang Fadillah Nur Agustina Putri........... 2
Hanya Teman Oleh Irvana Naula Ziba ...................... 3
Aku dan Hobiku Oleh Danken Syazwana Putra .......... 4
Pandemi dan Tugas Oleh Mutyahara Vinaya
Mahacandrika ......................................................... 5
Pusing Oleh Raihana Callysta Gampo ....................... 6
“Bundaku Tercinta” Oleh Aiman Nafis ....................... 7
“Bumiku” Oleh Elron Dheandra Ramadhana .............. 8
“Pandemi dan Tugas” Oleh Ahmad Al-Fajri Rahman .. 9
Ku Ingin Menjadi Apa Yang Kumau Oleh Syahda
Fadihillah Qolbi ..................................................... 10
“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq
Athif Ahmadinejad................................................. 12
“Sahabat” Oleh Alea Quaneisha ............................. 21
“Ibu” Oleh Keisha Shaquilla Budiman ..................... 22
“Fastabiqul Khairat” Oleh Achmad Fachrie .............. 23
“Cinta” Oleh Lubna Zhafirah Na'ilah ........................ 24
“Ibu” Oleh Achmad Zaldy Januar Obos ................... 25

Al-Haitsam ......................................................... 27
“Sonia graph” Oleh Shifa Ramadhani ...................... 28
“Guru” Oleh Bintang Fernando ............................... 29
DAFTAR ISI iv
“Seperti Pelangi” ................................................... 30
Oleh Andhira Sheva Az-Zahra ................................ 30
“Sajak Untuk Ayah” Oleh Widya Pratista Widodo ..... 31
“Malaikat Tak Bersayap” Oleh Akmal Ghaza Tsuraya 33
“Era dan Lev” Oleh Shireen Alfi Zahra Putri ............ 34
Ibuku Tersayang ................................................... 36
Lelaki Paling Sabar ................................................ 37
Terima Kasih Ibu .................................................. 38
Guruku ................................................................. 39
Pohon Ketabahanku .............................................. 40
Guruku ................................................................. 41
Pantun Berbakti .................................................... 42
Kelas Ghozali ........................................................ 43
Ibnu Hayyan ......................................................... 43
Sayang Semua ...................................................... 44
Siapa Dia .............................................................. 45
Ayah .................................................................... 46
Ayah .................................................................... 47
Soniagraph ........................................................... 48
Terima Kasih Ibu .................................................. 50
Rindu Papa ........................................................... 51
Jadilah Diri Sendiri ................................................ 52
Kenangan ............................................................. 53
Pahlawan Indonesia .............................................. 54
Ibuku ................................................................... 55
Terima Kasih Guruku ............................................. 56
Ayah .................................................................... 57
Sahabat ................................................................ 58
DAFTAR ISI v
Ibuku Pahlawanku ................................................ 61
Kucing Kesayangan ............................................... 62
Abi Ku .................................................................. 63
65
Ibnu Thufail .......................................................... 65
DIA ...................................................................... 66
Dari Aku Untuk Aku ............................................... 70
Sahabat ................................................................ 71
Guruku ................................................................. 72
Aku ...................................................................... 73
Kakakku Tersayang ............................................... 74
Liburan Ke Pantai .................................................. 75
Sahabat Dekatku .................................................. 77
Sahabat ................................................................ 78

DAFTAR ISI vi
DAFTAR ISI i
K

Kelas
Ibnu Bajjah

Wali Kelas
Mahfud, S.Pd

DAFTAR ISI 1
Lahir di : Samarinda, 17 Agstus 2007
Orangtua : Ibu Sulikah dan Bapak Sukiman

Bulan dan Bintang Fadillah Nur Agustina


Putri

Bulan
Tak jemu aku memandang Purnamamu
Kaulah yang menerangi gelap malamku

Bintang
Tak bosan aku melihat aneka bentuk indahmu
Kaulah yang menemani bulan menerangi malamku

Bulan…Bintang
Malam ini aku dan sahabatku sedang memandangmu
Menatap aneka bentuk kerlip cahayamu
Menatap indah kerlip kejoramu

Bulan, Bintang
Kami ingin sepertimu
Dapat menerangi gelapnya malam
Dan menjadi bintang di hati orangtua kami

Bulan dan Bintang Fadillah Nur Agustina Putri 2


Lahir di : Samarinda, 17 Agstus 2007
Orangtua : Ibu Meliyana Kusuma Wati dan Bapak
Irvana Prasetyo

Hanya Teman" Oleh Irvana Naula Ziba

Menghabiskan waktu dengannya


Sangatlah menyenangkan
Menghabiskan waktu hanya berdua
Sangatlah mengasikkan

Hatiku yang selalu berdegup kencang


Melihat senyuman manis diwajahnya
Sayangnya…
Kita hanyalah teman berdua

Hanya Teman" Oleh Irvana Naula Ziba 3


Lahir : Samarinda, 09 Februari 2007
Orangtua : Ibu Yetti Indah Rusmeini dan Bapak
Muhammad Rommy Sukrawinata

Aku dan Hobiku Oleh Danken Syazwana


Putra

Panggil aku dengan nama Danken, hobiku


adalah menggambar. Sejak dulu hingga kini aku masih
hobi menggambar. Dan itu menjadi kebiasaanku meski
disaat senggang. Kata mama, hobi ini mulai aku tekuni
semenjak berusia 5 tahun saat duduk di bangku TK,
hingga berusia 13 saat ini dan aku sudah duduk
dibangku SMP.

Untuk memperkaya imajinasiku aku suka


melihat karya orang lain sekaligus mempelajari teknik
menggambar mereka, agar teknik menggambarku
semakin bagus. Aku pengen bisa menggambar dan
melukis sebagus orang-orang yang ahli. Untuk itu aku
masih harus belajar banyak dari ahlinya.

Aku dan Hobiku Oleh Danken Syazwana Putra 4


Lahir : Samarinda, 17 Agustus 2007
Orangtua : Ibu Pranandari Kenyowulan dan Bapak
Rakhmanara Mahapradana Pramudita

Pandemi dan Tugas Oleh Mutyahara


Vinaya Mahacandrika

Sejak pandemi banyak yang berubah, utamanya


pola hidupku sebagai remaja. Tak ada lagi jalan-jalan
ke Mall bersama kawan dan keluarga, tak ada lagi
candaan disekolah bersama kawan, tak ada lagi kisah
makan bareng di luar. Semua berubah dan sangat
menjemukan.

Tapi… tak semua menjemukan, kami lebih


banyak tidur, lebih banyak dikamar dengan dunia yang
sangat santai. Nah yang membosankan adalah tugas
disekolah semakin menumpuk, hampir setiap hari kami
diberi tugas. Hal baiknya mungkin agar kami tak
banyak menggunakan waktu dengan percuma.

Banyak hal yang aku peroleh dibalik pandemi,


untuk lebih kreatif agar tak kalah dengan kaum muda
kreatif lainnya. Semoga pandemi segera berakhir, dan
kami bisa kembali kesekolah lagi dan kembali bersama
kawan-kawan seperti dulu lagi.

