Anda di halaman 1dari 26

LAMPIRAN SK Kepala Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan

NOMOR : 800/ /RSKM/ /2017

TENTANG : Pedoman Pengorganisasian Unit Refraksi Optisi

BAB I

PENDAHULUAN

Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan merupakan salah satu
sarana pelayanan kesehatan yang menunjang terwujudnya upaya kesehatan mata
khususnya di Provinsi Sumatera Selatan. Sesuai dengan Visi Rumah Sakit Khusus
Mata Provinsi Sumatera Selatan "Menjadi salah satu pusat pelayanan kesehatan
mata terbaik di Indonesia". Rumah Sakit Khusus Mata yang juga merupakan
institusi kesehatan yang dituntut untuk dapat memberikan pelayanan yang bermutu,
bukan hanya dari pelayanan medis tetapi juga dari informasi kesehatan, yang dapat
berguna sebagai alat informasi dasar dalam upaya perencanaan dan peningkatan
mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit untuk perencanaan masa depan.

Rumah Sakit Khusus Mata memberikan pelayanan yang komprehensif


meliputi pelayanan unit rawat jalan regular pagi dan sore, IGD, VIP, pelayanan rawat
inap, LASIK, PHACO, Farmasi, Laboratorium, Optik. Pelayanan rawat jalan Rumah
Sakit Khusus Mata selain memiliki klinik umum juga memiliki pelayanan klinik
spesialistik termasuk: Unit Refraksi dan Optik .

Pelayanan Refraksi dan Optik merupakan bagian integral dari pelayanan


kesehatan di unit rawat jalan Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan,
dimana kebutuhan akan pelayanan refraksi dan optik cendrung meningkat
sehubungan dengan meningkatnya prevalensi kelainan refraksi dan kebutuhan akan
alat koreksi terhadap kelainan refraksi tersebut yaitu dengan pemakaian kacamata
(pelayanan optik )

Sejalan dengan semakin tingginya tuntutan masyarakat terhadap mutu


pelayanan serta kesadaran akan pentingnya kesehatan mata, maka tenaga
kesehatan ( RO/ Optometris) perlu untuk melaksanakan upaya kesehatan mata dan
pencegahan kebutaan sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang
bermutu,professional dan dapat dipertanggungjawabkan.

1
BAB II

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

2.1 Sejarah Rumah Sakit


Berawal dari Balai Kesehatan Mata Masyarakat, yang kemudian di tahun 2001
melalui Perda No. 14 tahun 2001 tanggal 31 Mei 2001, berubah status menjadi
Rumah Sakit Khusus Mata Masyarakat Provinsi Sumatera Selatan.

2.2 Tugas Pokok

RSKMM mempunyai tugas melaksanakan upaya penanggulangan penyakit


mata secara menyeluruh beserta sistem rujukannya dengan berorientasi pada
masyarakat dengan kelayakan kemampuan ekonominya.

2.3. Fungsi

Dalam menyelenggarakan tugas diatas, RSKMM mempunyai fungsi :

1. Pelaksanaan peningkatan kesehatan masyarakat


2. Pelaksanaan pencegahan terhadap timbulnya penyakit mata dan kebutaan
melalui penyuluhan, peran serta masyarakat dan pelayanan kesehatan
mata keliling
3. Pelaksanaan pengobatan mata spesialistik secara masal
4. Pelaksanaan pemulihan fungsi mata melalui koreksi optik dan rehabilitasi
5. Pelaksanaan kegiatan penunjang kesehatan mata yaitu laboratorium
kesehatan mata
6. Pelaksanaan kegiatan pengamatan terhadap masalah kesehatan mata,
gangguan fungsi penglihatan dan kebutaan
7. Pelaksanaan upaya rujukan kesehatan mata
8. Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan di bidang
kesehatan mata masyarakat
9. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna dalam
bidang kesehatan mata
10. Pelaksanaan urusan tata usaha, penyusunan program dan laporan.

2
BAB III

VISI, MISI, NILAI- NILAI DASAR DAN TUJUAN

3.1 Visi

Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan menjadi salah satu
pusat pelayanan kesehatan mata terbaik di Indonesia.

