SKRIPSI
ZULKIFLI
18093188201102
Megaresky
Menyatakan bahwa skripsi ini telah diperiksa dan dapat diajukan di hadapan
dewan penguji Skripsi sarjana (S1) program studi pendidikan jasmani kesehatan
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
2
KATA PENGANTAR
puji bagi-Mu, Ya Allah. Dan tak lupa penulis kirimkan salawat dan salam pada
Nabi Muhammad SAW, perjuangan dan ketulusan beliau membawa kita semua
kemasa dimana kita bisa melihat peradaban yang diterangi oleh iman dan
pengetahuan.
Pada penyusunan skripsi ini banyak hambatan dan rintangan yang penulis
hadapi namun pada akhirnya dapat melaluinya berkat adanya bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih
kepada:
Makassar
3. Prof. Dr. dr. Ali Aspar Mappahya Sp. PD, Sp.JP(K) Rektor
Megarezky Makassar
3
5. Agus Ismail,S.Pd.,M.Pd. selaku Ketua Program Studi Pendidikan
pendidikan jasmani
menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu
berkualitas.
Makassar………… 2022
ZULKIFLI
4
DAFTAR ISI
SAMPUL......................................................................................................i
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................iii
DAFTAR ISI..............................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR................................................................................vii
DAFTAR TABEL...................................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................5
C. Tujuan Masalah..........................................................................................5
D. Manfaat Penelitian......................................................................................5
B. Kerangka Berpikir....................................................................................19
C. Hipotesis.....................................................................................................20
5
E. Tektik Analisa Data..................................................................................28
A. Hasil Penelitian..........................................................................................31
B. Pembahasan...............................................................................................48
BAB VPENUTUP.....................................................................................52
A. Kesimpulan................................................................................................52
B. Saran..........................................................................................................53
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................54
6
DAFTAR GAMBAR
7
DAFTAR TABEL
8
DAFTAR LAMPIRAN
9
BAB I
PENDAHULUAN
Pada saat ini pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan manusia sebab
dengan adanya pendidikan maka manusia dapat hidup sesuai dengan tujuan dan
fungsi Pendidikan Nasional. Pendidikan juga merupakan suatu kebutuhan bagi
manusia, oleh sebab itu dengan adanya pendidikan dapat meningkatkan mutu
sosial pada diri manusia sehingga dapat menghasilkan kepribadian dan intelektual
yang berkualitas.
Pendidikan Jasmani juga bagian integral dari pendidikan yang tidak terpisahkan
dari pendidikan secara keseluruhan. Pendidikan jasmani merupakan suatu
pendidikan yang wajib diadakan disekolah karena pendidikan jasmani mempunyai
mutu yang sangat baik sebagai penunjang kebugaran tubuh sehingga memperoleh
kesehatan jasmani dan rohani bagi tubuh manusia sepanjang masa.
Pendidikan jasmani dan olahraga merupakan bagian pendidikan secara
keseluruhan dan telah dihargai sebagai bagian yang penting dalam sistem
pendidikan nasional. Hal tersebut dicantumkan dalam Undang-Undang No.20
tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 ayat 1 yang berbunyi
“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Pendidikan jasmani yang bermutu
memberikan kesempatan kepada peserta didik dalam mengembangkan potensi
dalam dirinya dan lingkungan belajar yang mendukung, sehingga memperoleh
kegiatan proses belajar mengajar dalam suatu pendidikan.
Belajar merupakan suatu kegiatan yang penting dalam perkembangan pendidikan.
Dengan belajar kita dapat meningkatkan proses dan hasil belajar dengan baik.
Belajar juga merupakan suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku seseorang secara keseluruhan, mulai dari
pengetahuan, pemahaman, daya fikir, keterampilan, kebiasaan dan kemampuan
yang lainnya. Dalam proses belajar mengajar pendidikan jasmani sebagai acuan
dalam pembelajaran ialah sarana dan prasarana olahraga.
10
Sarana dan prasarana olahraga merupakan dua hal yang saling mendukung dan
menunjang antara satu dan yang lainnya. Sarana dan prasarana mempunyai istilah
yang berbeda diantaranya ialah, Sarana pendidikan jasmani merupakan peralatan
yang digunakan untuk memudahkan dan melancarkan proses pembelajaran
olahraga disekolah dalam mencapai tujuan tertentu.
Pada dasarnya sarana pendidikan jasmani merupakan segala sesuatu yang tidak
permanen dan dapat dibawa kemana-mana. Sarana dapat berbentuk benda
bergerak dan tidak bergerak pada umumnya berbentuk kecil dan bisa dipindah-
pindah. Contohnya seperti, Bola kaki, bola basket, bola voli, raket, kok
badminton, lembing, tolak peluru, cakram, bola tenis, pemukul, tongkat, dan
balok. Sarana juga berhubungan langsung dalam proses pembelajaran dan menjadi
alat penunjang utama dalam suatu aktivitas pendidikan jasmani, serta menjadikan
fasilitas utama dalam melaksanakan proses pendidikan jasmani.
