PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan).
1
melaksanakan upaya kesehatan mata dan pencegahan kebutaan (UU RI No.
572, 2008).
membuat lensa kacamata atau lensa kontak, termasuk pelatihan ortoptik. (UU
dengan baik dan kompenten, agar dapat meningkatkan mutu pelayanan pada
penglihatan masyarakat.
Dimana praktik kerja lapangan ini dilaksanakan disalah satu sarana prasana
2
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
dari mulai lensa, frame, proses pemasetan secara manual maupun otomatis
dan dapat melayani pasien secara efisien, aman, nyaman dan akurat.
2. Tujuan Khusus
berbagai macam karakter pasien juga keinginan mereka, oleh karena itu
C. Manfaat
1. Manfaat Umum
melakukan tugas praktik dengan baik juga menambah wawasan dan ilmu.
Juga agar masyarakat dapat lebih mengenal atau mengetahui profesi seorang
2. Manfaat Khusus
3
Dapat memberikan pengalaman secara praktik juga materi,
BAB II
4
GAMBARAN UMUM
trachoma saja, tetapi juga penderita kasus lain. Oleh karena itu, namanya
berubah menjadi Balai Pengobatan (BP) Mata yang berada di bawah Seksi
5
Permenkes Nomor. 1652/MENKES/PER/XII/2005 tanggal 16
kesehatan mata.
Website : http://www.bkmm-cikampek.org
E-mail : bkmmwestjava@yahoo.com
3. Organisasi BKMM
a. Kepala
6
e. Seksie Kemitraan
g. Instalasi
STRUKTUR ORGANISASI
Kepala BKMM
Dr. Eko Budi Priyanto, MARS
KASUBAG TU
Rina Rahmawati, SKM
a. Visi
7
“Pusat Pelayanan Kesehatan Mata Masyarakat Yang Berkualitas ”.
b. Misi
berkualitas.
c. Moto
d. Nilai-nilai
8
Sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasonal dan Kepmenkes no 425
9
1. Penyusunan rencana dan program pelayanan kesehatan mata
masyarakat.
masyarakat.
masyarakat.
10
6. Kegiatan
Cikampek adalah :
Operasi katarak
Teknik operasi
- Phacoemulsification
d. pelayanan laboratorium
e. pelayan obat
11
II. Pelayanan Kesehatan Mata Luar Gedung
Puskesmas Binaan
di luar gedung berupa penyuluhan dan pemeriksaan teling pada murid SD,
pelatihan guru UKS dan kader. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Dokter
Spesialis THT dari Unit THT Komunitas FKUI dan FK UNAD. Pelayanan
THT dalam gedung dilakukan 2 kali seminggu oleh dokter spesialis dari
7. Wilayah Kerja
8. Wilayah Binaan
Sumsel, Bangka Belitung, Banten, Jabar, Jateng, Jatim, DIY dan DKI.
12
9. Bagian Ruangan di BKMM Cikampek
diantaranya:
pasien.
koreksi maksimal.
c. Ruang 2 poli umum, pasien dengan kelainan refraksi dengan usia >40
mata.
13
g. Kamar operasi, pasien yang memiliki kelaian organic pada mata
sebagai berikut:
b. Ruang Optik
c. Ruang Penunjang
d. Poli Umum
e. Poli Mata
14
BAB III
15
2. Melakukan Pelayanan Optisi
praktik :
c. Melakukan ordering
16
Tabel 3.1 Data Pasien Refraksi BKMM Cikampek
Jenis
OD: (AMC )
3. OD: 0
Ny. OH P 78 th
OS: cffc OS :RENCANA OPERASI
4.
