Anda di halaman 1dari 25

PERENCANAA PERPUSTAKAAN UMUM DENGAN PENDEKATAN

ARSITEKTUR TROPIS MODERN DI KABUPATEN ENREKANG

( Studio Perancangan Arsitektur 6)

Oleh:

Muhammad Akbar R

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNUVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
2020
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1. Perpustakaan sebagai sarana pengembangan pendidikan mandiri

Kualitas pendidikan di Indonesia saat ini sangat memperihatinkan. Ini di

buktikan antara lain dengan data UNESCO (2014) tentang peringkat indeks

pengembangan manusia ( Human Development Indeks), yaitu komposisi dari

peringkat pencapaian pendidikan, dan kesehatan yang menunjukan, bahwa indeks

pengembangan manusia Indonesia makin menurun. Diatara 174 negara di dunia,

Indonesia menempati urutan ke 113 tahun (2013), ke – 110 tahun (2014). ( CNN

Indonesia, 2017 , Rangking Indeks Penegmbangan Manusia). Sedangkan tingkat

pendidikan di kabupaten enrekang sendiri berada di nomer 2 (dua) untuk wilayah

provinsi Sulawesi selatan. Ini merupakan sebuah prestasi, namun perlu beberapa

upaya guna menjadikan enrekan menjadi lebih baik lagi.

Menurunnya kualitas pendidikan di Indonesia memiliki berbagai macam

factor, salah satunya adalah minat baca masyarakat Indonesia yang masih rendah .

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, dilansir dari website liputan 6 mengatakan bahwa

minat baca masyarakat Indonesia termasuk rendah yakni berada di kisaran 0,001

persen. Hal ini berarti dalam 1000 masyarakat, hanya 1 orang yang memiliki minat

baca. Rendahnya minat baca ini di khawatirkan akan sangt mempengaruhi kualitas

sumber daya manusia dan bangsa Indonesia. Salah satu alternative membaca buku

tanpa harus membayar mahal adalah dengan membaca buku di perpustakaan.

Namun dalam kenyataannya masih banyak masyarakat yang kurang tertarik untuk
datang ke perpustakaan, bahkan sampai ada yang tidak tahu bahwa di daerah

tempat tinggalnya ada perpustakaan daerah.

Penyebab dari kurangnya minat baca masyarakat untuk datang ke perpustakaan

terdapat beberapa factor yang bisa terbagi menjadi 2 (dua), yaitu factor internal dan

eksternal. Factor internal dalam hal ini dapat berupa kondisi dari perpustakaan itu

sendiri, misalnya kurangnya fasilitas, kurang nyamanya tempat yang di sediakan,

dan sulitnya pengunjung dalam menemukan buku yang tersedia sampai dengan

kurang lengkapnya buku yang tersedia di perpustakaan tersebut. Factor eksternal

dapat berupa sulitnya jangkauan dan akses menuju perpustakaan tersebut.

Dalam proses memahami isi dari bacaan buku, factor yang paling

mendudkung salah satunya adalah tingkat kenyamanan dari ruang yang di ciptakan

perpustakaan tersebut, sehingga di butuhkan suatu konsep desain yang dapat

mewujudkan tingkat kenyamanan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna

bangunan itu sendiri.

2. Perpustakaan umum sebagai perwujudan ruang komunal

Kini perpustakaan tidaka lagi hanya sekedar tempat memajang koleksi yang

di lengkapi dengan sudut membaca, ataupun sekedar di lengkapi dengan mesin

pencari digital ( katalog digital) saja, perpustakaan kini di tuntut untuk terus

berkembang dengan munculnya berbagai fasilitas baik untuk kegiatan pokok

maupun penunjangnya. Perpustakaan dengan misinya melayani masyarakat luas

yang bersinggungan dengan teknologi digital. Dengan tujuan memberikan

informasi secara Cuma Cuma kepada masyarakat, perpustakaan umum menjadi

sumber daya vital terutama dalam masyarakat yang di dominasi oleh kehadiran

internet. Bagi mereka yang tidak memiliki akses digitalperpustakaan di gunakan

sebagai peluang untuk meningkatkan ekuitas digita;. Sebuah survey 2010 yang
dilakukan oleh Bill Melinda Gates Foundation menemukan bahwa 67%

perpustakaan adalah satu satunya penyedia computer dan akses internet public

gratis di komunitas mereka.

