SKRIPSI
Oleh:
MISFAKHUL FANANI
NIM : 1012018056
Segala puji dan syukur penulis ucapkan atas kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan, sehingga penulis dapat
penulis dan pembaca selalu berada dalam naungan syafaatnya hingga akhir zaman
memperoleh gelar sarjana (SI) pada Jurusan Pendidikan Agama Islam Institut
masih banyak kekurangan. Oleh karena itu sangat dibutuhkan kritik dan saran dari
semua pihak dalam rangka perbaikan Skripsi ini selanjutnya. Semoga Allah selalu
melindungi umat-Nya.
Penulis
Misfakhul Fanani
NIM: 1012018056
i
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ............................................................................................. i
SURAT PERNYATAAN ....................................................................... ii
KATA PENGANTAR ............................................................................ iii
DAFTAR ISI........................................................................................... vi
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1
B. Batasan Masalah......................................................................... 4
C. Rumusan Masalah...................................................................... 4
D. Tujuan Penelitian........................................................................ 5
E. Manfaat Penelitian...................................................................... 5
F. Penjelasan Istilah........................................................................ 5
G. Kajian Terdahulu........................................................................ 9
ii
BAB V: PENTUP
A. Kesimpulan......................................................................... 67
B. Saran .......................................................................................... 68
DAFTAR PUSTAKA............................................................................ 69
LAMPIRAN
iii
ABSTRAK
Remaja masjid adalah suatu organisi kepemudaan Islam untuk membina remaja
dalam memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran islam. Keberadaan
remaja masjid sangat penting karena dipandang memiliki posisi yang cukup
strategis dalam kerangka pembinaan dan pemberdayaan remaja muslim
disekitarnya.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peran yang dilakukan oleh remaja
masjid dalam meningkatkan motivasi belajar agama dan untuk mengetahui
perkembangan peran remaja masjid dalam meningkatkan keinginan beribadah
pada kalangan remaja di Desa Asam Peutik.
Jenis penelitian yang digunakan adalah studi lapangan dengan metode kualitatif
deskriptif. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan pembina remaja,
ketua remaja, tokoh agama, anggota aktif remaja serta masyarakat setempat.
Sedangkan data skunder diperoleh dari buku, karya ilmiah, dan dokumen-
dokumen yang digunakan untuk menjawab masalah dalam penelitian.
iv
BAB I
PENDAHULUAN
ketagihan akan media sosial, hingga mereka melupakan tugasnya sebagai seorang
pelajar. Pada masa ini pula remaja sangat rentan terhadap pengaruh yang terjadi
disekitarnya. Jika pada masa ini digunakan untuk melakukan hal kebaikan, maka
akan berdampak baik bagi diri remaja tersebut. Tetapi jika masa ini digunakan
untuk kegiatan yang dapat merusak diri mereka maka, itu akan berdampak negatif
diketahui bahwa pada saat ini kelompok remaja Indonesia berjumlah kurang lebih
sepertiga dari penduduk bumi tercinta ini. Kelompok yang penuh potensi,
Generasi ini memiliki ciri dan karakter yang khas dan berbeda dibanding
dengan generasi sebelumnya. Dari usia mereka sangat muda dan kedepan mereka
akan memegang peran yang sangat penting dalam kurun waktu 10 tahun ke depan.
1
Andi Marpiare, Psikologi Remaja, ( Surabaya : Usaha Nasional, 1998), hal. 12.
1
Pengaruh arus globalisasi juga membuat tidak sedikit remaja yang terjerat dalam
mengkonsumsi alkohol serta merokok dan seks bebas. Sehingga untuk membuat
sekarang ini.2
Seorang remaja tak cukup hanya diberikan siraman rohani berisi sejumlah
doktrin agama saja yang kemudian ditelan mentah-mentah, namun doktrin agama
ini harus ditelaah lebih dalam sehingga mereka benar-benar telah mengetahui
pentingnya pengetahuan agama sebagai bekal pedoman hidup di masa yang akan
kepribadian yang lebih baik dengan terwujudnya sikap dan tingkah laku dalam
dikemudian hari”.3
Asam Peutik masih memiliki pengetahuan agama yang sangat minim. Masih
banyak remaja yang meninggalkan shalat serta enggan untuk pergi ke masjid
2
Kalfaris Lalo, Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter Dengan Pendidikan
Karakter Guna Menyongsong Era Globalisasi, Jurnal Ilmu Kepolisian. Vol. 12 Nomor 2 juli 2018,
hal.71.
3
Zakiah Daradjat, Ilmu Gama ( Jakarta : Bulan Bintang,1970), Hal. 7.
2
melaksanakan shalat berjamaah, membaca Al-Quran kurang pasih, melawan
orang tua serta gurunya, berkelahi, berkata kotor, dan hal lain yang bertentangan
dengan nilai-nilai agama. Hal ini juga didorong dari orang tua yang kurang
kegiatan positif yang dapat menambah ilmu pengetahuan khususnya ilmu agama.4
Pendidikan agama sangat lah penting bagi setiap manusia. Jika seseorang
memliki ilmu pengetahuan agama yang kurang maka ia akan merasa sangat
kesulitan jika dihadapkan dengan suatu masalah. Dalam hal ini setiap generasi
perlu mempelajari ilmu agama dengan baik atau ilmu yang lainnya. Karena
sebagai generasi penerus harus memliki pengatahuan yang baik, agar hidup lebih
terarah.
generasinya sebagai pilar yang membela tegaknya ajaran Illahi diseluruh bumi.
