Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan Pendidikan di Indonesia adalah dalam rangka mencerdaskan kehidupan
bangsa. Mencerdaskan Kehidupan bangsa tentunya tidak terlepas dari kegiatan belajar
mengajar. Kagiatan belajar mengajar tidak terlepas dari kegiatan membaca. Oleh karena
itu sebagai usaha ikut mencerdaskan kehidupan bangsa sekaligus usaha melestarikan
program Pendidikan Non Formal maka TMB (Taman Bacaan Masyarakat ) sangat
diperlukan. Melalui pembudayaan baca, masyarakat akan meningkat pengetahuannya,
meningkat kesehatannya, meningkat tatanan ekonominya yang mana peningkatan
tersebut akan mengurangi pengangguran dan kemiskinan.
Dengan membaca pula seseorang akan terbentuk kepribadiannya menjadi lebih
baik. Kepribadian adalah pola menyeluruh semua kemampuan, perbuatan serta kebiasaan
seseorang, baik yang jasmani, mental, rohani, emosional maupun sosial. Semua ini telah
ditatanya dalam caranya yang khas, di bawah beraneka pengaruh dari luar. Pola ini
terwujud dari tingkah lakunya dalam usahanya menjadi manusia sebagaimana
dikehendakinya (Heuken,1989).
Mendidik kepribadian dapat dilakukan melalui buku. Dengan membaca buku
seseorang akan memiliki ilmu dan pengetahuan yang luas, dari situ ia dapat membedakan
mana yang baik dan mana yang buruk sehingga akan terbentuk pribadi yang jauh lebih
baik dari sebelumnya. Dalam hal ini, membaca dapat diartikan “membaca untuk hidup”,
artinya membaca agar kita bisa hidup lebih baik, lebih arif, lebih mengerti ‘tabiat’ dunia
(Widarso,1994).
Ayat Al-Qur’an yang pertama kali turun pun adalah perintah membaca. Hal ini
mengindikasikan bahwa membaca merupakan kegiatan yang sangat penting untuk
dilakukan. Membaca adalah salah satu jalan untuk mendapatkan ilmu. Membaca akan
menambah pengetahuan, wawasan, dan referensi sehingga dapat memberikan manfaat
bagi orang yang membaca.
Minat dan kebutuhan masyarakat untuk gemar membaca memerlukan perhatian
serius dari pemerintah, dari aktor pendidikan, dan dari pihak yang peduli pentingnya
membaca. Salah satu daerah yang memerlukan perhatian khusus dalam bidang pelayanan
baca ini adalah Desa Bulu Kecamatan Semen. Jumlah manusia usia produktif yang
melimpah menuntut adanya sebuah akses pengetahuan/informasi yang relevan agar
keunggulan dalam segi kuantitas masyarakat tersebut di imbangi dengan pembentukan
kualitas pribadi yang memadai. Adanya Taman Bacaan Masyarakat di Desa Bulu
tepatnya di dusun Ngawinan adalah memberikan layanan baca yang relevan dengan
kebutuhan masyarakat yang dominan dengan masyarakat dari ekonomi menengah
kebawah, anak-anak usia sekolah, dan para aksarawan baru yang rawan untuk buta
aksara kembali.
Dengan harapan dapat membantu meningkatkan kualitas diri masyarakat, kami
bertekat untuk mendirikan sebuah Taman Baca Masyarakat yang mudah diakses oleh
masyarakat serta menyediakan bahan bacaan bermanfaat dan referensi-referensi bahan
sekolah untuk anak-anak usia sekolah.

B. Tujuan
1. Membantu dalam rangka pemerataan pendidikan melalui layanan baca
2. Mengadakan TBM yang mempunyai koleksi buku yang lengkap dan sesuai
kebutuhan masyarakat
3. Mensosialisasikan TBM pada masyarakat agar dapat menggerakkan, mendorong
masyarakat melalui lomba minat baca maupun promosi dan sosialisasi minat baca.
4. Mengadakan TBM dengan manajemen yang sederhana, sehingga dapat memunculkan
partisipasi masyarakat.