Perpustakaan pada masa depan lebih mengutamakan ruangan yang nyaman

dan menfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat. Konsep yang di kembangkan

adalah mendekatkan perpustakaan dengan masyarakat dengan cara memberikan

fasilitas tempat dan berbagai sumber dayauntuk menfaslitasi berbagai kegiatan

masyarakat untuk melakukan interaksi sosial. Interaksi sosial yang dimaksud

adalah diskusi, workshop, pertemuan komunitas dan pengembangan kreativitas, dll.

Membuka pintu terhadap semua kegiatan masyarakat yang bersifat positif dan

membangun. Secara ringkas, apapun kegiatan tidak menjadi soal , selama dilakukan

di perpustakaan. Perpustakaan yang modern diharapkan mampu menyediakan

fasilitas fasilitas modern, dan tidak hanya ituperpustakaan modern juga harus bisa

menjadi sesuatu yang sustainable bagi pengguna dan lingkungan sekitarnya.

Perpustakaan ideal adalah perpustakaan yang mampu mewadahi dan

mengikuti perkembangan pola aktivitas masyarakat dalam mencari informasi.

Perubahan pola belajar kelompok, kecondongan pemanfaatan teknologi digital

untuk mencari literature digital daripada literature fisik, pemanfaatan ruang belajar

yang fleksibel dan menarik. Oleh karenanya, pemilihan konsep tropis modern ini

diharapkan mampu membatu mewujudkan tipe perpustakaan ideal pada zaman

sekarang ini.
3. Potensi pengembangan perpustakaan umum di Kabupaten Enrekang

kabupaten Enrekang merupakan salah satu kabupaten di provinsi Sulawesi Selatan yang

sedang berkembang, maka pembangunan di segala bidang pun terus di tingkatkan, dan salah

satung adalah pembangunan di sector pendidikan.

Hingga saat ini kabupaten Enrekang baru memiliki satu perpustakaan umum resmi yaitu

Perpustakaan Umum Daerah kabupaten Enrekang, yang belokasi di JL…………………

secara umum perpustakaan ini masih minim dari segi arsitektural, kenyamanan pengguna dan

pelayanannya. Hal ini merupakan salah satu akibat dari perubahan fungsi bangunan yang

dahulumerupakan bangunan ………… kemudian dialihfunsikan sebagai perpustakaan tanpa

di sertai upaya renovasi fisik bangunan yang sesuai untuk aktifitas didalamnya. Akibatnya

proses kegiatan didalamnyatidak terwadahi dengan baik dan perpustakaan umum ini kurang

diminati.

Media distribusi pustaka di kabupaten Enrekang masih belum mencukupi kebutuhan dan

kurang begitu lengkap, padahal kelancaran distribusi memegang peranan penting dalam

mensukseskan gerakan gemar membaca guma mewujudkan tujuan nasional bangsa

Indonesia. Salah satu contohnya adalah Pepustakaan Umum Kabipaten Enrekang yang

kondisi ruang dan bangunannya kurang mendukung funsinya sebagai perpustakaan.

Pada saatini, tre peningkatan minat membaca di kalangan masyarakat Enrekang terutama

kaum muda mulai terlihat. Hal ini dilihat dari seringnya diadakan berbagai kegiatan yang

dapat mengedukasi masyarakat untuk minat membaca, misalnya saja pameran buku, yang

rencananya akan menjadi agenda tahunan kota.


1.2 Rumusan Masalah

a. bagaimana menciptakan desain perpustakaan sebagai saran atau tempat untuk

belajar , berdiskusi, dan menambah wawasan dengan mengikuti perkembangan

teknologi yang sangat pesat di masa kini?

b. Bagaimana mewujudkan penerapan konsep arsitektur Tropis Modern pada desain

bangunan perpustakaan?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mendapatkan rumusan konsep perencanaan dan perancangan perpustakaan

modern dengan pendekatan arsitektur tropis modern agar dapat menarik minat

masyarakat.

b. Dapat merumuskan konsep perencanaan dan perancangan dengan aspek

peruangan yang dapat menfasilitasi sebuah kebutuhan dari masyarakat abad ke

21 ini.