Pandemi dan Tugas Oleh Mutyahara Vinaya 5


Mahacandrika
Lahir : Samarinda, 21 November 2007
Orangtua : Ibu Yani Syafrina dan Bapak Yogi Gampo

Pusing Oleh Raihana Callysta Gampo

Pusing, Aku pusing


Aku selalu pusing
Jika ada tugas yang belum selesai

Pusing, aku pusing


Tetapi terkadang aku tidak tau
Bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut

Pusing, aku pusing


Kata ibu menumpuk tugas
Sama dengan menumpuk pekerjaan

Pusing, aku pusing


Pusing, Pergilah Kau
Agar hidupku ceria kembali

Pusing Oleh Raihana Callysta Gampo 6


Lahir : Samarinda, 01 Mei 2007
Orangtua : Ibu Siti Aminnah dan Bapak Muhammad
Tahang

“Bundaku Tercinta” Oleh Aiman Nafis

Bundaku Tercinta
Engkau selalu ada untukku
Menemaniku dalam suka dan duka
Menemani hari hariku
Mendoakanku dalam tiap hela nafasmu

Bundaku Tercinta
Engkau selalu membimbingku kejalan yang benar
Mengajariku untuk berakhlak mulia
Membuat aku Bangga pada Dirimu
Jasamu Tak akan pernah bisa terbalas oleh ku

“Bundaku Tercinta” Oleh Aiman Nafis 7


Lahir : Samarinda, 14 Oktober 2006
Orangtua : Ibu Marlia Anggraini dan Bapak Zulfiky
Octavianto

“Bumiku” Oleh Elron Dheandra


Ramadhana

Bumi ku
kau lah planet yang menampung
banyak makhluk hidup
dan sekarang aku menempatimu
dan kau memiliki hutan yang
sangat luas

Bumi ku
Kini wajahmu kusut
Pucat pasi dan rapuh
Karena kehilangan paru-parumu
Semua karena ulah manusia

Meski mereka sering menebang pohon


Dan membakar hutanmu secara ilegal
Kau tetap memberi air dan oxygen pada manusia
Sebagai sumber kehidupan
Terima kasih bumiku

“Bumiku” Oleh Elron Dheandra Ramadhana 8


Lahir : Samarinda, 16 November 2007
Orangtua : Bapak Junaidi

“Pandemi dan Tugas” Oleh Ahmad Al-


Fajri Rahman

Pandemi corona
Tugas sekolah
Adalah dua hal yang menjengkelkan
Pandemi membuatkan diam di tempat
Tugas membuatku pusing tujuh keliling

Pendemi pergilah
Agar tugas sekolah tak menumpuk
Pandemic pergilah
Agar aku dapat mengeksplore diri lagi

“Pandemi dan Tugas” Oleh Ahmad Al-Fajri Rahman 9


Lahir : Samarinda, 05 Desember 2006
Orangtua : Ibu Maryam dan Bapak Sulaiman Ali

Ku Ingin Menjadi Apa Yang Kumau Oleh


Syahda Fadihillah Qolbi

Rutinitas hari aku jalani, seperti biasa,


terbangun dari tidur dan mimpi buruk, lalu menatap
diri pada sebuah cermin dan saya selalu melihat
keadaan saya yang menyedihkan. Lantas saya akan
bertanya pada diri sendiri “Apa salahku, hingga harus
menghadapi semua ini?.”

Dengan langkah gontai aku berjalan kekamar


mandi untuk membersihkan diri yang begitu
berantakan karna keributan semalam. Air
menyejukkan tubuhku bersama linangan air mataku.
Entah mengapa di kamar mandi ini selalu menjadi
tempat menangis yang paling tepat buatku.

Setelah mandi dan berpakaian rapi, rutinitas


pagi lanjut ke dapur membuat sarapan pagi untuk
kakak dan adikku, usai sarapan dan lainnya saya akan
kembali kekamar untuk mengikuti pembelajaran daring
yang bagiku sangat membosankan. Tak ada gelak
tawa teman, dan keseruan lainnya yang biasa kami
dapatkan disekolah. Usai daring aku akan segera
menyelesaikan tugas sekolahku agar tak menumpuk.

Ku Ingin Menjadi Apa Yang Kumau Oleh Syahda 10


Fadihillah Qolbi
Usai belajar rutinitas siangku lanjut
mengerjakan pekerjaan rumah lainnya saya
mengerjakan pekerjaan rumah seperti jemuran, cuci
piring, menyapu dan masih banyak lagi. Aku merasa
dengan rutinitas padat setiap hari, tidak ada waktu
istiharat yang tenang di dalam hidupku.

Tak mengapa, biarlah semua ini jadi penempa


hidupku untuk menjadi pribadi yang lebih baik
kedepannya. Namun jika diminta untuk mengajukan
satu permohonan “Aku hanya ingin menjadi seperti
apa yang aku mau, bukan apa yang mereka mau”.
Karena masa depan hanya aku yang akan menjalani.
Aku hanya butuh Do’a dan Support oang-orang
tercinta untuk meraih apa yang aku inginkan.

Ku Ingin Menjadi Apa Yang Kumau Oleh Syahda 11


Fadihillah Qolbi
Lahir di : Samarinda,14 Desember 2006
Orangtua : Ibu Dyah Catur Wahyuningtias dan Bapak
Mochammad Syoim

“Membedakan Teman Dimasa Pandemi”


Oleh Ishaq Athif Ahmadinejad

“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 12


Athif Ahmadinejad
Lahir di : Balikpapan 15 Desember 2006
Orangtua : Ibu Yuliati dan Bapak Satya Lazuardi
Ibrohim

“Kasih sayang ayah” Oleh Muhammad


Ashabul Kahfi Lazuardi
Ayah..
Kini ku mulai beranjak dewasa
Aku bisa sampai seperti ini karena mu ayah
Ak teringat pas masa kecil ku

Dulu engkau mengajarkan ku berjalan


Mengajarkan ku menggunakan sepeda
Mengajak ku bermain ke sana kemari
Aku sangat senang pada saat itu

Tak terasa saat diriku mulai dewasa


Engkau menua ayah ku
Kulit mu mulai berkeriput
Rambut mu mulai ber uban

Aku sayang ayah ku


Aku cinta ayah ku
Aku yakin
Kelak aku akan membahagiakan nya

“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 13


Athif Ahmadinejad
Lahir di : Samarinda, 24 April 2007
Orangtua : Ibu Tri Ida Kartini dan Bapak Mujiono

“Alvar Dan Bayangannya” Oleh Dimas


Muhammad Rizky

Manusia adalah mahluk sosial. Yang hidup


bersama-sama dengan saling membantu. Tetapi,
salahkah seseorang jika ia lebih gemar dengan
kesendirianya. Tidak semua orang gemar
bersosialisasi. Seperti Alvar, yang dalam bahasa
Spanyol berarti pasukan peri atau elf. Dia berumur 8
tahun sekarang. Dan sejak kecil, Alvar sudah terkena
down syndrome. Yang membuat ia tidak begitu
diperlakukan dengan baik di lingkugannya. Karena
keluarga Alvar adalah keluarga yang tidak terlalu
mencukupi, ahkirnya ia pun sekolah di sekolah anak
normal pada umumnya, tidak di sekolah khusus. Dan
karena tampak dia yang tidak normal, tak jarang Alvar
di bully di sekolahnya.

Tak hanya di sekolah, tetangga-tetangga Alvar


pun juga bereaksi sama. Merasa risih dan jijik melihat
keadaan Alvar. Untungnya, keluarga Alvar masih
mengerti dan meng ikhlaskan keadaan ia. Sejak itupun
Alvar sangat kesepian, dan ia pun hanya bisa pasrah
terhadap keadaan dia saat itu, dengan pembullyan
“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 14
Athif Ahmadinejad
yang dialaminya di sekolah dan kerisihan di lingkungan
rumahnya saat ini. Karena penghasilan keluarga Alvar
yang terus berkurang, Alvar dan keluarganya pun
terpaksa pindah rumah ke tempat yang kurang layak
huni, yang lokasinya lmayan jauh dari kota.

Sejak pertama kali datang, Alvar sudah risih


dengan rumah itu. Berada di sekeliling hutan dan
sangat jarang orang yang melintas melewati tempat
itu. Keesokan harinya, pada suatu malam yang kelam
dan mendung menguasai langit, datanglah seorang
anak laki-laki di hadapannya dengan raut muka yang
penuh kegelapan. Alvar pun kebingungan, karena dia
tidak memiliki teman, dan pastinya juga tidak tau
lokasi rumah baru Alvar. Dengan penuh keraguan
Alvan menyapa, dengan tiba-tiba anak laki-laki itupun
menghilang. Alvar hanya bisa terdiam dan Alvar pun
berlari ke mamanya dengan penuh ketakutan.

