Anda di halaman 1dari 30

Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

Halaman Judul

Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional


Berbasis Kompetisi Tahun 2020

PENGUATAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH


DALAM PENGUATAN INDEKS LITERASI

Disusun Oleh

R A C H M A W A T I
NUPTK.1445750651210032

SMP Fastabiqul Khairat Samarinda


Provinsi Kalimantan Timur
2020

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi i


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.3/601.SMP-FKh/VI/2020

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Suparjono, M.Ed


NIK : 10.04.061
TTL : Bantul, 25 januari 1981
Jabatan : Kepala SMP Fastabiqul Khairat

Menerangkan bahwa :

Nama : Rachmawati, A.Md


NIK : 19.11.212
TTL : Ujung Pandang, 13 Januari 1972
Jabatan : Pustakawan / Tenaga Kependidikan

Nama tersebut diatas adalah benar sebagai Pustakawan / Tenaga Kependidikan di SMP
Fastabiqul Khaiarat yang masih aktif hingga saat ini. Surat keterangan ini bertujuan untuk
salah satu persyaratan kelengkapan Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional
Berbasis Kompetisi Tahun 2020.

Demikian surat keterangan ini dibuat agar dibunakan sebagai mestinya.

Samarinda, 15 Juni 2020

Kepala Sekolah SMP Fastabiqul Khairat

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi i


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Penelitian

PENGUATAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH


DALAM PENGUATAN INDEKS LITERASI

Nama Lengkap : Rachmawati, A.md


NIP : Non PNS
Pangkat / Golongan : Non PNS
Instansi Asal : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Nama Institusi : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Alamat Institusi : Jl. Ruhui rahayu 1 RT.3
Kelurahan Gunung Kelua
Kecamatan Samarinda Ulu
Kota Samarinda
Propinsi Kalimantan Timur
Kode Pos 75123
Nomor Telepon Institusi : 0541-4120443
Rencana Tempat Penelitian : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Lama Penelitian : 3 (tiga) Bulan
Rencana Dana Penelitian : Rp.20.000.000,- (dua puluh juta rupiah)

Samarinda, 15 Juni 2020

Peneliti,

Rachmawati, A.Md

Disahkan Oleh,
Kepala Sekolah SMP Fastabiqul Khairat Samarinda

Kepala Sekolah,

Suparjono, M.Ed
NIK. 10.01.061

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi i


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

Daftar Isi

HALAMAN JUDUL ................................................................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................................................. i
ABSTRAK .............................................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1


1.1. LATAR BELAKANG ........................................................................................................... 1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................... 4
1.3 TUJUAN ........................................................................................................................... 4
1.4 MANFAAT ....................................................................................................................... 4
1.4.1 BAGI PESERTA DIDIK/SISWA ................................................................................. 4
1.4.2 BAGI GURU............................................................................................................ 5
1.4.3 BAGI SEKOLAH....................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................................................. 6


2.1 Indeks Literasi ............................................................................................................... 6
2.2 Program Kelas Literasi................................................................................................... 7
2.3 Peran program literasi dalam peningkatan indeks literasi sekolah .............................. 8
2.4 Pengintegrasian program literasi dalam kurikulum sekolah....................................... 9
2.5 Peran sistem pendidikan dalam peningkatan indeks literasi...................................... 11

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ................................................................................................... 13


3.1 METODE PENELITIAN .................................................................................................. 13
3.2 METODE PENGUMPULAN DATA ................................................................................. 15
3.3 TEKNIK ANALISIS DATA................................................................................................ 16

BAB IV Pembiayaan ......................................................................................................................... 17


4.1. Anggaran Biaya............................................................................................................. 17
4.2. Jadwal Pelaksanaan penelitian..................................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 20


DAFTAR RIWAYAT HIDUP ................................................................................................................. 21
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................................................................... 24
Foto Ruang Perpustakaan Juni 2020 ................................................................................................ 25
SOP Program Literasi ………………………….………………………………………………………………………………………26

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi ii


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

PENGUATAN PERAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH


DALAM PENGUATAN INDEKS LITERASI
PADA SMP FASTABIQUL KHAIRAT SAMARINDA

Rachmawati
rachm4wati@yahoo.co.id

Abstrak

Proposal penelitian ini dimulai dengan mengungkapkan pentingnya penguatan


peran perpustakaan sekolah dalam penguatan indeks literasi, untuk membentuk
pustakawan professional yang memiliki kompetensi dalam kajian kepustakawanan dan
karya tulis ilmiah. Sehingga tercapai tujuan proposal penguatan peran perpustakaan
sekolah dalam penguatan indeks literasi dilingkungan sekolah. Dari kajian ini dapat
dipahami bahwa tingkat aktivitas literasi pelajar kita masih tergolong rendah. Melalui
empat dimensi yang menjadi tolok ukur, yaitu dimensi kecakapan, dimensi akses, dimensi
alternatif, serta dimensi budaya terlihat bahwa hanya pada dimensi kecakapan saja
masyarakat kita sudah cukup baik, sementara di tiga dimensi lainnya masih perlu didorong
kemajuannya. Gerakan Literasi Sekolah (GLS), perlu di galakkan serta dijalankannya
beberapa program literasi lainnya untuk mendorong aktifnya gerakan literasi di sekolah.
Gerakan ini diharapkan mampu memberikan pijakan bagi warga sekolah dari jajaran
manajemeen sampai pada guru sebagai ujung tombak terdepan demi mewujudkan civitas
sekolah yang literat. Mengintegrasikan pendekatan literasi dilingkungan sekolah
merupakan salah satu cara untuk menyiapkan generasi masa depan yang literat dan mampu
menghadapi kemajuan zaman. Proposal ini juga memberikan kajian teori yang mendukung
rangkaian kegiatan guru dan siswa dalam pembelajaran yag terintegrasi dengan kegiatan
literasi untuk mencapai tujuan penelitian. Diharapkan penelitian ini nantinya akan menjadi
salah satu rujukan bagi sekolah-sekolah dengan visi menciptakan masyarakat cerdas yang
literat.

Kata kunci : Literasi : Indeks Literasi : Gerakan Literasi Sekolah

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi iii


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

BAB I PENDAHULUAN
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Abad ke 21 menuntut sumber daya manusia yang kompeten dalam segala


bidang baik sains, teknologi, teknik, seni, lingkungan dan matematika. Kesemuanya
itu merupakan bagian dari literasi sehingga masyarakat dituntut untuk menjadi
masyarakat literat. Indonesia sebagai bangsa dan negara yang besar, haruslah mampu
mengembangkan budaya literasi rakyatnya sebagai prasyarat kecakapan hidup abad
ke-21 melalui pendidikan yang terintegrasi, di mulai dari keluarga, sekolah, hingga
masyarakat umum. Penguasaan enam literasi dasar ini menjadi sangat penting tidak
hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua dan seluruh warga civitas
sekolah. Enam Dasar literasi tersebut meliputi literasi baca tulis, literasi numerasi,
literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.
Gerbang utama untuk mengembangkan budaya literasi bangsa Indonesia adalah
melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak. Sebagai bagian
penting dari penumbuhan budi pekerti. Minat baca anak perlu dipupuk sejak usia
dini mulai dari lingkungan keluarga. Minat baca yang tinggi haruslah didukung
dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau, hal ini akan
mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di
masyarakat. Dengan kemampuan membaca ini pula enam literasi dasar berikutnya
(numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewarganegaraan) dapat
ditumbuhkembangkan.

