Anda di halaman 1dari 18

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kegiatan mempromosikan perpustakaan memiliki peran penting sebagai


wadah memperlihatkan kepada pengguna apa saja koleksi dan layanan yang ada di
perpustakaan. Perpustakaanitu sendiri merupakan sebuah sumber informasi yang
didalamnya terdapat berbagai jenis koleksi yang dapat dimanfaatkan oleh
penggunanya. Selain itu perpustakaan juga menjadi tempat untuk menambah ilmu
pengetahuan dan teknologi. Perpustakaan terdiri dari beberapa jenis, antara lain
perpustakaan umum. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang melayani
semua lapisan masyarakat disuatu lokasi atau kota/kabupaten tertentu.

Sehingga pustakawan yang berada diperpustakaan umum paling banyak


mendapat tantangan dalam hal pemasaran dan promosi jasa perpustakaan.
Menurut Sulistyo-Basuki (1991: 1) menyatakan bahwa perpustakaan adalah
sebuah ruangan, bagian atau subbagian dari sebuah gedung ataupun gedung itu
sendiri yang digunakan untuk menyimpan buku, biasanya disimpan menurut tata
susunan tertentu serta digunakan untuk anggota perpustakaaan.

Kemajuan suatu bangsa ditentukan oleh kualitas sumber daya manusianya.


Kualitas sumber daya itu sendiri dapat dikembangkan melalui pendidikan.
Pendidikan memegang peranan sebagai salah satu tonggak pembangunan negara
dalam mencerdaskan bangsa. Keberhasilan misi pendidikan sangat penting pada
lembaga pendidikan salah satunya yaitu perpustakaan. Perpustakaan sebagai pusat
pendidikan formal maupun nonformal harus mampu mengembangkan proses
belajar mengajar dengan baik. Proses pendidikan akan terselenggara dengan baik
jika pendidik dan peserta didik, dan masyarakat didukung oleh sumber belajar
yang diperlukan itu adalah perpustakaan.

Secara etimologi istilah perpustakaan berarti tempat buku-buku


dikumpulkan. Bertumpuh pada pengertian tersebut perpustakaan dipandang
2

sebagai suatu wadah atau bentuk organisasi sumber belajar yan mengelola dan
memberikan pelayanan bahan pustaka khususnya bahan pustaka yang tercetak.
Seiring dengan perkembangannya zaman, sekarang tidak hanya berisikan bahan-
bahan cetak saja, akan tetapi juga berupa bahan-bahan non cetak seperti kaset,
CD, foto, slide, dan lain sebagainya. Dengan demikian, perpustakaan dipandang
sebagai pusat kegiatan belajar, pusat peneitian, penyimpanan hasil karya manusia,
dan pusat bacaan guna menambah pengetahuan kecakapan sekaligus sebagai
sarana pendidikan yan bersifat rekreasi.

Sedangkan menurut Undang undang Nomor 43 tahun 2007 Perpustakaan


adalah institusi pengelola koleksi karya tulis, karya cetak, dan/atau karya rekam
secara profesional dengan sistem yang baku guna memenuhi kebutuhan
pendidikan, penelitian, pelestarian, informasi dan rekreasi para pemustaka.

Ditengah perkembangan teknologi informasi yang semakin meningkat,


keberadaan perpustakaan harus tetap eksis ditengah-tengah kehidupan
masyarakat. Dengan adanya perpustakaan kita bisa memperoleh informasi dan
ilmu yang berguna bagi masa depan kita pada masa sekarang ini banyak sekali
orang beranggapan bahwa perpustakaan hanyalah sebuah ruangan sempit diujung
koridor yang penuh debu, dan tidak menarik sama sekali, ditambah petugasnya
yang galak dan koleksi bukunya yang sangat minim karena kebanyakan berisi
buku-buku pelajaran yang sudah dimiliki mahasiswa.

Dari penilaian diatas, maka sangat diperlukan skali pengenalan


perpustakaan tersebut kepada para pengguna, karena mungkin hanya
mengumpulkan keadaan tersebut tanpa mengenal lebih jauh arti keberadaan
sebuah perpustakaan. Untuk itu sangat diperlukan sekali pengenalan terhadap
sebuah perpustakaan , bagaimana mungkin sebuah perpustakaan akan didatangi
oleh banyak pengguna atau pemustaka, jika perpustakaan itu sendiri tak dikenal
oleh para pengguna.