Alvar menceritakan apa yang dialaminya


barusan, dan mamanya pun tak percaya. Dengan
melihat kelainan Alvar, mungkin teman terdekatnya
pun tak akan percaya. Lagi dan lagi, Alvar hanya bisa
pasrah dan melupakan hal itu. Seminggu sudah
berlalu, sosok itu sudah beberapa kali menemani
Alvar, tetapi Alvar masih tidak berani untuk ber
sosialisasi dengan anak laki-laki itu. Ahkirnya, Alvar
memberanikan diri untuk berkomunikasi dengannya.
Tetapi anak- laki-laki itu masih belum menjawab.
“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 15
Athif Ahmadinejad
Adzan asar pun berkumandang, dan Alvar
segera pergi untuk mengambil wudhu, sosok anak
laki-laki itupun mengikutinya. Alvar pun mencurigai
bahwa anak ini juga kesepian sama seperti dirinya.
Ahkirnya Alvar membiarkan dia mengikutinya. Sampai
Alvar telah melaksanakan sholatnya, dia masih tetap
mengikuti Alvar. Karena kesepian dan kesendirian
yang dulu melanda hidup Alvar, Alvar pun
memberanikan diri untuk mengajak dia bermain
dengan mobil-mobilannya dan permainannya yang
lain. Sepanjang mereka bermain, anak laki-laki itu
tidak mengucapkan satu kata pun. Sudah berkali-kali
Alvar mengajak dia untuk mengobrol, tetapi Alvar
selalu gagal. Setiap hari anak itu selalu mengikuti Alvar
dan menemani Alvar saat suka duka melanda Alvar.
Dan ahkirnya Alvar sudah merasa anak laki-laki ini
sebagai teman dekatnya dan teman satu-satunya
Alvar.

Hari-hari Alvar terasa lebih baik dan bahagia


dengan adanya anak laki-laki itu, walaupun kedua
orang tuanya tidak mengetahui keberadaannya.
Kebahagiaan itupun berahkir ketika kepala Alvar
terbentur keras karena terjatuh saat dia sedang
bermain. Alvar pun segera diawa ke rumah sakit di
kota. sesaatnya di jalan, Avar tidak kuat menahan rasa
sakit itu, Alvar pun pingsan. Kedua orang tuanya
semakin panik dan semakin bergegas. Bangun-bangun
dari pingsannya Alvar sudah dirawat di rumah sakit.
“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 16
Athif Ahmadinejad
Dan sejak itu pun, Alvar tidak pernah menemui anak
laki-laki itu. Alvar merasa sedih dan kesepian tanpa
keberadannya. Saat dokter memasuki ruangan Alvar,
Alvar pun diperiksa dan ternyata Alvar hanya sakit
ringan. Dan dokter itu mengatakan bahwa pengobatan
Alvar tidak akan lama di rumah sakit ini. Alvar sangat
bahagia mendengarnya, dengan dugaan dia akan
berjumpa lagi dengan anak laki-laki itu. Sesaat dokter
selesai memeriksa Alvar, ibu nya Alvar pun
menceritakan bahwa dia selama ini sudah melihat
bahwa Alvar suka bermain dan mengobrol sendiri.
Tetapi ibunya tidak ingin menegur, karena Alvar
terlihat lebih bahagia sejak dia berperilaku aneh itu,
ibunya tidak masalah. Ayahnya pun terkaget, dan
ayahnya tidak pernah melihat Alvar seperti itu, karena
ayahnya sibuk berkerja diluar rumah.

Dokter kemudian merujuk Alvar ke Dokter jiwa


untuk memeriksa keadaan Alvar. Dengan dokter jiwa
itu mendengar semua cerita ibunya, dokter jiwa itupun
menanyakan beberapa pertanyaan kepada Alvar
tentang kehidupannya. Setelah dokter itu selesai
bertanya, dokter jiwa itupun mengatakan bahwa Alvar
sangat kesepian dan secara tidak sadar Alvar
membuat teman imajinasi dalam dunianya sendiri, dan
sejak kepalanya terbentur tidak kecil kemungkinan
anak itu akan menghilang dari imajinasi kepala Alvar.
Kedua orang tuanya itupun merasa sedih mendengar
pernyataan dokter jiwa itu. Dan ahkirnya Alvar selesai
“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 17
Athif Ahmadinejad
dengan pengobatannya dan pulang ke rumahnya. Dan
benar yang dikatakan dokter jiwa itu, anak laki-laki
atau temannya Alvar itu hanya imajinasi Alvar. Alvar
sangat sedih dengan hilangnya keberadaan anak itu,
dan kedua orang tuanya pun yang ahkirnya harus
turun tangan pada Alvar dirumah. Alvar pun
tersadarkan bahwa, perasaan sangat berpengaruh
dengan kehidupannya. Alvar sekarang mulai merasa
dekat dengan ke dua orang tuanya.

“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 18


Athif Ahmadinejad
Lahir di : Samarinda, 22 Desember 2006
Orangtua : Ibu Rasmanita dan Bapak Fahrizal

“Ibu” Oleh Nabila Faraswansa

ibu..

kau yang telah mengandungku ibu..

kau yang telah melahirkanku kau yang


membesarkanku

ibu..

aku sangat mencintai dan menyayangimu aku akan


membalas kasih sayangmu

engkau segalanya bagiku..

“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 19


Athif Ahmadinejad
Lahir di : Samarinda, 24 November 2006
Orangtua : Ibu Masitah dan Bapak Abdul Rahman
Agus

“Orang Tuaku Tercinta” Oleh Muhammad


Salim

Wahai orang tuaku…


Kau adalah pahlawanku
Kalian yang sudah merawatku di waktu kecil
Kalian lah yang sudah berjuang keras untuk
membesarkanku
Tanpa kalian aku tidak bisa apa apa….

Kau tak pernah lelah untuk membesarkanku


Dan kau pun tidak pernah putus asa
Meskipus keringat jatuh di tubuhmu

Wahai orang tuaku….


Kau pahlawanku…..

“Membedakan Teman Dimasa Pandemi” Oleh Ishaq 20


Athif Ahmadinejad
Lahir di : Samarinda, 10 November 2007
Orangtua : Ibu Dirga Lestari dan Bapak Rony
Kurniawan

“Sahabat” Oleh Alea Quaneisha

Sahabat …..
Kita selalu bersama
Menghabiskan waktu bersama
Dalam suka dan duka

Persahabatan kita seperti


Bunga dan matahari
Gunung dan pepohonan
Tak dapat dipisahkan
Saling mengisi
Dan saling membantu

Sahabat…
Semoga persahabatan kita langgeng
Hingga kapanpun

“Sahabat” Oleh Alea Quaneisha 21


Lahir di : Banjarmasin, 29 Juli 2007
Orangtua : Ibu Marhamah Ernawati dan Bapak
Muhammad Arif Budiman

“Ibu” Oleh Keisha Shaquilla Budiman

Ibu, kau selalu merawat ku


Kau selalu melindungi ku
Kau selalu bermain bersamaku
Kau selalu menyayangi ku

Ibu, walaupun kau selalu memarahi ku


Kau tetap menjaga ku
Walaupun Kau selalu memukuli ku saat aku nakal
Kau Hanya menegur ku untuk kebaikan ku sendiri

Ibu, maafkan aku jika ada salah


Kau mengorbankan diriku demi masa depan ku
Kau rela membesarkan ku demi kehidupan ku
Terima kasih telah merawat ku ibu

