Oleh
Rindayani, S. Pd.
Guru Mata Pelajaran Matematika di SMP IT Al-Biruni Mandiri
KOTA MAKASSAR
Rindayani, S.Pd putri dari Bapak Baharuddin dan Ibu Subaedah lahir di Makassar, 14 Januari
1983, Ia adalah anak kedua dari dua bersaudara dan mempunyai suami bernama A. Fadli dan dikarunia
satu orang anak bernama A. Muhammad Nabil Fadly.
Memulai Pendidikan pertamanya pada tahun 1990–1996 di SDN Bara-Barayya III, 1996-1998
di SMPN 8 Makassar, 1998-2001 di SMAN 10 Makassar, dan menyelesaikan Kuliahnya dengan
jurusan Pendidikan Matematika 2002–2007 di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Makassar.
Pada tahun 2009-2015 menjadi pengajar Matematika pada SMP IT Al-Biruni Mandiri Divisi Jipang,
2015-2019 menjadi Bendahara Sekolah SIT Al-Biruni Mandiri Makassar dan tahun 2019 – Sekarang
mengabdikan diri untuk meningkatkan standar keprofesionalannya dalam bidang pendidikan dengan
mengajar Matematika di SMP IT Al-Biruni Mandiri Divisi Karantina Kota Makassar.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Best Practice ini. Karya tulis ini berjudul ”
PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADUKAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI
PERSAMAAN GARIS LURUS. “ yang diterapkan pada kelas VIII semester ganjil pada SMP IT Al-
Biruni Mandiri Karantina.
Melalui penyusunan Best Practice ini penulis memamparkan pengalaman mengajar Matematika
pada sekolah dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dan meningkatkan kualitas
lulusan dalam hal ini peserta didik. Dalam Best Practice ini memuat langkah-langkah pembelajaran,
dan kegiatan di dalam kelas yang menyenangkan.
Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
berkontribusi positif untuk terselesaikannya Best Practice ini. Penulis juga menyadari dalam pembuatan
Best Practice ini masih banyak kekurangannya karena keterbatasan waktu dan ilmu, oleh karena itu
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan karya tulis ini.
Penulis
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendali diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional). Pendidikan sebagai proses awal manusia untuk mengenal tentang segala
sesuatu yang ada dalam kehidupan. Melalui pendidikan, diharapkan akan tercipta insan yang berbudi
luhur dan berakhlak mulia serta mempunyai tingkat pengetahuan yang mumpuni dalam kehidupan dan
berguna bagi agama, masyarakat, bangsa, dan negara.
Pendidikan yang dilaksanakan di sekolah berlangsung secara formal. Di dalamnya memuat berbagai
macam unsur dalam pendidikan, meliputi pendidik, peserta didik, sarana dan prasarana, kurikulum,
pembelajaran, dan lain-lain. Salah satunya adalah berupa mata pelajaran matematika. Matematika
merupakan salah satu mata pelajaran yang mempunyai ciri khas yang unik dan sangat menantang. Hal ini
didasari atas penyelesaian soal yang berkaitan dengan matematika bisa dilalui dengan berbagai macam
cara. Hal ini membutuhkan semangat kreativitas sehingga dapat membangun diri peserta didik menjadi
insan yang kreatif dan inovatif dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Dalam pembelajaran matematika, seorang guru tidak hanya sekedar menyampaikan materi yang
dilanjutkan dengan pemberian latihan dan berakhir pada tes. Namun, ada beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh guru untuk menciptakan suatu pembelajaran yang efektif. Dalam teori belajar yang
dikemukakan oleh Jerome S. Brunner, bahwa belajar matematika adalah belajar mengenai konsep-
konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di dalam materi yang dipelajari serta mencari
hubungan antara konsep-konsep dan struktur-struktur matematikanya (dalam Hudoyo:1990). Dalam
pembelajaran matematika, hendaknya pembelajaran diawali dengan pengenalan masalah (contextual
problem). Kemudian secara bertahap dengan bimbingan guru, peserta didik akan menguasai konsep
matematika sesuai dengan materi pembelajarannya. Untuk meningkatkan efektifitas dalam
pembelajarannya, sekolah diharapkan menyediakan serta menggunakan teknologi informasi dan
komunikasi baik berupa komputer, jaringan internet, media pembelajaran/alat peraga, atau media yang
lainnya. Hal ini didasarkan pada teorinya yang menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses aktif
pada diri peserta didik untuk mendapatkan informasi atau menemukan suatu hal baru yang berasal dari
luar. Dengan demikian, peserta didik mampu menghubungkan antara ilmu yang diperolehnya dengan hal
baru yang berada di lingkungan sekitar.
Kenyataan yang terjadi di lapangan menunjukkan bahwa masih banyak pelaksanaan pembelajaran
yang masih belum sesuai dengan seperti teori yang sudah dijelaskan. Bahkan masih jauh dari kata
mengarah pada pembelajaran abad 21. Pertama, pembelajaran masih konvensional. Pembelajaran hanya
masih berkutat pada mencatat, diterangkan, mengerjakan latihan, dan mengerjakan tes. Hal ini terlihat
membosankan sehingga peserta didik hanya duduk diam manis dan mendengarkan. Keaktifan peserta
didik juga berkurang. Kedua, guru jarang menggunakan alat peraga. Hal ini terlihat dari pembelajaran
yang hanya sekedar menerangkan materi yang disampaikan oleh guru. Materi disampaikan secara vokal
saja. Padahal hakikatnya alat peraga sebagai media untuk mengkonversi konsep yang berupa abstrak
menjadi hal yang bersifat konkret sehingga memudahkan peserta didik dalam memahami materi yang
disampaikan oleh guru.
Pembelajaran matematika di era Abad 21 dituntut harus menekankan aspek-aspek Transfer
Knowledge, kreativitas dan inovasi (Creativity and Innovation), berpikir kritis dan pemecahan masalah
(Critical Thinking and Problem Solving), komunikasi dan kolaborasi (Communication and
Collaboration). Aspek kreativitas dan inovasi dimaksudkan para peserta didik dapat menggunakan
berbagai teknik untuk membuat ide-ide baru yang bermanfaat, merinci, memperbaiki, menganalisis, dan
mengevaluasi ide-ide mereka guna mengembangkan dan memaksimalkan usaha kreatif dan
mendemonstrasikan keaslian temuan, baik secara individu maupun kelompok.