4
Hasil observasi terhadap beberapa orang remaja di Desa Asam Peutik, pada tanggal 28
Juni 2021
3
Remaja masjid yang memahami potensi dalam organisasinya akan ikut serta
kepada masyarakat Desa Asam Peutik dan khususnya bagi para remaja. Baik
positif dan berperan untuk menambah ilmu pengetahuan agama. Adapun kegiatan
yang dilaksanakan oleh para Remaja Masjid untuk meningkatkan motivasi remaja
dalam belajar agama ataupun beribadah antara lain yaitu dengan pengajian
rutinitas mingguan, pengajian rutin bersama ustad yang dilakukan setiap dua kali
dalam sebulan, shalat berjamaah setiap hari, belajar membaca Al-qur’an sepekan
sekali, membaca surah Yasin, Al-kahfi serta salawatan setiap malam jum’at yang
Selain itu ada kontribusi material dari remaja masjid Desa Asam Peutik seperti
Sayangnya tidak semua remaja yang terdapat pada Desa tersebut berkenan
atau sudi untuk bergabung dalam organisasi remaja masjid tersebut. Hal ini
dikarenakan kurangnya motivasi yang diberikan dari sebagian orang tua kepada
observasi terhadap 6 orang remaja. Berbagai dalih dan alasan yang mereka
5
Umar Jaeni, Panduan Remaja Masjid (Surabaya : Cv. Alfa Surya Grafika, 2003), hal.1
4
sampaikan seperti merasa tidak pantas karena tingkah laku mereka yang kurang
baik (Akhlaq Mazmumah), banyak kegiatan atau tugas yang diberikan dari dari
sekolah, pemahaman agama yang kurang, dan lain sebagainya.6 Tentunya hal ini
Terkadang timbul geb-geb yang memisahkan mereka, bagi yang mengikuti dan
yang tidak mengikuti organisasi tersebut. Tidak jarang remaja yang mengikuti
organisasi mendapat ejekan atau tekanan dari remaja yang tidak mengikuti
organisasi tersebut. Tentunya bagi remaja yang mentalnya belum kuat itu menjadi
suatu ketakutan dan menjadi pengaruh untuk tidak mengikuti organisasi remaja
masjid.
Belajar Agama dan Beribadah Pada Kalangan Remaja di Desa Asam Peutik ’’.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih terfokus, terarah dan tidak meluas, maka penulis
akan membatasi penelitian ini. Adapun penelitian ini hanya terfokus pada
bagaimana peran Remaja Masjid dalam meningkatkan motivasi belajar agama dan
6
Berdasarkan hasil wawancara dengan 6 orang remaja di Desa Asam Peutik, pada tanggal
30 Juni 2021
5
C. Rumusan Masalah
menjadi ruang lingkup permasalahan pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
D. Tujuan Penelitian
tujuan penelitian agar tidak kehilangan arah dalam melakukan penelitian. Adapun
Peutik.
E. Manfaat Penelitian
berikut :
6
a. Secara Teoritis
b. Secara Praktis
3. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi atau acuan
F. Penjelasan Istilah
penelitian ini, maka ada baiknya diawali dengan memberikan penjelasan ataupun
pengertian dari berbagai istilah yang ada dari judul penelitian ini. Hal ini
dilakukan bertujuan agar tidak terjadi kesalah pahaman dari isi keseluruhan
penelitian ini. Oleh karena itu, penulis menulis penjelasan istilahnya seperti yang
7
1. Peran Remaja Masjid
Sedangkan misi dari remaja masjid adalah berdakwah dengan hikmah dan
pelajaran yang baik serta menjadi rahmat bagi semesta alam. Tujuan utama dari
selaku remaja masjid disetiap kegiatan yang berhubungan dengan masjid. Baik
itu dalam membersihkan masjid ataupun ikut seta dalam kegiatan masjid, serta
bergotong royong membersihkan masjid, serta ikut serta dalam setiap kegiatan
rutin yang diadakan dari desa untuk masjid, contohnya kegiatan perayaan hari
7
Soerjono Soekanto, Sosiologi Sebuah Pengantar, (Jakarta: Rajawali Grafindo
Utama,2005), hal.243
8
Meningkatkan merupakan upaya untuk menambah derajat, tingkat dan
keterampilan dan kemampuan agar menjadi lebih baik. Motivasi belajar adalah
mempelajari ilmu pengetahuan terkait agama. Sehingga dengan itu para remaja
3. Motivasi Beribadah
aturan illahi yang mengatur hubungan ritual secara langsung antara hamba Allah
8
W.S. Winkel, Psikologi Pendidikan dan Evaluasi Belajar, (Jakarta: PT. Gramedia,
1997), hal. 63.
9
dengan TuhanNya yang tata caranya ditentukan secara rinci dalam Al-Quran dan
Sunnah Rasul.9
G. Kajian Terdahulu
Penyuluhan Islam Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan 2019 yang
Masyarakat Di Dusun XII Desa Bandar Khalipah Kecamatan Percut Sei Tuan
kualitatif, hasilnya bahwa Peran Remaja Masjid Nurul Aman memiliki kedudukan
dan peran yang strategis dalam rangka memperdayakan remaja dalam membina
kaderisasi umat seperti mengikut sertakan dalam kegiatan bisa sebagai pengurus
remaja juga panitia acara kegiatan dibuat, pembinaan remaja muslim menciptakan
remaja yang berahklak yang baik seperti pengajian juga membuat acara
9
Muafi, Pengaruh Motivasi Spiritual Karyawan terhadap Kinerja Religius (Studi
Empiris: di Kawasan Rungkut Surabaya, 2003), Jurnal Siasat Bisnis, No 8, Vol.1, Hal. 6
10
keterampilan yang Islami buat grup nasid, vokal grup, sepak bola, pendukung
ta’mir Masjid guna membantu kelancaran yang ada di Masjid selaku ketua dan
struktur remaja, Dakwah dan Sosial merupakan tujuan dari peranan remaja dalam
bulanan begitu juga acara hari besar Islam dan silatuhrahmi dengan pengajian
adalah sama sama meneliti tentang peran remaja masjid dan menggunakan
Jambi 2021 yang berjudul “Peran Remaja Islam Masjid Baiturahim Dalam
penelitiannya yaitu Hasil yang di capai Remaja Islam Masjid Baiturahim Dalam
Kabupaten Muaro Jambi Telah banyak peningkatan dari anak-anak Desa Simpang
Limo, baik dalam hal peningkatan akhlak, ibadah, dan juga Motivasi Baca Al-
Qur’an, yang pada awalnya anak-anak masih malas dan belum paham huruf
hijaiyah sekarang telah ada perubahan. Persamaan yang ada dalam penelitian
ini adalah sama-sama meneliti tentang peran remaja masjid, yang membedakan
11
Penelitian yang dilakukan Heri Budianto mahasiswa jurusan Pendidikan
Agma Islam IAIN Bengkulu 2019 yang berjudul “ Peran Remaja Masjid
remaja di era millenial secara keseluruhan yaitu pelatihan jurnalistik, wisata religi,
jenazah, tamrinul khitbah, latihan barjanji, gema ramadhan yang diisi dengan
kepanitiaan zakat fitrah, pembagian takjil berbuka puasa, dzikir akbar dalam
besar Islam (PHBI), santunan anak yatim, pengajian dasar Taman Pendidikan Al-
Quran dan kegiatan berolahraga. Peran Remaja Masjid ditunjukan dari persentasi
daftar cheklist pada aktivitas Remaja Masjid yaitu sebesar 87% termasuk dalam
kriteria baik. Hal ini menunjukan bahwa peran Remaja Masjid dalam pembinaan
yaitu sumber dana, fasilitas masjid, latar belakang dan semangat para anggota.