“Ibu” Oleh Keisha Shaquilla Budiman 22


Lahir : Samarinda, 07 November 2007
Orangtua : Ibu Yuli Ermawati dan Bapak Muhammad
Firmanuddin

“Fastabiqul Khairat” Oleh Achmad


Fachrie

Fastabiqul Khairat nama sekolahku

Memiliki arti berlomba-lomba dalam kebaikan

Berharap kami menjadi generasi kebaikan

Yang selalu dapat berbuat baik dimanapun dan


kapanpun

Dan bermanfaat bagi keluarga, agama dan bangsa

“Fastabiqul Khairat” Oleh Achmad Fachrie 23


Lahir di : Samarinda 07 November 2007
Orangtua : Ibu Erny Anwar dan Bapak Chery
Seprianur Purbayana

“Cinta” Oleh Lubna Zhafirah Na'ilah

Kita percaya pada cinta

Yang rumit dan tak sederhana

Banyak orang terperangkap cinta

Jatuh, bangun dan bahagia dalam cinta

Menjadi balada orang-orang tercinta

“Cinta” Oleh Lubna Zhafirah Na'ilah 24


Lahir : Samarinda, 17 Januari 2007
Orangtua : Ibu Erlita Sanusi dan Bapak H. Ahmad
Gazali Obos

“Ibu” Oleh Achmad Zaldy Januar Obos

Ibu kau adalah malaikatku

Kau selalu ada disampingku

Disaat aku sedih maupun senang

Kau Selalu mengobatiku ketika sakit

Kau tulus menyayangiku disetiap saat

Dengan perhatian dan kasih sayangmu

Yg begitu indah dalam hidupku

Aku menyayangimu ibu

“Ibu” Oleh Achmad Zaldy Januar Obos 25


“Ibu” Oleh Achmad Zaldy Januar Obos 26
Kelas
Al-Haitsam

Wali Kelas
Hamelika, S.Pd

“Ibu” Oleh Achmad Zaldy Januar Obos 27


Lahir di : Samarinda, 09 Oktober 2007
Orangtua : Ibu Norlaila Anggraini dan Bapak
Suhartono

“Sonia graph” Oleh Shifa Ramadhani

“Sonia graph” Oleh Shifa Ramadhani 28


Samarinda : Samarinda, 06 januari 2007
Orangtua : Ibu yoestaniah dan Bapak Heri Purnomo

“Guru” Oleh Bintang Fernando

Guruku….
Kau lah pahlwan tanpa tanda jasa
Tanpamu tak akan ada polisi dokter dan lain lain
Tanpa guru banyak orang tak berilmu
Walapun aku sering membuat marah mu

Kau tetap mengajariku tanpa dendam


Walapun kau lelah kau tetap mengajariku
Terima kasih guruku
Mengajarkanku dengan kasih sayang
Kaulah yang selalu memberiku ilmu

“Guru” Oleh Bintang Fernando 29


Lahir di : Samarinda, 15 November 2007
Orangtua : Ibu Dahliani Ani dan Bapak Erwin

“Seperti Pelangi”

Oleh Andhira Sheva Az-Zahra

“Seperti Pelangi” 30
Lahir : Samarinda, 19 Juni 2007
Orangtua : Ibu Rini Wandrini Esti Lestari dan Bapak
Gatot Ageng Widodo

“Sajak Untuk Ayah” Oleh Widya Pratista


Widodo

Ayah, terimakasih
Untuk segala hal yang telah engkau berikan kepadaku.
Kau mengajari cara menyayangi
Dan menghormati orang tua
Kau ingat?,
Bagaimana aku menjawab pertanyaanmu
Saat aku sedang kesal.
Menjengkelkan bukan?

Ayah, maafkan aku soal kebiasaanku yang buruk.


Aku tidak pernah bermaksud menjawabmu dengan
ketus.
Mungkin saja aku sedang tidak bisa mengendalikan
perasaan kesalku waktu itu.
Malah aku lebih takut berbicara ketus padamu, karena
kau selalu menegurku ketika aku menjawab bunda
atau kau dengan ketus.

Ayah… sering Kau menasehatiku


Agar ngomong dengan orang tua lebih sopan

“Sajak Untuk Ayah” Oleh Widya Pratista Widodo 31


Dan aku hanya bisa terdiam
Ayah… apakah kau ingat…?
Kau adalah teman dan sahabat curhatku.
Aku curhat tentang sekolah, tentang bagaimana
teman-temanku di sekolah, dan sebagainya.
Ketika aku sedang bosan kau yang menghiburku
dengan cara apapun.

Ayah sering kita bermain kartu bersama


Nonton youtube bersama, dan sebagainya.
Aku tau, kau adalah ayah yang kuat dan tegar.
Aku menyayangimu untuk selama-lamanya.
Ayah aku sayang padamu

“Sajak Untuk Ayah” Oleh Widya Pratista Widodo 32


Lahir : Samarinda, 05 Februari 2007
Orangtua : Ibu Sariyati dan Bapak Ady Surya

“Malaikat Tak Bersayap” Oleh Akmal


Ghaza Tsuraya

Ketika-ku tak dapat berjalan


Ketika-ku tak dapat berbicara
Dirimulah orang pertama yang menemaniku
Disaat ku sedih, senang, dan susah

Kau orang yang bersusah payah melahirkan-ku


Kau orang yang bersusah payah merawat-ku
Kau orang yang paling berjasa dalam hidupku
Orang yang paling berarti dalam hidupku

Kasih-mu seperti Cahaya dalam kegelapan


Penunjuk jalan dikala tersesat
Penuntun dalam kebaikan
Engkau lah ibu-ku
Hal paling berharga dalam hidupku
Sesuatu yang hanya diturunkan sekali seumur hidup
oleh tuhan

“Malaikat Tak Bersayap” Oleh Akmal Ghaza Tsuraya 33


Lahir : Samarinda, 13 September 2007
Orangtua : Ibu Erni Priyanti dan Bapak H.M. Jonni

“Era dan Lev” Oleh Shireen Alfi Zahra


Putri

Disuatu hari yg cerah, seorang gadis berkuncir


dua yang bernama Era, berjalan di lorong sekolahnya
yang ramai. Seperti biasa, saat pelajaran pertama
dimulai ibu guru memperkenalkan seorang laki-laki
yang akan menjadi murid baru di kelasnya, yang
bernama Lev, dia terlihat biasa-biasa saja dimata Era,
seperti anak laki-laki lainnya, tapi Era sadar ada yg
berbeda darinya, kaki kirinya cacat, Era berpikir
mungkin karena kecelakaan.

Seminggu telah berlalu setelah Lev menjadi


murid baru di kelasnya, dia anak yg sangat pendiam,
jarang bertanya saat pelajaran dan dia selalu
sendirian, Era yang kasihan kepada Lev yang
kelihatannya tidak mempunya teman mulai
mengajaknya mengobrol, Era memperkenalkan dirinya
kepada Lev yg saat itu sedang memakan bekalnya,
Lev menatap Era dan mengucapkan "Namaku Lev
salam kenal".

Sejak saat itu Era dan Lev mulai berteman baik,


dari makan bekal bersama, mengerjakan PR bersama
dan masih banyak lagi, pada sore hari yang jingga Era

“Era dan Lev” Oleh Shireen Alfi Zahra Putri 34


terpaksa tidak pulang bersama Lev, karena dia
dipanggil ke ruang guru untuk lomba yang akan dia
ikuti, saat Lev berjalan di lorong sekolah yang sepi,
tiba-tiba tongkat yang membantunya berjalan diambil
oleh seorang anak lelaki, Lev terjatuh di lantai sambil
mencoba untuk mengambil tongkatnya kembali. Tapi
hasilnya nihil, lelaki itu menertawai Lev yang mencoba
mengambil tongkatnya, tiba-tiba suara teriakan
perempuan yang berkata "Disana bu!" dari ujung
lorong membuat mereka berdua kaget, itu suara Era
yang saat itu sedang bersama guru, lelaki itu sempat
ingin kabur tapi kakinya ditahan oleh Lev, lelaki itupun
dimarahi habis-habisan oleh guru dan dilaporkan ke
orang tuanya.