Aspek berpikir kritis dan pemecahan masalah dimaksudkan para peserta didik dapat bernalar secara
efektif. Mereka berpikir sistemik, memahami bahwa antar bagian berinteraksi satu sama lain. Mereka
membuat pilihan-pilihan, keputusan, dan menyelesaikan masalah, baik secara konvensional maupun
inovatif. Aspek komunikasi dan kolaborasi dimaksudkan bahwa para peserta didik mengetahui
bagaimana mengartikulasikan pemikiran dan ide-ide secara efektif, melalui komunikasi lisan, tulisan
maupun nonverbal. Mereka juga harus dapat mendengarkan secara efektif untuk menerjemahkan atau
menguraikan makna pengetahuan, nilai-nilai, sikap dan tujuan. Mereka juga harus mampu
berkomunikasi pada lingkup yang luas pada berbagai kelompok dan lingkungan yang berbeda.
Dalam pelaksanaan pembelajarannya, Matematika harus dirancang sesuai dengan kebutuhan,
karakter,dan kemampuan peserta didik. Tidak bisa hanya dilakukan dengan sekedar transfer ilmu
(Transfer Knowledge) dari guru ke peserta didik. Tetapi harus mengarahkan peserta didik untuk berfikir
kritis dan dapat menyelesaikan masalahnya sendiri atau problem solving yang disebut dengan
pembelajaran Higher Order Thinking Skill. Selain itu, menurut hasil temuan Depdiknas proses
pembelajaran Matematika selama ini masih berorientasi pada penguasaan teori dan hafalan. Metode
pembelajaran yang terlalu berorientasi kepada guru cenderung mengabaikan hak-hak dan kebutuhan
peserta didik, sehingga proses pembelajaran yang menyenangkan dan mencerdaskan kurang optimal.
Salah satu model pembelajaran yang berorientasi HOTS adalah Problem Based Learning, Model
pembelajaran berbasis masalah (Problem Based Learning) adalah metode pembelajaran yang dipicu
oleh permasalahan, yang mendorong siswa untuk belajar dan bekerja kooperatif dalam kelompok untuk
mendapatkan solusi, berpikir kritis dan analitis, mampu menetapkan serta menggunakan sumber
daya pembelajaran yang sesuai . Di akhir pembelajaran diharapkan peserta didik mendapatkan
pembelajaran komplit , tentunya dengan konfirmasi dan penguatan dari guru selaku fasilitator.
Oleh karena penulis dalam program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran (PKP) yang berorientasi
pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skills/HOTS) akan memperbaiki
pembelajaran yang di tuangkan dalam Best Practice dengan judul ”PENGGUNAAN MODEL
PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADUKAN DENGAN PENDEKATAN
SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI PERSAMAAN GARIS LURUS”
B. Jenis Kegiatan
Kegiatan yang dilaporkan dalam laporan Best Practice ini adalah kegiatan pembelajaran
Matematika Kelas VIII semester ganjil dalam pokok bahasan Persamaan Garis Lurus dengan judul
”PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DIPADUKAN
DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI
PERSAMAAN GARIS LURUS”.
C. Manfaat Kegiatan
Manfaat penulisan Best Practice adalah meningkatkan kompetensi peserta didik dalam
Kompetensi Dasar Menganalisis fungsi linear sebagai persamaan garis lurus dan menginterpretasikan
grafiknya yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam Best Practice pembelajaran ini adalah materi kelas VIII
Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2023/2024 pada pokok bahasan Persamaan Garis Lurus, dengan
rincian KD sebagai berikut :
3.4 Menganalisis fungsi linear sebagai persamaan garis lurus dan menginterpretasikan grafiknya
yang dihubungkan dengan masalah kontekstual.
4.5 Masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis lurus.
4.4 Masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear sebagai persamaan garis
lurus.
2. Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi
Indikator Pendukung
3.4.1 Menggambar grafik persamaan garis lurus sebagai fungsi linear
Indikator Kunci
3.4.2 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat
menentukan gradien suatu persamaan garis lurus jika diketahui dua titik yang
dilaluinya dari permasalahan kontekstual
3.4.3 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat
menentukan persamaan garis lurus jika diketahui gradien dan suatu titik pada
garis tersebut
3.4.4 Menganalisis fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) untuk dapat
menentukan persamaan garis lurus jika diketahui dua titik pada garis tersebut
3.4.5 Menginterpretasikan grafik fungsi linear (sebagai persamaan garis lurus) dari
permasalahan kontekstual untuk menemukan penyelesaiannya
4.4.1 Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan dengan fungsi linear
sebagai persamaan garis lurus
A. Hasil Kegiatan
Hasil yang dapat diilaporkan dari Best Practice ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran ini menerapkan model Problem Based Learning, peserta didik
menjadi lebih aktif dan menumbuhkan saling bekerja sama untuk menyelesaikan
permasalahan yang diberikan guru. Aktivitas model pembelajaran dengan model ini
menerapkan peserta didik untuk aktif selama proses pembelajaran.
2. Pada pembelajaran sebelumnya penulis belum menerapkan pembelajaran HOTS masih
menggunakan metode ceramah peserta didik selama proses pembelajaran cenderung
kurang aktif walaupun tujuan pembelajaran tercapai. Sedangakan jika di terapkan
dengan pembelajaran HOTS dan dengan metode diskusi kelompok peserta didik
menjadi lebih bisa berfikir kritis selama kegiatan diskusi dan menjadi lebih tanggung
jawab untuk menyelesaikan tugasnya karena akan dibandingkan dengan kelompok lain
hasilnya.
3. Dengan menerapakan pembelajaran yang HOTS juga peserta didik dilatih untuk
memecahkan masalahnya sendiri atau Problem Solving untuk menyelesaikan LKPD
yang disediakan guru maupun dikaitkan dengan penerapan kehidupan sehari-hari.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pembelajaran yang telah dilakukan, berikut disampaikan rekomendasi
yang relevan.
