Anda di halaman 1dari 336

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Halaman Judul i

Ruang Imajinasi 2
Jejak Pena
Fastabiqul Khairat

Y A Y A S A N
FASTABIKUL KHAIRAT

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Halaman Judul i
Halaman Judul
Ruang Imajinasi, Jejak Pena Fastabiqul
Khairat

Cetakan Pertama, Maret 2021


Viii, 322 hlm, 15 x 21 cm
ISBN : 978-623-94283-5-8

Penulis : Siswa(i) Angkatan Pertama


SMP Fastabiqul Khairat
Editor : Rachmawati
Ilustrator Sampul : Zeydan Viranda Saylen
Penata Letak : Rachmawati

Diterbitkan pada tahun 2020 oleh Yayasan Fastabiqul


Khairat Samarinda

Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang


Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya,
dilarang diperbanyak dalam bentuk apapun tanpa izin
tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan
untuk keperluan penulisan artikel atau karangan
ilmiah.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Halaman Judul ii
Sambutan

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas


limpahan rahmat dan karunianya,
sehingga buku ini hadir kehadapan
para pembacanya. Buku ini merupakan
salah satu bentuk inovasi pembelajaran
untuk memahami secara mendalam
tentang arti penting‖ Literasi‖ .
LITERASI adalah satu kata
yang saat ini sedang familiar di
telinga kita. Meski terkadang orang
masih tak paham dengan konsep
utuh literasi. Literasi diartikan
sebagai kemampuan membaca, menulis, serta
menangkap ide-ide dan gagasan-gagasan secara visual.
Untuk itu, budaya literasi harus terus digemakan dan
dibumikan di negeri tercinta Indonesia.
Inovasi pembelajaran yang tertuang pada terbitnya
buku ini, didasari pada fenomena sekitar kita, salah
satunya untuk meningkatkan budaya menulis dan baca
masyarakat Indonesia melalui Kelas Literasi. Tanpa literasi
masyarakat kita akan terus tertinggal dari negara-negara
maju lainnya di dunia. Hanya dengan budaya literasi,
Indonesia kelak sanggup mengepakkan sayap menjadi
bangsa yang cerdas dan disegani oleh dunia.
Semoga buku ini dapat menjadi langkah awal bagi
anak-anak menjadi generasi cerdas dan literat kelak
dikemudian hari. Salam harmoni.
Suryo Soetomo
Ketua Umum Yayasan Fastabiqul Khairat
―Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang
menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari
segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sambutan iii
Mulia. Yang mengajarkan manusia
dengan pena. Dia mengajarkan
manusia apa yang tidak diketahuinya‖
. (QS. Al-‗Alaq : 1-5).
Sangatlah jelas dari uraian
ayat di atas, terdapat dua kata kunci
yang bisa kita ambil yaitu membaca
dan pena. Membaca dalam ayat
tersebut tidak hanya mengajak untuk
membaca kitab dan buku, tetapi
lebih dari itu, juga membaca secara
tersurat maupun tersirat. Sedangkan
makna pena ayat di atas sebagai simbol
mengaktualisasikannya melalui tulisan. Karena dengan
melalui pena, banyak ulama yang mengaktualisasikan
tulisannya dalam bentuk kitab.
Kelas Literasi pada SMP Fastabiqul Khairat mampu
menjawab tantangan jaman melalui literasi agar anak-anak
tak hanya bisa membaca tersurat dan tersirat, siswa juga
mempu menuliskan apa yang tersirat agar dapat
memotivasi pembacanya melalui tulisan mereka. Kami
pihak manajeman berharap inovasi pembelajaran ini tetap
berjalan agar siswa(i) dapat menebar kebaikan dan
berlomba-lomba dalam kebaikan melalui tulisan yang
dihasilkan.
Dr. Abdul Rohman, M.Pd
Manajer Pendidikan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sambutan iv


Saya menyambut
baik diterbitkannya buku
antologi cerpen, dan puisi,
karya siswa-siswi angkatan
pertama SMP Fastabiqul
Khairat ini, sebagai sarana
menuangkan kreativitas
dalam mengisahkan
dunianya saat ini dalam
rangkaian kata yang
mengalir sesuai imajinasi
masing-masing anak.
Buku ini merupakan
hasil akhir dari kelas literasi yang bertujuan untuk
meningkatkan minat baca di kalangan Siswa SMP, dengan
harapan buku ini dapat menjadi salah satu media
implementasi program Literasi guna meningkatkan
kesadaran berliterasi, menuju masyarakat literat kelak di
kemudian hari.
―Tuliskan apa yang kamu kerjakan, Kerjakan apa
yang kamu tuliskan,‖ Semoga program ini menjadi
program berkelanjutan sehingga anak-anak tetap
bersemangat menghasilkan sebuah karya di masa-masa
yang akan datang. Salam Literasi
Drs. Joko Wahyono, M.Pd
Manajer pengembangan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sambutan v


SEKAPUR SIRIH

Alhamdulillah, puji syukur kita selalu panjatkan


kehadirat Allah yang terus memberikan nikmat, rahmat
dan tetap iman kepada kita semua. Sholawat dan Salam
kita haturkan kepada junjungan kita
nabi Muhammad SAW, kerabat dan
sahabat dan mundah-mudahan kita
mendapat syafaatnya hingga akhir
zaman. Amin
Hadirnya buku karya siswa ini
sebagai bukti bahwa mereka kini telah
menjadi pribadi yang baru. Yang telah
menemukan makna dari menulis itu
sendiri. Menuangkan imajinasi dalam
bentuk tulisan meski diawal tak
mudah untuk dilakukan. Hal utama
yang harus dilakukan adalah kemauan. Karena di mana
ada kemauan di situ ada jalan. Dan mereka telah
membuktikan itu.
Alhamdulillah, SMP Fastabiqul Khairat telah
menerbitkan buku‖ Ruang Imajinasi, Jejak Pena
Fastabiqul Khairat‖ yang berisi kumpulan cerita pendek,
puisi, dan pantun, karya anak-anak Kelas 9 Angkatan
pertama. Ini adalah salah satu bentuk hasil akhir dari
Gerakan Literasi Sekolah pada kelas Literasi, yang
mengajarkan siswa untuk membiasakan mereka menulis
dan menghasilkan karya melalui tulisan. Semoga hal ini
membuat anak-anak lebih termotivasi untuk menulis lebih
bAgus lagi, dimasa-masa yang akan datang. Tetap
semangat.
Suparjono, M.Ed
Kepala Sekolah SMP Fastabiqul Khairat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | SEKAPUR SIRIH vi
Pengantar Redaksi
Memotifasi dan mengajak orang lain berkecimpung
dalam dunia literasi bukanlah hal yang mudah. Pantang
menyerahlah yang akan membuahkan hasil. Dibantu
dukungan Luar biasa Kepala sekolah SMP Fastabiqul Khairat
Bapak Sujono, M.Ed dan Waka Kesiswaan Bapak Mukhlis
Habari. M.pd. Bak gayung bersambut menjadi penyemangat
penyusun untuk mewujudkan buku ini hadir dihadapan
pembacanya.
―Proyek bersama,‖ menjadi istilah kami untuk
bersama menyusun dan mengumpulkan berbagai tulisan
kedalam bentuk buku yang diberi tema‖ Ruang Imajinasi,
Jejak Pena Fastabiqul Khairat‖ . Pengerjaan Sampul sendiri
oleh Muhammad Rafi dan Redaktur. Selama 13 hari siswa
berusaha semampunya membuat tulisan versi mereka dan
mengumpulkan pada redaksi. Meski tak semua anak pada
angkatan pertama ini mau menulis.
Proses selanjutnya pada bulan kedua, selama 29 hari
editor mengedit satu persatu bahasa tulisan anak menjadi
bahasa baku. Hingga tersaji kehadapan para pembacanya.
Setelah melalui proses editing. Anak-anak merasa senang dan
tak percaya jika tulisan itu adalah hasil pemikiran mereka
dengan kalimat yang sudah di‖ baku‖ kan.
Perlahan tapi pasti penyusun berharap semua anak
yang akan lulus nantinya memiliki kreatifitas menulis yang
tinggi. Karena bukan tak mungkin jika kelak salah satu di
antara mereka nantinya jadi penulis ternama di tanah air
bahkan ke mancanegara.‖ Semua pasti Bisa, karena dimana
ada kemauan disitu ada jalan‖

Samarinda, Februari 2020

Rachmawati

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Pengantar vii
Redaksi
DAFTAR ISI

Halaman Judul .................................................... ii


Sambutan .......................................................... iii
SEKAPUR SIRIH ................................................. vi
Pengantar Redaksi ............................................ vii
DAFTAR ISI ...................................................... viii

Kelas Qurtubi ...................................................... 1


Wali Kelas ........................................................... 1
Gara-gara Covid-19 ............................................. 2
Seorang Professor ............................................... 5
Laventer ............................................................. 7
Sebuah Foto ..................................................... 19
Lolosnya Semua Misi ......................................... 33
Kesalahan yang Terulang ................................... 36
Agella Evolli ...................................................... 41
Jangan Menilai Orang Dari Luar ......................... 50
Sahabat yang Tak Terduga ................................ 51
Kisah Pertemanan Lebih dari Segalanya .............. 55
Liburan Ke Bali .................................................. 91
Manajemen Waktu ............................................ 99
Makna Persahabatan ....................................... 101
Kaum Rebahan ............................................... 103

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | DAFTAR ISI viii
Kelas Ghozali .................................................. 104
Kelas Ghozali .................................................. 104
Sportif ............................................................ 105
Belajar Di Masa Pandemi ................................. 106
Impian ........................................................... 112
Makna Persahabatan ....................................... 119
Hujan dan payung ........................................... 124
Makna Bahagia ............................................... 125
Tidur Berjalan (Sleepwalking) .......................... 128
Boy Manusia Petir............................................ 131
Mah, Maafkan Anakmu ................................... 134
Karma Pembully .............................................. 137
Anak Yang Dilupakan....................................... 156
Bitter Sweet .................................................... 158
Harta Karun .................................................... 163
Liburan Bersama Sahabat ................................ 165
Do‘a Sebuah Persahabatan .............................. 167
Sahabat .......................................................... 171
De Javu .......................................................... 172
Emosi ............................................................. 177
Let‘s Start Dreaming ........................................ 182
Senyumlah...................................................... 183

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | DAFTAR ISI ix
Teman Baikku ................................................. 184
Senja dan Kamu .............................................. 185
Menangislah Sobat .......................................... 187
Lakukan Yang terbaik ...................................... 188
Youtuber ........................................................ 189
Otomotif Hobiku .............................................. 192
Bersabarlah .................................................... 194
Wali Kelas ....................................................... 195

Kelas Nawawi.................................................. 195


Mimpi Yang Tertuju ......................................... 196
Albino ............................................................. 200
Seorang Raja .................................................. 205
Korban Bullying ............................................... 208
Memilih Kesempatan ....................................... 218
Sahabat Kecil .................................................. 219
Sebuah Rasa ................................................... 221
Asing .............................................................. 229
Renjana Alena ................................................. 233
Cahaya Kebaikan ............................................. 239
Uang SPP........................................................ 240
Hujan ............................................................. 245
Tiket Masa Depan ........................................... 246

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | DAFTAR ISI x
Bima Pahlawan Super ...................................... 247
Langit malam .................................................. 253
Bayanganmu Di Labuan Cermin ....................... 254
Bakat Non Akademik ....................................... 267
Gara-gara Game ............................................. 271
Sebuah Pulau Misterius Berpenghuni ................ 273
Saturnus dan Bintang ...................................... 291
Barongsai ....................................................... 302
Hilangnya Makna Persahabatan ........................ 304
The Evanescent Book ...................................... 306
Jadilah Diri Sendiri........................................... 322

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | DAFTAR ISI xi
Nama :
Lahir di :
Orangtua : Bapak dan Ibu

SKelas Qurtubi
e

Wali Kelas
Fitriana Nur Audia, S.Pd

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | DAFTAR ISI 1
Nama : Avrilla Chatlina Azizi
Lahir di : Samarinda, 17 April 2006
Orangtua : Bapak Muhammad Iqbal dan Ibu
Sylviana Mely Yurinda

Gara-gara Covid-19

S udah pagi, Fenny mulai memakai

sepatunya untuk berangkat ke sekolah, pagi hari di


sekolah sudah lumayan ramai dikarenakan mulai hari
senin atau hari ini akan dislanggarakannya penilaian
tengah semester. Tidak sedikit yang berada di kelas
untuk memantabkan pengetahuan yang ada di diri
mereka tidak terkecuali Fenny dan teman-temannya.

Sebelum memulai Penilaian Tengah Semester,


sekolah Fenny biasanya akan mengumpulkan seluruh
siswa dan siswi untuk diberi arahan dan berdoa
bersama-sama sebelum mulai penilaian agar
dipermudah oleh Allah SWT. Dan mereka diberikan
bet yang bertuliskan nama, kelas, dan apa yang
dibutuhkan pada saat ujian.

Sekarang Fenny sudah di dalam kelas, kelas


Fenny ada di lantai dua. Ia sudah menyelesaikan
ujian pertamanya, dan sekarang waktunya istirahat.
Fenny dan teman-temannya sedang menuju kantin,
―eh sekolah sebelah udah pada libur loh!‖ ujar Isti,

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Gara-gara 2


Covid-19
―sekolah kita kapan liburnya ya? Hahaha‖ ucap
Memey dengan nada bercanda, ―oh iya..emang
kenapa pada libur?‖ peni berucap penuh tanda
tanya‖ itu loh, sekarang di China ada virus
mematikan karena disebabkan oleh hewan dan
parahnya lagi virus itu gampang menyebar dan akan
sampai negara kita. Indonesia.. ih memikirkannya
saja membuatku merinding‖ ucap Jenny panjang
lebar.‖ semoga kita bisa secepatnya libur, kan
bahaya kalau tertular‖ ujar Fathiya.

Sebelum pulang sekolah, kepala sekolah


menginfokan bahwa mulai besok sekolah akan
diliburkan selama 2 minggu dan kegiatan belajar
mengajar dihentikan sementara, tidak sedikit yang
protes akan pemberitahuan itu, tapi tidak sedikit pula
yang menerima.

Sudah 2 minggu berlalu, ternyata pemerintah


memperpanjang masa libur selama 2 minggu lagi,
dan sekolah mulai menjalankan kegiatan belajar
mengajar melalui rumah yang dilakukan dengan
online, disebut daring.

Dan ya. Sudah 8 bulan bahkan hampir 9 bulan


Fenny menjalani daring, itu membuatnya sangat
bosan, ketika ia ingin mengobrol dengan temannya
ia harus mengirim pesan atau menelpon, dan itu
terlalu merepotkan. Fenny rindu suasana sekolah, ia
ingin kembali sekolah dengan normal. Tatap muka.
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Gara-gara 3
Covid-19
Akhir-akhir ini media ramai memperbincangkan
terhadap berita tentang pemerintah akan meresmikan
jika tahun 2021 yaitu tahun depan akan
memperbolehkan kegiatan belajar mengajar di
sekolah, tapi syarat dan ketentuan berlaku. Jika
orang tua siswa memperbolehkan maka siswa
diijinkan ke sekolah, jika tidak maka siswa akan
melakukan daring dirumah.

Menurut Fenny itu bisa dimaklumi karena virus


Covid-19 ini masih mencemari wilayah indonesia.
Semoga virus Covid-19 ini cepat hilang dari muka
bumi, itu yang diharapkan oleh Fenny, dan kita
semua pastinya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Gara-gara 4


Covid-19
Nama : Ezra Muqofa Ul Wasyi
Lahir di : Samarinda, 06 November 2006
Orangtua : Bapak Zia Ul Wasyi dan Maria Ulfah

Seorang Professor

P rofesor Carter

berjalan kaki mengunjungi


rumah seorang temannya
yang terletak di ujung
jalan. Setelah makan
malam dan bermain catur,
dia berpamitan hendak
pulang. Tapi tiba-tiba
hujan turun dengan
derasnya dan angin bertiup
sangat kencang.

"Jangan pulang
dulu, hujan sangat deras
dan udara sangat dingin juga. Menginap saja di sini!,‖
cegah temannya. Sang Profesor segera menyetujui
tawaran tersebut. Maka temannya itu masuk ke
dalam rumah dan menyuruh istrinya untuk
menyiapkan tempat tidur.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Seorang 5


Professor
Ketika dia keluar lagi ke ruang tamu, ternyata
Profesor itu sudah tidak ada. Dia dan istrinya
mencari-cari ke segala sudut rumah, tetapi tidak
menemukan Profesor.

Tiba-tiba terdengar orang membuka pintu dan


masuk ke dalam rumah.

"Profesor Carter! Darimana saja engkau?‖ seru


temannya.‖ Ya? aku pulang sebentar ke rumah untuk
mengambil baju tidurku,‖ jawab Profesor.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Seorang 6


Professor
Nama : Isti Dheyanna M.
Lahir di : Samarinda 02 April 2006
Orangtua : Bapak Iskandar dan Ibu Titi Nur
Rahmawati

Laventer

“ H auh, capek juga lari-lari gini, tapi masa

iya sih nyerahin diri gitu aja?‖ Ashkal menyeka


keringatnya dengan sapu tangan yang memang
sudah ia siapkan. Iya, ini bukan pertama kalinya
Ashkal dikejar oleh guru BK-nya itu.

Mendengar ada suara langkah, Ashkal


memutuskan untuk bersembunyi di balik pohon besar
belakang sekolahnya. Namun, perlahan suara
langkah kaki tersebut hilang, tidak biasanya gurunya
itu menyerah untuk mengejarnya, biasanya ia akan
mengejar Ashkal sampai dapat.

Karena penasaran, Ashkal keluar dari tempat


persembunyiannya dan berjalan ke arah dimana ia
mendengar suara langkah kaki tersebut. Anehnya,
Ashkal tidak berjalan ke jalan yang benar, entah
mengapa kakinya lebih memilih untuk berjalan ke
arah yang berlawanan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 7


Ashkal mengerjapkan matanya tidak percaya,
ini adalah pertama kalinya melihat tempat ini, ―Sejak
kapan sekolahan ada pintu gini tapi kok ngga ada
ruangannya sih?‖ Ashkal berjalan mengitari pintu
tersebut dan kemudian tersadar bahwa dia sudah
tidak di area sekolah lagi, bahkan sangat jauh dari
sekolah.

Ashkal melangkahkan kakinya memasuki area


sekolah, ia mengernyit, kenapa ada kedua
orangtuanya sedang menangis, halaman sekolahnya
sangat ramai sekarang, bahkan disana ada polisi.
Dan itu membuat Ashkal semakin bingung, alhasil ia
memutuskan untuk mendatangi kedua orangtuanya.

Kedua orangtua Ashkal menatap Ashkal


dengan tatapan tidak percaya lalu mendatanginya,
―Ashkal? Kamu dari mana saja nak?‖ Ibunya
memegang bahu Ashkal sambil menahan air matanya,
sementara Ayahnya menutup mulutnya tidak percaya.

―Kenapa sih Yah, Bun?‖ Orang-orang di


halaman sekolah pun terkejut dengan pertanyaan
Ashkal, bagaimana bisa orang yang sudah
menghilang satu bulan bisa mengeluarkan pertanyaan
seperti ini? Seperti tidak terjadi apa-apa padanya.
Melihat reaksi orang di sekitarnya bereaksi seperti itu,
Ashkal semakin bingung.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 8


Kedua orangtuanya hanya menundukkan
kepala mereka, pihak polisi juga sepertinya
kebingungan, bahkan guru-guru pun tidak ada yang
berani membuka mulut mereka, namun Arsen tidak.
Ia menepuk bahu Ashkal pelan, ―Kal, kamu udah
hilang selama satu bulan, kita kira kamu udah
meninggal, tapi tiba-tiba kamu balik dan
mengeluarkan pertanyaan se-santai itu?‖

Setelah mendengar penjelasan dari Arsen,


Ashkal menjadi semakin bingung, ―Apanya yang
hilang sebulan? Aku cuma jalan sebentar, cuma dua
atau tiga jam aja, Sen. Percaya sama aku, aku ngga
jalan selama itu, ngga mungkin satu bulan, kalian
semua lagi bohongin aku, ‗kan?‖

―Jalan? Jalan sama siapa, Kal?‖

Sekarang Ashkal sedang berada dikamarnya


bersama dengan kedua temannya, Arsen dan
Chandra. Sebenarnya, Chandra pun bukan teman
dekatnya, Ashkal hanya sekedar tau karena kelas
Chandra berada disebelah kelasnya, ia pun bingung
dengan pertanyaan tiba-tiba Chandra, biasanya saat
berpapasan pun Chandra tidak pernah meliriknya.

―Jalan? Jalan sama siapa, Kal?‖ Chandra


menatap Ashkal meminta penjelasan, tidak biasanya
Chandra peduli padanya, Ashkal merasa curiga,

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 9


namun untuk apa juga curiga, pikirnya.‖ Jalan sama
angin, jangan anggap aku gila, tapi serius deh
anginnya asik banget! Aku diajak jalan ke banyak
tempat!‖

Chandra menelan ludahnya kasar, ―Boleh aku


ikut kamu pulang?‖ Chandra menatap mata Ashkal
dalam, seperti memohon agar Ashkal mau
menerimanya. Ashkal yang tadinya sudah biasa saja,
malah menjadi bingung karena sifat Chandra
sekarang sangat aneh, seperti bukan Chandra.

―Aku ikut deh, ngga biasanya kamu gini Chan,


aku mau jagain Ashkal, siapa tau niat kamu buruk ke
Ashkal.‖ Arsen menatap Chandra penuh curiga,
Chandra yang merasa dicurigai hanya menghela
nafasnya‖ Pukul nih, enak aja suudzon.‖ Ashkal
hanya menganggukkan kepalanya, ia sudah cukup
pusing dengan apa yang dialaminya hari ini.

―Bingung ya Kal?‖ Tanya Chandra pada Ashkal


yang sedang melamun di atas tempat tidurnya.
Ashkal hanya menggaruk tengkuknya canggung,
―Kelihatan banget ya Chan?‖ Sebagai jawaban,
Chandra hanya menganggukkan kepalanya. Chandra
ingin membuka mulutnya lagi, namun Arsen sudah
lebih dulu mengeluarkan suara, ―Kenapa sih Chan?
Kok mau tau banget tentang Ashkal?‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 10


Chandra hanya tersenyum tipis, ia tidak
menghiraukan Arsen, ―Ashkal, kenapa bisa ketemu
pintu itu?‖ Ashkal menatap Chandra tidak percaya,
bagaimana bisa ia tahu? Sementara Arsen yang tidak
mengerti apa-apa hanya bisa duduk diam di kursi
belajar milik Ashkal.

―Ngga tahu kenapa aku bisa sampai ke situ,


awalnya ya kaya biasa, aku cuma lari ngehindarin Bu
Nihel, tapi malah sampai ke situ. Tapi serius deh ya
aku cuma jalan dua sampai tiga jam, ngga sampai
satu bulan.‖ Semakin Arsen mendengarkan
percakapan mereka, ia semakin tidak mengerti,
rasanya seperti diberikan obat bius oleh cerita
tersebut.

Chandra menatap Arsen yang mengedip-


ngedipkan matanya cepat, seolah menahan dirinya
agar tidak tidur. Chandra tersenyum kecil kemudian
menatap Ashkal, ―Yang kamu lihat itu Levanter,
bukan angin sembarangan, cari deh di Google.‖
Chandra kembali mengalihkan pandangannya kepada
Arsen, ia sudah terlihat seperti orang yang
kehilangan arah.

Ashkal menaruh gadget-nya, ―Masa iya sih?


Angin yang ngobrol sama aku ini lembut banget,
ngga mungkin kan dia itu Levanter?‖ Chandra
mengusap wajahnya kasar, ―Aku, Hasan, dan Haidar

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 11


juga pernah ketemu pintu itu, awalnya emang sebaik
itu, Kal. Lama-kelamaan dia bakal ngasih efek buruk
buat kamu, hati-hati ya, aku pulang dulu.‖

Baru saja Chandra akan membuka pintu kamar


Ashkal, ia memberhentikan langkahnya lalu berjalan
menuju Arsen yang sedang memijat kepalanya,
―Semakin kamu tau tentang hal ini, semakin kamu
lupa sama dirimu sendiri, Arsen.‖ Chandra menatap
Arsen sebentar lalu berdiri, ―Ashkal, tuh temen kamu
kayanya ngantuk.‖

―Hai, Runa.‖ Chandra mengelus kepala Runa


pelan sebelum membisikkan sesuatu padanya,
―Sebentar lagi, kamu bakal dapat teman baru,
Runa.‖ Chandra tersenyum miring kemudian
menyuruh Haidar untuk melakukan tugasnya. Runa
menatap Chandra sinis, penuh kebencian.‖ Kenapa
lihat-lihat, Run?‖ Hasan hanya terkekeh pelan
melihatnya.

Terkadang Runa menyesal sering berjalan


kesana-kemari sendirian mengitari sekolahnya hingga
bertemu dengan pintu misterius, ditemani oleh angin
yang menenangkan sebelum akhirnya membunuh
secara perlahan. Setiap ia melihat Hasan, rasanya
sangat ingin untuk meminta pertolongan darinya,
namun ternyata nihil, Hasan tidak ada bedanya
dengan Chandra dan Haidar.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 12


―Berhenti, Chan. Berhenti cari korban, bisa?‖
Runa menundukkan kepalanya perlahan, menghela
nafas pelan sebelum akhirnya melanjutkan
kalimatnya, ―Buat aku aja yang hilang, Ashkal
jangan. Apa kamu ngga kasihan lihat orangtua Ashkal
nangis, khawatir? Mereka pasti bakal sedih Chan..‖

―Tapi orangtua-mu kok ngga gitu sih Run?


Buktinya mereka ngga nangis dan khawatir tuh sama
kamu? Sampai sekarang kamu udah jadi bagian dari
kami pun mereka ngga pernah nyari kamu.‖ Hasan
tertawa sinis, meniup Runa untuk pergi. Iya, Runa
adalah anginnya.

―Chandraaaaa!‖ Ashkal berteriak memanggil


Chandra yang masih berada diujung lorong. Ia
memutar kedua bola matanya malas, oh tolong lah,
ia baru saja menginjakkan kaki di lorong ini. Chandra
mempercepat langkahnya, ―Kenapa sih Kal?
Digangguin lagi?‖

Raut panik diwajah Ashkal terlihat jelas, bisa


dipastikan bahwa ada hal yang tidak beres.‖
Anginnya.. Anginnya jahat.. Aku.. Aku hampir
ditabrak mobil gara-gara dia, dia bilang aku harus
cepat pergi, aku harus jauhi dia atau aku ngga bakal
selamat.‖ Nafas Ashkal terengah-engah, sepertinya
ia sangat panik.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 13


Chandra membuang muka, ia tidak
menyangka bahwa Runa akan benar-benar
menyelamatkan Ashkal, padahal biasanya ia tidak
begini? Apa benar Runa sudah lelah dengan ini
semua? Padahal Runa terlihat sangat menikmatinya.‖
Yaudah Kal, jauhin aja.‖ Ashkal menatap Chandra
tidak percaya, begitu juga Hasan dan Haidar,
bukankah ini berarti Chandra menyelamatkan Ashkal?

―Maaf Kal, kita mau ke kelas dulu, mau nyalin


PR punya Chan.‖ Haidar menarik Hasan dan Chandra
menuju kelas, menjauhi Ashkal yang masih terdiam
ditempatnya, sepertinya ia shock.‖ Runa sepintar itu
ya buat orang nyaman, padahal katanya cuma diajak
jalan sebentar selama dua sampai tiga jam, tapi dia
bisa gitu ngga rela ditinggal Runa.‖ Hasan menatap
langit-langit kelas, mau bagaimanapun, Ashkal harus
tetap dikorbankan.

―Hai, asem banget mukanya, padahal masih


pagi kok kayanya udah badmood aja sih ini trio
macan?‖ Bagas dan Liano yang baru saja datang
langsung menyapa mereka, Chandra hanya
tersenyum simpul, ―Mau bolos, izinin ya nanti.‖
Chandra, Hasan, dan Haidar langsung berdiri dari
kursi mereka masing-masing dan berjalan keluar
kelas.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 14


―Ngapain kesekolah kalau ngga belajar ya
Gas?‖ Tanya Liano bingung, namun tiba-tiba ia
teringat sesuatu, ―Bolos juga yuk Bagas? Aku mau
kenalin kamu ke temanku yang ada di pintu belakang
sekolah waktu itu, mau gak?‖ Bagas hanya
menganggukkan kepalanya kemudian menemani
Liano untuk mencari temannya itu.

Diperjalanan menuju pintu yang dimaksud


Liano, Bagas melihat disana ada Chandra, Hasan,
dan Haidar yang juga memasuki pintu itu, baru saja
Bagas hendak melangkah menuju tempat mereka,
Liano menahan tangannya, ―Diam, jangan dekat-
dekat mereka, sukanya ngambil nyawa orang. Aku
kesini mau mata-matain mereka, teman yang aku
maksud itu bohong, mereka aneh, harus dicari tahu
lebih lanjut.‖

―Heh Liano, itu botol apaan? Dapat


darimana?‖ Tanya Bagas saat mereka sudah sampai
didepan pintu tersebut, dan tentunya Chandra,
Hasan, dan Haidar sudah masuk kedalamnya.‖
Dapat dari Runa, jangan banyak tanya deh, kata
Runa ini botolnya harus dipecahin di depan pintu ini.‖
Setelah mendengar cerita Liano, entah mengapa
kepala Bagas menjadi sakit, matanya sangat berat,
seperti habis meminum obat tidur.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 15


Liano menepuk kepalanya pelan, ―Maaf, aku
lupa kalau orang yang ngga ada di lingkaran ini ngga
bisa dengar ceritanya, kamu balik aja ke kelas,
semakin kamu tau tentang hal ini, semakin kamu
lupa sama diri sendiri, nanti kamu kaya Arsen, cepat
pergi.‖ Bagas mengangguk, ia berlari secepat
mungkin untuk kembali kesekolah, tentu saja ia tidak
mau menjadi seperti Arsen. Dua hari setelah obrolan
di rumah Ashkal, Arsen menjadi aneh, sangat aneh,
bahkan bisa dibilang bahwa ia seperti orang yang
memiliki gangguan kejiwaan, ia jadi sering berbicara
sendiri, menanyakan siapa dirinya kepada orang lain,
dan ternyata kejiwaannya memang sudah rusak.

Ashkal melangkah hati-hati, ia ingin bertemu


dengan angin yang biasanya menemaninya itu.
Kemarin, angin itu menyuruhnya untuk membakar
pintu ini agar Ashkal bisa tetap bersamanya, dan
disinilah Ashkal, didepan pintu tersebut sambil
memegang korek api.‖ Oh udah sampai, gih sana
bakar pintunya.‖ Ashkal terlonjak, ia menatap Liano
horror.‖ Kenapa? Kaget ya? Ngga ada waktu buat
ngejelasin, mending cepat bakar.‖

Ashkal menurut, ia tak ingin masalah ini


menjadi lebih panjang, alhasil ia membakar pintu
tersebut. Namun, disaat pintu itu terbakar, jalan
dibawahnya runtuh, membuat Liano dan Ashkal
berlari secepat mungkin, namun terlambat, tentu

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 16


saja mereka kalah cepat dengan jalanan yang runtuh
itu.

Kesadaran Ashkal rasanya sudah menipis, ia


melihat Liano yang terbaring disampingnya tanpa
tanda-tanda kehidupan, baru saja ia akan berdiri, ia
melihat Chandra, Hasan, dan Haidar disana.‖
Bukannya udah dibilang kalau itu Levanter? Kenapa
ngga percaya? Buktinya kamu disedot kam sama
Runa? Dipengaruhi, seolah-olah dia akan
menyelamatkan kamu, iya kan? Hahaha keren dong
manipulasi tim-ku ke pikiran manusia?‖ Chandra
tertawa kencang, rasanya sangat senang melihat
Ashkal dan Liano dalam kondisi seperti ini.

―Oh iya satu lagi, kamu dan pengkhianat


disampingmu itu, bakal jadi bagian dari kami juga.‖
Chandra tersenyum getir sambil menatap Liano yang
terbaring lemah.‖ Pengkhianat? Maksudnya?‖ Ashkal
melontarkan pertanyaan tersebut dengan sisa-sisa
tenaganya.

―Iya, harusnya kamu aja yang jadi korban,


tapi dia malah berkhianat, mau ngga mau aku harus
buat dia jadi korban juga. Ini udah jadi perjanjianku
sama pintu itu, dan satu lagi, percuma kamu bakar,
karena seperti yang aku bilang waktu itu, Levanter
ngga selemah itu, Ashkal. Hasan, urus Ashkal sama

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 17


Liano ya. Haidar urus Bagus dan Arsen ya, aku mau
nyusul Runa.‖

―Runa mulu, naksir ya sama angin?‖ Haidar


tertawa kecil, membuat Chandra menatapnya kesal.‖
Runa itu laki-laki, dan satu lagi, dia itu Iblis, ingat?
Perjanjian kita buat kesenangan dunia itu sama Runa,
dia yang selama ini bikin hidup kita jadi sempurna,
mana mungkin aku ngga prioritasin Runa? Dan
harusnya kemarin, kita drama lebih kasar pada Runa
biar Liano percaya kalau Runa juga sama kaya
Hyunjin, tapi untung aja otak kecilnya ngga paham
hahaha.‖

Tanpa disadari, ada seseorang yang mengintip


dan menguping pembicaraan mereka, ―Harusnya aku
ngga pura-pura gila waktu itu biar bisa nyelamatin
Ashkal, tapi ya ngga ada ruginya, toh aku jadi punya
rekaman ini.‖ Baru saja ia membalikkan badannya
untuk berlari, ia sudah dicegat oleh Haidar, ―Mau
kemana, Arsen? Keren juga aktingmu selama ini,
sekarang ayo bilang selamat tinggal.‖ Tiba-tiba
semua menjadi gelap…..

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Laventer 18


Nama : Rakha Maulana Abhinaya
Lahir di : Samarinda, 17 Maret 2006
Orangtua : Bapak Akbar Jaya dan Ibu Herni azis

Sebuah Foto

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 19
Nama : Jeany Andika Pratiwi
Lahir di : Samarinda, 20 Juni 2006
Orangtua : Bapak Eka Setiawan dan Ibu A. Danuk
Nugrahani

THE CAT

T en Chittapohn

leechaiyapornkul atau Ten


adalah seorang idol korea
yang berasal dari
Thailand. Ten adalah
member dari boy grup
NCT, WayV, dan SuperM.
Di dorm atau tempat
tinggal WayV ten dan 6
member lainnya
mempunyai peliharan
yaitu kucing yang
bernama louis dan leon
serta anjing yang
bernama Bella.

Ten dan Lucas pulang ke dorm dalam keadaan


lelah setelah nyelesaiin jadwalnya yang banyak
banget bareng SuperM hari ini, dan besok mereka
dapet libur beberapa hari sebelum ada jadwal lagi.
Ten rencananya setelah makan malam mau langsung

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 20
tidur, tapi hari ini giliran dia buat cuci piring habis
makan malam di dorm. Jadi Setelah dia piring terakhir
udah bersih Ten terus jalan ke ruang kumpul
sebentar, buat pamit mau tidur duluan dan langsung
jalan ke kamarnya.

Pas masuk kamar, Ten liat Louis tidur di


kasurnya. Ten ngerebahin badannya di samping
Louis. Sebelum tidur, Ten nyempetin buka hp nya.
sebenernya Ten mau update bubble, Tapi dia malah
buka Instagram, Ten ngescroll tl instagramnya, dia
berhenti di salah satu postingan cewek yang pake
baju cosplay kucing. Ten jadi bayangin bakal selucu
apa kalo Louis jadi cewe. Dari pada Ten lanjut mikir
yang aneh aneh dia langsung matiin hp nya dan tidur.

Ten bangun karena ngerasa kepalanya pusing.


Pas Ten bangun dia liat siluet perempuan di depan
pintu kamarnya, Ten reflex ngeliat Louis yang tadi
tidur di sebelah dia, gk ada. Ten panik, dia ngeliat lagi
siluet perempuan yang tadi, siluetnya hilang tapi dia
liat Louis jalan dari siluet itu tadi. Karena Ten ngerasa
pusing di kepalanya nambah jadi dia tidur lagi.

Pagi nya Ten bangun, Ten ngeliat Louis masih


tidur di sebelahnya. Dia ngebiarin Louis yang masih
tidur dan jalan ke kamar mandi buat mulai ritual pagi.
Pas Ten lagi sikat gigi tiba tiba ada yang manggil ―
Ten ge, ayo sarapan‖ teriak Yangyang dari depan
pintu kamar Ten.‖ iya bentar‖ balas Ten teriak.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 21
Selesai sama kegiatannya Ten langsung ke bawah,
keruang makan tepatnya.

Sampe di ruang makan Ten liat mereka semua


udah ngumpul.‖ kalian nungguin gege??‖ tanya ten
ke adik adik nya kecuali Kun. kun seumuran sama
Ten.‖ tadinya sih enggak, tapi karena Kun ge belum
selesai masak, jadi ya udah sekalian aja di tungguin‖
kata Xiaojun. Ten baru mau bales Xiaojun tapi Kun
udah dateng sambil bawa mangkuk dan nyuruh
mereka makan.‖ nih sup nya, udah makan cepet.‖
Kun taruh mangkuknya di meja.‖ oh iya Ten tadi
manager hyung bilang kamu di suruh ke agensi‖
kata Kun ke Ten,‖ hah?? Kenapa?? bukannya hari ini
libur??‖ kata Ten .

―gak tau, tapi kayaknya penting‖ jawab Kun.


Ten ngangguk dan langsung makan, selesai makan
Ten bantuin beres beres sebentar dan langsung ke
kamar nya buat siap siap. Selesai Ten siap siap dia
berhenti di depan meja kerja nya karena ngeliat Louis
yang tidur di sana. Ten ngeliat louis tidur tenang
banget dan foto Louis, Ten senyum ngeliat hasil
fotonya dan jalan ke luar kamar.

Pas Ten turun dia gak ngeliat ada siapa siapa


di ruang kumpul. Jadi Ten jalan lagi ke atas ke kamar
Kun yang ada di samping kamarnya buat pamit.‖ Kun
aku berangkat ya‖ kata Ten ke Kun yang lagi sibuk
sama komputernya.‖ iya, hati hati‖ kata Kun tanpa

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 22
noleh ke Ten. Ten turun ke lantai bawah terus pakai
sepatu nya dan jalan keluar.

Ten pergi ke agensi sendirian, pake taksi. Pas


dia udah dapet taksi dan jalan kearah taksinya, ten
ngerasa di ikutin. Ten noleh ke belakang dan ngeliat
ada perempuan pakai dress warna putih selutut.

―Ten jangan kemana mana‖ kata perempuan


itu bikin Ten kaget, Ten ngelihat kanan kiri mau minta
pertolongan. Pas Ten balik ngeliat perempuan tadi dia
malah liat Louis. Gak ada perempuan tadi. Ten
binggung, Louis ngikutin dia??‖ Ah mungkin tadi aku
lupa nutup pintu‖ guman Ten dan langsung gendong
Louis buat pulang karena posisi mereka belum jauh
dari dorm. Tapi sebelum itu dia bilang ke supir taksi
buat nungguin sebentar.

Sampe di dorm Ten masuk langsung nurunin


Louis. Pas Ten mau keluar ada yang nahan
pergelangan tangan nya. Itu cewek yang tadi.‖
AAAA!!!‖ teriak Ten, Hendery yang denger langsung
keluar kamarnya terus binggung ngeliat Ten‖ kenapa
ge??‖ . Ten ngeliat Hendery terus ngomong‖ ada
yang megang tangan gege‖ . Hendery binggung‖
apasih ge?? Siapa yang megang cuma ada Louis‖ . ―
hah??‖ Ten langsung ngeliat ke sampingnya dan
emang cuma ada Louis.‖ udah lah mending gege ke
agensi‖ kata Hendery. Ten ngangguk terus langsung
jalan ke luar.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 23
Di dalam taksi Ten masih mikirin siapa
perempuan tadi, kenapa tiba tiba ada Luois pas dia
gak ngeliat peremuan itu. Apa itu peremuan yang
siluet nya Ten liat tadi malam??.‖ permisi tuan kita
sudah sampai‖ kata supir taksi membuyarkan
lamunan Ten.‖ ah iya ini uangnya, terimakasih
paman‖ Ten memberi uang dan langsung turun dari
taksi. Ten turun dari taksi dan jalan ke arah gedung
agensi,‖ sepi?? Tumben.‖ Ten berguman. Pas Ten
mau naik tangga‖ bugh‖ tiba tiba ada yang mukul
belakang kepalanya, Ten gak sadarkan diri.

Ten bangun dan ngerasa kepalanya pusing


banget, Ten liat orang yang tadi ngikutin dia buka
ikatan di kaki nya ― kamu??‖ kata Ten.‖ Ten diem
dulu biar gampang di buka talinya ― Perempuan itu
ngeliat Ten sekilas terrs lanjutin buka ikatan tali di
kaki Ten. Karena penasaran ten nanya‖ kamu
sebenernya siapa??‖ .‖ Louis‖ kata perempuan
yang tadi.‖ hah?? Bercandanya gak lucu‖ kata Ten
sambil ketawa sinis. Yang di tanya cuma diem fokus
ngelepasin ikatan Ten. Ten juga diem, Ten ngeliat
apa yang sama dari perempuan itu sama Louis.‖
kalung‖ guman ten. Habis ikatannya kelepas ten
narik tangan perempuan itu dan ngeliat choker di
lehernya dengan liontin nama Louis.

―gak mungkin, masa Louis jadi manusia??‖


Ten gak percaya.‖ ya udah kalo gak percaya,
terserah Ten. Sekarang kita keluar dari sini‖ kata

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 24
yang namanya Louis sambil narik tangan Ten. ― YAK,
MAU KEMANA KALIAN??‖ suara teriakan buat
mereka berhenti. Ten balik badannya dan ngeliat
perempuan dan beberapa laki laki dengan badan
besar.‖ kau??‖ Ten ngerasa pernah liat perempuan
itu.

―kau Sasaeng yang selalu mengikutin member


Wayv kan??‖ tebak ten.‖ wah kau ingat Ten??,
sepertinya kita memang berjodoh, perkenalkan nama
ku hana, Doo Hanna atau mungkin nanti Lee
Hanna??‖ kata perempuan yang ternyata bernama
Hanna itu.‖ kau gila‖ kata Ten lalu berbalik dan
berjalan ke arah pintu, tanpa di sangka salah satu
anak buah Hanna mendekat dan memukul Ten, Ten
lalu terjatuh. Louis yang melihat itu langsung balas
memukul anak buah hanna hingga jatuh tersungkur.
Ten terkejut melihat kejadian itu, satu perempuan
bertubuh kecil melawan satu lelaki berbadan besar.

Ten bangkit lalu membantu Louis menghajar


satu per satu anak buah Hanna. Ten meninju satu
anak buah hanna tepat di ulu hati. Louis memukul
salah satu anak buah Hanna menggunakan sikutnya.
Ten baru tau louis pintar muay thai saat Louis
menyelamatkannya yang hampir terkena pukulan‖
Muay thai mu jago juga, belajar dari mana??‖ .‖ Ten
sering mengajak louis berlatih muay thai‖ jawab
Louis.‖ Ah... jadi kau benar benar Louis??‖ . Tanya
Ten lalu memukul wajah lawannya, Yang di tanya

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 25
hanya mengangguk di sela perkelahian. .‖ ngomong
ngomong dari mana kau tau aku di sini??‖ tanya Ten
lagi.‖ Louis mengikuti bau ten‖ kata Louis lalu
memukul perut lawan nya.

Setelah itu tidak ada pembicaraan mereka


berdua fokus menghajar anak buah Hanna. Setelah
mereka selesai menghabisi semua anak buah Hanna,
Ten dan Louis ingin berjalan ke pintu. Namun Ten
tidak sadar kalau Hanna ada di belakangnya, Hanna
langsung menusuk kan suntikan ke leher ten dan
menyuntikan obat bius ke Ten. Louis yang melihat itu
langsung ingin menerjang Hanna, tapi terlambat Ten
sudah tidak sadarkan diri, dan Louis Di pukul sampai
pingsan oleh anak buah Hanna.

Ten mengerjapkan matanya merasakan pusing


di kepala, dia merasakan sedikit perih di pergelangan
kaki dan tangannya yang ternyata di tali dengan kuat,
ten mencoba melepas ikatan sambil menoleh mencari
keberadaan louis. Louis ada di depan ten terduduk
dengan tangan yang di tali dan mata yang tertutup.

―Hey, louis bangun‖ Ten membangunkan


Louis.‖ Eungh—‖ Louis terbangung dan melihat ke
arah Ten.‖ Ten gak papa??‖ Tanya louis ke ten. Ten
mengangguk. *ceklek* pintu terbuka Hanna masuk
sendirian tanpa anak buah nya.‖ Wah sudah sadar??‖
kata Hanna.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 26
―Dasar wanita bodoh, cepat keluarkan kami
dari sini‖ kata Ten pada Hanna.‖ Well jangan
seperti itu ku peringatkan‖ kata Hana sambil
mencolek dagu Ten dan duduk di pangkuan Ten. Ten
mencoba menjauh tapi tidak bisa. Louis
menggertakan giginya marah dia gak terima Ten nya
di gitukan, dan entah sejak kapan tali di tangan dan
kaki Louis lepas.

Louis berlari menerjang Hanna dan mencakar


Hanna dengan kuku panjang nya,‖ AKH!!‖ teriak
Hanna setelah louis mencakar mukanya. Louis
mencakar baju Hanna hingga robek. Louis
menjambak rambut Hanna hingga banyak rambut
yang rontok di tangan Louis. setelah di rasa Hana
sudah tidak berdaya Louis pergi penghampiri Ten dan
membuka tali Ten.

―Kamu gk papa??‖ Tanya Ten ke Louis, Louis


ngangguk sambil lepasin ikatan Ten.‖ Akh‖ Ten
mengibas kan tanganya yang agak sakit karena di
ikat.‖ Ayo Ten kita keluar‖ kata Louis ngajak Ten
keluar.‖ Akh, mau kemana kalian??‖ Hanna bangkit
dengan keadaan kacau, muka penuh cakaran dan
darah, baju yang robek akibat bekas cakaran Louis.

Ten reflex narik Louis ke belakang punggung


nya,‖ udah ya nona kita sudahi ini semua oke‖ kata
Ten muak .‖ gak gak bisa, Kalau aku gk bisa dapetin
kamu berarti gk ada yg bisa dapetin kamu, Ten Lee‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 27
Hanna menggelengkan kepalanya lalu menggambil
pistol di kantung celana nya, dan ngarahin ke mereka
berdua.‖ Hahahhahah‖ Hanna ketawa dan narik
pelatuk pistol yang dia pegang.

*DOR* Hanna menelepaskan tembakan ke


arah ten, ten nutup mata dia gak sanggup liat. Habis
nembak peluru ke Ten dan tiba tiba Hanna pingsan.
Ten buka matanya karena gk ngerasain apa apa, pas
buka matanya Ten ngeliat Louis yang di hadapannya
sambil senyum. Louis jatuh ke kaki Ten, Ten langsung
duduk dia angkat kepala Louis terus di taruh di paha
nya.

―Hiks Louis‖ Ten nangis,‖ Ten jangan nangis


dong‖ kata louis sambil ngelap pipi Ten yang basah
karena air mata.‖ Louis jangan pergi dulu hiks‖ .‖
Ten jaga diri ya, Louis saying‖ kata terakhir louis
sebelum dia menutup mata untuk selama lama nya.
Tangis Ten pecah‖ Ten juga sayang Louis‖ Ten
bisikin louis lalu meluk Louis yang udah berubah jadi
kucing di pelukannya. Tiba tiba Ten ngerasa
kepalanya sakit banget, Ten senyum ngeliat Louis di
pelukan nya yang udh gk bernafas sebelum Ten jatuh
pingsan.

Ten bangun dengan napas tersengal dan


keringat yang bercucuran, dia langsung nengok kanan
kiri nyariin louis.‖ Ten, hey Ten, kamu kenapa??‖
tanya Kun pada Ten yang keliatan bingung.‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 28
Louis…dimana??‖ tanya Ten,‖ louis??‖ kata Kun
heran.‖ iya, Louis dimana??‖ desak Ten ke Kun.‖
Louis lagi main sama yang lain di bawah‖ kata Kun
yang bingung ngeliat Ten. Tanpa basa basi Ten
langsung turun dari Kasur dan lari ke lantai bawah, ke
ruang yang biasanya member WayV pakai buat
ngumpul.

―LOUIS…‖ Ten teriak. Ten langsung


ngehampirin dan gendong louis, Ten meluk Louis
erat. Member yang ngeliat adegan itu binggung, Kun
yang baru turun dari kamar Ten juga ikut binggung.‖
Ten ge kenapa??‖ tanya Lucas ke Kun.‖ gege juga
gk tau, habis bangun tidur dia langsung nyariin Louis‖
jawab Kun.

Flashback

Pagi yang tenang di dorm Wayv, para member


lagi nyantai menikmati hari libur di dorm kecuali
Winwin , Winwin tadi tiba tiba di telfon dan di minta
ke agensi. Ten masih tidur di kamarya. Kun lagi bikin
kopi di dapur. Lucas, Xiaojun lagi main sama leon dan
bella. Yangyang mau pergi bareng 00L buat main
basket.‖ Yangyang pergi dulu ya ge, udh di tungguin
sama Renjun di bawah‖ Yangyang pamit ke Kun
yang ada di dapur.‖ iya, hati hati‖ kata Kun yang
lagi bikin kopi. Setelah itu Yangyang hilang di balik
pintu. hendery turun dari lantai atas, dari kamar Ten‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 29
Kun ge, Ten ge sakit‖ kata Hendery panik sama
Louis yang ada di gendongannya.

