Anda di halaman 1dari 16

Persiapan (60 menit)

1. Guru memahami makna puisi "Ibu" karya Mustofa Bisri untuk


jadi pemantik dalam pembelajaran.
2. Guru mempelajari langkah-langkah menulis puisi (materi
terlampir)

Pendahuluan (10 menit)


1. Guru mengecek kehadiran dan mengondisikan diri agar siap belajar.
2. Guru bersama pelajar duduk membentuk formasi lingkaran.
3. Pelajar bersama guru mengulas kembali inti materi pembelajaran
sebelumnya dan menyampaikan keterkaitannya dengan materi yang
akan diajarkan.
4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, indikator, dan proyek yang
akan pelajar capai dalam pembelajaran.
Lampiran 1

Manakah yang
termasuk puisi? Menembus langit
Tegak berdiri merah putihku
Kukibarkan sepanjang waktu
Seperti pejuang-pejuang
Hmm..Jadi warna negeriku
bendera negaraku itu
Benderaku, merah putih!
merah putih.
Putih itu katanya suci.
Kalau merah itu berani.
Katanya, dulu itu ada
warna biru di bawah
putih. Namun dirobek
karena itu bendera
penjajah
Asesmen
Modifikasi
Metode ini bisa divariasikan dengan metode akrostik, yakni penentuan huruf saat menulis cepat, tidak asal tetapi memiliki satu kata bermakna. Misalnya "H-A-R-A-
P-A-N" yang dikembangkanjadi baris puisi.

Sumber: Nurgiyantoro dalam Wahyudi (2016)


Remedial
1. Guru memberikan penguatan materi kepada pelajar mengenai majas dan
citraan(lampiran 5 & 6) sebagai dasar dalam penulisan puisi.
2. Pelajar dibimbing guru mengamati lingkungan sekitar dan mencatat citraan apa
yang iarasakan.
3. Pelajar dibimbing guru menyusun citraan tersebut dan menambahkan gaya
bahasasehingga menjadi sebuah puisi minimal 6 baris.

Pengayaan
1. Guru mengajak pelajar untuk membaca koran dan memilah sosok atau peristiwa
yangberkesan.
2. Pelajar dibimbing guru menuliskan puisi berdasarkan peristiwa atau sosok
yangberkesan dari koran yang telah dibaca.
3. Pelajar dibimbing guru menulis antologi puisi akrostik.
Refleksi Guru
1. Apakah metode menulis spontanitasmemudahkan
pelajar menulis puisi?
2. Bagaimana perbedaan pengalaman pelajarketika
melakukan kegiatan menulis puisi dengan metode yang
lain?
3. Bagaimana cara membuat pembelajaran lebihdinamis pada
pertemuan berikutnya?
Lampiran 2

Kata-kata
Lalu Apa itu indah
Puisi?
Maknanya
Dalam
Suasana Ada
Puisi:
Hati Objek Kata-kata indah
yang maknanya
berkesan
Lampiran 3
Perhatikan gambar di bawah ini!
Bagaimana suasana yang ada di dalamnya?

Sumber foto: Detik.com


bit.ly/33xoXts
Ibu
karya Mustafa Bisri

Ibu
Kaulah gua teduh
tempatku bertapa bersamamu
sekian lama
Kaulah kawah
darimana aku meluncur dengan perkasa

Kaulah bumi
yang tergelar lembut bagiku
melepas lelah dan nestapa
gunung yang menjaga mimpiku
siang dan malam
mata air yang tak brenti mengalir
membasahi dahagaku
telaga tempatku bermain
berenang dan menyelam

Kaulah, ibu, laut dan langit


yang menjaga lurus horisonku
Kaulah, ibu, mentari dan rembulan
yang mengawal perjalananku
mencari jejak sorga
di telapak kakimu

( Tuhan,
aku bersaksi
ibuku telah melaksanakan amanat- Mu
menyampaikan kasih sayang Mu
maka kasihilah ibuku
seperti Kau mengasihi
kekasih- kekasihMu
Amin)
Lampiran 4
Lampiran 5

Gaya Bahasa yang Sering Muncul dalam Puisi


1. Personifikasi. Benda mati memiliki aktivitas seperti manusia.
Contoh: Rumput-rumput bergoyang; Matahari tersenyum; Bumi menangis;
Angin membisikkan namamu.
2. Metafora. Penggunaan kata untuk mengumpamakan keadaan/perasaan.
Contohnya: Ibu, kaulah gua teduh; kaulah ibu, laut, dan langit; Raja siang
memancarkan teriknya.
3. Hiperbola. Kata-kata yang maknanya melebih-lebihkan.
Contohnya: Cita-cita dan mimpiku setinggi langit; Walau ke ujung dunia,
pasti akan kunanti.
4. Simile. Mengumpamakan sesuatu menggunakan kata seperti, bagai, bak.
Contohnya: kita seperti sepasang sepatu, selalu bersama tapi tak bisa
menyatu; Aku tanpamu seperti butiran debu.
Lampiran 6