Menurut sanjaya (2010:18), sarana adalah segala sesuatu yang mendukung secara
langsung terhadap kelancaran proses pembelajaran, misalnya median
pembelajaran, alat-alat pembelajaran, perlengkapan sekolah dan lain sebagainya.
Sedangkan prasarana pendidikan jasmani merupakan segala sesuatu yang
menunjang secara langsung atau tidak langsung dari segala jenis sarana. Pada
umumnya prasarana memiliki sifat yang permanen dan tidak dapat dipindah-
pindah dari suatu tempat ketempat yang lain sehingga dimiliki dan dibangun oleh
sekolah dalam bentuk benda tidak bergerak. Kelangsungan proses belajar
mengajar pendidikan jasmani tidak terlepas dari tersedianya prasarana yang baik
dan memadai. Prasarana yang baik dan memadai maka proses pembelajaran
pendidikan jasmani dapat berjalan dengan baik pula.
Menurut Barnawi dan Arifin (2012:49) prasarana adalah semua perangkat
perlengkapan dasar secara tidak langsung menunjang pelaksanaan proses
pendidikan sekolah.
Pendidikan harus dibantu dengan adanya sarana dan prasarana olahraga agar
proses pembelajaran berlangsung dengan efektif. Kelancaran suatu pelaksanaan
pembelajaran pendidikan jasmani olahraga di ukur dari adanya ketersediaan
sarana dan prasarana olahraga disekolah tersebut. Dalam Undang- Undang Nomor
3 tahun 2005 pasal 1 Point ke 20 dan 21 yaitu “Prasarana olahraga adalah tempat
atau ruang termasuk lingkungan yang digunakan untuk kegiatan olahraga dan atau
penyelenggaraan keolahragaan. Sarana olahraga adalah peralatan dan
perlengkapan yang digunakan untuk kegiatan olahraga.”
Dari undang-undang tersebut menjelaskan bahwa Sarana dan prasarana yang
memadai akan mencerminkan kualitas yang baik, sehingga pembelajaran tersebut
akan tercapai. Sebaliknya jika sarana dan prasarana yang kurang memadai akan
berdampak negatif pada mutu pendidikan bahkan proses belajar mengajar tidak
berjalan dengan baik dan bahkan tidak tercapai. Proses pembelajaran pendidikan
11
jasmani olahraga secara mutlak membutuhkan saranadan prasarana yang
memadai sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap pembelajaran
yang akan diperoleh tersebut.
Ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan jasmani sangat berpengaruh
terhadap pembelajaran disekolah. Oleh karena itu jika ketersediaan sarana dan
prasarana pendidikan jasmani yang memadai akan berdampat positif dalam
kegiatan aktivitas jasmani, sebaliknya jika sarana dan prasarana yang tidak
memadai maka akan berdampak negatif dalam kegiatan aktivitas jasmani.
Dari penjelasan diatas dapat diartikan sebagai penyajian pendidikan jasmani
disekolah harus dapat menjadikan peserta didik menjadi butuh dalam mata
pelajaran Pjok tersebut. Khususnya demi mendukung kemampuan peserta didik
dalam melakukan kegiatan belajar mengajar secara efektif, sehingga dapat
menumbuhkan sikap kualitas belajar yang baik.
Berdasarkan latar belakang masalah diatas perlu adanya sarana dan prasarana
yang lengkap sehingga peserta didik mampu meningkatkan dan memaksimalkan
proses pembelajaran yang efektif. Maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian yang berjudul “Survei Sarana dan Prasarana Pendidikan Jasmani
Sekolah Menengah Atas yang ada di Kecamatan Manggala”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Masalah
D. Manfaat Penelitian
12
Bagi sekolah, Sebagai bahan masukan positif bagi pihak sekolah bahwa sarana
dan prasarana pendidikan jasmani merupakan salah satu faktor penunjang
keefektivan pembelajaran olahraga.
Bagi universitas, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan untuk
menambah referensi sebagai bahan penelitian lanjutan yang lebih mendalam pada
masa yang akan datang.
Bagi peneliti, sebagai penambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman yang
berharga bagi peneliti saat terjun kelapangan. Selain itu dapat meningkatkan
kemampuan mengajar sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan peserta
didik dalam melakukan materi ataupun praktek lapangan pembelajaran pendidikan
jasmani.
Bagi peneliti berikutnya, dapat menjadikan sumber informasi, rujukan dan bahan
referensi penelitian selanjutnya agar bisa lebih dikembangkan untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran penjas.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
13
Pendidikan jasmani adalah salah satu mata pelajaran di sekolah yang
cerdas, sopan, santun, rendah hati dan memahami dimana letak batas harga
diri.
dapat lebih banyak belajar hal yang berhubungan dengan efektif, kognitif,
14
menganggap manusia terdiri dari dua komponen utama yang dapat dipilah-
seimbang.
berbagai motivasi yang timbul dari berbagai ungkapan dimana hal tersebut
15
(2014:175) tujuan dari pendidikan jasmani tidak hanya untuk
2006 sesuai dengan kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah agar siswa
16
Berkaitan dengan kemampuan berfikir dan menginterpretasikan
keseluruhan pengetauan tentang pendidikan jasmani kedalam lingkungannya.