yang menurun, pengurus kurang dan jarak masjid. Persamaan dalam penelitian ini
12
penelitian terdahulu dengan penelitian ini yaitu varibel yang digunakan, lokasi
Dakwah UIN Alauddin Makasar 2017 yang berjudul “ Peran Remaja Masjid
enam program kerja remaja masjid Meratu Munir dalam meningkatkan kualitas
kegiatan tersebut masih terdapat hambatan yang dihadapi oleh remaja masjid yaitu
faktor kesibukan, faktor cuaca, faktor kedisiplinan dan faktor dana. Uapayanya
buku bacaan yang memberikan motivasi tentang shalat berjamaah serta kerugian
orang-orang yang neggan untuk shalat berjamah. Persamaan dalam penelitian ini
adalah sama-sama meneliti peran Remaja Masjid dan metode yang digunakan
tentang peran remaja masjid dalam meningkatkan motivasi belajar agama dan
beribadah.
13
BAB II
LANDASAN TEORI
14
Remaja masjid adalah suatu organisi kepemudaan Islam untuk membina
Keberadaan remaja masjid sangat penting karena dipandang memiliki posisi yang
disekitarnya.
hal, yaitu: 11
b. Peranan adalah suatu konsep tentang apa yang dapat dilakukan oleh
c. Peranan juga dapat dikatakan sebagai perilaku individu yang penting bagi
Berdasarkan ketiga hal diatas, maka dalam peran perlu adanya fasilitas-
lembaga kemasyarakatan yang ada merupakan bagian dari masyarakat yang dapat
kelompok.
10
Soerjono Soekanto, Sosiologi Sebuah Pengantar, (Jakarta : Rajawali Grafindo Utama,
2005), hal. 243.
11
Lukman Hakim, “Peranan Risma Jt (Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah)
Sebagai Lembaga Dakwah Masjid Agung Jawa Tengah”, (Skripsi Pada Fakultas Dakwah IAIN
Walisongo Semarang, 2011), hal.20.
15
Remaja merupakan golongan masyarakat yang paling mudah terpengaruh
dari dunia luar. Usia remaja merupakan usia rawan, dimana secara umum mereka
beragama, tetapi dalam perilakunya sering tidak menjalankan ajaran agama. Usia
remaja ini yang sering menjadi korban pergaulan kuran baik di zaman modern
saat ini. Organisasi Remaja Masjid adalah wadah kerjasama yang dilakukan oleh
pembinaan remaja, karena tanpa mengurangi ciri khas remaja untuk berkreasi dan
aktivitas tersebut.
Remaja masjid sebagai alat untuk mencapai tujuan dakwah dan wadah
sebagai lembaga kemasjidan. Adapun peran dan fungsi remaja masjid sebagai
berikut:13
a. Memakmurkan Masjid.
aktivits yang bersifat ibadah madhah ( perbuatan yang sudah ditentukan syarat dan
12
Siswanto, Panduan Praktis Oraganisasi Remaja Masjid, (Jakarta: Pustaka
Alkautsar,2005), hal 52-54
13
Departemen Pendidikan RI, Al-qur’an Dan Terjemahannya, (Bandung : Cv.
Diponogoro, 2010), hal.71.
16
rukunya ) hubungan dengan Allah ( hablum minallah ), maupun hubungan sesama
manusia ( Hablum minan nass ) yang bertujuan untuk meningkatkan iman dan
Dalam hal ini remaja masjid adalah organisasi yang memiliki keterkaitan
melaksanakan Shalat berjamaah bersama dengan umat Islam yang lain, karena
b. Kaderisasi umat.
pendidikan dan pelatihan yang terstruktur, secara tidak langsung dapat dilakukan
17
c. Pembinaan Remaja Muslim
manusia (SDM) yang sangat mendukung bagi kegiatan organisasi, sekaligus juga
merupakan objek dakwah (mad’u) yang paling utama. Oleh karena itu, mereka
berilmu, dan beramal shalih dengan baik. Selain itu, juga mendidik mereka untuk
berilmu pengetahuan yang luas serta memiliki ketrampilan yang dapat diandalkan.
Dengan pengajian remaja, mentoring, malam bina iman dan taqwa (Mabit),
seperti shalat jum’at, penyelenggaraan kegiatan Ramadhan, Idul Fitri dan Idul
Adha dan lain sebagainya. Disamping bersifat membantu, kegiatan tersebut juga
aktif dalam mendakwahkan Islam secara luas, disesuaikan dengan situasi dan
18
Dalam sebuah organisasi tentu memiliki tujuan dalam pelaksanaan
kegiatan yang telah disepakati bersama. Salah satunya dalam organisasi Remaja
Masjid yaitu tujuan utama adalah memakmurkan masjid dan mengarahkan remaja
muslim agar dalam kehidupannya tetap pada ajaran atau norma-norma yang telah
ditetapkan Islam. Dikarena remaja atau pemuda merupakan generasi yang dapat
mewarnai kehidupan dimasa yang akan datang. Dengan demikian Remaja Masjid
mestinya.
dilingkungan masjid. Pertama, program wajib yang diikuti oleh setiap anggota
remaja masjid yang bersifat pembinaan rohani. Kedua, program pilihan yang
sifatnya hobi dan pengembangan bakat. Adapun program kegiatan remaja masjid
yaitu :
a. Penerimaan anggota
b. Majelis taklim
c. Bimbingan belajar
d. Latihan kepimimpinan
e. Pesantren kilat
19
h. Perpustakaan masjid
j. Forum komunikasi14
b. Motivasi
1. Pengertian Motivasi
stimulasi tindakan kearah tujuan tertentu dimana sebelumnya tidak ada gerakan
Orang yang tidak mau bertindak sering kali disebut tidak memiliki motivasi.
