Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Pustaka Budaya. Vol. 8, No. 1.

Januari 2021
Copyright ©2021, pISSN: 2355-1186 | eISSN: 2442-7799
Available Online at: https://journal.unilak.ac.id/index.php/pb

ENTERTAIMENT DUNIA PERPUSTAKAAN DI ERA 4.0: MENINGKATKAN


MINAT BACA DENGAN MENJADIKAN PERPUSTAKAAN SEBAGAI
TEMPAT ATAU PUSAT INFORMASI YANG MENGHIBUR

Febiyana Syadila
Program Studi Informasi Perpustakaan dan Kearsipan
Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang, Indonesia
email: febiyanasyadila17@gmail.com

Naskah diterima: 1 Juli ; direvisi: 2 Agustus ; disetujui: 2 Oktober 2020.

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk dapat mengetahui dan mendeskripsikan bagaimana strategi
meningkatkan minat baca masyarakat, pembaca juga bisa mengetahui bagaimana cara
menjadikan perpustakaan sebagai tempat atau pusat informasi yang menghibur dan
menarik tentunya dalam hal yang mendidik di era revolusi 4.0 serta bermanfaat untuk
menambah wawasan pembaca mengenai hal tersebut. Metode yang digunakan dalam
penelitian ini yang kualitatif dengan pendekatakan analisis deskriptif, yaitu untuk
memeperoleh kesimpulan secara umum.Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode studi literatur dan wawancara. Hasil dari penelitian
ini adalah strategi yang dapat meningkatkan minat baca dengan menjadikan perpustakaan
sebagai tempat atau pusat informasi yang menghibur bisa dilakukan dengan ada dan
diterapkannya program serta fasilitas-fasilitas yang menunjang peningkatan minat baca
dan kunjung pemustaka. Program-progam dan fasilitas tersebut diantaranya seperti
tersedianya ruang baca khusus, mendongeng, melakukan kegiatan-kegiatan lomba,
pameran, menyediakan ruang kreativitas, menyediakan layanan digital, ketersediaan
fasilitas internet, mengimplementasikan fasilitas atau layanan terautomasi canggih yang
dapat mengiringi perkembangan zaman, dan lain sebagainya. Selain dari fasilitas dan
program tersebut, peran pustakawan juga sangat penting untuk meningkatkan minat baca
daan menjadikan perpustakaan sebagai tempat infoprmasi yang menghibur.Pustakawan
harus bisa berkomunikasi sebaik mungkin dengan pemustaka, dan melayani dengan
sepenuh hati, maka pemustaka yang menerima layanan akan merasa senang dan puas
terhadap layanan di perpustakaan.

Kata Kunci: perpustakaan; strategi minat baca; hiburan; program; fasilitas

Abstract
This study aims to be able to know and describe how strategies to increase public interest in
reading, readers can also find out how to make the library as a place or center of information
that is entertaining and interesting, of course, in terms of educating in the era of revolution
4.0 and useful to broaden the readers' insight about it . The method used in this study is
qualitative with descriptive analysis approach, namely to obtain general conclusions. Data
collection techniques in this study are using the method of literature study and interviews.
The results of this study are strategies that can increase interest in reading by making the
library as a place or information center that is entertaining can be done with the existence
and implementation of programs and facilities that support increased interest in reading and
visiting visitors. Such programs and facilities include the availability of special reading
38
Fabiyana Syadila
rooms, storytelling, conducting competition activities, exhibitions, providing space for
creativity, providing digital services, availability of internet facilities, implementing facilities
or sophisticated automated services that can accompany the times, etc. . Apart from these
facilities and programs, the role of librarians is also very important to increase interest in
reading and make libraries an entertaining information place. Librarians must be able to
communicate as best as possible to the visitors, and serve wholeheartedly, then those who
receive services will feel happy and satisfied. service in the library.

