Anda di halaman 1dari 21

Peran Pustakawan dalam Meningkatkan Minat Baca Di Perpustakaan

Daerah Kabupaten Mempawah Provinsi Kalimantan Barat

Hubad Purnomo (hubatp@yahoo.com)1)


Budhi Santoso (kangbudhi_uin@radenfatah.ac.id)2)
1)
Ilmu Perpustakaan, Fakultas Hukum, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Terbuka
2)
Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Indonesia

ABSTRAK

Perpustakaan saat ini keberadaannya sangat dibutuhkan oleh masyarakat, sehingga


masyarakat dapat dengan mudah mencari bahan informasi yang dibutuhkannya.
Dengan adanya perpustakaan masyarakat lebih mudah mengumpulkan informasi
tentang berbagai macam pengetahuan atau ilmu dnegan syarat perpustakaan yang ada
sudah ideal, tujuan perpustakaan yang idela adalah dapat menyediakan buku-buku
sesuai dengan karakteristik lingkungan masyarakat tersebut.
Saat ini keberadaan perpustakaan ditengah kehidupan masyarakat tentu akan
membawa dampak pada perubahan kehidupan masyarakat. Beberapa jenis
perpustakaan tentunya berperan penting dalam rangka peningkatan kapasitas individu
dan masyarakat. Perpustakaan sebagai pusat pengetahuan literasi terseleksi, melalui
perkembangan sumber daya teknologi dan akses sarana dan prasaranan terhadap
berbagai sumber informasi di era pengetahuan modern terkait literasi, telah memberi
penekanan pada kesadaran individu menjadi pembelajar seumur hidup.
Kata Kunci: Tujuan, Perpustakaan, Literasi, Minat baca, Masyarakat.

ABSTRACT

The library is currently very much needed by the community, so that people can easily
find the information materials they need. With the existence of a community library it is
easier to collect information about various kinds of knowledge or knowledge with the
condition that the existing library is ideal, the ideal purpose of the library is to be able
to provide books according to the characteristics of the community environment.
Currently the existence of a library in the midst of people's lives will certainly have an
impact on changes in people's lives. Several types of libraries certainly play an
important role in the context of increasing individual and community capacity.
Libraries as selected literacy knowledge centers, through the development of
technological resources and access to facilities and infrastructure to various sources of
information in the era of modern knowledge related to literacy, have placed an
emphasis on individual awareness to become lifelong learners.
Keywords: Purpose, Library, Literacy, Interest in reading, Community

1
1. PENDAHULUAN
Membaca adalah merupakan salah satu keterampilan literasi yang didapat setelah
seseorang memasuki dunia pendidikan baik pendidikan di lingkungan keluarga maupun
sekolah, keterampilan literasi ini bukan bawaan yang diwarisi dari orang tua ketika lahir
namun bisa dikembangkan, dipupuk serta dibina melalui proses belajar mengajar. Di dalam
lingkungan pendidikan merupakan tempat yang strategis untuk meningkatkan kebiasaan
membaca, kegiatan membaca sudah semestinya merupakan aktivitas sehari-hari bagi
masyarakat ilmiah dan pendidikan guna memperoleh ilmu pengetahuan atau informasi.
Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan literasi dengan tujuan untuk
mendapatkan informasi dari pusat informasi yang ditulis oleh seseorang. Ketika seseorang
banyak membaca semakin banyak pula informasi secara langsung yang kita dapatkan. Ada
pepatah mengatakan bahwa buku merupakan Gudang Ilmu karena melalui membaca kita
dapat membuka wawasan ilmu yang sangat luas. Bahkan informasi yang didapat tidak hanya
informasi dalam negeri, akan tetapi informasi di seluruh dunia bahkan alam semesta.
Di zaman modern saat ini sangat disayangkan, sedikit sekali anak remaja yang suka
membaca. Remaja saat ini lebih suka mengunjungi warung internet untuk memainkan game
online, bermain media sosial, bahkan jalan-jalan atau nongkrong yang tidak berguna bersama
teman ketimbang mengunjungi perpustakaaan. Tetapi, dari sekian banyak remaja yang
disebutkan diatas ada sebagian dari mereka yang memiliki minat membaca yang tinggi,
seperti membaca buku fiksi ( komik, novel, dll).
Menurut Mastini Hardjoprakosa (2005:145), penyebab rendahnya minat baca
masyarakat di Indonesia sebagai berikut :
1. Kurangnya motivasi lembaga yang berwenang seperti lembaga pemerintahan dan
swasta dan lembaga pendidikan,
2. Tidak adanya motivasi dari orang tua atau sekedar membelikan anaknya buku
3. Tingginyaharga buku dari penerbit media cetak sehingga tidak bisa terjangkau oleh
masyarakat
4. Kurangnya minat baca juga memepengaruhi kurangnya penulis yang berkompeten
karena pengaruh penghasilan yang juga tidak sesuai
5. Pembangunan perpustakaan yang masih kurang di tiap daerah untuk melayani
masyarakat
6. Pengelolaan perpusatkaan masjid yang belum maksimal

2
Selain itu juga, beberapa faktor lainnya yang menyebabkan rendahnya minat baca
antara lain:
1. Fasilitasnperpustakan di daerah pedesaan, perkampungan yang masih kurang serta
perpustakaan kurang dalam kinerjanya dalam memberikan manfaat kepada
masayarakat.
2. Kurangnya tenaga profesiaonal untuk mengelola perpustakaan.
3. Keterbatasan buku yang tersedia
4. Kurang inovasi dalam pelayanan perpustakaan, seperti jasa referens, pemutaran film,
bercerita, penelusuran
5. Keterbatasan ruangan perpustakaan sehingga masayarakat kurang berminat untuk
mengunjungi perpustakaaan
6. Keterbatasan sarana dan prasaranan yang ada di perpustakaan.
7. Kurangnya kebijakan tentang promosi budaya baca dan pemasyarakatan perpustakaan.
8. Belum adanya kemantapan kerjasama jaringan yang terpadu antar perpustakaan.

