Anda di halaman 1dari 155

I

Tim redaksi

Pembimbing:

Baqiyatush Sholihah S.Th.I., M.Si

Editor:
Tim Editor kel. 43 M Sofi
Reza Izmu Azhar
Layout dan Desain: Diah Ayu Safitri
M Imron Putri Amalia Solichah
Indah Nikma Aulia Rahma
Redaktur: Mimin Yulianti
‘Abdul Khalim Tsani Nia Kurnia
M Ainul Hurri Jaelani Kunti Lestari
M Imron Farah Nur Hapsari
Romyzal Azzam D H Gita Cahya Ari Sandi
M Asrul Fauzi

II
KATA PENGANTAR

Salam Ta’zhim
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Semesta alam.
Salam dan Shalawat teruntuk Nabi Agung Muhammad
Rasullah Saw yang kita nanti-nantikan syafaatnya di Yaumul
Qiyamah. Salam dan Shalawat semoga juga terlimpahkan
kepada keluarga, para sahabat beliau dan tak luput para
pengikutnya.

Alhamdulillah rasa syukur penulis ucapkan tak


terhitung kehadapan Allah, Rabb semesta alam yang telah
menganugerahi para penulis sehingga bisa menyelesaikan buku
rampai ini yang di persembahkan kepada almamater tercinta
UIN Walisongo Semarang. Terima kasih disampaikan kepada
banyak pihak yang telah membantu terbitnya bunga rampai ini.
Penulis berharap tulisan ini bermanfaat kepada banyak orang.

Sebagaimana judul dari kumpulan artikel ini,


ABADIKAN PENGABDIAN penulis ingin memberikan
catatan-catatan kecil saat melakukan pengabdian masyarakat

III
melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN). Meliputi program kerja,
pengamatan masyarat dan lingkungan, dan keadaaan sosial di
sana. Pengabdian masyarakat ini dilaksanakan di Dusun
Puringan dan Ngaglik Pucang, Magelang, Jawa Tengah.

Melalui Buku bunga rampai ini penulis berharap dapat


menambah khazanah keilmuan. Dengan bahasa yang sangat
sederhana searah dengan kapasitas penulis, semoga buku ini
dapat menjadi teman para pembaca. Semoga Allah SWT
menjadikan buku ini sebagai catatan amal dan ilmu yang
bermanfaat bagi kamui semua.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Semarang, 04 Feburari 2021

Penulis
IV
V
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
Profil Desa Sidomulyo ..................................................................................
Sambutan Pengarah / Dosen Pembimbing Lapangan......................................
Sambutan Penanggung Jawab / Koordinator Kelompok ..............................
BAB I
PENGABDIAN : PENGABDIAN DALAM KULIAH
KERJA NYATA
Punahnya Kemanusiaan ..................................................................................
Implementasi Kuliah Kerja Nyata (Kkn) Mahasiswa UIN
Walisongo Dalam Pengabdian dimasa Pandemi.............................................
Edukasi Toleransi Beragama Bagi Masyarakat ..............................................
Mengabdi di Tengah Pandemi.........................................................................

BAB II
PENDIDIKAN : PENTINGNYA PENDIDIKAN DALAM
MASA PANDEMI
Pendampingan Belajar Sebagai Bentuk Pengabdian Di Masa
Pandemi Covid-19 .........................................................................................
Urgensi Bimbingan Belajar Di Masa Pandemi ...............................................
Pentingnya Membaca Al-Qur’an Dari Kecil ..................................................

VI
Kontribusi Designer Untuk Membantu Pembelajaran Jarak
Jauh .................................................................................................................
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Dengan Bimbingan Belajar
Di Era Pandemi ...............................................................................................
Dampak Pembelajaran Daring Pada Pendidikan Di Dusun
Puringan Setelah Adanya Bimbel ...................................................................
Surat Edaran (SE) Nomor 4 Tahun 2020 hingga Surat
Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri: Nasib Siswa di Masa
Pandemi...........................................................................................................
Pengabdian Mahasiswa Kkn Dalam Mendampingi Siswa
Belajar Dari Rumah Di Masa Pandemi ..........................................................
Pendampingan Belajar di Era Pandemi ..........................................................
Pentingnya Pendidikan Agama Bagi Anak Di Era Digital......76

BAB III
KESEHATAN DAN LINGKUNGAN: PENTINGNYA
MENJAGA KESEHATAN DAN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan Hidup Dan Pentingnya Kesehatan di Tengah
Pandemi ..........................................................................................................
Pengabdian Masyarakat Melalui Perawatan Lingkungan ..............................

Optimalisasi Pengelolaan Sampah Desa Melalui Pemanfaatan


Barang Bekas ..................................................................................................

VII
Pembagian Masker Sebagai Upaya Mencegah Penularan
Covid-19 .........................................................................................................
Bank Sampah Sebagai Solusi Permasalahan Sampah Di Dusun
Puringan, Sidomulyo ....................................................................................
Penyemprotan Disinfektan Untuk Mencegah Penyebara Virus
Korona ..........................................................................................................

BAB IV
EKONOMI : USAHA-USAHA MENDULANG REJEKI DI
TENGAH PANDEMI
E-Commerce Sebagai Ladang Panen Peningkatan
Profit Bisnis ................................................................................................
Marketplace feat Masyarakat .......................................................................

BIOGRAFI PENULIS ................................................................................

VIII
Profil Desa Sidomulyo

Desa Sidomulyo merupakan desa yang terletak di kec.


Secang Kab. Magelang, Jawa Tengah. Desa Sidomulyo
Berbatasan Dengan Desa Karangkajen Sebelah di sebelah utar,
sedangkan untuk sebelah timur berbatasan Dengan Desa
Purwosari Dan Desa Donomulyo, untuk bagian barat
berbataran dengan Desa Candisari untuk sebelah selatan sendiri
berbatasan dengan desa Pirikan. Jumlah penduduk saat ini
mencapai 3.897 jiwa pada tahun 2020. Luas wilayah Desa
Sidomulyo 270,9 Ha. Meliputi sawah pengairan ½ teknis 25
Ha, sawah pengairan sederhana 55 Ha, sawah tadah hujan 16
Ha, pekarangan rumah 56,02 Ha, tegal dan kebun 115,48 Ha,
kolam 0,5 Ha dan lain–lain 2,9 Ha.

. Melihat letak geografis desa yang bisa dibilang


terpencil, nampaknya masyarakat desa Sidomulyo tidak mau
tertinggal dari desa-desa lain. Hal ini dibuktikan dengan
produktifitas masyarakat desanya, di dusun Candi, desa
Sidomulyo setidaknya terdapat banyak industri yaitu konveksi,
boneka, tempurung ceper, peraga Tk, catur, centong dan masih
banyak kerajinan lainnya.

IX
Disamping produktifitas masyarakat dalam berkerja,
mereka juga tidak kalah dalam urusan agama. Hal ini dapat
dilihat dari mujahadah, haul, yasinan, pengajian, pembelajaran
TPQ dan rutinan kegiatan agama lainnya yang selalu
dilaksanakan setiap pekan. Diapit oleh Tegalrejo yang terkenal
dengan pondok Syubanulwathon, Payaman dan Grabag yang
terkenal dengan wisata religinya. Nampaknya memberi
dorongan lebih kepada masyarakat desa Sidomulyo untuk maju
dalam bidang keagamaan, sebut saja dengan adanya pendirian
IPNU dan IPPNU yang sudah mulai aktif di sana.

Selain urusan duniawi dan ukhrawi yang masing-


masing mempunyai kelebihan, solidaritas masyarakat
Sidomulyo juga perlu diperhitungkan dan dinilai lebih. Hal ini
terlihat jelas dari keaktifan ibu-ibu daerah Sidomulyo yang
tergabung dalam Kelompok Wanita Tani (KWT) Cendana
Sidomulyo. Di samping para ibu-ibu yang aktif dalam urusan
bercocok tanam atau pertanian, para Bapak juga
memperlihatkan kesolidannya dalam berkerjabakti setiap
minggu pagi. Begitu juga dengan para pemuda yang rutin
melakukan olahraga bersama di Aula Balai desa Sidomulyo.

X
Sambutan Pengarah

"Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling


bermanfaat untuk manusia lainnya," sabda Baginda Nabi
Muhammad. Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan wadah
bagi mahasiswa untuk berlatih menjadi manusia terbaik dengan
menebar manfaat pada masyarakat. Selama 45 hari mereka
mengabdikan diri, memberikan apa yang dapat mereka berikan
pada masyarakat sekitar tempat tinggal khususnya dan warga
Indonesia pada umumnya.

KKN hanya satu dari sekian proses pembelajaran untuk


menjadi manusia terbaik. Banyak proses lain yang harus
ditempuh dan dijalani agar jiwa pengabdian menyatu pada dari
diri mahasiswa. Hanya orang-orang terpilih yang diberikan hati
tulus untuk mampu menjadi pribadi-pribadi pemberi,
memberikan apa yang dimiliki untuk kemaslahatan umat.

KKN yang diselenggarakan dalam situasi wabah covid-


19 ini juga mengajarkan mahasiswa untuk mampu
menyesuaikan diri dengan keadaan. KKN yang biasanya
diselenggarakan bersama-sama satu kelompok di tempat yang
sama, periode ini dilaksanakan dari rumah masing-masing

XI
dengan memanfaatkan teknologi yang ada, khususnya
teknologi komunikasi. Perlu kemampuan beradaptasi untuk
bisa menyelesaikan tugas pengabdian ini dengan baik.
Kemampuan beradaptasi merupakan hal yang penting untuk
dimiliki dan perlu dilatih secara terus-menerus sehingga
mampu menjadi pribadi yang tangguh dan mampu bertahan
(survive) dalam berbagai situasi dan kondisi.

Dengan selesainya KKN ini, semoga para mahasiswa


mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman yang bermanfaat,
semoga pula setiap usaha yang mereka lakukan mendapat
pahala yang berlipat dari Allah.

Pembimbing:

Baqiyatush Sholihah S.Th. I. M.Si

XII
Sambutan Penanggung Jawab

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur saya haturkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmat, taufiq, hidayahnya sehingga bisa
terbit buku rampai ini. Sholawat dan salam saya haturkan
kepada junjungan kita Nabi Agung Muhammad Saw. yang kita
nantikan syafaatnya di Yaumul Qiyamah.

Alhamdulillah saya ucapkan terima kasih atas terbitnya


buku rampai ini dengan tema Pengabdian Masyarakat dan kami
beri judul Abadikan Abdi. Melalui buku rampai ini saya selaku
koordinator mewakili teman-teman KKN kelompok 43
mengajak kepada pembaca sekalian untuk saling belajar dan
menerapkan semua aturan di tengah pandemi ini untuk menaati
protokol kesehatan dan memanfaatkan hal-hal yang positif di
masa pandemi ini.

Saya dan teman-teman mengambil tema terseut sebagai


bentuk pengabadian apa yang sudah kami abdikan dalam
masyarakat, dengan harap apa yang kami tulis dapat berguna
untuk kemaslahatan bersama. Kemaslahatan bagi saya pribadi,
kelompok atau para pembaca yang budiman. Selain itu, saya

XIII
juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang
berkontribusi menyelesaikan buku bunga rampai ini.

Wa’alaikum Salam Wr. Wb

Semarang, 7 Januari 2021

‘Abdul
Khalim Tsani

NIM. 1708056036
XIV
Punahnya Kemanusiaan

Diah Ayu Safitri


Pendidikan Matematika (SAINTEK)

(Ilustarsi: qureta.com)

Kemanusaiaan sudah tak bertempat tinggal lagi di


dalam diri manusia. Mereka punah, kabur, lenyap, hilang, pergi
tak mau pulang ke dalam diri manusia. Bukan sebab
kemanusiaan ini egois, melainkan karena manusia sendiri yang
mengusirnya pergi. Kemanusiaan menganggap manusia adalah
rumahnya, namun ternyata manusia tak pernah mau menerima
kemanusiaan menjadikannya tempat pulang ternyaman.
Banyak penyebab hilangnya kemanusiaan ini. Salah satu
1
penyebangnya adalah zaman yang semakin berkembang
diantarnya hadirnya teknologi yang semakin canggih serta pola
pikir dan gaya hideup yang semakin berubah.

Kemanusiaan dan Teknologi

Teknologi hadir guna mempermudah kehidupan


manusia. Hal yang termasuk dalam mempermudah ini
diantaranya, mempermudah komunikasi dan relaksasi. Artinya
teknologi ini mendukung agar manusia saling berkomunikasi
dan menjunjung tinggi kemanusiaan dalam sisi komunikasi.
Namun, semakin sering manusia menggunakan teknologi
manusia semakin kecanduan dengan teknologi. Manusia tanpa
teknologi seperti hidup tanpa sang pujaan hati.

Di lansir dari buku High Tech – High Touch, sebuah


buku yang berisi tentang perkembangan teknologi dan dampak
yang diperoleh terkhusus bagi warga negara Amerika. Dalam
buku tersebut dapat diperoleh sebuah pernyataan bahwa
perkembangan teknologi yang semakin pesat maka akan
semakin pesat pula konsekuensi yang didapatkan. Manusia
diibaratkan mabuk teknologi karena mereka menjadi
bergantung sepenuhnya pada teknologi. Jujur saja pasti kalian
bahkan aku pun merasa risau jika handphone yang berada
digenggaman mati atau bahkan ketinggal ketika ingin pergi
2
bisa dikatakan lebih baik ketinggalan dompet daripada
Handphone.

Dalam buku tersebut pun disampaikan bahwa


perkembangan teknologi yang semakin pesat menjadikan
manusia kehilangan jiwa kemanusiaannya. Anak kecil sudah
tidak berada pada tempatnya, mereka sudah mengakses video
kekerasan dan games yang dapat merusak pemikiran mereka.
Sesungguhnya teknologi dapat berkembang secara utuh dan
manusiawi. Terlepas dari teknologi banyak dampat lain yang
memengaruhi hilangnya kemanusiaan. Salah satunya adalah
pola pikir dan kebiasaan hidup yang telah berubah.

Kemanusiaan dan Covid-19

Saat ini pandemi sedang melanda di berbagai negara.


Korona Virus 2019 (Covid-19) sudah menjadi perbincangan
dunia. Pada mulanya ada di Negara Cina kini sudah menyebar
luas di Indonesia. Angka kematian akibat Covid-19 pun
semakin bertambah. Masa pandemi ini merupakan masa yang
sulit untuk kita hadapi. Kemiskinan semakin meningkat.
Banyak pekerja yang mendapat Pemutusan Hubungan Kerja
(PHK) sehingga mau tidak mau harus pulang ke kampung
halamannya. Para pengusaha yang kehilangan konsumen

3
sehingga omzet penjualan yang menurun drastis dan
menyebabkan gulung tikar.

Selain hal di atas, justru saat pandemi covid ini nilai-


nilai kemanusiaan yang sudah mulai memudar tampak jelas di
pandangan. Begitu jelas tidak memanusiakan manusia itu
menghilang. Berita berdar bahwa warga menolak pemakaman
jenazah Covid-19, mereka menetang keras pemakaman jenazah
covid-19 tesebut. Hal ini menunjukkan bagaimana nilai
menusiaan ini menghilang. Padahal sejatinya sudah jelas
menurut para ahli di bidangnya bahwa pemakaman jenazah
covid-19 yang sudah mengikuti mekanisme dan aturan tidak
akan menularkan virus Covid-19.

Dilangsir dari kompas.com,bahwa jenazah covid-19


yang dimakankan dengan memenuhi Standar Oprasional (SOP)
pemakaman jenazah sudah aman dari risiko menyebabkan
penularan covid-19. Namun degan keegoisan diri ntah tanpa
memandang bagiaman nasib jenazah tersbeut dan bagaimana
perasaan sanak saudara jenazah tersebut, namun dapat dengan
lantangnya menolak.

Penolakkan lain pun terjadi terhadap mereka yang di


PHK dan hendak pulang ke kampung halaman. Alasan mereka
kembali ke kampung halaman tak lain dan tak bukan karena
4
sudah tidak memiliki penghasilan di tanah rantau. Maka demi
bertahan hidup dengan uang yang semakin menipis tanpa
pemasukkan dan besar pengeluaran mereka memilih pulang ke
kampung halaman. Karena pola pikir dan keegoisan tanpa
mendengarkan pendapat. Banyak yang menerima penolakkan
karena dianggap akan menjadi sarang penyebaran covid-19.

Penularan covid-19 dapat diminimalis dengan


mengikuti protokol kesehatan. Mereka yang hendak pulang
kampung dari daerah yang terindikasi penyebaran Covid-19
dapat melakukan isolasi diri selama 14 hari dan dipantau oleh
ahli kesehatan di sekitarnya. Namun mirisnya lagi bnayak yang
menjadi seperti mendapat sanksi sosial karena pulang ke
kampung halaman. Mereka tak mendapat ruang untuk menjadi
warga normal.

Yah begitulah keadaan kemanusiaan saat ini. Berada di


ujung tanduk. Keegoisan pada diri sendiri dan tak melihat
bagaiamana orang lain seperti sudah mengakar di diri manusia.
Keegoisan layaknya menjadi jati diri dan tempat pulang bagi
manusia. Sedangkan kemanusiaan dipaksa pergi menjauh tanpa
penjelasa.

Mahasiswa segai agen perubahan bangsa hendaklah


dapat menumbuhkan atau mangembalikan kemanusiaan pulang
5
ke rumahnya. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN)
manusia dapat mengusahakan agar masyarakat di tempat
pengabdiannya dapat memiliki rasa kemanusiaan yang utuh.
Memang hanya setitik tempat yang diubah, namun kita
bayangkan saja jika mahasiswa KKN di seluruh perguruan
tinggi di Indonesia melakukan ini, maka akan memberikan
dampak yang besar bagi bangsa Indonesia. Seiring dengan
pepat, sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit, bukit
manusia dengan kemanusiaan yang menawan.