Alasan atau dorongan itu bisa datang dari dalam diri, faktor luar hanyalah
pemincu motivasi tersebut. Motivasi dari luar adalah motivasi yang pemicunya
datang dari luar diri kita. Sedangkan motivasi dari dalam ialah motivasi yang
14
Ahmad Yani, Panduan Memakmurkan Masjid, ( Depok : Al-Qalam,2009), hal.5
15
Oemar Hamalik, Psikologi Belajar Mengajar, (Bandung : Sinar Baru Algensindo,
1990), hal. 173
16
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta : Raja Grafindo Perseda,
2004), hal. 78
20
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil
2. Fungsi Motivasi
oleh kuat lemahnya motivasi. Ibadah seseorang akan sulit didapat tanpa adanya
kesulitan tersebut memberikan dorongan yang sungguh kuat. Dalam Islam secara
kegiatan
tujuan
3. Macam-macam Motivasi
1. Motivasi Bawaan
17
Ibid, hal. 84
18
Ibid, hal. 85
21
Yang dimaksud adalah motivasi yang dibawa sejak lahir, jadi motivasi
ada tanpa dipelajari. Ia adalah motivasi alami dan motivasi fitrah yang
sebagainya.
a. Hidayah
ibadah salat, zakat dengan perasaan takut kepada Allah dan penuh keimanan
b. Memeluk Islam
Ajaran Islam yang telah ada dalam diri seseorang akan mengusir gelapnya
c. Cinta
dirimu kepada yang engkau cintai tanpa ada yang tersisa sedikitpun.
d. Surga
19
Rafiudin, Psikologi Kehidupan Problema dan Solusi Opposite Therapy, (Jakarta :
Athoillah Press, 2007), hal. 60
22
Dalam ilmu psikologi surga merupakan dunia spiritual, dimana orang
melakukan doa dan perbuatan untuk mencapai apa yang diyakini. Menurut Islam,
surga memiliki banyak tingkatan dan semua itu diperuntukan hanya bagi orang-
e. Pertolongan
f. Persatuan
g. Kebahagiaan
Tidak ada satu manusiapun yang tidak ingin mendapatkan suatu kebahagiaan.
Ada satu faktor yang dapat menjamin seseorang melaksanakan aturan yang
Faktor berupa keyakinan seseorang bahwa dia pasti bertemu dengan Tuhan pada
suatu waktu.
Motivasi secara bahasa memiliki arti dorongan yang timbul pada diri
seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu, usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang
23
tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai tujuan yang
merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual dan berperan dalam
diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri peserta didik yang
sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan bertakwa kepada Allah,
psikologis dari dalam jiwa, dalam bentuk dorongan pertumbuhan dan perubahan
diri seseorang dalam tingkah laku baru berkat pengalaman dan latihan untuk
Agama Islam.
20
Azhari, Psikologi Umum Dan Perkembangan ( Jakarta Selatan : Penerbit Teraju, 2004),
hal.66
21
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon
Guru ( Jakarta : Raja Grafindo Persada , 2001 ), hal. 79
22
Muhaimin, Paradigma Pendidikan Islam ( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2002 ), hal.
77
24
Motivasi belajar agama memiliki tiga karakterisktik yang dikemukakan
berinteraksi.
belajar.23
individu, yaitu dari dalam individu (internal) dan faktor dari luar diri individu
23
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru dan Calon
Guru ( Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2001), hal. 79
25
faktor emosi, kebiasaan yang dapat menjadi motivator, faktor mental set, nilai dan
a. Faktor Fisiologis
b. Faktor Emosi
Emosi yang pisitif seperti rasa senang dan gembira, sedangkan emosi
nilai dan sikap terhadap kegiatan belajar dapat mendorong dan dapat
24
Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru ( Bandung : Rosdakarya, 2004)
hal. 56-57
26
Longkungan kondusif dan disertai insentif yang memuaskan akan
3. Fungsi Motivasi
pendorong untuk mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil
melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tidak
motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana
27
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai
mesin dalam mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya
suatu pekerjaan. Motivasi pada diri seseorang berguna untuk dirinya sendiri
melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan penggerak dari setiap
Dengan demikian, motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus
Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi baik
dalam memilih sesuatu akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain
bahwa dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi
maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik.
Intensitas motivasi seorang ayah atau ibu akan sangat menentukan tingkat
28
d. Motivasi Beribadah
melakukan sesuatu. Motivasi juga menjadi dasar bagi seseorang untuk terlibat dan
timbul dari dalam diri setiap individu untuk mencapai tujuan tertentu.
sesuatu, sehingga menjadi unsur penting dalam tingkah laku atau tindakan
berperan sebagai penyeleksi atas perbuatan yang akan dilakukan manusia baik
sikap manusia dalam beramal, benar atau salah sehingga bisa dilihat kebenaran
kehidupannya.
menurut syara’ (terminologi) ibadah adalah taat kepada Allah SWT dengan
yang ikhlas dan semata mata hanya mengharap ridha dari Allah SWT.
umum motivasi ibadah dialam dagama dapat dikelompokkam dalam dua hal,
yakni ibadah karena keikhlasan ( karena Allah ) dan karena riya’ ( hadirnya unsur
25
Ramayulis, Psikologi Agama ( Jakarta : Kalam Mulia, 2013 ), hal.101.
29
lain dalam melaksanakan ibadah ). Motivasi ibadalah adalah suatu kekuatan yang
menjadi sumber serta alasan bagi seseorang mengapa dan untuk apa dia meyakini
kebenaran suatu agama dalam beribadah, yang dari keyakinan itu muncul perilaku
1. Macam-Macam Ibadah
Ditinjau dari jenisnya, ibadah dalam Islam terbagi menjadi dua jenis,
dengan bentuk dan sifat yang berbeda anatar satu dengan lainnya, yaitu antara
lain:27
Ibadah Mahdhah adalah ibadah apa saja yang telah ditetapkan Allah
akan tingkat, tata cara dan perincian-perinciannya. Jenis ibadah yang termasuk
mahdaha yaitu shalat, puasa, zakat, haji, umrah,wudhu, tayamum dan hadas.
diizinkan oleh Allah. Misalnya ibadah ghairu mahdhah adalah belajar, dzikir,
amal ( ibadah ) ada dua macam yaitu : Ikhlas, niat hati yang murni hanya untuk
ibadah karena malu kepada manusia atau supaya dilihat orang. Bermuraqabah
artinya yakin bahwa Allah itu melihat, dan selalu ada disamping kita, sehingga
26
Muhammad Thoclhah Hasan, Dinamika Kehidupan Religius ( Jakarta : PT. Listafariska
Putra, 2000), hal. 58.
