TINJAUAN KASUS
A. TINJAUAN KASUS
1. Pengkajian
a. Pengumpulan Data
1) Identitas
Nama : An. A
Usia : 13 tahun
Agama : Islam
Pendidikan : Pelajar
Ds.Solokanjeruk Kc.Solokanjeruk
Nama : Ny.R
Umur : 43 tahun
54
Agama : Islam
Pendidikan : -
Ds.Solokanjeruk Kec.Solokanjeruk
2) Riwayat kesehatan
a. Keluhan Utama
saat malam hari, berkeringat dan sesak nafas. Apabila cuaca dingin klien suka
Sejak usia 12 tahun klien pernah mengalami batuk batuk yang tidak
kunjung sembuh, lalu orang tua klien memberikan obat warung dan beberapa
54
d. Riwayat penyakit keluarga
Militus,dll.
3) Pemeriksaan fisik
a. Sistem penglihatan
Letak dan bentuk mata simetris, pupil isokor, rangsang pupil baik saat
terkena cahaya, bola mata dapat digerakan ke segala arah, ketajaman penglihatan
kurang baik, terbukti klien tidak dapat melihat papan nama dalam jarak 30 cm,
klien dapat membuka dan menutup matanya, lapang pandang tidak mengalami
b. Sistem pernafasan
secret, mukosa hidung lembab dan berwarna merah muda.Tidak terdapat nyeri
tekan pada sinus, bentuk dan pergerakan dada simetris tidak ada bantuan
54
tambahan otot-otot pernafasan di suprasternal, sternal, substernal, maupun
intercosta, pengembangan paru saat bernapas simetris kanan dan kiri maksimal,
getaran di kedua paru-paru sama getarannya. pada perkusi suara paru resonan di
setiap lobus, suara paru terdengar bunyi tracheal di daerah trachea, daerah
irama teratur.
c. Sistem kardiovaskuler
Konjungtiva pucat, tidak ada peningkatan JVP, tidak ada pulsasi baik di
katup aorta maupun pulmonal, tidak ada pulsasi di ICS 3 dan 5, cyanosis perifer
tidak ada. pada saat perkusi terdengar dullnes dan apeks berada pada ICS 5 dan
basis berada pada ICS 2. Bunyi jantung S1 lebih jelas pada area katup trikuspid
dan mitral sedangkan S2 lebih jelas pada area katup aorta dan pulmonal. S1 dan
S2 murni reguler, CRT kurang dari 2 detik, akral teraba dingin, tekanan darah
130/90 mmHg, nadi 86 x/menit, pulsasi denyut nadi teraba kuat, irama denyut
nadi teratur.
d. Sistem pencernaan
Bibir kering, warna bibir merah tua, bentuk bibir simetris, gigi putih
kekuningan,abdomen sedikit cembung dan kasar, tidak terdapat luka parut, suara
perkusi area lambung timpani, perkusi hati dullnes. daerah abdomen terdapat
54
bercak hitam, bising usus positif 8x/menit. terdapat nyeri tekan pada kuadran atas.
Tidak terdapat nyeri tekan atau lepas pada titik mc. Burney. Pada saat eleminasi
konsistensi encer.
e. Sistem endokrin
f. Sistem integumen
terdapat bercak hitam, turgor kembali cepat (< 3 detik), rambut berwarna
g. Sistem persarafan
1. Nervus I Olfaktorius
Klien dapat mencium bau minyak kayu putih, di penciuman tidak ada gangguan
2. Nervus II Optikus
54
lapang pandang klien kurang baik. Ditandai dengan klien tidak dapat membaca
papan nama perawat pada jarak 30 cm, keluhan klien tidak jelas pada saat
melihat.
Koordinasi gerak mata simetris, besar pupil sebelah kiri dan kanan sama, klien
dapat melihat ke segala arah, tiadak ada penyempitan lapang pandang, tidak ada
4. Nervus V Trigeminus
mengunyah simetris. Klien dapat merasakan sentuhan kapas pada wajah, klien
mengedip spontan saat diberi rangsangan dengan kapas pada kedua kelopak
mata.
Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, tidak ada gangguan pada system
perasa.
