Anda di halaman 1dari 8

AKU DUDUK MENANTI

Seperti takdir yang panjang dan pedih


dalam hidup yang muram dan letih,
aku masih di sini;
ku duduk menanti,
hanya menanti,
tak bergegas mencari,
hanya bersedih
dalam sunyi.
Duduk menanti dalam letih mimpi.

Surabaya, 2006

BALADA HARIAN
Tik-tok jam. Dering alarm.
Pagi tak terhindarkan.
Tik-tok jam. Dering alarm.
Impian pudar perlahan. Diam-diam,
pagi tak terhindarkan.
Tik-tok jam. Kubayangkan,
hari begitu panjang.
Tik-tok jam. Lalu-lalang,
derum dan bising jalanan.
Kuberbaring, membayangkan
hari pasti kan panjang.
Di luar pagar sana, kawanku,
kehidupan memanggilmu.
Tapi tahun kian kelabu.
Makna gugur satu-satu,
dari pengetahuanku,
dari seluruh pandanganku,
pendengaranku,
penilaianku.
Mentari tinggal terik bara tanpa janji.
Kota tumbuh,
kian asing, kian tak peduli;
dan kita tersisih di dunia yang ngeri,
dan tak terpahami ini.
Tik-tok jam. Dering alarm.
Pagi tak terhindarkan.
Tik-tok jam. Kini ku paham,
waktu sekedar hitungan yang melingkar,
kekal di kehampaan.
O, bocah riang di jiwaku,
di manakah dirimu?
Tahun-tahun masih menunggu,
kembalilah kepadaku.
Surabaya, 2014

BERBENAH
Ujung perjalanan,
terkumpul banyak cerita.
Pemberhentian susah diramalkan,
jangan sampai terlewat.
Kawan, jangan terpencar.
Ingatlah untuk bersandar.
Pemberhentian susah diramalkan,
jangan sampai terlewat.
Sudah saat berbenah.
Sampaikanlah doa.
Kuatkan kaki kencang bertahan.
Titipkan semangat pada yang telah lelah.
Tegakkan kaki yang telah tertekuk.
Ujung perjalanan.
Kita lanjutkan cerita.
Pemberhentian susah diramalkan,
jangan sampai terlewat.
Jika terpaksa pisah di tengah-tengah langkah,
selamat tinggal, semoga bahagia.

BIANGLALA
Taman Remaja Surabaya sajikan canda tepis gulana.
Oh senangnya!
Aih, ya Tuan, di sanalah hiburan murah di Surabaya.

Irama dangdut hingar berdenyut menghibur hati.


Riang beradu dengan sendu.
Aih, ya Puan, hanya di sana hiburan murah di Surabaya.

Teriak bocah di bianglala dan manis cinta


di gula-gula, ramaikan suasana.
Aih, ya Tuan, di sanalah hiburan murah di Surabaya.

Lowong antrian.
Muda-mudi bersembunyi di remang-remang.
Awas ya, itu tangan.
Aih, ya Puan, hanya di sana hiburan murah di Surabaya.

Surabaya, 2008

BOLA RAYA
Kami main bola di jalan raya,
beralaskan aspal, bergawang sandal.
Tak peduli ada yang mencela,
terus berlari mengejar angka.
Kami rindu lapangan yang hijau.
Harus sewa dengan harga tak terjangkau.
Tanah lapang kami berganti gedung.
Mereka ambil untung, kami yang buntung.
Kami hanya main bola,
tak pernah ganggu gedungmu.
Kami hanya main bola,
persetan dengan gedungmu.
Memang kami tak paham soal akta,
sertifikat tanah dan omong kosong lainnya.
Kami hanya ingin main bola,
zonder digugat, zonder didakwa.
Surabaya, 2010

CINTA ITU
Cinta bukan soal pengorbanan
dengan tulus tak terasa beban.
Biarlah yang terbaik jadi manis, dan pahit tak kan jadi tangis.

Cinta memang tak perlu berbalas.