27
Sahriansyah, Ibadah dan Akhlak ( Yogyakarta : IAIN Antasari Press, 2014 ), hal. 2.
30
kita sellau melakukan ibadah dengan sesungguhnya, jangan keluar dari waktu,
diawal waktu.
dorongan yang tercipta karena tuntutan perilaku. Menurut Freud, ketaan beribadah
berbahaya yang akan menimpanya dan memberi rasa aman bagi dirinya sendiri.
(faktor alami), konflik moral (faktor moral), dan faktor pengalaman emosional
atau afektif.
31
4). Berbagai proses pemikiran verbal (faktor intelektual).28
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
28
M.Khalilurrahman, Fakta dan Keajabain Salat Subuh (Jakarta : Wahyu Qolbu, 2013),
hal. 4.
29
Muhammad Idrus, Metode Penelitian Ilmu Sosial Pendekatan Kualitatif Dan
Kuantitatif, (Yogyakarta: Erlangga, 2009), hal. 61.
32
B. Lokasi Penelitian
Adapun yang menjadi lokasi dalam penelitian ini yaitu Desa Asam Peutik
tempat penelitian karena masalah yang diteliti terdapat pada Desa tersebut.
Penelitian yang akan dilakukan ini memperoleh izin dari lokasi penelitian serta
C. Sumber Data
33
a. Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari pihak pertama. Data
sampling yaitu memilih kasus yang informatif berdasarkan strategi dan tujuan
yang telah ditetapkan, yang jumlahnya tergantung pada tujuan dan sumberdaya
studi. Dalam hal ini peneliti memilih jenis teknik pemilihan informan dengan
informan langung yaitu ketua remaja masjid, anggota aktif remaja serta
pembinanya, dan tokoh masyarakat yang ada di Desa Asam Peutik. Maka dari itu,
sumber data primer yang peneliti gunakan adalah 8 orang narasumber. Hal ini
organisasi remaja masjid tersebut. Adapun tokoh masyarakat yang dimaksud ialah
seseorang yang berhubungan dengan remaja masjid seperti Imam masjid serta
masyarakat yang ada disekitar masjid yang mengetahui kegiatan dari remaja
masjid.
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan tidak langsung tetapi diperoleh
melalui orang atau pihak lain. Data-data sekunder tersebut, diantaranya diperoleh
30
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia, 2002), hal. 82.
31
Michael Quinn Patton, Qualitative Research and Evaluation Methods, ( California :
Sage Publishing, 2002), hal.40.
33
dari masyarakat setempat mengenai peran remaja masjid dan perilaku remaja.
Selain dari itu, data yang diperoleh dapat melalui karya ilmiah dan berita-berita
berdasarkan pada data-data sekunder yang telah tersedia. Data ini juga dapat
digunakan sebagai sarana pendukung untuk memahami masalah yang akan diteliti.
melakukan proses penelitian yang dapat memberikan informasi yang jelas terkait
a. Wawancara
informasi secara langsung. Dalam hal ini peneliti akan mewawancarai 6 orang
narasumber yaitu ketua remaja masjid, anggota aktif remaja serta pembinanya,
tokoh masyarakat dan anggota yang tidak bergabung di remaja masjid. Alat yang
digunakan oleh peneliti dalam wawancara ini yaitu hp android dan buku catatan.
32
M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya, (Jakarta:
Penerbit Ghalia Indonesia, 2002), hal. 58.
34
b. Dokumentasi
Dokumentasi adalah salah satu cara yang digunakan untuk memperoleh data
dan infromasi dalam bentuk buku, arsip, tulisan angka dan gambar yang berupa
berupa foto kegiatan penelitian dan tulisan ilmiah yang berhubungan dengan
c. Observasi
perilaku narasumber serta lokasi penelitian baik secara langsung maupun secara
peneliti akan lebih mampu memahami konteks data dalam keseluruhan situasi
mengumpulkan data tetapi juga akan dapat merasakan suasana sosial yang
diteliti.34
33
Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mix Methods), (Bandung: Alfabeta, 2015),
hal.329.
34
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka
Cipta, 2010), hal. 183
35
E. Teknik Analisis Data
Analisis Data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan
membuat kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang
lain35. Dalam Penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisis data deskriptif
terkumpulnya hasil penelitian yang diperoleh, baik fenomena itu bersifat alamiah
1. Reduksi Data
yang muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Karena itu reduksi data
35
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif R&D ,(Bandung: Alfabeta, 2010),
hal.244.
36
2. Penyajian Data
informasi yang berupa teks naratif, grafiks, matriks, bagan dan jaringan.
3. Penarikan Kesimpulan
fenomena proposisi.