Program literasi sekolah menjadi salah satu program prioritas perpustakaan


SMP Fastabiqul Khairat yang diharapkan dapat memacu peningkatan literasi di
lingkungan sekolah. Program ini mewujud dalam kelas literasi dan pohon literasi
sekolah, serta berbagai program lainnya untuk mendorong aktifnya gerakan literasi
di sekolah. Semua hal tersebut perlu di kaji lebih dalam sebagai upaya untuk
merespon kebutuhan perlunya peta kondisi literasi siswa dengan menelaah dua hal,
yaitu (1) mengkaji dimensi dan indikator yang dapat nyusunan indeks yang tepat

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 1


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

untuk mengukur tingkat aktivitas literasi sekolah; dan (2) menentukan cara
penerapan aktifitas literasi disekolah. Mengingat luasnya makna „literasi‟ yang
berkembangan, kajian ini hanya membatasi pada literasi membaca dan menulis.
Dengan demikian, indikator yang disusun untuk mengukur indeks aktivitas literasi
membaca dan menulis tersebut diharapkan dapat merepresentasikan kenyataan yang
sebenarnya. Hasil kajian ini berbentuk Indeks Aktivitas Literasi Membaca dan
menulis.
Salah satu cara untuk dapat memperoleh indeks aktivitas literasi membaca
dan menulis adalah dengan program literasi baca tulis. Baca tulis adalah bagian yang
tidak dapat dipisahkan, agar anak memiliki keterampilan menulis adalah dengan
membiasakan mereka sejak dini untuk membaca. Karena apa? Berbagai tulisan yang
telah mereka baca secara tidak sadar akan terekam dibawah alam sadarnya.
Keterampilan menulis harus sejalan dengan keterampilan membaca. Terbukti anak
yang terbiasa membaca akan banyak pula perbendaharaan katanya sehingga akan
lebih mudah untuk merangkai kata-kata dibandingkan dengan anak yang tidak gemar
membaca. Manfaat yang kita peroleh bila terbiasa melakukan ini adalah hal yang
luar biasa. Anak akan terbiasa mengorganisasikan pemikirannya dan menuangkan
pikirannya, dan menyatakan perasaannya tentang apa yang dialami dalam lembaran
kertas berbentuk tulisan.
Keberadaan perpustakaan saat ini menjadi begitu penting dengan
dikeluarkannya Undang-undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Undang-
undang yang menjadi payung hukum bagi segala aktifitas kinerja perpustakaan dan
seluruh elemen pendukung kegiatannya, meliputi pustakawan, gedung, koleksi, dan
pemustaka. Sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang no 43 tahun 2007 dalam
pasal 3 dikatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan
keberdayaan bangsa. Maka bertolak dari fungsi perpustakaan tersebut tentunya
sebuah tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk menciptakan sebuah
perpustakaan yang bisa menjadi tempat menggali ilmu sekaligus tempat rekreasi
yang menyenangkan sehingga terwujud masyrakat pembaca dan pembelajar
sepanjang hayat.
Bapak Anies menegaskan, kewajiban yang rutin dijalankan di sekolah juga
harus dijalankan di rumah. Orang tua harus menyempatkan waktu 20 menit untuk
mengobrol dengan anak-anak, karena tanpa disadari kebiasaan tersebut membuat

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 2


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

anak berani tampil dan mau berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pendiri
Indonesia Mengajar mengungkapkan, sebelum pelajaran dimulai, pada ajaran baru,
anak diberi kesempatan untuk membaca buku salama 15 menit. Buku bacaan yang
boleh baca daapt dipilih sendiri sesuai minat anak. Jika buku yang dibutuhkan tidak
ada diperpustakaan sekolah anak diperbolehkan membawa buku dari rumah, dan siap
dibacakan dalam kelas setelah mendapat izin dari guru. Apakah buku itu layak
dibaca atau tidak. Mendikbud Anies juga menuturkan, saat ini negara memiliki 53
juta anak, yang akan menjadi penerus bangsa. Jika anak memiliki minat membaca
tinggi. Pengelaman dari banyak studi menyimpulkan anak banyak membaca akan
terbiasa tentu dengan sendirinya mencintai bacaan. Kebiasaan gemar membaca dapa
mengubah keadaan bangsa. Sebab saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara
yang paling rendah minat membaca. "Anak yang gemar membaca tentu memiliki
budi pekerti yang baik," ujarnya. ([FAT/N-6] Suara Pembaharuan, Edisi Juli 2015).
Menjadi sebuah tantangan besar pustakawan selaku pengelolan perpustakaan
harus mampu mencari trik ampuh agar siswa(i) dapat membiasakan diri dengan
menulis dan membaca. Apa betul kegiatan membaca dapat membantu seseorang
untuk kreatif?. Jordan E. Ayan menjelaskan bahwa membaca dapat memicu
kreativitas. Buku mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya, lengkap
dengan segala kejadian, lokasi, dan karakter. Bayangan yang terkumpul dalam tiap
buku yang melekat dalam pikiran, membangun sebuah bentang ide dan perasaan
yang menjadi dasar dari ide kreatif (Hernowo 2003: 37). Padahal salah satu faktor
yang mendorong agar anak minat menulis ialah kebiasaan membacanya.
SMP Fastabiqul Khairat sejak pustakawan bergabung pada sekolah ini telah
menerapkan program kelas literasi yang telah berjalan sejak Nopember 2019 hingga
Juni 2020, sebagai bagian dari kurikulum tiap kelas, karena sadar bahwa kegiatan
literasi harus benar-benar dijalankan meski semula anak-anak merasa terpaksa.
Karena untuk membangun rasa cinta dan gemar membaca anak-anak perlu
dikenalkan dan didekatkan terlebih dahulu. Seperti pepatah, tak kenal maka tak
sayang, hal ini jugalah yang berlaku dalam dunia literasi.
Alasan lain yang melatar belakangi masuknya kelas literasi dalam kurikulum
sekolah adalah karena dari sekian anak yang ada, beberapa dari mereka memang
sudah menggemari dunia menulis secara online melalui aplikasi watpad. Dengan
jumlah pembaca yang cukup lumayan banyak, bahkan ada yang sudah menerbitkan

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 3


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

buku secara indie yang difasilitasi oleh orang tua mereka. Hingga pada akhirnya
kegiatan ini menjadi bagian dari kurikulum sekolah.
Dengan sederet panjang kaitan antara pentingnya Literasi sebagai bagian dari
kecakapan yang harus dimiliki oleh setiap lulusan SMP Fastabiqul Khairat sebagai
bagian dari modal keterampilan dan dasar keilmuan siswa di masa depan. Sehingga
siswa memiliki wawasan yang lebih luas dalam memaknai dasar literasi.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah yang ditelaah dalam proposal ini dirumuskan sebagai


berikut : Bagaimana cara yang tepat membimbing dan mengajarkan siswa untuk
lebih gemar akan buku bacaan dan menulis buku melalui kegiatan kelas literasi,
bagaimana dampak penerbitan buku sebagai media menulis mereka. Sebagai dasar
untuk memperoleh indeks literasi yang kita inginkan.