6
“Saya tahu, tidak ada orang-orang hebat kecuali mereka yang
memiliki pengabdian besar kepada masyarakat”

Voltaire – filsuf dan penulis prancis (1694-1778)

7
IMPLEMENTASI KULIAH KERJA NYATA (KKN)
MAHASISWA UIN WALISONGO DALAM
PENGABDIAN DI MASA PANDEMI

Gita Cahya Ari Sandi


Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Pandemi di Indonesia telah berlangsung hampir selama


satu tahun. Sejak diumumkan kasus pertama pada bulan Maret
2020 oleh presiden Joko Widodo, pemerintah terus berupaya
melakukan berbagai langkah mitigatif dan penanganan
semaksimal dan seoptimal mungkin. Kebijakan yang ditempuh
pemerintah pun sangat beragam guna mengurangi laju
penyebaran dan korban jiwa, mulai dari physical distancing,
work from home (WFH), belajar daring, hingga pembatasan
sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah. Pandemi
COVID-19 yang melanda di Indonesia selama hampir satu
tahun ini membawa pengaruh yang sangat besar di berbagai
bidang, salah satunya adalah pendidikan. Pemerintah
menggiatkan sistem pembelajaran jarak jauh atau daring guna
mengantisipasi laju penyebaran virus, mulai dari TK hingga
pendidikan tinggi melaksanakan sistem pembelajaran secara
daring. Beberapa kebiasaan yang selama ini telah dilakukan

8
dalam sistem pembelajaran pada suasana normal harus berubah
secara drastis di masa pandemi ini, terutama adalah kegiatan di
perguruan tinggi, khususnya Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN merupakan kegiatan yang tak asing lagi bagi
seorang mahasiswa, kegiatan bertajuk pengabdian kepada
masyarakat ini merupakan salah satu mata kuliah yang wajib
diambil oleh seorang mahasiswa akhir. KKN secara substansial
tidak hanya berbicara sebatas pada pengabdian belaka, namun
mahasiswa akan dituntut untuk mengintepretasikan dan
mengamalkan setiap teori dan ilmu pengetahuan yang
dipelajari selama berada pada bangku perkuliahan. Kegiatan
KKN menjadi sebuah mata kuliah yang sangat penting, karena
pada mata kuliah ini mahasiswa akan diterjunkan ke sebuah
daerah untuk melakukan pengabdian, namun di masa pandemi
ini tentu sistem yang biasanya dilakukan tersebut harus diubah,
mengingat anjuran dan peraturan pemerintah terkait sistem
pembelajaran pada masa pandemi ini yang mengharuskan
untuk menggunakan media daring atau jarak jauh, akhirnya
berbagai universitas memberlakukan KKN dengan sistem dari
rumah atau yang disebut KKN-DR. UIN Walisongo menjadi
salah satu universitas yang menerapkan sistem tersebut,
mahasiswa diharuskan membuat posko di rumah mereka
masing-masing dan melakukan kegiatan pengabdian di daerah
9
masing-masing, baik secara langsung maupun secara virtual,
karena masih dalam kondisi pandemi.
KKN yang dilakukan oleh penulis dengan menerapkan
sistem KKN-DR ini dilakukan di dusun Puringan dan dusun
Ngaglik desa Sidomulyo, kecamatan Secang, kabupaten
Magelang. Warga dusun Puringan dan dusun Ngaglik memiliki
basis keagamaan yang kuat, hal tersebut dibuktikan dengan
adanya kegiatan kegamaan yang rutin dilaksanakan oleh ibu-
ibu PKK. Namun untuk sistem pendidikan agama anak-anak di
dusun Puringan dan dusun Ngaglik masih dibilang kurang,
karena masih banyak anak-anak yang belum terlalu mahir
dalam mengaji. Ketika penulis ikut dalam kegiatan
pendampingan TPQ antusias dan semangat dari anak-anak
sangatlah tinggi, yang mana hal tersebut akan menjadi sebuah
dorongan kuat di masa depan untuk anak-anak dusun Puringan
dan dusun Ngaglik. Oleh karena itu penulis dalam pengabdian
kali ini lebih menaruh perhatian besar pada pengembangan
karakter dan kemampuan anak-anak.
Pepatah arab mengatakan Syubbanul Yaum Rijalul Ghad,
yang artinya pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan.
Pepatah arab yang satu ini sangat terkenal, biasa dibawakan
dalam pidato tentang pemuda. Pemuda memang disiapkan
untuk menjadi pemimpin dimasa yang akan datang, minimal
10
dia akan memimpin satu lingkup terkecil dari negara ini yaitu
keluarganya. Siapapun bisa jadi dan pasti jadi pemimpin
namun tidak semua orang mampu memimpin. Oleh sebab itu,
anak-anak masih memiliki banyak waktu luang yang harus
digunakan untuk mepersiapkan diri dan mengambil tongkat
kepemimpinan tersebut dengan terus belajar dan berlatih. Imam
syafii pernah berkata “Siapa yang menghendaki dunia maka
dia harus punya ilmu, dan barang siapa yang menghendaki
akhirat maka dia harus punya ilmu, dan barang siapa yang
menghendaki keduanya maka dia harus punya ilmu.”
Hal ini tentu menjadi tantangan mahasiswa UIN
Walisongo, karena sebagai mahasiswa universitas yang
memiliki paradigma Unity of Sciences (UoS), kita dituntut
untuk mampu mengintegrasikan ilmu yang telah diperolah
dalam berbagai bidang khususnya spiritualitas.
Pengabdian dengan berbasis KKN-DR dan virtual ini
tentunya harus dikaitkan dengan paradigma UoS akan menjadi
sebuah langkah besar dalam konsep pembangunan karakter
yang religius dan memiliki jiwa keagamaan yang tinggi, dan
tentunya tetap dengan mengikuti perkembangan zaman.
Pengabdian mahasiswa melalui kegiatan KKN-DR di
dusun Puringan dan dusun Ngaglik oleh penulis ini,
harapannya akan memberikan semangat pada anak-anak untuk
11
terus belajar dan berkembang yang mana kelak akan
menjadikan bekal bagi mereka dimasa mendatang.

12
EDUKASI TOLERANSI BERAGAMA BAGI
MASYARAKAT
Mimin Yulianti
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Edukasi atau yang biasa dikenal dengan istilah


pendidikan, merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi
masyarakat, terutama masyarakat yang ingin maju. Menurut
Ki Hajar Dewantara, pendidikan adalah daya upaya untuk
memajukan budi pekerti, pikiran, serta jasmani anak, agar
dapat memajukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan
menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan
masyarakatnya. Pendidikan mampu menciptakan kualitas
masyarakat menjadi lebih unggul, tidak hanya dalam ilmu
pengetahuannya saja, melainkan juga dalam hal spiritual
keagamaan, kepribadian, pengendalian diri, dan lain - lain.
Suatu sistem penanaman nilai – nilai karakter juga
diperlukan terutama yang meliputi komponen pengetahuan,
kesadaran atau kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan
nilai – nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan yang

13
kemudian sistem tersebut biasa disebut dengan pendidikan
karakter.

Di Indonesia pendidikan karakter sangat dibutuhkan


karena Indonesia merupakan negara yang majemuk dimana
pada dasarnya mempunyai banyak sekali perbedaan, seperti
perbedaan ras, suku, agama, dan bahasa, sehingga diperlukan
pendidikan karakter yang baik. Salah satu yang diperlukan
yaitu pendidikan karakter toleransi beragama. Secara bahasa,
toleransi dimaknai sebagai kemampuan setiap orang untuk
menahan diri dan bersabar dari hal – hal yang tidak sejalan
dengannya. Hakikatnya, toleransi yaitu sikap yang
menghadirkan kebaikan untuk dapat hidup saling
berdampingan tanpa memandang perbedaan. Toleransi juga
sebuah istilah yang dikaitkan dengan ketahanan psikologis
yang muncul dari kemampuan mentolerir stres dalam
sejumlah bentuk tanpa konsekuensi negatif. Melansir dari
psychology.wikia yang tertulis di merdeka.com, toleransi
merupakan ciri kepribadian yang mencerminkan sikap
liberalisme, kepercayaan, penerimaan terhadap pelaku nilai –
nilai orang lain. Salah satu ahli yang bernama Friedrich
Heiler mengatakan bahwa toleransi merupakan sikap
seseorang untuk mengakui adanya pluralitas agama dan

14
menghargai setiap pemeluk agama tersebut, karena
menurutnya para pemeluk agama memiliki hak menerima
perlakuan yang sama dari semua orang.

Perbedaan yang ada di Indonesia mengharuskan


masyarakat untuk bisa saling toleransi satu sama lain.
Biasanya masyarakat akan sulit untuk toleransi jika berkaitan
dengan agama dan keyakinan. Hal tersebut bisa dilihat dari
banyaknya kasus di Indonesia yang disebabkan adanya
perbedaan agama dan keyakinan, seperti pembubaran
kegiatan beragama, penolakan pembangunan tempat ibadah,
dan lain - lain. Selain itu, isu- isu radikalisme juga sudah
tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia, tentu saja
beberapa masalah tersebut meresahkan masyarakat. Untuk
menghindari hal tersebut, tentunya kita harus memahami dan
merealisasikan sikap toleransi antar umat beragama.

Sikap toleran antar umat beragama harus dipahami


sebagai komitmen bersama untuk menjaga keseimbangan
sosial, dimana setiap
warga masyarakat,
apa pun agama dan
keyakinannya harus
mau saling

15
mendengarkan satu sama lain serta saling belajar melatih
kemampuan mengelola dan mengatasi perbedaan di antara
mereka. Jadi, jelas bahwa toleransi beragama berkaitan erat
dengan menjaga dan memiliki kebersamaan serta sikap
tenggang rasa. Adanya sikap toleran yang baik membuat
setiap lapisan masyarakat dapat menghindari berbagai hal
negatif seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahkan-
(ilustrasi Toleransi Beragama kompasiana.com)

beberapa dapat menimbulkan radikalisme. Selain itu, dengan


sikap toleran kita juga menghindari kesenjangan sosial yang
mungkin muncul dengan berkedok atas agama. Hal tersebut
tentu saja tidak dapat dicapai dengan cara yang mudah, sebab
sikap toleran hadir karena rasa saling menghargai yang besar,
menghindari stereotip yang negatif antar umat beragama,
serta membuang jauh - jauh ego dari setiap individu.

Penanaman sikap toleransi harus mulai ditanamkan


melalui pendidikan di lingkungan masyarakat terlebih dahulu
untuk memperbaiki dan melangkah menuju Indonesia yang
lebih baik. Tentu saja kepada generasi muda yang merupakan
harapan besar bangsa Indonesia agar dapat membawa negara
ini ke arah yang lebih baik lagi. Toleransi mampu
menumbuhkan rasa kekeluargaan, menciptakan

16
keharmonisan dalam kehidupan bermasyarakat, dan akan
tercipta kedamaian, tenang, serta rasa senang. Sebagai
makhluk sosial dan mempunyai cara berpikir dan perspektif
yang berbeda - beda, sudah sewajarnya setiap individu saling
menghormati dan menghargai serta saling merasa menjadi
saudara satu sama lain.

Melansir dari Fimela yang tertulis di merdeka.com,


sikap toleransi mampu memberikan 2 manfaat utama, yaitu
(1) menguatkan tali persaudaraan, karena setiap orang akan
lebih menghargai perbedaan suku, budaya, dan agama yang
tersebar di Indonesia, serta dapat melahirkan perasaan kasih
sayang terhadap setiap perbedaan yang ada. (2) menciptakan
keharmonisan dan kedamaian, karena dengan toleransi
mampu menghasilkan sikap seseorang dimana mereka dapat
menghargai pendapat orang lain, sehingga hal ini mampu
membantu menciptakan keharmonisan dan kedamaian.

Beberapa contoh toleransi beragama yang terjadi di


kehidupan masyarakat antara lain, tidak ikut campur urusan
agama orang lain, tidak memaksa orang lain untuk mengikuti
agama kita, berteman dengan siapa saja meskipun berbeda
agama, saling peduli satu sama lain, dan lain - lain. Untuk
menguatkan rasa toleran antar umat beragama, bisa

17
dilakukan dengan beberapa strategi, diantaranya yaitu dengan
sosialisasi gagasan, pengetahuan, dan pemahaman tentang
toleransi beragama kepada seluruh lapisan masyarakat. Hal
tersebut bisa diwujudkan dengan berbagai cara, seperti
memfasilitasi ruang-ruang perjumpaan antar kelompok
masyarakat, dialog lintas iman untuk memperkuat nilai-nilai
inklusif dan toleransi, dan lain – lain. Selain itu, penumbuhan
sikap toleran juga bisa dilakukan dalam lingkup edukasi,
seperti mengadakan webinar yang mengusung tema toleransi
beragama.

18
MENGABDI DI TENGAH PANDEMI

Dwi Kunti Lestari

Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Pandemi Covid-19 ini merupakan suatu bencana non


alam yang telah merugikan banyak sektor kehidupan. Salah
satunya, berimbas pada sektor
pendidikan dimana
pendidikan ruang penting
untuk umat manusia dalam
memperoleh ilmu
pengetahuan sejak dini
sampai tingkat perguruan
tinggi. Di perguruan tinggi
sendiri mendapatkan dampak yang sangat besar pula entah dari
tenaga pengajar maupun dari mahasiswanya sendiri.

Dari segi mahasiswa sendiri merasakan imbas dari


pandemi Covid-19 ini sangat berdampak pada aktivitas
pendidikan mereka. Khususnya mahasiswa yang sedang
melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang harus
mengabdikan ilmu dan dedikasinya sebagai mahasiswa di
19
tengah pandemi Covid-19 ini. Mahasiswa dituntut untuk
berpikir kreatif agar dapat melaksanakan program kerja yang
bermanfaat sebagai bentuk pengabdiannya, dengan tetap
memperhatikan keselamatan masyarakat dari virus Covid-19.
Mahasiswa harus mampu mengimplementasikan ilmu
pengetahuaanya, dimana saat ini pendidikan anak sekolah
dilakukan secara jarak jauh dan banyak yang mengeluhkan
kurangnya pemahaman mereka terhadap materi pelajaran yang
mereka dapatkan dari sekolah. Selain itu, pendampingan orang
tua kepada anaknya sering mengalami kendala terkait
kurangnya pemahaman orang tua terhadap materi pelajaran
yang didapatkan sang anak sehingga orang tua kesulitan dalam
membimbing anaknya selama pembelajaran jarak jauh.

Berdasarkan hal di atas, mahasiswa dapat memilih opsi


terkait program kerja yang benar-benar dibutuhkan oleh
masyarakat yakni terkait pendampingan belajar anak sekolah di
masa pandemi Covid-19 ini. Pendampingan belajar ini dapat
dilakukan secara virtual maupun langsung.
Mempertimbangkan dari pembelajaran jarak jauh yang dirasa
kurang efektif karena interaksi antara peserta didik dengan
guru kurang intens sehingga apabila pendampingan bimbingan
belajar hanya dilakukan secara virtual akan mendapatkan imbal

20
balik yang kurang memuaskan. Oleh sebab itu, pendidikan
belajar secara langsung merupakan pilihan yang tepat untuk
membantu anak sekolah dalam mengatasi masalah mereka
dalam memahami materi pelajaran yang didapat.

Pelaksanaan pendampingan bimbingan belajar


diharapkan dapat membantu anak sekolah dalam memahami
materi dan mengerjakan tugas individu bahkan mampu
mengantarkan anak sekolah untuk menerapkan ilmu yang
didapatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dengan adanya
program ini orang tua dari anak-anak sekolah yang mengikuti
kegiatan pendampingan bimbingan belajar juga akan
mendapatkan manfaatnya karena banyak orang tua yang
memiliki latar belakang pendidikan yang tidak sama sehingga
ada beberapa orang tua yang akan merasa kebingungan dan
kesulitan dalam menuntun anaknya selama proses
pembelajaran jarak jauh berlangsung. Mahasiswa KKN yang
melaksanakan program ini pasti juga mendapatkan banyak
sekali pengalaman yang akan berguna dalam kehidupan
bermasyarakat serta mereka akan belajar bagaimana
menerapkan ilmu yang selama ini mereka dapatkan untuk dapat
bermanfaat bagi orang lain dan lingkungan sekitar.

21
“sistem pendidikan yang bijaksana setidaknya akan
mengajarkan kita betapa sedikitnya ilmu yang belum diketahui
oleh manusia, seberapa banyak yang masih ia harus pelajari”

Sir john Lubbock - Scientist

22
PENDAMPINGAN BELAJAR SEBAGAI BENTUK
PENGABDIAN DI MASA PANDEMI COVID-19
Putri Amalia Solichah
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Sejak pandemi covid-19 terjadi di Indonesia, banyak


sektor kehidupan mendadak
lumpuh. Tak terkecuali sektor
pendidikan yang membuat
kegiatan belajar mengajar di
sekolah terpaksa dihentikan.
Pembelajaran di sekolah
digantikan dengan pembelajaran
jarak jauh (PJJ) atau terkenal
dengan nama daring. Melalui Surat Edara Nomor 15 Tahun
2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar Dari Rumah
Dalam Masa Darurat Penyebaran Covid-19 yang telah
diterbitkan oleh Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), pembelajaran tatap muka yang diberlakukan
berganti menjadi pembelajaran dari rumah.

Pembelajaran model seperti ini membuat siswa menjadi


mandiri dalam mempersiapkan dirinya dalam belajar karena
23
pembelajaran dilaksanakan di rumah masing-masing. Tujuan
dari pelaksanaan belajar dari rumah adalah memastikan
pemenuhan hak peserta didik untuk mendapatkan layanan
pendidikan selama darurat covid-19, melindungi warga satuan
pendidikan dari dampak buruk covid-19 dan memastikan
pemenuhan dukungan psikososial bagi pendidik, peserta didik,
dan orang tua.

Kegiatan belajar dari rumah telah serempak diterapkan


di semua sekolah yang ada di Indonesia. Namun, dalam
pelaksanaannya saat ini tak jarang menyisakan masalah. Salah
satu dampak pembelajaran dari rumah bagi peserta didik adalah
keterbatasan komunikasi langsung atau tatap muka antara guru
dan peserta didik. Terjadi kesalahpahaman dalam penafsiran
oleh orang tua peserta didik dan bahkan guru mengenai
“belajar dari rumah” selama pandemi covid-19 ini. Pihak
sekolah terkesan hanya memindahkan proses pembelajaran dari
kelas ke rumah. Materi dan tugas diberikan melalui daring atau
secara online, melalui berbagai platform yang telah disediakan
oleh masing-masing sekolah. Memang beberapa sekolah ada
yang menerapkan kegiatan home visit yang dilakukan oleh
guru, namun pelaksanaannya dapat dikatakan kurang efektif
dan waktunya terbatas.

24
Tak bisa dipungkiri pembelajaran secara langsung
menjadi model yang banyak digemari oleh peserta didik,
terutama untuk pelajaran eksak seperti Matematika. Hal ini
dikarenakan penguraian materi matematika lebih mudah
dilakukan jika secara langsung atau tatap muka. Walaupun di
masa sekarang sudah banyak video pembelajaran yang dapat
diakses dengan gratis, seringkali peserta didik masih ada yang
merasa kesulitan memahami materi yang diberikan. Video-
video pembelajaran yang disediakan secara gratis oleh
beberapa channel pembelajaran atau melalui channel pribadi
sangat membantu para peserta didik dalam menjalani
pembelajaran dari rumah. Walaupun peserta didik sudah
mengakses video pembelajaran untuk membantu memahami
materi, namun pada kenyataanya masih banyak peserta didik
yang kurang puas dengan penjelasan dari video-video tersebut.
Kasus ini tidak sama pastinya untuk setiap peserta didik,
karena daya tangkap siswa yang berbeda-beda.

Berbagai keluhan dirasakan oleh peserta didik itu


sendiri maupun orang tua dari peserta didik. Keluhan-keluhan
yang dirasakan antara lain: permasalahan kuota internet,
kendala sinyal yang ada di daerahnya masing-masing, dan
menumpuknya tugas yang diberikan oleh guru. Pengeluaran

25
biaya untuk pembelian paket data internet juga semakin banyak
dirasakan oleh orang tua peserta didik. Lalu, penggunaan gawai
dan internet secara terus-menerus dapat membuat peserta didik
bosan sehingga semangat belajar peserta didik dapat menurun.
Serta pemberian tugas-tugas oleh guru seringkali membuat
peserta didik kuwalahan dalam menyelesaikannya. Hal ini
yang menjadi PR tersendiri bagi para orang tua, pasalnya saat
kegiatan belajar mengajar dari rumah peran orang tua sangat
dibutuhkan terutama dalam membimbing anaknya belajar.
Banyak orang tua yang kerepotan karena banyaknya tugas yang
diberikan oleh guru, terutama jika orang tua mereka bekerja
dan tidak mempunyai waktu untuk mendampingi belajar anak.

Pada era pandemi ini, peserta didik tingkat dasar dalam


belajar masih sangat perlu didampingi orang tua. Bagaimana
jika orang tua bekerja? Pendampingan belajar kini bisa
diperoleh selain dari guru dan orang tua peserta didik, misalnya
les privat, bimbingan belajar non formal, belajar kelompok,
dan lain sebagainya. Bimbingan belajar menjadi solusi praktis
dalam menjawab keresahan orang tua dan peserta didik.
Bimbingan belajar berperan mengurangi keresahan peserta
didik yang mempunyai daya tangkap rendah karena
keterbatasan komunikasi langsung atau tatap muka dengan

26
guru. Bimbingan belajar memiliki kelebihan dalam penanganan
peserta didik yang merasa tertinggal dalam menangkap materi
yang disampaikan oleh guru selama pembelajaran dari rumah.
Kelebihan ini mulai dirasakan membantu peserta didik,
terutama di tingkat dasar.

Bagi orang tua pesetra didik yang memiliki ekonomi


tinggi, jika tidak dapat mendampingi anaknya saat belajar dari
rumah, mereka memilih untuk mendaftarkan anaknya di tempat
bimbingan belajar non formal terdekat. Namun, kendala bagi
orang tua yang memiliki perekonomian rendah, tidak ada
pilihan lain untuk mendampingi anaknya dalam belajar dari
rumah selain belajar kelompok ataupun belajar sendiri.
Berdasarkan permasalahan tersebut, program bimbingan
belajar dari mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dapat
menjadi solusi pendampingan belajar secara gratis bagi peserta
didik yang tidak dapat mengikuti bimbingan belajar non
formal.