37
BAB IV
Desa Asam Peutik merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan
Langsa Timur. Desa ini sejak pada zaman Belanda dulu sebelum tahun 1928
sudah ada, yang pernah diceritakan oleh orang-orang tua dahulu pada zaman
Belanda, yang membuka hutan ini adlah seorang China yang hanya diambil
kayunya dan dibawa keluar daerah. Nama China tersebut yaitu “ Panjang Yuu”,
setelah habis kayu yang besar, lahan daerah tersebut ditinggalkan. Kemudian pada
tahun 1928 masuklah orang Suku Jawa dari Serafoh yang bernama “Siren” dan
seorang Suku Aceh Ampon yang berasal dari Langsa dan sekitarnya untuk
Pada tahun 1928 sampai denga 1950 desa ini terbagi menjadi 2 (dua )
bagian yaitu Barat dan Timur. Dibagian sebelah barat dipimpin oleh “Peutuah
Usuh”, sedngkan dibagian sebelah Timur dipimpin oleh lurah “Siren”. Pada tahun
1944 “Peutuah Siren” meninggal dunia, dan langsung digantikan oleh “Lurah
Yatiman”. Pada tahun 1950 kedua desa ini berubah lagi menjadi dua bagian yaitu
“ Desa Asam Peutik” dan “Desa Bukit Meudang Ara”. Asal usul kenapa Desa ini
diberi nama dengan sebutan “Asam Peutik” dikarenakan pada zaman dahulunya
suatu pembukaan hutan yang kedua ada seorang Suku Aceh dan Suku Jawa duduk
dibawah pohon asam jawa yang besar dan disamping pohon asam tersebut
38
terdapat pohon kates (pepaya), maka kesepakatan seorang Suku Aceh dan Suku
tersebut belum mempunyai wadah untuk para remaja bersatu mempelajari ilmu
agama. Maka dibentuklah satu oraganisasi Remaja Masjid. Remaja Masjid Nurul
Iman di dirikan pada tanggal 12 Desember 2000. Remaja masjid ini merupakan
salah satu organisasi remaja yang ada di Desa Asam Peutik dibawah Naungan
Pengurus Masjid Nurul Iman dan Pemerintah Desa (Kelurahan). Yang melatar
kurangnya jamaah yang shalat pada saat itu. Dalam hal ini dibentuklah remaja
masjid sebagai wadah dalam rangka perbaikan diri dan pengembangan potensi
a. Membina remaja untuk memahami ajaran Islam dengan baik dan benar
39
b. Berupaya mengembalikan fungsi masjid sebagai sentral kegiatan umat.
a. Bidang Kaderisasi
b. Bidang PHBI
c. Bidang Dakwah
luar.
e. Bidang sosial
40
2. Bakti Sosial
Dalam hal ini Program dari kegiatan Remaja Masjid Nurul Iman sangat
dilingkungan Desa Asam Peutik ikut serta dalam program-program remaja yang
dibuat, para orangtua merespon baik anak-anak mereka ikut dalam kegiatan-
kegiatan yang diadakan. Adapun beberapa kegiatan yang mereka buat seperti:36
tausyiah.
7. Jum’at bersih.
sekali terjadi saat ini remaja-remaja tidak terarah dan tidak terkendali disebabkan
36
Hasil Wawancara Dengan Pembina Remaja Masjid Bapak Suyaman, Pada Tanggal 02
Juli 2021
41
enggan mengkuti karena gensi dan malu dikatakan alim, serta dorongan dari
Rifal Laki-laki
Ilham Laki-laki
Rizki Laki-laki
Tania Perempuan
Puja Perempuan
Winta Perempuan
42
8. Rendi Kaderisasi Laki-laki
Ilham Laki-laki
Yuda Laki-laki
Yuliani Perempuan
Fiza Perempuan
Bayu Laki-laki
Diana Perempuan
Hengki Laki-laki
Dila Perempuan
Icut Perempuan
Rio Laki-laki
Rafi Laki-laki
Lisa Perempuan
Sinta Perempuan
Dewi Perempuan
43
B. Hasil Penelitian
Masjid
“ Menurut saya mereka sudah menjalankan perannya dengan baik, terlihat dari
program kegiatan remaja masjid Nurul Iman sudah dilaksanakan dengan baik,
banyak kegiatan yang sudah mereka laksanakan baik itu yang perpekan ataupun
perayaan Hari-hari Besar Islam. Kegiatan yang mereka laksanakan juga tidak
hanya tentang keislaman saja, meraka ada membuat program kegiatan olahraga,
dan menurut saya itu sangat baik. Hanya saja ketika ada suatu kegiatan yang
seperti kesibukan membuat pr atau tugas sekolah lainnya ’’. 37 Hal serupa juga
menurut saya, remaja masjid ini sudah melaksanakan perannya dengan baik,
kegiatan dari program yang mereka buat sudah dilaksanakan dengan baik, akan
Hal serupa juga dikatakan oleh bapak selamet selaku warga setempat yang
mengatakatan “ adanya remaja masjid di desa ini sangat membantu para orangtua
37
Hasil wawancara dengan bapak Suyaman, hari Kamis 24 Maret 2022
38
Hasil wawancara dengan bapak Mulyaman, hari Selasa 29 Maret 2022
44
dapat dikatakan baik, saya pernah mengikuti pengajian yang mereka laksanakan
bersama ustad dari luar kampung dan perayaan Hari Besar Islam, mereka
laksanakan, yang saya ketahui pengajian setiap minggu, mereka juga ada ngaji
bareng setiap malam jum’at dan ada juga olahraga seperti bermain bola takraw
“ Dalam menjalakan tugas atau perannya remaja masjid ini sudah berjalan
dengan baik, adapun program Remani ini lebih untuk mengembalikan fungsi
masjid sebagai sentral kegiatan umat, jadi setiap kegiatan dikaitan dengan fungsi
mengadakan olahrga itu 1 minggu sekali. Semua itu untuk melahirkan kader muda
yang kreatif dan mandiri sebagai pemimpin yang berbasis masjid. Dan ada juga
kegiatan perayaan Hari Besar Islam, Maulid Nabi dan Isra’ Mi’raj, itu semua
Namun pada saat ini untuk mengumpulkan anggota dalam kegiatan seperti rapat
Berdasarkan hasil wawancara dengan Rian sebagai anggota aktif remaja, beliau
mengatakan bahwa :
39
Hasil wawancara dengan bapak Selamet, hari Selasa 05 April 2022
40
Hasil wawancara dengan Muhammad Nur Zayyan, hari Senin 19 April 2022
45
“ Program kegiatan yang dilaksanakan telah berjalan dengan baik, seperti
yang telah disusun dapat dilaksanakan oleh remaja masjid di Desa Asam Peutik
mengatakan bahwa :
dampak yang sangat positif bagi masyarakat setempat, saat ini masjid menjadi
ramai jama’ah yang hadir untuk menunaikan ibadah. Ada juga sebagian
masyarakat atau pun anak-anak mudanya yang hadir ikut belajar dalam
pengajian yang diadakan remaja masjid ini. Harapan saya remaja masjid ini
tetap terus berjalan agar dapat memotivasi remaja yang lainnya, sama-sama
belajar ilmu agama, guna untuk menciptakan generasi yang baik yang
Hal yang sama juga dikatakan oleh ibu Sumiati, beliau mengatakan
bahwa:
“ Kalau dilihat dari kegiatan yang dilakukan oleh para remaja, banyak
kegiatan yang dapat menarik masyarakat dan remaja yang lainnya untuk
41
Hasil wawancara denga Rian, hari Rabu 18 Mei 2022