Di era sekarang ini sistem teknologi informasi dapat mementukan berkembangnya


perpustakaan melalui inovasi bahan baca atau sumber informasi secara eletronik yang dapat
diakses secara cepat melalui telepon seluler. Inovasi perpustakaan ini dapat membantu
masyarakat dalam mencari informasi yang mereka butuhkan. Perpustakaan sesuai dengan
fungsinya yaitu memberikan informasi kepada masyarakat merupakan hal yang tidak bisa
terpisahakan. Fungsi tersebut dapat terlaksana dengan baik ketika perpustakaan siap
menyajikan informasi dan memberikan pelayanan yang baik. Selain itu, masyarakat juga
harus mampu memaknai pentingnya perpustakaan untuk memupuk keterampilan membaca
karena membaca adalah hal yang sangat penting agar bisa berkomunikasi dengan baik dalam
masyarakat dalam skala kecil maupun besar.
Untuk mengatasi faktor-faktor penyebab rendahnya minat baca masyarakat khususnya
diwilayah Kabupaten Mempawah Provinsi kalimantan barat, maka sudah saatnya sekarang
peran pustakawan sebagai pengelola memiliki arti penting untuk menumbuhkan keterampilan
membaca sehingga akan berdampak dalam meningkatnya minat baca khususnya diwilayah
Kabupaten Mempawah Provinsi kalimantan barat.
2. METODE ATAU KERANGKA PIKIRAN
Berdasarkan dari uraian pendahuluan diatas penulis menggunakan metode evaluasi dalam
penyusunan karya ilmiah ini. Metode evaluasi adalah metode yang digunakan untuk melihat

3
proses perencanaan dan pelaksanaan agar apa yang akan diukur dapat di hasilkan dengan baik.
Metode penelitian ini bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan suatu perumusan, hasil dari
suatu kebijakan, proyek atau program. Dalam metode penelitian ini, penulis mengetahui seluruh
rangkaian objek agar dapat mengetahui apa yang harus dioptimalkan atau dikembangkan dalam
objek tersebut. Jadi pengambilan data harus dilakukan dengan baik.
Adapun kerangka pikiran yang akan dituangkan adalah sebagai berikut :
1. Definisi Perpustakaan
2. Jenis-Jenis Perpustakaan
3. Tujuan Perpustakaan
4. Penyebab menurunnya minat baca masyarakat
5. Upaya peningkatan minat baca

Tujuan dengan adanya kerangka pikiran ini maka penulis dan pembaca karya ilmiah ini
dapat mengetahui:
1. Untuk mengetahui definisi, jenis-jenis dan fungsi perpustakaan.
2. Untuk mengetahui bagaimana cara meningkatkan minat membaca pada masyarakat;

3. PEMBAHASAN
DEFINISI PERPUSTAKAAN
Pengertian Menurut UU Perpustakaan pada Bab I pasal I menyatakan Perpustakaan
adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelola dengan
cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui beragam
cara interaksi pengetahuan.
Saat ini perpustakaan modern definisinya dikembangkaan dimana perpustakaan
digunakan sebagai wadah untuk mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan. Di dalam
perpustakaan modern selain koleksi buku cetak, ada juga koleksi buku digital yang dapat
dikases melalui computer.
Menurut Sutarno NS (2006:11) mengatakan bahwa Perpustakaan adalah mencakup
suatu ruangan, bagian dari gedung/bangunan atau gedung tersendiri yang berisi buku-buku
koleksi, yang diatur dan disusun demikian rupa, sehingga pembaca mudah untuk menelusuri
sumber informasi yang apabila sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.

4
Sedangkan Lasa (2007:12) berpendapat pengertian Perpustakaan adalah kumpulan atau
bangunan fisik sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun menurut sistem tertentu atau
keperluan pemakai.
Pengertian perpustakaan lainnya adalah sebuah tempat kerja dari suatu lembaga tertentu
yang mengelola bahan-bahan pustaka dan sumber informasi. Baik berupa buku maupun non
buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
sumber informasi, di mana perpustakaan berkewajiban mengenalkan dasar-dasar ilmu
pengetahuan dan keterampilan membaca masyarakat serta menumbuhkan sikap untuk terus
mencari sumber informasi. Sehingga perpustakaan dan pustakawan dapat melaksnakan
fungsinya sebagai sarana untuk membantu mencerdaskan kehidupan bangsa sehingga dapat
berperan meningkatkan partisipasi dan produktivitas pembanguan.
Dari beberapa pengertian yang telah disampaikan oleh beberapa ahli maka dapat
disimpulkan bahwa perpustakaan dalah tempat untuk mengembangkan informasi dan
pengetahuan yang dikelola oleh suatu lembaga pendidikan, sekaligus sebagai sarana edukatif
untuk membantu mempelancar cakrawala pendidik dan peserta didik dalam kegiatan belajar
mengajar.
Tuntutan perkembangan zaman saat ini merubah pengertian perpustakaaan dimana
oadas dasarnya perpustakaan fungsinya adalah tempat pengumpulan buku-buku yang dikelola
secara teratrur dan rapi berubah seiring dengan berkembangnya informasi sehingga koleksi
perpustakaan tidak hanya sebatas buku cetak saja akan tetapi juga berupa buku digital serta
jenis lainnya.
Adapun definisi perpustakaan menurut para ahli, antara lain:
1. Sulistyo, Basuki (1991), Perpustakaan didefinisikan sebagai sebuah ruangan atau
gedung yang digunakan untuk menyimpan buku dan terbitan lainnya yang biasanya
disimpan menurut tata susunan tertentu yang digunakan pembaca tidak untuk
dijual.
2. Lasa (2007:12), Perpustakaan didenifisikan sebagai kumpulan atau bangunan fisik
sebagai tempat buku dikumpulkan dan disusun berdasarkan sistem tertentu atau
keperluan pemakai.
3. Sutarno NS (2006:11), Perpustakaan mencakup suatu ruangan, bagian dari
gedung/bangunan atau gedung tersendiri yang berisikan buku koleksi, yang diatur
dan disusun sedemikian rupa, sehingga mudah untuk dicari dan dipergunakan jika
sewaktu-waktu diperlukan oleh pembaca.

