Anda di halaman 1dari 9

1

UPAYA PERPUSTAKAAN DAN KEARSIPAN DAERAH PROVINSI


KALIMANTAN SELATAN DALAM MENINGKATKAN MINAT BACA DI
KOTA BANJARMASIN
Ahmad Taufiqurrahman Syahid (210101120627)
Hidayat Aprianor (210101120625)
Program Studi Ilmu Perpustakaan dan Informasi Islam, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas
Islam Negeri Antasari Banjarbaru
ahmadtaufiqurrahmansyahid@gmail.com, Hidayatzaini09@gmail.com

ABSTRACT

The purpose of this study was to determine the effortsof regional libraries to increase interest in the
people of Banjarmasin. Library effort to increase interest in readeing for the community are very
important because the library is a place to find information and reading for the community in order to
improve reading culture and knowledge. In this study the method used was a qualitative method, in order
to find out how to regional library’s efforts in increasing public interest in reading in the city of
Banjarmasin. As for data collection techniques using observation and interview method. As for the result
of the study, it can be seen that the regional library’s effort to increase public interest in reading are
quite good. To develop an interest in reading and non formal education besides that the regional library
guarantees the availability of services evenly, guarantees that is a center for learning and seeking
information for the community, as well as fosterting and promoting a love of reading movement through
public advertisement.
Keywords: reading interest,library, effort

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya perpustakaan daerah dalam meningkatkan
minat baca masyarakat kota Banjarmasin. Upaya perpustakaan untuk meningkatkan minat baca
bagi masyarakat sangat penting karena perpustakaan adalah sebuah tempat mencari informasi
dan bacaan bagi masyarakat dalam rangka meningkatkan budaya membaca serta ilmu
pengetahuan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, dalam rangka untuk mengetahui
bagaimana upaya perpustakaan daerah dalam meningkatkan minat baca masyarakat di kota
Banjarmasin. Adapun teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi dan
wawancara. Adapun hasil penelitian dapat diketahui bahwa upaya perpustakaan daerah dalam
meningkatkan minat baca masyarakat sudah cukup baik, hal ini di ketahui dengan adanya peran
perpustakaan sebagai penyalur informasi dengan pemustaka yang dimana layanan serta
fasilitas yang terdapat di perpustakaan memudahkan pemustaka agar tertarik berkunjung,
sebagai sarana untuk mengembangakan minat baca dan pendidikan nonformal selain itu
perpustakaan daerah menjamin ketersediaan pelayanan secara merata, menjamin sebagai pusat
belajar dan mencari informasi bagi masyarakat, serta menumbuhkan dan mempromosikan
gerakan gemar membaca melalui iklan masyarakat.

Kata Kunci: Minat baca,Perpustakaan, Upaya


2

A. PENDAHULUAN
1. Pengertian Perpustakaan
Perpustakaan adalah sebuah tempat yang menyediakan berbagai sumber bacaan bagi
masyarakat. Keberadaan akan adanya perpustaakaan diakui oleh masyarakat secara luas.
Perpustakaan merupakan sarana penyedia bahan kepustaakaan dan memiliki fungsi sebagai
sumber informasi ilmu pengetahuan, teknologi dan kebudayaan.
Perpustakaan dalam dunia pendidikan dalam akhir – akhir ini kurang mendapat perhatian,
mengingat peran perpustakaan dalam mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Perpustakaan terkadang di kelola secara tidak profesional baik itu SDM, sarana dan
prasarana, bahan kepustakaan, dan dana yang tidak mencukupi. Perpustakaan umum
mempunyai tugas, sebagai sarana belajar, menjadikan manusia yang beriman, berakhlak
mulia, mempunyai ilmu, memiliki sifat kreatif, dan mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab serta mendukung pendidikan nasional sebagai tempat
berkembangnya budaya bangsa (Maulida, 2015) .
Perpustakaan memiliki tugas khusus yaitu sebagai pemberi layanan informasi untuk
kegiatan belajar dan penelitian. Perpustakaan umum dan daerah merupakan fasilitas milik
pemerintah namun banyaknya masyarakat yang belum memanfaatkan fasilitias yang ada di
perpustakaan sebagai sarana pembelajaran dan pengetahuan, masih minimnya budaya
membaca di kalangan masyarakat, buku hanya dipandang sebagai kebutuhan sekunder
sehingga perpustakaan tidak berfungsi secara optimal (Edi Siswanto, 2018).
Perpustakaan mempunyai peran sebagai layanan pendidikan dalam mengembangkan
potensi masyarakat dan menjadi pusat informasi bagi masyarakat (Toby Kandow, 2021).
Menurut Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, perpustakaan
adalah merupakan tempat pengelola karya tulis, karya cetak, karya rekam bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan dibidang pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi
bagi pemustaka (pasal 1 ayat 1). Dalam pasal 4 tujuan lain dari perpustakaan adalah
memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta
memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.
Melalui Pergub Prov Kalimantan Selatan No.47 Tahun 2017 tentang standar operasional
prosedur pelayanan kearsipan di dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi Kalimantan
Selatan dengan tujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat di kota banjarmasin, dari
uraian tersebut maka peneliti menulis dengan judul “Upaya Perpustakaan dan Kearsipan
Daerah Provinsi Kalimantan Selatan Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat di Kota
Banjarmasin”.
3