Kegiatan pendampingan seperti ini biasa dilakukan oleh


mahasiswa/mahasiswi dari berbagai universitas saat
melaksanakan KKN atau saat melaksanakan pengabdian guna
menerapkan tridharma perguruan tinggi yang telah didapatkan
saat berada di perguruan tinggi. Pendampingan belajar yang

27
dilakukan bisa melalui privat pendampingan atau
pendampingan individu dari rumah ke rumah, ataupun
pendampingan secara kolektif atau bersama-sama di suatu
tempat dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat,
yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Pendampingan belajar di rumah dapat menumbuhkan


motivasi belajar siswa. Keberhasilan pendampingan ini dapat
dilihat dari antusias dari peserta didik yang mengikuti
pendampingan dan yang datang tepat waktu. Kegiatan
pendampingan belajar ini dapat menumbuhkan semangat para
peserta didik dalam belajar dari rumah. Dengan adanya
interaksi saat belajar, akan menumbuhkan sikap yang rajin bagi
para peserta didik. Selain itu, peserta didik yang aktif dalam
berdiskusi, tidak segan dalam bertanya terkait materi pelajaran
yang kurang dimengerti, dan aktif dalam menjawab soal-soal
terkait materi yang diberikan dapat membantu keberhasilan
kegiatan ini. Kegiatan pendampingan belajar ini dapat
membantu peserta didik dalam mengatasi kesulitan-kesulitan
belajarnya. Sesuai dengan hal itu, perlu adanya pendampingan
belajar di rumah secara berkesinambungan sebagai upaya
membantu orang tua untuk mengatasi kesulitan belajar peserta
didik.

28
URGENSI BIMBINGAN BELAJAR DI MASA PANDEMI
Indah Nikma Aulia Rahma
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Saat ini Covid-19 menjadi pembicaraan yang hangat di


setiap tempat dan setiap waktu. Di belahan bumi manapun
Covid-19 masih mendominasi ruang publik termasuk di media
massa. Covid-19 ditemukan pertama kali di Kota Wuhan,
China pada bulan Desember 2019. Virus ini menular dan
menyebar dengan sangat cepat hampir ke semua negara di
belahan bumi. Hanya dalam waktu beberapa bulan Covid-19
sudah masuk ke Indonesia. Tanggal 11 Maret 2020, WHO
menetapkan wabah ini sebagai wabah global.

Sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus


Covid-19, pemerintah Indonesia mengeluarkan kebijakan untuk
meliburkan siswa dan menerapkan metode belajar online atau
daring. Di mana kegiatan belajar mengajar dilaksanakan dari
rumah masing-masing. Pembelajaran secara daring dimulai
tanggal 16 Maret 2020. Pembelajaran daring merupakan
pembelajaran tanpa tatap muka secara langsung antara siswa
29
dan guru, tetapi secara online atau daring menggunakan
jaringan internet.

Banyak siswa dari sekolah dasar hingga sekolah


menengah atas bahkan mahasiswa pun mengeluhkan bahwa
belajar di rumah masing-masing tidak semenarik belajar saat di
sekolah atau di kampus. Menurut siswa metode belajar online
atau daring yang digunakan dirasa monoton. Siswa hanya
menonton video, kemudian diminta oleh guru mengerjakan
tugas-tugas. Video yang diberikan hanya berdurasi beberapa
menit saja, apabila pembelajaran menggunakan tatap muka
secara virtual juga hanya berlangsung beberapa menit. Hal
tersebut tentunya menyebabkan siswa merasa bingung apabila
terdapat tugas atau materi yang belum dipahami. Guru tidak
selalu bisa mendampingi siswa dalam pembelajaran online atau
daring. Oleh karena itu, banyak orang tua yang mencari
alternatif pembelajaran selain dari sekolah untuk anaknya agar
potensi yang dimiliki anaknya mendapat hasil yang maksimal.

Salah satu hal yang sering dilakukan oleh orang tua


untuk mengembangkan potensi anaknya yaitu memberikan
bimbingan belajar tambahan untuk anak-anaknya. Namun,
dikarenakan adanya pandemi Covid-19 banyak lembaga

30
bimbingan belajar yang tutup menyebabkan siswa tidak bisa
mengikuti bimbingan belajar selain dari sekolah. Sehingga
banyak siswa yang masih kesulitan memahami pelajaran dan
tidak bisa mengembangkan potensi yang ada pada siswa.

Mahasiswa dan mahasiswi KKN MIT DR XI UIN


Walisongo Semarang berinisiatif menyelenggarakan bimbingan
belajar di Desa Sidomulyo terutama pada Dusun Ngaglik dan
Dusun Puringan. Tentunya kegiatan bimbingan belajar di masa
pandemi ini tetap mematuhi protokol kesehatan. Dengan
adanya mahasiswa dan mahasiswi yang menyelenggarakan
bimbingan belajar, siswa yang berada di Desa Sidomulyo
merasa sangat terbantu dalam pembelajaran dari rumah. Selain
itu bimbingan belajar ini dapat mengarahkan siswa untuk
mengisi waktu luang dengan hal-hal yang positif seperti
belajar, tidak terus menerus bermain.

Saat mengikuti bimbingan belajar tentunya siswa akan


bertemu dengan banyak teman dari berbagai kelas sehingga
menumbuhkan semangat seolah-olah sedang belajar di kelas.
Suasana di kelas yang paling dirindukan oleh siswa siswi di
masa pandemi ini. Ada beberapa siswa dari sekolah lain yang
bisa diajak belajar bersama, menyelesaikan soal bersama,

31
saling mengoreksi, dan lain sebaginya. Antusias siswa-siswi
dan orang tua sangat besar. Mereka merasa sangat terbantu
dengan diadakannya bimbingan belajar apalagi di masa
pandemi Covid-19 ini.

32
PENTINGNYA MEMBACA AL-QUR’AN DARI KECIL
Romyzal Azzam D H
Ilmu Hukum (FSH)

Al-Qur’an merupakan pedoman hidup bagi manusia


yang wajib dipelajari. Orang tua wajib mengajarkan Al-
Qur’an kepada anak-anaknya dari sejak dini. Dan
Pembelajaran berasal dari kata belajar.Belajar memiliki
pengertian berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu yang
belum dimiliki sebelumnya, sehingga dengan belajar manusia
menjadi tahu, memahami dan mengerti, dapat melaksanakan
dan memiliki tentang sesuatu.1

Bagi orang tua yang tidak mempunyai waktu karena


kesibukan atau karena ketidaktahuan untuk mengajar mengaji
bisa mendaftarkan anak-anak nya ke Taman Pendidikan Al-
Qur’an yang ada di lingkungan sekitar rumah nya. Disana
anak-anak bisa belajar mengaji dan mendapatkan ilmu-ilmu
agama yang lainnya. Taman Pendidikan Al-Qur’an adalah
sebuah lembaga yang bergerak di bidang kegiatan-kegiatan
Agama Islam. Akan tetapi, pada zaman yang serba modern
1
Baharudin & Esa Nur Wahyuni, Teori Belajar & Pembelajaran, Yogyakarta:
Ar Ruzz Media Group, 2008
33
ini, kebanyakan orang tua tidak memerhatikan bahkan tidak
mewajibkan anak-anaknya untuk mengikuti pembelajaran di
Taman Pendidikan Al-Qur’an. Tujuan dari kegiatan ini untuk
mengetahui minat anak-anak usia dini dalam mempelajari Al-
Qur’an di Taman Pendidikan Al-Qur’an. Metode yang
dilakukan yaitu dalam bentuk mengajar mengaji dan bercerita
tentang ilmu-ilmu agama Islam. Dari hasil kegiatan ini dapat
diketahui bahwa kebiasaan anak-anak dalam membaca Al-
Qur’an dapat di kategorikan tinggi karena mereka dapat
melaksanakan kebiasaan tersebut secara rutin dalam
kehidupan sehari-hari.

Dalam bimbingan TPQ terdapat beragam metode


mengajar al-Qur`an lainnya seperti metode ummi, metode
Baghdad, metode iqro, dan metode an-Nahdiyah. Di
samping itu terdapat pula metode pembelajaran TPQ melalui
kegiatan menyimak, bermain, dan bercerita yang tentunya
memiliki tujuan yang sama yakni memberikan pemahan
dengan baik terhadap cara membaca al-Qur’an.

Sesuai dengan realita di lapangan, anak-anak di desa


Sidomulyo memang membutuhkan guru atau ustad untuk
belajar baca tulis al-Qur’an dikarenakan ada relawan dari luar
desa yang bersedia mendidik dan respon anak-anak di desa

34
Sidomulyo menyambut dengan baik. Adanya relawan dan tim
KKN diharapkan bisa memberikan dampak positif lebih baik
untuk anak-anak di desa Sidomulyo untuk ke depannya
menjadi lebih baik dalam membaca al-Qur’an, khususnya
dalam ilmu tajwid dan makhorijul hurufnya.

35
KONTRIBUSI DESIGNER UNTUK MEMBANTU
PEMBELAJARAN JARAK JAUH

M Imron

Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Dari pendidikan kita bisa melihat kemajuan dan


kualitas suatu bangsa. Untuk mencapai kemajuan suatu bangsa
tentunya harus ada pembaruan dan penataan pendidikan yang
baik. Dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, memiliki
pengetahuan luas dan budi pekerti yang baik pendidikan
memiliki peran yang sangat penting. Dengan adanya pandemi
Covid-19 sektor pendidikan menjadi terhambat dan mengalami
gangguan dalam pelaksanaanya. Kementrian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) dan Kementrian Agama
(Kemenag) selaku penyelenggara pendidikan di Indonesia
perlu mempertimbangkan sekitar 4.5 juta siswa yang tidak
dapat melanjutkan kegiatan belajar di sekolah dan harus
melakukan pembelajaran jarak jauh yang tentunya juga harus
disesuaikan dengan daerah di Indonesia.

Bagi siswa yang tinggal di pedesaan dan pedalaman


yang tidak bisa dijangkau sinyal internet, tentunya mereka akan
36
kesulitan untuk bisa mengakses pendidikan melalui media yang
memanfaatkan internet atau media yang memanfaatkan
teknologi. Bentuk geografis Indonesia yang berupa kepulauan
dan terdapat banyak pegunungan menambah kesulitan dalam
mengakses internet, namun dalam pengadaan internet dan
telekomunikasi seluler masih belum merata di seluruh
Indonesia. Sinyal 4G hanya menjangkau daerah perkotaan dan
belum menjangkau daerah pedesaan secara merata. Menurut
Badan Pusat Statistik masih terdapat daerah-daerah yang akses
internetnya dibawah 50% di Indonesia.

Selain jangkauan internet yang belum merata,


kepemilikan handphone merupakan hambatan lain yang
menghambat pembelajaran jarak jauh. Karena handphone
merupakan salah satu alat untuk menunjang pembelajaran jarak
jauh selain ketersediaan jaringan internet. Masih banyak anak-
anak di Indonesia yang belum memiliki handphone, baik
karena tidak diizikan oleh orang tua maupun karena orang tua
mereka tidak memiliki uang untuk membelikan untuk
anaknya. Ada yang memiliki handphone tetapi mereka belum
mengerti cara mengoperasikan dengan baik untuk
pembelajaran jarak jauh. Hal itu menyebabkan pembelajaran
jarak jauh tidak bisa berjalan dengan maksimal.

37
Pembelajaran jarak jauh tentunya tidak bisa terlepas
dengan media yang digunakan untuk menyampaikan materi
pembelajaran. Media pembelajaran adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi
dalam proses belajar mengajar sehingga dapat merangsang
perhatian dan minat siswa dalam belajar. Dengan media
pembelajaran dapat memberi kamudahan kepada siswa untuk
memahami materi pembelajaran. Selain itu dengan media
pembelajaran dapat meningkatkan motivasi belajar.

Terdapat banyak sekali jenis media pembelajaran,


mulai dari media auditif yaitu media yang hanya dapat
didengarkan saja seperti audio, rekaman suara dan sebagainya.
Kedua ada media visual yaitu media yang hanya bisa dilihat
saja dan tidak bisa mengeluarkan suaracontohnya seperti film
slide, foto, lukisan, dan lain sebagainya. Ketiga ada media
audiovisual yaitu media yang mengandung unsur suara dan
unsur gambar sekaligus seperti rekaman video, film, slide
bersuara dan lain sebagainya. Terakhir ada multimedia, sesuai
namanya yaitu multi yang berarti banyak, multimedia
merupakan gabungan dari dua atau lebih media, seperti
menggabungkan audiovisual dengan perangkat media yang lain
seperti komputer, LCD sebagai satu komponen.

38
Dalam pembuatan media tentunya dibutuhkan
seseorang designer yang mempunyai keahlian untuk mendesain
dan membuat media tersebut. seorang designer tentunya juga
bisa berkontribusi dalam dunia pendidikan dengan membantu
guru guru yang kesulitan dalam membuat media pembelajaran
karena mereka tidak bisa dalam dunia design. para designer
bisa bekerja sama dengan para guru untuk membuat media
yang menarik dan bisa membuat siswa termotivasi untuk
belajar, dengan mengemas materi pembelajaran ke media yang
menarik.

Salah satunya adalah dengan memanfaat media sosial


yang sering digunakan oleh siswa seperti Instagram, Tik-tok,
Facebook dan lain sebagainya. Misalnya dengan
memanfaatkan Instagram yang merupakan media sosial yang
paling sering digunakan oleh siswa, bisa dimanfaatkan untuk
membuat media visual yang menarik supaya siswa tidak
memainkan Instagram dengan sia-sia, atau juga bisa
memanfaatkan fitur Instagram TV untuk membuat media
audiovisual. Begitu juga dengan Tik-tok yang sedang viral
belakangan ini, bisa dimanfaatkan untuk membuat media
audiovisual yang menarik dengan mengikuti tren yang viral
saat ini.

39
MENINGKATKAN KUALITAS PENDIDIKAN DENGAN
BIMBINGAN BELAJAR DI ERA PANDEMI
Farah Nur
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Pendidikan menjadi prioritas utama bagi transmisi ilmu


bagi setiap orang terutama warga Indonesia. Saat ini Indonesia
adalah salah satu negara yang terkena dampak besar dari virus
covid 19. Salah satu dampaknya adalah keterbatasan
komunikasi langsung atau tatap muka satu dengan yang lain
bisa antar keluarga,masyarakat juga guru dengan siswa. Kita
paham bahwa pembelajaran tatap muka adalah model
pembelajaran yang paling digemari oleh siswa. Dimasa
pandemi covid 19 keterbatasan pertemuan antara guru dan
siswa dalam proses pembelajaran memberikan dampak kepada
siswa pada kemampuan menangkap materi yang diajarkan,
sistem pembelajaran jarak jauh menjadi kendala dalam
pencapaian tujuan dari pembelajaran.

40
Di Era ini sangat berbeda dengan era sebelumnya dikarenakan
pembelajaran yang dilakukan sekarang dikakukan dengan cara
sistem daring atau pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran yang
biasanya dilakukan dengan face to face atau tatap muka secara
intensif sekarang dilakukan dengan pembelajaran daring.
Pembelajaran daring atau jarak jauh ini memiki berbagai
kendala yang dihadapi siswa diantaranya yaitu:

1. Masalah penggunaan gadget dikala daring, karena


tidak semua siswa/siswi memiliki gadget yang dapat
mendukung proses pembelajaran daring
2. Banyaknya kuota internet yang digunakan ketika
pembelajaran daring, meskipun pemerintah sudah
memberikan kuota belajar gratis terkadang ada
beberapa mata pelajaran yang memerlukan kuota
internet lebih sehingga siswa harus membeli kuota
tambahan untuk mengikuti kegiatan pembelajaran
sedangkan tidak semua siswa mampu untuk
membeli kuota internet tambahan.
3. Jaringan internet yang tidak stabil dibeberapa
wilayah, di beberapa wilayah Indonesia mempunyai
jaringan internet yang buruk sehingga membuat
siswa harus mencari wilayah yang mempunyai

41
jaringan internet bagus, hal ini membuat
pembelajaran menjadi kurang maksimal.
4. Pemahaman terhadap materi pembelajaran,
pembelajaran yang biasanya diajarkan secara
langsung oleh guru kemudian tiba tiba berubah
menjadi pembelajaran
jarak jauh membuat
siswa terkadang masih
bingung dan belum
terbiasa dalam
pembelajaran daring
sehingga membuat
pemahaman terhadap
materi pun kurang maksimal meskipun sudah
banyak video pembelajaran yang didapat siswa
secara gratis, namun kenyataannya siswa merasa
kurang puas dengan penjelasan melalui video
tersebut.
5. Pembelajarannya cenderung memberikan tugas
online yang menumpuk kepada siswa hal ini
membuat siswa merasa terbebani dalam
pembelajaran daring.

42
6. Media pembelajaran yang digunakan guru dominan
monoton sehingga membuat siswa cepat merasa
bosan dan akhirnya malas untuk mengikuti kegiatan
pembelajaran.

Bimbingan belajar menjadi solusi yang tepat untuk


masalah ini dan memiliki kelebihan dalam penanganan siswa
yang merasa tertinggal dalam memahami materi yang
disampaikan guru dalam pembelajaran daring. adanya
bimbingan belajar di era pandemi memiliki berbagai manfaat
diantaranya:

1. Adanya peningkatan kemampuan akademik pada


anak.
2. Bimbingan belajar membantu siswa dalam
memahami pelajaran yang belum dipahami ketika
pembelajaran dengan guru sekolah.
3. Waktu luang anak akan terisi dengan kegiatan
positif
4. Anak jauh lebih fokus.
5. Anak lebih konsentrasi untuk belajar.
6. Dapat membantu orang tua yang sibuk
7. Anak mendapatkan pendekatan personal.

43
Mahasiswa KKN MIT-DR XI UIN walisongo
memberikan kegiatan bimbingan belajar gratis kepada anak
anak di daerah tempat mahasiswa tinggal salah satunya di desa
trowangsan, kegiatan belajar ini dilakukan untuk membantu
anak anak yang merasakan kesulitan dalam mengikuti
pembelajaran secara daring, bimbingan belajar ini dilakukan
dengan mengikuti protokol kesehatan sesuai aturan pemerintah.
Program ini mendapat antusias besar dari anak anak di desa
tempat tinggal mahasiswa KKN MIT-DR XI UIN walisongo,
hal ini dapat dilihat dari banyaknya anak anak yang mengikuti
kegiatan bimbingan belajar.

Kegiatan ini berlangsung sejak tanggal 10 Januari 2021,


dimana pelaksanaanya dilakukan di rumah mahasiswa KKN
MIT DR XI UIN Walisongo di desa Trowangsan, jenjang
pendidkan anak yang diajar dari TK sampai SMA, Mahasiswa
mengajarkan anak anak mengenai materi materi yang belum
dipahami saat pembelajaran daring dengan gurunya di sekolah
serta membimbing anak anak dalam mengerjakan tugas tugas
sekolah.

Bimbingan belajar ini diharapkan tidak hanya dapat


memberikan pembelajaran mengenai materi sekolah, namun
44
diharapkan juga dapat membangun mental anak anak,
membangkitkan motivasi anak dalam meraih cita citanya.
Dengan bimbingan belajar ini diharapkan juga dapat menjadi
wadah bagi anak anak agar dapat menggali ilmu apapun
kondisinya.

"Mengapa dunia ini begini penuh iga manusia busuk? Hanya


karena mau hidup lebih sejahtera dari yang lain? Apakah
kesejahteraan hidup sama dengan kebusukan buat orang lain?
Alangkah sia-sia pendidikan orangtua kalau demikian.
Alangkah sia-sia pendidikan agama. Alangkah sia-sia guru dan
sekolah-sekolah".

- Pramoedya Ananta Toer

45
DAMPAK PEMBELAJARAN DARING PADA
PENDIDIKAN DI DUSUN PURINGAN SETELAH
ADANYA BIMBEL KKN MIT DR 11 UIN WALISONGO
SEMARANG
‘Abdul Khalim Tsani
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Abstrack

Pandemi Covid-19 telah mengganggu sistem


pendidikan di Indonesia yang semulanya dilakukan secara
konvensional atau tatap muka secara langsung berubah menjadi
pembelajaran dalam jaringan atau pembelajaran daring.
Pembelajaran daring adalah suatu proses mempertahankan
kualitas pendidikan di Indonesia sekaligus menjaga
kelangsungan hidup setiap manusia dari penyebaran Covid-19.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak dari
pembelajaran daring yang baru pertamakali diterapkan di
Indonesia khususnya di dusun Puringan desa Sidomulyo,
Magelang.

