Anda di halaman 1dari 25

PENGARUH EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM MENUMBUHKAN

KARAKTER RELIGIUS DI MI BUSTANUL – ULUM 02 KRANGKONGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

PROPOSAL
diajukan kepada Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persayaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :
LYDIA AMARISTA

NIM: T20184089

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KH. ACHMAD SIDDIQ JEMBER

DESEMBER 2020

PENGARUH EKSTRAKULIKULER PRAMUKA DALAM MENUMBUHKAN


KARAKTER RELIGIUS DI MI BUSTANUL – ULUM 02 KRANGKONGAN

TAHUN AJARAN 2019/2020

PROPOSAL
diajukan kepada Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember

untuk memenuhi salah satu persayaratan memperoleh

gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Jurusan Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Oleh :
LYDIA AMARISTA

NIM : T20184089

Dosen Pengampu

Al Faris Putra Alam, M.Pd

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat, taufik, serta hidayahn-Nya, perencanaan, pelaksanaan, dan proposal sebagai salah
satu syarat menyelesaikan program sarjana Strata satu (S1), dapat terselesaikan dengan
lancar.

Selesainya proposal ini tentu karena adanya dorongan semangat dan do’a, serta rasa
tanggung jawab dari sebuah tugas yang dipikul oleh peneliti. Namun, bukan berarti bahwa
terselesainya proposal ini adalah akhir dari sebuah pencarian, akan tetapi ini adalah awal dari
sebuah proses kehidupan menjadi lebih baik yang harus dilalui dan berlanjut tanpa akhir, dan
karya ini juga tidak terlepas dari partisipasi semua pihak yang turut membantu, baik dari segi
materi maupun spiritual. Oleh karena itu, penulis menyampaikan banyak terimakasih
kepada :

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku rector UIN KHAS Jember yang telah
menyediakan fasilitas perkuliahan.
2. Dr. Hj. Mukni’ah, M.Pd.I selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN
KHAS Jember yang telah memberikan ijin tempat melakukan penelitian.
3. Dr. Mashudi, M.Pd selaku wakil dekan 1 bidang akademik dan pengembangan lembaga
UIN KHAS Jember yang telah memberikan surat ijin penelitian.
4. Rif’an Humaidi, M.Pd.I selaku ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah yang telah memberikan dukungan terhadap penulisan proposal ini.
5. Sutiyono, S.Pd selaku kepala sekolah SDN 4 Blambangan yang telah bersedia
memberikan ijin tempat bagi saya untuk melaksanakan penelitian ini.
6. Semua pihak yang telah membantu penyelesaian proposal ini yang tidak dapat saya sebut
satu- persatu.

Dalam penulisan proposal ini masih terdapat banyak kekurangan, untuk itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun kearah penyempurnaan penulisan proposal
ini. Akhirnya, dengan sedikit berharap mudah- mudahan proposal ini dapat memberikan
manfaat kepada penulis khususnya kepada para pembaca pada umumnya. Aamiin.

Banyuwangi, 26 Desember 2020

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................................... 1
PERSETUJUAN DOSEN PENGAMPU...................................................................... 2

KATA PENGANTAR....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................5

A. Latar Belakang.......................................................................................................5
B. Rumusan Masalah .................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian ..................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................................7
E. Ruang Lingkup Penelitian ....................................................................................8
F. Definisi Operasional .............................................................................................9
G. Hipotesis .............................................................................................................10
H. Metode Penelitian ...............................................................................................12
I. Sistematika Pembahasan .....................................................................................17

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ............................................................................18

A. Penelitian Terdahulu ...........................................................................................18


B. Kajian Teori.........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................28

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pramuka merupakan salah satu substansi atau materi dalam pembelajaran. Pendidikan
pendahuluan Bela Negara tahap awal yang kegiatanya dilaksanakan pada jenjang Sekolah
Dasar ( SD),Sekolah Menengah Pertama ( SMP )dan Sekolah Menengah Atas
(SMA)ataupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).Pendidikan Pramuka adalah proses
pembinaan yang berkesinambungan bagi kaum muda,baik sebagai individu maupun
sebagai anggota masyarakat,yang sasaran akhirnya adalah menjadikan mereka
menjadikan mereka manusia yang mandiri,peduli, bertanggung jawab dan berpegang
teguh pada nilai dan norma masyarakat , berbangsa dan bernegara1
Pendidikan Formal memang memiliki peran yang penting dalam membangun karakter
bangsa, karena dengan pendidikan lah peserta didik berusaha untuk dibekali berbagai
berbagai pengetahuan dan keterampilan suapaya bisa hidup di tengah – tengah
masyarakat ,selain itu pendidikan juga memiliki peran penting dalam menumbuhkan
semangat cinta tanah air dan jiwa patriotisme,pembinaan karakter siswa disekolah bisa
dilaksanakan dengan melalui ekstrakulikuler kegiatan kepramukaan .2
Pada Tahun 2014 ,pendidikan kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakulikuler
wajib dalam Peraturan Pemerintahan Pendidikan dan Kebudayaan RI No.63 .pada satu
sisi pendidikan kepramukaan sejak awal dibentuk hingga sekarang memiliki peranan
yang penting terhadap pengembangan pendidikan karakter di Indonesia. Penyelengaraan
PPK ( penguatan pendidikan karakter ) dalam kegiatan ekstrakulikuler merupakan
penguatan nilai – nilai karakter dalam perluasan potensi, bakat,minat,kemampuan
kepribadian ,kerjasama,dan kemandirian peserta didik secara optimal ( peraturan Presiden
Republik Indonesia No.87 Tahun 2017)3
Unsur pendidikan nonformal adalah pendidikan kepemudaan . Unsur yang ada didalam
pendidikan kepemudaan adalah Gerakan Pramuka. Dalam UU No.12 tahun 2010 tentang
Gerakan Pramuka adalah organisasi yang dibentuk oleh pramuka untuk
menyelengarakkan pendidikan kepramukaan. Gerakan pramuka merupkan wadah