Perkembangan social
Berkaitan dengan kemampuan siswa dalam menyesuaikan diri pada
dalam bentuk bagan yang meliputi tiga ranah dan dominan sebagai satu
Kognitif Efektif
Psikomor
Konsep gerak Menyukai kegiatan
Gerak dan keterampilan
fisik
Arti sehat
Kemampuan fisik dan
Merasa nyaman
Memecahkan motorik
dengan diri sendri
masalah
Perbaikan fungsi organ
Ingin terlibat dalam
Kritis cerdas tubuh
pergaulan sosial
hubunhan dari ketiga aspek di atas sangat berperan penting dalam proses
17
pendidikan jasmani bertujuan untuk mendidik, pendidikan jasmani bukan
jasmani gerak merupakan dasar dari belajar mengenal sekitar dan belajar
pendidikan yang berisikan berbagai bahan ajar dan pengalan ajar dan
yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksut dan tujuan. Sarana
atau alat sangat penting dalam memberikan motivasi peserta didik dengan
18
pendidikan,sarana pendidikan misalnya buku,alat peraga,alat praktek, dan
alat keterampilan.
permanen, dapat dibawa kemana mana atau dipindahkan dari suatu tempat
ketempat lainnya.
menjadi tiga macam, yaitu habis tidaknya dipakai, bergerak tidaknya saat
19
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa
dihalaman sekolah atau disekitar taman. Hal ini bukan karena tidak adanya
Karena ditinjau dari kualitasnya masih sangat terbatas dan tidak merata.
kesehata disekolah sebagian besar masih terlalu jauh dari batas ideal
Standar sarana pendidikan berdasarkan ketentuan yang terdapat pada
untuk jenjang SD, jenjang SMP, dan jenjang SMA jenis-jenis sarana dan
20
Secara garis besar, sarana dan prasarana yang dibakukan untuk
tinggi jenjang sekolah maka akan semakin luas dan semakin banyak
mengusahakan agar sarana dan prasarana pendidikan yang ada tetap dalam
21
perabot dan peralatan sekolah yaitu sebagai berikut:
Kesehatan
22
6-10 kelas
11-12 kelas
1.250 m2
23
8 m2 / siswa
8 m2/siswa
(I) 1.100 m2
(II) 1.400 m2
24
(III) 2.000 m2
Lapangan olahraga serba guna (15x30)m2 atletik (500 m2) bangsal terbuka
(12.5x25)m2, tinggi 6 meter.
25
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa prasarana
menengah pertama dan sekolah menengah atas dengan 5 kelas dan jumlah
murid 125-150 murid. Diperlukan area seluas 1.250m untuk prasarana dan
jasmani.
dengan 6-10 kelas dan jumlah 150-250 murid. Diperlukan area seluas
atas dengan 18 kelas dan jumlah murid 450-500 murid diperlukan arena
sekolah.
standar per siswa. Jika jumlah siswa sedikit, maka lapangan olahraga yang
26
dengan faslitas untuk cabang-cabang olahraga yang sebenarnya, sehingga
harus dibenahi.
B. Kerangka Berpikir
terdiri dari ruang belajar, tempat ibadah, ruang kantor, ruang penunjang
Hasil Belajar
27
Hasil belajar adalah merupakan perilaku berupa pengetahuan,
keterampilan, sikap, informasi, dan atau strategi kognitif yang baru dan
Hasil belajar ini dituangkan dalam bentuk daftar nilai siswa pada
C. Hipotesis
28
BAB III
METODE PENELITIAN
atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Suharsimi Arikunto
2006 : 118).
29
sarana prasarana pendidikan jasmani sekolah menengah atas yang ada di
Operasiona ukut la
l dat
dan dan si
Cukup =M –
prasarana lapangan
1SD ≤ X < M
penjas di yang
+ 1 SD
SMA yang digunakan
Kurang = X <
ada pada proses
M – 1 SD
kecamatan pembelajara
Manggala n penjas
yang ada di
SMA yang
ada
kecamatan
Manggala
30
C. Populasi dan Sampel Penelitian
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Manggala,
yang menjadi pusat perhatian atau yang menjadi target atau sasaran penelitian
yang mewakili populasi. Sampel yang representative adalah sampel yang benar
31
Dengan didampingi guru pendidikan jasmani masing-masing sekolah melihat
sarana dan prasarana yang dipakai dalam pembelajaran pendidikan jasmani baik
milik sendiri, meminjam, maupun menyewa.