Klien kurang dapat mendengar dengan baik, ditelinga sebelah kiri klien tidak
Klien dapat menelan dengan baik, uvula terletak ditengah antara palatum mole
8. Nervus XI Assesorius
54
Klien dapat menggerakan lehernya.dileher sebelah kiri ada pembengkakan cairan.
Klien mampu menjulurkan lidahnya ke kiri dan ke kanan dan dapat menariknya
h. Sistem perkemihan
Tidak terdapat distensi kandung kemih, terdapat nyeri tekan ataupun nyeri
lepas saat palpasi ginjal sebelah kiri sebelah kanan tidak terlalu sakit bila di
palpasi.
i. Sistem muskuloskeletal
1. Ekstremitas atas
Ekstemitas kanan dan kiri simetris, klien dapat merasakan sensasi halus, panas
dan dingin, refleks bisep ++/++, trisep ++/++ ROM kurang maksimal dengan nilai
4, kekuatan otot 3 3
2. Ekstremitas bawah
Ekstemitas kanan dan kiri simetris, ROM kurang maksimal nilai 4, terdapat
edema, klien dapat merasakan sensasi halus, panas dan dingin, reflek patela ++/+
+, kekuatan otot 2 2
TABEL 3.2
POLA AKTIVITAS SEHARI-HARI
54
1. a. Pola nutrisi
liter.
istirahat
jam
54
sehari-hari secara karena badannya lemas
1. mandi
gigi
3. Riwayat psikososial
a. Status emosi
b. Pola koping
Bila ada masalah, klien akan menceritakan pada keluarganya, terutama orang
c. Pola komunikasi
54
Klien mampu berkomunikasi secara verbal atau non verbal dengan baik
d. Konsep diri
seorang anak perempuan. Klien juga bangga menjadi seorang perempuan yang
e. Riwayat spiritual
Klien seorang beragama islam, saat ini klien selalu berdo’a untuk
merupakan takdir, dan sakit yang dirasakan klien saat ini adalah sebagai cobaan
f. Kebiasaan seksual
Klien mengatakan saat ini klien belum menikah, saehingga untuk kebiasaan
g. Data penunjang
h. Therapy
1. Amoxcilin 3x1
2. GG 3x1
3. B complek 3x1
54
4. PCT 3x1
TABEL 3.6
Analisa Data
Mual
54
Terdapat Secret
Do :
Klien terlihat
kebingungan dengan
penyakit klien
Keluarga klien
tampak bingung
terhadap kondisi
klien
sekresi trankheobronkial.
4. Kurang pengetahuan klien / orang tua tentang pneu-monia b.d kurang infor-masi,
keterbatasan kognisi
54
TABEL 3.7
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Diagnosa
No Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Keperawatan
Bersihan jalan napas Jalan napas bersih dan efektif Airway Suctioning (3160)
1
tidak efektif b.d Kriteria ; - Kaji jumlah atau kedalaman pernapasan dan
- Orthopneu - Jumlah pernapasan dalam - Bantu pasien dalam melakukan latihan napas
54
- Kesulitan berbicara - Berikan cairan 2.500 ml/hari (jika tidak ada
- Produksi sputum
Airway manajemen ( 3140)
me-ningkat
- Buka jalan napas, gunakan teknik chin lift atau jaw
- Gelisah
thrust bila perlu
- Perubahan
- Posisikan klien untuk memaksi-malkan ventilasi
frekuensi dan irama
- Identifikasi pasien perlunya pema-sangan jalan
napas
napas buatan
tambahan
54
- Kolaborasi pemberian bronkodilator bila perlu
inspirasi maksimal
54
- Observasi tanda kekurangan oksigen : gelisah,
sianosis dll
- Monitor tanda keracunan oksigen
- Pertahankan oksigen selama dalam transportasi
- Anjurkan klien / keluarga untuk me-ngamati
persediaan oksigen, air humidifier, jika habis
laporkan petugas
54
drainase
54
- Lakukan fisioterapi dada bila perlu
Respiratory status : gas ekchange - Keluarkan secret dengan batuk atau suction
(0402) - Auskultasi suara napas , catat adanya suara nafas
- Status mental dalam batas tambahan
normal - Kolaborasi pemberian bronkodilator bila perlu
- Bernapas dengan mudah - Monitor respirasi dan status oksigen
- Gelisah tidak ditemukan
- Tida ada sianosis Aspiration Precaution (3200)
- Tidak ada somnolent - Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk, gag reflek
dan kemampuan menelan.