1
Sumarlika ,Alfiandra ,Kurnisar ,fungsi ekstrakulikuler pada kegiatan kepramukaan dalam pembentukan karakter
siswa di SMP Negeri 4 Banyuasin III,jurnal Bhineka Tunggal ika ,Volume 2 nomor 2 november 2015
2
Marzuki dan Lysa Hapdsari ,pembentukan karakter siswa melalui kegiatan kepramukaan di MAN 1
Yogyakarta,jurnal pendidikan karakter ,Tahun v,Nomor 2,Oktober 2015
3
Rusli Akhmad Junaedi,model pendidikan kepramukaan Indonesia dalam perspektif filsafat pendidikan Paulo freire
,jurnal filsafat ,vol,28,No 2 ( 2018)
pendidikan generasi muda usia 7-25 tahun, yang mempersiapkan anggotanya untuk
mempunyai karakter bangsa sesuai dengan dasa dharma dan Tri Satya.4
Dalam UU No. 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka disebutkan bahwa pembangunan
kepribadian ditujukan untuk mengembangkan potensi diri serta memiliki ahlak yang
mulia ,pengendalian diri,dan kecakapan hidup bagi setiap warga negara demi
tercapainya ,kesejahteraan masyarakat, pengembangan potensi diri sebagai hak asasi
manusia harus diwujudkan dalam berbagai upaya penyelenggaraan pendidikan, antara
lain melalui gerakan pramuka . Gerakan Pramuka selaku penyelenggara pendidikan
kepramukaan mempunyai peran besar dalam pembentukan kepribadian generasi muda
sehimgga memiliki pengendalian diri dan kecakapan hidup untuk menghadapi tantangan
kehidupan .5
Kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan di MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan
terbilang bagus. Hal ini dibuktikan dari prestasi yang pernah diraih di bidang
kepramukaan pada tingkat kecamatan. Pada tahun 2016 MI. Bustanul Ulum 02
Krangkongan sudah memperoleh tropi sekitar 15 dari berbagai lomba pada
perlomnbaan kegiatan yang ada di dalam kepramukaan baik tingkat gugus maupun
tingkat kecamatan,dan prestasi seperti itu seringkali di peroleh MI.Bustanul Ulum 02
Krangkongan . Pelaksanaan ekstrakulikuler pramuka setiap hari Sabtu setelah jam belajar
selesai,dengan materi yang mengacu pada materi yang telah disusun, berdasarkan hasil
observasi dan wawancara dengan kakak Pembina pramuka di MI.Bustanul Ulum 02
Krangkongan Ka Halimatus Sa’diyah S.Pd, dan Ka Ulummuddin S.Pd,diperoleh
informasi bahwa peserta didik yang mengikuti kepramukaan dengan sungguh –
sungguh .6
Kwartir Nasional gerakan pramuka ( 2011) menyatakan bahwa Gerakan pramuka adalah
prosesi pendidikan diluar sekolah dan diluar keluarga yang dilakukan dialam terbuka
melalui kegiatan – kegiatan yang edukatif dan rekreatif dengan menerapkan prinsip
dasari kepramukaan dan metodei pendidikan kepramukaan yang bertujuan untuk
membentuk kepribadiaan ,watak,ahlak mulia dan memiliki kecakapan hidup. Dan dapat
dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan gerakan pramuka adalah proses pendidikan non
4
Muhammad ,pembentukan karakter anak SD/MI melalui pendidikan pramuka,
5
Ibnu Hanif Asnawi dan Triwahyuningsih,Peranan pembina Pramuka dalam mengembangkan karakter
kepemimpinan Siswa di SMP Negeri 3 Depok Sleman ,jurnal citizenship,Vol.3 No 2 januari 2014
6
AzamNur ihsan,Ina Magdalena,Sa’odah,Sumiyani,Enawar ,peran pendidikan karakter melalui kegiatan
kepramukaan pada Siswa MI.Bahrul Ulum Jakarta Barat ,jurnal pendidikan dasar
formal yang dilaksanakan diluar sekolah dan diluar keluarga dalam upaya membentuk
karakter religius ,kepribadiaan , ahlak mulia dan kecakapan hidup anggota pramuka
berdasarkan nilai kepramukaan.7
Keadaan masa sekarang ini,tidak dapat di pungkiri bahwa banyak pelajar menyepelekan
aturan tata tertib dan sopan santun ,seperti kurang menghormati orang tua,tidak
menghargai pendapat orang lain,bersikap acuh ,berbohong,kurang disiplin ,saling
mengejek,suka bertengkar dan lain- lain. Hal tersebut merupakan contoh ceminan
lunturnya karakter bangsa Indinesia.oleh sebab itu ,penanaman nilai karakter anak selain
dilakukan dalam lingkungan keluarga juga harus dilakukan di sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal. Jika seorang anak tidak mengenal dan memahami nilai karakter
bangsa maka akan berakibat pada kemerosotan nilai bangsa itu sendiri.8
Untuk mewujudkan nilai – nilai karakter salah satu kegiatan ekstrakulikuler yang dapat
dilaksanakan adalah Gerakan Pramuka dalam bentuk kegiatan kepramukaan.
Kepramukaan merupakan wadah tempat seorang peserta didik menempa watak dan
kepribadian yang ada di dalam dirinya sebelum dia menghadapi kehidupan yang luas
untuk bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.9
Menyikapi program wajib yang diberikan pemerintah mengenai ekstrakulikuler pramuka,
MI.Bustanul Ulum 02 krangkongan melaksanakan program menumbuhkan karakter
religius melalui Pramuka,harapannya dengan kegiatan kepramukaan ini siswa memiliki
karakter bangsa yang kuat,menjadi pribadi yang tangguh serta dapat mengamalkan nilai –
nilai kemanusiaan yang tertera dalam dwisatya ,trisatya dan dasadarma pramuka.10
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut , maka merumuskan masalah ini sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh ekstrakulikuler pramuka dalam menumbuhkan karakter