Keyword: Pembelajaran daring; Matematika

Pendahuluan

46
COVID-19 merupakan pandemi yang meresahkan
seluruh penduduk bumi. Seluruh bidang kehidupan yang
dilakukan manusia di bumi menjadi kacau, dari bidang
perekonomian, kesehatan dan tanpa terkecuali pendidikan. Di
segala penjuru dunia banyak negara-negara yang akhirnya
memutuskan untuk menutup sekolah diberbagai jenjang dan
juga perguruan tinggi, tidak ketinggalan juga Indonesia yang
menerapkan kebijakan yang serupa. Krisis diberbagai bidang
ini benar-benar datang dengan tiba-tiba, pemerintah diberbagai
penjuru dunia harus mengambil keputusan yang sangat pahit
untuk menutup setiap element yang memungkinkan adanya
kerumunan masa, termasuk sekolah-sekolah untuk mengurangi
orang-orang melakukan kontak secara langsung dan untuk
menyelamatkan hidup atau harus tetap membuka tempat-
tempat yang membutuhkan orang-orang berkerumun dalam
melakukan pekerjaan dalam rangka menjaga kestabilan
ekonomi. Diawal masa pandemi menurut data dari UNESCO
kurang lebih 1,3 miliar pelajar dan mahasiswa di seluruh
belahan dunia tidak dapat berangkat sekolah atau kuliah seperti
biasanya akibat dampak dari penyebaran pandemi Covid-19
yang awal terdengar beritanya dari daerah Wuhan (Lee, 2020).

47
Di tengah pandemi Covid-19 yang menimpa seluruh
Indonesia khususnya di dusun Puringan desa Sidomulyo,
sistem pendidikan yang dilakukan di dusun ini tentunya harus
dirubah dan harus beradaptsi dengan situasi pandemi saat ini
yang menuntut para pendidik di Indonesia untuk bisa mengusai
metode pembelajaran dalam jaringan (daring). Sistem
pendidikan daring menjadi satu-satunya solusi untuk mengatasi
masalah dalam pembelajaran tatap muka secara langsung
dikarenakan adanya peraturan social distancing yang belum
tahu sampai kapan akan berlaku kebijakan tesebut.

Disetiap belahan dunia, upaya untuk meningkatkan


mutu pendidikan menjadi salah satu isu pentingdalam
penyelenggaraan sistem pendidikan Nasional. Sehingga
pendidikan jarak jauh menjadi salah satu cara menghadapi
situasi wabah Pandemi Covid-19. Pada pembelajaran daring
dan pembelajaran konvensional memiliki perbedaan yaitu kelas
konvensional, guru akan dianggap sebagai orang yang serba
tau yang ditugaskan untuk menyalurkan ilmu pengetahuan
yang ia ketahui kepada pelajarnya, sedngkan di dalam
pembelajaran daring fokus utamanya dalah pelajar[1].
Pembelajaran e-lerning akan “menuntut” pembelajarnya untuk
menjadi lebih aktif dalam pembelajarannya. Pada pembelajaran

48
ini peran pengajar lebih sebagai pengarah bagi pelajarnya
untuk mempelajari suatu materi, baik materi teoritis, praktek
dan bahakan logika. Sepertihalnya pelajran Matematika atau
pembelajaran yang membutuhkan untuk pelajar melakukan
hitungan yang notabennya kebanyakan pelajar tidak bisa
mempelajarinya dengan sendiri atau butuh bantuan seorang
guru untuk menjelaskan secara langsung materi yang diajarkan,
harus dipelajari sendiri oleh pelajar. Apalagi pada masa awal
pandemi yang bisa dikatakan para pengajar belum ada
persiapan melakukan pengajaran secara daring atau jarak jauh,
masih kwalahan untuk memahamkan pelajarnya untuk
memahami materi yang bersifat hitung menghitung seperti
matematika atau pembelajaran yang membutuhkan untuk
pelajar melakukan hitungan. Untuk membantu masalah ini
banyak mahasiswa-mahasiswa yang mempunyai inisiatuf untuk
mengadakan bimbingan belajar guna membantu guru-guru
yang ada di Indonesia. Di dusun Puringan segenap mahasiswa
KKN MIT DR 11 UIN Walisongo Semarang berinisiatif seperti
itu.

Metode

Penelitian ini merupakan suatu penelitian kualitatif


dengan metode kepustakaan dan penijauan langsung. Penilitian

49
dengan metode ini merupakan suatu penelitian yang dilakukan
dengan mengumpulkan informasi dan data dengan bantuan
berbagai macam material yang disediakan di perpustakaan
seperti dokumen, buku, majalah, kisah-kisah sejarah, berita,
dan lain sebagainya[2]. Sedangkan peninjauan laangsung
digunakan untuk mencari data yang lebih akurat dan
terpercaya, katena data diperoleh langsung dari lapanagan.
Penelitian dengan menggunakan kajian pustaka juga
merupakan sebuah penelitian yang dikategorikan dalam sebuah
karya ilmiah dikarenakan pengumpulan data dilakukan
mengguanaka sebuah strategi dalam bentuk metode penelitian,
variabel pada metode penelitian kepustakaan memiliki sifat
tidak baku karena data yang diperoleh dianalisis secara
mendalam oleh penulis[3]. Data yang nanti diperoleh dari
kajian kepustakaan dan penijauan lngsung selanjutnya akan
dinarasikan oleh penulis untuk memeproleh gambaran
mengenai dampak pembelajaran daring pada pembelajaran
matematika atau pembelajaran yang membutuhkan untuk
pelajar melakukan hitungan dimasa pandemi Covid-19
khususnya di dusun Puringan desa Sidomulyo, Magelang..

Hasil dan Pembahasan

50
Caroline Hodges menuliskan dalam bukunya “Proses
pembelajaran di sekolah merupakan alat kebijakan publik
terbaik dalam upaya peningkatan pengetahuan dan skill”[4].
Selain itu banyak pelajar yang mengatakan bahwa mereka lebih
suka melakukan pembelajaran langsung di sekolah daripada
menggunakan sistem pembelajaran daring. Sistem
pembelajaran daring untuk awalmulanya sangatlah
memberatkan bagi para pelajar dikarenakan dalam
pembelajarana ini mereka merasa kurang adanya rasa
persaingan secara langsung yang mendorong mereka untuk
lebih semangat dan lebih memahami terkait materi yang
diberikan oleh pengajar. Sedangkn untuk para pelajar tingkat
dasar, mereka merasa bosan dan juga kurang memahami materi
yang diberikan oleh guru mereka masing masing.Dalam
pembelajaran matematika atau pembelajaran yang
membutuhkan untuk pelajar melakukan hitungan pelajar juga
akan lebih mudah putus asa setelah mereka mencoba soal dan
tidak menemukan penyelesaiaannya, dikarenakan mereka
bingung akan meminta bantuan kepada siapa.

Setelah melakukan kajian pustaka penulis memperoleh


hasil yang bisa digunakan untuk menjadi bahan acuan dari
pengumpulan data-data yang diperoleh untuk mengetahui

51
seberpa besar dampak pembelajaran daring akibat pandemi
Covid-19 dalam pembelajaran matematika atau pembelajaran
yang membutuhkan untuk pelajar melakukan hitungan. Dari
data yang diperoleh oleh penulis setelah melakukan kajian
pustaka pada suatu jurnal terkait pembelajaran daring yaitu
sebanyak 63,5% tidak menyukai dengan dilakukan
pembelajaran daring, ada beberapa juga yang memberikan
respon bahwa mereka mungkin menyukai dengan sistem
pembelajaran daring sebanyak 32,5% karena merka tidak yakin
menyukainya atau tidak, dan sebanyak 5% merespon bahwa
mereka menyukai adanya pembelajaran daring[5].

52
Ya
5%

Mungkin
32%

Tidak
63%

Gambar 1. Hasil Survey Respon Pembelajaran Daring

Dari gambar diagram 1 penulis menyimpulkan


bahwasanya pelajar lebih menginginkan untuk melakukan
pembelajaran konvensional dari pada melakukan pembelajaran
daring. Pembelajaran daring yang dilakukan setiap sekolah
untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 menggunakan
platform-platform pembelajaran yang dapat diakses
menggunakan jaringan internet. Dengan sistem pembelajaran
daring ini pelajar lebih memiliki waktu dan tempat yang
fleksibel dalam melakukan pembelajaran. Namun dari hasil
kajian pustaka yang dilakukan penulis mendapatkan
53
bahwasanya untuk para mahasiswa merasa lebih nyaman
melakukan pembelajaran daring karena dirasa lebih leluasa
dalam mengemukakan pendapat dan pertanyaannya
dikarenakan mereka tidak mendapat tekanan psikologis dari
teman sebayanya ketika melakukan pembelajaran tatap muka.
Ketidak hadiran pengajar secara langsung juga mengakibatkan
para pelajar merasa tidak canggung untuk menyampaikan
beberapa gagasan serta pertanyaannya[6]. Tidak berbeda
dengan kebanyak sekolah yang ada di Indonesia, di dusun
Puringan pun para siswa ( pelajarnya ) merasa kurang puas
dengan pemahaman mereka masing masing. Namun setelah
adanya bimbel yang di prakarsai oleh mahasiswa-mahasiswa
yang ada di dusun Puringan, khususnya mahasiswa KKN MIT
DR 11 UIN Walisongo Semarang, baik dari pihak desa, orang
tua maupun pelajar merasa diringankan dan sangat terbantu
untuk mengurusi problem pendidikan yang telah berlangsung
cukup lama ini.

Bebrapa kendala yang dialami oleh pengajar maupun


pelajar di masa pandemi Covid-19 meskipun sudah ada edaran
dari mentri agar pembelajaran dilakukakn secara daring[7].
Sebagian siswa didapati tidak dapat melakukan pembelajaran
secara daring dikarenakan tidak ada gaway ataupun sinyal

54
jaringan yang mumpuni. Selain itu banyak juga orang tua
pelajar yang mempunyai masalah ekonomi untuk mendukung
sistem pembelajaran secara daring ini.

Kendala-kendala dalam sistem pembelajaran ini tidak


hanya dirasakan oleh pelajar saja, para pengajar juga
mengalami banyak kendala dalam pelaksanaanya, dalam surat
edaran mentri terkait dilakukannya pembelajaran daring ini
juga sudah memberikan contoh teknis pelaksanaannya, namun
apabila kita langsung terjun kelapangan kenyataannya tidak
bisa dijalankan dengan lancar. Anggaplah para pengajar muda
yang sudah melek teknologi bisa melakukan pembelajran
dengan baik, bahkan mereka bisa berinovasi sesuai kebutuhan
pelajarnya untuk mendukung kepemahaman materi yang
dijelaskan untuk para pelajar. Lalu bagai mana dengan
pengajar-pengajar yang masih belajar ataupun buta terhadap
teknologi terbaru yang seyogyanya digunakan untuk basis
pembelajaran daring ini? Ini tentu akan menjadi lebih sulit bagi
mereka[7].

Kesimpulan

Dari hasil kajian pustaka dan peninjauan langsung yang


dilakukan oleh penulis dapat disimpulkan bahwasanya pandemi
Covid-19 memberikan suatu sistem pendidikan yang baru bagi
55
pendidikan Indonesia khususnya di dusun Puringan. Dimana
pembelajaran daringi meberikan pengaruh yang sangat
signifikan bagi pelajar maupun pengajarnya. Pembelajaran
daring membreikan dampak negatif maupun positif, bagi
peserta didik yang memng dasarnya sudah pintar dan memiliki
rasa ingin tahu yang tinggi lebih mendapatkan dampak
positifnya dikarenakan mereka lebih leluasa dalam
mengungkapkan gagasnnya. Sedangkan bagi peserta didik
yang kurang cepat dalam memahami materi dan tidak
mempunyai keptibadian percaya diri yang tinggi akan lebih
tertinggal dari yang lain. Selain itu pembelajaran daring juga
memiliki kekurangan dalam segi pengawasan pada saat KBM
berlangsung, karena berkemungkinan peserta didik tidak
memperhatikan materi yang diutarakan oleh pengajar.

Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada Alloh


SWT. Ucapan terimakasih juga peneliti sampaikan kepada para
penulis yang peneliti ambil penelitian mereka sebagai dasar
teori untuk menyusun artikel ini, tidak lupa pula kepada

56
segenap masyarakat di dusun puringan yang berkenan untuk
menjadi narasumber sehingga mempermudah penulis dalam
pengambilan data secara langsung.

Daftar Pustaka

[1] J. W. Kusuma and H. Hamidah, “Perbandingan Hasil


Belajar Matematika Dengan Penggunaan Platform
Whatsapp Group Dan Webinar Zoom Dalam
Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemik Covid
19,” JIPMat, vol. 5, no. 1, 2020, doi:
10.26877/jipmat.v5i1.5942.

[2] N. K. S. Astini, “Pemanfaatan Teknologi Informasi


dalam Pembelajaran Tingkat Sekolah Dasar pada Masa
Pandemi Covid-19,” J. Lemb. Penjaminan Mutu STKIP
Agama Hindu Amlapura, vol. 11, no. 2, pp. 13–25,
2020.

[3] M. S. Ir. Melfianora, “PENULISAN KARYA TULIS


ILMIAH DENGAN STUDI LITERATUR,” pp. 1–3.

[4] R. H. Syah, “Dampak Covid-19 pada Pendidikan di


Indonesia: Sekolah, Keterampilan, dan Proses
Pembelajaran,” SALAM J. Sos. dan Budaya Syar-i, vol.
7, no. 5, 2020, doi: 10.15408/sjsbs.v7i5.15314.
57
[5] S. Loviana and W. N. Baskara, “DAMPAK PANDEMI
COVID-19 PADA KESIAPAN PEMBELAJARAN
TADRIS MATEMATIKA IAIN METRO LAMPUNG,”
Epsil. (Jurnal Pendidik. Mat. STKIP-PGRI Bandar
Lampung), vol. 2, no. 1, pp. 61–70, 2020.

[6] A. Sadikin and A. Hamidah, “Pembelajaran Daring di


Tengah Wabah Covid-19,” Biodik, vol. 6, no. 2, pp.
109–119, 2020, doi: 10.22437/bio.v6i2.9759.

[7] L. D. Herliandry, Nurhasanah, M. E. Suban, and K.


Heru, “Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa
Pandemi Covid-19,” J. Teknol. Pendidik., vol. 22, no. 1,
pp. 65–70, 2020, [Online]. Available:
http://journal.unj.ac.id/unj/index.php/jtp.

SURAT EDARAN (SE) NOMOR 4 TAHUN 2020


HINGGA SURAT KEPUTUSAN BERSAMA (SKB) 4
MENTERI: NASIB SISWA DI MASA PANDEMI

58
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Memasuki semester genap 2020/2021 pandemi Covid-


19 belum juga mereda. Kurva penyebaran dan jumlah orang
yang terinfeksi masih tinggi. Bahkan di pertengahan Januari,
jumlah warga negara Indonesia yang terinfeksi Covid-19 sudah
menyentuh angka 1 juta orang, ya satu juta, anda tidak salah
membaca. Jumlah yang sangat banyak, yang jauh dari
perkiraan kita di awal pandemi. Wah mana mungkin kita
sampai satu juta kasus seperti yang menimpa Amerika, pikir
saya dulu di awal-awal pandemi. Tapi eh tapi, tebakan saya
ternyata meleset jauh, kasus Covid-19 di Indonesia sudah
tembus angka 1 juta dan masih belum menunjukkan kapan
akan berakhir. Bahkan ada ahli dari luar, dari Bloomberg yang
mengatakan bahwa pandemic di Indonesia mungkin baru akan
berakhir 10 tahun mendatang, ya 10 tahun mendatang atau
3650 hari lagi. Saya tidak bisa membayangkan selama sepuluh
tahun mendatang kita hidup serba salah seperti ini, ingin
keluyuran tapi dilarang, di rumah terus-menerus juga bosan.

Imbas yang paling nyata dari banyaknya kasus Covid-


19 akhir-akhir ini adalah dibatalkannya lagi sekolah tatap muka

59
dan berlanjutnya pembelajaran online. Jika kita ingat-ingat
kembali, sudah sejak Maret pemerintah memerintahkan untuk
’merumahkan’ siswa-siswi sekolah dari level terendah hingga
level tertinggi. Terhitung dari Maret, kita sudah menjalani
pembelajaran online selama 3 semester, waktu yang cukup
lama. Jika dihitung dengan SKS mata kuliah, waktu sepanjang
itu sudah cukup untuk menyelesaikan 72 SKS hehehe. Bagi
siswa sekolah dasar dan menengah waktu selama ini sudah
melewati satu tahun pelajaran, yang artinya sudah melewati
satu masa kenaikan kelas. Bahkan bagi siswa-siswi kelas akhir,
mereka sudah melewati masa kelulusan dari jenjang
sebelumnya hingga muncul anekdot “lulusan jalur Corona”
atau “lulusan jalur virus”.

Perintah pembelajaran dari rumah atau pembelajaran


jarak jauh dikeluarkan pemerintah untuk membatasi mobilisasi
masyarakat serta mencegah merebaknya kasus Covid-19 di
lingkungan lembaga pendidikan. Perintah ini didasarkan pada
Surat Edaran Menteri Pendidikan Indonesia nomor 4 tahun
2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa
Darurat Coronavirus Disease(Covid-19). Surat yang
ditandatangani oleh Menteri Pendidikan Republik Indonesa,
Nadiem Anwar Makariem, pada tanggal 24 Maret 2020 ini

60
memuat beberapa kebijakan penting yang menyasar siswa.
Kebijakan tersebut antara lain terkait ujian nasional(UN),
dimana UN tahun 2020 dibatalkan dan tidak menjadi syarat
kelulusan ataupun syarat menempuh jenjang yang lebih tinggi.

Kebijakan lainnya yaitu terkait pembelajaran dari


rumah(PDR), dalam poin 2 dari surat pernyataan tersebut
dijelaskan bahwa tidak ada tuntutan untuk menyelesaikan
seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas dan kelulusan.
Selain itu juga disebutkan bahwa PDR dapat difokuskan pada
pendidikan kecakapan hidup terutama terkait Covid-19. Masih
di poin 2 juga disebutkan bahwa aktivitas dan tugas bagi siswa
disesuaikan minat dan kondisi masing-masing dan
mempertimbangkan pula fasiltas yang tersedia.

Pada poin selanjutnya menjelaskan masalah ujian


sekolah untuk kelulusan, dimana ujian sekolah dengan
mengumpulkan siswa sama sekali tidak diperbolehkan kecuali
bagi yang telas melaksanakannya. Penentuan kenaikan kelas
bagi jenjang SD, SMP, SMA dilakukan dengan nilai rapor 5
semester terakhir, sedangkan SMK ditambah nilai praktek,
portofolio, dll. Hal yang sama juga berlaku untuk ujian
kenaikan kelas, dimana tidak diiperbolehkan
menyelenggarakan secara tatap muka langsung dan diarahkan

61
secara virtual atau jarak jauh. Selain itu, ujian juga tidak perlu
mengukur capaian kurikulum seluruhnya. Dalam surat edaran
ini juga diatur masalah penerimaan peserta didik baru(PPDB)
dan penggunaan dana bantuan operasional sekolah(BOS),
dimana PPDB dilarang hadir secara fisik di sekolah dan BOS
bisa diperuntukkan untuk pencegahan Covid-19 di sekolah.

Sehabis SE no. 4 tahun 2020 terbitlah SE no. 15 tahun


2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Belajar dari Rumah
dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease(Covid-
19). Surat edaran yang dikeluarkan Sekretaris Jenderal
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan ini menjelaskan lebih
rinci terkait masalah pembelajaran dari rumah. Surat yang
ditandatangani Ainun Na’im selaku Sekjen Kemendikbud pada
tanggal 18 Mei 2020 ini menjelaskan tujuan, prinsip, metode,
serta media pelaksanaan pembelajaran dari rumah(PDR). Pada
poin tujuan PDR dijelaskan 4 tujuan utama pelaksanaan PDR,
yaitu: pemenuhan hak pendidikan, pencegahan dampak buruk
Covid-19, pencegahan penyebaran dan penularan Covid-19,
serta dukungan psikososial bagi siswa, guru, ataupun wali
siswa.

Sedangkan prinsip PDR antara lain: mengutamakan


keselamatan dan kesehatan semua warga satuan pendidikan,

62
pengalaman belajar yang bermakna dan tidak dituntut
menyelesaikan seluruh capaian kurikulum, aktivitas dan
penugasan PDR sesuai situasi dan kondisi siswa serta fasilitas
penunjang, interaks antara siswa, guru, dan wali murid
dijalankan secara positif, dll. Metode dan media yang
digunakan terkait PDR disesuaikan pada situasi dan kondisi
peserta didik. Guru dapat memilih metode daring atau online
dengan mengunakan learning management system atau aplikasi
belajar lainnya, namun dapat juga menerapkan pembelajaran
luring dan belajar melalui TV, LKS, lembar kerja, atau buku
paket. Kemendikbud juga menyediakan video pembelajaran,
perpus online, radio eduakasi, dll yang dapat diakses melalui
laman yang diberikan Kemendikbud.

