Anda di halaman 1dari 16

PROMOSI DAN MINAT BACA

MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Manajemen Perpustakaan
Kelas : MPI Semester 3A

Dosen Pengampu:
Dr. Anis Zohriah, M.M.

Disusun Oleh Kelompok 7:


1. Muhammad Idris (181250037)
2. Syarif Hajazi (181250028)
3. Dinda Febri Nurfitriyana (181250039)
4. Havilda Zia Tawakalni (181250024)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA
HASANDUIN BANTEN
2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa atas rahmat,
karunia, anugerah hidup dan kesehatan yang telah kami terima. Serta petunjuk-Nya
sehingga memberikan kemampuan dan kemudahan bagi kami dalam penyelesaian
penyusunan makalah ini.

Tujuan makalah ini adalah untuk mengembangkan kemampuan intelektual


dari masing-masing kelompok dari berbagai hal, terutama dalam mata
kuliah Manajemen Perpustakaan. Selain itu makalah ini dibuat untuk memudahkan
kita mempelajarinya.

Kami menyadari bahwa mata kuliah Manajemen Perpustakaan ini


mempunyai banyak manfaat bagi kehidupan sehari-hari, oleh karena itu kritik saran
yang bersifat membangun selalu kamu harapkan demi terwujudnya makalah ini
dengan baik.

Demikian kata pengantar yang bisa kami sampaikan, semoga dengan makalah
ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

Serang, 3 September 2019

Penyusun

i
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Tujuan Promosi Perpustakaan 3
B. Bentuk dan Saran Promosi Perpustakaan 4
C. Metode Promosi Perpustakaan 5
D. Pengertian dan Tujuan Minat Baca 7
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca 8
F. Usaha-Usaha untuk Menarik Minat Baca 10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 12
B. Saran 12
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masyarakat kita masih banyak yang belum memahami bahkan mengetahui


arti fungsi dan peranan perpustakaan bagi kehidupannya. Sebagian dari mereka
memandang perpustakaan hanya untuk konsumsi bagi orang – orang tertentu saja,
seperti kaum terpelajar atau para elite. Di balik itu, ada kaum terpelajar maupun
elite yang memandang perpustakaan hanya untuk kebutuhan para peneliti atau
eksekutif. Anggapan keliru seperti ini merambat dari satu lapisan masyarakat ke
lapisan masyarakat lainya hingga pada akhirnya semua lapisan masyarakat
menganggap perpustakaan dan membaca belum penting saat ini. Dengan demikian,
kita menyaksikan tontonan sepanjang hari bahwa perpustakaan selalu sepi dari
pengunjung, tidak diminati, dan tidak terjamah. Aktivitas membaca masyarakat
tidak terlibat diberbagai tempat, seperti di stasiun kereta api, terminal bus, dan lain
- lain. Pemandangan yang tampak hanya kegiatan mengobrol.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam pembahasan


makala ini adalah sebagai berikut :

1. Pengertian dan Tujuan Promosi Perpustakaan


2. Bentuk dan Sarana Promosi Perpustakaan
3. Metode Promosi Perpustakaan
4. Pengertian dan Tujuan Minat Baca
5. Faktor – Faltor yang Mempengaruhi Minat Baca
6. Usaha-usah Menarik Minat Baca

C. Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penulisan dalam


pembahasan makala ini adalah sebagai berikut :

1
1. Untuk mengetahui Pengertian dan Tujuan Promosi Perpustakaan
2. Untuk mengetahui Bentuk dan Sarana Promosi Perpustakaan
3. Untuk mengetahui Metode Promosi Perpustakaan
4. Untuk mengetahui Pengertian dan Tujuan Minat Baca
5. Untuk mengetahui Faktor – Faltor yang Mempengaruhi Minat Baca
6. Untuk mengetahui Usaha-usah Menarik Minat Baca

