Halaman Judul
Disusun Oleh
R A C H M A W A T I
NUPTK.1445750651210032
SURAT KETERANGAN
Nomor : 421.3/601.SMP-FKh/VI/2020
Menerangkan bahwa :
Nama tersebut diatas adalah benar sebagai Pustakawan / Tenaga Kependidikan di SMP
Fastabiqul Khaiarat yang masih aktif hingga saat ini. Surat keterangan ini bertujuan untuk
salah satu persyaratan kelengkapan Kajian Bidang Kepustakawanan Lingkup Nasional
Berbasis Kompetisi Tahun 2020.
HALAMAN PENGESAHAN
Judul Penelitian
Peneliti,
Rachmawati, A.Md
Disahkan Oleh,
Kepala Sekolah SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Kepala Sekolah,
Suparjono, M.Ed
NIK. 10.01.061
Daftar Isi
Rachmawati
rachm4wati@yahoo.co.id
Abstrak
BAB I PENDAHULUAN
BAB I
PENDAHULUAN
untuk mengukur tingkat aktivitas literasi sekolah; dan (2) menentukan cara
penerapan aktifitas literasi disekolah. Mengingat luasnya makna „literasi‟ yang
berkembangan, kajian ini hanya membatasi pada literasi membaca dan menulis.
Dengan demikian, indikator yang disusun untuk mengukur indeks aktivitas literasi
membaca dan menulis tersebut diharapkan dapat merepresentasikan kenyataan yang
sebenarnya. Hasil kajian ini berbentuk Indeks Aktivitas Literasi Membaca dan
menulis.
Salah satu cara untuk dapat memperoleh indeks aktivitas literasi membaca
dan menulis adalah dengan program literasi baca tulis. Baca tulis adalah bagian yang
tidak dapat dipisahkan, agar anak memiliki keterampilan menulis adalah dengan
membiasakan mereka sejak dini untuk membaca. Karena apa? Berbagai tulisan yang
telah mereka baca secara tidak sadar akan terekam dibawah alam sadarnya.
Keterampilan menulis harus sejalan dengan keterampilan membaca. Terbukti anak
yang terbiasa membaca akan banyak pula perbendaharaan katanya sehingga akan
lebih mudah untuk merangkai kata-kata dibandingkan dengan anak yang tidak gemar
membaca. Manfaat yang kita peroleh bila terbiasa melakukan ini adalah hal yang
luar biasa. Anak akan terbiasa mengorganisasikan pemikirannya dan menuangkan
pikirannya, dan menyatakan perasaannya tentang apa yang dialami dalam lembaran
kertas berbentuk tulisan.
Keberadaan perpustakaan saat ini menjadi begitu penting dengan
dikeluarkannya Undang-undang no 43 tahun 2007 tentang perpustakaan. Undang-
undang yang menjadi payung hukum bagi segala aktifitas kinerja perpustakaan dan
seluruh elemen pendukung kegiatannya, meliputi pustakawan, gedung, koleksi, dan
pemustaka. Sebagaimana diamanatkan oleh undang-undang no 43 tahun 2007 dalam
pasal 3 dikatakan bahwa perpustakaan berfungsi sebagai wahana pendidikan,
penelitian, pelestarian, informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan
keberdayaan bangsa. Maka bertolak dari fungsi perpustakaan tersebut tentunya
sebuah tantangan bagi pengelola perpustakaan untuk menciptakan sebuah
perpustakaan yang bisa menjadi tempat menggali ilmu sekaligus tempat rekreasi
yang menyenangkan sehingga terwujud masyrakat pembaca dan pembelajar
sepanjang hayat.
