PROPOSAL SKRIPSI
Oleh
ASMIRA
404170959
TAHUN 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
A. Minat......................................................................................................................6
B. Pemanfaatan Koleksi.............................................................................................6
C. Bank Indonesia Corner..........................................................................................12
D. Studi Relevan.........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
1
Sulistyo Basuki, 1991, Pengantar Ilmu Perpustakaan , Jakarta: Gramedia
hal.51
2
Nanda Khairidah, Pemanfaatan Koleksi BI Corner sebagai Sumber Informasi
bagi Pemustaka di Perpustakaan Universitas Pembangunan Pancabudi, 2019,
https://reository.uinsu.ac.id, diakses pada tanggal 17 Februari 2021
3
Sama Vaktor, Evaluasi Pemanfaatan Koleksi Buku Bidang Ilmu Kedokteran
Gigi di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2017, https://repository.usu.ac.id,
diakses pada tanggal 17 februari 2017
1
2
2
4
Rudi Irianto, Pengaruh Fasilitas Perpustakaan dan Kinerja Pustakwan terhadap
MInat Baca Siswa SMK Negeri 9 Semarang, 2015, https://journal.unes.ac.id, diakses pada
tanggal 17 Februari 202
4
5
Nanda Khairidah, Pemanfaatan Koleksi BI Corner sebagai Sumber Informasi bagi
Pemustaka di Perpustakaan Universitas Pembangunan Pancabudi,
2019,https://repository.uinsu.ac.id, diakses pada tanggal 17 Februari 2021
5
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah minat mahasiswa
memanfaatkan koleksi Bank Indonesia Corner. Adapun objek yang akan
diteliti adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnia Islam.
6
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Minat
1. Pengertian Minat
Dalam kamus bahasa Inggris minat ialah interest,6 dalam bahasa
Arabnya ihtimaam.7 Diartikan sebagai sesuatu kecenderungan untuk
memberikan perhatian dan bersikap terhadap orang, aktivitas, atau
situasi yang menjadi objek dari minat tersebut dengan disertai perasaan
senang. Dari bahasa tersebut terkandung suatu pengertian di dalam
minat ada perhatian subjek, ada usaha mendekati, mengetahui,
memiliki, memanfaatkan sesuatu, menguasai, atau berhubungan dari
subjek yang dilakukan dengan perasaan senang, ada daya tarik penarik
dari objek.8
Minat adalah perasaan lebih suka dan rasa ketertarikan pada
suatu aktivitas tanpa ada dorongan dari siapapun. Pada dasanya minat
penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu
diluar diri sendiri. Semakin kuat hubungan tersebut, semakin besar
pula minat seseorang.9
Menurut Crow and Crow dalam Djaali mengatakan bahwa minat
berhubungan dengan gaya gerak yang mendorong seseorang untuk
menghadapi atau berurusan dengan orang, benda kegiatan, pengalaman
yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.10
Minat adalah kecenderungan dalam diri individu untuk tertarik
pada sesuatu atau menggemari sesuatu objek. Seperti bermi nat pada
suatu hobi sehingga menekuni hobi tersebut dan menjadi hal yang
sangat berharga untuk diri sendiri mapun orang lain. Berdasarkan
6
Jhon M.Echols, 2000, Hasan Shadily, Kamus Inggris Indonesia, Jakarta:
Gramedia, hal.327
7
M. Kasir Ibrahim, Kamus Arab, Surabaya: Apollo.t.th, hal. 581
8
Abdul Rahman Saleh, Muhbib Abdul Wahab, 2004, Psikologi Suatu
Pengantar dalam Perspektif Islam, Jakarta: Prenada Media, hal. 263
9
Slameto, 2010, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta:
Rineka Cipta, hal. 180
10
Djali, 2007, Psikologi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara, hal. 121
6
pengertian di atas maka unsur minat adalah perhatian, rasa senang,
harapan, dan pengalaman.11
2. Karakteristik Minat
Menurut Bimo Walgito karakteristik minat diantaranya adalah:
a. Menimbulkan sikap positif terhadap sesuatu objek.
b. Adanya sesuatu yang menyenangkan yang timbul dari suatu objek
itu.
c. Mengandung suatu pengharapan yang menimbulkan keinginan
untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.