religius siswa di MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan tahun ajaran 2019/2020 ?

7
Nur Qoyimatul Uyun Al Azizi ,kegiatan ekstrakulikuler kepramukaan terhadap pendidikan karakter
kedisiplinan ,jurnal pendidikan luar sekolah ,vol,12 No.2 ,2018 hal 40 -50
8
Mahmud ,H,M . Ali Jennab dan Samuel Sanda Patumpang ,pengaruh pendidikan kepramukaan dalam
pembentukan karakter siswa Di MTS .Al – Khairat Kalukubala , jurnal katalogos ,Volume 5 Nomor 6, juni 2017 hlm
146-155
9
Yuliani Rini , pengembangan pendidikan karakter melalui gerakan pramuka
10
Midya Yuli Amreta,M.Pd,pengaruh kegiatan pramuka terhadap karakter siswa Madrasah Ibtidaiyah di era digital
,jurnal pendidikan islam Volume 3nomor 1,edisi Januari – Juni 2018
2. Seberapa besar pengaruh kegiatan ekstrakulikuler pramuka dalam menumbuhkan
karakter religius di MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan Tahun ajaran 2019/2020
?
C. Tujuan Penelitian

Adapun penelitian ini bertujuan untuk mengetahui :

1. Untuk mengetahui pengaruh ekstrakulikuler pramuka dalam menumbuhkan


karakter religius siswa di MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan tahun ajaran
2019/2020
2. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ekstrakulikuler pramuka dalam
menumbuhkan karakter religius siswa di MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan
tahun ajaran 2019/2020
D. Manfaat Penelitian

Peneliti melakukan penelitiab ini diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
manfaat :
a. Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk pengembangan pendidikan
dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran matematika di sekolah dasar.
b. Manfaat Praktis
1. Manfaat bagi guru :
a. Dapat memotivasi siswa
b. Dapat digunakan sebagai acuan dalam pembentukan karakter siswa
2. Manfaat bagi siswa :
a. Pemahaman yang lebih mendalam
b. Meningkatkan kemampuan diri tiap individu
3. Manfaat bagi sekolah :
a. Dapat mutu sekolah dengan meningkatnya karakter religius siswa
b. Dapat menjadi acuan bagi sekolah tempat penelitian serta sekolah lainnya
4. Bagi Peneliti
a. Sebagai referensi bagi peneliti untuk melaksanakan pembelajaran matematika
ketika terjun kelapangan, sehingga pembelajaran yang dilakukan dapat
menumbuhkan suasana yang menyenangkan.
b. Peneliti memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih pembelajaran
yang tepat, sehingga dimungkinkan kelak ketika terjun kelapangan
mempunyai wawasan dan pengalaman.
c. Penelitian mempunyai dasar- dasar kemampuan mengajar dan memperoleh
pemecahan masalah dalam penelitian sehingga diperoleh suatu metode
pembelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah
peserta didik.
E. Ruang Lingkup Penelitian
Variabel bebas
Dalam penelitian ini variable bebasnya adalah pengaruh ekstrakulikuler pramuka
Variabel Terikat
Dalam penelitian ini Variable terikatnya adalah menumbuhkan karakter religius di MI.
Bustanul Ulum 02 Krangkongan tahun ajaran 2019/2020
F. Definisi Operasional
a. Ekstrakulikuler Pramuka

