Surakarta, 2014
Handuk Hangat
Gresik, 2014
Dinding Sekarang
Kami bahagia
Surakarta, 2014
Tak Bertuan : Bawah Tanahnya Dostoyevski
Surakarta, 2014
Langit Tampak Mencolok
Gresik, 2014
Pesta Minum Teh
melambai-lambai tangannya.
Memainkan pertemuan secara anggun.
Surakarta, 2014
* Aji Ramadhan lahir di Gresik, Jawa Tengah, 22 Februari 1994. Ia tinggal di Surakarta.
Salah satu buku puisinya adalah Sepatu Kundang (2012).
Puisi-puisi Koran Tempo edisi 14 Juni 2015
Selamat Tinggal
Kuletakkan kepalaku
sejajar dua dengkulmu
(2015)
Tukang Kunci
(2014)
Hidangan
(2014)
Raminthen
Kelak
kau akan menangis
mengingat ambin licin
di hotel kecil
di kota sultan tengil
ketika padaku kau dongengkan
riwayat buyamu
yang menyaru serupa harem
demi mengecoh juru mudi
dan petugas imigrasi.
Tidak. Tidak.
Kelak kau akan tersenyum
mengingat kafe kampung kimpet
saat aku menyesap kopi iblis
kau menatap cawan es krim melankolis
sementara dari langgar terdekat
terdengar tarkhim terakhir
dan dua banci di kiri meja kita
bercinta-cintaan
sambil mengutuk Tuhan
dan simpul kemaluan.
Tidak. Tidak.
Kelak kau tidak menangis atau tersenyum
sebab kita mungkin telah modar
dan (seperti kita) puisi ini pun bubar
ke nusa nasib nun samar.
(2015)
Kelampan Penenun
(Bakarti, 2015)
(Bakarti-Pagesangan, 2015)
Penata Peniti : Hanafi
(Bakarti, 2015)
(Bakarti, 2015)
Menatap Irisan Garis : Hanafi
bila tanah tak cukup pantas aku akan berkubur di dalam kanvas
mengalami garis dan bidang, menghuni kekosongan ruang
tak ada pidato, tak ada nina bobo, hanya percik dan pelik akrilik
(Bakarti, 2015)
(Bakarti, 2015)
Kiki Sulistyo lahir di Ampenan, Lombok. Buku puisinya yang terbaru adalah Penangkar
Bekisar (2015). Ia mengelola Komunitas Akarpohon di Mataram
PERPISAHAN
Kawan
Kawan
Mengolok-olok mereka?
Guru-guru kami ..
Guru-guru kami
Mama, Papa
Mama, Papa
Mama, Papa
IBUKU
Pahlawanku...
Terimakasih pahlawanku
Sumber: http://contohpantunpuisicerpen.blogspot.co.id/2015/09/5-contoh-puisi-anak-sd-
terbaik.html
Negeri Tercinta
2015
Sepak bola
Taman Surga
Saat tatapan mata memandang lepas
Wujud ciptaanNya di dunia
Berdegup hati ini berkata,
Sungguh mempesona tak ada duanya
Ku bayangkan dan kuresapi siapa gerangan
Membuat sama sedemikian rupa
Hati semakin berdegup seraya menangis
teringat dan terngiang, seperti apa
taman surga berada
Meratap dan menangis kembali hati ini
Mengingat janji Tuhan
Hanyalah mereka manusia pilihan
Yang jauh dari perbuatan nista dan angkara murka
Yang akan menjadikan mereka penghuni taman surga
kekal selamanya
Oh, Tuhan walau seribu jalan berliku
Berikanlah petunjukMu pada langkah kaki ini
Agar hambaMu termasuk ke dalam golongannya
Mentari
Pengemis-Pengemis Kecil
Ayo Membaca
Sinar pelangi
Kulewati jalan setapak menyusuri pantai
di kala pagi buta meninggalkan bumi
Kala itu gerimis kecil pun datang
Datang menemani sang mentari bangun
Dari satu goresan tinta, bahkan kumpulan titik pun bisa mencipta huruf,
2015
Ruang Kelas
Semuanya berbeda, tapi kau mampu membuatku paham akan arti perbedaan itu
2015