Era mengambil tongkat Lev dan membantunya


berdiri, Lev mengucapkan terimakasih kepada Era, jika
tidak ada Era aku tidak tau nanti keadaanku seperti
apa dalam hati Lev, Era juga meminta maaf karena dia
tidak bersama Lev saat kejadian itu terjadi, dan
mereka berjanji akan selalu bersama sebagai sahabat,
sahabat adalah orang yang selalu bersama kita di
keadaan susah ataupun senang, walaupun jarak
berjauhan ketika kita dalam masalah dia akan tetap
mencoba membantu kita.

“Era dan Lev” Oleh Shireen Alfi Zahra Putri 35


Lahir di : Samarinda , 22 Juli 2007
Orangtua : Ibu Ratna dewi dan Bapak Irwansyah

“Ibuku Tersayang” Oleh Muhammad


Fadel Ananda Assyahra

Ibu adalah orang yang pantang menyerah


Jika aku dalam kesulitan Ibu selalu membantuku
Jika aku dalam ketakutan Ibu selalu menjagaku
Ibu setiap hari merawatku dengan penuh kasih sayang
Jika terlambat ke sekolah ibu selalu mengingatkanku

Ibu itu sangat berharga


Lebih berharga dari pada yang lain
Ibu sangat penyayang pada semua anaknya
Di dalam doa nya nama kami selalu disebut
"Ibu aku sangat sayang kepada Mu".

“Ibuku Tersayang” Oleh Muhammad Fadel Ananda 36


Assyahra
Lahir di : Samarinda, 28 mei 2007
Orangtua : Ibu Puji Astuti dan Bapak Achmad Jainuri

Lelaki Paling Sabar Oleh Khairana


Nadhifah

Papah Bagiku kau adalah laki laki paling sabar


Engkau sudah mengajariku banyak hal
Mengajariku cara naik sepeda
Mengajariku menyelesaikan tugas matematika

Papah aku selalu bangga


Mendapatkan papah seperti dirimu
Terima kasih papah
Karna sudah mengajariku banyak hal
Janjiku akan selalu membanggakanmu

Lelaki Paling Sabar Oleh Khairana Nadhifah 37


Lahir di : Samarinda, 05 Desember 2006
Orangtua : Ibu Eka Yanti Oktavia dan Bapak Adi Fitri

“Terima Kasih Ibu” Oleh Anisa Shafiya


Amanah

Ibu, engkau yang mengandungku


Engkau juga yang telah membesarkanku
Tanpa kau mungkin aku tidak seperti ini
Kasih sayangmu tidak bisa digantikan dengan apapun

Ibu, kesabaranmu membuat aku terharu


kelembutanmu membuatku rindu
tetaplah menjadi orang yang selalu menyayangiku
doaku akan selalu menyertaimu
akupun akan selalu merindukanmu

Ibu, kau selalu merawat ku


Kau selalu melindungi ku
Kau selalu bermain bersamaku
Kau selalu menyayangi ku Ibu
Walaupun kau selalu memarahi ku
Kau tetap menjaga ku
Walaupun Kau selalu memukuli ku saat aku nakal
Kau Hanya menegurku untuk kebaikanku sendiri
Ibu, maafkan aku jika ada salah
Kau mengorbankan diriku demi masa depanku

“Terima Kasih Ibu” Oleh Anisa Shafiya Amanah 38


Nama : Daffa Syafiq Sidqie
Lahir di : Samarinda, 21 Desember 2006
Orangtua : Ibu Neni Trian dan Bapak Muhlis Hs

Guruku

Kaulah pembimbingku
Kaulah yang mendidikku
Dengan sabar dan tulus

Guruku
Sungguh besar jasamu
Kau yang tak pernah bosan
Dalam mengajar dan membimbingku
Engkau pahlawan tanpa tanda jasa
Guruku

Terima kasih
Atas segala jasa-jasa
Dan engkau pahlawanku

Guruku 39
Nama : Faradiba Muthmaian
Lahir di : Samarinda,14 Maret 2007
Orangtua : Ibu Hasmawati dan Bapak Kaharuddin

Pohon Ketabahanku

Di pagi hari ku membuat ulah...


Tapi kau balas dengan senyum manismu
Hatiku bilang kalau aku menyesal
Lalu ku bilang kata maaf padamu oh ibuku

Masa kini yang terukir di hati


Mengedepani gelisah hari hari
Engkau adalah ladang kesabaranku
Tegak dan teguh melindungi pohon ketabahanmu...

Pohon Ketabahanku 40
Nama : Dendy Ryzky Rachmad Ibrohim
Lahir di : Samarinda, 11 Mei 2007
Orangtua : Ibu Nirma Hidayah dan Bapak Ibrohim

Guruku

Guruku
Engkau pahlawanku
Pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau membimbingku
Engkau mengajariku

Guruku
Sampai saat ini
Takkan kulupakan jasamu
Yang bersusah payah mengajariku
Hingga aku bisa
Terima kasih guruku

Guruku 41
Nama : Vadli Ardra Naufan
Lahir : Bandung, 20 November 2006
Orangtua : Ibu Lisa Mariam dan Bapak Ivan Rahayu

Pantun Berbakti

Pagi-pagi minum jamu


Siang-siang makan semangka
Berbaktilah kepada orang tua mu
Agar tidak masuk neraka

Didalam masjid ada sejadah


Waktu shalat ada lima
Perbanyaklah kalian beribadah
Karena itu tiang agama

Pantun Berbakti 42
Kelas Ghozali

Kelas
Ibnu Hayyan

Wali Kelas
Endry Sulistyo, S.S

Kelas Ghozali 43
Nama : Daffa Zaky Aqilla Rahman
Lahir : Samarinda, 16 Juli 2007
Orangtua : Ibu Isra Yuliana dan Bapak Taufiq
Kurrahman

Sayang Semua

Aku sayang ibuku aku sayang ayahku aku juga


sayang kakaku. Merekalah keluargaku betapa
bahagianya aku, memiliki mereka itu selalu
menemaniku setiap waktu dalam suka dan bahagia.

Ya Tuhan lindungilah mereka ibu ayah dan


kakakku berilah kerukunan selalu sehingga kami
menjadi bahagia selamanya.

Sayang Semua 44
Nama : Gusti Anindita Marsa Syaqira
Lahir : Samarinda, 07 November 2007
Orangtua : Ibu Rosita Milansari dan Bapak Sofian
Hadi

Siapa Dia
Siapa Dia !

Hey Wajah sendumu apakah palsu

Hey Gerakanmu apakah palsu

Hey Perkataanmu apakah palsu

Marahmu …Diammu …Cibirmu…

Fix menghentakku

Rayumu … Bujukmu …

Pintamu Fix menggodaku

Kau berikan bumbu-bumbu semangat,

Pengukir mimpi

Kau berikan pengalaman kejam, agar tidak terlena

Ya, dia ibuku Ibuku yang kukagumi

Yang selalu menyemangati dengan semboyannya

Aku Pasti Bisa !