Kita juga harus bisa meyakinkan para pengguna perpustakaan tersebut,


bahwa perpustakaan itu sangat penting bagi kita dalam menunjang kegiatan
3

belajar mengajar disebuah institusi. Perpustakaan sangat penting dipromosikan


kepada masyarakat indonesia, terutama pada pelajar-pelajar yang memang sangat
perlu dalam menunjang pendidikan mereka tersebut. Seperti perpustakaan
perguruan tinggi, perpustakaan perguruan tinggi tersebut harus kita kenalkan
kepada masyarakat umum maupun staf yag berhubunngan dengan perpustakaan,
supaya semua civitas akademik maupun masyarakat bisa memanfaatkan segala
fasilitas yang ada diperpustakaan karena tugas perpustakaan perguruan tinggi
untuk datang ketempat yang dituju.

Allah SWT berfirman dalam surah Q.S Al-Maidah : 97

        




Terjemahannya :

“Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar Itulah yang melakukannya,


Maka Tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara". ( tafsir al-
maidah, QS. Al-Anbiya: 63 )

Ayat diatas menjelaskan bahwa dalam melakukan komunikasi budaya atau


agama diluar budaya itu sendiri. Nabi ibrahim as. Telah memberi contoh cara
melakukan komunikasi antar budaya dengan strategi yang persuasif. Jika nabi
ibrahim as melakukan komunikasi dengan tidak mempertimbangkan strategi yang
dia gunakan, maka komunikasi yang dia sampaikan berupa perintah untuk
menghentikan menyembah berhala akan menjadi tidak efisien dan efektif
( mathar, 2012: 183 ).

Kegiatan promosi merupakan salah satu cara yang utama untuk menjaga
eksistensi perpustakaan dimata masyarakat. Tanpa adanya promosi,
perkembangan sebuah perpustakaan tidak dapat maksimal, Untuk itu, kita sangat
perlu untuk mempromosikan tentang perpustakaan tersebut kepada kantor
perpustakaan ataupun masyarakat agar mengetahui kegunaan dan memanfaatkan
koleksinya. Promosi ini sangat penting untuk memperkenalkan perpustakaan
4

perguruan tinggi tersebut, bagaimana perpustakaan itu bisa berdiri sendiri, apa
saja layanan yang ada di perpustakaan dan apa manfaat dari perpustakaan, hal
tersebut bisa kita terapkan kedalam mempromosikan perpustakaan. Maka untuk
mencapai target pengunjung, dan kepuasan mereka dengan fasilitas yang ada
diperpustakaan sangat diperlukan suatu strategi promosi perpustakaan.

Dalam hal promosi perpustakaan, Qalyubi (2007:260) mengemukakan


bahwa promosi perpustakaan merupakan forum penukaran informasi antara
organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi tentang
produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan dan membujuk pengguna
untuk bereaksi terhadap produk atau jasa tersebut.

Untuk melakukan suatu promosi atau mempromosikan perpustakaan


secara maksimal, dibutuhkan adanya strategi, sehingga dalam perumusan
kebijakan suatu strategi mempromosikan perpustakaan dibutuhkan adanya
peranan yang besar dari pimpinan perpustakaan.

Kantor perpustakaan sebagai salah satu perpustakaan umum berusaha


menghadapi tantagan-tantangan yang akan terjadi. Perpustakaan dengan
gencarnya melakukan kegiatan promosi apa adanya sesuai dengan kemampuan
dan keadaan anggaran yang disediakan oleh pemerintah untuk kantor
perpustakaan.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana strategi promosi yang digunakan pada kantor
perpustakaan ?
2. Apakah kendala – kendala yang dihadapi dalam kegiatan
mempromosikan perpustakaan dikantor perpustakaan ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui Bagaimana strategi promosi yang digunakan pada
kantor perpustakaan
5

2. Untuk mengetahui kendala – kendala yang dihadapi dalam kegiatan


mempromosikan perpustakaan dikantor perpustakaan

D. Manfaat
1. Dapat menamambah pengetahuan mengenai strategi mempromosikan
perpustakaan
2. Dapat memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi dalam
kegiatan promosi yang dilakukan

E. Fokus penelitian dan deskripsi fokus


1. Fokus penelitian

fokus penelitian ini yaitu strategi pustakawan dalam mempromosikan


perpustakaan di kantor perpustakaan.

