BAB I
PENDAHULUAN
Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu
sarana pelayanan kesehatan yang menunjang terwujudnya upaya kesehatan mata
khususnya di Provinsi Sumatera Selatan. Sesuai dengan Visi Rumah Sakit Khusus
Mata Provinsi Sumatera Selatan "Menjadi salah satu pusat pelayanan kesehatan
mata terbaik di Indonesia". Rumah Sakit Khusus Mata yang juga merupakan
institusi kesehatan yang dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu,
bukan hanya dari pelayanan medis tetapi juga dari informasi kesehatan, yang dapat
berguna sebagai alat informasi dasar dalam upaya perencanaan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk perencanaan masa depan.
1
BAB II
2.3. Fungsi
2
BAB III
3.1 Visi
Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu
pusat pelayanan kesehatan mata terbaik di Indonesia.
3.2 Misi :
3
Nilai Budaya:
1. Kepedulian
2. Integritas dan profesionalisme
3. Kerjasama
4. Penyempurnaan berkesinambungan
5. Pembelajaran dan pengajaran
3.4 Tujuan
a. Umum :
b. Khusus :
3.5 Peranan
4
- Pelaksanaan pemulihan fungsi mata melalui koreksi optik dan
rehabilitasi;
- Pelaksanaan upaya rujukan kesehatan mata;
- Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dibidang
kesehatan mata masyarakat.
- Sebagai tempat penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna
dalam bidang kesehatan mata.
5
BAB IV
KEPALA RSKM
KOMITE
MEDIK
Paramedis
1. Kepala
Kepala RSKM Prov. Sumsel mempunyai tugas menerapkan prinsip-
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
RSKM maupun jajaran kesehatan lainnya serta lintas sektoral dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
6
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala RSKM Prov. Sumsel
mempunyai fungsi :
7
h. Pemberian informasi baik kedalam maupun keluar;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
3. Seksi Pelayanan
Seksi pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber
daya tenaga, sarana dan prasarana.
8
c. Pengkoordinasian kegiatan asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan ke unit / bagian / seksi lain yang terkait;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan sumber
daya tenaga dan prasarana sumber daya manusia pelayanan /
asuhan keperawatan;
e. Pemberian petunjuk / bimbingan untuk melaksanakan tugas bagi
paramedis perawat dan perawat fungsional;
f. Pengkoordinasian pengelolaan apotek, laboratorium, refraksi dan
optik (bengkel kacamata);
g. Perencanaan kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan yang
dikoordinasikan dengan Komite Medik;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
5. Komite- komite
9
BAB V
P. J UNIT DIKLAT
10
BAB VI
URAIAN JABATAN
penelitian internal.
penelitian eksternal.
setiap semester.
tugas penelitian.
penelitian semesteran
Tanggung Jawab :
11
1. Kelengkapan dan kerahasiaan bahan Kerja
2. Kelengkapan Peralatan kerja
3. Kuantitas dan kualitas hasil Kerja
4. Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan pendidikan , pelatihan dan
penelitian
5. Kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap penugasan pimpinan.
Wewenang :
1. Kelengkapan dan kerahasiaan bahan kerja yang diterima.
2. Mengunakan perangkat kerja yang tersedia.
3. Memberikan informasi yang diberikan.
12
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA
BAGIAN
BAGIAN UMUM & KEPERAWATAN BAGIAN MEDIS
KEUANGAN
OPERATOR
13
keuangan melalui pengiriman untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan diluar
lingkungan Rumah Sakit juga menjadi tanggung jawab bagian diklat &
perpustakaan.
2. BAGIAN KEPERAWATAN
Pelaksanaan kegiatan Diklat terkait bidang keperawatan baik itu Orientasi
karyawan, pendidikan dan pelatihan keperawatan baik dalam bentuk internal
maupun pengiriman untuk mengikuti pendidikan ataupun pelatihan diluar
lingkungan rumah sakit. Bagian diklat juga membutuhkan kerjasama dengan
bagian keperawatan dalam hal pelatihan terkait bidang tersebut dalam mencari
narasumber pelatihan internal rumah sakit dan kepanitian pelatihan dibidang
terkait.