1.4 Batasan Penelitian

Batasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

- Lingkup disiplin ilmu arsitektur untuk membahas perwujudan konsep

perancangan.

- Hal hal di luar disiplin ilmu arsitektur sejauh masih berpengaruh pada

perwujudan Konsep perancangan akan di bahas dengan disiplin ilmu

penunjang

- Program, proses, macam dan sifat dari kegiatan di dalamnya di sesuaikan

dengan pedoman dan standar yang berlaku.


1.5 Manfaat Penelitian

manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

Output :

- tercapainya rancangan bangunan perpustakaan.

Outcome :

- dapat meningkatkan presentase membaca masyarakat khususnya masyarakat

kabupaten ENREKANG.

- Dapat menarik perhatian dan meningkatkan minat membaca masyarakat Enrekang.

1.6 Metode Pengumpulan Data

Metode yang dilakukan dalam pengumpulan data untuk tugas perancanagan ini

dilakukan dalam beberapa yang di antaranya sebagai berikut :

1. Studi literature

Dalam penyusunan landasan teori, penulis melakukan studi literature yang di

dapat dari referensi buku buku, majalah desain, media internet. Yang ada pada

umumnya di gunakan untuk lebih membantu dan menambah wawasan dalam

perancangan.

2. Wawancara

Wawancara di gunakan untuk memperkuat landasan teori, wawancara dilakukan

dengan beberapa narasumber yang yang bersangkutan dengan lingkungan

perpustakaan.

3. Studi kasus

Studi banding di gunakan untuk membandingkan perpustakaan satu dengan yang

lainnya, baik itu perputakaan yang ada di luar negeri maupun di Indonesia.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan perpustakaan

2.1.1. Pengertian perpustakaan

Perpustakaan nerasal dari kata dasar pustaka. Dalam kamus bahasa Indonesia

kata pustaka memiliki arti kitab atau buku, sedangkan dalam bahasa inggris

perpustakaan perpustakaan dikenal dengan nama library. Library berasal dari dari

bahasa latin liber atau libri yang artinya buku. Dari kata latin tersebut di dapatlah

istilah libraries yang mempunyai arti tentang buku. Di dalam bahasa asing lainnya

perpustakaan sering juga di sebut dengan nama bibliotheek dalam bahasa belanda,

bibliothek dalam bahasa jerman, bibliotheque dalam bahasa perancis, bibliotheca

dalam bahasa spanyol,dalam bibliotheca dalam bahasa portugis. Semua istilah

tersebut berasal dari kata biblia yang berasal dari bahasa yunani yang berarti buku

atau kitab. Jadi istilah library atau biblia akan selalu di kaitkan dengan buku atau

bahan pustaka.

Menurut sulistio basuki (1991: 3 ) dalam bukunya menyatakan bahwa

perpustakaan yaitu “ sebuah ruangan atau gedung yang di pergunakan untuk

menyimpan buku atau bahan pustaka lainnya yang disusun menurut system

tertentu”

Jadi penegrtian perpustakaan secara umum adalah sebuah bangunan fisik

yang di dalamnya menyimpan berbagai jenis koleksi baik tercetak maupun tidak

tercetak yang bermanfaat bagi para pengguna dalam mencari sebuah informasi.
2.1.2. Tujuan Perpustakaan

Setiap perpustakaan memiliki tujuan yang ingin di capai seperti perpustakaan

lainnya, begitu pula dengan peprustakaan umum, berikut ini beberapa tujuan

pepustakaan menurut para ahli:

Menurut Hermawan dan Zulfikar ( 2006:31), menyatakan bahwa perpustakaan

umum adalah:

1. Memberikan kesempatan kepada warga masyarakat untuk menggunakan

bahasa pustaka dalam meningkatkan meningkatkan penegtahuan keterampilan

dan kesejahteraan.

2. Menyediakan informasi yang murah, mudah, dan cepat dan tepat yang berguna

bagi masyarakat dalam kehidupan sehari hari.