2. Deskripsi fokus
Untuk memudahkan penulis dalam menyusun dan menganalisis
pembahasan yang terkandung dalam judul skripsi ini, penulis akan
mengemukakan deskripsi fokus dari beberapa kata yang terkandung
dalam judul skripsi ini, yaitu:
1. Strategi yang dapat dilakukan dalam mempromosikan perpustakaan
dijelaskan oleh McKee (Mathar, 2012:194 ) adalah sebagai berikut: (1)
membuat identitas lembaga (seperti logo atau kop surat), (2)
mempromosikan kegiatan – kegiatan dan layanan perpustakaan dengan
menggunakan poster, media cetak maupun media elektronik, (3)
melakukan public speaking (pidato atau ceramah), (4) melalui media
lain, seperti balon lencana, pembatasan buku dan lain sebagainya.
2. Pustakawan adalah seseorang yang melaksakan kegiatan fungsi
pustakawan, dokumentasi dan informasi dengan jalan memberikan
pelayanan kepada masyarakat sesuai dengan ruang lingkup tugas
lembaga.
6

BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Pengertian Promosi Perpustakaan


1. Pengertian strategi
Kata strategi berasal dari bahasa yunani yaitu strategos,
yaitu merupakan gabungan stratus atau tentara dan ego atau
pemimpin. Suatu strategis mempunyai dasara atau skema untuk
mencapai sasaran yang dituju, jadi pada dasarnya strategi
merupakan alat untuk mencapai tujuan.
Strategi adalah suatu kegiatan, teknik, cara yang ditetapkan
untuk melaksanakan kegiatan (Sutarno: 2008:201). Sedangkan
menurut siagian dalam skripsi Hasanani (2014:9) mengatakan
strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan mendasar
yang dibuat oleh seluruh jajaran suatu organisasi dalam rangka
pencapaian tujuan organisasi tersebut.
2. Pengertian promosi
Promosi adalah sebuah media saling tukar data antara
sebuah organisasi dengan pengunanya dalam hal produk apa saja
yang dimiliki oleh organisasi itu sendiri. Hasil dari promosi akan
berbentuk feedback (tanggapan balik) dalam bentuk pembelian,
pemesanan, dan kunjungan (Mathar, 2012:191). Promosi
merupakan forum pertukaran antar organisasi dengan konsumen
dengan tujuan utama memberi informasi tentang produk atau jasa
yang ditawarkan dan yang disediakan oleh organisasi, sekaligus
membujuk konsumen untuk bereaksi terhadap produk atau jasa
yang ditawarkan.
Sedangkan menurut Lasa HS (2005:38) promosi adalah
bentuk komunikasi untuk memperkenalkan produk kepada
7

pengguna dan calon pengguna (costumer) agar mereka bersedia


membeli dan memanfaatkannya. Menurut Suharto (2001:24)
menyatakan bahwa promosi perpustakaan adalahsuatu cara yang
mempunyai peranan untuk memperkenalkan perpustakaan,
mengajari pemakaian perpustakaan, untuk menarik lebih
pemustaka dan meningkatkan pelayanan pemustaka pada suatu
perpustakaan. Promosi didalam perpustakaan merupakan kegiatan
komunikasidengan pemustaka yang telah ada maupun pemakai
yang belum ada tetapi potensial agar mereka tahu layanan yang ada
(Edinger, (2007:24). Promosi perpustakaan sangat penting
dilakukan dengan cara berhadapan langsung dengan pemaka,
dengan cara berpresentasi dihadapan sekelompok pemakai
perpustakaan (Mills,2000).

Adapun tujuan promosi perpustakaan adalah :


a. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat
pemakai
b. Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar
menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan
menambah jumlah orang yang membaca
c. Memperkenalkan pelayanan dan jasa perputakaan kepada
masyarakat
d. Hasil dan promosi adalah tumbuhnya kesadran sampai
tindakan untuk memanfaatkannya

Tujuan utama promosi perpustakaan adalah untuk


menyadarkan masyarakat penggunatentang pentingnya
perpustakaan bagi kehidupan mempromosikan perpustakaan
juga tidak berbedadengan mempromosikan sebuah produk
komersial. Dalam istilah marketing kita mengenal edukasi
pasar, maka untuk perpustakaan pun ada ang disebut dengan
8

user education atau pendidikan pengguna, dan cara inilah yang


paling efektif dalam mempromosikan perpustakaan.

Tujuan utama dari promosi (Tjiptono, 2000) adalah


menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk, serta
mengingatkan pelanggan sasaran perusahaan dan baruan
pemasarannya. Secara singkat promosi berkaitan dengan upaya
untuk mengarahkan seseorang agar dapat mengenal produk
perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai, yakin,
kemudian akhirnya membeli dan selalu ingat akan produk tersebut.