3.2 Misi :

1. Memberikan kepuasan kepada pelanggan (pasien) melalui pelayanan


yang bermutu, profesional dan terjangkau;

2. Menjalin kerjasama lintas sektor dan swasta untuk meningkatkan peran


serta aktif masyarakat dalam upaya pencegahan kebutaan dan
gangguan penglihatan;

3. Melakukan perbaikan terus menerus sesuai perkembangan ilmu


pengetahuan dan teknologi untuk meningkatkan kualitas pelayanan;

4. Menunjang tercapainya tujuan pendidikan profesi kedokteran dan tenaga


kesehatan lainnya.

3.3 Nilai-nilai Dasar

Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Rumah Sakit


Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan menanamkan dan menjunjung tinggi
nilai-nilai dasar yang meliputi :
Prinsip Dasar:
1. Good Corporate Culture
2. Pasien adalah pelanggan yang utama

3
Nilai Budaya:

1. Kepedulian
2. Integritas dan profesionalisme
3. Kerjasama
4. Penyempurnaan berkesinambungan
5. Pembelajaran dan pengajaran

3.4 Tujuan

a. Umum :

Untuk meningkatkan jangkauan dan mutu pelayanan kepada


masyarakat dalam rangka menurunkan angka kesakitan, gangguan
penglihatan dan kebutaan.

b. Khusus :

- Dihasilkannya pelayanan didalam gedung dalam rangka meningkatkan


jangkauan kesehatan dan mutu pelayanan kesehatan mata secara
berdaya guna dan berhasil guna;
- Dihasilkannya pola rujukan yang efisien dan efektif dalam bidang
kesehatan mata masyarakat;
- Dihasilkannya peran serta masyarakat dalam mendukung keberhasilan
penanggulangan kesehatan mata dalam masyarakat (sesuai dengan
Perda No. 14 th 2001).

3.5 Peranan

Tempat pelayanan Kesehatan Mata Masyarakat baik didalam gedung


maupun diluar gedung dengan memanfaatkan teknologi tepat guna;

- Pelaksanaan pencegahan terhadap timbulnya penyakit mata dan


kebutaan melalui penyuluhan, peran serta masyarakat dan pelayanan
kesehatan mata keliling;
- Pelaksanaan pengobatan mata spesialistik secara massal;

4
- Pelaksanaan pemulihan fungsi mata melalui koreksi optik dan
rehabilitasi;
- Pelaksanaan upaya rujukan kesehatan mata;
- Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan dibidang
kesehatan mata masyarakat.
- Sebagai tempat penelitian dan pengembangan teknologi tepat guna
dalam bidang kesehatan mata.

5
BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

BAGAN 1. STRUKTUR ORGANISASI RSKM PROV. SUMSEL

KEPALA RSKM

KOMITE
MEDIK

JABATAN FUNGSIONAL KA SUB BAG TU

Medis Paramedis Non


Umum

Paramedis

KASI PELAYANAN KASI PERAWATAN

DAN PENUNJANG MEDIS

Adapun Uraian tugas dan fungsinya Berdasarkan Peraturan Gubernur


Sumatera Selatan Nomor 13 tahun 2009, tentang Uraian dan Fungsi Unit
Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) di Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi
Sumatera Selatan, adalah sebagai berikut :

1. Kepala
Kepala RSKM Prov. Sumsel mempunyai tugas menerapkan prinsip-
prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi baik dalam lingkungan
RSKM maupun jajaran kesehatan lainnya serta lintas sektoral dan
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

6
Untuk melaksanakan tugas tersebut, Kepala RSKM Prov. Sumsel
mempunyai fungsi :

a. Pengelolaan RSKM dalam melaksanakan penanggulangan penyakit


mata secara menyeluruh beserta sistem rujukannya dengan
berorientasi pada masyarakat dengan kelayakan ekonominya;
b. Pembuatan dan penyusunan kebijaksanaan yang bersifat teknis
operasional dengan prinsip-prinsip kerja sama;
c. Pemberian bimbingan dan petunjuk untuk pelaksanaan tugas bagi
para kepala seksi, kepala subbagian Tata Usaha dan Staf;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian;
e. Pemanfaatan sumber daya dan dana secara efektif dan efisien;
f. Peningkatan pelayanan dengan mengadakan penyuluhan serta
mengikutsertakan peran serta masyarakat;
g. Pembuatan kebijakan dan pelaksanaannya;
h. Pengintegrasian, perencanaan dan pengkoordinasian pelayanan;
i. Pelaksanaan pengembangan staf dengan pendidikan/ pelatihan;
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai
dengan tugas dan fungsinya.