1. Guru sebaiknya aktif menyiapkan dan membuat inovasi model pembelajaran yang
lebih menyenangkan peserta didik, sehingga tidak terpaku hanya dengan 1 model
pembelajaran saja dan memiliki banyak referensi sumber belajar yang lain tidak
hanya buku guru dan buku peserta didik yang akan menunjang kemampuan
profesional guru pada saat proses pembelajaran.
2. Peserta didik diharapkan dapat menerapkan kemampuan berpikir kritis dalam belajar,
tidak terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar dengan cara ini akan membantu
peserta didik menguasai materi secara lebih mendalam.
3. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana dan prasarana yang memadai
untuk berlangsungnya pembelajaran HOTS dan untuk mendesiminasikan best
practice ini agar menambah wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
DAFTAR PUSTAKA
Website
http://nurohimasysyifa.gurusiana.id/article/pola-gaya-belajar-matematika-di-era-abad-21-822861
https://www.rijal09.com/2018/11/model-model-pembelajaran-hots-higher-order-thinking-
skill.html
https://edukasi.kompas.com/read/2018/11/12/21323171/mendikbud-imbau-guru-kembangkan-
pembelajaran-hots
Lampiran-lampiran
A. Kompetensi Inti
Pertemuan 1:
Peserta didik dapat menganalisis persamaan garis dari satu titik dengan gradien yang sudah
diketahui dengan tepat.
Pertemuan 2:
Peserta didik dapat menganalisis persamaan garis dari dua titik yang diketahui
dengan benar.
D. Materi Pembelajaran
y 2– y 1 y – y1 x– x
= x – x1
2 1 2 1 2 1
4. Prosedur : langkah-langkah menentukan persamaan garis
G. Sumber Belajar
1. As’ari, Abdur Rahman, et al. 2017. Matematika Buku Siswa SMP/ MTs Kelas
VIII Semester 1. Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
2. As’ari, Abdur Rahman, et al. 2017. Matematia Buku Guru SMP/ MTs Kelas VIII
Semester 1. Jakarta:Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
3. Isnaini H. F., Miyanto, Santoso, N. E. 2022. Buku Interaktif Matematia SMP/
MTs Kelas VIII Semester 1. Yogyakarta: Intan Pariwara.
4. Mashuri, S., Djidu, H., Ningrum, R. K. (2019). Problem-based learning dalam
pembelajaran matematika: Upaya guru untuk meningkatkan minat dan prestasi
belajar siswa PYTHAGORAS: Jurnal Pendidikan Matematika, 14(2) 112-125.
https://doi.org/10.21831/pg.v14i2.25034
5. Sholikhakh, R.A., Pujiarto, H., Suwandono, S. (2019). Keefektifan Model
Pembelajaran Problem Based Learning terhadap Minat dan Prestasi Belajar
Matematika. Journal of Medives: Journal of Mathematics Education IKIP
Veteran Semarang, 3(1), 33-39.
https://doi.org/10.31331/medivesveteran.v3i1.561
6. Pangesti, F. T. P., (2018). Menumbuhkembangkan literasi numerasi pada
pembelajaran matematika dengan soal HOTS. Indonesian Digital Journal of
Mathematics and Education. 5(9). 566-575.
http://idealmathedu.p4tkmatematika.org/
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 x 40 menit)
a. Kegiatan Pendahuluan (15 menit)
Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Guru/Siswa
Orientasi 1. Guru melakukan pembukaan dengan salam pembuka,
memanjatkan syukur kepada Allah SWT dan berdoa untuk
memulai pembelajaran (PPK - Religius)
2. Guru melakukan cek kebersihan dengan meminta siswa
melihat di sekeliling tempat duduknya, jika ada sampah
siswa diminta untuk membuang ke tempat sampah. (PPK-
Integritas)
3. Peserta didik dikondisikan untuk siap dalam mengikuti
pembelajaran. Misal, Guru menanyakan:
“Apa kabar hari ini?”
“Sudah siap melaksanakan pembelajaran hari ini?”
4. Guru memeriksa kehadiran siswa.
5. Guru memberikan ice breaking “Happy Action”
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian (terlampir)
a. Penilaian sikap: Lembar Observasi aktivitas peserta didik
b. Penilaian Pengetahuan: Tes Tertulis (Uraian dan Lembar Kerja)
c. Penilaian Ketrampilan: Lembar Penilaian Presentasi
2. Remedial
Berdasarkan hasil analisis ulangan harian, peserta didik yang belum mencapai
ketuntasan belajar diberi kegiatan pembelajaran remedial dalam bentuk:
a. Bimbingan perorangan jika peserta didik yang belum tuntas ≤ 20 %
b. Belajar kelompok jika peserta didik yang belum tuntas antara ≤ 20 % dan
50%
c. Pembelajaran ulang jika peserta didik yang belum tuntas ≥ 50%
3. Pengayaan
a. Pengayaan diberikan untuk menambah wawasan peserta didik mengenai
materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada peserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
b. Pengayaan dapat ditagihkan atau tidak ditagihkan, sesuai kesepakatan
dengan peserta didik.
c. Direncanakan berdasarkan IPK atau materi pembelajaran yang
membutuhkan pengembangan lebih luas.
Kisi-kisi :
Pertemuan Pertama
Level Bentuk
Indikator Pencapaian Kelas Materi Indikator Soal No.
Kompetensi Kognitif Soal Soal
3.4.5. Menganalisis Diberikan soal yang bertujuan untuk
VIII Persamaan
persamaan garisdari garis lurus menentukan persamaan garis dengan C3 1,2,3 Uraian
satu titik dengan
gradien kemiringan/ gradien 𝑚 dan melalui titik (𝑥1, 𝑦1)
yang sudah Diberikan kasus penggunaan daya baterai laptop,
diketahui C4
peserta didik dapat menganalisis waktu habis 4 Uraian
daya baterai laptop.
