Anda di halaman 1dari 4

SHALAT HADIAH

Sholat hadiah ini adalah sholat untuk menyenangkan mayyit..


sholat ini bukan hanya ditujukan kepada seseorang yg baru meninggal, tapi juga bisa
ditujukan kepada orang yg telah lama meninggal..
Mengenai shalat hadiah kepada orang yang baru meninggal dunia atau yang sudah lama
meninggal dunia, dapat dilakukan setiap saat bagi sanak keluarga (kerabat) atau sahabat
almarhum / almarhumah. Amalan ini telah dilakukan oleh para shalaf dan khalaf dari
kalangan Ahlus Sunnah Wal Jamaah. Oleh karenanya, maka bagi yang mengamalkannya
disyaratkan memenuhi salah satu syarat yaitu bertaqlid kepada Imam Syafii.
Diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwasanya Beliau bersabda : Tiada jua datang atas mayit
yang terlebih keras pada malam yang pertama, maka kasihanilah kamu akan dia dengan
shadaqah. Maka barang siapa tidak mampu olehnya akan shadaqah, maka hendaklah ia
sembahyang dua rakaat, pada tiap-tiap rakaat membaca : Surat Al-Fatihah (1x), Ayat
Qursi (1x), Surat Al-Hakumuttakattakasur (1x), dan Surat Al-Ikhlas (10x).

Adapun lafadh niat sembahyang hadiah adalah sebagai berikut :







Ushallii sunnatal hadiyah ilaa fulan bin fulan rakatayni lillahi taalaa, Allaahu akbar.

Sesudah salam baca doa dibawah ini, dan boleh ditambah doanya untuk almarhum /
almarhumah :

Bissmillaahirrahmanirrahiim
allahumma shalli alaa sayyidinaa Muhammadin wa alaa ali sayyidinaa Muhammad,
allahummabats tsawaabahaa ilaa Qabri fulan bin fulan.
PEMBAHASAN
Kedengarannya aneh, kok ada "shalat hadiah". Yang ada, ya shalat lima waktu, atau shalatshalat sunnah seperti Dhuha, Tasbih, Witir, Hajat, Tahajjud, dan Istikharah. Istilah "shalat
hadiah" ini dicari di kitab manapun tidak akan ditemui. Jadi, jika orang berniat : Ushally

sunnatan hadiyatan, ini jelas tidak mengena sasaran dan tidak diperkenankan. Sebab
yang dimaksud adalah shalat yang pahalanya dihadiahkan kepada si mayit yang telah
meninggal. Niatnya adalah melakukan shalat sunnah muthlak, yakni: Ushally sunnatan
rak'ataini lillahi ta 'ala.
Ada kebiasaan di sebuah kampung tertentu, bila acara pemakaman telah usai, di samping ada
pengumuman Tahlil untuk setiap malamnya, ada juga pengumuman khusus bagi keluarga,
yakni rembukan keluarga untuk bersama-sama mengerjakan shalat sunnah muthlak yang
pahalanya dihadiahkan kepada si mayit yang telah meninggal. Jumlah rakaatnya tidak
dibatasi. Yang mampu 2 rakaat silakan 2 rakaat dan yang mampu 4 rakaat silakan 4. Hal ini
berdasar kepada:
.
.

Artinya
Tidak sah shalat dengan niat seperti yang dianggap baik kalangan sufi tanpa dasar
hadits sama sekali. Jika melakukan shalat muthlak dan berdoa sesudahnya dengan sesuatu
yang mengandung semisal isti'adzah atau istikharah maka shalat tersebut sah-sah saja.
Mengenai hadits tetang shalat hadiah seperti termaktub di dalam kitab al Mauhibah, hal
itu tidak diketahui kesahihan perawinya. (Tuhfat al-Muhtaj, Juz II, Bab Shalat Isyraq)
DALIL yang berkaitan dengan SHALAT HADIAH
. ,
, , , :
, :: ,
. :
Diriwayatkan dari Rasulullah, Ia bersabda, Tiada beban siksa yang lebih keras dari malam
pertama kematiannya. Karenanya, kasihanilah mayit itu dengan bersedekah. Siapa yang
tidak mampu bersedekah, maka hendaklah sembahyang dua rakaat. Di setiap rakaat, ia
membaca surat Alfatihah 1 kali, Ayat Kursi 1 kali, surat Attaktsur 1 kali, dan surat Al-ikhlash
11 kali. Setelah salam, ia berdoa, Allahumma inni shallaitu hadzihis shalata wa talamu ma
urid. Allahummab ats tsawabaha ila qabri fulan ibni fulan (sebut nama mayit yang kita
maksud), Tuhanku, aku telah lakukan sembahyang ini. Kau pun mengerti maksudku.
Tuhanku, sampaikanlah pahala sembahyangku ini ke kubur (sebut nama mayit yang
dimaksud), niscaya Allah sejak saat itu mengirim 1000 malaikat. Tiap malaikat membawakan
cahaya dan hadiah yang kan menghibur mayit sampai hari Kiamat tiba. [Syekh Nawawi
Albantani, Nihayatuz Zain,
Hadiah semacam ini dalam tradisi Islam Nusantara dikenal dengan berbagai sebutan sesuai
kaedah local masing-masing. Ada yang menyebutnya tahlilan, ada yang menyebutnya
arwahan, ada yang menyebut samadiahan dan lain sebagainya. Semua itu merupakan perilaku
terpuji yang telah me-tradisi dalam wacana Islam Nusantara. Begitu pula dengan shalat
hadiah dua rakaat untuk mayit, yang kesunnahannya dilakukan saat malam pertama mayit
meninggal. Walaupun taka apa pula jika dilakukan setelah jauh-jauh hari sepeninggal si
mayit.
Pahala dari berbagai hadiah itu juga mengalir bagi kita yang masih hidup dan melakukannya,
seperti yang diterangkan dalam sebuah hadits