1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan laporan kajian indeks literasi adalah sebagai berikut :

1. Memperoleh nilai indeks literasi di lingkungan sekolah, baik dari kalangan


siswa, hingga guru.
2. Mengintegrasikan kelas literasi pada pembelajaran disekolah untuk
meningkatkan minat baca tulis siswa khususnya di satuan pendidikan SMP
Fastabiqul Khairat

1.4 MANFAAT
Penelitian Kajian bidang kepustakawanan ini diharapkan mampu memberikan
manfaat bagi peningkatan kualitas antara lain :

1.4.1 BAGI PESERTA DIDIK/SISWA

Kegiatan Kelas Literasi ini akan memberikan alternatif pendekatan


untuk meningkatkan minat baca dan menulis, pada peserta didik yang saat ini
sudah tergerus dengan era teknologi smart phone. Dengan menfasilitasi
mereka dalam menulis dan membantu mereka mewujudkan karyanya dalam
bentuk buku dan disebarkan melalui internet dalam bentuk buku elektronik,
akan membawa siswa secara tidak langsung untuk membaca buku karya

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 4


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

mereka melalui gadget dan memperlihatkan hasil karya mereka ke rekan


mereka yang lainnya. Buku karya mereka kelak akan mampu menyampaikan
pesan moral dan sikap terpuji terhadap sesama teman yaitu ketekunan,
memanfaatkan waktu luang dengan membaca, dan melatih kreatifitas siswa
dalam hal menulis. Setiap anak mempunyai potensi untuk menulis. Biarkan
imajinasinya mereka tumpahkan dalam cerita yang mereka ciptakan.

1.4.2 BAGI GURU


Dengan Kegiatan Membaca dan Membuat Resensi, guru akan lebih
mudah memberi pemahaman kepada siswa bagaimana cara belajar yang baik
dan benar dengan teknik dibaca, ditulis dengan meringkas hal-hal penting
dalam pembelajaran sehingga nantinya siswa lebih mudah mengingat materi
yang sudah diajarkan disekolah. Secara tak langsung siswa diajarkan untuk
mencari jawaban dari permasalahan yang mereka hadapi dalam belajar,
dengan membiasakan siswa untuk memanfaatkan perpustakaan sebagai
gudang informasi ilmu pengetahuan

1.4.3 BAGI SEKOLAH


Sebagai sebuah tulisan hasil praktik-praktik terbaik pustakawan, penelitian ini
memungkinkan digunakan sebagai cara untuk melatih kemampuan
pustakawan sekolah secara umum untuk terus menerus meningkatkan dan
kualitas yang dimilikinya sebagai pustakawan sehingga tujuan peningkatan
peran pustakawan untuk meningkatkan indeks literasi dapat terwujud.

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 5


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


BAB II
STUDI PUSTAKA

2.1 Indeks Literasi

Pengertian literasi menurut UNESCO adalah seperangkat keterampilan nyata,


khususnya keterampilan kognitif membaca dan menulis, yang terlepas dari konteks
dimana keterampilan itu diperoleh dari siapa serta cara memperolehnya. Sedangkan
pengertian literasi secara umum adalah kemampan individu mengolah dan
memahami informasi saat membaca dan menulis.1

Pengertian Literasi dalam konteks Gerakan Literasi Sekolah adalah


kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan sesuatu secara cerdas
melalui berbagai aktivitas antara lain membaca, melihat, menyimak, menulis,
dan/atau berbicara. Gerakan Literasi Sekolah (GLS) adalah sebuah upaya yang
ditempuh dan dilakukan secara menyeluruh untuk menjadikan sekolah sebagai
organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan
publik. Literasi bukanlah hanya sekadar membaca dan menulis, namun mencakup
keterampilan berpikir dan menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk
cetak, visual, digital, dan auditori.

Kajian bidang kepustakawanan lingkup Nasional berbasis kompetisi tahun


2020 pada perpustakaan sekolah bertujuan untuk membentuk pustakawan
professional yang memiliki kompetisi dalam penguatan peran perpustakaan sekolah
dalam peningkatan indeks literasi. Penelitian ini merupakan upaya perpustakaan
Nasional untuk memetakan tingkat aktivitas literasi di sekolah, sehingga
menghasilkan Indeks Literasi. Dari indeks ini dapat dipahami apakah tingkat
aktivitas literasi siswa kita masih tergolong rendah atau sudah mengalami
peningkatan.

Mengintegrasikan Kegiatan Literasi dalam kurikulum pembelajaran yang


dimaksud dalam proposal penelitian ini adalah agar tiap sekolah dapat menjalankan
kelas literasi yang dimasukkan dalam krikulum pembelajaran, sehingga akan
terbangun masyarakat sekolah yang literat di lingkungan sekolah dengan mengetahui

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 6


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

aspek apa saja yang perlu dimajukan, maka upaya peningkatan indeks literasi dapat
lebih terarah.

2.2 Program Kelas Literasi

Sebelum ide tentang Program kelas literasi menjadi trend, pembelajaran


literasi telah terlebih dahulu dikenal sebagai pembelajaran dalam bidang Bahasa
Indonesia, padahal pemanfaatan literasi tidak melulu berkaitan dengan mata
pelajarana kebahasaan, namun dapat diterapkan pada semua mata pelajaran.2

Pembelajaran literasi bertujuan untuk memperkenalkan anak-anak


tentangdasar-dasar membaca, menulis, memelihara kesadaran bahasa, dan motivasi
untuk belajar. Pembelajaran literasi pada sekolah bertujuan untuk membawa peserta
didik agar semakin memiliki motivasi untuk menumbuhkan minat berliterasi dalam
dirinya guna meningkatkan minat baca dan menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Adapun tujuan pembelajaran literasi pada abad ke 21 yaitu 3 :
1 Membentuk peserta didik menjadi pembaca, penulis, dan komunikator yang
strategis.
2 Meningkatkan kemampuan berpikir dan mengembangkan kebiasaan berpikir pada
peserta didik
3 Meningkatkan dan memperdalam motivasi belajar peserta didik.
4 Mengembangkan kemandirian peserta didik sebagai seorang pembelajar yang
kreatif, inovatif, produktif, dan sekaligus berkarakter.