5
4. UU Nomor 43 Tahun 2007 Pasal 1 Ayat 1, Perpustakaan adalah institusi pengelola
koleksi karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam secara profesional dengan
sistem yang baku dalam memenuhi kebutuhan informasi dalam dunia pendidikan,
penelitian, bahkan pelestarian sejarah.
5. Trimo dalam Sinaga (2005:220), Perpustakaan adalah sekumpulan bahan pustaka,
baik yang tercetak maupun rekaman yang lainnya, pada suatu tempat tertentu yang
telah diatur sedemikian rupa untuk mempermudah pemustaka mencari informasi
yang diperlukan dan yang tujuan utamanya adalah untuk melayani kebutuhan
informasi masyarakat yang dilayaninya dan bukan untuk diperdagangkan.
6. IFLA (Internasional Federation of Library Associations and Institutions),
Perpustakaan didefinisikan sebagai kumpulan bahan tercetak dan non cetak dan/
atau sumber informasi dalam komputer yang disusun secara sistematis untuk
kepentingan pemakai.
7. UNESCO, Perpustakaan merupakan setiap koleksi buku cetak dan bahan grafis
atau audio-visual terorganisir yang diselenggarakan oleh staf untuk menyediakan
dan memfasilitasi penggunaan bahan-bahan yang diperlukan untuk memenuhi
informasi penelitian, kebutuhan pendidikan dan rekreasi pengguna.
8. S.R Ranganathan, Perpustakaan adalah lembaga publik atau lembaga yang ditugasi
mengurus buku, membuat buku-buku tersebut dapat diakses oleh mereka yang
membutuhkan penggunannya.

JENIS-JENIS PERPUSTAKAAN
Seperti kita ketahui bahwa perpustakaan ini banyak jenisnya oleh karena itu dibawah ini
akan dijelaskan jenis-jenis perpustakaan, adalah sebagai berikut:
1. Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PERPUSNAS RI)
Merupakan perpustakaan nasional yang berada di ibu kota Indonesia dengan
jangkauan secara nasional dalam lembaga pemerintahan.
2. Badan Perpustakaan Daerah
Adalah perepustakanan yang dikelola oleh Badan perpustakaan daerah atau lembaga
lain yang sejenis, yang ada di tiap provinsi di Indonesia.
3. Perpustakaan Umum

6
Universitas Rakyat atau Universitas Masyarakat adalah rumusan definisi perpustakaan
umum, yang artinya bahwa perpustakaan umum merupakan lembaga pendidikan bagi
masyarakat umum.
4. Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan yang berada di Perguruan Tinggi, baik berbentuk Universitas,
Akademik, Sekolah Tinggi, ataupun Institut. Keberadaan, tugas dan fungsi
perpustakaan tersebuat adalah dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan
Tinggi, meliputi pendidikan, penelitian/ riset dan pengabdian masyarakat.
5. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan sekolah yang berada di sekolah, dikelola sekolah, dan berfungsi untuk
sarana kegiatan belajar mengajar, penelitian sederhana, menyediakan bahan bacaan,
dan tempat rekreasi.
6. Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus yang berada di lembaga-lembaga pemerintahan dan swasta.
Perpustakaan tersebut diadakan sebagai sumber informasi dan ilmu pengetahuan yang
berkaitan baik langsung maupun tidak langsung dengan instansi induknya.
7. Perpustakaan Lembaga Keagamaan
Merupakan perpustakaan yang dimiliki dan dikelola lembaga-lembaga keagamaan,
misalnya perpustakaan masjid, perpustakaan gereja, perpustakaan pura, perpustakaan
vihara, dan perpustakaan klenteng.
8. Perpustakaan Internasional
Perpustakaan Internasional merupakan perepustakaan yang dijalankan oleh institusi
internasional serta memiliki koleksi yang menyangkut negara-negara anggota dan
berkontribusi dalam negara didunia.
9. Perpustakaan Kantor Perwakilan Negara-negara Asing
Adalah perpustakaan yang dibangun oleh lembaga negara asing. Seperti perpustakaan
sejarah jepang dan amerika
10. Perpustakaan Pribadi/Keluarga
Adalah perpustakaan yang dimiliki keluarga di dalam rumah pribadi
11. Perpustakaan Digital
Perpustakaan digital bukan merupakan salah satu jenis perpustakaan yang
berdirisendiri, tetapi merupakan pengembangan dalam system pengelolaan dan
layananperpustakaan.

7
Berbagai macam jenis perpustakaan, tergantung pada tujuan, koleksi, serta masayarakat
yang dilayani dan pihak yang berwenang didalamnya. IFLA (Internasional Federation of
Library Association) membuat pengelompokkan jenis-jenis perpustakaan, yaitu sebagai
berikut;
1. Perpustakaan Nasional (National Library)
Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan yang didirikan di ibukota negara dan
merupakan perpustakaan induk dari semua jenis perpustakaan yang ada di negara
tersebut. Perpustakaan Nasional memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai;
1. Pusat referensi nasional, Fungsi sebagai pusat referensi nasional menunjukkan
bahwa perpustakaan nasional harus dapat menjawab pertanyaan apa saja, oleh
siapa saja yang ada hubungannya dengan Indonesia.
2. Perpustakaan deposit, Fungsi sebagai perpustakaan deposit menunjukkan
bahwa perpustakaan nasional memiliki tugas dan bertanggung jawab dalam
melestarikan seluruh penerbitan yang ada di Indonesia maupun yang ada di luar
negeri tentang Indonesia.
3. Suatu badan yang menerbitkan Bibliografi Nasional, Bibliografi Nasional
merupakan suatu daftar buku-buku yang ada di Perpustakaan Nasional
Indonesia dan perpustakaan lain yang ada di Indonesia terbitan Indonesia dan
tentang Indonesia. Bibliografi Nasional Indonesia tersebut juga disebarluaskan
ke berbagai Instansi lain agar mereka bisa mengetahui koleksi yang ada di
Pepustakaan Nasional.
Perpustakaan Nasional berada di bawah wewenang Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, tetapi kini telah diakui sebagai lembaga Pemerintahan Non Departemen
dan bertanggung jawab langsung kepada pemerintah.