Kun langsung lari ke arah kamar Ten,


sementara Hendery dan Louis jalan ke arah Xiaojun
dan Lucas yang lagi main sama Leon dan Bella.‖ ten
ge?? Sakit?? tumben‖ Tanya Lucas yang di bales
gidikan bahu dari Hendery‖ aku nyusul Kun ge dulu‖
kata Xiaojun lalu berjalan ke kamar Ten buat nyusul
Kun.‖ Kun ge mau aku ambilin mangkuk, air hangat
sama kain??‖ tawar Xiaojun ke Kun.‖ boleh deh,
makasih ya dejun‖ kata Kun. Xiaojun langsung
turun.

Gak lama Xiaojun datang bawa mangkuk berisi


air hangat dan handuk kecil terus dia kasih ke Kun.‖
perlu di telfonin manager hyung, ge??‖ tanya
Xiaojun.‖ gk usah, paling Ten cuman kecapean. Kalo
demamnya gak turun sampe nanti malam baru kasih
tau manager hyung‖ kata Kun.‖ ya udh, kalau gitu
aku turun ya, kalau ada apa apa teriak aja ge‖ kata
Xiaojun, dianggukin Kun dan turun ke bawah.

Tiba tiba Ten bangun Kun yang lagi main HP


kaget liat Ten bangun dengan napas tersengal dan
keringat yang banyak sampe baju ten basah.‖ ten,
hey ten, kamu kenapa??‖ tanya Kun pada Ten.‖
Louis…dimana??‖ tanya Ten,‖ Louis??‖ kata Kun
heran.‖ iya, Louis dimana??‖ desak Ten.‖ Louis lagi

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 30
main sama yang lain di bawah‖ jawab Kun yang
bingung ngeliat Ten. Dan Ten langsung lari ke bawah.

Flashback end

―jadi tadi gege demam??‖ tanya Ten yang di


anggukin sama mereka ber 4, *ceklek* bunyi pintu
kebuka, ngelihatin Winwin yang baru pulang mau
masuk.‖ loh Ten ge??, tadi katanya sakit‖ tanya
Winwin yang baru masuk dan ngelihat Ten lagi duduk
di sofa sama Louis di pangkuan Ten. Winwin langsung
datengin mereka dan duduk di sofa sebelah Kun.

Dan akhirnya Ten nyeritain apa yang dia


mimpiin, tentang Louis yang jadi manusia, dia yang di
sekap sama sasaeng, adegan baku hantam, dan Louis
yang mati karena nyelamatin dia. Ten nyeritain dari
awal sampe habis.

―Gitu banget mimpinya Ten ge‖ kata Lucas,‖


segitu bucinnya Ten ge sama louis‖ timpal Hendery.‖
Dejun juga pernah gitu, dia mimpiin Bella tapi gk
sampe sakit‖ kata Winwin polos. Lucas sama
Hendery langsung ngetawain Xiaojun.‖ ih Winwin ge
itu kan rahasia‖ kata Xiaojun sambil nahan malu.
Kun cuma geleng geleng ngeliat kelakuan adik
adiknya.

―Louis kamu gak usah jadi manusia, kamu jadi


kucing aja udh lucu kok. Aku gak bakal minta kamu
jadi manusia lagi‖ kata Ten sambil peluk, terus

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 31
ciumin Louis. Luois yang disayang oleh Ten merasa
biasa aja, seneng malah.‖ kayak nya Ten ge harus di
bawa ke psikiater deh ge‖ kata Winwin ke Kun yang
di anggukin sama trio 99L.‖ nanti deh gege omongin
sama manager Hyung‖ balas Kun.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Foto 32
Nama : Fathan Firdaus Nuzulan
Lahir di : Samarinda, 19 Agustus 2006
Orangtua : Bapak Hady Setiawan dan Ibu Eva Dwi
Laksmita

Lolosnya Semua Misi

P ak!!!, cepat ikuti saya

kita harus pergi dari tempat ini!,‖


kami langsung berlari untuk segera
meninggalkan tempat itu disusul
dengan bunyi tembakan dari
belakang kami. Wait wait
sepertinya aku belum menjelaskan
apa yang sebenarnya terjadi, mari
kita mundur ke 1 hari yang lalu.

Ladies and gentlemen,


perkenalkan namaku ********,
hahaha aku tidak diperbolehkan mengungkapkan
nama asliku disini kami menggunakan nama samaran,
panggil aku agen B, aku berasal dari organisasi SA,
yah mungkin mirip dengan film MIB, perbedaanya
adalah MIB mengatasi masalah yang bersangkutan
dengan alien, dan kami disini adalah agen agen yang
menjalankan misi-misi khusus, yah itu penjelasan
singkat mengenai SA, mari kita lanjut ke ceritanya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Lolosnya Semua 33
Misi
Hari sabtu tanggal 21 bulan November tahun
2020 jam 1 : 01 PM, aku dipanggil ke kantor utama
dan seperti yang bisa kutebak, aku mendapatkan misi
untuk mengantar perdana mentri yang sangat
berpengaruh di Negara ini, ini misi yang cukup
berbahaya karena perdana menteri diincar oleh
banyak kelompok, yah tapi karena aku, agen B yang
selalu berhasil menyelasaikan semua misi, aku akan
menyelasaikan misi ini dengan baik.

Perdana mentri ini dikawal oleh banyak tentara


dan aku satu mobil dengan dia,‖ kudengar kamu
adalah salah satu agen terbaik yang mereka punya,
aku berharap banyak padamu.‖ Ujar perdana
mentri.‖ saya akan melakukan yang terbaik untuk
melindungi anda.‖ Jawab ku. Ternyata beliau adalah
orang yang sangat ramah, dengan cepat kami sudah
menjadi akrab.

Tiba tiba perjalanan kami terhenti, tenyata ada


pohon yang menghalangi jalan kami, ini pasti sudah
direncanakan,‖ apa yang terjadi disana?‖ Tanya
perdana mentri,‖ tetap tenang pak, saya akan
menjaga anda‖ jawab ku sembari mengeluarkan
Glock Meyer 22 kesayanganku, tiba tiba mobil mobil
di belakang kami meledak yang sontak membuat
kami terkejut, aku langsung berusaha untuk
melindungi perdana mentri serta membawanya kabur
ke tempat yang aman.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Lolosnya Semua 34
Misi
―Pak!!!, cepat ikuti saya kita harus pergi dari
tempat ini!!!!‖ , kami langsung berlari untuk segera
meninggalkan tempat itu disusul dengan bunyi
tembakan dari belakang kami, yah behitulah ceritanya
mengapa kami bisa terjebak di kerusuhan ini, mari
kulanjutkan ceritanya. Terjadi baku tembak antara
para tentara dan para teroris. Aku pun berusaha
untuk tetap mengawal perdana mentri ke tempat
tujuannya, aku langsung membawa perdana mentri
ke satu mobil yang masih selamat, dan kabur dari
tempat itu.

Di tengah perlarian kami, kami masih di kejar


oleh para teroris, dan akhirnya terjadi baku tembak
antara aku dan para teroris, aku tidak bagaimana
menggambarkan situasi tersebut, mungkin seperti di
film-film action, kami akhirnya berhasil sampai ke
tempat tujuan, disana para tentara sudah menunggu
kami dan segera mengamankan pak perdana mentri,
para teroris akhirnya memutuskan untuk melarikan
diri, dan satu lagi misi sukses untuk agen B.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Lolosnya Semua 35
Misi
Nama : Muhammad Zidane Rizanda
Lahir di : Malang, 21 Juli 2006
Orangtua : Bapak Rizkani Muflih dan Ibu Ayunda
Ramadhani

Kesalahan yang Terulang

P ada suatu hari ada 5 orang bernama

Zidane, Faoza, Madha, Refa,


Dylan mereka sedang bermain
game bernama mobile legend,
mereka semua berkumpul di
rumah Zidane dan saat itu
mereka sedang turnamen online.
Mereka telah
menyelesaikan beberapa
pertandingan dan juga
mendapatkan kemenangan
beruntun akhirnya mereka sampai di babak grand
final, pada saat game berjalan Faoza melakukan
kesalahan yang fatal hingga membuat tim kita kalah,‖
Oja kamu ngapain sih kan tadi sudah dibilang jangan
maju, ngeyel banget!‖ Ujar Zidane ,‖ Aku ga maju
dan‖ Jawab Faoza ,‖ Apanya kamu ga maju orang
kita lihat kamu maju gak jelas ke musuh‖ ,‖ Sudah
sudah, yok kita perbaikin di pertandingan
selanjutnya‖ kata Refa.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Kesalahan yang 36
Terulang
Dan mereka pun sampai pada puncaknya,
mereka akan menjalani pertandingan terakhir untuk
skor sementara 2-2, game terakhir ini menjadi
pertandingan penentuan. Setelah menunggu 15 menit
jeda pertandingan, sudah saatnya mereka memulai
pertandingan terakhir‖ Sebelum memulai
pertandingan terakhir marilah kita berdoa menurut
agama masing-masing, berdoa dimulai‖ kata Zidane.

Saat dipertandingan Faoza lagi lagi melakukan


kesalahan yang serupa,‖ Oja ngapainsih woy!‖ ,
Kata Zidane‖ Itu bisa mati astagaaaa ah!‖ Jawab oja
, sepertinya dipertandingan mereka terkena‖ mental
down‖ atau yang disebut juga kondisi stres berat
yang menimpa seseorang hingga ia tidak bisa
menjalankan fungsi normalnya sebagai manusia
sehingga Faoza mengalami gugup dan mengalami
kesalahan terus menerus.

Selesai lah sudah pertandingan terakhir


mereka , dan pada akhirnya tim Zidane harus
menelan kekalahan 3-2. Setelah kekalahan tersebut
mereka pun akhirnya mengevaluasi pertandingan
tersebut,‖ Di menit 15 : 37 tadi oja melakukan
kesalahan, kenapa kamu ja kok bisa buat kesalahan
gitu padahal tadi sudah dikasih tau jangan maju,
kenapa kamu maju sendiri!‖ kata Zidane , Faoza pun
menjawab‖ Kukira kalian maju tadi, makanya aku
maju‖ ―Makanya liat liat ja astaga‖ kata Dylan ,‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Kesalahan yang 37
Terulang
sudah sudah Faoza kan sudah tau apa kesalahannya
jangan diulang lagi, berarti kita masih harus naikin
kerja sama kita dan komunikasi kita‖ kata Refa‖
Tahun depan kita coba lagi turnamen ini dan semoga
tahun depan menang‖ dan mereka pun akhirnya
saling meminta maaf satu satu sama lain.

Setelah 1 tahun menunggu turnamen periode


ke 2, akhirnya tiba lah saat untuk tim Zidane untuk
mendaftar turnamen tersebut, setelah Zidane
mendaftarkan tim tersebut akhirnya tim tersebut lolos
dan akan bermain pada esok harinya.

Pada keesokan harinya Zidane pun


mengumpulkan teman temannya di rumah nya,
setelah datang semua Zidane pun mengarahkan apa
yang harus dilakukan oleh teman temannya Bersama
Madha, Setelah melakukan pengarahan mereka pun
memulai pertandingan tersebut , didalam
pertandingan tersebut Faoza lagi-lagi melakukan
kesalahan‖ Oja ngapain jangan maju‖ kata Zidane.

Namun Faoza tidak mendengarkan apa yang


dikatakan Zidane,‖ Gajelas woy!ngapain sih kalian‖
Ucap Dylan dengan nada yang lantang , mereka pun
terkaget kaget dengan kata-kata yang diucapkan
Dylan, selesailah sudah pertandingannya, namun
sepertinya Dylan dan juga Faoza bermain dengan
tidak bAgus dan performanya sepertinya kurang baik,
refa pun bertanya‖ Kalian kenapa tadi pas bermain?‖
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Kesalahan yang 38
Terulang
ucap Dylan dan Faoza‖ Gapapa‖ , mereka pun yakin
denga napa yang diucapkan mereka berdua

Hari berlalu, dan tim Zidane berhasil masuk ke


babak final dan hari ini adalah hari dimana babak final
dilaksanakan, mereka pun bersiap siap untuk memulai
pertandingan final hari ini,‖ Semoga kita bisa
menang hari ini dan tunjukkan bahwa kita layak
untuk juara‖ kata Zidane , Pertandingan dimulai dan
seperti biasa mereka sangat gugup dan melakukan
kesalahanan.

Di pertandingan pertama dan kedua tim Zidane


mengalami kekalahan telak‖ Kenapa kita mainnya
begini sih? Jangan gugup dong jangan bikin
kesalahan kita kan tahun lalu juga pernah mengikuti
turnamen ini jangan gugup dong, ayo kita ulang dari
awal dan lakukan yang terbaik‖ kata Zidane , Madha
pun menambahkan‖ Kita main have fun aja mau
kalah atau menang‖ , mereka pun melanjutkan
pertandingan dan akhirnya tim Zidane pun menang di
pertandingan 3 dan pertandingan 4 ,‖ Alhamdulillah‖
ucap kelima orang tersebut ,‖ Udah saat nya nih
pertandingan terakhir kita dimulai, semoga kita bisa
juara tahun ini!‖

Dimulailah pertandingan terakhir, mereka pun


sangat bekerja keras untuk menunjukkan kehebatan
mereka namun, satu persatu mereka melakukan
kesalahan yang membuat mereka tidak sadar.‖ Ayo
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Kesalahan yang 39
Terulang
bisa yok fokus semua‖ kata Zidane, namun hal itu
tidal berpengaruh dan mereka tetap saja melakukan
kesalahan. Dan pada akhirnya musuh pun melakukan
kesalahan yang fatal yang bisa membuat tim Zidane
menang, Alhamdulillah adalah kata pertama yang
terucap oleh kelima orang tersebut setelah penantian
lama menunggu dan terus berlatih selama 1 tahun
akhirnya mereka juara!

Hal yang bisa kita pelajari adalah semua


manusia bisa melakukan kesalahan dan semua
kesalahan yang kita perbuat bisa diperbaikin jika kita
mau berusaha!

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Kesalahan yang 40
Terulang
Nama : Zalfa Indah Kamila
Lahir di : Samarinda, 31 Juli 2006
Orangtua : Bapak Kaharuddin dan Ibu Renny Astuti

Agella Evolli

“ A GELLA”

Hai! Aku Ella salam kenal


semua, nama lengkap ku Agella
Evoli. Umurku 16 tahun dan
sekarang aku kelas 2 SMA,
ibuku berdarah Belanda dan
papaku Asli orang Madura,
Indonesia, aku sangat suka tertawa bahkan hal serius
saja aku tertawakan, hari ini aku akan mencari tau
arti nama Agella Evol-

―AGELLA SINI KAMU!‖ mama berteriak


memanggil nama ku,

―Iya sebentar mah.‖ aku menjawab panggilan


mama dan pergi kearah dapur, aku berlari sangat
kencang, dan tiba-tiba.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 41
―Auh!‖ ringisku, aku terjatuh di depan pintu,
pintu yang sangat besar ―Tapi, pintu apa ini?‖
Gumamku, lama.

―Apa coba masuk aja ya?‖

Aku memasuki pintu tersebut, pintu itu terlihat


sangat tua, dan banyak debu, aku tidak pernah
meilhat pintu ini sebelumnya.

―Kenapa gelap sekali, mana lampunya ya?‖


aku mencari-cari dimana saklar untuk menyalakan
lampu.

―Auh! Sakit,‖ kakiku tersandung oleh sesuatu

―Kursi?, darimana kursi ini berada?‖ tanyaku

Cklek, lampu menyala, aku sangat kaget,


semua orang didalam sana menatapku,

Hey, kamu‖ panggil seseorang

―Ya?‖ jawabku.

―Tunggu, wajah ini aku pernah melihatnya tapi


dimana?‖ aku bergumam sambil melihat wajah orang
tersebut.

―kamu kenapa dari tadi melamun, lalu


berteriak?‖ tanya orang itu

―melamun, teriak?‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 42
―Iya, kita kan mau makan, kamu melamun saja
dari tadi‖

―Ah, aku sedang banyak pikiran‖ jawabku. Aku


benar-benar sangat bingung sekarang.

―Maaf, tapi sekarang aku dimana?‖ tanyaku

―Di restoran, Ella kamu kenapa bertingkah


aneh sih?‖ katanya

―Ella?, darimana kamu tau namaku?‖ aku


bertanya lagi

―Kita kan teman la, ya walaupun ini


pertamakali kita bertemu‖ katanya sambil
menyeruput minuman, yang sepertinya itu adalah
teh.

―Baru bertemu?‖ tanyaku

―Iya kita baru saja bertemu dan kau bilang


namamu Ella.‖ jawab dia

Aku melihat makanan yang ada didepan ku,


aku melahap makananku sambil kebingungan.

―Restoran ini bergaya sangat jadul seperti di


tahun 90an, atau aku memang berada ditahun 90an,
entah, aku pusing‖ ucapku dalam hati sambil
melihat-lihat sekeliling.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 43
―Ella, setelah ini kamu mau ke taman?‖
tanyanya

―Boleh‖ aku hanya mengiyakan


permintaannya, yaa walaupun aku masih bingung apa
yang sedang terjadi.

―Oke, tapi sebelum ini kita kerumah Adi


menaiki sepeda‖ katanya Aku hanya mengangguk,
padahal aslinya sama sekali tidak paham.

Setelah selesai makan, dia menarikku dan


membawaku keluar restoran dan mengambil sepeda,
aku menaiki sepeda berwarna hitam dan mengayuh
mengikutinya dari belakang.

——— ─
Aku sudah sampai didepan pagar rumah
seseorang, sepertinya itu rumah Adi.

Ting tong ting tong. dia memencet bellnya


sebanyak dua kali, ah aku tidak tau nama anak ini
dari makan tadi, tapi jika aku tanya namanya pasti dia
menganggapku aneh.

―Hai Anouk cari Adinata?‖ tanya seorang ibu


yang sepertinya itu ibunya Adi.

―Bentar, Anouk? Adinata? Nama itu kan nama


mama dan papa, apa aku sekarang ada di zaman
mama dan papa?‖ aku sedikit terkejut, apakah ini
rumah nenek? Aku jarang sekali pergi kerumah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 44
nenek, jadi aku tidak terlalu ingat bentuk rumah
nenek.

―Ella! Kamu lagi-lagi melamun,‖ Anouk


memanggil ku, aku tidak ingin memanggilnya ibu,
nanti dia akan sangat bingung.

―Maaf aku sedikit tidak fokus,‖ jawabku.

―Eummm Anouk, apakah nama belakangmu


Henzie?‖ tanyaku untuk memastikan

―Iya, kenapa kau tau nama belakangku?‖


tanyanya

―Hanya menebak-nebak‖ kataku

―ah jadi benar aku ada di zaman kedua


orangtuaku‖ aku lega karena sudah tau apa yang
terjadi.

―Hei, jika kalian berdua berbicara terus kapan


kita pergi ketaman?‖ Teriak Adi yang sudah siap-siap
mengayuh.

―Iya-iya cerewet banget sih‖ kata Anouk


dengan cemberut. aku sangat ingin tertawa sekarang,
ternyata saat mereka seumuranku mama dan papa
sangat suka berkelahi.

Kami bertiga sudah sampai ditaman, aku


memarkirkan sepeda di bawah pohon, setelah itu

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 45
Anouk menggelar tikar dan membuka keranjang yang
dibawa dari rumah Adi tadi, keranjang tersebut berisi
beberapa buah dan roti, setelah siap semua, kita
berbincang-bincang.

―Hey Adi apakah kamu mendengarkan


daritadi?‖ tanya Anouk

―Iya aku mendengarkan kok‖ sahut Adi, tapi


sepertinya dia sibuk dengan rangkaian bunga
ditangannya.

―Bohong, coba tadi kita ngomongin tentang


apa?‖ Anouk bertanya lagi untuk memastikan bahwa
Adi mendengarkan ceritanya.

―Tentang nama kan? Aku tidak terlalu tertarik


dengan pembicaraan kalian berdua, itu
membosankan‖ kata Adi

―Ah kamu sangat tidak seru, ngomong


ngomong Adi jika kau sudah besar dan punya anak
perempuan, apa yang akan nama yang akan kamu
berikan?‖ Anouk lagi-lagi bertanya, ah aku juga
penasaran apakan nama itu Evoli.

―Evoli‖ Aku terkejut.

―Apa arti dari Evoli?‖ tanyaku penasaran

―Simple, itu hanya kata i love tapi dibalik‖


jawab Adi. Aku benar benar terkejut sekarang aku

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 46
pikir itu nama bintang, atau nama Astrologi ternyata
hanya i love tapi dibalik, tapi itu sangat jenius, aku
tidak pernah memikirkannya sampai sana untuk
mencari tau arti Evoli.

―Ah iya nama yang cantik, kau jenius juga,


kalau aku akan menamakannya dengan nama Agella,
itu kedengaran sangat bagus‖ kata Anouk.

―Kenapa Agella?, itukan artinya tertawa‖ tanya


Adi.‖ Lucu saja, aku suka tertawa jadi mungkin
namanya nanti akan kunamakan Agella‖ jawab
Anouk.

Aku tertawa kecil, aku sudah tau arti Agella


Evoli dan kenapa aku suka tertawa, lega, akhirnya
aku tidak penasaran lagi.

——— ─
―Hujan! Cepat gulung tikarnya, dan masukkan
kembali roti kedalam keranjang‖ kata Anouk, panik.

―berteduh dirumah ku saja dulu karena dekat


dengan taman‖ kata Adi sambil menggulung tikar.

Setelah siap untuk pulang, kita bertiga


mengayuh sepeda dengan sangat cepat karena hujan
sangat deras.

Setelah sampai dirumah Adi kita disuruh untuk


mandi agar tidak sakit, setelah itu kita disuguhkan teh
yang dibuat oleh ibu Adi.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 47
―Gimana tadi piknik nya?‖ Tanya ibu Adi

―Seru tante‖ Kataku

Ibu Adi hanya tersenyum. Tiba-tiba.

―Eh sebentar aku ingin ketoilet lagi‖ kataku


sambil berlari ke toilet dekat tangga dirumah Adi.

Setelah selesai urusanku di toilet, aku melihat


sebuah pintu dibawah tangga yang sama seperti pintu
yang membawaku ke zaman ini.

―Apakah aku harus masuk lagi kesini untuk


pulang?‖ aku bergumam lama, lalu memutuskan
untuk masuk ke pintu tersebut.

Gelap.
——— ─
―AGELLA‖ teriak seseorang‖ AGELLA
BANGUN‖ .

―mama?‖ aku mendengar suara mama


berteriak.‖ Agella bangun cepat, kita mau kerumah
nenek sekarang‖ kata papa.

Aku masih sedikit pusing.―aku ada dikasur?


Aku pikir akan mendarat di depan pintu besar tadi‖
gumamku sambil mencoba membuka mata.

―Cepat Agella bengun, mamamu sudah nunggu


dibawah‖ papa mendatangi kamarku.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 48
―Iya pah bentar‖ aku berlari ke pintu depan,
masih dalam keadaan ngantuk.

——— ─

Aku sudah sampai dirumah nenek, ah ini


benar-benar mirip rumah papa yang sebelumnya aku
liat.‖ Hai Evoli‖ sapa nenek sambil tersenyum.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Agella Evolli 49
Nama : Nur Aisyah
Lahir di : Samarinda, 24 Agustus 2005
Orangtua : Bapak Abdul Wahab dan Ibu Desi
Feranika

Jangan Menilai Orang Dari Luar

A lkisah, ada seorang anak

gadis yang bernama Irma. Ia adalah


seorang gadis yang sangat cantik
bukan hanya cantik dia sangat pintar
selalu jurara kelas. suatu hari ia
bertemu anak baru di sekolahnya,
anak tersebut di pandang Irma sangat
cupu dan keliatan bodoh di
pandangan irma.

Suatu saat Irma mendengarkan


pengumuman di sekolah bahwa anak
baru tersebut juara kelas dan
terunggul di sekolah nya sehingga Irma iri dengan
anak baru tersebut. Sekarang Irma sadar untuk tidak
menilai orang lain dari luarnya saja. Sekarang mereka
berdua menjadi sahabat yang baik.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Jangan Menilai 50
Orang Dari Luar
Nama : Luthfi Khairi Arianto
Lahir di : Samarinda, 02 Januari 2006
Orangtua : Bapak Arianto dan Ibu Ayu Putu
Swariyani

Sahabat yang Tak Terduga

A ku, duduk

di samping jendela,
dibawah sinar lampu
yang redup. Mencoba
memandang langit
yang gelap, hanya ada
rembulan yang
memantulkan sebagian
sinar dari matahari. Tak
ada bintang yang
terlihat, semua
bersembunyi dibalik
awan, barangkali malu untuk kulihat, sambil
tersenyum.

Angin malam berhembus sepoi-sepoi, seolah


menghembuskan udara yang segar ke wajah ku.
Awan bergerak perlahan, memberikan seni tersendiri
di kegelapan malam. Ahh, ternyata ada satu bintang

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sahabat yang 51
Tak Terduga
yang bersembunyi di balik awan, senyumku
tersungging di balik jendela yang terbuka lebar.

Ya allah, ternyata ada setitik cahaya yang


bersembunyi dibalik keindahan awan yang luar biasa
diantara luasnya langit yang gelap di malam hari. Ah,
seandainya saat aku membuka jendela, memandang
langit dan tak menemukan bintang kemudian aku tak
mencoba menatap awan tapi menutup jendela
kembali, aku tak akan menemukan bintang yang
tersembunyi di balik awan itu.

Seperti setitik bintang di kegelapan malam,


terkadang kita tak menyadari adanya cahaya kecil
dalam malam yang gelap, yang kita beri nama‖
bintang‖ . Betapa indahnya cahaya itu walaupun tak
bisa menerangi malam.

Tapi, lain halnya ketika kita melihat ada setitik


noda di atas kain putih yang membentang. Kita justru
terfokus pada noda yang kecil, dan seolah lupa
betapa bersihnya kain putih itu terlepas dari setitik
noda yang ada, yang mungkin bisa hilang hanya
dengan sedikit detergent pemutih. Itulah hidup,
kadang-kadang kita lupa untuk memandang sesuatu
dari sisi lain yang kita miliki.

Saya, memiliki seorang sahabat yang saya pikir


kecerdasannya kurang menonjol dibanding yang
lainnya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sahabat yang 52
Tak Terduga
Suatu hari, ketika kami tengah membicarakan
sistem tata surya, hanya sebagai pengetahuan bahwa
bumi merupakan salah satu planet dalam sistem tata
surya yang menjadi tempat tinggal manusia, sahabat
saya itu, sebut saja namanya Faiq, tiba-tiba berdiri
dan mengambil helm milik salah satu teman yang
disimpan diatas loker dalam ruang kelas serta
memakainya.

Tanpa aku sadari aku berkata kepadanya‖


Wah,,,teman-teman, lihat!! Faiq memakai helm,
seperti astronot yang mau terbang ke bulan ya…‖ .

Semua teman-temanku memandang ke


arahnya, dia tersenyum, spontan helmnya langsung di
lepas dan dikembalikan ke tempat semula, tanpa
harus disuruh untuk mengembalikan.

Kemudian aku ajak mereka untuk menggambar


roket di atas kertas putih yang tersedia. Dan hasilnya,
Subhanallah, sahabat yang saya pikir kecerdasannya
kurang menonjol itu justru tahapan menggambarnya
dua tingkat lebih tinggi dibanding teman-teman lain
yang saya pikir lebih pandai di kelas.

Seandainya saja saya memberikan reaksi yang


lain seperti ‖Faiq, segera dikembalikan helmnya
karena sekarang saatnya kita belajar‖, atau‖ Maaf,
segera dikembalikan helmnya karena Faiq belum
minta ijin pak guru‖, atau yang lainya, mungkin saya

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sahabat yang 53
Tak Terduga
tidak akan pernah tahu bahwa kecerdasan dia sudah
lebih dari apa yang saya sangka karena pembahasan
hari itu bukan tentang astronot atau tata surya.

Atau barangkali saya membutuhkan lebih dari


satu kalimat perintah untuk membuatnya
mengembalikan helm ke tempat semula.

Reaksi berbeda yang kita berikan ketika kita


memandang bintang di kegelapan malam atau setitik
noda di selembar kain putih ternyata akan
memberikan hasil yang berbeda pula. Hidup ini indah,
cobalah kita memandang sesuatu dari sisi yang lain,
maka yang tampak bukan hanya sekedar 2 dimensi.
Bukankah lebih seru ketika kita melihat film 3
dimensi???

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sahabat yang 54
Tak Terduga
Nama : Muhammad Dylan Al-Furqon
Lahir di : Samarinda, 03 April 2006
Orangtua : Bapak Indra Wahyudi dan Ibu Nirmala

Kisah Pertemanan Lebih dari Segalanya

S ekitar 12 tahun yang lalu di kota yang

bernama Karachi, yaitu tempat kelahiran Bayu


seorang anak yg memiliki tekad untuk menjadi
pemimpin kotanya yaitu kota Karachi yang bergelar
rikudo diserang oleh sekelompok orang yang
menginginkan revolusi. asep, Ayah dari Bayu yang
menyelamatkan kotanya dari amukan sekelompok
orang orang tersebut dengan cara mengirim mereka
ke dimensi lain.

Setelah 12 tahun berlalu, Bayu pun hidup dan


tumbuh berkembang sebagai anak yg sangat aktif,
pantang menyerah, dan memiliki kelemahan yaitu
selalu gegabah , tidak berpikir panjang sebelum
melakukan sesuatu dan tidak sabaran untuk melawan
musuhnya. Bayu bersama kira, Udin, dan Guru Agus
sedang berdiri di lapangan sekolah mereka dengan
kening mengerut sambil melihat panasnya matahari
tepat di atas kepala mereka, namun Bayu tetap
bersemangat sambil mengatakan

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 55
Pertemanan Lebih dari Segalanya
―yoosh tugas apa yang selanjutnya kami
kerjakan Guru agus‖ ?‖ ucap Bayu kepada gurunya.

―tugas kita kali ini adalah, merebut lonceng ini


dariku!‖ (sambil menunjukkan loncengnya). Guru
Agus memamerkan lonceng tersebut.

―Baiklah, ayo Udin, misi itu sangat mudah


sekali!‖ . Bayu membalas.

Guru Agus adalah guru yang sangat kalem dan


tidak terlalu banyak bicara namun sangat disiplin
waktu maupun sikap. kira dan Udin adalah teman
satu timnya Bayu yang di ketuai oleh Guru agus, yaitu
tim 1! Udin yg berpenampilan supercool, dan dingin.
Dan kira yang begitu terpesona dengan udin.

―Cihh!‖ (Udin memalingkan muka, sambil


menyimpan tangan dalam sakunya.)

―Hei.. Udin!! Bukankah ini mudah untuk


dilakukan??! Kita hanya perlu mengambil lonceng itu
dari tangan Guru Agus!‖ Bayu mengucap kesal.

―Bayu.. walaupun begitu kau tidak boleh


meremehkan apapun, Guru Agus memiliki
pengalaman dan jurus yang begitu banyak. Kita tidak
tahu seberapa banyak rencana yang dia miliki.‖ (Udin
berkata dengan sikap dinginnya.)

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 56
Pertemanan Lebih dari Segalanya
―aku tidak peduli! Nampaknya guru Agus akan
diam saja disitu. Kita lihat saja nanti!‖ ucap tegas
Bayu dengan yakin.

―Baiklah, kita mulai dari sekarang. Untuk batas


waktunya, sampai pada senja menjelang malam
nanti, jadi bergegas lah.‖ Guru Agus berkata santai.
Udin pun langsung berpindah tempat ke belakang
pohon untuk memikirkan cara mengambil lonceng
tersebut. Bayu pun keheranan sambil melihat kiri-
kanan mengapa temannya itu malah bersembunyi.
Padahal kan Guru Agus hanya berdiam diri di
depannya. Tanpa berpikir panjang Bayu pun langsung
menyerang Guru Agus yang ada di depan dan ingin
mengambil lonceng tersebut yang di letakkan di
pinggang belakang nya. Dengan sekejap, Guru Agus
menghilang dan berpindah tempat secara cepat.

Saat itu Bayu telah mengeluarkan senjata yang


bernama raijin yaitu berbentuk tajam dan pendek
panjangnya berkisar antara 15 – 20 cm dari kantung
tas kecil di belakangnya. Setelah ia sadar bahwa Guru
Agus tidak ada di depannya Bayu pun langsung
mencari dimana kah Guru Agus tersebut berada.
Ternyata ia berada tepat di belakang Bayu dan
mengejutkannya. Seketika Bayu pun terkejut namun
ia langsung berbalik kearah belakang dan ingin
mengambil lonceng tersebut.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 57
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Dari pepohonan rindang yang berada di
samping Bayu, keluarlah suara panggilan dari Udin
dan kira.

―Hei Bayu cepat kesini!‖ Ucap Udin sambil


bersembunyi di balik pohon.

―Bagaimana bisa kesana rajin-nya Guru Agus


masih berada di leherku, nih!‖ Bayu
memberitahukan.

―Baiklah, kau boleh melanjutkan misi ini Bayu.


Tapi kita jeda beberapa saat setelah makan siang.‖
Guru Agus melepaskan Naruto.

―Hore udah jam makan siang, nih!‖ Bayu


sangat riang gembira.

―Makan siang kali ini kau tidak dapat jatah


makan siang Bayu . karena kau tertangkap duluan
tadi.‖ Ucap tegas Guru agus.

―apaa!! Tiidak mungkin!‖ Bayu sangat kecewa


sambil mencoba membantah.

―Nah Kira, Udin, kalian dapat jatah makan


siang. Tapi, jangan coba-coba kalian memberikan
jatah makan kalian ke Bayu! Karena hal ini akan
membuat kalian tidak lulus tes ini!‖ (karena kotak
makan siang hanya tersedia 2 dan Guru Agus
bergegas pergi dari hadapan mereka ber-3.)

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 58
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Beberapa saat kemudian, mereka pun memulai
makan siangnya. Dan Bayu diikat pada sebatang
pohon agar tidak memberontak. Guru Agus pun
meninggalkan mereka sebentar selagi mereka masih
makan siang. Namun Udin dan Kira pun merasa iba
melihat Bayu yang tidak dapat jatah makan siang.
Akhirnya Udin ingin memberikan jatah makanannya
kepada Bayu yang sangat kelaparan itu dan Kira pun
juga memberikannya.

Saat Udin ingin menyuapi makanan ke Bayu,


seketika Guru Agus muncul di hadapan mereka secara
tiba–tiba dan mengejutkan mereka lagi. Secara
spontan mereka pun terkejut sampai kotak makan
yang mereka pegang terjatuh berhamburan.

―Waa!!‖ Bayu terkejut setengah mati.

Dengan wajah seram Guru Agus menatap


mereka sambil berkata.‖ Selamat! Kalian telah lolos
dalam ujian kali ini.‖ Sambil memberikan lonceng itu
kepada mereka.

Mereka pun terkejut lagi karena tidak mengerti


kenapa Guru Agus melakukan hal tersebut. Sambil
tersenyum, Guru Agus menerangkan. ‖Memang,
orang yang melanggar peraturan itu disebut SAMPAH!
Tetapi orang yang meninggalkan temannya yang
sedang mengalami kesusahan itu lebih RENDAH DARI
SAMPAH!‖ Terang Guru Agus sambil tersenyum.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 59
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Mereka bertiga pun haru diselimuti dengan
kebahagiaan yang mereka rasakan karena mereka
tidak menyangka hal tersebut bisa terjadi. Lalu Guru
Agus menerangkan.

―Perjuangan kalian tidak hanya sampai disini.


Masih banyak rintangan yang harus kalian lewati, dan
terus berlatih agar terus bertambah kuat! Terutama
kau, Bayu. Kau harus berkembang agar tidak terus–
terusan ketinggalan oleh teman – temanmu.‖

―BAIK!!!‖ Mereka membalas.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 60
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Vania Putri Rihhadatul Aisya
Lahir di : Samarinda, 27 September 2006
Orangtua : Bapak Jeki dan Ibu Yuliani Winarti

Kartu SIM

“A nak-anak semua

tolong lihat berita yang ada di


laptop kalian masing-masing‖ -
kepala sekolah.
BERITA : ‖ mulai besok,
setiap pria, anak-anak dan wanita
akan pakai kartu SIM sebagai
media komunikasi dan ini semua
gratis untuk selamanya!‖

BERITA : ‖gratis telpon, mengirim pesan, internet


gratis untuk semua orang!!‖
Alex : ‖lo sudah liat berita nya kan tadi‖
Jully : ‖iya sudah kok‖
Alex : ‖gila sih, kita gausah bayar lagi!!, gratis
internet selamanya woyy!!‖
Jully : ‖i-iya siihh...‖

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 61
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Jully : ‖eh tapi menurut lo aneh gitu gak sih?‖
Alex : ‖aneh apanya?! Ini gratis internet selamanya
woyyy bayangin!!‖
Jully : ngangguk
Sesudah sampai kerumah Jully pun berpikiran
untuk telpon Steph.
Jully : ‖Steph.., menurut lo aneh gitu gak sih tiba-
tiba di kasih internet gratis, selamanya..‖
Steph : ‖ Jully kira Jully saja yang ngerasa.. kek ada
yang janggal begitu gak sih..‖
Jully : ‖ iya kannnn!!‖
Steph : ‖ehh sudah dlu ya telpon nya Jully di panggil
mak gue‖
Jully : ‖ohh okee byee‖
Steph : ‖byee‖
Telpon mati..
Mami : ‖nakk turun dulu sini nak mami mau
ngomong‖
Jully : ‖iya mii bentar‖ Turun ke bawah
Jully : ‖kenapa mi?‖
Mami : ‖Juliet ini mami sudah ada kartu sim nya buat
sekeluarga,pakai nihh‖
Mami : ‖dipake ya.. kita semua sudah pakai‖

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 62
Pertemanan Lebih dari Segalanya
(Didalam pikiran) : ada yang aneh sama kartu
sim ini... Gausah di pakai lah...
*keesokan harinya*
Jully : ‖tumben mami ga masak buat sarapan‖
Jully : ‖ mamii, mii..., papaah...paahh?!‖
*telpon steph
Steph : ‖Halo Jull..?!, gw tau lo ga pakai kartu sim
nya!! semua orang yang pakai ada tanda merah di
tangan nya, ge lagi sembunyi sekarang!!‖
Steph : ‖lo harus sembunyi dan gambar tanda
merah di tangan lo!!, jangan sampe ketauan
siapapun!!‖
*telpon langsung mati*
Tanda merah??, Mami?
Ohh itu tanda merah nya.
Bolpen mana... ohh itu bolpen
*gambar tanda merah di tangan
Jully : ‖ halo steph, Jully udah gambar tanda merah
nya di tangan, terus Jully harus ngapain sekarang?!!‖
Steph : ‖ Nanti ada orang yang datang ke rumah lo
dan lo nanti Pura-pura jadi salah satu pemakai kartu
sim nya‖
Jully : ‖ oke‖

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 63
Pertemanan Lebih dari Segalanya
*pintu terbuka
―Geledah rumah ini!, ―Cek semua orang!,
Semua orang harus ada tanda merah di tangan nya,
Ibu dan bapak ada... cek anaknya..‖
―Oke semua ada tanda merah di tangan nya‖
―Eliminasi semua orang yang gak ada tanda
merah nya, habis itu kita akan lanjut sama project
kita..!‖
Jully : (dalem hati ‖ maksud nya apa?‖
BERITA : ‖ kita akan mengatur semuanya!!, Halo
semua! pasti kalian semua sudah pakai kartu sim nya
kan, kita akan mengontrol kalian!!!, yang melanggar
akan di eliminasi...‖
*semua orang angkat tangan
Mengapa semua orang angkat tangan??, gumamku…
Ohhh...
BERITA : ‖berbaris lah kalian semua!! dan jalan
kearah sini!!‖
(Dalem hati) Steph mana ya??
BERITA : ‖ turun kan tangan kalian sudah mundur 2
langkah‖
Hahh itu steph
*pelan-pelan geser mendekati steph Jully : ‖
heh steph‖

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 64
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Steph : ‖ haa...julll?!‖
Jully : ‖ kita harus ngapain ini??‖
Steph : ‖ kita harus cari cara untuk kabur dan matiin
project ini..‖
BERITA : ‖ mari kita lanjut dengan project ini‖ ―Kita
harus matiin project nya sekarang sebelum terlambat‖
Steph : ‖ ehh jull...lo masi ada kartu sim nya itu
ga??‖
Jully : ‖ gw adaa!‖
Steph : ‖ nanti kita pura-pura jadi Petugas mereka di
gedung itu‖
Jully : ‖ oke‖
Ehh itu ada pintu di belakang!! Kita masuk
lewat situ saja *menyelinap masuk
PETUGAS : ‖HEH KALIAN BERDUA SIAPA?!!‖
PETUGAS : ‖apa jangan-jangan kalian gak pakai sim
nya?‖
PETUGAS : ‖ohh kalian salah satu dari kita‖ Huhh
selamatt
Jully : ‖kita perlu laptop buat matiin project ini‖
―Ituu laptop!!‖
Steph : ‖kita masukin kartu sim nya ke laptop nya‖
Jully : ‖lo tahu gak cara matiin project nya gak?‖

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 65
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Steph : ‖Jully gak tau, coba saja dulu siapa tahu bisa‖
Jully : ‖lahh?!!!, gimana cara matiin nya inii, woy
steph ini kok jadi gini??‖
Steph : ‖ Jully gak tauuu!!‖
PETUGAS : ‖kalian siapa?!, KEJAR MEREKA!!‖ Misi
ada Petugas nya gak?!!
Steph : sssttttt!
PETUGAS : ‖ CARI MEREKA!!‖
Jully : ―Gimana cara cara keluar nya woy??, Kita kan
ada tanda merah nya kasi tahu aja mereka
PETUGAS : ‖lohh?! kalian ada tanda nya kan? kenapa
harus larii??‖
Hehe kita kira kalian polisi
Ehhh... btw kita baru disini... kita perlu
bantuan. Kita perlu bantuan buat ngereset/matiin
project ini.
PETUGAS : ‖ project apa??‖
Jully : ―Project yang di tunda 2 bulan lalu...
PETUGAS : ‖ohh oke,, mana kartu sim nya?‖
Jully : Nihh..
Petugas : ‖ oke kita mulai ya, oke ini sudah yaa,
tinggal pilih yes or No.‖
Jully : Okeee makasih yaa

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 66
Pertemanan Lebih dari Segalanya
―Kalian pikir kalian bisa matiin project ini?!!‖
Hahh!! Kamu siapa?‖ kalian berdua yang ga pake
kartu SIM itu kan.. dan kalian mau berencana untuk
matiin project ini‖ Tahu dari mana?!!
―Project ini bisa membantu kalian biar kalian
tidak usah ribet lagi karna kita akan mengontrol
kalian semua... ayo bergabung dengan kami‖
GAK!!
*memencet tanda yes di laptop
Jully : ―Lahh kok di rumah sihh?!, Mami? papa?
Mami : ‖ayo sini makan‖
Jully : ―Syukurlah, semua sudah normal lagiii!!!!
Mami papa : ‖hah kamu ngomong apa si juliet?‖
Jully : Ohhh.. engga kok hehe

Setelah makan Jully kemudian menghubungi Stephen


Jully : ―Halo steph kita berhasil semua sudah balik
normal lagi!!!!‖
Steph : ‖iyaaa‖

PROJECT BERHASIL

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 67
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Muhammad Daffa Fadhillah
Lahir di : Samarinda, 27 September 2005
Orangtua : Bapak Muhammad Sytriansyah A.H dan
Ibu Nurlaila

Hujan

K u bangkit setelah

lama ambil posisi duduk


dari kasurku. suasana
terasa dingin. Terdengar
suara bising memasuki
telingaku, ternyata suara
kipas angin yang menyala semalaman, aku
menggerakan seluruh otot tubuhku, aku mengajak
tubuh ku ber aktivitas.
Putar kanan, putar kiri, hadap kanan, hadap
kiri, badan ku meliuk-liuk, aliran darah segar segera
membanjiri seluruh pembuluh darah ku, aku terbuai
keasyikanku, di tengah keasyikan itu, samar-samar
terdengan suara bising di telinga ku.
Aku melirik kipas angin yang tak jauh dariku,
ternyata bukan berasal dari kipas, ku ajak kaki ku
melangkah, mencari asal suara, tak lama aku berjalan
ke ruang tamu, suara itu semakin jelas terdengar,
suara yang awal sama-samar kini terdengar jelas, aku

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 68
Pertemanan Lebih dari Segalanya
mengintip ke luar jendela dan melihat sepedaku
terguyur hujan yang begitu sangat deras.
Keadaan ini mengingatkanku pada masa
kecilku dulul, aku mulai mengingat saat-saat bahagia
itu di mana aku menonton kartun di temani mie dan
milo hangat, terbangun dari renunganku, mendengar
hujan makin deras, aku pun berpikir untuk membuat
mie di temani sebuah susu milo hangat.
Aku pun bergegas menuju dapur, ku buka
lemari makanan dan mengambil sebungkus mie
goring kesukaanku. Aku mulai merebus mie tersebut,
sembari menunggu mie matang aku membuat susu
milo hangat, usai masak aku beranjak dari dapur
menuju ruang keluarga lalu menyalakan TV untuk
menonton spongebob kartun kesukaanku, tak sadar
mie dan susu habis dalam sekejap, tak lama
kemudian Hujan mulai reda.
Aku segera keluar rumah untuk melihat langit
yang mulai cerah bersama munculnya mentari
tampak pelangi indah menghiasi langit, setelah
kejadian tersebut aku mulai menyukai hujan, dan
setiap datang nya hujan aku akan mulai membuat
segelas susu milo hangat dan memasak mie
kesukaanku.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 69
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Tisya Anggita Divani
Lahir di : Gresik, 02 Mei 2006
Orangtua : Bapak Rudi Hartono dan Ibu Ana Jusnitha

Untuk Siapa Saja

M enari di bawah hujan sambil

membentangkan tangan seraya menangis. Dengan


putus asa hanya bisa meneriaki langit. Perlahan
ingatan tentang momen berharga kembali, namun
hatimu tak sanggup melepasnya pergi. Sekelabu
langit hujan, hatimu merintih, tak ikhlas terhadap apa
yang telah pergi. Kamu rindu waktu waktu bahagia,
waktu dimana kamu tertawa bahagia, tersenyum
ceria, berbagi suka cita bersama semua.
Di bawah rintik hujan kamu tersentak, kamu
sadar, kamu masih hidup di masa lalu. Kamu
berteriak meronta ingin terus hidup di masa lalu,
kamu terus membujuk Tuhan untuk merubahnya
sama seperti dulu. Tapi tuhan tidak ingin kamu tetap
hidup di masa lalu. Tuhan dan semua orang orang
yang menyayangimu sudah menunggu, menunggu
kamu bergabung bersama mereka di masa kini, masa
yang harus kamu hadapi.
Kini kamu sadar jika kamu bukanlah anak kecil
yang tengah merengek agar permintaannya di

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 70
Pertemanan Lebih dari Segalanya
kabulkan. Kamu sudah beranjak dewasa. Meski akan
lebih susah nantinya, tetaplah bertahan. Ingat!
Semua menunggumu bangkit. Bangkit dari masa lalu
dan mengganti malammu menjadi fajar, hujanmu
akan berganti cerah. Bangkitlah, berlarilah, dan
gapailah lembaran baru kehidupanmu. Jangan takut
jatuh, hadapilah semua masalah yang ada di
depanmu, jangan takut, semuanya akan baik baik
saja, percayalah. Terimakasih telah berjuang selama
ini, terimakasih kerja kerasnya. Kamu sudah
melakukan yang terbaik selama ini.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 71
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Kata Tak Berujung

3 tahun lamanya menjalani masa remaja


Saling berbagi cerita dan ditemani beberapa masalah
Kadang bahagia, damai dan kadang runyam

3 tahun bersekolah
Mengenal orang orang yang hebat
Beberapa ada yang di sembunyikan
Beberapa menjadi rahasia bersama

Satu tahun setengah mengenal secara langsung


Sisanya terpisahkan karena keadaan pandemi
Jujur aku rindu, aku rindu saat dimana bel istirahat
berbunyi dan kita bergegas menuju antrian kantin

Kelak akan tiba sebuah hari


Dimana kita akan saling melepas pergi
Hari perpisahan yang akan menuntun kita pada awal
yang baru
Masing masing dari kita akan beradu nasib
Menaiki jenjang yang mungkin sama
Menyusuri tangga kehidupan yang kian banyak
| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 72
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Ku harap 3 tahun ini hidup kita lebih berwarna
Jangan lupakan pesan gurumu
Jangan lupa pada teman yang membantu
Semoga 3 tahun ini menjadi Kenangan yang indah

Seperti kereta, hidup kita melaju dengan cepat


Semoga aku dan kalian mencapai kesuksesan
Jangan lelah dengan lamanya perjalananmu
Nikmatilah, kelak kamu akan merindukan rasa itu dan
puas akan usahamu
Tidak semua harus di mengerti sekarang
Pelan pelan, semua bertahap.