3. Membantu dalam pengembangan pemberdayaan komunitas melalui penyediaan

bahan pustaka dan informasi.

4. Bertindak sebagai agen kultural, sehingga menjadi pustaka utama kehidupan

budaya bagi masyarakat sekitar dan

5. Menfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang waktu

Menurut Manifesto Perputakaan umum UNESCO yang di kutip oleh

Sulistyo, (1993:46), menyatakan bahwa perpustakaan umum menpunyai 4

tujuan utama yaitu:

1. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang

dapat membantu meningkatkan mereka kea rah kehidupan yang lebih baik.

2. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat,

terutama informasi mengenai topic yang berguna bagi mereka dan yang sedang

hangat dalam kalangan masyrakat.


3. Membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya

sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakt sekitarnya,

sejauh kemampuan tersebut dapat di kembangkan dengan bantuan bahas

pustaka.

4. Bertindak selaku agen kultural, artinya perpustakaan umum merupakan pusat

utama kehidupan sosial budaya bagi masyarakat sekitarnya. Perpustakaan

umum bertugas menumbuhkan apresiasi budaya masyarakat sekitarnya dengan

cara menyelenggarakan pameran budaya, ceramah , pemutaranfilm, dan

penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan

apresiasi masyarakat terhadap sesuatu.

Dari uraian tujuan perpustakaan umum di atas dapat di simpulkan tujuan

dari perpustakaan adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi

masyarakat secara cepat dan tepat sesuai dengan kebutuhan, dan dapat juga di

gunakan untuk menfasilitasi masyarakat untuk belajar sepanjang hayat yang

nantinya akan membawa masyarakat ke kehidupan yang lebih baik.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan

Untuk mencapai tujuan di atas maka perpustakaan harus menjalankan

fungsinya dengan baik.Menurut Yusuf (1995:23), fungsi perpustakaan umum

adalah:
1. Fungsi Informatif, segala informasi yang dimiliki perpustakaan umum sanggup

menjawab segala pertanyaan yang diajukan oleh segenap anggota masyarakat.

Sumber informasinya berpotensi memberitahukan atau memberikan informasi

kepada segenap anggota masyarakat yang membutuhkannya.

2. Fungsi Edukatif, segala informasi yang dimiliki Perpustakaan umu

dimaksudkan untuk mendidik segenap anggota masyarakat yang

memanfaatkannya, termasuk anggota masyarakat yang belum sempat

menggunakannya

3. Fungsi Rekreatif, koleksi yang disediakan perpustakaan umum banyak yang

berisi informasi ringan, artinya tidak mendalam seperti halnya pada

perpustakaan – perpustakaan khusus. Hal ini disebabkan kondisi masyarakat

yang yang dilayani sangat beragam, baik pada tingkat pengetahuan,

pendidikan, maupun usianya sehingga sumber informasi yang disediakan pun

harus disesuaikan dengan keragaman kondisi masyarakat.

Sedangkan menurut Samosir (2004:8), Perpusakaan Umum sebagai

perangkat dan bagian yang tidak lepas dari sisem pembelajaran sepanjang

hayat berfungsi sebagai :

1. Pusat informasi, menyediakan informasi yang dibutuhkan masyarakat

pemakai;

2. Preservasi kebudayaan, menyimpan dan menyediakan tulisan - tulisan tentang

kebudayaan masa lampau, kini dan sebagai pengembangan kebudayaan di

masa yang akan datang

3. Pendidikan, mengembangkan dan menunjang pendidikan non formal diluar

sekolah dan universitas dan sebagai pusat kebutuhan penelitian.

4. Rekreasi, dengan bahan - bahan bacaan yang bersifat hiburan perpustakaan


umum dapat digunakan oleh masyarakat pemakai untuk mengisi waktu luang.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan fungsi perpustakaan umum

adalah sebagai fungsi informatif, edukatif, rekreatif, yang sistem pembelajarannya

dapat dilakukan sepanjang hayat sebagai pusat informasi, preservasi budaya, dan

pendidikan.