Siapa Dia 45
Nama : Rafly Islami Pasha
Lahir : Samarinda, 28 Juli 2007
Orangtua : Ibu Musdiana dan Bapak Amirruddin

Ayah

Ayah engkau adalah orang yang sangat berani


Karena engkau rela bekerja setiap hari untuk kami
Engkau selalu membuat kami tersenyum
Walaupun engkau lelah Ayah

Ayah bagiku engkau adalah orang yang tak kenal lelah


Disaat anakmu ini sedang bersedih
Engkaulah orang yang membuatku pertama kali
tersenyum
Engkau adalah seseorang yang menginspirasiku
Untuk menjadi orang yang baik

Engkau mengajariku tentang kebaikan


Bersikap baik pada orang lain
Mengajariku untuk menghormati yang lebih tua
Mengajariku untuk mengalah kepada yang lebih muda
Engkau mengajariku untuk melihat indahnya dunia
Karena itu aku menyayangimu ayah

Ayah 46
Nama : Yoza Ghofaro Setiyoprabowo
Lahir di : Bandung, 20 Desember 2006
Orangtua : Ibu Sanny dan Bapak Adhion

Ayah

Ayah..
Sungguh besar pengorbananmu
Kau menafkahi kami dengan penuh kasih sayang
Menafkahi kami dengan penuh semangat
Menafkahi sungguh-sungguh

Ayah..
Aku sayang padamu Kau panutanku
Kau sungguh luar biasa
Disaat aku kehilangan arah
Kau hadir membantuku
Kau sungguh ringan tangan
Tak meminta balas budi sedikit pun

Ayah..
Sungguh besar ilmu yang telah kau berikan padaku
Ku simpan ilmu yang kau beri untuk masa depanku
Untuk bekal hidupku nanti
Terima kasih ayah

Ayah 47
Nama : Devica Sahadatya Najwa Erlindi
Lahir di : Samarinda, 23 Desember 2007
Orangtua : Ibu Hj. Erwina Liling dan Bapak H. Budi
Hartono

Soniagraph

Soniagraph 48
Soniagraph 49
Nama : Yulia Rahmawati
Lahir di : Grobogan (Jawa Tengah), 13 Juli 2006
Orangtua : Ibu Nunuk Suparmi dan Bapak Muhadi

Terima Kasih Ibu

Ibuu…

Terima kasih telah melahirkanku…

Terima kasih telah menyayangiku dengan sepenuh


hati…

Merawatku tanpa lelah…

Engkau bagaikan matahari yang selalu menyinariku


setiap hari..

Ibu terimakasih atas apa yang kau berikan padaku..

Aku tidak akan pernah lupa kebaikan ibu

Terima kasih ibuu

Terima Kasih Ibu 50


Nama : Adelia Salsabila Samsu Alam
Lahir di : Samarinda, 17 januari 2007
Orangtua : Ibu Yuliana Salim dan Bapak Samsu Alam

Rindu Papa

Aku tidak akrab padamu


Aku jarang ketemu denganmu
Aku jarang melihatmu
Semenjak kau berpisah dengan mama

Aku ingin bertemu denganmu


Tapi aku takut
Aku ingin memelukmu
Tapi aku malu

Kata mama engkau itu kasar


Makanya mama meninggalkanmu
Tapi tenang saja
Aku selalu menyayangimu

Rindu Papa 51
Nama : Ahmad Raihan Putradena
Lahir di : Samarinda , 27 november 2006
Orangtua : Ibu Septiawati Febrianadan Bapak Deddy
Alliansyash

Jadilah Diri Sendiri

Jadilah Diri Sendiri 52


Nama : Shevira Aurellias Ramadhani
Lahir di : Samarinda , 18 September 2007
Orangtua : Ibu Maya Taurina Bapak Agung Setiawan

Kenangan

Kenangan lama

Tentang ada, namun tidak ada

Tentang di sini, namun pergi

Tentang sembuh, namun terluka

Tentang kebahagiaan, namun menjadi kenangan

Kenangan 53
Nama : Muhammad Rafie Chesta Adabi Styawan
Lahir di : Palembang, 07 Agustus 2007
Orangtua : Ibu Liza Meilani Arianty Bapak Hervaam
Dwi Styawan

Pahlawan Indonesia

Tampak raut wajahmu


Tak segelintir rasa takut
Semangat membaradi jiwamu
Taklukan mereka penghalang negri

Selama mentari masih menyinari dunia


Engkau takkan berhenti sedikitpun
Menyelamatkan melindungi dan mempertahankan
Negara republik Indonesia

Bambu runcing yang setia menemanimu


Kaki telanjang yang tak beralas
Yang kini telah menghantarkan Indonesia
Kedalam istana kemerdekaan

Pahlawan Indonesia 54
Nama : Diazta Latifah Luna
Lahir : Jakarta, 04 November 2006
Orangtua : Ibu Elisa Primavera Bapak Dodi Suwarno

Ibuku

Oh ibuku...
Engkau pelita dalam hidupku
Engkau bagai pahlawan dalam hidupku
Engkau bagai cahaya dalam hidupku
Engkau selalu menerangi hidupku
Kau selalu memberi jalan yang benar

Aku mencintaimu bu
Senyummu kan selalu ku kenang
Dan tak pernah ku lupakan
Jasa mu kan selalu ku ingat
Terima kasih bu

Ibuku 55
Terima Kasih Guruku

Engkau selalu mengajari kita


Engkau selalu sabar dalam mengajari kita
Engkau bagaikan pahlawan di sekolah
Engkau selalu saja memberikan jalan yang lurus
menuju masa depan
Guruku…
Jasa mu takkan pernah ku lupakan
Engkau memberiku selalu ilmu yang sangat
bermanfaat kepada kami
Terima kasih banyak guruku
Akan selalu ku ingat jasamu

Terima Kasih Guruku 56


Ayah

Terima kasih ayah


Engkau selalu mencari nafkah dari pagi sampai malam
Engkau bagaikan pahlawan dalam hidupku

Engkau selalu membantu saat aku selalu kesusahan


Tetapi saat engkau marah, aku sangat takut
Habis ku pikir-pikir ternyata engkau sayang kepadaku

Dan ternyata marah bukan karena benci tetapi karena


sayang
Terima kasih banyak ayah
Akan selalu ku ingat jasamu dan takkan pernah ku
lupakan

Ayah 57
Nama : Tita Calista Khayyirah
Lahir di : Samarinda, 19 Maret 2007
Orangtua : Ibu Elisa Primavera Bapak Dodi Suwarno

Sahabat

Ini, buat kamu”, seraya menjulurkan bunga


edelweis., “Ini kan…”, belum sempat ku
menyelesaikan kata kataku, tiba tiba dia memotong
ucapanku. “Iya, dulu kan kamu pernah minta ini kalau
aku sudah pulang dari luar negeri” , jelasnya.

Ternyata dia sama sekali tidak lupa, meskipun


sudah 4 tahun tidak pernah saling menghubungi.
Bunga yang melambangkan keabadian ini, memang
sudah sejak lama aku menginginkannya. Tak ada yang
berubah. Meskipun sudah 4 tahun aku tak melihatnya.
Garis wajahnya, rambutnya yang ikal, alisnya yang
hitam tebal, bola matanya yang bulat coklat, msh
sama seperti dulu. Sudah sejak kecil aku
mengenalnya. Dia tetangga baruku sewaktu aku kecil.

“Nama kamu siapa?”. “Aku Ines, kamu?”. “Aku


Tio”, “Kamu pindah darimana?”. “Dari luar kota,
karena Papa ku lagi ada urusan bisnis di sini, jadi kami
terpaksa pindah ke sini.” Jelas Tio padaku. “Hmm.
Aku senang punya teman baru. Semoga kita bisa

Sahabat 58
berteman baik ya.” Ucapku pada Tio, “Iya, aku juga”
jawab Tio dengan senang.

Sejak saat itu aku dan Tio menjadi akrab. Main


bersama, jalan-jalan bersama keluarganya dan
keluargaku. Dan kami pun berjanji untuk tetap
bersahabat baik hingga besar nanti. Ketika suatu hari
ia mengajakku ke taman dekat rumah, sepertinya ada
hal penting yang ingin Tio bicarakan.