Walau jatuh bangkitlah, Jangan pernah menyerah


Kadang hidup emang berat dijalani jadi bersabarlah
Aku beruntung pernah mengenal kalian
Aku bersyukur ada di sini
Bersama kalian aku banyak belajar
Berlajar tentang berbagai hal dari kecil hingga besar
Terimakasih kawan
Mari raih dan gapai impian kita bersama.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 73
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Syarifah Natasya Maulida
Lahir di : Samarinda, 16 April 2006
Orangtua : Bapak Ary Setyono dan Ibu Nderek Nur
Aini

Persahabatan

P ada suatu hari ada dua orang sahabat

yang bernama Rara dan Cika mereka berdua menjadi


sahabat sejak duduk dibangku kelas 4 saat itu mereka
yang disatukan di kelas yang sama dan bersahabat
hingga sekarang dan hari ini Rara dan Cika sudah
berusia 14 tahun, tak terasa persahabatan yang
mereka jalin sudah begitu lama Cika adalah gadis
yang cerewet dan Rara adalah gadis yang penyabar.
Dan hari ini mereka berdua akan pergi ke pasar untuk
membeli baju dan sayuran.
Cika : ‖Rara, ayo cepetan katanya kita mau ke pasar‖
Rara : ‖Iyaa, ini aku udah selesai siap-siap kok‖
balas rara sambil beranjak dari kamarnya ke ruang
tamu.
Cika : ‖Ra kamu sudah pesan taksi online?‖
Rara : ‖Iya, ini lagi aku pesan‖ jawab rara sambil
memesan taksi di aplikasi.
Setelah 10 menit akhirnya mereka sampai di pasar.
| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 74
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Cika : ‖Wahh udah lama kita gak kepasar‖
Rara : ‖Iyaa nih yaudah ayok kita cari baju dan
sayurannya‖
5 menit kemudian mereka sampai di toko baju.
Cika : ‖Raa kok uangnya gak ada‖
Rara : ‖Masa sih gak ada coba dicari yang betul‖
sambil kebingungan
Cika : ‖Iyaa uangku gak ada‖
Rara : ‖Ya udah pake uangku aja dulu aku bawa lebih
kok‖ sambil memegang uangnya
Cika : ‖Gausah Ra aku gak beli aja‖ sambil menolak
uang itu.
Rara : ‖Gapapa cik, uangku juga lebih kok‖
Cika : ‖Iya udah Ra makasih yaa‖
Dan akhirnya mereka membeli baju yang sama
Cika : ‖Wah, bagus yaa bajunya kainnya juga dingin,
jadi gak sabar mau pakai‖
Rara : ‖Besok aja kita pakai‖
Cika : ‖Iya sekarang kita beli sayuran untuk ibu kamu
Ra‖
5 menit kemudian sampai ke toko sayuran
Rara : ‖ Bu, beli sawi nya 1 yaa sama tomat nya
2000‖

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 75
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Pedangang : ‖ Iyaa nakk sebentar yaa‖
Rara : ‖Berapa bu total semuanya?‖
Pedagang : ‖6000 nak totalnya‖
Dan Rara memberi uang itu ke pedagangnya.
Cika : ‖Ayo Ra kita pulang sudah sore‖
Rara : ‖ iya aku pesan taksi online dulu yaa‖
10 menit kemudian mereka sampai rumah rara
Cika : ‖Ya udah Ra aku pulang, makasih sudah mau
pinjamin uang yang tadi‖
Rara : ‖iya hati-hati ya‖

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 76
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Syahruddin
Lahir di : Samarinda, 07 Maret 2006
Orangtua : Bapak Sultan dan Ibu Ekawati

Sedekah

B u, hari ini dagangan Ayah cuma sedikit

yang laku. Cuma


segini yang dapat
Ayah bagikan pada
Bunda‖. Sembari
memberikan uang
hasil dagangannya
kepada isterinya,
yang akan
digunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah
tangga.
―Iya Yah. Tidak papa, yang penting Ayah telah
berupaya, masalah rejeki kita serahkan semunya
kepada Allah.‖
Keesokan harinya, pak Reno mulai berangkat
bekerja seperti biasa. Ia membawa barang
dagangannya ke pasar. Ketika dalam perjalanan dia
berjumpa dengan nenek tua yang kebingungan.
―Ada yang bisa saya bantu nek?‖ Tanya pak
Reno mendatangi nenek tua tersebut.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 77
Pertemanan Lebih dari Segalanya
―Nak, bolehkah aku meminta uang? Aku mau
pulang ke rumah tetapi tidak ada ongkos.‖ Pinta
nenek lirih kepada Pak Reno.
―Uangku pula mepet, dagangan dari kemarin
gak laku, buat makan saja kadangkala masih kurang,
ah tetapi gak papa. Kata pak ustad sedekah dapat
melancarkan rejeki, bismillah saja.‖ Gumamnya
dalam hati.
―Baiklah, Nek, ini ada sedikit duit segini buat
naik bus nenek hingga tujuan ya. Supaya aku antar
hingga halte.‖ Ucapnya sembari mengantar nenek
tersebut mengarah halte.
―Terima kasih nak, mudah-mudahan rejekimu
senantiasa dipermudah.‖
―Aamiin, Nek‖ .
Sehabis mengantar nenek tersebut, Pak Reno
kembali ke pasar buat menjual dagangannya.
Sesampainya di pasar, terdapat seseorang pembeli
yang memborong dagangannya hingga habis.
―Alhamdulillah rejeki memanglah tidak ke
mana. Memanglah sedekah dapat melancarkan
rejeki.‖ Gumam Pak Reno bersyukur.
Demikanlah cerita pendek terbaik yang dapat
diambil pelajarannya, Bahwasanya BERSEDEKAH
TIDAK MEMBUAT KITA MISKIN

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 78
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Fathiya Khansa Setiani
Lahir di : Samarinda, 22 Mei 2006
Orangtua : Bapak Eko Setiawan dan Ibu Rini Astuti

Merajut Asa

S ore itu, Saat langit keemasan dan burung-burung

beterbangan, kita duduk bersama


Asyik berdebat apakah bumi itu datar atau bulat

Pada senja itu,


Perdebatan itu bukan atas ego
Perdebatan itu adalah kita yang haus ilmu
Mari menjadi hebat ke depannya

Senja yang bahagia


Kita di dalamnya sibuk merajut asa
Semoga mimpi kita menjadi nyata

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 79
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Shoffat Rowhun Nasli
Lahir di : Samarinda, 21 Juni 2006
Orangtua : Bapak Ahmad Furqon dan Ibu Sundari

Mukjizat Istighfar

T angis dan air mata seakan menjadi teman

sehari-hari seorang anak bernama Ahmad. Bagaimana


tidak, setelah bermain sepak bola selama 15 tahun
dan menjadi pemain bola profesional seutuhnya ia
dihadapkan pada satu kenyataan harus kehilangan
ibu tercintanya.
Meskipun ibunya merupakan karyawan tetap di
sebuah perusahaan besar dan setelah meninggal ia
mendapat cukup banyak pesangon, namun itu tidak
akan cukup untuk membiayai kehidupannya dengan 4
orang adek dari almarhum ibunya tersebut dalam
kurun waktu yang lama.
Sebulan berlalu rasa rindu pada ibunya masih
begitu terasa, dan peninggalan ibunya pun sudah
semakin menipis. Sedangkan dirinya masih dalam
masa indah yang membuatnya tak bisa bekerja keluar
rumah.
Ya Ahmad adalah seorang laki laki terjaga yang
begitu rapat menutup diri dari perbuatan yang
dilarang atau dimubahkan oleh agama.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 80
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Hingga tiba 40 hari ia ditinggal ibunya,
pengajian pun dilaksanakan di kediamannya untuk
mendoakan ibunya. Dalam pengajian tersebut ustadz
yang mengisi menceritakan tentang keutamaan
istighfar.
―Barang siapa memperbanyak istighfar, segala
yang ia minta akan dikabulkan oleh Allah dan rezeki
mengalir akan didapatinya‖ sebuah kalimat yang
begitu mengena di hati Ahmad.
Setelah pengajian selesai, Ahmad begitu
memikirkan isi pengajian siang tadi. Akhirnya ia pun
memutuskan untuk melakukan apa yang dikatakan
oleh ustadznya.
Tak hanya dirinya, ia pun mengajak semua
adeknya untuk mengalamkan dzikir ringan tersebut.
Tiada hari, jam bahkan menit yang terlewat tanpa
lafadz istighfar.
Hari demi hari berlalu, minggu demi minggu
berlalu dan uang uang peninggalan ibunya semakin
menipis sedangkan kebutuhan hidup semakin tinggi.
Ia bingung bukan main, sedangkan adeknya
masih kecil sehingga tak ada yang mengasuhnya jika
ia pergi bekerja. Karena semakin bingung dan merasa
tak ada orang yang mampu menolongnya, ia semakin
rajin memanjatkan doa dan memperbanyak istighfar
setiap harinya.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 81
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Keajaiban datang seketika itu juga.
―Assalamualaikum, tok-tok‖ Terdengar suara
di balik pintu ruang tamunya.
Bergegas Ahmad pun membukakan pintu,
ternyata seorang wanita paruh baya tak dikenal yang
datang ke rumahnya. Pembicaraan dimulai dengan
hangat, hingga masuk pada pembicaraan inti. Wanita
paruh baya tersebut ternyata seorang konglomerat
dermawan yang sedang mencari lahan untuk
membuat masjid.
Diketahui jika ibu Ahmad juga meninggalkan
sebuah pekarangan yang terletak di pinggir jalan dan
cukup strategis. Lahan tersebut pun ditawar oleh
wanita berparas cantik tersebut.
Karena tidak tahu pasaran harga tanah, Ahmad
pun tidak mematok harga. Tanpa diduga, ternyata
wanita tersebut memberi penawaran harga yang
begitu tinggi.
―Bagaimana jika lahan bapak saya ambil alih
dengan harga 1 Milyar?‖ ucapnya lembut.
Dengan mata berkaca-kaca Ahmad sontak
mengiyakan tawaran tersebut.
―Boleh, sangat boleh. Ibu saya pasti sangat
bahagia jika lahan yang lama tak terpakai tersebut
bisa bermanfaat bagi keluarganya dan dibuat untuk
lahan masjid‖ jawabnya.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 82
Pertemanan Lebih dari Segalanya
―Baik setelah ini saya akan mengurus proses
pemindahan nama kepemilikan sertifikat tanah dan
pembayaran akan saya lakukan secara cash‖ .
Sore harinya, dua orang pria dengan pakaian
serba hitam datang membawa koper ke rumahnya
pagi tadi dan koper yang dibawanya berisikan uang
senilai 1 milyar. Ke rumah Ahmad. Ternyata dua
orang tersebut adalah ajudan dari wanita yang
datang.
Penandatanganan penjualan pun ia lakukan
untuk memproses pemindah namaan sertifikat tanah.
Uang senilai 1 milyar pun ia dapatkan.
Tangis haru tak bisa ia bendung lagi.
Bagaimana cara Allah mengeluarkan hamba-Nya dari
kesulitan sungguh di luar perkiraan. Ada saja cara
yang Allah pilihkan untuk memberikan kebahagiaan
dan jalan keluar bagi hamba yang mau memohon.
Setelah hari itu, Ahmad dan adek-adeknya pun
tak pernah henti mengucapkan istighfar setiap saat.
Sedangkan uang yang ia dapat dari penjualan tanah
peninggalan alm. Ibunya ia gunakan untuk biaya
sekolah adek-adeknya dan biaya membuka bisnis
catering, Ya, ia lebih memilih bisnis rumahan karena
dengan cara seperti itu, ia tetap bisa memantau adek-
adeknya di rumah.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 83
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Muhammad Faiq Qinthara
Lahir di : Samarinda, 17 September 2006
Orangtua : Bapak Yudi Apidiantara dan Ibu
Wahyuana Firdaus

Mengunjungi Keluarga

S aat aku berumur 13 tahun di kelas 1 SMP

aku mengunjungi keluarga ku di Bandung saat


lebaran, setelah tidak bertemu selama 3 tahun
akhirnya aku menemui sepupu–sepupu ku yang
menyambutku dengan hangat di depan rumah
komplek mereka. Sebenarnya sepupu-ku dulu tinggal
di Samarinda, Tetapi karena ayah mereka ingin kuliah
lagi, mereka ikut dengan ayahnya.
Di Bandung aku tinggal di rumah sepupu-ku
walaupun mereka tinggal didalam gang yang sedikit
kumuh, keuangan yang tidak cukup, tapi mereka
tetap semangat dalam menjalani hidup. Karena
mereka, aku belajar caranya bersyukur meskipun
keaadaan sedang tidak bagus. Di Bandung cuacanya
sejuk, beda dengan Samarinda yang cenderung lebih
panas, dan itu membuat Bandung salah satu kota
favorit-ku di Indonesia.
Di Bandung aku dan keluarga-ku mengunjungi
banyak tempat, kuliner, dan lain lain. Seperti CFD di

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 84
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Bandung yang sangat sejuk dan bersih, Floating
Market yang isinya kebun binatang dan kuliner diatas
air, Mall Bandung yang besar dan Bandung Institute
Of Technology atau yang sering disebut ITB.
Bandung adalah salah satu kota untuk kuliner
favorit-ku karena macam-macam makanan yang
dijual lengkap, begitupun dengan barang-barangnya.
Makanan khas Bandung, Cireng/tepung kanji goreng
menjadi makanan ringan paling favorit-ku. Apalagi
makannya bersama keluarga membuat rasanya
menjadi sangat lezat dengan kesejukan Bandung, dan
juga keseruan bersama keluarga rasanya jadi tembah
lezat.
Hari-hari akhir di Bandung sebelum pulang ke
Samarinda aku memustukan untuk memuaskan diriku
agar suasana ini membekas dan menjadi tidak
terlupakan. Kami memutuskan untuk mengunjungi
tempat wisata dan bercanda tawa tanpa memikirkan
keluh kesah dalam hidup.
Banyak pengalaman dan pelajaran yang ku
dapatkan di Bandung, Seperti naik motor di Bandung,
Canda tawa dengan keluarga berbeda seperti hari
biasa, saling mengerti sesama kondisi masing-masing,
dan pelajaran untuk selalu bersyukur atas apa yang
kita dapatkan selama hidup.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 85
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Dahlia Faradila Mayrina
Lahir di : Surabaya, 09 Mei 2006
Orangtua : Bapak Rudy Herryanto dan Ibu Emy
Wahyu Kustanti

Asih Pedagang Siomay

A da seorang pedagang siomay daging yang

bernama Ibu Asih. Setiap hari Ibu Asih menjual


dagangannya di Perumahan Pangrango.
Siomay Bu Asih sangat lah laris. Baru saja Bu
Asih datang dengan mendorong gerobak siomaynya,
orang-orang sudah berkerumun untuk membeli
siomay Bu Asih.
Setelah dagangan siomaynya habis, Bu Asih
buru-buru pulang ke rumahnya karena ia
mengkhawatirkan putranya.
Sesampainya di rumah, Bu Asih langsung
memanggil anaknya.‖ Andy.. ibu pulang..‖ dengan
kaki kecilnya Andy berlari menghampiri ibu nya.
Di malam hari, seseorang mengetuk pintu
rumah Bu Asih. Bu Asih pun membukakan pintu dan
ia terkejut. "Asih cepat bayar hutang mu, sudah 2
bulan kamu gak bayar kontrakan‖ ucap Bu Nuri
dengan rasa kesal.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 86
Pertemanan Lebih dari Segalanya
"Mmm.. maaf bu, saya bayar nya nyicil dulu ya
bu, saya…‖ belum selesai berbicara, omongan Bu
Asih sudah dipotong oleh Bu Nuri.
"Halah.. kamu ini kalau di tagih selalu aja
jawab seperti itu. Saya gak mau tau ya, pokoknya
kamu harus lunasin semuanya! Paling lambat minggu
depan!‖ Bu Nuri pun meninggal kan rumah Bu Asih.
"Buu.. Andy laparr.. Andy mau makan‖ ucap
Andy yang merengek kelaparan.
"Duuhh.. kamu ini bisa diem gak, ibu tuh lagi
pusing. Udah sana kamu tidur aja, biar rasa lapar
kamu itu hilang‖ ucap Bu Asih sambil memarahi anak
nya.
6 hari berlalu…
Warga perumahan bingung, sudah tiga hari Bu
Asih tidak berjualan.‖ Biasanya Bu Asih selalu
berjualan di dekat pos ini, kok sudah seminggu ini
gak ada jualan lagi ya‖ ujar Bu Darmi salah satu
warga perumahan.
Tiba-tiba, 2 orang polisi mendatangi Bu Darmi
dan bertanya‖ Permisi, apa benar Bu Asih selalu
menjual siomay nya di sini?‖ tanya seorang polisi.
"Iya benar‖ jawab Bu Darmi.‖ Apa anda tau
bu Asih sekarang ada dimana?‖ tanya polisi. Bu
Darmi menjawab‖ wah, saya gatau. Memang nya ada
apa ya dengan bu Asih?‖ Polisi menjawab‖ Bu Asih

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 87
Pertemanan Lebih dari Segalanya
kabur dari rumah nya karena ia telah menjual siomay
daging menggunakan daging anak nya. ‖Bu Darmi
sangat terkejut dengan apa yang baru dikatakan oleh
polisi.‖ Baiklah, kalau begitu kami pamit‖ ujar kedua
polisi tersebut.
Bu Darmi masih sangat terkejut, ia pun
bergegas pulang ke rumah nya dan langsung
menyalakan TV untuk mencari berita tentang bu Asih.
"Seorang ibu penjual siomay kabur dari rumah
nya karena telah menjual siomay daging
menggunakan daging putra nya. Ibu ini diduga stress
karena memikirkan hutang kontrakan nya. Karena
perasaan nya stress, sang ibu kehilangan kendali saat
anak nya merengek minta makan. Saat ini, polisi
sudah menemukan bu Asih yang mati bunuh diri di
suatu gedung kosong.‖ Begitulah isi berita yang
didengar oleh bu Darmi. Bu Darmi diam tak berkutik,
tidak menyangka akan semua berita yang ia dengar.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 88
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Muhammad Rifaldo Syahputra
Lahir di : Samarinda, 18 September 2006
Orangtua : Bapak Fathur Rahim dan Ibu Nuri Yati

Sebuah Pencapaian

D i sebuah desa, terdapat anak yang

bernama Gapur. Keluarganya sangat sederhana.


Gapur sering kali melihat temannya yang mempunyai
barang bagus dan ber-merk. Sedangkan ia tidak
mempunyai itu semua, sampai pada akhirnya dia di
bully oleh teman – temannya.
Gapur pun berusaha untuk meminta sepeda
motor kepada kedua orang tuanya, agar dia bisa ke
sekolah dengan lebih cepat.
―Pak aku boleh tidak minta sepeda motor tidak,
buat ke sekolah? motor bekas butut juga tidak apa‖
Gapur bertanya dengan gugup.
Ayahnya pun menjawab dengan lembut‖ Iya
nak, nanti ayah belikan kalau ayah sudah punya uang
ya‖ .
Gapur pun kesal mendengar ayahnya
menjawab seperti itu.
Dia mencoba melihat dan menghitung hasil
tabungannya sendiri‖ Waduh, uang ku tidak cukup

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 89
Pertemanan Lebih dari Segalanya
nih. Aku harus kerja, walau umurku baru 15 tahun‖
pikir Gapur.
Pada akhrinya Gapur pun membuat kerajinan
tangan dari kayu ulin, dan dia menjual kerajinan
tangan tersebut seharga Rp 100.000 – 300.000.
Lima tahun kemudian usahanya pun semakin
berkembang, sehingga dia dapat membangun
pabriknya sendiri. Dengan usahnya tersebut dia
mampu membeli apa pun yang ia mau.
Gapur bahkan dapat berkuliah dengan
biayanya sendiri dan membantu membiayai uang
sekolah adik-adiknya, serta membantu orang tuanya
untuk merenovasi rumah.
Setelah Gapur menyelesaikan perkuliahannya,
ia pun akhirnya dapat membangun rumah pribadinya.
Gapur berjanji akan selalu membahagiakan
keluarganya yang akan ia bangun di masa depan.

| Kisah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 90
Pertemanan Lebih dari Segalanya
Nama : Nabila Ahlam Syafitri
Lahir di : Samarinda, 28 Maret 2006
Orangtua : Bapak Haidir Rusdian & Ibu Yuli Kartika
Sari

Liburan Ke Bali

P ada pagi hari di rumah

Nabila. Nabila, Khansa dan Haikal


masih tertidur pulas di kasurnya
karena semalam ia dan
keluarganya pergi untuk latihan
bulutangkis. Pada saat itu pun
datang ibu nya Nabila ke kamar nya untuk
membangunkan mereka ber tiga, masuklah ibu Nabila
ke dalam kamarnya ia melihat Nabila dan saudaranya
tertidur pulas, ibu pun ingin membangunkan nya
karena ingin berangkat ke bali

Ibu : Ayo Nabila bangun kita kan mau berangkat ke


Bali, ayo Haikal, Khansa bangun semua

Nabila : nanti aja ibu kan masih lama

Ibu : ayo bangun bil kita tidak boleh terlambat pergi


jika terlambat kita bisa ketinggalan pesawat

Nabila : oke bu!

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 91
Nabila, Khansa dan Haikal pun beranjak dari kasurnya
ke kamar mandi dan ibu pergi ke dapur untuk
memasak sarapan untuk anaknya

Setelah Nabila, Khansa dan Haikal mandi ia bertiga


pun pergi ke ruang ganti untuk ganti baju dan ke
dapur, setelah di dapur ia bertemu ibu yg sedang
memasak

Nabila : Bau apa nih kok enak banget.

Khansa : sepertinya ibu sedang memasak makanan


buat kita

Haikal : ayo kita makan!

Setelah Nabila, Khansa dan Haikal makan ia pun


bergegas untuk berangkat menuju bandara
menggunakan mobil

Ayah : ayo semuanya cepat naik mobil kita udah


terlambat nih nanti ketinggalan pesawat.

Ibu : bentar ayah ibu lagi memakaikan Haikal sepatu

Nabila : Khansa ayo cepat jangan lambat

Khansa : sebentar

Dan keluarga itu pun sudah berada di dalam mobil,


saat di mobil Nabila pun bercerita

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 92
Nabila : bu kemaren Nabila menang main
bulutangkis melawan Asmi.

Ibu : wah hebat banget, pasti kamu jago ya

Nabila : ga jago juga bu hehehe

Khansa : dia bohong bu, mana bisa dia menang


lawan Asmi

Nabila : emang kamu liat aku main? , kamu aja


pergi makan

Ibu : udah-udah jangan berkelahi nanti ayah kamu


ga fokus nyetir nya cepat maaf-maafan

Khansa : maaf ya bil aku yang mulai duluan tadi

Nabila : gapapa jangan diulangi lagi ya

Khansa : iya

Nabila, Khansa dan Haikal pun tertidur lagi di mobil


karena perjalanan menuju bandara di Balikpapan
sangat jauh yang membutuhkan 3 jam perjalan
kesana. Dan saat itu lagi macet karena hari ini
tanggal merah

sudah sampai lah keluarga tersebut ke bandara di


Balikpapan dengan waktu 3 jam karena jalanan di
sana macet, langsung ibu membangunkan 3 anaknya
itu.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 93
Ibu : Nabila, Khansa, Haikal ayo bangun udah
sampai kita di bandara nya ayo bangun nanti
terlambat

Nabila, Khansa dan Haikal bangun dan langsung


keluar dari mobilnya dan mereka mencari dimana
pesawat yang ia akan naiki ke bali nanti, disaat sudah
berada di dalam pesawat Nabila dan saudaranya
mencari tempat duduk yg telah tercantum di tiketnya.
Pada saat itu Nabila dan keluarganya duduk berderet
lengkap.

Nabila : wah kita duduk nya sederet nih beruntung


banget ya

Ayah : kan ayah yang pesan duduk nya seperti ini


agar kita ga terpisah

Haikal : aku mau di sebelah khansa ibu! Aku gak


mau di sebelah nya Nabila

Ibu : udah disini aja Nabila ga akan ganggu kok, bil


jangan di ganggu ya adek mu kalau ga ibu tinggal
nih.

Nabila : iya bu hehehe

Perjalanan ke Bali itu membutuhkan waktu yang lama


yaitu 4 jam semua keluarga itu tertidur agar tidak
lelah nanti disana, saat sampai di bandara nya para
pramugari membangunkan semua penumpangnya
karena udah sampai di kota tujuan mereka.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 94
Setelah mereka bangun, mereka pun pergi ke dalam
bandara dan mencari taksi untuk transportasi ke hotel
yang sudah di pesan

Supir taksi : permisi pak, apakah ini Haidir Rusdian?

Ayah : iya saya sendiri, ini taksi yg saya pesan ya


pak?

Supir taksi : iya pak tujuannya ke hotel Aston Bali


kan

Ayah : iya pak , ayo semuanya masuk ke mobil taksi


nya udah panas ni diluar

Sontak seluruh keluarganya pun pergi ke dalam taksi


tersebut dengan perjalan kurang dari 20 menit
akhirnya sampai juga di hotal aston bali, ayahnya pun
mencari kamar yang telah ia pesan dengan nomor
kamar 910.

Nabila : kamar kita nomor berapa yah dan lantai


berapa?

Ayah : kamar kita nomor 910 dan laintai 9

Khansa : wuih jauh banget pasti capek naik ke atas

Ayah : kan ada lift jadi ga capek naik ke atas

Khansa : oh iya hehe

Nabila : gimana sih khansa ini

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 95
Mereka pun meletakan semua barangnya di
kamarnya karena mereka membawa 4 koper dan
mereka pun beristirahat di hotel tersebut dan tidur
disana. Pada pagi harinya mereka pun bangun
pertama mereka pergi ke bawah untuk sarapan di
hotel tersebut, setelah mereka sarapan mereka pun
bersiap-siap untuk pergi ke pantai kuta.

Saat sudah sampai disana

Nabila : wah bAgus banget pantai airnya biru dan


pantai tidak kotor lagi

Khansa iyalah namanya juga pantai terkenal jadi


kebersihannya juga terjaga

Ayah : ayo kita cari tempat untuk menaruh barang


kita

Ibu : disana itu kosong, tidak ada orang yang


menempati tempat tersebut

Haikal : ibu panas banget

Ibu : iya sabar nak disana ada atap untuk berteduh


jadi dingin

Nabila dan keluarganya pun bersenang senang di


pantai sampai jam 5 pun tiba ia dan keluarganya
ingin beranjak pulang dari pantai tersebut karena

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 96
sudah malam. Setelah ia pulang ayah mengajak
keluarganya untuk makan di pinggir pantai yang
makanannya adalah seafood semua atau makanan
dari laut setelah makan keluarga tersebut pulang
dengan hati yang senang dan perut yang kenyang.
Disaat sampai ke hotelmereka pun tertidur dengan
pulas karena kelelahan akibat bersenang senang
kemaren

Pada hari kedua Nabila pergi trans studio bali dan


bersenang senang di sana

Pada hari ketiga ia pergi ke trampolin di bali

Pada hari keempat saat nya mereka kembali ke


Samarinda karena sudah waktunya ia pulang

Nabila : yah kita harus pulang kan enak banget disini

Ayah : kita harus pulang karena ada kerjaan yang


ayah harus selesaikan lagipula udah senang-senang
kan disini

Nabila : tapi kan Nabila dan yang lain belum puas


disini

Ayah : nanti tahun depan kita kesini lagi ya

Nabila, Khansa dan Haikal sangat girang, mereka


kompak menjawab ayah mereka : ―okee‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 97
Mereka pun pulang ke samarinda dari bandara Bali ke
bandara Balikpapan dan ke samarinda menggunakan
mobil mereka

Nabila : wah disana seru ya

Khansa : iya seru juga

Haikal : Haikal mau kesana lagi nanti ya

Ayah : iya tahun depan kita kesana lagi ya

Pada saat sudah sampai dirumah Nabila pun bercerita


ke teman temannya bahwa di Bali banyak tempat
yang menyenangkan dan seru.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Liburan Ke Bali 98
Nama : Nayoga Aditya Dzaky
Lahir di : Samarinda, 02 September 2006
Orangtua : Bapak Rony Gustaman dan Ibu Norma
Linda

Manajemen Waktu

S uatu hari, saya bermain game online,

hampir setiap hari saya bermain game online, apa lagi


saat pandemi seperti ini, karena keseringan bermain
game, saat sekolah online, kadang terasa ngantuk,
jadi tidak fokus, dan kadang ketiduran saat jam
pelajaran, karena itu orang tua saya tidak
memperbolehkan bermain terlalu sering, orang tua
saya hanya memperbolehkan memegang laptop
hanya pada saat sekolah online.

Tapi karena itu saya jadi fokus belajar, tapi


kadang merasa bosan karena tidak bisa bermain
game, jadi saya hanya menghabiskan waktu hanya
dengan menonton dan tidur.

Pada saat saya tidak kuat dengan kebosanan


ini saya memberanikan diri untuk bilang ke orang tua
saya untuk bermain dengan waktu yang di tentukan,
dengan waktu 3 jam dalam sehari mungkin itu sudah
cukup untuk bermain.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Manajemen 99


Waktu
Setelah itu dalam seminggu keseharian saya
menjadi normal, dan waktu saya belajar dan bermain
teratur, tidur yang cukup, dan fokus dalam belajar
dan dari situ saya belajar mengatur waktu, dengan
mengatur waktu saya bisa mencegah terjadinya
bentrok waktu dalam mengerjakan 2 pekerjaan dalam
waktu yang bersamaan seperti mengerjakan tugas
dan bermain game, hadi kerjakan lah dulu tugasmu
lalu kamu bisa bebas bermain game tanpa
memikirkan tugas yang belum.

Jadi teman-teman, mulai sekarang mulailah


memanajemen waktumu.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Manajemen 100
Waktu
Nama : Ridwan Al Juhri
Lahir di : Samarinda, 10 Oktober 2005
Orangtua : Bapak Salim Al-Jufrie dan Ibu Aluyah

Makna Persahabatan

T oni sedang berjalan jalan ngikutin Dono

dari belakang bahkan tak memperdulikan saat Dono


lagi ngoceh dan minta Tony untuk berhenti
mengikutinya. Selalu berulang hingga pada akhirnya
mereka menjadi akrab dan Dono menerima Tony
sebagai temannya. Saat di sekolah ataupun pulang
mereka selalu jalan bareng. Tony selalu menemani
Dono jalan menuju rumahnya yang tak jauh dari
terminal.

Dono bilang kalo rumah Tony searah dengan


terminal dan jalan bareng Tony lumayan tak
membuat perjalanan berasa melelahkan walaupun
cukup jauh. Hal itu terus berlanjut hingga pada suatu
hari Dono berasa curiga dengan Tony yang selalu tak
mau saat Dono hendak menemaninya nungguin
angkutan. Saat Dono harusnya pulang justru ia
ngeliat Tony dari jauh dan benar aja semua keanehan
terjawab sudah. Tony naik sebuah mobil pribadi
mewah yang berhenti pas di terminal.

| Makna
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 101
Persahabatan
Dono telah curiga sejak pertama kali Tony
yang kayak anak orang kaya, kenapa harus naik
angkutan umum. Tentu saja Dono marah sama Tony
yang berbohong padanya dan mereka bertengkar
cukup hebat esok harinya.

Saat itu ucapan Tony bikin Dono sadar ―Gue


bukan mau nipu elo, tapi gue benaran mau sahabatan
sama elo Don‖ ujar Tony. ―Kenapa anak orang
gedongan pengen main sama anak pemulung kaya
gue, Level kita tak sama Ton‖ Tony mendaratkan
pukulan tepat di wajah Dono hingga dia jatuh
tersungkur ―Yang tajir itu orang tua gua, trus yang
pemulung itu orang tua elo, bukan kita. Saat ini kita
belum jadi apa-apa. Gue tulus pengen jadi sohib elo
yang juga tulus sama gue, gak pernah manfaatin
uang gua‖ Dono akhirnya nangis terharu setelah
denger sahabatnya yang selama ini rela bohong dan
jalan jauh demi biar bisa bareng dia yang bukan
siapa-siapa.

| Makna
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 102
Persahabatan
Nama : Bagus Rasbani
Lahir di : Samarinda, 20 Maret 2006
Orangtua : Bapak Normansyah dan Ibu Prawati
Nur Aprini

Kaum Rebahan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Kaum Rebahan 103
Kelas Ghozali

Kelas Ghozali

Wali Kelas :
Dwi Arum Nofayanti, S.Pd

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Kelas Ghozali 104
Nama : Muhammad Ferral Duta
Lahir di : Samarinda, 27 Februari 2006
Orangtua : Bapak Rusean Rusliansyah & Ibu Rusnina

Sportif

S atu, dua, tiga dan empat

Pele, Ronaldo, Beckham siap di


tempat
Menggiring bola hingga ke gawang
Penonton girang semua senang

Satu, dua, tiga dan empat.


Ayo bermain bola kalau sempat
Berkumpul sama- sama di tanah lapang
Tubuh sehat pikiran pun senang

Satu, dua, tiga dan empat


Kalau kalah jangan marah
Pemain sepak bola harus sportif
Semangat bermain tetap harus positif

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sportif 105
Nama : Muhammd Fadhaail Arwitama
Lahir di : Samarinda, 30 Maret 2006
Orangtua : Bapak Jumberi dan Dwirahmah Fitriani

Belajar Di Masa Pandemi

Andi adalah salah satu pelajar yang terkena


dampak pandemi ―Corona,‖ Di suatu pagi yang cerah
Andi selalu berangkat
sekolah tepat waktu, ia
bahkan termasuk siswa
yang rajin disekolahnya.
Ia termasuk anak yang
unggul di bidang
akademik maupun non
akademik. Andi menjalani
rutinitas sekolah seperti
biasa hingga pulang
sekolah. Saat pulang Andi selalu rutin istirahat
sejenak, lalu mandi kemudian lanjut mengulang
pelajarannya yang telah diterima disekolah.

Usai belajar, Andi kemudian menuju ruang


tengah untuk berkumpul dengan ayah dan ibunya
berbincang sambil menunggu sholat magrib. Setelah
melaksanakan ibadah maghrib, mereka dikejutkan
dengan sebuah berita bahwa sebuah virus telah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Belajar Di Masa 106
Pandemi
muncul dan melanda seluruh dunia, tak terkecuali
Indonesia. Andi dan keluarganya sangat perihatin
akan mendengar kabar tersebut.

Keesokan paginya, seperti biasa Andi


berangkat menuju sekolahnya. Namun, hari itu
berbeda, ia serta teman-temannya di kumpulkan
dalam sebuah ruangan untuk diberitahu informasi
oleh kepala sekolah mereka. Kepala sekolah
mengumumkan bahwa mereka akan di sekolahkan
dirumah karena sebuah virus yang dikhawatirkan
akan menyebar di wilayah mereka baik di sekolah
maupun lingkungan sekitar sekolah. Yang mulai
senin depan semua siswa belajar dari rumah masing-
masing secara Online. Dengan kondisi seperti ini,
Andi merasa sangat sedih, karena Andi adalah anak
yang sangat aktif disekolah dan jika ia belajar di
rumah. Ia takut, akan merasa kesepian.

Tiba dirumah Andi hanya duduk dan terdiam


saja. Ibu kemudian bertanya‖ kamu kenapa Andi‖ .‖
Tidak apa-apa bu, hanya lelah setelah pulang
sekolah saja, Oh iya Bu tadi disekolah telah
diumumkan bahwa mulai senin nanti pembelajaran
akan dilaksanakan secara On line melalui rumah
masing-masing‖ . ―Wah, ayah berarti Andi butuh
Smartphone untuk Belajar,‖ ucap ibu. Ayah kemudian
berdiri dan menuju kamar, tak lama kemudian ayah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Belajar Di Masa 107
Pandemi
keluar dengan membawa sebuah handphone dan
diberikan kepada Andi.

― ini nak, gunakanlah untuk pembelajaran, jangan


digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat,‖
Nasehat ayah.‖

―Terima kasih ayah!,‖ ucap Andi senang, karena HP


yang biasa dia gunakan saat liburan atau saat keluar
rumah tanpa ayah dan ibu, hari ini diberikan padanya
dan Andi sangat bahagia..

Keesokan paginya Andi mempersiapkan


pembelajarannya. Digrup WA kelas, walikelas
membagikan sebuah link untuk mengikuti
pembelajaran tersebut. Pada awalnya Andi sangat
bersemangat dan rajin dalam mengerjakan tugas-
tugas yang diberkan. Namun, semangat itu tak
berselang lama. Beberapa minggu setelah itu Andi
sangat bosan dan lelah mendapat tugas-tugas yang
diberikan oleh guru.

Selain masalah itu juga, Andi juga


mendapatkan masalah lain. Seperti, paket internet
yang tiba-tiba habis, koneksi yang tak stabil,
konsentrasi belajar menurun, hingga masalah dalam
bersosialisasi. Andi merasa dirinya menjadi tidak
produktif. Andi merasa menjadi kaum rebahan yang
melaksanakan pembelajaran dikamar. Dikarenakan
kejenuhan tersebut Andi mencoba masuk ke media

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Belajar Di Masa 108
Pandemi
sosial dan ia menonton sebuah iklan game yang
bernama‖ Mobile Legends,‖ ia sangat tertarik untuk
memainkan game tersebut.

Selang beberapa hari memainkan game


tersebut, Andi menjadi sangat ketagihan. Di samping
itu juga, ia menjadi anak yang malas dan susah
diatur oleh orang tuanya. Ia sampai lupa waktu, lupa
belajar, dan lupa mengerjkan tugas-tugas sekolah
yang diberikan oleh gurunya. Tapi Andi seolah cuek
dikarenakan, ia yakin akan menjadi seorang idolanya
yaitu ― RRQ XINN‖ . Ia yakin, ia akan menjadi
sukses melalui game yang dimainkannya.

Karena tugas yang diberikan gurunya cukup


banyak, Andi menjadi sangat malas untuk
mengerjakannya. Ia lebih memilih untuk memainkan
gamenya dibandingkan dengan mengerjakan tugas-
tugas yang diberikan oleh guru. Suatu hari gurunya
sampai memperingatkan agar Andi segera
menyelesaikan tugas yang diberi. Namun, Andi cuek
dan tak memperdulikan hal tersebut.

Karena ketagihan bermain game Andi bahkan


rela menggunakan waktu beribadah, mengaji,
makan, kumpul keluarga dan mandi, hanya untuk
bermain game. Hal itu dilakukan berulang, setelah
sekolah online usai hingga tengah malam. Perilaku
Andi semakin menjadi-jadi. Sudah tidak terkontrol
lagi.
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Belajar Di Masa 109
Pandemi
Menyadari kondisi yang kurang baik tersebut,
Ayah dan Ibu sangat marah pada Andi, mereka
mengambil hp Andi untuk menyitanya untuk beberapa
saat. Andi sangat kesal karena HP tersebut diambil
saat sedang asik bermain Mobile Legend. Orang tua
Andi pun lantas memarahi dan menasehati Andi
karena sikapnya berubah menjadi seorang yang
temperamental dan lupa untuk ibadah, sejak
memegang HP.

Setelah di marahin orang tua, Andi berlalu


menuju kamar. Andi sangat sedih didalam kamar,
menyadari kesalahannya selama ini. Andi gagal
membagi waktu belajar dan bermain. Tak lama Ibu
masuk kekamar Andi. Andi menampalkan wajah
seolah-olah ia masih tak terima hp-nya diambil oleh
kedua orang tuanya, meski dia sudah menyadari
kesalahannya.

Ibu kemudian mendekati dan membelai rambut


Andi, tak lama ibu berkata ―jika bermain adalah hobi
kamu itu sah-sah saja. Namun, jangan sampai hobi
kamu itu membuat kamu menjadi orang yang lupa
waktu. Karena waktu itu itu tidak bisa diputar
kembali‖ .

Setelah mendengarkan kata-kata ibu yang menyentuh


hatinya, Andi kemudian meminta maaf kepada ibu
dan berjanji akan menjadi orang yang lebih baik dan
bisa membagi waktu.
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Belajar Di Masa 110
Pandemi
Mendegar perkataan Andi, Ayah kemudian
menyerahkan hp Andi, Dengan satu syarat Andi
harus menepati janjinya tersebut. Andi pun
menyetujuinya. Setelah beberapa hari, ia berhasil
mencoba membagi waktunya untuk belajar dan
beribadah, serta makan dan bermain game. Andi
sangat senang pada perubahan dirinya.

Orang tua juga guru Andi pun turut senang,


Andi bisa membagi waktunya dan mengerjakan
kewajibannya. Namun, ibu Andi berpesan lagi kepada
andi dengan berkata ― jangan mudah untuk senang
dan puas karena jalan mu masih panjang, teruslah
berada pada jalan yang benar ya, nak !‖ . Andi pun
sangat menerima pesan dari ibunya dan menjadikan
pesan tersebut sebagai motto dalam hidupnya. Untuk
mendapatkan tantangan hidup berikutnya yang lebih
besar lagi .

Pesan Moral : Jika kamu mempunyai suatu hobi


apapun itu boleh saja, namun jangan sampai hobi
mu itu memakan seluruh waktumu yang beharga.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Belajar Di Masa 111
Pandemi
Nama : Roro Aliyyah Danneisha Indarto
Lahir di : Sidoarjo, 14 Mei 2006
Orangtua : Bapak Moh Mukhlis Indarto dan Ibu Roro
Maryati Kuhardaninggar Ruwitasari

Impian

C arabella (Bella)

dan Clarabell (Clara)


adalah sahabat sejak kecil,
ya bisa dibilang berteman
dari janin karena ibu
mereka adalah sahabat
kecil sejak dibangku SMP,
maka tak heran jika Bella
dan Clara sangatlah
dekat. Mereka berdua
sering menghabiskan
waktu bersama, bahkan mereka punya impian yang
sama juga, yaitu travelling ke Canada.

Di kelas
―Bell..Bella, nanti ke kantin bareng yuk‖ bisik
Clara di sela penjelasan guru.‖ Ok‖ ucap Bella
berbisik. Lonceng pun berbunyi menandakan waktu
istirahat, dan seperti janji Bella mereka kemudian
menuju kantin bersama, terlihat dalam genggaman

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Impian 112
tangan Clara membawa sebuah buku catatan special.
Sebuah buku yang sangat penting, karena itu adalah
buku catatan impian yang ingin mereka wujudkan
bersama. Sesampainya di kantin mereka ambil tempat
duduk dipojok yang jauh dari hiruk pikuk teman
temannya yang antri untuk belanja makanan. Tak
lama kemudian Bella dan Clara berdiri untuk
memesan makanan.

―Mbak, bakso 2 sama es jeruk 2 ya‖, kata Bella


Setelah pesanan mereka datang mereka makan
sambil menulis impian mereka.
―Eeh Clara.. kira-kira… kalau kita jadi ke Canada
kamu mau pergi ke mana??‖, Tanya Bella sambil
mengunyah bakso yang ada di dalam mulutnya.
―Hmm, gimana kalau ke Parliament Hill dan Old
Montreal, kalau kamu ?,‖ Tanya Clara
―Hmm bagus juga itu, kalau aku… aku ingin ke West
Edmonton mall, selain belanja kita juga bisa
mencoba wahana yang ada di sana, bagaimana…
seru kan ??,‖ Jawab Bella dengan penuh semangat
―Waah boleh juga tuh idenya, terus kalau kita
berangkat jangan lupa diposting ya, hahaha,‖ sahut
Clara. Mereka berdua nampak gembira dan antusias
membicarakan rencana liburan. Sesekali terdengar
suara tawa dari mereka.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Impian 113
Tak terasa jam istirahat tak lama lagi usai, maka
Bella dan Clara segera menghabiskan makanannya.
Tak lama kemudian mereka berjalan menuju kelas.
Akan tetapi tiba tiba ditengah perjalanan Clara
terjatuh tak sadarkan diri. Seketika Bella terlihat
sangat panik, dia pun berteriak meminta pertolongan
dan kemudian Clara segera dibawa ke UKS. Ya Clara
mempunyai penyakit leukimia. Setelah 30 menit
berlalu Clara terbangun di ruang UKS dengan Bella
yang berada disampingnya.
―Loh Bell, kamu ga belajar dikelas? kan sudah
waktunya belajar ?,‖ Tanya Clara dengan suara lirih
―Ngga Clara, aku di sini aja nemenin kamu, aku
takut kalau kamu nanti kenapa kenapa, lagian di UKS
juga jarang ada orang,‖ Jawab Bella. Bella
menemaninya sambil bercerita hal hal yang
menyenangkan. Tidak lama kemudian lonceng jam
terakhir berbunyi. Bella memutuskan untuk
mengantar Clara pulang menggunakan taksi.
Akhir pekan
Karena hari ini adalah akhir pekan, mereka ingin
pergi berlibur bersama ke Taman Bunga Cihideung.
Satu jam Bella dan Clara berkeliling taman, disana
banyak sekali tempat tempat yang indah. Setelah
puas menikmati keindahan bunga di taman
Cihideung, akhirnya mereka beristirahat sejenak. Tak

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Impian 114
lama kemudian mereka memutuskan untuk pulang
kembali kerumah.
―Bella.. terimakasih banyak ya.. hari ini kita bisa jalan
bareng. Aku senang sekali..,‖ kata Clara.
―iya Clara, sama sama.. aku juga senang sekali kita
bisa berjalan jalan bersama seperti ini. Sudah lama
ya kita ga berlibur gini..,‖ jawab Bella.
―oiya Clara.. aku akan antar kamu pulang kerumah
ya,‖ kata Bella sambil tersenyum.
―kamu ngga apa-apa kalau antar aku pulang dulu,
Bell?,‖ sahut Clara.
―iya tak apa, kamu santai aja ya..,‖ jawab Bella
sambil tersenyum ke arah Clara. Kemudian mereka
pulang dengan naik taxi menuju rumah Clara.
Sesampainya didepan rumah, tiba tiba Clara
jatuh pingsan dan tidak sadarkan diri. Seketika itu
Clara segera di bawa ke rumah sakit terdekat. Bella
dan orang tua Clara menunggu hasil pemeriksaan
dokter dengan cemas diruang tunggu. Tidak lama
kemudian tampak seorang dokter keluar dari kamar
pasien. Dokter tersebut memanggil kami untuk masuk
keruangannya. Terlihat jelas raut wajah tegang ayah
dan ibu Bella yang sudah tidak sabar menunggu
penjelasan dari dokter.
Setelah kami duduk, dokter menjelaskan
dengan hati-hati kepada kami semua, bahwa

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Impian 115
sebenarnya saat ini Clara mengidap penyakit
leukemia stadium akhir yang bisa menyebabkan
kematian. Bagaikan disambar petir disiang bolong,
kami semua sangat terkejut mendengar kebenaran
penyakit Clara.
Bella merasa sangat frustasi, dia segera berlari
menuju kamar pasien untuk menemui Clara, lalu
berkata‖ Kamu pasti bisa sembuh Clara, nanti kalau
kamu sembuh kita pergi ke Canada, bukankah kita
berdua sudah merencanakan akan berlibur bersama..
rencana kita berdua juga sudah tercatat dibuku
travelling kita kan. Kamu cepat sembuh ya.. kamu
harus punya semangat untuk sembuh ya Clara,‖
Ucap Bella dengan air mata menetes dikedua pipinya.
Clara yang menyadari kondisinya berkata
―Kalau kamu ke Canada jangan lupa tulis perjalanan
kamu di buku kita ya?,―
―iya baik, aku janji akan menulisnya dibuku
kita,‖ sahut Bella sambil tersenyum.
Dan benar saja, setelah kurang lebih 2 minggu
dirawat dirumah sakit, kini Clara sudah tidak merasa
sakit lagi. Pemakaman dipenuhi dengan tangisan,
Bella hanya bisa pasrah menerima kenyataan pahit ini
dan berdoa agar Clara selalu tenang di alam
kuburnya.
Setelah jelang waktu 2 bulan sejak kepergian
Clara, Bella yang teringat dengan keinginan terakhir

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Impian 116
Clara, akhirnya memutuskan untuk pergi ke Canada
tanda Clara sahabatnya. Dia menghabiskan waktu
sekitar 2 minggu untuk menikmati hari-hari liburan
disana. Bella mengunjungi semua tempat wisata yang
telah mereka tuliskan dan tak lupa menceritakan
semua perjalanan di buku tersebut.

―Dear sahabatku Clara..‖


Clara, hari ini aku pergi ke Canada, aku telah
mengunjungi semua tempat yang sudah kita
rencanakan dan tulis bersama. Disini sangat indah,
banyak wahana dan tempat tempat wisata yang
sayang untuk dilewatkan. Seperti janji kita aku akan
penuhi keinginan kita bersama dulu. Clara, aku tau
kamu juga akan tersenyum bahagia jika hari ini kamu
juga berada disini, bersamaku.
Oiya.. besok adalah hari terakhir aku di
Canada, tempat yang akan kukunjugi adalah West
Edmonton mall, aku akan membelikan beberapa
oleh-oleh untuk keluargamu.. semoga kamu suka ya
Clara.
Aku akan selalu merindukan sahabat terbaikku
yaitu dirimu.‖, Salam Sayang Bella.
Demikian isi tulisan Bella untuk sahabat
sejatinya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Impian 117
Tiba ditempat wisata terakhir yaitu West
Edmonton mall, Bella langsung membeli oleh-oleh
untuk keluarganya dan keluarga Clara. Tidak lupa
juga dia mencoba wahana yang terdapat di sana.
Setelah semua tujuannya terpenuhi, akhirnya Bella
memutuskan untuk pulang ke Indonesia, dan pada
hari Minggu tanggal 23 Februari 2020 jam 21.30 Bella
tiba di Bandar Udara Internasional Husein
Sastranegara dengan selamat.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Impian 118
Nama : Gusti Raisya Nurfitri Hafsyari
Lahir di : Samarinda, 30 Oktober 2006
Orangtua : Bapak Gusti Hafiziansyah dan Ibu
Syarifah Maryam

Makna Persahabatan

H ai namaku Freya biasa dipanggil Freya.

Orang-orang bilang aku


ini anak yang nakal,
bandel, dan tukang
bolos. Menurutku cara
itu sebenarnya baik kok
Cuma lingkungannya
saja yang bikin Aku
seperti ini. Aku merasa
berubah perilaku
menjadi lebih baik sejak
bertemu dengan dua orang ini Dilla dan Febby.
Mereka berdua adalah sahabatku.

Pagi itu…

―Adek kalau disekolah baru jangan bandel


ya?,‖ pinta ayah di sela sarapan kepada putrinya,
Freya. ―Baik ayah‖ Jawab Freya. ―Ayah, Bunda,
Freya mau berangkat sekolah dulu ya?, takut telat,‖
ucap Freya setelah selesai makan. ―Iya hati-hati ya

| Makna
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 119
Persahabatan
sayang,‖ jawab ibu.‖ Naik apa dek?,‖ tanya bang
Revan‖ Biasa Bang naik motorlah,‖ jawab Freya
―hati-hati ya nak,‖ kata sang ayah.

Saat tiba di sekolah Freya langsung menuju


kelas ia tidak memperdulikan orang-orang
disekitarnya. Tak lama kemudian dua orang kawan di
sekolah baru tersebut menghampirinya. ―Hai!,‖ sapa
mereka dengan kompak. ‖Hai juga,‖ jawab Freya.
―Kenalkan namaku Febi dan ini Dilla,‖ ucap Febi .

―Kenalkan juga aku Freya,‖ jawab Freya ‖Oh iya,


sekarang lagi gak ada kelas, kita kekantin yuk,‖
Ucap Dilla mengajak Freya ikut bersama mereka.‖
hmmm, boleh deh,‖ ucap Freya. ―yukk!,‖ Febi
kemudian memegang tangan Freya.