Menurut pendapat di atas yang perlu diperhatikan adalah aspek
terakhir yaitu unsur pengharapan menimbulkan keinginan untuk
mendapatkan sesuatu yang menjadi minatnya.12
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat
Dimyati Mahmud, mengatakan bahwa ada tiga faktor yang
mendasari timbulnya minat seseorang yaitu:
a. Faktor dorongan yang berasal dari dalam
Minat seseorang berasal dari dalam berupa Kebutuhannya atau
kesadaran tersendiri bisa berupa kebutuhan yang berhubungan
dengan jasmani dan kejiwaan.
b. Faktor motif social
Minat seseorang timbul karena adanya dorongan motif sosial
yaitu kebutuhan untuk mendapatkan pengakuan, penghargaan dari
lingkungan dimana ia berada.
c. Faktor emosional
Faktor ini merupakan ukuran intesitas seseorang dalam
menaruh perhatian terhadap sesuatu kegiatan atau objek tertentu.13
11
Sumadi Suryabrata, 2008, Psikologi Kepribadian, Jakarta: Rajawali Pers, hal,
109
12
Rifatul. 2015. Minat pemustaka BI di Perpustakaan Universitas Islam Negri
Sunan Ampel Surabaya. https://digilib.uinsby.ac.id. diakses pada tanggal 09 februari 2021
13
Dimyati Mahmud, 2001, Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Terapan,
Yogyakarta: BPFF, hal. 56
7
4. Macam-macam Minat
Minat dibagi 2 (dua) yaitu:
a. Minat primitif atau biologis
Minat primitif atau biologis adalah minat yang timbul dari
kebutuhan-kebutuhan jasmani seputar soal makanan, comfort, dan
aktifitas, yang dimaksud ialah kesadaran tentang kebutuhan terasa
akan sesuatu yang secara langsung dapat memuaskan dorongan
untuk mempertahankan organisme.
b. Minat kultural atau sosial
Minat kultural atau sosial adalah minat yang berasal dari
perbuatan belajar yang lebih tinggi tarafnya. Orang yang benar-
benar terdidik dilihat dari adanya minat yang luas terhadap hal-hal
yang bernilai.14
B. Pemanfaatan Koleksi
Pemanfaatan koleksi adalah mendayagunakan sumber informasi yang
terdapat di perpustakaan dan jasa informasi yang ada. Dalam Kamus
Bahasa Indonesia, pemanfaatan adalah proses, cara dan perbuatan
memanfaatkan, pembinaan koleksi perpustakaan merupakan salah satu
dari kegiatan kerja pelayanan teknis yang harus dilakukan perpustakaan
dalam usahanya untuk memberikan pelayanan informasi kepada para
pemakai perpustakaan demi tercapainya tujuan perpustakaan yaitu
meyajikan jenis informasi untuk menambah pelaksanaan kegiatan yang
sedang dilakukan oleh pengguna.
Untuk memberikan pelayanan informasi dalam rangka mencapai
tujuan perpustakaan, maka perpustakaan harus berusaha untuk
menyediakan berbagai sumber informasi atau bahan pustaka yang di
perlukan untuk melaksanakan program kegiatan lembaga atau badan di
mana perpustakaan itu bernaung.15
14
Abu Ahmadi, 2009, Psikologi Umum , Jakarta: PT.Rineka Cipta, hal.113
15
Sahruni, Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan di Perpustakaan Pusat Universitas
Hasanuddin Makassar: Analisis Data Sirkulasi, 2012, https://repository.uin-
alauddin.ac.id, diakses pada tanggal 10 februari 2020
8
Menurut Elihu Katz dalam model Uses and Grafication merupakan
bentuk pemanfaatan dalam menentukan kebutuhan individu. Dalam hal
kebutuhan individu dikategorikan menjadi kebutuhan kognitif, kebutuhan
efektif, kebutuhan integrasi pribadi, kebutuhan pelarian dan kebutuhan
integrasi sosial. Penjelasannya adalah sebagai berikut :
1. Cognitive needs (kebutuhan Kognitif)
Kebutuhan ini didasarkan oleh keinginan untuk memahami
lingkungan, juga memuaskan rasa keingintahuan kita dan dorongan
untuk penyelidkikan kita.