Ekstrakulikuler Pramuka merupakan kegiatan luar sekolah yang diwajibkan di


ikuti oleh semua siswa mulai dari SD sampai Sekolah Menengah . Tujuan dari Pramuka
adalah membuat anak lebih percaya diri, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin
,leadership dan belajar keterampilan hidup11.

b. karakter Religius

Karakter Religius merupakan usaha aktif untuk membentuk sikap dan perilaku
yang patuh dalam melaksanakan sikap agama yang dianutnya ( sehingga )memiliki sikap
toleran,serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.12

c. MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan

MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan ialah salah satu dari Sekolah Madrasah


Ibtidaiyah ( MI) yang beralamat di Dusun Krangkongan Rt 003 Rw 015 Krangkongan
Tegalwangi Umbulsari ,MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan ini terakriditasi B .
MI.Bustanul ulum 02 Krangkongan adalah sekolah dibawah nanguan kementrian
pendidikan.

G. Hipotesis
11
Khaerul Anam S.Pd .M.Fis.AIFQ-Fit,wawasan kepramukaan ,Lindan bestari,Bogor hlm 104
12
Nur Rasyid dkk,pendidikan karakter wacana dan kepengaturan ( Yogyakarta : Mitra Media ,2013) hlm 158
a. Pengertian Hipotesis
Hipotesis merupakan pernyataan yang diterima secara sementara sebagai
suatu kebenaran sebagaimana adanya pada saat fenomena dikenal dan merupakan
dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis sangat berguna bagi penelitian.
Tanpa adanya hipotesis, tidak aka nada perkembangan wawasan atau pengertian
ilmiah dalam mengumpulkan fakta empiris.
b. Jenis- jenis Hipotesis
Berikut jenis- jenis Hipotesis :
- Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif adalah hipotesis yang hanya sekedar menjabarkan atau
menggambarkan terjadinya suatu peristiwa.
- Hipotesis Komparatif
Merupakan hipotesis yang digunakan untuk membandingkan pengaruh dari suatu
variabel terhadap dua subjek yang berbeda, dan pada waktunya yang berbeda.
- Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif merupakan jawaban sementara untuk rumusan masalah
pertanyaan dalam bentuk asosiatif.
c. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis adalah pengujian terhadap suatu pernyataan dengan
menggunakan metode statistic sehingga hasil pengujian tersebut dapat dinyatakan
signifikan secara statistic. Pengujian hipotesis merupakan bagian dari statistic
infernsial.

Pengujian secara statistik dibagi menjadi dua, yaitu:

1) Uji satu arah


H0 : μ = μ0
H1 : μ ≠ μ 0
2) Uji dua arah
H0 : μ = μ0 atau H0 : μ =μ0
H1 : μ < μ0 H1 : μ > μ0
3. Berikut adalah pengujian hipotesis dari “pengaruh ekstrakulikuler pramuka
dalam menumbuhkan karakter religius siswa di MI.Bustanul Ulum 02
Krangkongan tahun ajaran 2019/2020”
- Hipotesis Deskriptif
Peneliti mengamati disalah satu Sekolah Dasar, 10 dari 20 siswa memahami .
Rumusan masalah : Apakah siswa menyukai kegiatan pramuka dalam
menumbuhkan karakter relegius ?
Ho : Siswa suka dengan kegiatan pramuka dalam menumbuhkan karakter
relegius
Ha : Siswa tidak suka dengan kegiatan pramuka dalam menumbuhkan karakter
relegius .
- Hipotesis Asosiatif
Adakah hubungan antara kepramukaan dengan disilin siswa dan sikap relegius
siswa ?
Ho : Tidak ada hubungan antara kepramukaan dengan disilin siswa dan sikap
relegius siswa
Ha : Ada hubungan antara kepramukaan dengan disilin siswa dan sikap relegius
siswa
- Hipotesis Komparatif
Apakah ada perbedaan sikap relegius siswa setelah diterapkan kegiatan
kepramukaan
Ho : Tidak terdapat perbedaan sikap relegius siswa setelah diterapkan kegiatan
kepramukaan
Ha : Terdapat perbedaan sikap relegius siswa setelah diterapkan kegiatan
kepramukaan.
H. Metode Penelitian
 Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini digunakan metodologi penelitian mix method, yaitu suatu langkah
penelitian dengan menggabungkan dan bentuk pendekatan dalam penelitian yaitu
kualitatif dan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011: 404) mix method adalah suatu metode
penelitian yang mengkombinasikan dan menggabungkan antara metode kualitatif dan
kuantitatif untuk digunakan secara bersamaan dalam suatu kegiatan penelitian sehingga
diperoleh data yang lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif.

Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, peneliti menggunakan metode wawancara,


angket, observasi dan dokumentasi. Metode ini digunakan untuk mengungkap data- data
tentang keikutsertaan siswa dalam kegiatan pendidikan kepramukaan di Sekolah Ar-
Ridha Al- Salaam Cinere Depok dan untuk mengetahui apakah antara dua variable yaitu
pengaruh pendidikan kepramukaan dengan pembentukan karakter religius siswa memiliki
pengaruh yang signifikan.