2. Subbagian Tata Usaha


Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas membantu Kepala Unit
Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) di bidang ketatausahaan, keuangan,
kepegawaian, penyusunan program, kerumahtanggaan dan pendidikan
serta pelatihan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Subbagian Tata Usaha mempunyai


fungsi:

a. Pengelolaan urusan surat menyurat dan kearsipan;


b. Pengelolaan administrasi kepegawaian;
c. Pengelolaan administrasi keuangan;
d. Penyusunan, perencanaan, program dan pelaporan kinerja;
e. Pengelolaan rumah tangga dan perlengkapan;
f. Penyusunan dan penyiapan rencana pendidikan dan pelatihan;
g. Pengaturan pelaksanaan rekam medis;

7
h. Pemberian informasi baik kedalam maupun keluar;
i. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

3. Seksi Pelayanan
Seksi pelayanan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan sumber
daya tenaga, sarana dan prasarana.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Pelayanan mempunyai


fungsi:

a. Merencanakan kebutuhan sumber daya untuk melaksanakan


pelayanan;
b. Mengorganisir dan mengatur tenaga medis pada tiap-tiap unit
pelayanan;
c. Mengkoordinir kegiatan pelayanan pada unit rawat jalan, rawat inap
dan unit bedah (OK);
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian tenaga medis dan
paramedis;
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsi seksi pelayanan.

4. Seksi Penunjang Medik dan Perawatan


Seksi Penunjang Medik dan Perawatan mempunyai tugas mengelola
sumber daya tenaga, sarana dan metoda, membimbing kegiatan asuhan
dan pelayanan keperawatan.

Untuk melaksanakan tugas tersebut, Seksi Penunjang Medik dan


Perawatan mempunyai fungsi :

a. Perencanaan kebutuhan sumber daya, tenaga, sarana, prasarana


dan bimbingan asuhan keperawatan mata;
b. Pengorganisasian dan pendistribusian / perotasian pada waktu
tertentu sumber daya tenaga dan prasarana sumber daya manusia
dan keperawatan ke unit / bagian rawat jalan, rawat inap dan unit
bedah (OK);

8
c. Pengkoordinasian kegiatan asuhan keperawatan dan pelayanan
keperawatan ke unit / bagian / seksi lain yang terkait;
d. Pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penggunaan sumber
daya tenaga dan prasarana sumber daya manusia pelayanan /
asuhan keperawatan;
e. Pemberian petunjuk / bimbingan untuk melaksanakan tugas bagi
paramedis perawat dan perawat fungsional;
f. Pengkoordinasian pengelolaan apotek, laboratorium, refraksi dan
optik (bengkel kacamata);
g. Perencanaan kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan yang
dikoordinasikan dengan Komite Medik;
h. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan
tugas dan fungsinya.

5. Komite- komite

Merupakan kelompok tenaga medis yang keanggotaannya dipilih dari


ketua-ketua sta& medis & fungsional yang mempunyai tugas membantu
Direktur dalam menyusun Standar Pelayanan Medis (SPM), memantau
pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi mengatur
kewenangan profesi anggota staf medis & fungsional dan mengembangkan
program pelayanan

9
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI UNIT DIKLAT

Unit Diklat merupakan salah satu unit unit yang membantu


pengembangan dan peningkatan mutu kualitas SDM dalam rangka upaya
pencapaian target dan sasaran berdasarkan Visi Misi Rumah Sakit.

Unit diklat memberikan pelayanan berupa pendidikan dan pelatihan serta


perpustakaan sebagai kebutuhan bagi setiap SDM dalam upaya peningkatan mutu
dan kualitas pengetahuan juga keterampilan.

Terkadang sasaran maupun fungsi pendidikan dan pelatihan tidak hanya


menghasilkan manfaat bagi peningkatan kualitas mutu SDM tetapi juga dapat
memberikan manfaat sebagai media informasi pengetahuan bagi pasien, keluarga
pasien maupun pengunjung. Melalui berbagai strategi pelayanan yang diberikan oleh
unit Diklat dan perpustakaan. Secara tidak langsung, peningkatan kualitas SDM juga
berdampak pada pelayanan yang bermutu terhadap pasien, keluarga pasien maupun
pengunjung lainnya.