Setelah SE no. 15 tahun 2020, muncul kemudan Surat


Keputusan Bersama(SKB) 4 Menteri yang ditandatangani oleh
Menteri Pendidikan, Menteri Kesehatan, Menteri Agama dan
Menteri Dalam Negeri. SKB yang ditetapkan di Jakarta pada
tanggal 7 Agustus 2020 tersebut mengatur dan memperpanjang
pelaksanaan pembelajaran dari rumah. Dalam surat keputusan
tersebut dijelaskan bahwa bagi sekolah yang berada pada zona
oranye dan merah dilarang mengadakan pembelajaran tatap
muka di sekolah, dan untuk sekolah yang berada di zona hijau

63
dan kuning dapat melakukan pembelajaran di sekolah jika telah
memenuhi persyaratan yang dberikan yang antaranya adalah
sarana pencegahan, izin dari orang tua, dll. Dalam surat
keputusan tersebut juga diatur pelaksanaan pembelajaran di
lembaga pendidikan non-formal seperti pesantren dan
pendidikan keagamaan lainnya. Munculnya surat keputusan ini
memperpanjang masa belajar di rumah pada semester ganjil
tahun akademik 2020/2021 dan bahkan hingga semester genap
ini.

Sebagai penutup, saya berharap pada Tuhan dan pada


pemerintah. Kepada Tuhan saya memohon agar segera
menyudahi wabah ini dan kepada pemerintah saya berharap
agar segera mengizinkan pembelajaran tatap muka di sekolah.

64
PENGABDIAN MAHASISWA KKN DALAM
MENDAMPINGI SISWA BELAJAR DARI RUMAH DI
MASA PANDEMI

Gita Cahya Ari Sandi


Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Perkembangan virus corona yang sangat pesat telah


meresahkan masyarakat di seluruh negara. Saat ini terhitung
memasuki bulan ke 11, dunia telah
diguncang adanya virus corona atau
Covid-19. Virus yang bermula dari kota
Wuhan, China baru terkonfirmasi di
Indonesia sejak bulan Maret 2020.
Namun, sampai saat ini kasus corona
belum pernah landai. Bahkan saat ini,
tepatnya tanggal 5 Februari 2021 kasus
Covid-19 bertambah 11.749 menjadi
1.134.854 kasus. Pasien sembuh bertambah 9.674 menjadi
926.980 orang. Pasien meninggal bertambah 201 menjadi
31.202 orang.

Keadaan ini memberikan dampak yang cukup buruk


pada sistem pendidikan di Indonesia. Lembaga pendidikan mau

65
tidak mau harus mampu beradaptasi terhadap kondisi saat ini,
pembelajaran lebih ditekankan pada pembelajaran jarak jauh
(daring) yang cenderung lebih memanfaatkan teknologi
informasi sebagai media. Pemerintah telah menetapkan
kebijakan belajar dari rumah (BDR) melalui Surat Edaran
Mendikbud Nomor 36962/MPK.A/HK/2020 yang berisikan
bahwa pembelajaran harus dilakukan secara daring supaya
Covid-19 dapat dicegah penyebarannya. Namun, realitanya
pembelajaran daring tak semudah dibayangan kita, karena
banyak dihadapkan oleh permasalahan. Seperti keterbatasan
siswa ataupun orang tua dalam menggunakan dan mengakses
media pembelajaran daring, baik menggunakan smartphone
maupun laptop, lemahnya signal, pembekakan kuota, ditambah
lagi keluhan-keluhan orang dalam mendampingi dan
mengawasi putra putrinya dalam pembelajaran daring. Karena
tidak semua orang tua memiliki waktu luang dan latar belakang
pendidikan yang tinggi.

Mayoritas peserta didik kurang aktif dalam belajar


secara daring. Karena kurangnya motivasi untuk belajar dan
peserta didik masih perlu dibimbing untuk memahami materi.
“Memahami penjelasan guru ketika belajar secara langsung
atau tatap muka saja masih susah, apalagi memahami materi

66
secara mandiri” kata salah satu siswa. Mirisnya, peserta didik
banyak yang tidak dapat memahami konsep dari materi yang
dipelajari. Padahal ilmu dasar inilah yang akan menjadi modal
untuk pembelajaran selanjutnya. Begitu kompleksnya
problematika pendidikan saat ini jika disebutkan secara
mendalam, namun kita sebagai calon tunas bangsa harus bisa
melewati tantangan ini. Beberapa tantangan yang dihadapi
tentu ada benang merah yang dapat kita ambil. Rekan-rekan
KKN dan penulis belajar mengimplementasikan ilmu yang
telah didapat dengan membantu mengatasi problematika
tersebut, khususnya dsn. Ngaglik dan dsn. Puringan.

Sebelum pengajaran perlunya mengetahui karakteristik


dari anak-anak dsn. Ngaglik dan Puringan. Mayoritas anak-
anak di dusun tersebut masih dalam jenjang taman kanak-
kanak dan SD, sedangkan jenjang SMP hanya beberapa saja.
Karakteristik anak-anak TK yang masih ingin bermain, mereka
belum bisa berpikir secara logis. Menurut Piaget pada tahapan
ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka
mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan
gambar. Motivasi dan apresiasi sangat dibutuhkan untuk
mengembangkan semangat belajar anak-anak TK.

67
Berbeda dengan karakteristik peserta didik jenjang SD.
Mereka berada pada tahap operasi konkret yang dicirikan
dengan perkembangan sistem pemikiran yang didasarkan pada
aturan-aturan tertentu yang logis. Anak sudah
memperkembangkan operasi-operasi logis. Sedangkan, anak-
anak pada jenjang SMP sudah dapat berpikir secara logis.
Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir secara abstrak,
menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi
yang tersedia. Dalam tahapan ini, seorang dapat memahami
hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai.

Beberapa cara yang dikonsep setiap jenjang pendidikan


oleh rekan-rekan KKN dan penulis seperti bimbingan belajar
secara tatap muka dengan mematuhi protokol kesehatan yang
ketat. Secara umum peserta didik diperkenalkan terlebih dahulu
dasar ilmunya sebelum mengerjakan latihan soal. Pengenalan
tersebut diberikan secara santai dengan tetap memperhatikan
titik fokus peserta didik, supaya peserta didik tidak merasa
bosan atau malas mendengarkan penjelasan. Setelah peserta
didik mampu memahami konsep materi, untuk menguji
seberapa jauh pemahaman materi tersebut diberikan tes atau
pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang
disampaikan.

68
Anak-anak TK dibimbing secara telaten untuk latihan
menulis huruf abjad. Sedangkan untuk anak TK yang sudah
mampu membaca, diberikan latihan rutin untuk membaca.
Motivasi anak TK untuk membaca pun perlu ditingkatkan,
seperti memberikan bahan bacaan yang menarik perhatian anak
(bergambar). Karena literasi sangat penting untuk masa depan.
Sehingga, kemampuan literasi anak perlu ditumbuhkan sejak
dini. Sedangkan untuk anak SD, mereka sedikit mulai bisa
berpikir secara logis walaupun belum bisa sempurna seperti
anak SMP. Anak SD masih dalam proses pertumbuhan mental
dan jiwa kompetitif, hal ini perlu dikembangkan dengan sedikit
memberikan kompetisi pada anak SD tanpa membedakan anak
satu dengan lainnya. Selain itu juga perlu diberikan
pengetahuan mengenai kompetisi yang sehat.

Adapun beberapa anak yang sudah mampu memahami


konsep materi, mereka lebih antusias untuk mengerjakan
latihan soal. Tidak berhenti pada pengerjaan latihan soal saja,
tetapi penyelesaian soal masih tetap dibahas supaya tidak ada
kekeliruan konsep atau cara untuk mempelajari materi
selanjutnya. Tambahan pengetahuan untuk anak jenjang SMP
perlu diberikan untuk memotivasi belajar anak. Mereka perlu
dibombong supaya gairah untuk belajar meningkat dan lebih

69
merasa optimis untuk menggapai cita-cita yang dimiliki. Untuk
itu, usai kegiatan belajar bersama anak-anak diberikan kata-
kata mutiara atau cerita yang memotivasi supaya lebih
semangat dalam belajar.

Setiap memulai dan mengakhiri kegiatan belajar


bersama, lantunan do’a slelau dipanjatkan. Harapannya dengan
sedikit ilmu yang telah diperoleh menjadi bermanfaat dan
mudah diingat kembali ketika membutuhkan. Bimbingan
belajar yang dilaksanakan 3 kali dalam seminggu ini hanya
berlangsung selama satu bulan. Namun, harapannya dari
kebiasaan belajar bersama tersebut motivasi anak untuk belajar,
membaca, dan menghitung dapat meningkat dan terbentuk
menjadi rutinitas pola belajar yang baik di rumah masing-
masing.

70
PENDAMPINGAN BELAJAR DI ERA PANDEMI
M Imron
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Virus Covid-19 sedang menjadi wabah di Indonesia dan


dunia. Segala upaya dilakukan oleh pemerintah untuk
mencegah penyebaran virus Covid-19. Pandemi ini memaksa
banyak perubahan dalam setiap bidang kehidupan manusia,
seperti bidang sisoal, ekonomi, pariwisata dan pendidikan.
Berbagai kebijakan telah dikeluarkan oleh pemerintah
Indonesia untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-
19. Mulai dari memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga
jarak. Dalam bidang pendidikan pemerintah mengambil
keputusan baru dalam kegiatan belajar belajar. Sesuai yang
tercantum pada Undang-Undang Perguruan Tinggi Nomer 12
tahun 2012, pasal 31 tentang Pendidikan Jarak Jauh (PJJ).
Pembelajaran jarak jauh menjadi solusi pendidikan di tengah
pandemi Covid-19 saat ini.

Pembelajaran jarak jauh menjadi sesuatu trobosan yang


baru dalam proses pembelajaran karena kegiatan belajar dapat
dilakukan walaupun tidak bertatap muka di dalam kelas.

71
Pembelajarn jarak jauh sangat diperlukan dalam kondisi
pandemi Covid-19 seperti ini, supaya para siswa tetap
mendapatkan materi. Pembelajaran jarak jauh bisa dikatakan
memindahkan sementara kegiatan yang awalnya di kelas
menjadi di rumah secara online. Hal ini sejalan dengan
program pemerintah yang menghimbau masyarakat untuk tetap
di rumah aja dan menghindari kerumunan.

Pembelajaran jarak jauh juga berdampak kepada para


orang tua yang mau tidak mau harus mendapat peran baru,
yaitu menjadi guru dadakan, dimana orang tua lah yang
menggantikan guru sebagai pendidik utama dalam kegiatan
belajar. Pembelajaran jarak jauh hakikatnya adalah belajar
mandiri dengan bimbingan orang tua, dengan belajar jarak jauh
siswa memiliki kebebasan dalam memilih waktu belajar, untuk
beriteraksi dengan guru siswa bisa memanfaatkan aplikasi
video converence seperti Zoom, Google Meet dan lain
sebagainya, atau bisa menggunakan aplikasi chatting seperti
Whats App, Telegram dan lain lain.

Metode ini juga merupakan salah satu inovasi di bidang


pendidikan yang bisa menjawab tantangan atau situasi seperti
saat ini. Namun berhasil atau tidaknya suatu kegiatan belajar
juga tergantung dengan elemen elemen yang ada di dalamnya.

72
Mulai dari guru, siswa, dan sumber belajar, walaupun siswa
sudah maksimal dalam kegiatan belajar tetapi jika guru san
sumber belajar tidak maksimal tentunya tujuan belajar tidak
akan tercapai. Sebaliknya, jika guru dan sumber belajar sudah
maksimal tetapi siswa tidak sungguh sungguh dalam belajar
tujuan belajarpun tidak akan tercapai juga. Semua elemen
harus saling melengkapi supaya tercapai tujuan belajar yang
diharapkan.

Oleh karena itu bimbingan orang tua pada saat anaknya


melakukan kegiatan belajar tentunya sangat diperlukan untuk
memastikan siswa tersebut belajar dengan sungguh sungguh.
Suka duka dialami oleh para orang tua saat melakukan
pendampingan kepada anak mereka, ada yang kesulitan saat
melakukan pendampingan, ada juga yang dengan senang hati
karena dengan begitu mereka bisa lebih dekat dengan anak
mereka dari pada saat tidak ada pandemi. Sebelum lebih jauh
kita harus mengetahui apa itu pengertian bimbingan. pengertian
bimbingan menurut Crow & Crow (Prayitno, 2004: 94) adalah
bantuan yang diberikan oleh seseorang, yang memiliki
kepribadian yang memadai dan terlatih dengan baik kepada
individu-individu setiap usia untuk membantunya mengatur
kegiatan hidupnya sendiri, mengembangkan pandangan

73
hidupnya sendiri,membuat keputusan sendiri, dan menanggung
bebannya sendiri.

Para mahasiswa yang saat ini sedang melakukan


perkuliahan daring yang dimana mereka sedang berada di
rumah masing masing tentunya bisa berkontribusi dalam
kegiatan belajar daring ini. Mereka bisa membantu siswa yang
sedang belajar daring dengan melakukan pendampingan saat
belajar. Dengan begitu siswa pun bisa sedikit terbantu dan
terarahkan saat belajar. Para siswa pun bisa bertanya seputar
materi yang mereka pelajari.

Pendampingan yang bisa juga disebut pengabdian ini


bisa mahasiswa lakukan di rumah mereka masing masing atau
bisa juga dengan sistem mendatangi rumah siswa satu per satu
atau biasa disebut door to door. Untuk waktu pelaksanaan para
mahasiswa bisa memanfaatkan waktu luang mereka saat di
rumah, karena jadwal mahasiswa pun tidak terlalu pada ketika
perkuliahan di masa pandemi seperti ini. Para mahasiswa bisa
memulai dengan orang serumah mereka, semisal adik mereka,
keponakan, jika tidak ada bisa tetangga mereka, atau dengan
siswa membuka seperti kelas bimbingan atau biasa disebut les.
Tentunya dengan mematuhi protokol kesehatan yang
ditetapkan oleh pemerintah.

74
Pendampingan belajar bisa beruapa penyampaian
materi atau membantu para siswa yang kesulitan dalam
mengerjakan pekerjaan rumah (PR) yang diberikan oleh guru
mereka. Pada saat penyampaian materi bisa menggunakan
metode ceramah, yaitu mengajar dengan menyampaikan
informasi dan pengetahuan secara lisan kepada sekelompok
pendengar supaya mencapai tujuan pembelajara tertentu, atau
juga bisa menggunakan metode diskusi, yaitu mengajar yang
dicirikan oleh suatu keterkaitan pada suatu topik atau pokok
pernyataan atau masalah diamana para peserta diskusi berusaha
untuk mencapai suatu keputusan yang disepakasi bersama.

Dengan adanya pendampingan belajar seperti ini, para


siswa tentunya akan lebih antusias dalam belajar karena
mereka akan bertemu dengan orang baru dalam belajar, yang
biasanya mereka didampingi oleh orang tua mereka. Di sisi
orang tua, mereka akan merasa sangat dibantu karena mereka
sekarang bisa focus dengan pekerjaan yang ada di rumah.
Karena biasanya mereka harus bekerja dobel, yang biasanya
mereka mengurus rumah, sekarang mereka juga harus
memahami materi yang ada di pelajaran anak mereka. Dan para
orang tua tentunya kesulitan akan hal itu. Di sisi mahasiswa
sendiri denga adanya pendampingan belajar seperti ini, mereka

75
bisa belajar materi materi yang dulu pernah mereka pelajari
sewaktu di SD, SMP atau SMA, dengan begitu mereka bisa
ingat lagi dan jika suatu saat menjadi guru mereka pun tidak
akan kesulitan jika harus dihadapkan dengan masalah seperti
sekarang ini.

76
PENTINGNYA PENDIDIKAN AGAMA BAGI ANAK DI
ERA DIGITAL

Nia Kurniawati

Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Dewasa ini, anak cenderung menjadikan gadget sebagai


teman baiknya dalam setiap waktu. Tampilan dan fitur yang
tersaji di dalamnya mampu menarik perhatian anak sehingga
lebih bersemangat. Penggunaan gadget yang seharusnya
memudahkan penggunanya dalam menyelesaikan tugas, kini
malah seringkali disalahgunakan hingga tak sampai pada
tujuan yang ingin dicapai dan diselesaikan.

Kebiasaan ini bisa memunculkan kebiasaan lain yang


merugikan. Akibatnya, anak jadi terbiasa untuk menunda-
nunda pekerjaan yang seharusnya bisa lekas selesai jika segera
dikerjakan. Namun, karena adanya gangguan dari sekitar
akhirnya membuat anak terkadang enggan untuk
melakukannya. Anak memerlukan adanya pondasi yang bisa
menjadi jawaban dari setiap keengganan yang muncul pada
dirinya. Peran orang tua sangatlah berharga dalam mengatasi

77
persoalan ini. Orang tua perlu memahami keinginan dan
kebutuhan anak.

Pendidikan agama merupakan hal mendasar yang


sangat penting untuk diperoleh setiap anak, sebab inilah yang
akan menjadi pedoman sekaligus pegangan dalam menjalani
kehidupannya kelak. Selain mengenalkan tuhan, agama, dan
kitab sucinya, anak juga perlu belajar memahami bagaimana
cara bersikap kepada orang
lain dengan baik. Melalui
pendidikan agama ini, anak
bisa mempelajarinya.

Mendukung hal
tersebut, mahasiswa
Kelompok Kerja Nyata
Mandiri Intensif Terprogram
Dari Rumah Angkatan 11
(KKN MIT DR 11)
Kelompok 43 berpartisipasi
dalam kegiatan mengajar mengaji di Taman Pendidikan
Alquran (TPQ) Desa Puringan, Kec. Secang, Kab. Magelang,
Jawa Tengah. Selain mengajarkan cara membaca Alquran
dengan baik dan benar, pada kegiatan ini juga kerap

78
menyisipkan kisah para nabi dan sahabat yang bisa diteladani
oleh anak-anak. Kemudian, diselingi pula dengan berbagai kata
motivasi yang bisa membangun semangat sehingga lebih sadar
dan bertanggung jawab terhadap waktu yang dimiliki.

Pemanfaatan waktu ini juga merupakan implementasi


dari sikap bersyukur. Ketika anak sudah ditanamkan untuk
selalu bersyukur, maka ia juga akan senantiasa melakukan hal-
hal yang kiranya bermanfaat untuk dirinya bahkan orang lain di
sekitarnya. Tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi
setiap orang tua, manakala anaknya bisa menghargai hal
tersebut.

Setiap anak perlu dilatih hati, pikiran, dan sikapnya.


Supaya kelak tak hanya menjadi manusia yang pandai, namun
juga berakhlak. Dengan demikian, pendidikan agama ini
sangatlah penting bagi setiap anak terutama generasi milenial
yang dalam kesehariannya hidup berdampingan dengan segala
fasilitas digital dan memiliki tantangan tersendiri supaya bisa
mengotrol penggunaannya.

79
“when we heal the earth, we heal ourselves”

anonim

80
LINGKUNGAN HIDUP DAN PENTINGNYA
KESEHATAN DI TENGAH PANDEMI

Muhammad Asrul Fauzi


Ilmu Hukum (FSH)

Membicarakan tentang Lingkungan Hidup, yang


kebetulan atau memang sudah digariskan oleh Tuhan bahwa
kita dilahirkan di Indonesia. Tidak bisa membahas
tentangnya terelepas dari peraturan yang ada, terlebih
mengenai Ligkungan hidup ini sudah diatur juga dalam
Undang-Undang. Menurut Undang Undang No. 23 Tahun
1997, Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan
semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi
kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia
serta makhluk hidup lain. Sedangkan ruang lingkup
lingkungan hidup Indonesia meliputi ruang, tempat Negara
Kesatuan Republik Indonesia yang berwawasan Nusantara
dalam melaksanakan kedaulatan, hak berdaulat, dan
yurisdiksinya.