Instrumen Soal Penilaian Pengetahuan 1
2. Diketahui: 𝑚 =4
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏) = (−𝟐, 𝟑)
Ditanya : persamaan garis
Jawab :
𝒚– 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 – 𝒙𝟏)
𝒚 – 𝟑 = 𝟒(𝒙 – (−𝟐))
2
𝒚 − 𝟑 = 𝟒𝒙 + 𝟖
𝒚 = 𝟒𝒙 + 𝟖 + 𝟑
𝒚 = 𝟒𝒙 + 𝟏𝟏
Jadi persamaan garis lurus dengan gradient 4 dan melalui titik (−2,3)
adalah 𝒚 = 𝟒𝒙 + 𝟏𝟏
3. Diketahui: 𝑚 =2
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏) = (−𝟒, 𝟐)
Ditanya : persamaan garis
Jawab :
𝒚– 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 – 𝒙𝟏)
𝒚 – 𝟐 = 𝟐(𝒙 – (−𝟒))
2
𝒚 − 𝟐 = 𝟐𝒙 + 𝟖
𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟖 + 𝟐
𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟏𝟎
Jadi persamaan garis lurus dengan gradien 2 dan melalui titik (−4,2)
adalah 𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟏𝟎
Maka, dapat disimpulkan laptop mampu bertahan hingga 6 jam dari pukul
10.00 WIB sehingga baterai laptop akan habis pada pukul 16.00 WIB.
Jumlah Skor 10
Kisi-kisi :
Pertemuan Keenam
Level Bentuk
Indikator Pencapaian Kompetensi Kelas Materi Indikator Soal No.
Kognitif Soal Soal
3.4.6. Menganalisis persamaan C3 1 Uraian
VIII Persamaan Diberikan soal yang bertujuan
garis dari dua titik yang garis lurus untuk menentukan persamaan garis
diketahui yang melalui 2 buah titik yang
berbeda
Diberikan kasus pengisian BBM C4 2 Uraian
dari tanki ke tempat penampungan,
peserta didik dapat menganalisis
waktu yang dibutuhkan
Instrumen Soal Penilaian Pengetahuan 2
Kelas : VIII A
Hari, Tanggal :
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Berilah skor 4, 3, 2, atau 1 pada kolom indikator sikap sesuai hasil pengamatan.
Indikator Jumlah
No. Nama Peserta Didik Nilai Predikat
Jujur Toleransi Tanggung jawab Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Indikator Jumlah
No. Nama Peserta Didik Nilai Predikat
Jujur Toleransi Tanggung jawab Skor
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
Rubrik Penilaian
Jujur 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha jujur dalam
mengerjakan tugas baik individu maupun kelompok dalam proses
pembelajaran.
2. Cukup baik jika sudah ada usaha jujur dalam mengerjakan tugas
baik individu maupun kelompok dalam proses pembelajaran
3. Baik jika sudah jujur dalam mengerjakan tugas baik individu
maupun kelompok dalam proses pembelajaran.
4. Sangat baik jika jujur dalam mengerjakan tugas baik individu
maupun kelompok dalam proses pembelajaran jika secara terus-
menerus dan konsisten.
Toleransi 1. Kurang baik jika sama sekali tidak toleransi dalam menghadapi
perbedaan pendapat dengan anggota kelompok maupun
antarkelompok lainnya dalam proses pembelajaran.
2. Cukup baik jika berusaha untuk toleransi dalam menghadapi
perbedaan pendapat dengan anggota kelompok maupun
antarkelompok lainnya dalam proses pembelajaran.
3. Baik jika sudah ada toleransi dalam menghadapi perbedaan pendapat
dengan anggota kelompok maupun antarkelompok lainnya dalam
proses pembelajaran.
4. Sangat baik jika toleransi dalam menghadapi perbedaan pendapat
dengan anggota kelompok maupun antarkelompok lainnya dalam
proses pembelajaran secara terus-menerus dan konsisten.
Tanggung jawab 1. Kurang baik jika sama sekali tidak memiliki rasa tanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama proses
pembelajaran.
2. Cukup baik jika berusaha bertanggung jawab dalam menyelesaikan
masalah selama proses pembelajaran
3. Baik jika sudah memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan
masa
lah selama proses pembelajaran.
4. Sangat baik jika memiliki rasa tanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran secara terus-
menerus dan konsisten.
Keterangan: Skor
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
SB = Sangat Baik 4 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = ×100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
B = Baik 3
C = Cukup 2
KB = Kurang Baik 1
Predikat:
91 − 100 = SB (Sangat Baik)
81 − 90 = B (Baik)
71 − 80 = C (Cukup)
≤ 70 = K (Kurang)
Guru praktik
(Rindayani, S.Pd.)
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Kelas : VIII A
Hari, tanggal :
Materi Pokok : Persamaan Garis
Lurus
LKPD Presentasi
Jumlah
Bertanya dan
Percaya Diri
Berpendapat
Kreativitas
pertanyaan
Kelp NAMA PESERTA NA
Menjawab
Ketepatan
Ketepatan
Jawaban
Skor
Waktu
DIDIK
Pedoman Penskoran dan Penilaian Nilai Evaluasi = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 × 𝟏𝟎𝟎
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
Aspek yang dinilai
1 2 3 4
Penyelesaian 1. Ketepatan Jawaban pada Jawaban pada Jawaban pada Jawaban pada
masalah dari jawaban LKPD tidak LKPD sedikit LKPD kurang LKPD sangat
LKPD sesuai tujuan tepat sesuai tepat sesuai tepat sesuai tujuan
tujuan tujuan
2. Ketepatan LKPD belum LKPD Kelompok LKPD selesai
waktu belum
dikerjakan saat selesai saat waktu mengumpulkan sebelum waktu
waktu habis habis terlambat habis/ tepat
waktu
3. Hasil Kelompok Kelompok Kelompok mampu Kelompok mampu
pekerjaan tidak kurang mampu Mengidentifikasi mengidentifikasi
LKPD mengerjaka mengidentifikasi permasalahan permasalahan dan
n LKPD permasalahan dan tetapi tidak mampu mengerjakan
kurangmampu mengerjakan LKPD dengan baik
mengerjakan LKPD dengan baik
LKPD dengan atau sebaliknya
baik
Presentasi 1. Percayadiri Perwakilan Perwakilan Perwakilan Perwakilan
kelompok kelompok kelompok kelompok
tidak presentasi presentasi presentasi dengan
mampu tidakpercaya dengan kurang sangat percaya
presentasi diri percaya diri diri
Kisi-kisi :
Pertemuan Pertama
Level Bentuk
Indikator Pencapaian Kelas Materi Indikator Soal No.