Tak usah mengemis dan memelas.
Biarlah yang terbaik jadi manis, dan pahit tak kan jadi tangis.
Cinta itu buat kapan-kapan,
kala hidup tak banyak tuntutan:
biarlah yang terbaik jadi manis, dan pahit tak kan jadi tangis.

DOA 1
Duh Gusti, dulu kala semasa ku remaja,
nothing else matters, katanya Metallica.
Sebab hidup, Gusti, kadaluarsa jika
hanya berisi nasehat mama-papa.
Sering, Gusti, aku bertanya-tanya sendiri,
kenapa sih mama tenggelam di televisi,
mengunyah iklan menelan mimpi.
Sabar, mama, tunggu aku masuk ke layar tivi.
Dan inilah nyanyianku.
Semoga mama belum tua saat aku mencapainya.
Duh Gusti, aku kesasar di jalur indie.
Terima sablon kaos dan kadang gantungan kunci.
Musisi, Gusti, musisi,
bukan jadi penjaga distro kayak gini.
Duh Gusti, pernah ku mencoba peruntungan,
dana pas-pasan pokoknya bikin rekaman.
Kuliah, Gusti, kutelantarkan
atas nama musik dan hidup yang penuh kebebasan.
Dan inilah nyanyianku.
Semoga usia belum tua saat mencapainya.
Duh Gusti, kini ku mulai lelah jadi musisi.
Jiwaku remuk terteror televisi.
Aku cemas, Gusti, suatu nanti,
aku berubah murahan seperti Ahmad
Janggalkah, Gusti, perasaan marah ini
saat nalarku direndahkan televisi?
Lihat itu, Gusti, lihat itu,
brapa harga tawa mereka di balik layar tivi?
Dan inilah nyanyianku.
Semoga usahaku lancar, berkembang, ber-cuan,
perlahan aku bisa mewujudkan
ziarah ke tanah suci, tanah impian.
Dan inilah nyanyianku.
Semoga terkenal, terpandang, dan banyak uang.
Surabaya, 2009 2014

HEI
Hei, anak muda, teruslah berkarya.
Selagi muda taklukkanlah dunia;
dan pasti kelak tua-mu terperangkap rindu
akan cerita yang kau bagi pada anak-cucu.
Hei, kau yang muda, jadilah berguna
bagi dirimu dan sanak-saudara.
Sudahi saja pestamu dan
luangkan waktu
melakukan sesuatu
untuk masa depanmu.
Tenang saja, kamu kan hebat.
Akan terlihat jalan yang terang
di mimpi yang tak kau beli.
Hei, orang tua, jangan umbar kata.
Ingatlah bahwa kau juga pernah muda,
pernah lucu, pernah lugu, dan tak bijaksana.
Lalu, perlahan, jadi guru tanpa perlu mirip buku.
Tenang saja, kamu kan hebat.
Akan terlihat jalan yang terang
di mimpi yang tak kau beli.

LAGU RANTAU (SAMBAT OMAH)


Waktu memang jahanam,
kota kelewat kejam,
dan pekerjaan menyita harapan.
Hari-hari berulang,
diriku kian hilang.
Himpitan hutang. Tagihan awal bulan.
O, demi tuhan, atau demi setan,
sumpah aku ingin rumah untuk pulang!
Tujuh tahun yang lalu,
impian membawaku ke Surabaya: berharap jadi kaya.
hanya bermodal baju dan seratus ribu, nasib ini kuadu

Tujuh tahun berlalu,


impianku tersapu di Surabaya: gagal jadi kaya.
kota menghisapku habis, tubuh makin tipis, dompetku kembang-kempis

O, demi tuhan, atau demi setan,


sumpah aku ingin rumah untuk pulang.
Rindu menciptakan kampung halaman tanpa alasan.

Burung pulang ke sarang, ketam diam di liang,


dan di lautan ikan-ikan berenang.
O, demi tuhan, atau demi setan,
sumpah aku ingin rumah untuk pulang.
Uang bawa tualang sesat di jalan, menjauhi pulang.