Dalam mencapai sebuah tujuan yang akan diraih dalam penelitian, pasti menempuhnya
dengan berbagai cara ataupun metode, sehingga sasaran yang akan dituju dapat
terjangkau dengan signifikan. Adapun metode penelitian yang digunakan dalam
penyusunan karya ilmiah ini adalah metode kuantitatif dengan melakukan observasi ke
lapangan dan penelaahan terhadap buku-buku yang relevan.
Penelitian ini hendak mengeksplor atau menggambarkan tentang bagaimana menciptakan
karakter religius dalam kegiatan pendidikan kepramukaan di Sekolah MI.Bustanul Ulum
02 Krangkongan.

Dengan kata lain pada prinsipnya penelitian lapangan ini penulis lakukan untuk
memecahkan masalah-masalah praktis yang ada dalam kehidupan masyarakat, khususnya
dalam menciptakan karakter religius siswa melalui kegiatan pendidikan kepramukaan di
Sekolah MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan .

 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah MI.Bustanul Ulum 02 Krangkongan . Jumlah siswa


yang cukup banyak sekitar kurang lebih 100 siswa serta letaknya yang cukup strategis
membuat peneliti lebih mudah untuk mengunjunginya sebagai tempat penelitian. Lokasi
penelitian sangat strategis, karena sekolah ini banyak dikenal karena disiplin dan segala
aktifitas pendidikan dan pengajaran yang diterapkan lebih menekankan kepada
pendidikan dari pada pengajaran. Adapun waktu penelitian ini berlangsung selama
kurang lebih 8 bulan, dimulai pada bulan Agustus 2018 sampai dengan bulan Februari
2019.

Tabel 3.1.
Jadwal Kegiatan Penelitian

(Agust 2018 s.d Mar 2019)


No. Urutan Kegiatan
Jan- Mar
Agus Okt Nov Des
t
Proses
1.
pembuatan
proposal
penelitian

2. Seminar Proposal

3. Bimbingan
Mengurus perizinan
4. dari Universitas
Negeri Syarif
Hidayatullah
Pembuatan
5. Instrument
berbentuk angket dan
wawancara
Penyebaran butir
6.
soal angket dan
Instrumen
Pengambilan data
dilapangan
7. berdasarkan angket,
wawancara, dan
dokumentasi lainnya
yang diberikan
Pengolahan data
8.
yang sudah
terkumpul
Seminar hasil dan
9.
promosi tesis

A. Populasi dan Sampel Penelitian

- Populasi

Penelitian pendidikan dan kurikulum seperti halnya penelitian- penelitian bidang


lainnya ditujukan untuk memperoleh kesimpulan tentang kelompok yang besar dalam
lingkup wilayah yang luas, tetapi hanya dengan meneliti kelompok kecil dalam
daerah yang lebih sempit. Kelompok besar tersebut bisa terdiri atas orang seperti
guru, siswa, kepala sekolah, dan sebagainya, atau organisasi seperti komite sekolah,
dewan sekolah, organisasi guru, asosiasi profesi, dan sebagainya, atau bisa juga
benda-benda seperti bangunan sekolah, fasilitas belajar, media belajar, buku-buku,
dan lai-lain. Lingkup wilayah bisa mencakup seluruh negara, satu provinsi atau satu
kota atau kabupaten. Kelompok besar dan wilayah yang manjadi lingkup penelitian
kita disebut pupulasi. (Nana Syaodih Sukmadinata, 2009: 78)

Sedangkan menurut Zainal Arifin populasi atau universe adalah keseluruhan objek
yang diteliti, baik berupa orang, benda, kejadian, nilai, maupun hal-hal yang terjadi
(Zainal arifin, 2011: 215)

Sehubungan dengan definisi di atas, maka yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh siswa penggalang MI. Bustanul Ulum 02 Krangkongan yang
berjumlah 68 siswa yang diambil dari mulai kelas 3-6.

- Sampel Penelitian

Burhan Bungin menganalogikan apabila seorang pedagang eceran beras di suatu pasar
hendak meneliti kualitas sekarung beras yang ditawarkan pedagang grosir, hanya dengan
meneliti segenggam saja dari sekarumg beras tersebut. Badan Meteorologi dan Geofisika
apabila hendak meneliti pencemaran udara akibat letusan gunung berapi di suatu wilayah
kabupatan tentu akan meneliti di suatu desa. Sekarang yang menjadi pertanyaan,
mengapa hanya segenggam beras dan satu desa saja yang diteliti oleh peneliti?, dalam
penelitian sosial, dikenal dengan hukum kemungkinan (probabilityi) yaitu kesimpulan
yang ditarik dari populasi dapat digeneralisasikan kepada seluruh populasi. Artinya
pengambilan sampel dimaksud adalah untuk mewakili seluruh populasi (Burhan Bungin,
2010: 101).

Menurut Sugiyono sampel adalah “bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi” (Sugiyono, 2009: 80-91). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sampel
penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat
mewakili seluruh populasi.