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Promosi Perpustakaan

Promosi perpustakaan merupakan rangkaian kegiatan perpustakaan yang


dirancang agar masyarakat mengetahui manfaat sebuah perpustakaan melalui
koleksi, fasilitas, dan produk/ layanan yang disediakan. Promosi pelayanan
perpustakaan perlu dilakukan agar seluruh aktifitas yang berhubungan dengan jasa
perpustakaan dapat diketahui dan dipahami oleh masyarakat. Kenyataan
menunjukkan bahwa apresiasi masyarakat terhadap perpustakaan masih sangat
rendah, tudak terkecuali murid madrasah. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya
pemanfaatan perpustakaan oleh masyarakat. Indikasi yang sama juga dapat terjadi
pada perpustakaan madrasah. Perpustakaan madrasah belum dapat berperan
sebagai sumber belajar dan mengajar.

Promosi perpustakaan pada dasarnya merupakan forum pertukaran informasi


antara organisasi dan konsumen dengan tujuan utama memberikan informasi
tentang produk atau jasa yang disediakan oleh perpustakaan sekaligus membujuk
pemakai untuk bereaksi terhadap produk atau jasa yang ditawarkan. Hasil dari
promosi adalah tumbuhnya kesadaran sampai pada tindakan untuk
memanfaatkannya.

Promosi perpustakaan dilakukan Karena perpustakaan harus dapat


menunjukkan kepada publik tampilan yang cantik, cerdas, menarik serta
memberikan layanan yang ramah kepada pemustaka untuk keberhasilan
perpustakaan yang diukur dengan tingkat kedatangan pemustaka dan tingkat
keterpakaian koleksinya.1

Promosi perpustakaan adalah aktivitas memperkenalkan perpustakaan dari segi


fasilitas, koleksi jenis layanan, dan manfaat yang dapat diperoleh oleh setiap
pemakai perpustakaan secara lebih terperinci, tujuan promosi perpustakaan adalah
:

1
Syihabuddin Qalyubi, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, IPI Fak Adab Uin Sunan
Kalijaga, Yogyakarta, 2007, Halaman 260.

3
1. Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada masyarakat pemakai
2. Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat agar menggunakan koleksi
perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang yang membaca
3. Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan kepada masyarakat.
4. Memberikan kesadaran masyarakat akan adanya pelayanan perpustakaan dan
menggunakannya, serta mengembangkan pengertian masyarakat, agar mendukung
kegiatan perpustakaan.
5. Memasyarakatkan slogan “tak kenal maka tak sayang”

B. Bentuk dan Sarana Promosi Perpustakaan


Sarana promosi perpustakaan dapat berupa bentuk tercetak, kegiatan pameran,
lomba, maupun wisata perpustakaan.
1. Bentuk Tercetak
a. Brosur, merupakan salah satu bentuk media promosi berupa kertas cetakan
yang mengandung informasi suat barang atau jasayang akan ditawarkan
kepada konsumen.
b. Poster, merupakan media yang berupa kertas berukuran A-3, A-2. Dasar ide
pembuatan poster adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat pengguna
secar efektif, mudah, dan murah.
c. New Letter, suatu media yang dapat digunakan untuk memberi informasi
khusus kepada sejumlah orang secara teratur berupa berita – berita atas
artikel singkat yang ditulis dengan gaya tidak formal.
d. Pembatas buku, dapat digunakan sebagai promosi karena kertas yang dibuat
dari karton diberi gambar, logo, dan kata – kata mutiara yang mengajak agar
orang mau datang ke perpustakaan.
2. Pameran, yaitu salah satu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalakan
produk perpustakaan agar dikenal masyarakat. Tujuannya antara lain untuk
meraik perhatian pengguna atau calon pengguna dan memajukan layanan
perpustakaan.
3. Bercerita, yaitu media promosi yang lebih umum dikenal dengan istilah
mendongeng. Tujuan dari kegiatan bercerita adalah mendorong anak
memanfaatkan koleksi dan layanan melalui cerita.
4. Bazar, yaitu kegiatan jual beli yang dilakukan pada suat tempat dan waktu
tertentu, tetapi bukan pada tempat yang biasanya dilakukan proses jual beli.