OD :S+0.50
ODS : (HIPERMETROP
PRESBIOPIA)
5. OD: 5/50
Tn. SI P 78 th
OS: 4/60 ODS : RENCANA OPERASI
Add :+2.25
17
ODS : (AMC)
ODS : (MIOPIA)
ODS: (AMC )
ODS : (AMC)
Add : +3.00
ODS : (AMS)
ODS : (AMS)
18
13. OD:5/15 OD : S-1.50 C-0.25 X 10
OS : 5/40
OS : (MIOPIA)
ODS : (AMC)
16. OD:5/30
ODS : (MIOPIA)
ODS : (MIOPIA)
ODS : (
19
20. OD:5/5
Ny. IA P 39 th
OS: 5/10
3. OD : C-0.50 x 170
An. KZ - 60 Cr Mc
OS : C-0.50 x 180
4. OD : S-2.25
An. BN - Cr Mc
OS: S-2.50
5. OD : S-0.50
An. RN - Cr Mc
OS : S-0.75
6. OD : S-1.50
An. SA - 59 Cr Mc
OS : S-1.50 C- 0.50 x 180
7. OD : S-2.00
An. WD - 59 Cr Mc
OS: S-1.25
20
Hasil
No Nama Umur P/L
Tonometri Biometri
OS : 24,0
2. Ny. KM 69 P OD : 27,3 OS : 9,6
OD :20.0
OD :23.0
7. Tn. IS 49 L
OD :26.6 OS: 15.9 OS: 24.5
8. Tn. AP 66 L OD : 16.2 -
1. P VOD : 5/6
Ny. YT 57
VOS : 0
21
2. P VOD : 5/25
Ny. AH 39
VOS : 5/30
3. L VOD : 5/40
Tn. JK 64
VOS : 3/60
4. P VOD : 5/20
Ny. DN 46
VOS : 5/30
5. L VOD : 5/5
Tn. KN 44
VOS : 5/5
VOS : 5/5
VOS : 5/40
VOS : 5/15
VOS : 1/60
22
C. Masalah Kesehatan Mata Di Balai Kesehatan Mata Masyarakat
Cikampek 2018NY
lain yang jarang terjadi dan banyak ditemukan di BKMM yaitu Astigmatisme.
a. Astigmatisme
1. Definisi Astigmatisme
berbayang.
Kondisi ini bisa merupakan bawaan lahir atau terjadi pada orang yang
23
Penglihatan berbayang
Memicingkan mata
kontak toric.
Jika hal ini terjadi, dapat diatasi dengan memberikan kombinasi antara
4. Bentuk Astigmatisme
1. Astigmat Reguler
2. Astigmat Ireguler
24
Astigmat yang terjadi tidak mempunyai 2 meridian saling tegak
dan 110°. Daerah yang vertikal akan buram dan yang horisontal
akan jelas.
mendekati vertikal axis tegak lurus diantara 0 dan 20° atau 160°
dan 180°
5. Astigmat Oblique
5. Klasifikasi Astigmatisme
25
a b
a b
lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph -3.00 Cyl -2.00.
a b
26
4. Astigmat Hipermetrop Compositus
lensa koreksi astigmatisme jenis ini adalah Sph +2.00 Cyl +3.00
a b
1.
5. Astigmat Miktus
a b
27
BAB IV
LAPORAN KASUS
A. Identitas Pasien
Usia : 34 Tahun
B. Anamnesa
Penglihatan berganda
Kadang pusing
Pegal
gatal
C. Pemeriksaan Subjektif
OS : 5/10
D. Diagnosa refraksi
Kacamata
28
F. Resume
militus, namun pasien mengeluh mata merah dan gatal atau bisa disebut juga
konjungtivitis. Pemeriksaan visus dasar mata kanan di dapat 5/10 dan mata
kiri 5/10.
refraksi untuk penglihatan jauh, visus awal di dapatkan Visus ODS 5/10,
setelah itu dilakukan pin hole visus ada perbaikan. Setelah itu dilakukan
29
berjalan-jalan selama kurang lebih 5 menit dan pasien menyatakan tidak
pusing.
30
BAB V
A. Kesimpulan
yaitu:
dan titik yang lainnya berada di antara titik focus dan di retina. Penglihatan
dekat pasien masih normal dengan biasa membaca objek / kalimat pada
B. Saran
ukuran koreksi maksimal dan harus setiap 6 bulan sekali melakukan kontrol
31
LAMPIRAN
32