2
Seekor Serigala dalam Doamu
Kumpulan Puisi
Michael Djayadi
Lintang Galuh Luthfi Utami
Bekasi-Batu, 2020
3
Semacam Pengantar: Pada Mulanya Adalah Perkenalan
Ini bukan sebuah kata pengantar buku resmi, karena toh tanpa kata pengantar pun kita semua
(baca: pembaca) pasti tidak akan terlalu mau pusing apalagi peduli pada apa yang hendak si
penulis kata pengantar mau katakan. Dengan alasan: tidak ingin dihegemoni dan disetir ke
mana arah pikiran pembaca ingin menginterpretasikan bacaannya. Sesimpel itu. Kita semua
pasti percaya, setiap karya, apa pun itu, ia tidak bisa dibelok-belokkan oleh si penciptanya
harus ke kanan, kiri, utara atau tenggara sekalipun bukan? Segala yang bernyawa—begitu
juga karya—niscaya akan tumbuh dan lama-kelamaan keberaniannya akan bertumbuh pula
meski hanya untuk sekadar berjalan-jalan merambati tiap ruas dan sumsum tulang tengkuk
penerimanya. Karena memang benar bahwa setelah sebuah karya lahir, ia mesti dilepas
dengan ikhlas. Biarkan ia mau jadi menyerupai apa dan siapa saja pada benak dan imajinasi
liar pengasuhnya. Bebas. Kita juga seperti itu bukan?
Jadi kalau boleh bilang, ini adalah karya perdana saya secara kolektif bersama orang lain
(dalam bentuk digital tentunya).
Untuk tahu alasan lebihnya kenapa saya tertarik pada keunikan sajak-sajak menawan milik
Lintang, dan sebaliknya, maka silakan membaca sekitar dua belas buah puisi dalam e-book
ini ya! (Keterangan: lima puisi dari saya, lima lagi dari Lintang dan tiga sisanya kami
kerjakan bersama, persis cara kerjanya dengan waktu awal kami berpapasan, yaitu saling
meneruskan satu bait yang entah mau diolah dan ditambah awal atau akhir baitnya.)
Terima kasih sekali lagi ya, untuk Alana dan Mbak Aya!
Terima kasih juga buat Lintang yang pertama kali menawari kerja kolektif indah ini—setelah
beberapa waktu hanya saling tekan tombol follow saja di Instagram.
4
Daftar isi
Trauma ................................................................................................................................ 11
Kepadaku ............................................................................................................................ 12
5
6
Menulislah, apa pun, jangan pernah takut tulisanmu tidak akan dibaca orang,
yang penting tulis, tulis, dan tulis, suatu saat pasti berguna.
7
Tentang Kau
-LintangG
8
Belantara di Keningmu
-LintangG
9
Yang Lahir dari Waktu
-LintangG
10
Yang Paling Liar
-LintangG
11
Seribu Batu
-LintangG
12
Trauma
13
Kepadaku
14
Bermain Masak-masakan
Paginya
pagi yang telah aku nanti-nanti dengan girang dan penuh seru tanpa aduh yang
memang seperti itulah kebiasaan anak kecil,
aku temukan jasad orang dewasa di dalam panci.
Aku kebingungan, kenapa material yang telah aku campur malah lenyap dan berganti mayat
orang mati.
Oh, Tuhan.
15
Aku ternyata lupa menambahkan cacahan
doa pendek dan seikat umur panjang pada adonan material masak-masakanku yang
sebenarnya
berguna untuk menjaga nyawa orang dewasa dalam diriku kelak.
-Djayadi
Bahkan sebelum waktuNya tiba menghelat pesta kematianku akan aku resapi dengan takzim
lagu-lagu patah hati Pamungkas, akan aku tamatkan sinema-sinema cinta pada aplikasi
berbayar yang telah kuunduh, akan aku habiskan sisa lauk-pauk dan deretan panjang nasi
putih pada piringku, akan aku selesaikan tunggakan tagihan listrik bulanan keluargaku; dan
baru mungkin setelahnya, akan aku cintai kau sampai Tuhan selesai menggenapkan pesta
kematianku pada tanggal ganjil di dadamu.
-Djayadi
16
E
Mungkin, kosong adalah keadaan terisi bermula. Karena ia bosan berisi lalu memutuskan
untuk mengosongkan dirinya—menunggu untuk diisi dan
mungkin juga, berisi adalah keadaan di mana ia mulanya masih kosong dan memberanikan
diri mengisi kekosongan pada dirinya yang bolong dan melompong dengan apa-apa yang
ditunggunya saat ia masih kosong.
-Djayadi
17
Hari Senang-senang yang Sehari-hari
Namun di saat yang sedang senang-senangnya, justru rasa sedih merasa asing
aku sedih karena jarang bersedih
aku juga sedih karena rasa sedih yang hidup dalam tubuhku begitu bersedih.
Aku sedih karena terus bersenang-senang hingga lupa rasa senang yang kusenangi ini
mulanya karena aku pernah sesedih itu.
Kadang senang dan sedih harus bersama agar kita tahu bagaimana bersyukur pada masa
sengsara menuju pusara.
-Djayadi
18
Menakut-nakuti Ketakutan
Siapa yang menyimpulkan dari mata yang menyipit dan alis yang mengernyit tandanya orang
yang kita amati sedang dipeluk ketakutan?
Siapa yang mengira bahwa ketakutan pun sama seperti nyali yang melesap hilang tatkala
bayangannya ditutupi bayangan matahari?
Siapa sangka pula, kita sesungguhnya sangat ahli menakut-nakuti ketakutan saat ia sedang
seorang diri—dan bukankah memang ketakutan sejak tanggal dari tangkai buah pengetahuan
tentang yang baik dan yang buruk di taman Eden
sudah ditakdirkan menyendiri dan hanya tinggal seorang diri setiap hari?
-Djayadi
19
Seekor Serigala dalam Doamu
Di kuil itu
doamu rebah
ayat-ayat yang kaurapal berjatuhan menyentuh
langit-langit
begitu juga namaku yang kaupinta jadi gembala
malah keluar dari doamu. Berubah jadi serigala.
-Djayadi
20
Tentang Penulis
—Michael Djayadi, lahir di kota Batu, tahun 2000, selain menulis dan membaca, ia
sekarang sedang bekerja di sebuah kafe cepat saji di kota Malang. Doakan, semoga penulis
kita yang satu ini bisa segera mengentas endapan puisinya untuk kelak bisa lahir dalam
bentuk fisik seperti keinginan—hampir—semua penulis. Oh, iya. Jika ingin sekadar bertegur
sapa atau bertukar kabar, penulis kita bisa ditemukan di Instagram: michaeldjayadi atau bisa
meletakkan pesan apa pun di alamat surelnya: djayadimichael@gmail.com
—Lintang Galuh Luthfi Utami, lahir di Kulon Progo tahun 2003. Siswi SMA di salah satu
sekolah negeri di kabupaten Bekasi yang memiliki banyak ketertarikan pada berbagai macam
karya seni, khususnya Digital Art. Di samping itu kegemaran yang lain adalah membaca
komik bergenre komedi.
21
22