“Minggu depan aku akan pindah.” Ucap Tio,


“Pindah kemana? Kenapa mendadak?.” Tanyaku
padanya. “Ke luar negeri. Sebenarnya aku ingin
memberitahumu sejak awal, tapi aku takut kamu sedih
lalu menjauh dariku.” Jelas Tio padaku. Sebenarnya
aku juga sudah tahu kalau dia ingin pindah ke luar
negeri. Semalam mamah yang memberitahuku. Saat
itu aku berfikir hanya omongan mama saja, tapi
ternyata… kami akan berpisah gak tau sampai kapan.

“Kamu mau minta hadiah apa dariku?.” Tanya


Tio. “Apa aja?,” jawabku singkat. “Iya. Apa yang
kamu mau, aku akan kasih.” Ucapnya bersemangat.
“Kamu tahu kan, kalau dari dulu aku sangat
menginginkan bunga itu?.” “Edelweis? Hanya itu
saja?.” “Iya, hanya itu saja.” Ucapku. “Baiklah”

Hari ini Tio muncul di hadapanku, menepati


janjinya empat tahun yang lalu, membawakanku seikat

Sahabat 59
kembang edelweiss dan didalam ikatan bunga
edelweiss kudapati secarik kertas berisi puisi tentang
persahabatan. Entah mengapa aku sangat
menyenangi bunga ini, mungkin karena bunga ini
adalah bunga abadi yang tak pernah layu, dan aku
berharap persahabatan kamu juga takkan pernah layu.

Segera aku membuka kartu indah yang terselip


di tengah rimbunnya bunga edelweiss dan disana
tertulis sebuah puisi tentang sahabat yang Tio tulis
tangan.

Sahabat
adalah jawaban dari Kebutuhanmu
Ia adalah ladang
yang kau tebar
Dengan cinta
Dan kau panen juga
Dengan kasih sayang

Sahabat 60
Nama : Aurellia Widyasukma Kirana
Lahir di : Samarinda , 24 Januari 2008
Orangtua : Ibu Wiwid dan Bapak Rudi

Ibuku Pahlawanku

Ibuku Pahlawanku
Ibu engkau melahirkanku
dengan kasih sayang…

Ibu kau selalu ada


disampingku maupun
dimanapun..

ibu kau berjanji


akan menemaniku

Ibu kau telah


melahirkanku
dengan taruha nyawa
Terimakasih Ibu

Ibuku Pahlawanku 61
Nama : Humayun Asma Kayyisah
Lahir di : Dumai, 01 Oktober 2007
Orangtua : Ibu Tri Sari Asih dan Bapak Slamet
Mulyono

Kucing Kesayangan

Kucingku...
Setiap pagi kau
Selalu membangun kan ku
Aku sangat senang melihatmu
Pupilmu yang membesar
Bulu mu yang lebat dan halus
Tingkahmu yang lucu
Kamu sangat menggemaskan

Kucingku
Kau selalu menemani setiap hariku
Tidur dan bermain selalu bersamamu
Tak terbayangkan jika tanpamu
Pasti hari-hariku akan sepi

Kucingku,
Jangan pernah pergi jauh
Karna disinilah rumah mu
Kami sangat menyayangimu

Kucing Kesayangan 62
Nama : Refah Hadid Juraid
Lahir di : Samarinda , 28 maret 2007
Orangtua : Ibu Eidya Arianthy

Abi Ku

Abi, dimataku kau lah sosok yang paling


bijaksana. Senyummu yang penuh dengan kasih
sayang. Matamu, hidungmu tetap tersedia didalam
ingatanku walau kau berada dikejauhan sana
Abi, Entah mengapa, Tuhan mengambilmu lebih
awal. Sebelum aku bisa membahagiakanmu, Aku
sedih aku merana tanpamu, Tiada sang matahari yang
menyinari lagi. Engkau bagaikan matahari yang selalu
bersinar. tanpamu mendung terasa dunia ini
Abi, Doaku selalu tersedia buat Abi. Setiap
waktu, Setiap detik, Setiap menit, Setiap hembusan
nafasku. Abi, Andai kau tetap tersedia. Ku
menginginkan waktu ini hanya untuk bersamamu,
Sebagai kebersamaan yang terakhir kalinya.
Abi ...Anakmu ini selalu menyayangimu. Tak
terhalang waktu, keadaan dan apapun itu. Terimakasih
untuk perjuanganmu dulu, untuk semua kebaikanmu,
untuk semua nasihatmu, Yang sudah kau memberikan
untuk kami anak-anakmu dan juga keluargamu. Abi,
Semoga kau tenang dan berada di area terindah disisi-
Nya. Amin.

Abi Ku 63
Abi Ku 64
Kelas
Ibnu Thufail

Wali Kelas
Bety Eka Wahyuni, S.Pd

Abi Ku 65
Nama : Chelsya Baysa Putri
Lahir : Samarinda, 12 Mei 2007
Orangtua : Ibu Sartika dan Bapak Bayanuddin

DIA

Cinta Pertama dihidupku


Dia adalah Mama
Kau adalah cinta pertama
Cinta pertama dalam hidupku setelah papa
Kau adalah orang yang sangat kuat
yang pernah kutemui setelah papa
Kau adalah orang yang sangat berjasa dihidup kami

Mama apakah kau tau


Seluruh dunia pun berkata seperti itu ma
Terkadang aku sering bertanya
Apakah kau sering kecewa padaku
itu karena kau sangat sabar kepadaku ma
Kau sabar terhadap semua perlakuanku yang mungkin
bisa saja kau kecewa kepadaku
Tetapi yang kulihat kau selalu sabar atas kelakuanku
Mama kau adalah superhero yang sesungguhnya
setelah ayah

DIA 66
Kau adalah orang terkuat yang bisa mengangkat
barang yang berat yang aku tidak bisa Kau adalah
orang yang terpintar setelah ayah
Satu kalimat yang ingin aku katakan
Terima kasih telah hadir dihidupku mama.
Cinta Kedua dihidupku
Dia adalah Papa
Apakah kau tak lelah bekerja diluar
Setiap pagi papa rutin ke kantor
Untuk mencari nafkah keluaga
Terkadang kaupun harus keluar kota
Semua demi memenuhi kebutuhan keluarga kita
Ketika pulang
Kau selalu menampilkan senyumanmu kepada kami

Papa, apakah papa tau


Kau adalah cinta kedua setelah mama
Kalian selalu jadi yang pertama
Di hati kami anak-anakmu
Kau yang membuat kami kuat
Kau selalu ada untuk memperbaiki semuanya

Papa
Terima kasih telah bekerja keras untuk kami
Terima kasih telah rela berkorban jiwa dan raga untuk
kami Terima kasih telah sayang kepada kami

DIA 67
Kau adalah lelaki yang sangat berjasa dihidupku

Cinta Ketiga dihidupku


Dia adalah nenekku
Nenek sangat sayang pada kami cucu-cucunya
Nek apakabar
Apakah kalian baik baik saja disana
Bagaimana cerita kalian hari ini disana
Apakah menyenangkan
Apakah kau bertemu cucu sudaramu dan yang lainnya
Semoga nenek tengah berkumpul dengan mereka
Tak dapat kulukiskan
Pasti kau sedang berbahagia bersama mereka

Nek, taukah nenek


Ketika aku sedang membuka gadget
Aku melihat foto kita ketika liburan
Dan saat aku melihat itu aku menangis
Padahal kau sudah berkata untuk tidak menangis
karena rindu saat-saat itu

Aku rindu dengan candaanmu


Aku rindu dengan kau yang sering mengomel ketika
aku ada salah
Aku rindu kau memberikanku pesan pesan supaya aku
menjadi lebih baik lagi

DIA 68
Aku rindu mencium tanganmu ketika aku hendak
pulang kerumah
Aku rindu membuatmu tertawa karena tingkah
konyolku

Tetapi semua itu hanya sebatas rindu


Yang tak bisa kulakukan lagi
Rindu yang tidak sempat kuucapkan kepadamu
Karena rasa gengsiku
Apakah waktu bisa diputar kembali sebentar saja
Aku ingin menceritakan semua kepadamu nek
Nek….
Aku ingin memelukmu lagi
Aku ingin menjagamu ketika terbaring sakit dirumah
Tapi itu tidak bisa aku lakukan lagi
Karena kau telah pergi untuk selamanya
Nek sekarang aku bersyukur
Kini kau sudah tidak merasakan sakit lagi
Memang benar kata orang
Orang baik akan pergi dengan cepat
Nek, aku sayang nenek, aku rindu nenek
Al-Fatihah…

DIA 69
Nama : Muhammad Farrel Brammasta
rangtua : Ibu Andi Maya Tumanggor Dan Bapak
Budi Wahyono

Dari Aku Untuk Aku

Hai aku,
Gimana kamu disana ?
Kuharap baik-baik saja
Masih sering olah raga kan?