Surabaya, 2011

MALAM JATUH DI SURABAYA


Gelanggang ganas 5:15,
di Ahmad Yani yang beringas.
Sinar kuning merkuri: pendar celaka akhir hari.
Malam jatuh di Surabaya.
Maghrib mengambang lirih dan terabaikan,
Tuhan kalah di riuh jalan.
Orkes jahanam mesin dan umpatan,
malam jatuh di Surabaya.
Selama-lamanya, di gelanggang yang sama,
malam jatuh di Surabaya.
Surabaya, 2014

PAGI
Saat bulan menghilang,
malam berganti pagi.
Tangan lebar merentang,
siap wujudkan mimpi.
Basuh liur di wajah,
lalu sadarkan diri.
Tegas kaki melangkah
menyapa matahari.
Siapkanlah pagi dengan senyuman.
Lekaslah berlari sebelum siang.
Agar pagi semangat,
perut butuh sarapan.
Lemper dan teh yang hangat
meminjamkan harapan.
Siapkanlah pagi dengan senyuman,
lekaslah berlari sebelum siang.
Siapkanlah pagi, sebelum siang.

PUAN KELANA
Kau putar sekali lagi Champs-Elysees.
Lidah kita bertaut a la Francais.
Langit sungguh jingga itu sore,
dan kau masih milikku.
Kita tak pernah suka air mata.
Berangkatlah sendiri ke Juanda.
Tiap kali langit meremang jingga,
aku kan merindukanmu.
Ah, kau Puan Kelana,
mengapa musti ke sana?
Jauh-jauh Puan kembara,
sedang dunia punya luka yang sama.
Mari, Puan Kelana,
jangan tinggalkan hamba.
Toh, hujan sama menakjubkannya,
di Paris atau di tiap sudut Surabaya.
Rene Descartes, Moliere, dan Maupassant.
Kau penuhi kepalaku yang kosong;
dan Perancis membuat kita sombong,
saat kau masih milikku.
Kita tetap membenci air mata.
Tiada kabar tiada berita.
Meski senja tak selalu tampak jingga,
aku terus merindukanmu.
Ah, kau Puan Kelana,
mengapa musti ke sana?
Jauh-jauh Puan kembara,
sedang dunia punya luka yang sama.
Mari, Puan Kelana,
jangan tinggalkan hamba.
Toh, anggur sama memabukkannya,
entah Merlot entah Cap Orang Tua .
Aih, Puan Kelana,
mengapa musti ke sana?
Paris pun penuh mara bahaya dan duka nestapa,
seperti Surabaya.
Surabaya, 2014

SAMPAI JUMPA
Kuharap malam ini indah bagi kita,
kuharap besok-besok tak kalah indahnya,
kuharap akhir kita bukanlah di sini.
Semoga detik ini mengendap selamanya,
semoga rindu tak membebani kita,
semoga.
Sampai jumpa. Sampai jumpa lagi.
Saat bertemu di lain waktu,
sampaikan salam, lambaikan tangan.
Saat bertemu di lain waktu,
senyum yang baru kita ciptakan.
Semoga tak ada salah-salah kata,
semoga kami berkenan di hati anda,
semoga.
Sampai jumpa. Sampai jumpa lagi.

SANG JURAGAN
Hidup ini memang keras,
apa salahnya ku jual miras?
Anggur, vodka, arak beras,
dijamin murni tanpa potas.
Datang kapan saja silahkan.
Siang-malam tak usah sungkan.
Sekali siul dua ketukan,
biar ku tahu pasti itu pelanggan.
Sekali waktu datang mereka yang berseragam.
Turun dari mobil, pasang tampang sok seram.
Sedikit bangkrut aku tiap mereka datang,
yang penting bisnis aman.
Dari sungai yang berkarat,
susuri arah menuju barat.
Di seberang kantor wakil rakyat,
di sanalah aku bertempat.
Kadang datang juga mereka yang terpinggirkan;
wajah kurang makan, ngotot beli minuman.
Tak habis pikir aku tiap mereka datang.
Ya sudahlah, silahkan!
Hidup ini tambah keras
semenjak naiknya harga miras:
anggur, vodka, arak beras,
lebih hemat campur potas.
Surabaya, 2011