Dengan demikian kegiatan pelayanan unit diklat melalui program pendidikan


dan pelatihan yang terarah dan tepat sasaran, adalah menjadi salah satu strategi
utama guna menciptakan kualitas pelayanan disemua bagian.

Bagan 2. Struktur Organisasi Ruang Diklat

KEPALA RS KHUSUS MATA

KASUBBAG TATA USAHA

P. J UNIT DIKLAT

10
BAB VI

URAIAN JABATAN

A. Penanggung Jawab Unit Diklat


Nama Jabatan :P. J Unit Diklat
Unit Kerja :Unit Diklat
Tugas Pokok :Bertanggung jawab dalam membantu pengembangan
dan peningkatan mutu kualitas SDM Rumah Sakit

Uraian Jabatan meliputi:


1. Merencanakan kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian.

2. Mengkoordinasikan dengan bagian program dan analisis kebutuhan

pendidikan, pelatihan dan penelitian.

3. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan dan

penelitian internal.

4. Mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan dan

penelitian eksternal.

5. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan dan penelitian

setiap semester.

6. Menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan penyelengaraan

tugas penelitian.

7. Membuat laporan pelaksanaan kegiatan pendidikan, pelatihan dan

penelitian semesteran

8. Menyelengarakan pendidikan dan penelitian profesi kedokteran dan

tenaga kesehatan lainnya berdasarkan MOU.

Tanggung Jawab :

11
1. Kelengkapan dan kerahasiaan bahan Kerja
2. Kelengkapan Peralatan kerja
3. Kuantitas dan kualitas hasil Kerja
4. Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan pendidikan , pelatihan dan
penelitian
5. Kesesuaian pelaksanaan tugas terhadap penugasan pimpinan.

Wewenang :
1. Kelengkapan dan kerahasiaan bahan kerja yang diterima.
2. Mengunakan perangkat kerja yang tersedia.
3. Memberikan informasi yang diberikan.

12
BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

I. Tata Hubungan Kerja Dengan Unit Lain

BAGIAN
BAGIAN UMUM & KEPERAWATAN BAGIAN MEDIS
KEUANGAN

TIM K3RS Diklat


BAGIAN PENUNJANG
MEDIS

IPSRS TIM PATIENT SAFETY

GUDANG TIM PPI

OPERATOR

SECURITY TIM MUTU

II. Keterkaitan Hubungan Kerja dengan unit lain


1. BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN :
Dalam kaitannya dengan bagian umum dan keuangan terbagi menjadi dua
hubungan sbb :
a. hubungan keuangan : segala hal kebutuhan bagian diklat terkait pembiayaan
pelatihan dan pembelian kebutuhan pelatihan lainnya, dilakukan koordinasi
dengan bagian keuangan.
b. hubungan diklat : segalahal yang menyangkut diklat untuk bagian umum dan
keuangan, seperti pelatihan orientasi umum dan khusus untuk karyawan baru di
bagian keuangan adalah tanggung jawab bagian Diklat&perpustakaan, selain
itu juga adanya kebutuhan akan pengembangan SDM di bagian umum &

13
keuangan melalui pengiriman untuk mengikuti pendidikan atau pelatihan diluar
lingkungan Rumah Sakit juga menjadi tanggung jawab bagian diklat &
perpustakaan.

2. BAGIAN KEPERAWATAN
Pelaksanaan kegiatan Diklat terkait bidang keperawatan baik itu Orientasi
karyawan, pendidikan dan pelatihan keperawatan baik dalam bentuk internal
maupun pengiriman untuk mengikuti pendidikan ataupun pelatihan diluar
lingkungan rumah sakit. Bagian diklat juga membutuhkan kerjasama dengan
bagian keperawatan dalam hal pelatihan terkait bidang tersebut dalam mencari
narasumber pelatihan internal rumah sakit dan kepanitian pelatihan dibidang
terkait.