Bapak Anies menegaskan, kewajiban yang rutin dijalankan di sekolah juga
harus dijalankan di rumah. Orang tua harus menyempatkan waktu 20 menit untuk
mengobrol dengan anak-anak, karena tanpa disadari kebiasaan tersebut membuat
anak berani tampil dan mau berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Pendiri
Indonesia Mengajar mengungkapkan, sebelum pelajaran dimulai, pada ajaran baru,
anak diberi kesempatan untuk membaca buku salama 15 menit. Buku bacaan yang
boleh baca daapt dipilih sendiri sesuai minat anak. Jika buku yang dibutuhkan tidak
ada diperpustakaan sekolah anak diperbolehkan membawa buku dari rumah, dan siap
dibacakan dalam kelas setelah mendapat izin dari guru. Apakah buku itu layak
dibaca atau tidak. Mendikbud Anies juga menuturkan, saat ini negara memiliki 53
juta anak, yang akan menjadi penerus bangsa. Jika anak memiliki minat membaca
tinggi. Pengelaman dari banyak studi menyimpulkan anak banyak membaca akan
terbiasa tentu dengan sendirinya mencintai bacaan. Kebiasaan gemar membaca dapa
mengubah keadaan bangsa. Sebab saat ini, Indonesia merupakan salah satu negara
yang paling rendah minat membaca. "Anak yang gemar membaca tentu memiliki
budi pekerti yang baik," ujarnya. ([FAT/N-6] Suara Pembaharuan, Edisi Juli 2015).
Menjadi sebuah tantangan besar pustakawan selaku pengelolan perpustakaan
harus mampu mencari trik ampuh agar siswa(i) dapat membiasakan diri dengan
menulis dan membaca. Apa betul kegiatan membaca dapat membantu seseorang
untuk kreatif?. Jordan E. Ayan menjelaskan bahwa membaca dapat memicu
kreativitas. Buku mengajak kita membayangkan dunia beserta isinya, lengkap
dengan segala kejadian, lokasi, dan karakter. Bayangan yang terkumpul dalam tiap
buku yang melekat dalam pikiran, membangun sebuah bentang ide dan perasaan
yang menjadi dasar dari ide kreatif (Hernowo 2003: 37). Padahal salah satu faktor
yang mendorong agar anak minat menulis ialah kebiasaan membacanya.
SMP Fastabiqul Khairat sejak pustakawan bergabung pada sekolah ini telah
menerapkan program kelas literasi yang telah berjalan sejak Nopember 2019 hingga
Juni 2020, sebagai bagian dari kurikulum tiap kelas, karena sadar bahwa kegiatan
literasi harus benar-benar dijalankan meski semula anak-anak merasa terpaksa.
Karena untuk membangun rasa cinta dan gemar membaca anak-anak perlu
dikenalkan dan didekatkan terlebih dahulu. Seperti pepatah, tak kenal maka tak
sayang, hal ini jugalah yang berlaku dalam dunia literasi.
Alasan lain yang melatar belakangi masuknya kelas literasi dalam kurikulum
sekolah adalah karena dari sekian anak yang ada, beberapa dari mereka memang
sudah menggemari dunia menulis secara online melalui aplikasi watpad. Dengan
jumlah pembaca yang cukup lumayan banyak, bahkan ada yang sudah menerbitkan
buku secara indie yang difasilitasi oleh orang tua mereka. Hingga pada akhirnya
kegiatan ini menjadi bagian dari kurikulum sekolah.
Dengan sederet panjang kaitan antara pentingnya Literasi sebagai bagian dari
kecakapan yang harus dimiliki oleh setiap lulusan SMP Fastabiqul Khairat sebagai
bagian dari modal keterampilan dan dasar keilmuan siswa di masa depan. Sehingga
siswa memiliki wawasan yang lebih luas dalam memaknai dasar literasi.
1.3 TUJUAN
Tujuan penulisan laporan kajian indeks literasi adalah sebagai berikut :
1.4 MANFAAT
Penelitian Kajian bidang kepustakawanan ini diharapkan mampu memberikan
manfaat bagi peningkatan kualitas antara lain :
aspek apa saja yang perlu dimajukan, maka upaya peningkatan indeks literasi dapat
lebih terarah.