Di kantin….

―Freya, Febi kalian mau makan apa?,‖ tanya


Dilla . ―Aku ngikut kalian aja,‖ jawab Freya. ―Sama
Dil, aku ngikut kamu aja,‖ jawab Febi. Akhirnya Dilla
membeli bakso, ―Asikk makan bakso,‖ ucap Freya
padahal dia sudah makan dirumah. ―Gak bayar kan
ini‖ canda Febi. ―Enak aja ya bayar lah!,‖ ucap Dilla
ketus. ―Eh santai boss, ini uangnya, pas kan sepuluh
ribu,‖ ucap Febi ―Nih aku juga‖ ucap Freya,
sembari memberikan uang sepuluh ribu ke Dilla.
Akhirnya mereka makan bersama, dan sejak saat itu

| Makna
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 120
Persahabatan
mereka mulai dekat dan menjadi sahabat. dan Freya
sudah sudah tidak pernah bolos lagi.

Disuatu sore yang rindang semua anak-anak


sekolah itu berbondong-bondong keluar kelas untuk
pulang.‖ Hai Freya, pulang bareng yuk,‖ ajak Febi.
―Gak usah sok asik deh!,‖ ucap Freya dengan nada
kesal.‖ Loh Freya, kamu kenapa?,‖ tanya Dilla.
―Seharusnya pertanyaan tadi buat kalian berdua!,‖
ucap Freya, sambil menunjuk Febi dan Dilla,
―Emang kami salah apa sih?, Kok kamu jadi kayak
gini?,‖ ucap Febi.

Kemarin sore…

Freya segera berjalan menuju ke wc tapi


langkahnya terhenti karena ucapan Febi.

―Saya emang lakuin dare yang kalian suruh,‖ ucap


Febi. ―lohh trus bukannya kalian benci sama Freya!,‖
Teriak Yeri. ―Iya emang‖ kata Dilla.

Saat Freya mendengar itu Freya tak


meneruskan langkahnya, dia kecewa… dan langsung
menuju kelas.

―Ya ampun Freya, kamu salah paham, kamu


gak dengerin pembicaraan aku sama Febi pada Yeri
hingga selesai,‖ ucap Dilla ingin menjelaskan tapi….
―Sudahlah aku sangat kecewa dengan kalian bedua,‖
ucap Freya sambil melangkah keluar kelas.

| Makna
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 121
Persahabatan
―Aduh gimana nih Febi, kalau Freya marah dengan
kita gimana dong?,‖ ucap Dilla khawatir akan
persahabatan mereka. Dilla khawatir persahabatan ini
akan berakhir karena kesalah pahaman.‖ Tunggu aja
lah, mungkin saat ini Freya lagi emosi, nanti jika
sudah tenang baru kita bicara baik-baik dengan
Freya.‖ ucap Febi yang diberi anggukkan oleh Dilla.

Sudah seminggu sejak mereka marahan


akhirnya Dilla dan Febi memberanikan diri untuk
menjelaskan kondisi sesungguhnya pda Freya. Febi
dan Dilla menghampiri Freya yang sedang duduk
sendiri di taman sekolah. ‖Freya,‖ Sapa Dilla. Freya
yang melihat kedua sahabatnya yang akan mendekat,
bediri dan ingin pergi dari taman tersebut. Akan
tetapi ditahan oleh Febi. ―Freya dengar dulu
penjelasan kami, agar kamu tak salah paham,‖ ucap
Febi. Freya mengalah dan mendengarkan penjelasan
Febi dan Dilla, perihal apa yang sebenarnya terjadi.

Saat Febi dan Dilla ingin kembali ke kelas ternyata


mereka dicegat oleh Yeri and the genk.

―Febi, Dilla kok kalian masih jalanin


tantangannya kan perjanjiannya 1 minggu aja kok
malah jadi satu bulan,‖ ucap Yeri.‖ Sebenarnya kalian
lakuin dare (tantangan) dari kita gak sih?,‖ tanya Yeri.

―Saya emang lakuin dare (tantangan) seperti


yang kalian suruh,‖ ucap Febi. ―lohh trus bukannya

| Makna
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 122
Persahabatan
kalian benci sama Freya!,‖ Teriak Yeri. ―Iya emang‖
kata Dilla.‖ Tapi itu dulu, beda dengan kondisi
sekarang ini Freya sudah jadi anak yang baik‖ .
lanjut Dilla.

―Malahan Freya pernah berkata kami inilah


yang mengubahnya menjadi anak yang baik, gak
suka bolos kayak dulu,‖ jelas Febi. ―ohh jadi kalian
lebih milih temanan sama Freya dibandingkan kita,‖
ucap Yeri dengan nada tinggi.‖ Iya malahan
pertemanan kalian itu toxic mending kita sama
Freya,‖ ucap Febi. akhirnya Febi dan Dilla pergi dari
wc dan Kembali ke kelas.

―Jadi gitu Freya, saat itu kamu tak


mendengarkan semua menjelasan kami, udah jelas
kan?, ini cuma salah paham,‖ ucap Dilla. ―Ya ampun,
teman-teman maafkan aku ya, Freya jadi malu
karena tidak mendengarkan semuanya dan akhirnya
salah mengambil kesimpulan.‖ ucap Freya sambil
menjabat tangan kedua sahabatnya. ―Iya Freya Tak
mengapa, berarti kita baikan ya?,‖ ucap Febi. ―Iya
kita baikan lagi,‖ ucap Freya.

Sejak peristiwa itu mereka kini menjadi


sahabat yang tak dapat dipisahkan. Mereka menjadi
anak yang baik dan menuai prestasi bersama.

| Makna
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 123
Persahabatan
Nama : Muhammad Gunung Wibowo Tantono
Lahir di : Samarinda, 29 Agustus 2006
Orangtua : Bapak Awang Tantono dan Ibu Syarifah
Maryam

Hujan dan payung

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Hujan dan 124
payung
Nama : Nur Azizah
Lahir di : Samarinda, 16 September 2006
Orangtua : Bapak Wahab dan Ibu Desi Feranika

Makna Bahagia

B ahagia?, mungkin bagi seoran g Justin

kata itu hanya ilusi semata


dan tidak bermakna. Dimulai
dari dirinya yang sejak kecil
sadar akan hal itu, sampai
dirinya menelan berbagai
macam rasa kegetiran dan
pahit mAnisnya kehidupan.

Mungkin bagi orang lain


kata itu sangat penting, tetapi
bagi Justin kata itu tidak
Bermakna apa-apa. Kesepian dan sakit adalah teman
sehari-harinya. Tidak percaya? Mari tanyakan pada
masa lalu Justin bagaimana perih dan getirnya
kehidupan yang ia jalani dan terima.

Saat kecil, Orang tuanya lah yang menjadi


orang pertama yang siap mendengar berbagai macam
keluh dan kesah. Justin hanya akan memendam
segalanya sendiri, mengapa? Karena Justin tahu
bahwa suaranya tak cukup berarti bagi mereka.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Makna Bahagia 125
Orang tuanya tidak pernah peduli dengan
keadaannya, mereka hanya Memperdulikan diri
mereka masing-masing. Setiap ia pulang ke rumah,
Justin sudah sering melihat pertunjukan film
kehidupan dan melihat barang berserakan dilantai.
Mendengar ocehan yang tidak penting tapi
dipermasalahin membuat Justin terbiasa akan hal itu.

Di setiap malam, hati Justin merintih penuh


kesakitan. Menjerit pilu dengan takdir Yang
menurutnya terlalu tragis bagi anak seusianya. Mala
mini langkah Justin gontai, air mata jatuh mengenai
baju Justin. Tiba-tiba Hujan mengguyur dengan
sangat derasnya, dan menyatukan air mata Justin
dengan air hujan agar samar dan tak terlihat bahwa
dirinya sedang menangis.

Justin kecil hanya ingin kasih sayang. Tak lebih


dari itu, namun, setelah dewasa ia sadar jika
permintaannya mustahil diwujudkan karena
kondisinya memang harus seperti itu. Justin pernah
berpikir mengapa ia tidak pernah bahagia seperti
orang-orang luar?. Apakah ini yang dinamakan takdir.

Sebagian orang ingin kembali ke masa lalu


akan tetapi bagi Justin, Ia Sangat membenci hal
mengenai masa lalunya. Rasa sakit yang masih
melekat dan tidak akan hilang sampai kapan pun. Jika
boleh mengajukan satu permintaan pada Tuhan dan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Makna Bahagia 126
pasti terkabulkan Justin hanya ingin keluarganya utuh
kembali.

Terkadang Justin merasa iri ketika melihat


teman-teman sebaya nya dapat berbahagia bersama
keluarganya, sementara Justin hanya bisa tersenyum
disaat hatinya terluka. Tuhan, kapankah aku bisa
mendapatkan rasa bahagia itu?. Justin merasa
bercermin pada sebuah kaca yang pecah, bisa dilem
akan tetapi tidak akan pernah bisa utuh kembali.
Bahagia?, Justin sering mendengar kata itu, tapi
dia belum pernah merasakan Arti sebuah
kebahagiaan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Makna Bahagia 127
Nama : Muhammad Fadhil Faoza
Lahir di : Samarinda, 02 Juni 2006
Orangtua : Bapak Misno dan Ibu Nur Wulan
Suryaningsih

Tidur Berjalan (Sleepwalking)

M alam ini sangatlah

gelap, tak terlihat satu pun


bintang di langit, padamnya
listrik di daerah kami membuat
malam ini sangat sunyi, hanya
sebatang lilin yang berdiri diatas
tutup kaleng Khong Guan
menyinari ruang tamu rumahku,
dan bulan hanya terlihat setengahnya karna tertutup
oleh awan, malam yang dingin, membuatku tak bisa
tidur.

Bunyi jam besar di rumah menandakan tengah


malam telah tiba, malam ini hawa sangat dingin
dibarengi dengan turunnya hujan yang lebat, angin
berhembus dengan sangat kencangnya hingga
merobohkan pohon kelapa besar di lingkungan
perumahan kami, aku dan ibuku yang sedang
berbaring di atas ambal ruang tamu, terkejut karena
suara tumbangnya pohon tersebut, malam yang

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Tidur Berjalan 128
(Sleepwalking)
sunyi ini berubah menjadi malam yang mencekam
bagiku, sangat tak menyenangkan, ributnya seng
atap rumah tetanggaku yang diterpa oleh angin,
membuat ku sangat terganggu.

Lilin yang sudah lama menyala akhirnya mati,


ibuku pun mencari lilin yang lain, dan aku sendiri
hanya diam dan tak melihat apapun karna ruangan
gelap gulita, aku hanya mendengar suara grasak
grusuk ibuku yang sedang mencari lilin, tiba tiba
terdengar suara ketukan di pintu rumah kami.

Aku terkejut mendengarnya, bayangkan saat


tengah malam yang dibarengi hujan lebat dan angin
yang kencang seperti ini, tiba-tiba ada seseorang
yang mengetuk pintu, aku pun berjalan ke arah pintu
sambil meraba dinding rumahku, saat hendak
memegang gagang pintu, tiba tiba, aku dikejutkan
oleh orang yang tiba-tiba memegang pundakku. Ahh
ternyata cuma ibu dengan lilin ditangannya, aku
merasa lega, karena sudah ada ibu disampingku.

Ibu kemudian mengajakku untuk lanjut


berbaring di ruang tamu, tanpa kusadari aku pun
terlupa dengan suara ketukan pintu tadi, akan tetapi
suara ketukan itu sudah tak terdengar lagi, aku
baring sambil melihat korden di jendela. saat sebuah
kilat lewat, aku terkejut karna melihat sosok badan
yang besar dan tinggi, aku pun langsung menutup
mata ku.. Allahuakbar Allahuakbar, Kumandang
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Tidur Berjalan 129
(Sleepwalking)
Adzan subuh terdengar lamat di telingaku.
Alhamdulillah akhirnya sudah subuh, hujan juga
sudah reda, aku membuka mataku perlahan, dan
terbangun di atas kasur kamarku, aku berfikir,
apakah aku bermimpi?, atau ibu yang memindahkan
ku ke kamar?, Aku tak tahu apa yang terjadi. aku tak
melihat ada bekas lilin ataupun tutup kaleng khong
guan tadi malam. Aku bersiap untuk pergi ke masjid,
mengambil wudhu lalu pergi. Di perjalanan menuju
masjid, tak terlihat becek sedikitpun diatas jalan,
juga tak melihat ada pohon yang tumbang.

Setelah selesai sholat aku pulang ke rumah,


lalu bertanya pada ibu tentang kejadian semalam,
ibu berkata ― tidak ada apa-apa semalam, kamu
hanya ketiduran di ruang tamu, lalu ibu
memindahkanmu ke kamar ― mendengar penjelasan
ibu aku merasa lega, Alhamdulillah ternyata itu
semua hanya mimpi. Kemudian ibu kembali berkata
―semalam kau sempat ngelindur mau membuka pintu
rumah, lalu ibu menahanmu dan membawamu
kembali ke kamar".

Astaghfirullah, berarti semalam aku mengalami


sleepwalking atau Somnambulisme yaitu sebuah
kondisi dimana saat seseorang bangun, berjalan atau
melakukan berbagai aktifitas dalam keadaan tidur.
Tanpa dia sadari. Hal ini bisa terjadi saat kondisi letih
dan cemas yang berlebihan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Tidur Berjalan 130
(Sleepwalking)
Nama : Baruchsena Zacky Abrar
Lahir di : Samarinda, 09 April 2006
Orangtua : Bapak Suwarto dan Ibu Supartini

Boy Manusia Petir

K isah ini dimulai

dengan seorang anak bernama


Boy yang sedang berjalan
pulang menuju rumahnya usai
kumpul bersama teman
temannya. Saat dipertengahan
jalan cuaca tiba-tiba mendung
dan hujan, tapi Boy memilih
untuk terus melanjutkan
perjalanan pulang dan beberapa
menit setelahnya Boy tiba-tiba tersambar petir dan
pingsan ditempat.
Keesookan harinya, Boy membuka mata dan
disambut oleh seorang dokter.
Boy : ―Dimana aku?‖
Dokter : ―Kamu berada dirumah sakit.‖
Boy : ―Apa yang terjadi padaku dokter,? Aku
tidak bisa mengingat apa-apa.‖
Dokter : ―Kemarin sore warga menemukan kamu
pingsan dijalan, salah satu dari warga
tersebut berkata kamu terkena sambaran

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Boy Manusia 131
Petir
petir dan ajaibnya kamu masih bisa
bertahan dan hidup nak.‖
Boy : ―Oh jadi begitu kejadiannya, terima kasih
dokter‖ .
Dokter : ―Ya sama-sama, sebaiknya istirahat dulu‖
Boy : ―Baiklah Dokter‖
Boy lalu beristirahat dan seminggu setelahnya
Boy sudah diperbolehkan untuk pulang ke rumah.
Hari senin, akhirnya Boy bisa masuk sekolah kembali
dan Boy menduduki kelas 11 atau kelas 2 SMA,
awalnya disekolah Boy tidak merasakan apa apa tapi
saat sedang jam istirahat Boy merasakan sesuatu
yang aneh terjadi pada dirinya seperti penglihatannya
menajam, pendengarannya menjadi lebih jauh, dan
dia merasa jauh lebih sehat dan kuat dari biasanya,
merasakan hal aneh tersebut Boy segera keluar kelas
dan menuju toilet. Diam-diam Phin mengikuti dari
belakang karena melihat sikap yang aneh pada Boy.
Boy : ―Apa yang terjadi padaku *menggosok
tangan* Woww apa itu, ada listrik yang keluar
dari tanganku, wow ini aneh sekali, tapi
keren.‖
Setelah itu Boy keluar dari toilet dengan ekspresi
senang diwajahnya. Phin menyaksikan semua
kejadian aneh tersebut, tiba-tiba ada perasaan iri
pada Boy, karena Boy memiliki sebuah kekuatan
yang keren.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Boy Manusia 132
Petir
Phin : ―Bagaimana Boy bisa mendapatkan kekuatan
sekeren itu, oh iya aku pernah mendengar
kalau beberapa minggu lalu Boy tersambar
petir, hmmmmmm apakah dengan
kecelakaan seperti itu aku bisa mendapatkan
kekuatan yang keren?, sepertinya aku harus
mencobanya!‖ .

Beberapa minggu berlalu, Phin sedang berjalan jalan


dan tiba tiba ada suara sirine pemadam kebakaran,
pemadam kebakaran itu menuju rumah yang terbakar
dan tiba tiba suatu hal terlintas dipikiran Phin.
Phin : ―Wah ada rumah terbakar, bagaimana kalo
ini adalah jalan aku mendapatkan kekuatan
super seperti Boy, baiklah aku akan langsung
mencobanya‖
Dan Phin segera berlari kerumah yang terbakar
tersebut. Petugas pemadam berusaha menahan Phin
untuk tidak melakukan hal bodoh tersebut dan Phin
tetap berlari memasuki gedung besar yang terbakar
tersebut dan sayangnya Phin bukannya mendapatkan
kekuatan super seperti yang dia inginkan, Phin malah
tewas mengenaskan.

Pesan Moral : Jauhi Sifat Iri dan Dengki karena


akan menghancurkan dirimu sendiri.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Boy Manusia 133
Petir
Nama : Fenny Berlianti Firly
Lahir di : Samarinda, 17 Februari 2006
Orangtua : Bapak Firmansyah dan Ibu Muliyati

Mah, Maafkan Anakmu

L agi-lagi, aku

merasa dipecundangi oleh


kehidupan. Hingga Tak bisa ku
ucapkan lagi. Semua terasa
kacau, ingin ku ungkapkan
segala keluh kesah tetapi yang
bisa terucap hanya‖ Mah ada
yang rame ya di tv?,‖ Mamah seperti biasa,
membalas dengan deretan sinetron kesukaannya.
Lalu beralih bertanya kabar ku dengan sangat
antusias seolah olah satu satu nya kisah yang bisa
mengalahkan sinetron favoritmu hanyalah tentang
hidupku dan aku lah kebanggan mu.
Kau yang tidak tahu bahwa anakmu belum
sempat tidur patah, dikecewakan dunia.
―Kamu gakpapa, Nak?,‖ Tanya mu sambil
menatap bola mataku yang menghitam
―Mah kenapa hidup ini sangat berat?‖ jawabku
dengan balas bertanya.
―Itu karena Tuhan sayang padamu nak.‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Mah, Maafkan 134
Anakmu
―lalu jika Tuhan sayang pada ku mengapa
memberiku hidup yang berat?‖
―Agar kita ataupun kamu bisa lebih bersyukur
saat hidup mu baik baik saja‖

Entah mengapa Mamah selalu punya jawaban


nya kau selalu bertanya banyak hal tentang diriku.
Kau, berusaha mengorek ku lebih dalam. Dulu, aku
malas sekali jika di Tanya banyak hal oleh mu
Sekarang, kau tak bertanya pun aku selalu
menyempatkan untuk cerita dengan mu.
Terkadang aku tahu Mamah bahkan tak
mengerti aku sedang membicarakan apa. Tapi,
melihatmu antusias, rasanya hangat sekali.
Kemudian, ku pandangi lebih seksama. Ternyata ada
yang berubah, Rambut Mamah kian memutih,
wajah mu yang semakin lama berubah menjadi
keriput. Di lelah mu, masih saja kau pikirkan
kebahagiaan ku. Terkadang aku berfikir kapan
terakhir kali aku mengatakan terimakasih dan
mengatakan bahwa aku sangat sayang pada mu?
―Terimakasih atas segalanya, kau memang
Mamah yang terbaik buatku‖
―Aku sayang padamu melebihi apapun‖
―Terimakasih sudah menguatkan ku di segala waktu
ma‖
Berjuta kata-kata bAgus yang ingin ku ucapkan
padamu tetapi entah mengapa yang ku lakukan
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Mah, Maafkan 135
Anakmu
hanya bungkam dan menanyakan hal hal tentang
sinetron mu itu. Aku takut apakah hubungan Mamah
dan anak ini nanti akan berubah canggung jika aku
mengucapkan hal seperti itu? Bukan kah aku terlalu
kekanak kanakan? Nyali ku untuk mengungkapkan
frasa kalah telak oleh kecanggungan yang aku takuti.
Entah mengapa terkadang saat kau
menasehati ku aku merasa sangat marah tetapi
setelah aku marah kau pun terdiam itu membuat
perasaan kaku dan merasa bersalah ku muncul. lagi
lagi nyaliku untuk mengungkapkan frasa maaf kalah
telak oleh sikap egois ku. Perasaan kaku usai
mengabaikanmu membuat seluruh kalimat itu
tertahan. Tetapi sertelah kejadian seperti itu terjadi
Mamah menganggap seolah olah tak terjadi apa-apa.
Lagi-lagi aku berbalik dan bercerita tentang ku lagi
Mamah dengan sabar mendengarkan nya seolah olah
ceritaku lah yang paling seru padahal yang anak mu
lakukan hanya kisah biasa dan belum dapat
membanggakanmu. Ma aku sayang padamu, Ma
maafkan aku.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Mah, Maafkan 136
Anakmu
Nama : Nabilah Luthfiah Rif'at Rohadatul'aisy
Lahir di : Samarinda, 26 Juli 2006
Orangtua : Bapak Ashan Azis dan Ibu Hayatus
Shoufa

Karma Pembully

D i sebuah kota terdapat sekolah bernama

Permata Bangsa yang siswa-


siswinya terkenal pintar,
sekolah ini pasti mendapat
juara diberbagai lomba, mulai
dari lomba akademik sampai
olahraga dan seni. Setidaknya
paling rendah siswa-siswinya
mendapat juara 3. Namun
sayangnya, sekolah itu
bukanlah sekolah yang
sejahtera.
Di sekolah ini mereka mempunyai mading
prestasi yang sangat besar, isinya adalah pameran
prestasi alumni dan murid-muridnya. Ketika seorang
anak mendapatkan prestasi, maka nama dan
prestasinya akan di pamerkan di mading tersebut.
Sayangnya, mading prestasi tersebut membuat para
murid menyalah gunakan keberadaan madding ini.
Murid-murid disana selalu menempatkan prestasi,

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 137
good looking, dan harta sebagai ajang persaingan,
beruntung bagi mereka yang good looking dan
berprestasi di berbagai mata pelajaran, tapi bagi
mereka yang tak bisa apa apa akan dibully habis-
habisan oleh orang-orang yang prestasinya lebih
tinggi dari mereka.

Salah satu pimpinan bully mereka adalah


Danita Chalondra murid kelas 10, dia adalah orang
tercantik dan cukup pintar disekolahnya. Sering
mendapatkan prestasinya dari lomba model dan
lomba matematika yang di pajang di mading prestasi.
Dan kakak nya adalah Gibran Chalondra anak kelas
11 A IPA, dia adalah murid yang paling terkenal dan
pemimpin bully. Gibran adalah orang yang tak terlalu
suka basa-basi, pintar dalam pelajaran fisika dan
olahraga. Banyak anak perempuan yang menyukainya
tapi setiap kali ada perempuan yang menyatakan
perasaannya maka akan di seleksi dahulu oleh
adiknya, jka orang orang itu tidak pantas, maka dia
akan menjadi korban bully selanjutnya dan menjadi
pelayan bagi BSC cs.

Suatu hari datanglah seorang anak baru


kesekolahan mereka, anak baru tersebut masuk kelas
11C IPA. Anak itu merupakan murid pindahan luar
kota dan sangat cantik, digosipkan dia adalah anak
dari salah satu perusahaan terbesar. Dia adalah
Aurystela Ayunindya Mallory, Anak dari perusahaan
brand terkenal Mallory ayahnya Ephraim merupakan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 138
penerus dari kakeknya Richard dan telah menjadi
CEO sekaligus pemilik brand Mallory, brand ini cukup
berpengaruh di dunia fashion. Dan juga brand ini
sudah tercipta sejak tahun 1910, dan termasuk
jajaran salah satu brand termahal didunia. Meskipun
dia anak orang kaya dan berparas cantik, dia akan
tetap menjadi salah satu korban bully kalau tak
memiliki kemampuan dan prestasi.

―Anak-anak selamat pagi semua, Hari ini kita


kedatangan murid baru, namanya Aury. Aury,
silahkan masuk dan perkenalkan dirimu sendiri
kepada seluruh kelas‖ ucap guru yang memasuki
kelas yang ramai tersebut tanpa basa-basi dan
langsung meminta dan meminta Aury masuk kelas.
Bu guru memberikan waktu kepada Aury
memperkenalan dirinya selagi bu guru menulis
pelajaran di papan tulis

―Halo semuanya, perkenalkan nama ku


Auristela Ayunindya Mallory. Aku pindahan dari
sekolah Buku Bunga, Singapura, semoga kita bisa
menjadi dekat dan bersahabat.― Saat Aury berbicara,
banyak anak laki-laki langsung terpesona melihat
kecantikan dan aura yang dimiliki aury, aura
bangsawan.― Aury, silahkan duduk di bangku yang
kosong.― Ucap bu guru setelah menulis materi yang
akan dipelajari dikelas.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 139
Aury pun duduk di bangku kosong barisan
kedua, dia berkenalan dengan teman sebangkunya
yang bernama Fany. Fany bukanlah orang yang
terlihat sangat cantik, tapi Fany merupakan sosok
yang manis dan hangat. Dia juga murid berprestasi
dan pernah memenangkan lomba speech nasional
dan juara 2 di lomba tersebut, Fany dan Qaurdy pun
menjadi dekat dalam sekejap. Mereka pergi kekantin
bersama karna diajak oleh Fany dan teman Fany yang
lain yaitu Zemira yang berbeda kelas yang pernah
mendapatkan prestasi lomba menyanyi dan Naura
yang pernah mendapatkan prestasi lomba cerdas
cermat tingkat kota juara 1.

Ketika mereka kekantin banyak anak-anak


yang kepo dan ingin berkenalan dengan Aury. Namun
Aury merasa canggung karna dia tak begitu suka jadi
pusat perhatian ―Aury, lo kenapa melamun gitu sih?.
Ayok pesen mau makan apa?, enak enak kok
makanannya‖ ucap Naura yang sangat antusias
karna lapar. ―ra, mir lo bedua mau makan apa?. Gua
pengen bakso nih nitip kagak? Sekalian mumpung
gua baik gua bawain, tapi bayar sendiri hehe‖ kata
Fany dengan nada bercanda kepada kedua temennya
itu.

―ya elahh Fan, gua kira lo mau bayarin tadi


hilang deh ekspetasi gua hahaha.‖ ―iya, sekali-sekali
lahh traktir temen lo yang unyu iniii. Itung-itung
pahala juga lohh wkwkwk.‖ Kata Zemira dan nuara

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 140
bergantian. ―ih enak aja lo kira kantin ini punya bapak
gua? Kalau iya sih, udah gua traktir. Eh ry mau ikut
nggak?, sekalian liat-liat makanan yang ada di kantin
siapa tau ada makanan yang lo suka.‖ ―emm boleh
deh, dari pada gua nggak makan entar bisa kelaperan
lagi, masa hari pertama masuk sekolah udah sakit
perut aja wkwkwk.‖ Mereka berempat tertawa
mendengar perkataan aury.

Disaat Aury mengikuti Fany memesan


makanan dia mendengar suara berisik, Aury pun
berbalik badan dan dia melihat sekelompok orang
yang ditakuti hampir semua orang. ―Fan, siapa
mereka?. Kok yang lain biasa aja?, kenapa mereka
natapin orang sinis banget?. Itu, kenapa ada yang
nunduk nunduk gitu?‖ kata Aury membuat Fany
kebingungan dan takut, ia takut kalau Aury juga akan
di bully karena, Aury juga belum diketahui berprestasi
atau tidak.

―Mereka BSC cs, mereka orang-orang terpintar di


sekolah. Mereka itu kesayangan guru, mereka juga
suka membully orang-orang yang prestasinya rendah.
Pokoknya jangan sampai deh kamu berurusan sama
mereka, apalagi yang itu ― (tunjuk Fany kepada
Danita) ― emangnya kenapa sama dia?, toh dia juga
cewe‖ tiba-tiba Danita maju dan memandang anak
yang tadi dibully dan dia memberikan tangannya
untuk membantu anak yang tadi dibully.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 141
―Ta, lo ngapain?. Udah biarin aja‖ ucap
Gibran kepada adiknya yang ingin membantu anak itu
berdiri, ― udahlah kak, kasian. Sini gua bantuin‖
Danita yang memberikan tangannya sekali lagi untuk
membantu dan‖ ups, maaf. Gua lupa lo kan nggak
pantas dibantuin sama anak kayak gua‖ yang
dilanjutkan dengan tertawa bersama teman-
temannya dan pergi duduk di meja tengah, meja
paling besar dan membuat meja itu sangat mencolok.

―Tuh lo liat sendiri kan, kenapa gua bilang


jangan berurusan sama dia. Dia emang cewe, tapi
bisa lebih menyeramkan dari pada anggota lainnya.
Dia juga adik dari kelompok itu, jadi dia bisa lebih
berkuasa lagi.‖ Ucap Fany yang berusaha membuat
Aury menghindar dan tetap selamat, dia tidak ingin
sahabat barunya di bully sama BSC cs. Apalagi dia
masih anak baru.

―ya udah lah, gua lagi laper ada makanan


apa?. Hmm, kayaknya gua pesen nasgor aja deh
adakan?‖ ucap Aury yang mengalihkan fokusnya
yang awalnya tertuju dengan BSC kembali lagi
melihat-lihst menu dan segera memesan makanan
milikinya dan teman teman barunya. Tanpa Aury
sadari dia sudah di perhatikan dari kejauhan oleh
Gibran tatap matanya seperti ingin menerkam dan
mendatangi Aury, ― cantik.‖ ucap Gibran dalam hati
sambil memandangi Aury yang sedang makan dan
bercanda dengan 3 temannya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 142
―eh guys masuk kelas yok udah mau habis nih
istirahatnya. Entar telat lagi, kelas Jully ada ulangan
praktikum kimia di lab. mau siap-siap dulu, sekalian
belajar dikit, okay?. kuy ry, bye guysn‖ ucap Fany
kepada Naura dan zemira. ― duluan yaa‖ disusul
dengan perkataan Aury lalu mereka pergi kekelas
untuk siap-siap pergi ke laboratorium IPA di gedung
yang berbeda. Tiba-tiba Aury teringat sesuatu dan
bertanya kepada Fany ― Fan, kalau ke lab biasanya
bawa apa aja?, trus pelajaran kimia udah sampai
mana? Ngapain aja praktikumnya?.‖ ― Satu-satu
kali ryyy, gimana gua mau jawab kalau langsung
dikasih pertanyaan yang banyak kek gitu.‖ Balas
Fany yang sedikit cerewet kepada Aury.

―hehe sorry Fan‖ ucap Aury sambil tertawa


kecil, ― kalau ke lab nggak usah bawa apa-apa,
tinggal bawa diri sama buku aja. Kalau pelajaran,
kemaren sampe… waduh gua lupa tapi kemarin kita
dapat materi hari ini katanya mau praktikum sih,
sama kalau praktikum udah banyak sih. Ntar lo liat
buku Jully aja jadi paham‖ jawab Fany yang nada
bicara mulai kembali seperti biasa, ―oh okey, thanks
Fan.‖ ‗yes, akhirnya pelajaran yang gua tunggu
ketemu juga moga aja yang udah gua pelajari‘ kata
Aury dalam hati.

―Pagi semuanya, hari ini kita akan memulai


praktikum sekaligus pengambilan nilai,‖ ucap seorang
guru kimia yang telah memasuki lab yang tadinya

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 143
rebut menjadi diam. ― oiya, hari ini ada anak baru
kan ya?. Namanyaa oiya Aurystela Ayunindya kan?,‖
―iya pak itu saya‖ jawab Aury dengan semangat ―
kamu sudah belajar sampai mana disekolah kamu
dulu?, kalau misalnya nggak paham bilang aja‖ .
Pelajaran pun dimulai dengan Tanya jawab dan
penulisan kembali materi, ketika pelajaran
berlangsung, semua terkejut. Karena murid ternyata
murid baru yang selain cantik namun ia juga pintar
pelajaran kimia.

Berita bahwa Aury adalah murid yang cerdas,


cantik, dan kaya membuat Aury semakin popular,
banyak yang menyukai Aury juga karna sikap nya
yang tidak begitu sombong dan asik. Banyak yang
mulai mengatakan kalau Aury adalah murid jenius
dan orang tercantik disekolah, lebih cantik dari pada
Danita! Banyak orang yang juga mengatakan hal
serupa. Namun, banyak yang tidak berani memberi
tahu Danita atas kejadian ini. Mereka takut jika
Danita akan mengamuk dan membuat hidup orang
yang memberitahu informasi akan menderita. Tidak
ada yang sanggup membuatnya tenang dan berhenti
marah kecuali kakaknya, tapi kakak Danita pun tidak
merasa terganggu atas hal itu. Gibran hanya akan
bertindak jika adiknya memang benar-benar marah.

Semakin lama bersekolah di permata bangsa,


semakin banyak laki-laki yang menyatakan
perasaannya kepada Aury. Aury menjadi ratu popular

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 144
di sekolah sekarang, tidak ada satupun orang yang
tidak mengetahui dirinya bahkan BSC cs
mengetahuinya, sosok yang cantik, cerdas, dan kaya,
siapa yang tidak suka?. Kecuali Danita, dia masih saja
tidak tau mengenai Aury, dia hanya tau bahwa anak
itu bernama Aury dan dia murid pindahan semester
tengah ke sekolahnya.

Dia tak merasa terancam karna Aury pindah ke


sekolah mereka, tapi ketika dia sedang berjalan di
koridor dengan beberapa orang dia mendengar
beberapa orang sedang bergosip ― eh, lu tau nggak
sih kabar terbaru ini.‖ Katanya banyak yang setuju
kalau orang tercantik dan terbaik di sekolah ini itu si
itu. Trus sekarang makin banyak cowo yang nembak
dia, tapi nggak ada yang keterima. Katanya sih
kurang cocok, tapi nggak tau dehh‖ Danita yang
merasa bahwa dibicarakan karena dia tau dia adalah
yang tercantik di sekolahnya.

―iya aku juga denger gitu dia juga anaknya


cantik dan kaya, nggak cuman cerdas doang lohh,
asik lagi anaknya. Padahal Aury baru pindah apa
―tunggu, Aury?, jadi yang mereka bicarain itu si anak
baru itu?. Berani banget tu anak ngambil julukan gue,
he tunggu aja nanti. Lo bakalan nyesal‘ perkataan
Danita dalam hati. Dia kesal dan marah karena
dahulu yang selalu dibicarakan murid-murid adalah
dirinya, tapi sekarang murid-murid membicarakan
kesempurnaan Aury.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 145
Brak suara bantingan pintu yang terbuka dan
―kak Gibran!.‖ Ucap Danita yang langsung masuk
kelas dan menghampiri meja kakaknya. ―kak, julukan
ku diambil sama anak baru. Aku mau ngasih dia
pelajaran bareng anak-anak kakak harus ikut dia itu
udah nantangin kita kakk.‖ Ucap Danita yang ingin
membujuk kakaknya dan anak buah kakaknya
menurutinya. ―yaudah, kamu mau ngelabrak dia
dimana?. Mau siapa yang mancing dia ketempat?‖ .
Gibran yang tidak suka kalau adiknya sedih atau
kesal, dia pun mengabulkan permintaan Danita.‖ saat
istirahat kedua kita pancing dia ke belakang sekolah
aja, tapi jangan bawa dia sampai ke basecamp ingat
itu‖ perintah Gibran akan rencananya itu kepada
anak buahnya.

Saat jam makan siang dan istirahat kedua


mereka memulai rencananya itu. Mereka
mengirimkan satu orang anak perempuan,
sebenarnya anak itu bukanlah anak buah Gibran tapi
Danita. Mereka mengirimkan anak itu agar berhasil
membawa Aury

Saat sedang di kelas Aury bersiap-siap untuk


pergi ke kantin kali ini ini dia tidak pergi bersama
teman-temannya. Aury ingin pergi ke toilet untuk cuci
tangan. Sudah selesai cuci tangan ori pun pergi ke
kantin saat di koridor Aury berpapasan dengan
seorang anak perempuan yang membawa banyak
sekali buku tiba-tiba ― auww‖ jeritan seorang anak

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 146
perempuan yang tadi sedang membawa buku.
―Apakah kamu tidak apa-apa‖ Ucap Aury kepada
seorang anak perempuan itu,‖ kamu mau kemana
membawa buku sebanyak ini?, Apakah kau perlu
bantuan?‖ Anak itu menjawab ― ya aku
membutuhkan bantuan aku harus membawa buku-
buku ini ke belakang sekolah Bisakah kau
membantuku?‖ .

―Ya tentu saja aku bisa membantumu biarkan


aku membawa sebagian‖ kata Aury kepada anak itu.
Anak itu berkata lagi‖ Terima kasih. Oh iya namamu
Aury kan?‖ ―Bagaimana kau bisa tahu?‖ kata Aury.‖
Tentu saja aku tahu, kau itu anak terpopuler di
sekolah. Kau itu sangat cantik dan pintar apalagi kau
juga anak orang kaya siapa yang tidak mengenal
mu?.‖ ― wkwk, terimakasih sudah berkata baik
tentang ku.‖

Tanpa disadari mereka sudah sampai di


belakang sekolah dan‖ heh anak baru ― teriak
Danita kepada Aury‖ berani-beraninya kau
mengambil julukan ku. Lihat saja apa yang akan aku
lakukan padamu, girls potong rambut nya, oiya kau
tenang saja emm siapa namamu? Oiya Aury kau tidak
perlu khawatir. Teman-temaku ini pandai memotong
rambut kok hasilnya pasti bagus, atau mungkin tidak
beraturan hahaha‖ . Anak-anak pun ingin
menggunting rambut Aury, Aury pun berteriak dan
memperingati Danita dan anak buahnya. Tapi mereka

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 147
tidak menghiraukannya, mereka tetap menggunting
rambut Aury.

Aury meminta bantuan dan berteriak, tapi tidak


ada yang menolong disekitar sana hanya ada anak
buah Gibran dan Gibran menunggu di basecamp
mereka sambil bersantai. Gibran mengetahui semua
yang terjadi, dia yang mungurus agar seluruh akses
ke belakang sekolah tak dapat di lewati oleh
siapapun. Gibran juga selalu meminta anak buahnya
untuk mengawasi adiknya, Gibran tak ingin adiknya
terkena masalah besar mengingat informasi yang dia
dapatkan kalau Aury anak orang kaya dan saudara
bungsu keluarga Mallory.

Saat selesai membully dan memotong rambut


Aury, Danita merasa puas dia sudah berhasil
membuat Aury menjadi tidak cantik lagi, dia juga
berhasil membuat Aury takut kepada Danita,
sehingga Aury tidak akan mengganggu dan terlalu
mencolok di sekolah. Mereka pun meninggalkan Aury
disana sendirian yang sedang menangis karena
rambutnya sudah menjadi sangat pendek bahkan
seperti anak laki-laki, ada juga yang agak panjang
sehingga rambutnya terlihat berantakan. Karena takut
dan malu Aury menelpon supirnya untuk
menjemputnya, dia juga meminta asistennya
memberitahu kepada guru kalau Aury sedang ijin dan
tak bisa melanjutkan sekolah beberapa waktu ini.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 148
Saat sudah sampai dirumah, kakak Aury
terkejut dan bingung kenapa adiknya pulang dengan
begitu cepat. Dia pun bertanya pada Aury ―Ry, kok
udah pulang? Kan seharusnya masih di sekolah.‖
―tidak, aku ingin pulang saja, aku sedang malas.‖
Jawab Aury kepada kakaknya.― astaga, heh kalau
sekolah tu yang bener. Jangan malas-malasan ntar
ada yang laporin ke mamah baru tau rasa lo
disemprot mamah, oiya itu kenapa pakai topi‖

Kenan langsung menarik topi yang ada di


kepala Aury, seketika Kenan kaget melihat rambut
Aury, dia terbelalak dan menatap Aury kebingungan
karna Kenan sangat mengenal adiknya. Aury tidak
mungkin memotong rambutnya menjadi pendek, dia
juga selalu mengurus rambutnya dengan ekstra.
Bahkan saat ulang tahunnya yang ke 8 tahun dia
sudah meminta salon dan spa beserta seorang
pelayan berpengalaman khusus untuk dirinya sendiri.
―Ry, rambut lo kenapa?. Habis berantem?, kok bisa
jadi kayak gitu sih?‖ Tanya Kenan kepada adiknya.

Seketika Aury menangis, dia langsung


terduduk di tempat ia berdiri. Kenan kaget dan
langsung menggendong Aury ke sofa yang ada
dikamar Aury, Kenan langsung meminta bibi untuk
membuatkan susu caramel kesukaan Aury serta
mengambilkan air putih untuk menenangkan adiknya.
Setelah agak lama menangis Aury tertidur di sofa
kamar, Kenan masih tidak ingin membangunkan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 149
adiknya yang tertidur dan takut kalau Aury akan
bangun dan menangis lagi.

Kenan pun pergi meminta pelayan untuk


mengganti pakaian Aury dan merapikan sedikit
rambutnya tanpa membangunkan Aury. Dia keluar
kamar Aury dan memanggil asisten pribadinya dan
bertanya kepada asistenmya ― apa yang terjadi
disekolah Aury? Apakah Aury bertengkar dengan
teman-teman?‖ ―maaf tuan tapi saya tidak tau apa
yang terjadi‖ jawab asisten Kenan. Kenan pun
meminta sesuatu pada asistennya ― tolong
panggilkan orang itu, aku ingin berbicara padanya
sore ini‖ ―baik tuan, saya akan atur jadwal.‖ ―
hahh, apa yang terjadi Ry, kamu bahkan nggak
pernah sampai seperti itu saat aku membuatmu
menangis. ― Ucapnya yang masih sambil memikirkan
apa yang terjadi pada adiknya.

―Kenan Edzaid Mallory, ada apa kau


memanggilku kemari, ini sudah hampir malam. Apa
kau… ingin menyewa jasaku? apa yang kamu
butuhkan?‖ ucap pria itu kepada Kenan dan
sepertinya mengenalnya. ― Aku membutuhkan
jasamu Zaidan. Aku membutuhkan jasamu untuk
mencari tau apa yang terjadi pada adik
kesayanganku.‖ ―Apa yang tau tentang adik mu?
Apakah ada yang terjadi?‖ ucap Zaidan yang sedang
mencari tau apa yang diketahui Kenan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 150
―Entahlah Saat dia pulang kerumah rambutnya
tak karuan, aku cukup terkejut karna dia sangat
ekstra ketika dia merawat rambutnya. Saat kutanya
dia malah menangis, aku tak pernah melihatnya
menangis seperti itu. Itulah mengapa aku meminta
mu untuk mencari tau. Hanya kau yang bisa aku
percayai untuk mengerjakannya, kau tak pernah
meninggalkan jejak dalam tugasmu.‖ Zaidan adalah
orang dipercaya oleh Kenan untuk mencari suatu
informasi apapun itu, pekerjaan Zaidan selalu saja
sempurna. ― baiklah, info mu sudah lumayan cukup
untukku. Tapi apa yang aku dapatkan kali ini? kau tau
kan ketika kau memanggilku maka bayarannya tidak
murah‖ ―aku akan memberikan mu ini‖ Kenan
memberikan sejumlah cek dan Zaidan tersenyum
melihat nominalnya.‖ baiklah,aku akan kabari kau
secepatnya. Sampai jumpa‖

Keesokan harinya Kenan membangunkan Aury


yang masih tertidur di kamarnya, dia sudah terlihat
lebih baik sekarang namun matanya yang masih
sembab akibat nangis kemarin membuat Kenan
terluka hatinya. Dia bertanya kepada pelayan yang
menjaga Aury semalam ketika tidur. Pelayan hanya
berkata saat mereka sedang mengobrol sambil
menjaga Aury mereka mendengar Aury seperti
menangis dan benar saja, saat mereka memeriksa
Aury mengeluarkan air mata meski matanya masih

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 151
terpejam. Hal itu membuat Kenan semakin merasa
sakit. ― Apa yang sebenarnya terjadi padamu Ry..‖

Saat Kenan mengelus kepala Aury, Aury


terbangun dan secara perlahan membuka matanya ―
pagi princess tidur, apakah kau ingin kesekolah? Atau
masih merasa tidak enak badan?‖ ucap Kenan
kepada Aury. Aury hanya tersenyum kecil mendengar
perkataan kakaknya, tapi dia kembali menghilangkan
senyuman di wajahnya. ― kak, bolehkah aku tidak
masuk sekolah hari ini? Aku merasa tak enak badan.‖
Jawab Aury dengan mata yang sembab dan masih
emas, ― apapun untukmu princess, tapi princessnya
princess kodok aja deh lebih cocok‖ brak suara
bantal mengenai muka Kenan saat masih berbicara ―
nyebelin banget sih lo, baru mau aku uji baik. Eh
ternyata masih aja ngeselin ― ucap Aury yang kesal
dengan perkataan kakaknya. Kenan hanya bisa
tertawa melihat tingkah menggemaskan adiknya itu.
Sudah menjadi kebiasaannya untuk menggangu
adiknya.

―Kemarin itu kamu kenapa dek? Pulangnya


cepet, rambut berantakan, pas ditanya nangis‖ Aury
bingung apa yang harus dia jawab dari pertanyaan
kakaknya, dia pun hanya menjawab dia pulang karna
malu saat setelah memotong rambutnya sendiri
ternyata malah menjadi jelek dan salah potong,
akhirnya dia pulang karna malu. Kakak Aury tau dia

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 152
berbohong karna Aury sangat mencintai dan merawat
rambutnya.

Saat mengbrol dengan Aury Kenan


mendapatkan telefon dari Zaidan, Kenan kaget,
ternyata Aury dibully dan Kenan mendapatkan video
adiknya di bully. Kenan sangat marah ketika melihat
hal itu, namun ia tau adiknya pasti akan
mendapatkan hal yang lebih mengerikan kalau ia tak
langsung bertindak. Kenan bertanya kepada Aury
dimana dia sekolah, Kenan merasa mengenal sekolah
itu sampai dia ingat bahwa sekolah itu berada di
naungan perusahaan Mallory. Kenan pun memanggil
asistennya dan menanyakan jadwal apa yang yang
dimilikinya besok, dia ingin datang ke sekolah dan
membicarakan hal itu kepada kepala sekolah.

Besoknya Kenan datang ke sekolah dan


disambut banyak orang disana dia pergi keruang
kepala sekolah dan berbicara mengenai Aury, Kenan
mengancam kalau Aury masih dibully dia akan
menaikan harga yang harus di dapatkan sekolah
kepada perusahaan, gaji yang didapatkan para guru
dan para pimpinan juga akan dikurangi dan yang
paling parah beberapa fasilitas akan di Tarik kembali.
Dengan gemetar kepala sekolah bertanya apakah ada
bukti bahwa Aury dibully, Kenan memperlihatkan
video yang di dapatkan oleh Zaidan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 153
―baiklah, sekarang hukuman apa yang ingin
kau berikan kepada anak itu?‖ Tanya kepala sekolah
kepada Kenan,‖ dia salah satu orang yang
berprestasi kan? Aku dengar dia pintar pelajaran
matematika. Batalkan lomba yang akan dia hadari,
aku akan membuat nya sedih dan marah kalau aku
tidak mengijinkannya mengikuti lomba, lomba itu
yang akan dia gunakan untuk masuk universitas luar
negri. Biarkan dia merasa sedih, oiya untuk teman-
temannya skors mereka‖

Beberapa hari kemudian Danita melihat


mading pengumuman dia terkejut karena tak berada
di lomba apapun, padahal dia sudah yakin bahwa
guru-guru akan mengirimkannya ke lomba itu. Danita
mendatangi ruang guru dan menemui guru-guru yang
ada disana, dia bertanya kenapa dia tak masuk lomba
matematika?, Padahal semua orang tau kalau orang
yang pantas secara ilmu untuk pergi kesana adalah
Danita. Tak ada guru yang menjelaskan atau
memberi jawaban kepada Danita, merasa sedih
Danita mendatangi ruang kepala sekolah. Danita
kemudian mendatangi ruang kepala sekolah dan
bertanya kepada kepala sekolah, ― pak, kenapa
bukan saya yang mengikuti lomba matematika itu
pak, sedangkan saya sudah menyiapkannya jauh-jauh
hari agar dapat diikutkan,‖

―itu adalah permintaan pemilik sekolah Kenan


Edzaid Mallory‖ jawaban pak kepala sekolah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 154
membuat syok Danita. Dia telah membully pemilik
perusahaan sekolah ― Mallory? Aury keluarga Mallory
astaga‖ seketika dia menangis dia pun mencerna
semua yang terjadi, selama beberapa hari ini teman-
teman nya tidak sekolah itu karna mereka di skors.

―Lain kali lakukan lah hal-hal baik kepada


orang. Jika terlalu angkuh kau akan terkena karma.
Seperti saat ini, kau sudah mendapatkan karma mu
Ta. Ingatlah dunia itu berputar bisa dibawah bisa
diatas, bisa siang bisa malam kau akan menuai apa
yang kau tanam, jadi lain kali berbuat baiklah kepada
orang lain‖ ucap kepala sekolah kepada Danita.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Karma Pembully 155
Nama : Muhammad Fathir Darmawan
Lahir di : Sangatta, 25 Mei 2006
Orangtua : Bapak Sulaiman dan Ibu Juraidah

Anak Yang Dilupakan

P ada suatu pagi, warga di hebohkan

dengan penemuan sebuah kardus, dengan bayi cacat


yang sehat di dalamnya. Mungkin karena kondisi
tubuhnya tersebut bayi itu tega dibuang oleh orang
tuanya. Warga segera membawa bayi tersebut ke
sebuah panti Asuhan yang berada dilingkungan
mereka.

Bayi mungil itu kemudian diberi nama Udin.


Udin dirawat dengan kasih sayang oleh seluruh
penghuni Panti dengan kasih sayang hingga dewasa
dan menjadi orang mandiri yang memiliki penghasilan
sendiri. Setelah bekerja tak lama Udin menemukan
tambatan hatinya seorang gadis cantik yang sehat
jasmani yang menerima kekurangan Udin hingga
mereka menikah, memiliki anak dan bahagia.