81
Jika dikupas lebih rinci. Dalam lingkungan hidup
terdapat satu entitas penting bernama ekosistem, yaitu
tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan
utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam
membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas
lingkungan hidup. Merujuk pada penjelasan yang sudah
tertera di atas, lingkungan hidup Indonesia tidak lain
merupakan wawasan Nusantara, yang menempati posisi
silang antara dua Benua dan dua Samudera dengan iklim
tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi
alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang
tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan
kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

Dewasa ini tidak banyak para penuntut ilmu yang


menganggap penting tentang lingkungan hidup. Imbasnya?
Tentu saja pencemaran lingkungan yang semakin menggila,
entah mereka yang membuang sampah sembarangan atau
volume jalan yang jauh kurang dibanding dari banyaknya
kendaraan. Juga polusi udara, air dan tanah dari pabrik.
Dipertegas dengan disahkannya Undang-undang Cipta
Lapangan Kerja yang berpotensi mempermudah para
Investor untuk mendapat izin membuka lahan. Atau juga
tentang pepohonan yang dibabat habis atas nama
82
kepentingan bernegara, pemindangan Ibu Kota di
Kalimantan misalnya. Apakah Indonesia masih bisa
dikatakan sebagai paru-paru dunia setelah Brazil? Penulis
pribadi sangsi untuk mengakuinya.

Sebenarnya banyak hal yang mempengaruhi


kerusakan Lingkungan Hidup yang diakibatkan dari perilaku
masyarakat, yang justru mereka anggap biasa-biasa saja
karena impact-nya tidak dirasakan secara langsung,
misalnya saja ;

1. Perilaku masyarakat membuang air limbah domestik yang


berasal dari rumah tangga.
2. Perilaku masyarakat tidak mengolah kotoran hewan ternak
3. Perilaku masyarakat mengambil tanah dari bukit/gunung
untuk membuat batu bata
4. Perilaku masyarakat menambang pasir di sungai

Beberapa hal di atas merupakan perilaku-perilaku


yang masyarakat kita anggap sepele akan tetapi
pengaruhnya terhadap lingkungan hidup sangat mengerikan.
Sebut saja Perilaku masyarakat membuang air limbah
domestik yang berasal dari rumah tangga mengakibatan
banjir jika sewaktu-waktu hujan deras dan terus menerus.
Atau Perilaku masyarakat mengambil tanah dari
83
bukit/gunung untuk membuat batu bata yang mengakibatkan
Longsor atau berkurangnya tempat tinggal hewan dan
tumbuhan untuk berkembang biak. Tentu hal-hal diatas
merupakan PR yang sangat serius apabila tidak segera
ditangani, baik atas kewenangan pemerintahan atau
kesadaran masyarakat sendiri.

Akan tetapi apabila merujuk pada argumen para


ilmuwan yang menggolongkan perilaku yang merusak
Lingkungan Hidup berdasarkan DITJENPP Kemenhum
HAM. Maka perilaku yang merusak lingkungan hidup
dibagi menjadi tiga (3), diantaranya adalah;

1. Pertumbuhan Populasi Manusia

Populasi dunia sedang berkembang sekitar 1,5


persen setiap tahun, dan secara kasar bertambah 90
juta orang di dunia ini setiap tahunnya. Pada tahun
1990, populasi dunia telah berjumlah 5,3 milyar.
Pada tahun 2025, penduduk dunia diperkirakan akan
mencapai 8,5 milyar. Pada saat itu petani akan
memerlukan hasil tanaman padi 50 persen lebih
banyak dibandingkan sekarang, dan itu hanya untuk
memenuhi permintaan populasi saja. Tetapi,
pertumbuhan ini tidak seragam di seluruh dunia.
84
Walaupun fakta dimana sumberdaya alam tidak bisa
mendukung suatu populasi besar, namun lebih dari
90 persen pertumbuhan populasi dunia itu terjadi di
negara-negara berkembang, dimana pertumbuhan
rata-rata 2,3 persen. Afrika misalnya, laju
pertumbuhan populasinya 3,0 persen per tahun.
Sebagai hasilnya, sebagian besar dari sekitar 20
hingga 25 persen populasi dunia hidup di dalam
“kemiskinan absolut”

2. Konsumsi yang Berlebihan Akan Sumberdaya Alam:


Hutan, Perikanan, Sungai, Dan Seterusnya

Melihat pertumbuhan Populasi manusia yang


memang sudah menjadi sunnatullah tidak bisa
ditahan. Tentu mau tidak mau semakin banyak juga
konsumsi untuk mencukupi kebutuhan manusia.
Sebut saja untuk mendukung kebutuhan populasi
masa kini, banyak sumber-sumber daya alam yang
dieksploitasi sehingga akan menghalangi manfaatnya
bagi generasi masa depan. Sebagai contoh, populasi
dari banyak spesies ikan akan jatuh di bawah ukuran
yang diperlukan untuk meyakinkan kesinambungan
hidup mereka, jelas penulis, hal ini dikarenakan pada

85
waktu ikan tersebut belum siap ditangkap akan tetapi
keperluan pasar memaksa para nelayan memanen
ikan atau mengambilnya dari laut/sungai. Sementara
itu, dengan mengetahui bahwa populasi ikan sudah
semakin berkurang, orang akan meninggalkan
ketergantungan pada ikan dan mencari-cari sumber
lain untuk makanan dan mata pencaharian ekonomi.
Sebut saja beralih ke sayur dan buah-buahan. Sebut
saja padi atau gandum yang kasarnya membutuhkan
waktu 3 bulan untuk dipanen. Sedang kebutuhan
perut manusia membutuhkan sehari 3 kali untuk
makan. Sementara itu, kebutuhan pembangunan
gedung-gedung juga menuntut pemenuhan berbagai
bahan material seperti kayu, semen dan pasir yang
diperoleh dari pengerukan sumberdaya alam yang
berlebih, sehingga semakin mempertajam kerusakan
lingkungan hidup alam.

3. Polusi Udara, Air, dan Daratan

Selain perusakan lingkungan hidup diakibatkan


oleh pertumbuan populasi penduduk dan konsumsi
yang berlebihan atas sumberdaya alam, masyarakat
industri juga memberikan dampak perusakan

86
lingkungan hidup lebih lanjut, yakni terhadap
ekosistem melalui emisi dari hasil sampingan limbah
dari materi yang digunakan serta dimanipulasi.
Sebagian besar dari hasil polusi dunia adalah dari
pemborosan sistem produksi, menghasilkan
perusakan sumber-sumber daya alam yang
berpengaruh pada merosotnya jaminan kesehatan
manusia dan binatang, serta mahluk hidup non
hewani lainnya, yang sebetulnya adalah populasi
yang sedang dilayani. Di desa dalam banyak negara
berkembang, sebagai contoh, sedikitnya 170 juta
orang kekurangan akses untuk membersihkan air
untuk minuman, masakan, dan cucian. Penduduk di
kota-kota seperti Bangkok, Beijing, Mexico City,
dan Sao Paulo dipaksa untuk tinggal dan hidup di
udara yang tidak cocok untuk bernafas. Secara
ringkas, kita mencari cara untuk menjelaskan
kecenderungan perilaku yang merusak lingkungan
hidup melalui kondisi kelebihan populasi penduduk,
konsumsi yang berlebih atas sumberdaya alam dan
pengotoran lingkungan hidup.

Ketiga hal diatas menurut jelas penulis merupakan


hal-hal yang sangat mempengaruhi kesehatan Lingkungan
87
Hidup yang ada. terlebih ketiga hal diatas tidak dapat
dihambat lajunya. Bagaimana tidak? Antara pesatnya
pertumbuhan populasi manusia dengan konsumsi yang
berlebihan akan sumberdaya alam: hutan, perikanan, pungai,
dan seterusnya sangat berkaitan. Dari dua hal tersebut, tentu
imbasnya adalah semakin banyaknya pabrik dan segala
materi yang semakin memperlancar produksi polusi udara,
air dan tanah.

Lalu apa hubungan antara Lingkuan Hidup dengan


Covid-19?

Berdasarkan penjelasan Profesional Lingkungan


(Profling), mereka menilai kondisi lingkungan hidup sangat
berpengaruh terhadap praktik pencegahan dan pengendalian
Covid-19. Dalam salah satu penjelasannya mereka
mengatakan bahwa semakin baik kualitas lingkungan hidup,
maka semakin tinggi pula ketangguhan diri keluarga dan
imunitas, misalnya salah satu aspek lingkungan hidup dalam
hal udara. Baik dan buruknya kualitas udara nyatanya sangat
berpengaruh terhadap tingkat imunitas seseorang. Hal ini
erat kaitannya dengan Covid-19 yang menyerang imunitas
tubuh, yang dimana semakin buruk imunitas seseorang
maka semakin rentan terhadap virus di sekitarnya.

88
Selain udara yang mempengaruhi imunitas tubuh
dalam usaha pencegahan penyebaran virus corona,
pemanfaatan air bersih sebagai media pendukung daya tahan
tubuh seseorang juga mempengaruhi dalam pencegahan dan
penanggulangan Covid-19. Berkurangnya cairan dalam
tubuh atau dehidrasi juga menjadikan orang rentan terkena
berbagai macam virus.

Terlepas dari Udara dan Air yang menjadi benteng


pertahanan imunitas Tubuh. Dengan adanya corona ini,
memaksa tiap warga negara untuk menggunakan masker
dan hand sanitizer yang dimana justru menambah
permasalahn baru tentang limbah dari kedua hal tersebut.
bertambahnya peningkatan limbah medis seperti masker dan
sisa botol hand-sanitizer juga berpotensi menularkan
penyakit jika limbah-limbah medis tidak terkelola dengan
baik dan ramah lingkungan. Entah itu polusi air dan tanah
karena pengolahan limbah tidak dilakukan dengan benar,
atau juga polusi udara karena banyaknya limbah medis
tersebut terpaksa dibakar.

Melihat penularan virus corona di Indonesia yang


sangat masif, entah karena kondisi Lingkungan Hidup yang
tidak sehat atau karena kebandelan individu. Yang dimana

89
saat penulis merangkum artikel ini jumlah pasien positif
corona di Indonesia mencapai 365.240 pasien. Setidaknya
telah mengajarkan kita dampak pandemi dan sudah
seharunya kita lebih peduli dengan kesehatan Lingkungan
Hidup, perlu kiranya memperluas pendidikan lingkungan
guna menemukan strategi yang tepat untuk memperbaiki
dan beradaptasi dengan perubahan iklim. Mengenalkan
pendidikan lingkungan terhadap keluarga sebagai orang
terdekat dan tetangga sekitar mungkin diharapkan dapat
menciptakan agent of change di masa kini atau setidaknya
masa yang akan datang. Hadirnya lingkungan yang baik dan
sehat tentu akan membuat tubuh kita mempunyai imunitas
yang kuat apabila kelak ada Pandemi lagi.

Membahas tentang pendidikan Lingkungan Hidup,


menurut UNESCO pada Deklarasi Tbilisi pada tahun 1977
Pendidikan lingkungan hidup adalah suatu proses untuk
membangun populasi manusia di dunia yang sadar dan
peduli terhadap lingkungan total dan segala masalah yang
berkaitan dengannya, dan masyarakat yang memiliki
pengetahuan, keterampilan, sikap dan tingkah laku, motivasi
serta komitmen untuk bekerja sama, baik secara individu
maupun secara kolektif, untuk dapat memecahkan berbagai

90
masalah lingkungan saat ini, dan mencegah timbulnya
masalah baru.

Di antara salah satu disiplin Pendidikan Lingkungan


Hidup adalah dengan membuang sampah tidak
sembarangan atau penggunaan bahan kebutuhan yang
mudah didaur ulang dan tidak menyebabkan banyak polusi.
Mengurangi penggunaan kantong kresek atau mengurani
penggunaan kendaraan bermotor yang mengancam
kepunahan bahan bakar minyak merupakan disiplin
pendidikan Lingkungan yang lain. terlebih dimasa pandemi
seperti ini kesehatan Lingkungan Hidup sangat diperhatikan.
Imunitas tubuh dan kesehatan yang menjadi taruhannya,
terlebih virus Corona merupakan salah satu virus yang
berbahaya di Dunia untuk saat ini.

Melihat betapa pentingnya kesehatan Linkungan


Hidup dalam pencegahan Penularan virus corona. Maka
sangatlah penting bagi kita untuk menjaga kesehatan
lingkuan hidup. setidaknya apabila terasa susah merubah
perialku masyarakat, yang bahkan sudah menjadi budaya
orang Indonesia dalam urusan buang sampah sembarangan.
Mulailah dari diri sendiri, mungkin memang terlihat sangat
sepele. Akan tetapi membuang sampah pada tempatnya

91
merupakan sala satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan
hidup yang paling nyata. Dipermudah lagi dewasa ini
sangatlah gampang untuk mencari tempat sampah. Terlebih
adanya Inofasi membagi sampah antara organik dan
anorganik juga merupakan salah satu usaha memermudah
pengolahan sampah atau limbah-limbah.

Jangan buang sampah sembarangan ya!

Referensi :

1. Undang Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang


Pengelolaan Lingkungan Hidup
2. http://ditjenpp.kemenkumham.go.id/hukum-
lingkungan/839-perilaku-merusak-lingkungan-hidup-
perspektif-individu-organisasi-dan-institusional.html
(diakses pada 21 Januari 2021)

92
3. https://www.google.com/amp/s/m.antaranews.com/am
p/berita/1525552/kondisi-lingkungan-hidup-pengaruhi-
pengendalian-covid-19 (diakses pada 21 Januari 2021)

PENGABDIAN MASYARAKAT MELALUI


PERAWATAN LINGKUNGAN

Dwi Kunti Lestari

Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Akibat pandemi Covid-19 yang belum berakhir


perkuliahan tetap dilaksanakan secara daring. Hal tersebut
menyebabkan Kuliah Kerja Nyata Mandiri Intensif Terprogram
Dari Rumah angkatan XI atau disingkat KKN MIT-DR XI
dilakukan di area sekitar tempat tinggal mahasiswa. Namun,
Covid-19 tidak dapat menghalangi mahasiswa dalam
pengabdian untuk masyarakat. Pengabdian dapat dilakukan
dengan program-program kerja yang tidak mengundang banyak
kerumunan.

Pengabdian dalam hal perawatan lingkungan


merupakan suatu opsi yang tepat karena selain memiliki hasil
yang positif untuk lingkungan masyarakat tetapi juga tidak
memiliki resiko mengundang kerumunan. Perawatan
93
lingkungan sendiri dapat dilakukan dengan berbagai cara
seperti membersihkan tempat ibadah, membersihkan jalan
desa, membersihkan sungai dari sampah plastik dan lain
sebagainya.

Perawatan lingkungan memiliki manfaat yang baik


karena lingkungan sekitar menjadi bersih dan asri. Selain itu,
merawat lingkungan merupakan suatu perintah yang ada dalam
ajaran islam. Dalam kesehatan sendiri juga memiliki dampak
yang baik karena lingkungan yang terawat akan menghasilkan
lingkungan yang memiliki persediaan oksigen yang melimpah.
Kotoran dan bakteri pun dapat diminimalisir sehingga
lingkungan menjadi bersih.

Di masa pandemi Covid-19 ini kebersihan tempat


ibadah perlu diperhatikan agar setiap orang yang datang untuk
beribadah merasa aman. Khususnya untuk umat muslim yang
melakukan ibadah di masjid lebih bisa menjagaa kebersihan
sarana dan prasarana yang terdapat di masjid karena masjid
menjadi tempat yang sering dikunjungi oleh banyak orang.
Berdasarkan hal tersebut, mahasiswa KKN MIT-DR XI
melakukan perawatan masjid guna pengabdiannya kepada
masyarakat agar masjid senantiasa selalu terjaga kebersihannya

94
dan umat muslim yang ingin beribadah merasa nyaman
sehingga ibadah dapat berjalan dengan kusyu.

Selain melakukan perawatan masjid mahasiswa KKN


MIT-DR XI juga melakukan pembersihan di lingkungan
sekitar seperti mencabut rumput liar. Hal itu dilakukan agar
lingkungan lebih tertata rapi dan indah dipandang.

Penyemprotan desinfektan juga termasuk kedalam


kegiatan perawatan lingkungan. Dengan penyemprotan
desinfektan virus-virus yang menempel pada permukaan benda
dapat terbunuh. Namun, cairan desinfektan yang digunakan
harus sesuai dengan aturan penggunaan agar cairan desinfektan
dapat bekerja secara efektif tanpa merusak lingkungan.

Kegiatan-kegiatan perawatan lingkungan di atas


merupakan bentuk pengabdian mahasiswa KKN MIT-DR XI
terhadap masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini diharapkan
KKN MIT DR XI dapat memberikan dampak baik kepada
masyarakat meskipun dilakukan di tengah masa pandemi ini.

95
OPTIMALISASI PENGELOLAAN SAMPAH DESA
MELALUI PEMANFAATAN BARANG BEKAS

Nia Kurniawati

Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Kehadiran budaya konsumtif di tengah masyarakat


merupakan salah satu faktor yang menjadikan sampah semakin
menumpuk manakala tidak diolah dan dimanfaatkan dengan
baik. Budaya konsumtif merupakan perilaku yang cenderung
lebih suka mengonsumsi daripada memproduksi. Perilaku ini
biasanya lebih mendahulukan keinginan secara berlebihan
daripada kebutuhan yang seharusnya.

Budaya konsumtif ini tidak


hanya ada pada masyarakat
perkotaan saja, melainkan juga
masyarakat di pedesaan. Di
pedesaan, budaya konsumtif ini
biasanya berasal dari masyarakat
perkotaan yang membawa produk
instan untuk dikonsumsi ketika
menetap di desa. Sampah dari
96
produk ini kerap kali dibiarkan dan ditinggalkan begitu saja.
Padahal lingkungan yang bersih sangat dibutuhkan masyarakat
dalam menunjang keberlangsungan hidup.

Hal ini tentu meresahkan masyarakat desa yang terbiasa


dengan kebersihan dan keasrian lingkungan. Perlu adanya
tindakan yang tepat untuk mengatasi permasalahan ini. Salah
satunya adalah pengelolaan sampah dengan baik dan benar.
Pengelolaan sampah ini bisa diupayakan dengan melakukan
pemanfaatan ulang barang bekas sehingga memiliki daya guna
kembali dalam kehidupan sehari-hari.

Melihat hal ini, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Mandiri


Intensif Terprogram Dari Rumah Angkatan 11 (KKN MIT DR
11) Kelompok 43 akhirnya menjadikan barang bekas tersebut
untuk menghias taman di desa Sidomulyo, Secang, Magelang,
Jawa Tengah. Barang bekas yang digunakan ini mencakup
botol, ban, dan sebagainya. Barang-barang bekas tersebut
dikreasikan sedemikian rupa sehingga dapat mempercantik
setiap sudut taman.

Kegiatan ini sangat berguna dalam upaya


pemberdayaan sampah desa. Sebab, berpotensi dapat mengatasi
permasalahan mengenai sampah yang ada. Pelaksanaan

97
kegiatan ini dilakukan secara bertahap, mulai dari
pengumpulan, pemilihan, pembersihan hingga daur ulang
barang sehingga mempunyai nilai guna. Barang bekas yang
sudah dibersihkan pun di cat kembali supaya lebih menarik,
kemudian di letakkan pada bagian yang dirasa tepat.

Selain itu, pemanfaatan barang bekas ini juga bisa


menjadi bahan pembelajaran kepada masyarakat supaya lebih
sadar akan keberadaan sampah yang masih bisa digunakan
kembali. Pendidikan mengenai pengelolaan sampah ini tentu
sangat penting bagi masyarakat, sebab masih banyak
masyarakat yang lalai dalam menjaga kebersihan. Keberhasilan
kegiatan ini juga membutuhkan adanya dukungan dari
pemerintah setempat supaya masyarakat lebih tergerak dan
mau belajar.

Di sisi lain, kegiatan ini juga bisa meningkatkan


perekonomian desa. Dimana, barang bekas yang di daur ulang
juga berpotensi mempunyai daya jual apabila di inovasikan ke
dalam bentuk lain yang lebih unik dan menarik. Dengan
begitu, maka sampah tetap bisa menguntungkan walaupun
keberadaannya kerap kali menimbulkan permasalahan dalam
kehidupan bermasyarakat.

98
99
“Kesehatan adalah dasar dari semua nikmat Tuhan, yang
tanpanya semua nikmat menjadi kurang utuh”

Mario Teguh – Motivator Indonesia

100
PEMBAGIAN MASKER SEBAGAI UPAYA
MENCEGAH PENULARAN COVID-19
Muhammad Sofi

Aqidah Filsafat Islam (FUHUM)

Coronovirus merupakan penyakit yang


perkembangannya sangat cepat dan mewabah di beberapa
negara termasuk negara kita Indonesia, sehingga pada tanggal
11 Maret 2019, kasus ini ditetapkan sebagai kejadian pandemic
global oleh World Health Organization (WHO, 2020).
Coronavirus merupakan infeksi virus baru yang mengakibatkan
terinfeksinya saluran pernapasan (Yuliana, 2020).