SI PELANGGAN
Dolly, yang menyala-nyala di puncak kota,
yang sembunyi di sudut jalang jiwa
pria Surabaya.
Dulu, di temaram jambon gang sempit itu,
aku mursal masuk, keluar, dan utuh
sebagai lelaki.
*Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di dengung hambar aspal yang terus bergulir,
di lubang-lubang nyinyir ranjang matrimoni,
kupertanyakan nasibmu Dolly, oh Dolly.
Dolly, suaka bagi hati yang terluka
oleh cinta, oleh seluruh nelangsa
hidup yang celaka.
Dolly, tempat mentari sengaja ditunda,
di mana cinta tak musti merana
dan banyak biaya.
*Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di detik lamban takdir yang terus bergulir,
di buah-buah kisut ladang matrimoni,
kucari-cari kabarmu Dolly, oh Dolly.
Meski beritamu kini sedang tak pasti,
yakinlah,
pelacur dan mucikari kan hidup abadi.
*Di dasar kerat-kerat bir
yang kutenggak dalam kafir,
di ujung ceracau malam yang lingsir,
di jenuh rutin hari yang terus bergulir,
di celah-celah renggang sumpah matrimoni,
aku panggil-panggil namamu: Dolly, Dolly, Dolly.

Anda mungkin juga menyukai

  • Kumpulan Puisi
    Kumpulan Puisi
    Dokumen10 halaman
    Kumpulan Puisi
    Ahmadhatimi6216
    Belum ada peringkat
  • Pantun Pembuka Acara
    Pantun Pembuka Acara
    Dokumen15 halaman
    Pantun Pembuka Acara
    Qaseh Ana
    Belum ada peringkat
  • Drama Monolog
    Drama Monolog
    Dokumen20 halaman
    Drama Monolog
    Anoman Perbancana Suta
    100% (2)
  • Hauri
    Hauri
    Dokumen176 halaman
    Hauri
    Sandrina Aquita
    Belum ada peringkat
  • Lagu Lagu Tumeir
    Lagu Lagu Tumeir
    Dokumen2 halaman
    Lagu Lagu Tumeir
    Mario Maahury
    100% (2)
  • Sajak T4
    Sajak T4
    Dokumen12 halaman
    Sajak T4
    maizatul aini
    0% (1)
  • Lagu Perpisahan 2023
    Lagu Perpisahan 2023
    Dokumen4 halaman
    Lagu Perpisahan 2023
    Ratna Juwitasari
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen11 halaman
    Lirik Lagu
    angga hutama
    Belum ada peringkat
  • Naskah Lomba
    Naskah Lomba
    Dokumen7 halaman
    Naskah Lomba
    2AD for everyone
    Belum ada peringkat
  • SELOKA
    SELOKA
    Dokumen20 halaman
    SELOKA
    Anonymous BJGvS7
    Belum ada peringkat
  • Puisi 8
    Puisi 8
    Dokumen26 halaman
    Puisi 8
    agung
    Belum ada peringkat
  • Teringat Selalu
    Teringat Selalu
    Dokumen5 halaman
    Teringat Selalu
    Uga
    Belum ada peringkat
  • Sungai Kecil
    Sungai Kecil
    Dokumen8 halaman
    Sungai Kecil
    Saka Kinata
    Belum ada peringkat
  • Pada Redup Mata Ibu
    Pada Redup Mata Ibu
    Dokumen3 halaman
    Pada Redup Mata Ibu
    Nura Naima
    Belum ada peringkat
  • KaryaSastra
    KaryaSastra
    Dokumen104 halaman
    KaryaSastra
    NoldyGobel
    Belum ada peringkat
  • Puisi Tono
    Puisi Tono
    Dokumen6 halaman
    Puisi Tono
    Kang Tono
    100% (1)
  • Perpisahan
    Perpisahan
    Dokumen6 halaman
    Perpisahan
    Atiqah Ishak
    Belum ada peringkat
  • MENYAMBUT PAGI