42
Hasil wawancara dengan Bapak Mulyaman, hari Selasa 29 Maret 2022
46
belajar ilmu agama, misalnya seperti pengajian dan majlis ta’lim. Hal ini
dan persiapkan semuanya. Sampai saat ini kegiatan yang mereka lakukan
berjalan dengan baik. Harapan saya remaja masjid ini dapat merangkul semua
Hal senada juga dikatakan oleh bapak Selamet, beliau mengatakan bahwa :
masjid ini. Saya melihat sebagian besar remaja dan masyarakat yang ada di
Desa ini mulai ramai datang ke Masjid dan juga mengikuti majlis ta’lim
bersama ustad yang meraka panggil. Harapan saya remaja masjid ini dapat
“ Kegiatan reamaja masjid ini sangat bermanfaat untuk para remaja dan
warga sekitar untuk belajar ilmu agama. Hal ini terlihat dari mulai ramainya
masyarakat dan remaja yang datang kemasjid untuk melaksanakan salat dan
sya, semoga remaja-remaja yang ada disini dapat ikut bergabung dalam
43
Hasil wawancara dengan Ibu Sumiati, hari Senin 25 April 2022
44
Hasil wawancara dengan Bapak Selamet, hari Selasa 05 April 2022
45
Hasil wawancara dengan Muhammad Nur Zayan, hari Senin 19 April 2022
47
Kemudian peneliti mewawancarai Mei Shella selaku sekretaris remaja
setempat untuk belajar agama dan ibadah terkhusus saya sendiri. Dulu saya
dalam beribadah malas-malasan dan ilmu agama juga kurang. Tetapi ketika
saya bergabung diremaja masjid ini,banyak ilmu baru yang saya dapat dari
majlis ta’lim ataupun kegiatan yang lainnya. Disini juga saya dapat belajar
bagaimana menjalakan organisasi dengan baik. Saat ini juga masjid sudah
berharap semua anggota dapat kompak kembali dan semua remaja yang ada
oleh remaja masjid ini, sangat berpengaruh sekali untuk memotivasi remaja
Kegiatan
48
masyarakat dan remaja, Muhammad Nur Zayyan selaku ketua menyatakan
bahwa :
“ Dalam proses pelaksanaannya saat ini semangat para anggota sudah mulai
mereka memiliki agenda pribadi yang tak bisa ditinggalkan. Misalnya dalam
memotivasi remaja lainnya untuk hadir kembali dalam mengikuti kegiatan yang
diadakan. Dalam hal dana pun kami masih kurang, saat ini kami tidak
mendapatkan lagi dana dari kelurahan, untuk itu kegiatan yang akan diadakan
akan terkendala apabila tidak ada uang kas. Uang kas biasanya kami kumpulkan
dari setiap anggota”. Dan dalam perekrutan anggota baru masih kurangnya
keinginan remaja untuk belajar ilmu agama sehingga mereka enggan untuk
bergabung.47
beliau mengatakan :
membuat mereka sulit berkumpul dalam agenda rutin yang diadakan. Dan paling
yang datang hanya 50% dari seluruh anggota. Dan kami juga terkendala didana
yang sudah tidak diberikan lagi dengan alasanya korona, dananya untuk kegiatan
korona. Jadi saat ini kalau ada kegiatan kami menggunakan uang kas”.48
47
Hasil wawancara dengan Muhammad Nur Zayyan, hari Senin 19 April 2022
48
Hasil wawancara dengan Rian, hari Rabu 18 Mei 2022
49
Hal yang serupa juga disampaikan oleh Nilda Rizkiani selaku Bendahara,
“ Saat ini anggota remajanya sudah sulit untuk berkumpul seperti biasanya
lagi. Kalau rapat ataupun ada kegiatan hanya setengah dari seluruh anggota.
Ketika ditanya alasannya kenapa, mereka selalu menjawab ada tugas dari
sekolah, kuliah dan kerja. Kami juga terkendala dari segi dananya, jadi kalau
membuat kegiatan yang mengundang ustad ataupun lomba untuk anak-anak itu
terkadala pada anggota yang sudah kurang aktif lagi, dikerena belum bisa
mengatur waktu antara kesibukan pribadi dan organisasi serta dalam segi dana
yang kurang.
“ Selama saya mengikuti organisasi ini masalah yang sering terjadi adalah
ada anggota yang kuliah, sekolah dan bekerja, untuk itu ketika ada pertemuan
organisasi jarang ada yang datang. Solusinya menurut saya adalah setiap anggota
49
Hasil wawancara dengan Nilda Rizkiani, hari Sabtu 21 Mei 2022
50
harus lebih konsisten lagi dalam membagi waktu antara kesibukan pribadi dan
jangan sampai putus komunikasi dan untuk para anggota agar dapat
menyesuaikan waktunya. Jika hal ini dapat diterapkan, maka kegiatan yang akan
yaitu merekrut anggota baru agar didalam organisasi ini banyak anggotanya. Jadi
ketika diadakan rapat atau kegiatan tidak kekurangan anggota dan kalau bisa
Menurut saya solusinya adalah menjalin kembali hubungan antar anggota jangan
sampai sesama anggota tidak tahu kemana anggota yang lainnya pergi dan
C. Hasil Pembahasan
50
Hasil wawancara dengan Mei Shella. Hari Kamis 12 Mei 2022
51
Hasil wawancara dengan Rian, hari Rabu 18 Mei 2022
52
Hasil wawancara dengan Nilda Rizkiani, hari Sabtu 21 Mei 2022
51
1. Peran Remaja Masjid dalam menjalankan Program Kerja Remaja di Desa
Asam Peutik
hak dan kewajiban selaku remaja masjid untuk mensejahterakan masjid sekaligus
membangun peradaban yang baik menurut jalur agama terhadap remaja, keluarga
dan masyarakat Asam Peutik secara umum. Yakni dengan setiap program yang
Secara umum kegiatan yang dilaksanakan oleh Remaja Masjid ini sudah
berjalan dengan baik. Semua kegiatan yang di programkan telah berjalan dengan
lancar. Baik itu program rutin ataupun yang hanya pada waktu tertentu. Ada pun
program rutin yang mereka jalankan seperti pengajian, latihan rebana, salawatan,
yasinan serta jum’at bersih-bersih. Dan adapun program yang hanya dilakukan
dalam waktu tertentu misalnya peringatan Maulid Nabi, Isra’ Mi’raj dan 1
Muharram. Hampir seluruh kegiatan yang telah dijalankan oleh remaja Masjid ini
dilaksanakan oleh meraka. Kegiatan yang mereka laksanakan telah dapat menarik
masjid. Hal ini dapat peneliti paparkan dari hasil wawancara dengan beberapa
informan yaitu tokoh agama, pembina remaja masjid, ketua remaja masjid serta
2. Implementasi Dari Program Kerja Remaja Masjid Nurul Iman Desa Asam
52
Berdasarkan hasil temuan di lapangan sebagian program yang dilaksanakan
sudah berjalan baik. Kegiatan yang dilakukan sudah memenuhi target dan visi
misi remaja masjid yaitu untuk memakmurkan masjid dengan kegiatan kegiatan
yang positif dan untuk meningkatakan motivasi para anak muda atau remaja
remaja masjid ini memiliki kendala yang dapat menghambat kegiatan mereka.