Sekolah dalam hal ini harus memainkan peran penting untuk mendukung
program-program literasi berkelanjutan. Serta dukungan seluruh civitas sekolah akan
sangat berpengaruh dalam pelaksanaan program dimaksud. Pihak yang berperan aktif
dalam pelaksanaan komponen literasi dipaparkan pada tabel berikut 8 :
Literasi yang menyeluruh dan saling terkait ini memampukan seseorang untuk
berkontribusi kepada masyarakatnya sesuai dengan kompetensi dan perannya sebagai
warga Negara global. Dalam Komponen literasi tersebut terdiri dari enam
kemampuan yang berbeda. Selain itu, diperlukan juga pendekatan belajar-mengajar
yang mengembangkan komponen-komponen literasi ini. Hal tersebut membuktikan
bahwa literasi tidak hanya didefinisikan sebagai aktivitas membaca dan menulis saja.
Pengintegrasian program literasi disekolah untuk meningkatkan penguatan
indeks literasi diimplementasikan dalam bentuk kegiatan :
1. Kelas Literasi
Gerakan Literasi Sekolah merupakan upaya menyeluruh yang melibatkan semua
warga sekolah baik guru, peserta didik, orang tua/wali murid, dan masyarakat,
sebagai bagian dari ekosistem pendidikan sehingga membutuhkan dukungan
kolaboratif berbagai elemen sekolah. Upaya yang ditempuh untuk mewujudkan
hal ini berupa pembiasaan membaca yang dilakukan dengan kegiatan 15 menit
membaca. Maupun jadwal wajib kunjungan ke perpustakaan untuk membaca dan
membuat resensi selama 30 menit. Jam wajib kunjungan ke perpustakaan
seminggu sekali selama 30 menit untuk membaca dan membuat resume dari buku
yang dibaca, bertujuan agar siswa memiliki budaya membaca dan menulis
sehingga tercipta pembelajaran sepanjang hayat. Kegiatan ini harus rutin
dilaksanakan untuk menumbuhkan minat baca peserta didik serta meningkatkan
keterampilan menulis. Link website kelas literasi :
https://perpussmpfk.blogspot.com/2020/03/kelas-literasi-sekolah.html
2. Pohon Literasi
Salah satu program kerja Perpustakaan SMP Fastabiqul Khairat adalah Pojok
Baca Kelas. pada pojok baca kelas ini, siswa diajarkan untuk rajin membawa
buku koleksi yang ada dirumah yang telah dibaca dan di letakkan pada pojok
baca dikelas masing-masing. buku ini nantinya akan dibawa pulang kembali dan
diganti dengan buku yang lainnya. Buku yang berada di pojok literasi kelas tidak
boleh dipinjamkan pada siwa kelas lainnya. Pohon literasi mengajarkan siswa
untuk memanfaatkan pojok baca kelas sebagai sumber informasi dan sumber
bahan bacaan dikelas dan Android sebagai media pelaporan dari buku yang
dijadikan koleksi pojok literasi kelas. Nantinya Pohon Literasi ini diserahkan
kepada petugas perpustakaan sebagai bahan laporan berjalannya kegiatan literasi
dikelas. Semakin banyak pohon literasi yang diserahkan kepada petugas
perpustakaan, semakin rajin siswa membaca buku. Pohon2 ini nantinya akan
ditempel pada Mading report Kelas Literasi. Dan Kelas yang paling banyak
pohon literasinya akan mendapat piala bergilir dari Sekolah.
Penanggung jawab dari pojok literasi kelas ini adalah seluruh siswa yang berada
dikelas tersebut. untuk pelaporan pohon literasi dilakukan oleh petugas literasi
kelas yang telah dipilih dan ditunjuk oleh siswa dikelas berdasarkan musyawarah
pada saat pemilihan ketua kelas dan wakil ketua kelas. Program pohon literasi
dapat dilihat pada link : https://perpussmpfk.blogspot.com/2019/11/program-
pohon-literasi-generasi-40-smp.html
3. Penerbitan Buku
Program Penerbitan Buku oleh perpustakaan Fastabiqul Khairat bertujuan untuk
menfasilitasi seluruh civitas sekolah yang hoby menulis dan mau menulis. Juga
untuk menfasilitasi kegiatan kelas pada SMP Fastabiqul Khairat, agar memiliki
output dari kegiatan itu sendiri dalam bentuk Buletin ataupun buku tercetak.