- Monitor status paru-paru
- Pertahankan airway
- Alat suction siap pakai, tempatkan disamping bed,
dan suction sebelum makan
- Beri makanan dalam jumlah kecil
- Pasang NGT bila perlu
- Cek posisi NGT sebelum membe-rikan makan
- Cek residu sebelum memberikan makan
- Hindari pemberian makanan jika residu banyak
- Libatkan keluarga selama pemberian makan
- Potong makanan menjadi kecil-kecil
- Mintakan obat dalam bentuk sirup
- Puyer pil sebelum diberikan
- Jaga posisi kepala klien elevasi 30-40˚ selama dan
setelah pemberian makan
- Anjurkan / atur posisi klien semi fowler atau fowler
ketika makan
54
- K/p per sonde atau drip feeding
- Cek apakah makanan mudah di telan
54
- Bebaskan jalan napas dengan chin lift atau jaw
thrust bila perlu
- Resusitasi bila perlu
- Berikan terapi pengobatan sesuai advis (oral,
injeksi, atau terapi in-halasi)
54
posisi 3 poin - Ekspansi dada simetris - Dengarkan suara napas : catat area yang
- Nafas pursed-lip - Tidak ada sputum di jalan ventilasinya menurun / tidak ada dan catat adanya
(de-ngan bibir) napas suara tambahan
- Ekspirasi - Tidak ada penggunaan otot-otot - K/p suction dengan mendengarkan suara ronkhi
memanjang nafas tambahan atau krakles
- Peningkatan - Tidak ada retraksi dada - Monitor peningkatan gelisah, cemas, air hunger
diameter anterior- - Tidak ditemukan dispneu - Monitor kemampuan klien untuk batuk efektif
posterior - Dispneu saat aktivitas ti-dak - Catat karakteristik dan durasi batuk
- Frekuensi nafas ditemukan - Monitor sekret di saluran napas
Bayi : < 25 atau > 60 - Napas pendek-pendek ti-dak - Monitor adanya krepitasi
1-4 th : < 20 atau > 30 ditemukan - Monitor hasil roentgen thorak
5-14 th : < 14 atau > 25 - Tidak ditemukan taktil fremitus - Bebaskan jalan napas dengan chin lift atau jaw
> 14 th : < 11 atau > 24 - Tidak ditemukan suara napas thrust bila perlu
tambahan - Resusitasi bila perlu
Kedalaman nafas - Berikan terapi pengobatan sesuai advis (oral,
- Ø Volume tidal de- injeksi, atau terapi in-halasi)
wasa saat istira-hat
500 ml Cough Enhancement (3250)
- Ø Volume tidal ba- - Monitor fungsi paru-paru, kapasitas vital, dan
yi 6-8 ml/kg BB inspirasi maksimal
- Penurunan - Dorong pasien melakukan nafas dalam, ditahan 2
kapasitas vital detik lalu batuk 2-3 kali
- Timing rasio - Anjurkan klien nafas dalam beberapa kali,
dikeluarkan dengan pelan-pelan dan batukkan di
akhir ekspirasi
Terapi Oksigen (3320)
- Bersihkan secret di mulut, hidung dan trachea /
54
tenggorokan
Pertahankan patensi jalan nafas
Jelaskan pada klien / keluarga ten-tang pentingnya
pemberian oksigen
- Berikan oksigen sesuai kebutuhan
Pilih peralatan sesuai kebutuhan : kanul nasal 1-3
l/mnt, head box 5-10 l/mnt, dll
Monitor aliran oksigen
- Monitor selang oksigen
Cek secara periodik selang oksigen, air humidifier,
aliran oksigen
Observasi tanda kekurangan oksigen : geli-sah,
sianosis dll
Monitor tanda keracunan oksigen
Pertahankan oksigen selama dalam transportasi
Anjurkan klien / keluarga untuk me-ngamati
persediaan oksigen, air humidifier, jika habis laporkan
petugas
Kurang pengetahuan Setelah dilakukan penjelasan Teaching : Disease Process (5602)
klien / orang tua selama … X pertemuan klien / - Berikan penilaian tentang tingkat pengetahuan klien
tentang pneu-monia b.d orang tua mengetahui dan / orang tua tentang proses penyakitnya
kurang infor-masi, memahami tentang penyakit-nya, - Jelaskan patofisiologi pneumonia dan bagaimana
4. keterbatasan kognisi, dengan kriteria : hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi
tak familier dengan dengan cara yang sesuai.