2. Affective needs (kebutuhan efektif)
Kebutuhan ini berkaitan dengan peneguhan pengalaman-
pengalaman yang estetis, menyenangkan dan emosional.
3. Personal integrative needs (kebutuhan pribadi secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas dan status individual. Hal-hal tersebut diperoleh
dari hasrat akan hara diri.
4. Social integrative needs (kebutuhan social secara integratif)
Kebutuhan yang berkaitan dengan peneguhan kontak dengan
keluarga, teman dan dunia. Hal-hal didasarkan pada hasrat untuk
berafilitasi.
5. Escapist needs(Kebutuhan pelepasan)
Kebutuhan yang berkaitan dengan upaya menghindarkan tekanan,
ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman.
Teori selanjutnya mengenai pemanfaatan dikemukakan oleh Yusuf
Hadi pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber
untuk belajar. Fungsi pemanfaatan sangat penting karena
membicarakan hubungan antara peserta didik dengan bahan atau
sistem pembelajaran. Pemanfaatan mempunyai tanggung jawab untuk
mencocokkan pembelajar dengan bahan dan aktivitas yang spesifik,
menyiapkan pembelajar agar dapat berinteraksi dengan bahan dan
aktivitas yang dipilih, memberikan bimbingan selama kegiatan,
9
memberikan penilaian atas hasil yang dicapai pembelajaran, serta
memasukkannya ke dalam prosedur organisasi yang berkelanjutan.16
Pada dasarnya pemanfaatan koleksi perpustakaan mencakup dua
hal yaitu menggunakan koleksi dalam ruang perpustakaan (in library
use) dan meninjam koleksi dari bagian sirkulasi untuk digunakan
diluar perpustakaan (out library use). Dalam memanfaatkan koleksi di
perpsutakaan, pemustaka biasanya menggunakan cara-cara umum yang
dapat dilihat dari kebiasaan mereka.
Adapun cara memanfaatkan kolesi perpustakaan yang biasanya
dilakukan oleh pemustaka menurut Zulkarnaen yaitu:
1. Meminjam Koleksi, di mana setelah mendapatkan koleksi yang
diinginkan biasanya pemustaka melakukan peminjaman koleksi
pada meja sirkulasi, pustakawan sirkulasi akan mencatat identitas
koleksi yang dipinjam kemudian menetapkan tanggal
pengembalian koleksi, koleksi tersebut juga bisa diperpanjang
setelah masa pengembalian habis.
2. Membaca koleksi di tempat, bagi pemustaka yang hobinya
membaca atau ingin mendapatkan pengetahuan yang di inginkan
maka dapat membaca beberapa koleksi di perpustakaan.
3. Mencatat informasi yang dibutuhkan dari koleksi, selain meminjam
dan membaca di tempat, pemustaka juga dapat memanfaatkan
koleksi dengan cara mencatat informasi yang penting sesuai
dengan kebutuhan informasinya.
4. Memanfaatkan jasa fotocopy, untuk membuat duplikat atau salinan
informasi yang diinginkan, pemustaka dapat menggunakan jasa
fotocopy.
Maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan memanfaatkan
koleksi adalah salah satu cara yang dilakukan oleh pengguna perpustakaan
16
Muhammad Alip Firmansyah, Jumino, Pemanfaatan Koleksi Perpustakaan
Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas Kutoarjo dalam Proses Pembinaan Anak Binaan,
https://ejournal.undip.ac.id, diakses pada tanggal 10 Februari 2021
10
yaitu menjadikan koleksi perpustakaan sebagai bahan referensi dalam
memenuhi tugas kuliah serta menambah ilmu pengetahauan yang bermutu.