Keywords: library; interest in reading strategies; entertainment; program; facilities

PENDAHULUAN
Di era globalisasi sekarang ini Perpustakaan dipandang sebagai suatu
pengembangan perpustakaan di Indonesia wadah atau bentuk organisasi sumber belajar
masih menghadapi banyak hambatan dan yang mengelola dan memberikan pelayanan
rintangan. Secara umum masalah yang sering bahan pustaka seperti buku-buku, bahan-bahan
dijumpai adalah kurangnya jumlah pemustaka cetak, non cetak dan dapat juga berbentuk
yang datang dan melakukan kegiatan di koleksi digital. Perpustakaan merupakan
perpustakaan, seperti membaca buku atau sebagai lembaga sarana yang dapat
mengerjakan tugas di perpustakaan. Terlebih meningkatkan minat baca. Untuk
lagi sekarang ini merupakan era di mana menumbuhkan minat baca masyarakat itu
teknologi digital berkembang atau disebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, perpustakaan
dengan era revolusi industri 4.0 yang mana harus membangun sebuah citra yang baik bagi
dapat mengalihkan fokus manusia pada masyarakat, memiliki strategi untuk menarik
teknologi tersebut. minat pemustaka mengunjungi perpustakaan,
dan dapat menggairahkan semangat belajar
Revolusi 4.0 dapat didefisinikan sebagai pemustaka di perpustakaan tersebut.
tranformasi sebuah unsur kecepatan dari Pustakawan harus bisa menjadikan
ketersediaan informasi dari keseluruhan aspek perpustakaan tersebut sebagai sarana pusat
produk di industri dengan melalui informasi yang menghibur, menarik, indah,
penggabungan teknologi digital yang dibantu tidak membuat pemustaka merasa bosan, dan
dari sumber daya manusia yang memiliki bisa membuat para pemustaka yang mencari
tingkat intelektual yang tinggi (Azmar, 2018: 55- informasi dan keperluan lainnya merasa
56). Oleh karena itu, dengan kemajuan teknologi nyaman berada di perpustakaan.
yang terus berkembang tentunya aspek di
segala bidang juga dituntut untuk terus Faktor untuk membangun citra dan
berkembang disesuaikan dengan perubahan strategi menjadikan perpustakaan sebagai pusat
zaman yang semakin canggih, begitupun dengan informasi yang menghibur adalah dapat dari
perpustakaan. kinerja pelayanan dari pegawai atau
pustakawan perpustakaan itu sendiri, serta
Tujuan perpustakaan adalah untuk adanya dukungan dari fasilitas, perabotan, dan
memenuhi kebutuhan informasi masyarakat peralatan yang terdapat di dalamnya untuk
yang sadar akan informasi. Untuk membuat menunjang kenyamanan bagi pemustaka.
masyarakat sadar akan informasi dapat dimulai Suasana yang nyaman tersebut dapat menarik
dari gemar membaca. Namun, di Indonesia pemustaka untuk terus kembali berkunjung dan
kegiatan membaca masih belum menjadi tren betah berlama-lama di perpustakaan. Meskipun
dan dikalahkan oleh tren game di gadget, canggihnya teknologi sekarang yang bisa
menonton televisi, browsing sosial media dan mengakses informasi lewat internet atau
maraknya teknologi lainnya yang bisa dikatakan browsing, perpustakaan masih sangat berperan
dapat memengaruhi minat baca di Indonesia penting dalam peningkatan minat baca
masih rendah. Persoalan rendahnya minat baca masyarakat. Namun, perkembangan
ini juga dapat berkaitan dengan fasilitas fisik perpustakaan tersebut juga harus dapat
perpustakaan seperti gedung perpustakaan, disesuaikan dengan perkembangan teknologi
desain interior perpustakaan, fasilitas yang sekarang ini, agar perpustakaan tersebut tidak
mendukung kenyamanan, dan lain sebagainya. ditinggalkan oleh pemustaka.