sumber informasi. Knowledge : Disease Process - Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul
(1803) : pada pneumonia (pernafasan cepat, tarikan dinding
Batasan - Mengetahui jenis / nama dada) dengan cara yang sesuai
Karakteristik : penyakitnya - Gambarkan proses penyakit pneumonia dengan cara
54
- Mengungkapkan - Mampu menjelaskan pro-ses yang sesuai
ma-salah penyakit - Identifikasi kemungkinan penyebab dengan cara
- Tidak tepat - Mampu menjelaskan fak-tor yang tepat
mengikuti perintah resiko - Bantu klien / orang tua mengenali factor pencetus
- Tingkah laku yang - Mampu menjelaskan efek serangan sesak nafas
berlebihan (histeris, penyakit - Berikan informasi pada klien / orang tua tentang
bermusuhan, - Mampu menjelaskan tan-da kondisi penyakit dengan tepat
agitasi, apatis) dan gejala penyakit - Informasikan kepada orang tua tentang kemajuan /
- Mampu menjelaskan perkembangan penyakit klien dengan cara yang
komplikasi sesuai
- Mampu menjelaskan ba- - Sediakan informasi tentang pengu-kuran
gaimana mencegah kom- diagnostic yang tersedia
plikasi - Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin
diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa
Knowledge : Health behaviors yang akan datang dan atau proses pe-ngontrolan
(1805) penyakit
- Mampu menjelaskan pola - Diskusikan pilihan terapi atau pe-nanganan
nutrisi yang sehat - Gambarkan pilihan rasional reko-mendasi
- Mampu menjelaskan akti-fitas manajemen terapi / pe-nanganan
yang bermanfaat - Dukung klien / orang tua untuk me-ngeksplorasikan
- Mampu menjelaskan efek atau mendapatkan second opinion dengan cara yang
tembakau / merokok tepat
- Mampu menjelaskan tek-nik - Eksplorasi kemungkinan sumber atau dukungan
manajemen stress dengan cara yang tepat
- Mampu menjelaskan efek zat - Instruksikan klien / orang tua me-ngenai tanda dan
kimia gejala untuk me-laporkan pada pemberi perawatan
- Mampu menjelaskan ba- - Kuatkan informasi yang disediakan tim kese-hatan
54
gaimana mengurangi resiko yang lain dengan cara yang tepat
sakit Teaching Procedur/Treatment (5618)
- Mampu menjelaskan ba- - Informasikan kepada klien dan orang tua kapan
gaimana menghindari prosedur pengobatan akan dilaksa-nakan
lingkungan yang berba-haya - Informasikan seberapa lama prosedur pengobatan
(factor pencetus) akan dilakukan
- Mampu menjelaskan pe- - Informasikan tentang peralatan yang akan
makaian obat sesuai resep digunakan dalam pengobatan
- Informasikan kepada orang tua siapa yang akan
melakukan prosedur pengobatan
- Jelaskan tujuan dan alasan dilakukan prosedur
pengobatan
- Anjurkan kepada klien untuk kooperatif saat
dilakukan prosedur pengobatan
- Jelaskan tentang perasaan yang mungkin akan
dialami selama di-lakukan prosedur pengobatan
Implementasi keperawatan:
54
Dilaksanakan mulai tgl 20 s/d 22 maret 2019.