4
Tujuan bazar secara langsung atau tidak langsung untuk mengundang orang –
orang datang ke perpustakaan. Untuk melaksanakan bazar, perpustakaan dapat
melakukan kerja sama dengan instansi lain.
5. Lomba dan kuis, dengan mengadakan lomba dankuis di perpustakaan, baik
berupa lomba penulisan makalah maupun lomba pembuatan poster, kegiatan
lomba yang dirancang sedemikian rupa supaya dapat mendorong orang untuk
datang ke perpustakaan.
6. Wisata perpustakaan, mengajak serombongan orang untuk berkeliling ke
perpustakaan guna melihat semua aspek di perpustakaan, yang pada akhirnya
dapat memberikan gambaran kepada orang lain bahwa banyak aspek di
perpustakaan yang cukup meraik.
7. Memutar film atau video, memutar film atau video tentang penggunaan
perpustakaan termasuk cara yang cukup tepat untuk meraik para pengguna
perpustakaan. Video tentang perpustakaan diputar setiap ada kunjungan, agar
kunjungan rombongan dapat melihat perpustakaan dalam waktu yang lebih
hemat.2

C. Metode Promosi Perpustakaan

1. Advertising

Advertising artinya iklan, yaitu berupa berita pesanan yang dipasang dalam
media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, TV, dan sebagainya. Tujuannya
untuk mendorong dan membujuk agar khalayak (masyarakat) tertarik akan barang
atau jasa yang ditawarkan/dijual, memperkenalkan isi perpustakaan berupa koleksi
buku, majalah, surat kabar dan lain – lain, menginformasikan kapan waktu layanan
diadakan, di tempat mana lokasi perpustakaan berada, mengapa harus ke
perpustakaan karena perpustakaan suatu tempat penyediaan informasi yang murah
dan mudah, serta merupakan car – car dan syarat – syarat untuk menjadi pengguna.

2. Personal Selling/ Personal Service

2
Hartono, 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah (Menuju Perpustakaan Modern dan
Profesional),Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Halaman 209 - 212

5
Salah satu bentuk promosi dalam dunia bisnis adalah Personal Selling, yaitu
penjualan perorangan. Dalam perpustakaan dikenal dengan istilah personal
service atau memberikan layanan perorangan. Dalam mempromosikan
perpustakaan, bentuk personal selling dapat dilaksanakan dengan personal
service. Interaksi anatara pustakawan dengan pengguna secara personal melalui
tatap muka langsung untuk menawarkan bahan kepustakaan baru untuk
dipinjam pengguna misalnya, akan menciptakan hubungan baik di antara
keduanya

3. Sales Promotion

Promosi dengan sistem sales promotion berarti mengadakan promosi


penjualan. Dalam pemasaran perpustakaan, pihak perpustakaan dapat
mengadakan kerja sama dengan penerbit atau toko buku untuk mengadakan
pameran buku bertempat di gedung perpustakaan atau dalam aula.\Promosi
pengguna ditujukan khusus kepada pengguna atau pemakai perpustakaan atau
yang sudah menjadi aggota. Promosi berupa pemberian fasilitas atau hadiah –
hadiah yang menarik, misalnya dengan memberikan hal – hal berikut :

a. Kupon, berupa sertifikat yang memberikan pembebasab uang iuran


selama satu tahun, misalnya kepada anggota – anggota terbaik.
Penilaian terbaik dengan kriteria aktif selama beberapa tahun, disiplin,
tertib, waktu pengembalian buku yang dipinjam selalu tepat dan
sebagainya.
b. Premi, hadiah berupa uang, deposito, atau dalam bentuk buku – buku.
Uang hadiah misalnya diambil dari uang rapat buku yang diberikan
oleh toko buku atau penerbit pada waktu perpustakaan membeli buku –
buku di toko atau di penerbit. Dapat juga diambil dari uang iuran, uang
pangkal anggota atau bersala dari sponsor.
c. Stiker, sejenis premi, stiker berbentuk kartu temple yang diberikan
perpustakaan kepada anggota yang dianggap teladan karena keaktifan,
kedisiplinan, dansebagainya.
d. Ptongan biaya, memberikan pengehematan biaya bagi pengguna
perpustakaan yang baru menjadi anggota perpustakaan dengan cara
membayar uang pangkal hanya separo misalnya. Kegiatan ini diadakan