Citraan yang sering Muncul dalam Puisi


1. Penglihatan. Kata-kata yang seakan mengajak pembaca melihat objek.
Contohnya: bendera tegak berdiri, burung-burung mengitariku.
2. Perabaan. Kata-kata yang menggambarkan indra perabaan.
Contohnya: tangan yang halus dan lembut mendekapmu dengan tulus.
3. Penciuman. Kata-kata yang menggambarkan indra penciuman.
Contohnya: Segar harum bunga-bunga terasa di tamanku.
4. Pengecapan. Kata-kata yang menggambarkan indra pengecapan.
Contohnya: lezatnya agar-agar ibu tiada duanya. Hidupku semanis gula.
5. Pendengaran. Gemuruh hatiku tak terkira, Angin membisikkan namamu.
Lampiran 7

Tips Membuat Puisi


1. Rasakan suasana hatimu! Bahagia?
Senang? Sedih? Ada harapan? Malas?
Jenuh?
2. Tentukan satu tema puisi atau satu
objek.
3. Sampaikan perasaan yang ada di
imajinasimu dalam bentuk kata-
kata.
4. Gunakan gaya bahasa.
5. Lakukan penyuntingan di akhir.
Lampiran 8

Tantangan Menulis Puisi


1. Siapkan buku dan alat tulismu!
2. Kita akan menulis puisi dengan panjang
minimal 10 baris.
3. Kalian akan mendapat waktu tiga menit
untuk menulis tiap barisnya.
4. Perhatikan contoh pada slide berikut!
Lampiran 9

Tulislah Minimal 10 huruf bebas ke bawah!


(Usahakan jangan huruf X, Z, V,Q)
Contohnya:
R
A
N
P
U
C
A
R
A
Lampiran 10

Pengalaman berkesan apa yang kalian rasakan akhir-akhir ini?


Tuliskan dalam bentuk puisi!
Lengkapi huruf tersebut dengan kata-kata bermajas hingga jadi kesatuan tema!

Contohnya:
Rumahku adalah surga
Abadi dalam ingatanku
Nyanyian merdu dari ibu
Peluk hangat dari ayahku
Untuk semua kasih sayang
Cinta tanpa akhir terlahir di sini
Aku ingin selalu menjaganya
Rumah yang hidup dan gembira
Akan selalu jadi warna dalam hidupku
Kegiatan Inti (100 menit)
1. Guru mendorong salah satu pelajar untuk membaca dua buah teks (lampiran 1)
Manakah di antara teks ini yang termasuk puisi? Apa alasannya?
2. Pelajar didorong mendata syarat puisi yang baik itu seperti apa (lampiran 2)
3. Guru mengajak pelajar menjiwai sebuah foto dramatis (lampiran 3)
4. Pelajar diberi motivasi berpendapat dengan dengan menjawab pertanyaan.
Suasana apa yang kalian rasakan saat melihat foto tersebut?
Apa yang sebaiknya kita lakukan jika bertemu ibu dan anak tersebut?
Jika diminta menulis puisi tentang peristiwa dalam foto tersebut, pesan apa yang ingin kalian sampaikan?
5. Guru meminta salah satu pelajar membacakan puisi "Ibu" karya Gus Mus (lampiran 4)
6. Pelajar diajak berpendapat dengan memberikan jawaban dari pertanyaan.
Jika dihubungkan dengan foto, dari sudut pandang siapakah puisi itu ditulis?
Dalam puisi kita bisa mengimajinasikan banyak hal, ada diksi "Ibu/ kaulah gua teduh" apa maksud di dalamnya?
mengapa kata yang diambil gua?
7. Guru menjelaskan mengenai gaya bahasa dan citraan dalam puisi (lampiran 5 & 6)
8. Guru meminta anak untuk menyiapkan alat tulis.
9. Pelajar bersama guru mulai melakukan proses kreatif menulis cepat puisi.
Pelajar diminta menulis minimal 10 baris huruf bebas ke bawah. Usahakan jangan X, Z, V Q sebab sedikit
padanan kata.
Guru menghitung 10 mundur agar pelajar mulai menulis 10 huruf ke bawah.
Saat sudah lengkap, Guru menjelaskan bahwa dalam waktu 3 menit, pelajar harus melengkapi tiap baris
dengan kata-kata hingga jadi puisi dalam satu tema.
Guru menyiapkan penghitung waktu dan memberikan aba-aba pelajar untuk memulai menulis tiap barisnya.
10. Setelah selesai, guru membimbing pelajar melakukan penyuntingan.
Pelajar membaca ulang dan memastikan makna tiap baris puisi memiliki keterikatan
Pelajar menambahkan gaya bahasa dan citraan yang ideal dengan tema puisi
Penutup (10 menit)
1. Pelajar bersama guru merefleksikan kesulitan dan manfaatyang didapat dalam pembelajaran.
2. Pelajar bersama guru menyimpulkan materi yang didapat.
3. Guru menyampaikan materi untuk pertemuan berikutnya.

Anda mungkin juga menyukai