54
keluarga Keluarga mengetahui tentang perilaku hidup
Men bersih
jelaskan pentingnya hidup bersih
22-03-2019 Mengukur vital sign TD: 120/70; RR; 24; N: 76; S: 36,4
Melakukan pengkajian tentang Prouksi secret berkurang, warna bening,
produksi secret
54
Evaluasi keperawatan:
i. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas / tidak tersengal-sengal lagi, malam sudah dapat
peningkatan sekresi trakheobronkheal. tidur dengan baik, bila berubah posisi tidak
S: Klien mengeluh nafas rterasa sesak, badan lemah, sesak dirasa O: S: 36,2; RR: 20; N: 84; TD: 110/70 mmHg.
terutama pada malam hari dan bila klien berubah posisi. Klien tampak tenag, duduk di tepi tt sambil
O: S: 36,8; N: 80; RR: 24; TD: 110/70, nafas klien tampak mneggoyang-goyangkan kaki, batuk (+) sudah
tersengal-sengal, batuk, sputum (+) putih kental, ronchi kasar agak berkurang, sputum berkurang lk 25 cc,
(+), krekels minimal, mengii (+).leko: 21,7x 109 g/dl, ronchi menurun, krekels minimal, mengi (+/-).
bagian lobus bawah paru kanan, AGD: asidosis P: pertahankan status umum klien.
54
Tanggal 22-3-2019, S: Klien mengatkan sesaknya sudah berkurang,
ii. Resiko aspirasi b.d akumulasi secret di trakheobronkheal, batuk menurun, dahak juga sudah berkurang,
S: Klien mengluh sesak nafas, sesak dirasa bila klien berubah O: TD: 110/70 ; N: 84; RR; 20; S: 36,2, ronchi
posisi, badan tersaa lemah. minimal, krekels minimal, mengi (+/-), akral
O: TD: 110/70; RR: 24; N: 80, nafas klien tampak tersengal- hangat dan kering, sianosis (-). Oedem (-).
sengal, keadaan umum tampak lemah, ronchi (+), mengi (+), A: Masalh teratasi
krekels minimal, leko: 21,7x 109 g/dl, Pemeriksaan P: Pertahankan agar gangguan perfusi jaringan tidak
kompensasi
54
1. Pola nafas tidak efektif b.d perubahan membrane alveoler dengan jalan kaki, pusing (-), sesak dirasa
S:Klien mengeluh sesak bila berubah posisi, sesak dirasa O: TD: 110/70; RR; 20; N: 84; klien dapat ma/mi
berkurang dalam posisi setengah duduk, klein mengatakan sendiri tanpa dibantu, klien dapat ke kamar
sulit berjalan sendiri ke kamar mandi. mandi sendiri tanpa dipapah, nafas tersengal (-),
pulang.
54
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Pengkajian
keluarga.
Tahap awal pengkajian yaitu pengumpulan data, baik data subjektif maupun
dan keluarga, pemeriksaan fisik klien dan studi dokumentasidengan melihat status
klien di ruangan.
Data subjektif yang penulis dapatkan berasal dari klien dan keluarga.
Respon non verbal klien tidak penulis abaikan, tetapi dijadikan sebagai data yang
dengan keluarga klien, mencari keterangan dari perawat ruangan, status dan
54
Klien dengan pneumonia secara teori masuk kerumah sakit dengan alasan
salah satunya adalah sesak, batuk – batuk yang tak kunjung sembuh.
Keluhan utama saat pengkajian dalam teori di temukan adanya sesak. Pada
An. A keluahan utama yang dirasakan adalah sesak, sebagai akibat dar
Dapat disimpulkan bahwa tidak ada penyimpangan antara data yang ada di
klien,sejak satu tahun yang lalu klien tidak rutin meminum obat.
urine, oliguria.
yang ada di lapangan dengan konsep pneumonia. Secara konsep pneumonia akan
di temukan nafas pendek, peningkatan frekuensi nafas. Hal ini terjadi pula pada
An. A karena pengikatan oksigen yang berkurang maka akan terjadi sesak, yang
54
akan mengakibatkan respirasi meningkat dan takhikardi sebagai kompensasi dari
paru-paru.
Pengkajian pola makan atau cairan, pada klien dengan pneumonia tidak
terdapat kesenjangan antara fakta yang ada di lapangan dengan konsep teori
pneumonia.
