Anda di halaman 1dari 8

KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

Oleh:

Nama: Diva Meylenia Ogilvy

NIM: 13040121130048

Kelas: B

Mata Kuliah: Manajemen Koleksi

Dosen Pengampu: Roro Isyawati Permata Ganggi, SIP.,M.IP.

PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2023
Latar Belakang

Perpustakaan Universitas Mega Rezky Makassar merupakan lembaga yang menyediakan


sumber daya informasi, baik yang berasal dari koleksi cetak maupun dari sumber daya
elektronik yang memungkinkan semua civitas kademika Universitas Mega Rezky Makassar
memanfaatkan sumber daya tersebut untuk mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen
kemudian sebagai referensi sumber untuk kebutuhan penelitian, dan lain-lain. Kebutuhan
informasi setiap pengguna pasti berbeda-beda dan mengalami perkembangan seiring dengan
perkembangan zaman yang disebabkan oleh kemajuan IPTEK. Oleh karena itu, Perpustakaan
Universitas Mega Rezky Makassar berhubungan dengan jaringan perpustakaan dan informasi
yang lebih luas sesuai dengan prinsip Manifesto Perpustakaan Umum yang dikeluarkan
UNESCO. Staf perpustakaan menunjang penggunaan buku dan sumber informasi lainnya,
mulai dari buku fiksi sampai dokumenter, dari tercetak sampai elektronik, yang tersedia di
Perguruan Tinggi maupun tempat lain. Materi tersebut melengkapi dan memperkaya buku
ajar, bahan dan khazanah informasi.

Mengingat pentingnya koleksi perpustakaan bagi kelancaran kegiatan perpustakaan maka


koleksi tersebut harus ada seleksi yang sistematis dan terarah disesuaikan dengan tujuan,
rencana dan anggaran yang tersedia. Tujuan dan fungsi suatu perpustakaan ini bergantung
pada jenis perpustakaan namun ada juga perpustakaan yang sejenis pun tidak selalu
mempunyai tujuan pokok yang sama. Perbedaan dalam pandangan mengenai fungsi dan
tujuan mana yang paling penting dapat mengakibatkan perbedaan yang tercermin dalam
koleksi perpustakaan dan rencana pengembangannya. Oleh karena itu, pustakawan yang
ditugaskan di bidang pengembangan koleksi harus mengetahui betul apa tujuan perpustakaan
dan siapa penggunanya. Di samping itu, pustakawan juga perlu mengenal dan mengetahui
berbagai jenis bahan pustaka, baik yang beredar di pasaran maupun yang tidak beredar,
Kegiatan seleksi bahan pustaka merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan karena
berhubungan dengan mutu perpustakaan. Suatu perpustakaan tidak akan ada artinya bila
koleksi yang tersedia tidak sesuai dengan kebutuhan pemakainya.

Tujuan

1. Melakukan pengembangan koleksi sesuai kebutuhan pemustaka


2. Pedoman dalam melakukan pemilihan koleksi yang sesuai
3. Menyediakan koleksi yang berkualitas dan sesuai kebutuhan pemustaka
Profil

Perpustakaan Universitas Mega Resky Makassar merupakan salah satu perpustakaan


perguruan tinggi. Perpustakaan tersebut digunakan sebagai sumber informasi bagi civitas
akademika di perguruan tinggi tersebut. Kampus Uiversitas Mega Resky Makassar memiliki
prodi di dalamnya yaitu; Prodi S1 Keperawatan, prodi Profesi Ners, prodi S1 Farmasi, DIV
Bidan Pendidik, DIII Kebidanan, DIII Farmasi, DIII Analis Kesehatan, DIV Analis
Kesehatan, dan S1 Administrasi Rumah Sakit. Dengan berbagai prodi yang ada di kampus
Universitas Mega Resky. Kebutuhan informasi yang dibutuhkan pun berbeda-beda menurut
masing-masing jurusan jurusan. Oleh sebab itu, perpustakaan harus menyediakan jumlah
koleksi yang sesusai dengan kebutuhan mahasiswa, agar kebutuhan informasi mahasiswa
terpenuhi. Universitas Mega Resky Makassar terus berupaya meningkatkan kualtitas
akademik. Salah satunya dengan memperbanyak referensi pembelajaran civitas akademika,
baik berupa buku dalam bentuk hardcopy maupun softcpy, jurnal bahkan e-journal.

Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kebijakan pengembangan koleksi adalah suatu kebijakan dan perencanaan dokumen yang
diperlukan perpustakaan untuk dijadikan pedoman dalam melaksanakan kegiatan yang ada di
dalamnya. Koleksi harus disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya. Koleksi merupakan
daya tarik utama dari sebuah perpustakaan. Salah satu aspek penting untuk membuat
perpustakaan itu banyak digunakan oleh pemustaka adalah ketersediaan koleksi yang
memadai dan memenuhi kebutuhannya. Oleh karena itu perpustakaan harus membangun
koleksi yang kuat demi kepentingan pemustakanya. Kebijakan pengembangan koleksi dibuat
guna dipakai sebagai alat perencanaan dan sarana untuk mengkomunikasikan tujuan dan
kebijakan pengembangan koleksi. Kebijakan ini mencerminkan kenyataan bahwa semua
perpustakaan, betapapun besarnya dan apapun jenisnya, tidak mungkin mengumpulkan
semua rekaman informasi dalam berbagai bidang ilmu karena kendala, seperti kurangnya
dana, staf dan ruang.