Berdasar data ilmiah terakhir, penularan utama virus


SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 adalah memang
antarmanusia, yaitu bila ada kontak dekat (biasanya sekitar 1
meter) antara orang yang sudah terinfeksi virus dan orang sehat
di sekitarnya. Kemungkinan penularan akan tergantung dari
jumlah virus hidup yang dikeluarkan pasien, bagaimana dekat
dan lamanya kontak yang terjadi, dan juga situasi lingkungan
yang ada. Virus dapat menular ketika batuk, bersin, dan pada
beberapa kesempatan ketika bernyanyi, bernapas keras dan

101
bahkan berbicara. Semua inilah yang menjadi salah satu alasan
kenapa kita harus memakai masker dan menjaga jarak. Tentang
penularan melalui permukaan benda-benda yang tercemar,
maka sebenarnya bukti ilmiahnya tidaklah sekuat penularan
langsung antarmanusia. Tetapi memang ada berbagai laporan
ilmiah yang menunjukkan kemungkinan penularan lewat
kontaminasi alat makan, meja kursi, stetoskop, thermometer,
dll., karena itulah kita harus sering-sering mencuci tangan. Hal
yang banyak dibahas juga adalah kemungkinan penularan
melalui aerosol di dalam ruangan. Sejauh ini, yang dibahas
adalah kemungkinan keluarnya aerosol akibat tindakan medis
di dalam ruangan fasilitas kesehatan.

Menurut Erlina Burhan (2020), Hasil analisis data


tentang coronavirus menunjukkan bahwa COVID-19 memiliki
angka kematian sekitar 2%-3%, jauh lebih rendah dari wabah
lain (SARS, MERS, Swine Flu). Sehingga masyarakat tidak
perlu panik tetapi tentunya tetap waspada dengan melakukan
pencegahan sesuai dengan anjuran. Data terbaru masa inkubasi
COVID-19, lama antara terpapar virus dan timbul gejala, rata-
rata adalah 5-6 hari, tapi bisa saja sampai 14 hari, cukup lama
memang. Di sisi lain, mungkin juga masa pra gejala, sebelum
gejala timbul, seseorang sudah PCR positip dan satu sampai

102
tiga hari sesudahnya barulah gejala mulai timbul. Ada juga
beberapa penelitian tentang penularan dari orang yang tanpa
gejala. Juga sudah ditemukan virus “hidup” (viable virus) pada
mereka yang tanpa gejala dan dalam masa pra gejala, yang
tentunya artinya mereka yang OTG memang dapat menularkan
virus SARS CoV 2 penyebab COVID-19 ini. Tetapi memang
secara umum penelitian menujukkan bahwa kemungkinan
penularan dari mereka yang tanpa gelaja adalah lebih kecil
daripada penularan dari mereka yang memang menunjukkan
gejala.

Untuk mengantisipasi penyebarannya, maka


penggunaan masker disertai dengan peningkatan kebiasaan
penggunaan pembersih tangan yang mengandung alkohol atau
mencuci tangan dengan menggunakan air dan sabun dan tidak
lupa pula melakukan penyemprotan desinfektan di lingkungan
desa dan juga di tempat-empat umum seperti, sekolah, balai
desa, dan juga masjid. Langkah-langkah tersebut menjadi salah
satu upaya yang direkomendasikan terutama bagi masyarakat
yang tinggal di perkotaan yang dimana menjadi tempat yang
paling ramai dan menjadi tempat terjadinya banyak interaksi
antar warga.

103
Salah satu usaha yang banyak dilakukan entah itu
ormas, mahasiswa dan juga perangkat desa adalah membagikan
masker kepada warga daerah masing-masing, pembagian
masker merupakan salah satu cara yang paling dasar dan juga
masih menjadi problem masyarakat yang tidak terbiasa
memakai masker dan tidak sedikit masyarakat yang enggan
memakai masker, dari situlah banyak diadakan kampanye dan
sosialisasi pentingnya pakai masker. Karena memakai masker
merupakan langkah dasar yang dapat dilakukan oleh semua
masyarakat lebih tepatnya individu, dengan begitu kita sudah
membantu pemerintah dan juga relawan kesehatan dalam
melawan virus covid19.

Seiring bertambahnya permintaan masker yang


berakibat melambungnya harga masker menimbulkan problem
tersendiri kepada masyarakat, khususnya masyarakat yang
berpenghasilan menengah kebawah, maka dari itu pembagian
masker secara gratis merupakan salah satu cara yang sangat
tepat dilakukan dikalangan desa yang umumnya didesa masih
banyak warga yang kurang mampu dan enggan memakai
masker. Dengan adanya pembagian masker secara gratis ini
diharapkan mampu meningkatkan kemauan masyarakat untuk
memakai masker. Dan pembagian masker secara gratis ini juga

104
dapat menjadi ladang amal sosial dan juga dapat
menumbuhkan rasa persatuan diantara warga masyarakat.

Kita telah mengetahui efektifitas dari berbagai jenis


masker, masker kain merupakan masker yang paling
mungkin dipakai oleh masyarakat umum, karena dapat
dibuat sendiri dan harganya lebih terjangkau dan juga lebih
mudah untuk didapatkan, karena menggunakan bahan dasar
kain, dan juga dapat dicuci dan dipakai berulang kali.
Walaupun begitu memakai masker kain kita harus rutin
menggantinya karena masker kain lebih cepat basah.

Organisasi kesehatan dunia telah mengeluarkan


panduan yang bisa diikuti oleh seluruh masyarakat. Dalam
mengunakan masker yang perlu diperhatikan adalah: Pastikan
kebersihan tangan sebelum, saat berganti dan seaat membuka
memakai masker. Tempatkan masker dengan hati-hati, pastikan
menutupi mulut dan hidung, dan ikat dengan erat untuk
meminimalkan celah di antara wajah dan masker. Hindari
menyentuh bagian selain tali pengkat atau belakang
masker saat memakainya. Ganti masker segera setelah lembab
dengan masker baru yang bersih dan kering. Lepaskan masker
menggunakan teknik yang sesuai: jangan sentuh bagian depan
masker tetapi lepaskan dari belakang atau dari tali pengikat.
105
Setelah melepas atau setiap kali akan memakai kembali
masker baru dan jika masker bekas akan dibuang bersihkan
dengan sabun atau antiseptik agar sampah masker bekas tidak
meninggalkan bakteri atau virus, dan jika tangan kita terlihat
kotor bersihkan tangan dengan antiseptik yang berbasis alkohol
dan air (WHO, 2020).

Cara mencuci dan merawat masker kain antara lain:


Cuci masker kain dengan sabun dan air panas (setidaknya 60
derajat) setidaknya sekali dalam satu hari. Jangan memakai
masker yang bekas dipakai oleh orang lain. Ganti masker
anda jika kotor atau basah. Jika anda perlu menggunakannya
kembali, simpan di dalam kantong yang bersih, atau kantong
plastik yang dapat ditutup kembali (WHO, 2020).

Masker dapat mencegah penularan coronavirus yang


ditularkan dari udara, walaupun masih kurang memadai tetapi
setidaknya dapat mengurangi dan lebih memper sempit
penularan corona virus, masker dianjurkan dipakai oleh orang
yang terinveksi maupun orang yang belum terinfeksi, karena
orang yang terinfeksi dan orang yang belum terinfeksi sulit
untuk dibedakan jadi alangkah baiknya jika kita berjaga-jaga
dan juga waspada.

106
Memang memakai masker merupakan suatu kebiasaan
yang baru, khususnya bagi masyarakat Indonesia, banyak
orang masih merasa tidak nyaman memakai masker karena
memang kalau kita belum terbiasa memakai masker memang
terasa agak pengap dan biasanya merasa malu untuk sebagian
orang tua. Memang banyak faktor yang menjadi alasan orang
enggan memakai masker, walaupun begitu seharusnya kita
semua harus bisa menyadari bahwa memakai masker dalam
masa pandemi saat ini itu sangat dan dianjurkan agar tubuh kita
terlindung dari penyebaran dan mengurangi resiko penularan
dan tertular covid-19, dengan memakai masker kita sudah
menghindari akibat fatal yang ditimbulkan dari penularan
covid-19,".

Pengetahuan tentang mekanisme penularan tentu masih


akan mungkin berkembang di waktu mendatang, kalau saja
ditemukan bukti ilmiah baru yang valid, baik di dalam ataupun
di luar negeri. Untuk itu kita sebagai masyarakat luas maka “3
M” dan “M lainnya”. Artinya kita semua tetap menjaga jarak,
memakai masker, mencuci tangan dan juga memelihara etika
batuk, menyampaikan salam dengan cara baik dan senantiasa
menjaga pola hidup bersih sehat.

107
“Penyakit timbul karena kita terlalu sering memandang remeh
pentingnya menjaga kesehatan kita”

anonim

108
BANK SAMPAH SEBAGAI SOLUSI PERMASALAHAN
SAMPAH DI DUSUN PURINGAN, SIDOMULYO

M Ainul Hurri Jaelani

Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Sampah merupakan salah satu permasalahan


lingkungan terbesar saat ini, terutama sampah plastik. Menurut
Asosiasi Industri Plastik Indonesia serta Badan Pusat Statistik,
sampah plastik yang dihasilkan Indonesia sebanyak 64 juta ton
pertahun yang berarti dalam satu hari Indonesia menghasilkan
sampah plastic rata-rata sebesar 175.342 ton. Sampah-sampah
plastik ini sebagian bermuara di laut, sebagian didaur ulang,
dan sebagian lainnya ‘dipasrahkan’ pada tanah untuk
mengolahnya.

Sampah plastik yang dibuang di laut atau dibuang di


daratan tanpa diolah atau didaur ulang dapat menimbulkan
masalah lingkungan yang serius, seperti: tercemarnya
ekosistem laut, tercemarnya hasil biota laut, dan masalah
lingkungan lainnya. Selain itu, sampah plastik sangat susah
terurai secara alami, butuh waktu hingga ratusan tahun agar
dapat terurai secara alami. Sampah plastik juga menyebabkan
109
masalah jika dibakar, pembakaran sampah plastik dapat
menyebabkan zat berbahaya seperti furan, dioksin, maupun
karbon dioksida.

Furan dan dioksin merupakan dua zat yang berbahaya


bagi manusia. Ketika terhirup oleh manusia, zat ini
menyebabkan batuk, sesak napas, dan pusing. Sedangkan
karbon dioksida merupakan zat yang mampu menyebabkan
kerusakan pada lapisan ozon.

Untuk mengatasi permaslahan sampah plastic ini


banyak hal dan gagasan-gagasan berkaitan dengan pengelolaan
sampah yang dapat dilakukan. Mulai dari kampanye 3R (reuse,
recycle, reduce), pelarangan tas plastic sekali pakai, hingga
bank sampah digagas untuk mengatasi permasalahan sampah
plastic di Indonesia. Di dusun Puringan, Sidomulyo sendiri,
upaya yang dilakukan adalah dengan mendirikan bank sampah.

Bank sampah dipilih karena selain mampu mengatasi


permasalahan sampah plastik, mampu juga untuk
menghasilkan nilai ekonomis yang bermanfaat bagi warga
sekitar. Bank sampah di dusun Puringan, Sidomulyo dikelola
oleh remaja desa yang dikordinasi oleh istri dari kepala dusun
Puringan. Bank sampah sendiri menurut Suwerda (2012)
adalah suatu tempat dimana terjadi kegiatan pelayanan
110
terhadap penabung sampah yang dilakukan oleh Teller bank
sampah. Sedangkan berdasar peraturan Mentri Lingkungan
Hidup Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012, bank
sampah, dijelaskan bahwa yang dimaksud dengan bank sampah
adalah tempat pemilahan dan pengumpulan sampah yang dapat
didaur ulang atau digunakan kembali sehingga menghasilkan
nilai ekonomis.
Menurut Setyaningrum, tujuan bank sampah adalah
untuk membantu menangani pengolahan sampah di Indonesia
dan menyadarkan masyarakat akan lingkungan serta merubah
paradigma masyarakat mengenai sampah. Cara kerja bank
sampah menurut Novyanti (2013) pada umumnya hampir sama
dengan bank lainnya dimana, ada nasabah, pencatatan
pembukuan dan manajemen pengelolaan. Sedangkan menurut
Permen LH no. 13 tahun 2012 tentang pedoman pelaksanaan
3R melalui Bank Sampah, mekanisme kerja bank sampah
meliputi: pemilahan sampah, penyerahan sampah ke bank
sampah, penimbangan sampah, pencatatan, hasil penjualan
bank sampah yang diserahkan dimasukkan ke dalam buku
tabungan, dan bagi hasil penjualan sampah antar penabung dan
pelaksana.
Di dusun Puringan, manajemen pengelolaan
dikomandoi langsung oleh istri dari kepala dusun Puringan
111
dibantu oleh remaja putri dusun Puringan, Sidomulyo.
Mekanisme bank sampah di dusun Puringan meliputi:
pemilahan sampah, penyerahan dan penimbangan sampah;
semua kegiatan ini dilakukan 2 minggu sekali.
Adanya bank sampah di dusun Puringan selain mampu
menjaga kebersihan lingkungan juga memberikan nilai
ekonomis yang berguna bagi kegiatan kemasyarakatan desa
Puringan, Sidomulyo.

112
PENYEMPROTAN DISINFEKTAN UNTUK
MENCEGAH PENYEBARAN VIRUS KORONA
Reza Izmu Azhar
Psikologi (FPK)

Mahasiswa KKN UIN Walisongo telah melaksanakan


penyemprotan cairan desinfektan di masjid dalam rangka
pencegahan penyebaran Covid-19. Tujuan dari penyemprotan
cairan disinfektan bisa membersihkan virus pada permukaan
bendabenda dan bukan pada tubuh atau baju dan tidak akan
melindungi dari virus jika berkontak erat dengan orang sakit.
Virus berpindah melalui percikan batuk/bersin orang sakit yang
kemudian terhirup orang lain atau menempel di permukaan
benda yang kemudian disentuh lalu masuk melalui mata,
hidung atau mulut orang lain. Cairan disinfektan dapat
membersihkan virus yang menempel di permukaan benda
seperti meja, gagang pintu atau saklar lampu yang kerap
disentuh orang.

Membersihkan permukaan benda-benda itu sangat


penting bila melakukan isolasi diri di rumah dan untuk
menggunakan cairan disinfektan, pastikan sudah membaca
petunjuk di label produk. Organisasi Kesehatan Dunia (Baca:
113
WHO) menyebutkan, penyemprotan disinfektan ke seluruh
tubuh seseorang tidak bisa membunuh virus yang terlanjur
masuk ke dalam tubuh. Sebaliknya, penyemprotan tersebut
justru bisa merusak pakaian yang orang kenakan. Pemakaian
cairan disinfektan secara langsung ke tubuh dapat
membahayakan diri. Bahkan, melukai tubuh orang yang
menerima tindakan tersebut.

Mengutip Guidance Notes on Safe Use of Chemical


Disinfectants Departemen Tenaga Kerja Hong Kong, cairan
disinfekan yang mengandung bahan kimia berupa alkohol
memiliki risiko jika disemprotkan ke tubuh. Alkohol
merupakan bahan kimia yang mudah terbakar jika ada di dekat
api, terutama ketika diterapkan dengan cara disemprotkan.
Selain itu, jika mengenai kulit, cairan ini bisa mengiritasi kulit
yang terluka. Lalu, jika terhirup maka dapat menyebabkan
iritasi pada saluran pernapasan dan memengaruhi saraf sistem
pusat. Sementara zat klorin merupakan zat beracun. Jika
seseorang terpapar klorin dengan konsentrasi tinggi, bisa
berakibat fatal. Berikut ada beberapa tips penggunaan
disinfektan yang tepat untuk mencegah penyebaran Covid-19:

1. Penyemprotan disinfektan langsung kepada


hewan, manusia, dan tumbuhan tidak disarankan

114
karena tidak efektif dan dapat mengganggu
ekosistem mikroorganisme pada lingkungan -
Penggunaan bilik disinfektan untuk
penyemprotan dengan disinfektan langsung
kepada manusia tidak disarankan, kecuali
menggunakan cairan antiseptic yang aman dan
melindungi bagian tubuh yang terbuka terhadap
paparan
2. Pencegahan terhadap penularan virus dapat
dilakukan manusia dengan sering mencuci
tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer
serta menjaga pola makan dan pola hidup sehat
untuk menjaga sistem imun tubuh
3. Penggunaan disinfektan terbaik yaitu dengan
langsung mengelap benda yang sering kita
sentuh, seperti permukaan meja, kurasi, gagang
pintu, tombol lift, kunci mobil, saklar lampu,
telepon, remote tv, toilet dll

Lalu, Bagaimana Metode Pencegahan Covid-19 Yang


Aman? Cara-cara yang mudah yang dapat kita laukan saat ini
adalah, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air yang
mengalir, hindari menyentuh wajah dengan tangan kotor,

115
pastikan untuk menutup mulut dan hidung Anda dengan etika
yang benar jika bersin atau batuk. Langsung mandi ketika
sampai di rumah, sampai di rumah. Cuci pakaian yang dipakai
dengan sabun lalu jemur di bawah sinar matahari dan setrika
pakaian, menjaga jarak minimal 1 meter saat berinteraksi
langsung dengan orang lain, serta menjaga imun tubuh dengan
selalu makan makanan yang bergizi.

116
“Pengusaha itu selalu mencari perubahan, merespon perubahan
tersebut dan memanfaatkannya menjadi sebuah kesempatan”

Peter F Ducker – Austrian Managemen Consultant

117
E-COMMERCE SEBAGAI LADANG PANEN
PENINGKATAN PROFIT BISNIS
Diah Ayu Safitri
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Perkembangan teknologi mengakibatkan pengguna


internet semakin meningkat. Mayoritas kegiatan manusia yang
semula berjalan di dunia nyata kini beralih ke dunia maya.
Menurut lembaga riset e-Marketer pada tahun 2014 populasi
pengguna Internet di Indonesia mencapai 83,7 juta pengguna.
Pada saat itu Indonesia menempati peringkat ke-6 dengan
pengguna internet terbesar di dunia. Tahun 2017 jumlah
penggunanya pun semakin meningkat hingga mengalahkan
Jepang di peringkat ke-5. Laju pertumbuhan penggunaan
internet di Indonesia semakin cepat. Pada tahun 2020
berdasarkan laporan We Are Social, diberitakan bahwa ada
175,4 juta pengguna internet di Indonesia. Jumlah pengguna
tersebut meningkat sebesar 17% dari tahun sebelumnya. Total
populasi penduduk Indonesia sebanyak 272,1 juta jiwa, maka
ada 64% atau lebih dari setengah penduduk Indonesia
menggunakan internet.

118
Tempat yang biasa disinggahi oleh pengguna internet
adalah media sosial utamanya di Youtube, WhatsApp,
Facebook, Instagram, Twitter, Line, FB Messenger, Linkedln,
Pinterest, We Chat, Snapchat, Skype, Tik Tok, Tumblr, Reddit,
Sina dan Weibo. Hal ini pun tak diabaikan secara cuma-cuma
oleh para pelaku usaha di Indonesia. Perdagangan yang semula
hanya berdagang di pasar, ruko, atau tempat perdagangan
lainnya kini mulai merambah ke media sosial. Tak dapat
dipungkiri ternyata dengan merambahnya perdagangan tersebut
memberikan peningkatan profit kepada para pelaku usaha. Hal
tersebut dikarenakan target pasar pelaku usaha semakin luas
ketika sudah terjun ke dunia maya. Target pasar yang semula
hanya di sekitar tempat perdagangan kini diperluas menjadi se-
kabupaten, se-kota, se-provinsi, se-Indonesia bahkan se-dunia.
Perdagangan secara online tersebut biasa disebut Electronic
Commerce (E-Commerce) yang berarti perdagangan
elektronik.

Saat ini E-Commerce sedang menempati masa


kejayaannya. Berbagai macam perkembangan telah dilalui E-
Commerce mulai dari fungsi hingga jenis-jenisnya. Jenis-jenis
E-commerce di antaranya, Business-to-Business (B2B),
Business-to-Consumer (B2C), Consumer-to-Consumer (C2C),

119
Consumer-to-Business (C2B), Business-to-Administration
(B2A), Consumer-to-Administration (C2A) dan Online-to-
Offline (O2O). Jenis E-Commerce yang nampaknya
berkembang pesat di Indonesia adalah C2C. C2C meliputi
semua transaksi elektronik barang atau jasa antar komsumen.
Biasanya transaksi ini dilakukan oleh pihak ketiga yang
menyedia platform online atau biasa disebut Marketplace.
Contoh C2C di Indonesia adalah Shopee, Tokopedia,
Bukalapak, Lazada dan lain-lain.