6
pada momen – momen tertentu, seperti pada “Bulan Buku”, “Bulan
Promosi Perpustakaan”, Hari Pendidikan Nasional, HUT Proklamasi
Kemerdekaan RI, dan sebagainya.3

D. Pengertian dan Tujuan Minat Baca

Membaca merupakan suatu proses menangkap atau memperoleh konsep-


konsep yang dimaksud oleh pengarangnya, mengevaluasi konsep-konsep
pengarang dan mereflesikan atau bertindak seperti yang dimaksud dalam konsep
itu dengan cara, memahami setiap isi dari apa yang tertulis dengan saksama.
Sedangkan minat meruapakan suatu dorongan atau keinginan apabila
seseorang untuk menjadi tertarik pada sesuatu yang ia sukai. Minat juga diartikan
suatu momen dari kecendrungan yang terarah secara intensif pada suatu tujuan
atau objek yang dianggap penting. Objek yang menarik perhatian dapat
membentuk minat karena adanya dorongan dan kecendrungan untuk mengetahui,
memperoleh, atau menggali dan mencapainya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa minat membaca merupakan, keinginan
seseorang atau siswa terhadap bacaan, yang mendorong munculnya keinginan dan
kemampuan untuk membaca, serta menunjukan ketertarikan pada berbagai
lambang dan simbol, yang diikuti dan diminatinya.4
Secara umum, tujuan orang membaca adalah untuk mendapatkan suatu
informasi (pengetahuan dan wawasan) baru. Namun dalam kenyataanya, terdapat
tujuan khusus dari kegiatan membaca seperti yang diungkapkan oleh Heilman
antara lain adalah sbagai berikut :
1) Menambah atau memperkaya diri dengan berbagai informasi tentang
topic-topik yang menarik.
2) Memahami dan menyadari kemajuan pribadinya sendiri.
3) Membenahi atau meningkatkan pemahamannya tentang masyarkat dan
dunia atau tempat yang dihuninya.

3
Hartono, 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah (Menuju Perpustakaan Modern dan
Profesional),Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA. Halaman 212 - 214
4
Ibrahim.2002.Peningkatan Minat Baca.Jakarta:Erlangga

7
4) Memperluas wawasan atau pandangan dengan cara, memahami orang-
orang lain.
5) Memahami lebih cermat dan lebih mendalam tentang kehidupan
pribadi orang-orang besar atau terkenal dengan cara membaca
biografinya.5
6) Menikmati dan ikut merasakan lika-liku pengalaman orang lain. Dari
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan membaca pada
dasarnya terbagi atas :
a) Membaca untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi
kehidupan sehari-hari.
b) Dan membaca untuk memperoleh kepuasan dan kenikmatan
emosional.

Dengan membaca buku bermutu, seseorang memiliki keunggulan


kooperatif disbanding orang yang tidak membaca. Selain itu, dengan
membaca, orang lebih terbuka cakrawala pemikirannya. Melalui bacaan,
seseorang berkesempatan melakukan refleksi dan meditasi, sehingga budaya
baca lebih terarah kepada budaya intelektual daripada budaya hiburan yang
dangkal. Karena itu, pakar menyimpulkan, untuk membangun masyarakat
yang bradab dan maju, maka budaya baca perlu ditumbuhkan.6

E. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Minat Baca

Minat yang dimiliki oleh setiap orang atau pelajar pastinya berbeda-beda,
dengan kata lain tergantung pada masing-masing individu. Minat membaca tiap
individu atau siswa tidaklah sama, ada pelajar yang suka dan hobi membaca,
bahkan ada pula yang tidak hobi membaca.
Namun minat membaca setiap orang siswa juga dipengaruh oleh beberapa
faktor, seperti yang dikemukakan oleh Crow dan Crow yang menyatakan bahwa
ada empat faktor yang mempengaruhi minat baca seseorang atau siswa,
diantaranya :
1) Kondisi fisik.