2. Perpustakaan Umum (Public Library)


Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang memiliki tugas untuk mengumpulkan,
menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum
Penyelenggaraan perpustakaan umum dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
kepada masyarakat umum tanpa membeda-bedakan pengunjungnya

8
Koleksi yang ada di perpustakaan Umum pun terdiri atas beraneka ragam bidang dan
pokok masalah sesuai dengan kebutuhan informasi dari pemakainya. Perpustakaan
Umum memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu sebagai:
1. Pusat informasi, yaitu untuk menyediakan informasi yang dibutuhkan
masyarakat pemakai preservasi kebudayaan, yaitu perpustakaan memiliki
fungsi untuk menyimpan dan menyediakan tulisan-tulisan yang berkaitan
dengan sejarah dimasa lampau dan sebagai acuan pengembangannya dimasa
mendatang.
2. Pengembangan pendidikan, yaitu untuk mengembangkan dan menunjang
pendidikan non formulir diluar sekolah dan universitas dan sebagai pusat
kebutuhan penelitian.
3. Sarana rekreasi, yaitu dengan bahan-bahan bacaan yang bersifat hiburan
perpustakaan umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi
waktu luang.

3. Perpustakaan Perguruan Tinggi (University Library)


Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang diselenggarakan untuk
mengumpulkan, memelihara, menyimpan, mengatur, mengawetkan dan mendaya
gunakan bahan pustakanya untuk menunjang pendidikan/pengajaran, penelitian dan
pengabdian masyarakat.
Perpustakaan Perguruan Tinggi memiliki beberapa fungsi, yaitu sebagai;
1. Jantung dari seluruh program pendidikan yang ada di Universitas, artinya yaitu
perpustakaan harus bisa membantu dan menjadi pusat kegiatan akademis
lembaga pendidikannya.
2. Pusat alat-alat peraga untuk bahan pengajaran atau instructional materialcenter
3. Pelaksana pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi

4. Perpustakaan Sekolah
Pengertian perpustakaan sekolah merupakan perpustakaan yang mengumpulkan,
menyimpan, memelihara, mengatur dan mengawetkan bahan pustkanya untuk
menunjang usaha pendidikan dan pengajaran di sekolah. Penggunanya adalah para
siswa, tenaga pengajar dan staf sekolah lainnya.
Perpustakaan sekolah memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu untuk;

9
1. Menunjang kegiatan belajar dan mengajar.
2. Sarana pengembangan bakat dan keterampilan.
3. Pusat media sekolah.
4. Sarana penelitian sederhana.
5. Sarana rekreasi.

5. Perpustakaan Khusus (Spesial Library)


Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh kantor atau
instansi tertentu dengan tujuan untuk menunjang kegiatan kantor atau instansi
dimana perpustakaan itu berada. Perpustakaan khusus memiliki beberapa fungsi,
yaitu untuk:
1. Keperluan perencanaan, penagambilan keputusan dan pemecahan persoalan.
2. Kebutuhan riset dan pengembangan para staf yang terlibat dalam berbagai
tugas penelitian dan pengembangan.
3. Kepentingan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh kantor dan
instansi tersebut.
4. Tempat pemeliharaan dan perawatan dokumen dari kantor atau instansi yang
bersangkutan.

6. Perpustakaan Wilayah
Perpustakaan wilayah merupakan perpustakaan yang diselenggarakan oleh
pemerintah dan berkedudukan di setiap ibu kota Propinsi, bertugas mengumpulkan
serta melestarikan semua penerbitan daerah yang bersangkutan. Perpustakaan
Wilayah memiliki beberapa fungsi yaitu;
Sebagai perpustakaan referensi di wilayahnya.
1. Perpustakaan deposit yang memiliki tugas untuk mengumpulkan semua
penerbitan di daerahnya.
2. Suatu badan yang bertugas membuat bibliograf
3. Pusat kerjasama antar perpustakaan daerah
4. Pemilik wewenang untuk membina perpustakaan-perpustakaan yang ada
didaerahnya.

10
7. Perpustakaan Keliling
Pada dasarnya, perpustakaan keliling merupakan perluasan dari pelayanan
perpustakaan umum. Dalam memberikan pelayanannya, perpustakaan keliling
bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain dengan tujuan mengunjungi pemakai.
Perpustakaan keliling memiliki beberapa fungsi, diantaranya yaitu;
1. Untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat di daerah, terutama di daerah
pedesaan dan daerah terpencil.
2. Pemerataan pengembangan pendidikan.
3. Sebagai media penerangan bagi masyarakat
Memasyatakatkan perpustakaan dadn minat baca di kalangan masyarakat

TUJUAN PERPUSTAKAAN
Sutarno NS (2006:34), menyatakan bahwa ”Tujuan Perpustakaan adalah untuk
menyediakan fasilitas dan sumber informasi dan menjadi pusat pembelajaran”.
Sedangkan Lasa (2007:14) menyatakan bahwa tujuan perpustakaan adalah sebagai
berikut:
1. Menumbuhkembangkan minat baca dan tulis. Para siswa dan guru dapat memanfaatkan
waktu untuk mendapat informasi di perpustakaan. Kebisaan ini mampu menumbuhkan
minat baca mereka yang pada akhirnya dapat menimbulkan minat tulis.
2. Mengenalkan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi harus terus
diikuti pelajar dan pengajar. Untuk itu perlu proses pengenalan dan penerapan teknologi
informasi dari perpustakaan.
3. Membiasakan akses informasi secara mandiri. Pelajar perlu didorong dan diarahkan
untuk memiliki rasa percaya diri dan mandiri untuk mengakses informasi. Hanya orang
yang percaya diri dan mandirilah yang mampu mencapai kemajuan.
4. Memupuk bakat dan minat. Bacaan, tayangan gambar, dan musik di perpustakaan
mampu menumbuhkan bakat dan minat seseorang. Fakta dan sejarah membuktikan
bahwa keberhasilan seseorang itu tidak ditentukan oleh NEM yang tinggi melainkan
melalui pengembangan bakat dan minat.