Marketplace tersebut sangat berpengaruh untuk para


pedagang dan konsumen. Pedagang dapat meletakkan
jualannya di platform online layaknya membuka lapak di pasar.
Pembeli dapat langsung mengunjungi Marketplace ketika
membutuhkan segala barang yang diinginkan. Sangat
disayangkan, Marketplace ini hanya dinikmati oleh para
pedagang yang melek (Baca: Sadar) akan teknologi. Mereka
yang buta terhadap teknologi, penjualannya tetap di tempat
tanpa peningkatan target pasar. Oleh sebab itu, perlu adanya
sumbangsih dari seorang yang melek akan teknologi untuk
membuka mata para pelaku usaha yang buta teknologi tersebut
agar profit penjualan mereka pun semakin meningkat.

120
Mahasiswa yang kerap disapa sebagai agen perubahan
nampaknya menjadi orang yang tepat untuk membuka
kesadaran para pelaku bisnis tersebut. Gerakkan perubahan ini
dapat dilakukan mahasiswa dalam agenda-agenda kuliah. Salah
satunya dalam agenda Kuliah Kerja Nyata (KKN). Ketika
KKN mahasiswa kerap diterjunkan langsung ke suatu desa
untuk mengimplemantasikan ilmu-ilmu yang diperoleh selama
masa perkuliahan. Pada saat itu mahasiswa dapat memberikan
pelatihan E-Commerce kepada masyarakat terutama para
pelaku bisnis atau Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di
desa tempat mengabdi. Pelatihan ini dapat membuat
masyarakat yang awalnya tidak tahu menjadi tahu dan yang
sudah tahu semakin berkembang bisnisnya di E-Commerce.

121
MARKETPLACE feat MASYARAKAT
Indah Nikma Aulia Rahma
Pendidikan Matematika (SAINTEK)

Perkembangan teknologi pada era globalisasi seperti


saat ini sangat cepat. Hal terpenting dalam perkembangan
teknologi tersebut ialah internet. Hampir sebagian besar
masyarakat di Indonesia maupun di dunia menggunakan
internet untuk beraktivitas. Internet adalah media untuk
mencari informasi, berita, artikel, dan lain sebagainya, bahkan
sampai jual beli pun bisa dilakukan melalui internet. 

Jual beli dalam internet ada berbagai macam istilah,


seperti online shop dan marketplace. Online shop adalah
tempat jual beli daring yang dilakukan oleh masing-masing
penjual, biasanya penjual menggunakan platform sosial media
seperti Instagram atau Facebook. Barang yang dijual di online
shop dikelola dan dipasarkan sendiri menggunakan akun
masing-masing. Jadi, pemilik online shop ini dituntut untuk
dapat mengelola secara mandiri produk yang dijual. Tetapi
terdapat beberapa pemilik online shop yang menjual barangnya
juga di marketplace.

122
Sedangkan marketplace sendiri adalah sebuah situs atau
website yang memfasilitasi jual beli dari berbagai macam toko
online atau online shop. Oleh karena itu, dalam sebuah situs
atau website marketplace pasti terdapat barang yang sama
dengan berbagai macam harga. Contoh situs marketplace
adalah shopee, bukalapak, tokopedia, blibli.com, dan masih
banyak lagi.

Masyarakat sering mengalami tantangan dalam


mengembangkan bisnis atau usahanya. Baik itu keterbatasan
jarak, keterbatasan waktu, keterbatasan biaya, dan keterbatasan
relasi. Kita tahu bahwa adanya marketplace ini sangat
bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari masyarakat yang ingin
membangun usaha atau bisnis seiring dengan perkembangan
teknologi.

Adanya marketplace ini bisa menjadi alternatif usaha


atau bisnis yang cukup menjanjikan, karena adanya
marketplace menguntungkan kedua belah pihak, baik pihak
penjual maupun pembeli. Pihak penjual dapat menjual dan
menawarkan produknya tanpa harus membuka toko fisik di
suatu tempat. Pihak pembeli juga bisa membeli barang tanpa
harus ke toko maupun supermarket yang kemungkinan
jaraknya jauh dari rumah. Berapapun jarak antara penjual dan

123
pembeli, jual beli dapat diakses dengan mudah melalui
marketplace. Penghubung antara penjual dan pembeli dalam
marketplace tentunya membutuhkan jaringan internet.

Selain menjadi penghubung antara pembeli dan penjual,


marketplace juga bermanfaat sebagai tempat atau sarana
promosi bagi penjual. Jika dalam suatu iklan biasanya promosi
itu berbayar, di marketplace ini penjual tidak perlu membayar
untuk mengiklankan produknya. Marketplace juga bermanfaat
sebagai pembangun relasi antara sesama penjual, masyarakat
bisa saling berbagi ilmu, berbagi peluang, saling memberi
saran, dan saling membantu untuk menciptakan ide-ide
berjualan yang baru.

Marketplace tidak hanya memberikan manfaat atau


kelebihan dalam kehidupan bisnis masyarakat, tetapi
marketplace juga memiliki beberapa kekurangan. Dalam
marketplace tentunya mendapatkan kepercayaan dari
konsumen atau pembeli sangat sulit. Ketika menjual suatu
produk pasti kita akan bersaing dengan oknum-oknum jahil
yang tidak bertanggung jawab dengan menjual barang-barang
ilegal, melakukan penipuan, dan bahkan bisa jadi terdapat
oknum peniru produk yang kita jual.

124
Berjualan melalui marketplace juga membuat kita
bergantung pada marketplace tersebut. Ketika marketplace
tersebut jarang mempromosikan barang yang kita jual, maka
ada kemungkinan konsumen atau pembeli tidak dapat
menemukan produk yang kita jual dikarenakan pastinya
banyak produk dalam marketplace tersebut sama dengan
produk yang kita jual. Kecuali produk yang kita jual unik atau
belum ada yang menjual produk seperti kita di marketplace
tersebut.

Meskipun setiap marketplace tidak membeda-beda kan


antara penjual, namun ketika terlalu banyak barang yang sama
dijual dalam marketplace tersebut maka yang pertama atau
paling atas muncul biasanya produk dari toko yang paling
populer. Hal tersebut menunjukkan bahwa persaingan antar
penjual sangat tinggi.

125
126
BIODATA PENULIS

Farah Nur Arifah


Hapsari

kelahiran 18 April 2000.


Ia adalah anak ke 1 dari 2
bersaudara dari pasangan
Darno dan Ratminiati, ia
bertempat tinggal di
Trowangsan RT 04 RW
14 malangjiwan
colomadu Karanganyar.
Ia merupakan lulusan SD Muhammadiyah Malangjiwan, SMP
Nurul Islam Ngemplak Boyolali, MAN 1 Surakarta, dan
sekarang sedang menempuh pendidikan di UIN Walisongo
jurusan Pendidikan Matematika. Ia memiliki prestasi yaitu
juara 2 taekwondo kategori kyourugi dan juara 3 taekwondo
kategori poomsae Indonesian Youth and Sport 2015, Ia
mempunyai moto hidup " bersikap realistis itu penting tapi
jangan matikan hati"

127
Dwi Kunti Lestari

gadis kelahiran Klaten, 16 Desember 1998 yang kerap disapa


Kunti adalah gadis asli Solo. Ia kini sedang menyelesaikan
studi S1 bidang Pendidikan Matematika di Universitas Islam
Negeri Walisongo Semarang. Ia adalah anak bungsu dari dua
bersaudara dari bapak Dalyono dan ibu Katirah dan adik dari
Oky Bima Yunanda. Sewaktu kecil ia tumbuh di Sukoharjo
sehingga ia pertama kali belajar di TK BA Ganggang. Lalu ia
melanjutkan sekolahnya di MIM Ganggang, dan MTs Al-
Islam Turen. Setelah itu ia melanjutkan sekolahnya di SMA
N 1 Weru. Ia sejak kecil sangat menyukai bercocok tanam
dikarenakan keluarganya memiliki persawahan yang dikelola
sendiri dan sudah terbiasa untuk merawat tanaman. Cita-
citanya adalah menjadi pendidik yang berkompeten dan
memiliki banyak lahan pertanian serta mendirikan rumah
makan. Motto hidupnya adalah "Sadar diri, mawas diri dan
selalu percaya diri".

Gita Cahya Ari


Sandi

128
Ia lahir di Magelang, 29 Januari 1999. Gadis asal Magelang ini
merupakan putri dari pasangan Ahmad Dahlan dan Puji Astuti
yang memiliki 3 saudara lainnya. Ia merupakan lulusan dari
MAN 1 Kabupaten Magelang yang kini menempuh pendidikan
di salah satu perguruan tinggi di Semarang, yakni Universitas
Islam Negeri Walisongo. Sejak kecil banyak prestasi yang
telah ia raih. Yakni juara 2 Baca Puisi, juara 2 lomba KSM
MTs Tingkat Kabupaten, juara 1 lomba KSM MAN tingkat
Kabupaten, dan juga juara 1 lomba Media Pembelajaran
Tingkat Nasional Tahun 2020. Selaras dengan penghargaan
yang ia dapatkan, ia juga merupakan seorang aktifis di sekolah
dan kampusnya. Ia juga merupakan alumni dari pondok
pesantren Daarun Najah di Magelang, dan juga alumni dari
Ma’had Walisongo semarang. Sekarang ia masih menimba
ilmu di pondok Madrasatul Qur’aniyah Aziziyah, Beringin,
Semarang

Indah Nikma Aulia Rahma. 

Indah Nikma Aulia


Rahma. Wanita kelahiran
Magelang, 8 September
1999. Saat ini sedang
menempuh pendidikan Starta

129
1 Prodi Pendidikan Matematika di Universitas Islam Negeri
Walisongo Semarang. Salah satu mahasiswa yang aktif 
mengikuti kegiatan di kampus, baik di organisasi intra maupun
ekstra. Domisili saat ini di Jln. Honggowongso no 8. RT 03
RW 09 Purwoyoso, Ngaliyan, Semarang. Saat ini sedang
mengerjakan skripsi demi kelulusan di semester 8.

Nia Kurniawati

seorang wanita yang lahir di


Kebumen pada 26 Agustus
1999 ini sedang menempuh
pendidikan S1 di UIN
Walisongo Semarang dengan
Program Studi Pendidikan
Matematika. Dia juga pernah
belajar di SDN Sukadanau 02, kemudian dilanjutkan di MTs
dan MA Al ‘Imaroh. Dia adalah anak tunggal yang kini tinggal
bersama kedua orangtuanya di tanah Jawa Barat, Bekasi. Sejak
kecil, cita-citanya ingin menjadi seorang guru dan hal ini
sedang ia upayakan agar lekas menjadi nyata. Proses

130
penyusunan buku ini dilaksanakan tepat ketika ia sedang
berjuang menyelesaikan tugas akhir guna menuntaskan
pendidikan S1-nya. Semoga diberi kemudahan dan keberkahan
disetiap langkah kecil yang dilaluinya. Aamiin.

Diah Ayu Safitri.

Wanita kelahiran Sumatra Selatan, lahir pada tanggal


10 Januari 2000. Saat ini ia sedang menempuh
pendidikan Starta 1 jurusan Pendidikan Matematika di
Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang. Anak
pertama dari tiga bersaudara ini merupakan salah satu
mahasiswa yang aktif di kampus, beberapa organisasi
sudah dijejalinya. Selama menempuh pendidikan di
Semarang setidaknya sedari semester 5 hingga kini ia
berteduh atap di Perum Pondok Ngaliyan Asri, no.
K55. Detik buku ini disusun ia tengah berperang
dengan kemalasan agar giat menggarap skripsi demi kelulusan
di semester 8.

131
Putri Amalia Solikhah

Lahir di Magelang, pada 15 Juni 1999. Ia merupakan anak


ketiga dari pasangan Sumardi dan Alfiyah. Kedua kakaknya
bernama Eka Hadi Nur Rahmatullah dan Aldi Putra
Prabowo. Ia terlahir dari keluarga yang sederhana dan
tercukupi. Ayahnya berprofesi sebagai pedagang sedangkan
Ibunya sebagai ibu rumah tangga. Pendidikan yang ditempuh
Putri yaitu SDN 03 Grabag (2011), MTsN 04 Magelang
(2014), SMAN 02 Grabag (2017), dan sekarang sedang
mengambil study Pendidikan Matematika di UIN Walisongo
Semarang. Sejak kecil ia memiliki cita-cita sebagai pendidik.
Prestasi yang pernah Ia raih adalah juara 1 olimpiade
matematika tingkat MTsN se- Kabupaten dan Kota
Magelang dan menjadi salah satu finalis di Olimpiade Sains
dan Karya Inovasi Nasional se-PTKIN. Motto yang
dimilikinya adalah "Semua punya garis waktunya masing-
masing"

Reza Izmu Azhar


132
Lahir di Kebumen, pada 18 Maret 1996, tepatnya pada hari
Senin. Ia merupakan anak pertama dari 2 bersaudara buah dari
pasangan Oman Ronisah dan Siti Munfaiqoh. Adiknya
bernama Adhisti Aderia Putri. Ia terlahir di keluarga yang
sederhana dan tercukupi, ayah beberprofesi sebagai karyawan
sedangkan ibunya berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Pendidikan yang ditempuh Reza yaitu SD N Kawedusan, SMP
N 5 Kebumen, SMA N 2 Kebumen, dan sekarang sedang
mengambil program studi Psikologi di UIN Walisongo
Semarang. Sejak kecil ia memiliki cita-cita menjadi Pengusaha.
Hobi yang ditekuninya saat ini adalah bermain musik dan
menciptakan lagu. Motto yang dimilikinya adalah "Aku
berfikir maka aku ada"

Muhammad Nur Shofi

Lahir di Demak, pada 3 Maret


1997, tepatnya pada hari
selasa. Ia merupakan anak
133
tunggal dari pasangan Sarwidi Saiful dan Qibtiyah. Ia terlahir
dari keluargaa yang sederhana, ayah dan ibunya berprofesi
sebagai pedagang di pasar tradisional. Jenjang pendidikan yang
telah ditempuh Shofi yaitu SDN Tlogorejo 3 (2009), MTs
Futuhiyyah 1 Mranggen (2012), MA Futuhiyyah 1 mranggen
(2015), dan sekarang sedang melanjutkan pendidikan di UIN
Walisongo Semarang, jurusan Aqidah Filsafat Islam.

M. Ainul Hurri Jailani

huruf m besar di depan merupakan akronim dari nama


Muhammad bukan Maemunah atau Mahmudah, lahir pada 21
Oktober 1998. Ia lahir di Semarang dibantu oleh bidan
134
yang sedang bertugas waktu itu. Anak pertama dari 7
bersaudara ini sangat gemar membaca buku, terutama buku
sejarah atau tarikh, dan menonton pertandingan bola.

Ia menempuh pendidikan dasar di SD Nurul Islam Krapyak


dan lulus di tahun 2010. Setelah itu menemuh studi tingkat
menengah di Kudus dari MTS hingga MA dan lulus pada tahun
2016. Setelah menyelesaikan pendidikan menengah, ia
memutuskan untuk berhenti setahun karena galau dan bosan
dengan dunia pendidikan. Pada kurun waktu itu, ia
memutuskan mengabdi di pondok tercintanya dimana ia
menempuh pendidikan menengah. Setelah menyelesaikan masa
pengabdian selama 1 tahun, ia memutuskan untuk melanjutkan
pendidikan tinggi. Karena kecintaannya yang begitu mendalam
pada sejarah dan ‘kecelakaan‘ saat memilih program studi,
akhirnya ia masuk ke jurusan pendidikan matematika UIN
Walisongo. Walaupun begitu, mahasiswa yang bercita-cita
menjadi rektor ini tetap melakukan yang terbaik agar lulus
tepat waktu(aamiin).

Quote: “Tetaplah memandang bumi walau kau bisa


menjangkau langit“

135
Muchammad Imron

Lahir di Kudus, pada 21 Mei 1999, ia merupakan anak ktiga


dari enam bersaudara. Pendidikan yang ditempuh Imron yaitu
MI NU Islamiyyah (2011) dilanjurkan MTs NU TBS Kudus
selama 3 tahun, pada tahun 2017 lulus dari MA NU TBS
Kudus, dan dilanjutkan kuliah di UIN Walisongo dengan
mengambil jurusan pendidikan matematika. Laki laki yang
suka nonton anime ini memiliki hobi desain grafis, dia
sudah biasa mengoperasikan aplikasi edit foto dan video
seperti Photosho, Corel Draw, Kine Master dan lain
sebagainya. Karyanya pun sudah banyak, seperti desain
cover buku, Flayer, Banner, Kemasan makanan, Animasi
Power point dan masih banyak lag

Romyzal Azzam Dhiyaul Haq.

Lahir di Demak, 21-


januari-1999 dan
sampai sekarangpun
masih tinggal di
136
Demak, tepatnya di Sidogemah rt 03 rw 02, Sayung, Demak.
Adapun Riwayat Pendidikan : - TK Tambaksari - SDN
Sidogemah 2 - SMP N 1 Sayung - SMA N 1 Karangtengah -
UIN WS. Pada kesempatannya untuk mengenyam didunia
perkuliahan, dia mengambil Jurusan Ilmu Hukum di Fakultas
Syariah dan Hukum UIN Walisongo.

Quotes : Diam dan Diam

‘Abdul Khalim Tsani

kerap disapa khalim, pemuda kelahiran kote Kebumen


Beriman, Jawa Tengah. Khalim merupakan anak kedua dari
empat saudra. Ia lahir pada tanggal 09 Desember 1997
dari keluarga yang biasa saja di lingkungannya. Khalim
kecil menuntut ilmu pendidikan formal mulai dari jenjang
Taman Kanak-kanak (TK), SD N 3 Bumiharjo, MTs N 1
Kebumen, MAN 2 Kebumen, dan sekarang berkuliah di
UIN Walisongo Semarang.

Khalim merupakan pribadi yang aktif dalam kegiatan


danberorganisasi sejak dia duduk di bangku TK, pada saat
di bangku TK sampai SD , ia sering mengikuti
perlombaan-perlombaan yang diadakan baik dalam bidang
akademik maupun non akademik. Setelah ia duduk di

137
bangku MTs ia mulai aktif mengikuti ekstrakulikuler yang ada
di sekolahnya.Tidak hanya saat menjadi siswa saja, ketika ia
sudah menjadi mahasiswa ia juga tetap aktif mengikuti
organisasi intra maupun ekstra di Universitas.

Khalim merupakan pribadi yang cukup ambisius dalam


memahami sesuatu yang baru.

Mimin Yulianti.
Lahir di Wonogiri, pada Selasa Pahing, 6 Juli 1999. Mimin
merupakan anak pertama dari Bapak Sukimin dan Ibu Sri
Sulasmi. Ia mempunyai seorang adik perempuan yang bernama
Nanda Ikhwanti. 2 bersaudara yang jarang akur itu lahir dari
keluarga yang sederhana,
dengan ayahnya yang
berprofesi sebagai
wiraswasta tepatnya
penjual bakso di Medan,
dan ibunya sebagai ibu
rumah tangga. Riwayat pendidikan yang Mimin tempuh yaitu
TK Pertiwi Nambangan III, SD Negeri III Jaten, SMP Negeri 1
Selogiri, SMA Negeri 3 Sukoharjo, dan yang sedang dalam
138
proses yaitu S1 Pendidikan Matematika UIN Walisongo
Semarang.

Muhammad Asrul Fauzi

Sering dianggap pembual


handal karena
kemahirannya menulis
puisi dan mendongeng.
Lahir pada 25-Februari-
1999 di Magelang yang
sampai sekarang masih
menjadi tempat
tinggalnya. Krajan 1, Grabag, Magelang. Masih mengenyam
bangku perkuliahan di UIN Walisongo, mengambil jurusan
Ilmu Hukum dengan harap bisa sedikit membenahi
permasalahan yang ada meski permasalahan dalam dirinya
sendiri dia tidak bisa menyelesaikannya.

Pernah mendirikan komunitas menulis bernama ASA (Anak


Sastra Assalaam) dan Batas Kata yang sekarang sudah

139
mempunyai anggota 400 lebih di beberapa kota di Indonesia.
motto “cogito ego sum – rene descartes”

140
141

Anda mungkin juga menyukai