Alhamdulillah program ini sudah berjalan dan sudah menerbitkan beberapa buku
ber-ISBN oleh Perpustakaan Nasional dan Sekolah sebagai penerbit. Program
kegiatan ini dapat dilihat pada link : https://perpussmpfk.blogspot.com/
2020/03/program-penerbitan-buku-yayasan.html
(Ratiani, 2012:15) Hal ini bisa dimaklumi karena anak-anak usia sekolah belum
mempunyai pengetahuan dan keterampilan yang akan memungkinkan mereka untuk
melindungi diri mereka sendiri dan membuat keputusan yang benar selama keadaan
keadaan yang sulit.
Sekolah tidak bisa berdiri sendiri, dalam hal ini seluruh civitas sekolah,
memiliki tanggung jawab moral yang besar untuk meningkatkan indeks literasi bagi
siswa dan guru. Semakin besar tingkat pendidikan, kesadaran dan pengaturan diri,
semakin besar potensinya untuk menjadi masyarakat pembelajar dan literat. Semua
inisiatif yang ditargetkan untuk meningkatkan indeks literasi harus dilaksanakan oleh
seluruh civitas sekolah dalam kerjasama yang erat. Selain memperkenalkan program
literasi sekolah, penting juga untuk memahami tanggung jawab yang kita miliki
untuk kehidupan siswa kedepannya. Harus diakui bahwa terkadang karena ada fitur
psikologis dan usia-spesifik, siswa biasanya pasif dalam mencari informasi tentang
pengetahuan literasi. Namun, sebagai hasil dari upaya peningkatan indeks literasi
yang memadai, kelak siswa dapat menjadi pembawa pesan dan informasi penting
kepada keluarga dan masyarakat disekitarnya akan arti penting peningkatan
pengetahuan literasi menuju masyarakat yang literat.9
Hubungan antara peneliti dan hasil penelitian tindakan dapat dipakai sendiri
oleh penelitinya dan tentu saja oleh orang lain yang menginginkannya dan
penelitiannya terjadi di dalam situasi nyata yang pemecahan masalahnya segera
diperlukan, dan hasil-hasilnya langsung diterapkan/dipraktikkan dalam situasi
terkait. Selain itu, tampak bahwa dalam penelitian tindakan peneliti melakukan
pengelolaan, penelitian, dan sekaligus pengembangan.
1. Observasi
Observasi adalah sebuah metode pengumpulan data yang menjabarkan
informasi-informasi yang telah dihimpun oleh peneliti. Laporan ini bersifat
objektif dan sistematis, sesuai dengan fakta yang terjadi di lapangan.
Observasi seringkali disebut teks klasifikasi karena mengandung klasifikasi
suatu objek pengamatan berdasarkan kriteria tertentu di dalamnya. Untuk
dapat dikatakan sebagai hasil observasi, maka pengumpulan data harus
memenuhi sejumlah persyaratan diantaranya :
a. Ojektif : Teks yang ada haruslah bersifat objektif dan universal.
b. Informatif : Teks yang ada harus ditulis secara lengkap dan factual, tidak
boleh mengandung prasangka atau dugaan yang belum terbukti.
c. Komunikatif : Isi laporan observasi harus dapat dibuktikan kebenarannya.
Ingat, sebuah laporan hasil observasi yang baik harus punya struktur yang
urut dan lengkap. Dalam laporan itu juga tidak boleh ditemukan opini dari
penyusunnya. Dan ingat, harus faktual!