Persoalan ini juga terkait dengan kegunaan dan
estetika dari perpustakaan itu sendiri.

39
Fabiyana Syadila
Bagaimana cara meningkatkan minat literatur-literatur dan memilih literatur yang
baca masyarakat? bagaimana menjadikan relevan dengan judul yang akan diteliti. Studi
perpustakaan sebagai pusat informasi yang literatur atau studi kepustakaan adalah metode
menghibur dan menarik di era 4.0 sekarang ini? penelitian yang dilakukan berdasarkan atas
Hiburan dapat berupa film, musik, opera, karya tulis seperti buku, artikel ilmiah, skripsi,
olahraga, permainan, maupun drama, bahkan prosiding dan sejenisnya, baik yang
berwisata juga dikatakan sebagai upaya dipublikasikan maupun yang belum
menghibur diri dengan menjelajahi alam dipublikasikan (Melianora, 2019).
ataupun menelusuri beragam kebudayaan
melepas beban pikiran (Sutifin, 2011: 13). Selain itu, dalam penelitian ini penulis
Namun menghibur maksudnya di sini ialah juga menggunakan penelitian lapangan.
menghibur dalam hal positif yang mendidik. Penelitian lapangan dilakukan dengan menggali
informasi penelitian yang berkenaan
Pada artikel ini akan dibahas mengenai perpustakaan, strategi apa yang perlu dilakukan
bagaimana cara meningkatkan minat baca untuk menumbuhkan minat baca, dan
masyarakat terutama bagi anak-anak dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat
generasi milenial, dan bagaimana cara informasi hiburan. Penelitian lapangan ini dapat
menjadikan perpustakaan sebagai tempat atau dilakukan dengan teknik pengumpulan data
pusat informasi yang menghibur dan menarik di yang dilakukan melalui wawancara, observasi,
tengah era perkembangan teknologi ini. dan kuisioner. Teknik pengumpulan data yang
Penulisan artikel ini bertujuan untuk menambah dilakukan yaitu wawancara. Dalam hal ini,
pengetahuan pembaca dan dapat mengetahui penulis melakukan wawancara dengan salah
bagaimana cara meningkatkan minat baca seorang mahasiswa magang di sebuah
masyarakat, pembaca juga bisa mengetahui perpustakaan mengenai topik penelitian yang
bagaimana cara menjadikan perpustakaan dilakukan.
sebagai tempat dan pusat informasi yang
menghibur dan menarik tentunya dalam hal HASIL DAN PEMBAHASAN
yang mendidik di era revolusi 4.0 sekarang ini. Entertainment berasal dari bahasa Inggris
yang berarti hiburan. Menurut Kamus Besar
Selain itu, pembaca juga mengetahui Bahasa Indonesia, hiburan adalah suatu
perkembangan perpustakaan yang terus perbuatan atau barang untuk menghibur diri
berkembang seiring dengan perubahan zaman. yang bisa untuk melupakan kesedihan (Prianti,
Diharapkan juga agar pembaca terbuka hatinya 2019: 193). Hiburan ini bersifat subjektif,
untuk terus mengingat bahwa perpustakaan apabila subjek tersebut merasa terhibur
merupakan gudang ilmu. terhadap suatu hal, maka hal tersebut dapat
dikatakan sebagai suatu hiburan. Hiburan di sini
METODE PENELITIAN dapat berupa tindakan atau perbuatan yang
Metode penelitian menurut Sugiyono dilakukan atau menerima perlakuan, hal
(2017) adalah cara ilmiah untuk mendapatkan tersebut dapat bersumber dari diri sendiri,
data yang memiliki tujuan dan kegunaan benda, tempat maupun dari orang lain (Karnadi
tertentu. Dalam penelitian ini penulis & Machdijar, 2019: 2007).