Tujuan perpustakaan adalah untuk membantu masyarakat dalam segala umur dengan
memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan perpustakaan agar mereka:
a. Dapat mendidik dirinya sendiri secara berkesinambungan;

11
b. Dapat tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan,
kehidupan social dan politik;
c. Dapat memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota
keluarga dan masyarakat yang lebih baik;
d. Dapat mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat
menggunakan kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia;
e. Dapat meningkatkan tarap kehidupan sehari-hari dan lapangan pekerjaannya;
f. Dapat menjadi warga Negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa;
g. Dapat menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan
pribadi dan sosial.
Secara umum adanya perpustakaan bertujuan untuk menyediakan layanan perpustakaan
yang berorientasi pada pengguna dengan memberikan layanan berkualitas tinggi yang secara
efektif akan berkontribusi pada pengembangan wilayah melalui pemanfaatan berbagai media
dan teknologi kontemporer, dan dengan demikian melayani kebutuhan informasi dan rekreasi
melalui bacaan bagi semua orang, tanpa memandang ras, agama,jenis kelamin, kredo, atau
usia. Sedangkan secara lebih rinci perpustakaan bertujuan untuk membantu masyarakat dari
segala umur dengan memberikan kesempatan dengan dorongan melelui jasa pelayanan
perpustakaan agar mereka dapat:
1. Mendidik dirinya sendiri secara berkesimbungan;
2. Tanggap dalam kemajuan pada berbagai lapangan ilmu pengetahuan, kehidupan sosial
dan politik;
3. Memelihara kemerdekaan berfikir yang konstruktif untuk menjadi anggota keluarga dan
masyarakat yang lebih baik;
4. Mengembangkan kemampuan berfikir kreatif, membina rohani dan dapat menggunakan
kemempuannya untuk dapat menghargai hasil seni dan budaya manusia;
5. Meningkatkan tarap kehidupan seharihari dan lapangan pekerjaannya;
6. Menjadi warga negara yang baik dan dapat berpartisipasi secara aktif dalam
pembangunan nasional dan dalam membina saling pengertian antar bangsa;
7. Menggunakan waktu senggang dengan baik yang bermanfaat bagi kehidupan pribadi
dan sosial.

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MENURUNYA MINAT BACA MASYARAKAT

12
Membaca adalah salah satu aktivitas penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap hari
pastinya kita melewatkan beberapa kata ataupun kalimat yang telah kita baca, apakah lewat
pengumuman, koran, majalah ataupun buku. Setiap bacaan memiliki daya tarik dan ciri
khasnya sendiri sehingga itulah yang menjadi sebab dan pendorong sipembaca untuk
membaca bacaan tersebut. Salah satu metode untuk memperoleh ilmu pengetahuan adalah
dengan membaca. Adapun beberapa faktor yang mempengaruhi minat membaca adalah :
1. Lingkungan
Lingkungan merupakan hal yang sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang,
dimana kepribadian dan pola fikir seseorang akan terbentuk dari lingkungannya.
Lingkungan yang baik dipengaruhi oleh orang-orang yang akan memberikan dorongan
positif disetiap aspek kehidupannya.
2. Perkembangan teknologi
Perkembangan teknologi sangat memberikan dampak positif bagi berbagai kalangan,
terutama kalangan akademisi dan pelajar. Teknologi tentunya juga memberikan dampak
negatif bagi sipengguna teknologi tersebut, salah satunya adalah dengan adanya
teknologi, buku yang biasanya dibaca dengan jumlah eksemplar yang tebal tak terlihat
lagi, karena sudah dikemas dalam bentuk ebook dalam aplikasi gadged, sehingga minat
untuk membaca buku dalam bentuk eksemplar sudah menurun dan pengguna teknologi
lebih sering membuka gadged dari pada membuka buku. Banyaknya fitur-fitur yang
terdapat dalam sebuah gadged secara otomatis tidak akan membuat sipembaca fokus.
Bagaimanapun tampilan dan keutamaan yang ditonjolkan oleh ebook, membaca buku
dengan eksemplar tidak akan pernah tergantikan.
3. Copy Paste
Salah satu budaya yang sering terjadi dikalangan pelajar adalah copy paste. Copy paste
sering terjadi apabila pelajar ataupun kalangan pengguna teknologi lainnya
menggunakan komputer ataupun internet untuk mencari tugas, artikel, berita ataupun
informasi yang dibutuhkan.
Budaya copy paste sangat berpengaruh terhadap minat baca, karena dengan copy paste
para pengguna teknologi merasa mudah dan diuntungkan, sehingga membaca tidak lagi
dihiraukan.
4. Sarana kurang memadai
Sarana membaca sangat mendorong seseorang untuk membaca. Diantara sarana
membaca adalah buku bacaan, lokasi/tempat membaca yang nyaman. Buku bacaan yang

13
menarik serta tempat membaca yang nyaman juga akan memberikan daya tarik
tersendiri kepada pembaca.
5. Kurangnya Motivasi
Motivasi merupakan dorongan, ajakan dan ketertarikan seseorang akan sesuatu.
Motivasi membaca sangat dibutuhkan untuk memdorong seseorang gemar dalam
membaca. Jika seseorang sudah mengetahui dan memahami manfaat dari membaca,
maka seseorang akan menyadari betapa pentingnya membaca dan ketertarikannya akan
semakin tinggi untuk membaca.