Kuesioner atau angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis
kuesioner atau angket langsung yang tertutup karena responden hanya tinggal
memberikan anda pada salah satu jawaban yang dianggap benar.. Instrumen
yang digunakan untuk mengukur variabel penelitian ini dengan 2 angket yang
berbeda :
3. Dokumentasi.
Dokumentasi adalah mencari dan mengumpulkan data mengenai hal-hal berupa
kegiatan kelas literasi, laporan pohon literasi, dan buku yang telah diterbitkan,
BAB IV Pembiayaan
BAB IV
PEMBIAYAAN
Secara rinci anggaran biaya terbagi dalam dua bagian, yaitu bagian pertama dalam
bentuk justifikasi anggaran biaya penelitian dan bagian kedua rekapitulasi anggaran
penelitian.
Justifikasi anggaran meliputi biaya honor, peralatan penunjang, pembelian bahan habis
pakai, biaya perjalanan lokal dan antara kota/kabupaten serta biaya publikasi. Secara lebih
rinci besaran anggaran yang dibutuhkan sebagai berikut :
Catatan :
Perubahan bisa terjadi seiring dengan waktu dan jumlah siswa baru yang belum fix Sejak
proposal dibuat.
2 Pengumpulan Data
1. Pelaksanaan Program
Literasi di Perpustakaan
dan Kelas
2. Pencatatan hasil
angket/kuisioner
3 Evaluasi
1. Hasil Kuisioner
2. Hasil Pohon Literasi
4 Pembelajaran Refleksi
- Menerbitkan Karya Tulis
Siswa sebagai output
program literasi
- Menerbitkan karya secara
online sebagai data
informasi
5 Penulisan laporan
- Pengumpulan hasil
Evaluasi
- Menulis laporan
- Mendiseminasikan
laporan
Daftar Pustaka
Hendra Kurniawan, “Pembelajaran Literasi dalam mata pelajaran sejarah”, Historia itae,
Bol. 32 No.1 Universitas Sanata Darma, hlm.1. 2
Yunus Abidin dkk, 2017,op.cit., hlm. 3.23 Hendra Kurniawan,op.cit., hlm. 6.24 Dirjen
Dikdasmen,op.cit.,hlm. 8-9 8
Dyan Widya Agustina, 2019, Integrasi Ste(a)m dan muatan PLH pada pembelajaran
tematik dikelas 2 SD Islam Bunga Bangsa Samarinda., hlm 12-139
Sugiyono, (1986). “Metode Angket Kuisioner”. Jakarta: op. cit, hlm. 199. 10
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, (2000) Metode Penelitian Kuantitatif,
Jakarta: op. cit hlm 15 11
Imam Ghozali, (2001) “Metode Angket Kuisioner”. Jakarta: OP.cit, hlm 4712
LAMPIRAN 1
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Rachmawati
Tempat Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 13 Januari 1972
Tempat bertugas : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Jabatan : Pustakawan SMP Fastabiqul Khairat
Pendidikan Terakhir : Diploma Tiga
Awal bertugas Pustakawan : 02 Nopember 2009 – 15 September 2019
Bekerja di Perpustakaan : SD Islam Bunga Bangsa
Tempat Bertugas Baru : 02 November 2019 s/d Saat ini
Bekerja di Perpustakaan : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Prestasi
1. Juara Harapan 1 Pustakawan Berprestasi Tingkat Provinsi Kalimantan Timur Tahun
2013
2. Piagam Penghargaan dan Piala Juara Harapan 3 Nasional Lomba Budaya Mutu
Sekolah Dasar Swasta Kategori "Perpustakaan" yang diraih pada Grand Final Lomba
Budaya Mutu Sekolah Dasar Tingkat Nasional Tahun 2015, yang diselenggarakan
oleh Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar, Dirjen DIKDASMEN, Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan pada tanggal 02 s.d 06 November 2015