Adapun prosedur dan proses pemilihan sampel (sampling) yang dilakukan dalam
penelitian ini, adalah dengan random sampling. Random Sampling adalah proses
pemilihan sampel dengan seluruh anggota populasi mempunyai kesempatan yang sama
untuk dipilih. Masing-masing anggota pada populasi terssebut memiliki kemungkinan
(probabilitas) yang sama untuk dipilih (Romy Kountur, 2007: 147).

Pengambilan sampel untuk penelitian menurut Suharsimi Arikunto (2010: 112), jika
subjeknya kurang dari 100 orang sebaiknya diambil semuanya, jika subjeknya besar atau
lebih dari 100 orang dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih.

SD Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok memiliki jumlah siswa penggalang 78 siswa.


Sehingga jika pengambilan sampel menggunakan maka penelitian ini menghasilkan
jumlah sampel sebanyak siswa dari seluruh jumlah siswa .

- Data dan Sumber Data

Data adalah bentuk jamak dari datum. Data merupakan keterangan-keterangan


tentang suatu hal, dapat berupa sesuatu yang diketahui atau suatu fakta yang
digambarkan lewat keterangan, angka, simbol, kode, dan lain-lain (Hasan, 2002: 82).

Sedangkan yang dimaksud sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data
dapat diperoleh. Misalnya, peneliti menggunakan questioner atau wawancara dalam
pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden, yaitu orang-orang yang
merespon atau menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik secara tertulis maupun
lisan.

Mengenai sumber data penelitian ini, dibagi menjadi dua jenis yaitu:

1) Sumber data primer (utama)

Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2010: 225). Dalam penelitian ini, data primer bersumber dari hasil
angket yang diberikan kepada sampel yaitu siswa Sekolah Ar-Ridha Al Salaam.

Selain menggunakan hasil angket sebagai sumber data primer, peneliti juga
menggunakan data-data yang diperoleh dari informan melalui tahap wawancara. Dalam
menentukan informan, maka peneliti menggunakan pengambilan sampel secara
Purposive Sampling, dan Snowball Sampling. Purposive sampling adalah teknik
pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu
ini, misalnya orang tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan,
atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi
obyek atau situasi sosial yang diteliti.

Teknik Purposive Sampling akan memberikan keluasan bagi peneliti untuk


menentukan kapan penggalian informasi dihentikan dan diteruskan. Biasanya hal ini
dilakukan dengan menetapkan informan kunci sebagai sumber data, yang kemudian
dikembangkan ke informan lainnya dengan teknik Snowball Sampling. Snowball
sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data, yang pada awalnya
jumlahnya sedikit, lama-lama menjadi besar. Hal ini dilakukan karena dari jumlah
sumber data yang sedikit itu tersebut belum mampu memberikan data yang
memuaskan, maka mencari orang lain lagi yang dapat digunakan sebagai sumber data
(Sugiyono, 2010: 218 – 219).

Dalam penelitian ini, data primer juga diperoleh dari hasil wawancara dengan pihak
yang terkait dengan kegiatan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere
Depok yaitu pimpinan Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok, Pembina Pramuka,
Passus, perwakilan siswa Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok, dan pihak-pihak
yang dapat memberikan informasi terhadap kegiatan kepramukaan dan kaitannya
dengan pendidikan karakter religius.

Alasan ditetapkannya informan tersebut, pertama mereka sebagai pelaku yang terlibat
langsung dalam proses implementasi kegiatan kepramukaan dan terjun langsung dalam
proses. Kedua, mereka mengetahui secara langsung persoalan yang akan dikaji peneliti.
Ketiga, mereka lebih menguasai berbagai informasi yang akurat, berkenaan dengan
permasalahan yang terjadi dalam kegiatan kepramukaan.

2) Data sekunder (tambahan)

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen- dokumen resmi, buku-
buku, hasil penelitian yang berwujud laporan, buku harian, dan sebagainya. Sumber
data tambahan (sekunder), yaitu sumber data di luar kata-kata dan tindakan yakni
sumber data tertulis. Sumber data sekunder merupakan sumber data pelengkap yang
berfungsi melengkapi data yang dibutuhkan oleh data primer.

Lexy J. Moleong juga menjelaskan bahwa sumber di luar kata dan tindakan merupakan
sumber kedua, jelas hal itu tidak bisa diabaikan. Dilihat dari sumber data, bahan
tambahan yang berasal dari sumber tertulis dapat dibagi atas sumber buku dan majalah
ilmiah, sumber dari arsip, dokumen pribadi, dan dokumen resmi (Moeloeng, 2012:
159).
Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari data-data dalam bentuk naskah
tertulis atau dokumen yang terkait berkenaan

dengan kegiatan kepramukaan di Sekolah Ar-Ridha Al-Salaam Cinere Depok.

Untuk memperoleh data dan informasai yang valid, akurat, dan meyakinkan yang
berkaitan dengan nilai-nilai pendidikan karakter dalam aplikasi dasa darma melalui
ekstrakurikuler kepramukaan, maka sumber data sangat dibutuhkan.