Dalam melakukan pengembangan koleksi, perpustakaan Universitas Mega Rezky Makassar


dapat dilakukan melalui beberapa tahap berikut ini:

1. Analisis Kebutuhan Pemustaka

Analisis kebutuhan pemustaka sangat penting dilakukan supaya dalam pengadaan koleksi
sesuai dengan kebutuhan pengguna jasa informasi atau civitas akademika. Mengenali
kebutuhan pengguna/civitas akademika sangat penting sebelum pengembangan koleksi
dilakukan. Oleh karena itu, untuk mengenali kebutuhan pemustaka di perpustakaan
Universitas Mega Rezky Makassar maka dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a) Melakukan survey terhadap pengguna perpustakaan

b) Mengirimkan formulir isian pengadaan koleksi kepada Prodi yang ada di Fakultas.

c) Memberi kesempatan kepada pemustaka (mahasiswa, dosen, dan staff) untuk


mengusulkan koleksi yang perlu dibutuhkan.

2. Kebijakan Seleksi

Dalam kegiatan pengembangan koleksi perpustakaan kebijakan seleksi sangat diperlukan


mengingat beragamnya kebutuhan pemustaka akan informasi. Dalam kegiatan kebijakan
seleksi memuat tentang pelaksanaan seleksi, alat bantu seleksi dan koleksi apa yang akan
dijadikan koleksi perpustakaan. Kebijakan seleksi bertujuan untuk meminimalisir
kebutuhan informasi pemustaka.

Berikut merupakan kebijakan seleksi yang dapat dilakukan oleh perpustakaan Universitas
Mega Rezky Makassar yaitut:

a) Membentuk tim seleksi

b) Para selektor mengkaji daftar usulan koleksi bahan pustaka yang diusulkan oleh
program studi di setiap fakultas

c) Kajian ketersiadaan koleksi yang ada

d) Setelah diperoleh keputusan koleksi apa yang perlu diadakan maka selanjutnya
dibuatlah daftar usulan koleksi.

3. Proses Seleksi

Seleksi koleksi merupakan kegiatan penting yang perlu dilakukan oleh perpustakaan
karena hal ini sangat berkaitan dengan kualitas koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.
Apabila koleksi perpustakaan tidak sesuai dengan kebutuhan informasi pemustakanya
maka keberadaan perpustakaan itu tidak ada artinya karena pada prinsipnya keberadaan
sebuah perpustakaan untuk membantu memenuhi kebutuhan informasi pemustakanya.
Dalam melakukan penyelekasian koleksi diperlukan keterampilan dan pengetahuan yang
mendalam agar dalam penyeleksian koleksi benar-benar sesuai dengan kebutuhan
pemustaka

Adapun uraian seleksi bahan pustaka yang dapat dilakukan oleh perpustakaan Universitas
Mega Rezky Makassar yaitu sebagai berikut:

a) Merupakan buku teks

b) Buku sesuai dengan mata kuliah pada Prodi di lingkungan STIKes Mega Rezky
Makassar

c) Informasi kepengarangan

d) Merupakan edisi dan terbitan terbaru

e) Mencantumkan Nomor ISBN

f) Harga buku

Dalam kegiatan seleksi pasti dalat bantu seiperlukan adanya alat bantu seleksi. Alat bantu
seleksi tersebut salah satu pedoman selektor untuk menyeleksi koleksi apa yang akan
diadakan. Alat bantu seleksi yang dapat digunakan oleh Perpustakaan STIKes Mega
Rezky Makassar yaitu sebagai berikut:

a. Ketersediaan koleksi di rak.


b. Seleksi melalui browsing di internet.
c. Desiderata yang di isi oleh pemustaka.
d. Silabus mata kuliah

4. Proses Pengadaan

Pengadaan merupakan kegiatan penambahan koleksi yang dimiliki perpustakaan. Setiap


perpustakaan pasti berbeda-beda dalam kegiatan pengadaan koleksi tergantung jenis
perpustakaannya. Perpustakaan Universitas Mega Rezky Makassar melakukan pengadaan
koleksi melalui beberapa cara berikut:

a. Sumbangan
Sumbangan koleksi diperoleh dari mahasiswa, instansi/lembaga pendidikan. Koleksi
dalam bentuk karya ilmiah (skripsi, laporan) dari mahasiswa. Setiap mahasiswa
hendak menyelesaikan studinya diwajibkan menyetor skripsi dan skripi dalam bentuk
CD.
b. Kerjasama (hibah)
Perpustakaan Universitas Mega Rezky Makassar menjalin kerjasama dengan
beberapa instansi/lembaga yaitu sebagai berikut:
1) Bank Indonesia, Bank Indonesia mengirimkan koleksi dalam bentuk laporan
ilmiah dua kali tiap bulan;
2) Penerbit, penerbit mengirimkan katalog.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa proses pengadaan koleksi di
Perpustakaan Universitas Mega Rezky Makassar terdapat dari berbagai sumber, yaitu:
sumbangan, daftar usulan (rujukan), dan kerja sama (hibah)

5. Penyiangan koleksi.

Pada masa tertentu, koleksi akan mengalami penyiangan karena informasi dalam koleksi
sudah tidak relevan lagi dengan kebutuhan pemustaka. Penyiangan dilakukan untuk
menjaga kualitas koleksi yang ada.