2. Pengertian Minat
Menurut (Hurlock, 2007) Minat adalah sebuah motivasi yang mengarahkan
seseorang pada apa yang mereka lalukan jika diberi kebebasan untuk memilih. Bila
mereka melihat sesuatu yang memiliki arti bagi dirinya, mereka akan tertarik terhadap
sehingga memunculkan kepuasan bagi dirinya. Sedangkan minat menurut (Rahayu,
2011). Minat baca adalah keinginan yang muncul dalam diri seseorang terhadap buku
bacaan. Bacaan yang dibaca oleh pemakai biasanya mengandung manfaat bagi kebutuhan
pemakai.
3. Pengertian Minat baca
Menurut (Mansyur, 2018) Minat baca adalah tingkat kesenangan seseorang yang
kuat disebabkan adanya dorongan yang muncul dalam diri seseorang dalam melakukan
sesuatu yang bekaitan dengan membaca agar memperoleh informasi dan menimbulkan
kesenangan dan manfaat bagi diri nya sendiri. Minat baca pada dasarnya tumbuh dari
rasa keingintahuan dari pribadi masing – masing. Namun faktor lingkungan lah yang
menjadi faktor utama dalam menumbuhkan minat baca seseorang.
Menurut (Periyeti, 2017) ada 8 faktor yang dapat meningkatkan minat baca
seseorang
1. Pembawaan, bila pembawaan membaca itu tinggi maka akan memiliki dorongan dalam
melakukan kegiatan membaca
2. Latihan dan kebiasaan, merupakan hal pertama yang dilakukan oleh para pembaca
3. Kebutuhan, adanya kebutuhan tentang suatu objek sehingga muncul perhatian terhadap
objek tersebut.
4. Kewajiban, membaca adalah suatu kewajiban. Dalam pandangan islam hal ini di
jelaskan dalam surah Al – Alaq ayat 1 -5
5. Keadaan jasmani, apabila keadaan jasmani seseorang itu tidak baik maka minat baca
seseorang menurun
6. Suasana jiwa, suasana jiwa menjadi penggerak seseorang dalam meningkatkan minat
baca seseorang.
7. Suasana sekitar, suasana sekitar yang kondusif dapat mempengaruhi stimulus untuk
meningkatkan minat baca
8. Kuat tidaknya rangsangan, adanya rangsangan yang menumbuhkan rasa gairah dan
memotivasi pembaca untuk menumbuhkan rasa semangat yang akan berpengaruh pada
minat baca seseorang.
4

Minat baca penduduk Indonesia menurut (Morrow, 1986) masih rendah dibandingkan
negara maju di Eropa seperti Negara Finlandia, Norwegia, Islandia, Denmark, Swedia.
Sedangkan Indonesia berada di peringkat ke 60 dari 61. Hal ini disebabkan karena
rendahnya pendidikan yang ada di Indonesia, selain pendidikan faktor lain nya adalah harga
buku yang terlalu mahal sehingga masyarakat enggan membeli buku, kurangnya fasilitas
perpustakaan di perkotaan sehingga budaya membaca tidak digunakan sebagai sarana
pembelajaran bagi masyarakat Indonesia. Rendahnya budaya membaca di Negara Indonesia
menyebabkan tidak berkembangnya Ilmu pengetahuan dan teknologi yang ada di Negara
Indonesia.
Dalam rangka mengembangkan dinas perpustakaan dan kearsipan daerah, pemerintah kota
Banjarmasin mengesahkan Pergub no 47 tahun 2017 tentang standar operasional prosedur
layanan perpustakaan di dinas perpustakaan dan kearsipan provinsi Kalimantan Selatan dengan
tujuan menjadikan perpustakaan yang berkualitas dan berfungsi secara optimal. Dari uraian
tersebut, penulis meneliti dengan judul “ Upaya Perpustakaan daerah dalam meningkatkan minat
baca masyarakat di Kota Banjarmasin”.