Literasi tidak terpisahkan dari dunia pendidikan. Literasi menjadi sarana


peserta didik dalam mengenal, memahami, dan menerapkan ilmu yang
didapatkannya di bangku sekolah. Literasi juga terkait dengan kehidupan peserta
didik, baik dirumah maupun dilingkungan sekitarnya.4 Sejalan dengan
berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi guru di sekolah harus berpikir
bahwa literasi merupakan sebuah konsep yang berkembang dan dapat dimanfaatkan
sebagai media pembelajaran di kelas.5 Kegiatan kelas literasi diharapkan mampu
mendukung proses dan pencapaian hasil pembelajaran secara optimal bukan untuk
mempersulit jalannya proses pembelajaran.6

Komponen Literasi Sekolah Literasi tak hanya sekedar membaca dan


menulis, namun mencakup keterampilan berpikir menggunakan sumber-sumber

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 7


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

pengetahuan dalam bentukcetak, visual, digital, dan auditori. Di abad 21 ini,


kemampuan ini disebut sebagai literasi informasi. Clay menjabarkan bahwa
komponen literasi informasi terdiri atas literasi dini, literasi dasar, literasi
perpustakaan, literasi media, literasi teknologi, dan literasi visual. Dalam konteks
Indonesia, literasi ini diperlukan sebagai dasar pemerolehan berliterasi tahap
selanjutnya. Komponen literasi tersebut dijelaskan sebagai berikut 7 :
1) Literasi Dini diartikan sebagai kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa
lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan lisan yang dibentuk
olehpengalamannya berinteraksi dengan lingkungan sosialnya di rumah.
2) Literasi Dasar diartikan sebagai kemampuan untuk mendengarkan, berbicara,
membaca, menulis, dan menghitung serta berkaitan juga dengan kemampuan
analisis untuk memperhitungkan, mempersepsikan informasi,
mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi berdasarkan pemahaman
dan pengambilan kesimpulan pribadi.
3) Literasi perpustakaan Memberikan pemahaman cara membedakan bacaan fiksi
dan nonfiksi, ,memahami penggunaan katalog, hingga memiliki pengetahuan
dalam memahamiinformasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan,
penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah.
4) Literasi Media, diartikan sebagai kemampuan untuk mengetahui berbagai bentuk
media yang berbeda, seperti media cetak, media elektronik (media radio, media
televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya.
5) Literasi Teknologi Kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti
teknologi seperti perangkat keras, perangkat lunak, serta etika dalam
memanfaatkan teknologi. Berikutnya, kemampuan dalam memahami teknologi
untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet.
6) Literasi Visual merupakan pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan
literasi teknologi, yang mengembangkan kemampuan dan kebutuhan belajar
dengan memanfaatkan materi visual dan audio visual secara kritis dan
bermartabat. Pengintegrasian kelas literasi dalam kurikulum pembelajaran

2.3 Peran program literasi dalam peningkatan indeks literasi sekolah

Abad 21 menuntut siswa perlu memiliki keterampilan abad 21 atau


diistilahkan dengan 4K (kreatif, Kritis berfikir, Komunikatif dan Kolaborasi); serta
keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi.

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 8


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

Perbaikan pendidikan dalam pembelajaran saat ini adalah terpusat dalam


mengintegrasikan Penguatan Pendidikan Karakter dan Literasi; keterampilan abad 21
Gerakan Literasi Sekolah (GLS) perlu mengintegrasikan, memperdalam,
memperluas, dan sekaligus menyelaraskan berbagai program literasi yang dapat
dilaksanakan secara terus menerus. Dalam hubungan ini pengintegrasian dapat
berupa Kelas Literasi (Jam Baca di perpustakaan selama 30 menit), Meresume dan
Pohon Literasi Kelas,; pelibatan OSIS dalam aktifitas rutin Mading dan
ekstrakurikuler Jurnalistik.

2.4 Pengintegrasian program literasi dalam kurikulum sekolah

Kurikulum pendidikan dapat berfungsi sebagai kendaraan untuk


mentransmisikan hal-hal yang terkait dengan pengetahuan literasi. Kondisi
keseluruhan sebuah sistem pendidikan harus diperhitungkan untuk menjadi wahana
promosi sekolah. Ketersediaan tenaga pustakawan dan tenaga pengajar yang
mumpuni dan keberadaan kurikulum yang mendukung berjalannya program literasi
sekolah dalam lingkup pedidikan formal.

Sekolah dalam hal ini harus memainkan peran penting untuk mendukung
program-program literasi berkelanjutan. Serta dukungan seluruh civitas sekolah akan
sangat berpengaruh dalam pelaksanaan program dimaksud. Pihak yang berperan aktif
dalam pelaksanaan komponen literasi dipaparkan pada tabel berikut 8 :

Tabel 1. Pihak Pelaksanaan Komponen Literasi


No Komponen Literasi Pihak yang Berperan Aktif
1 Literasi Usia Dini Orangtua dan keluarga, guru/PAUD,
pamong atau pengasuh
2 Literasi Dasar Pendidikan Formal
3 Literasi Perpustakaan Pendidikan Formal
4 Literasi Teknologi Pendidikan Formal dan Keluarga
5 Literasi Media Pendidikan Formal, keluarga, dan
lingkungan sosial
6 Literasi Visual Pendidikan Formal, keluarga, dan
lingkungan sosial

Literasi yang menyeluruh dan saling terkait ini memampukan seseorang untuk
berkontribusi kepada masyarakatnya sesuai dengan kompetensi dan perannya sebagai

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 9


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

warga Negara global. Dalam Komponen literasi tersebut terdiri dari enam
kemampuan yang berbeda. Selain itu, diperlukan juga pendekatan belajar-mengajar
yang mengembangkan komponen-komponen literasi ini. Hal tersebut membuktikan
bahwa literasi tidak hanya didefinisikan sebagai aktivitas membaca dan menulis saja.
Pengintegrasian program literasi disekolah untuk meningkatkan penguatan
indeks literasi diimplementasikan dalam bentuk kegiatan :

1. Kelas Literasi
Gerakan Literasi Sekolah merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua
warga sekolah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid, dan masyarakat,
sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan
kolaboratif berbagai elemen sekolah. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan
hal ini berupa pembiasaan membaca yang dilakukan dengan kegiatan 15 menit
membaca. Maupun jadwal wajib kunjungan ke perpustakaan untuk membaca dan
membuat resensi selama 30 menit. Jam wajib kunjungan ke perpustakaan
seminggu sekali selama 30 menit untuk membaca dan membuat resume dari buku
yang dibaca, bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis
sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan ini harus rutin
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan
keterampilan menulis. Link website kelas literasi :
https://perpussmpfk.blogspot.com/2020/03/kelas-literasi-sekolah.html

2. Pohon Literasi
Salah satu program kerja Perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat adalah Pojok
Baca Kelas. pada pojok baca kelas ini, siswa diajarkan untuk rajin membawa
buku koleksi yang ada dirumah yang telah dibaca dan di letakkan pada pojok
baca dikelas masing-masing. buku ini nantinya akan dibawa pulang kembali dan
diganti dengan buku yang lainnya. Buku yang berada di pojok literasi kelas tidak
boleh dipinjamkan pada siwa kelas lainnya. Pohon literasi mengajarkan siswa
untuk memanfaatkan pojok baca kelas sebagai sumber informasi dan sumber
bahan bacaan dikelas dan Android sebagai media pelaporan dari buku yang
dijadikan koleksi pojok literasi kelas. Nantinya Pohon Literasi ini diserahkan
kepada petugas perpustakaan sebagai bahan laporan berjalannya kegiatan literasi
dikelas. Semakin banyak pohon literasi yang diserahkan kepada petugas
perpustakaan, semakin rajin siswa membaca buku. Pohon2 ini nantinya akan