No. Dimensi Indikator


a. Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan kepramukaan.
1.
Kepramukaan b. Sarana dan prasarana kegiatan
kepramukaan.
a. Upaya pembina pramuka dalam
membentuk karakter religius
siswa.
Upaya Pembina b. Faktor pendukung dalam
2.
Pramuka pembentukan karakter religius
siswa.
c. Faktor penghambat dalam
pembentukan karakter religius
siswa.

Instrumen Angket Variabel X

No.
Dimensi Indikator Jumlah
Pertanyaan
Jujur
Disiplin
Percaya diri
Upacara Peduli 1, 2, 3, 4, 5, 8
Pramuka Gigih 6, 7, dan 8
Toleran
Kreatif
Bartanggung Jawab
Jujur
Disiplin
Percaya diri 9, 10, 11,
Pelatihan Peduli 12, 13, 14, 8
Baris-berbaris Gigih 15 dan 16
Toleran
Kreatif
Bartanggung Jawab
Jujur
Disiplin
Percaya diri 17, 18, 19,
Pelatihan Tali- Peduli 20, 21, 22, 8
temali Gigih 23, dan 24
Toleran
Kreatif
Bartanggung Jawab
Jujur
Disiplin
Praktik Percaya diri 25, 26, 27,
penggunaa Peduli 28, 29, 30, 8
n Sandi- Gigih 31, dan 32
sandi Toleran
Kreatif
Bartanggung Jawab
Jujur 31, 32, 33,
Perkemahan Disiplin 34, 35, 36, 8
Percaya diri 37, 38, 39,
Peduli dan 40
Gigih
Toleran
Kreatif
Bartanggung Jawab
Nomor
Dimensi Indikator Jumlah
Pertanyaan
1. Saya selalu mengucap
dan menjawab salam.
2. Saya berdo’a sebelum
dan selesai
melaksanakan
kegiatan.
3. Saya menjawab adzan
saat berkumandang.
4. Saya melaksanakan
shalat berjama’ah.
Nilai karakter 5. Saya membaca Al- 1, 2, 3, 4, 5,
hubungan Quran setiap waktu 6, 7, 8, 9, 10 10
dengan Tuhan 6. Saya melaksanakan
Shalat dhuha
7. Saya selalu
menghafal Al-Qur’an
8. Saya melaksanakan
shalat jum’at
9. Saya melaksanakan
shalat wajib lima
waktu
10.Saya membaca doa
masuk dan keluar
masjid
11. Saya selalu
mengembalikan
Nilai karakter barang yang bukan 11, 12, 13,
hubungan hak saya. 14, 15, 16, 11
dengan diri 12. Saya berkata jujur 17, 18, 19,
sendiri dan mengatakan 20, 21
sesuatu sesuai dengan
fakta.
13. Saya melaporkan
kepada pembina
ketika menemukan
barang orang lain
yang jatuh.
14. Saya selalu hadir
dalam setiap kegiatan
pramuka.
15. Saya berangkat
latihan tepat waktu.
16. Saya mengenakan
seragam pramuka
sesuai aturan yang
ada.
17. Saya bangga dengan
hasil yang saya
peroleh sendiri.
18. Saya mengulang
latihan yang telah
diberikan.
19. Saya tidak mudah
menyerah dengan
tugas dan praktik
yang diberikan oleh
pembina.
20. Saya selalu
mengumpulkan tugas
tepat waktu.
21. Saya berani mengakui
kesalahan yang telah
saya perbuat dan akan
memperbaikinya.
22. Saya
memperhatikan
ketika orang lain
Nilai karakter sedang berbicara. 22, 23, 24,
hubungan 23. Saya membantu orang 25, 26, 27, 11
dengan sesama tua setiap ada waktu 28, 29, 30,
luang. 31, 32
24. Saya bertanya kepada
pembina atau teman
ketika kurang paham
dengan materi yang
telah diajarkan.
25.Saya menghargai
pendapat yang
disampaikan oleh
teman saya.
26. Saya menerima saran
dan kritik dengan hati
yang lapang.
27. Saya senang bekerja
dalam tim dan
mengerjakan tugas
kelompok dengan
baik.
28. Saya bertegur sapa
dengan semua guru
dan teman saat
bertemu.
29. Saya memberikan
senyuman ketika
bertemu sama orang
lain walaupun belum
kenal.
30. Saya membantu orang
lain yang sedang
membutuhkan.
31. Saya menjaga amanat
yang diberikan
32. Saya tidak mengejek
atau menghina
sesama teman
33. Saya selalu
membuang sampah
pada tempatnya.
34. Saya melestarikan
Nilai karakter tanaman di 33, 34, 35,
hubungan lingkungan sekolah. 36, 37, 38, 8
dengan 35. Saya menanam bibit 39, 40
lingkungan pohon
36. Saya menjaga
kebersihan
lingkungan sekolah
37. Saya melakukan piket
kelas sesuai dengan
jadwal untuk
membersihkan dan
mengatur tata ruang
kelas
38. Saya memisahkan
sampah organik
dengan non organik
39. Saya menyiram
tanaman setiap pagi
hari
40. Saya menghemat
penggunaan air untuk
keperluan di toilet