B. TINJAUAN PUSTAKA
Penelitian ini didukung oleh beberapa referensi penelitian sebelumnya yang berkaitan
dengan judul yang kurang lebih sama, seperti penelitian yang dilakukan (Edi Siswanto, 2018)
dengan judul “Upaya Dinas Perpustakaan Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan (studi
dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember)” Isi dari penelitian tersebut
menjelaskan bagaimana upaya dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Jember dalam
meningkatkan mutu pelayanan, ada 4 faktor yaitu Planning/Perencanaaan,
Organizing/Pengorganisasian, Actuating/Pelaksanaan, Controling/Pengawasan.
Penelitian kedua yang di buat oleh (Supono, 2022) yang berjudul “Peran Perpustakaan
Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Provinsi Jawa Tengah Dalam Meningkatkan Minat Baca
Masyarakat”. Isi dari penelitian tersebut menjelaskan Peran yang dilakukan oleh
Perpustakaan Dinas kearsipan Provinsi Jawa Tengah untuk menumbuhkan minat baca
masyarakat terdapat beberapa cara seperti Menumbuhkan minat baca sejak dini,
meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Layanan Perpustakaan, Menyelenggarakan berbagai
lomba di tingkat Provinsi Seperti lomba penulisan artikel populer dan lomba perpustakaan
sekolah tingkat SLTA, lomba bercerita Siswa SD/MI , Lomba Perpustakaan Desa/Kelurahan.
Dari kedua penelitian di atas meskipun membahas upaya perpustakaan dalam
meningkatkan minat baca masyarakat tetapi ada perbedaan, penelitian pertama membahas
5

tentang mutu pelayanan, sedangkan penelitian kedua membahas peran yang dilakukan
perpustakaan Provinsi Jawa Tengah untuk menumbuhkan minat baca masyarakat. Meskipun
berbeda tetapi isi dari ke dua penelitian tersebut tidak jauh berbeda.
C. METODE
Untuk metode yang digunakan, peneliti menggunakan metode kualitatif. Menurut John
SW Cresswell dengan buku yang berjudul “metode penelitian kualitatif” yang di tulis oleh
(patilima, 2013) adalah sebuah proses penyelidikan untuk memahami masalah manusia
berdasarkan penciptaan gambar holistik yang dibentuk melalui kata-kata, melaporkan pandangan
informan secara rinci dan disusun dalam latar ilmiah.
Teknik pengumpulan data yang di gunakan peneliti adalah melalui Observasi dan
wawancara, dalam buku yang berjudul “Dasar – dasar evaluasi pendidikan” di tulis oleh
(Arikunto, 1987) observasi adalah kegiatan pengamatan terhadap objek penelitian. Sedangkan
pengertian wawancara adalah suatu percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu,
pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan narasumber yang memberikan jawaban atas
pertanyaan dari pewawancara.
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Dalam Meningkatkan Minat Baca
Masyarakat Kota Banjarmasin
Berdasarkan hasil observasi peneliti dan wawancara dengan Dra. Hj. Nurliani M.AP
selaku Kepala dan pengelola Dinas Perpustakan dan Kearsipan Kota Banjarmasin mengenai
upaya perpustakaan dalam meningkatkan minat baca di kota Banjarmasin, menurut beliau
ada 7 upaya yang dilakukan perpustakan dalam meningkatkan minat baca masyarakat di
Kota Banjarmasin
1. Pembuatan Kartu Anggota Perpustakaan
Pembuatan kartu anggota perpustakaan ini adalah hal yang wajib untuk diikuti
oleh masyarakat ketika meminjam buku di perpustakaan. Dari hasil pengamatan dan
wawancara yang peneliti lakukan bahwa layanan pembuatan kartu gratis ini memberikan
dampak positif bagi masyarakat. Dengan adanya layanan ini masyarakat yang tidak
mempunyai kartu anggota agar mendaftarkan dirinya sebagai anggota perpustkaan dan
memudahkan masyarakat untuk meminjam dan mengembalikan buku di perpustakaan.
2. Layanan Sirkulasi Peminjaman dan Pengembalian Buku
Adalah suatu kegiatan yang melayani pemustaka saat peminjaman dan
pengembalian buku di perpustakaan, layanan ini merupakan layanan inti dari
perpustakaan. Dari hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan bahwa
6