Berdasarkan uraian di atas Perpustakaan Universitas Mega Rezky Makassar melakukan


penyiangan koleksi dengan pertimbangan sebagai berikut: koleksi tersebut tidak digunakan
lagi, ketinggalan kurikulum, kondisi rak terlalu padat, memperbaiki kembali fisik buku yang
sudah rusak.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh pihak Perpustakaan Universitas Mega Rezky
Makassar yaitu sebagai berikut:

a) Setelah diperoleh koleksi apa saja yang akan digudangkan

b) Kemudian dibuatkan berita acara penyiangan

c) Berita acara memuat tentang kapan penyiangan dilakukan, koleksi apa yang dinyiangi,
(judul, pengarang, penerbit, tahun terbit, jumlah eksamplar dan jenis koleksi), disertai
penamggungjawab dan persetujuan pimpinan.

6. Evaluasi koleksi.

Hasil penyiangan dijadikan bahan untuk evaluasi dalam pemanfaatan koleksi


perpustakaan. Kegiatan evaluasi ini dijadikan sebagai bahan untuk melakukan analisis
terhadap kebutuhan pengguna pada tahap kegiatan pengembangan koleksi selanjutnya.
Evaluasi koleksi dilakukan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi, baik dari
kualitas maupun kuantitasnya.

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi koleksi dilakukan pada
kajian sirkulasi dan daftar koleksi yang ada (inventarisasi koleksi). Evaluasi koleksi bertujuan
untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan koleksi yang dimiliki perpustakaan. dari hasil
evaluasi tersebut dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan koleksi
selanjutnya.

7. Teknik perawatan koleksi.

Ada berbagai teknik yang dilakukan oleh pustakawan STIKes Mega Rezky Makassar
dalam merawat koleksinya, yaitu:

a) Tidak membolehkan pemustaka membawa masuk makanan dan minuman ke dalam


ruangan perpustakaan.

b) Koleksi yang langka namun tingkat pemakaiannya masih tinggi tidak boleh
dipinjamkan kepada pemustaka, namun hanya boleh baca di tempat.

c) Mengadakan pengasapan setiap sekali sebulan.

d) Dalam menyusun buku di rak, buku tidak terlalu rapat.

8. Sumber dana pengembangan koleksi.

Dalam rangka meningkatkan koleksi terbaru serta menambah ketersediaan dari koleksi
yang ada, perpustakaan menerapkan strategi pengembangan. Perpustakaan Universitas
Mega Rezky Makassar bahwa pengembangan koleksi bersumber dari:

a. Dana Alokasi Perpustakaan dari Universitas (DIPA).

Alokasi anggaran pengadaan koleksi perpustakaan diusulkan setiap tahun. Pengusulan


penggunaan anggaran ini merupakan program berkelanjutan yang bersumber dana alokasi
perpustakaan dari Universitas Mega Rezky Makassar.

b. Sumbangan Mahasiswa.

Pengembangan koleksi melalui sumbangan mahasiswa. Mahasiswa yang sudah


menyelesaikan studi di Universitas Mega Rezky Makassar diwajibkan menyetor skripsi 1
eksemplar dan dikumpulkan dalam bentuk CD.
c. Hibah (Sumbangan dari perorangan atau instansi)

Bentuk lain dari sumber pengembangan koleksi perpustakaan adalah hibah dari
Perusahaan, dosen atau sumbangan dari instansiinstansi pemerintah.

Kesimpulan

Perpustakaan Universitas Mega Rezky Makassar sebagai sumber informasi, maka


pengembangan koleksi menjadi hal yang penting. Karena koleksi merupakan hal yang
menarik pemustaka untuk datang sehingga kegiatan penyeleksian koleksi harus dilakukan
secara sistematis dan disesuaikan dengan kebutuhan pemustaka, Agar pengadaan koleksi
sesuai dengan kebutuhan pemustaka, maka perpustakaan dapat melakukan survey kepada
pemustaka. Lalu melakukan seleksi koleksi dengan berbagai alat bantu koleksi yang ada.
Kemudian ada kegiatan penyiangan untuk mempertahankan kualitas koleksi yang ada di
perpustakaan. Lalu setelah serangkaian kegiatan tersebut, perlu dilakukan evaluasi untuk
mengetahui kelemahan dan kelebihan dari diadakannya pengembangan koleksi. Faktor yang
juga penting dalam pengembangan koleksi adalah anggaran yang memadai untuk membeli
koleksi.

Anda mungkin juga menyukai