5
H.A,Abd.Rachman,dkk.1983.Minat Baca Murid Siswa Sekolah Dasar.Jakarta:Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, Halaman 9
6
R. Masri Putra, 2008. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT INDEKS. Halaman 7

8
Kondisi fisik memang menjadi hal utama yang menjadi perhatian
karena dengan kondisi yang baik dan sehat, maka keadaan siswa akan stabil.
Hal itulah yang nantinya juga akan berpengaruh terhadap aktivitas yang ia
lakukan.
Misalnya saja kegiatan membaca buku. Apabila kondisinya sehat,
maka ia akan merasa senang dan suka membaca.
2) Kondisi mental.
Kondisi mental seseorang siswa juga sangat berpengaruh terhadap
aktivitasnya sehari-hari. Apabila mental sorang siswa jatuh, maka siswa
tersebut tidak akan merespon dengan baik apa yang akan ia kerjakan.
Misalnya saja membaca buku. Sebaliknya, jiika mental siswa tersebut
bagus atau baik maka ia akan merasa senang dan suka untuk melakukan
kegiatan membaca.
3) Status emosi.
Status emosi juga sangat berpengaruh terhadap kondisi fisik setiap
siswa. Apabila kondisi emosinya stabil dan baik, maka ia akan senang dan
ringan dalam melakukan kegiata yang ia sukai.
Misalnya kegiatan membaca buku. Namun apabila emosinya sedang
labil, maka seorang siswa tersebut juga enggan bahkan tidak mau untuk
melakukan kegiatan apapun, tak terkecuali kegiatan membaca.
4) Lingkungan sosial.
Lingkungan sosial setiap siswa pastinya berbeda-beda. Jika lingkungan
sosial tempat siswa tinggal adalah lingkungan yang baik, yang berarti
lingkungan masyarakat yang suka membaca, maka siswa tersebut secara tidak
langsung pun akan mulai suka dengan membaca. Padahal sebenarnya ia tidak
hobi membaca.
Namun, apabila lingkungan tempat tinggal siswa tidak sehat, yang
berarti kondisi masyarakat yang amburadul, maka ia pun juga akan trpengaruh
menjadi amburadul. Yang pada ahkirnya cenderung untuk tidak mau
melakukan kegiatan yang bermanfaat, seperti kegiatan membaca.
Dari keempat faktor yang sudah disebutkan tersebut dapat disimpulkan
bahwa, kondisi fisik, mental, emosi dan lingkungan sosial baik yang sehat
ataupun yang buruk sangat berpengaruh terhadap setiap siswa.

9
Dengan kondisi fisik, mental, emosi serta lingkungan sosial yang baik
dan sehat, maka setiap siswa akan merasa senang melakukan kegiatan-kegiatan
yang bermanfaat dan juga menambah wawasan pengetahuannya. Seperti
kegiatan membaca, maka dari sinilah minat membaca dari seorang atau
masing-masing siswa itu tumbuh7

F. Usaha – Usaha untuk Menarik Minat Baca

1. Mengadakan acara yang tidak langsung berkaitan dengan buku. Karena


diadakan perpustakaan maka diharapkan anak – anak akan tertarik melihat-
lihat dan akhirnya membaca buku, misalnya :Pemutaran film/video untuk
remaja di perpustakaan, menyelenggarakan kelas seni: seni music, tari,
drama dan nyanyi
2. Mengadakan acara yang langsung berhubungan dengan buku

a. Mengumumkan pada siswa buku – buku yang mungkin menarik


perhatian mereka.
b. Kegiatan membicarakan buku yang menyangkut buku pelajaran.
c. Belajarbersama, murid diberikan sebuah buku pelajaran dan masing –
masing murid diberi tugas untuk meringkas bab – bab yang telah
ditentukanoleh guru dan hasil ringkasan mereka diceritakan di kelas.
d. Mengadakan kegiatan penelitian kecil – kacilanuntuk meningkatkan
rasa ingin tahudan menyalurkan kreatifitas anak –anak.
e. Kegiatan berdarmawisata, misalnya ke kebun binatang, untuk melihat –
lihat binatang yang pernah dibaca dari buku-buku8