Promosi perpustakaan harus memperhatikan faktor-faktor


sasaran (pemustaka) (Usherwood, 2002) sebagai berikut:

a. Motivasi
b. Minat
c. Latar belakang sosial
d. Tanggapan, dan
e. Hubungan pemustaka maupun calon pemustaka dengan
media yang lain.

Hal-hal yang harus diketahui untuk mempromosikan


perpustakaan adalah unsur-unsur promosi seperti dibawah ini:

a. Attention/perhatian
b. Action/ tindakan
c. Iterest/ ketertarikan
d. Satisfy/kepuasan
3. Pengertian strategi promosi
Strategi promosi menurut Moekijat (2000:443), “strategi promosi
adalah kegiatan perusahaan untuk mendorong penjualan dengan
mengarahkan komunikasi-komunikasi yang meyakinkan kepada
para pembeli”. Sedangkan menurut Lamb, Hair, McDaniel
(2001:146), “strategi promosi adalah rencana untuk penggunaan
9

yang optimal dari elemen-elemen promosi: periklanan, hubungan


masyarakat, penjualan pribadi dan promosi penjualan”.

4. Macam-macam sarana promosi perpustakaan

Sarana promosi merupakan lahan. Cara atau tempat kita


untuk menuangkan idee atau gagasan dalam melaksanakan suatu
promosi tersebut, bisa juga sarana/media promosi yang ddilakukan
adalah:

a. Penyebaran brosur
Brosur tersebut berisi informasi tentang keberadaan
perpustakaan. Waktu dan hari kegiatan perpustakaan.
Termasuk koleksi yang perlu diketahui oleh pemakai
perpustakaan.
b. Pendidikan pemakai
Dalam mempromosikan atau memperkenalkan suatu
perpustakaan, sangatlah penting bagi perpustakaan untuk
mengadakan atau ikut dalam pameran. Karena dengan itu
perpustakaan dapat dilihat dan diketahui keberadaannya
sekaligus apa-apa saja yang ada di perpustakaan. Pendidikan
pemakai perpustakaan memberikan suatu penjelasan kepada
pengguna perpustakaan atau pemustaka. Bagaimana cara
memanfaatkan perpustakaan secara benar dan efektif. Dan
perpustakaan juga harus mempunyai pustakawan-pustakawan
yang handal dan berpenddikan dalam bidang perpustakaan.
Agar pengguna tidak segan-segan untuk bertanya dan
pustakawan tidak susah untuk menjawab.
c. Pamplet
Pemasangan pamplet ditempel-tempel di perpustakaan juga
berguna untuk menginformasikan suatu perpustakaan untuk
dapat menarik minat pemakai.
10

d. Penyebaran bibiografi
Informasi tentang buku-buku yang pada koleksi perpustakaan.
5. Jenis-jenis perpustakaan
Pada dasarnya, perpustakaan terbagi atas 5 jenis umum, yaitu
sebagai berikut:
a. Perpustakaan umum
Merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan,
menyimpan, mengatur, dan menyajikan bahan pustakanya
untuk masyarakat umum. Perpustakaan umum diselenggarakan
untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat umum tanpa
memandang latar belakang pendidikan, agama, adat istiadat,
umur, jenis dan lain sebagainya. Maka koleksi perpustakaan
umum pun terdiri dari beranekaragam bidang dan pokok
masalah sesuai dengan kebutuhan inforamasi dari pemakainya.
b. Perpustakaan khusus
Adalah salah satu jenis perpustakaaan yang dibentuk oleh
lembaga (pemerintah/swasta) atau perusahaan atau asosiasi yng
menangani atau mempunyai misi bidang tetentu dengan tujuan
utuk memenuhi kebutuhan dengan tujuan untuk memenuhi
kebutuhan bahan pustaka/informasi dilingkungannya dalam
rangka mendukung pengembangan dan peningkatan lembaga
ataupun kemampuan sember daya manusia.
c. Perpustakaan sekolah
Adalah perpustakaan yang tergabung pada sebuah sekolah yang
dikelola sepenunya oleh sekolah yang bersangkutan, dengn
tujuan utama untuk membantu sekolah untuk mencapai tujuan
pendidikan pada umumnya.
d. Perpustakaan perguruan tinggi
Ialah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan
bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan
11

perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan


tinggi mencapai tujuannya.
e. Perpustakaan nasioanal
Beberapa fungsi mengenai perpustakaan nasional yaitu sebagai
berikut: (1) menyimpan setiap pustaka yang
diterbitkandisebuah negara. (2) mengumpulkn atau memilih
bahan pustaka terbitan lain mengenainegara yang
bersangkutan. (3) menyusun bibliografi nasional artinya daftar
buku yang di terbitkan di sebuah negara. (4) menjadi pusat
informasi negara yang bersangkutan. (5) pusat antar pinjam
perpustakaan di negara yang bersangkutan serta anatara neara
yang bersangkutan dengan negara lain.
12

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian adalah kegiatan ilmiah untuk mencari dan menjelaskan kembali


suatu objek atau data yang dilakukan dengan menggunakan suatu metode tertentu
dan memerlukan ketelitian, kecrmatan dan kecerdasan memadai, sedangkan
metodologi adalah suatu pekerjaan ilmiah yang mencakup keterpaduan antara
metode (cara) dengan pendekatan yang dilakukan dan berkenan dengan
instrumen, teori dan konsep yang digunakan untuk menganalisi data dengan
tujuan untuk menemukan, menguji, dan mengembangkan ilmu pengtahuan.

Dalam penyusunan proposal ini, penulis menggunakan bebaerapa metode


baik dalam pengumpulan data maupun dalam pengelolaannya.

A. Jenis penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah jenis
penelitian deskriptif (Descriptive research) dengan pendekatan analisis
data kualitatif sehingga data yang diperoleh dari sumber data (informan)
dapat digambarkan secara deskriptif hingga data tersebut sampai ketitik
jenuh. Model analisis kualitatif lebih mengutamakan pada content analisis
yang tertuju pada pendalaman dan penghayalan terhadap makna data-data
yang dikaji, denga pendalaman pemikiran terhadap data-data tersebut
memungkinkan hasil penelitian yang dicapai memadai, selain itu
penelitian kualitatif secara prosedur penelitian akan menghasilkan data
deskriptif berupa kata tertulis atau lisan dari sumber-sumber yang
berhubungn dengan penelitian.
(Sugiyono, 2013:7-9), metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, yang
digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrumen
kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan),
13

analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih


menekankan makna dari pada generalisasi.
Sedangkan menurut Lexi J. Moleong, penelitian kualitatif adalah
penelitian yang bermaksud utuk memahami fenoena tentang apa yang
dilami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi,
tindakan, dan lain-lain, secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam
bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan
dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Selanjutnya, dijelaskan pula bahwa objek alamiah (sebagai
lawannya adlah eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci
teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis
dan bersifat induktif/kualitatif, dan hasil peneitian kualitatif lebih
menekankan makna dari pada generalisasi. Dalam penelitian ini akan
menggambarkan srategi pustakawan mempromosikan perpustakaan
dikantor perpustakaan.

B. Jenis dan sumber data


1. Data primer, merupakan data yang diperoleh dari informasi. Dalam hal
ini, cara untuk memperoleh data yaitu dengan mengadakan wawancara
dengan pengelola perpustakaan dikantor perpustakaan.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data
primer berupa dokumen-dokumen atau laporan yang dapat mendukung
dalam kaitannya dengan penelitian ini.

C. Metode pengumpulan data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
a. Observasi
14

Jenis observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah


observasi partisipasi pasif. Dalam observasi ini, peneliti datang
ditempat kegiatan orang yang akan diamati, tetapi tidak terlibat
dalam egiatan tersebut. (Sugiono, 2013:227).
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
observasi ini yaitu dengan cara melakukan pengamatan kepala
pustakawan terkait dengan fungsi, tugas, atau kegiatan-kegiatan
yang dakukan pustakawan dalam setiap harinya (sesuai dengan
jangka waktu penelitian) yang telah ditentukan kepala peneliti
dikantor perpustakaan tersebut, apakah kegiatan-kegiatan
promosi yang dilakukannya tersebut dapat menumbuhkan miat
kunjung pemustaka ataukah justru sebaliknya. Hal ini
punsangat penting dan perlu untuk dilakukan oleh penulis
karena sangat berkaitan dengan pokok permasalahan yang
diteliti.
b. Wawancara