Kompetensi Kognitif Soal Soal
3.4.5. Menganalisis VIII Persamaan Diberikan soal yang bertujuan untuk
persamaan garisdari garis lurus menentukan persamaan garis dengan C3 1,2,3 Uraian
satu titik dengan
gradien kemiringan/ gradien 𝑚 dan melalui titik (𝑥1, 𝑦1)
yang sudah Diberikan kasus penggunaan daya baterai laptop,
diketahui C4
peserta didik dapat menganalisis waktu habis 4 Uraian
daya baterai laptop.
Instrumen Soal Penilaian Pengetahuan 1
2. Diketahui: 𝑚 =4
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏) = (−𝟐, 𝟑)
Ditanya : persamaan garis
Jawab :
𝒚– 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 – 𝒙𝟏)
𝒚 – 𝟑 = 𝟒(𝒙 – (−𝟐))
2
𝒚 − 𝟑 = 𝟒𝒙 + 𝟖
𝒚 = 𝟒𝒙 + 𝟖 + 𝟑
𝒚 = 𝟒𝒙 + 𝟏𝟏
Jadi persamaan garis lurus dengan gradient 4 dan melalui titik (−2,3)
adalah 𝒚 = 𝟒𝒙 + 𝟏𝟏
3. Diketahui: 𝑚 =2
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏) = (−𝟒, 𝟐)
Ditanya : persamaan garis
Jawab :
𝒚– 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 – 𝒙𝟏)
𝒚 – 𝟐 = 𝟐(𝒙 – (−𝟒))
2
𝒚 − 𝟐 = 𝟐𝒙 + 𝟖
𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟖 + 𝟐
𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟏𝟎
Jadi persamaan garis lurus dengan gradien 2 dan melalui titik (−4,2)
adalah 𝒚 = 𝟐𝒙 + 𝟏𝟎
Maka, dapat disimpulkan laptop mampu bertahan hingga 6 jam dari pukul
10.00 WIB sehingga baterai laptop akan habis pada pukul 16.00 WIB.
Jumlah Skor 10
Kisi-kisi :
Pertemuan Keenam
Level Bentuk
Indikator Pencapaian Kompetensi Kelas Materi Indikator Soal No.
Kognitif Soal Soal
3.4.6. Menganalisis persamaan VIII Persamaan Diberikan soal yang bertujuan C3 1 Uraian
garis dari dua titik yang garis lurus untuk menentukan persamaan garis
diketahui yang melalui 2 buah titik yang
berbeda
Diberikan kasus pengisian BBM C4 2 Uraian
dari tanki ke tempat penampungan,
peserta didik dapat menganalisis
waktu yang dibutuhkan
Instrumen Soal Penilaian Pengetahuan 2
Kelas : VIII A
Hari, Tanggal :
Materi Pokok : Persamaan Garis Lurus
Berilah skor 4, 3, 2, atau 1 pada kolom indikator sikap sesuai hasil pengamatan.
Indikator Jumlah
No. Nama Peserta Didik Nilai Predikat
Jujur Toleransi Tanggung jawab Skor
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
Indikator Jumlah
No. Nama Peserta Didik Nilai Predikat
Jujur Toleransi Tanggung jawab Skor
14.
15.
Rubrik Penilaian
Jujur 1. Kurang baik jika sama sekali tidak berusaha jujur dalam
mengerjakan tugas baik individu maupun kelompok dalam proses
pembelajaran.
2. Cukup baik jika sudah ada usaha jujur dalam mengerjakan tugas
baik individu maupun kelompok dalam proses pembelajaran
3. Baik jika sudah jujur dalam mengerjakan tugas baik individu
maupun kelompok dalam proses pembelajaran.
4. Sangat baik jika jujur dalam mengerjakan tugas baik individu
maupun kelompok dalam proses pembelajaran jika secara terus-
menerus dan konsisten.
Toleransi 1. Kurang baik jika sama sekali tidak toleransi dalam menghadapi
perbedaan pendapat dengan anggota kelompok maupun
antarkelompok lainnya dalam proses pembelajaran.
2. Cukup baik jika berusaha untuk toleransi dalam menghadapi
perbedaan pendapat dengan anggota kelompok maupun
antarkelompok lainnya dalam proses pembelajaran.
3. Baik jika sudah ada toleransi dalam menghadapi perbedaan pendapat
dengan anggota kelompok maupun antarkelompok lainnya dalam
proses pembelajaran.
4. Sangat baik jika toleransi dalam menghadapi perbedaan pendapat
dengan anggota kelompok maupun antarkelompok lainnya dalam
proses pembelajaran secara terus-menerus dan konsisten.
Tanggung jawab 1. Kurang baik jika sama sekali tidak memiliki rasa tanggung jawab
dalam menyelesaikan masalah yang diberikan selama proses
pembelajaran.
2. Cukup baik jika berusaha bertanggung jawab dalam menyelesaikan
masalah selama proses pembelajaran
3. Baik jika sudah memiliki rasa tanggung jawab dalam menyelesaikan
masa
lah selama proses pembelajaran.
4. Sangat baik jika memiliki rasa tanggung jawab dalam
menyelesaikan masalah selama proses pembelajaran secara terus-
menerus dan konsisten.
Keterangan: Skor
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ
SB = Sangat Baik 4 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝐴𝑘ℎ𝑖𝑟 = ×100
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
B = Baik 3
C = Cukup 2
KB = Kurang Baik 1
Predikat:
91 − 100 = SB (Sangat Baik)
81 − 90 = B (Baik)
71 − 80 = C (Cukup)
≤ 70 = K (Kurang)
Guru praktik
(Rindayani, S.Pd.)