2.1.4 Jenis Perpustakaan

Menurut Sulistio Basuki (1991: 42-52) ada beberapa jenis perpustakaan

diantaranya:

1. Perpustakaan Internasional

Perpustakaan International yaitu Perpustakaan yang didirikan oleh 2

negara atau lebih, dimana Perpustakaan merupakan bagian dari sebuah

organisasi international.

2. Perpustakaan National

Perpustakaan Nasional merupakan perpustakaan utama yang didirikan

di ibu kota negara dan paling komprehensif dalam melayani keperluan

informasi dan para penduduk.

3. Perpustakaan Umum

Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang dibiayai oleh dana

umum terbuka untuk umum atau terbuka bagi siapa saja tanpa memandang

jenis kelamin, agama, ras, usia, pandangan politik dan pekerjaan.

4. Perpustakaan Sekolah

Perpustakaan sekolah yaitu perpustakaan yang terdapat pada sebuah


sekolah dan dikelola sepenuhnya oleh sekolah yang bersangkutan dengan

tujuan membantu sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.

5. Perpustakaan pribadi

Perpustakaan swasta atau perpustakaan pribadi yaitu perpustakaan yang

dikelola oleh pihak swasta atau pribadi yaitu perpustakaan yang dikelola oleh

pihak swasta atau pribadi dengan tujuan melayani keperluan bahan pustakan

bagi kelompok, keluarga, atau individu tertentu.

6. Perpustakaan khusus

Perpustakaan khusus merupakan perpustakaan yang terdapat di sebuah

departemen, lembaga negara, lembaga penelitian organisasi masa, industri

maupun perusahaan swasta. Perpustakaan khusus mempunyai koleksi

buku yang hanya terbatas pada beberapa disiplim ilmu saja dan

keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang ditentukan

oleh kebijakan perpustakaan.

7. Perpustakaan perguruan tinggi

Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat

dilingkungan perguruan tinggi yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan

informasi masyarakat perguruan tinggi yang bertujuan untuk memenuhi

kebutuhan informasi masyarakat perguruan tinggi yaitu para dosen,

mahasiswa, dan staff pegawai yang terdapat di lingkungan perguruan

tinggi tersebut.

Berdasarkan pernyataan tersebut diatas maka dapat disimpulkan

bahwa ada beberapa jenis perpustakaan yaitu perpustakaan international,

perpustakaan nasional, perpustakaan umum, perpustakaan sekolah,


perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan khusus dan perpustakaan

pribadi.

2.1.5 Kegiatan perpustakaan

Kegiatan pokok yang dilakukan dalam perpusakaan yang direncanakan adalah

kegiatan penyediaan materi pustaka dan menyediakan ilmu pengetahuan dan

informasi, yang terdiri dari :

1. Kegiatan penunjang Perpusakaan

a. Kegiatan seminar

b. Kegiatan diskusi

c. Pameran dan bedah buku

2.2. Tinjauan modern

2.2.1. Pengertian modern

Kata modern berasal dari Bahasa latin moderna yang berarti

masa kini, terbaru atau mutakhir. Modern juga bisa berarti sikap

atau cara berpikir serta cara bertindak sesuai dengan tuntutan

jaman

Istilah modern ini terutama ditunjukan untuk perubahan sistem

kehidupan, dalam konteks lebih luas peradaban yang bersifat baru.

Kapan perubahan itu mulai terjadi sulit untuk diketahui, hanya saja
ada orang yang mengira, misalnya orang mengatakan pada zaman

Renaissance gejala perubahan itu sudah keliatan. Ada juga yang

mengatakan perubahan Drastic terjadi pada masa Revolusi

industry, diteruskan dengan revolusi kebudayaan. Pada Negara

tertentu yang di tandai oleh terjadinya perubahan politik yang

sangat medasar.

Perlu didasari bahwa perubahan peradaban tersebut tidak

dilewati begitu saja. Setiap langkah perubahan sering

mendatangkan kegocangan dibidang Social, bidang politik,

ekonomi dan bidang – bidang lainnya. Berbagai bentuk persiapan

untuk melaksanakan perubahan harus direncanakan secara baik dan

cermat untuk memudahkan bagaiman memulainya maupun untuk

menghadapi akses yang akan ditimbulkannya di dalam berbagai

pranata social. Tujuannya agar proses perubahan tersebut sesuai

dengan harapan dan dapat pula memajukan kehidupan masyarakat

pendukungnya serta meminimalisir dampak negatifnya proses yang

seperti ini dinamakan modernisasi.