menggunakan metode kualititatif dengan
menggunakan metode analisis deskriptif, yaitu Hiburan yang dimaksud di sini ialah
metode yang dapat mendeskripsikan data untuk hiburan dalam hal mendidik. Artinya hiburan
memperoleh kesimpulan secara umum. Menurut dalam konteks perpustakaan adalah hal yang
Sugiyono (2017) metode kualitatif adalah dapat menarik pemustaka untuk terus
metode penelitian yang berlandaskan atas pada berkunjung ke perpustakaan. Perpustakaan
filsafat potpositivisme, digunakan untuk merupakan sebuah gedung atau wadah dan
penelitian objek alamiah (sebagai lawannya bentuk organisasi yang mengelola, menyimpan
adalah eksperimen) di mana peneliti adalah dan menyebarkan informasi. Senada dengan hal
sebagai instrumen kunci. Jenis penelitian dalam ini, Lasa Hs dalam (Pratidina, 2013: 9)
penulisan artikel ini menggunakan metode mengatakan bahwa perpustakaan merupakan
penelitian Library Research yang berarti suatu sistem informasi yang di dalamnya terdapat
riset kepustakaan atau studi literatur. aktivitas pengumpulan, pengolahan, pelestarian,
pengawetan, penyajian dan penyebaran
Jenis penelitian ini digunakan untuk informasi. Dalam hal hiburan di perpustakaan
memperoleh data yang bersifat teoritis sebagai ini pemustaka akan merasa nyaman untuk terus
landasan teori ilmiah dengan menganalisa berkunjung dan dapat meningkatkan minat baca
40
Fabiyana Syadila
mereka.Minat baca merupakan kunci penting baca khusus untuk anak-anak ini maka
untuk kemajuan suatu bangsa. Dengan minat akan membuat suasana di sekitar anak
baca yang tinggi, maka seseorang akan dapat nyaman dan menenangkan, karena ruang
menguasai Ilmu Pengetahuan Teknologi (IPTEK) baca tersebut hanya dikhususkan untuk
dengan baik. Minat baca juga dapat kalangan anak-anak saja. Ruang baca
meningkatkan sumber daya manusia. khusus anak-anak untuk menambah
Perpustakaan, pustakawan, dan guru suasana yang lebih baik lagi, maka ruang
merupakan ujung tombak dalam meningkatkan tersebut perlu sdidesain sesuai dengan
minat baca masyarakat. Perpustakaan tidak tema anak-anak yang dilengkapi dengan
hanya sekedar konsumsi mahasiswa dan pelajar koleksi anak-anak, peralatan dan fasilitas
saja. Perpustakaan berperan penting untuk lainnya yang dapat membuat anak-anak
membina dan menarik perhatian masyakarat betah dan tertarik untuk membaca
untuk gemar membaca dan terus berkunjung ke sehingga ingin terus berkunjung ke
perpustakaan. Oleh karena itu, berbagai upaya perpustakaan.
harus diusahakan untuk meningkatkan minat
baca masyarakat dan dapat menjadikan 2. Mendongeng
perpustakaan sebagai tempat atau informasi Mendongeng merupakan salah satu
yang menghibur(Kasiyun, 2015: 80-84). program yang dapat menanamkan minat
baca. Dengan adanya program ini maka
Strategi Meningkatkan Minat Baca dan masyarakat terutama anak-anak akan
Menjadikan Perpustakaan sebagai Tempat merasa tertarik untuk membaca dan
Informasi yang Menghibur mendengarkan cerita yang disampaikan
Untuk meningkatkan minat baca pada oleh pendongeng. Program ini melakukan
masyarakat dan menjadikan perpustakaan interaksi secara langsung dengan
sebagai pusat yang menghibur, perpustakaan pemustaka dan bisa melakukan tanya
dan pihak yang terkait harus memiliki strategi jawab dengan mereka. Program ini
atau program-program untuk mewujudkan itu merupakan salah satu program yang
semua. Strategi ini kepada masyakat terutama menghibur dan juga menambah wawasan
anak-anak, remaja, pelajar dan mahasiswa yang pemustaka. Bagi perpustakaan yang
mana sekarang mereka lebih sering menonton sudah menerapkan program ini harus
tv, main game, sibuk dengan sosial media di lebih aktif untuk mempromosikan
smartphhone mereka daripada membaca. Hal ini program mendongeng ini agar
juga ditekankan untuk mengukur kemampuan masyakarat lebih mengetahui program
literasi mereka. Strategi yang digunakan untuk dari perpustakaan tersebut dan akan
meningkatkan minat baca disesuaikan dengan merasa tertarik untuk berkunjung.