Faktor-faktor tersebut akan menjadi pengaruh besar seseorang dalam membaca. Untuk
meningkatkan minat baca seseorang maka hendaknya kita bangun lingkungan yang positif
dengan ajakan dan dorongan baca yang tinggi, memanfaatkan teknologi dengan positif,
menghilangkan budaya copy paste, memberikan sarana yang memadai bagi pembaca, dan
memberikan motivasi kepada anak maupun lingkungan kita agar melahirkan generasi yang
gemar membaca.

CARA MENINGKATKAN MINAT BACA MASYARAKAT


Meningkatnya minat baca tidak terlepas dari apa bahan bacaan serta apa manfaat dari
topik yang dibaca tersebut. Manfaat membaca banyak sekali. Dengan membaca manusia
mengetahui serta mengerti huruf dan kata, mengerti arti dari kata, mengetahui rangkaian kata
menjadi kalimat, memahami arti dari kalimat. Dan yang paling utama, orang bias
mendapatkan ilmu, pengetahuan, wawasan, serta bisa memberikan respon terhadap dinamika
yang terjadi di sekelilingnya. Banyak cara membiasakan diri pada seorang anak
maupunremaja dalam membaca. Misalnya, dengan mengoleksi buku-buku bacaan atau cerita
yangber hubungan dengan pengetahuan.
Adanya masalah-masalah tersebut menjadi tugas bagi Pemerintah selaku pembuat
program dan kebijakan. Selain itu guru, dosen, perpustakaan sebagai lembaga baca, maupun
orang tua juga seharusnya berperan aktif agar minat baca pelajar serta masyarakat tumbuh dan
berkembang.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menumbuhkan meningkatkan minat
baca.

14
1. Orang Tua dan Guru Mengambil Peran Memahamkan Siswa Giat Membaca
Menumbuhkan minat baca dimulai sejak dini, yaitu pada anak-anak. Anak-
anaksekarang lebih menyukai media gawai daripada membuka buku. Oleh kareba itu
peran orang tua adalah mutlak agar anak-anaknya rajin membaca. Orang tua bisa
memilihkan bahan-bahan bacaan yang menarik yang memberikan wawasan dan
pengetahuan.
Selain orang tua, guru juga mesti mengambil peran agar siswa di kelas lebih aktif dan
berinisiatif mencari bahan bacaan. Caranya misalnya memberikan tugas mata pelajaran
tertentu dengan menetapkan kriteria : bahan bacaan harus bersumber dari
perpustakaan, bahan bacaan boleh diambil dari internet, bahan bacaan boleh
mengambil dari majalah. Tapi saat di kelas, tugas dikumpulkan terlebih dahulu dan
siswa diharuskan menjelaskan isi dari tugas tersebut. Ingat, kata menjelaskan adalah
menceritakan isi, bukan menghafal kalimat demi kalimat.
Bila siswa tidak mengerjakan tugasnya, maka guru bisa memberikan hukuman dengan
cara memberi tugas baru dengan menetapkan tema bahan bacaan yang dipilih dan
mempersilakan siswa mencari buku-buku yang sesuai dengan tema tersebut.

2. Perpustakaan Lebih Inovatif Menyediakan Bahan Bacaan


Cara untuk meningkatkan minat baca berikutnya yaitu pada inovasi bahan bacaan
itusendiri. Kebanyakan perpustakaan menyediakan lebih banyak literatur ilmiah dan
text-book tanpa memperhitungkan gejala atau dinamika kekinian. Siswa sekarang
lebih menyukai komik daripada buku sejarah, padahal buku sejarah juga isinya
menceritakan fakta. Karena itu perpustakaan sebaiknya juga menyediakan buku-buku
bacaan ilmiah yang dikemas dengan menarik namun tetap mengedepankan unsur fakta
dan pengetahuan. Misalnya buku-buku sejarah yang dibuat dalam bentuk komik.

3. Kerja Sama Pemerintah, Penulis, dan Publisher Membuat Buku Bacaan Yang
Menarik Dan Edukatif
Selain mendorong peran orang tua, guru, dan perpustakaan, kerja sama antara
pemerintah dengan penulis dan penerbit juga bisa mendorong meningkatnya
minatbaca masyarakat Indonesia.

4. Program Gemar Baca Di Lingkungan Pemerintah

15
Bukan cuma mendorong minat baca bagi pelajar saja yang perlu didorong, tapi juga
minat baca di lingkungan pemerintah. Ini karena jajaran pemerintah lebih berkutat
pada tupoksi kerjanya sehingga sangat jarang membaca buku. Oleh karena itu
pemerintah perlu melakukan gerakan membaca di lingkungan pemerintah, misalnya
hari jumat sore melakukan aktivitas membaca di perpustakaan kelurahan selama 1 jam,
sebagai alternatif kegiatan pelatihan dan pengembangan.

5. Mengadakan Event Pameran Buku Murah


Bagi sebagian kalangan, harga buku cukup mempengaruhi daya beli meskipun punya
minat baca tinggi. Bagi sebagian lagi akan melakukan apa saja agar buku yang
diminatinya bisa dimiliki. Dengan melakukan pameran, siapa pun berkesempatan
memiliki buku kesayangan. Pemerintah, pihak ketiga maupun pegiat literasi bisa
terlibat di dalamnya dengan melakukan promosi serta membiayai penyelenggaraannya.