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 10


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

ditempel pada Mading report Kelas Literasi. Dan Kelas yang paling banyak
pohon literasinya akan mendapat piala bergilir dari Sekolah.
Penanggung jawab dari pojok literasi kelas ini adalah seluruh siswa yang berada
dikelas tersebut. untuk pelaporan pohon literasi dilakukan oleh petugas literasi
kelas yang telah dipilih dan ditunjuk oleh siswa dikelas berdasarkan musyawarah
pada saat pemilihan ketua kelas dan wakil ketua kelas. Program pohon literasi
dapat dilihat pada link : https://perpussmpfk.blogspot.com/2019/11/program-
pohon-literasi-generasi-40-smp.html

3. Penerbitan Buku
Program Penerbitan Buku oleh perpustakaan Fastabiqul Khairat bertujuan untuk
menfasilitasi seluruh civitas sekolah yang hoby menulis dan mau menulis. Juga
untuk menfasilitasi kegiatan kelas pada SMP Fastabiqul Khairat, agar memiliki
output dari kegiatan itu sendiri dalam bentuk Buletin ataupun buku tercetak.
Alhamdulillah program ini sudah berjalan dan sudah menerbitkan beberapa buku
ber-ISBN oleh Perpustakaan Nasional dan Sekolah sebagai penerbit. Program
kegiatan ini dapat dilihat pada link : https://perpussmpfk.blogspot.com/
2020/03/program-penerbitan-buku-yayasan.html

Penting untuk dicatat bahwa pendidikan menyediakan instrument terbaik


untuk menyebarluaskan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan indeks
literasi di Indonesia seperti yang kita harapkan bersama agar tercapai masyarakat
cerdas dan literat.

2.5 Peran sistem pendidikan dalam peningkatan indeks literasi

Kurikulum dan pendidikan dapat berfungsi sebagai kendaraan untuk


mentransmisikan hal-hal yang terkait dengan program literasi sekolah. Kondisi
keseluruhan sebuah sistem pendidikan harus diperhitungkan untuk menjadi wahana
promosi sekolah dan program literasinya. Ketersediaan tenaga pustakawan yang
mumpuni dan digaji dengan baik, infrastruktur dan keberadaan kurikulum yang
mendukung program literasi sekola merupakan bagian dari sistem pendidikan yang
dapat dibangun dari ruang lingkup sebuah pendidikan formal.

Anak-anak usia sekolah seringkali mewakili kelompok masyarakat yang


paling rentan selama bencana karena mereka tidak memiliki akses terhadap informasi

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 11


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

(Ratiani, 2012:15) Hal ini bisa dimaklumi karena anak-anak usia sekolah belum
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang akan memungkinkan mereka untuk
melindungi diri mereka sendiri dan membuat keputusan yang benar selama keadaan
keadaan yang sulit.

Sekolah memainkan peran penting dalam meningkatkan indeks literasi,


karena sekolah merupakan wakil dari sebuah pusat kehidupan masyarakat yang
penting. Mayoritas anak usia sekolah menghabiskan sebagian besar waktu mereka di
sekolah. Hasil didikan di sekolah dan lingkungan sekolah dapat menentukan nasib
masa depan mereka terkait dengan peningkatan indeks literasi. Cara terbaik
untuk meningkatkan indeks literasi adalah dengan mengubah perilaku manusia
melalui program literasi sekolah yang relevan untuk peningkatan pribadi anak dan
kolektif. Karenanya sebuah unit pendidikan harus mempunyai fungsi untuk
menyebarluaskan informasi program literasi sekolah disemua tingkatan sekolah dan
mengembangkan program pendidikan tentang program literasi sekolah.

Sekolah tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal ini seluruh civitas sekolah,
memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk meningkatkan indeks literasi bagi
siswa dan guru. Semakin besar tingkat pendidikan, kesadaran dan pengaturan diri,
semakin besar potensinya untuk menjadi masyarakat pembelajar dan literat. Semua
inisiatif yang ditargetkan untuk meningkatkan indeks literasi harus dilaksanakan oleh
seluruh civitas sekolah dalam kerjasama yang erat. Selain memperkenalkan program
literasi sekolah, penting juga untuk memahami tanggung jawab yang kita miliki
untuk kehidupan siswa kedepannya. Harus diakui bahwa terkadang karena ada fitur
psikologis dan usia-spesifik, siswa biasanya pasif dalam mencari informasi tentang
pengetahuan literasi. Namun, sebagai hasil dari upaya peningkatan indeks literasi
yang memadai, kelak siswa dapat menjadi pembawa pesan dan informasi penting
kepada keluarga dan masyarakat disekitarnya akan arti penting peningkatan
pengetahuan literasi menuju masyarakat yang literat.9

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 12


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 METODE PENELITIAN

Penelitian ini direncanakan menggunakan metode penelitian tindakan atau


Action Research. penelitian tindakan merupakan salah satu bentuk rancangan
penelitian, dalam penelitian tindakan peneliti mendeskripsikan, menginterpretasi
dan menjelaskan suatu situasi sosial pada waktu yang bersamaan dengan
melakukan perubahan atau intervensi dengan tujuan perbaikan atau
partisipasi. Action research dalam pandangan tradisional adalah suatu kerangka
penelitian pemecahan masalah, dimana terjadi kolaborasi antara peneliti
dengan client dalam mencapai tujuan (Kurt Lewin,1973 disitasi Sulaksana,2004),
sedangkan pendapat Davison, Martinsons & Kock (2004), menyebutkan penelitian
tindakan, sebagai sebuah metode penelitian, didirikan atas asumsi bahwa teori dan
praktik dapat secara tertutup diintegrasikan dengan pembelajaran dari hasil
intervensi yang direncanakan setelah diagnosis yang rinci terhadap konteks
masalahnya.

Penelitian tindakan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan untuk situasi


atau sasaran khusus dari pada pengetahuan yang secara ilmiah tergeneralisasi. Pada
umumnya penelitian tindakan untuk mencapai tiga hal berikut : (Madya,2006)
 Peningkatan praktik.
 Peningkatan (pengembangan profesional) pemahaman praktik dan
praktisinya.
 Peningkatan situasi tempat pelaksanaan praktik.

Hubungan antara peneliti dan hasil penelitian tindakan dapat dipakai sendiri
oleh penelitinya dan tentu saja oleh orang lain yang menginginkannya dan
penelitiannya terjadi di dalam situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera
diperlukan, dan hasil-hasilnya langsung diterapkan/dipraktikkan dalam situasi
terkait. Selain itu, tampak bahwa dalam penelitian tindakan peneliti melakukan
pengelolaan, penelitian, dan sekaligus pengembangan.