kebutuhan masing-masing masyarakat.
Maksudnya hal yang menunjang minat baca 3. Penyediaan Layanan Digital
tersebut disesuaikan dengan beberapa kalangan Dengan perkembangan teknologi
dari masyakarat tersebut, misalnya untuk anak- informasi sekarang ini, perpustakaan
anak yang dikhususkan untuk anak-anak pula. harus menyediakan layanan digital untuk
pemustaka supaya pemustaka merasa
Strategi untuk meningkatkan minat baca tertarik dan dimudahkan dengan adanya
dan menjadikan perpustakaan sebagai tempat layanan tersebut.Perkembangan
informasi yang menghibur dapat dilakukan teknologi yang canggih ini menarik lebih
dengan menerapkan program-program serta perhatian manusia untuk menggunakan
fasilitas yang menunjang peningkatan minat teknologi tersebut.Selain itu, teknologi ini
baca dan kunjung pemustaka.Program-progam dapat melatih pemustaka menjadi mahir
dan fasilitas tersebut diantaranya adalah menggunakan teknologi
sebagai berikut: tersebut.Penyediaan layanan digital ini
1. Ruang baca khusus disesuaikan dengan perkembangan
Ruang baca khusus ini merupakan salah zaman yang terus-menerus melakukan
satu bentuk dari fasilitas yang harus perubahan dan pengembangan.
tersedia di sebuah perpustakaan.Ruang
khusus ini dapat menunjang peningkatan 4. Desain Interior
minat baca dari masyakarat.Ruang baca Desain interior di sebuah perpustakaan
ini dapat disesuaikan dari beberapa sangat membantu untuk meningkatkan
kalangan, misalnya tersedianya ruang gairah membaca bagi pemustaka dan
baca anak-anak. Dengan membuat ruang menjadikan perpustakaan tersebut
41
Fabiyana Syadila
sebagai tempat informasi yang adanya pagelaran ini juga dapat
menghibur.Dengan adanya kegunaan membantu meningkatkan keberanian dan
estetika ruangan perpustakaan dapatr percaya diri dari pemustaka untuk tampil
membuat kenyamanan tersendiri di di depan umum.
perpustakaan sehingga pemustaka
tertarik dan sering berkunjung 9. Menyediakan Sistem Temu Balik
kembali.Desain interior ini juga dapat Informasi (STBI) yang Terautomasi
dirancang dengan daya tarik yang kuat Dengan adanya STBI seperti OPAC di
sehingga juga banyak pemustaka perpustakaan maka akan membantu
terutama remaja zaman sekarang pemustaka memperoleh informasi
berkunjung dan berfoto-foto di koleksi yang dinginkan dengan mudah,
perpustakaan tersebut dengan suasana efektif, dan efisien. OPAC ini merupakan
yang menakjubkan. katalog online yang tersedia di computer
yang ada di perpustakaan dan berisi
5. Bioskop Mini mengenai deskripsi bibliografi buku dan
Bioskop mini ini dapat membantu rak di mana buku tersebut berada.Hal ini
menjadikan perpustakaan sebagai tempat juga akan membuat pemustakamerasa
dan pusat informasi yang menghibur. Jika termudahkan, senang dan merasa puas
bioskop ini diterapkan maka akan banyak akan layanan yang ada di perpustakaan
pemustaka yang tertarik mengunjungi sehingga pemustaka nyaman berada di
perpustakaan. Pada bioskop mini ini juga perpustakaan.