. ,
Siapa saja yang melakukan sedekah atau sembahyang itu, akan mendapat pahala yang
besar. Di antaranya, ia takkan meninggalkan dunia sampai melihat tempatnya di surga
kelak.
Sejumlah ulama menganjurkan akan baiknya sembahyang 2 rakaat ini. Ringan dan mudah
dilakukan, Beruntunglah orang yang melakukan sembahyang ini setiap malam dan
menghadiahkan pahalanya untuk mayit kaum muslimin.
Mengenai shalat hadiah kepada orang yang baru meninggal dunia atau yang sudah lama
meninggal dunia, dapat dilakukan setiap saat bagi sanak keluarga atau sahabat almarhum /
almarhumah. Amalan ini telah dilakukan oleh para shalaf dan khalaf dari kalangan Ahlus
Sunnah Wal Jamaah. Oleh karenanya, maka bagi yang mengamalkannya disyaratkan
memenuhi salah satu syarat yaitu bertaqlid kepada Imam Syafii.
Diriwayatkan dari Nabi SAW, bahwasanya Beliau bersabda : Tiada jua datang atas mayit
yang terlebih keras pada malam yang pertama, maka kasihanilah kamu akan dia dengan
shadaqah. Maka barang siapa tidak mampu olehnya akan shadaqah, maka hendaklah ia
sembahyang dua rakaat, pada tiap-tiap rakaat membaca : Surat Al-Fatihah (1x), Ayat
Qursi (1x), Surat Al-Hakumuttakattakasur (1x), dan Surat Al-Ikhlas (10x).
Untuk dalil yang mengulas khusus tentang shalat hadiah ini memang tidak pernah
diriwayatkan oleh nabi ataupun sahabat, kalaupun ada itu adalah dalil tentang shalat jenazah.
Tapi, apabila dikaitkannya shalat jenazah ini dengan ibadah yang lain akan erat hubungannya
dengan ibadah haji badal, yang mana haji badal ini ada dasar masyruiyahnya.
Tetapi untuk shalat kami belum menemukan dalil yang secara langsung menguraikan tentang
shalat ini. baik untuk orang yang masih hidup atau pun untuk mereke yang sudah wafat. Baik
hubungannya antara orang tua dan anak, atau pun tidak ada hubungannya.
Namun bila anda berniat ingin membahagiakan orang tua yang sudah di alam barzakh, anda
masih bisa melakukan banyak hal. Dan tentunya pahalanya akan bisa disampaikan kepada
almarhum.
Misalnya, anda berdoa memohon kepada Allah SWT agar almarhum di alam kuburnya
diberikan kelapangan, cahaya, kenikmatan dan kebahagiaan. Doa yang anda panjatkan ini
insya Allah akan dikabulkan, asalkan memenuhi semua syarat dan aturan dalam berdoa.
Esensinya bisa dalam bentuk memintakan ampunan kepada Allah SWT.
KESIMPULAN
SHALAT dalam bentuk apapun juga namanya.adalah.. DOA yaitu Permohonan
kepada Allah dengan mengingat Allah swt., baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain
siapapun dia, apakah yang masih hidup ataupun mereka yg sudah tiada. Ternyata setiap kita
shalat, maka saat duduk tasyahud akhir, WAJIB membaca doa TAHYAT dimana shalat akan
menjadi batal apabila duduk dalam duduk tasyahud akhir tidak membaca Doa Tahyat, yg
didalamnya ada doa selamat bagi para SHOLIHIN dan wa ala ali ( bg Keluarga Rasulullah
saw. dan Keluarganya Nabi Ibrahim as. ) . Itu berarti bahwa RAHMAT ALLAH TIDAK
PERNAH ADA PUTUSNYA BAGI SELURUH MAKHLUQ MANUSIA CIPTAAN
ALLAH, baik bagi yang masih hidup ataupun yang sudah dialam barzahk. Memohon apapun
juga kepada Allah lebih aula jika dilakukan dalam shalat, karena didalam shalat ada SUJUD
dimana Rasulullah saw. saat/momentum Hamba yg paling terdekat dengan Khaliknya untuk
berdoa.
SHALAT HADIAH adalah shalat untuk mendoakan mereka yang sudah meninggal agar
dapat diringankan / dibebaskan dari azab kubur . Ulama menamakannya shalat hadiah
karena dalam penjelasan tentang shalat hadiah ini dijabarkan bahwa : Allah akan

mengirimkan 1.000 Malaikat ( ke liang lahat alam barzahknya si mayit ) membawa NUR dan
HADIAH kepada si Mayit yang amat sangat berguna bagi mayit hingga ditiupnya sangkakala
.
Bagi yang tidak yakin dan tidak mau mengerjakan shalat hadiah ini, ya sudah saja, jangan
repot2 melarang

Anda mungkin juga menyukai