Mencatat data yang ada dengan panduan lembar observasi yang telah dibuat
Mengecek lembar observasi yang telah dicatat
Menurut Sugiyono (2011:148) instrumen penelitian adalah suatu alat
yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Dalam
mendalam. Adapun kisi-kisi instrumen data tersebut dapat dilihat dalam tabel
sebagai berikut:
32
Tabel 3.3 Instrumen yang digunakan sebagai pengukuran kelengkapan
33
34
35
sarana dan
prasarana
pendidikan
jasmani di
sekolah
Materi penjas
Sarana dan Prasarana
Penggunaan
Jumlah
Layak
Tidak Layak
36
Bola
Net
Tiang net
Lapangan
Sepak bola
Bola
Tiang gawang
37
Lapangan
Bola basket
Bola
Ring basket
Lapangan
Bulu tangkis
Shuttlecock
Net
38
Tiang net
Raket
Lapangan
Tennis meja
Bad
Bola
39
Net
Lapangan
Sepak takraw
Bola
Net
Tiang net
Lapangan
40
Kasti, rounders, kippers
Bola kasti
Pemukul
Keset
Pancang
Lapangan
Atletik
41
Lari
Lintasan
Tongkat estafet
Gawang kecil
Lompat
Lintasan awalan
42
Tiang lompat tinggi
Penyangga
Lempar
Cakram Pa/Pi
Peluru Pa/Pi
Lembing Pa/Pi
Senam
43
Matras
Tape recoder
Kasat senam
validasi internal dimana validasi internal disebut juga dengan rasional yang
instrumen tersebut kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional telah
44
Menuliskan data sarana dan prasarana pendidikan jasmani yang tersedia disekolah
Mempresentasikan dan mengkategorikan keadaan sarana dan prasarana
pendidikan jasmani yang ada masing-masing sekolah.
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Rumus Pengkategorian
Interval Kriteria
X ≥ M + 1 SD Baik
X < M – 1 SD Kurang
Keterangan: X = Skor
M = Mean Hitung
P = F/N
Keterangan: P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
Sumber: Anas Sudijono (1995: 40)
45
Adapun dalam langkah-langkah dalam analisis data ini mengikuti
model analisis Miles Hubermen dalam Burhan Bungin (2010:296), yang terdiri
Reduksi Data
Hal yang dilakukan dalam reduksi data yaitu: merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal penting, dicari tema dan polanya serta
membuang yang tidak perlu.
Penyajian data (Data Display)
Setelah direduksi adalah mendisplay data, yaitu pendeskripsiam sekumpulan
informasi tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam bentuk teks
naratif. Penyajian juga dapat berbentuk matriks, diagram, tabe dan bagan.
Interpretasi
Kesimpulan merupakan kegiatan akhir dari analisis data. Penarikan kesimpulan
berupa kegiatan interpretasi, yaitu menentukan makna data yang telah disajikan.
Selanjutnya data yang telah dianalisis, dijelaskan dan dimaknai dalam bentuk
kata-kata mendeskripsikan fakta yang ada dilapangan
46
BAB IV
A. Hasil Penelitian
Deskripsi Lokasi
Sekolah SMA di Kecamatan Manggala Kota Makassar merupakan
bagian sekolah yang ada di wilayah Makassar yang berjumlah 13 tetapi yang
kota makassar.
47
SMA Negeri 13 Makassar
JL.TAMANGAPA RAYA 5
Deskriptif subjek
Penelitian ini dilakukan di sekolah SMAN 12 Makassar,SMAN 10
mengajarpendidikanjasmani, sehingga hanya memanfaatkan
disetiap sekolah yang dijadikan subjek penelitian. Data yang diperoleh meliputi
prasarana penjas.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keadaan sarana dan
SMAN 12 makassar, SMAN 10 Makassar , SMAN 13 Makassar,dikecamatan
manggala kota makassar. Berikut ini rincian hasil mengolahan data yang telah
48
Deskripsi hasil penelitian sarana dan prasarana pendidikan jasmani di
SMAN 12 Makassar
Berdasarkan hasil penelitian tentang kelengkapan sarana dan prasarana
Bola Voli 9 6 15
Net Voli 1 0 1
Bola Voli
Tiang Net Voli 0 0 0
Lapangan Voli 0 0 0
Bola Sepak 2 4 6
Tiang Gawang 2 0 2
Sepak Bola
Lapangan Sepak
Bola 0 0 0
Bola Basket 8 11 19
Lapangan Basket 1 0 1
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap sarana dan prasarana
sebagai berikut:
49
Bola voli dengan jumlah 15, yang layak pakai sebanyak 9 sedangkan yang tidak
layak dipakai sebanyak 6, net sebanyak 1 buah yang layak pakai, sedangkan yang
tidak tersedia yakni lapangan dan net bola voli
Sepak bola, Bola sepak sebanyak 5, yang layak pakai sebanyak 2 sedangkan yang
tidak layak pakai sebanyak 3. Selanjutnya tiang gawang sebanyak 2 yang layak
pakai.