3. BAGIAN MEDIS
14
Safety dan juga bekerja sama dalam hal kepanitiaan untuk lingkup pelatihan
bidang Patient Safety.
7. TIM PPI
8. TIM MUTU RS
9. OPERATOR
Apabila bagian diklat membutuhkan sambungan telpon keluar, ataupun
pengiriman berkas melalui Fax maka bagian diklat akan berhubungan dengan
bagian Operator.
10. GUDANG
Kebutuhan bagian diklat seperti alat tulis, dan kebutuhan lainnya yang
menyangkut dengan bagian logistik maka akan berkoordinasi dengan bagian
tersebut.
11. IPSRS
Apabila ada kerusakan terkait peralatan Diklat dan juga kebutuhan akan
perlengkapan dalam pelaksanaan diklat maka akan berkoordinasi dengan
bagian teknisi.
12. SECURITY
Terkait masalah keamanan saat pelaksanaan diklat serta hal-hal lain yang
dibutuhkan bagian diklat yang ada hubungannya dengan bagian keamanan.
15
STANDAR KUALIFIKASI BAGIAN DIKLAT
16
BAB VIII
Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi personeli Unit Diklat adalah sebagai
berikut :
B. Distribusi Ketenagaan
17
Tabel 1. KUALIFIKASI PENDIDIKAN SDM RUANG DIKLAT
1 ADMINISTRASI PUBLIK(S2) 2 -
18
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI
19
Pelaksanaan orientasi karyawan baru diawali dengan pre test dan
dilanjutkan dengan pemaparan materi sesuai jadwal orientasi. Sebelum
berakhir orientasi karyawan dilakukan post test. Peserta orientasi umum
dinyatakan lulus dilihat dari penilaian Post test.
B. Orientasi Khusus
20
BAB X
PERTEMUAN/RAPAT
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
I. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
yang professional di bagian diklat RS Khusus Mata Provinsi Sumatera
Selatan
II. Khusus :
Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan diklat dan
perpustakaan
Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan diklat
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh bagian dIklat yang dipimpin oleh pelaksana
diklat itu sendiri dan di hadiri oleh unit terkait. Rapat yang diadakan ada 2 macam
yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh bagian diklat setiap
akan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Untuk
jadwal kegiatan mengikuti yang ada pada program kerja diklat.
21
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu
B. Tujuan
1. Rapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang
diberikan.
2. Rapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan
C. Kegiatan Rapat
22
BAB XI
PELAPORAN
A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk yang ada terkait dengan Diklat
B. Jenis laporan
Laporan dibuat oleh Pelaksana Diklat & Perpustakaan. Adapun jenis laporan
yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Kegiatan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap selesai dalam
melaksanakan kegiatan pelatihan dan diserahkan kepada kasubag. SDM
juga direktur. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah pelaksanaan
kegiatan pelatihan tersebut dan juga evaluasinya
2. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan
diserahkan kepada kasubag. SDM. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah
:
a. Laporan pelatihan inhouse yang telah dilaksanakan
b. Laporan pelatihan dan pendidikan ekshouse (jika ada)
d. Laporan kegiatan siswa magang/ praktek kerja lapangan
e. Rencana kegiatan pelatihan 3 bulan kedepan
f. Daftar inventaris barang diklat & perpustakaan
g. Evaluasi pelaksanaan kegiatan diklat selama 3 bulan
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap akhir tahun dan
diserahkan kepada kasubag. SDM juga Direktur. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan pelatihan inhouse yang telah dilaksanakan
b. Laporan pelatihan dan pendidikan ekshouse (jika ada)
d. Laporan kegiatan siswa magang/ praktek kerja lapangan
e. Daftar inventaris barang diklat & perpustakaan
23
f. Evaluasi pelaksanaan kegiatan diklat selama satu tahun (berdasarkan
program kerja)
24
BAB XII
PENUTUP
25
26