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Kelas : VIII A
Hari, tanggal :
Materi Pokok : Persamaan Garis
Lurus
LKPD Presentasi
Jumlah
Bertanya dan
Percaya Diri
Berpendapat
Kreativitas
pertanyaan
Kelp NA
Menjawab
NAMA PESERTA
Ketepatan
Ketepatan
Jawaban
Skor
Waktu
DIDIK
Pedoman Penskoran dan Penilaian Nilai Evaluasi = 𝑺𝒌𝒐𝒓 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒅𝒊𝒑𝒆𝒓𝒐𝒍𝒆𝒉 × 𝟏𝟎𝟎
𝒔𝒌𝒐𝒓 𝒎𝒂𝒌𝒔𝒊𝒎𝒖𝒎
RUBRIK PENILAIAN
Kriteria
Aspek yang dinilai
1 2 3 4
Penyelesaian 1. Ketepatan Jawaban pada Jawaban pada Jawaban pada Jawaban pada
masalah dari jawaban LKPD tidak LKPD sedikit LKPD kurang LKPD sangat
LKPD sesuai tujuan tepat sesuai tepat sesuai tepat sesuaitujuan
tujuan tujuan
2. Ketepatan LKPD belum LKPD Kelompok LKPD selesai
waktu belum
dikerjakan saat selesai saat waktu mengumpulkan sebelum waktu
waktu habis habis terlambat habis/ tepat
waktu
3. Hasil Kelompok Kelompok Kelompok mampu Kelompok mampu
pekerjaan tidak kurang mampu Mengidentifikasi mengidentifikasi
LKPD mengerjaka mengidentifikasi permasalahan permasalahan dan
n LKPD permasalahan dan tetapi tidak mampu mengerjakan
kurangmampu mengerjakan LKPD dengan baik
mengerjakan LKPD dengan baik
LKPD dengan atau sebaliknya
baik
Presentasi 1. Percayadiri Perwakilan Perwakilan Perwakilan Perwakilan
kelompok kelompok kelompok kelompok
tidak presentasi presentasi presentasi dengan
mampu tidakpercaya dengan kurang sangat percaya
presentasi diri percaya diri diri
Persamaan garis merupakan persamaan linear dua variabel dengan koe isien kedua variabelnya
Bentuk umum persamaan garis lurus dalam variabel x dan y sebagai berikut.
T K KM GT G M GI TKU
Untuk menggambar garis yang diketahui persamaannya harus ditentukan dua titik atau lebih yang
terletak pada garis. Beberapa titik yang terletak pada garis dapat ditentukan dengan menggunakan syarat
Menyelidiki titik-titik (–1, 4), (–3, 0), dan (–2, 3) terletak pada garis y = 2x + 6
+ UT T 5NC G 4 C
1
Syarat titik terletak pada garis digunakan untuk menentukan nilai absis dan ordinat suatu titik yang
terletak pada garis jika diketahui absis atau ordinatnya.
+ UT T 5NC G 4 C
b. Menggambar Grafik Garis Lurus Menggunakan Pertolongan Titik Potong Garis dengan Sumbu
2
2) Menentukan titik potong garis dengan sumbu Y.
Garis memotong sumbu Y saat x = 0. Substitusikan x = 0 ke dalam persamaan garis untuk
menentukan titik potong garis dengan sumbu Y.
3) Menggambar titik potong garis dengan sumbu X dan sumbu Y tersebut pada bidang koordinat
+ UT T 5NC G 4 C
3
T KGP TKU . T U
T KGP TKU
:
I
1) Menentukan dua titik sebarang pada gra ik garis g. Misalkan titik A di sebelah kiri titik B.
2) Buatlah garis mendatar putus-putus dari titik A dan garis tegak melalui titik B. Namai garis a
Perubahan nilai y ∆y
= =
Perubahan nilai x ∆x
Untuk mencari gradien dari suatu garis yang diketahui gra iknya, selalu mulailah dari titik yang
J
I
∆
∆
∆
∆ :
∆y
∆y 3
= = + UT T T 0 T CJ
∆x 4
∆y
∆y –3 3
= = =
∆x 4 4
4
∆
P GPICP
∆
Garis dengan persamaan y = –3x + 7 mempunyai gradien –3 dan memotong sumbu Y di titik (0, 7).
–a –a
Gradien garis dengan persamaan ax + by = c ⇔ y = x + c adalah m =
–a –4 4
Gradien garis dengan persamaan 4x – 5y = 10 adalah m = = =
–5 5
:
A(x1, y1) dan B(x2, y2).
I
•
Perubahan nilai y ∆y y –y ∆
= = = x2 – x 1
Perubahan nilai x ∆x 2 1
•∆
Gradien garis yang melalui titik A(x1, y1) dan B(x2, y2)
∆y y –y
adalah m = = x2 – x 1
∆x 2 1
K K T KGP TKU + UT T T 0 T CJ
a. Jika garis dari kiri ke kanan naik, gradiennya b. Jika garis dari kiri ke kanan turun, gradiennya
bernilai positif (m > 0). bernilai negatif (m < 0).
: :
I
+ UT T T 0 T CJ
+ UT T T 0 T CJ
Garis g bergradien positif (m > 0). Garis g bergradien negatif (m < 0).
5
c. Jika garis sejajar dengan sumbu X, gradiennya d. Jika garis sejajar dengan sumbu X, gradiennya
nol (m = 0). nol (m = 0).
I
:
:
+ UT T T 0 T CJ
+ UT T T 0 T CJ
6
2GTU P TKU . T U
2GTU P TKU KMG K T KGP P K KM PI K K TKU
∆y y – y1
m= ⇔ m=
∆x x – x1
∆
⇔ m(x – x1) = y – y1
⇔ y – y 1 = m(x – x1)
:
Persamaan garis yang bergradien m dan melalui titik
+ UT T ,CT 4CJCT
(x1, y1) adalah adalah y – y1 = m(x – x1)
2GTU P TKU G K K KM
Perhatikan gra ik garis melalui titik (x 1, y1) dan (x2, y2) di samping.
∆y y – y1
m= ⇔m = . . . (1)
∆x x – x1
∆y y 2– y1
m= ⇔m = . . . (2)
∆x x 2 – x1
Dari persamaan (1) dan (2) diperoleh):
y – y1 y –y :
m= = 2 1
x – x1 x 2– x1 + UT T ,CT 4CJCT
y 2– y 1
⇔ y – y1 = (x – x1)
x 2– x1
y –y y–y x–x
Persamaan garis yang melalui titik (x1, y 1) dan (x2, y2) adalah y – y1 = x 2– x 1 (x – x1) atau y – y1 = x – x1
2 1 2 1 2 1
7
-G M P TKU . T U
TKU GL L T J
TKU GT K K
Dua garis dikatakan berhimpit jika titik-titik yang dilalui garis
pertama berhimpit dengan titik-titik yang dilalui garis kedua. Dengan l
kata lain, kedua garis tersebut merupakan garis yang sama. Dua garis
berhimpit mempunyai persamaan garis yang ekuivalen.