3. BAGIAN MEDIS

Dalam hubungannya dengan bagian pelayanan medis, Diklat memfasilitasi


kebutuhan pelatihan bidang medis. Dan bekerjasama dalam kepanitian pelatihan
dibidang medis

4. BAGIAN PENUNJANG MEDIS


Mengadakan Orientasi bagi seluruh karyawan baru di bagian penunjang medis,
juga memfasilitasi kebutuhan pelatihan di bagian tersebut. Dan bekerjasama
dalam kepanitian pelatihan dibidang penunjang medis

5. TIM K3 RUMAH SAKIT

Bekerja sama pada pelaksanaan Orientasi Umum, untuk memberikan materi


terkait K3 Rumah sakit seperti kegiatan pelatihan K3 RS, Pelatihan
Penanggulangan Bencana & Kebakaran dan juga bekerja sama dalam hal
kepanitiaan untuk lingkup pelatihan bidang K3 RS

6. TIM PATIENT SAFETY

Bekerja sama pada pelaksanaan Orientasi Umum, untuk memberikan materi


terkait Patient Safety Rumah sakit seperti kegiatan-kegiatan pelatihan Patient

14
Safety dan juga bekerja sama dalam hal kepanitiaan untuk lingkup pelatihan
bidang Patient Safety.

7. TIM PPI

Bekerja sama pada pelaksanaan Orientasi Umum, untuk memberikan materi


terkait PPI seperti kegiatan pelatihan Pencegahan dan pengendalian Infeksi,
pelatihan Hand hygiene serta pelatihan lainnya, dan bekerja sama dalam hal
kepanitiaan untuk lingkup pelatihan bidang tersebut

8. TIM MUTU RS

Bekerja sama dalam pengendalian mutu rumah sakit khususnya melalui


pendidikan dan pelatihan.

9. OPERATOR
Apabila bagian diklat membutuhkan sambungan telpon keluar, ataupun
pengiriman berkas melalui Fax maka bagian diklat akan berhubungan dengan
bagian Operator.

10. GUDANG
Kebutuhan bagian diklat seperti alat tulis, dan kebutuhan lainnya yang
menyangkut dengan bagian logistik maka akan berkoordinasi dengan bagian
tersebut.

11. IPSRS
Apabila ada kerusakan terkait peralatan Diklat dan juga kebutuhan akan
perlengkapan dalam pelaksanaan diklat maka akan berkoordinasi dengan
bagian teknisi.

12. SECURITY
Terkait masalah keamanan saat pelaksanaan diklat serta hal-hal lain yang
dibutuhkan bagian diklat yang ada hubungannya dengan bagian keamanan.

15
STANDAR KUALIFIKASI BAGIAN DIKLAT

No Jabatan Kualifikasi Pengalaman Jumlah


Diperlukan

1 Pelaksana Diklat Pendidikan : Pelatihan : Pengalaman :


Minimal D-III dengan Diatas 2
Pelatihan
pengalaman di Tahun
Manajemen
bidang SDM
Diklat
khususnya mengenai
diklat

POLA KETENAGAAN BAGIAN DIKLAT

N Nama Pendidik Pangkat/Golon Tgl.Lah Jenis Lam Pelatih


o an gan ir Kelami a an
n Kerj
a

1 Tri S2 Penata 03/08/7 P 20 TNA


Agustina 6 TH
Novera.SK
M. M.Si

16
BAB VIII

POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

Adapun pola ketenagaan dan kualifikasi personeli Unit Diklat adalah sebagai
berikut :

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Kualifikasi Penanggung jawab Refraksi Optisi adalah Master


Administrasi Publik, lulusan Administrasi Publik(S2) ,pegawai tetap di
RS Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan dengan masa kerja
minimal 5 tahun

B. Distribusi Ketenagaan

Dalam pelayanan unit Diklat perlu menyediakan SDM yang kompeten,


cekatan dan mempunyai kemampuan/ kompetensi sesuai dengan bidang
keilmuan/profesi serta mengikuti perkembangan teknologi sehingga dapat
memberikan pelayanan yang optimal, efektif dan efisian, maka perlu kiranya
menyediakan, mempersiapkan dan mendayagunakan sumber sumber yang
ada.