Bola Basket dengan jumlah 19, yang layak pakai sebanyak 8 sedangkan yang
tidak layak pakai sebanyak 11, ring basket berjumlah 4 item dengan keterangan 2
yang layak pakai dan 2 yang tidak layak pakai, kemudian lapangan bola basket
berjumlah 1
Tabel 4.3 Sarana Dan Prasarana bulutangkis,tenis meja,sepak takraw dan kasti
pendidikanjasmani di SMAN 12 Makassar
Net Bulutangkis 1 0 1
Lapangan Bulutangkis 0 0 0
Shuttelecock 24 0 24
Meja Tenis 1 0 1
Bad 3 4 7
Tenis Meja
Bola Tenis Meja 25 0 25
Bola Takraw 0 0 0
Net Takraw 0 0 0
Sepak Takraw
Tiang Net Takraw 0 0 0
Lapangan Takraw 0 0 0
Pemukul Kasti 0 0 0
Keset Kasti 0 0 0
Pancang Kasti 0 0 0
50
Lapangan Kasti 0 0 0
Bulutangkis, net bulutangkis sebanyak 1 item dengan status layak pakai, raket
bulutangkis yang berjumlah 9 dimana yang layak pakai sebanyak 9 dan yang tidak
layak pakai sebanya 0, shuttlecock yang layak pakai sebanyak 24 dan yang tidak
layak pakai sebanyak 0
Tenis Meja, keberadaan Meja tenis sebanyak 1 item, bad yang layak pakai 3 dan
yang tidak layak pakai sebanyak 4, selanjutnya bola tenis meja yang layak pakai
sebanyak 25, net tenis meja 1 namun tidak layak di pakai
Tabel 4.4 Sarana Dan Prasarana lari,lompat,lempar,senam
Pendidikan jasmani di SMAN 12 Makassar
Lintasan Lari/start block 2 1 3
Gawang Kecil 0 0 0
Lintasan Awalan 0 0 0
Penyangga 0 0 0
Matras 16 0 16
Kaset Senam 0 0 0
51
Tiang lompat tinggi 2 yang layak pakai dan 1 yang tidak layak pakai
Peluru yang layak pakai sebanyak 5 dan yang tidak layak 0
Lempar lembing yang layak pakai berjumlah 8
Matras yang layak pakai sebanyak 16
Beberapa sarana dan prasarana yang memang tidak tersedia, seperti
lapangan takraw, bola sepak takraw serta sarana dan prasarana untuk atletik
seperti bak lompat jauh. Total sarana dan prasarana pendidikan jasmani
Baik X ≥11 5 12
Cukup – 3≤ X < 11 14 33
Kurang X< -3 23 55
Total 42 100
52
Berdasarkan hasil penelitian tentang kelengkapan sarana dan prasarana
Tabel 4.6 Sarana Dan Prasarana Bola voli, bola basket, sepak bola pendidikan
jasmani di SMAN 13 Makassar
Penggunaan
Bola Voli 10 2 12
Net Voli 1 0 1
Bola Voli
Tiang Net Voli 0 0 0
Lapangan Voli 1 0 1
Bola Sepak 5 2 7
Bola Basket 3 3 6
Lapangan Basket 0 0 0
53
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap sarana dan prasarana pendidikan
Bola voli dengan jumlah 12, yang layak pakai sebanyak 10 sedangkan yang tidak
layak dipakai sebanyak 2, net sebanyak 1 buah yang layak pakai, sedangkan yang
tidak tersedia yakni lapangan dan net bola voli
Sepak bola, Bola sepak sebanyak 7, yang layak pakai sebanyak 5 sedangkan yang
tidak layak pakai sebanyak 2. Selanjutnya tiang gawang sebanyak 0 yang layak
pakai.
Bola Basket dengan jumlah 6, yang layak pakai sebanyak 3 sedangkan yang tidak
layak pakai sebanyak 3, ring basket berjumlah 0 item dengan keterangan 0 yang
layak pakai dan 0 yang tidak layak pakai
Tabel 4.7 Sarana Dan Prasarana Bulutangkis, Tenis meja Sepak Takraw
pendidikan jasmani di SMAN 13 Makassar
Net Bulutangkis 1 0 1
Lapangan Bulutangkis 0 0 0
Shuttelecock 0 0 0
Meja Tenis 1 1 2
Bad 20 3 23
Tenis Meja
Bola Tenis Meja 25 0 25
Bola Takraw 2 0 2
Net Takraw 1 0 1
Sepak Takraw
Tiang Net Takraw 0 0 0
Lapangan Takraw 1 0 1
54
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap sarana dan prasarana
sebagai berikut:
Bulutangkis, net bulutangkis sebanyak 1 item dengan status layak pakai, 1 dan
yang tidak layak 1
Tenis Meja, keberadaan Meja tenis sebanyak 2 item, bad yang layak pakai 1 dan
yang tidak layak pakai sebanyak 1, selanjutnya bola tenis meja yang layak pakai
sebanyak 25, net tenis meja 2 namun tidak layak di pakaiai 1 dan yang layak 1
Sepak Takraw, net 1 yang layak dan tersedia lapangan sepak takraw
Tabel 4.8 Sarana Dan Prasarana Kasti, atletik, senam pendidikan jasmani di
SMAN 13 Makassar
Bola Kasti 0 0 0
Pemukul Kasti 0 0 0
Keset Kasti 0 0 0
Kasti
Pancang Kasti 0 0 0
Lapangan Kasti 0 0 0
Gawang Kecil 0 0 0
Penyangga 0 0 0
55
Lempar Cakram Pa/Pi 4 0 4
Matras 2 0 2
Kaset Senam 0 0 0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap sarana dan prasarana