    MENYAMBUT PAGI
    Dokumen18 halaman
    MENYAMBUT PAGI
    Faridz Barca Nya Psir
    Belum ada peringkat
  • Naskah Puisi Dan Monolog
    Naskah Puisi Dan Monolog
    Dokumen26 halaman
    Naskah Puisi Dan Monolog
    Widzie Daddy
    Belum ada peringkat
  • SELOKA-PANTUN
    SELOKA-PANTUN
    Dokumen8 halaman
    SELOKA-PANTUN
    Asma Haji Mohd Yasin
    Belum ada peringkat
  • Sebuah Kisah Klasik
    Sebuah Kisah Klasik
    Dokumen3 halaman
    Sebuah Kisah Klasik
    aprilia pradewi
    Belum ada peringkat
  • Lagu Populer Lama
    Lagu Populer Lama
    Dokumen134 halaman
    Lagu Populer Lama
    CANTATE DOMINO PLUIT
    Belum ada peringkat
  • FOTOGRAFI_ALAM
    FOTOGRAFI_ALAM
    Dokumen13 halaman
    FOTOGRAFI_ALAM
    sorkiah
    Belum ada peringkat
  • Puisi Untuk Lomba Bms - 10 Dan 10
    Puisi Untuk Lomba Bms - 10 Dan 10
    Dokumen23 halaman
    Puisi Untuk Lomba Bms - 10 Dan 10
    Mon Roe
    Belum ada peringkat
  • Dia
    Dia
    Dokumen39 halaman
    Dia
    Aby Na Najwa Tsabitha
    Belum ada peringkat
  • Puisi Perpisahan
    Puisi Perpisahan
    Dokumen4 halaman
    Puisi Perpisahan
    Syafrimal Boerhan
    Belum ada peringkat
  • Sesah Hilapna
    Sesah Hilapna
    Dokumen15 halaman
    Sesah Hilapna
    mono noke
    Belum ada peringkat
  • PUISISUNDA
    PUISISUNDA
    Dokumen19 halaman
    PUISISUNDA
    Wendra Haka
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen13 halaman
    Lirik Lagu
    Amir Ruddin
    Belum ada peringkat
  • Bedah Puisi Kader
    Bedah Puisi Kader
    Dokumen39 halaman
    Bedah Puisi Kader
    Khalid
    Belum ada peringkat
  • PUISI
    PUISI
    Dokumen46 halaman
    PUISI
    Rahman Sri Azkia
    Belum ada peringkat
  • 20 Puisi
    20 Puisi
    Dokumen20 halaman
    20 Puisi
    Bunda Excel
    Belum ada peringkat
  • SABDA ALAM
    SABDA ALAM
    Dokumen8 halaman
    SABDA ALAM
    Rinda Yosa
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen26 halaman
    Lirik Lagu
    herni
    Belum ada peringkat
  • @lampiran PEKSIMIDA
    @lampiran PEKSIMIDA
    Dokumen33 halaman
    @lampiran PEKSIMIDA
    Indah Adelia
    Belum ada peringkat
  • Puisi Putra Kelas VII
    Puisi Putra Kelas VII
    Dokumen18 halaman
    Puisi Putra Kelas VII
    Dewi Sartika
    Belum ada peringkat
  • PUISI PANTAI NGOBARAN
    PUISI PANTAI NGOBARAN
    Dokumen142 halaman
    PUISI PANTAI NGOBARAN
    Erna Eliawati
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen43 halaman
    Lirik Lagu
    Adriana Munsain
    Belum ada peringkat
  • Daftar Puisi Kelas G PDF
    Daftar Puisi Kelas G PDF
    Dokumen24 halaman
    Daftar Puisi Kelas G PDF
    tono
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen67 halaman
    Lirik Lagu
    Ponti Ponti
    Belum ada peringkat
  • Naskah Puisi
    Naskah Puisi
    Dokumen13 halaman
    Naskah Puisi
    hillarychenriady
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen6 halaman
    Lirik Lagu
    jhon
    Belum ada peringkat