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 13


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

Penelitian tindakan (action research) dilaksanakan bersama-sama paling


sedikit dua orang yaitu antara peneliti dan partisipan atau klien yang berasal dari
akademisi ataupun masyarakat. Oleh karena itu, tujuan yang akan dicapai dari suatu
penelitian tindakan (action research) akan dicapai dan berakhir tidak hanya pada
situasi organisatoris tertentu, melainkan terus dikembangkan berupa aplikasi atau
teori kemudian hasilnya akan di publikasikan ke masyarakat dengan tujuan riset
(Madya,2006).
Sementara itu, peneliti perlu untuk membuat kerjasama dengan anggota
organisasi dalam kegiatan ini, membuat persetujuan eksplisit dengan responden.
Pelaporan secara rutin mengenai jalannya kegiatan dapat mencerminkan ciri khusus
dari kesepakatan ini. Baik peneliti maupun responden dapat memiliki peran dan
tanggungjawab ganda, meskipun ini dapat berubah selama perjalanan kegiatan
berlangsung, tetapi penting untuk menentukan aturan awal pada bagian luar proyek
agar dapat mencegah konflik kepentingan dan menghindari ancaman terhadap hak
prerogatif pribadi atau jabatan mereka. Adalah sangat penting membuat
kesepakatan terlebih dahulu mengenai sasaran dari penelitian, kemudian dapat
dilakukan perbaikan-perbaikan yang diperlukan. Berikut tahapan penelitian
tindakan (action research) yang dapat ditempuh yaitu : (Davison, Martinsons &
Kock (2004) lihat Gambar berikut : Siklus action research, (Davison, Martinsons &
Kock (2004)

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 14


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

3.2 METODE PENGUMPULAN DATA

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data yang digunakan adalah :

1. Observasi
Observasi adalah sebuah metode pengumpulan data yang menjabarkan
informasi-informasi yang telah dihimpun oleh peneliti. Laporan ini bersifat
objektif dan sistematis, sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Observasi seringkali disebut teks klasifikasi karena mengandung klasifikasi
suatu objek pengamatan berdasarkan kriteria tertentu di dalamnya. Untuk
dapat dikatakan sebagai hasil observasi, maka pengumpulan data harus
memenuhi sejumlah persyaratan diantaranya :
a. Ojektif : Teks yang ada haruslah bersifat objektif dan universal.
b. Informatif : Teks yang ada harus ditulis secara lengkap dan factual, tidak
boleh mengandung prasangka atau dugaan yang belum terbukti.
c. Komunikatif : Isi laporan observasi harus dapat dibuktikan kebenarannya.
Ingat, sebuah laporan hasil observasi yang baik harus punya struktur yang
urut dan lengkap. Dalam laporan itu juga tidak boleh ditemukan opini dari
penyusunnya. Dan ingat, harus faktual!

2. Metode Angket (kuesioner)


Metode angket menurut Arikunto (2006:151) “Angket adalah pernyataan
tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam
arti laporan tentang pribadi atau hal-hal yang ia ketahui”. Sedangkan menurut
Sugiyono (2008:199) “Angket atau kuesioner merupakan tehnik pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab”. Kuesioner merupakan
teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pernyataan tertulis kepada responden untuk di jawabnya.10

Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal
memberikan anda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.. Instrumen
yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan 2 angket yang
berbeda :

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 15


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

a) Angket kemandirian Siswa, menggunakan skala likert 4 (empat) poin.11.


Jawaban responden berupa pilihan dari lima alternatif yang ada, yaitu :
1. TP : Tidak Pernah
2. P : Pernah
3. J : Jarang
4. S : Selalu

b) Angket Sikap Siswa, menggunakan skala likert 4 (empat) poin.12. Jawaban


responden berupa pilihan dari lima alternatif yang ada, yaitu :
1. SS : Sangat Setuju
2. S : Setuju
3. TS : Tidak Setuju
4. STS : Sangat Tidak Setuju

3. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal berupa
kegiatan kelas literasi, laporan pohon literasi, dan buku yang telah diterbitkan,

3.3 TEKNIK ANALISIS DATA

Analisis data yang direncanakan setelah mengamati lembar angket adalah


melakukan diagnosa dengan mengindentifikasi masalah pokok yang ada saat
implementasi program literasi. Selanjutnya peneliti melakukan tindakan
perencanaan untuk memahami pokok masalah yang ada kemudian menyusun
rencana tindakan yang tepat untuk menyelesaikan masalah yang ada, dengan
memperhatikan kebutuhan siswa terhadap program literasi. Selanjutnya peneliti dan
partisipan bersama-sama melakukan evaluasi dari implementasi tadi. Dalam tahap
ini dilihat bagaimana penerimaan siswa terhadap program literasi untuk mencapai
peningkatan indeks literasi .

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 16


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

BAB IV Pembiayaan

BAB IV
PEMBIAYAAN

4.1. Anggaran Biaya

Untuk melancarkan pelaksanaan penelitian ini perpustakaan nasional akan


memberikan biaya penelitian bagi proposal yang lolos sebesar Rp. 20.000.000,-. (dua
puluh juta rupiah). Alokasi biaya yang digunakan harus berdasarkan standar biaya
masukan (SBM) Tahun 2020 dari Dirjen Anggaran Kementrian Keuangan RI.

Secara rinci anggaran biaya terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian pertama dalam
bentuk justifikasi anggaran biaya penelitian dan bagian kedua rekapitulasi anggaran
penelitian.

a. Justifikasi Anggaran Biaya Penelitian

Justifikasi anggaran meliputi biaya honor, peralatan penunjang, pembelian bahan habis
pakai, biaya perjalanan lokal dan antara kota/kabupaten serta biaya publikasi. Secara lebih
rinci besaran anggaran yang dibutuhkan sebagai berikut :

Kode % Biaya Yang


Jenis Pengeluaran
JP Diusulkan
Honor (peneliti, seminar dan administrasi 19,40%
1 Rp. 3.880.000,-
{Layout, editor, design grafis} penerbitan)
2 Bahan Habis Pakai/Peralatan 49.75% Rp. 9.950.000,-
Lain-lain (Publikasi, Seminar, laporan Final 30,85%
3 Rp. 6.170.000,-
Cetak buku)
Jumlah 100% Rp. 20.000.000,-

b. Rekapitulasi Anggaran Biaya Penelitian

Berikut rincian rekapitulasi anggaran biaya penelitian penguatan peran perpustakaan


sekolah dalam penguatan indeks literasi pada SMP Fastabiqul Khairat Samarinda.

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 17


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

REKAPITULASI ANGGARAN PENELITIAN (RAP)

No Program Kegiatan Rincian Jumlah Total JP Keterangan


1 Kelas Membeli Ambal Rp.650.000,- 4 pcs Rp. 2.600.000,- 2 Ruang
Literasi untuk duduk Perpustakaan
lesehan saat jam belum
literasi memiliki
Ambal dan
Membeli Meja Rp.200.000,- 8 meja Rp.1.600.000,- 2 meja lesehan
Lesehan untuk
pelaksanaan
Kertas resume Rp.40.000,- 3 rim Rp. 120.000,- 2 kelas literasi.
Untuk
Honor menunjang
-Narasumber Rp.1.000.00 2 org Rp.2.000.000,- 1 hal tersebut
-Moderator 0Rp.400.000 1 org Rp.400.000,- 1 maka ambal
dan meja
Proyektor Rp.2.000.00 1 pcs Rp.2.000.000,- 2 dimasukkan
dalam
Sound System Rp.750.000 1 pcs Rp.750.000,- 2 anggaran