6. Mengadakan Lomba Minat Baca Reguler


Lomba minat baca ini merupakan salah satu untuk meningkatkan pelajar dan
masyarakat agar lebih giat dan senang dengan kebiasaan membaca. Dengan lewat
lomba minat baca para pelajar bisa berkompetisi melakukan review melalui buku buku
bacaan yang temanya telah ditentukan. Terlepas dari menjadi juara atau tidak, pelajar
tahu apa yang dibacanya, dan tahu apa yang harus dilakukan setelah membacanya.

7. Membentuk Forum Dan Komunitas Literasi


Cara lain menumbuhkan minat baca adalah dengan membentuk komunitas baca dan
forum pegiat literasi. Siapapun bisa bergabung didalamnya, mulai pelajar, mahasiswa,
maupun penyuka buku. Dengan kegiatan ini warga di sekitar lokasi kegiatan akan
tertarik dan ikut bersama-sama membaca buku-buku yang dibawa oleh komunitas.

8. Beri Penghargaan Pembaca Terbaik Reader Of The Month dan Reader Of The
Year
Memberikan penghargaan adalah salah satu wujud apresiasi atas tindakan seseorang.
Kegiatan memberikan penghargaan kepada pembaca terbaik dapat dilakukan sebagai
bagian dari kompetisi.

16
9. Program Penulis Terbaik
Salah satu unsur utama dalam kegiatan membaca adalah penulis. Ada begitu banyak
penulis di Indonesia, namun tidak semuanya punya karya yang diterbitkan. Siapapun
bisa menjadi penulis, tidak mesti harus ikut kursus menulis. Penulis sendiri harus
punya literatur dan referensi sebelum menghasilkan karya. Itu artinya penulis yang
bagus adalah yang punya kemampuan menulis yang baik, punya referensi yang
terpercaya, dan bisa menarik minat pembaca untuk membaca karya-karyanya.
Mengadakan program Penulis Terbaik, Penulis Berbakat, atau Penulis Terfavorit akan
mendorong pembaca ingin tahu apa karya yang ditulis penulisnya. Program bisa
diselenggarakan secara komersil, bisa juga secara non profit. Secara komersil artinya
berorientasi pada jumlah buku yang dibeli, sementara secara non profit berorientasi
pada jumlah pembacanya.

10. Bangun Gerakan Giat Membaca


Nah, membangun sebuah gerakan gemar membaca bisa jadi alternatif cara
meningkatkan minat baca dan keingin tahuan masyarakat tentang isi dari media baca.
Secara legal, kegiatan ini sebaiknya dicanangkan oleh pemerintah melalui program
baik program daerah maupun gerakan nasional.
Panitia dalam gerakan ini dapat berasal dari latar belakang apa saja, baik dari tenaga
pendidik, anggota DPRD, tokoh masyarakat, hingga ibu-ibu PKK di Kelurahan/Desa.

11. Undang Penulis Nasional Atau Tokoh Berpengaruh Dalam Sosialisasi Gerakan
Membaca
Intinya, semua cara meningkatkan minat baca masyarakat ini hanya bisa dilakukan bila
dilakukan sosialisasi. Baik itu sosialisasi buku-buku terekomendasi, sosialisasi
penulis-penulis terfavorit, sosialisasi penerbit, maupun promosi buku oleh ibu tukang
cuci yang dibiayai oleh sponsor tertentu.
Salah satu inovasi yang bisa dilakukan untuk melakukan sosialisasi ini adalah dengan
melakukan event gebyar buku dan mengundang tokoh nasional yang berkompeten
dalam hal literasi. Misalnya Najwa Shihab. Atau bisa juga mengundang pemimpin
daerah yang akrab dengan kaum milenial, misalnya Ridawan Kamil.
Di event Gebyar Buku ini, panitia bisa mengadu tokoh-tokoh tersebut dengan
pengunjung dengan cara diberi kesempatan membaca 1 buah buku. Misalnya Najwa

17
Shihab dan Ridwan Kamil diadu kebolehannya dengan 8 peserta umum untuk
menyampaikan opini terhadap buku yang menjadi target yang dimaksud. Dengan ide
ini, masyarakat akan tergugah keingintahuannya tentang buku yang dijadikan bahan
kompetisi tersebut.

12. Mengadakan Pelatihan


Tips terakhir yang bisa dilakukan untuk meningkatkan minat baca adalah dengan
mengadakan kegiatan pelatihan menulis. Pelatihan adalah salah satu kegiatan untuk
menambah kapasitas akan keterampilan tertentu. Ada sangat banyak kegiatan-kegiatan
untuk pengembangan kapasitas, misalnya pelatihan membuat buku. Dengan pelatihan
ini orang bisa membuat buku bacaan yang menarik dengan berbagai ide dan objek
tulisan.

4. SIMPULAN DAN SARAN


SIMPULAN
Berdasarkan uraian-uraian yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
tingginya minat baca sangat dibutuhkan oleh setiap orang, terutama bagi kalangan remaja.
Oleh karena itu dibutuhkan berbagai cara untuk meningkatkan minat baca di kalangan remaja
ini. Cara tersebut dapat dilakukan melalui lingkungan sekolah, maupun oleh remaja itu
sendiri. Hal terpenting yang harus dilakukan oleh pelajar adalah dengan menumbuhkan dan
meningkatkan kesadaran diri akan pentingnya.
Meningkatkan minat baca dikalangan masyarakat dirasakan penting karena minat baca
masyarakat tergolong rendah. Padahal dengan membaca banyak sekali pengetahuan dan
wawasan yang bias diperoleh. Dalam hal ini yang berperan penting diperpustakaan adalah
para Perpustakaannya untuk meningkatkan minat baca masyarakat.
Perpustakaan merupakan upaya untuk memelihara dan meningkatkan efisiensi dan
efektifitas proses belajar-mengajar. Perpustakaan yang terorganisir secara baik dan
sisitematis, secara langsung atau pun tidak langsung dapat memberikan kemudahan bagi
proses belajar mengajar di sekolah tempat perpustakaan tersebut berada. Hal ini, trekait
dengan kemajuan bidang pendidikan dan dengan adanya perbaikan metode belajar- mengajar
yang dirasakan tidak bisa dipisahkan dari masalah penyediaan fasilitas dan sarana
pendidikan.