berikut:
Baik X ≥8 3 7
56
Cukup – 3≤ X < 8 14 33
Kurang X< -3 25 60
Total 42 100
Tabel 4.10 Sarana Dan Prasarana Bola voli, bola basket, sepak bola pendidikan
jasmani di SMAN 10 Makassar
Penggunaan
Nama Sarpras Penjas Jumlah
Layak Tidak Layak
Bola Voli 10 5 15
Net Voli 1 0 1
Bola Voli
Tiang Net Voli 1 0 1
Lapangan Voli 1 0 1
Tiang Gawang 2 0 2
57
Lapangan Sepak Bola 1 0 1
Bola Basket 8 2 10
Lapangan Basket 1 0 1
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap sarana dan prasarana
berikut:
Bola voli dengan jumlah 15 yang layak pakai dan tidak layak pakai sebanyak 5,
net sebanyak 1 buah yang layak pakai, tiang net voli sebanyak 1 item sedangkan
lapangan sebanyak 1
Sepak bola, Bola sepak sebanyak 5, yang layak pakai sebanyak 5 Selanjutnya
tiang gawang sebanyak 2 yang layak pakai. Dan lapangan sepak bola tersedia
Bola Basket dengan jumlah 10, yang layak pakai sebanyak 8 sedangkan yang
tidak layak pakai sebanyak 2, ring basket berjumlah 4 item dengan keterangan 2
yang layak pakai dan 2 yang tidak layak pakai, kemudian lapangan bola basket
berjumlah 1
Tabel 4.11 Sarana Dan Prasarana Bola voli, bola basket, sepak bola, kasti
pendidikan jasmani di SMAN 10 Makassar
Net Bulutangkis 1 0 1
Lapangan Bulutangkis 0 0 0
Shuttelecock 7 5 12
Bad 10 0 10
58
Net Tenis Meja 1 0 1
Bola Takraw 0 0 0
Lapangan Takraw 0 0 0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap sarana dan prasarana
sebagai berikut:
Pemukul Kasti 0 0 0
Pancang Kasti 0 0 0
Lapangan Kasti 0 0 0
block
59
Tongkat Estafet 2 0 2
Gawang Kecil 0 0 0
Lintasan Awalan 0 0 0
Tinggi 2 0 2
Penyangga 0 0 0
Lempar Cakram
Pa/Pi 0 0 0
Lempar
Peluru Pa/Pi 4 0 4
Lempar Lembing
Pa/Pi 8 2 10
Matras 12 0 12
Tape Recorder 0 0 0
Senam
Kaset Senam 0 0 0
Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa setiap sarana dan prasarana
sebagai berikut:
60
Matras yang layak pakai sebanyak 12.
Sedang sarana dan prasarana yang tidak tersedia yakni cakram, tape recorder dan
kaset senam
Total sarana dan prasarana pendidikan jasmani olahraga dan
uraian data hasil penelitian mengenai keadaan sarana dan prasarana di SMAN
61
i
Total 3 387
SMAN 12 Makassar dalam kategori cukup lengkap keadaan sarana dan prasarana
B. Pembahasan
Sarana dan prasarana merupakan unsur yang sangat membantu dalam proses
penting sebagai alat yang sangat dibutuhkan untuk mencapai tujuan belajar dan
hasil yang lebih baik. Apabila sarana dan prasarana itu ada , maka proses belajar
Sebagai salah satu mata pelajaran yang didalamnya dominan praktek sebagai
aspek penilaian maka sarana dan prasarana sangat berpengaruh dan merupakan
sebuah kesatuan yang sama dan tidak dapat dipisahkan. Karena dalam melakukan
serta menggunakan metode dan media yang telah disiapkan. Maka apabila sarana
62
dan prasarana itu tersedia peranan sarana dan prasarana bukan hanya
sendiri oleh pihak sekolah maupun melalui bantuan dari pihak-pihak lain. Agar
Apa bila merujuk pada data penelitian ketersediaan sarana dan prasarana
dapat dikatakan jumlah sarana dan prasarana yang ada saat ini cukup lengkap
adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kelancaran proses pembelajaran itu.
yang ingin di raih oleh setiap sekolah, karena keterbatasan sarana dan prasarana
dalam bidang olahraga terutama untuk meraih prestasi tersebut menjadi satu
diadakan di daerah lokal saja sedangkan untuk dapat melanjutkan keluar luar
63
daerah sekolah itu susah untuk bersaing dengan sekolah-sekolah yang memiliki
Sarana dan prasaran merupakan bagian yang sangat dibutuhkan dan memiliki
Sesuai dengan pemanfaatan sarana dan prasarana, dari hasil peneliti ini
olahraga yang ada dilingkungan sekolah hanya digunakan untuk olahraga tertentu
saja atau sesuai dengan cabang olahraganya saja, sedangkan untuk pembelajaran
Serta sebagian guru olahraga SMA negri di kecamatan manggala juga cukup
kreatif dalam memanfaatkan prasarana yang ada diluar lingkungan sekolah dan
64
rusak tersebut kemudian dimodifikasi sehingga dapat digunakan kembali untuk
melengkapi alat olahraga yang belum ada atau menambahkan alat yang telah ada.