TKU GT PI P
8
Garis a dan garis b berpotongan di titik (6, 10).
2 3
× m = × − 2 = –1
3
Dua garis dengan persamaan y = m1x + n1 dan y = m2x + n2
1≠ 2 1 × m2 = –1
Titik potong dua garis yang saling berpotongan dapat ditentukan dengan cara menggambar
kedua garis dalam satu bidang koordinat kartesius. Titik potong dua garis yang saling berpotongan
berupa sebuah titik yang dilalui oleh gra ik kedua garis tersebut.
9
DAFTAR PUSTAKA
Isnaini H. F., Miyanto, Santoso, N. E. 2022. Buku Interaktif Matematia SMP/ MTs Kelas
VIII Semester 1. Yogyakarta: Intan Pariwara.
LKPD 1
Nama : ………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………
Nisn : ……………………………………………
Kompetensi Dasar
KD Pengetahuan
Tujuan
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning
(PBL) dengan pendekatan saintifik serta mengintergritasikan unsur 4C dan
PPK peserta didik dapat:
1. Menentukan persamaan garis dari satu titik dengan gradien yang
sudah diketahui secara tepat
2. Menentukan persamaan garis dari dua titik yang diketahui secara tepat
Petunjuk Penggunaan
1. Isilah tabel dibawah ini dan berilah garis bawah jawaban yang benar berdasarkan
grafik yang disajikan!
Persamaan Garis Lurus yang dibentuk
Garis Persamaan Garis Kemiringan
jika dibaca dari kiri ke kanan
a 𝑦 = 2𝑥 2 Turun / Naik / Datar
b 𝑦 = 3𝑥 Turun / Naik / Datar
c 𝑦 = 2𝑥 + 6 2 Turun / Naik / Datar
d 𝑦 = 3𝑥 + 6 Turun / Naik / Datar
e 𝑦 = −3𝑥 − 8 -3 Turun / Naik / Datar
f 𝑦 = −2𝑥 + 5 Turun / Naik / Datar
2. Isilah tabel dibawah ini berdasarkan grafik yang disajikan!
Bentuk
Titik yang Bentuk Lain Persamaan
Garis Persamaan Kemiringan
dilalui Garis Lurus
Garis
a y=2x 2 (0,0) y-0= 2(x-0)
b 3 (.....,.....) y-0= 3(x-0)
c Y=2x+6 2 (0,6) ……-6=…… (x-0)
d ..... (.....,6) y-……=3(……-0)
e y= -3x-8 ..... (-3,1) ……-……=…… (……-……)
f -2 (.....,.....) ……-……=…… (……-……)
y y= mx+c m (x1,y1) . . . . . −𝒚𝟏 =. . . . (… . − 𝒙𝟏)
3. Memperhatikan untuk garis y dengan gradien m memiliki bentuk persamaan
garis lurus 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑐
Garis y juga melalui titik 𝒙𝟏, 𝒚𝟏,maka
Substitusikan titik 𝒙𝟏, 𝒚𝟏 ke persamaan garis lurus 𝒚 = 𝒎𝒙 + 𝒄
𝒚𝟏 = 𝒎𝒙𝟏 + 𝒄
𝒄 = 𝒚𝟏 − 𝒎𝒙𝟏
Sehingga diperoleh 𝒄 = 𝒚𝟏 − 𝒎𝒙𝟏, Substitusikan c kepersamaan garis lurus
𝒚 = 𝒎𝒙 + 𝒄
𝒚 = 𝒎𝒙 + (. . . . . − 𝒎𝒙𝟏)
𝒚 = 𝒚𝟏 + 𝒎(𝒙 − . . . . . )
𝒚 − 𝒚𝟏 = 𝒎(. . . . . − 𝒙𝟏)
Jadi persamaan garis lurus dengan gradient m dan melalui titik (𝒙𝟏, 𝒚𝟏) adalah
𝒚−. . . . . = 𝒎(. . . . . − . . . . . )
Simpulan
Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan dapat ditentukan ciri-ciri persamaan garis lurus jika
dilihat dari kemiringan/gradiennya yaitu;
Jika gradiennya positif maka ....................................................
Jika gradiennya negatif maka ...................................................
Persamaan garis lurus dengan gradient 𝒎 dan melalui titik (𝒙𝟏, 𝒚𝟏) adalah
𝒚𝟏 = 𝒎(… . . − … . . )
Menentukan persamaan garis yang
diketahui satu titik dan gradien
Penyelesaian;
Jawab :
𝒚 – 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 – 𝒙𝟏)
𝒚 – …. = 𝟒(𝒙 – … . )
𝒚 + …. = ….− 𝟖
𝒚 = 𝟒𝒙 − 𝟖 − ….
𝒚 = ….− …
Jadi persamaan garis persamaan garis g yang melalui titik (2,-5) dan
bergradien 4 adalah 𝒚 = … . − ….
Menentukan persamaan garis
dari satu titik dan gradien
Penyelesaian:
Diketahui : Grafik perkembangan berat badan bayi berbentuk garis
lurus yang melewati titik ( 1 , 3600 )
Kenaikan berat badan bayi setiap bulan merupakan
𝒈𝒓𝒂𝒅𝒊𝒆𝒏 𝒈𝒂𝒓𝒊𝒔 = 𝒎 = 𝟔𝟎𝟎.
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏) = (𝟏, 𝟑𝟔𝟎𝟎)
𝒎 = 𝟔𝟎𝟎
𝒚 – 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 – 𝒙𝟏)
𝒚 – … . … . = … … (𝒙 – … . )
𝒚 − 𝟑𝟔𝟎𝟎 = … … − ….
𝒚 = … … 𝒙 − … . − ….