Keinginan untuk menghimpun, memahami sesuatu hal yang sesuai
dengan kebutuhan dalam pemanfaatan koleksi perpustakaan dapat
digunakan dengan cara terus menerus oleh penggunanya merupakan
kegiatan atau aktivitas pemustaka dalam melakukan pemanfaatan koleksi
dalam hal untuk mencari informasi yang sesuai dengan kebutuhannya.17
C. BI CORNER
1. Pengertian BI Corner
BI Corner adalah suatu pojok atau fasilitas yang memberikan
edukasi tentang peran dan fungsi sentral yang dapat diakses melalui
koleksi tercetak maupun eletronik. Meskipun dengan ruangan yang
tidak begitu luas, desain interior yang menarik, ruang BI Corner
memang dirancang senyaman mungkin bagi para penggunanya tidak
hanya berupa materi tentang Bank Sentral saja yang tersedia, namun
informasi mengenai kondisi keuangan dan perekonomian di tanah air
dan secara global pun disediakan.
Ruangan BI Corner berisikan buku-buku dan literature bertema
moneter, financial, perbankan, inrepreuneur dan kisah-kisah inspirasi
para pengusaha-pengusaha sukses yang ada di dunia. Selain itu koleksi
yang memang diberikan oleh Bank Indonesia, perpustakaan juga
menambahkan koleksi-koleksi buku lainnya yang relevan dengan
perbankan. BI Corner merupakan bagian dari program sosialisasi Bank
Indonesia yang diharapkan dapat meminimalisir rendahnya tingkat
minat baca msayarakat Indonesia.18
APISI (Asosiasi Pekerja Profesional Informasi Sekolah Indonesia),
sebagai sebuah organisasi professional yang mempunyai perhatian
17
Sama Vaktor, Evaluasi Pemanfaatan Koleksi Buku Bidang Ilmu Kedokteran
Gigi di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara, 2017, https://repository.usu.ac.id,
diakses pada tanggal 17 februari 2017
18
Elfiza, Agustina Sari, Layanan Corner di perpustakaan Universitas Andalas,
Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Vol. 5. No.
1.2016,https://ejournal.unp.ac.id, diakses pada tanggal 10 Februari 2021
11
yang baik dalam pengembangan kepustakawanan sekolah di Indonesia,
menjadi partner BI dalam perwujudan BI Corner di tingkat sekolah.
Selain itu dalam pembentukan BI Corner pada sekolah-sekolah
penerima manfaat agar mereka dapat mengadakan peningkatan jasa
dan layanan melalui sarana dan prasarana perpustakaan sekolah serta
pengembangan pustakwan sekolahnya secara terus
2. Tujuan dan Fungsi BI Corner
BI Corner bertujuan untuk memberikan akses dan memperoleh
informasi atau literatur terkini yang berkualitas baik dari dalam
maupun luar negeri, terutama dibidang ekonomi dan keuangan
mengenalkan dan memberikan pemahaman kepada masyarakat
penerima manfaat Bank Indonesia dalam perekonomian Indonesia,
serta menciptakan komunitas berliterasi keuangan dan generasi yang
gemar membaca.
BI Corner juga merupakan program berkelanjutan Bank Indonesia
dengan tujuan edukasi kepada mahasiswa. Adapun sasaran
penempatan BI Corner menginformasikan mengenai ekonomi dan
perbankan, termasuk ke banksentralan sejumlah Universitas dengan
perhitungan sebagai lokasi paling strategi untuk mahasiswa.
Kosam Rimbarawa, Supriyanto, mengatakan bahwa Bank
Indonesia (BI) mempunyai tujuan dan fungsi yaitu:
a. Untuk mendukung kelancaran tugas Bank Indonesia sebagai bank
sentral dengan menyediakan bahan-bahan bacaan dan informasi
baik berbentuk buku maupun terbitan berkala, yang berkaitan
dengan tugas Bank Indonesia, yaitu di bidang moneter, perbankan
dan sistem pembayaran serta sekaligus ikut serta meningkatkan
kualitas sumber daya manusia Bank Indonesia
b. Sebagai Pembina Perpustakaan Kantor-kantor Bank Indonesia.
3. Fasilitas Bi Corner
Untuk memenuhi kebutuhan pengguna dan meningkatkan
pelayanan, Perpustakaan BI Corner didukung oleh peralatan dan
12
fasilitas yang cukup memadai, yang bertujuan untuk menunjang
kegiatan pengguna. Demi menjaga kenyamanan pengguna dan
kelestarian bahan pustaka, Perpustakaan BI Corner dilengkapi dengan
Fasillitas yang disediakan adalah berupa rak buku, meja computer, dan
PC, layar LED, Standing lamp, karpet, dan sofa yang nyaman untuk
mahasiswa.