18
Perpustakaan dalam upaya menumbuhkan minat baca masyarakat dewasa ini, tidak
hanya bertumpu pada apa yang pernah diterapkan di dalam mengelola informasi dan bahan
pustaka yang dimiliki saja, kemudian menunggu pengguna yang dating dan tidak melengkapi
sarana perpustakaan dengan teknologi informasi yang mutakhir dan Perpustakaannya tidak
proaktif.
Peran Perpustakaan untuk meningkatkan minat baca masayarakat menyatakan bahwa
Perpustakaan harus mampu mengajar, membimbing, serta memberi contoh pada anak-anak
antara lain:
1. Menata ruang baca anak sedemikian menarik, menyenangkan, dan nyaman, baik
untuk kemudahan akses maupun interiornya agar anak tertarik untuk datang dan
melihatnya;
2. Mengenalkan buku-buku gambar dan bacaan apa saja yang baik dan sesuai dengan
jenjang usia dan pendidikan kelompok anak yang dibimbingnya;
3. Bercerita dari buku-buku yang baik dengan teknik yang menarik, untuk anak yang
sudah dapat membaca tidak perlu sampai selesai ceritanya, kelanjutanya cerita tersebut
disusruh menbaca sendiri. Sedangakan bagi kelompok yang belum bisa membaca,
cerita sebaiknya dibacakan sampai selesai agar mereka benar-benar mengetahui jalan
ceritanya dan suatu ketika diminta untuk memerankan tokoh-tokoh dalam cerita
tersebut, dengan bimbingan Perpustakaan;
4. Melatih anak untuk mencatat hal-hal yang menurut mereka menarik;
5. Menginstrusksikan pada anak untuk saling menukar catatan atau cerita antar
kelompok kemudian masing-masing kelompok membacakan bagi kelompoknya;
6. Melatih mereka untuk membuat catatan harian secara rutin tentang kegiatan-kegiatan
yang telah dilakukan;
7. Perpustakaan dalam melakukan bimbingan dan latihan ini secara teratur, terjadwal, dan
waktunya cukup.

Apabila Perpustakaan telah berperan proaktif dalam menyiapkan anak-anak sejak


dini dengan mengenalkan, melatih dan membimbing sebagaimana yang telah
dikemukakan diatas, setidaknya anak akan terbiasa membaca secara teratur dan membuat
catatan yang sesuai dengan kebutuhan. Hal ini merupakan budaya yang baik
dimasyarakat yang dapat dilakukan oleh Perpustakaan dalam kehidupan generasi penerus dan
masyarakat.

19
Bentuk kontribusi perpustakaan dalam peningkatan minat baca mayarakat berupa
penyediaan bahan bacaan dan penyedian fasilitas yang memadai. Selain itu perpustakaan
berperan menjadi media penghubung antara sumber informasi dan masyarakat yang ingin
mengembangkan ilmu pengetahuan.
Baderi (1997:12) menjelaskan ada beberapa faktor yang dapat membangkitkan minat
baca masyarakat seperti, rasa ingin tau, rasa haunya akan informasi, kesadaran bahwa
membaca merupakan kebutuhan rohani, keadaan lingkungan fisik dan sosial. Minat baca
sebenarnya sudah ada didalam otak manusia sejak masa pembuahan dalam kandungan, dan
hal tersebut akan tumbuh dan berkembang setelah dilahirkan kedunia. Sekarang tergantung
faktor yang dapat mendorong minat baca tersebut. Adapun lima faktor yang dapat
mempengaruhi minat baca seseorang, yaitu;
1. Dorongan dari diri kita sendiri.
2. Lingkungan Keluarga,
3. Lingkungan masyarakat,
4. Lingkungan sekolah/pendidikan, dan
5. Sistem pendidikan nasional.

SARAN
Berdasarkan hasil pembahasan tersebut maka penulis memberikan saran antara lain:
1. Budayakan gemar membaca diusia dini dan dilingkungan yang kecil terlebih dahulu
yaitu lingkungan keluarga;
2. Marilah kita meningkatkan kesadaran diri untuk membiasakan membaca buku. Karena
dengan membaca buku akan memberikan manfaat yang besar.
3. Sebaiknya setiap satuan pendidikan memprogramkan untuk membiasakan diri kepada
siswanya untuk membaca satu buku satu hari. Hal ini dimaksudkan untuk mendorong
para siswa agar gemar membaca dan menjadikan membaca buku sebagai kebutuhan
hidup.
4. Perlunya dukungan dan dorongan dari berbagai pihak untuk meningkatkan minat
baca, terutama dimulai dari sekolah dan pihak keluarga.
5. Perlunya penambahan koleksi bahan pustaka di perpustakaan.

20
DAFTAR PUSTAKA

Ir. Abdul Rahman Saleh, Dip., Lib., M.Sc. Manajemen Perpustakaan, 2019. Cetakan
pertama, Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.
Opong Sumiati. Pengelola Perpustakaan Sekolah, 2020. Cetakan keempat, Tanggerang
Selatan : Universitas Terbuka.
Bahrul Ulumi. Pemasaran Jasa Informasi Perpustakaan, 2019. Cetakan kelima,
Tanggerang Selatan : Universitas Terbuka.
Darmono, 2004. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Cetakan ke-2. Jakarta:
Gramedia, Widiasarana Indonesia.
7 Jenis Metode Penelitian dalam Karya Ilmiah
https://www.idntimes.com/life/education/zihan-berliana-ram-ghani/jenis-metode-
penelitian?page=all
PERAN PUSTAKAWAN DALAM MENUMBUHKAN MINAT ...
https://daryono.staff.uns.ac.id › 2011/12/22 › peran-pu...

21

Anda mungkin juga menyukai