  • Nostalgia Part 1
    Nostalgia Part 1
    Dokumen135 halaman
    Nostalgia Part 1
    keroit motoling
    Belum ada peringkat
  • Puisi
    Puisi
    Dokumen45 halaman
    Puisi
    Muhammad Irfan
    Belum ada peringkat
  • Gugur Bunga Ciptaan Ismail Marzuki
    Gugur Bunga Ciptaan Ismail Marzuki
    Dokumen19 halaman
    Gugur Bunga Ciptaan Ismail Marzuki
    Evii Mahdalena
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu
    Lirik Lagu
    Dokumen7 halaman
    Lirik Lagu
    Fitri Andini
    Belum ada peringkat
  • Aku Bukan Mangsa Dalam Cakarmu 2
    Aku Bukan Mangsa Dalam Cakarmu 2
    Dokumen179 halaman
    Aku Bukan Mangsa Dalam Cakarmu 2
    Afika Indah Pratiwi
    Belum ada peringkat
  • Ebiet G. Ade
    Ebiet G. Ade
    Dokumen86 halaman
    Ebiet G. Ade
    Imanuel Chrissandi
    Belum ada peringkat
  • Selembar Puisi Untukmu Ibu
    Selembar Puisi Untukmu Ibu
    Dokumen5 halaman
    Selembar Puisi Untukmu Ibu
    helmikusmawati
    Belum ada peringkat
  • SYAIR Nasihat
    SYAIR Nasihat
    Dokumen3 halaman
    SYAIR Nasihat
    Sara N. Awalludin
    Belum ada peringkat
  • Lagu Kenangan Pa S
    Lagu Kenangan Pa S
    Dokumen9 halaman
    Lagu Kenangan Pa S
    fauzyar
    Belum ada peringkat
  • Puisi Perpisahan Sekolahdocx
    Puisi Perpisahan Sekolahdocx
    Dokumen36 halaman
    Puisi Perpisahan Sekolahdocx
    Tegar Satrio Wibowo
    Belum ada peringkat
  • Contoh Puisi Menurut Zaman
    Contoh Puisi Menurut Zaman
    Dokumen16 halaman
    Contoh Puisi Menurut Zaman
    Martha Nditra Mayaa
    Belum ada peringkat
  • Lirik Lagu Ipank
    Lirik Lagu Ipank
    Dokumen12 halaman
    Lirik Lagu Ipank
    dave
    Belum ada peringkat
  • LirikLaguBayang
    LirikLaguBayang
    Dokumen7 halaman
    LirikLaguBayang
    Mohd Norsharman As-Shahid
    Belum ada peringkat
  • Tangisan Air Mata Bunda
    Tangisan Air Mata Bunda
    Dokumen20 halaman
    Tangisan Air Mata Bunda
    IswantoSakdiSidik
    Belum ada peringkat
  • Puisi Beserta Nama Pengarangnya
    Puisi Beserta Nama Pengarangnya
    Dokumen65 halaman
    Puisi Beserta Nama Pengarangnya
    Tri Cahyo Purnomo
    100% (1)
  • Berputar Harapan Sekali Lagi
    Berputar Harapan Sekali Lagi
    Dokumen4 halaman
    Berputar Harapan Sekali Lagi
    Aji Rahmad Raharjo
    Belum ada peringkat
  • Buku Biru
    Buku Biru
    Dokumen45 halaman
    Buku Biru
    Andhika Firmansyah
    Belum ada peringkat
  • Jentik Jen(T)aka Cinta
    Jentik Jen(T)aka Cinta
    Dari Everand
    Jentik Jen(T)aka Cinta
    Penilaian: 4 dari 5 bintang
    4/5 (49)
  • Transmisi
    Transmisi
    Dokumen3 halaman
    Transmisi
    Hana Basya
    Belum ada peringkat
  • GASTRITIS
    GASTRITIS
    Dokumen16 halaman
    GASTRITIS
    Hana Basya
    Belum ada peringkat
  • C Ipi
    C Ipi
    Dokumen1 halaman
    C Ipi
    Hana Basya
    Belum ada peringkat
  • Fisiologi Mata
    Fisiologi Mata
    Dokumen2 halaman
    Fisiologi Mata
    Hana Basya
    Belum ada peringkat