Dalam buku modernisasi dinamika pertumbuhan karangan

alex inkeles menguraikan sembilan sikap mental modern yang

dapat mendukung proses modernisasi yaitu :

a) Manusia modern memiliki kesediaan untuk menerima

pengalaman – pengalaman yang baru dan keterbukaan terhadap

inovasi. Dalam hal ini penekanannya adalah pada alam fikiran,

kesiagaan dan ketersediaan batin menerima sesuatu yang baru

dalam kehidupan
b) Manusia memiliki sikap modern mampu membuat opini dan

mengutarakannya pada orang lain dengan penuh rasa tanggung

jawab. Opini meliputi semua kejadian di lingkungan

kehidupannya. Tetapi ia juga dapat menerima dan menghargai

pendpat orang lain. Yang lebih penting lagi adalah mampu

menganalisis berbagai pemikiran yang mungkin bermanfaat

untuk kepentingan bersama.

c) Orang modern sangat menghargai waktu. Waktu yang telah

berlalu disadari dan diyakini tidak dapat di ulang kembali. Oleh

karena itu dia berorientasi untuk masa yang akan datang

d) Orang modern bekerja menurut rencana terprogram, baik

rencana jangka pendek maupun jangka panjang. Setiap

program kerja sudah difikirkan untung ruginya dikemudian

hari.

e) Setiap orang modern yang berkeyakinan akan kemampuannya

(percaya diri), dengan belajar akan dapat meningkatkan

kemampuannya dalam menguasai atau menyesuaikan diri

dengan lingkungan. Dengan demikian terkandung makna

bahwa kegagalan bukan suatu hal yang menharuskan dia

berputus asa

f) Manusia modern tidak percaya begitu saja pada keadaan.

Berbagai keadaan dapat diperhitungkan secara tertib dan

dikerjakan menurut rasio. Ini berarti selalu melakukan

pendekatan ilmiah.
g) Manusia modern sangat menjunjung tinggi harga diri fitrah

manusia, sadar akan martabat manusia, mulai dari anak-anak

sampai lanjut usia. Dalam hal ini tentu terkandung makna bahwa

penjajahan dan eksploitasi tidak berkenaan di hati mereka

h) Manusia modern sangat berorientasi pada implementasi ilmu

dan teknologi. Dalam hal ini lebih mengutamakan

kemanfaatnya untuk kelangsungan hidup, bukan prestasinya.

i) Orang modern lebih sadar dan percaya bahwa ganjaran yang

diterima sesuai dengan apa yang telah diusahakannya. Dan

tidak mau menerima apa-apa yang tidak ada hubungannya

dengan usahanya.

Penegertian atau definisi Modernisasi menurut Para Ahli Sosiologi

1. Menurut Ogburn dan Nimoff, menyatakan bahawa Modernisasi

adalah suatu usaha untuk mengarahkan masyarakat agar dapat

memproyeksikan diri ke masa depan yang nyata dan bukan

pada angan – angan.

2. Menurut Soerjono Soekanto, menyatakan bahwa modernisasi

adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya

terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan (Social

Planning).

3. Menurut Wibert E. Moore, menyatakan bahwa modernisasi

adalah suatu transformasi adalah suatu transformasi total

kehidupan bersama dalam bidang teknologi dan organisasi

sosial dari tradisional dari yang tradisional ke arah pola – pola


ekonomis dan politikus yang didahului oleh negara - negara

barat yang telah stabil.

4. Menurut Astrid S. Susanto, menyatakan bahwa modernisasi

adalah suatu proses pembangunan yang memberikan

kesempatan ke arah perubahan demi kemajuan.

5. Menurut Koentjaraningrat, menyatakan bahwa modernisasi

adalah usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan

dunia sekarang.