Selama ini ibu yang tega membuangnya diam-


diam selalu mengikuti perkembangan Udin hingga
dewasa. Bahkan nomor telepon pribadinya juga bisa
iya miliki agar kelak Udin bisa mengetahui siapa ibu
yang sudah melahirkannya. Hingga suatu hari ibu
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Anak Yang 156
Dilupakan
Aminah dengan berat hati menelpon Udin karena dia
sedang sakit.

―Assalamualaikum, halo dengan siapa saya


berbicara?,‖ Tanya Udin.
―Waalaikum salam, nak kenalkan nama ibu
Aminah, saya adalah ibumu,‖ Jawab ibu Aminah
terbata.
―Oh, ada apa ibu menelpon?,‖
―Ibu saat ini sedang sakit anak-anak ibu yang
lain sibuk semua, ibu ingin kamu datang ke rumah
ibu.‖
―Baik bu saya minta alamat ibu, saya akan
menuju kesana sekarang.‖
Setelah menutup telepon Udin segera
menyiapkan diri untuk mencara alamat ibu Aminah.
Dia sangat ingin melihat orang yang sudah
mengandungnya. Dalah sholat Udin tak pernah lepas
memohon pada Allah agar dapat di pertemukan
dengan ibu kandungnya.

Setelah tiba di halaman rumah alamat yang


dituju. Udin sangat bahagia. Ibunya menceritakan
alasan membuang Rafi dan menceritakan bahwa
Ayahnya telah lama meinggal dunia. Ibu Aminah
sangat bahagia karena pada akhirnya dia bisa
bertemu dan merawat ibunya. Setelah dua hari
kemudian ibu Aminah meninggal dunia karena sakit
kanker yang dideritanya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Anak Yang 157
Dilupakan
Nama : Herni Winnarti
Lahir di : Samarinda, 09 Juni 2006
Orangtua : Bapak Anwar dan Ibu Ade Suryani

Bitter Sweet

P agi hari yang cerah matahari menyinari

bumi, di awali dengan


seorang siswi yang baru
pindahan ke sekolah baru
bernama Mina. Mina berasal
dari bandung, Mina pindah
ke jakarta karena pekerjaan
ayahnya pindah, Mina
termasuk siswi cantik, dulu
banyak yang suka sama
Mina tetapi ada seseorang
yang merasa tersaingi dengan kecantikannya, Alexa
namanya, karena merasa tersaingi Alexa membully
mina, hingga membuat Mina trauma dengan kejadian
tersebut, 1 bulan kemudian, Alexa pindah sekolah
karena pekerjaan ayahnya.

Di hari pertama sekolahnya, dia melihat ada


dompet yang terjatuh di tengah jalan tetapi dia tidak
tahu siapa pemilik dompetnya dan dia pun
menyimpannya sembari mencari tahu siapa pemilik
dompetnya. Ketika di kelas, Mina disuruh

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bitter Sweet 158
memperkenalkan diri, ―Halo semuanya, nama saya
mina, saya pindah kesini karena perkerjaan ayah
saya pindah ke jakarta, saya harap kita semua bisa
berteman dengan baik ya‖ ujar Mina, setelah
memperkenalkan diri, Mina dipersilahkan untuk
duduk di sebelah dua anak orang perempuan
dibangku yang ditunjuk, Mina kemudian berkenalan
dengan mereka.‖ Namaku Lia‖ ―Nama aku Dini‖ .
Demikianlah perkenalan singkat mereka hari ini.

Saat jam istirahat tiba, Dini kemudian tampak


kebingungan mencari dompet nya yang hilang. Mina
kemudian mengatakan jika tadi saat masuk gerbang
sekolah dia menemukan dompet disana dia
menunjukkan dompet yang ditemukannya dan
ternyata benar itu punya Dini, Dini sangat berterima
kasih kepada Mina karena sudah menyelamatkan
dompetnya.

Saat menuju kantin, Mina bertemu seseorang


yang pernah satu sekolah dengan Mina sebelumnya,
ketika melihat orang itu Mina kaget dan dia teringat
kembali di masa lalunya ketika dia di bully oleh orang
tersebut, orang tersebut bernama Alexa, Alexa
membully Mina karena Mina berasal dari kota yang
kecil dan Mina bekerja di barista.

Alexa pun kaget ketika melihat Mina satu


sekolah dengannya lagi, ketika Mina dan Alexa
bertemu, Alexa meminta Mina untuk bertemu di

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bitter Sweet 159
belakang sekolah, ketika di belakang sekolah Alexa
berkata ― akhirnya kita bertemu lagi, apakah kamu
masih ingat denganku‖ sambil mendorong Mina,
Mina hanya terdiam, Mina tidak bisa melakukan apa
pun karena Mina takut dengannya, tiba-tiba bel
berbunyi yang artinya jam istirahat pun selesai
sehingga Mina bergegas menuju ruang kelas.

Ketika sudah di kelas, Mina bertanya kepada


Lia dan Dini, ―Alexa berada di kelas mana?, dan
mengapa Alexa ada disini?‖ ujar Mina, Lia pun
menjawab ― Alexa berada di kelas sebelah, ayah nya
juga bekerja sama dengan sekolah ini‖ dan Mina
pun semakin takut ketika kejadian masa lalu nya
terulang kembali.

Beberapa jam kemudian, bel pulang berbunyi,


ketika Mina ingin pulang, Mina melihat Alexa
membully anak lain juga, ketika Alexa sudah pergi,
Mina pun menghampiri anak yang dibully alexa
tersebut, anak itu bernama Chilla, Chilla berkata ―
aku sudah lama di bully sama Alexa, dia suka sekali
rundung aku, padahal aku juga tidak pernah bargaul
dengannya,‖ Mina pun berkata ― dia sama saja, dia
tidak pernah berubah, oke nanti kita ketemuan di
caffe ya,‖ dan Chilla pun menyetujuinya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bitter Sweet 160
Di Cafe sekolah…

Saat Chilla tiba di cafe, Mina menyambutnya


ramah dan membawakan minum, tiba-tiba Lia dan
Dini datang, ternyata Mina juga mengajak mereka,
mereka kemudian membahas tentang kejadian s Dini
bersama Alexa siang tadi. ― Alexa sangat keterlaluan,
mengapa dia suka merundung orang,‖ ucap Dini. ―Dia
merasa sangat sempurna, padahal dirinya juga
banyak kekurangan,‖ Sahut Lia. Setelah membahas
tentang Alexa akhirnya mereka memutuskan untuk
melaporkan Alexa ke kepala sekolah tetapi mereka
tidak punya bukti dan mereka memiliki ide yang
sangat bagus.

Keesokannya Mina mengajak Alexa untuk


mengobrol empat mata di belakang sekolah, ketika
sampai dibelakang sekolah, Mina berkata ― mengapa
kamu suka merundung orang lain yang tidak pernah
ada salah denganmu?‖ Alexa pun berkata ― emang
nya kenapa, ini tidak ada urusannya denganmu,
lagian ayah ku juga bekerja sama dengan sekolah ini,
aku bisa mendapatkan nilai yang bAgus dengan
mudah‖ sembari mendorong Mina. Setelah
mendorong Mina Alexa kemudian segera berlalu
meninggalkan Mina Seorang diri.

Alexa telah pergi dan dia tidak menyadari jika


kejadian tadi direkam oleh Lia, Dini, dan Chilla,
bahkan Mina merekam semua perbincangannya

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bitter Sweet 161
bersama Alexa. Agar tidak diketahui Alexa Mina
menyembunyikan hp tersebut di saku baju agar audio
nya terdengar jelas.

Setelah merekam kejadian tersebut video dan


audio kemudian digabung menjadi satu, setelah
menjadi video utuh, video tersebut kemudian di
sebar ke siswa-siswa di sekolah, hingga kabar
tersebut diketahui oleh guru-guru dan kepala sekolah
mereka.

Mengetahui hal tersebut Alexa sangat marah


pada mereka berempat. Nasi sudah menjadi bubur.
Apa yang sudah terjadi gak dapat diulang kembali.
Guru-guru dan kepala sekolah pada akhir nya tau
tabiat Alexa yang sesungguhnya. Hingga pada
akhirnya Alexa dikeluarkan dari sekolah. Kini sekolah
mereka aman tak ada lagi anak yang merundung
kawan-kawannya lagi dan semua berakhir bahagia.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bitter Sweet 162
Nama : Muhammad Rafii Zaidan Sakaria
Lahir di : Samarinda, 19 Juli 2006
Orangtua : Bapak Sakariah dan Ibu Robiyah

Harta Karun

D i sebuah hutan yang lebat ada seorang

remaja yang sedang menjelajahi sebuah hutan,


Remaja itu bernama Shiro, Shiro sebenarnya sedang
dalam persiapan menuju ke hutan, Menurut rumor
yang Shiro dengar, Hutan itu setahun yang lalu ada
harta karun nya dan sejak saat itu Shiro berusaha
mencari keberadaan peta hutan tersebut disebuah
perpustakaan kuno dan berhasil menemukan peta
tersebut di mana isi peta itu menjelaskan secara
detail mana letak harta karun tersebut berada.

Setelah itu pun Shiro dalam persiapan menuju


tempat harta karun tersebut, dimana dia bertemu
seseorang bernama Noelle yang memiliki keinginan
yang sama menemukan harta karun tersebut,
mereka pada akhirnya saling membantu karena
mereka menuju satu tujuan yang sama. Setengah
perjalanan tibalah saat Shiro dan Noelle harus
beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan nya.
Setelah beristirahat mereka kemudian
melanjutkan perjalanan, di mana mereka harus

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Harta Karun 163
menggunakan kapal untuk menuju pulau yang ada di
peta tersebut, beberapa jam perjalanan sampai lah
mereka di pulau tersebut. Ternyata dipulau tersebut
sangat banyak monsternya, dan mereka berdua
harus tetap bertahan hidup di pulau tersebut.

Saat memasuki pulau tersebut, mereka


kembali menemukan peta, dimana peta tersebut
menunjukan arah harta karun tersebut. Akhirnya
mereka menuju petunjuk yang ada pada peta
tersebut. dan sebelum tiba pada harta karun mereka
berdua harus melewati rintangan yang ada di pulau
tersebut, di sana kemudian mereka menemukan
sebuah goa yang sangat besar.

Mereka kemudian memasuki goa dimana harta


karun itu berada, dan mereka kembali melewati
rintangan yang sangat menakutkan, tak lama
kemudian akhirnya mereka menemukan dua jalur
yang berbeda yang harus mereka pilih, kiri atau
kanan. Setelah menentukan pilihan mereka pada
akhirnya menuju kekiri. Ternyata jalur yang mereka
pilih adalah jalur yang tepat, dan akhirnya mereka
berhasil menemukan harta karun tersebut, isi peti
harta karun berupa perhiasan yang sangat mahal dan
mereka berdua membagi dengan adil dan merata.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Harta Karun 164
Nama : Aziizah Zahra Kusuma
Lahir di : Samarinda, 14 Juni 2006
Orangtua : Bapak Harrys Wiranata Kusuma Dan Ibu
Berlina Astuti

Liburan Bersama Sahabat

P ada hari selasa saya bersama sahabat

saya yang bernama Syafana


sedang bermain dirumah saya,
pada hari itu kami ingin
melakukan sebuah kreatifitas,
kami berdua kemudian
menyediakan bahan dan
peralatan yang diperlukan,
diantaranya cat air dan juga
polaroid. Karya yang ingin kami
buat adalah sebuah lukisan dengan menggunakan
telapak tangan.

Waktu menunjukkan jam 11 siang kami mulai


melakukan aktifitas kami tersebut, diawali dengan
menyiapkan peralatan yang akan digunakan
sementara Syafana mengambil kanvas yang sudah
kami beli sebelumnya. Setelah semua siap lalu saya
dan Syafana siap mulai menggambar menggunakan
telapak tangan kami. Sebelum tangannya kotor

| Liburan
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 165
Bersama Sahabat
Syafana menyempatkan diri untuk merekam
kegiatan kami agar bisa menjadi Kenangan indah.

Saat tengah asyik melukis, tak sengaja cat air


yang ada ditangan Syafana tumpah ke lantai saat itu
juga kami berdua segera menuntaskan lukisan kami,
kemudian membubuhkan nama kami berdua pada
lukisan dan segera membereskan cat yang tertumpah
tersebut. Meski terlihat kotor tapi sangat mengasikan
bagi kami berdua. Dan moment itu kembali kami
abadikan dengan gawai (telepon genggam) kami.

Usai membersihkan lantai yang kotor, kami


kemudian menjemur lukisan tersebut di halaman
rumah. Setelah menunggu sekitar 30 menit lamanya,
lukisan itu kami ambil. Dan ternyata lukisan yang
kami buat bersama hasil nya lumayan bAgus untuk
kami yang pemula seperti ini. Inilah kisah liburanku
bersama seorang sahabat terbaikku.

| Liburan
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 166
Bersama Sahabat
Nama : Lintang Caturangga
Lahir di : Samarinda, 15 Januari 2006
Orangtua : Bapak Yoni Hermawan dan Ibu Sa‘diyah

Do‟a Sebuah Persahabatan

S iang hari yang cerah itu Mona hanya

duduk termenung di taman


samping rumahnya. Dia
hanya mengingat kejadian
tiga tahun yang lalu saat dia
masih duduk di bangku SMP.
Memang sudah lama apalagi
sekarang dia sudah kelas XII
SMA namun dia masih ingat
betul kejadian saat itu.

Saat dia termenung


melamunkan kejadian itu tiba-
tiba Anis mengagetkannya
dari belakang, Mona pun kaget dan lamunannya
bubar. ―Kamu ada ada saja sih Nis, aku kan kaget!,‖
kata Mona marah

―Iya deh maaf, tapi aku kesini mau ngajak kamu.


Kamu mau ikut mona?,‖ ajak Anis

―Memangnya mau kemana? Ke mall?,‖ tanya Mona

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Do’a Sebuah 167
Persahabatan
―Bukan lah, kita diajak reunian sama temen-temen
SMP,‖ jelas Anis

―Yang bener?, Wah kebetulan sekali aku ingin


ketemu sama mereka!,‖ sorak Mona gembira

―Iya udah ayoo!!!,‖ kata Anis.

―Eh ngomong-ngomong kapan nih reuniannya? Dan


dimana tempatnya?‖ tanya Mona

―Sekarang tau, makanya cepetan gih kamu ganti


baju nanti kita berangkat bareng ke SMP,‖ jelas
Anis

―Ok deh‖ kata Mona memasuki rumahnya untuk


berganti baju

Beberapa menit kemudian Mona keluar dan


berpamitan kepada Ibunya untuk acara reuni di SMP
nya dulu. Mona dan Anis kemudian berangkat ke SMP
nya yaitu SMP Negeri 07 Samarinda. Sesampainya
mereka disana mereka langsung berkumpul dengan
para alumni SMP mereka

Begitu senang mereka saat berkumpul


bersama padahal tiga tahun mereka telah berpisah,
dan saat itu Mona bertemu dengan 2 orang temannya
yang satu tahun sempat dekat dengan Mona. Mona,
Naya dan Rara, tidak begitu akrab semenjak terjadi
kesalah pahaman di antara mereka bertiga. Dan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Do’a Sebuah 168
Persahabatan
mungkin Tuhan menghendaki mereka untuk
berteman kembali.

Saat Reunian tersebut mereka terlihat akrab


entah itu disengaja di depan teman-teman yang lain
atau mereka telah menyadari kesalahan mereka
masing-masing. Naya yang duduk di samping Mona
mulai berbincang-bincang begitu juga Rara.

―Eh kamu sekarang sekolah dimana?,‖ tanya


Rara pada Mona

―SMA Negeri 2,‖ jawab Mona

―Wah keren tuh kamu bisa sekolah di SMA


favorit di Samarinda,‖ jelas Naya.

Perbincangan mereka berlanjut sampai tak


sadar hari telah sore dan matahari mulai redup.
Mereka pulang ke rumah masing-masing, namun
Rara dan Naya mengajak Mona serta Anis ke taman
kota untuk membicarakan sesuatu. Sebelum sampai
ke taman itu mata Mona ditutup dengan kain
berwarna hitam.

Sesampainya di taman kota, Anis melepaskan


kain tersebut dan ― Waw‖ ―Happy Birthday To You
Mona..,‖ ucap Rara sambil memeluk Mona

―Ini Roti untuk kamu..!!,‖ kata Naya memberikan roti


ulang tahun

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Do’a Sebuah 169
Persahabatan
―Ya ampun, ternyata kalian masih ingat ulang tahun
aku?,‖ kata Mona sambil menangis

―Tentu saja ingat kita kan sahabat!,‖ kata Rara

―Maafin aku sama Rara ya Mona atas semua kelakuan


kami terhadapmu?,‖ ujar Naya menundukan kepala

―Sudah lah aku sudah memaafkan kalian dari dulu,


kan kita sahabat,‖ kata Mona memeluk Rara, Naya
dan Anis

Mereka tertawa bersama-sama. Mona meminta


sebuah doa tentang persahabatan mereka sebelum
meniup lilin di atas kue ulang tahun tersebut. Mereka
juga menulis sebuah harapan di kertas putih yang
mereka terbangkan bersama balon. Harapan itu berisi
:

Tuhan… kami memang tidak bersama lagi, tapi kami


mohon jaga hati kami untuk selalu bersama..
Suatu saat pertemukanlah kami kembali Tuhan..
Kelas Ghozali

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Do’a Sebuah 170
Persahabatan
Nama : Syarifah Alifah Haura Bahasyim
Lahir di : Samarinda, 01 Maret 2006
Orangtua : Bapak Sayyid Fadlillah Bahasyim Dan
Ibu Dewi Rosalita

Sahabat

S atu kata, yang berarti untukku...

Banyak tempat berbagi suka...


Banyak ruang berbagi tawa…
Bahkan air mata...

Ketika dunia berpaling dariku..


Angin enggan menyapaku...
Bahkan dedaun pun tak rela gugur
dihadapku...
Seketika aku merasa rapuh..
Aku merasa lelah...
Tapi kau tetap menganggapku berharga...
Kau tetap inginkan aku tersenyum...

Terima kasih sahabat..


Kita tak akan jalan saling mendahului..
Tapi kita akan berjalan berdampingan...
Bergandeng tangan agar semua terasa ringan...
Hingga tiba saatnya senyuman berkembang...

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sahabat 171
Nama : Salwa Ezti Amelia Putri
Lahir di : Samarinda, 13 Maret 2006
Orangtua : Bapak Ezpan Supni dan Ibu Fitria Nila
Susanti

De Javu

S ekitar beberapa bulan belakangan ini Vella

selalu mendapatkan mimpi buruk disetiap malam. Vella


sudah beberapa kali juga mendiskusikan perihal ini pada
sahabat, orang tuanya bahkan sampai nekat ke ahli
psikolog. Kebanyakan dari mereka semua mengatakan
mimpi itu datang karena dia terlalu kelelahan dan mungkin
lupa berdoa sebelum tidur.

Mungkin saja kata mereka itu benar. Tapi yang dia


rasakan selama ini dia tak pernah kelelahan. Dia bimbel
hanya setiap senin, kamis, dan jumat sedangkan hari
lainnya dia tak ada kegiatan berat sepulang sekolah. Vella
yakin dia juga tak pernah lupa berdoa sebelum tidur. Vella
selalu menyempatkan diri untuk berdoa meskipun sangat
mengantuk.

Seperti hari biasanya Vella terbangun dari mimpi


buruk nya setiap jam menunjukkan pukul 3 dini hari.
Selalu saja seperti itu tiap harinya. Dan bisa dipastikan
Vella tidak akan bisa tidur lagi hingga pukul 5 pagi.
Biasanya untuk membuang rasa jenuh, Vella akan
membaca buku pelajarannya sebentar. Kalau sudah bosan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | De Javu 172
membaca buku pelajaran dia akan memainkan ponselnya,
entah itu sekedar untuk membuka akun instagram,
sosmed lainnya, membaca komik, atau jika sudah benar-
benar bosan yang bisa dilakukannya adalah bermain game
online.

*****

―Ayaa, ajeng, aku mimpi tadi malam,‖ curhatnya pada


Naya-salah satu sahabatnya, setelah sampai dikelas.

―Mimpi? yang sama lagi?,‖

Vella mengangguk.

―Terus tidur lagi gak?‖ kali ini yang bertanya Ajeng-


teman kecil sekaligus sahabatnya juga.

―Mana bisa aku tidur lagi,‖ Vella mendengus kesal.


Diambilnya air minum dari dalam tas ranselnya, ―aku
makin bingung deh, maksud dari mimpinya apaan sih?‖

Ajeng menggedikkan bahu tanda tak tahu.

―Kayak yang Jully bilang, jangan lupa berdoa sebelum


tidur, coba deh berdoa nya lebih khusyuk lagi siapa tau
aja bakal hilang gitu‖ Naya menepuk pelan lengan Vella
yang berada disampingnya

―Uahh Nay tapi tetep aja mimpi itu selalu datang,‖

―Yaudah kalau gitu gak usah terlalu dipikirin, nanti


palingan juga bakal hilang sendiri,‖ tambah Naya lagi.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | De Javu 173
Ajeng mengangguk setuju, ―Kalau nanti gitu terus atau
bertambah parah kita coba tanya kak Razan lagi aja ya
Vel.‖

Kak Razan adalah kakak ajeng yang merangkap menjadi


psikolog Vella

Vella mengangguk, Ajeng dan Naya memeluk Vella untuk


menenangkan nya.

*****

Hari ini vella tidak ada bimbel dan kegiatan lainnya


disekolah, jadilah dia langsung pulang kerumah. Niatnya
hari ini Vella akan mengikuti saran-saran dari orang-orang
yang sudah menasihatinya. Vella tak akan mengerjakan
hal hal yang berat agar tak kelelahan, dia juga segera
istirahat sesampainya dirumah.

Pukul 7 malam selesai makan malam dia segera


masuk kekamar. Dia belajar sampai pukul 9, lalu bersiap
untuk tidur. Sebelum tidur vella berdoa terlebih dahulu,
meskipun sebenarnya selama ini dia tidak pernah lupa
berdoa. Tapi kali ini dia lebih khusyuk lagi berdoa. Setelah
selesai berdoa barulah dia tidur.

―Aku akan selalu mengintaimu, takkan berhenti sampai


dendamku terbalaskan,‖

Vella mulai gelisah dalam tidurnya. Mimpi itu datang lagi.


Seorang pria misterius yang mencoba untuk
membunuhnya. Pria itu menggunakan jubah hitam yang
menutupi seluruh tubuhnya dan membawa sebuah pisau.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | De Javu 174
Vella menghindari pria itu dan berlari menuju hutan di
belakang rumahnya. Setahu nya di belakang rumahnya
tidak ada hutan, yang dia ingat dibelakang rumahnya
hanyalah terdapat kolam ikan punya ayahnya. Tapi dia tak
ambil pusing, kakinya semakin digerakkan cepat untuk
menghindari pria berjubah hitam itu.

Tanpa sadar Vella sudah berada di tengah hutan.


Dia tidak tahu bagaimana caranya keluar dari hutan ini,
Vellas tak tahu arah jalan. Dia bingung mau kemana lagi
sementara pria misterius itu semakin mendekat. Tanpa
pikir panjang dia memilih untuk berlari lurus ke depan.

―Hey kamu, berhenti!.‖

Pria itu berteriak lagi dengan suara khasnya yang


menggema dan mengerikan. Setiap Vella mendengar suara
itu bulu kuduknya berdiri. Tanpa terasa air matanya juga
ikut jatuh jika suara itu terdengar jelas olehnya.

―Jangan lari. Kita hanya bermain-main sebentar,


setelah itu kau akan ku bebaskan.‖

Astaga, jalan buntu. Vella tak mungkin


melanjutkan larinya karena di depan sana ada jurang yang
menunggunya.

Vella berbalik, dia melihat pria jubah hitam itu


mendekat sambil mengacungkan pisau itu padanya.

―Tolong, berhenti mendekat .‖ Isak Vella berteriak


dengan air mata yang masih mengalir membasahi pipinya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | De Javu 175
Sekuat apapun Vella berteriak pria itu tetap mendekat dan
tidak peduli. Pria itu tetap mendekat untuk membalaskan
dendam seperti yang dikatakannya tadi.

Jarak mereka semakin terkikis dan tanpa Vella


sadari tinggal sejengkal lagi pisau itu sudah mengenai
wajahnya. Selanjutnya yang terjadi pria itu menggoreskan
pisau itu pada wajah Vella, refleks Vella menutup
matanya.

―MAMA! VELLA TAKUT!‖ teriak Vella. Matanya terbuka,


napasnya memburu. Dia bermimpi lagi. Kali ini mimpinya
lebih buruk.

Tak berselang dua menit Mama datang. Beliau


langsung memeluk Vella untuk menenangkan anak
gadisnya itu. Vella menangis dipelukan Mama sambil
menutup matanya.

Saat dia membuka mata pria itu berada tepat di


depannya. Vella sangat terkejut. Belum sempat dia
menarik mama menjauh dari pria itu, pisau sudah
melayang kearahnya. Pria itu tertawa melihat pisaunya
menancap tepat sasaran, dimata Vella.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | De Javu 176
Nama : Olivia Greatania
Lahir di : Bengkulu, 10 May 2006
Orangtua : Bapak Rora Ardian dan Ibu Rika
Febiyatni Putri

Emosi
Chapter 1

H ari ini hari

Sabtu, kata bunda hari


Sabtu adalah hari Malas
sedunia, artinya aku dan
abangku di bebaskan dari
semua kegiatan akademik
baik itu les atau kegiatan belajar yang lain. Suasana
hari itu memang tenang-tenang saja, padahal diriku
lagi tidak menentu dengan hatinya. Tapi aku segera
bangun, mandi dan sedikit berdandan aku putuskan
untuk pergi sekedar jalan-jalan hari ini.

Aku bercermin sebentar memastikan semua


nya beres. Aku ambil handphone ku dan earphone ku
untuk mendengarkan lagu saat aku berjalan jalan
nanti.

―Bunda, Mikasa pergi dulu ya‖ . Pamitku.


Kuraih dan kucium tangan wanita separuh baya yang
sedang asik menonton sinetron India kesayangannya

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Emosi 177
itu. ―Hati–hati,‖ jawab Bundaku pendek, seraya
melirik dan sedikit memicingkan matanya kearahku

Aku yakin bunda dapat mencium kegalauanku


yang sedang kurasakan hari itu, …. Ahhhhh kuharap
tidaak!!! Segera kuhilangkan perasaan itu dan
melangkah percaya diri menuju pintu dan kuraih
kunci motor Aeroxku. Ku putuskan untuk menuju toko
buku terbesar di kotakuku, hanya untuk sekedar
melihat-lihat komik terbaru dari penulis kesayangku,
om Isayama Hajime.

Di area pertokoan, lalu lintas serta keramaian


kota tidak begitu mempedulikanku seperti hati ini
yang sudah lama tidak ada yang memedulikan… Tiba
tiba membayangkan Eren, cowok berwajah tirus dan
berambut coklat yang sempat mengisi hari hariku
lewat chat WA, datang Kembali. Sudah satu minggu
Eren tidak mengechat ku… Biasanya hampir setiap
pagi bahkan sebelum aku tidur Eren selalu
menyapaku. Banyak hal yang biasa aku dan Eren
bicarakan, dari masalah PR, kegiatan Basketnya
atau hanya sekedar membicarakan musik dan chord
gitar dari lagu-lagu yang sedang tranding. Namun itu
semua tiba-tiba hilang. Eren tidak lagi
menghubungiku.

Komik Isayama Hajime yang berjudul ―Attack


On Titan‖ sudah berada di tanganku. Bergegas aku

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Emosi 178
menuju meja kasir untuk menyelesaikan
pembayaranku. Tiba-tiba ‗Deg‗

Sosok yang sangat aku kenal dan sangat


akrab, Eren sedang berdiri didepanku, ia juga
sedang ngantri di meja kasir. Eren tidak sendiri, ia
berdua dengan seorang gadis manis berambut sedikit
panjang bewarna kuning blond dengan mata bulat.
Kulihat mereka asik berbicara dan tertawa dan tidak
menyadari kehadiranku. Namun Ketika Eren berbalik
badan, alangkah terkejutnya dia, ―Mikasa?‖.
Serunya dalam hati

Aku tidak sanggup menutupi perasaanku, ada


rasa marah yang sangat luar biasa yang tiba-tiba naik
di dadaku, aku berbalik arah… berlari meninggalkan
buku yang ada ditanganku, meninggalkan Eren dan
wanita baru yang kurasa paca barunya…. Aku benci
Eren.

―Mikasa, Tunggu!,‖ lantang kudengar Eren


memanggilku, dan aku masih terus berlari
meninggalkannya tidak peduli.

Chapter 2

Keesokan harinya, aku sedang mengikat tali


sepatu bersiap menuju sekolah. ―Jangan lupa helm
bos,‖ kata abangku Levi. Kuraih helm dan
mengucapkan salam ke Bunda, dan segera menuju

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Emosi 179
motor. Hari ini aku minta diantarkan abangku ke
sekolah, malas rasanya kesekolah. Mengingat ada
ulangan Fisika hari ini, Belum lagi kejadian 2 hari lalu
di tempat buku bertemu Eren. Hari ini adalah Hari
Bete sedunia. Setiba di sekolah aku berjalan gontai,
dan kupercepat langkahku ketika melewati kelas Eren
hanya untuk menghindarinya.

―Surpraiseee…!!‖ teriak teman temanku di


balik pintu kelas. ―Selamat ulang tahun Mikasa! traktir
dong.‖ Seru Armin sahabatku, seraya memelukku.
Aku masih berdiri kaku dan mencoba memahami
keadaan.

―Oi, kok bengong sih? itu lihat ada surpraise


yang lain‖ Seru Armin meninjuk sosok di ujung kelas
yang sedang memegang kue ulang tahun dan datang
menghampiriku.

―Cieeeeee…..‖ seru teman temanku yang lain.

―Selamat Ulang tahun, Mikasa.‖ kata Eren


pendek. ― Ini kubawakan Komik dari penulis favorit
mu.‖ kulihat sekilas, ‗Attack On Titan‗ komik yang
kemarin yang mau aku beli.

―Kemarin aku beli buku ini bersama sepupuku


di toko buku, aku tidak menyangka kita akan ketemu
disana.‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Emosi 180
Aku terdiam lega, betapa bodoh nya aku
mengira kalau orang yang samping nya itu pacar baru
nya. Masih Panjang penjelasan Eren kepadaku
mengenai peristiwa kemarin, tapi aku sudah tidak
dapat lagi mendengarkan, keadaan dikelas begitu
ribut dengan kicauan teman-temanku. Tapi aku tidak
peduli, hari itu diusiaku yang 15 tahun aku
merasakan aku telah memiliki semua. ―Selamat ulang
tahun, buat diriku,‖ seruku lembut didalam hati.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Emosi 181
Nama : Aqilla Rofi Syakinah
Lahir di : Balikpapan, 16 Maret 2006
Orangtua : Bapak Siyo Hadi dan Ibu Devie Aryani

Let‟s Start Dreaming

Aqilla Rofi Syakinah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Let’s Start 182
Dreaming
Nama : Refa Omar Farrel Faisa
Lahir di : Samarinda, 26 April 2006
Orangtua : Bapak Dede Friatna dan Ibu Rusniawati

Senyumlah

Refa Omar Farrel Faisa

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Senyumlah 183
Nama : Ahmad Habibie Al-fath
Lahir di : Samarinda, 18 Agustus 2006
Orangtua : Bapak Edhie Saputra dan Ibu Elys Ratna
wati Ningrum

Teman Baikku

T ak hanya bahagia

kita lewati bersama, bertingkah


konyol bersama bahkan segala
keluh kesah kita ceritakan
bersama. Sahabat kau adalah
teman baikku.

Disudut ruang ini ku


lemparkan tatapan dan seketika
satu persatu kenangan
bermunculan. Sahabat Aku disini masih sendiri dan
Kenangan itu terus terulang seperti alur cerita film
dan semua hanyalah Kenangan indah kita. Entah
mengapa rasa rindu bergelut dalam benakku, rasa
rindu untuk bertemu, bercanda dan tertawa bersama
lagi. Meski saat ini kita terpisah ruang dan waktu
namun kau tetaplah teman terbaikku.

Tak sabar hati menunggu hari dimana nanti


kita akan bertemu dan bercanda seperti dulu lagi.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Teman Baikku 184
Nama : Muhammad Rafi
Lahir di : Samarinda, 28 Juni 2006
Orangtua : Bapak Muhammad Suhaidi dan Ibu Sefti
Helita

Senja dan Kamu

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Senja dan Kamu 185
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Senja dan Kamu 186
Nama : Adi Saputra
Lahir di : Barru, 05 Desember 2006
Orangtua : Bapak Dalle dan Ibu Nani

Menangislah Sobat

S aat gundah tak bisa diungkap

dengan kata. Ini menjadi sangat


membosankan juga melelahkan
Bahkan, sangat menjengkelkan
Tubuh seakan beku dalam
bongkahan es, Membeku tak tahu
kapan akan mencair

Yaa… itu benar sobat


Ibarat sorot lampu panggung tanpa penonton
Menerangi tubuh di dalam kegelapan
Terdiam bisu tanpa senyum dan air mata
Ini sangat menyedihkan..
Namun.. ingatlah sobat.. Kau tidak sendiri
Kau tidak berdiri sendiri di kegelapan itu

Teteskanlah air matamu jika hatimu merasa terisak


Berteriaklah sepuasmu jika hatimu memanas
Karena itu akan membuatmu lebih baik
Percayalah teman

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Menangislah 187
Sobat
Nama : Nazhifa Zalfa Ananta
Lahir di : Samarinda, 04 Juli 2006
Orangtua : Bapak Rabin Subhananta dan Ibu Naufa
Melati Putri

Lakukan Yang terbaik

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Lakukan Yang 188
terbaik
Nama : Janitra Kenrick Budiman
Lahir di : Samarinda, 30 Desember 2006
Orangtua : Bapak Muhammad Taufiq Budiman dan
Ibu Rinda Melina Fianti

Youtuber

D ulu saat masih di

bangku kelas 5 SD, saya


sangat ingin menjadi youtuber
tapi belum bisa di realisasikan
karena keterbatasan waktu
saat itu. Saat ini saya sudah
duduk dibangku kelas 9 SMP
saya memiliki lebih banyak
waktu luang untuk-
beraktivitas. Di waktu
sengganglah saya gunakan membuat beberapa video
untuk konten saya. Saat
ingin membuat video banyak teman yang
merekomendasi kan untuk membuat video gacha live,
gameplay mobile legends, dll. Namun semua yang
saya lakukan percuma karena sudah 3 minggu
tidak ada penaikan subscriber maupun penonton.

Usaha saya tak cukup sampai di situ, saya


berusaha mencari konten yang di sukai para

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Youtuber 189
penonton Indonesia dan dapat dilakukan di rumah,
setelah selang beberapa waktu saya mendapatkan ide
untuk membuat video gameplay horror game,
semenjak saya mempublikasikan video saya dalam
kurun waktu kurang dari seminggu pengikut saya
mencapai 87 subscriber (saya masih ingat karena
waktu itu saya seneng banget), ternyata rencana
untuk membuat video gameplay horror berhasil.

Setelah itu saya melanjukan membuat konten


yang sama (horror gameplay) sehingga pengikut saya
telah mencapai 600+ dalam kurun waktu kurang lebih
2 bulan, saat itu saya ingin membuat konten yang
berbeda yaitu konten gameplay adventure
(Minecraft), setelah mempublikasikan videonya saya
menyesal karena pengikut saya berkurang drastis
yaitu berkurang sebanyak 100+, setelah itu saya
kurang berani untuk mempublikasikan video yang
berbeda konten dari konten utama.

Flaschback ke belakang saya teringat youtuber


favoriteku dulu yaitu aci game spot (saat masih main
game horror), setelah teringat saat ia bermain
dengan sangat semangat walaupun game itu sangat
susah untuk di selesaikan, kemudian jantung saya
berdegup kencang dan langsung mengambil hp saya
dan memulai membuat konten yang berbeda namun
berbeda game yaitu GENSHIN IMPACT, keesokan hari
setelah selesai membuat konten, saya membuat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Youtuber 190
Kembali konten yang sama tanpa melihat perubahan
kenaikan subscriber.

Setelah kurang lebih 1 bulan saya merasa lelah


dan memutuskan untuk berhenti membuat konten
dan melihat-melihat konten yang sudah di
publikasikan ternyata subscriber saya sudah
mencapai di angka 1000 subscriber tanpa di sadari
oleh saya, jadi saya mendapatkan 1000 subscriber
dalam kurun waktu lebih dari 3 bulan. Yah itu
tergantung cara kita membuat konten.

Jadi menjadi youtuber itu tidaklah semudah


apa yang kita pikiran seperti hal nya bermain dan
merekam nyatanya tidak mudah, saat bermain game
horror saya memerlukan persiapan mental agar tidak
terlalu takut karena saya membuat konten horror di
malam hari.

Nah Sobat Harmoni, jangan lupa mengunjungi


akun youtube saya dengan nama ―Janitra Viole‖ ,
jangan lupa subscribe dan comment ya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Youtuber 191
Nama : Musyaffa Rizwan Haqiem
Lahir di : Samarinda, 14 Juli 2006
Orangtua : Bapak Sonny Hendrawan dan Ibu
Nirmala Al‘Isra

Otomotif Hobiku

D unia tomotif adalah

hobiku. Sejak kecil aku sangat


menyukainya. Aneka bentuk
mobil dan motor sangat aku
sukai. Perlu kalian ketahui dunia otomotif bukan
hanya sekedar dunia mobil dan motor saja, tapi
semua alat transportasi memiliki mesin otomotif, yang
berfungsi menggerakkan alat-alat transoprtasi
tersebut.

Saat ini dunia otomotif memiliki konten jurnalis


di youtube, majalah, Koran dan website otomotif.
Sehingga bagi pecinta dunia otomotif akan sangat
mudah mengetahui perkembangan dunia otomotif
meski dalam genggaman sekalipun. Dua mesin
otomotif yang saya sangat gandrungi adalah mobil
dan motor.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Otomotif 192
Hobiku
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Otomotif 193
Hobiku
Nama : Satria Arman Pratama
Lahir di : Samarinda, 03 Juli 2005
Orangtua : Bapak Mansyah dan Ibu Ari Wahyuni

Bersabarlah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bersabarlah 194
npa air mata...

Kelas Nawawi
Wali Kelas
Dwinta Nur Audia, S.Pd

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bersabarlah 195
Nama : Ramadha Maulana Danoe
Lahir di : Samarinda, 25 November 2005
Orangtua : Bapak Abdul Aziz Wage dan Ibu
Konifah Ernawati

Mimpi Yang Tertuju

B erasal Dari keluarga sederhana yang

bercita cita menjadi pembalap internasional, dia


adalah Rio Rizanda, anak dari tukang bakso ini,
sejak kecil suka sekali segala hal yang berbau motor,
Hingga bapak Rio mendukung apa yang Rio inginkan
dari kecil, akan tetapi tidak demikian halnya dengan
ibunya.

―Rio, ngapain ikut klub motor itu nak!,‖ Ucap ibu

―Tapi bu, Rio kan suka sekali tentang balap motor,‖


Jawab Rio murung.

―Ibu khawatir nak, jika kamu kecelakaan


bagaimana?, balap motor itu sangat beresiko tinggi
nak!,‖ Ucap ibu dengan nada agak tinggi.

Saat tengah asik berdebat sore itu ayah Rio


pun pulang usai berjualan bakso, dan melihat
anaknya yang sedang murung, sang bapak kemudian
mendekati dan bertanya pada Rio.

―Rio, ada apa nak?‖ Tanya bapak.


Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Mimpi Yang 196
Tertuju
―gapapa kok pak‖ senyum Rio usai murung

―itu loh pak, anakmu pingin jadi pembalap,‖ jawab


ibu

Bapak kemudian berusaha untuk membuat Rio


tidak murung lagi, dan akhirnya si bapak memiliki
satu ide. SyaFana

―Rio, sudah nak gak usah murung, nanti bapak


belikan motor‖ kata bapak

―Beneran pak?‖ kata Rio sambil bahagia

―iya, tapi latihan yang sungguh-sungguh ya nak‖


kata bapak sambil tersenyum

Rio mengangguk bahagia, dia berjanji dalam


hati akan bersungguh-sungguh dalam berlatih agar
dapat memberi yang terbaik untuk membanggakan
orang tuanya.

Sehari kemudian Bapak Rio membelikan CBR


150 dengan menggunakan uang tabungan 10 tahun
ia berjualan bakso demi meraih mimpi anaknya.
Senang yang tak terhingga dari Rio membuatnya
lebih semangat dan mengikuti berbagai lomba kecil
kecilan, Hingga suatu ketika ia terjatuh.

―Ibu kan sudah bilang!, tidah usah kamu ikut


balap-balapan seperti itu, tau kan akibatnya
sekarang!,‖ kata ibu sambil marah
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Mimpi Yang 197
Tertuju
―Rio kan...‖ kata Rio

―Kamu itu sudah nyusahin ibu aja, sekarang udah


ngeluarin berapa biaya untuk rumah sakit?, gak
murah nak,‖ kata ibu sambil marah

―Sudah nak, sekarang kamu istirahat dulu, sampai


lukamu sembuh,‖ kata bapak

Beberapa minggu kemudian Rioo sudah mulai


pulih kembali. Dia berjanji dalam hati semoga
persitiwa kemarin tak terulang lagi. Itu semua terjadi
karena keteledorannay sendiri tidak memeriksa
kondisi motor saat ingin bertanding.

Pada suatu hari, saat Rio sedang beristirahat


ia melihat sebuah berita di Koran, sebuah
pengumuman bahwa salah satu sponsor motor
membutuhkan pemain untuk kejuaraan internasional,
membaca hal itu Rio segera mencatat nomor kontak
yang tertera agar dapat dihubungi. lagi-lagi Rio
bahagia dengan berita tersebut, Rio kemudian
datang membujuk bapaknya agar diijinkan mendaftar
untuk dapat mengikuti kejuaraan Internasional
tersebut.

―Pak, coba lihat berita itu!‖ kata Rio

―Kamu mau daftar nak?, kita kan kurang dana


nak‖ kata bapak

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Mimpi Yang 198
Tertuju
―Halahh kamu ituu ada ada aja, sudah tau
kurang dana masih aja pingin ikutan‖ kata ibu

Rio kemudian menjelaskan pada ayah dan


ibunya jika sponsor yang membutuhkan pemain itulah
yang akan menanggung seluruh biaya untuk
kebutuhan lomba. Ayah dan ibu kemudian meresteui
keinginan Rio.

―Jika keputusanmu sudah bulat segerlah


mendaftar,‖ ucap Bapak

―baik pak Rio akan segera menghubungi


kontak yang tertera pada Koran tersebut.‖ Jawab
Rio.

Setelah mendaftar dan keterima oleh sponsor.


Rio pun dilatih secara intens untuk mengikuti
kejuaraan Internasional, usaha dan kerja kerasnya
tidak sia-sia. Pada lomba internasional tersebut Rio
berhasil meraih peringkat 1. Jatuh bangun saat
latihan membuat Rio ditempa menjadi handal dan tak
terkalahkan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Mimpi Yang 199
Tertuju
Nama : Muhammad Zahwan Yusuf
Lahir di : Samarinda, 6 januari 2006
Orangtua : Bapak Hendrawan Prakarsa dan Ibu
Isna Galuh Handayani

Albino

P ada suatu

hari di padang pasir


yang sangat luas di
benua Afrika, ada
seekor singa muda,
singa ini mengalami
kelainan genetik yang
bernama Albinisme.
Singa yang malang ini di
diskriminasi sesame
singa karena perbedaan
kulit. Singa albino itu selalu dijauhi oleh singa lain.
Bahkan keluarga dari singa albino itu juga
menjauhinya, demikian halnya dengan ibunya sendiri
juga tidak mengakuinya hanya karena perbedaan kulit
tersebut. Hingga suatu malam Singa itu pergi
meninggalkan kampung halamannya.

Singa albino itu mengembara di sebuah


padang pasir, selama berhari-hari tanpa ada
persiapan sebelum meninggalkan rumahnya. Yang dia

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Albino 200
lihat hanyalah pasir, kaktus, dan pohon kurma.
Kemudian dia mendengar sebuah suara, suara yang
mendesis. Suara itu semakin nyaring dan semakin
mendekat. Kemudian Singa itu melihat ada sesuatu
yang mendekatinya. Karena kelaparan, Tanpa pikir
Panjang, singa itu langsung mencoba untuk
memakan hewan yang mendekatinya.

―Grarrrr!!!!!‖ teriak Singa sambil menyerang


―STOP!!! STOP!!!‖ kata ular
―LAMBAT!!!!!‖ kata singa
―Swusshhh‖ Ular menghindar kemudian dia
menyerang kaki singa
―AHHHHHHH!!!!!!!‖ teriak Singa
―Udah, bilang untuk stop dulu…‖ kata ular
―Hah…??!!‖ kata singa yang kebingungan
―Emang ada singa berwarna putih?‖ kata ular
―Hey…RASIS!!!‖ kata Singa membentak ular
―Hanya bertanya…‖ kata ular dengan tenang
―Apa yang kamu mau?‖ kata singa
―Aku mencari saudaraku…dan aku melihatmu, jadi
aku mendekatimu untuk menanyakan apakah kamu
ada melihat ular lain‖ kata ular
―Tidak…‖ kata singa
―oh…‖ kata ular dengan kecewa
―Jadi…apakah kamu mau jadi makanan-ku?‖ kata
singa dengan Bahagia-nya
―Aku belum ada makan selama berhari-hari‖ kata
singa

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Albino 201
―Tidak terima kasih...tapi aku ada mangsa yang bisa
kamu jadikan makanan. Mau?‖ kata ular
―okeee…‖ kata singa dengan curiga
―ikuti aku!!!‖ Ucap ular dengan Bahagia

Mereka berjalan Bersama melalui pasir yang panas


selama berjam-berjam.
―Dah, lah nyerah aku…‖ kata ular yang Lelah
―Kenapa?‖ kata singa yang kebingungan
―Berbeda denganmu…aku tidak punya kaki!!!. Dan
kamu mempunyai 4 kaki…‖ kata ular kelelahan
―hanya karena aku punya 4 kaki bukan berarti aku
tidak bisa Lelah…‖ kata singa
―Juga setiap hewan seperti kita memiliki kelebihan
dan kekurangan masing-masing‖ ucap singa dengan
tenang.
Mendengar kata-kata dari singa putih itu membuat
ular bersemangat dan tidak ingin menyerah
―Dah lah. AYOK!!! Aku akan membawamu ke mangsa
kita!!! Kata singa dengan penuh semangat
―Oke…???‖ kata singa dengan kebingungan
―Bukan kah kamu tadi Lelah?‖ kata singa
―Itu…Tadi!!!‖ kata ular
―Oke…???‖ kata singa yang masih kebingungan
―Kita pasti sudah dekat…‖ kata ular
―Mana…??? Owh….‖ kata singa dengan terkejut
―Hyena…‖ kata ular
―Ada banyak hyena…‖ kata singa dengan keraguan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Albino 202
―KENAPA HYENA???!!!‖ kata singa membentak ular
―Emang kenapa?‖ kata ular
―Yang ada malah AKU YANG DI MAKAN!!!!‖ kata
singa membentak ular
―Hey…seperti yang kamu katakana, kita memiliki
kelebihan dan kekurangan‖ kata ular
―Tapi aku masih muda!!! Juga mereka ada banyak
dan aku sendirian‖ kata singa
―Siapa bilang kamu sendirian…?‖ kata ular
―Apa maksudmu?‖ kata singa
―Emang kamu kira aku akan membiarkanmu pergi ke
sana sendirian? Aku ikut… Dan aku tidak
akan meninggalkanmu. Juga aku sedikit lapar…‖
kata ular
―Kenapa?‖ kata singa
―Karena aku menganggap-mu sebagai Temanku‖
kata ular sambil menatap mata singa putih itu
―Terima kasih‖ kata singa sambil menahan airmata
―Jadi, apakah kita akan diam saja ?‖ kata ular
―Aku ada rencana…‖ kata singa dengan penuh
kepercayaan

Setelah mendengar rencana dari singa putih. Singa


dan ular pergi mendatangi beberapa kumpulan
hyena. Tapi… semakin mereka mendekat, Semakin
ketakutan mereka. Seolah-olah mereka akan
menghadapi kematian

―Halo!‖ kata singa

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Albino 203
―Lihat apa yang kita punya disini‖ kata Hyena
―Apakah kamu tersesat?‖ kata Hyena
―Iya…‖ kata singa dengan penuh ketakutan
―Apakah kamu lapar?‖ kata Hyena
―Apakah kamu haus?‖ kata Hyena
―iya‖ kata ular

―Apakah kalian bisa berbagi sedikit makanan Untuk-


ku dan temanku?‖ kata ular
―Tentu saja…ambilah daging-daging ini‖ kata Hyena
―Terima kasih…?‖ kata ular
―Ini lebih mudah dari yang kukira‖ kata singa
berbisik kepada ular
―iya aku tau…‖ kata ular berbisik kepada singa

Setelah berjam-jam makan, akhirnya singa


putih dan ular itu selesai makan. Setelah selesai
makan. Mereka berbagi cerita. Kemudian mereka
berterima kasih kepada para Hyena dan berpisah.
Sebelum berpisah dengan para Hyena dan Ular,
singa putih itu bertanya kepada ular
―siapa namamu?‖ ular menjawab ― Black Mamba‖
Dan ular itu juga bertanya kepada singa putih
―siapa namamu?‖ Singa putih menjawab ― Albino‖
Kemudian mereka semua berpisah. Albino
melanjutkan perjalannya sendirian. Black mamba
pergi melanjutkan perjalanannya mencari saudaranya.
Dan para Hyena melanjutkan pemburuan mereka,
yaitu memburu ― Ghoul‖ .

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Albino 204
Nama : Dimas Nouval Aziz
Lahir di : Samarinda, 29 Agustus 2006
Orangtua : Bapak Agus Walianto dan Ibu Erni
Sri Astuti

Seorang Raja

D i sebuah perkotaan terdapat sebuah kisah

yang selalu di bicarakan rakyat setempat, ialah


seorang raja yang diKenang rakyat sebagai pahlawan
pelindung rakyat, yang sangat peduli dan perhatian
pada rakyatnya.