Pelaksanaan
No. Aspek yang Diamati SB B C K
1. Pelaksanaan kegiatan kepramukaan
2. Materi kegiatan kepramukaan
3. Bentuk kegiatan kepramukaan
4. Upaya pembina pramuka
5. Sarana dan prasarana kegiatan
Kepramukaan

Dengan rumus:
rxy  xy   x y

N 2

x   y  
y 
2 2 2


x   



N
 N 
Dengan pengertian:

rxy : koefisien korelasi antara x dan y rxy N : Jumlah Subyek

X : Skor item Y : Skor total

∑X : Jumlah skor items

∑Y : Jumlah skor total

∑X2 : Jumlah kuadrat skor item

∑Y2 : Jumlah kuadrat skor total

Hasil Perhitungan Uji Coba Validitas


Instrumen Variabel X Kegiatan Kepramukaan
No r hitung Kondisi r table Keterangan
1. 0,332 > 0.291 Valid
2. 0,246 < 0.291 Drop
3. 0,017 < 0.291 Drop
4. 0,307 > 0.291 Valid
5. 0,440 > 0.291 Valid
6. 0,302 > 0.291 Valid
7. 0,593 > 0.291 Valid
8. 0,571 > 0.291 Valid
9. 0,647 > 0.291 Valid
10. 0,450 > 0.291 Valid
11. 0,487 > 0.291 Valid
12. 0,616 > 0.291 Valid
13. 0,251 < 0.291 Drop
14. 0,001 < 0.291 Drop
15. 0,465 > 0.291 Valid
16. 0,584 > 0.291 Valid
17. 0,746 > 0.291 Valid
18. 0,561 > 0.291 Valid
19. 0,700 > 0.291 Valid
20. 0,709 > 0.291 Valid
21. 0,693 > 0.291 Valid
22. 0,513 > 0.291 Valid
23. 0,603 > 0.291 Valid
24. 0,610 > 0.291 Valid
25. 0,647 > 0.291 Valid
26. 0,450 > 0.291 Valid
27. 0,487 > 0.291 Valid
28. 0,616 > 0.291 Valid
29. 0,251 < 0.291 Drop
30 0,001 < 0.291 Drop
31. 0,465 > 0.291 Valid
32. 0,584 > 0.291 Valid
33. 0,746 > 0.291 Valid
34. 0,561 > 0.291 Valid
35. 0,700 > 0.291 Valid
36. 0,709 > 0.291 Valid
37. 0,693 > 0.291 Valid
38. 0,513 > 0.291 Valid
39. 0,603 > 0.291 Valid
40. 0,610 > 0.291 Valid

I. Sistematika Pembahasan
- Pada bagian Latar Belakang berisi suatu alasan rasional dan esensial berdasarkan
dengan data, fakta maupun referensi yang ada. Alasan tersebut dipakai untuk
acuan ketertarikan sang peneliti.
- Pada bagian Rumusan Masalah berisi tentang sebuah masalah atau topik inti yang
d
akan dibahas pada penelitian.
d
- Pada bagian Tujuan Penelitian berisi tentang tujuan penelitian dari topik
h
tersebut.
n
t - Pada bagian Manfaat Penelitian berisi tentang manfaat praktis dan manfaat
n teoritis.
- Pada bagian Ruang Lingkup Penelitian berisi tentang variabel penelitian dan
indikator variabel.
- Pada bagian Definisi Operasional berisi tentang istilah yang digunakan dalam
penelitian ini.
- Pada bagian Hipotesis berisi tentang pengertian hipotesis, jenis- jenis hipotesis,
pengujian hipotesis pada penelitian ini.
- Pada bagian Metode Penelitian berisi tentang pendekatan dan jenis penelitian,
populasi sampel.
BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian ini menggunakan beberapa penelitian terdahulu yang memiliki kesamaan


variabel, kesamaan objek penelitian, dan kesamaan pendekatan penelitian yaitu kuantitatif.
Penelitian terdahulu yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

B. Kajian Teori
 Ekstrakulikuler Pramuka

Ekstrakulikuler Pramuka merupakan kegiatan luar sekolah yang diwajibkan di


ikuti oleh semua siswa mulai dari SD sampai Sekolah Menengah . Tujuan dari Pramuka
adalah membuat anak lebih percaya diri, menumbuhkan rasa tanggung jawab dan disiplin
,leadership dan belajar keterampilan hidup13.

 karakter Religius

Karakter Religius merupakan usaha aktif untuk membentuk sikap dan perilaku
yang patuh dalam melaksanakan sikap agama yang dianutnya ( sehingga )memiliki sikap
toleran,serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.14

DAFTAR PUSTAKA

13
Khaerul Anam S.Pd .M.Fis.AIFQ-Fit,wawasan kepramukaan ,Lindan bestari,Bogor hlm 104
14
Nur Rasyid dkk,pendidikan karakter wacana dan kepengaturan ( Yogyakarta : Mitra Media ,2013) hlm 158

Anda mungkin juga menyukai