17
Tabel 1. KUALIFIKASI PENDIDIKAN SDM RUANG DIKLAT

RUMAH SAKIT KHUSUS MATA PROVINSI SUMATERA SELATAN

NO JENIS PENDIDIKAN PNS BLUD/HONORARIUM

1 ADMINISTRASI PUBLIK(S2) 2 -

Tabel 2. DISTRIBUSI TENAGA UNIT DIKLAT RSKM PROVINSI SUMATERA SELATAN

NO RUANG KERJA WAKTU DINAS JUMLAH SDM

1 PENANGGUNG JAWAB UNIT PAGI 1 ORANG


DIKLAT

18
BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

Orientasi Karyawan merupakan kegiatan pengenalan lingkungan umum


Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan, falsafah, visi, misi, motto,
tujuan, kebijakan rumah sakit, susunan organisasi, hak dan kewajiban / peraturan
dan tata kerja serta prosedur kerja di Rumah Sakit Khusus Mata Provinsi Sumatera
Selatan pada karyawan baru.

Jadwal orientasi karyawan baru maksimal 3 bulan.Setelah masa orientasi


selesai maka dilakukan test orientasi evaluasi. Hasil evaluasi tersebut sebagai bahan
pertimbangan apakah akan diterima sebagai karyawan BLUD/ kontrak.

Orientasi karyawan baru terdiri dari :


A. Orientasi umum
Pelaksanaan Orientasi Umum selama 3 hari sebagai proses adaptasi
untuk mendapatkan pengetahuan tentang keadaan RS Khusus Mata Provinsi
Sumatera Selatan.
Materi Orientasi karyawan baru meliputi :
 Selayang pandang profil RS Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan.
 Falsafah, Visi, Misi, Motto dan Tujuan RS Khusus Mata Provinsi
Sumatera Selatan.
 Susunan Organisasi, Pejabat Struktural dan Fungsional serta Tata
Kerja RS Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan.
 Peraturan Kepegawaian RS Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan.
 Produk layanan rumah sakit
 Pengendalian dan Pencegahan Infeksi
 K3
 Keselamatan Pasien
 SIM RS Khusus Mata Provinsi Sumatera Selatan.
 Pengenalan Lingkungan Rumah Sakit/ Sanitasi lingkungan
 Penanganan / tehnik – tehnik basic Life Support dalam keadaan
darurat.
 Mutu Rumah Sakit

19
Pelaksanaan orientasi karyawan baru diawali dengan pre test dan
dilanjutkan dengan pemaparan materi sesuai jadwal orientasi. Sebelum
berakhir orientasi karyawan dilakukan post test. Peserta orientasi umum
dinyatakan lulus dilihat dari penilaian Post test.

B. Orientasi Khusus

Orientasi khusus adalah kegiatan karyawan baru dalam mengenal dan


memahami uraian tugasnya. Dalam menjalankan orientasi khusus
karyawan baru tersebut dibimbing oleh penanggung jawab unit refraksi optisi.
Karyawan orientasi tersebut belum diperbolehkan untuk mengerjakan
pekerjaannya sendiri, tetapi masih dalam bimbingan. Belum mendapat
tanggung jawab dan belum berlaku sanksi apabila yang bersangkutan
melakukan kesalahan.

Kegiatan orientasi khusus sesuai dengan uraian tugas masing-masing.


Sebagai bukti pelaksanaan orientasi khusus harus ada materi kegiatan
orientasi khusus, tanda tangan pembimbing,karyawan orientasi dan hasil
bimbingan

Setelah masa orientasi selesai dilakukan test evaluasi orientasi umum


dan khusus. Hasil evaluasi orientasi dilaporkan kepada Kasi Perawatan dan
Penunjang Medis sebagai bahan pertimbangan dan evaluasi untuk
menentukan keputusan bagi karyawan tersebut..

20
BAB X

PERTEMUAN/RAPAT

A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang yang
memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu.
B. Tujuan
I. Umum
Dapat membantu terselenggaranya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
yang professional di bagian diklat RS Khusus Mata Provinsi Sumatera
Selatan
II. Khusus :
 Dapat menggali segala permasalahan terkait dengan diklat dan
perpustakaan
 Dapat mencari jalan keluar atau pemecahan permasalahan yang terkait
dengan diklat
C. Kegiatan Rapat
Rapat dilakukan dan diadakan oleh bagian dIklat yang dipimpin oleh pelaksana
diklat itu sendiri dan di hadiri oleh unit terkait. Rapat yang diadakan ada 2 macam
yaitu :
1. Rapat Terjadwal :
Rapat terjadwal merupakan rapat yang diadakan oleh bagian diklat setiap
akan melaksanakan kegiatan pendidikan dan pelatihan bagi karyawan. Untuk
jadwal kegiatan mengikuti yang ada pada program kerja diklat.