3. Piagam Akreditasi Perpustakaan SD Islam Bunga Bangsa Terakreditasi B Oleh
Perpustakaan Nasional RI Jakarta, tahun 2017
4. Piagam Juara 1 Lomba Alat Peraga Edukasi oleh yayasan Az-Zukruf, bertempat dia
aula Kantor Kecamatan Samarinda Utara, 01 April 2017
5. 120 Penulis Terpilih Sayembara Buku cerita anak gerakan literasi nasional (GLN
2017) oleh, Badan Pengembangan dan Pembinaan bahasa KEMENDIKBUD
6. dengan judul buku Yuk Kenali Pahlawan Pahlawan Nasional melalui Monopoli
Pahlawan Nasional (MONAS) dan Kwartet Pahlawan Nasional (KWRNAS)
7. Juara 2 Tingkat Nasional, Vlogger Instagram PNS Inspiratif 2018, oleh Kemenpan RB
Jakarta Tahun 2018
8. Juara 1 Lomba Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas berprestasi dan
berdedikasi tinggi tahun 2019, kategori Pengelola TBM Tingkat Kota Samarinda, oleh
Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Tahun 2019
9. Juara 1 Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas beerprestasi dan
berdedikasi tinggi tahun 2019, kategori Pengelola TBM Tingkat Provinsi Kalimantan
Timur, oleh Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur, Juni Tahun 2019
10. Finalis Lomba Guru dan Tenaga Kependidikan PAUD dan Dikmas berprestasi dan
berdedikasi tinggi tahun 2019, kategori Pengelola TBM Tingkat Nasional ke-13, oleh
Kementrian dan Kebudayaan RI, Direktorat tenaga pendidik dan kependidikan,
Jakarta, Tahun 2019
11. Juara 2 Sayembara penulisan Bahan Bacaan Literasi Kantor Bahasa Provinsi
Kalimantan Timur, Kategori Membaca Dini, Juni Tahun 2019
12. Juara 1 Pustakawan Berprestasi tingkat Propinsi Kalimantan Timur, Tahun 2019, Oleh
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Propinsi Kalimanan Timur
13. Finalis Pustakawan Berprestasi Tahun 2019, Oleh Perpustakaan Nasional RI, Jakarta
Agustus 2019
Pengalaman Narasumber :
1. Diklat Peningkatan Kapasitas Kepala Sekolah Dalam Pengembangan Perpustakaan
Sekolah Tingkat SD Se-Kalimantan Timur oleh Dinas Pendidikan Propinsi
Kalimantan Timur dan Buku Etam “Komunitas Pecinta buku dan Perpustakaan”
2. Konferensi Perpustakaan Digital se-Kaltim dan Kaltara Oleh Badan Perpustakaan
Propinsi Kalimantan Timur, dengan judul materi "Membangun Perpustakaan Berbasis
Teknologi Informasi"
3. Studi Pembelajaran Peserta Diklat Pengenalan Pengelolaan Perpustakaan Pola 110
Jamlat, Oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Propinsi Kalimantan Timur,
Oktober 2018
4. Sosialisasi Tantangan dan Permasalahan Kepustakawanan Oleh Dinas Perpustakaan
dan Kearsipan Daerah Propinsi Kalimantan Timur, dengan judul materi “Kondisi
Pustakawaan Saat Ini” Oktober 2019
Lampiran 2
Nama : Rachmawati
Tempat / Tanggal Lahir : Ujung Pandang, 13 Januari 1972
Alamat/HP/e-mail : rachm4wati@yahoo.co.id
No. KTP : 6472055301720002
Alamat Rumah : Jl. Joyo Mulyo Gang Athoriq No. 61, Kelurahan Lempake
Kecamatan Samarinda Utara, Kalimantan Timur
Lembaga : SMP Fastabiqul Khairat Samarinda
Demikian surat pernyataan Keaslian Karya ini saya buat dengan sadar berdasarkan dengan
data sebenarnya, tanpa paksaan yang diberikan oleh pihak manapun.
Penulis Mengetahui,
Kepala Sekolah SMP Fastabiqul Khairat
Lampiran 3