Sebagai contoh alat modifikasi untuk permainan bola kecil dan atletik yaitu
memukul dari batang kayu, tongkat estafet juga dari batang kayu yang ukurannya
prasarana yang terpenuhi, karena sarana dan prasaran menjadi faktor yang sangat
berhasil guna dan berdaya guna. Dalam kreatifitas seorang guru untuk
permasalahan yang ada dalam ruang lingkup pendidikan jasmani, hal ini juga
jasmani olahraga siswa dituntut untuk berperan aktif dan bisa melakukan praktek
65
beberapa cabang olahraga, diantaranya atletik, permainan , dan aktivitas ritmik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kelengkapan sarana dan prasarana tiap-tiap sekolah pada tiap cabang olahraga
masuk dalam kategori cukup lengkap. Hal ini dikarenakan kondisi sekolah yang
berbeda-beda serta fasilitas yang ada diluar lingkungan sekolah juga menjadi
faktor pendukung karena dapat memenuhi kebutuhan tersebut.
Guru mata pelajaran tersebut juga telah mampu melakukan inovasi dengan
memodifikasi alat-alat olahraga, dengan melengkapi alat-alat olahraga,baik yang
sudah rusak maupun menambahkan yang telah ada, sehinggah jumlah sarana
tersebut bertambah dan tidak menyiakan peralatan olahraga yang telah rusak
melainkan di fungsikan kembali melalui modifikasi alat-alat olahraga sebagai
bahan yang digunakan dalam pembelajaran.
B. Saran
Adapun saran yang bisa disampaikan terkait dengan hasil penelitian ini ialah
sebagai berikut.
66
Guru mata pelajaran juga harus memberikan pemahaman terhadap siswa terkait
perawatan peralatan agar tidak disalah gunakan.
67
DAFTAR PUSTAKA
No. 1, 2337-4535.
Barnawi Dan Arifin. 2012. Kinerja Guru Profesional. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
68
Departemen Pendidikan Nasional. 2006. KTSP: Standar Kompetensi Dan
Ferawati. (2020). JPJ (Jurnal Pendidikan Jasmani) Vol. 1, No.2, Desember 2020.
1(2), 73–79.
Rosdakarya.
Kusfianto, W.F, 2010. Studi Tentang Sarana Dan Prasarana Pendidikan Jasmani
Afabeta.
69
Suryobroto. 2004. Diklat Mata Kuliah Sarana Dan Prasarana Pendidikan
Suhardianto, Ismail, A., & Irfan, I. (2021). Pendidikan Jasmani Olahraga Dan
FIK UNY.
(Online),(Https://Portal.Mahkamahkonstitusi.Go.Id/Elaw/Mg58ufsc89h
UMPRESS.
Tahun 2014.
70
Lampiran 1 Lembar Observasi
Lembar Observasi
71
PERMAINAN DAN OLAHRAGA
BOLA BOLA
VOLLY
NET
TIANG NET
LAPANGAN
SEPAK BOLA
BOLA
TIANG GAWANG
LAPANGAN
BOLA BOLA
BASKET
RING BASKET
LAPANGAN
BULU SHUTTLECOCK
TANGKIS
NET
TIANG NET
RAKET
LAPANGAN
TENNIS BAD
MEJA
BOLA
72
NET
LAPANGAN
SEPAK BOLA
TAKRAW
NET
TIANG NET
LAPANGAN
ROUNDER
PEMUKUL
S,
KESET
KIPPERS
PANCANG
LAPANGAN
ATLETIK
LARI LINTASAN
TONGKAT
ESTAFET
GAWANG KECIL
LOMPAT LINTASAN
AWALAN
73
BAK LOMPAT
JAUH
TIANG LOMPAT
JAUH
TIANG LOMPAT
TINGGI
PENYANGGA
PELURU PA/PI
LEMBING PA/PI
SENAM MATRAS
TAPE RECODER
KASAT SENAM
74
Instrumen yang digunakan sebagai pengukuran kelengkapan sarana dan
Rumus Pengkategorian
Interval Kriteria
X ≥ M + 1 SD Baik
X < M – 1 SD Kurang
Keterangan: X = Skor
M = Mean Hitung
75
SD = Standar Deviasi Hitung
P = F/N
Keterangan: P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah
76
77
SMA 13 Makassar
Penggunaan
Nama Sarpras Penjas Jumlah Kategori
Layak Tidak Layak
Bola Voli 10 2 12 Baik
Net Voli 1 0 1 Cukup