2. Rapat tidak terjdwal:


Rapat tidak terjadwal merupakan rapat yang sifatnya insidentil dan diadakan
oleh Bagian Diklat untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan diklat
yang bersifat insiden.

21
A. Pengertian
Rapat merupakan suatu pertemuan yang terdiri dari beberapa orang
yang memiliki kepentingan dan tujuan yang sama untuk membicarakan atau
memecahkan suatu masalah tertentu

B. Tujuan
1. Rapat menggali segala permasalahan terkait dengan pelayanan yang
diberikan.
2. Rapat mencari jalan keluar atau pemecahan masalah yang terkait
dengan pelayanan kesehatan yang diberikan

C. Kegiatan Rapat

Rapat yang diadakan / diikuti oleh RO unit refraksi optisi :

1. Rapat Intern Refraksi optisi

Rapat diadakan intern tenaga RO setiap satu bulan sekali yang


dihadiri oleh seluruh RO pelaksana dan Penanggung jawab RO guna
pembahasan jadwal tugas dan evaluasi kegitan bulanandi unit ref-opt.

2. Rapat seluruh staf penunjang medis dan keperawatan


Rapat yang terjadwal setiap bulan dan di pimpin langsung oleh Kasi
Penunjang medis dan keperawatan, dalam bentuk brefing guna
membahas permasalahan /kegiatan di masing –masing unit penunjang
medis dan keperawatan.
3. Rapat rekonsiliasi keuangan, diikuti seluruh unit terkait termasuk P.J
ref-opt yang di lakukan setiap bulan,dan di hadiri oleh seluruh pejabat
struktural Rumah Sakit Khusus Mata

22
BAB XI

PELAPORAN

A. Pengertian
Pelaporan merupakan sistim atau metode yang dilakukan untuk melaporkan
segala bentuk yang ada terkait dengan Diklat

B. Jenis laporan
Laporan dibuat oleh Pelaksana Diklat & Perpustakaan. Adapun jenis laporan
yang dikerjakan terdiri dari :
1. Laporan Kegiatan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap selesai dalam
melaksanakan kegiatan pelatihan dan diserahkan kepada kasubag. SDM
juga direktur. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah pelaksanaan
kegiatan pelatihan tersebut dan juga evaluasinya
2. Laporan Triwulan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap tiga bulan dan
diserahkan kepada kasubag. SDM. Adapun hal-hal yang dilaporkan adalah
:
a. Laporan pelatihan inhouse yang telah dilaksanakan
b. Laporan pelatihan dan pendidikan ekshouse (jika ada)
d. Laporan kegiatan siswa magang/ praktek kerja lapangan
e. Rencana kegiatan pelatihan 3 bulan kedepan
f. Daftar inventaris barang diklat & perpustakaan
g. Evaluasi pelaksanaan kegiatan diklat selama 3 bulan
3. Laporan Tahunan
Laporan yang dibuat dalam bentuk tertulis setiap akhir tahun dan
diserahkan kepada kasubag. SDM juga Direktur. Adapun hal-hal yang
dilaporkan adalah :
a. Laporan pelatihan inhouse yang telah dilaksanakan
b. Laporan pelatihan dan pendidikan ekshouse (jika ada)
d. Laporan kegiatan siswa magang/ praktek kerja lapangan
e. Daftar inventaris barang diklat & perpustakaan

23
f. Evaluasi pelaksanaan kegiatan diklat selama satu tahun (berdasarkan
program kerja)

24
BAB XII

PENUTUP

KEPALA RUMAH SAKIT KHUSUS MATA


PROVINSI SUMATERA SELATAN,

Dr. dr. Anang Tribowo, Sp.M (K)


Pembina Utama Muda
NIP. 19610101 198812 1 0002

25
26

Anda mungkin juga menyukai