layanan ini cukup maksimal dalam melayani pengunjung perpustakaan. Adanya sistem
denda apabila masyarakat atau pemustaka terlambat mengembalikan buku. Dengan
adanya layanan ini diharapkan masyarakat yang telah meminjam agar mengembalikan
buku secara tepat waktu
3. Layanan Internet Gratis
Layanan ini diperuntukan bagi pengunjung perpustakaan yang ingin meakses
informasi mengenai buku yang di pinjam melalui internet jika tidak ada referensi yang
ditemukan di Perpustakaan Daerah dan Kearsipan Kota Banjarmasin. Dari hasil
pengamatan dan wawancara yang dilakukan peneliti, layanan Internet gratis ini disukai
oleh pengunjung perpustakaan, karena akses yang sangat cepat dan tidak memungut
biaya untuk mendapatkan layanan ini, pengunjung yang datang ke perpustakaan, lama
kelamaan tertarik untuk mencari koleksi buku yang ada di perpustakaan.
4. Layanan Audio Visual
Layanan ini dilengkapi fasilitas seperti AC, LCD, Proyektor hal ini berguna untuk
melihat video berbagai kegiatan yang ada di perpustakan. Dari hasil pengamatan dan
wawancara yang peneliti lakukan, layanan ini diharapkan mampu memberikan motivasi
agar bisa memanfaatkan fasilitas perpustakaan kepada masyarakat khususnya anak-anak.
5. Layanan Perpustakaan Keliling
Fungsi Layanan ini adalah membawa berbagai macam buku yang dibawa ke
tempat yang wilayahnya terpencil dari perpustakaan. Dari hasil pengamatan dan
wawancara yang peneliti lakukan, layanan perpustakaan keliling ini mendapatkan respon
positif dari masyarakat Kota Banjarmasin hal ini dibuktikan dengan hadirnya
perpustakaan keliling yang sering di tunggu masyarakat di wilayah tersebut yang ingin
mendapat kunjungan dari perpustakaan keliling. Dengan adanya layanan perpustakaan
keliling ini di harapkan menumbuhkan budaya membaca masyarakat di Kota
Banjarmasin
6. Layanan Taman Baca
Layanan ini diperuntukan untuk pengunjung perpustakaan yang ingin
mendapatkan suasana berbeda dalam membaca dan juga digunakan untuk menikmati
suasana ruang terbuka hijau dengan konsep yang sangat santai. Dari hasil pengamatan
dan wawancara yang peneliti lakukan, layanan ini memberikan respon positif dari
masyarakat karena membuat rasa nyaman dan senang karena adanya konsep yang santai
dan adanya ruang terbuka hijau untuk membaca.
7. Adanya Promosi Perpustakaan
7

Promosi merupakan hal penting yang dilakukan oleh perpustakaan, dengan adanya promosi
masyarakat dapat mengetahui adanya perpustakaan, sehingga menarik masyarakat untuk
berkunjung ke perpustakaan. Promosi perpustakaan adalah sebuah tempat pertukaran informasi
antara perpustakaan dan pengunjung perpustakaan bertujuan memberikan informasi yang telah
disediakan oleh perpustakaan sekaligus menarik masyarakat untuk datang ke perpustakaan.
Promosi yang dilakukan Perpusda Kota Banjarmasin dalam menarik kunjungan masyarakat
adalah, dengan adanya lomba yang di adakan perpustakaan seperti lomba penulisan karya tulis
ilmiah, melakukan seminar dan workshop, kunjungan ke sekolah dengan memperkenalkan buku
yang ingin di perkenalkan kepada pihak sekolah, selain itu promosi dengan bentuk digital juga
dilakukan Perpusda Kota Banjarmasin dengan mengenalkan aplikasi ikalsel sebagai alat promosi
untuk masyarakat yang tidak mempunyai waktu untuk berkunjung ke perpustakaan

(Salah Satu Media Promosi Perpusda Kota Banjarmasin)