2. Diagnosa Keperawatan
d. Intoleransi aktifitas
pengobatan.
8. Kurang pengetahuan klien / orang tua tentang pneu-monia b.d kurang informasi,
keterbatasan kognisi
54
menurut konsep, ada 3 diagnosa keperawatan yang tidak ditemukan pada An.
A ,yaitu :
a. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas / peningkatan sekresi
aktivitas.\
b. Resiko aspirasi b.d aku-mulasi sekret, sesak nafas Penulis memunculkan
diagnose ini yang di tandai dengan secret yang banyak,batuk dan sesak.
c. Kurang pengetahuan klien / orang tua tentang pneu-monia b.d kurang infor-masi,
munculnya diagnose ini yang di tandai dengan keuarga dank lien tidak tau
3. Perencanaan
54
mengacu pada Nursing Outcome Classification (NOC)untuk tujuan dan Nursing
semua diagnose perencanaan yang penulis angkat berbeda dengan teori yang
terdapat pada klien tidak terdapat dalam Doenges, sehingga perencanaan yang di
situasi.
4. Pelaksanaan
pada intervensi yang sudah dilakukan. Pada diagnosa pertama bersihan jalan
nafas yang penulis lakukan adalah Meminta klien napas dalam sebelum
klien napas dalam dan istirahat setelah kateter dikeluarkan dari nasotrakheal,
adalah monitoring intake output dan jangan di abaikan pada intervensi tersebut.
pada intervensi yang sudah dilakukan. Pada diagnosa kedua Resiko aspirasi
54
intervensi yang penulis lakukan adalah Observasi adanya pembatasan klien
kesadaran, reflek batuk, gag reflek dan kemampuan menelan., Monitor status
pada intervensi yang sudah dilakukan. Pada diagnosa ke tiga Pola nafas tidak
efektif intervensi penulis yang sudah dilakukan adalah Monitor rata-rata, ritme,
kedalaman, dan usaha napas, Catat gerakan dada apakah simetris, ada
napas : catat area yang ventilasinya menurun / tidak ada dan catat adanya suara
tambahan, Monitor kemampuan klien untuk batuk efektif, Catat karakteristik dan
durasi batuk
hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi dengan cara yang sesuai.,
Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada pneumonia (pernafasan
cepat, tarikan dinding dada) dengan cara yang sesuai, Gambarkan proses
54
penyebab dengan cara yang tepat, Bantu klien / orang tua mengenali factor
pencetus serangan sesak nafas, Berikan informasi pada klien / orang tua tentang
5. Evaluasi
sesuai dengan tujuan dan kriteria yang telah diterapkan. Hasil asuhan
a. Bersihan jalan napas tidak efektif b.d obstruksi jalan nafas / peningkatan sekresi
trakheobronkheal dengan kriteria hasil klien dapat mengontrol naas klien, dan
kriteria hasil Respirasi dalam rentang normal, Ritme dalam batas normal,
Ekspansi dada simetris, Tidak ada sputum, Tidak ada penggunaan otot-otot
c. Pola nafas tidak efektif b.d perubahan membrane alveolar dengan kriteria hasil
Suara napas bersih, Tidak ada sianosis, Tidak sesak napas, Irama napas dan
frekuensi napas dalam rentang normal, Klien tidak merasa ter-cekik, Tidak ada
d. Kurang pengetahuan klien / orang tua tentang pneu-monia b.d kurang infor-masi,
keterbatasan kognisi, tak familier dengan sumber informasi dengan criteria hasil,
54
menjelaskan tanda dan gejala penyakit, Mampu menjelaskan komplikasi,
Pada tahap evaluasi penulis tidak dapat menyelesaikan semua diagnosa yang
muncul pada klien. Diagnosa yang bisa terselesaikan adalah Bersihan jalan
Sedangkan diagnose yang tidak terselesaikan adalah Resiko aspirasi b.d aku-
mulasi sekret, sesak nafas, Pola nafas tidak efektif b.d perubahan membrane
alveolar. Meskipun begitu hal yang dapat dilakukan adalah menganjurkan untuk
54