Sejak Februari 2001 Perpustakaan BI telah dilengkapi dengan
fasilitas Cyber Library merupakan suatu program yang dirancang
sebagai saran yang memungkinkan pegawai Bank Indonesia untuk bisa
mengakses koleksi Perpustakaan BI. Selain itu Cyber Library juga
merupakan suatu program yang dirancang agar dapat berperan sebagai
media untuk mengpublikasikan karya tulis para pegawai Bi. Untuk
dapat menggunakan Cyber Library, pegawai Bi dapat mengetik situs
http//library. Cyber Library dan hanya dapat diakses di lingkungan BI,
karena menggunakan jaringan internet.
4. Koleksi BI Corner
Suatu perpustakaan akan terlihat manfaatnya jika perpustakaan itu
menyediakan, memperhatikan dan memelihara koleksi yang benar-
benar sesuai dengan penggunanya. Koleksi perpustakaan
dikelompokkan berdasarkan:
a. Keterkaitannya dengan tugas Bank Indonesia, yaitu Berupa koleksi
inti dan koleksi pelengkap. Koleksi inti, yaitu bahan pustaka yang
terkait dengan bidang-bidang yang menjadi tugas Bank Indonesia,
yaitu mengenai bidang-bidang moneter, perbankan dan sistem
pembayaran. Koleksi inti merupakan bagian terbesar dari koleksi
perpustakaan ini.
b. Format dan bentuk, dilihat dari bentuknya, maka koleksi Bank
Indonesia dibedakan menjadi karya cetak dan karya rekam. Karya
cetak yaitu semua jenis bahan pustaka yang dicetak seperti buku,
serial, kliping, makalah, skripsi, tesis, dan disertasi. Sedangkan
karya rekam yaitu semua jenis bahan pustaka yang direkam dan
13
digunakan dalam bentuk pita, piringan, dan bentuk lain sesuai
dengan perkembangan teknologi.19
D. Studi Relevan
Studi relevan adalah penelitian terdahulu yang berdekatan dengan
fokus kajian yang tidak diteliti saat ini dengan tujuan untuk mengetahui
letak persamaan dan perbedaan dengan yang ditulis saat ini.
Pertama, Ridatul’aisih 2018 tentang Persepsi Pemustaka terhadap
koleksi Bank Indonesia Corner di Pusat Perpustakaan Universitas Islam
Negeri Jambi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kunatitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan kuesioner yang
disebarkan terdiri dari 20 pernyataan meliputi empat indikator (kebaruan,
kualitas, fungsional dan emosional) menunjukkan bahwa persepsi
pemustaka terhadap indikator kebaruan koleksi yang terdiri dari 4
pernyataan menunjukkan dalam kondisi baik dengan nilai rata-rata 2,762,
indikator kualitas koleksi yang terdiri atas 9 pernyataan menunjukkan
bahwa dalam kondisi baik dengan nilai rata-rata 2,668, indikator
fungsional koleksi dengan 4 pernyataan menunjukkan dalam kondisi baik
dengan nilai rata-rata 2,64 dan indikator emosional koleksi dengan 6
pernyataan menunjukkan baik atau dengsn nilsi rata-rata 2,84.
Kedua, Nursimah 2019 tentang Pemanfaatan Koleksi Bank Indonesia
Corner di Perpustakaan Fakultas Ekonomi Islam Universita Islam Negeri
Raden Fatah Palembang tahun. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada 762 koleksi tersedia di perpustakaan BI Corner dan jumlah ini
jauh daro cukup unruk memenuhi kebutuhan pemustaka yang ada di
perpustakaan, sementara itu pengguna koleksi tidak maksimal digunakan
dengan kata lain ada sedikit pengguna perpustakaan yang memanfaatkan
koleksi perpustkaan.