Jenis wawancara yang digunaka dalam penelitian ini adalah


wawacara seniterstruktur (senistructure interview). Jenis
wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept
interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas
dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari
wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalaha
secara lebih terbuka, dimana pihak yang diajak diminta
pendapat , dan ide-idenya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu dilakukan melalui penelusuran berbagai


literatur atau bahan pustaka yang erat kaitannya dengan
masalah yang diteliti.
15

D. Teknk pengolahan dan analisis data


Dalam metode penelitian kualitatif, data diperoleh dari berbagai
sumber, dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang bermacam-
macam dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Dengan
pengamatan terus menerus tersebut dapat mengakibatkan variasi data
tinggi. Data yang diperoleh pada umumnya adalah data kualitatif, sehingga
analisis data yang digunakan belum ada polanya yang jelas.
Miles dan Huberman (1984), memaparkan bahwa analisis data
kualitatif adalah analisis data yag sulit untuk dilakukan karena metode
analisis belum dirumuskan dengan baik. Selanjutnya, Susan sainback juga
menambahan bahwabelum ada panduan dalam penelitian kualitatif untuk
menentukan berapa banyak data dan analisis yang diperoleh untuk
mendukung kesimpulan dan teori. (Sugiyono, 2013:244).
Proses analisis data dalam penelitian kualitatif terbagi menjadi dua
bagian, yaitu :
1. Analisis data sebelum di lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analiisis data


sebelum peneliti memasuki lapangan. Analisis dilakukan
terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data sekunder, yang
akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan
akan berkembang setelah peneliti masuk dan selama
dilapangan, (Sugiyono, 2013:245).

2. Analisis data setelah di lapangan


Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada
saat pegumpulan data, dan setelah selesai pengumpulan data
dalam periode tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah
melakukan analisis terhadap jawaban yang diwawancarai
16

setelah dianalisis terasa belum memuaskan, maka peneliti akan


melanjutkan pernyataan lagi, sampai tahap tertentu, diperoleh
data yang dianggap kredibel. Miles dan Huberman (1984),
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif
dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus
menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun
aktivitas dalam analisis data menurut Miles dan Huberman
yaitu : data reduction (reduksi data), data display (penyajian
data), dan conclusion drawing (verifikasi), (Sugiyono,
2013:246).

a. Data reduction (reduksi data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya


cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan
rinci. Seperti telah dikemukakan, semakin lama peneliti
ke lapangan maka jumlah data akan semakin banyak,
kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan
analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data
berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas,
dan mempermudah peneliti untuk melakukan
pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila
diperlukan, (Sugiyono, 2013:247).

Dalam tahap ini peneliti akan memilah dan merangkum data mana yang
dianggap relevan dan penting yang berkaitan dengan masalah strategi pustakawan
mempromosikan perpustakaan dikantor perpustakaan. Sedangkan data yang tidak
terlalu berkaitan dengan permasalahan penelitian akan dibuang. Data yang belum
direduksi berupa catatan-catatan lapangan, data hasil observasi, dan dokumentasi
17

berupa informasi-informasi yang diberikan tidak berhubungan dengan masalah


penelitian. Data tersebut direduksi dengan mengedepankan data-data yang tidak
penting dan tidak bermakna. Data yang telah direduksi kemudian disajikan dalam
bentuk laporan penelitian. Dengan demikian maka gambaran hasil penelitian akan
lebih jelas.

b. Data display (penyajian data)

Setelah data reduksi, maka tahap selanjutnya


adalah mendisplaykan data. Dalam penelitian kualitatif,
penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat,
bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan
sejenisnya. Dalam penyajian dataini penulis akan
menyajikan hubunganantar kategori yaitu dengan
menghubungkan temuan-temuan baru dengan penelitian
terlebih dahulu. Penyajian data dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengkomunikasikan hal-hal yang
menarik dari masalah yang diteliti, metode yang
digunakan, penemuan yang diperoleh, penafsiran hasil,
dan pengintegrasiannya dengan teori.

c. Conclusion drawing (verifikasi)

Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif


menurut Miles dan Huberman adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yag
dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat
yang mendukung pada tahap pengumpulan data
berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang
dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-
bukti yang valid dan konsisten peneliti kembali ke
lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
18

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.


Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian
kualitatif mungkin akan menjawab rumusan masalah
yang dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga tidak,
karena seperti yang telah dikemukakan bahwa masalah
dan rumusan masalah dalam penelitian kualitatif masih
bersifat sementara dan akan berkembang setelah berada
di lapangan. (Sugiyono, 2013:252).

Anda mungkin juga menyukai