C. Manfaat
1. Terlayani kebutuhan membaca anak-anak usia sekolah
2. Terlayani kebutuhan bacaan bagi ibu-ibu rumah tangga dalam rangka meningkatkan
pengetahuan
3. Untuk membangkitkan minat baca masyarakat di lingkungan melalui sosialisasi ke
acara-acara/kegiatan yang ada di masyarakat dan memberikan pelayanan baca.
BAB II

RANCANGAN PROGRAM

A. Rancangan Awal
1. Identifikasi kebutuhan (need assessment). Untuk membuat suatu program layanan,
sudah menjadi ketentuan mutlak bahwa identifikasi kebutuhan perlu dilakukan.
Taman baca bisa memperoleh gambaran tentang kondisi masyarakat dan kebutuhan
masyarakat sekitar. Hal ini tentu akan menentukan target-target kegiatan serta
pengadaan buku-buku bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Data
tentang tingkat kebutuhan masyarakat diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara
langsung dengan masyarakat sekitar, serta informasi-informasi lain yang mendukung
suatu kegiatan taman baca.
2. Pengadaan bahan bacaan. Bahan bacaan yang disediakan dalam taman bacaan ini
sesuai dengan kondisi dan kebutuhan serta minat masyarakat. Misalkan bahan bacaan
tentang buku-buku parenting, buku pendidikan, buku keterampilan, buku-buku cerita
anak-anak usia sekolah. Dalam hal pengadaan buku bisa dengan pengumpulan buku-
buku bekas layak baca yang telah difilterisasi serta bantuan donator.
3. Kepengurusan taman baca. Kepengurusan taman baca minimal dikelola oleh 2 – 3
orang yang tugasnya meliputi:

1. Pengadaan sarana prasarana


2. Pengelolaan buku
3. Pelayanan baca
4. Kerjasama dengan pihak atau lembaga lain
5. Pengelolaan taman baca secara mandiri dan professional

B. Komponen Pendukung
Untuk dapat melaksanakan peran dan fungsinya, taman baca harus didukung
komponen sumber daya fisik dan sumber daya manusia sebagai berikut:
1. Sumber daya fisik
Dalam hal sumber daya ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;

a. Sumber daya fisik utama adalah bahan bacaan baik dalam bentuk buku, majalah, Koran,
dan multimedia. Dan tentunya bahan bacaan yang disediakan memperhatikan karakteristik
masyarakat, kebutuhan nyata masyarakat, dan daya nalar serta kemampuan baca
masyarakat.
b. Sumber daya pendukung adalah segala sesuatu yang diperlukan untuk mendukung
pengelolaan taman baca, diantaranya rak buku/majalah, display buku, gantungan Koran,
meja kerja, meja baca, kursi,papan tulis, karpet dan lain sebagainya.
2. Sumber daya manusia
Faktor utama dalam pengelolaan taman baca adalah orang sebagai lokomotif
utama, sekurang-kurangnya terdapat 3 orang duduk dalam susunan kepengurusan
organisasi yang melaksanakan pengelolaan taman baca. Sebagai ketua, mengurus
administrasi dan pelayanan terhadap masyarakat.
C. Pengorganisasian
Pengorganisasia program Taman Baca Masyarakakat ini, memberikan gambaran
rinci tentang hal-hal yang dipertimbangkan perlu diatur dalam operasionalisasi TBM
sebagai perpustakaan yang diperuntukan bagi masyarakat guna membangun SDM.
Adapun hal-hal yang diatur dalam pengorganisasian antara lain:
a. Pengelola:
Pada prinsipnya pengelola TBM adalah mereka yang diberikan tanggung jawab
untuk mengurus keseluruhan pengelolaan atau operasi TBM. Keberadaan mereka
sebagai pengelola lebih bersifat relawan yang siap mengawalan pembangunan SDM
masyarakat di wilayah pedesaan. Para pengelola ini diambil dari para pemuda dan
pemudi desa yang menyatakan komitmennya untuk melaksanakan tugas pembangunan
SDM di desa mereka yang terbentuk dalam “Relawan Muda Bangun Desa”. Agar
pengelolaan dapat berlajalan secara baik, maka pengelola TBM dibentuk dalam
struktur pengelola sehingga dapat melaksanakan tugas mereka secara efektif. Adapun
struktur pengelola TBM, sebagai berikut:
Ketua : Bertugas mengordinasi keseluruhan operasi dan upaya pengembangan TBM
Sektertaris : Bertugas melakukan inventarisasi inventaris TBM
Bendahara : Bertugas dalam mengelola keuangan yang berkaitan dengan kepentingan
TBM
Koordinator Umum dan anggota-anggota :
Mengelola peminjaman buku dan pengembalian buku dan keperluan teknis lainnya

b. Sumber Daya Manusia:


1. Pengadaan (Pemesanan, Penerimaan)
2. Pengolahan (Katalogisasi, Klasifikasi)
3. Pelayanan (Peminjaman, Referensi)
4. Kebersihan (Perapihan)
3. Sistem , Jam dan Jenis Pelayanan :
Sistem pelayanan menerapkan sistem terbuka, dimana setiap pengguna dapat memilih
bahan pustakan yang dibaca di tempat atau akan dipinjam pengguna dengan batas waktu
peminjaman 1 (satu) minggu maksimal.
c. Koleksi Bahan Pustaka :
1. Buku ajar dari TK sampai dengan Perguruan Tinggi
2. Buku umum
3. Buku Keagamaan
4. Majalah, karya ilmiah, Koran
Bahan pustaka, diperoleh dari pemerintah, swadaya masyarakat, hibah, yang dikelola
secara profesional.
d. Fasilitas :
1. Ruang buku dan tata letak petunjuk sesuai koleksi buku
2. Ruang baca
3. Ruang Tata usaha
Prasarana, diperoleh dari pemerintah, pengguna, donatur tetap.
e.Keanggotaan
1. Para pelajar
2. Umum
Setiap pengguna dibuatkan kartu anggota, dan dikenakan biaya keanggotaan
Dibebani sanksi denda atas keterlambatan pengembalian bahan pustaka atas kelalaian
sengaja merusak, menghilangkan fisik bahan pustaka.

f.Pengolahan Bahan :
1. Penyusunan koleksi bahan berdasarkan nomor registrasi dan nomor panggil
2. Berdasarkan abjad judul
3. Berdasarkan pengarang
9. Perawatan :
Kondisi bahan pustaka tetap utuh dan baik, semua pengguna menjaga dengan baik
sebagai barang milik sendiri, secara kontinu dilakukan perbaikan dan kebersihan, biaya
operasional diperoleh dari pemerintah, anggota.
g.Prosedur peminjaman :
1. Mengisi formulir peminjaman.
2. Buku yang sedang dipinjam tidak boleh dipindah tangankan.
Sebagai pengguna perpustakaan, dikenakan denda keterlambatan pengembalian bahan
pustaka.
h. Tata tertib dan sanksi :
1. Setiap pengguna perpustakaan harus mengisi buku tamu
2. Tidak merusak, menyobek halaman
3. Tidak boleh mencoret-coret bahan pustaka
4. Menjaga keamanan, tetertiban
5. Tidak diperkenankan meminjamkan kartu anggota kepada oran lain
6. Tidak boleh merusak kode bahan pustaka.
I. Sanksi :
1. Keterlambatan pengembalian bahan pustaka dikenakan denda Rp. 500/hari;
2. Menghilangkan buku berkewajiban mengganti buku yang sama.
BAB III
PENUTUP

Demikian proposal usulan Pengadaan Taman Baca Masyarakat di desa Bulu ini kami sampaikan
kepada Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Kediri. Besar harapan kami bahwa
usulan apa yang kami usulkan ini akan memperoleh respon positif dari pemerintah, sehingga
terciptanya kerja sama antar pemerintah dan masyarakat dalam upaya pencaian masyrakat
pedesaan yang gemar membaca, cerdas, kritis dan mandiri yang merupakan kunci
kesejahteraan. Perjuangan masih panjang, dan tidak semudah membalik telapak tangan.
Perpustakaan memang layak dan perlu, yang tak terpisahkan dari masyarakat. Serta
meningkatkan SDM. Adanya otonomi daerah akan berpengaruh pembiayaan, terhadap
pembinaan, pengembangan. Karena TBM merupakan wujud perpustakaan masyarakat, maka
salah satu faktor yang signifikan dalam meningkatkan SDM ditentukan oleh keberadaan dan
pemanfaatan perpustakaan sebagai layanan informasi mayarakat menuju pendidikan seumur
hidup (long live education) yang diselenggarakan secara terprogram dan berkelanjutan.
SUSUNAN PENGURUS TAMAN BACA CERMAT
Dsn. Ngawinan-Ds. Bulu-Kec.Semen-Kab. Kediri

Ketua : Yatimatul Karimah, S.Pd.I

Sekretaris : Muhammad Mumaiyi Jashobi

Bendahara : Muhammad Ihwan Ngisomuddin, S.kom

Administrasi : Muhammad Ainun Nazib

Anda mungkin juga menyukai