19
Supriyanto, 2006, Aksentuasi Perpustakaan dan Pustakawan, Jakarta: Ikatan
Pustakawan Indonesia Pengurus Daerah Jakarta, hal. 228-240
14
Ketiga, Israwati Nengsih 2019 tentang Strategi Promosi Bank
Indonesia Corner di UPT Perpustakaan Institut Bisnis dan keuangan Nitro
Makasar tahun 2019. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitan
ini adalah kualitatif Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
strategi pustakawan dalam mempromosikan BI Cornr di UPT
Perpustakaan Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makasar yaitu
melakukan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan BI Corner,
melakukan sosialisasi melalui UKM-UKM, memperkenalkan BI Corner
kepada pengunjung perpustakaan, membuat standing banner,
mensosialisasikan melalui media sosial dan elektronik.
Strategi pustakawan dalam mempromosikan BI Corner di UPT
Perpustakaan Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makasar tentunya
mempunyai pengaruh terhadap para pemustaka, yaitu memiliki pengaruh
yang sangat positif karena dapat membuat pengunjung merasa nyaman
atas fasilitas yang disediakan dan juga sangat membantu pemustaka dalam
segi koleksi untuk dijadikan bahan rujukan atau referensi bagi mereka.
15
BAB III
METODE PENELITIAN
C. Subjek Penelitian
Adapun subjek penelitian ini adalah mahasiswa UIN Jambi.
Teknik penentuan subjek penelitian ini dilakukan dengan cara
purposive sampling adalah salah satu teknik sampling non random
sampling dimana penelitian pengambilan sampel dengan cara
16
17
20
Sugiyono, 2011, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif R&D,
Bandung:Alfabeta, hal. 8.
21
Husein Umar, 2011, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jakarta:
Raja Grafindo Persada, hal. 41-42
18
22
Syofian Siregar, 2013, Metode Penelitian Kuantitatif: Dilengkapi Dengan
Perhitungan Manual & SPSS, Jakarta: Prenadamedia Group, hal. 19
23
Lexy J. Muelong, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
rosdakarya, hal. 186-187
19
24
Sugiyono. Memahami Penelitian Kualitatif, Hlm 92-99
20
G. Trianggulasi Data
BAB IV
25
Lexy J. Muelong, 2010, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja
rosdakarya, hal. 330-331
21
A. Gambaran Umum
1. Sejarah Singkat
Berdirinya Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi bersamaan dengan Universitas Silam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi pada tahun 1963. Dengan keadaan
koleksinya masih terbatas dan masih menempati salah satu ruangan
kuliah di Kecamatan Telanaipura Kota Jambi.
Pada tahun 1974, perpustakaan pusat telah menempati gedung
seluas 340 m2. Organisasi dan manajemen penyelenggaraanya masih
sederhana serta sistem pengolahan bahan pustaka, bentuk layanan
sirkulasi belum dilaksanakan secara professional dan belum
menggunakan buku standar pengolahan seperti DDC, AACR dan
Sear of Subject Heading dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena
terbatasnya pendidikan tenaga perpustakaan tentang ilmu
perpustakaan.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi,
pemberdayaan terhadap perpustakaan sebagai jantung perguruan
tinggi tidak dapat ditunda lagi. Maka, pada kapus II (Mendalo)
dibangun gedung perpustakaan seluas 3.700 m 2 dan diresmikan
beroperasi pada tahun 2002/2003 untuk seluruh civitas akademika
Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Sekarang kondisi Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi semakin mereformasikan diri dengan
meningkatkan sumber daya manusia melalui sebuah pendidikan dan
pelatihan, layanan terotomasi, alokasi anggaran termasuk sistem
pengembangan koleksi.
Pimpinan Pusat Perpustakaan Universitas Islam Negeri Sulthan
Thaha Saifuddin Jambi hingga hari ini adalah sebagai berikut :
a. Drs. Rafi’I Nazon
b. Drs. Mahmud Manan
22
3. Dasar Hukum
a. UU No. 20 Tahun 2013 tentang Sistem Pendidikan Nasioanal
23
Abdul Rahman Saleh, Muhbib Abdul Wahab. 2004. Psikologi Suatu Pengantar
dalam Perspektif Islam. (Jakarta: Prenada Media)
Husein Umar. 2011. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. (Jakarta:
Gramedia)
Jhon M. Echols. Hasan Shadily. 2000. Kamus Bahasa Inggris Indonesia. (Jakarta:
Gramedia)
Suharyanti. 2008. Ilmu Perpustakaan. ( Surakarta: LPP UNS dan UNS Press)