dapat dilakukan pemutaran film
anak.Pada dasarnya, anak-anak menyukai 10. Akses Internet (Wifi)
sesuatu hal yang didengar dan Dengan adanya akses internet tentunya
bergambar.Pemutaran film yang pemustaka akan terus berkunjung ke
dilakukan yaitu film yang dapat mendidik perpustakaan untuk memanfaatkan akses
anak-anak dan menambah pengetahuan internet ini.
mereka.
Selain beberapa strategi yang dilakukan
6. Ruang Kreativitas di atas, untuk meningkatkan minat baca juga
Ruang kreativitas ini merupakan salah dapat dilakukan dengan cara adanya kerjasama
satu hal yang dapat menumbuhkan antar guru dengan perpustakaan terutama hal
kreativitas pemustaka.Pemustaka dapat ini sering dilakukan pada perpustakaan sekolah
berkreasi sesuai dengan hobi dan perguruan tinggi. Guru dapat mengajak
mereka.Ruang kreativitas dibuat agar siswa berkunjung ke perpustakaan dan
pemustaka dapat menyalurkan hobi mengajak mereka membaca di perpustakaan
mereka.Kreativitas yang dimiliki oleh tersebut. Program seperti ini sering dijumpai
pemustaka dapat berinovasi dan terus dan dapat meningkatkan minat baca pada
dikembangkan sehingga pemustaka dapat anak.Selain itu, tugas kuliah/sekolah juga dapat
mengembangkan potensi yang membantu meningkatkan minat baca
dimilikinya. mahasiswa dan pelajar.Peran dosen dan guru
juga sangat membantu, dengan memberi tugas
7. Pameran kepada mahasiswa atau pelajar.Mahasiswa
Pameran juga dapat menjadikan maupun pelajar sering mencari rujukan pada
perpustakaan sebagai tempat informasi bahan koleksi perpustakaan. Pelajar amupun
yang menghibur. Dengan mengadakan mahasiswa akan menjadi sering berkumjungh
pameran maka akan banyak pemustaka ke perpustakaan, seiring berjalannya waktu
yang mengunjungi perpustakaan. mereka menjadi terbiasa dan betah berlama-
lama berada di perpustakaan.
8. Pagelaran
Membuat program pagelaran untuk anak- Secara umum dari program-program
anak seperti lomba baca puisi, cipta puisi, yang dijelaskan di atas, sudah diterapkan di
cipta cerpen, mendongeng, menulis esai, beberapa perpustakaan yang ada di
dan sebagainya dalam rangka Indonesia.Seperti Perpustakaan Nasional
menyambut dan memperingati hari-hari (Perpusnas) dapat dilihat dari situs resmi
bersejarah.Hal ini dapat membantu Perpusnas yaitu perpusnas.go.id.Pada situs
menjadikan perpustakaan sebagai tempat tersebut dapat dilihat bahwa banyaknya
informasi yang menghibur. Dengan program dan fasilitas yang memadai seperti
42
Fabiyana Syadila
tersedianya ruangan khusus untuk berbagai
kegiatan yang dilakukan di perpustakaan Perpustakaan Kemendikbud memiliki
Nasional tersebut. Selain itu, dari hasil beragam fasilitas ruang baca, diantaranya ruang
wawancara penulis dengan salah seorang kelas yang bisa dipinjam untuk kegiatan
narasumber yang magang di Perpustakaan komunitas, ruang serba guna untuk kegiatan
Nasional tersebut didapatkan beberapa diskusi/seminar, serta ruang audio visual yang
informasi mengenai perpustakaan ini. dilengkapi dengan sofa dan tv kabel. Terdapat
Narasumber mengatakan begitu banyak juga ruang koleksi anak, bioskop mini yang bisa
layanan yang terdapat di Perpustakaan dijadikan tempat nonton film dengan kapasitas
Nasional, setiap layanan memilik fasilitas yang 28 orang (ruang ini bisa juga dipinjam untuk
berbeda. Fasilitas seperti layanan informasi, nonton bersama), katalog daring untuk mencari
koleksi, fasilitas ruang baca, ruang diskusi, wifi, buku, akses internet, dan fotokopi.Selain
komputer OPAC, dan lain-lain. Dengan adanya fasilitas tersebut, perpustakaan Kemendikbud
fasilitas memadai tersebut sangat membantu ini juga memiliki berbagai koleksi buku cetak,
sekali untuk meningkatkan minat baca dan koleksi audiovisual, koleksi terbitan berkala,
minat kunjung masyarakat ke perpustakaan, dan koleksi digital (e-book dan e-journal). Total
dapat dilihat dari banyaknya jumlah pengunjung koleksi ada 23.970 buku dan 7.924 audiovisual.