Kala itu, dunia penuh dengan sihir-sihir yang


membuat manusia dapat menghasilkan aliran energi
alam. Umum nya elemen energi yang bisa di hasilkan
oleh makhluk-makhluk ada tiga unsur elemen energy
yaitu api, air, dan tanah. Namun ada 2 elemen
energi yang hanya bisa di hasilkan untuk makhluk-
makhluk yang diberi karunia yaitu udara dan plasma.
Dan ras yang masih memiliki karunia elemen udara
hanya tersisa satu individu.

Individu tersebut adalah seorang lelaki


pengembara yang hanya berdagang dari tempat yang
satu ke tempat yang lainnya seperti orang biasa pada
umumnya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Seorang Raja 205
Hingga suatu ketika disebuah kerajaan ras
elemen plasa, seorang raja mengumumkan sebuah
pertandingan untuk meneruskan tahktanya. Orang-
orang pun mulai ramai saling bersaing demi
mendapat kedudukan menjadi seorang raja,
termasuk si pengembara pengguna udara. Diapun
mengikuti sayembara tersebut dan pada akhirnya ia
memenangkan telak pertandingan tersebut.

Raja menyadari bahwa pengembara tersebut


adalah ras elemen udara, raja kembali mengingat
peristiwa masa lalu nya, dimana kaum ras udara
pernah membunuh putri raja ras elemen plasma.
Akhirnya sang pengembara pun diusir dan dilarang
untuk kembali memasuki kerajaan tersebut
selamanya.

Karena kebenciannya pada Elemen Udara, ras


elemen plasma menyerang kerajaan elemen udara.
rakyat elemen udara berlarian ketakutan banyak
warga menemui kematian mereka, mendengar
kekacauan yang dibuat elemen plasma, pengembara
elemen udara memutuskan untuk membantu
mempertahankan kerajaan elemen udara dan ras
plasma pun akhirnya kalah telak dari si penghembara
elemn udara.

Setelah berakhirnya penyerangan Ras Plasma,


pengembara pun menjelaskan bahwa putri nya tidak
dibunuh, melainkan dikutuk oleh ras udara karena

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Seorang Raja 206
menginjakkan kaki di daerah terlarang mereka dan
pengembara dari ras udara mencoba menolong si
putri agar ras elemn udara menarik kutukan itu.
Malang tak dapat ditolak, untung tak dapat di raih
sang putri pun tidak bisa bertahan atas rasa sakit dari
kutukannya. Akhirnya si putri pun dibaringkan di
kamar kerajaan-nya. Sejak peristiwa tersebut raja
menyerahkan tahtanya pada perdana menteri dan dia
hidup menjadi pengembara agar tak terulang kisah
warga yang menginjak tanah kutukan ras elemen
udara.

Setelah mendapatkan penjelasan masa lalu


raja ras plasma kemudian dibawa melihat jasad
putrinya yang masih utuh karena kutukan. Akhirnya
raja ras plasma meminta maaf kepada pengembara
atas perbuatan dia dan mengangkat pengembara
sebegai penerus tahta kerajaaannya yang pantas di
banggakan rakyat. Dan sejak saat itu Pengembara
tersebut menjadi raja dan menjadi pahlawan legenda
yang dibanggakan rakyat ras plasma.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Seorang Raja 207
Nama : Zeydan Viranda Saylen
Lahir di : Samarinda, 28 maret 2006
Orangtua : Bapak Zulfiqor Trianda dan Ibu Evi
Susanti

Korban Bullying

S ejak kejadian itu,

malamku jadi sangat terganggu.


Orang-orang bilang malam
merupakan waktu yang
sempurna untuk melepas
lelah dan melepas stres,
tetapi bagiku malam hari
merupakan waktu dimana aku
merasakan betapa mengerikannya hidup. Aku selalu
bangun kesiangan dan setiap aku terbangun aku
merasa takut, badanku sangat berkeringat, kepala
pusing, dan gelisah. Dari yang biasanya aku bangun
agak pagian sekarang sering kesiangan, dari yang
nilaiku rendah sekarang tambah rendah, dari diriku
yang biasanya bersemangat sekarang sangat lesu.
Sejak kejadian itu, aku jadi sangat gelisah saat ingin
tidur. Setiap aku menutup mata, aku jadi mengingat
kejadian terburuk itu yang sekaligus menjadi mimpi
burukku.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 208
Kejadian itu bermula saat aku berumur 14
tahun dan dikenal dengan sebutan Reza. Aku
merupakan anak yang terkenal karena kenakalannya
dan aku juga anak yang sangat ditakuti di sekolahku.
Aku sangat luar biasa nakal, aku terbiasa menghina,
aku sering merendahkan, dan aku sangat senang
melakukan kekerasan atau yang biasa kita kenal
dengan bullying. Aku sudah melakukan kekerasan
sejak kelas 5 SD. Korban bullyku sudah sebanyak 15
anak saat itu.

Aku melakukan hal tersebut tanpa adanya rasa


bersalah, aku sangat puas dan senang sekali
melakukan perbuatan tersebut. Ada yang benci dan
terluka akibat perbuatanku, tapi ada juga yang
tertawa karena perbuatanku. Mereka yang tertawa
adalah Gengku. Yap! Aku tidak sendirian. mereka
selalu menemaniku saat melakukan kenakalanku.
Saat melakukan kenakalan tersebut kami tertawa
terbahak – bahak tanpa ada rasa bersalah sama
sekali. Kami juga selalu ketemuan setelah sekolah
selesai, sehingga aku tidak perlu takut jika aku
kesepian nantinya. Namun, semua itu berubah
setelah kejadian itu.

Pada suatu hari, sekolah kami kedatangan


murid baru. Murid baru itu bernama Dika. Dika adalah
anak yang baik, pintar, dan culun. Dalam dua
minggu Dika langsung terkenal karena kebaikannya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 209
Sepulang sekolah teman Gengku mendatangiku dan
menepuk pundak ku.

―Woy Reza! Kamu kenal Dika gak? yang murid


baru itu.‖ kata temanku.

―Ohh.. Dika yang anak culun itu kan?‖ kata ku


sambil bermain handphone.

―Iya… kamu tau gak! masa dalam dua minggu


dia udah terkenal aja di sekolah, lebih cepet dari
pada kamu lagi hahaha..‖ kata temenku sambil
tertawa.

―Lah iya.. belum tau dia berurusan dengan


siapa, udah muka jelek, berkacamata, murid baru
lagi. Tidak bisa dibiarkan, besok bully yuk.. kita
palakin.‖ jawabku dengan emosi.

―besok!? Gas aja‖ kata temenku dengan


girang

Keesokan harinya, aku dan teman Gengku


mendatangi Dika disaat dia menuju toilet. Aku
mencegahnya begitu juga dengan temenku.

―Ett ada Dika nih, Dik kami lapar nih, beri


kami duit dong yakalik gak dikasih kan kamu baik.‖
kataku sambil menakutinya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 210
―Ma..maaf, tapi uang ini untuk beli makanan,
lainkali aja ya…‖ jawab Dika dengan suara
gemetaran.

―Oo..jadi kamu berani melawan kami!‖ kataku


sambil memojokkannya ke sudut–sudut.

―Ma…ma..maaf ya, besok aja gimana?‖ kata


Dika sambil ketakutan.

―Besok besok kami laparnya sekarang!‖


jawabku sambil menendang kaki Dika hingga jatuh.

Aku pun mengambil uangnya Dika dengan


paksa dan berkata, ―Beeh lumayan ni duit thank you
yak! Oh ya.. karena kamu tadi berani ngelawan
sekarang kamu jadi dompet kami ok! Kalau besok
kamu ngak bawa duit awas aja! dan satu lagi, jangan
bilang ke guru dan orang tua mu, ok!‖ .

Dika mengangguk sambil memegang kakinya


dalam keadaan terjatuh dan Kami pun pergi
meninggalkan Dika.

Kami tidak hanya melakukannya di hari itu dan


kami juga tidak hanya memalakinya, kami juga
menjahilinya, mencoret bajunya, dan
mempermalukannya. Kami bahkan semakin menjadi
jadi saat kami mengetahui kalau Dika itu anak yatim,
kami jadi semakin sering merendahkannya sambil

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 211
tertawa. Kami membully Dika hampir selama 4
minggu tanpa mengetahui perasaannya.

Sekarang korban bullyku ada 16 anak dan Dika


bagiku adalah korban bully yang menarik karena
biasanya korban bullyku pasti akan melapor ke guru
atau orang tuanya tapi selama ini kami membully
Dika sama sekali tidak ketahuan guru ataupun
orangtuanya, sepertinya dia sangat takut dengan
ancaman kami. Dika juga selalu hadir dalam pelajaran
dia tidak pernah izin atau semacamnya. Dika sungguh
korban bully yang menarik bagiku, tetapi dia juga
korban bully terakhirku.

Di suatu hari, baru pertama kali saya melihat


bangku Dika yang kosong dan entah kenapa di
pelajaran pertama ini Ibu Guru kami sangat
terlambat sekali datang yang dimana ini merupakan
waktu yang tepat untuk bersenang – senang dengan
Gengku. Tidak lama kemudian Ibu Guru datang dan
berkata, ―Assalamualaikum anak–anak. Mohon maaf
anak–anak ibu terlambat. Sebenarnya, ada berita
duka yang ingin Ibu sampaikan kepada kalian. Teman
kalian Dika telah berpulang kepada Yang Maha Kuasa.
Jadi mari kita panjatkan doa untuk Dika ya..‖ kata
Ibu Guru dengan duka.

Aku dan temanku pun seketika kaget dan


risau. Kami luar biasa kaget. Aku sangat tidak
menyangka bahwa Dika benar–benar sudah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 212
meninggal. Setelah kami selesai berdoa Ibu Guru
berkata, ―Reza bawa teman – temanmu dan ikut ibu,
sekarang!‖. Aku dan genkku langsung pergi mengikuti
Ibu Guru dengan wajah yang pucat dan risau.

Kami diantar ke ruang BK, sesampai disana


kami Ibu Guru berkata, ―Kalian tau gak bagaimana
Dika bisa meninggal? Dia bunuh diri di rumahnya.
Apakah kalian tidak merasa bosan, tidak merasa
bersalah! Jujur katakan semuanya! Semuanya sudah
jelas!‖ kata Ibu Guru dengan emosi.

―Ta…tapi bu kami hanya menjahilinya,


me..meminta duitnya, mengoloknya, dan i..itu cuma
ber..bercanda bu.‖ kata ku dengan gelisah dan
takut.

―Bercanda! Jadi itu lucu ya bagi kalian!


bukannya Ibu sudah bilang, setiap orang itu
berbeda! Ada yang kuat mentalnya ada juga yang
lemah! Dan yang kalian bully itu Dika loh! Udahlah
intinya kalian akan diskors 1 bulan dan Ibu akan
menelpon ortu kalian..‖ kata Ibu guru BK dengan
amarah yang tertahan.

Setelah orang tuaku datang ke sekolah aku di


marahin habis – habisan. Saat itu aku tak habis pikir,
aku sangat tidak percaya. Disaat aku dimarahi aku
belari sekencang–kencangnya sambil berteriak
ketakutan, ―Ini semua bukan salahku!‖ teriakku

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 213
berkali – kali. Orang tuaku dan Ibu Guruku begitu
dengan teman–temanku langsung pergi mengejar
diriku yang belari, mereka khawatir jika akan terjadi
hal yang buruk nantinya.

Aku lari keluar sekolah tanpa tujuan. Saat aku

masuk–masuk ke gang dan tanpa sengaja aku


bertemu dengan seorang ibu yang menangis dan
membenturkan kepalanya di pohon.

―Dika anakku..‖ katanya sambil menangis.

―I..ibu Dika?‖ kataku dengan kaget dan panik

Tiba – tiba Ibu itu melihat ke arah ku dan


benar ternyata Ibu itu adalah Ibu Dika, dia melotot
ke arah ku dengan wajahnya yang berdarah.

―Jadi kamu! Jadi kamu yang membuat anakku


meninggal!‖ kata Ibunya dengan suara yang keras.

Ibu Dika langsung mengambil dahan kayu


yang besar yang ada di tanah dan mendekatiku
dengan gaya ingin memukulku.

Aku yang lelah hanya bisa terjatuh dan


menutup mata dengan berharap ketika aku membuka
mataku lagi aku masih bernafas.

Teman–teman, orang tua, dan guruku yang


mengejarku langsung menghampiriku dan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 214
menenangkan Ibu Dika. Aku benar–benar tidak dapat
berkata apa–apa karena begitu kaget dengan
kejadian yang kualami. Namun, aku dapat
mendengar jelas apa yang dikatan Ibu Dika.

―Dika itu anak yang baik ia sabar walaupun


ayahnya sudah tiada, ia rajin belajar karena ingin
menjadi orang sukses nantinya, tapi kenapa! Kenapa
kamu melakukan hal itu kepada anakku! Andaikan
saja, andaikan saja aku tidak sibuk mungkin aku
dapat membaca pesan yang dikirimnya dan andaikan
aku tidak meninggalkannya, mungkin dia pasti masih
hidup sampai sekarang!‖ kata Ibu Dika dengan
nyaring dan suaranya yang bergemetar.

Saat itu kepalaku sangat pusing dan seketika


aku jatuh pingsan. Saat aku bangun aku sudah
berada di kasur ku. Saat itu aku merasa sangat
pusing, takut, gelisah dan aku berteriak ketakutan.
Setelah orang tuaku mengetahui kalau aku sudah
sadar orang tua ku langsung menghampiriku dan
berusaha menenangkanku.

Hari esoknya, aku hanya duduk di teras


melihat lingkungan sekitar sambil memikirkan
kejadian yang terjadi saat itu.

―Semuanya adalah kesalahanku aku telah


menyebabkan semua ini.‖ kataku dengan tatapan
kosong dan suara yang pelan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 215
Kejadian terburuk itu lah yang selalu
gentayangan di pikiranku dan di mimpiku.

Malam ini aku sangat bingung apa yang harus


ku lakukan untuk menembus dosaku ini. Aku
mengingat saat–saat dimana aku membully korbanku
yang sebelumnya dan aku merasa sangat menyesal.
Saat itu aku sudah membuat kuputusan. Aku akan
merubah sifatku yang buruk ini, aku akan mulai
dengan meminta maaf kepada 16 korban bullyku,
aku juga tidak ingin hal ini terjadi pada orang lain.
Oleh karena itu, aku akan mendirikan organisasi
bebas bullying nantinya. Aku bergegas tidur untuk
menanti hari esoknya.

Hari esoknya, aku bangun pagi dan langsung


ke kamar orang tuaku untuk memberitahu mereka.
Aku bersiap–siap dan pergi ke rumah korban bullyku
satu persatu dan berteman dengan mereka. Satu
persatu rumah sudah ku kunjungi dan ada yang ikhlas
memafkan ada juga yang tidak, tetapi aku bersikeras
untuk dimaafkan. Hingga suatu saat, dimana sisa 1
korban yaitu Dika. Aku mendatangi kuburannya Dika
dan duduk disamping makamnya

―Dika… bagaimana kabarmu? aa…aku sangat


menyesali perbuatanku. Aku sudah melakukan dosa
besar dan sekarang aku ingin berubah aku ingin
menjadi orang baik sepertimu dan kau tau nanti saat
aku dewasa aku ingin membuat Organisasi Bebas

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 216
Bullying agar hal yang dulu itu tidak terjadi lagi. Jadi
sekarang aku mulai mengambil langkah kecil dengan
meminta maaf dan berteman kepada teman-temanku
yang sudah kubully dan ya.. ada yang memafkan ada
juga yang susah untuk memaafkan.. Jadi.. Dika aku
sungguh meminta maaf atas perbuatanku waktu itu,
dan aku ingin berteman dengan mu. Maukah kamu
berteman denganku Dika?‖ kataku sambil memegang
makamnya.

Tiba – tiba muncul Dika dari kejauhan dan dia


berkata,

―Aku maafkan kamu kok Reza dan tentu saja


aku ingin berteman dengan mu. Kamu sudah berubah
ya… aku lega sekali karena kamatianku dapat
membuat mu berubah dan tidak akan ada lagi
teman–teman ku yang akan terluka lagi. Kalau begitu,
sampai jumpa Reza‖ kata Dika dari kejauhan dan
menghilang dengan wujud samarnya. Saat itu pula
aku menangis dan juga bahagia. Aku pun pergi
meninggalkan makamnya dan berkata, ―Sekarang aku
akan belajar dengan giat dan akan mewujudkan
impianku. Terima kasih… Dika.‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Korban Bullying 217
Nama : Muhammad Ryan Ismail Putra
Lahir di : Samarinda, 27 Desember 2005
Orangtua : Bapak Ismunandar Aziz dan Ibu
Maulida Rahmayanti

Memilih Kesempatan

https : //www.instagram.com/p/CI68ywan9fO/

| Memilih
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 218
Kesempatan
Nama : Syafana Pintarti
Lahir di : Samarinda, 31 Mei 2006
Orangtua : Bapak Nuriyanto Dan Ibu Iam Munerva

Sahabat Kecil

H ai nama saya Naura, saya sekarang

sedang sekolah di SMP fastabiqul khairat dan saat ini


saya berada di kelas 3 SMP, setiap hari saya jalani
hari saya dengan dua orang sahabat saya yaitu Cinta
dan Aurel, dan kita bertiga sudah bersahabat sejak
kecil.

Dan saya sangat beruntung mempunyai


sahabat seperti mereka yang selalu ada untukku kami
ber tiga selalu melewati suka dan duka bersama.
Suatu hari saya dan Aurel sedang berantem dengan
masalah yang sangat sepele dan cinta menasihati
saya

―Kamu jangan egois itu kan cuma masalah


yang sangat sepele jangan berperilaku seperti anak
kecil Nau,‖ saya pun pada akhirnya tau jika saya
terlalu egois. Pada akhirnya saya membuang ego
saya dan meminta maaf dan mengalah ke Aurel.
Sejak saat itu kami bertiga suka curhat bareng, main
bareng, dan diskusi bareng.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sahabat Kecil 219
Pada suatu hari kabar duka datang pada kami,
saudara sahabat kami Cinta meninggal dunia. Kami
tentunya sangat sedih, dan kami mencoba
menghibur dan menasehati Cinta untuk tabah
menjalani ketentuan Allah untuk mengikhlaskan
saudaranya kembali kepangkuan Ilahi. Alhamdulillah
Cinta bisa lebih tabah sabar dan ikhlas.

Ada kejadian yang tak dapat kami lupakan


bertiga saat upacara hari senin. Saat upacara sekolah
telah dimulai, tiba-tiba kami dikejutkan dengan
ambruknya Naura. Kami yang berdiri dibarisan
karena sedang bertugas sebagai tim PMR Sekolah
segera mengambil tandu dan bergegas membawa
Naura ke ruang UKS untuk mendapatkan
pertolongan. Kami berdua menjaga Naura hingga
siuman dan benar-benar pulih kondisinya. Saat sudah
baikan Naura mencapaikan ucapan terima kasih pada
kami karena telah merawatnya di UKS.

Itulah sekelumit kisah persahabatan kami.


Semoga kisah ini tetap menjadi pengingat betapa
eratnya persahabatan kami.

Pesan Moral Sahabat bukanlah siapa yang


:
mengenalmu lebih lama tapi tentang siapa yang
menghampiri hidupmu dan tidak pernah
meninggalkanmu dalam situasi dan kondisi seburuk
apapun.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sahabat Kecil 220
Nama : Djasieyla Panditramara
Lahir di : Samarinda, 03 Februari 2006
Orangtua : Bapak Yos Ari Wibowo dan Ibu Meini
Yulianti

Sebuah Rasa

A ku Risa dan sekarang aku duduk di kelas

10 di sebuah SMP Negeri yang


tak berada jauh dari rumahku.
Aku tinggal dirumah bangsal
yang cukup ramai penghuni
untuk ukuran tanah sekecil itu.
Aku hanya tinggal berdua
bersama kakak laki-laki ku
yang bernama Zachery. Aku
tidak tinggal bersama kedua
orang tuaku karena mereka memiliki masalah.

Keluargaku bisa dibilang adalah keluarga yang


berantakan. Keluarga ku mengalami masalah kriminal
yang sangat membuatku malu terhadap teman-teman
SMP dan lingkungan sekitar ku. Ibuku adalah
seseorang yang menggunakan dan mengedarkan
narkoba dan saat ini masih mendekam di penjara
setelah sudah 4 tahun mendekam dibalik jeruji. Dia
ketahuan mengedarkan narkoba saat teman lamanya
yang berpura-pura memesan narkoba untuk

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 221
menjadikan barang bukti yang kuat atas laporan
warga sekitar bahwa ibuku mengedarkan narkoba.

Sedangkan Ayahku, dia adalah seorang


pembunuh yang sudah di kejar-kejar dan lantas
membuatnya tidak dapat kembali kerumah. Dia
membunuh orang hanya karena orang itu memanggil
Kak Zach dengan keras.‖ Aneh bukan ?‖.
Berpapasan dengan kedua orang tuaku saja sudah
tidak pernah, apalagi bertemu.

Sementara kakak laki-laki ku Zach, dia adalah


pemabuk yang kerjanya hanya mabuk-mabukkan dan
merampok di toko-toko sepi pembeli di daerah yang
jarang orang lewati, sehingga kasusnya tidak banyak
orang yang tahu. Aku dan kak Zach mendapatkan
uang perbulan hasil dari jualan aroma terapi yang aku
buat sendiri dengan bahan yang harganya terjangkau.
Selain itu, kami juga mendapat uang yang diberikan
Kakekku yang memiliki peternakan di desa.

Kak Zach berusaha menambah uang untuk


memenuhi kebutuhan hidup kami dari hasil rampok,
tetapi aku tidak mau menggunakan uang itu. Aku pun
sudah tidak kuat menghadapi masalah-masalah
keluargaku di rumah. Tapi, masalah-masalahku di
sekolah tidak kalah rumit dengan di rumah. Di
sekolah, aku adalah seseorang yang tidak percaya
diri dan itu membuatku susah untuk mendapatkan
teman.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 222
Mana ada orang yang mau berteman dengan
anak dari Ibu seorang pengedar narkoba dan anak
dari Ayah seorang pembunuh. Karena aku tidak
memiliki teman satupun, itulah yang membuatku
menjadi mangsa empuk untuk para pembully di
sekolah. Betapa beratnya aku melewati masalahku di
rumah, dan ditambah masalah yang ku hadapi di
sekolah.

Sore hari dimana burung-burung mulai


berterbangan menuju rumah mereka masing masing,
dan matahari yang sudah hampir tak terlihat
pancaran sinar oranyenya. Aku bergegas untuk
pulang sekolah, karena jika aku pulang terlambat
maka pagar menuju rumah bangsalku akan ditutup.
Sebelum pulang ke rumah, aku mampir ke halaman
belakang sekolah seperti hari biasanya untuk
memberi makanan kucing yang biasa menjadi
temanku saat istirahat.

Di sana, masih nampak anak kelas XI yang


baru saja selesai praktik di lab. Setelah memberi
makan kucing yang ku beri nama Varo, aku langsung
bergegas pulang. Diperjalanan aku mampir ke
minimarket untuk membeli bahan masak untuk
makan malam. Aku berlari sambil memeluk tas
tenteng yang berisi bahan-bahan masak dengan
menggendong tas sekolah di punggungku yang berat
karena berisikan buku pelajaran sekolah. Untungnya,
pagar pintu bangsal belum ditutup.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 223
Sesampainya di dalam rumah, seperti biasa,
tercium aroma tak sedap dari botol kaca yang
dipegang kakakku. Aku meletakkan tas sekolahku di
depan tv tabung berwarna hijau lumut karena rumah
ku hanya terdiri dari tiga ruangan. Satu ruang kamar,
satu wc, dan satu ruang tamu. Aku masak tanpa
mengganti pakaian sekolah ku. Sambil memasak aku
menonton tv yang masih berwarna hitam putih
dengan Kak Zach yang terbaring didepannya.

Aroma sedap makanan yang ku buat mulai


menutupi bau wiski yang diminum kakak ku, akupun
membangunkannya untuk makan malam. Setelah aku
selesai mengganti pakaianku, aku mulai membuka
lembaran buku sekolah untuk mempelajari materi di
sekolahku untuk sekolah esok.‖ Aku memang bukan
anak yang pintar, tetapi aku tetap berusaha.
Setidaknya dengan usahaku, aku mampu memahami
apa yang disampaikan guruku disekolah dan agar aku
tidak terlalu pusing saat guruku menjelaskan‖ ucapku
berbisik pelan untuk menyemangati diriku sendiri.

Setiap akan tidur, selalu terpintas di benakku


tentang ucapan-ucapan temanku yang menyakitiku
saat di sekolah, begitu gampangnya mereka
mengucapkan kata yang membuatku ingin mengakhiri
hidupku.

Keesokan paginya, setelah aku bangun tidur


dan tersadar bahwa rumahku sangat gelap. Dari

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 224
kamar, aku bisa mendengar ada orang berbisik-bisik
karena ukuran rumahku yang kecil. Ketika aku
membuka pintu kamar, Ayah dan Ibuku sudah duduk
di lantai karena kami telah menjual kursi untuk
duduk. Kak Zach baru saja selesai mandi, dan aku
sedang membuat minum untuk kedua orang tuaku.
Entah kenapa, rumah tampak sepi dengan tatapan
kosong mereka walaupun terdapat empat orang
didalamnya. Akhirnya ayah membuka obrolan, dia
bilang‖ Ayah masih menghindar dari mereka,
sedangkan ibuku sudah bebas. Ayah bertemu ibu di
stasiun. Ayah akan pergi lagi, Ibu kalian akan
mengajak kalian ke rumah Kakek. Tetapi Ibu akan
meninggalkan kalian, agar kalian bisa hidup tenang
dengan lingkungan baru.

Kami berdua akan terus lari dari kejaran


mereka, Ibu akan membantu Ayah meneruskan
hidup. Mungkin beberapa saat kami akan
mengunjungi kalian jika ada …‖ belum sempat Ayah
melanjutkan omongannya. Tiba tiba saja, pintu
rumah didobrak oleh polisi.‖ Diam ditempat !‖
ucap Polisi yang menghentikan omongan Ayah. Aku
sekeluarga ditangkap dan diinterogasi di kantor Polisi.
Tempat aku diinterogasi sangat dingin karena
pendingin ruangan yang menyala sangat deras serta
tatapan dingin Polisi-polisi yang ada disana.

Aku duduk di kursi berhadapan dengan salah


satu polisi yang menggunakan rompi anti peluru serta

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 225
pistol asli yang baru pertama kali kulihat. Aku ditanya
pertanyaan pertanyaan biasa seperti ‖siapa
namamu?,‖ ―umur berapa kamu?,‖ dan‖ Ada
hubungan apa kamu dengan tersangka?.‖ Aku
menjawab dengan jujur, bahwa aku anak dari
tersangka tersebut. Kemudian aku dibawa keluar dari
ruangan tersebut, dan dibawa ke ruang tunggu yang
hanya ada aku seorang disana.

Tak lama setelahnya, Ibuku datang. Anehnya,


aku langsung disuruh pulang ke rumah bersama
dengan Ibu tanpa adanya Ayah dan Kakakku. Aku
tidak pulang ke rumah bangsal ku, aku pulang ke
rumah Kakekku. Begitu Kakek membuka pintu
rumahnya, Ibu langsung masuk ke dalam rumah dan
kakek ku mengajak aku bercerita tentang apa yang
terjadi.

Aku menceritakan semuanya kepada Kakek


tentang apa yang telah terjadi. Kakek menyuruh ku
masuk kamar dan bersiap untuk makan malam, ―Akan
ada daging ayam dengan telur setengah matang
diatasnya‖ Kakek berbisik padaku menggoda. Ketika
aku masuk kamar, aku melihat ibuku yang sedang
duduk di meja belajar di depan jendela menyaksikan
matahari terbenam dengan tatapan kosongnya. Aku
membuyarkan lamunan Ibuku, aku bertanya‖ Jadi
apa yang akan kita lakukan sekarang ?‖ . Ibu
tersenyum kepadaku seakan ada cahaya yang
bersinar di gelapnya hidupku. Ibu ku berkata‖ Kita

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 226
akan hidup disini, kamu akan bersekolah disini. Dan
kita akan menghabiskan hari-hari disini layaknya
orang normal dan anggaplah tidak terjadi apa apa.‖
Ucap ibu sambil memelukku erat.

Aku dan Ibu menuruni tangga rumah Kakek


yang suara tangganya mengisi kesunyian malam ini
yang ku rasakan. Aku bersiap makan malam dengan
duduk dimeja melihat sekeliling rumah Kakek yang
dari dulu tidak pernah berubah, masih ada foto
kakek dan nenek yang sedang memangku Ibu di sofa
yang terpasang di bingkai kayu dan terdapat jaring
laba-laba di bagian ujungnya. Aku melihat kakek dan
Ibu yang sedang memasak di dapur, akupun ikut
menyiapkan piring, garpu, dan sendok.

Bel rumah Kakek terdengar ketika aku baru


saja meletakkan garpu diatas meja. Aku membuka
pintu rumah, dan terdapat seorang Polisi berompi
anti peluru yang sama seperti yang dikenakan Polisi
yang menginterogasi ku. Dia bertanya‖ Apakah ada
Nyonya Margritha di rumah, Dik ?‖ tanya dia
padaku.‖ Ya ada, akan segera kupanggilkan ibuku‖
jawab aku. Ibuku datang dan aku mengintip dari
gorden yang cukup tebal sehingga bisa menutupi
badan ku. Orang itu memberi ibu surat dan
berbincang sedikit lalu pergi. Ibu duduk di meja
makan dan membuka surat itu dengan aku yang ikut
duduk disebelahnya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 227
Di surat itu tertulis tanggal eksekusi yang
menjadi pusat tatapan ku. Tanggal 25 Januari yang
berarti besok, Ayahku akan di eksekusi
menggantikan hukuman ibuku. Dan di dalam surat
selanjutnya terdapat keterangan penahanan Kak Zach
yang tidak sempat kubaca habis. Entah sampai
berapa tahun lamanya kak Zach akan mendekam
disana.

Bau ayam goreng yang diletakkan kakek ku


diatas meja sekarang menjadi pusat perhatianku,
sudah sejak lama aku tidak makan daging ayam
karena faktor keuangan kami yang tidak mampu
membelinya. Apalagi sajian ayam ditambah telur
setengah matang favoritku diatasnya. Kami bertiga
langsung menyantap makan malam tersebut tanpa
ada menyisakan nasi sebutir pun.

Malam hari sebelum aku tidur, aku berdoa


untuk Ayah‖ Semoga Ayah mendapatkan tempat
terbaik disana. Dan Ayah menjadi orang yang lebih
baik.‖ Kupejamkan mataku rapat-rapat dan
mengingat semua masalah dalam hidupku yang telah
kulalui diusia yang masih belia. Aku berharap semoga
setidaknya hari esok terasa normal, walaupun hanya
sebuah rasa. Dan semua ini dapat mendewasakan
hidupku suatu saat nanti.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Sebuah Rasa 228
Nama : Nayla Rahma Khairunnisa
Lahir di : Tegal, 15 april 2006
Orangtua : Bapak Ahmad Afassi dan Ibu Eti
Sugiarti

Asing

T ett..ett..tett, bel istirahat berbunyi,

―Sekian dari saya,


Wassalamualaikum Wr.Wb‖
ucap Bu Siska Untuk
mengakhiri pelajarannya.
Setelah Bu Siska keluar
dari kelas, suasana kelas
langsung ricuh. ― Yes,
akhirnya istirahat‖ Ucap
Don i‖ Haha iya, tadi aku ngantuk banget pas
pelajaran Bu Siska‖ balas Rara ― Tapi pas bel bunyi
mata kamu langsung kebuka lebar‖ sahut Tiara
disusul sautan sautan yang lain. Sekarang, semua
siswa melesat ke kantin begitu juga aku.

Namaku adalah Alana dan temanku biasa


memanggilku Lana. Aku adalah seorang siswi
pindahan, dan sudah menjadi siswi SMP 8 sejak satu
bulan yang lalu. Walaupun aku terbilang baru disini,
aku sudah memiliki banyak teman karna sifatku yang
supel. ― Lanaa, cepetan beresin bukunya nanti

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Asing 229
ngantri beli makannya lama‖ ucap Tiara, sahabatku
yang paling cerewet. Aku langsung membereskan
bukunya dengan cepat dan mengambil botol
minumku‖ Iya ini sudah kok‖ balas Ku‖ Ya sudah,
yuk kita ke kantin‖ Ucap Nara, dia juga sahabatku.
Kita bertiga pun jalan menuju kantin dengan sesekali
membalas sapaan teman kita di koridor.

Tibanya Kita di kantin, kami melihat kantin sudah


sangat ramai hanya tersisa beberapa tempat duduk.‖
Duh, gaada tempat kosong gimana nih?‖ ucap Ku‖
Gini aja deh Aku sama Tiara cari tempat duduk,
kamu pesen makanan‖ usul Nara. Tiara dan Aku pun
menganguk menandakan setuju.‖ Bye Lana, sampai
ketemu nanti!‖ ucap Tiara sambil terkekeh, ―Apasih
kan cuman bentaran aja haha‖ balas Ku.

Tiara dan Nara langsung pergi mencari tempat


duduk, Aku juga pergi memesan ayam geprek. ―
Pakde! gepreknya tiga ya kayak biasa‖ ucap Ku ―
Oke‖ jawab pakde. Setelah selesai dibuat, Aku
membawa makanan itu menggunakan nampan.
Mataku menelusuri kantin untuk mencari kedua
Temanku. Aku melihat teman temanku duduk
bersama Doni, Rara juga Siti dan mereka sedang
tertawa. Aku kemudian menghampiri mereka dan
duduk di sebelah Tiara. Saat aku duduk. Mereka
langsung berhenti tertawa dan raut wajah mereka
seketika menjadi datar. Aku bingung kenapa tiba tiba
suasananya menjadi asing begini.‖ Kenapa?‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Asing 230
tanyaku. Merekapun mengacuhi Aku tanpa menjawab
pertanyaanku.

Sesampainya Aku dirumah, berbagai


pertanyaan mengelilingi kepalaku. ― Mengapa teman
temanku tiba tiba mengacuhkanku?, Mengapa
Teman temanku mendiamiku? Bahkan anak anak di
kelasku yang tadinya baik berubah dalam sekejap
saat Nara membisikkan sesuatu ke mereka Apakah
Nara menyuruh orang orang untuk menjauhiku? Tapi
karena apa? Suasana dan orang orang itu terasa
asing bagiku‖ . Aku memutuskan untuk menanyakan
hal itu pada teman-temanku besok.

Aku menggeliat di kasurku dan meraba raba


alarmku yang berada di atas nakas. Aku mengucek
ngucek mataku pelan dan aku melihat jam
menunjukkan pukul 7 kurang 20 menit. Aku bingung
kok tumben bundaku tidak membangunkanku ―
Mungkin bunda lupa‖ gumamku. Aku langsung buru-
buru bangun menuju kamar mandi. Setelah mandi
aku langsung berangkat ke sekolah diantar ayah.
Sudah 15 menit akhirnya aku sampai disekolah ―
Hampir saja telat‖ ucapku.

Aku tergesa-gesa berjalan menuju kelas dan


ingin menanyakan tentang mengapa semua temanku
menjauhiku. Aku tebak mungkin karena Nara yang
tidak menyukaiku dan menghasut teman temanku
yang lain. Tanganku pun memutar knop pintu agar

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Asing 231
pintu terbuka‖ Happy Birthday Alana ― Teriak teman
sekelasku. Aku terkejut melihat Nara yang memegang
kue bertuliskan ‗Happy Birthday Alana 14th‘. Ternyata
hari ini adalah tanggal 15 April, hari ulang tahunku.
Dan pertanyaanku kemarin sudah terjawab, kemarin
semua hal terasa asing karena mereka ingin
memberiku kejutan. Pagi ini Bundaku tidak
membangunkanku juga karena bersekongkol dengan
teman temanku. Aku jadi merasa bersalah karena
menuduh Nara yang tidak tidak, lain kali aku tak
akan berburuk sangka dulu.

Pesan Moral : Tabayun atau berbaik sangka jauh


lebih baik agar kita terhindar dari dosa

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Asing 232
Nama : Atiqoh Haura Mumtaza
Lahir di : Samarinda, 07 Mei 2006
Orangtua : Bapak Jarwoko dan Ibu Noor
Asminiwaty

Renjana Alena

A gustus menjadi waktu, bulan, dan

tanggal berharga bagi


seorang gadis kecil
bernama Alena. Tepat
pukul 4 sore ia
menjemput hewan kecil
nan lucu dari mobil di
depan rumahnya,
kucingnya yang bernama
Muffin yang ia rawat
sejak umur 1, 5 bulan,
Muffin selalu menemani
hari hari Alena, tingkah lucu dan menggemaskan
Muffin membuat orang orang gemas kepadanya .

Januari merupakan waktu yang sangat


menyedihkan bagi Alena, menjalani hari hari tanpa
Muffin tidak seperti biasanya, bagaimana tidak
seseorang yang sudah berumur, berbadan tinggi,
berkulit hitam, yang mengambil dan menjemput

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Renjana Alena 233
Muffin untuk sementara waktu, masih terbayang
bayang di pikiran Alena sebut saja dia Om Agus.

―Kenapaa ??, ― pertanyaan itu selalu


terbayang dipikirannya selama 7 bulan, Kenapa ??‖
kemudian ayah Alena menjawab, ―Nak kamu belum
bisa merawat Muffin dengan baik biarkan Muffin
mendapatkan perhatian lebih di tangan orang yang
lebih baik,‖ sambil tersenyum, Alena menjawab, ―tapi
tidak bisa begitu ayah dia mengambil Muffin tanpa
seijin aku,‖ tak hanya diam disitu, Alena mencoba
mencari tau kontak, alamat, serta kabar kucing
kesayangannya itu, ia masuk ke kamar ayahnya
ketika ayahnya sedang di luar, dan segera menyalin
kontak om Agus .

Tanpa di sengaja, ia melihat pesan masuk


berupa video keadaan kucingnya yang terkirim di
bulan Maret, sedangkan waktu itu sudah bulan Mei,
Alena marah, kesal , sedih, melihat keadaan
kucingnya yang justru baginya Muffin lebih baik
bersamanya, ia tidak suka melihat kucingnya makan
di tempat yang kotor. sambil menangis, ia langsung
menghubungi Om Agus melalui ponsel genggamnnya

―Halo‖ dengan nada tegas ucap Alena, ―


Saya Alena saya adalah pemilik dari Muffin, saya
ingin tau kabar kucing saya, saya tahu perjanjian
waktu itu, Muffin cuman dititipkan oleh ayah kan,
saya juga tau Ayah belum memberi uang makan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Renjana Alena 234
untuk Muffin selama 3 bulan. om Agus menjawab ―
Halo, iyaa dek alhamdulilah Muffin baik dan sehat
sehat saja, segera mungkin om akan mengirimkan
video keadaan Muffin ke adek, dek saya ikhlas
merawat Muffin dan adek boleh ambil Muffin kapan
pun sebisa adek, tapi saya masih diluar kota‖
dengan nada lembut ucap om Agus, ―iya om
terimakasih . Seminggu, sudah Alena menunggu
kabar dari kucingnya yang tak kunjung ada,
seminggu juga om Agus mengatakan‖ iya dek
secepatnya ― pikiran negative mulai menyerang
Alena, ia takut kucingnya mati, sakit, atau jangan
jangan ia memberikannya kepada orang lain, Tidak !!
suara itu terdengar dari lubuk hati Alena, sambil
menangis ia mencoba untuk berpikir positif kepada
Om Agus .

Hari demi Hari, ia lalui tanpa kehadiran Muffin,


sudah biasa bagi Alena untuk bersedih karena tidak
ada kemajuan atau kabar terbaru dari kucingnya,
akhir bulan Juli ia menemukan alamat rumah om
Agus di kotanya, tidak butuh waktu lama, Alena
meminta tolong kepada seseorang untuk
mengantarkannya ke alamat rumah itu. Tepat sore itu
juga Alena pergi ke ujung kota mencari satu persatu
nomor rumah untuk mencari rumah om Agus,
setelah 2 jam ia tak kunjung menemukan alamat
rumah Om Agus, putus asa tidak menjadi alasan bagi
Alena untuk berhenti disitu saja, ia menelpon Om

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Renjana Alena 235
Agus, kali ini dengan nada sedih, marah, kecewa ―
Halo om !! maaf om sebenarnya Muffin ada dimana
saya sudah sabar sampai saat ini, om saya minta
video keadaan Muffin tapi om selalu menjawab iya,
tanpa ada video, pokonya saya mau ambil Muffin
secepatnya dari om, saya akan bayar semua biaya
nya ke om, om Agus menjawab ― dek om benar
benar minta maaf, om sebenarnya menitipkan Muffin
ke adek om di luar kota, om akan kasih no hp, adek
om ke adek, om bener bener sudah minta video ke
adek om, tapi dia belum memberinya sampe saat
ini,‖ ― Apa‖ ujar Alena dengan kaget, ― kenapa,
kucing saya jadi diputar diputar begini oleh om,
wahh ini sudah ga bener saya minta nomor adek om,
saya minta pertanggung jawaban dari om
secepatnya,‖ sesampainya dirumah ia langsung
menghubungi Om Adis yang merupakan adek dari Om
Agus, ia mengatakan Muffin miliknya ia mengatakan
kucing itu diberi oleh kakaknya .

―Wah maaf om saya menitipkan Muffin kepada om


Agus, dan ada perjanjiannya, dan om Agus
mengatakan bahwa baru 3 bulan Muffin dititpkan ke
om bukan di kasih, kalau memang begitu saya punya
bukti bahwa Muffin milik saya,‖ Loh !, sebentar
saya tanyakan ini kepada kakak saya ya, ia
menunggu ponsel genggamnya untuk berdering
kembali, ‗Treng treng treng ‘ ponsel Alena bergetar
dan Alena langsung mengangkatnya ― Halo, iya dek

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Renjana Alena 236
saya salah, saya akan membawa muffin ke
Samarinda bulan depan dek‖ , ternyata ada kesalah
pahaman anatara om Agus dan om Adis ― Enggak,
om hanya perlu menyiapkan makan Muffin dan
tempat untuk membawa Muffin, saya akan menyewa
mobil untuk membawa Muffin ke Samarinda hari
Minggu tepat 3 hari lagi,‖ ujar Alena dengan
menggunakan uang tabungannya, segala cara ia
lakukan untuk kucing kesayangannya itu .

Keesokannya aku menghubungi om Adis,


aku mengatakan ‖om besok, orang ini akan
menjemput mocha saya tolong kerjasamanya ya om
besok pagi dia akan pergi kerumah om ini no
hpnya‖,‖ iya dek,‖ malam hari ini sangat lama bagi
Alena, aku sudah tidak sabar untuk besok . Pukul 6
pagi ia sudah dibangunkan oleh suara yang bordering
dari ponsel Alena, telpon itu dari Kak Dimas, yang
akan menjemput Muffin pada pagi hari ini, ― dek
kucingnya sudah sama saya kira kira jam 4 , kucing
adek akan sampe di rumah adek‖ aku menyipakan
makanan kesukaan Muffin dan beberapa mainan
untuk menyambut Muffin setelah 8 bulan lamanya,
wajah senang pun bahkan sudah sangat terlihat di
wajah Alena .

―Ting Ting Ting,‖ bunyi mobil datang, aku


bergegas keluar menyambut Muffin, dan sambil
membawa upah untuk kak Dimas, tidak perlu
menunggu lama aku bergegas memeluk Muffin, aku

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Renjana Alena 237
melihat wajah gembira Muffin, dan tidak lupa
mengucapkan terimakasih kepada kak Dimas, semua
orang dirumah ku merasa senang Muffin telah
kembali, aku pun tidak lupa mengucapkan
terimakasih kepada ayah, dan juga om Agus, dan
om Adis karena telah mau mengembalikan Muffin
kepadaku, dan Alena berbicara di dalam hati, ―
Muffin aku akan merawat mu dengan sebaik baiknya
dan aku sebisa mungkin untuk memenuhi
kebutuhanmu menggukan uangku sendiri‖ dengan
wajah senyum dan perasaan yang lega.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Renjana Alena 238
Nama : Nabila Islamiyah Syafena
Lahir di : Samarinda, 28 Oktober 2006
Orangtua : Bapak Syafruddin dan Ibu Ernawati Sain

Cahaya Kebaikan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Cahaya 239
Kebaikan
Nama : Sari Ananda Putri
Lahir di : Samarinda, 26 Desember 2005
Orangtua : Bapak Achmad Suparyanto dan Ibu Sri
Wardaningsih

Uang SPP

P agi yang

mendung menyambut
bangunnya Very dari
tidurnya. ―Kringggggg‖
suara alarm yang berbunyi
menandakan ia akan telat
sekolah. Very pun tidak
terbangun, sang ibu
segera
membangunkannya.― Very
ayo bangun, diluar sana hujan nanti kamu terlambat
sekolah.‖ Very yang ngerasa kaget karena ibunya
membangunkannya. Very bergegas mandi dan siap
siap untuk sekolah. Tidak lupa sang ibu
mengingatinya untuk membawa amplop beirisi uang
untuk membayar SPP-nya.

Very mengayuh sepedanya dengan sangat


cepat, karena jam menunjukkan sebentar lagi ia akan
terlambat dan tentunya hujan yang mulai rintik rintik

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Uang SPP 240
kecil mulai turun. ‖TRINGGGGGG‖ bunyi bel sekolah
berbunyi, tanda siswa harus segera masuk kedalam
kelas masing masing. ―fyuhh untung saja‖ Very yang
menarik nafas lega karena pas sekali ia baru datang.
Ia langsung bergegas untuk masuk sekolah. Teman
sebangkunyas adalah orang lertama yang menyapa
dia pagi ini, Jerry.‖ tumben sekali kamu telat ver,
biasanya kamu lebih pagi dari aku‖ ujar Jerry,‖ aku
terlambat tidur tadi malam karena nonton bola‖
sambil tawa tawa kecil. ― jer, nanti temenin aku
keruangan TU ya. Aku mau setor titipan uang spp dari
ibu nih‖ kata Very di sela sela guru menjelaskan,
Jerry pun menganggukan kepala.

―Tringggggg Tringgggg‖ tanda bel istirahat


dimulai. Very mengajak ketiga sahabatnya yang dekat
dengannya dari kelas 1 Smp. Jerry, Intan dan angga.
Mereka ber empat menuju kantin di belakang
sekolah, dan pastinya Very memesan makanan
kerukaannya, yaitu mie ayam. Mereka sangat
menikmati makanan mereka sambil mengobrol dan
menikmati hujan yang turun. ― kenyang bangetttt ih,
baksonya kali ini banyak banget‖ kata intan. Jerry,
Very, dan Angga tertawa tawa kecil melihat sahabat
mereka yang sangat kekenyangan sehingga susah
untuk bediri. ― Kalau banyak banget ya gak usah
dihabisin semua juga kali Tan‖ ujar Angga yang
duduk samping intan, Intan pun menjawab ― ish
sayang tau‖ tambah Intan.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Uang SPP 241
Very melihat jam yang ada di tangannya‖ eh,
10 menit lagi bel,‖ ―astaga aku lupa bayar spp‖
teriak Very. ― Yaudah ayo Ver masih ada waktu kan?
Kita temenin‖ jawab Intan dan kedua sabahat
lainnya pun setuju. Very ke kelasnya terlebih dahulu
karena uang SPP nya dimasukan kedalam kantong
tasnya sebelah kanan. ―Loh‖ Very bingung serta
kaget karena ia tidak menemukan uang sppnya.
―kenapa Ver‖ tanya Jerry, ― uang SPP-nya kok
engga ada ya‖ jawab Very yang masih mencari uang
SPP-nya didalam tas. ― coba cek kantong di tasmu
sebelah kiri deh, siapa tahu kamu lupa kanan kirinya‖
saran Angga.

Very pun mengeluarkan semua isi tasnya, tapi


hasilnya nihil. Uang SPP-nya sama sekali tidak ada
didalam tasnya.‖ Tringgggg Tringggg Tringggg‖ bel
pun berbunyi, menandakan jam istirahat telah
berakhir.‖ eh masukin dulu tuh buku bukunya ke tas,
guru bentar lagi datang. nanti kita cari bareng bareng
deh sebelum pulang‖ ujar Intan pada Very. Benar
saja, guru telah datang. Mereka semua melanjutkan
belajar.

―Tringggg‖ menandakan sudah jam 1 siang,


saatnya murid pulang. Very dan Jerry melanjutkan
mencari uang SPP Very di dalam kelas, sedangakan
Intan dan Angga mecari uang SPP itu dilorong lorong
yang telah mereka lalui pada saat jam istirahat tadi. ―
ehhh, tadi Very sempet ke wc kan? Bagaimana kalau

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Uang SPP 242
kita ke lorong wc‖ saran Intan, Angga menjawab‖
eh iya juga ya, ayo deh‖ .

Sesampainya di depan wc cowok, Intan dan


Angga mendengar suara anak laki laki sedang
berbicara.‖ eh sttt suttt ! denger deh Tan‖ , ― yes,
akhirnya aku dapet uang lebih, lumayan ini buat
kekantin. Mmm tapi ketahuan engga ya.‖ ujar anak
yang didalam wc tersebut. Intan dan Angga pun ingin
tahu siapa itu. Ketika Angga ingin masuk untuk
melihat siapa yang didalam, ternyata anak itu keluar
dari wc dan memegang sebuah amplop putih yang
segera disembunyikan dibelakang badannya karena
kaget melihat keberadaan Angga dan Intan.

―Eh Vino, kamu sedang menyembunyikan


apa?‖ tanya Intan karena curiga kepada Vino, teman
sekelas mereka. ―hmm engga ada apa-apa. ini cuma
amplop biasa aja kok‖ jawab vino dengan gugup.
Angga pun semakin curiga dan mengambil amplop
yang dipegangnya. Di amplop tertulis jelas ― verry-
uang SPP november‖. Angga dan Intan sangat kaget
ternyata Vino lah yang mengambil uang SPP Very.

