I. PENDAHULUAN
Terwujudnya kepercayaan masyarakat terhadap Polri sebagaimana yang
diutarakan Satjipto Rahardjo, sangat ditentukan oleh kemampuan Polri dalam
melaksanakan tugasnya, karena struktur sosial, kultural dan ideologis dalam
masyarakat telah menentukan pemberian tempat kepada polisi, bagaimana
polisi diterima masyarakat dan bagaimana polisi harus bekerja. Refleksi
harapan masyarakat terhadap Polri pada dasarnya telah tergambar pada
perubahan mind set dan culture set Polri dalam program reformasi birokrasi
Polri, dimana pencapaian sasaran perubahan tersebut tentu saja akan
mengubah wajah Polri dalam memberikan pelayanan kepada public, hal
tersebut sesuai dengan sasaran strategis yang termuat dalam Grand Strategy
Polri, dimana “tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri menjadi prioritas
pertama yang harus diwujudkan sebagai pondasi pelaksanaan tahap kedua
dengan sasaran membangun sinergi, bersama seluruh komponen masyarakat
menuju fase selanjutnya, yaitu strive for excelent”.
Keberhasilan Polri meraih kepercayaan masyarakat, salah satunya
adalah terlaksananya sistem rekrutmen anggota Polri yang merupakan proses
untuk mencari, menemukan, mengajak dan menetapkan sejumlah remaja
terutama para lulusan sekolah dengan karakteristik tertentu sebagaimana
yang telah ditetapkan dalam perencanaan sumber daya manusia. Hasil yang
didapatkan dari proses rekrutmen adalah mencari calon anggota Polri yang
akan memasuki proses seleksi, yakni proses untuk menentukan layak atau
tidaknya para peserta menjadi anggota Polri. Tujuannya menyediakan calon
anggota Polri yang memenuhi syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan
menurut peraturan yang berlaku. Namun demikian tidak dapat dipungkiri,
bahwa kegiatan rekrutmen di lingkungan Polri, utamanya di Polres Metro
2
II. PEMBAHASAN
III. PENUTUP
1. Simpulan
2. Saran
Penulis