yang datang dari berbagai daerah untuk belajar, Perpustakaan Kemendikbud menggunakan
penelitian, dan rekreasi. aplikasi Senayan Library Management System
(SLiMS) yang pertama kali dikembangkan dan
Narasumber juga mengatakan bahwa digunakan di Perpustakaan Kemendikbud.
terdapat fasilitas atau layanan terautomasi
lainnya seperti adanya mesin yang Dalam menjadikan perpustakaan sebagai
mengantarkan dan mengirimkan buku secara tempat menarik dan menghibur, selain
otomatis ke layanan lain dengan canggihnya. beberapa fasilitas dan program-program yang
Menurut narasumber, Perpustakaan Nasional ini memadai di atas, peran pustakawan juga sangat
dapat berkembang sesuai dengan penting dala hal ini. Pustakawan harus bisa
perkembangan zaman sekarang ini, melihat berkomunikasi sebaik mungkin dengan
dengan canggihnya fasilitas yang terdapat di pemustaka, dan melayani dengan sepenuh hati,
sana, dan gedung yang luas, canggih, dan maka pemustaka yang menerima layanan akan
nyaman serta koleksinya yang lengkap. merasa senang dan puas terhadap layanan di
Perpustakaan Nasional juga menyediakan perpustakaan tersebut.
layanan digital yang dapat di download di
smartphone masing-masing aplikasi Ipusnas SIMPULAN
yang menyediakan layanan membaca, Meningkatkan minat baca masyarakat
peminjaman dan pengembalian koleksi secara dengan membuat perpustakaan menjadi tempat
online dan gratis. yang menghibur dan menarik diperlukan
strategi atau cara-cara yang bisa membangun
Mengingat kemudahan mengakses citra sebuah perpustakaan. Strategi tersebut
koleksi yang tersedia di Perpustakaan Nasional berupa membuat program-program, fasilitas
tersebut, maka minat baca seseorang juga akan atau ruangan-ruangan khusus yang mendukung
meningkat. Selain itu, menurut narasumber dan peralatan yang terdapat di dalamnya
Perpustakaan Nasional sudah trend dengan bisa menunjang kenyamanan bagi pemustaka.