𝒚 = ….− …
Jadi persamaan garis dari pertambahan usia bayi tersebut
adalah 𝒚 = … . − ….
LKPD 2
Nama : ………………………………………………………
Kelas : ………………………………………………………
Nisn : ……………………………………………
Kompetensi Dasar
KD Pengetahuan
3.4.5. Menentukan persamaan garis dari satu titik dengan gradien yang
sudah diketahui
3.4.6 Menentukan persamaan garis dari dua titik yang diketahui
Tujuan
E (0, … ) (… , … )
(𝒚𝟐 − … . )
Y (𝒙𝟏, 𝒚𝟏) (𝒙𝟐, 𝒚𝟐) 𝒎= 𝒚 − … . = 𝒎 (𝒙 − … . )
(… . − 𝒙 )
𝟏
Kita tahu bahwa persamaan garis lurus dengan gradien m dan melalui titik (𝒙𝟏, 𝒚𝟏)
adalah 𝒚 − … . . = 𝒎 (𝒙 − … . . )
Memperhatikan persamaan garis lurus yang melalui titik (𝒙𝟏, 𝒚𝟏) dan (𝒙𝟐, 𝒚𝟐)
(….− ….)
Gradien yang dibentuk adalah 𝑚 = (….− ….)
Substitusikan ke bentuk persamaan garis dengan gradien m dan melalui titik
(𝒙𝟏, 𝒚𝟏) atau (𝒙𝟐, 𝒚𝟐)Diperoleh,
𝒚 − 𝒚𝟏 = 𝒎(𝒙 − 𝒙𝟏)
𝒚 − 𝒚 = (…. − ….) (𝒙 − 𝒙
𝟏 (…. − ….) 𝟏
(𝒚−𝒚𝟏) (𝒙−𝒙𝟏)
=
(…. − ….) (…. − ….)
Jadi persamaan garis lurus yang melalui titik (𝒙𝟏, 𝒚𝟏) dan (𝒙𝟐, 𝒚𝟐) adalah
(𝒚 − 𝒚𝟏) (𝒙 − 𝒙𝟏)
=
(…. − … . ) (…. − … . )
Menentukan Persamaan Garis melalui Dua Titik
Latihan Soal
Penyelesaian
𝒚−𝒚𝟏 𝒙−𝒙𝟏
=
𝒚𝟐−𝒚𝟏 𝒙𝟐−𝒙𝟏
𝒚− ….. 𝒙−(…..)
- =
….− 𝟏 …..−(−𝟑)
𝒚−𝟏 𝒙+𝟑
- = (Perkalian silang)
….. …..
- … . (𝒚 − … . ) = 𝟓(𝒙 + … . . )
- 𝟓𝒚 − … . . = 𝟓𝒙 + … ..
- 𝒚 − 𝒙 − ….= 𝟎
- 𝒚 = 𝒙 + ….
Jadi persamaan garis lurus melalui titik (-3,1) dan (2,6) adalah 𝒚 = 𝒙 − ….
Menentukan persamaan garis
dari dua titik
Penyelesaian:
Diketahui : Durasi video dan ukuran memory video berbanding lurus,
sehingga grafiknya berupa garis lurus. Misalkan x
menyatakan waktu dan y menyatakan ukuran memory
video. Waktu 10 menit bersesuaian dengan ukuran
memory video .... GB dapat dituliskan (10,2), yaitu 𝒙𝟏 =
.... dan 𝒚𝟏 = .....
Waktu .... menit bersesuaian dengan ukuran memory
video 5 GB dapat dituliskan (....,....) yaitu 𝒙𝟐 =......dan
𝒚𝟐 = ....
Persamaan garis yang melalui titik (10,2) dan (25,5)
- 𝒚= …
Agar kapasitas memory smartphone Galuh dapat
digunakan untuk merekam selama 120 menit, maka
Galuh perlu menambah memory atau menghapus file
yang ada di Smartphonenya sebesar GB.
PERSAMAAN GARIS
LURUS
(Persamaan Garis Melalui Satu Titik dan gradien yang diketahui)
MENGINGAT KEMBALI
3.4.6
Menganalisis persamaan garis dari dua titik yang
diketahui
4.4.1
Menggambar persamaan garis lurus dari
permasalahan kontekstual.
4.4.2
Menyelesaikan masalah kontekstual yang berkaitan
dengan persamaan garis lurus
USEFUL IDEAS
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem
Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifikserta
mengintergritasikan unsur 4C dan PPK
Mengembangkan
Mengorganisasi
dan menyajikan
peserta didik
hasil karya
1 2 3 4 5
Orientasi peserta Membimbing Menganalisa dan
didik kepada penyelididikan mengevaluasi proses
masalah individu dan pemecahanmasalah
kelompok
PENILAIAN
LKPD
Today's Problem
CREDITS: This template was created by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and infographics & images by Freepik
Please keep this slide for attribution
PE R SA MA A N
GA R IS LU R U S
(Persamaan Garis Melalui Dua Titik)
ME NGINGA T KE MBA LI
MOTIV A SI
A Y A T OF THE DAY
Mars is ac tually a very
co ld plac e
INDIKA TOR PE NCA PA IA N
KOMPE TE NSI
3.4.5.
Menganalisis persamaan garis dari satu titik
dengan gradien yang sudah diketahui
3.4.6
Menganalisis persamaan garis dari dua titik
yang diketahui
4.4.1
Menggamb ar persamaan garis lurus dari
permasalahan ko ntekstual.
4.4.2
Menyelesaikan masalah kontekstual yang b erkaitan
dengan persamaan garis lurus
TU JU A N PE MBE LA JA R A N
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan model Problem
Based Learning (PBL) dengan pendekatan saintifikserta
mengintergritasikan unsur 4C dan PPK
Mengemb angkan
Mengo rganisasi
dan menyajikan
peserta didik
hasil karya
1 2 3 4 5
O rientasi Memb imb ing Menganalisa dan
peserta didik penyelididikan mengevaluasi pro ses
kepada masalah individu dan pemec ahanmasalah
kelo mpok
PE NILA IA N
LKPD
Today's Problem
B agaimanakah b entuk
persamaan garis yang sesuai
dengan kejadian terseb ut?