Tugas sekolah sudah selesai semua kan?


Ingat jangan ditunda terus ya
Kuharap kau tidak menunda nya
Kan bisa segera dikerjakan

Oh iya aku
Apapun itu hasilnya
Jangan kecewa dengan dirimu
Karna kau sudah berusaha sebisamu

Dan ingat ini aku


Suatu saat bunga akan mekar
Bunga yang punya kelopak lebar mekar
Dan berdiri dimanapun dia mekar

Sama seperti dirimu


Pada suatu saat kaupun akan mekar
Berawal dari sebuah benih
Menjadi hal yang indah
Seperti dirimu di masa nanti

Dari Aku Untuk Aku 70


Nama : Andhara Sheva Az-Zahra
Lahir di : Samarinda, 15 November 2007
Orangtua : Ibu Dahliani dan Bapak Erwin

Sahabat

Sahabat
Bagiku sangat berharga
Sahabat, mungkin kamu sering kali kesal
Marah, dan jengkel dengan sifatku
Tetapi, kamu tetap menemaniku

Sahabat
Tidak ada rasa palsu dalam persahabatan kita
Selalu berkata jujur dan bijak
Walaupun terdengar pedas
Di saat susah kamu menyemangatiku tanpa henti

Sahabat
Jika kita telah berpisah
Jangan lupakan kenangan kita
Jangan lupakan kesedihan kita
Jangan lupakan kebahagiaan kita

Sahabat
Aku sangat bersyukur pada Tuhan
Yang telah menghadirkanmu dalam hidupku
Menyempatkanku untuk bertemu denganmu
Dan melewati hari bersamamu

Sahabat 71
Nama : Aulia Shifa Alshafiera
Lahir di : Surabaya, 15 September 2006
Orangtua : Ibu Minil Prawesthi dan Bapak Agoes
Yuliantoro

Guruku

Guru adalah sosok orang tua di sekolah


Engkau tak pernah lelah mengajariku
Engkau bagikan ilmu mu kepada murid mu
Engkau selalu sabar mengajariku hingga aku bisa
Kau adalah pahlawan tanpa tanda jasa

Enkau mencetak generasi bangsa yang cerdas


Tanpa mu aku tidak akan menjadi cerdas
Engkau lah pelita hidup ku
Aku ingin seperti diri mu, guru
Mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa

Guruku 72
Nama : Mohammad Fitriyandi
Lahir : Samarinda, 27 Oktober 2007
Orangtua : Ibu Lenny Wahyuni dan Bapak Muhammad
Sofyan hartedi

Aku

Bisa dia bisa kamu


Aku disini selalu ada untukmu
Tak perlu sedih karena aku selalu disisimu

Aku hidup bukan apa kata mereka


Dan aku akan lebih tidak peduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Aku ingin meraih sukses


Aku ingin meraih bahagia
Aku ingin menjadi diri sendiri

Aku 73
Nama : Rhendi Sanjaya
Lahir : Samarinda, 13 Februari 2008
Orangtua : Ibu Dewi Lestari Dan Bapak Ronald
Sanjaya

Kakakku Tersayang

Kak, Engkau adalah kakak terbaik


Dimana kasih sayangmu penuh kau curahkan pada ku
Kau Pemberani dan tak pamrih
Dalam menolong adikmu

Kak, setiap hari kau baik pada ku


Karena aku tahu kau menyayangi ku
Kak, maafkanlah aku
Jika tanpa sadar aku menyakitimu

Kak, aku sadar belum menjadi adik yang baik


Malah aku sering marah padamu
Kak dalam hatiku yang terdalam
Aku sungguh menyayangimu

Kakakku Tersayang 74
Nama : Fathir Muhammad Yasin
Lahir : Samarinda, 06 Agustus 2008
Orangtua : Ibu Yuli Yaningdia Dan Bapak Nur Aslam
Zulkifli

Liburan Ke Pantai

Suatu hari, saya bersama keluarga ke pantai


mutiara indah, yang terletak di Muara Badak. Jarak
tempuh Muara Badak – Samarinda selama satu jam
setengah. Kami pergi menggunakan mobil. Saat tiba di
Muara Badak, kita masih harus menyebrang
menggunakan ketinting/perahu. Dan saat menyebrang
ini di perjalanan kita bisa melihat pemandangan indah
alam pantai, burung, ikan dan monyet yang sangat
banyak di sekitaran tepian pantai dgn pohon bakaunya
yang rindang. Tujuan pantai kami adalah Pantai
Panrita Lopi.

Setelah 20 menit menempuh perjalanan, saat


sampai tujuan, aku bersama keluarga menurunkan
barang bawaan kami kemudian mendirikan tenda
untuk kita tidur di malam hari setelah itu kami berfoto
dan berenang di laut. Malam hari kami memasak
makanan ya sudah disiapkan sebelumnya yang kami
bawa sebagai bekal. Tak lupa ayah membuat api
unggun sebagai titik kumpul keluarga kami, sambil
bernyanyi dan membakar sosis. Kumpul bersama
keluarga sambil kemping rasanya sangat indah.

Liburan Ke Pantai 75
Bahagia yang tak terhingga rasanya, menurutku
ini adalah liburan yang sangat asik dan paling
menyenangkan, karena bisa berkumpul bersama
keluarga secara komplit. Piknik di pantai menurut
sangat baik karena pemandangan alam pantai
dimalam hari ternyata sangat indah, dan pagi hari
kami bisa berenang sepuasnya. Pastinya sangat aman
untuk liburan di masa pandemi seperti ini.

Liburan Ke Pantai 76
Nama : Rania Farellya
Lahir : Balikpapan, 03 Februari 2007
Orangtua : Ibu Rina Karina Dan Bapak Iqbal Setya
Wiranegara

Sahabat Dekatku

Wahai sahabat
Aku bersyukur mengenalmu
Aku bahagia bila sedang kumpul bersamamu
Jangan pernah lupakanku sampai kita tua nanti
Ingatlah selalu kenangan manis yang pernah kita lalui
bersama

Wahai sahabat dekatku


Aku bersyukur mengenalmu
Aku akan selalu mendoakanmu
Yakinlah persahabatan ini akan terus ada selamanya

Sahabat Dekatku 77
Nama : Nadia Putri Azizah
Lahir : Sidoarjo, 01 Maret 2007
Orangtua : Ibu Nurwahidyawati Dan Bapak Dedi
Maulana

Sahabat

Sabahat,
Bagiku kau istimewa
Bagiku kau tempat pelipur lara
Suka dan duka kita selalu bersama

Sahabat,
Semoga pertemanan ini abadi
Hingga kelak kita tak bersama lagi
Terima kasih sahabat…

78
Sahabat 79

Anda mungkin juga menyukai