Microphone Rp.80.000,- 1 pcs Rp. 80.000,- 2


2 Pelaksanaan Papan Mading Rp.400.000,- 2 pcs Rp.800.000,- 2 untuk grafik
Pohon Data Pohon kelas literasi
Literasi kelas Literasi
3 Penerbitan Printer canon Rp.2.000.00 1 pcs Rp.2.000.000,- 2 Penerbitan
Buku Siswa g20101 buku siswa
sebagai
Tinta anti luntur Rp.52.000 4 btl Rp. 208.000,- 3
output dari
Biaya cetak sampul Rp.8.000,- 100 lbr Rp.800.000,- kegiatan
3
program
Biaya jilid buku Rp.10.000,- 100 eks Rp.1.000.000,- literasi
3
Plastik untuk Rp. 30.000,- 1/pak Rp.30.000,- 3
mengemas buku

Cetak buku Rp.40.000,- 100 Rp.4.000.000,- 3


Karya anak

Honor Rp.300.000,- 1 org Rp.300.000,- 1


layout/editor disain Rp.180.000,- 1 org Rp.180.000,- 1
sampul Rp.200.000,- 1 org Rp.200.000,- 1
pembuat artikel
Honor tim Web
Penanggung jawab Rp.400.000,- 1 org Rp.400.000,- 1
layout/editor Rp.400.000,- 1 org Rp.400.000,- 1
4 Pembuatan Penggandaan Rp.12.000 5 eks Rp.72.0000,- 3
LPJ dan buku
Penjilidan Rp.10.000 6 eks Rp.60.000,- 3
panduan

Catatan :

1 Kelas berisi 25 Siswa, Ada 11 kelas di SMP Fastabiqul Khairat


1 kelas di ampu 1 guru
Ruang perpustakaan dikelola 2 pustakawan

Perubahan bisa terjadi seiring dengan waktu dan jumlah siswa baru yang belum fix Sejak
proposal dibuat.

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 18


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

4.2. Jadwal Pelaksanaan penelitian

Jadwal penelitian yang direncanakan pada penelitian ini awalnya adalah


dimulai pada tahun ajaran baru 2020/2021 di SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
pada bulan Juli. Tetapi dengan adanya pembelajaran online karena pandemi corona
maka pembelajaran diperkirakan mulai berjalan pada bulan Agustus. Penelitian
saat itu mengacu pada tengat yang disiapkan yaitu selama selambatnya 3 bulan.
Kegiatan penelitian diharapkan bisa selesai, dievaluasi dan diambil tindakan refleksi
pada akhir semester ganjil 2020/2021.

15 Agustus 15 September 15 Oktober 15 Nopember


s/d
s/d s/d s/d
No Tahapan Kegiatan 15
September 15 Oktober 15 Nopember 15 Desember
2020 2020 2020 2020
1 Perencanaan
1. Perijinan
2. Pembagian tugas
3. Pemetaan program
Literasi (Kelas Literasi,
Pohon Literasi,
Penerbitan Buku)
4. Pemilihan Kegiatan
5. Kelas inspirasi menulis

2 Pengumpulan Data
1. Pelaksanaan Program
Literasi di Perpustakaan
dan Kelas
2. Pencatatan hasil
angket/kuisioner

3 Evaluasi
1. Hasil Kuisioner
2. Hasil Pohon Literasi

4 Pembelajaran Refleksi
- Menerbitkan Karya Tulis
Siswa sebagai output
program literasi
- Menerbitkan karya secara
online sebagai data
informasi

5 Penulisan laporan
- Pengumpulan hasil
Evaluasi
- Menulis laporan
- Mendiseminasikan
laporan

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 19


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

Daftar Pustaka

Rachmawati, “Menumbuhkan Budaya Baca Di Sekolah”: https://rachm4wati.gurusiana.id/


article/2017/8/menumbuhkan-budaya-baca-di-sekolah-dasar-655664, Diakses di
Samarinda 12 juni 2020, 17.30 Wita

Anggun, “Literasi Publik”. https://www.literasipublik.com/pengertian-literasi. Diakses di


Samarinda, 28 Mei 2020, pada pukul 14.45 Wita.1

Hendra Kurniawan, “Pembelajaran Literasi dalam mata pelajaran sejarah”, Historia itae,
Bol. 32 No.1 Universitas Sanata Darma, hlm.1. 2

Ibid, “Pembelajaran Literasi Abad 21”, halaman 54.3

Dirjen Dikdasmen,Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah, Jakarta: Kemendikbud,


2016, hlm.2. 4

Yunus Abidin dkk, (2017) “Teknologi Informasi” : ,op.cit., hlm. 3. 5

Hendra Kurniawan, “Pembelajaran Literasi”: op.cit., hlm. 6. 6

Dirjen Dikdasmen, “Desain Induk Gerakan Literasi Sekolah”, Jakarta: Kemendikbud,


2016, hlm.2. 7

Yunus Abidin dkk, 2017,op.cit., hlm. 3.23 Hendra Kurniawan,op.cit., hlm. 6.24 Dirjen
Dikdasmen,op.cit.,hlm. 8-9 8

Dyan Widya Agustina, 2019, Integrasi Ste(a)m dan muatan PLH pada pembelajaran
tematik dikelas 2 SD Islam Bunga Bangsa Samarinda., hlm 12-139

Sugiyono, (1986). “Metode Angket Kuisioner”. Jakarta: op. cit, hlm. 199. 10

Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, (2000) Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: op. cit hlm 15 11

Imam Ghozali, (2001) “Metode Angket Kuisioner”. Jakarta: OP.cit, hlm 4712

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 20


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

LAMPIRAN 1
Daftar Riwayat Hidup

Nama : Rachmawati
Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 13 Januari 1972
Tempat bertugas : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Jabatan : Pustakawan SMP Fastabiqul Khairat
Pendidikan Terakhir : Diploma Tiga
Awal bertugas Pustakawan : 02 Nopember 2009 – 15 September 2019
Bekerja di Perpustakaan : SD Islam Bunga Bangsa
Tempat Bertugas Baru : 02 November 2019 s/d Saat ini
Bekerja di Perpustakaan : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda

Tugas pokok kepustakawanan SMP Fastabiqul Khairat


1. Membuat dan melaksanakan Program Kerja Perpustakaan danStandar Operasional
Prosedure (SOP) Perpustakaan Sekolah
2. Menyelenggarakan tugas peningkatan minat baca di sekolah
3. Membuat program literasi sekolah dengan membuat buku Sekolahku Awal Imajinasiku
4. Menyelenggarakan proses administrasi pepustakaan
5. Membuat laporan layanan perpustakaan setiap bulan dan laporan tahunan
6. Mengembangkan koleksi perpustakaan sekolah/madrasah
7. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi serta Mempromosikan perpustakaan
dan literasi informasi
8. Mengembangkan kegiatan perpustakaan sebagai sumber belajar kependidikan dan
9. Mengembangkan profesionalitas kepustakawanan

Karya unggulan dan prestasi yang pernah dicapai :