2. Hambatan yang di hadapi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin
dalam Mengembangkan Minat Baca di Kota Banjarmasin
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti kepada Dra. Nurliani M.AP selaku
kepala dan pengelola Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin, menurut beliau ada
2 faktor hambatan yang di alami Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin untuk
meningkatkan minat baca masyarakat.
1. Terbatasnya sarana dan prasarana
Dari hasil observasi dan pengamatan yang dilakukan peneliti, untuk sarana dan prasarana
Perpusda Kota Banjarmasin sudah lengkap, namun sarana dan prasarana yang ada di
perpustakaan belum mampu menarik pengunjung, hal ini disebabkan karena kurang nya koleksi
8

buku novel yang terdapat di ruang baca novel, serta kurangnya dan hiasan dinding. Karena
dengan adanya hiasan dinding dapat menarik pengunjung khususnya anak-anak agar tertatik
untuk berkunjung ke perpustakaan.
2. Kurangnya koleksi buku perpustakaan
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara yang peneliti lakukan, peneliti menemukan
kurangnya koleksi buku untuk pengerjaan tugas dikalangan mahasiswa, karena dengan
meningkatkan koleksi buku buku perpustakaan dapat mempengaruhi maju mundurnya sebuah
perpustakaan. Untuk meningkatkan koleksi buku, perpustkaaan tidak harus melakukan
pembelian, ada cara melalui kerjasama dengan pihak yang memungkinkan, seperti agen buku,
hal ini bertujuan untuk bertambahnya koleksi buku perpustakaan.

E. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang peneliti lakukan dapat di tarik kesimpulan
bahwa upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin dalam meningkatkan minat
baca masyarakat di Kota Banjarmasin ada 7 cara.
1. Pelayanan Pembuatan Kartu Anggota Perpustakaan
2. Pelayanan Sirkulasi Peminjaman dan Pengembalian Buku
3. Pelayanan Internet Gratis
4. Pelayanan Audio Visual
5. Pelayanan Perpustakaan Keliling
6. Pelayanan Taman Baca
7. Promosi Perpustakaan melalui lomba, seminar workshop dan melalui bidang digital
dengan memperkenalkan aplikasi ikalsel.
Adapun hambatan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Banjarmasin ada 2
1. Terbatasnya Sarana dan Prasarana khusunya di bagian ruang baca buku novel
2. Kurangnya Koleksi Buku Perpustakaan untuk pengerjaan tugas dikalangan mahasiswa

Saran
Peneliti menyadari hasil penelitian ini jauh dari kata sempurna. Dan peneliti telah
memperkenalkan upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota
Banjarmasin untuk meningkatkan minat baca di Kota Banjarmasin. Harapanya agar penelitian ini
dijadikan inspirasi untuk melakukan penelitian selanjutnya demi kemajuan ilmu perpustakaan.
9

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsini (1987). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Hurlock, Elizabeth B. (2007). Perkembangan Anak Jilid 2. Jakarta: Erlangga


Kandow, Toby, Salmin Dengo, Rully Mambo. (2021). Startegi Perpustakaan Daerah
Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat Kabupaten Bolaang Mongondow. Jurnal JAP, vol
VII, no 109, h. 35
Mansyur, Umar. (2018). Korelasi Minat Baca Dengan Menulis Karya Ilmiah Mahasiswa
Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muslim Indonesia. Jurnal Kebahasaan dan
Kesusateraan, h. 11 – 22
Maulida, Habiba Nur. (2015). Peran Perpustakaan Daerah Dalam Pengembangan Minat
Baca Di Masyarakat. Jurnal Iqra, Vol 2. No 02, h. 235-236
Morrow, L.M, Weinsteins, C.S, (1986). Encuraging Voluntary Reading: The Impatch A
Literatue Program Children’s Use Library. Reading Reserch Quertely, h. 220
Patilima, Hamid. (2013). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta
Periyeti. (2017). Usaha Meningkatkan Minat Baca Siswa. Jurnal Pustaka Budaya, vol 4,
no 1, h. 55-56
Pergub Prov Kalimantan Selatan No.47 Tahun 2017
Rahayu, Lisda. (2011). Materi Pokok Pelayanan Bahan Pustaka. Jakarta: Universitas
Terbuka
Supono. (2022). Peran Perpustkaan Dinas Kearsipan dan Perpustakaan provinsi Jawa
Tengah Dalam Meningkatkan Minat Baca Masyarakat. Jurnal MSIP, vol. 2, no .1, h. 35 – 38
Undang – Undang Nomor 43 Tahun 2007
Wawancara dengan Dra. Nur Hj. Nurliani M.AP, kepala Dinas Perpustakaan Daerah Dan
Kearsipan Kota Banjarmasin, 27/12/2022.

Anda mungkin juga menyukai