menyesuaikan perkembangan zaman,
menyesuaikan koleksi dengan kebutuhan Suasana nyaman tersebut dapat menarik
pemustaka, ruangan yang nyaman, banyak pemustaka untuk terus kembali berkunjung dan
kegiatan yang dilaksanakan, dan gratis. betah berlama-lama di perpustakaan. Ruang
khusus tersebut seperti ruang baca khusus
Selain Perpustakaan Nasional, dari hasil anak-anak sangat berperan dalam
penelitian yang dicari pada artikel internet, menumbuhkan minat baca bagi anak-anak
penulis juga menemukan informasi mengenai dengan menambahkan desain interior yang
Perpustakaan Kemendikbud yang sesuai dengan tema anak-anak. Selain itu,
‘Instagramable’. Pada Perpustakaan dengan membangun atau menciptakan ruangan
Kemendikbud tersedia fasilitas yang keren. kreativitas, mendongeng, pemutaran film anak,
Selain untuk menambah wawasan, pemustaka bioskop mini, akses internet, desain interior,
juga dapat berkunjung dan berfoto-foto karena pameran, pagelaran seni, serta tugas
ruangan di desain dengan interior yang sekolah/kuliah juga berperan penting untuk
menarik. meningkatkan minat baca dengan menjadikan
43
Fabiyana Syadila
perpustakaan sebagai tempat atau pusat http://kabare.id/berita/ini-dia-
informasi yang menghibur. Hal ini juga penampakan-perpustakaan-
dilakukan dengan menyesuaikan perkembangan kemendikbud-yang-instagramable
zaman dan teknologi yang canggih sekarang ini.
Karnadi, J. F., & Macrhdijar, S. (2019). Urban
Perpustakaan juga dapat menerapkan Entertainment Hub di Kawasan Pantai
layanan digital atau terautomasi seperti yang Indah Kapuk. Jurnal Stupa, 1(2), 2007.
terdapat di Perpustakaan nasional, tersedianya http://dx.doi.org/10.24912/stupa.v1i2.4
mesin yang dapat mengantarkan buku secara 385
otomatis ke layanan lainnya serta adanya
aplikasi Ipusnas untuk memudahkan pengguna Kasiyun, S. (2015). Upaya Meningkatkan Minat
mengakses koleksi meskipun tidak berkunjung Baca sebagai Sarana untuk Mencerdaskan
langsung ke perpustakaan tersebut. Bangsa. Jurnal Pena Indonesia, 1(1), 80–
84.
Selain fasilitas dan program-program, http://dx.doi.org/10.26740/jpi.v1n1.p79
pustakawan juga berperan sangat penting untuk -95
menjadikan perpustakaan sebagai tempat atau
sumber informasi yang menghibur karena Pratidina, I. N. (2013). Sistem Informasi
kinerja dari pemustaka sangat dibutuhkan agar Perpustakaan Sekolah Menengah
tidak kehilangan pemustaka yang minat Pertama Negeri Dua Karanganyar. . .
membacanya sudah tumbuh. Pustakawan harus Seminar Riset Unggulan Nasional
bisa menuangkan ide-ide kreatif, berkomunikasi Informastika dan Komputer FTI UNSA,
sebaik mungkin dan melayani pemustaka 2(1), 9.
dengan sepenuh hati. Perpustakaan juga harus http://dx.doi.org/10.0809/seruni.v2i1.80
melakukan pengembangan menyesuaikan 9
dengan perubahan zaman secara terus-menerus
agar tidak tertinggal dan ditinggalkan oleh Prianti, L. D. A. (2019). Sport and Entertainment
pemustaka. Mall. Jurnal Online Mahasiswa Arsitektur
Universitas Tanjungpura, 7(1), 193.
DAFTAR PUSTAKA
Azmar, N. J. (2018). Masa Depan Perpustakaan Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,
Seiring Perkembangan Revolusi Industri Kualitatif, dan R & D. Alfabeta.
4.0: Mengevaluasi Peranan Pustakawan.
Jurnal Iqra’, 12(1), 55–56. Sutifin, F. R. (2011). Semarang Entertainment
http://dx.doi.org/10.30829/iqra.v12i1.1 Center: Sebagai Sarana rekreasi yang
818 Atraktif, Rekreatif, dan Komunikatif
[Text]. Universitas Sebelas Maret.
Dien, B. (2018, Januari 19). Ini Dia Penampakan
Perpustakaan Kemendikbud yang Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan
“Instagramable.” Kabare.id Kebudayaan (Cetakan 3). Yayasan Pustaka Obor.
yang Berkemajuan.

44

Anda mungkin juga menyukai