―Loh kok kamu ambil sih Vin, kita dari tadi


nyariin‖ ujar Intan kesal. Tiba tiba Very dan jerry
datang menghampiri Intan dan Angga. ―Eh
bagaimana ? sudah ketemu belum?‖ tanya Very, ―
ini ketemu Ver‖ jawab Angga. Very pun menarik
nafas lega. ― mmm Very.. maafin aku. Aku minta

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Uang SPP 243
maaf banget‖ kata Vino dengan menyesal. ― Kamu
kenapa ambil Vin?‖ tanya Very,‖ mmm tadi aku liat
di laci meja kamu, aku ingin mengambilnya karena
aku ingin menambahi uang jajanku. Maafin aku Ver.
Aku janji Gak begitu lagi‖ jawab Vino. Very, Jerry,
Intan dan Angga tersenyum karena Vino mau
mengakui kesalahannya, dan mereka semua
memaafkan Vino. Very, Jerry, Intan dan Angga pun
segera ke TU dan pulang bareng.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Uang SPP 244
Nama : Muhammad Ridho
Lahir di : Samarinda, 09 September 2006
Orangtua : Bapak Yushar Hamzah dan Ibu Lismawati

Hujan

D i malam yang sepi

kau turun dengan sangat derasnya


Hingga membasahi jalan.
Kini tempatmu tak ada lagi
Kau membuat banjir dimana-mana.
Orang-orang pun semakin panik karena ketinggianmu
yang tiba-tiba.

Hujan, kau menggenang hingga subuh.


Kau semakin reda, air pun menjadi turun.
Hujan, walalupun kau membuat orang-orang
kebanjiran.
Namun kau juga membawa berkah.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Hujan 245
Nama : Muhammad Risqi Aqilah
Lahir di : Samarinda, 28 Maret 2006
Orangtua : Bapak Akis Tappa dan Ibu Andi Herlina

Tiket Masa Depan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Tiket Masa 246
Depan
Nama : Ence Muhamad Farin Alnaufal
Lahir di : Samarinda, 03 Januari 2006
Orangtua : Bapak Evian Agus Saputra dan Ibu
Mardiana

Bima Pahlawan Super

P ada Masa Lalu ditahun 2004 Tepatnya di

bumi 1879, Pada Saat


Itu Indonesia merupakan
negara yang tengah
menghadapi masa
kritisnya, Penembakan
dimana-mana, teroris
ada di seluruh tempat di
penjuru indonesia. Di
saat itu ada seorang ibu
hamil yang akan
melahirkan seorang anak, dan ibu hamil tersebut
melahirkan bayi yang diberi nama Bima .

Setelah beberapa hari ibu Bima akan keluar


dari rumah sakit tetapi ibu Bima melupakan bahwa
cincin suaminya ketinggalan di toilet rumah sakit dan
ibu Bima menitipkan anaknya ke adik iparnya untuk
mengambil cincin tersebut, disaat itu juga ada teroris
yang akan meledakan bom dirumah sakit tersebut.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bima Pahlawan 247
Super
Perhitungan pun dimulai, ibu Bima terjebak di
rumah sakit tersebut namun ledakan tersebut sudah
akan habis waktunya disaat itu ibu Bima
mengucapkan perpisahan kepada bayinya,
perhitungan mundur berakhir dan rumah sakit
tersebut meledak dan meruntuhkan gedung di blok
rumah sakit tersebut.

Setelah 17 tahun dari kejadian tersebut Bima


sudah menjadi dewasa dan dirawat oleh pamanya
yang bernama Bayu Adika, istri pamanya tersebut
telah meninggal 5 tahun yang lalu karna dibunuh oleh
orang asing. Ketika berada di gedung polisi pamannya
meminta Bima menemaninya untuk bekerja karena
pamanya seorang polisi namun Bima menolak itu
karna dia mau ke sekolah, karna ada tugas. dengan
cara itu Bima berbohong ke pamannya agar
pamannya mengijinkanya.

Pada saat jam istirahat polisi. Pamanya sedang


asik bicara bicara dengan temannya tiba tiba ada
sekelompok anggota mafia yang memasuki gedung
tersebut dan menembakan senapan serbu tersebut ke
penjaga gedung, orang-orang yang berada di gedung
tersebut heboh, karena tiba-tiba terjadi peperangan,
paman Bima dan beberapa kawan polisi lainya ikut
tertembak oleh anggota geng tersebut.
Tak lama setelah penembakan terjadi, bala
bantuan datang, gedung sudah dikepung oleh polisi
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bima Pahlawan 248
Super
tentara dan tentara khusus, dengan mudahnya polisi
tentara dan tentara menembak mati geng tersebut
karena anggota geng yang berusaha melawan.
Mendengar keramaian yang terjadi Bima akhirnya
datang ke kantor pamannya.

Bima sangat sedih karna banyak polisi yang


mati termasuk pamanya, setelah pemakaman Bima
pun mengasingkan diri didalam rumah kontrakan
pamannya tersebut. namun setelah beberapa bulan
ada preman yang menagih uang kontrakan rumah
pamannya karna Bima tidak mau memakai uang
pamannya untuk bayar kontrakan. Bima melarikan diri
dan preman preman tersebut mengejarnya, di saat
itulah Bima menggunakan skill parkournya untuk
melarikan diri, setelah beberapa lama Bima terjebak
digudang bekas tranksaksi narkoba terbesar di
Jakarta.

Akhirnya Bima dijebak oleh beberapa preman


tersebut satu satu preman itu menghajar Bima dan
sempat melukai Bima dengan pisau di perutnya,
mendapat tekanan tersebut tangan Bima
mengeluarkan energi gravitasi dan mengarahkan ke
preman tersebut. Satu satu preman tersebut
dikalahkan oleh Bima dengan kekuatanya. Akhirnya
Bima lari meninggalkan tempat tersebut dan pergi
kerumah temannya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bima Pahlawan 249
Super
Dilain tempat ada sebuah industri yang sedang
mempresentasikan pintu gerbang portal, namun
disaat itu pintu portal tersebut tidak sengaja terbuka
ke gerbang antar dimensi, saat itulah datang sebuah
makhluk yang bernama Atharus, dia adalah makhluk
penguasa dimensi dan disaat itulah makhluk tersebut
mulai menghancurkan gedung industry tersebut.
Bima terkejut melihat kekacaun yang terjadi
dari sebuah gedung industry. Lebih terkejut lagi
karena ada sebuah makhluk yang belum pernah dia
liat sebelumnya. Dengan perasaan marah, Bima
langsung melompat ke menara gedungnya dan
seketika badan Bima tertempel karena adanya sebuah
tarikan gravitasi yang membuatnya menempel.
Disaat itulah Bima berusaha menerjang
Atharus dan melakukan pertarungan, pertarungan
tersebut menghancurkan bangunan gedung industry
yang diakibatkan senjata atharus. ternyata Bima
kalah karna atharus terlalu kuat. Disaat tubuhnya
melayang karena lemah, Bima melihat sebuah portal
dengan sekuat tenaga Bima terbang menuju ke
dimensi atharus. Bima kemudian mendorong atharus
ke Portal dimensi tersebut, dan mereka berdua masuk
dalam dimensi tersebut.
Tiba-tiba portal tersebut tertutup karena
mesinnya hanya dibolehkan dipakai 2 kali dan lagi
pula para ilmuwan tersebut telah dibunuh oleh

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bima Pahlawan 250
Super
atharus. Melihat pintu portal tertutup Atharus
langsung mengambil senjatanya dan berniat
memenggal kepala Bima, akan tetapi senjata tersebut
tidak berefek kepada Bima. Atharus menjadi bingung
dan seketika Bima kembali pulih dan menjadi jauh
lebih kuat karena di dimensi atharus ada keterkaitan.
Sehingga Bima memiliki kekuatan pada tempat
tersebut dan mereka berdua sama sama kuat.
Bima pun langsung memukul atharus dengan
kekuatan supernya sampai senjata Atharus itu
terbelah menjadi dua dan serpihan senjatanya
atharus menjadi abu, Bima dengan tidak sengaja
menghirup abu tersebut seketika itu Bima melemah
dan atharus langsung memukul bima, namun
kekuatanya Bima kembali pulih mereka kembali
bertarung lagi. Hingga mereka berdua kewalahan dan
Bima melihat ada satu belahan dari senjatanya
tersebut, Bima berpikir karena atharus dan dirinya
mempunyai kekuatan yang sama, Bima lalu
memutuskan akan menggunakan belahan senjatanya
tersebut untuk menusuk badan Atharus.

Bima kemudian melompat dan menerjang


dengan lemah, tangan atharus pun tersayat oleh
senjata Bima. Spontan Atharus menusukkan
senjatanya ke tubuh Bima, akan tetapi tusukan itu
gagal mengenai tubuh Bima. Tak mau kalah, Bima
membalas dengan menusukkan senjatanya tepat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bima Pahlawan 251
Super
didada atharus hingga menembus jantung. Meski
dalam keadaan lemah Bima pada akhirnya dapat
mengalahkan Atharus. Saat jantung Atharus sudah
diambil tubuhnya tiba-tiba berubah menjadi abu dan
perlahan pintu portal terbuka dan Bima kembali ke
Alam dimensi yang sebenarnya, yaitu Bumi.

Tamat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bima Pahlawan 252
Super
Nama : Isaura Adelia Putri
Lahir di : Samarinda, 09 Oktober 2006
Orangtua : Bapak Deden Setiabudi dan Ibu Lilyana
Irma Ervina

Langit malam

M enatap langit malam,

Penuh dengan cahaya bintang


Kerlap-kerlip warna indahnya
menghiasi langit malam
Sejanak aku tersadar, aku tak
bisa berdiam diri
Aku harus berjuang untuk masa depanku,
Meski aku tahu ini sulit, tapi aku yakin aku pasti bisa,
Saat melihat bintang jatuh,
Ku tutup mataku dan membuat sebuah harapan
Agar dapat meraih mimpi dan cita-citaku
Aku pasti Bisa!

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Langit malam 253
Nama : Nabila Ratu Calysta
Lahir di : Samarinda, 07 Desember 2006
Orangtua : Bapak Riza Mulawarman dan ibu Tutie
Indrawati

Bayanganmu Di Labuan Cermin

N ama ku Bianca,

aku terlahir sebagai anak


pertama di keluargaku,
ya..... kalian tau kan anak
pertama tu gimana, hmm..
katanya si mengatas
namakan kemandirian tapi
ya sudahlah im happy.
Seperti kebanyakan gadis
yang beranjak dewasa aku
juga memiliki dua sahabat,
namanya Safa dan Vivi.
Disini aku mau ngenalin juga, teman depan rumahku
namanya Dito. Kami cukup dekat setelah aku pindah
ke komplek ini. Oiya satu lagi deh.. dia si temen
sekolahku baru 3 tahun kita temenan namanya Atta.

―Kakakkkk, udah jam berapa nii BURUANN!‖

―Ntarrr dikit lagi beress, tunggu aja dimobill‖


Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 254
Labuan Cermin
Dari kejauhan terdengar panggilan untuk naik
pesawat, membuat langkah rombongan kami semakin
cepat. Akhirnya aku dan yang lain take off dan cukup
menikmati perjalanan ini. Sampailah kami dikota
tujuan dengan tujuan berlibur katanya. Setelah ini
dan itu kita istirahat.

―pahh, jadi besok kita kemana dulu inii?‖


―kita ke Labuan Cermin aja dulu‖
―Labuan Cerminn, ekhhh yaudah‖
―ihh kakak ni niat liburan ga sihhh‖
―Tauahh mau tidur ngantukk!
Diperjalan banyak jalan yang rusak hingga membuat
ku semakin mual.
―(suara muntah) ekhhh kan mual jadinya pelan pelan
bawa mobillnyaa paah‖
―iya iya yaudahh‖
Akhirnya aku lumayan sedikit tenang dan sampai
sampai ketiduran. Selama tidur aku bermimpi bisa
mendekatinya dan memberitahu semua tentang rasa
yang kupendam. Yang ku ceritain ini Dito, Dito itu
beda dari yang lain menurut ku dia adalah orang yang
paling aneh, tapi percaya gak, aku sangat suka
dengan keanehannya apalagi dia suka menceritakan
hal-hal yang lucu, wajahnya si lumayan manis, tapii
ya gitu lahh... sesampai nya disana aku melihat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 255
Labuan Cermin
Danau yang bercahaya seperti cermin, sangat indahh
sampai sampai terbayang wajahnya yang indah,
selalu membuat hariku berwarna dan bercahaya
seperti Danau itu.

Setelah beberapa hari usailah wisata kami di Labuan


Cermin. dipenginapan aku memikirkan bisakah aku
memberitahu semua isi hati ku ke dia, berani kah aku
mengukapkan semua. dan aku memutuskan untuk
beranikan diri bicara yang sebenarnya ke Dito.
(POV : CHATAN DI WA SAMA DITO)
(dito : coklat)
―Dit, Jully mau ngomong sama lo..‖
―ngomong apaa, Jangan lama ya gua ntar kepo!‖
―ihh iya bawelll‖
―yaudah apaan cepett‖
―bentarrr, diem dlu gua lagi ngetik nii, kayaknya
panjang ni ngetiknya, jadi sebenarnya Jully suka
samaloo, tapi klo lo gak suka juga gapapa,
atau lo mau block atau hapus kontak Jully gak papa‖
―haa lo suka sama gue?‖
―ihh iyaaa kok diulang ulang‖
―guee bingung mau jawab apa?‖
―Beneran klo lo gak jawab gapapa‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 256
Labuan Cermin
―Gua bingung banget gila, lebih susah ni dari pada
jawab soal matematika‖
―ihh alay luu‖
―Yaudah besok klo sempet gua chat , baru lo jawab‖
―iya deh kasi gua hari sampe besok‖
―iya, yaudah gua mau istirahat besok gua jalan lagi‖
―iya‖
Hati dan pikiranku tidak bekerja ada ketakutan
dalam diri memikirkan ― apa dia suka balik ya‖
hanya itu yang ada diotaku. Tapi tak lama kemudian
ada notif di handphone ku dari Atta, oiya Atta itu suka
sama aku dari kelas 7 tapi aku gapernah suka sama
dia selama ini.
(POV : CHATTAN DI IG SAMA ATTA)
(atta : hijau)
―BI‖
―BIANCAAA‖
―WOYY BIANCAKEBOO‖
―EHHH GILA LO BILANGIN GUA KEBO‖
―APAAN HEBOH BAT LU KEK MAU GOSIP‖
―Stikernya udah datang, tapi harus nunggu lo ulang
tahun‖
―haa iyaa cepetnyaa‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 257
Labuan Cermin
―wkwkw, mau liat nggak?‖
―mau lahh liat liatt!‖ (mengirim gambar) nih bAgus
kan‖
―ihh bAgus banget gilaaaaaa‖
―ya udah Jully mau istirahat dulu besok mau jalan
jalan lagii‖
―iyaaa‖

Malam harinya aku dan yang lain sedang makan


malam di penginapan. Selesai itu gak sengaja liat
profil dan bio IG Atta, langsung lah aku chat dia.
(POV : CHATTA DI IG SAMA ATTA)
(atta : hijau)

―Ta, maksud lo apaan kek gini‖ (mengirim gambar)


―Jully baru sadar, sudah lama kan, buat apa lo bikin
kayak gini, lo tau gua kayak mana orangnya, ―kita ga
pacaran taa, jadi lo harus ngertii, sampe sampe lo
bikin profil IG alis Jully nama lo inisial B‖
―Lo punya mantan Ta, sapa tau disana lo masih
sayang, kalo masih sayang kan kasiann‖
―apaan sih Bi‖
―trus, kenapa Diana, Jully udah gak suka lagi sama
Diana, trus profil, profil apaa‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 258
Labuan Cermin
―gila lo ya taa, lo kelewatan, bisa-bisanya lo salah dan
lo ngelak lagi, lo tau Ta kita bukan pacaran, kita
teman biasa, kalo ada yang tau dan sadar dengan
insial itu aku harus gimana ta‖
―(mengirim gambar ‖
―itu tadi kak Aqil komen kayaknya sadar, tuh.. dan itu
bukan Jully doang yang sadar‖
―itu bukan kak Aqil itu pacarnya, sejak kapan Kak Aqil
punya iphone‖
―lo mikir ga sii.. Haaa… lo mikir nggak, dengar ya,
cara lo seperti itu mengubah Jully jadi nggak sukaa,
cara lo salah taa, kayak gitu salah‖
―iyaa Bi, Jully salah, Jully minta maaf Bi, Bianca Jully
minta maaf‖

Disaat aku lagi liburan ada aja hal hal yang


buat aku kesal, dan memutuskan untuk tidur biar
tenang besok paginya. Tak terasa sudah 4 hari aku
berlibur disana. Lelah dan rindu tuk pulang, agar bisa
melihat wajahnya.
(POV : CHATTAN SAMA DITO)
(dito : coklat)
―Bi, ini betulan, yang kemarin, Jully jawab ya‖
―Dit ni benerann, lo ga boong kann, ga maksa kann‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 259
Labuan Cermin
―iya kan lu suruh Jully jawab, sumpahh Ditt, makasi
banyak lo udh jawab‖
―yaudah Jully buru2, soalnya mau siap-Siap pulang‖
―owhh lu udah pulang,oke‖

Hati aku serasa dibawa terbang, hari aku


berwarna, senang banget dia bisa jawab sesuai
dengan keharapan aku. dan selepas itu aku ga sabar
pulang untuk lihat wajahnya, senyumnya, tapi tiba
tiba ada yang ganjal ternyata aku lupa memberitahu
bestie ku tentang ini.
(POV : CHATTAN DIGRUP SAMA BESTIE BIANCA)
(safa : merah) (vivi : biru)

―GUYSS, HALOOO‖ (mengirim gambar), ―Jully


kemarin ngungkapin rasa sama diaa, trus dia bilang
iya dongg, Jully seneng bangett‖
― ga paham gue‖
―siapa itu bi?‖
―kenapa ga coba dulu sama Atta‖
―ingat klo udah suka sama orang tapi dianya masi
blum pasti, Jadi sakit bii‖
―km beneran yakin, dia bilang iya itu ga kepaksakan‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 260
Labuan Cermin
―hah jadi dia bilang iyaa, jadi lo pacaran tuu, tapi
gimana Atta‖
―Atta, lo harus baikin Atta dulu, ―lo masih ada
masalah sama Atta, dengan dia tau klo lu suka sama
orang lain, dia bakal sakit hati Bii‖
―kenapa ga coba dulu selagi ada yang serius kenapa
nggak?‖
―klo lo udah coba sama Atta lo ga bakal skit hati bii‖
―iya juga sii‖
―tapi Jully gabisa buka hati untuk diaa, sudah Jully
coba selama 3 tahun tetap gak bisa, Jully gak bisa
nerima dia‖
―lo ada dimana, sudah pulang, lo masih disana yaa‖
―ngak ni Jully mau pulang, tapi Citra rewel nii, nanti
masalah Atta pas Jully pulang aja ya‖
―mikirin Citra dlu‖
―ouwhh kasiannya‖
―yaudah hati hati biii‖
―iyaaa‖

Pulang dengan rindu yang berat, tak sabar


ingin jumpa dengan dirinya, tapi dengan masalah ini
membuatku sangat tertekan. Tak lama pesawat pun
mendarat dengan sempurna semakin ingin ku melihat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 261
Labuan Cermin
wajahnya. dan kembali berjalan untuk sampai
kerumah.

(POV : CHATTAN SAMA DITO)


(dito : coklat)
― dit, ditoo, Jully udah pulang, lo kangen kan sama
guee‖
―ha lo udah pulangg, beneran kann‖
―iyaa bawell ditoo‖
―yesss, oleh-oleh‖
―ihh malah mikirin oleh oleh, Jully gabawa‖
―ihh gituu‖
―iya iya Jully bawa, ntar pas sorean Jully kasih ya‖

Sorenya aku berias sampai sempurna agar dia


nyaman melihatku. dan ternyata ada Atta datang
kerumah ku saat kukasih oleh-oleh sama Dito.
―Dito, nih oleh olehnya‖
―wihh gede nii makasiii Bianca yang kusut‖
―ihh bisa-bisanya lo bilang muka Jully kusut‖
―glowing gini jugaa, iya deh serahh cewek guee‖
―makasiii ditoo‖
Tiba-tiba
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 262
Labuan Cermin
―Biancaa‖
―lohh Ta, lo ngapin kesini‖
―dia siapa, bii‖
―dia teman guee‖
―lo siapa‖
―Jully pacarnya bianca‖
―biii loo gak pernah bilang ke guee‖
―buat apa Jully bilang keloo, lo udah buat Jully kesal
Ta‖
―Jully udah suka sama lo 3 tahun, bii ngertiin gue‖
―oke Jully udah ngertiin lo Jully coba tetap gak bisa
taa‖
―dan untuk itu Jully anggap lo jadi teman‖
―Jully suka sama Dito, plis lo pasti bisa dapat cewek
yang lebih dari gue‖
―nggak bii, lo cewek yang paling perfectt‖
―ehh ni cewek guee, bisa-bisanya loo‖
―kenapaa emangg, suka-suka guee‖
―Atta Ditoo stoppp‖
―plis Ta sekarang lo pulang‖
―tapi plis maafin Jully dulu, Ta plis lo pulang
sekarang‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 263
Labuan Cermin
―oke Jully pulang, dit Jully pulang dulu, Jully capekk,
nanti Jully cerita‖
―iyaa yaaudahh‖ (gedebukk)
―woi Bianca pingsan‖
―haa ntar Jully angkutt‖
Sampe dirumahh, Dito mengetuk pintu dan
memberitahu orang tua Bianca karena Bianca
pingsan.
―assalamualaikumm, tantee‖
―iyaa, lohh Biancaa ini kenapaa‖
―dia pingsan tantee‖
―ya udah masuk kedalam taruh dia dikamarnya‖
Dito buru buru masuk kesanaa. dan tak lama Bianca
sadar dari pingsan nya
―lohh Jully dimanaa‖
―dit lo ngapain dikamar guee‖
―tadi pas lo selesai debat lo pingsan‖
―haa benerann, makasii ditt‖
―iyaa‖
―biancaa kamu udah bangun‖
―mamaa‖
―makasii Dito kamu udah bantuin Bianca‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 264
Labuan Cermin
―iya sama-sama tante, ya udah aku titip Bianca ya
tantee‖
―iyaa Dito sekali lagi makasii yaaa nak‖
―iya tantee‖
Keesokan harinya Bianca memulai daring seperti biasa
dan siangnya Bianca ingin berbicara sama guru
lesnyaa. Guru lesnya bernama Salsa, bu Salsa itu gaul
bangett, klo kita les selalu berawal dari curhatan, dia
bisa semua kalian mau apa bahasa mandarin bisa,
gitar bisa, piano bisa, ngelukis bisaa, dia bisa semua,
dan klo kalian sudah les bakal betah banget sama dia.
―huuhh, lama ga daring capek juga yaa, ini jam
berapa sii‖
―loh udah jam 12 Jully belum mandii mana mau les
jam 1 lagii‖
Tak lamaa....
―Biancaa itu guru les muu‖
―iya ntar‖ dlm hati ―(untung udah selesai mandi
gue)‖
―bundaaaa‖
―apaaaaa tumben kamu kayak gitu‖
―bunn bunda tolong kasi saran yaa ni jadi ceritanya
gini...‖
―hmm jadi gituu‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 265
Labuan Cermin
―sebenarnya emang Safa ada benarnya‖
―klo kamu suka sama Dito mungkin bisa jadi dia
ngehargain kamu biar kamu nggak sakit hati‖
―dan klo kamu gak bakalan sakit hati karna dia suka
sama kamu dari dulu jadi pasti bahagia‖
―klo sama Dito blum tentu kamu bahagia‖
―bunda bukannya gimana, coba klo dipikir pikir Kan
begitu‖
―iya juga sii, ya udah nanti lah Bianca urus‖
―oiya baik bun nanti Bianca obrolin dengan Atta agar
Atta paham‖
Akhirnya Bianca menyelesaikan masalahnya
dengan Atta dan memulai bantu Atta agar suka
dengan orang lain, dan kini Bianca, Dito dan Atta
serta pasangannya menjadi sahabat sejati. Ketika ada
masalah mereka saling membantu untuk mencari
jalan keluar terbaik.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bayanganmu Di 266
Labuan Cermin
Nama : Adhra Salsabila Azzahra
Lahir di : Samarinda, 27 Juli 2006
Orangtua : Bapak Tendas Teddy Soesilo dan Ibu
Nur Laila

Bakat Non Akademik

D i ceritakan seorang anak perempuan

bernama Kana yang


sangat menyukai dunia
seni namun tak pintar
dalam pelajaran
akademik seperti
matematika, IPS, IPS,
Bahasa dan pelajaran
lainnya. Kana selalu
dimarahi oleh orang
tuanya karena tidak pernah mendapatkan ranking
bahkan untuk 20 besar sekalipun dan nilainya yang
selalu jelek dibawah rata-rata teman-temannya yang
lain. Orang tuanya yang merasa malu akan nilai
rendah anaknya di sekolah,orang tuannya pun jadi
tidak suka saat melihat Kana melakukan hobinya yaitu
melukis karena orang tuannya menganggab kalau
melukis lah yang membuat Kana mendapatkan nilai
yang jelek di sekolah.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bakat Non 267
Akademik
Sejak duduk di bangku sekolah dasar Kana
memang sangat menyukai melukis dia bahkan bisa
menghabiskan waktu berjam-jam dan ribuan kanvas
untuk terus mengasah kemampuan melukisnnya
Kana bisa menghabiskan waktu seharian untuk
melukis dan tidak kuat lama-lama jika harus belajar,
karena kemampuan menghafal dan berhitungnya
rendah. Hal ini membuat Kana merasa bahwa
pelajaran sangat membosankan. Hingga pada saat
mendekati waktu ulangan semester orang tuanya
membuang semua alat lukis dan hasil karya Kana
karena dirinya tidak bisa berkonsentrasi dalam
pelajaran untuk persiapan ulangan semesternya.

Kana pun merasa kesal dan rasanya ingin pergi


dari rumah, namun karena dia sangat menghormati
orang tuanya, ia mengurungkan niatnya. Mulai saat
itu Kana menjadi anak yang pemurung entah dimana
pun dia berada. Proses belajarnya pun tak
berkembang banyak malahan makin terus menurun.

Bahkan ketika jam pelajaran ia hanya fokus


menggambar pada buku catatannya, namun ia
langsung menyobeknya saat mau pulang sekolah
karena tidak ingin orang tuanya melihat. Mulai saat
itu Kana menjadi pendiam dan bahkan tak ingin
bersosialisasi dengan lingkungannya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bakat Non 268
Akademik
Suatu ketika, saat pelajaran berlangsung. Kana
yang sedang asik menggambar dipergoki oleh teman
sebangkunya.untung saja temannya tidak
memberitahu guru dan malahan teman Kana memuji
gambarnya
Teman sebangku Kana berkata bahwa karya
kana sangat unik dan berbeda. Bahkan temannya
menginformasikan kepada Kana sedang terdapat
kompetisi menggambar dan melukis yang bisa dia
ikuti.

Dengan pikiran bimbang, Kana akhirnya


memutuskan untuk ikut dalam perlombaan tersebut.
Selama seminggu Kana terus berlatih melukis diam-
diam didalam kamarnya dia pun membeli lagi alat dan
bahan untuk melukis memakai uang tabungannya
sendiri, Yah mana mungkin dia meminta pada orang
tuannya dia saja dalam bidang akademik belum
banyak peningkatan pasti orang tuannya
melarangnya dan tidak membelikannya lagi alat lukis.

Hari perlombaan di mulai, Kana mulai


membuat sketsa dengan pensil di atas
kanvas,mengeluarkan cat akrilik ke palet dan mulai
membasahi kuas dengan air lalu dia memilih warna
cat akrilik dan mulai melukis di atas kanvas.

Beberapa hari kemudian pengumuman


kejuaraan… Tak disangka, Kana mampu meraih juara
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bakat Non 269
Akademik
utama dan mendapatkan hadiah sebesar 20 juta.Kana
pun merasa kaget saat teman sebangkunya
menginformasikan bahwa ia mendapatkan juara
utama. Mendengar hal tersebut kana tampak senang
namun khawatir, ia takut jika perbuatannya tersebut
diketahui oleh orang tuanya.

Tanpa disangka ternyata pengumuman


pemenang dilakukan melalui media televisi dan media
sosial. Hal ini pun membuat orang tua Kana
mengetahui tindakannya. Kana pulang dengan rasa
cemas karena takut dimarahi oleh orang tuanya.

Namun sesampai di rumah, Kana justru


disambut dengan pelukan hangat dari kedua orang
tuanya. Kejadian tersebut membuka mata orang tua
Kana bahwa anaknya memang tidak berbakat di
bidang akademik, namun memiliki bakat lain yaitu
melukis. Jadi Tak masalah jika tidak pintar di sekolah,
yang penting dia bisa berkreasi dan membangkitkan
semangat para generasi muda untuk terus maju dan
lebih kreatif.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Bakat Non 270
Akademik
Nama : Muhammad Brintama Raihan Bagaskara
Lahir di : Samarinda, 12 Maret 2006
Orangtua : Bapak Dwi Nuryanto & Ibu Dewi Gustanti

Gara-gara Game

T riinggg!!‖ , Terdengar suara alarm yang

keras sampai mengganggu Andi yang tertidur. Dia


mencoba bangun, tapi karena dia masih mengantuk
dia hanya bangun dengan perlahan, setelah dia
sepenuhnya bangun dia pun melihat jam.

―Astaga!, sudah jam segini‖ dia pun kaget dan cepat


cepat bersiap dan berlari ke sekolah, sesampai di
sekolah dia sudah melewatkan upacara yang biasa
dilakukan setiap hari senin.

―Permisi Bu Nayu. Saya boleh gak?‖ Tanya Andi ke


gurunya di depan kelas dengan teman-teman nya
yang meliati Andi.

―Kamu boleh masuk, tapi kamu akan Ibu kasih tugas


tambahan ya Andi. Karena ini sudah ketiga kali nya
kamu terlambat masuk sekolah.‖

―iya bu‖ jawab Andi Sambil Menyesal

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Gara-gara Game 271
Andi pun duduk di tempat duduk nya kelelahan
karena berlari. Salah satu teman nya dating dan
bertanya.

―Oi Ndi! kenapa terlambat lagi nih, baru hari pertama


di minggu ini udah terlambat.‖

―oh, aku tadi malam aku habis begadang main game


sampai jam 3 karena keasikan.‖ Jawab Andi yang
masih kelelahan

―makanya jangan main game mulu, dipanggil kepala


sekolah baru tau rasa.‖

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Gara-gara Game 272
Nama : Qaid Izza Rasyad Gagaryn
Lahir di : Samarinda, 11 November 2006
Orangtua : Bapak Achmad Rama Gagaryn dan Nur
Arbainah

Sebuah Pulau Misterius Berpenghuni

P ada suatu hari ada seorang remaja

arkeolog yang sedang menjelajah pulau misterius.


Remaja itu bernama Hiro. Hiro sebenarnya sedang
dalam persiapan menuju pulau. Menurut rumor yang
didengar Hiro, Pulau itu setahun yg lalu dijelajahi oleh
seorang ahli arkeolog bernama Goro, yang tidak
pernah kembali dari pulau itu dan katanya laut
disekitar sana ada ombaknya sangat tinggi dan
ganas.
Setelah selesai persiapan Hiro pun memulai
perjalanannya dengan kapal yang mewah, dengan
dilengkapi kapal selam, mobil kecil, dan alat alat
kebutuhan lainnya. Sesaat sampai setengah
perjalanan Hiro pun melihat ikan ikan yang lari dari
arah berlawanan dan melihan dari kejauhan ada
ombak besar yang tinggi sehingga Hiro pun kaget,
Hiro pun berpikir menggunakan kapal selam
bertenaga kuat supaya bisa mengatasi ombak besar
tersebut. Lalu Hiro pun menurunkan jangkar kapal

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 273
Misterius Berpenghuni
dan memindahkan barang barang yg perlu dibawa ke
kapal selam untuk menuju pulau misterius tersebut.
Setelah memindahkan barang Hiro pun
mencoba memulai menerobos ombak tersebut setelah
menerobos dari dalam air, kaca kapal mulai retak
tetapi air masi belum bias masuk kedalam kapal. Lalu
Hiro mencoba memakai tenaga maksimal dan
akhirnya Hiro pun terbebas dari ombak dan sampai di
pulau misterius tersebut.
Sesaat di pesisir pantai tersebut Hiro
memandang pulau tersebut, ada burung
berterbangan dan pelangi yang indah. Lalu Hiro pun
memasuhi hutan pulau tersebut dan dia melihat ada
hewan yang belum pernah dia liat selama hidupnya
setelah itu dia mencium bau aroma makanan yang
enak, lalu Hiro pun mengikuti aroma tersebut.
Seketika dia sapami Hiro melihat beberapa manusia
dan mahkluk yang tampak mirip ras elf seperti di
dongeng, dan Hiro pun menampar pipinya sendiri
sambil berpikir bahwa ini bukanlah mimpi.
Setelah itu manusia itu datang dan Hiro pun
terkejut sambil menanyakan apakah kau Goro sang
ahli arkeolog yang pernah menjelajah pulau ini dan
dinyatakan hilang?. Dan Goro sang ahli arkeoloh
tersebut‖ menjawab iya benar. Dan sekarang saya
hidup dipulau ini bersama para elf, ras langka yang
ada dibumi‖ kata Goro. Dan cerita diakhiri dengan
Hiro yang hidup bersama sama dengan ras elf.
| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 274
Misterius Berpenghuni
Nama : Raditya Mulya Rahman
Lahir di : Bontang,18 July 2006
Orangtua : Bapak Mulyanto Dan Ibu Tetyana

Dear Corona

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 275
Misterius Berpenghuni
Nama : Raffa Alfahreza Adhya Putra
Lahir di : Samarinda, 20 Mei 2006
Orangtua : Bapak Adhi Hermawan dan Ibu Dessy
Sagita Khairina

SAHABAT SEJATI

P ada suatu

hari, ada dua orang


sahabat bernama Beni
dan Boni, mereka
berdua sudah
berteman sejak dini.
Mereka bekerja di
tempat yang sama
yaitu di sebuah restoran bernama Restoran Makelele.
Mereka berdua mempunyai mimpi yang sama yaitu
menjadi sebuah artis/menjadi host di sebuah acara.
Pada suatu ketika, mereka diberitahu bahwa
ada bos TV yang sedang makan di restoran dimana
tempat mereka bekerja, mereka pun membuat
pertunjukan layaknya menjadi sebuah host di layar
kaca, tetapi bos TV yang dimaksud adalah Bos CCTV,
Beni dan Boni pun kecewa mendengar pernyataan
tersebut. Dan pada suatu masa si Beni mendapat
kabar bahwa ada salah satu TV sedang mencari

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 276
Misterius Berpenghuni
penonton bayaran, bayaran nya pun terhitung
lumayan.
―Wah, kita harus ikut nih bon‖ ujar Beni.
Boni pun lantas menjawab ‖Iya nih, harus banget‖.
2 hari kemudian, mereka datang ke sebuah acara di
TV tersebut, Beni dan Boni pun terlihat sangat
bingung karena di dalam studio tersebut, karena
mereka disambut sebuah orang yang memimpin
untuk menjadi penonton bayaran tersebut, pria ini
bertatto dan bertampang layaknya laki-laki, tetapi
gaya nya seperti perempuan, pria tersebut bernama
Roni. Ketika datang di studio, mereka berdua pun
disuruh Roni untuk make up Roni pun pergi setelah
memberi tahu mereka, dan si Boni pun berkata
―Itu tadi koordinator nya Ben?‖ ujar Boni
―Iya‖
Boni pun berkata lagi ‖Badan doang kayak flyover
banyak coretan, brewok sangar, tapi ngondek‖
Bona dan Boni pun tertawa mendengar ucapan
tersebut
Setelah di makeup mereka pun duduk ditempat yang
disediakan, Boni pun berucap lagi
―Isinya beginian semua Ben.‖ Beni menjawab‖ Iya,
Gua piker si Roni doang, ternyata ini kerajaannya
Bon.‖

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 277
Misterius Berpenghuni
Acara pun dimulai, acara ini bernama kembang
gula. Ketika acara dimulai ternyata mereka berdua
pun kaget juga dengan tingkah host tersebut.
Boni berucap ‖Casing doang keras, isinya benyek‖ .
Setelah acara pembukaan dimulai, acara tersebut
melakukan istirahat untuk segmen 1, si pembawa
acara tadi pun memanggil Roni untuk mengambil 1
penonton untuk menjawab kuis, Alhasil Boni pun
dipilih oleh Roni untuk menjawab kuis di acara
tersebut. Boni pun berbicara kepada Beni ‖Gawat
ben, Elu aja dah‖, ‖Loh kok gue, tuh si Raja
Mendoan mau nya elu‖ jawab Boni. Beni pun
bingung‖ Kok mendoan?,‖ ―Kan lemes dia hahaha,
Ayo Bon kesempatan nih‖ ujar Beni
Acara pun dimulai dan kuis pun dimulai, Boni
pun dipanggil oleh pembawa acara tersebut, Boni
sangat gugup karena ia baru pertama kali tampil di
layar kaca, Pertanyaan yang diajukan adalah‖ Apa
nama lain colokan listrik?‖ Beni pun menyuruh dan
menyemangati Boni untuk menjawab pertanyaan
tersebut, Boni pun melihat Beni yang menyemangati
nya, sontak Boni pun ikut menjadi ngondek, ia pun
memanggil Beni untuk menjawab, sontak Beni pun
mengikut ngondek Mereka berdua pun menjawab
pertanyaan tersebut, mereka kompak menjawab‖
mantan‖
Boni menyuruh beni untuk menjelaskan
mengapa jawaban nya mantan, alhasil Beni pun
| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 278
Misterius Berpenghuni
menjelaskan ‖Kenapa mantan? Soalnya kalo namanya
mantan kita tuh ngapain masih teleponan, masih
whatsapp an ngapain, yang namanya mantan itu
harus STOP KONTAK!!‖
Suasana studio saat itu pun langsung gemuruh, dan
mereka berdua berhasil mendapat uang dari jawaban
kuis tersebut dengan nominal 500.000 untuk 1 orang.
Karena dipandang seru, Roni pun mengajak mereka
untuk bertemu produser acara tersebut yang
bernama, Mas Bay. Mereka pun memperkenalkan diri
dihadapan Mas Bay,
Mas Bay pun memuji Beni dan Boni ‖By the way,
kalian tadi fenomenal sekali, I love it!‖ ―kalian punya
chemistry yang luar biasa tadi, walaupun kamu Boni
tadi agak sedikit grogi ya?‖
Boni pun menjawab‖ Iya mas saya grogi sebentar
tadi‖
Mereka pun diajak Mas Bay untuk masuk acara
tersebut menjadi Co-Host di acara Kembang Gula
untuk mendampingi host tadi yang bernama, koko.
Mereka pun menunjuk Roni untuk menjadi manajer
mereka.
Hari esok pun mereka sudah bekerja menjadi Co-Host
di acara tersebut, beberapa jam sebelum acara
dimulai, Boni mual dan muntah dikarenakan gugup
lagi, Beni pun berkata kepada Boni untuk
menghilangkan rasa gugup nya.
| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 279
Misterius Berpenghuni
Boni pun berkata ‖Duhh Bon, mending gak jadi aja
dah‖
Beni menjawab‖ Waduh gak jadi, gak jadi gimana si?
Ini cita-cita Bon, udah sampe masa mundur‖
Boni berkata lagi‖ kalo orang kampung liat kita
gimana?‖
―Ya seneng lah, orang kampung ngerantau ke
Jakarta, terus masuk TV, Hebohh!‖ ujar Beni
―Bukan itu maksud gue, kalo orang kampung ngeliat
kita kayak dia tuh (roni), gimane?‖ Boni bertanya
Beni menjawab‖ ya namanya tuntutan pekerjaan
Bon, mau gimana lagi‖
Boni pun seketika memikirkan masa lalu nya, dimana
ada terjadi konflik si Boni dengan bapaknya, Ia saat
itu tidak dapat persetujuan dari bapak nya untuk
menjadi artis karena bapak nya merasa malu jika
anaknya Boni menjadi artis yang dipandang buruk
oleh masyarakat
―Boni pergi dulu ya pak‖ ujar Boni
Bapak nya pun langsung memukul meja dengan
kencang dan berkata‖ Cari kerja itu yang halal!‖
―Teriak-teriak diatas panggung, lompat sono-sini
disawer, penonton mabuk semua, kamu bilang itu
halal?! Hah, gak ngehargain bapak memang kamu‖

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 280
Misterius Berpenghuni
Boni pun menjawab‖ Ya kan namanya dangdutan
pak, gak semuanya juga mabuk‖
Bapak nya pun menjawab dengan nada yang
kencang‖ Bapak mu Malu!!!‖
―Itu kan buat ngehibur orang pak, Boni kan senang
ngehibur orang, Bapak kan tau cita-cita Boni mau
masuk TV, Lagian gak semua nya mabuk pak, Boni
gak mabuk, Boni Cuma jadi MC dan ngisi acara‖ ujar
Boni dengan nada memohon
Bapak nya pun menjawab lagi‖ Bapak mu berjuang
tahun 98, untuk negeri ini lahir dan bangkit kembali,
untuk kebaikan anak cucu, Ya kamu itu! Buat apa
bapak berkorban, jika kamu permalukan seperti ini‖
Adu mulut pun terus terjadi antar bapak Boni dan
Boni, Boni pun terus berkata‖ Bapak seharusnya
malu sama bapak sendiri, 98 kok dibilang perjuangan,
98 itu penculikan pak‖
Tanpa basa-basi pun Bapak nya langsung
menampar Boni dengan kencang, Boni pun sontak
menjawab‖ pantes ibu ninggalin bapak, dan kawin
lagi‖ dengan nada yang sangat kecewa dengan
bapak nya. Bapak menyuruh Boni untuk keluar dari
rumah, dan semenjak itu Boni menetap di Jakara
bersama Beni.
Beberapa episode pun telah dilewati oleh
mereka berdua, sehingga mereka pun tetap

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 281
Misterius Berpenghuni
melakukan apapun demi mereka capai, mereka pun
membeli sebuah motor gede dengan menggunakan
uang yang mereka dapat, mereka juga mendapat
rumah yang lebih layak dan lebih bagus dibanding
rumah yang sebelumnya mereka tinggali. Sebelum
mereka menjadi artis, mereka tinggal di Rumah
Susun. Sehingga ada suatu masa dimana host utama
tidak cocok harga dengan acara ini lagi, dan host
utama pun memilih keluar dari acara tersebut,
sehingga Mas Bay memilih mereka berdua untuk
menjadi host utama acara Kembang Gula.
―Stand by ya, kalian host utama nya, gantiin
koko‖ ujar Mas Bay dengan raut muka yang panic
―hah?! Host Utama? Yess!!‖ ujar Beni
Boni pun Gugup lagi sehingga mengalami muntah dan
mual lagi.
Beberapa hari kemudian, Boni mengirim TV
baru ke rumah bapak nya dengan bantuan Ibu RT,
yang mana TV lama nya dibanting sendiri oleh
bapaknya, Boni ingin cita-cita dilihat oleh bapaknya,
TV ini dikirim tanpa sepengetahuan Bapak Boni, TV
itu pun datang di rumah nya
―Apa ini?‖ bapak Boni bertanya
―Ya TV pak, masa rengginang, kardus nya
gede‖ ujar orang yang mengantar TV tersebut

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 282
Misterius Berpenghuni
Bapak nya pun membuang struk TV tersebut dengan
muka yang kesal. Hari demi hari ketenaran mereka
sangat bertambah, sehingga banyak Fans yang
meminta foto dengan nya dan banyak wartawan yang
ingin mewawancarai mereka berdua. Beni pun
berhasil mendapatkan mobil mewah dengan hasil
kerja nya dan ia membawa mobil tersebut ke tempat
dimana ia bekerja. Sangking terkenal nya, banyak
acara-acara talkshow TV yang mengundang mereka
untuk menjadi bintang tamu.
Pada suatu hari, mereka melakukan sarapan
berdua, sehingga Boni pun bertanya kepada Beni
―Ben, Lu pernah ngecek-ngecek gak sih
kontrak kita di TV? Dibayar berapa? Potongan nya
berapa? Lu sama gua dapat berapa?‖
Beni pun menjawab‖ Ih, ngapain ngurusin
begituan itu kan tugasnya Roni, dia kan Manajer kita‖
―Ya, menurut gua harus ada yang ngecek aja,
jaga-jaga, takut nya dia khilaf, gimana?‖ ujar Boni
―Gak mungkin Bon, dia kan dari awal bareng-
bareng sama kita, kalo gak ada dia nih, kita gak
mungkin ada disini sekarang‖ ujar Beni
Sehingga hari demi hari, ia pun sadar bahwa
yang ia lakukan ini sangat salah, ia melihat sahabat
nya Beni tidak seperti dulu lagi, ia sering pulang larut
malam, mabuk-mabukkan dll.

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 283
Misterius Berpenghuni
Esok nya, Boni meminta cuti satu minggu kepada Mas
Bay
―Mas Bay, Gua ijin cuti ya seminggu, mau
pulang kampung‖
―Pulang? Mau pulang gimana maksudnya?‖
Tanya Mas Bay
―Gua capek banget Mas Bay, seminggu aja Mas
tolong‖ ujar Boni
―Ini acara stripping loh, siapa yang mau gantiin
Bon?‖ ujar Mas Bay
―Nggak tau tuh, lagian lo ngapain juga sih ke
kampung, kan di kampung gak ada yang peduliin kita
lagi‖ ujar Beni
Ada satu episode dimana Boni sudah muak
dengan rekannya Beni, sehingga ia menyindir-nyindir
tingkah Beni yang buruk itu di depan kamera live,
sehingga Beni pun kesal dengan Boni
―Woi, masalah lo apa si? Lu nyinyir kek
perempuan lo, kek banci lo, lu kalo laki selesain ayo‖
Tanya Beni dengan nada marah
―Banci teriak banci, kalo lo laki beneran, lu
nggak main perempuan‖ ujar Boni dengan nada
teriak dan menantang
―Ohh, mau buka-bukaan, oke oke, nih ya
mumpung ada pemirsa disini ya, kesorot kamera

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 284
Misterius Berpenghuni
semua nih, lu cerita kenapa nyokap lo kawin lagi hah
ninggalin bapak lo kenapa?‖ ujar Beni
―Ngomongin apa lo? Ngomong sekali lagi lo‖ ia
berucap sambil mendorong Beni, sehingga Beni pun
jatuh
―Cukup gua capek, gua berhenti, lu terusin nih
acara sendiri‖ ujar Boni dengan nada yang keras
―Dari kampung ada masalah lu kabur ke kota,
lah di kota ada masalah lu mau kabur kemana? Ke
kampung lagi? Lu seharusnya bersyukur punya ini
semua Bon, emang bapak lo mau nerima elo lagi,
lagian tuh kampung emang ngasih apa ke gua, dari
kecil, Bapak sama Ibu gua udah nggak ada, gua
melarat, gua miskin.‖ ujar Beni
―Yang nggak bersyukur tuh elu, waktu lo
ditinggalin waktu kecil di teras masjid, siapa yang
ngurusin lu? 1 kampung ngurusin lu, lupa lu‖ ujar
Boni dengan nada kecewa dengan Beni
Semenjak kejadian itu pun Boni keluar dari
acara tersebut ia memilih balik ke kampung dan
memilih balik ke rumah bapak nya. Mas bay pun
marah ke cameramen
―kenapa gak elu cut?!‖
Suasana di studio pun sunyi, sepi dan acara
pun tidak dilanjutkan

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 285
Misterius Berpenghuni
Esok nya pun, Beni datang ke studio, ia menanyakan
kepada Mas Bay
―Mas Bay, kok studio sepi sih? Gak ada
syuting?‖ Tanya Beni pada Mas Bay
―Kamu ini sok polos atau beneran bodoh sih?
Setelah kejadian kemaren masih ngarep ada syuting
hari ini‖ ujar Mas Bay
―Kan masih ada Jully mas‖ ujar Beni
―Mau ada Deddy Corbuzier juga gak akan
ngaruh. Drama kalian berdua kemaren ya, bikin karir
kamu, temen kamu itu, dia (Roni) tamat, finish, artis
kaget‖ ujar Mas Bay
―Eh, eh Ron Ron‖ Beni memanggil Roni
―Ihh, Apose Ben?‖ ujar Roni
―Elu kan manajer gue, urusin dong, ngomong
sama Mas Bay, ngomong ke bos-bos‖
―Ben, lu gak denger ye kata Mas Bay karir lu
udah tamat, end‖ ujar Roni
―Ohh, gitu main nya, yaudah kalo gitu gua
minta duit gue‖ ujar Beni dengan nada meminta
―Duit apose?‖ ujar Roni
―Duit yang transfer kemaren‖ Ujar Beni
―Duit nya dah habis buat operasional, buat
apartemen, artis baru lagi sok sok hedon kampungan‖

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 286
Misterius Berpenghuni
ujar Roni. Beni dibawa keluar oleh satpam. Di hari
yang sama, Boni sampai di kampung halaman nya
dan menuju rumah bapak nya, ketika ia telah sampai,
ia pun dibukakan pintu oleh bapaknya, tetapi ia tidak
diterima oleh bapaknya sehingga ia pun harus
menunggu dan tidur di teras rumah selama 2 hari
berturut-turut. Dan Beni pun balik ke rumah dimana
rumah yang ia tinggali bersama Boni dan Roni dahulu,
tetapi, pintu dan kunci rumah pun diganti dan ia
mendapat surat digagang pintu bahwa rumah itu
belum dibayar oleh pihak mereka, sehingga Beni pun
terpaksa harus tidur di mobil yang mana hanya mobil
itu yang dia punya satu-satunya.
Ketika sedang tidur di mobil ia dihampiri 2
orang yang mana 2 orang ini ingin menagih bayaran
mobil mewah yang dipakai oleh Beni, Beni pun tidak
mengetahui bahwasan nya mobil ini sudah dibayar
atau tidak, sehingga 2 orang terpaksa menarik Beni
keluar dari mobil tersebut dan mobil itu pun dibawa
kabur oleh 2 orang tersebut.
Esok pagi nya di rumah bapak Boni, Bapak
Boni menunggu Boni terbangun dari tidur nya,
sehingga Boni pun bergegas untuk bangun, bapak
nya pun berbicara kepada Boni
―Setahu bapak, bapak punya anak laki-laki,
bukan perempuan‖ ujar bapak Boni
Boni menjawab‖ Iya pak, maaf‖

| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 287
Misterius Berpenghuni
―Apa yang kamu kejar selama ini?‖ Tanya
bapak
―Cuman ridho nya bapak‖ ujar Boni dengan
sedih
―Jadi kamu pikir bapak meridhoi, melihat kamu
seperti itu?‖ Tanya bapak lagi
―Kan memang ada pak, orang yang menjalanin
sesuatu yang mereka tidak suka, demi tugas, demi
pekerjaan, meski harus ngorbanin perasaan,
ngorbanin keluarga‖ ujar Boni
―Jadi kamu ngebanci, diliat semua orang, kamu
bilang itu pengorbanan, hah? Malu‖ ujar bapak
―Boni gak ngomongin Boni pak, yang Boni
maksud tadi bapak, perjuangan bapak luar biasa, tapi
emang Boni sama ibu ridho? Enggak gampang pak,
itu bukti nya ibu nyerah, tapi buat Boni, Boni harus
ridho sama semua keputusan bapak, perjuangan
bapak pake senjata pak, tapi Boni cuma mau nunjukin
ke bapak, bahwa Boni bisa pak, itu doang kok‖ ujar
Boni sambil menangis
―sampai kapan kamu mau duduk disitu, ayo
masuk‖ ujar bapak dengan kasihan
Boni pun sholat di masjid, sehingga sehabis sholat
berjamaah ia ngobrol-ngobrol dengan pak ustadz
―Ehh, Boni, apa kabar kamu?‖ Tanya pak
ustadz
| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 288
Misterius Berpenghuni
―Sehat, Alhamdulillah tadz‖ ujar Boni
―Kapan datang?‖ Tanya pak ustadz lagi
―kemaren tadz‖ ujar Boni
―Ini masjid sekarang hebat banget ya tad, jadi
bagus‖ kata Boni
―Ya Alhamdulillah‖ kata Pak Ustadz
―Tapi, jama‘ah nya segitu-gitu aja‖ ujar Boni
―Yahh, mungkin rating nya lagi turun, biasa
manusia, sahabat nabi aja iman nya naik turun,
apalagi kita manusia biasa‖ ujar Pak Ustadz
Tiba-tiba Pak Ustadz menanyakan kabar Beni kepada
Boni
―Itu Beni kemana?‖ Tanya Pak Ustadz
―Enggak ikut pulang tadz, masih di Jakarta‖
Jawab Boni
―Tumben, biasanya kan kalian kemana-mana
berdua berpasangan, kesana-sini berdua, emang nya
pasangan ganda putra‖ kata Pak Ustadz
Pak ustadz dan Boni pun tertawa mendengar kalimat
tersebut
Ketika Boni balik kerumah, Beni pun tiba dirumah
tanpa sepengetahuan Boni
―Bon‖ ujar Beni memanggil Boni
―Ngapain lo?‖ Tanya Boni
| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 289
Misterius Berpenghuni
―Gua mau balikin handphone sama dompet lo‖
kata Beni
―Paketin aja gampang, ngapain artis sibuk
datang ke kampung segala‖ kata Boni
―Artis sibuk? Artis miskin Bon, habis lu pergi
kan acara nya bubar‖ kata Beni dengan nada
menyesal
―Terus Roni?‖ Tanya Boni
―Ya kabur, bawa semua uang kita‖ ujar Beni
―Kan gua dah bilang Roni orang nya kayak
begitu‖ kata Boni
―Iya bon iya lu dah pernah bilang gua gak
pernah dengerin lo, lu tadi nya mau nyusulin gua ke
Jakarta ya?‖ Tanya Beni
―Enggak lah, mau ngambil handphone doang‖
kata Boni
―Kalo handphone sama dompet kan bisa
dipaketin Bon‖ kata Beni
―Bon, maafin yah‖ ujar Beni dengan nada
memohon maaf
―Norak lu, pake minta maaf segala‖ Boni pun
langsung memeluk Beni
Semenjak mereka meminta maaf pun semua
sudah menjadi baik dan tidak ada perseteruan lagi
terhadap Boni dan Beni.
| Sebuah Pulau
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 290
Misterius Berpenghuni
Nama : Aisyah Nur Kamila
Lahir di : Samarinda, 24 Juli 2006
Orangtua : Bapak Junaidi dan Ibu Christina Endah
Kusumawati

Saturnus dan Bintang

P agi yang cerah di kamar seorang laki-laki

dia baru saja bangun dan membereskah kamar ya,


dia sudah bersiap dengan seragam sekolahnya dan
keluar dari kamar nya menuju meja makan, di meja
makan sudah ada sang ayah, dan adik (lk) dia
menyapa kedua nya dengan senyum.