Karya Tulis
1. Menulis Artikel Pada Majalah Pustaka Pariwara Badan Perpustakaan Provinsi
Kalimantan Timur.
2. Gores Gurau Es Pernyata diterbitkan oleh Pustaka Spirit Jakarta Tahun 2014
3. Perpustakaanku Kini dan Nanti Oleh Perpustakaan Bunga Bangsa Samarinda tahun
2013
4. Go Blog dengan Blogspot Oleh Perpustakaan Bunga Bangsa Samarinda tahun 2013
5. Permainan Kwartet dan Monopoli Dokcil SD Islam Bunga Bangsa

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 21


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

6. Aqil Baligh diterbitkan Oleh Mujahid Press, Bandung Tahun 2012


7. Buku Elektronik Permainan Kwartet dan Monopoli yang diikutkan lomba pada Dokcil
Mahir
8. Gizi Caravan Dancow, Sehat dimulai dari sekolahmu " Tahun 2012
9. Yuk Kenali Pahlawan Nasional Melalui Monas dan Kuarnas, 2017
10. Berbekal Senter Mengentaskan Buta Aksara, Penerbit Agil Karya Group Jakarta, 2019
11. Antologi cerita anak “Mukena Ungu”, Penerbit Wonderland Publisher Jogjakarta,
2019
12. Antologi “Luka Labatula”, Penerbit Kantor Bahasa Kaltim, 2019
13. Ayo Hidup Sehat, Tips Sehat Anak Cerdas, Penerbit yayasan Bunga Bangsa
Samarinda, 2019
14. Antologi “Menggapai Sejuta Asa” bersama anak-anak TBM Iqro, Mei 2019
15. “Aku Berkata Jujur”, Penerbit Kantor Bahasa Kaltim, 2019

Prestasi
1. Juara Harapan 1 Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013
2. Piagam Penghargaan dan Piala Juara Harapan 3 Nasional Lomba Budaya Mutu
Sekolah Dasar Swasta Kategori "Perpustakaan" yang diraih pada Grand Final Lomba
Budaya Mutu Sekolah Dasar Tingkat Nasional Tahun 2015, yang diselenggarakan
oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Dirjen DIKDASMEN, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 02 s.d 06 November 2015
3. Piagam Akreditasi Perpustakaan SD Islam Bunga Bangsa Terakreditasi B Oleh
Perpustakaan Nasional RI Jakarta, tahun 2017
4. Piagam Juara 1 Lomba Alat Peraga Edukasi oleh yayasan Az-Zukruf, bertempat dia
aula Kantor Kecamatan Samarinda Utara, 01 April 2017
5. 120 Penulis Terpilih Sayembara Buku cerita anak gerakan literasi nasional (GLN
2017) oleh, Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa KEMENDIKBUD
6. dengan judul buku Yuk Kenali Pahlawan Pahlawan Nasional melalui Monopoli
Pahlawan Nasional (MONAS) dan Kwartet Pahlawan Nasional (KWRNAS)
7. Juara 2 Tingkat Nasional, Vlogger Instagram PNS Inspiratif 2018, oleh Kemenpan RB
Jakarta Tahun 2018
8. Juara 1 Lomba Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas berprestasi dan
berdedikasi tinggi tahun 2019, kategori Pengelola TBM Tingkat Kota Samarinda, oleh
Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Tahun 2019

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 22


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

9. Juara 1 Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas beerprestasi dan
berdedikasi tinggi tahun 2019, kategori Pengelola TBM Tingkat Provinsi Kalimantan
Timur, oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Juni Tahun 2019
10. Finalis Lomba Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas berprestasi dan
berdedikasi tinggi tahun 2019, kategori Pengelola TBM Tingkat Nasional ke-13, oleh
Kementrian dan Kebudayaan RI, Direktorat tenaga pendidik dan kependidikan,
Jakarta, Tahun 2019
11. Juara 2 Sayembara penulisan Bahan Bacaan Literasi Kantor Bahasa Provinsi
Kalimantan Timur, Kategori Membaca Dini, Juni Tahun 2019
12. Juara 1 Pustakawan Berprestasi tingkat Propinsi Kalimantan Timur, Tahun 2019, Oleh
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Propinsi Kalimanan Timur
13. Finalis Pustakawan Berprestasi Tahun 2019, Oleh Perpustakaan Nasional RI, Jakarta
Agustus 2019

Pengalaman Narasumber :
1. Diklat Peningkatan Kapasitas Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Perpustakaan
Sekolah Tingkat SD Se-Kalimantan Timur oleh Dinas Pendidikan Propinsi
Kalimantan Timur dan Buku Etam “Komunitas Pecinta buku dan Perpustakaan”
2. Konferensi Perpustakaan Digital se-Kaltim dan Kaltara Oleh Badan Perpustakaan
Propinsi Kalimantan Timur, dengan judul materi "Membangun Perpustakaan Berbasis
Teknologi Informasi"
3. Studi Pembelajaran Peserta Diklat Pengenalan Pengelolaan Perpustakaan Pola 110
Jamlat, Oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Propinsi Kalimantan Timur,
Oktober 2018
4. Sosialisasi Tantangan dan Permasalahan Kepustakawanan Oleh Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Daerah Propinsi Kalimantan Timur, dengan judul materi “Kondisi
Pustakawaan Saat Ini” Oktober 2019

Pengalaman Organisasi Literasi :


1. GPMB Propinsi Kaltim, Sebagai Anggota Bidang peningkatan Minat dan kegemaran
membaca
2. Taman Baca Masyarakat (TBM) Iqro, Sebagai Ketua
3. Komunitas Jaring Penulis Kaltim (JPK) sebagai anggota
4. Asosiasi Tenaga Pustakawan Indonesi (ATPUSI) Kaltim, sebagai anggota
5. Komunitas JELAJAH Budaya sebagai Anggota

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 23


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

Lampiran 2

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Rachmawati
Tempat / Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 13 Januari 1972
Alamat/HP/e-mail : rachm4wati@yahoo.co.id
No. KTP : 6472055301720002
Alamat Rumah : Jl. Joyo Mulyo Gang Athoriq No. 61, Kelurahan Lempake
Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur
Lembaga : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda

Dengan ini menyatakan bahwa:

1. Karya Tulis berupa Proposal Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional


Berbasis Kompetisi Tahun 2020, berjudul “Penguatan Peran Perpustakaan Sekolah
Dalam Penguatan Indeks Literasi” adalah benar ciptaan saya sendiri dan bukan
merupakan ciptaan/jiplakan , serta tidak bertentangan dengan Hak Cipta Buku pihak
lain.
2. Jika ternyata di kemudian hari Karya Tulis tersebut terbukti bertentangan dengan Hak
Cipta pihak lain, maka Saya bersedia untuk mempertanggungjawabkannya
secara hukum.

Demikian surat pernyataan Keaslian Karya ini saya buat dengan sadar berdasarkan dengan
data sebenarnya, tanpa paksaan yang diberikan oleh pihak manapun.

Samarinda, 15 Juni 2020

Penulis Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP Fastabiqul Khairat

Rachmawati, A.Md Suparjono, M.Ed

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 24


Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional Berbasis Kompetisi Tahun 2020

Lampiran 3

Foto Ruang Perpustakaan Juni 2020

Penguatan Peran Perpustakaan sekolah dalam peningkatan indeks literasi 25

Anda mungkin juga menyukai