Bola Voli
Tiang Net Voli 0 0 0 Kurang
Lapangan Voli 1 0 1 Cukup
Bola Sepak 5 2 7 Cukup
Sepak Bola Tiang Gawang 0 0 0 Kurang
Lapangan Sepak Bola 0 0 0 Kurang
Bola Basket 3 3 6 Cukup
Bola Basket Ring basket 0 0 0 Kurang
Lapangan Basket 0 0 0 Kurang
Net Bulutangkis 1 0 1 Cukup
Tiang Net Bulutangkis 0 0 0 Kurang
Bulutangkis Raket Bulutangkis 0 0 0 Kurang
Lapangan Bulutangkis 0 0 0 Kurang
Shuttelecock 0 0 0 Kurang
Meja Tenis 1 1 2 Cukup
Bad 20 3 23 Baik
Tenis Meja
Bola Tenis Meja 25 0 25 Baik
Net Tenis Meja 1 0 1 Cukup
Bola Takraw 2 0 2 Cukup
Net Takraw 1 0 1 Cukup
Sepak Takraw
Tiang Net Takraw 0 0 0 Kurang
Lapangan Takraw 1 0 1 Cukup
Bola Kasti 0 0 0 Kurang
Pemukul Kasti 0 0 0 Kurang
Kasti Keset Kasti 0 0 0 Kurang
Pancang Kasti 0 0 0 Kurang
Lapangan Kasti 0 0 0 Kurang
Lintasan Lari/start block 0 0 0 Kurang
Lari Tongkat Estafet 0 0 0 Kurang
Gawang Kecil 0 0 0 Kurang
Lintasan Awalan 0 0 0 Kurang
Bak Lompat Jauh 0 0 0 Kurang
Lompat Tiang Lompat Jauh 0 0 0 Kurang
Tiang Lompat Tinggi 0 0 0 Kurang
Penyangga 0 0 0 Kurang
Lempar Cakram Pa/Pi 4 0 4 Cukup
Lempar Peluru Pa/Pi 4 2 6 Cukup
Lempar Lembing Pa/Pi 7 1 8 Cukup
Matras 2 0 2 Cukup
Senam Tape Recorder 0 0 0 Kurang
Kaset Senam 0 0 0 Kurang
Total 89 14 103
78
SMA 10 Makassar
Penggunaan
Nama Sarpras Penjas Jumlah KATEGORI
Layak Tidak Layak
Bola Voli 10 5 15 Baik
Net Voli 1 0 1 Cukup
Bola Voli
Tiang Net Voli 1 0 1 Cukup
Lapangan Voli 1 0 1 Cukup
Bola Sepak 5 0 5 Cukup
Sepak Bola Tiang Gawang 2 0 2 Cukup
Lapangan Sepak Bola 1 0 1 Cukup
Bola Basket 8 2 10 Baik
Bola Basket Ring basket 2 2 4 Cukup
Lapangan Basket 1 0 1 Cukup
Net Bulutangkis 1 0 1 Cukup
Tiang Net Bulutangkis 0 0 0 Kurang
Bulutangkis Raket Bulutangkis 8 2 10 Baik
Lapangan Bulutangkis 0 0 0 Kurang
Shuttelecock 7 5 12 Baik
Meja Tenis 1 0 1 Cukup
Bad 10 0 10 Baik
Tenis Meja
Bola Tenis Meja 25 0 25 Baik
Net Tenis Meja 1 0 1 Cukup
Bola Takraw 0 0 0 Kurang
Net Takraw 0 0 0 Kurang
Sepak Takraw
Tiang Net Takraw 0 0 0 Kurang
Lapangan Takraw 0 0 0 Kurang
Bola Kasti 0 0 0 Kurang
Pemukul Kasti 0 0 0 Kurang
Kasti Keset Kasti 0 0 0 Kurang
Pancang Kasti 0 0 0 Kurang
Lapangan Kasti 0 0 0 Kurang
Lintasan Lari/start block 2 0 2 Cukup
Lari Tongkat Estafet 2 0 2 Cukup
Gawang Kecil 0 0 0 Kurang
Lintasan Awalan 0 0 0 Kurang
Bak Lompat Jauh 0 0 0 Kurang
Lompat Tiang Lompat Jauh 0 0 0 Kurang
Tiang Lompat Tinggi 2 0 2 Cukup
Penyangga 0 0 0 Kurang
Lempar Cakram Pa/Pi 0 0 0 Kurang
Lempar Peluru Pa/Pi 4 0 4 Cukup
Lempar Lembing Pa/Pi 8 2 10 Baik
Matras 12 0 12 Baik
Senam Tape Recorder 0 0 0 Kurang
Kaset Senam 0 0 0 Kurang
Total 115 18 133
79
Lampiran 3. Pengkategorian
Rumus Pengkategorian
Interval Kriteria
X ≥ 153 Baik
105 ≤ X 153 Cukup
X < 105 Kurang
Rumus :
M 129
SD 24
M+1 SD 153
M-1 SD 105
X< M- 1
SD 105
80
Dokumentasi penelitian di SMAN 12 Makassar
81
82
83
84
85
86
Dokumentasi penelitian di SMAN 13 Makassar
87
88
89
90
91
92
Dokumentasi penelitian diSMAN 10 Makassar
93
94
95
96
97
98
Lampiran surat izin penelitian
99
Lampiran surat penanaman modal
100
101
Lampiran surat keterangan meneliti di SMAN 12 Makassar
102
Lampiran surat keterangan meneliti di SMAN 13 Makassar
103
104
Lampiran surat keterangan meneliti di SMAN 10Makassar
105
106