Seperti saat ini dalam segi komunikasi antar anggota mereka sudah kurang aktif,
antara waktu kuliah,sekolah dan kerja yang sulit dibagi dengan organisasi, dalam
hal dana mereka juga kurang, serta regenerasi yang minim dari remaja yang
menjadi fokus utama dalam pelaksanaan program kerja. Hal ini dapat dilihat dari
saat rapat untuk agenda acara, mereka bingung menentukan pembagian anggota
untuk setiap sesi dalam acara. Ini harus diselesaikan yaitu dengan cara merekrut
hambatan yang dialami oleh remaja masjid Nurul Iman ini yaitu masih kurangnya
keinginan remaja untuk belajar ilmu agama, kurangnya komunikasi antar anggota,
waktu yang sulit dibagi antar kesibukan pribadi dengan organisasi dan dana yang
tersedia. Hal ini menyebabkan program kerja yang dijalankan tersendat dan
53
terlihat kurang aktif. Namun masyarakat berharap agar kegiatan mereka aktif
kembali, guna untuk menumbuhkan semangat para remaja yang ada di Desa
tersebut. Mengingat saat ini perkembangan semakin pesat dan banyak remaja
yang nilai moral dan pengetahuannya masih sangat kurang. Untuk itu masyarakat
manajemen. Berbagai metode manajemen modern yang ada saat ini merupakan
alat bantu yang perlu digunakan oleh pengurus remaja masjid. Pengurus remaja
kesempatan.
54
e. Kemampuan komunikasi timbal balik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
55
Berdasarkan hasil penelitian yang peneliti lakukan mengenai peran remaja
masjid Nurul Iman dalam meningkatkan motivasi belajar agama dan beribadah di
Desa Asam Peutik, dengan mengumpulkan data dari berbagai sumber yang
Hal ini terlihat pada program kerja yang dilaksankan oleh remaja masjid
Nurul Iman ini sudah berjalan dengan baik. Mereka dapat menarik
dan beribadah pada remaja di Desa Asam Peutik yaitu masih kurang
anggota sulit membagi waktu antar kesibukan pribadi dan organisasi dan
B. Saran
wadah bagi remaja untuk dapat mengembangkan kreativitas dan potensi. Sebagai
56
sarana tempat belajar kegiatan keagamaan bagi remaja, yang mana reamaja
usia ini mereka lebih cenderung memiliki keingintahuan yang tinggi. Sehingga
secara bertahap mulai diperkenalkan dan diberi bimbingan lebih tentang masalah
nilai-nilai keagamaan. Hal ini merupakan modal awal yang sangat besar
khususnya bagi orangtua, karena melalui organisasi ini anak remaja mulai dibina
supaya dalam diri mereka tumbuh kesadaran beragama sehingga dapat diterapkan
dalam kesehariannya.
Berdasarkan dari hasil kesimpulan yang telah dijelaskan diatas, ada beberapa
DAFTAR PUSTAKA
57
Andi Mapiare, 1998. Psikologi Remaja, Surabaya: Usaha Nasional
Penerbit Teraju
Cv.Diponogoro
Qolbu
Listafariska Putra
Algensindo
58
Sardiman, 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar Pedoman Bagi Guru
Alkautsar
Grafindo Utama
Pers
Alfabeta.
Umar Jaeni, 2003. Panduan Remaja Masjid Surabaya: Cv. Alfa Surya Grafika
Zakiah Daradjat, 1970, Ilmu Gama, Jakarta : Bulan Bintang, Cet. Ke-14.
Hasil observasi pada beberpa remaja di Desa Asam Peutik, Pada tanggal 28 Juni
2021
Hasil Wawancara Dengan 6 orang remaja di Desa Asam Peutik, Pada tanggal 30
Juni 2021
59
Hasil Wawancara Dengan Pembina Remaja Masjid BApak Suyaman, Pada
Hasil Wawancara Dengan Imam Masjid Nurul Iman Bapak Mulyaman, Pada
Hasil Wawancara Dengan Ketua Remaja Masjid Nurul Iman Muhammad Nur
Hasil Wawancara Dengan Masyarakat Ibu Sumiati, Pada Tanggal 25 April 2022
2022
Hasil Wawancara Dengan Anggota Remaja Masjid Mei Shella, Pada Tanggal 12
Mei 2022
Hasil Wawancara Dengan Anggota Remaja Masjid Rian, Pada Tanggal 18 Mei
2022
Hasil Wawancara Dengan Anggota Remaja Masjid Nilda Rizkiani, Pada Tanggal
21 Mei 2022
Lukman Hakim, Peranan Risma Jt (Remaja Islam Masjid Agung Jawa Tengah)
60
Andi Anirah Dan Sitti Hasnah, Pendidikan Islam Dan Etika Pergaulan Usia
Remaja (Studi Pada Peserta Didik Man 2 Model Palu), Jurnal Penelitian
61