2.2.2. Pengertian Arsitektur Modern

Arsitektur Modern adalah suatu istilah yang diberikan

kepada sejumlah bangunan dengan gaya karakeristik yang

mengutamakan kesederhanaan bentuk dan menghapus segala

macam ornament. Karakter ini disinyalir perama muncul pada

sekitar tahun 1900. Pada tahun 1940 gaya ini telah diperkuat dan

dikenali dengan gaya inernasional dan menjadi bangunan yang

dominan untuk beberapa decade dalam abad ke – 20 ini.

Arsitek Frank Llyod Wright adalah yang sangat

berpengaruh dalam perkembangan arsitektur modern di Eropa.

Melalui karya- karya gedung tingginya yang tersebar, Wright

merupakan salah satu dari sekian banyaknya arsitek yang sangat


berpengaruh dalam dunia perarsitekturan

Beberapa pendapat tentang Arsitektur Modern :

a. Bentuk mengikuti fungsi (form follows function) yang

dicetuskan oleh pemahat Horatio Greenough atau yang lebih

dikenal sebagai Louis Sullivan.

b. Sedikit adalah lebih (Less is More) diumumkan oleh arsitek

Mies van der Rohe.

c. Sedikit adalah lebih dan lebih adalah banyak (Less is More

and More only when More is Too Much) yang diungkapkan

oleh Frank Llyod Wright.

Dalam Arsitektur Modern, gaya hidup modern berimbas

kepada keinginan untuk memiliki bangunan yang simple, bersih

dan fungsional, sebagai simbol dari semangat modern. Namun,

gaya hidup semacam ini hanya dimiliki oleh sebagian masyarakat

saja, terutama yang berada di kota besar, dimana kehidupan

menuntut gaya hidup yang lebih cepat, fungsional dan efisien

Gambar 2. 1 Contoh Arsitektur Modern pada Perpustakaan Sumber :


https://en.wikiarquitectura.com/
2.2.3. Pengertian Perpustakaan Modern

Perpustakaan dalam bahasa inggris disebut “Library”

berasal dari bahasa romawi yaitu “Librarium” yang terdiri dari

kata Liber artinya buku sedangkan armarium artinya Lemari. Jadi

dilihat dari kata asalnya, berarti lemari yang di dalamnya terdapat

kumpulan buku – buku.

Perpustakaan adalah suatu tempat menyimpan atau

mengkoleksi buku atau media cetak lain yang berisi informasi

untuk dipinjamkan kepada pembaca. Perpustakaan merupakan

sarana untuk membantu mencari informasi bagi pengunjung.

Sebagai perpustakaan modern harus desain agar dapat

menarik minat pengunjung dan memudahkan pengunjung. Oleh

karena itu perlu di tingkatkannya fasilitas dan desain ruang

perpustakaan seperti :

1. Ruang yang nyaman, bersih, tenang, aman, suasana

menyenangkan

2. Tempat duduk, meja, rak buku, meja layanan petugas,

asesories ruang, lighting, design interior, semua bersifat

home (serasa dirumah)

3. Komputerisasi yang memudahkan searching koleksi, atau

penataan buku untuk memudahkan penelusuran,

pengkodean, system barcode yang mempercepat layanan.

4. Delivery service baik pinjam maupun pengembalian


5. Penyajian data dan informasi yang dikemas menarik untuk

bisa diakses tanpa harus datang ke perpustakaan (digitalisasi

layanan dan koleksi)

6. Sistem layanan tanpa batas waktu dan ruang (24 jam)

Perpustakaan modern juga membuthkan penambahan dan

pemeliharaan koleksi (digital dan non digital) Perpustakaan

merupakan lembaga informasi yang memiliki fungsi informatif,

edukatif, kultural, dan rekreatif. Konsep perpustakaan selalu

berkembang sesuai dengan kondisi masyarakat yang dinamis.

Perkembangan perpustakaan selalu berorientasi kepada pemakai

(pemustaka atau user). Perkembangan teknologi informasi dan

keanekaragaman bentuk koleksi perpustakaan adalah faktor yang

menuntut perpustakaan dan pustakawan untuk “berlari” lebih

cepat. Koleksi adalah peran vital keberadaan dan kelangsungan

Perpustakaan karena itulah yang dibutuhkan user.


.

Anda mungkin juga menyukai