Salah satu tujuan perpustakaan adalah untuk meningkatkan kecerdasan


masyarakat, untuk meningkatkan kecerdasan masyarakat dapat dilakukan
melalui pembinaan minat membaca. Jadi perpustakaan merupakan ujung
tombak dalam pembinaan minat membaca.

7
Supriyadi.1986.Pengantar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.Malang,Halaman 75
8
Sudarnoto, Abdul Hakim, dkk. 2005, Perpustakaan Sebagai Center for Learning Society (Gagasan
Untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah). Jakarta: IAIN-INDONESIA SOCIAL EQUITY PROJECT.
Halaman 27-30

10
Perpustakan yang ideal dan baik harusnya mempunyai program dan tujuan
yang terencana dan jelas. Hal tersebut perlu dilakukan agar menarik minat
siswa untuk berkunjung ke prpustakaan untuk membaca buku.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bagaimanapun baiknya prasaran dan sarana sebuah perpustakaan, bila tidak
dikelola dengan baik oleh tenaga terampil, aktif dan berpengalaman, perpustakaan hanya
akan menjadi sebuah ruangan atau tempat yang berisi rak-rak yang sarat dengan buku-buku
saja. Sebaliknya, bila hanya ada pengelola perpustakaan yang baik tanpa didukungdengan
koleksi yang memadai dan sesuai kebutuhan pemakainya, tentu saja pembaca kurang tertarik
untuk datang ke perpustakaan.
Mengingat bahwa usaha-usaha untuk meningkatkan minat baca dan budaya baca
bagi setiap orang, tugas ini tidak hanya dibebankan oleh pustakawan saja tetapi juga
termasuk tugas pemerintah, dan masyarakat termasuk para penerbit. Melihat kenyataan
bahwa jumlah perpustakaan umum dan perpustakaan sekolah masih kurang, bila
dibandingkan dengan anak-anak remaja, kekurangan ini sebaiknya dapat diisi lembaga-
lembaga pendidikan yang masih dasar untuk membina perpustakaan sebaik mungkin.
Pustakawan sekolah diharapkan dapat bekerja sama dengan kelompok profesi dan kegiatan
masyarakat untuk lebih memahami kebutuhan berbagai kelompok masyarakat yang perlu
dilayani untuk memacu minat baca dalam masyarakat maupun anak sekolah
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun. Sepenuhnya kami menyadari akan
adanya kesalahan dan kekeliruan juga kekurangan, kritikan dan saran yang
membangun sangat kami harapkan sebagai perbaikan dalam penyusunan
makalah kami kedepan. Besar harapan kami makalah ini dapat berguna bagi
pembaca umumnya dan kami selaku penyusun khususnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Syihabuddin Qalyubi, Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan Dan Informasi, IPI Fak Adab
Uin Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2007.

Hartono, 2016. Manajemen Perpustakaan Sekolah (Menuju Perpustakaan Modern


dan Profesional),Yogyakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Ibrahim. 2002. Peningkatan Minat Baca. Jakarta:Erlangga

H.A,Abd.Rachman,dkk.1983.Minat Baca Murid Siswa Sekolah Dasar.Jakarta:Pusat


Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Putar, R. Masri Sareb. 2008. Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini. Jakarta: PT
INDEKS.

Supriyadi. 1986. Pengantar Pengelolaan Perpustakaan Sekolah. Malang,

Hakim, Sudarnoto Abdul, dkk. 2005, Perpustakaan Sebagai Center for Learning
Society (Gagasan Untuk Pengembangan Perpustakaan Madrasah). Jakarta: IAIN
INDONESIA SOCIAL EQUITY PROJECT. Halaman 27-30

Anda mungkin juga menyukai