Nomor: I/YMBN/SPKWF/III/2023
Dalam hal ini bertindak atas nama distributor tahu bulat yang selanjutnya disebut
PIHAK PERTAMA.
2. Nama :
Jabatan :
Alamat :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama diri pimpinan yayasan/pengurus yayasan
dan selanjutnya disebut PIHAK KEDUA.
Bahwa berdasarkan hal-hal tersebut diatas PARA PIHAK dengan ini telah setuju dan saling
mengikat diri untuk membuat dan menandatangani perjanjian kerja ini dengan syarat dan
ketentuan sebagai berikut :
PASAL 1
MAKSUD DAN TUJUAN KERJASAMA
PASAL 2
A SAS DAN PRINSIP KERJASAMA
1. Perjanjian Kerjasama ini dibuat dengan berlandasakan pada asas kesetaraan dan
prinsip saling menguntungkan, serta dilaksanakan dengan itikad baik sesuai
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2. PARA PIHAK dapat saling memberikan kontribusi positif bagi keberhasilan
pelaksanaan Kerjasama ini.
PASAL 3
KETENTUAN HARGA BELI DAN JUAL
PIHAK PERTAMA telah sepakat untuk memberikan ketentuan harga beli dan harga jual
kepada PIHAK KEDUA dengan ketentuan sebagai berikut:
PIHAK PERTAMA memberikan harga jual kepada PIHAK KEDUA sebesar Rp
250/Butir
PIHAK KEDUA memberikan harga eceran kepada konsumen sebesar Rp 500/Butir untuk
barang jadi atau sudah di goreng dan untuk harga jual mentah disesuaikan oleh PIHAK
KEDUA.
PIHAK PERTAMA menjual tahu bulat kepada PIHAK KEDUA secara kontan setiap
transaksi jual beli atau serah terima barang
PASAL 4
KEWAJIBAN DAN HAK PARA PIHAK
1. KEWAJIBAN
A. PIHAK PERTAMA
1. Mentaati peraturan sebagaimana tertuang dalam perjanjian ini
2. Menjaga nama baik PIHAK KEDUA
3. Memberikan wakaf produktif berupa sarana, peralatan dan produk kepada
PIHAK KEDUA.
4. Memiliki tanggung jawab dan arah strategis untuk melakukan pemasaran tahu
bulat mancakal di lingkungan Yayasan, sekolah atau pesantren PIHAK
KEDUA.
5. Memberikan pelatihan dan tatacara penggorengan dan pemasaran tahu bulat
mancakal.
6. Memberikan saran dan masukan untuk mengoptimalkan penjualan tahu bulat
kepada PIHAK KEDUA.
B. PIHAK KEDUA
1. Mentaati peraturan sebagaimana tertuang dalam perjanjian ini
2. Menjaga nama baik PIHAK PERTAMA dan menjaga kerahasiaan perusahaan.
3. Memiliki tanggung jawab penjualan dan pemasaran, dan menjaga fasilitas
wakaf untuk penunjang pemasaran yang diserahkan oleh PIHAK PERTAMA
kepada PIHAK KEDUA.
4. Membeli tahu bulat untuk dijual di lingkungan Yayasan atau Lembaga
pendidikan hanya kepada PIHAK PERTAMA tidak boleh beli dari pasar atau
lainya.
5. Menjual produk tahu bulat dengan harga yang telah ditentukan oleh PIHAK
PERTAMA.
2. HAK
A. PIHAK PERTAMA
1. Berhak memberikan saran dan masukan kepada PIHAK KEDUA jika PIHAK
KEDUA ada kendala dalam penjualan produk dari PIHAK PERTAMA.
2. Berhak menerima informasi dan laporan penjualan PIHAK KEDUA dan
menerima masukan dari PIHAK KEDUA untuk kebijakan maupun
pengembangan distributor PIHAK PERTAMA.
3. Berhak memberikan tugas dan tanggung jawab kepada PIHAK KEDUA.
B. PIHAK KEDUA
1. Berhak untuk mengelola pemasaran dan pengembangan brand PIHAK
PERTAMA
2. Berhak memberikan saran kebijakan untuk pengembangan penjualan dan
distribusi PIHAK PERTAMA.
