Anda di halaman 1dari 4

Nama: Dandi Hary Kesuma

NIM : 22401007

RANGKUMAN BAB 9.

BAGAIMANA MEMBUAT TBM DIGEMARI MASYARAKAT.

Di tulis oleh : Safrudinningsih ,S.S.,M.I.Kom.

Merujuk dari penelitian yang di lakukan dinas perpustakaan Jakarta


Timur mengenai peningkatan kegemaran membaca masyarakat DKI Jakarta pada
tahun 2019 dan 2020. Hasil kajian ini merupakan data kuantitatif yang
menggambarkan kondisi kegemaran membaca masyarakat DKI Jakarta. Hal ini
menunjukan bahwa tingkat kegemaran membaca masyarakat DKI Jakarta masuk
kategori tinggi (72,15). Selain itu, inspirasi tulisan ini berdasarkan pengalaman
penulis sebagai sekertaris forum taman bacaan masyarakat DKI Jakarta yang
otomatis berhubungan dengan semua TBM di Ibukota dan daerah di Indonesia
serta pengalaman langsung penulis sebagai pengelola TBM Bukit Duri Bercerita
di Bukit Duri Tanjakan, Tebet-Jakarta Selatan. Dalam pemaparan itu pengukuran
di proleh dari penghitungan 3 indikator utama yaitu frekuensi membaca perhari ,
durasi membaca perhari , dan jumlah bacaan per hari. Dari ketiga indicator ini
kontribusi terbesar adalah jumlah bahan bacaan dengan nilai skor (77,54).

Dalam penelitian itu mengetengakan bahwa minat baca masyarakat masih


tinggi tetapi masih pada digital seperti yang di paparkan pada halis penelitian
tersebut. Kecenderungan Sebagian besar responden memilih format bacaan
elektronik dan menjadikan artikel pada sosial media sebagai sumber informasi
utama mereka menunjukkan bahan bacaan kionvensional, baik tercetak maupun
elektronik, tidak lagi menjadi sumber informasi utama mereka dalam memperoleh
informasi. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi taman bacaan di wilayah
Indonesia pada khususnya di daerah Jakarta.

A. ENAM LITERASI DASAR

Sejak tahun 2016 , kementrian Pendidikan dan kebudayaan riset dan


teknologi menggiatkan Gerakan literasi Nasional sebagai bagian dari
implementasi perasturan Menteri Pendidikan dan kebudayaan nomor 23 tahun
2015 tentang penumbuhan budi pekerti. Kementrian Pendidikan dan kebudayaan
riset dan teknolohgi membentuk kelompok nkerja Gerakan literasi nasional untuk
mengkoordinasikan berbagai kegiatan literasi yang di Kelola unit-unit kerja
terkait.

Ada enam literasi dasar yang perlu di kuasai, antara lain :

1. Literasi Bahasa/ Baca dan Tulis


Pengetahuan dan kecakapan untuk membaca, menulis, mencari,
menulusuri, mengolah, dan memahami informasi untuk menganalisa.
2. Literasi Numerasi.
Adalah pengetahuan dan kecakapan untuk bisa memperoleh
menginterprestasikan, menggunakan dan mengomunikasikan.
3. Literasi Sains.
Pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mampu mengidentifikasikan
pertanyaan, memperoleh pengetyahuan baru.
4. Literasi Digital.
Pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat alat
komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengefaluasi,
menggunakan, membuat informasi, dan memmanfaatkannya secara sehat
5. Literasi Finansial.
Pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang
konsep dan resiko , keterampilan , dan motifasi.
6. Literasi Budaya dan kewargaan.
Pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap
kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

Salah satu literasi adalah kecakapan digital artinya mau tidak mau harus
di sikapi dengan baik. Di era digital ini perkembangan teknologi terjadi sebuah
evolusi pda teknologi media, sebut saja new media atau di sebut juga media online
dengan istilah internet.

TBM sendiri mulai di kenal sejak tahun 1950, dengan nama Taman
Pustaka Rakyat(TPR) kemudian berganti nama menjadi Taman Bacaan
Masyarakat (TBM) pada tahun 1992/ 1993 dengan tujuan untuk mewujudkan
masyarakat gemar membaca. TBM bisa juga berarti suatu bentuk Lembaga
pendidika yang mampu menyediakan berbagai bentuk bahan belajar yang di
butuhkan masyarakat itu sendiri.

B. PERAN TAMAN BACAAN MASYARAKAT

Adalah Lembaga atau unit layanan mengenai berbagai kebutuhan bacaan


yang harus berguna bagi masyarakat di suatu desa ataupun wilayah di bagunnya
TBM. Selain itu yang tak kalah pentingnya adalah pengelola TBM selain
mempunyai kecakapan digital untuk mendampingi pengunjung atau anak anak
yang datang ke TBM. Jadi, pengelola TBM hendaknya terus melatih dan mau
belajar dalam bidang perpustakaan, menjadi penentu keberhasilan sebuah
perpustakaan.

Adapun fakta membuktikan bahwa internet sudah menjadi kebutuhan


misalnya sumber belajar interaktif, inspirasi pengembangan bisnis, dan media
untuk promosi produk. Sementara semua sisi kehidupan tidak lagi bisa di
pisahkan dari dunia digital. Gempuran era digital, realitasnya memang sulit di
bantah, tidak mungkin di tolak karena digitalisasi sudah jadi kebutuhan, bahkan
gaya hidup banyak orang.
Era digital mau tidak mau akan mengubah pola kebiasaan membaca
masyarakat. Perilaku membaca buku secara manual pun kini tidak popular.
Sehingga buku buku manual yang ada di taman bacaan di perpustakaan pun bisa
secara perlahan di lengkapi dengan koleksi dalam bentuk digital atau e-book.

Dengan demikian , memang di butuhkan effort yang tinggidan berbagai


cara atau kreativitas dari pengelola TBM untuk menarik minat dan membuat anak-
anak betah dan rajin datang ke TBM, cukup dengan kegiatan yang sederhana
namun menarik.

Anda mungkin juga menyukai