―pagi ayah dan pagi juga adikku yang ganteng‖


ucap laki-laki tersebut

―pagi juga kak‖ jawab mereka bersamaan

―mana bunda ?‖ tanya laki-laki itu

―di dapur lagi masak sarapan‖ jawab sang


adik

―Oh‖ jawab laki-laki tersebut

Gak lama datang perempuan yang masih


kelihatan awet muda nya yah pasti kalian sudah bisa
menebak kalo itu adalah orang yang barus ditanya ya

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 291
Bintang
itu bunda mereka habis dari arah dapur sambil
membawa makanan yang baru saja selesai di masak.

―Pagi semua, wah sudah kumpul semua udah


gak sabar ya makan‖ tanya sang bunda

―iya dong, perut adik sudah bunyi nih Bun‖


jawab sang adik

Jawaban sang adik membuat satu ruangan itu


tertawa

―Hahaha ya sudah ayo makan nanti keburu


dingin‖ jawab bunda lagi

Akhir nya kami makan dengan tenang sampai


selesai, setelah itu laki-laki tersebut berpamitan pada
sang ayah dan bunda nya tidak lupa sang adik. Dia
berjalan menuju bagasi untuk mengambil sepedanya
setelah itu dia pergi menuju sekolah dengan
mengayunkan sepeda nya.

Saat sampai sekolah nya dia memarkirkan


sepedanya di tempat khusus parkir sepeda, dia
mengunci sepedanya dengan rantai agar tidak di curi
walau sebenar nya tidak harus sih soal nya kan ada
satpam yang ngejagain jaga tapi ya jaga-jaga aja siap
tau ada maling.

Setelah itu laki-laki tersebut berjalan menuju


kelas nya yang berada di lantai tiga kedung sekolah

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 292
Bintang
nya karena dia sudah kelas akhir jadi ya kelas nya di
lantai tiga, oke lanjut laki-laki tersebut sudah sampai
dalam kelas nya tidak terlalu ramai mungkin sebagian
pada di kantin karna belum bel juga atau belum
datang, akhir nya laki-laki itu duduk di tempat duduk
nya sambil mendengar kan lagu dan menunggu
seseorang yang duduk di sebelah nya datang.

Oke kita perkenalan dulu, halo semua nama ku


Bagas Bintang Putra aku biasa nya di panggil bintang
aku kelas 3 SMA aku mengambil jurusan IPA oke
segitu saja perkenalannya.

Tiba-tiba ada yang menepuk punggung ku


sambil menyebut nama ku sambil berteriak nyaring di
telinga ku walau aku pakai earphone itu juga
termasuk nyaring karna orang tersebut betul-betul
meneriaki ku nyaring sekali.

―BINTANG BANGUN” teriak orang tersebut


sambil menyebut nama ku

―telinga ku‖ ucap ku kesakitan, sungguh


telinga ku sangat sakit rasa nya gendang telinga ku
mau pecah saat itu juga, sedangkan pelaku nya
hanya tertawa melihat reaksiku

―Hahaha maaf-maaf, habis kamu tidur mulu


kalo sudah di kelas‖ jawab orang tersebut

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 293
Bintang
―Ya habis lo belum datang tadi dari pada ndak
ngapa-ngapain mending tidur‖ jawab ku lagi

―ya udah terserah lu aja hidup, hidup lu bukan


Gue‖ jawab orang itu lagi gak lama bel masuk
gurupu juga ikutan masuk dan mulailah pelajaran
berlangsung.

Oke sesi perkenalan yang kedua orang yang


ngagetin bintang tadi adalah seseorang yang dari tadi
ditunggu oleh bintang nama nya Alwan Saturnus
putra biasa di panggil Saturnus/Alwan tapi paling
sering dipanggil Saturnus sih oke lanjut. Oke skip
pelajaran, bel istirahat pun berbunyi bintang dan
Saturnus pun pergi ke kantin bersama sesampai nya
di kantin mereka makan kaya biasa nya tapi tiba-tiba
aja bintang mimisan Saturnus yang melihat nya
langsung memberikan tisu yang ada di meja tersebut
ke pada bintang.

―Lo gak apa bin ?‖ tanya Saturnus dengan


panik, tau teman nya panik bintang pun
menenangkan Saturnus dan bilang bahwa dia gak
apa‖ gua gak apa, mungkin Cuma kecapean aja‖
jawab bintang

―Bener gak apa ?‖ tanya Saturnus lagi karna


beberapa minggu ini bintang mimisan terus gak itu
aja kadang wajah nya pucat banget dan dia selalu
bilang gak apa dan itu membuat Saturnus mulai gak

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 294
Bintang
percanya dengan kata‖ Gue, gak apa‖ rasa nya iyu
kaya ya kalo boleh jujur Saturnus kesal tapi juga
tentang kawatir Kondisi sahabat nya tersebut jadi ya
kadang dia gak jadi kesal dengan sahabat nya itu.

―Gak apa, bersihin dulu di WC, tunggu di sini


aja‖ jawab bintang lagi, gak lama bintang balik dari
WC dan gak lama bel masuk. Skip pulang sekolah
bintang dan Saturnus langsung balik ke rumah
masing-masing.

Bintang terus ke pikiran tentang mimisan yang


terjadi di kantin tadi pasal nya bukan sekali dua kali
dia mimisan bukan hanya di sekolah saja dia mimisan
di rumah pun sama, akhirnya setelah berpikir cukup
lama akhir nya dia memutus kan untuk ke dokter
sendirian.

Sesampainya di rumah sakit dia langsung


mendaftar dan menunggu di giliran nya, tiba saat
namanya di panggil dia jalan menuju ruang
pemeriksaan, saat sudah selesai pemeriksaan dia
keluar dari ruangan pemeriksaan tersebut dan
menunggu hasil nya keluar dia berharap hasil nya
tidak mengecewakan nya, karena sebelum ke rumah
sakit dia mencari tentang gejala-gejala yang dia alami
dan yang dia dapat adalah hasil yang cukup
mengecewakan maka dari itu dia gak berharap
banyak dia hanya bisa berdoa saja, tiba-tiba nama
nya di panggil dia pun masuk kembali ke ruangan
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 295
Bintang
pemeriksaan nya dan dokter sudah melihat ku
dengan pandang sedih sudah aku tebak ternyata
benar dokter menjelaskan satu persatu padaku aku
pun hanya menganggukkan kepala dan dokter
memberikan resep obat pada ku untuk di minum aku
mengucap kan terima kasih pada dokter, dan aku
keluar untuk menebus obat di Apotek setelah itu aku
pulang.

Sesampai nya di rumah aku langsung pergi ke


kamar ku, mengunci pintu dan menangis sejadi-jadi
nya aku menangis bukan berati aku lemah/cupu
hanya saja aku sedih dan ingat aku juga manusia bisa
sedih biasa bahagia, setelah 15 menit aku mulai lelah
akhir nya aku tertidur.

Jam 05.00 dua jam aku tertidur aku bangun


dan melihat kertas yang ada di lantai dan melihat nya
kembali di situ tertulis bahwa aku mengidap penyakit
leukimia atau terlalu banyak sel darah puti dari pada
sel darah merah setelah menatap kertas itu akhir nya
aku menyimpan nya di antara buku-buku agar tidak di
temukan aku tidak mau membuat semua orang
khawatir dengan keadaanku dan dokter juga bila
akan mengusahakan agar aku bisa sembuh aku juga
di suruh ikut terapi setiap Sabtu dan minggu aku
bangun dari duduk ku dan jalan menuju kamar mandi
untuk membersihkan diri, setelah itu turun untuk
makan kalo kalian nannya dimana adik ku Mungkin

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 296
Bintang
dia masih tidur atau mengerjakan tugas kalo bunda
kerumah teman nya mungkin sebentar lagi bakal
pulang, kalo ayah masih di kantor. Skip 2 bulan
kemudian dan belum ada yang tau kalo bintang sakit
tapi akhir-akhir ini Saturnus sering banget nanya in
bintang dan selalu di jawab gak apa bintang tau
sebenarnya Saturnus udah mulai curiga tapi bintang
selalu ngalihin perhatian nya dan ya jalan kaya biasa
nya dan soal penyakit kata dokter tambah parah
mungkin karena Bintang sering banget kecapean
terus kurang istirahat dan juga banyak pikiran karena
sebentar lagi ujian kelulusan makanya tambah parah.
Skip 1 bulan kemudian dan ayah kalian tau penyakit
nya bertambah parah dan pada saat itu Bintang lagi
di sekolah mau pulang bereng Saturnus, tiba-tiba
kepala Bintang sakit dan yang Bintang ingat Saturnus
manggil namanya dan selanjut nya gelap.

Pada saat Bintang membuka mata yang


Bintang lihat adalah ruangan yang berwarna putih
dan pada saat itu juga aku bisa tau bahwa aku
berada di mana ya kalo jawaban kalian rumah sakit
jawaban kalian tepat sekali, tiba-tiba ada yang masuk
dari arah pintu dan berkata ‖lo udah bangun bin ?‖
tanya orang yang masuk ya, yang masuk adalah
Saturnus gak terlalu kaget sih soal nya dia orang
terakhir yang aku lihat aku hanya menunggukan
kepala saja tiba-tiba rasa nya suhu ruang terasa
sangat dingin di bandingkan tadi, sekarang Saturnus

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 297
Bintang
sudah duduk di bangku sebelah ku dan bertanya‖
kenapa lo sebunyiin tentang penyakit lo dari Gue‖
tanya Saturnus

―Cuma gak mau buat lo dan semua orang


kawatir aja‖ jawab bintang

―Ya tapi sekarang lo udah bikin semua orang


tambah kawatir tau gak, leukimia itu bukan penyakit
main-main bin dan sekarang sudah sangat parah
kemungkinan nya sangat kecil bin‖

―Maaf‖ ucap Bintang ―minta maaf sama diri lo dan


minta maaf sama keluarga lo yang udah kawatir
banget sama kondisi lo bin‖ ucap Saturnus gak lama
orang tua bintang datang dengan sedih mereka
berbicara banyak hal sampai tidak terasa matahari
terbenam dan waktu sudah menunjuk kan jam 09.20
orang tua bintang pamit kepada bintang dan
Saturnus, gak lam dokter masuk untuk mengecek
keadaan bintang dan katanya kalo ada apa-apa
langsung panggil dokter dan di anggukan oleh
Saturnus. Skip 2 minggu kemudian bukan nya tambah
membaik kondisi bintang malah tambah buruk tubuh
nya sangat kurus dan juga nafsu makan nya juga
sering hilang padahal pengobatan sudah dilakukan
sebaik mungkin tapi entah mengapa akhir-akhir ini
kemoterapi nya seperti tidak cocok pada tubuh
bintang dan itu juga salah satu alasan mengapa
kondisi bintang menurun.
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 298
Bintang
―bin kalo lo butuh apa-apa bilang Jully aja oke‖
ucap Saturnus kali ini Saturnus yang menjaga awal
nya orang tua nya bintang yang mau ngejagain tapi
Saturnus tetap ingin menjaga bintang jadi lah orang
tua bintang pulang dan Saturnus yang menjaga
bintang, jam sudah menunjukkan pukul 03.27
antahlah dari tadi Saturnus memerhatikan alat detak
jantung milik bintang yang terasa aneh, aneh
kenapa? Entah rasa nya seperti lambat saja
sebenarnya Saturnus mengantuk ya Cuma karena alat
detak jantung yang membuat nya tidak bisa tidur,
tiba-tiba bintang bangun dan langsung di saperin
Saturnus dan di tanya‖ kenapa ? Apa ada yang sakit‖
tanya nya sedikit kawatir‖ tidak‖ jawab bintang‖
terus kenapa bangun ?‖ tanya ku lagi‖ mau cerita-
cerita aja‖ jawab bintang lagi‖ oh‖ jawab Saturnus
akhir nya mereka ngobrol dan tertawa hingga
matahari terbit.

―Udah lo istirahat aja lagi‖ ucap Saturnus

―Tur‖ panggil bintang

―apa‖ jawab Saturnus

―lo pernah bilang lo mau kuliah di universitas


yang besar di kota kita kan dan lo bilang ingin jadi
orang sukses kan ?‖ tanya bintang ―iya kenapa,
memang ?‖ jawab Saturnus

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 299
Bintang
―Bintang ingin lo bukti in keinginan lo ke
Bintang bahwa lo bisa seperti apa yang lo impi in ok
janji‖

―iya, janji kok‖ jawab Saturnus

―ya udah aku mau mandi dulu, lo tidur‖ lanjut


Saturnus

―iya‖ jawab bintang

―aduh lupa bawa baju lagi, apa ambil sebentar


ya‖ guman Saturnus

―minta antarkan abang aja deh‖ guman nya


lagi sambil menelepon abang nya

Saturnus tidak memperhatikan alat detak


jantung Bintang yang mulai melemah, pada saat baju
nya sudah sampai dia langsung kembali ke kamar
rawat Bintang tapi apa yang dia temui ada dokter dan
perawat di sana yang sedang memeriksa Bintang dia
di suruh menunggu di luar entah lah dia memiliki
firasat yang aneh jadi dia menelepon orang tua
bintang untuk datang kemari gak lama dokter keluar
dan gak lama juga orang tua bintang datang dengan
perasaan panik.

―bagaimana keadaan Bintang dokter?‖ tanya


Saturnus

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 300
Bintang
―maaf kami tak bisa menyelamatkan sel darah
putih di tubuh nya bertambah banyak dan juga
kondisi Bintang yang memang tidak baik membuat sel
darah putih menyebar luas dan cepat‖ ucapan sang
dokter

Mereka yang mendengar menangis tidak


percaya dengan yang dokter katakan.

Setelah pemakaman Bintang mereka semua


pulang kerumah masing-masing beberapa tahun
kemudian Saturnus mengujudkan impian nya masuk
universitas impian nya dan menjadi orang sukses dan
menepati janji nya pada Bintang.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Saturnus dan 301
Bintang
Nama : Olivia Lorens
Lahir di : Samarinda, 05 Juni 2005
Orangtua : Bapak Muhammad Suhaidi dan Ibu Sefti
Helita

Barongsai

B arongsai adalah nama jenis eskul yang

ada di SMP Fastabiqul


Khairat. Saya sangat
senang bias bergabung
pada kegiatan eskul ini.
Saya adalah
satu-satunya anak
perempuan yang
berada di group
Barongsai ini.
Seperti yang kita ketahui, bahwa kesenian atau
seni ketrampilan dalam permainan Barongsai
membutuhkan keahlian khusus dan tentunya dengan
latihan yang rutin dapat menjadikan para pemain
yang terlibat di dalamnya menjadi mahir dan
terampil. Dalam melakukan permainan Barongsai,
dibutuhkan kejelian dan ketangkasan yang tentunya
di dapat dari hasil latihan yang rutin serta tanggap
dalam mengenal medan atau arena tempat bermain,
dikarenakan permainan Barongsai harus dapat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Barongsai 302
dilakukan di segala medan, ataupun arena, atau
bahkan di lapangan dan juga di tempat yang luasnya
amat minimalis.
Oh iya tim Barongsai kami pernah mengikuti
kejuaraan FORNAS V mewakili Provinsi Kalimantan
Timur. Tim barongsai SMP Fastabiqul Khairat
merupakan satu-satunya perwakilan cabang lomba
barongsai.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Barongsai 303
Nama : Kaka Rivellino Firjatullah
Lahir di : Samarinda, 20 Mei 2006
Orangtua : Bapak Imam Wahyudi dan Ibu Etha Siti
Juhairiyah

Hilangnya Makna Persahabatan

T eman kali ini saya akan mengisahkan

pertemananku selama bersekolah di SMP Fastabiqul


Khairat. Seru asik dan lucu menurutku.

Cerita diawali saat saya memutuskan


bersekolah di SMP Fastabiqul Khoirat, saat itu saya
belum memiliki kawan akrab karena belum
berkenalan dengan siswa siswi di SMP Fastabiqul
Khairat, waktu itu saya hanya berteman dengan
kawan saya yang berasal dari sekolah yang sama
yaitu SD Islamic Center, yang kebetulan saat itu
masuk ke SMP FK juga. Nah saat kelas 7 SMP saya
mendapat kelas yang menurutku kurang klik, kurang
seru dan gak special.

Saat aku naik dan duduk di kelas 8, aku


mendapat kelas yang bernama kelas 8 IBNU BAJJAH.
Nak dikelas inilah saya mendapat teman yang asik
banget dan bisa diajak bandel, contohnya ke warung
belakang, ke kantin tapi izin ke toilet, bolos pelajaran,
masuk BK mulu, gak ke masjid, dan ribut dikelas tiap
| Hilangnya
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 304
Makna Persahabatan
hari. Dikelas 8 ini siswa dan siswi sama aja bandel
nya pokonya seru lah

Naik di kelas 9, saya mendapat kelas yang


menurutku sangat berbeda dari kelas. Aku merasa
gak punya kawan lagi merasa jauh dengan mereka.
Mungkin karena efek daring atau sekolah di rumah.
Kami jadi merasa jauh satu sama lainnya. Gak bisa
bercanda bersama, bermain bersama dan
mengerjakan tugas bersama-sama. Pandemi Covid
telah merenggut makna persahabatan kami semua.

| Hilangnya
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua 305
Makna Persahabatan
Nama : Enci Keizha Andini Anugrah
Lahir di : Samarinda, 14 Maret 2006
Orangtua : Bapak Enci Ahmad Roy Anugrah dan Ibu
Nancy Veratrifonia

The Evanescent Book

I vana adalah mahasiswi semester lima


sastra Inggris di sebuah perguruan tinggi swasta di
Kota Bandung. berambut lurus menjutai sampai bahu,
tubuh yang tinggi semampai, ditambah
penampilannya yang cuek ditambah dengan wajah
yang manis sangat menarik perhatian para lawan
jenis di kampus nya. Pembawaannya yang ramah dan
penuh perhatian membuat Ivana di sukai dalam
pergaulannya.

Siang itu setelah dari kantin kampus, Ivana


berlari kecil menuju perpustakaan, karena takut
kesorean. Ivana menelusuri setiap lorong rak buku
yang terususun rapi menjulang tinggi, membuat
Ivana harus meneliti dengan mata sedikit melotot
untuk mencari buku materi yang di ditugaskan oleh
dosennya yang eum..bisa dibilang lumayan killer.

―yeeaah, akhirnya I found it‖ desahnya girang.


Secepat kilat mengarahkan pandangannya mencari
sudut favorit yang biasa menjadi tempat dia
mengerjakan tugas-tugas kampusnya sambil melihat
keluar jendela. ―Yes, tempatnya kosong‖ gumam nya.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 306
Book
Dengan langkah yang sedikit tergesa Ivana
menuju ke tempat duduk favoritnya, dimana dari
sudut itu dia bisa melihat cowok yang dia kagumi,
melintas menuju lapangan basket untuk berlatih
bersama klubnya setiap sore. ―beneran gak bakal rugi
kalo belajar di perpus‖ riang hatinya.

Dengan suasana tenang, Ivana mulai sibuk


mengerjakan tugas-tugasnya. pada saat
menselonjorkan kaki, tiba-tiba kakinya terkantuk
sesuatu di bawah meja, kemudian ia mencari tahu
apa yang ada di bawah meja tadi, ternyata ada
sebuah buku yang lumayan tebal dengan sampul
berwarna coklat tua gambar cover depan sebuah
kastil dari abad ke-18 berjudul „Evanescent‟,g adis
itu penasaran lalu berjongkok mengambil buku
tersebut. Ivana terheran-heran ―ini buku apaan dah?‖
Ivana membalikkan buku dan memperhatikan cover
bagian belakang buku itu ―di belakang nya juga gak
ada synopsis nya? terus ni buku tentang apa dong?
baca aja kali ah, manatau seru‖ ucap Ivana
bermonolog sendirian. Ivana kembali duduk dan
membuka halaman pertama buku tersebut.

“Pada suatu malam di Eropa, terdapat


sebuah kerajaan scenthia yang dipimpin oleh
raja Aiden dan ratu Irish mereka dikaruniai
pangeran kembar tak seiras, bernama Noethan
Aiden dan Naresh Aiden. Malam itu memang
tidak biasanya-“ . ―oh wow, tentang kerajaan
ternyata.. bakal seru nih!‖ ucap Ivana girang, lalu
tatapan nya beralih ke buku materi yang ia ambil tadi.
menatapnya lalu ―…nanti ajalah, mager banget.
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 307
Book
Mending baca buku dongeng ini aja‖ Ivana
mengidikkan bahunya dan kembali membaca
lembaran demi lembaran buku „Evanescent‟ yang di
pegang nya. Ivana tersadar saat waktu senja, Ivana
melihat jam yang melingkar di tangan kiri nya
―astaga, udah jam lima. Tapi nih buku belum selesai,
pinjam aja lah sekalian pinjam buku materi juga‖
Ivana beranjak dari tempat duduk nya dan menuju
meja sirkulasi di depan untuk memberi stempel pada
buku yang akan dipinjam nya.

Ivana keluar dari perpustakaan sambil


mengeluarkan ponsel pintarnya, ia memesan taksi
online dan duduk menunggu di tangga pintu masuk
perpustakaan, setelah memesan taksi online Ivana
kembali membuka buku „Evanescent‟ yang dipinjam
nya tadi. ―gila sih.. kayaknya kalo di dunia nyata si
Naresh lebih ganteng dari si Bryan‖ omong-omong
Bryan itu adalah orang yang sering ditunggu Ivana
lewat di depan perpustakaan. ―mba, atas nama Ivana
ya?‖ Ivana yang tadi terfokus pada buku
mendongakkan kepalanya ―eh iya, pak. Sebentar ya
pak‖ Ivana segera bergegas merapihkan buku-buku
nya, lalu masuk ke mobil taksi online tersebut.
Sepanjang perjalan menuju rumah, Ivana kembali
membaca buku Evanescent. ―coba aja si Naresh ada
di dunia nyata, mungkin dah gue jadiin pacar kali,
hehe‖ kekehnya mengagumi tokoh Naresh Aiden.

―Ivana pulang!‖ ucap Ivana saat memasuki


pintu utama rumahnya. Tidak ada yang menjawab.
Ivana kadang terlupa bahwa ia hanya tinggal
sendirian di rumah yang bisa dibilang besar dan
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 308
Book
megah itu. Orang tua Ivana tinggal di luar negeri dan
entah kapan akan berkunjung ke Bandung untuk
sekedar menjenguk Ivana, bahkan mereka jarang
sekali bertukar sapa melalui telepon. mereka hanya
mengirimkan uang bernominal tujuh angka nol untuk
setiap minggunya.

Ivana meletakkan semua barang-barang nya


di meja ruang tengah lalu merebahkan dirinya di sofa
yang terletak di sebelah kanan meja ruang tengah
―huftt..‖ Ivana menghela nafasnya pelan. Ivana
bangkit dari sofa dan mengambil buku diatas meja,
dan kembali duduk sembari mensandarkan
punggungnya. Lagi-lagi Ivana membaca lembaran
berikutnya di buku Evanescent, „setelahnya Naresh
menghela nafas pasrah dan membiarkan
Noethan pergi-„ Ivana yang tadinya bersandar
rileks langsung duduk dengan tegap ―wait..? what?
Ini kenapa halaman yang hilang banyak banget?!
terus Noethan kenapa?, ada apa?!,‖ ucap Ivana terus
membolak-balikkan halaman buku tersebut. Ivana
jadi geram sendiri, dia menaruh kembali buku itu
diatas meja.

Ivana menyandarkan punggungnya ke bantal


sofa ―hahh,bosen banget‖ helaan nafas panjang nya
terdengar pasrah. Ivana melirik ke sebelah kanan dan
melihat ponsel nya tergeletak di sana, Ivana
mengambilnya lalu membuka sosial media nya,
hanya sekedar mencari dan menyukai postingan
orang-orang. Ivana membuka akun sosial media milik
Bryan dan melihat postingan terbaru dari akun itu,
―tuh kan, masih gantengan Naresh ini mah.. I swear
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 309
Book
to God, if Naresh was real I will choose him to be my
bf. Bryan mah lewat‖ ucap Ivana kesenangan sendiri.

‗tok tok tok‘ Ivana dengan cepat menolehkan


kepalanya ke arah pintu belakang rumahnya, entah
ketukan pintu nya yang terlalu keras atau telinga
Ivana yang terlalu peka terhadap suara. Karena,
jarak dari tempat ia duduk ke pintu belakang itu
lumayan jauh. Ivana mengernyit ―perasaan janjian
belajar sama temen-temen masih 2 jam lagi, kenapa
udah pada dateng?lagian mana ada tamu yang
dateng lewat pintu belakang.‖ Ujar Ivana sembari
melangkahkan kakinya menuju pintu belakang.

Saat membuka pintu, Ivana membuka


mulutnya lebar, alangkah kagetnya Ivana melihat
sosok pria tampan nan tinggi dengan baju kerajaan,
rambutnya yang berwarna hitam terlihat berantakan
ke arah belakang, tapi tetap tidak mengurangi kadar
ketampanan pria itu, mata hazel nya seindah langit
aurora, bulu matanya yang lentik bisa membuat
orang-orang terpaku akan keindahan nya, Ivana lalu
melirik bibir tipis itu, warnanya seperti cherry di
musim semi. Pria ini mungkin seumuran dengannya.
‗ni orang cakep juga tapi aneh masa pake kostum
kerajaan? Lagi cosplay kali ya? astaga, ayo focus! dia
tetep orang asing Van!‘ gadis itu membatin.

Ivana kembali menarik kesadaran nya


memperbaiki postur berdirinya dan mengatur mimik
wajahnya. Ivana Meneliti pria tampan itu dari bawah
hingga ke atas,Ivana lalu beralih menatap ke arah
mata hazel pria di depannya ini ―saha anjeun? Naha
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 310
Book
didieu?‖ ditatap dari bawah hingga ke atas oleh Ivana
membuat pria itu merasa seperti ditelanjangi habis-
habisan oleh gadis ini. Pria itu hanya menatap Ivana
dingin, tatapan nya seakan menembus hingga ke
jantung, Ivana bergidik ngeri ―ah.. sorry maksud
saya, anda siapa? Kenapa bisa disini?, ada keperluan
apa anda datang kesini?,‖ ucap Ivana setengah
gugup tetap berusaha mengontrol ekspresi wajahnya
agar keliatan biasa saja. Oh ayolah, siapa yang tidak
gugup saat pria yang tidak kita kenal menatap dingin
ke arah kita.

Pria itu beredehem ―maaf, bukan maksud saya


untuk tidak sopan masuk ke rumah kamu lewat
belakang. Saya hanya ingin meminta waktu kamu
untuk membantu saya‖ Ivana terkesiap, tunggu.
Orang asing ini meminta bantuan nya? Kenapa harus
dia? Apakah orang ini adalah suruhan orang tuanya?
Tidak mungkin. Terdengar mustahil. Orang tuanya
bahkan tidak memperdulikan dirinya.

―hey, jadi apa kau setuju nona?,‖ ucap pria itu


melambaikan tangan nya di depan wajah Ivana,
membuat Ivana tersadar dari lamunan nya, ―hah?
Okey first of all, saya tidak tau siapa anda? Bisa saja
anda orang jahat, bukan?. Kedua, untuk apa anda
meminta bantuan saya? Bahkan kita tidak pernah
bertemu apalagi mengenal satu sama lain. Ketiga,
kenapa harus saya? Sekali lagi. Bahkan saya tidak-‖ ,
―perkenalkan, saya Naresh Aiden‖ ucap pria itu
membungkuk 45 derajat dan meletakkan telapak
tangan kanan nya ke dada sebelah kiri. Ivana dibuat
kaget setengah mati, tubuhnya menegang. Tunggu,
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 311
Book
dia bilang namanya Naresh? Ivana tidak salah dengar
kan? Apa-apaan ini? Tolong seseorang katakan
bahwa ia sedang bermimpi. ―wait.. saya tidak salah
dengar kan? N-Naresh?‖ Ivana melotot tidak percaya
lalu mundur dua langkah dari hadapan Naresh. ―tidak.
Kamu tidak salah dengar, saya benar Naresh dari
kerajaan Scenthia. Saya nyata, kamu bisa melihat
saya begitu juga sebaliknya. Kamu tidak sedang
bermimpi Ivana‖ ucap Naresh seolah tau apa yang
ada dipikiran Ivana. Ivana semakin membelalakkan
matanya, dari mana Naresh tau namanya? Dia
bahkan belum memperkenalkan diri.

―jangan melotot seperti itu,matamu bisa saja


keluar. tenang saja, saya bukan kanibal,‖ Ucap
Naresh tersenyum tipis melihat tingkah Ivana. Ivana
menunduk dan memijat pelipisnya dan kembali
menatap Naresh yang masih tersenyum ―hmm…okey,
sekarang kita masuk kedalam dulu, tidak baik
membiarkan tamu diluar seperti ini. Silahkan masuk‖
Ivana sedikit menyingkir dari pintu, memberi akses
masuk untuk Naresh. Tanpa aba-aba, Naresh
menyelonong masuk dan duduk di salah satu kursi
meja makan. Ivana menatap Naresh tidak suka lalu
mengikuti langkah Naresh menuju meja makan,
bagaimana bisa dia begitu seenaknya di rumah orang
asing. ―Ivana, saya boleh minta tolong ambilkan
minum? saya haus sekali. Perjalanan dari Scenthia ke
rumah kamu benar-benar menguras tenaga saya‖
ucap Naresh yang sedari tadi sudah duduk ―baik
tuan‖ Ivana menekankan kata tuan dengan nada
mengejek sembari mengambil gelas lalu menuangkan
air minum untuk Naresh ‗LAGIAN YANG NYURUH LO
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 312
Book
DATENG JAUH-JAUH KE RUMAH GUE SIAPA HAH?!‘
batin Ivana kesal.

Ivana meletakkan gelas minuman di hadapan


Naresh ―nihh‖, Naresh mengambil gelasnya menatap
Ivana sekilas lalu tersenyum tipis ―terima kasih‖ dan
menenggak airnya sampai habis. ―now tell me. tujuan
lo kesini dan maksud dari permintaan tolong lo ke
gue‖ Ucap Ivana mengambil tempat duduk di
hadapan Naresh. Naresh meletakkan gelasnya, ―jadi
tujuan saya kesini adalah, untuk mencari lembaran
buku Evanescent yang hilang, dan mencari tahu
pelaku yang membuat sebagian besar halaman hilang
dari buku itu. cerita tentang saya yang antagonis itu
sebenarnya salah besar. Lembaran buku yang hilang
membuat saya terlihat seperti tokoh antagonis karena
membiarkan saudara kembar saya pergi begitu saja
setelah terjadi pertengkaran hebat.

Sebelumnya saya sudah pernah pergi ke dunia


ini untuk mencari pelaku, tetapi selalu saja tidak
pernah berhasil.‖ Jelas Naresh panjang lebar, ―berarti
lo udah pernah kesini? Ke bandung?‖ Tanya Ivana.
Naresh menggeleng ―tidak. sebelum di bandung,
buku itu ada di Maldives… jadi ini adalah kali pertama
saya berada di Bandung‖ Ivana mengangguk paham
―so, sekarang kita harus ngapain?‖ Naresh tampak
berpikir sebentar lalu menjentikkan jarinya ―makan‖
sambil menatap Ivana antusias ―astaga Naresh, gue
serius..‖ Ivana menghela nafasnya ―saya juga serius
Ivana, saya lapar‖ Naresh merengek dengan tatapan
memohon.

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 313
Book
―iya iya, lo mau makan paan? Ntar gue
pesenin‖ Ivana mengeluarkan ponselnya, Naresh
berdiri dari duduknya, celingak celinguk lalu menoel
bahu Ivana ―aku tidak melihat pelayan disini? Kamu
pesan sama siapa?‖ Ivana menoleh dan menatap
Naresh sebal ―gak ada Na, disini adanya nelayan‖
Naresh mengangguk ―dimana?‖ Ivana memutar bola
matanya dan kembali menatap ponselnya ―tuh, cari
aja di halaman depan orang nya pake baju seragam
warna hijau‖. Naresh antusias ingin melihat nelayan
yang tadi disebutkan Ivana, dia berlari keluar menuju
halaman depan. Tak lama kemudian Naresh kembali
dan berdiri di hadapan Ivana dengan muka ditekuk
dan bibirnya mengerucut ―Ivana kamu bohongin saya,
itu kan tukang kebun!‖ Naresh menatap Ivana yang
sedang memainkan ponselnya sebal lalu duduk
dengan tangan bersidekap depan dada.

Untuk kesekian kalinya Ivana memutar bola


matanya ―ya lo pikir aja lah Na, mana ada nelayan
yang kerjanya bersihin kebun. Yaudah lah, cepetan lo
mau makan apa? Katanya laper‖ Naresh memegang
dagunya dengan jari telunjuk dan ibu jarinya. ―disini
ada pasta with uni and caviar lapis emas? Apa ada
lobster juga? ouh, satu lagi waffle with vanilla ice
cream. Ada tidak?‖ Ivana ternganga mendengar
perkataan Naresh. Bukan, bukan masalah uang nya
tidak cukup bahkan uang nya bisa untuk membeli dua
gedung. Ivana selalu menerapkan gaya hidup hemat,
bahkan untuk makan sehari-hari ia masak sendiri atau
beli di warteg. Masalah nya adalah Ivana harus
mengeluarkan uang belasan juta dalam semalam,
buyar sudah rencana hemat seminggunya.
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 314
Book
―loh serius, mau makan itu Na?‖ ucap Ivana
yang masih ternganga, Naresh mengangguk berkali-
kali dan tersenyum lebar, ‗oh no! gue bisa kena
serangan jantung kalo dia terus-terusan senyum gini.
Dia umur berapa si sebenernya? manis banget gilak!‘
Ivana membatin ―sepertinya saya lebih muda dari
kamu‖ Ivana berjengit Naresh berucap seolah tau apa
yang ada dipikiran Ivana ―then u have to call me
kakak or whatever u want‖ Ivana tersenyum. ―tidak
mau hehe‖ cengir Naresh yang membuat senyum
Ivana memudar lalu menatap Naresh datar. ―ya yaa,
terserah. Makanan lo udah gue pesenin tinggal
tunggu sebentar lagi‖ Naresh mengangguk
mendengar ucapan Ivana

‗ding-dong‘ bel rumah Ivana berbunyi, Naresh


langsung menoleh ke sumber arah suara tersebut.
―nah itu makanan nya dateng, bentar ya Na‖ Naresh
mengangguk ―oke‖, tak perlu menunggu lama Ivana
membawa tas kertas berisi makanan mewah yang
dipesan Naresh, Ivana menaruh nya di meja makan
dan mengeluarkan nya satu persatu lalu menatanya
di piring. Naresh menenggak ludah nya kasar,
semuanya terlihat enak dan menggiurkan. Ivana
menaruh piring kosong didepan Naresh ―nih,
piringnya‖ Naresh tersenyum ―terima kasih‖ lalu
mengambil dan memilah-milah makanan yang akan
dimakan nya. Ivana menarik kursi dan duduk tepat
dihadapan Naresh yang sedang hikmat mengunyah
makanan nya, ―Na..‖ Naresh berdehem karena
mulutnya masih mengunyah. ―habis ini kita ngapain‖
Ucap Ivana sembari mencubit sedikit daging lobster,
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 315
Book
Naresh tampak menelan makanan nya dan
mengambil gelas air putih disisi kanan nya lalu
menenggak nya hingga tandas, Naresh memberikan
atensi nya pada gadis itu. ―heum..sepertinya, kita
akan meneliti bagian yang hilang di buku itu, siapa
tau ada petunjuk‖ Ivana mengangguk kecil. ―kamu
tidak makan?‖ Ivana tersenyum dan menggeleng
―enggak lo aja, liat lo makan sebanyak itu gue jadi
kenyang‖ tiba-tiba‗krukhh‘ suara dari perut Ivana
menginstrupsi Naresh yang sedang melanjutkan
adegan mengunyah nya. ―tuh, katanya tadi kenyang‖
Ivana cuma nyengir kuda, ―nih, makan punya saya
aja. Saya ke ruang tv duluan, saya tunggu disana
cepat selesaikan kita tidak punya banyak waktu. Oh
ya,buku nya ada dimana?‖ ucap Naresh menyerahkan
piring pasta yang sama sekali belum ia sentuh ke
Ivana dan beranjak dari duduk nya ―bukunya ada di
meja ruang tengah, e-eh Na, entar sekalian bawain
kabel charger gue di atas sofa ya‖ Naresh
mengangguk dan meninggalkan area meja makan
menuju ruang tengah dahulu untuk mengambil buku
dan kabel charger milik Ivana.

Naresh sudah sampai di ruang televisi dan


langsung duduk di atas karpet persegi berbulu coklat,
ia membuka buku Evanescent, membacanya dari
pertengahan. Naresh menyentuh halaman buku yang
terkoyak menelusuri dari atas sampai ke bawah
―sebenarnya apa tujuan orang itu merobek halaman
buku ini? padahal hanya buku sejarah kerajaan, apa
yang dia sembunyikan?‖ ucap Naresh bermonolog
sendiri. sepuluh menit berkutat dengan pikiran nya,
tanpa Naresh sadari Ivana sudah duduk di atas sofa
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 316
Book
persis di belakang Naresh sambil memperhatikan
Naresh yang sedari tadi mengibaskan tangan kanan
nya karena kepanasan. Eyy bajunya saja yang terlalu
tebal dan berlapis, di seluruh penjuru ruangan ini
tidak ada ruangan yang tidak ber-AC.

―kenapa Na? panas?‖ Naresh terkejut sejak


kapan Ivana ada di belakang nya, ia mengangguk
―iya, panas banget‖. ―jas sama kemeja lo ketebelan
kali? Buka aja Na‖ Naresh mengangguk kemudian
membuka jas dan kemeja nya, menyisakan kaos
hitam polos, otot perut Naresh jelas terjiplak karena
kaosnya yang tipis. Ivana terpana dan menatap
Naresh tanpa berkedip, ―hey, Ivana kamu tidak apa-
apa kan?‖ Ivana meremat tangan kirinya,
menampilkan senyum palsu nya ‗gobs Ivana mah..
malu banget gueee!‘ia membatin ―gak, gue gapapa
ayo lanjut‖ Ivana memutuskan untuk duduk di atas
karpet bersama Naresh dan memperhatikan buku itu
bersama-sama.

Mereka sudah mencoba berbagai cara agar


mendapatkan setidaknya satu petunjuk, dari
membolak-balikkan halaman, membaca kalimat nya
satu persatu, memperhatikan cover buku
menggunakan kaca pembesar, mencari kata yang
terdengar aneh di internet, tapi daritadi belum
membuahkan hasil apapun.

Empat puluh lima menit telah berlalu, sekarang


jarum jam sudah bertengger di angka delapan lewat
lima belas menit. ―oh God, I didn‘t get anything‖
Naresh menghela nafas pasrah, Ivana
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 317
Book
menghempaskan buku itu ke lantai ―yeah.. me too, I
didn‘t get the drift about this book‖ Naresh menatap
lurus buku yang tadi dihempas Ivana ke lantai, ada
sesuatu yang mencuat keluar dari buku itu. Seperti
kertas. Naresh merangkak beberapa langkah,
mengambil buku nya lalu kembali ke tempat semula,
mengambil secarik kertas yang terselip di antara
halaman terakhir dan cover belakang buku. ―Van,
lihat ini!‖ Ivana menolehkan kepalanya ke arah
Naresh matanya langsung tertuju pada secarik kertas
usang di tangan kanan Naresh. ―lo dapet tu kertas
darimana Na?‖ Naresh memberikan kertas itu pada
Ivana ―terselip di halaman belakang‖ Ivana sedikit
menyipitkan matanya saat melihat tulisan yang ada di
kertas itu.

‗Na, aku tau kamu akan baca ini. You have to


make it quick as you can, Ada riddle yang harus
kamu selesaikan untuk menemukan petunjuk Yang
ada di buku itu, aku punya bocoran nya. ―1=30 hari,
tidak memiliki siku, banyak orang yang ingin
menginjaknya tapi hanya sedikit yang bisa‖, temukan
pelakunya maka kamu akan menemukan ku. Kita
tidak punya banyak waktu!‘

-Nono

Naresh tau benar bahwa ini tulisan kembaran nya.


Noethan. ―hah? Apaan?! Nono teh saha? Teu ngarti
gue..Na, lo ngartos henteu?‖mereka berdua saling
beradu tatap, Naresh menatap Ivana bingung sambil
menggaruk kepala belakang nya yang tak gatal
―bahasa kamu bikin saya tambah tidak mengerti‖
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 318
Book
Ivana melambai-lambaikan kertas itu depan wajah
Naresh ―anu.. maksud gue, Nono siapa? Ini teka-teki
tentang apaan? Gue gak ngerti, lo ngerti gak Na?‖
Naresh mengambil kertasnya dari genggaman Ivana,
membaca ulang kalimat itu dengan saksama ―saya
pernah melihat teka-teki seperti ini, tapi dimana? Satu
sama dengan tiga puluh hari?tidak memiliki siku?
banyak orang yang ingin menginjaknya tapi hanya
sedikit yang bisa? Apa?‖ Ivana menyandarkan
punggungnya di kursi sofa, ―teka-teki ini juga familiar
di gue, kaya ada orang yang perna ngasih tau, tapi
gue lupa siapa‖. Naresh sedari tadi tampak berfikir
keras, ―sepertinya saya tau‖ Ivana langsung menoleh
―apa? Jawaban teka teki nya?‖ Naresh mengangguk
―iya, bulan purnama jawaban nya‖ Ivana
mengangguk ―terus kalau sudah tau jawaban nya
kita harus apa?‖ Naresh meraih buku Evanescent
beranjak dari duduknya, menuju pintu utama dan
keluar. ―Na ngapain?‖ Ivana agak setengah
berteriak dari tempatnya, lalu ikut menyusul Naresh
keluar.

Ivana melihat Naresh yang mendongak ke


atas, Ivana penasaran dan ikut mendongakkan
kepalanya ke atas ―kemarikan bukunya‖ Ivana
mengangguk memberikan bukunya pada Naresh
Naresh meraihnya dan membuka di bagian halaman
yang terkoyak.

Perlahan buku itu mengeluarkan sinar yang


sangat terang, terang sekali. Ivana menutup matanya
dengan tangan kiri. Tiba-tiba angin berhembus
kencang mengibarkan rambut pendek Ivana, ―arghh
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 319
Book
Na, lo dimana?‖ Ivana berteriak, tidak ada jawaban
dari Naresh ―NARESH GAUSAH BECANDA! GA LUCU!‖
Ivana masih belum bisa membuka matanya, cahaya
itu terlalu menyilaukan. ―NARESH JAWAB GUE!‖
masih tidak ada jawaban, angin semakin berhembus
kencang, dedaunan ikut berterbangan. Ivana
memberanikan diri untuk membuka matanya,
cahanya itu menyengat masuk ke netra matanya. Ia
tak peduli, ia harus menemukan Naresh. Ivana
mengerjapkan matanya berkali-kali, matanya tertuju
pada buku itu. Ivana mendekat dengan susah payah
karena semakin dekat dengan buku itu angin nya
semakin kencang, sinarnya semakin terang ditambah
angin bertambah kencang. Cahaya itu semakin
memaksa masuk ke matanya. Semakin terang. Ivana
kembali mencoba meneriaki Naresh ―NA! NARESH!
NARESH PLIS LO DIMANA?! NARESH‖ cahaya itu
semakin mendekatinya

Ivana tejingkat, ia terbangun dalam posisi


duduk di atas sofa. Ivana nafasnya naik turun, terlihat
remaja lelaki mendekat ke arah nya ―apaan sih teh
manggil-manggi mulu? Naresh lagi main ama Nono,
teteh kenapa sih?.‖ Ivana melihat sekelilingnya,
meraba-raba badan nya, baju yang dia pakai masih
sama seperti tadi siang, ia melihat ke meja ruang
tengah. Buku itu memang ada disana The Evanescent
book.

Jadi apa semua itu tadi? Terasa sangat nyata. ―teh..


teteh kenapa?‖ Noethan datang sambil memakan
camilan di tangan nya. ―gapapa kok teteh gapapa‖
Naresh dan Noethan mengangguk lalu beranjak dari
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 320
Book
ruang tengah. Ivana kembali memfokuskan
pandangan nya ke arah buku itu. Meraih bukunya dan
membuka halaman tengah, Ivana terbelalak halaman
nya memang terkoyak, lalu ia membuka halamn
terakhir, Ivana makin terbelalak secarik kertas itu
benar ada disana dengan tulisan yang sama seperti di
mimpinya. Mata Ivana tertuju kepada dua adiknya,
nama mereka sama seperti nama yang ada dibuku
yang ia pinjam di perpusakaan. Sama persis. Ini
hanya ilusi atau memang benar nyata adanya?

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | The Evanescent 321
Book
Nama : Muhammad Kevint Ramadhan
Lahir di : Samarinda, 22 November 2005
Orangtua : Bapak Muhammad Gunawan dan Ibu Cici
Irmawaty

Jadilah Diri Sendiri

Muhammad Kevint
Ramadhan

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Jadilah Diri 322
Sendiri
Tamat

Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Jadilah Diri 1
Sendiri
Ditulis oleh Siswa(i) SMP Fastabiqu Khairat Angkatan Kedua | Jadilah Diri 2
Sendiri

Anda mungkin juga menyukai