3. Berhak menerima pembelian dengan harga yang sesuai dengan perjanjian yang
telah disepakati.
4. Berhak menjual produk dalam bentuk mentah maupun matang kepada
konsumen baik di dalam lingkungan Yayasan maupun diluar lingkungan
Yayasan.
PASAL 5
JANGKA WAKTU PERJANJIAN
Perjanjian kerjasama ini dilakukan untuk waktu yang tidak terbatas, dengan syarat PIHAK
KEDUA membeli produk tahu bulat dan sotong kepada PIHAK PERTAMA. Namun jika
PIHAK KEDUA dalam waktu 1 bulan tidak membeli produk tahu bulat dan sotong keapada
PIHAK PERTAMA, maka wakaf produktif yang diamanatkan berhak untuk di ambil
Kembali dan di berikan kepada PIHAK lainya yang lebih membutuhkan dengan tidak
mengurangi hak PARA PIHAK untuk memperpendek jangka waktu perjanjian kerjasama ini.
PASAL 6
PENYELSAIAN MASALAH
Apabila dikemudian hari timbul perselisihan dalam pelaksanaan perjanjian kerjasama ini,
kedua belah pihak sepakat untuk menyelesaikan melalui jalan musyawarah dan mufakat.
PASAL 7
KEADAAN KAHAR (FORCEMAJEURE)
1. Keadaan Kahar (Force Majeure) adalah kejadian yang tidak terduga yang berada di
luar kemampuan PARA PIHAK yang menghambat pelaksanaan Perjanjian ini yaitu :
banjir, badai, gempa bumi, pemogokkan umum, huru-hara, peledakan, sabotase,
peperangan, embargo, pemberontakan, kebijakan Pemerintah yang mempengaruhi
pelaksanaan Perjanjian.
2. Terhadap Keadaan Kahar tersebut, pihak yang mengalami Keadaan Kahar segera dalam
waktu paling lambat 3x24 jam (tiga kali dua puluh empat) jam memberitahukan kepada
PIHAK lainnya, disertai surat keterangan dari Aparat Pemerintah setempat atau Pihak
Kepolisian.
3. Apabila dalam jangka waktu sebagaimana di maksud pada ayat (2) tidak dipenuhi,
maka Keadaan Kahar dianggap tidak pernah terjadi dan PARA PIHAK KEDUA harus
menyelesaikan kewajibannya sebagaimana dalam Perjanjian Kerjasama ini.
4. Dalam waktu 7 (tujuh) hari Kalender sejak diterimanya pemberitahuan sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) PARA PIHAK harus sudah melakukan musyawarah terkait
dengan kelanjutan pelaksanaan Perjanjian Kerjasama ini.
5. Apabila dalam musyawarah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) disepakati bahwa
Perjanjian Kerjasama dilanjutkan kembali, maka hasil kesepakatan tersebut dituangkan
dalam bentuk berita Acara yang dituangkan dalam Addendum Perjanjian Kerjasama.
6. Segala biaya dan kerugian yang diderita oleh PIHAK yang mengalami Keadaan Kahar
tidak menjadi beban dan tanggung jawab PIHAK lainnya.
PASAL 8
KETENTUAN LAIN
Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian kerjasama ini akan diatur kemudian
oleh para pihak berdasarkan kesepakatan bersama.
Segala perubahan terhadap sebagian atau seluruh isi kesepakatan ini dimusyawarahkan
dengan persetujuan masing-masing pihak.
PASAL 9
DOMISILI HUKUM
PARA PIHAK memilih tempat kediaman hukum yang tetap pada Kantor Panitera Pengadilan
Negeri Kota Tasikmalaya.
Perjanjian ini dibuat rangkap 2(dua), bermaterai cukup untuk masing-masing PIHAK yang
sama bunyinya, serta mempunyai kekuatan hukum yang sama setelah dilandatangani PARA
PIHAK.